ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia
-
Upload
arnugrah-dzikrina -
Category
Documents
-
view
196 -
download
8
description
Transcript of ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia
OLEH:AMIN SUBARGUS, SKM, M.Kes
STIKES YOGYAKARTAPROGRAM D-3 KEBIDANAN
SEPTEMBER 2012
ILMU KESEHATAN MASYARAKATOleh: Amin Subargus, SKM, M.Kes(STIKES AISYIAH YOGYAKARTA)
1
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan dan pemahaman tentang kesehatan masyarakat sebagai dasar dalam mengelola upaya pelayanan gizi di fasilitas kesehatan.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mengikuti perkuliahan nanti diharapkan setiap mahasiswa mampu untuk:
1. Menjelaskan sejarah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat2. Menjelaskan tentang konsep dasar pengertian ilmu kesehatan masyarakat beserta
ruang lingkupnya3. Menjelaskan prinsip dasar dan falsafah ilmu kesehatan masyarakat4. Menjelaskan permasalahan/jenis kesehatan masyarakat 5. Menjelasakan faktor penyebab permasalahan kesehatan masyarakat6. Menjelaskan konsep sehat-sakit7. Menjelasakan tingkat-tingkat pencegahan penyakit8. Menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat9. Menjelaskan konsep terjadinya penyakit
KONSEP DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Sejarah Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Konsep pengertian kesehatan masyarakat mulai timbul kira-kira pertengahan abad 19 ditengah-tengah revolusi industri.
Kesehatan lingkungan yang memburuk di kota-kota besar Eropa, sebagai akibat indutrialisasi, mengakibatkan lingkungan menjadi buruk dan muculnya wilayah kumuh perkotaan sehingga mengakibatkan terjadinya penduduk yang terserang penyakit. Salah satunya adalah terjadinya wabah cholera pada tahun 1823.
Edwin Chadwick (1908-1890) yang sering disebut sebagai bapak dari kesehatan masyarakat (the father of public health), adalah seorang ahli hokum yang menyelidiki masalah kesehatan di Inggris pada saat terjadinya wabah Cholera di Eropa. Kemudian laporannya ditulis dengan judul “The Sanitary Conditions of Labouring Population” (1842) yang berakibat lahirnya undang-undang yang disebut “Public Heallth Act 1848).
John Snow (1854) orang yang pertama kali mengadakan penyelidikan epidemiologis dan menemukan cara penularan Cholera ketika terjadi wabah penyakit tersebut di London Inggris.
Sir John Simon (1818-1904) dianggap sebagai pelopor dalam “sanitary reform” (perbaikan kesehatan lingkungan hidup melalui undang-undang) di Inggris.
Konsep Public Health kemudian berkembang di negara-negara Perancis, Spayol, Austria, Jerman, Italia dan negara-negara Eropa lainnya.
Pada permulaan abad 20 dasar pengertian kesehatan masyarakat berkembang tambah luas.
Perubahan Konsep Kesehatan Masyarakat
Dengan makin meningkatnya standar hidup masyarakat terutama di Indonesia dan terjadinya transisi demografi (demographic transition) dan transisi epidemiologi
2
(epidemiological transition), maka masalah public health yang awalnya berkutat pada masalah penyakit menular dan penanggulangan terjadinya wabah, terjadi perubahan kajiannya ke arah upaya penanganan masalah-masalah kesehatan yang selama ini terjadi ditambah penanganan penyakit-penyakit non menular dan permasalahan akibat meningkatkanya umur harapan hidup.
Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Definisi “Public Health”,menurut C.E.A Winslow (1920) seorang guru besar Ilmu Kesehatan Masyarakat di The Yale of University, USA, yang dipakai hingga sekarang adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui upaya-upaya pengorganisasian masyarakat dalam bentuk: 1) perbaikan sanitasi lingkungan, 2) pemberantasan penyakit menular, 3) pendidikan untuk kebersihan perorangan, 4) pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.segera, 5) pengembangan rekayasa social untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak.
Selanjutnya Winslow secara implicit, mengemukakan bahwa kegiatan kesehatan masyarakat itu mencakup: a) sanitasi lingkungan, b) pemberantasan penyakit, d) pendidikan kesehatan (hygiene), d) manajemen (pengorganisasian) pelayanan kesehatan, dan e) pengembangan rekaya social dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarkat.
Batasan lain disampaikan oleh Ikatan Dokter Amerika (1948), kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara,melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dari konsep ini lahirlah istilah preventif medicine, social medicine, community medicine, community health, community diagnosis, community treatment, family health, dan lainnya( Untuk memahami konsep-konsep diatas, mahasiswa diharapkan mencari literatur/referensi sendiri)
Prinsip Dan Falsafah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif dari pada upaya kuratif dan rehabilitatif, karena biayanya lebih murah
2. Dalam melaksanakan usaha promotif dan preventif selalu mempergunakan biaya serendah-rendahnya dengan mengharapkan hasil yang sebaik-baiknya.
3. Usaha kesehatan masyarakat berlandaskan pada prinsip bahwa masyarakat bukan hanya sebagai objek (sasaran) tetapi juga sebagai subjek (pelaku) kegiatan tersebut sehingga sosialisasi dari, untuk dan oleh masyarakat dapat dimasyarakatkan.
4. Usaha kesehatan masyarakat memegang falsafah: “ work with community, not work for community”
5. Usaha kesehatan masyarakat harus benar-benar mengatasi masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat, bukan dirasakan oleh petugas atau pemecahan masalah kesehatan masyarakat menekankan pada ‘the felt need” dari pada “the real need”.
6. Tanamkan motto pada masyarakat: “healthly is not everything, but without health everything is nothing”.
3
Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mula mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu bio-medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu social (social science).
Secara garis besar, didiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat, antara lain: 1) Ilmu epidemiologi, 2) Biostatistik, 3) Kesehatan Lingkungan, 4) Pendidikan kesehatan dan Ilmu Perilaku, 5) Administrasi Kesehatan Masyarakat, 6) Gizi masyarakat, 7) Kesehatan Kerja.
Masalah kesehatan masyarakat adalah masalah multicausal, sehingga pemecahannya harus multidisiliner. Setiap upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitasi dan resosialitatif adalah upaya kesehatan masyarakat.
Secara garis besar upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat, antara lain sebagai berikut:
o Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menularo Perbaiakan sanitasi lingkungano Perbaikan lingkungan pemukimano Pemberantasan vectoro Pendidikan kesehatan masyarakato Pelayanan kesehatan ibu dan anako Pembinaan gizi masyarakato Pengawasan sanitasi tempat-tempat umumo Pengawasan obat dan minumano Pembinaan peran serta masyarakat dan sebagainya.
Epidemiologi diartikan sebagai studi tentang pola-pola penyakit, penyebaran penyakit serta usaha pencarian determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit.
Statistik Kesehatan (Biostatistik) merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data, termasuk interpretasi dan penarikan kesimpulan data dengan mempertimbangkan unsure-unsur metodologi penelitian. ketidakpastian, generalisasi, probabilitas dan lainnya.
Manajemen Kesehatan Masyarakat adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program atau upaya kesehatan masyarakat. Istilah Manajemen Kesehatan masyarakat juga biasa disebut dengan Administrasi Kesehatan masyarakat. Pada prinsipnya pengertian kedua istilah tersebut sama. Manajemen Kesehatan Masyarakat berisi kegiatan yang dilaksanakan sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi menajemen, antara lain: Perencanaan Kesehatan (Health Planning), Pengorganisasian Upaya Kesehatan (Organisation of Health), Pembagian Tugas Staf Kesehatan & Non Kesehatan (Staffing), Penganggaran Kesehatan (Budgeting), Koordinasi Program, Supervisi Program, Bimbingan Teknis (Bintek) dan Penyusunan Laporan Kegiatan (Reporting).
Pendidikan/Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP), merupakan gabungan dari 2 konsep keilmuan, yaitu Pendidikan Kesehatan (Health Education) dan Ilmu Perilaku (Behavior Science). Pendidikan Kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan, dimana proses pendidikan berarti proses belajar, pertumbuhan, perkembangan ke arah perilaku yang sehat. Perilaku Sehat adalah suatu
4
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan konsep sehat-sakit, penyakit system pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungannya.
Kesehatan Lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Kesehatan lingkungan meliputi kesehatan perumahan, penyediaan air bersih, institusi pendidikan, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, tempat kerja, tempat ibadah, dan lainnya.
Kesehatan Kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, di laut, di sawah, di udara dan lainnya) dengan sasaran adalah para pekerja, lingkungan perusahaan dan pencegahan keselamatan serta kesehatan masyarakat sekitar kerja.
Gizi Masyarakat (Public Health Nutrition) merupakan ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan masalah kesehatan yang timbul akibat perilaku makan dengan sasaran masyarakat dan menekankan pada upaya preventif dan promotif.
Konsep Sehat – Sakit
Sehat (Well Being):o Perkins (1938): suatu keadaan keseimbnagan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh dan beberapa factor yang berusaha mempengaruhinya.o WHO (1957): suartu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi
secara wajar dengan segala factor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.o WHO (1974): suatu keadaan yang sempurna dari aspek fisik, mental, social
dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahano White (1977): suatu keadaan dimana seorang pada waktu diperiksa tidak
mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda/gejala suatu penyakit atau kelainan.
Sakit (Illness):o Perkins (1937); suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktifitas seharihari baik aktivitas jasmani, rohani dan social.
o Raverlyy (1940-an): adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan, agent dan individu
o New Webster Dictionary (1970-an): suatu keadaan yang ditandai dengan suatu perubahan gangguan yang nyata dan normal
o WHO (1974): suatu keadaan yang tidak seimbang/sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, social, psikologis dan bukan hanya mengalami kesakitan tetapi juga kecacatan.
Konsep Sehat-Sakit menurut (Towdled, 1974): kosnep sehat sakit adalah suatu kondisi dimana seorang pada posis diantara rentang (continnum) dengan ujung satu sehat dan ujung lainnya sakit. Menurutnya tidak ada orang yang sehat sempurna (perfect of health) dan tidak ada orang yang sakit sempurna (true illness).
Konsep Dasar Tingkat-Tingkat Pencegahan Penyakit
5
Dalam kesehatan masyarakat ada 5 tingkatan pencegahan penyakit (Five Level Of Prevention) menurut Leavel and Clarck (1974):
Fase Pre-pathogenensis (sebelum sakit): dilakukan upaya-upaya pencegahan primer (primary prevention), yang meliputi:o Peningkatan Kesehatan (health promotion), upayamya antara lain:
Perbaikan gizi masyarakat Personal hygiene Perbaikan kesehatan dan sanitasi lingkungan Pendidikan kesehatan masyarakat Olah raga secara teratur Rekreasi keluarga Nasehat rumah tangga dan perkawinan Kesehatan reproduksi dan gender
o Perlindungan umum dan Khusus (General and Specific Protection), upayanya: Immunisasi pada kelompok bumil, balita, bayi dan caten Isolasi terhadap pasien berpenyakit khusus General chek-up Pap smear Penggunaan sabuk pengaman, helm dan alat pelindung kerja Pengawasan obat dan makanan dan bahan berbahaya Karantina orang yang dicurigiai membawa penyakit
Fase Pathogenesi (sesudah sakit): dilakukan upaya-upaya Pencegahan Sekunder (secondary prevention).o Penegakan Diagnosis Dini dan Perawatan Segera (Early Diagnosis and Promt
Treatment), upayanya antaralain: Mencari kasus di lapangan seawall mungkin (case finding) Mencari orang yang berpenyakit menular dan yang berhubungan
dengannya (contact persons) Menangani dan mengawasi ketaraturan berobat (case holding drugs) Pemberian pengobatan secepat mungkin untuk support life Pengawasa terus menerus terhadap penyakit musiman dan menular
(survaillance of epidemiology). Penelitian dan pemeriksaan rutin laboratorium
Fase Pasca-Pathogenesis (masa penyembuhan): dilakukan upaya-upaya pencegahan tersier (tertiary prevention).o Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation), upayanya antara lain:
Program DOTS bagi penderita TBC Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan Alat bantu kesehatan (hearing aid, kacamata, dll) Intensifikasi pengobatan pada penyakit chronik Perbaikan fasilitas dan peralatan medik Fisiotherapy, akupuntur dan pengobatan alternatif Penyediaan peralatan penunjang medik, dll.
o Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation), upayanya antara lain: Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi, misalnya panti wredha, panti
social, panti yatim piatu, rumah penampungan, dll
6
Penyadaran masyarakat dan pemberian dukungan moral terhadap mereka yang sedang mengalami pengobatan/penyembuhan penyakit tertentu, missal pasien gila, AIDS, tuna susila, dll.
Penyuluhan dan pendikan kesehatan masyarakat di rumah dan masyarakat Pemeliharaan kesehatan melalui dokter keluarga, perawat keluarga dan lain-
lain
Jenis Masalah
Tuingginya angka pertumbuhan penduduk (2,2% per tahun, SKRT 1996) Tingginya angka kematian bayi (IMR: infant mortality rate) di Indonesia 26 per 1000
kelahiran hidup tahun 1996 Tingginya angka kematian balita (CMR: chaild mortality rate) di Indonesia sekitar 40
per 1000 balita hidup. Tahun 1996 Tingginya angka kematian ibu malahirkan (MMR: Maternal Mortality Rate) di
Indonesia sekitar 80 per 1000 ibu melahirkan. Tahun 1996. Umur Harapan Hidup (expectancy of life) semakin meningkat rata-rata tahun 1999
adalah laki-laki 63 tahun dan wanita 67 tahun. Menjadikan komposisi penduduk bergeser dari usia muda ke usia tua.
Tingginya morbiditas penyakit menular, sekitar 7.4 per 1000 penduduk yang sakit SKRT tahun 1996.
Meningkatnya angka kesakitan penyakit non menular dan degenerati, seperti DM, jantung stroke, kanker/keganasan, kelaianan dan lainnya, rata-rata 36.5% per tahun dari seluruh kesakitan pada tahun 1996.
Meningkatnya kesakitan akibat gangguan jiwa, prevalensinya berkisar 20-80 per 1000 penduduk per tahun di tahun 1998.
Meningkatnya kematian akibat kecelakan dan masalah social (accidental mortality rate), baik kecelakaan lalin, huru-hara, peperangan, pertikaian dan lainnya selama periode 1997-2000.
Masalah kesehatan lingkungan yang makin buruk, misalnya polusi udara, tanah, dan aira kibat proses industrialisasi dan penggundulan hutan
Masalah pemakaian dan penyalahgunaan Napza dan bahan berbahaya lain Masalah pengobatan tradisional dan pengobatan alternatif Masalah desentralisasi dan otonomi kesehatan terhadap manajemen kesehatan Masalah hukum kesehatan Masalah pendayagunaan dan distribusi tenaga kesehatan Masalah transisi demografis dan transisi epidemiologi menjadi system kesehatan
menjadi tidak terarah Tingginya biaya pelayanan kesehatan akibat dari “over utilitation” peralatan medis
dan non medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Minat masyarakat terhadap asuransi kesehatan baik Askes, Astek, Dana Sehat,
ataupun JPKM masih rendah. Dan lain-lainnya.
Penyebab Masalah
7
Faktor Sosial Ekonomi:o Tingkat pendidikan masih rendaho Tingkat penghasilan masih rendaho Kesadaran terhadap partisipasi dan pemberdayaan social kesehatan
Gaya Hidup dan Perilaku Masyarakato Kebiasaan masyarakat yang merugikano Adat istiadat yang tidak mendukung kesehatano Kepercayaan masyarakat yang salah tentang gizi
Faktor Lingkungan, seperti lingkungan fisik, kimia, social, mental psikologis, biologis, fisiologis dan lainnya
Faktor Manajemen Pelayanan Kesehatan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Masyarakat.
Teori dari HL. Blum tentang factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan Teori Health Beliefe Models dari Roosentoch & Hockeboum (1972) Teori Faktor SES terhadap Kesehatan Teori Adopsi Kesehatan dari Carl Rogers (1974) Teori factor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan Kesehatan dan
Perilaku Sehat dari L. Green (1980) Penjelasannya masing-masing dapat diperoleh melalui kuliah dikelas.
Konsep Terjadinya Penyakit1. Konsep Segitiga Epidemiologi (The Epidemiological Triangle)2. Konsep Jaring-Jaring Sebab Akibat (The Web Of Causation)3. Roda Keseimbangan (The Wheel Equilibrium)4. Konsep Penyebab Penyakit5. Proses Alamiah Perjalanan Penyakit6. Daur Penyakit (Disease Cycles)7. Konsep Spektrum Penyakit (Spectrum Disease)8. Fenomena Gunung Es Penyakit (Ice Berg Phenomena of Disease)
8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DARI HENDRIK L. BLUM (1974)
BEHAVIO
PENGARUH SES TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN
MASY.SES TINGGI
Penddk. Baik SD banyak Kesadaran ada Kesempatan tak ada
ENVIRONTMENT
FISIK BIOLOGI KIMIAWI PSIKOLOGIS SOSEK POLITIK BUDAYA BEHAVIOR
Health Daily Life style Eaten
GENETIC
Penyakit Kelainan kromoson Allergi Mutation/Radiation
HEALTH SERVICE
Jenis pelayanan Jumlah & mutu
nakes Sistem pelayanan Teknologi & sarana
STATUS OF
HEALTH
9
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN & PENDIDIKAN KESEHATAN DARI L. GREEN (1980)
PELAYANAN KES
PENDDK. KES
SAKIT SEHAT
MASY.SES RENDAH
SD kurang Pendidikan rendah Persepsi jelek Kebiasaan buruk Kesadaran rendah
MASY.SES SEDANG
SD ada tapi tak ada kesadaran
SD ada tapi tak utama Tahu, tapi tak praktek Perlu support
PENGGUNAAN FASILITAS KESPOLA PERILAKU SEHAT
F. PREDISPOSITION
Trait , Beliefe, mitos Tradition Knowledge Attitude Practice Religion
NON BEHAVIOR
FACTOR
NON
HEALTH
10
HEALTH BELIEFE MODEL & HEALTH BEHAVIOR
DARI BECKER (1974)
HEALTH SERVICES
HEALTH EDUCATION
CHANGE
BEHAVIOROf HELATH
F. REINFORCING Performance provaider Formal & Non formal
leader Familiy,friend &
community support Governence support
F. ENABLING
Avalaible Accesible Affordable Acceptible
HEALTH
STATUS
WEALTHLY
Varibel demografi (seks, umur, etnic, tradisi)
Variabel Psikososial (preference of group, kepribadian, pengalaman sebelumnya)
Variabel struktur (kelas sosial, ekonomi, akses, ketersediaan,dll
11
Perrsepsi thd gejala penyakit
Persepsi thd keseriusan/bahaya
Persepsi thd akibat penyakit
Ancaman yg dilihat dr
aspek gejala & akibat dr
kesakitan
PENDORONG/PEMICU UTK BERAKSI:
Kampanye media Peringatan petugas kes Dorongan keluarga,teman Artikel dari surat kabar
Manfaat yg akan dirasakan dilihat
dr pencarian pengobatan
dikurangi biaya/rintangan atas
upaya pengambilan keputusan
tersebut
Kemungkinan melakukan
tindakan preventif thd gejala
& penyakitnya
12
DAFTAR RUJUKAN
Arul Azwar (1998). Pengantar Epidemiologi. Edisi Pertama. Penerbit Bina Putra Aksara, Jakarta
Hendrik L. Blum (1974). Planning Health Development and Aplication of Social Change Theory. Human Science Press, New York,
Lawrence Green. (1980). Health Education Planning: A Diagnostic Approach. The John Hopkins University, Mayfield Publishing Co. New Indang Entjang (1988). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Alumni Bandung
Soekijdo Notoatmodjo (1993). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Soekijdo Notoatmodjo (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
13
PERTEMUAN IIISISTEM KESEHATAN & PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
(materi ini dapat diikuti melalui kuliah dan fotocopy transparencies)
PERTEMUAN IV
TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
14