Ilmu Kealaman Dasar

21
PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI TERHADAPA LINGKUNGAN HIDUP KHUSUSNYA UDARA Oleh Tonny Mulyanus 110810201271

description

PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI TERHADAPA LINGKUNGAN HIDUP KHUSUSNYA UDARA

Transcript of Ilmu Kealaman Dasar

Page 1: Ilmu Kealaman Dasar

PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI TERHADAPA LINGKUNGAN HIDUP

KHUSUSNYA UDARA

Oleh

Tonny Mulyanus 110810201271

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Ilmu Kealaman Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1989) . Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan

calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan

masyarakat), dididik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual. Menurut Hartono:

Mahasiswa merupakan masa depan suatu negara, yang memiliki sifat mutlak memajukan bangsa

dan sesuai dengan aplikasi ilmu yang dimiliki serta menjadikan sesuatu inovasi menjadi acuan

pemikiran sehingga mampu bersaing dengan negara lain sesuai dengan perkembangan zaman.

Mahasiswa adalah pelajar yang sedang menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi, membawa

nama almamater kampus mengikuti dinamika akademik dalam setiap periode dengan sistem

semester. ( 2011 : 25 )

Polusi udara merupakan kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia atau biologi di

atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan

serta mengganggu estetika dan kenyamanan atau merusak properti. Polusi udara bukan hanya

merugikan manusia tapi hewan dan tumbuhan juga. Banyak sumber yang menyebabkan polusi

udara bisa dari manusia atau alam itu sendiri. Dari manusia dari transportasi, industri,

pembangkit listrik, pembakaran dan gas buang pada suatu pabrik. Sedangkan dari alam adalah

asap gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Pada era

globalisasi, terjadi peningkatan polusi udara yang dapat mengancam kehidupan mahluk hidup.

Era Globalisasi juga sering disebut dengan zaman modernisasi. Istilah ini berasal dari 2

kata yaitu era yang berarti tarikh masa atau yang sering kita sebut zaman dan globalisasi berarti

proses menglobal, proses membulat, proses mendunia. Mochtar Buchori mengatakan Era

Globalisasi ialah proses yang mendorong umat manusia untuk beranjak dari cara hidup dengan

wawasan nasional semata-mata ke arah cara hidup dengan wawasan global. Dalam wawasan ini

dunia dipandang sebagai suatu sistem yang utuh, bukan sekedar sebagai kumpulan dari keping-

keping geografis yang bernama ‘negara’ atau ‘bangsa’. Dalam situasi kehidupan yang bersifat

global ini gejala dan masalah tertentu hanya dapat dipahami dan diselesaikan dengan baik

Page 3: Ilmu Kealaman Dasar

apabila mereka meletakkan dalam kerangka yang bersifat global, bukan dalam kerangka lokal,

nasional atau regional. ( 1993 : 140 )

BAB II

PERMASALAHAN

Polusi udara dapat memicu banyak masalah kesehatan, sebagian besar disebabkan karena

pembakaran dari bahan bakar minyak. Cara mencegah polusi udara yang paling efektif adalah

dengan meminimalkan penggunaan bahan bakar, menservis kendaraan secara teratur,

menghemat energi, dan menggunakan energi alternatif.

Polusi udara adalah perubahan fisik, kimia, dan biologi karakteristik udara yang

menyebabkan efek buruk pada manusia dan organisme lainnya. Hasil akhir adalah perubahan

signifikan dalam lingkungan alam atau ekosistem. Zat-zat yang berkontribusi menyebabkan

polusi udara disebut polutan udara. Polutan udara dapat berupa alami (misalnya kebakaran) atau

sintetis (buatan manusia), dan terdapat dalam bentuk gas, cair, atau padat di atmosfer.

Polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu primer dan sekunder.

Yang pertama mengacu pada polusi udara yang secara langsung dipancarkan dari sumber,

misalnya pada gas karbonmonoksida dari knalpot kendaraan. Di sisi lain, polutan udara sekunder

adalah hasil dari interaksi polutan primer, misalnya tingkat ozon tanah, yang terbentuk ketika

sinar matahari menghantam asap knalpot di atmosfer.

2.1 Penyebab dan dampak polusi udara bagi ekosistem

Polutan udara, baik itu di dalam atau di luar ruangan berbahaya bagi manusia.

Polutan adalah sulfur dioksida, karbonmonoksida, karbondioksida, nitrogen oksida, dan

partikel. Diantara penyebab pencemaran udara yang berbeda, pembakaran bahan bakar 

seperti batu bara, minyak bumi, dan bensin ditemukan menjadi faktor utama penyebab

polusi udara. Bahan bakar fosil yang digunakan di semua industri termasuk kendaraan,

pesawat, industri manufaktur, pembangkit listrik, kilang minyak, dsb.

Gas karbondioksida yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis,

diidentifikasi sebagai penyebab utama dalam pemanasan penyebab dan dampak polusi

udara serta cara mencegah polusi udara global. Dengan demikian, peningkatan persentase

gas rumah kaca mempengaruhi kesehatan kita dan iklim global. Nitrogen oksida dan

Page 4: Ilmu Kealaman Dasar

sulfur dioksida, bila dilarutkan dalam air dapat menyebabkan hujan asam, yang akan

dapat menyebabkan polusi air dan mempengaruhi kehidupan akuatik.

Efek dari polusi udara pada kesehatan manusia sangatlah banyak, diantaranya dapat

menyebabkan dan memicu penyakit pernafasan, iritasi mata, dan tenggorokan. Gejala

umum yang terlihat adalah sesak dada, mata terbakar, dan batuk. Mereka dengan kondisi

medis tertentu seperti penyakit jantung dan asma lebih rentan terhadap bahaya polusi

udara daripada yang lain. Efek yang lebih serius dapat terjadi pada anak-anak kecil,

paparan polusi udara dapat menyebabkan sakit telinga, bronkitis, dan asma.

Page 5: Ilmu Kealaman Dasar

BAB III

PEMBAHASAN

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, sebelum ada sebuah aksi ataupun aplikasi dari

sebuah permasalahan maka kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari apa yang akan

kita bahas ini. Ekologi manusia menurut Amos H Hawley ( 1950:67 ) mengatakan, “human

ekology may be defined, therefore int terms that have alresdy been used as the study of from and

the development of the community in human population”. Dalam ekologi,kita bisa membagai

ruang lingkup ekologi ini menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Lingkungan biologis : segala sesuatu disekitar kita sebagai benda hidup

2. Lingkungan fisik : segala sesuatu yang berada disekitar kita dan merupakan benda

mati

3. Lingkungan sosial : hubungan antar manusia yang hidup secara bermasyarakat

Keberadaan lingkungan tersebut pada hakikatnya  mesti dijaga dari kerusakan yang

parah. Suatu kehidupan lingkungan sangat tergantung pada ekosistemnya. Oleh karena itu,

masyarakat secara terus-menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan

bertanggungjawab. Dalam kasus ini kita akan membahas hubungan antara lingkungan biologis

dengan lingkungan sosial.

Seperti yang kita ketahui, manusia hidup di dunia ini berdampingan dengan berbagai

macam makhluk hidup (lingkungan biologis) yaitu tumbuhan dan hewan. Kita tidak akan pernah

lepas dari hubungan dengan keduanya, hal ini dikarenakan antara manusia dengan lingkungan

terjadi timbal balik yang saling membutuhkan dan berinteraksi. Dalam hal ini, hubungan antar

keduanya kita sebut sebagai suatu simbiosis. Hubungan akan terjalin dengan baik ( simbiosis

mutualisme ) apabila manusia dan lingkungan disekitar tercipta secara harmonis. Dengan

keharmonisan tidak akan pernah terjadi sesutau yang merugikan salah satu pihak. Kenyataannya

awal-awal dekade pasca revolusi industri, hubungan interkasi antara lingkungan biologis dan

lingkungan sosial menjadi tereduksi dan timbullah permasalahan ekologi yang mengkhawatirkan

dan lambat laun mungkin saja akan memusnahkan kehidupan di muka bumi ini.

Page 6: Ilmu Kealaman Dasar

3.1 Mahasiswa Era Globalisasi

Peran mahasiswa di era globalisasi adalah sebagai agent of change dan selain itu

mahasiswa juga merupakan calon pemimpin di masa yang akan datang. Kepemimpinan

mahasiswa saat ini ditunggu oleh masyarakat, baik saat ia masih mahasiswa maupun saat

ia sudah menjadi alumi perguruan tinggi. Saat menjadi mahasiswa, kepemimpinan ini

bisa dilatih dan dibentuk, adalah tanggung jawab lembaga kemahasiswaan untuk mampu

menciptakan sebanyak-banyaknya mahasiswa yang memiliki karakter pemimpin dengan

berbagai macam aktivitas.

Diharapkan regenerasi kepemimpinan bisa terbentuk sehingga akan ada banyak

calon pemimpin masa depan negeri ini. Selain itu, mahasiswa juga bisa memimpin

masyarakat dengan membangun opini yang positif dan solutif sehingga memberikan

inspirasi kepada masyarakat untuk bergerak dan berubah. Hartono mengatakan ,” Pikiran

serta ide intelektual muda merupakan buah pikiran emas dalam menyongsong

pembangunan. “ ( 2011 : 25 )

Negara Indonesia sangat berharap pada mahasiswa sekarang agar dapat membawa

indoesia kedepannya , dan berharap mahasiswa bisa memilah mana yang baik dan mana

yang buruk di era globalisasi ini. Harapan tersebut semoga dapat memotivasi mahasiswa

agar dapat memiliki tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan ke depannnya.

Oleh karena itu diperlukanlah tindakan nyata ( real action ) untuk mencegah

permasalahan ekologi ini dapat terulangi. Sebagai mahasiswa, tentu hal ini menjadi

kajian yang menarik dan menjadi sebuah pembelajaran, bagaimana cara kita menyikapi

permasalahan ekologi ini agar tidak semakin parah. Bidang keilmuan tidak hanya cukup

dengan berbagai teori saja di dalam ruang kuliah, tetapi aplikasi dalam kehidupan sehari-

hari juga sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana teori itu efektif untuk

mengatasi suatu permasalahan. Permasalahan ekologi harus disikapi secara serius karena

krisis ekologi adalah permasalahan global yang tidak dapat diatasi oleh perorangan,

kelompok, satu negara, tetapi permasalahan ekologi ini harus kita atasi bersama.

Page 7: Ilmu Kealaman Dasar

3.2 Polusi

Yang dimaksud dengan polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang

akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan dan terganggunya kesehatan serta

ketenangan makhluk hidup termasuk manusia. Terjadinya polusi atau pencemaran

lingkungan ini umumnya terjadi akibat aktifitas manusia yang berlebihan dan tidak

terkontrol yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, air dan udara. Yang

akibatnya akan mengancam kelestarian Lingkungan. Mengenai polutan dapat

digolongkan ke dalam dua hal yakni :

1. Yang bersifat kualitatif

Yaitu terdiri dari unsur-unsur yang alamiah telah terdapat di dalam alam tetapi

jumlahnya bertambah sedemikian banyak sehinggga mengadakan pencemaran

lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena bencana alam dan karena perbuatan manusia,

contoh polutan misalnya unsur nitrogen, fosfor dan lain-lainnya.

2. Yang bersfat kuantitatif

Terdiri dari unsur-unsur yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang

dibuat secara sintesis seperti, pestisida detergen dan lain-lan. Umumnya polusi

lingkungan ditunjukan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi suara, radiasi, suhu,

penerangan dan faktor-faktor kimia seperti debu, uap, gas, larutan, awan, kabut,

sosioekonomi dan kultur.

3.4 Pencemaran Udara 

Dalam diktum yang digunakan sebagai sebagai dasar pertimbangan untuk

peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian

pencemaran udara disebutkan bahwa:

1. Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia

serta mahluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk

pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi mahluk

hidup lainnya.

2. Bahwa agar udara dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi

lingkungan hidup, maka udara perlu dipelihara, dijaga dan dijamin mutunya melalui

pengendalian pencemaran udara.

Page 8: Ilmu Kealaman Dasar

Pencemaran udara dapat berasal dari peristiwa alam yang bersifat alami, seperti:

hujan abu karena gunung meletus, suhu dan gelombang panas, asap karena kebakaran

hutan, dan sebagainya. Pencemaran udara yang terbesar adalah proses pembakaran dari

mesin-mesin yang digunakan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu contoh adalah

Nitrogen Oksida/dioksida (NOx) yang dikeluarkan bersama asap sebagai gas buang oleh

kendaraan dan alat-alat pabrik dengan menggunakan mesin motor bakar.

Pencemaran udara dapat menyebabkan kanker dan dampak kesehatan serius,

menyebabkan hujan asam, mengurani daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian

atas dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim di dunia. Pencemaran

lebih mempengaruhi anak-anak dari pada orang dewasa, dan daerah dengan tingkat

pencemaran yang lebih tinggi adalah yang paling terpengaruh. Tujuh Pencemar Utama :

1. Benda Partikulat

Zat ini sering disebut dengan asap atau jelaga. Partikolat ini  merupakan

pencemar udara yang mudah terasakan ,  dan biasanya juga paling berbahaya.

Sebagian benda partikular keluar dari cerobong pabrik seagai asap hitam tebal,

tetapi yang paling berbahaya adalah “partikel-partikel halus” butiran-butiran yang

begitu kecil sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Sebagian besar

partikel halus ini terbentuk dengan pencemar lain, terutama sulfur dioksida dan

nitrogen dioksida, dan secara kimiawi berubah dan membentuk zat-zat nitrat dan

sulfat.

2. Sulfur Dioksida

Emisi sulfur dioksida terutama timbul dari bahan bakar fosil yang

mengandung beleran, trerutema batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga

listrik atau pemanasan rumah tangga. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini

dapat menimbulkan serangan asma dan penyakit saluran pernapasan. Karena gas

inni menetap di udara, maka dapat bereaksi dan membentuk partikel-partikel halus

dan zat yang bersifat asam.

3. Ozon atau Asap Kabut Fotokimiawi

Ozon, terdiri dari beratus zat kimiawi yang terdapat dalam asap kabut,

terbentuk ketika hidrokarbon pekat di perkotaan bereaksi dengan nitrogen oksida.

Ozon merupakan zat oksidan yang begitu kuat sehingga beberapa kota

Page 9: Ilmu Kealaman Dasar

menggunakannya sebagai desinfektan pasokan air minum. Penelitian yang

dilakukan  di laboratorium pada hewan percobaan, membuktikan bahwa ozon dapat

menyebabkan luka dan kerusakan sel yang mirip dengan yang diderita para

perokok. Karena emisi nitrogen oksida  dan hidrokarbon  semakin meningkat,

tingkat ozon dipedesaan telah berlipat dua, dan kini mendekati tingkat

membahayakan bagi spesies.

4. Karbon Monoksida

Karbon monoksida dapat menyebkan berbagai dampak, antara lain reduksi

berat badan janin dan meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak. Asap

kendaraan merupakan sumber hampir seluruh CO yang dikeluarkan di banyak

daerah perkotaan. Kebanyakan negara berkembang mengalami kenaikan tingkat

CO, seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas.

5. Nitrogen Oksida

Nitrogen oksida yang terjadi ketikan panas pembakaran menyebabkan

bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara memberikan berbagai

ancaman bahaya. Zat nitrogen oksida ini sendiri menyebabkan kerusakan paru-paru.

Setelah bereaksi di atmosfer, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat halus yang

menembus bagian terdalam paru-paru. Partikel-partikel ini pula, jika bergabung

dengan air  baik air diparu-paru atau uap air di awan akan membentuk asam.

6. Hidrokarbon

Zat ini kadag-kadang disebut sebagai senyawa organik yang mudah menguap,

dan juga sebagai gas organik reaktif. Hidrokarbon merupakan uap bensin yang tidak

terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna.jeis-jenis hidrokarbon

lain, yang sebagian menyebabkan leukimia, kanker, atau penyakit-penyakit serius

lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian sampai zat penghilang lemak

untuk industri.

7. Timbal

Logam bewarna abu-abu keperakan yang amat beracun dalam setiap

bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya baginanak usia 6 tahun,

yang biasanya tertelan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah.dampak tang

ditimbulkan oleh logam berat ini akan merusak kecerdasan, menghambat

Page 10: Ilmu Kealaman Dasar

pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa

dan menghilangkan konsentrasi. Sumber utama timah adalah asap kendaraan

berbahan bakar bensin yang mengandung timah, maka pencemar ini dapat ditemui

dimana ada gas buang mobil, truk, dan bus.

Sumber pencemaran juga dapat berasal dari Hujan Asam. Hujan asam merupakan

istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfer ke bumi. Turunnya

asam dari atmosfer ke bumi bukan hanya dalam kondisi basah saja tetapi juga kering.

Sehingga dikenal pula istilah deposisi basah dan deposisi kering. Deposisi basah

mengacu pada hujan asam, kabut dan hujan salju. Deposisi kering mengacu pada gas dan

partikel yang mengandung asam. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang

merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi

dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke

atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang

mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan

meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi

kehidupan ikan dan tanaman. Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai

berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisis es kutub. Terlihat

turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4.

Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni

kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap

dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat

pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan

memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan

tersebut. Untuk mengukur keasaman air digunakan pH meter. Air murni menunjukkan

pH 7,0 sedangkan air asam memiliki pH kurang dari 7,0 dan air basa menunjukkan pH

lebih dari 7,0. Air hujann normal memang agak asam, sekitar  5,6 karena karbon dioksida

dan air bereaksi membentuk asam lemah. Hujan dikatakan hujan asam jikan telah

memiliki pH dibawah 5,0. Makin rendah pH air hujan  maka makin berat dampaknya

bagi mahluk hidup.

Page 11: Ilmu Kealaman Dasar

3.4.1 Penipisan Lubang Ozon

Ozon di lapisan atas, terbentuk secara alami dan melindungi bumi. Namun

zat kimia buatan manusia telah merusak lapisan tersebut, sehingga menimbulkan

penipisan lapisan ozon. Zat kimia itu dikenal dengan ODS, diantaranya CFCs,

HCFCs, halons methyl bromide, carbon tetrachloride dan methyl chloroform.

CFC merupakan faktor yang paling utama penipisan lapisan ozon. Di udara zat

ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh ODS dapat bertahan

sampai bertahun-tahun dan ODS melampaui troposfer dan kemudian mencapai

statosfer. Di statosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, ODS pecah dan

melepaskan molekul klorin dan bromin, yang dapat merusak lapisan ozon. Para

peneliti memperkirakan bahwa satu atom klorin dapat merusak 100.000 molekul

ozon.

3.4.2 Pemanasan Global

Pemanasan global berkaitan dengan efek rumah kaca. Rumah kaca adalah

bangunan yang biasa dibuat oleh para ilmuan, yang kemudian disebarluaskan

untuk kepentingan budidaya, untuk mempertahankan suhu ruangan agar tetap

nyaman bagi tumbuhan selama musim dingin di negara subtropis. Kegiatan

manusia yang dapat menyebabkan pemanasan global adalah pembalakan liar atau

penebangan hutan-hutan yang ada di muka bumi. Akibatnya hutan yang

seharusnya menyerap CO2 mengalami penurunan luas dan jumlah pohon. Maka

CO2 akan mengalamu penumpukan di atmosfer. Suhu udara di atas permukaan

bumi akan meningkat, dan inilah yang disebut pemanasan global. Dampak

pemanasan global adalah mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan serta

mencairnya salju di puncak gunung-gunung tinggi.

3.4.3 Udara dalam Ruangan

Gangguan kenyamanan dan kesehatan dapat dialami oleh manusia yang

melakukan aktivitas di ruangan tertentu. Sebagai contoh antara lain:

1 Ruang kerja di pabrik

Harus diperhatikan suhu dan bebas dari pencemaran yang dimungkinkan

oleh proses produksi.

Page 12: Ilmu Kealaman Dasar

2 Ruang tempat berkumpul banyak orang

Makin banyak orang maka udara semakin pengap karena CO2 yang

dibebaskan dari pernapasan memenuhi ruangan.

3 Ruang keluarga atau ruang kerja

Dalam ruang kerja dilengkapi dengan AC, namun ruangan tersebut tertutup

rapat. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa gangguan kesehatan yang

salah satunya  adalah ditimbulkan oleh zat-zat yang dikeluarkan oleh sejenis

jamur  yang hidup di dalam alat pendingin tersebut.

3.5 Faktor Penyebab Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain:

1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam.

Contoh : abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi gas-gas vulkanik debu

yang beterbangan di udara akibat tiupan angin bau yang tidak enak akibat proses

pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia

Contoh : hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor bahan-bahan

buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik

pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara pembakaran sampah rumah

tangga pembakaran hutan Zat-zat Pencemaran Udara Ada beberapa polutan yang

dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

Karbon monoksida (CO) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat

racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya

gas buangan kendaraan bermotor.

Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran

batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

Sulfur dioksida (SO2) Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat

korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur

terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik

dan pembangkit tenaga listrik.

Page 13: Ilmu Kealaman Dasar

Partikulat (asap atau jelaga) Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling

berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-

macam partikel, yaitu :

o Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara

o Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

o Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair

dan melayang berhamburan di udara

o Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di

udara

Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran

bahan bakar yang tidak sempurna.

Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan

ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga

seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot

(aerosol) pada parfum dan hair spray.

Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan

pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut

menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat

terhirup oleh manusia.

karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan

bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Page 14: Ilmu Kealaman Dasar

BAB IV

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan beberapa hal

mengenai keadaan Lingkungan khususnya kesehatan udara di linkungan dimana makhluk

hidup tinggal termasuk kita manusia. Penyebab udara tercemar banyak sekali tetapi

penyumbang terbesar ada pada era globalisasi, di mana manusia tidak dapat

mengimbangi perkembangan teknologi yang menyebabkan lingkungan tercemar.

Disini terlihat, bahwa faktor-faktor itu mengarah kepada hal kepedulian kita

sebagai manusia. Mahasiswa yang mempunyai tinggat pendidikan dan intelektual

diharapkan dapat memberikan solusi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

akan keadaaan bumi kita yaitu lingkungan dimana kita hidup.