Ilmu ukur tanah

10
Ayu Fatimah Zahra 18311892 Ilmu Ukur tanah 1. Terangkan istilah-istilah di bawah ini, selengkap- lengkapnya. 1. Peta a. Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. b. Menurut Aryono Prihandito (1988) Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu. c. Menurut Erwin Raisz (1948) Peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas. d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL 2005) Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan. 1

Transcript of Ilmu ukur tanah

Page 1: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

1. Terangkan istilah-istilah di bawah ini, selengkap-lengkapnya.

1. Peta

a. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak

yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan

bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada

suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

b. Menurut Aryono Prihandito (1988)

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar

pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

c. Menurut Erwin Raisz (1948)

Peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang

diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada

bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

(BAKOSURTANAL 2005)

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi

lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan

pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Peta adalah gambaran

dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala

tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas.

2. Skala

Skala adalah besarnya reduksi yang diambil untuk peta yang dibuat terhadap

areal permukaan bumi yang sesungguhnya, yaitu perbandingan jarak antara

dua buah titik pada peta terhadap jarak yang sesungguhnya.

3. Nivo

Nivo adalah bagian dari theodolit untuk membidik garis bidang mendatar,

sebagai alat bantu yang digunakan untuk mengetahui apakah kedudukan alat

sudah dalam posisi yang baik (sumbu vertikal dan horisontal saling tegak

lurus) atau belum.

1

Page 2: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

4. Diagfragma

Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas

cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya membentuk

lubang mirip lingkaran atau segi tertentu.

5. Azimut

Azimut adalah sudut putar dari arah Barat hingga Timur. Sebagai referensi

sudut nol dipakai arah mata angin Utara. Tanda (+) berarti arah putar searah

jarum jam dari sudut nol, tanda (-) untuk arah sebaliknya. Sebagai contoh,

dari sudut nol ke arah Timur tepat adalah 90 derajat, dan Barat adalah sudut -

90 derajat.

6. Datum

Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah

parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi.

Datum geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih

akurat lagi menggunakan satelit.

7. DPL/ MSL

DPL (diatas permukaan laut/ MSL, mean sea level) yaitu tinggi rata-rata

permukaan laut utk semua tingkat pasang surut selama periode lebih dari 19

tahun.

8. Elevasi

Elevasi adalah ukuran ketinggian lokasi di atas permukaan laut. Altitudo

(atau elevasi) adalah posisi vertikal (ketinggian) suatu objek dari suatu titik

tertentu (datum).

9. Garis Vertikal

garis yang berimpit dengan arah gaya berat

10. Peta Topografi

Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap

dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta

digambar dalam bentuk garis kontur.

2. Bagaimana cara membuat / menempatkan patok-patok garis lurus didalam suatu

wilayah seperti gambar, antara titik A dan titik B, jelaskan pendapat anda.

2

Page 3: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

Jawaban :

Menurut saya, untuk membidik 2 titik yang sangat jauh sehingga sulit dibidik,

bisa dengan dua cara, yaitu cara langsung bidik di lapangan dan yang kedua

dengan cara interpolasi.

Cara pertama, jika kita akan membidik 2 titik yang jaraknya jauh, kita bisa

membidik dengan cara pemindahan alat ke titik bantu yang mendekati titik tujuan

kita. Sebagai contoh, alat kita berada di P1, kita akan membidik P2 dimana

jaraknya jauh sehingga tidak dapat dibidik dengan hanya menggunakan rambu

saja. Caranya, kita bidik suatu titik bantu yang posisinya mendekati P2, setelah

kita bidik titik bantu tersebut, lalu kita pindahkan alat kita ke titik bantu tersebut,

lalu kita bidik titik P2.

Cara kedua, sebagai contoh, titik kelompok saya A1 akan saya bidik ke titik

kelompok lain, misal titik B1, setelah masing-masing kelompok plotting masing-

masing titik bidikannya, lalu saya membidik titik A1 ke B1. Caranya dengan

menarik garis dari titik A1 ke B1, lalu setelah itu dengan menggunakan skala bisa

kita ketahui berapa jarak keduanya.

3

Page 4: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

3. Di dalam pengukuran untuk pembuatan Peta, penempatan alat/ pengaturan alat

adalah menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menghasilkan pengukuran

yang baik, bagaimana cara pengaturan sesuai aturaan yang benar?

Jawaban :

Syarat sebelum mengukur sudut

a. Sumbu tegak (sumbu-I) harus benar-benar tegak

Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal

ini berarti sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang

terdapat pada lingkaran skala mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap berada

ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat theodolit

diputar mendatar dan gelembung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi, maka berarti

sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang tidak benar,

atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar.

b. Sumbu mendatar (sumbu-II) harus benar-benar mendatar

Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar

Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang diusahakan agar tergantung

bebas (tidak menyentuh dinding atau lantai)

Setelah sumbu tegak diatur sehingga benar-benar tegak, garis bidik diarahkan ke

bagian atas benang. Kunci skrup pengunci sumbu tegak dan lingkaran skala

mendatar.

Gerakkan garis bidik perlahan-lahan ke bawah

Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu tegak dan garis bidik tegak lurus

dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak sepanjang benang

unting-unting ( tidak menyimpang dari bidikan benang).

Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.

Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga dipenuhi maka arahkan garis bidik

ketitik yang agak jauh.

Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala tegak

Baca lingkaran skala tegak, missal didapat bacaan sudut zenith z.

Putar teropong 1800 kemudian dikembalikan garis bidik ke titik yang sama

4

Page 5: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak, ketengahkan bila belum terletak di

tengah

Baca lingkaran skala tegak, missal z’. Bila bacaan z’ = 360-z, maka salah indeks

adalah 0

Apabila keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan pengaturan. Untuk

mendapatkan sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan ketiga harus

benar-benar dipenuhi, sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan sudut

vertical yang benar.

Mengatur sumbu tegak

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak adalah sebagai

berikut:

Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 skrup kaki tribrach.

Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup kaki tribrach

secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.

Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit 90o.

tengahkan posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki tribrach

yang ketiga

Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki tribrach 1 dan 2)

Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada ditengah.

Kemudian putar theodolit 180o, sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak

dalam kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.

Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung nivo akan

tetap berada ditengah.

4. Teropong terdiri dari lensa-lensa yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran jarak maupun sudut secara optis,

namun banyak hal/ kesalahan yang ditimbulkan oleh lensa

1. Aberasi sferis; sinar cahaya yang letaknya jauh dari sumbu optis akan dibiaskan

lebih banyak daripada sinar cahaya yang letaknya dekat dengan sumbu optis,

akibatnya bayangan yang di hasilkan dari berbagai sinar cahaya tidak akan

berimpit dan bayangan menjadi tidak terang.

5

Page 6: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

2. Aberasi chromatis; sinar putih terdiri dari beberapa sinar warna dengan panjang

gelombang yang berbeda-beda, warna merah mempunyai gelombang panjang

dan warna ungu mempunyai gelombang pendek, sinar ungu lebih dibiaskan

dengan keras daripada sinar merah. Akibatnya sinar cahaya- sinar cahaya

berwarna tidak mempunyai jarak titik api yang sama, sehingga bayangan

menjadi tidak jelas.

3. Koma; ini disebabkan oleh abesari sferis terhadap sinar cahaya yang memotong

sumbu optis lensa.

5. Melengkungnya bayangan dari benda yang terletak dibidang tegak lurus pada

sumbu optis lensa.

6. Salah bentuk bayangan; yang disebabkan karena garis-garis lurus yang tidak

memotong sumbu optis lensa mempunyai garis-garis lengkung sebagai

bayangan.

5. Di dalam pengukuran dilapangan, dilakukan pengecekan terhadap pengukuran,

ternyata terdapat kesalahan sebesar 10cm, dalam jarak ukur 2 km, berapa

derajatkah kesalahan tersebut (dalam derajat, menit dan second)

Jawaban :

D = 100 (Ba-Bb)

D = 100 (Ba-Bb) cos2 h

Dimana

D = jarak

Ba = batas atas rambu

Bb = Batas bawah rambu

H = helling

D = 100 (Ba-Bb)

2000 = 100 (Ba-Bb)

Ba-Bb = 20

D = 100 (Ba-Bb) cos2 h

2000 = 100 (20) cos2 h

2000 – 0,1 = 2000 cos2 h

1999,9 / 2000 = cos2 h

6

Page 7: Ilmu ukur tanah

Ayu Fatimah Zahra18311892

Ilmu Ukur tanah

Cos2 h = 0,99995

Cos h = √0,99995

= 0,999975

h = cos-1 0,9999975

h = 0,128117364 °

h = 90° – θ

θ = 90° – h

θ = 90° - 0,128117364°

θ = 89,87188264°

Diubah menjadi :

89°52’19”

7