Ilmu Kesehatan Masyarakat

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai sungai, maka mungkin bagi sebagian orang akan terlintas bayangan mengenai air bersih nan bening yang mengalir diantara batuan besar, dan banyak ikan-ikan hidup di dalamnya. Namun jika melihat kondisi objektif sungai yang ada sekarang, bayangan awal itu pun sepertinya akan seketika pupus. Ya, sungai yang ada sekarang ini sangat jauh berbeda keadaannya jika dibandingkan dengan sungai-sungai yang ada beberapa puluh tahun ke belakang. Air sungai tidak berwarna bening lagi, bau sungai yang menyengat dan pemandangan akan sampah-sampah yang menumpuk di pinggir-pinggir sungai bahkan di dalam sungai bukan menjadi sesuatu yang aneh lagi. Air sungai yang meluap kala hujan mengguyur yang menyebabkan beberapa daerah terendam banjir pun banyak menjadi headline news di beberapa media, dan ini memang sudah seperti sesuatu yang lumrah terjadi. Padahal kita tahu bahwa alam tak akan ‘mengaum’ jika tak ada campur tangan non- positif manusia di dalamnya. Pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh pola hidup manusia yang kurang peduli terhadap dampak yang akan terjadi, beda dengan pencemaran alam atau perubahan iklim yang bisa menyebabkan bencana alam seperti gunung meletus, longsor ataupun banjir. Dan tidak menutup juga ulah manusia terhadap pencemaran lingkungan sekitar. Karena kegiatan manusia itulah,

description

Pencemaran Sungai Citarum

Transcript of Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page 1: Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara mengenai sungai, maka mungkin bagi sebagian orang akan terlintas bayangan

mengenai air bersih nan bening yang mengalir diantara batuan besar, dan banyak ikan-ikan hidup

di dalamnya. Namun jika melihat kondisi objektif sungai yang ada sekarang, bayangan awal itu

pun sepertinya akan seketika pupus. Ya, sungai yang ada sekarang ini sangat jauh berbeda

keadaannya jika dibandingkan dengan sungai-sungai yang ada beberapa puluh tahun ke

belakang. Air sungai tidak berwarna bening lagi, bau sungai yang menyengat dan pemandangan

akan sampah-sampah yang menumpuk di pinggir-pinggir sungai bahkan di dalam sungai bukan

menjadi sesuatu yang aneh lagi. Air sungai yang meluap kala hujan mengguyur yang

menyebabkan beberapa daerah terendam banjir pun banyak menjadi headline news di beberapa

media, dan ini memang sudah seperti sesuatu yang lumrah terjadi. Padahal kita tahu bahwa alam

tak akan ‘mengaum’ jika tak ada campur tangan non-positif manusia di dalamnya.

Pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh pola hidup manusia yang kurang

peduli terhadap dampak yang akan terjadi, beda dengan pencemaran alam atau perubahan iklim

yang bisa menyebabkan bencana alam seperti gunung meletus, longsor ataupun banjir. Dan tidak

menutup juga ulah manusia terhadap pencemaran lingkungan sekitar. Karena kegiatan manusia

itulah, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat

dihindari, yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran,

dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak

mencemari lingkungan. Pencemaran memang telah terjadi dimana-mana, dan pencemaran

sungai merupakan salah satunya. Dan tentu saja hal ini tidak serta merta terjadi, melainkan

memang ada faktor-faktor yang berkontribusi di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Page 2: Ilmu Kesehatan Masyarakat

C. Tujuan

Untuk mengetahui dan mengidentifikasi pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar anak

sungai Cidurian dan sungai Citarum serta mencari solusi agar pencemaran yang terjadi

setidaknya sedikit berkurang.

Page 3: Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Analisa Masalah

a. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu

lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.

Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982,

pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,

zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun

sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi

sesuai dengan peruntukkannya. (http://weblogask.blogspot.com/2012/05/pencemaran-

sungai-pengertian-penyebab. html.)

Polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta

berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar

lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat

menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya

malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran

lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Pencemaran air

2. Pencemaran tanah

3. Pencemaran udara

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami

perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.

Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga

karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia

untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak

menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satu-satunya komponen

Page 4: Ilmu Kesehatan Masyarakat

lingkungan hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah

keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut

pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat

berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang,

dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat

mencegah terjadinya pencemaran.

Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa

penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan

pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu

kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara

serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan

terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.

b. Pengertian Sungai

Sungai adalah sistem pengairan air dari mulai mata air sampai ke muara dengan

dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sungai. Sungai adalah fitur alami

dan integritas ekologis, yang berguna bagi ketahanan hidup.

Menurut Dinas PU, sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat. sedangkan PP No. 35 Tahun

1991 tentang sungai, Sungai merupakan tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan

pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta

sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah

disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke

sungai yang lain.

Bantaran sungai berbeda dengan sempadan sungai. Bantaran sungai adalah areal

sempadan kiri-kanan sungai yang terkena/terbanjiri luapan air sungai. Fungsi bantaran

sungai adalah tempat mengalirnya sebagian debit sungai pada saat banjir (high water

channel). Menurut UU No. 35 1991 tentang sungai, menyebutkan pengertian Bantaran

sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sampai

Page 5: Ilmu Kesehatan Masyarakat

dengan kaki tanggul sebelah dalam. Sehubungan dengan itu maka pada bantaran sungai di

larang membuang sampah dan mendirikan bangunan untuk hunian.

Sedangkan sempadan sungai adalah wilayah yang harus diberikan kepada sungai.

Sewaktu musim hujan dan debit sungai meningkat, sempadan sungai berfungsi sebagai

daerah parkir air sehingga air bisa meresap ke tanah. Di samping itu, sempadan sungai

merupakan daerah tata air sungai yang padanya terdapat mekanisme inflow ke sungai dan

outflow ke air tanah. Proses inflow outflow tersebut merupakan proses konservasi hidrolis

sungai dan air tanah pada umumnya. Secara ekologis sempadan sungai merupakan habitat di

mana komponen ekologi sungai berkembang.

Kondisi sungai di Indonesia mengalami berbagai permasalahan diantaranya :

1.      Pendangkalan sungai yang disebabkan endapan lumpur akibat erosi.

2.      Sempadan sungai menyempit karena tumbuh permikiman liar di sekitar bantaran sungai.

3.      Rusaknya fungsi sempadan karena dikonversi untuk lahan pertanian, perkebunan, dan

perumahan.

4.      Semakin berkembangnya permukiman di sepanjang bantaran sungai, sehingga

lingkungan rusak dan kotor.

c. Pencemaran Air/ Sungai

Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air

tersebut tidak dapat di gunakan untuk tujuan penggunaannya.Yang dimaksud dengan air

tercemar air adalah air yang telah di masuki makhluk hidup (mikro organisme), zat atau

energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebababkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan

peruntukannya, air (tidak termasuk air laut) di bagi empat golongan, yaitu:

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa ada

pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan,

industri, dan pembangkit tenaga listrik.

Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan

timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun

Page 6: Ilmu Kesehatan Masyarakat

biologis sehingga mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta

organisme lainnya. Bahan penyebab pencemaran disebut bahan pencemar atau polutan.

Faktor-faktor yang menentukan pencemaran :

1. Jumlah penduduk;

2. Jumlah sumberdaya alam yang digunakan oleh setiap individu;

3. Jumlah polutan yang dikeluarkan oleh setiap jenis sumberdaya alam;

4. Teknologi yang digunakan.

Pencemaran merupakan sebuah siklus yang selalu berputar dan saling mempengaruhi

satu dengan lainnya. Pada hakikatnya antara aktivitas manusia dan timbulnya pencemaran

terdapat hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia

beradaptasi dengan lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia

mengembangkan teknologi. Akibat sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan

pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan

ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Tiap pencemaran mempunyai derajat pencemaran atau tahap pencemaran yang

berbeda didasarkan pada :

1. Konsentrasi zat pencemar

2. Waktu tercemarnya

3. Lamanya kontak antara bahan pencemar dengan lingkungan.

Menurut WHO, ditetapkan empat tahapan pencemaran :

1.    Pencemaran tingkat pertama

Pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar

zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan.

2. Pencemaran tingkat kedua

Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada pancaindera dan alat

vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya.

3. Pencemaran tingkat ketiga

Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit

yang kronis.

4.    Pencemaran tingkat keempat

Page 7: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pencemaran yang telah menimbulkan dan mengakibatkan kematian dalam lingkungan

karena kadar zat pencemar terlalu tinggi. Untuk mencegah terjadinya pencemaran

terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka

diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku

mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat

atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan

terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Pencemaran Air, disebabkan oleh :

1.    Limbah Pertanian. Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau

pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati

kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk

mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus

membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi)

dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke

sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air

(eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur

(blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme

dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air

terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar

matahari berkurang.

2.    Limbah Rumah Tangga. Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal

sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik

misalnya plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang

tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa

berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik

yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar

oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan

organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan

bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah

organik dari limbah pemukiman.

Page 8: Ilmu Kesehatan Masyarakat

3.    Limbah Industri. Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan

anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang

berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat

menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan

minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut

lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar

tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4.    Penangkapan Ikan Menggunakan racun. Sebagian penduduk dan nelayan ada yang

menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrik untuk

menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga

biota air lainnya. (http://minamini.wordpress.com/tag/solusi-masalah-pencemaran-

air/.)

d. Indikator Pencemaran

Untuk memantau pencemaran air sungai digunakan kombinasi parameter fisika, kimia

dan biologi. Tapi yang sering digunakan hanya parameter fisika seperti temperatur, warna,

bau, rasa dan kekeruhan air, ataupun parameter kimia seperti partikel terlarut, kebutuhan

oksigen biokimia (BOD), partikel tersuspensi (SS), amonia (NH3). Bahan-bahan polutan

bagi pencemaran air dalam bentuk pencemar fisika, kimiawi dan biologis dibagi menjadi 8

kelompok yaitu:

1.    Agen penyebab penyakit (bakteri, virus, protozoa, parasit).

2.    Limbah penghabis oksida (limbah rumah tangga, kotoran hewan dan manusia, bahan

organik dan sebagainya).

3.    Bahan kimia yang larut dalam air (asam, garam, logam beracun dan senyawa lain).

4.    Pupuk anorganik (garam nitrat dan fosfat yang terlarut).\

5.    Bahan kimia organik (minyak, bensin, plastik, pestisida).

6.    Bahan sedimen atau suspensi (partikel tanah, pasir dan bahan anorganik lain yang

melayang dalam air).

7.    Bahan-bahan radioaktif

8.    Panas

Zat-zat organik akan mengalami pembusukan menghasilkan senyawa-senyawa lain

yang beracun, menurunkan kadar oksigen terlarut, meningkatkan suhu dan menurunkan

Page 9: Ilmu Kesehatan Masyarakat

keasaman (PH), warna air akan berubah menjadi coklat kehitaman dan apabila oksigen

benar-benar habis akan mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Benda-benda yang dapat

menyebabkan turun atau rusaknya kualitas air berasal dari benda-benda yang berbentuk gas

adalah sebagai berikut:

1.         Gas Oksigen (O ) atau zat asam; diperlukan untk makhluk hidup yang berada di udara,

daratan maupun di dalam air.

2.         Gas lain dalam air (CO , CO, H S): Gas CO terbentuk karena proses pembakaran bahan-

bahan minyak, batu bara dan lain-lain kurang sempurna, gas CO yang berada di udara dalam

jumlah besar dapat menyebabkan kematian, air tidak terdapat CO, H S terjadi pada proses

pembusukan zat-zat organik, penyebab bau busuk.

e. Ciri-ciri dan Dampak Pencemaran

Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau

mineral terutama oleh zat-zat atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Adapun

beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut:

1.         Adanya perubahan suhu air. Air yang panas apabila langsung dibuang ke lingkungan

akan mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.

2.         Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi

syarat untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5–7,5.

3.         Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada

umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak

berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri

yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air

lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya pencemaran.

Apabila air memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan

mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.

4.         Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat,

sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga

menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari

sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.

5.         Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi

bahan buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus

Page 10: Ilmu Kesehatan Masyarakat

didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada

perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba

patogen ikut berkembangbiak pula.

6.         Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat

menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar,

baik efek langsung maupun efek tertunda.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain:

1.          Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.

2.          Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).

3.          Pendangkalan dasar perairan.

4.          Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.

5.          Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

6.          Menjalarnya wabah muntaber.

B. Data Umum

Sungai Citarum mengalir dari hulu di daerah Gunung Wayang, di sebelah selatan kota Bandung menuju ke utara dan bermuara di Kerawang. Dengan panjang sekitar 225 kilometer, Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Catatan sejarah menunjukkan bahwa Citarum mengalami sejarah yang tak kalah panjang dan berliku.

Sungai Cidurian yang merupakan salah satu anak sungai dari sungai Citarum tersebut terletak di Margahayu Raya, Kota Bandung. Saya mengidentifikasi kedua sungai ini karena melihat kondisi sungai yang cenderung sudah tercemar.

C. Data Khusus

a. Kondisi Sungai

a.    Sungai Cidurian

Secara objektif, sungai yang memiliki panjang kurang lebih 28 km dari mulai

Kabupaten Bandung Barat-Lembang sampai Dayeuh Kolot ini kondisi sungainya belum

terkategori sangat tercemar. Seperti diutarakan oleh Bapak Sony sebagai Penanggung

Jawab sungai Cidurian yang menyatakan bahwa air di sungai Cidurian ini bisa dikatakan

cukup bening jika dibandingkan dengan anak sungai yang lainnya. Tapi untuk sampah

memang banyak berserakan, baik itu sampah yang terdapat di pinggir-pinggir sungai

maupun sampah yang terdapat di sungainya itu sendiri.

Page 11: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Menurut penuturan warga, daerah disekitar sungai Cidurian ini tidak telalu sering

terkena banjir. Jika banjir datang pun hanya melanda pemukiman warga di daerah hilir

sungai. Banjir tersebut terjadi karena penumpukan sampah sepanjang sungai yang

menimbulkan pendangkalan serta di dukung oleh hujan yang deras dan rentang waktunya

lama.

  b.    Sungai Citarum

Hulu sungai Citarum terletak di pangalengan, dan yang sangat tercemar sampai Saguling.

Sungai Citarum di daerah Dayeuhkolot dilanda banjir, sehingga air yang mengalir berwarna

coklat tanpa ada sampah yang terlihat. Tapi bila diamati lebih lanjut, dipinggir-pinggir atau

di sepanjang sungai Citarum ini mulai terlihat banyak sampah yang berserakan. Tidak heran

menurut penuturan warga, daerah ini termasuk dalam daerah rawan banjir. Walaupun hujan

hanya turun dalam kurun waktu sebentar, tapi itu tetap dapat menyebabkan banjir.

b. Faktor Penyebab Pencemaran Sungai

Untuk sungai Cidurian, warga mengklaim bahwa faktor penyebab terjadinya

pencemaran sungai di kali Cidurian tersebut adalah dari sumbangan limbah rumah tangga

dan juga dari pabrik. Tetapi setelah dikonfirmasi ke pihak PU Perairan, pada prinsipnya

untuk kali cidurian ini faktor pencemarnya hanya terbatas dari limbah rumah tangga saja.

Berbeda dengan sungai Cidurian, faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan

di sungai Citarum ini lebih dominan dari limbah pabrik yang memberi sumbangsih negatif

terhadap kondisi sungai Citarum. Pabrik-pabrik yang ikut menyumbang limbah ke sungai

citarum diantaranya pabrik yang terdapat di daerah Majalaya, Dayeuhkolot, Baleendah,

Banjaran, Rancaekek, dan lain-lain. Selain limbah dari pabrik dan limbah rumah tangga,

sumbangan limbah pun datang dari anak sungai Citarum itu sendiri, dimana salah satunya

adalah sungai Cidurian.

c. Keadaan Lingkungan Sekitar Sungai

Di sepanjang sungai Cidurian yang terletak disamping Rumah Sakit Al-Islam, terdapat

pangkalan ojeg, rumah makan, dan semakin ke dalam terdapat banyak pemukiman serta

lembaga pendidikan. Disepanjang kali Cidurian pun terdapat Tempat Pembuangan Sampah

(TPS) yang disediakan oleh pemerintah, namun tidak terkelola dengan baik melihat

banyaknya sampah yang berserakan diluar gerbang TPS.

Page 12: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Untuk kondisi di sepanjang perjalanan menuju Sungai Citarum terdapat pasar

Dayeuhkolot, pabrik-pabrik besar, dan juga pemukiman warga yang beberapa diantaranya

masih digenangi lumpur akibat banjir yang melanda daerah sekitar pemukiman warga

tersebut.

Page 13: Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III

PEMBAHASAN

a. Penanggulangan

Ada beberapa solusi yang dapat dijadikan pertimbangan agar pencemaran sungai yang

terjadi sekarang ini setidaknya dapat sedikit berkurang, diantaranya yaitu dengan pemerintah

melakukan konservasi sumber daya air, sebagaimana yang tertulis pada Undang-Undang

Sumber Daya Air. Dalam Undang-Undang Sumber Daya Air, dijelaskan bahwa “konservasi

sumber daya air salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan pengelolaan kualitas air dan

pengendalian pencemaran air yang dilakukan dengan cara mengelola air sungai yang baik

dan benar” (Undang-Undang Sumber Daya Air 2004). Pengendalian pencemaran tersebut

dilakukan dengan mencegah masuknya benda-benda yang dapat mencemarkan sumber air

terutama sungai. Tujuan dari pengelolaan dan pengendalian pencemaran air ialah

mempertahankan serta mengembalikan kualitas air sehingga menjadi lebih baik (Undang-

Undang Sumber Daya Air 2004).

Beberapa cara lain juga dapat dilakukan untuk mencegah masuknya benda-benda yang

dapat mencemarkan sungai. Untuk pabrik-pabrik besar, biasanya digunakan kolam indikator

untuk mengetes apakah limbah yang akan dibuang ke sungai mengandung zat kimia

berbahaya atau tidak. Di dalam kolam indikator tersebut dimasukkan ikan mas, yang

nantinya akan bereaksi terhadap air yang tercemar atau tidak. Ikan mas merupakan ikan

yang cukup peka dan mudah stress bila berada di lingkungan yang tidak baik. Dengan

adanya ikan mas, dapat diketahui dengan mudah apakah limbah yang dibuang berbahaya

atau tidak.

Masuknya benda-benda yang mencemarkan sungai ini biasanya juga disebabkan oleh

adanya pemukiman di bantaran sungai. Pemerintah kota diharapkan dapat melakukan

relokasi terhadap pemukiman ini, sehingga bantaran sungai dapat steril dari pemukiman

warga. Selain melakukan relokasi, pemerintah juga diharapkan melakukan kegiatan

pembersihan sungai dari sampah secara rutin. Sampah yang mengendap di sungai tentunya

akan mengurangi kualitas air sungai.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,

Page 14: Ilmu Kesehatan Masyarakat

diantaranya dengan membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah ke sungai atau

selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk

dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan

menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir

pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah

tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut

dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di

dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng

bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang

harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan.

Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat

racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau

kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk

menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan

masyarakat.

Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara

mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang

(recycle), mendaur pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita

buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang

menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak,

membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.

Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai. Hal ini mutlak

dilakukan agar sistem pembuangan sampah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sampah

menjadi kontribusi tertinggi dalam pencemaran air. Jika masalah sampah dapat segera

teratasi maka pencemaran air pun juga akan teratasi dengan cepat.

Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan

air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu

menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Walaupun demikian, langkah

pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana. Usaha pencegahan pencemaran air ini

bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:

Page 15: Ilmu Kesehatan Masyarakat

1.      Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu sehingga memenuhi

standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah.

2.      Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang tumpah di

perairan.

3.      Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan. Hal ini untuk

mencegah pencemaran air oleh bakteri.

4.      Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi dan

barulah dibuang di perairan.

5.      Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan

aktivitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam perairan umum.

6.      Semua ketentuan di atas bila tidak dapat dipenuhi dapat dikenakan sanksi.

Segala upaya dapat saja dilakukan oleh pemerintah, namun cara mencegah

pencemaran sungai yang paling utama ialah dari dalam diri sendiri. Seseorang seyogyanya

sadar untuk tidak mencemari sungai, terutama dengan sampah. Sebagai warga masyarakat,

kita harus sadar akan lingkungan. Kita harus membiasakan diri untuk tidak membuang

sampah sembarangan, terutama membuang sampah ke sungai.

Page 16: Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV

PENUTUP

A.       Simpulan

Sungai Cidurian belum terkategori sebagai sungai yang sangat tercemar, tapi masih

terkategori sebagai sungai dengan pencemaran ringan. Penyebab terjadinya pencemaran

sungai di Kali Cidurian terbatas hanya karena faktor limbah rumah tangga. Citarum adalah

sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat. Selain untuk pertanian, air Sungai Citarum

juga digunakan untuk berbagai keperluan industri. Sayangnya, industri ini pula yang jadi

salah satu penyebab tercemarnya sungai Citarum. Tak heran Citarum menyandang sebagai

sungai paling tercemar di dunia. Penanggulanggan terhadap pencemaran air sungai bisa

dilakukan dengan konservasi sumber daya air, merelokasi rumah-rumah penduduk

dibantaran sungai serta penyadaran diri masing-masing untuk tidak mencemari sungai.

Melalui cara-cara tersebut, diharapkan dampak yang ditimbulkan dari sungai yang

tercemar dapat teratasi.

B.       Saran

Pemerintah agar lebih tanggap dalam menyikapi masalah pencemaran lingkungan,

dimana salah satunya adalah masalah pencemaran sungai dengan merekontruksi kebijakan-

kebijakan yang ada. Dan saran untuk warga (termasuk pesan kepada diri sendiri) agar

dapat lebih menjaga lingkungan beserta seluruh komponen di dalamnya.

Page 17: Ilmu Kesehatan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2013. Cara Efektif Mengatasi Pencemaran Air. http://www.anneahira.com/cara-

mengatasi-pencemaran-air.htm. Diakses tanggal 28 Maret 2013

Anonim. 2011. Definisi, Permasalahan dan Karakteristik Sungai di Indonesia.

http://tanjungpanduwijayan2011.blogspot.com/2011/04/definisi-permasalahan-dan-

karakteristik.html. Diakses tanggal 27 Maret 2013

Anonim. 2012. Pencemaran Sungai (Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara

Mengatasinya). http://weblogask.blogspot.com/2012/05/pencemaran-sungai-

pengertian-penyebab.html. Diakses tanggal 27 Maret 2013

Elz. 2012. Potensi Sungai Citarum terhadap Banjir di Bandung Selatan. http://www.iPotensi

Sungai Citarum Terhadap Banjir di Bandung Selatan. Indosiar.com/ragam/potensi-

sungai-citarum-terhadap-banjir-di-bandung-selatan_21394.html, Diakses tanggal 28

Maret 2013

Inggriani, Andewi. 2013. Penanggulangan Pencemaran Air.

http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html. Diakses

tanggal 27 Maret 2013

Minamini. 2010. Masalah Pencemaran Air. http://minamini.wordpress.com/tag/solusi-

masalah-pencemaran-air/. Diakses tanggal 28 Maret 2013

Zuhra, Fatimah. 2010. Ciri-ciri Air Tercemar. http://cupacupa91.blogspot.com/2010/03/ciri-

ciri-air-tercemar.html. Diakses tanggal 27 Maret 2013