ILMU POLITIK.ppt
-
Upload
bettry-ahmad -
Category
Documents
-
view
87 -
download
19
Transcript of ILMU POLITIK.ppt
Ilmu Politik(Baca: Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, 2004)
Drs.H.Nuryanuwar,Apt,M.Kes,MMR
Perkuliahan
Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan, membahas tentang definisi dan teori-teori politik, ruang lingkup ilmu politik, hubungan ilmu politik dan ilmu sosial lainnya, sistem pemilu dan kepartaian, hubungan internasional, dan konsep pemberantasan korupsi, Hak Asasi Manusia, pembangunan politik, media dan politik, gender, guna memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa agar dapat berpikir kritis, partisipatif dan responsif terhadap berbagai persoalan perpolitikan yang terjadi di Indonesia dengan menerapkan konsep dan pendekatan ilmu politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
ILMUPOLITIKILMU
POLITIK
ILMU POLITIK TELAH ADA SEJAK 450 S.M. = PEMIKIRAN MENGENAI NEGARA TELAH DIMULAI DI YUNANI KUNO. MEMASUKI ABAD PERTENGAHAN, EKSISTENSI ILMU POLITIK MENGALAMI STAGNASI = TERJADI PERGESERAN INSTITUSI KEKUASAAN DARI NEGARA KEPADA GEREJA, SEHINGGA NEGARA MENJADI KURANG PENTING. SETELAH ABAD KE-15 PARA PEMIKIR POLITIK TELAH MELIBATKAN DIRI MEREKA MASALAH-MASALAH KEKUASAAN, WEWENANG, DLL. PADA ABAD KE-19 , PERKEMBANGAN POLITIK DI NEGARA-NEGARA EROPA BANYAK DIPENGARUHI OLEH ILMU HUKUM, MAKA FOKUS PERHATIANNYA TERPUSAT PADA NEGARA.
ILMU POLITIK TELAH ADA SEJAK 450 S.M. = PEMIKIRAN MENGENAI NEGARA TELAH DIMULAI DI YUNANI KUNO. MEMASUKI ABAD PERTENGAHAN, EKSISTENSI ILMU POLITIK MENGALAMI STAGNASI = TERJADI PERGESERAN INSTITUSI KEKUASAAN DARI NEGARA KEPADA GEREJA, SEHINGGA NEGARA MENJADI KURANG PENTING. SETELAH ABAD KE-15 PARA PEMIKIR POLITIK TELAH MELIBATKAN DIRI MEREKA MASALAH-MASALAH KEKUASAAN, WEWENANG, DLL. PADA ABAD KE-19 , PERKEMBANGAN POLITIK DI NEGARA-NEGARA EROPA BANYAK DIPENGARUHI OLEH ILMU HUKUM, MAKA FOKUS PERHATIANNYA TERPUSAT PADA NEGARA.
SEJARAH PERKEMBANGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU POLITIK DI AMERIKA SERIKATILMU POLITIK DI
AMERIKA SERIKAT
ILMU POLITIK DI AS BARU MENDAPATKAN IDENTITASNYA KETIKA DI DIRIKAN SCHOOL OF POLITICAL SCIENCE DI COLUMBIA COLLEGE PADA TAHUN 1980 (JOHN W. BURGES) = MENERBITKAN BUKU THE POLITICAL SCIENCE QUARTERLYPADA TAHUN 1876 HERBERT BAXTER ADAMS MENDIRIKAN UNIVERSITAS JOHN HOPKINS = TERFOKUS PADA PENELITIAN LANJUTAN BIDANG ILMU POLITIKPROGRAM PENGAJARAN UNTUK M.A SERTA PH.D DI BIDANG ILMU POLITIK DAN SEJARAH DICETAK OLEH UNIVERSITAS MICHIGAN.
ILMU POLITIK DI AS BARU MENDAPATKAN IDENTITASNYA KETIKA DI DIRIKAN SCHOOL OF POLITICAL SCIENCE DI COLUMBIA COLLEGE PADA TAHUN 1980 (JOHN W. BURGES) = MENERBITKAN BUKU THE POLITICAL SCIENCE QUARTERLYPADA TAHUN 1876 HERBERT BAXTER ADAMS MENDIRIKAN UNIVERSITAS JOHN HOPKINS = TERFOKUS PADA PENELITIAN LANJUTAN BIDANG ILMU POLITIKPROGRAM PENGAJARAN UNTUK M.A SERTA PH.D DI BIDANG ILMU POLITIK DAN SEJARAH DICETAK OLEH UNIVERSITAS MICHIGAN.
Menurut BRYCE, Ilmu Politik tidak lagi merupakan suatu ilmu yang bersifat deduktif atau sekedar sebagai suatu cabang filsafat yang bersifat spekulatif, namun ia benar-benar mendukung upaya pencapaian fakta yang tak terhingga jumlahnya. Hal ini menjadi ciri utama dalam ilmu politik Amerika dan diperlukan sebagai suatu sinonim untuk suatu pengertian tentang ilmu.
DI INDONESIA DIDAPATI BEBERAPA KARYA TULIS YANG MEMBAHAS MASALAH SEJARAH
DAN KENEGARAAN (NEGARAKERTAGAMA, YANG
DITULIS PADA MASA MAJAPAHIT DAN BABAD TANAH JAWI).
INDIA DAN CHINA TELAH MEWARISKAN TULISAN
POLITIK YANG BERMUTU.DI INDIA TERKUMPUL DALAM
KESUSASTRAAN DHARMASASTRA DAN
ARTHASASTRA . DI CHINA TERDAPAT FILSUF2 TERKENAL SEPERTI
CONFUSIUS, MENCIUS DAN MAZHAB LEGALISTIS (SHANG
YANG).
INDIA DAN CHINA TELAH MEWARISKAN TULISAN
POLITIK YANG BERMUTU.DI INDIA TERKUMPUL DALAM
KESUSASTRAAN DHARMASASTRA DAN
ARTHASASTRA . DI CHINA TERDAPAT FILSUF2 TERKENAL SEPERTI
CONFUSIUS, MENCIUS DAN MAZHAB LEGALISTIS (SHANG
YANG).
PADA ABAD KE 19 KESUSATERAAN POLITIK DI ASIA MENGALAMI KEMUNDURAN AKIBAT MASUKNYA PEMIKIRAN BARAT (INGGRIS,
JERMAN, AMERIKA SERIKAT DAN BELANDA DALAM RANGKA
IMPERIALISME).
PADA ABAD KE 19 KESUSATERAAN POLITIK DI ASIA MENGALAMI KEMUNDURAN AKIBAT MASUKNYA PEMIKIRAN BARAT (INGGRIS,
JERMAN, AMERIKA SERIKAT DAN BELANDA DALAM RANGKA
IMPERIALISME).
PERKEMBANGAN ILMU POLITIK DI ASIA
PERKEMBANGAN ILMU POLITIK DI ASIA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ILMU POLITIKFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
1. HAKIKAT MANUSIA
1. HAKIKAT MANUSIA
2. FRAGMATISME
(TINDAKAN MANUSIA TIDAK DAPAT DINILAI DARI LOGIKA, MELAINKAN DARI HASIL TINDAKAN /
PERILAKU TSB.
2. FRAGMATISME
(TINDAKAN MANUSIA TIDAK DAPAT DINILAI DARI LOGIKA, MELAINKAN DARI HASIL TINDAKAN /
PERILAKU TSB.
3. PLURALISM
E
3. PLURALISM
E
Pengertian Ilmu PolitikKonsep pokok yg digunakan sebagai dasar
perumusan definisi:– Negara (state)– Kekuasaan (power)– Pengambilan keputusan (decision making)– Kebijakan (policy, beleid)– Pembagian atau alokasi (distribution or allocation)
Pengertian Ilmu Politik
Politik menyangkut beragam kegiatan dlm sistem politik (negara) yg menyangkut proses menentukan tujuan
Pengertian Ilmu Politik
Ada seleksi utk menetukan tujuan yg dipilih
Utk melaksanakan tujuan perlu dibuat kebijakan menyangkut alokasi dan distrbusi resources
Utk melaksanakan kebijakan perlu ada kekuasaan dan kewenangan
Pengertian Ilmu Politik
Aspek negara Roger F Soltau: Ilmu yg mempelajari negara,
tujuan2 negara dan lembaga2 yg akan melaksnakan tujuan2 itu; hub antara negara dg warga negaranya serta dgn negara lain
Pengertian Ilmu Politik
Aspek negara J Barents: mempelajari kehidupan neg…. yg mrpk
bag dari kehidupan masy … mempelajari negara2 itu melakukan tugasnya
Pengertian Ilmu Politik
Aspek kekuasaanHarold D Laswell & Kaplan: mempelajari
pembentukan & pembagian kekuasaanW.A Robson: mempelajari kekuasaan dlm
masyarakatDeliar Noer: memusatkan perhatian pd
masalah kekuasaan dlm kehidupan bersama atau masyarakat
Pengertian Ilmu Politik
Pengambilan keputusanJoyce Mitchell: politik adalah pengambilan kpts kolektif atau pembuatan kebijakan umum utk seluruh masy.Karl W Deutch: politik adalah pengambilan kptsn melalui sarana umum (public means)
Pengertian Ilmu Politik
Kebijakan UmumDavid Easton: studi mengenai terbentuknya
kebijakan umumHoogerwerf: obyek dari Ilmu Politik adalah
kebijakan pemerintah, proses terbentuknya, serta akibat2nya
Pengertian Ilmu Politik
Distribusi dan alokasi: pembagian dan penjatahan dr nilai2 (values) dlm masyarakat
Harold Laswell: Politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana (who gets what, when, and how)David Easton: sistem politik adalah keseluruhan dr interaksi2 yg mengatur pembagian nilai2 scr autoritatif utk dan atas nama masy
NEGARASUATU ORGANISASI DALAM
SUATUWILAYAH YANG MEMPUNYAI KEKUASAAN
TERTINGGI YANG SAH DAN DITAATI OLEH RAKYATNYA.
NEGARA MEMILIKI DUA TUGAS:1.MENGENDALIKAN DAN MENGATUR GEJALA-GEJALA KEKUASAAN DI MASYARAKAT.
1.MENGORGANISIR DAN MENGINTEGRASIKAN KEGIATAN MANUSIA DAN GOLONGAN-GOLONGAN KE ARAH TERCAPAINYA TUJUAN-TUJUAN DARI MASYARAKAT SELURUHNYA.
UNSUR-UNSUR POKOK NEGARAUNSUR-UNSUR POKOK NEGARA
WILAYAHWILAYAHSIFAT
NEGARASifat
MemaksaSifat
MonopoliSifat
Mencakup Semua
SIFAT NEGARA
Sifat Memaksa
Sifat Monopoli
Sifat Mencakup
Semua
PENDUDUKPENDUDUK
PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
KEDAULATANKEDAULATAN
KEKUASAAN ???
KEKUASAAN ???
Kemampuan seseorang / sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang / kelompok lain dengan sedemikian rupa sehingga tingkah lakunya sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu sendiri (Miriam Budiardjo, 1992:35).
Kekuasaan sebagai dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan kemauan, walaupun orang lain menentangnya (C. Wright Mills, 1962:359-360).
KEKUASAANKEKUASAAN
TEORI KEKUASAAN NEGARA
TEORI KEKUASAAN NEGARA
TEORI KEKUASAAN
TUHAN
TEORI KEKUASAAN
TUHAN
TEORI KEKUASAAN
TEORI KEKUASAAN
HUKUM
TEORI KEKUASAAN
HUKUM TEORI KEKUASAAN
RAKYAT
TEORI KEKUASAAN
RAKYAT
1.MEMAKSA KEPADA WARGA NEGARA2.MEMONOPOLI SUMBER-SUMBER KEBUTUHAN
PUBLIK3.MENETAPKAN SEBUAH PERATURAN ATAU
KEBIJAKAN PUBLIK YANG MENGATUR SELURUH ASPEK KEHIDUPAN NEGARA TANPA
TERKECUALI.
1.MEMAKSA KEPADA WARGA NEGARA2.MEMONOPOLI SUMBER-SUMBER KEBUTUHAN
PUBLIK3.MENETAPKAN SEBUAH PERATURAN ATAU
KEBIJAKAN PUBLIK YANG MENGATUR SELURUH ASPEK KEHIDUPAN NEGARA TANPA
TERKECUALI.
APAPUN TEORINYA, SEORANG PENGUASA MEMILIKI KEMAMPUAN
APAPUN TEORINYA, SEORANG PENGUASA MEMILIKI KEMAMPUAN
APA ITU PENDEKATAN ?
PENDEKATAN : DALAM ILMU POLITIK MERUPAKAN SUATU CARA ATAU SUDUT PANDANG YANG DIGUNAKAN OLEH PARA ILMUWAN POLITIK DALAM MENELAAH POLITIK ITU SENDIRI.
PENDEKATAN : DALAM ILMU POLITIK MERUPAKAN SUATU CARA ATAU SUDUT PANDANG YANG DIGUNAKAN OLEH PARA ILMUWAN POLITIK DALAM MENELAAH POLITIK ITU SENDIRI.
MENURUT MIRIAM BUDIARDJO (2008)
MENURUT MIRIAM BUDIARDJO (2008)
PENDEKATAN DALAM ILMU
POLITIK
PENDEKATAN DALAM ILMU
POLITIK
1. PENDEKATAN TRADISIONAL
2. PENDEKATAN BEHAVIORAL
3. PENDEKATAN RELATIVISME NILAI ILMIAH
4. PENDEKATAN POST BEHAVIORAL
PENDEKATAN TRADISIONAL MENGUTAMAKAN ANALISIS NORMATIF YANG BERSUMBER PADA LOGIKA.
ESENSI DARI PENDEKATAN INI ADALAH MELETAKKAN NILAI-NILAI ASASI MANUSIA DALAM KONTEKS KAJIAN POLITIK MELALUI HASIL RENUNGAN DAN BUKAN DI DASARI OLEH KENYATAAN-KENYATAAN YANG ADA.
CIRI-CIRINYA:- PENDEKATAN DIDASARKAN PADA
ASPEK NILAI- BERSIFAT FILOSOFIS- BERSIFAT ILMU TERAPAN- BERSIFAT HISTORIS-YURIDIS- BERSIFAT KUALITATIF
PENDEKATAN TRADISIONALPENDEKATAN TRADISIONAL
MUNCUL SETELAH PERANG DUNIA II (SEKITAR TAHUN 50AN)
MENITIKBERATKAN PADA KENYATAAN DAN FAKTA SEBAGAI OBJEK YANG PERLU DIPELAJARI.MENJADIKAN TINDAKAN DAN PERILAKU INDIVIDU ATAU KELOMPOK SEBAGAI OBJEK PENELITIANNYA.
KONSEP-KONSEP POKOK KAUM BEHAVIOR:- KETERATURAN- VERIFIKASI- TEKNIK- KUANTITATIF- NILAI- SISTEMATIS- ILMU MURNI- INTEGRASI
MUNCUL SETELAH PERANG DUNIA II (SEKITAR TAHUN 50AN)
MENITIKBERATKAN PADA KENYATAAN DAN FAKTA SEBAGAI OBJEK YANG PERLU DIPELAJARI.MENJADIKAN TINDAKAN DAN PERILAKU INDIVIDU ATAU KELOMPOK SEBAGAI OBJEK PENELITIANNYA.
KONSEP-KONSEP POKOK KAUM BEHAVIOR:- KETERATURAN- VERIFIKASI- TEKNIK- KUANTITATIF- NILAI- SISTEMATIS- ILMU MURNI- INTEGRASI
PENDEKATAN BEHAVIORALPENDEKATAN BEHAVIORAL
PENDEKATAN INI MERUPAKAN SUATU USAHA UNTUK MENGATASI PERTENTANGAN ANTARA TRADISIONAL DAN BEHAVIOR.
ARNOLD BRECHT (1958) = MERUPAKAN HAL YANG PENTING UNTUK MENEMPATKAN KEMBALI TUJUAN-TUJUAN DAN NILAI-NILAI SEPERTI PADA MASA LAMPAU DALAM PUSAT TEORI POLITIK, AKAN TETAPI PEMBAHASANNYA HARUS DILAKUKAN DENGAN SARANA-SARANA ILMIAH.
INTI AJARAN:- SESUATU DIANGGAP ILMIAH APABILA MEMPUNYAI TUJUAN
YANG BERMANFAAT.- SESUATU DIANGGAP ILMIAH APABILA HAL TERSEBUT
DIANGGAP BERHARGA.
PENDEKATAN INI MERUPAKAN SUATU USAHA UNTUK MENGATASI PERTENTANGAN ANTARA TRADISIONAL DAN BEHAVIOR.
ARNOLD BRECHT (1958) = MERUPAKAN HAL YANG PENTING UNTUK MENEMPATKAN KEMBALI TUJUAN-TUJUAN DAN NILAI-NILAI SEPERTI PADA MASA LAMPAU DALAM PUSAT TEORI POLITIK, AKAN TETAPI PEMBAHASANNYA HARUS DILAKUKAN DENGAN SARANA-SARANA ILMIAH.
INTI AJARAN:- SESUATU DIANGGAP ILMIAH APABILA MEMPUNYAI TUJUAN
YANG BERMANFAAT.- SESUATU DIANGGAP ILMIAH APABILA HAL TERSEBUT
DIANGGAP BERHARGA.
PENDEKATAN RELATIVISME NILAI ILMIAH
PENDEKATAN RELATIVISME NILAI ILMIAH
SIFAT KARAKTERNYA:- DALAM PENELITIAN POLITIK, SUBSTANSI/ISI POKOK HARUS
MENDAHULUI TEKNIK-TEKNIK.- ILMU POLITIK MASA KINI SEHARUSNYA MEMBERIKAN
PENEKANAN UTAMA PADA PERUBAHAN SOSIAL.- TELAH MELEPASKAN DIRINYA DARI REALITAS POLITIK YANG
SIFATNYA MASIH KASAR.- MEMBERIKAN PENEKANAN YG BEGITU BESAR PADA PAHAM-
PAHAM KEILMIAHAN SERTA PENDEKATAN YANG BEBAS NILAI.- SEBAGAI KAUM INTELEKTUAL MEMILIKI TANGGUNG JAWAB
UNTUK MELINDUNGI PERADABAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN.- MEMPUNYAI KOMITMEN UNTUK BERTINDAK- POLITISASI DARI SEMUA PROFESI DAN SEMUA ASOSIASI
PROFESIONAL
SIFAT KARAKTERNYA:- DALAM PENELITIAN POLITIK, SUBSTANSI/ISI POKOK HARUS
MENDAHULUI TEKNIK-TEKNIK.- ILMU POLITIK MASA KINI SEHARUSNYA MEMBERIKAN
PENEKANAN UTAMA PADA PERUBAHAN SOSIAL.- TELAH MELEPASKAN DIRINYA DARI REALITAS POLITIK YANG
SIFATNYA MASIH KASAR.- MEMBERIKAN PENEKANAN YG BEGITU BESAR PADA PAHAM-
PAHAM KEILMIAHAN SERTA PENDEKATAN YANG BEBAS NILAI.- SEBAGAI KAUM INTELEKTUAL MEMILIKI TANGGUNG JAWAB
UNTUK MELINDUNGI PERADABAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN.- MEMPUNYAI KOMITMEN UNTUK BERTINDAK- POLITISASI DARI SEMUA PROFESI DAN SEMUA ASOSIASI
PROFESIONAL
PENDEKATAN POST BEHAVIORAL
PENDEKATAN POST BEHAVIORAL
BUDAYA BUDAYA POLITIKPOLITIK
PengertianPengertian
Pendapat UmumPendapat Umum
Pendapat AhliPendapat Ahli1.1. Rusadi S.Rusadi S.2.2. Sidney VerbaSidney Verba3.3. Austin R., dllAustin R., dll
Komponen Budaya PolitikKomponen Budaya Politik
1.1. KognitifKognitif2.2. AfektifAfektif3.3. EvaluatifEvaluatif
Tipe-tipe Budaya Tipe-tipe Budaya PolitikPolitik
Orientasi Orientasi PolitiknyaPolitiknya
Sikap Yang Sikap Yang DitunjukkanDitunjukkan
1.1. Budaya PolitikBudaya Politik
a.a.PengertiaPengertiann
Budaya politik Budaya politik merupakan merupakan
sistem nilai dan sistem nilai dan keyakinan yang keyakinan yang dimiliki bersama dimiliki bersama oleh masyarakat. oleh masyarakat.
Mrp aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, & mitos.
Dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya (bentuk).
Hakikat dan ciri budaya politik yaitu menyangkut masalah nilai-nilai sbg prinsip dasar.
Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma.
b.b. Menurut Para ahli : Menurut Para ahli :
Lanjutan ………….
Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond && Sidney VerbaSidney Verba, budaya , budaya politikpolitik yaitu terdapatnya satu perangkat yang yaitu terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik ymeliputi seluruh nilai-nilai politik yanang g tteerdapat di seluruh bangsa. rdapat di seluruh bangsa. Rusadi Sumintapura, Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain budaya politik tidak lain
adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.anggota suatu sistem politik.
Sidney Verba, Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistem budaya politik adalah suatu sistem keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.tindakan politik dilakukan.
Alan R. Ball, Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunan budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.politik dan isu-isu politik.
Austin Ranney, Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkat budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah tahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.politik.
Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
Lanjutan ………….
Dua manfaat jika dapat memahamiDua manfaat jika dapat memahamipengertian budaya politik :pengertian budaya politik :
Adanya sikap warga negara terhadap sistem Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;terhadap sistem politik yang ada;
Dapat mengerti dan memahami hubungan Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.terjadinya pergeseran politik.
Lanjutan ………….
Orientasi kognitifOrientasi kognitif, yaitu berupa , yaitu berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pengetahuan tentang dan kepercayaan
pada politik, peranan dan segala pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.kewajibannya serta input dan outputnya.
Orientasi afektifOrientasi afektif, , yaitu perasaan terhadap yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan sistem politik, peranannya, para aktor dan
pe-nampilannya.pe-nampilannya.
Orientasi evaluatifOrientasi evaluatif, , yaitu keputusan dan yaitu keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik pendapat tentang obyek-obyek politik
yang secara tipikal melibatkan standar yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan nilai dan kriteria dengan informasi dan
perasaan.perasaan.
c.c. Komponen-komponen Budaya Komponen-komponen Budaya Politik Politik
Menurut Menurut G. AlmondG. Almond dan dan S. VerbaS. Verba, bahwa , bahwa objek objek
orientasi politik warga negara adalah sistem orientasi politik warga negara adalah sistem politik politik
yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :yaitu :
a.a.Peranan atau struktur khusus seperti Peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokrat.badan legislatif, eksekutif atau birokrat.
b.b.Pemegang jabatan, seperti pemimpin Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator.monarki, legislator dan administrator.
c.c. Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan. keputusan, struktur pemegang jabatan.
Lanjutan ………….
Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas. sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.
2.2. Tipe-tipe Budaya PolitikTipe-tipe Budaya Politik
BERDASARKAN BERDASARKAN SIKAP YANG SIKAP YANG
DITUNJUKKANDITUNJUKKAN
a.a. Militan (usaha jahat & menentang)Militan (usaha jahat & menentang)
b.b. Toleransi (berpusat pd masalah)Toleransi (berpusat pd masalah)
Sikap Mental Sikap Mental Absolut (sempurna Absolut (sempurna
& tidak dapat & tidak dapat dirubah)dirubah)
Sikap Mental Sikap Mental Akomodatif Akomodatif
(menerima apa saja (menerima apa saja yg berharga)yg berharga)
Lanjutan ………….
BERDASARKABERDASARKAN ORIENTASI N ORIENTASI POLITIKNYAPOLITIKNYA
ParokialParokial (partisipasi (partisipasi sangat rendah)sangat rendah)
Subjek/KaulaSubjek/Kaula (relatif (relatif maju tp masih pasif)maju tp masih pasif)
ParParttisipanisipan (kesadaran sudah (kesadaran sudah tinggi)tinggi)
Sangat ideal Sangat ideal untuk tumbuh untuk tumbuh
suburnya suburnya demokrasidemokrasi
Lanjutan ………….
MODEL MODEL KEBUDAYAAKEBUDAYAA
N POLITIKN POLITIK
Demokratik Demokratik IndustrialIndustrial
Sistem Sistem OtoriterOtoriter
DemokratisDemokratisPra- Pra-
IndustrialIndustrial
Menurut Menurut AlmondAlmond dan dan VerbaVerba, ,
terdapat terdapat variasi dlm 3 variasi dlm 3
bentuk bentuk budaya politik :budaya politik : Subyek-parokial,Subyek-parokial, Subyek-Subyek-
partisipan,partisipan, Parokial-Parokial-
partisipan.partisipan.
PengertianPengertian
UmumUmum
Pendapat AhliPendapat Ahli1.1. G.A. AlmondG.A. Almond2.2. Irvin L. ChildIrvin L. Child3.3. Denis K., dllDenis K., dll
Peran Serta Dalam Peran Serta Dalam Budaya Politik Budaya Politik
PartisipanPartisipan
Praktik Partisipasi Praktik Partisipasi PolitikPolitik
Pengertian & KonsepPengertian & Konsep
PENGEM-PENGEM-BANGAN BANGAN BUDAYA BUDAYA POLITIKPOLITIK
Proses Sosialisasi PolitikProses Sosialisasi Politik
Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat BerkembangSosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang
Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikSosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik
Tingkatan Partisipasi Tingkatan Partisipasi PolitikPolitik
1.1. Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik
a.a.PengertiaPengertiannSosialisasi Sosialisasi
politik adalah politik adalah proses dengan proses dengan mana individu-mana individu-individu dapat individu dapat memperoleh memperoleh
pengetahuan, pengetahuan, nilai-nilai, dan nilai-nilai, dan
sikap-sikap sikap-sikap terhadap terhadap
sistem politik sistem politik masyarakatnymasyarakatny
a.a.
Melalui sosialisasi, suatu Melalui sosialisasi, suatu kebudayaankebudayaan
dapat diwariskan kpd generasi dapat diwariskan kpd generasi berikut-berikut-
nya. Ada 3 sifat dasar mengapa nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sosiali-
sasi perlu :sasi perlu :
a.a. Manusia tidak akan bisa hidup Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.tanpa bantuan orang lain.
b.b. ””Secara ekstrim” manusia tidak Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus kelangsungan hidupnya harus dipelajari.dipelajari.
c.c. Manusia harus belajar Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dgn mengendali-kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan nilai-nilai dan membi-na peranan bersama. bersama.
a.a.Gabriel A. AlmondGabriel A. Almond, Sosialisasi politik , Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.kepada generasi berikutnya.
b.b.Irvin L. ChildIrvin L. Child, Sosialisasi politik adalah , Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.standar-standar dari kelompoknya.
Lanjutan ……………….Lanjutan ………………. b.b.Menurut Para Menurut Para AhliAhli
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
c.c. Richard E. Dawson dkk.,Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.dewasa.
d.d. Denis KavanaghDenis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan , Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.politik.
Beberapa segi penting sosialisasi politik Beberapa segi penting sosialisasi politik : :
Secara fundamental merupakan proses hasil Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.
Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.nilai) dan sikap-sikap.
Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.berlangsung sepanjang hidup.
Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.sosial.
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
c.c. Proses Proses SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi politikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politiktentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik..
Dalam Proses Sosialisasi
Politik, metode yang kerap
digunakan adl : Pendidikan Politik dan
Indoktrinasi Politik.
Sarana Sarana dalam dalam
sosialisasi sosialisasi politikpolitik
KeluargaKeluarga
SekolahSekolah
Partai Partai PolitikPolitik
d.d.Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat BerkembangBerkembang
Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem- sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional.
Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu.
3 (tiga) 3 (tiga) faktor faktor
masalah masalah penting penting
Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk
Pendidikan dan nilai-nilai Pendidikan dan nilai-nilai tradisionaltradisional
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
e.e.Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Sosialisasi Politik Dan Komunikasi PolitikPolitik
Dalam proses sosialisasi politik kaitannya Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. sosialisasi itu sendiri.
Pada sistem politik masyarakat Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti modern, institusi seperti
kelompok sebaya, komuniti, kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, sekolah, kelompok kerja,
perkumpulan-perkumpulan perkumpulan-perkumpulan sukarela, sukarela, media komunikasimedia komunikasi, ,
partai-partai politik dan institusi partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat pemerintah semuanya dapat
berperan dalam sosialisasi berperan dalam sosialisasi politik.politik.
Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki dan sebagainya arus informasi yg dimiliki
relatif homogen. relatif homogen.
Para elite politik pemerintahan mempunyai Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-sumber informasi khusus melalui sumber-sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada surat kabar tertentu yang ditujukan pada
kelompok kelas/politik tertentu.kelompok kelas/politik tertentu.
Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga informasi dan media massa sehingga
hambatan-hambatan bahasa atau orientasi hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim. kultural sangat minim.
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Masyarakat dapat melakukan kontrol Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui kaum elite-pun dapat segera mengetahui
tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.segala macam tindakan pemerintah.
2.2. Peran Serta Dlm Budaya Politik PartisipanPeran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan
a.a.Partisipasi Partisipasi PolitikPolitik
Partisipasi Politik Partisipasi Politik adalah kegiatan adalah kegiatan seseorang atau seseorang atau
sekelompok sekelompok orang untuk ikut orang untuk ikut serta secara aktif serta secara aktif dalam kehidupan dalam kehidupan
politik, seperti politik, seperti memilih memilih
pimpinan negara pimpinan negara atau upaya-atau upaya-
upaya upaya mempengaruhi mempengaruhi
kebijakan kebijakan pemerintah. pemerintah.
Menurut Menurut Myron WeinerMyron Weiner, , terdapat 5 penyebab terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik : arah partisipasi politik :
Modernisasi dalam segala Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.bidang kehidupan.
Perubahan-perubahan Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. struktur kelas sosial.
Pengaruh kaum intelektual Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa dan kemunikasi masa modern. modern.
Konflik antar kelompok Konflik antar kelompok pemimpin politik. pemimpin politik.
Keterlibatan pemerintah yg Keterlibatan pemerintah yg meluas. meluas.
b.b.Konsep Partisipasi Konsep Partisipasi PolitikPolitik
Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.
Sarjana Konsep Indikator
Kevin R. Hardwick
Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berin-teraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tsb.
Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah
Mempengaruhi pejabat publik.
Miriam Budiardjo
Partisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Berupa kegiatan individu atau kelompok
Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.
Ramlan Surbakti
Partisipasi politik ialah keikutser-taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
Partisipasi politik berarti keikut-sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik
Dilakukan oleh warga negara biasa
Michael Rush dan Philip Althoft
Partisipasi politik adalah keterli-batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik
Memiliki tingkatan-tingkatan partisipasi
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Menurut Menurut Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi , rambu-rambu konsep partisipasi politik :politik :
• Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).
• Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. dan pelaksana keputusan politik.
• Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.
• Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung.langsung ataupun secara tidak langsung.
• Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar prosedur wajar (konvensional), non(konvensional), non kekerasan kekerasan (nonviolence), (nonviolence), seperti seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensionaltak konvensional), ), dan kekerasan (dan kekerasan (violenceviolence), seperti demonstrasi, pembangkangan ), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
c.c. Praktik Partisipasi Praktik Partisipasi PolitikPolitik
Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan
utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik :
Praktik Praktik Partisipasi Partisipasi
PolitikPolitikPemilihanPemilihan
LobbyingLobbying
OrganisasiOrganisasi
Mencari KoneksiMencari Koneksi Tindakan KekerasanTindakan Kekerasan
Milbrarth M.L. GoelMilbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual :politik individual :
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
No
Bentuk Partisipasi
Keterangan
1. Aphatetic Inactuves
Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.
2. Passive Supporters
Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.
3. Contact Specialist
Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.
4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.
5. Party and campign workers
Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.
6. Community activitis
Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.
7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
d.d.Tingkatan Partisipasi Tingkatan Partisipasi PolitikPolitik
PejabatPejabatPartai sepenuhPartai sepenuh
Waktu. Waktu. Pemimpin Pemimpin
partai/kelompok partai/kelompok kepentingan kepentingan
Petugas kampanye.Petugas kampanye.Anggota aktif dari Anggota aktif dari
partai/kelompok kepentingan partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyek sosial dalam proyek-proyek sosial
Menghadiri rapat umum anggota partai/Menghadiri rapat umum anggota partai/kelompok kepentingan, membicarakan kelompok kepentingan, membicarakan
masalah politik, mengikuti perkembangan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan politik melalui media massa, memberikan
suara dalam pemilusuara dalam pemilu
AktivisAktivis
PartisipanPartisipan
Orang-orang yang Orang-orang yang apolitisapolitis
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson
No
Tingkatan Partisipas
iKeterangan
1. Kategori Pengamat
Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain.
Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah.
2. Kategori Aktivis
Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.
Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff .Rush dan Althoff .
a.a. Menduduki jabatan politik atau administratifMenduduki jabatan politik atau administratif
b.b. Mencari jabatan politik atau administratif Mencari jabatan politik atau administratif
c.c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politikKeanggotaan aktif suatu organisasi politik
d.d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politik
e.e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ((quasi-politicalquasi-political))
f.f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ((quasi-politicalquasi-political))
g.g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainyasebagainya
h.h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politikumum dalam bidang politik
i.i. Voting (pemberian suara)Voting (pemberian suara)
Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….
Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik.
Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi
politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit
(semakin mengerucut pada jumlah tertentu).Voting Voting mrp tingkatan partisipasi politik mrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.tinggi.
Beberapa Kelemahan
Ilmu politik tidak dapat dan tidak akan dapat menjadi sains dalam artian yang sebenarnya. Terlampau banyak variables yang harus dikontrol ketika orang harus menjelaskan gejala politik.
Perilaku orang sering kali tak bisa ditebak dan tak terpola. Perilaku manusia yang tampak hanya memperlihatkan sebagian dari gejala.
Kuantifikasi itu tidak akan mencapai hasil yang sesungguhnya. Sejumlah gejala sosial dan politik tidaklah dapat dikuantifikasi.
Di dalam banyak hal sejumlah persoalan politik melibatkan masalah moral dan etika.
Interdisipliner penting, tapi jati diri dan kekhasan ilmu politik tetap harus ada
POLITIK ADALAH KEBIJAKAN, CARA BERTINDAK DALAM MENGHADAPI ATAU MENANGANI SUATU MASALAH.
Misalkan, dalam menghadapi peristiwa bencana alam saat ini:
Bagaimana menangani korban Bagaimana memenuhi kebutuhan
logistik Bagaimana menjamin kelangsungan
ekonomi dan pendidikan Bagaimana menjamin kembalinya
kehidupan sosial yang normal
POLITIK ADALAH KEGIATAN BERBAGAI KELOMPOK MAUPUN INDIVIDU DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA
BURUH PEREMPUAN MENDEMO KEBIJAKAN UPAH DAN CUTI BAGI MEREKA…
ANGGOTA KPK BERTEKAD MEMBERNATAS KORUPSI…..
MAHASISWA MENDEMO KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG TIDAK BERFIHAK PADA RAKYAT KECIL:
ILMU POLITIK MEMPELAJARI PEMBENTUKAN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN.
POLITIK ADALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOLEKTIF ATAU PEMBUATAN KEBIJAKSANAAN UMUM UNTUK MASYARAKAT SELURUHNYA.
SIDANG DEWAN TERHORMAT UNTUK MENENTUKAN NASIB BANGSA??
POLITIK ADALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI SARANA UMUM.
POLITIK ADALAH BERMACAM-MACAM KEGIATAN DALAM SUATU NEGARA YANG MENYANGKUT PROSES MENENTUKAN TUJUAN DAN MELAKSANAKAN TUJUAN ITU
JADI WAPRES, JADI MENTERI
BANKIR
POLISI
JADI APAPUN KITA, SEBAGAI WARGA NEGARA:
MAKA JALANKANLAH FUNGSI KITA SEOPTIMAL MUNGKIN, KARENA ITU AKAN MENJADI KONTRIBUSI KITA KEPADA TERCAPAINYA TUJUAN NEGARA.
APA TUJUAN NEGARA/POLITIK INDONESIA?
TUJUAN POLITIK INDONESIA:(MENURUT PEMBUKAAN UUD’45)
MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DAN IKUT SERTA DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DUNIA
FAKTANYA:
BANYAK ANAK BANGSA YANG TIDAK TERLINDUNGI, BAIK DI DALAM ATAU LUAR NEGERI.
BEBERAPA WILAYAH DIKLAIM OLEH NEGARA LAIN: TIMOR-TIMUR, AMBALAT
BANYAK WARGA NEGARA YANG MISKIN, SAKIT
BIAYA PENDIDIKAN MAHAL
WARGA MISKIN ADA DIMANA-MANA…..
JAJANAN ORANG MISKIN
DARI BAYI SAMPI NENEK, MENGEMIS..
MISKIN, SAKIT, ……
SIFAT POLITIK
OMNIPRESENT; HADIR DIMANA-MANA DI SEKITAR KITA. SADAR ATAU TIDAK, SUKA ATAU TIDAK SUKA, POLITIK TURUT MEMPENGARUHI KEHIDUPAN KITA, BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT DAN WARGA NEGARA.
ILMU POLITIK BARU RESMI DIAKUI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN PADA ABAD 19, MENGINGAT DEFINISI ILMU YAKNI PENGETAHUAN YANG DISUSUN DAN DIATUR DENGAN HUKUM-HUKUM UMUM YANG TELAH DIBUKTIKAN KEBENARANNYA SECARA EMPIRIK.