ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada...

107
ILMU ISLAM Pelaku Dosa Besar Tidak Kekal Di Dalam Neraka Bila... ARTIKEL PILIHAN SuaraMedia News - Abu Mushlih Ari Wahyudi Yazid al-Faqir (si bungkuk, tabi’in ini dijuluki demikian karena tulang punggungnya cidera) menuturkan: Dahulu aku sempat terseret dalam salah satu pendapat sekte Khawarij -yaitu berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka, dan orang yang sudah masuk neraka tidak bisa lagi keluar darinya-. Pada suatu ketika, kami bersama serombongan orang banyak berangkat menunaikan ibadah haji. Kemudian, kami pun keluar di hadapan orang-orang - sembari menyerukan pemikiran Khawarij dan menghasut orang-orang untuk mengikutinya-. Ketika kami melewati Madinah, kami bertemu di sana dengan Jabir bin Abdullah -seorang sahabat Nabi- yang sedang menuturkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sekelompok orang sambil dia duduk bersandar kepada sebuah tiang. Ketika itu, dia menyebutkan hadits tentang al-Jahannamiyun (yaitu orang-orang yang dikeluarkan dari neraka lalu dimasukkan ke surga). Aku pun (Yazid) berkata kepadanya, “Wahai Sahabat Rasulullah, apa-apaan yang kalian ceritakan ini? Bukankah Allah telah berfirman (yang artinya), “S esungguhnya

Transcript of ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada...

Page 1: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ILMU ISLAMPelaku Dosa Besar Tidak Kekal Di Dalam Neraka Bila...

  ARTIKEL PILIHAN

SuaraMedia News - Abu Mushlih Ari Wahyudi

Yazid al-Faqir (si bungkuk, tabi’in ini dijuluki demikian karena tulang punggungnya cidera) menuturkan:

Dahulu aku sempat terseret dalam salah satu pendapat sekte Khawarij -yaitu berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka, dan orang yang sudah masuk neraka tidak bisa lagi keluar darinya-. Pada suatu ketika, kami bersama serombongan orang banyak berangkat menunaikan ibadah haji.  Kemudian, kami pun keluar di hadapan orang-orang -sembari menyerukan pemikiran Khawarij dan menghasut orang-orang untuk mengikutinya-.

Ketika kami melewati Madinah, kami bertemu di sana dengan Jabir bin Abdullah -seorang sahabat Nabi- yang sedang menuturkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sekelompok orang sambil dia duduk bersandar kepada sebuah tiang. Ketika itu, dia menyebutkan hadits tentang al-Jahannamiyun (yaitu orang-orang yang dikeluarkan dari neraka lalu dimasukkan ke surga).

Aku pun (Yazid) berkata kepadanya,

“Wahai Sahabat Rasulullah, apa-apaan yang kalian ceritakan ini? Bukankah Allah telah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka Engkau benar-benar telah menghinakannya.” (QS. Ali Imran: 192). Allah juga menyatakan (yang artinya), “Setiap kali mereka -penduduk neraka- ingin keluar darinya maka mereka pun dikembalikan lagi ke dalamnya.” (QS. as-Sajdah: 20). Lalu apa-apaan yang kalian ucapkan tadi?”.

Page 2: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Jabir pun menjawab, “Apakah Engkau membaca al-Qur’an?”.

Kujawab, “Iya.”

Jabir berkata, “Apakah kamu pernah mendengar (di dalam al-Qur’an) mengenai maqam/kedudukan agung yang dimiliki oleh Muhammad ‘alaihis salam, yaitu yang beliau dibangkitkan oleh Allah di atasnya (maksudnya adalah syafa’at Nabi kepada umatnya kelak di akherat)?”.

Kujawab, “Iya.”

Jabir berkata, “Sesungguhnya hal itu -yang aku sampaikan- merupakan kedudukan terhormat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dengan sebab itu Allah berkenan mengeluarkan siapa saja yang ingin dikeluarkan-Nya -yaitu semua orang beriman-.”

Yazid berkata:

Kemudian Jabir menceritakan kejadian diletakkannya jembatan/shirath -di atas neraka- dan bagaimana keadaan orang-orang yang berjalan di atasnya, namun aku khawatir tidak hafal dengan baik rentetan ceritanya. Yang jelas, dia menceritakan bahwa ada suatu kaum yang keluar dari neraka yang sebelumnya mereka berada di dalamnya.

Dia -Jabir- berkisah, “Mereka itu keluar darinya dalam keadaan seperti pucuk-pucuk benih tanaman wijen -yang menghitam karena tersengat sinar matahari- (hal itu disebabkan tubuh mereka terbakar di dalam neraka, sebagaimana diceritakan dalam sebagian riwayat). Kemudian mereka masuk ke dalam sebuah sungai di antara sungai-sungai yang ada di surga dan mandi di dalamnya. Kemudian mereka pun keluar -dalam keadaan putih bersih- seperti lembaran-lembaran kertas.”

Setelah mendengar -hadits- itu, maka kami pun rujuk -dari pendapat kami-. Kami berkata, “Sungguh celaka kalian ini -maksudnya adalah diri mereka sendiri- apakah kalian mengira orang tua ini (yaitu Jabir bin Abdullah) berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”.

Page 3: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Setelah itu, kami pun  kembali pulang -seusai menunaikan ibadah haji-. Demi Allah, tidak ada di antara kami yang tetap berkeras untuk keluar (memberontak sebagaimana Khawarij) kecuali hanya satu orang.

Demikianlah isi kisah itu, atau sebagaimana yang disampaikan oleh Abu Nu’aim -seorang guru dari gurunya Imam Muslim yang meriwayatkan hadits ini-.

(Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, lihat Syarh Muslim [2/323-324])

Kisah ini mengandung banyak pelajaran, di antaranya:

1. Kewajiban mengimani adanya neraka dan siksaan pedih yang ada di dalamnya. Sehingga hal itu akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah kemudian berupaya senantiasa menjauhkan diri dari meninggalkan kewajiban atau menerjang larangan-Nya.

2. Semua orang yang beriman pasti masuk ke dalam surga, meskipun di antara mereka ada juga yang terlebih dahulu ‘mampir’ ke neraka untuk dibersihkan dosa-dosanya, semoga Allah menyelamatkan kita dari siksanya…

3. Keutamaan tauhid yang sangat agung, karena tidak mungkin orang bisa masuk surga tanpa tauhid di dalam dirinya. Orang yang beriman tidak dikatakan beriman jika dia tidak mengikhlaskan (memurnikan ibadahnya) untuk Allah dan menjauhi segala bentuk kesyirikan. Oleh sebab itu Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia akan mengampuni dosa lain yang di bawahnya bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (QS. an-Nisaa’: 48)

4. Sifat ‘adl (‘udul) para sahabat, artinya mereka adalah penukil berita dan hadits-hadits yang

Page 4: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

terpercaya. Oleh sebab itu para tabi’in tidak meragukan kejujuran mereka dalam meriwayatkan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

5. Dakwah yang dikumandangkan oleh para sahabat adalah seruan untuk berpegang teguh dengan Sunnah. Oleh sebab itu mereka adalah orang-orang yang paling giat menyebarkan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah manusia, bahkan mereka itulah narasumber  kunci periwayatan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada generasi-generasi lain sesudah mereka, semoga Allah membalas jasa-jasa mereka dengan sebaik-baik balasan.  Oleh sebab itu barangsiapa yang berupaya untuk mendiskreditkan para sahabat dan menjatuhkan kehormatan mereka di mata kaum muslimin -apalagi sampai mengkafirkan mereka- maka pada hakekatnya dia ingin menghancurkan agama Islam yang mulia ini dengan cara menolak riwayat-riwayat mereka! Maha suci Allah dari perbuatan keji yang mereka lakukan..

6. Kedalaman ilmu para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Dimana mereka senantiasa mengembalikan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an kepada Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (hadits). Karena mereka meyakini bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling paham tentang al-Qur’an. Dan juga mereka memahami bahwa apa yang disabdakan oleh Rasul tidak mungkin bertentangan dengan al-Qur’an. Karena kewajiban Rasul adalah menyampaikan apa yang diturunkan oleh Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami telah turunkan kepadamu adz-Dzikra (al-Qur’an) untuk kamu jelaskan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka dan mudah-mudahan mereka mau memikirkannya.” (QS. An-Nahl: 44). Oleh sebab itu siapapun juga yang meninggalkan manhaj para sahabat dalam memahami al-Qur’an dan menerapkannya pasti akan tersesat… Kisah ini sebagai salah satu buktinya!

Page 5: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

7. Menyimpang dari manhaj (metode beragama) para sahabat akan berujung kepada kesesatan. Bagaimana tidak? Sementara Allah ‘azza wa jalla“Orang-orang yang terdahulu dan pertama-tama dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka Allah ridha kepada mereka dan mereka pun pasti akan ridha kepada-Nya. Allah telah persiapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” (QS. at-Taubah: 100) sendiri telah merekomendasikan mereka di hadapan segenap umat manusia di dalam Kitab-Nya Yang Mulia dalam firman-Nya (yang artinya),

8. Bantahan bagi Khawarij yang berpemahaman bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka dan tidak mungkin keluar darinya. Dan pembuktian kepada mereka bahwa kesalahan yang mereka lakukan bukan terletak pada dalil (sumber hukum) yang mereka pakai, akan tetapi letak kesalahan mereka adalah dalam hal istidlal (cara penyimpulan hukum) dari dalil yang ada,  entah itu ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh sebab itu untuk mengikuti kebenaran tidak cukup dengan membawakan dalil tanpa disertai dengan cara pemahaman terhadap dalil yang benar! Dan betapa banyak orang yang tersesat melalui pintu ini -istidlal yang salah-.

9. Sebab utama sekte Khawarij menyimpang dari jalan yang lurus adalah karena mereka terlalu kagum dengan hasil pikiran mereka dan tidak mau mengikuti cara pemahaman para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum. Mereka ahli membaca al-Qur’an, namun mereka tidak memahaminya sebagaimana yang dipahami oleh Rasul dan para sahabat. Oleh sebab itulah mereka itu sesat dan menyesatkan. Bukankah ketika mengkafirkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu mereka juga berdalil dengan

Page 6: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ayat al-Qur’an, namun ternyata mereka sendiri yang tidak paham tentang tafsirannya?!

10. Tidak boleh mempertentangkan antara dalil al-Qur’an dengan dalil Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab keduanya adalah wahyu yang bersumber dari Allah ta’ala. Adapun sebuah hadits yang disandarkan kepada Nabi yang bunyinya, “Apa saja datang kepada kalian dariku maka bandingkanlah ia dengan apa yang ada dalam Kitabullah. Apabila ia cocok dengan Kitabullah maka itu berarti aku benar-benar mengucapkannya. Akan tetapi jika ia bertentangan dengan Kitabullah maka itu artinya aku tidak mengucapkannya…” maka ini adalah hadits yang tidak sahih yang dibuat-buat oleh kaum Zindiq dan Khawarij, sebagiamana yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi dan dikutip oleh Ibnu Abdil Barr (lihat kutipannya dalam Ma’alim Ushul Fiqh ‘inda Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad bin Husain al-Jizani hal. 126)

11. Meninggalkan bimbingan para ulama Rabbani -dan para sahabat adalah tokoh terdepan dalam barisan mereka- akan menjerumuskan umat ke dalam jurang kehancuran. Salah satu penyebab utama terjadinya hal itu -baik di masa dahulu maupun sekarang- adalah rasa percaya diri yang berlebihan dan kekaguman terhadap pendapat pribadi atau kelompoknya sehingga menganggap diri telah paham perkara agama tanpa terlebih dulu berkonsultasi kepada para ulama. Maka camkanlah hal ini baik-baik, wahai para pemuda! Dan ketika ulama sudah ditinggalkan, maka yang diangkat adalah sosok Ruwaibidhah yaitu orang-orang yang bodoh -meskipun dijuluki dengan Kiyai, Ustadz, atau Cendekiawan- yang nekad berbicara soal urusan orang banyak.. Laa haula wa laa quwwata illa billaah

12. Syafa’at Nabi bagi para pelaku dosa besar agar dikeluarkan dari neraka adalah benar adanya.

Page 7: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Hal itu sebagaimana yang dikisahkan oleh Hammad bin Zaid ketika dia bertanya kepada Amr bin Dinar, “Apakah kamu pernah mendengar Jabir bin Abdullah -radhiyallahu’anhuma- menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang isinya: Sesungguhnya Allah akan mengeluarkan sekelompok orang dari neraka dengan sebab syafa’at?”. Maka dia menjawab, “Benar.” (lihat Sahih Muslim yang dicetak bersama Syarh Muslim [2/322])

13. Keutamaan ahlul hadits, yaitu orang-orang yang berpegang teguh dengan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada di antara ulama salaf dahulu yang mengatakan, “Para malaikat adalah penjaga-penjaga langit, sedangkan ahlul hadits adalah penjaga-penjaga bumi.” Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka dan meneguhan kita untuk berada di dalam rombongan mereka, Allahul musta’an…

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

(muslim.or.id)

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Ciri-Ciri Penduduk Surga  

ARTIKEL PILIHAN

SuaraMedia News - Abu Mushlih Ari Wahyudi - Berikut ini adalah sebagian ciri-ciri dan karakter orang-orang yang dijanjikan oleh Allah mendapatkan surga beserta segala kenikmatan yang ada di dalamnya, yang sama sekali belum pernah terlihat oleh mata,

belum terdengar oleh telinga, dan belum terlintas dalam benak manusia. Semoga Allah menjadikan kita termasuk di antara penduduk surga-Nya.

Page 8: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

1. Beriman dan beramal salih

Allah ta’ala berfirman,

ر ذين وبش لهم أن الصالحات وعملوا آمنوا ال ات األنهار تحتها من تجري جن

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan balasan berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” (Qs. al-Baqarah: 25)

Ibnu Abi Zaid al-Qairawani rahimahullah mengatakan,

بالقلب، وإخالص باللسان، قول اإليمان وأن وينقص األعمال، بزيادة يزيد بالجوارح، وعمل

قص فيها فيكون بنقصها، يادة، وبها الن وال الز اإليمان قول يكمل وعمل قول وال بالعمل، إال

ة، إال ة وعمل قول وال بني وني بموافقة إال ة ن .الس

“Iman adalah ucapan dengan lisan, keikhlasan dengan hati, dan amal dengan anggota badan. Ia bertambah dengan bertambahnya amalan dan berkurang dengan berkurangnya amalan. Sehingga amal-amal bisa mengalami pengurangan dan ia juga merupakan penyebab pertambahan -iman-. Tidak sempurna ucapan iman apabila tidak disertai dengan amal. Ucapan dan amal juga tidak sempurna apabila tidak dilandasi oleh niat -yang benar-. Sementara ucapan, amal, dan niat pun tidak sempurna kecuali apabila sesuai dengan as-Sunnah/tuntunan.” (Qathfu al-Jani ad-Dani karya Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad, hal. 47)

al-Baghawi rahimahullah menyebutkan riwayat dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu bahwa yang dimaksud amal salih

Page 9: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

adalah mengikhlaskan amal. Maksudnya adalah bersih dari riya’. Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu mengatakan, “Amal salih adalah yang di dalamnya terdapat empat unsur: ilmu, niat yang benar, sabar, dan ikhlas.” (Ma’alim at-Tanzil [1/73] as-Syamilah)

2. Bertakwa

Allah ta’ala berfirman,

ذين قوا لل هم عند ات ات رب تحتها من تجري جن ورضوان مطهرة وأزواج فيها خالدين األنهار

ه من ه الل بالعباد بصير والل“Bagi orang-orang yang bertakwa terdapat balasan di sisi Rabb mereka berupa surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, begitu pula mereka akan mendapatkan istri-istri yang suci serta keridhaan dari Allah. Allah Maha melihat hamba-hamba-Nya.” (Qs. Ali Imran: 15)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menguraikan jati diri orang bertakwa. Mereka itu adalah orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka. Mereka menjaga diri dari siksa-Nya dengan cara melakukan apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka dalam rangka menaati-Nya dan karena mengharapkan balasan/pahala dari-Nya. Selain itu, mereka meninggalkan apa saja yang dilarang oleh-Nya juga demi menaati-Nya serta karena khawatir akan tertimpa hukuman-Nya (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 119 cet Dar al-’Aqidah 1423 H).

Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan tata cara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap kondisi, dimana saja dan kapan saja. Maka

Page 10: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah, hal. 68 cet. Dar Ibnu ‘Affan 1424 H)

an-Nawawi rahimahullah menjelaskan, salah satu faktor pendorong untuk bisa menumbuhkan ketakwaan kepada Allah adalah dengan senantiasa menghadirkan keyakinan bahwasanya Allah selalu mengawasi gerak-gerik hamba dalam segala keadaannya (Syarh al-Arba’in, yang dicetak dalam ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 142 cet Markaz Fajr dan Ulin Nuha lil Intaj al-I’lami)

Syaikh as-Sa’di rahimahullah memaparkan bahwa keberuntungan manusia itu sangat bergantung pada ketakwaannya. Oleh sebab itu Allah memerintahkan (yang artinya), “Bertakwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu beruntung. Dan jagalah dirimu dari api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Qs. Ali Imron: 130-131). Cara menjaga diri dari api neraka adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang menyebabkan terjerumus ke dalamnya, baik yang berupa kekafiran maupun kemaksiatan dengan berbagai macam tingkatannya. Karena sesungguhnya segala bentuk kemaksiatan -terutama yang tergolong dosa besar- akan menyeret kepada kekafiran, bahkan ia termasuk sifat-sifat kekafiran yang Allah telah menjanjikan akan menempatkan pelakunya di dalam neraka. Oleh sebab itu, meninggalkan kemaksiatan akan dapat menyelamatkan dari neraka dan melindunginya dari kemurkaan Allah al-Jabbar. Sebaliknya, berbagai perbuatan baik dan ketaatan akan menimbulkan keridhaan ar-Rahman, memasukkan ke dalam surga dan tercurahnya rahmat bagi mereka (Taisir al-Karim ar-Rahman [1/164] cet Jum’iyah Ihya’ at-Turots al-Islami)

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengimbuhkan, bahwa tercakup dalam ketakwaan -bahkan merupakan derajat ketakwaan yang tertinggi- adalah dengan melakukan berbagai perkara yang disunnahkan (mustahab) dan meninggalkan berbagai perkara yang makruh, tentu saja apabila yang wajib

Page 11: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

telah ditunaikan dan haram ditinggalkan (Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 211 cet Dar al-Hadits 1418 H)

Ibnu Rajab rahimahullah menyebutkan riwayat dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Mu’adz ditanya tentang orang-orang yang bertakwa. Maka beliau menjawab, “Mereka adalah suatu kaum yang menjaga diri dari kemusyrikan, peribadahan kepada berhala, dan mengikhlaskan ibadah mereka hanya untuk Allah.” al-Hasan mengatakan, “Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah kepada mereka dan menunaikan kewajiban yang diperintahkan kepada mereka.” Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan bahwa ketakwaan bukanlah menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib. Beliau rahimahullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang hari, sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan kepada Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan.” Thalq bin Habib rahimahullah berkata, “Takwa adalah kamu melakukan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena mengharapkan pahala dari Allah, serta kamu meninggalkan kemaksiatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena takut hukuman Allah.” (dinukil dari Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 211 cet Dar al-Hadits 1418 H)

Pokok dan akar ketakwaan itu tertancap di dalam hati. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pada hakikatnya ketakwaan yang sebenarnya itu adalah ketakwaan dari dalam hati, bukan semata-mata ketakwaan anggota tubuh. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Yang demikian itu dikarenakan barang siapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu semua muncul dari ketakwaan yang ada di dalam hati.” (Qs. al-Hajj: 32). Allah juga berfirman (yang artinya), “Tidak akan sampai kepada Allah daging-daging dan darah-darah -hewan kurban itu-, akan tetapi yang akan sampai kepada Allah adalah ketakwaan dari kalian.” (Qs. al-Hajj: 37). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Page 12: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

bersabda, “Ketakwaan itu sumbernya di sini.” Seraya beliau mengisyaratkan kepada dadanya (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).” (al-Fawa’id, hal. 136 cet. Dar al-’Aqidah 1425 H)

Namun, perlu diingat bahwa hal itu bukan berarti kita boleh meremehkan amal-amal lahir, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Petunjuk yang paling sempurna adalah petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sementara itu, beliau adalah orang yang telah menunaikan kedua kewajiban itu -lahir maupun batin- dengan sebaik-baiknya. Meskipun beliau adalah orang yang memiliki kesempurnaan dan tekad serta keadaan yang begitu dekat dengan pertolongan Allah, namun beliau tetap saja menjadi orang yang senantiasa mengerjakan sholat malam sampai kedua kakinya bengkak. Bahkan beliau juga rajin berpuasa, sampai-sampai dikatakan oleh orang bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berjihad di jalan Allah. Beliau pun berinteraksi dengan para sahabatnya dan tidak menutup diri dari mereka. Beliau sama sekali tidak pernah meninggalkan amalan sunnah dan wirid-wirid di berbagai kesempatan yang seandainya orang-orang yang perkasa di antara manusia ini berupaya untuk melakukannya niscaya mereka tidak akan sanggup melakukan seperti yang beliau lakukan. Allah ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menunaikan syari’at-syari’at Islam dengan perilaku lahiriyah mereka, sebagaimana Allah juga memerintahkan mereka untuk mewujudkan hakikat-hakikat keimanan dengan batin mereka. Salah satu dari keduanya tidak akan diterima, kecuali apabila disertai dengan ‘teman’ dan pasangannya…” (al-Fawa’id, hal. 137 cet. Dar al-’Aqidah 1425 H)

3. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Allah ta’ala berfirman,

Page 13: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ه يطع ومن ات يدخله ورسوله الل تجري جن الفوز وذلك فيها خالدين األنهار تحتها من

العظيم“Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” (Qs. an-Nisa’: 13)

Allah ta’ala berfirman tentang mereka,

ما ه إلى دعوا إذا المؤمنين قول كان إن الل سمعنا يقولوا أن بينهم ليحكم ورسوله المفلحون هم وأولئك وأطعنا

“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman itu ketika diseru untuk patuh kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul itu memutuskan perkara di antara mereka maka jawaban mereka hanyalah, ‘Kami dengar dan kami taati’. Hanya mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. an-Nur: 51)

Allah ta’ala menyatakan,

سول يطع من ه أطاع فقد الر الل“Barang siapa taat kepada Rasul itu maka sesungguhnya dia telah taat kepada Allah.” (Qs. An-Nisaa’ : 80)

Allah ta’ala berfirman,

Page 14: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ها يا ذين أي ه استجيبوا آمنوا ال سول لل إذا وللر ه أن واعلموا يحييكم لما دعاكم بين يحول الل ه وقلبه المرء تحشرون إليه وأن

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul, ketika menyeru kalian untuk sesuatu yang akan menghidupkan kalian. Ketahuilah, sesungguhnya Allah yang menghalangi antara seseorang dengan hatinya. Dan sesungguhnya kalian akan dikumpulkan untuk bertemu dengan-Nya.” (Qs. al-Anfal: 24)

Ketika menjelaskan kandungan pelajaran dari ayat ini, Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya kehidupan yang membawa manfaat hanyalah bisa digapai dengan memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya. Barang siapa yang tidak muncul pada dirinya istijabah/sikap memenuhi dan mematuhi seruan tersebut maka tidak ada kehidupan sejati padanya. Meskipun sebenarnya dia masih memiliki kehidupan ala binatang yang tidak ada bedanya antara dia dengan hewan yang paling rendah sekalipun. Oleh sebab itu kehidupan yang hakiki dan baik adalah kehidupan pada diri orang yang memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya secara lahir dan batin. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar hidup, walaupun tubuh mereka telah mati. Adapun selain mereka adalah orang-orang yang telah mati, meskipun badan mereka masih hidup. Oleh karena itulah maka orang yang paling sempurna kehidupannya adalah yang paling sempurna di antara mereka dalam memenuhi seruan dakwah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sesungguhnya di dalam setiap ajaran yang beliau dakwahkan terkandung unsur kehidupan sejati. Barang siapa yang luput darinya sebagian darinya maka itu artinya dia telah kehilangan sebagian unsur kehidupan, dan di dalam dirinya mungkin masih terdapat kehidupan sekadar dengan besarnya istijabahnya terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (al-Fawa’id, hal. 85-86 cet. Dar al-’Aqidah)

4. Cinta dan Benci karena Allah

Page 15: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Allah ta’ala berfirman,

ه يؤمنون قوما تجد ال بالل يوادون اآلخر واليوم ه حاد من أو آباءهم كانوا ولو ورسوله الل

كتب أولئك عشيرتهم أو إخوانهم أو أبناءهم دهم اإليمان قلوبهم في منه بروح وأي

ات ويدخلهم األنهار تحتها من تجري جن ه رضي فيها خالدين عنه ورضوا عنهم الل ه حزب أولئك ه حزب إن أال الل هم الل

المفلحون“Tidak akan kamu jumpai suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkasih sayang kepada orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya meskipun mereka itu adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, maupun sanak keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang ditetapkan Allah di dalam hati mereka dan Allah kuatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya, Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah sesungguhnya hanya golongan Allah itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. al-Mujadalah: 22)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ه أحب من ه وأبغض لل ه وأعطى لل ومنع لل ه اإليمان استكمل فقد لل

“Barang siapa yang mencintai karena Allah. Membenci karena Allah. Memberi karena Allah. Dan tidak memberi juga karena

Page 16: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Allah. Maka sungguh dia telah menyempurnakan imannya.” (HR. Abu Dawud, disahihkan al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abu Dawud [10/181] as-Syamilah)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذي ى أحدكم يؤمن ال بيده نفسي فوال حت وولده والده من إليه أحب أكون

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai aku lebih dicintainya daripada orang tua dan anak-anaknya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فاق وآية األنصار حب اإليمان آية بغض الن األنصار

“Ciri keimanan yaitu mencintai kaum Anshar, sedangkan ciri kemunafikan yaitu membenci kaum Anshar.” (HR. Bukhari)

5. Berinfak di kala senang maupun susah

Allah ta’ala berfirman,

كم من مغفرة إلى وسارعوا ة رب عرضها وجن موات قين أعدت واألرض الس ذين  للمت ال

اء في ينفقون ر اء الس والكاظمين والضر اس عن والعافين الغيظ ه الن يحب والل

ذين  المحسنين أو فاحشة فعلوا إذا وال ه ذكروا أنفسهم ظلموا فاستغفروا الل

Page 17: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ه إال الذنوب يغفر ومن لذنوبهم وا ولم الل يصر يعلمون وهم فعلوا ما على

“Bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya di kala senang maupun di kala susah, orang-orang yang menahan amarah, yang suka memaafkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri maka mereka pun segera mengingat Allah lalu meminta ampunan bagi dosa-dosa mereka, dan siapakah yang mampu mengampuni dosa selain Allah. Dan mereka juga tidak terus menerus melakukan dosanya sementara mereka mengetahuinya.” (Qs. Ali Imron: 133-135)

Membelanjakan harta di jalan Allah merupakan ciri orang-orang yang bertakwa. Allah ta’ala berfirman,

قين هدى فيه ريب ال الكتاب ذلك  الم  للمتذين ومما الصالة ويقيمون بالغيب يؤمنون ال

ينفقون رزقناهم“Alif lam mim. Ini adalah Kitab yang tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang beriman kepada perkara gaib, mendirikan sholat, dan membelanjakan sebagian harta yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. al-Baqarah: 1-3)

Syaikh as-Sa’di memaparkan, infak yang dimaksud dalam ayat di atas mencakup berbagai infak yang hukumnya wajib seperti zakat, nafkah untuk istri dan kerabat, budak, dan lain sebagainya. Demikian juga ia meliputi infak yang hukumnya sunnah melalui berbagai jalan kebaikan. Di dalam ayat di atas Allah menggunakan kata min yang menunjukkan makna

Page 18: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

sebagian, demi menegaskan bahwa yang dituntut oleh Allah hanyalah sebagian kecil dari harta mereka, tidak akan menyulitkan dan memberatkan bagi mereka. Bahkan dengan infak itu mereka sendiri akan bisa memetik manfaat, demikian pula saudara-saudara mereka yang lain. Di dalam ayat tersebut Allah juga mengingatkan bahwa harta yang mereka miliki merupakan rezki yang dikaruniakan oleh Allah, bukan hasil dari kekuatan mereka semata. Oleh sebab itu Allah memerintahkan mereka untuk mensyukurinya dengan cara mengeluarkan sebagian kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka dan untuk berbagi rasa dengan saudara-saudara mereka yang lain (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman [1/30] cet. Jum’iyah Ihya’ at-Turots al-Islami)

6. Memiliki hati yang selamat

Allah ta’ala berfirman,

ه أتى من إال  بنون وال مال ينفع ال يوم الل بقلب سليم

“Pada hari itu -hari kiamat- tidak bermanfaat lagi harta dan keturunan, melainkan bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (Qs. as-Syu’ara: 88-89)

Abu Utsman an-Naisaburi rahimahullah mengatakan tentang hakikat hati yang selamat, “Yaitu hati yang terbebas dari bid’ah dan tenteram dengan Sunnah.” (disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya [6/48] cet Maktabah Taufiqiyah)

Imam al-Baghawi rahimahullah mengatakan bahwa hakikat hati yang selamat itu adalah, “Hati yang bersih dari syirik dan keragu-raguan. Adapun dosa, maka tidak ada seorang pun yang bisa terbebas darinya. Ini adalah pendapat mayoritas ahli tafsir.” (Ma’alim at-Tanzil [6/119], lihat juga Tafsir Ibnu Jarir at-Thabari [19/366] as-Syamilah)

Page 19: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Imam al-Alusi rahimahullah juga menyebutkan bahwa terdapat riwayat dari para ulama salaf seperti Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Ibnu Sirin, dan lain-lain yang menafsirkan bahwa yang dimaksud hati yang selamat adalah, “Hati yang selamat dari penyakit kekafiran dan kemunafikan.” (Ruh al-Ma’ani [14/260] as-Syamilah)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Pengertian paling lengkap tentang makna hati yang selamat itu adalah hati yang terselamatkan dari segala syahwat yang menyelisihi perintah Allah dan larangan-Nya. Hati yang bersih dari segala macam syubhat yang bertentangan dengan berita dari-Nya. Oleh sebab itu, hati semacam ini akan terbebas dari penghambaan kepada selain-Nya. Dan ia akan terbebas dari tekanan untuk berhukum kepada selain Rasul-Nya…” (Ighatsat al-Lahfan, hal. 15 cet. Dar Thaibah)

Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Hati yang selamat artinya yang bersih dari: kesyirikan, keragu-raguan, mencintai keburukan, dan terus menerus dalam bid’ah dan dosa-dosa. Konsekuensi bersihnya hati itu dari apa-apa yang disebutkan tadi adalah ia memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengannya. Berupa keikhlasan, ilmu, keyakinan, cinta kebaikan dan memandang indah kebaikan itu di dalam hati, dan juga kehendak dan kecintaannya pun mengikuti kecintaan Allah, hawa nafsunya tunduk mengikuti apa yang datang dari Allah.” (Taisir al-Karim ar-Rahman hal. 592-593 cet.  Mu’assasah ar-Risalah)

Ibnul Qayyim rahimahullah juga menjelaskan karakter si pemilik hati yang selamat itu, “… apabila dia mencintai maka cintanya karena Allah. Apabila dia membenci maka bencinya karena Allah. Apabila dia memberi maka juga karena Allah. Apabila dia mencegah/tidak memberi maka itupun karena Allah…” (Ighatsat al-Lahfan, hal. 15 cet. Dar Thaibah)

Demikianlah sekelumit yang bisa kami tuangkan dalam lembaran ini. Semoga bermanfaat bagi yang menulis, membaca maupun yang menyebarkannya. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Page 20: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Oleh Abu Mushlih Ari Wahyudi

(muslim.or.id)

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Sifat Malu, Aset Berharga Wanita Beriman Sabtu, 03 April 2010 22:48 |  

ARTIKEL PILIHAN VOA-islam.com - Ganna Pryadha - Sifat malu merupakan aset berharga wanita mukmin yang mampu menolongnya menjaga kehormatan dirinya, martabat, dan statusnya. Para istri shalihah adalah para muslimah yang memiliki sifat malu dalam akhlak, berpakaian,

tindak-tanduk, obrolan, interaksi, dan budi pekerti.

Sifat malu positif yang dimiliki seorang istri shalihah membuatnya senantiasa patuh pada aturan berpakaian Islami, baik itu jilbab, cadar, ataupun burqa. Dia tidak akan pernah mau mengenakan pakaian yang transparan, ketat, sama dengan pakaian pria, dipakai untuk niatan pamer dan berlagak, lalu memakai wewangian dan menggoda.

Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut. Allah SWT mengharuskannya untuk menuulurkan kain kerudung menutupi dadanya, sebagaimana ditegaskan-Nya di surat An-Nur ayat 31.

Allah juga berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59).

Page 21: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

...Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan

tersebut...

Maksud dari jilbab di ayat tadi adalah sejenis baju kurung yang lapang, tidak ketat dan transparan, yang menutup kepala, muka, dan dada. Selain itu, Allah juga menyatakan:“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Ahzab: 32-33)

Dengan demikian, bagaimana bisa seorang muslimah mengklaim dirinya sebagai wanita yang baik, sementara di waktu yang bersamaan dia mempertontonkan pesona, kecantikan, dan keindahannya kepada setiap laki-laki untuk menarik perhatian mereka? Dia seharusnya menyimpan kemolekannya hanya untuk sang suami. Rasulullah menegaskan, “Sifat malu dan perasaan takut tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya hilang, maka yang lainnya pun akan menghilang.”

Dari hadits tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial. Rasul bersabda lagi, “Setiap agama memiliki etika moral khusus, dan sifat malu merupakan etika moral yang khusus di dalam Islam.”

...wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia

tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial...

Page 22: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Selain itu, sifat malu seorang wanita beriman mengharuskannya untuk menundukkan pandangannya. Di dalam sebuah hadits Qudsi, melalui lisan Nabi Muhammad, Allah menyatakan, “Pandangan (terlarang) merupakan salah satu anak panah beracun Iblis. Seseorang yang menghindari hal itu karena takut kepada-Ku, maka akan diberi keimanan yaitu dia merasakan rasa manis (keindahan) di hatinya.”

Memberikan tali kendali yang bebas kepada pandangan mata bisa mendatangkan berbagai kerusakan. Sebagaimana pandangan terlarang adalah perangkap yang ditebarkan setan. Oleh karena itu, Rasulullah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah ketika keduanya menatap Abdullah Ummi Maktum yang buta, “Apakah engkau buta? Engkau tidak melihatnya?”...setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat

malu positifnya...

Tak hanya itu, sifat malu yang dimiliki seorang wanita beriman juga direfleksikan dengan caranya berbicara, beretika, bergerak, berjalan, dan lain sebagainya. Maka setiap wanita muslim harus mengejawantahkan sifat malu positifnya. Contoh terbaik dari sifat malu yang dimiliki wanita beriman adalah dua orang wanita yang bertemu Nabi Musa di mata air Madyan.

Allah berfirman mengenai hal tersebut, “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya.” (Al-Qashash: 23).

Rasa malu telah menggiring keduanya untuk tidak menggabungkan ternak keduanya dengan ternak orang lain.

Page 23: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Keduanya juga memberi contoh bahwa wanita tetap tinggal di rumah, kecuali jika ada urusan mendesak, seperti keduanya yang terpaksa keluar rumah untuk memberi minum ternak, karena ayahnya sudah ringkih.

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Wanita Yang Teguh Menggenggam Tauhid  

ARTIKEL PILIHAN

Alkisah di negeri Mesir, Fir'aun terakhir yang terkenal dengan keganasannya bertahta. Setelah kematian sang

isteri, Fir'aun kejam itu hidup sendiri tanpa pendamping. Sampai cerita tentang seorang gadis jelita dari keturunan keluarga Imran bernama Siti Asiah sampai ke telinganya.

Fir'aun lalu mengutus seorang Menteri bernama Haman untuk meminang Siti Asiah. Orangtua Asiah bertanya kepada Siti Asiah :

'Sudikah anakda menikahi Fir'aun ?'

'Bagaimana saya sudi menikahi Fir'aun. Sedangkan dia terkenal sebagai raja yang ingkar kepada Allah ?'

Haman kembali pada Fir'aun. Alangkah marahnya Fir'aun mendengar kabar penolakan Siti Asiah.

'Haman, berani betul Imran menolak permintaan raja. Seret mereka kemari. Biar aku sendiri yang menghukumnya !'

Fir'aun mengutus tentaranya untuk menangkap orangtua Siti Asiah. Setelah disiksa begitu keji, keduanya lantas dijebloskan ke dalam penjara. Menyusul kemudian, Siti Asiah digiring ke Istana. Fir'aun kemudian membawa Siti Asiah ke penjara tempat kedua orangtuanya dikurung. Kemudian, dihadapan orangtuanya yang nyaris tak berdaya, Fir'aun berkata:"He, Asiah. Jika engkau seorang anak yang baik, tentulah engkau sayang terhadap kedua orangtuamu. Oleh karena itu, engkau boleh memilih satu diantara dua pilihan yang kuajukan. Kalau

Page 24: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

kau menerima lamaranku, berarti engkau akan hidup senang, dan pasti kubebaskan kedua orangtuamu dari penjara laknat ini. Sebaliknya, jika engkau menolak lamaranku, maka aku akan memerintahkan para algojo agar membakar hidup-hidup kedua orangtuamu itu, tepat dihadapanmu."

Karena ancaman itu, Siti Asiah terpaksa menerima pinangan Fir'aun. Dengan mengajukan beberapa syarat :

Fir'aun harus membebaskan orangtuanya.

Fir'aun harus membuatkan rumah untuk ayah dan ibunya, yang indah lagi lengkap perabotannya.

Fir'aun harus menjamin kesehatan, makan, minum kedua orangtuanya.

Siti Aisyah bersedia menjadi isteri Fir'aun. Hadir dalam acara-acara tertentu, tapi tak bersedia tidur bersama Fir'aun.

Sekiranya permintaan-permintaan tersebut tidak disetujui, Siti Asiah rela mati dibunuh bersama ibu dan bapaknya.

Akhirnya Fir'aun menyetujui syarat-syarat yang diajukan Siti Asiah. Fir'aun lalu memerintahkan agar rantai belenggu yang ada di kaki dan tangan orangtua Siti Asiah dibuka. Singkat cerita, Siti Asiah tinggal dalam kemewahan Istana bersama-sama Fir'aun. Namun ia tetap tak mau berbuat ingkar terhadap perintah agama, dengan tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

Pada malam hari Siti Asiah selalu mengerjakan shalat dan memohon pertolongan Allah SWT. Ia senantiasa berdoa agar kehormatannya tidak disentuh oleh orang kafir, meskipun suaminya sendiri, Fir'aun. Untuk menjaga kehormatan Siti Asiah, Allah SWT telah menciptakan iblis yang menyaru sebagai Siti Asiah. Dialah iblis yang setiap malam tidur dan bergaul dengan Fir'aun.

Fir'aun mempunyai seorang pegawai yang amat dipercaya bernama Hazaqil. Hazaqil amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Beliau adalah suami Siti Masyitoh, yang bekerja sebagai

Page 25: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

juru hias istana, yang juga amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Namun demikian, dengan suatu upaya yang hati-hati, mereka berhasil merahasiakan ketaatan mereka terhadap Allah. Dari pengamatan Fir'aun yang kafir.

Suatu kali, terjadi perdebatan hebat antara Fir'aun dengan Hazaqil, disaat Fir'aun menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang ahli sihir, yang menyatakan keimanannya atas ajaran Nabi Musa a.s. Hazaqil menentang keras hukuman tersebut.

Mendengar penentangan Hazaqil, Fir'aun menjadi marah. Fir'aun jadi bisa mengetahui siapa sebenarnya Hazaqil. Fir'aun lalu menjatuhkan hukuman mati kepada Hazaqil. Hazaqil menerimanya dengan tabah, tanpa merasa gentar sebab yakin dirinya benar.

Hazaqil menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan tangan terikat pada pohon kurma, dengan tubuh penuh ditembusi anak panah. Sang istri, Masyitoh, teramat sedih atas kematian suami yang amat disayanginya itu. Ia senantiasa dirundung kesedihan setelah itu, dan tiada lagi tempat mengadu kecuali kepada anak-anaknya yang masih kecil.

Suatu hari, Masyitoh mengadukan nasibnya kepada Siti Asiah. Diakhir pembicaraan mereka, Siti Asiah menceritakan keadaan dirinya yang sebenarnya, bahwa iapun menyembunyikan ketaatannya dari Fir'aun. Barulah keduanya menyadari, bahwa mereka sama-sama beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa a.s.

Pada suatu hari, ketika Masyitoh sedang menyisir rambut puteri Fir'aun, tanpa sengaja sisirnya terjatuh ke lantai. Tak sengaja pula, saat memungutnya Masyitoh berkata : "Dengan nama Allah binasalah Fir'aun."

Mendengarkan ucapan Masyitoh, Puteri Fir'aun merasa tersinggung lalu mengancam akan melaporkan kepada ayahandanya. Tak sedikitpun Masyitoh merasa gentar mendengar hardikan puteri. Sehingga akhirnya, ia dipanggil juga oleh Fir'aun.

Page 26: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Saat Masyitoh menghadap Fir'aun, pertanyaan pertama yang diajukan kepadanya adalah : 'Apa betul kau telah mengucapkan kata-kata penghinaan terhadapku, sebagaimana penuturan anakku. Dan siapakah Tuhan yang engkau sembah selama ini ?'

"Betul, Baginda Raja yang lalim. Dan Tiada Tuhan selain Allah yang sesungguhnya menguasai segala alam dan isinya." jawab Masyitoh dengan berani.

Mendengar jawaban Masyitoh, Fir'aun menjadi teramat marah, sehingga memerintahkan pengawalnya untuk memanaskan minyak sekuali besar. Dan saat minyak itu mendidih, pengawal kerajaan memanggil orang ramai untuk menyaksikan hukuman yang telah dijatuhkan pada Masyitah. Sekali lagi Masyitoh dipanggil dan dipersilahkan untuk memilih : jika ingin selamat bersama kedua anaknya, Masyitoh harus mengingkari Allah. Masyitoh harus mengaku bahwa Fir'aun adalah Tuhan yang patut disembah. Jika Masyitoh tetap tak mau mengakui Fir'aun sebagai Tuhannya, Masyitoh akan dimasukkan ke dalam kuali, lengkap bersama kedua anak-anaknya.

Masyitoh tetap pada pendiriannya untuk beriman kepada Allah SWT. Masyitoh kemudian membawa kedua anaknya menuju ke atas kuali tersebut. Ia sempat ragu ketika memandang anaknya yang berada dalam pelukan, tengah asyik menyusu. Karena takdir Tuhan, anak yang masih kecil itu dapat berkata, 'Jangan takut dan sangsi, wahai Ibuku. Karena kematian kita akan mendapat ganjaran dari Allah SWT. Dan pintu surga akan terbuka menanti kedatangan kita.'

Masyitoh dan anak-anaknyapun terjun ke dalam kuali berisikan minyak mendidih itu. Tanpa tangis, tanpa takut dan tak keluar jeritan dari mulutnya. Saat itupun terjadi keanehan. Tiba-tiba, tercium wangi semerbak harum dari kuali berisi minyak mendidih itu.

Siti Asiah yang menyaksikan kejadian itu, melaknat Fir'aun dengan kata-kata yang pedas. Iapun menyatakan tak sudi lagi diperisteri oleh Fir'aun, dan lebih memilih keadaan mati seperti Masyitoh.

Page 27: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Mendengar ucapan Isterinya, Fir'aun menjadi marah dan menganggap bahwa Siti Asiah telah gila. Fir'aun kemudian telah menyiksa Siti Asiah, tak memberikan makan dan minum, sehingga Siti Asiah meninggal dunia.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Siti Asiah sempat berdoa kepada Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam firman-Nya :

'Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata : 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi_mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.'(Q.S. At-Tahrim [66] : 11)

Demikian kisah Siti Asiah dan Masyitoh. Semoga muslimah sekalian bisa mengambil hikmah dan mengikuti jejak keduanya, meninggal dalam keadaan teguh menggenggam 'Tauhid.'www.cybermq.com

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Islam Menyuruh Kita Mensucikan Allah Bukan Mensucikan Manusia

  ARTIKEL PILIHAN

Kalimat Tauhid di dalam ajaran Islam mengandung banyak konsekuensi. Seorang Muslim atau ahli Tauhid hanya

mengesakan, memuji, mengagungkan, membesarkan dan mensucikan Allah semata. Sebab demikianlah tuntutan ajaran Tauhid. Di antara ekspresi seorang ahli Tauhid ialah seringnya terlontar dari bibirnya kalimat-kalimat seperti Subhaanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (segala Puji hanya bagi Allah), Laa ilaaha illa Allah (Tiada ilah selain Allah) dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Semua kalimat itu

Page 28: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

diucapkannya dengan penuh pemahaman, penghayatan dan keyakinan.

Seorang Muslim yang faham makna kalimat Subhaanallah tidak akan terjebak ke dalam anggapan adanya fihak lain selain Allah yang pantas disucikan. Ia tahu hanya Allah sajalah di dalam hidup ini yang tidak mengandung cacat dan kekurangan. Allah adalah Dzat Yang Maha Sempurna. Oleh karena itu sepanjang perjalanan sejarah dunia Allah mengutus para Nabi dan Rasul dengan tujuan untuk menjernihkan aqidah ummat manusia. Sebab manusia memiliki kecenderungan untuk merasa butuh mensucikan sesuatu di dalam hidupnya. Namun sayang, kebanyakan manusia bodoh akan Ma’rifatullahSubhaanahu wa Ta’aala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi). (Pengenalan akan Allah)  sehingga mereka akhirnya menjadikan banyak fihak selain Allah sebagai fihak yang disucikan sedemikian rupa sebagaimana semestinya mereka mensucikan Allah

Diantara mereka ada yang mensucikan sesama manusia yang dianggap sangat mulia. Sedemikian rupa pensucian itu sehingga mereka memposisikan manusia yang dimuliakan itu berlebihan alias melampaui batas. Seperti yang dilakukan oleh kaum Yahudi terhadap Uzair dan kaum Nasrani terhadap Nabiyullah Isa putra Maryam ’alahis-salam.

Orang-orang Yahudi berkata: ”Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?

Kaum Nasrani telah memposisikan Nabiyullah Isa sebagai anak tuhan bahkan tuhan itu sendiri. Oleh karenanya  kita ummat Islam sangat bersyukur adanya sebuah surah di dalam Al-Qur’an yang memberikan pengetahuan fundamental mengenai aqidah tauhid, yaitu surah Al-Ikhlas.

”Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

Page 29: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

sesuatu Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".(QS Al-Ikhlas ayat 1-4)

Dengan tegas dan jelas surah di atas memberikan dasar-dasar aqidah pengesaan Allah di dalam ajaran Islam. Sejak SD kebanyak muslim sudah hafal surah di atas di luar kepala. Sehingga bagi seorang muslim adalah suatu hal yang tidak masuk di akal bila ada sesama  manusia yang diposisikan sebagai anak tuhan apalagi sebagai tuhan itu sendiri. Karena jelas diegaskan bahwa   Allah itu ” tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” dan bahwa Allah itu ”tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.

Oleh karenanya di dalam Islam kita diajarkan agar jangan mensucikan, mengagungkan atau mengagumi sesama manusia berlebihan. Malah dalam rangka prefentif, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sudah menutup celah muncul dan berkembangnya penyakit mensucikan sesama manusia dalam bentuk teguran keras beliau ketika menyaksikan seorang muslim memuji sesama muslim berlebihan. Perhatikanlah hadits di bawah ini:

Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Seorang lelaki memuji orang lain di hadapan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam maka beliau bersabda: “Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu!” Beliau mengucapkannya berulang-ulang. ”Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji temannya, hendaklah ia berkata: Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya”. (HR Muslim 5319)

Bayangkan, saudaraku. Betapa keras teguran Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kepada seseorang yang telah memuji orang lainnya. Sedemikian kerasnya teguran Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sehingga tindakan memuji sesama manusia itu disetarakan dengan memenggal leher teman artinya

Page 30: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

membunuhnya…! Dan hal ini dikatakan berulang-kali oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Mengapa teguran Nabi shollallahu ’alaih wa sallam begitu kerasnya? Karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sangat khawatir bila ummat beliau terjatuh kepada penyimpangan ummat terdahulu, khususnya kaum Yahudi dan Nasrani. Sebab penyimpangan seperti ini dapat dipandang sebagai salah satu bentuk mempersekutukan Allah. Dan itu berarti termasuk dosa besar. Bahkan dosa yang tidak bisa diampuni Allah.

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa ayat 48)

Sehingga dalam kesempatan lainnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bahkan pernah menegur keras para sahabat ketika beliau dapati mereka melakukan bentuk penghormatan berlebihan kepada diri Rasulullah.

Ibnu Abbas mendengar Umar berkata dari atas mimbar: ”Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian mengkultuskanku sebagaimana kaum Nasrani mengkultuskan Isa putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba. Maka ucapkanlah: hamba Allah dan RasulNya.” (HR Bukhary 3189)

Subhanallah... Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sadar dan faham betul bahwa kemusyrikan seringkali bermula dari bentuk mensucikan orang-orang mulia seperti para Nabi sebagaimana yang dialami oleh kaum Nasrani yang bermula dari mensucikan Nabi Isa berlebihan akhirnya menjadi melampaui batas sehingga dewasa ini kaum Nasrani meyakini bahwa Nabi Isa adalah anak tuhan bahkan tuhan itu sendiri.

Berarti Islam sangat tidak membenarkan hadirnya berbagai bentuk penghormatan berlebihan kepada sesama manusia walau terhadap seorang Nabiyullah sekalipun. Dan jika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam melarang ummatnya

Page 31: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

untuk mengkultuskan diri beliau, bagaimana lagi gerangan kerasnya teguran beliau jika saja beliau bisa menyaksikan perlakuan sebagian ummat Islam di zaman kita yang mengkultuskan kalangan yang mengaku diri mereka sebagai ”keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam”? Atau pengkultusan terhadap seorang Kyai atau Ajengan di sebuah Pesantren? Atau pengkultusan para kader kepada Qiyadah/pimpinan sebuah Jama’ah minal Muslimin dalam bentuk mentaati segala keputusan-keputusannya walau sudah jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah?

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari mempersekutukan Engkau sedang aku mengetahuinya dan aku mohon ampun kepadaMu dari apa-apa yang tidak kuketahui.

www.sunni.cybermq.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

HukumLukisan Islam

Sistem Masyarakat Islam dalamAl Qur'an & Sunnah

oleh Dr. Yusuf QardhawiIndeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota 

KESIMPULAN HUKUM TENTANG GAMBAR (LUKISAN) DAN PARA PELUKISNYA

Page 32: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Di sini bisa kita simpulkan mengenai hukum lukisan dan para pelukisnya secara ringkas sebagai berikut:

A. Jenis lukisan (gambar) yang paling berat dosanya adalah gambar sesuatu yang disembah selain Allah. Ini menjadikan pelukisnya (pemahatnya) menjadi kafir apabila dia mengetahui tujuannya. Dalam hal ini gambar yang berbentuk itu lebih berat lagi dosanya dan pengingkaran kita terhadap-Nya. Juga setiap orang yang menyebarkan gambar itu atau mengagungkannya dengan cara apa pun, maka ia masuk ke dalam dosa itu sejauh keikutsertaannya.

B. Tingkat yang kedua dalam besarnya dosa adalah orang yang menggambar sesuatu yang tidak untuk disembah, tetapi dimaksudkan untuk mengungguli ciptaan Allah SWT. Ini mendekati kekufuran dan dia berkait erat dengan niat orang yang menggambar.

C. Satu tingkatan di bawahnya lagi adalah gambar-gambar yang berbentuk yang tidak disembah, tetapi diagungkan. Seperti gambar raja-raja, para pemimpin dan selain mereka dari tokoh-tokoh yang diabadikan dengan patung dan dipasang di lapangan dan tempat-tempat lainnya. Di sini sama antara yang utuh satu badan atau setengah badan.

D. Tingkatan di bawahnya lagi adalah gambar-gambar yang berbentuk untuk setiap yang bernyawa, yang tidak disucikan dan diagungkan. Ini disepakati haramnya, kecuali mainan anak-anak atau yang dipakai untuk permen.

E. Tingkatan di bawahnya lagi adalah gambar-gambar yang tidak berbentuk, berupa lukisan-lukisan yang diagungkan. Seperti lukisan para pengusaha, pemimpin dan lainnya, terutama yang ditempel atau digantung. Semakin kuat haramnya apabila mereka itu adalah orang-orang zhalim, fasik dan kafir, karena mengagungkan mereka berarti merobohkan Islam.

F. Tingkatan di bawahnya lagi adalah gambar-gambar yang tidak berbentuk, mempunyai nyawa yang tidak diagungkan, tetapi sekedar untuk kemewahan. Seperti hiasan dinding, ini hukumnya makruh.

G. Adapun gambar-gambar yang tidak bernyawa seperti pohon, kurma, lautan, kapal, gunung-gunung, awan dan sejenisnya dari pemandangan alam maka tidak berdosa bagi orang yang menggambarnya atau memasangnya, selama tidak mengganggu ketaatan atau tidak untuk kemewahan yang dimakruhkan.

H. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan seseorang, terutama dari orang-orang kafir atau fasik, Komunis dan para artis yang melecehkan nilai-nilai ajaran Islam.

I. Terakhir, sesungguhnya patung-patung dan lukisan-lukisan yang diharamkan atau dimakruhkan, apabila diubah bentuknya atau dihinakan, maka berubah dari lingkup haram dan makruh ke lingkup halal. Seperti gambar-gambar di kain keset yang diinjak-injak oleh kaki dan sandal.

Page 33: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah(Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh)oleh Dr. Yusuf QardhawiCetakan Pertama Januari 1997Citra Islami PressJl. Kol. Sutarto 88 (lama)Telp.(0271) 632990 Solo 57126

 Agar Ditolong Allah  

ARTIKEL PILIHAN

Saudaraku, jangan panik jika usaha yang kita lakukan belum menemukan keberhasilan. Jangan heran bila yang

kita cita-citakan di tahun kemarin belum tercapai. Karena bisa jadi, apa yang kita inginkan belum saatnya dikabulkan Allah, atau bisa jadi usaha yang kita lakukan belum maksimal. Namun, ada satu hal yang betul-betul perlu kita renungkan, jangan-jangan kita masih berlumur dosa sehingga pertolongan Allah enggan menyapa.

Untuk itu, ada tiga hal yang wajib kita amalkan agar layak ditolong Allah. Itu dikenal dengan 3 T. T pertama adalah taubat. Pertolongan Allah akan tercurah kepada orang-orang yang mau merendahkan diri seraya mengakui kesalahan dihadapan Allah. Ada empat syarat taubat, diantaranya: menyesal untuk tidak mengulangi apa yang telah diperbuat, memohon ampun kepada Allah, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan mengiringinya dengan amal shalih. Bagi ahli taubat, telah Allah janjikan ketentraman, diberikan jalan keluar, dan dimudahkan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Salah satu rezeki ini dapat berupa pertolongan Allah.

T kedua adalah taat. Taat dapat berarti patuh seraya bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah. Siapa pun yang ingin ditolong Allah maka ia harus bersungguh-sungguh meningkatkan ibadah dengan tidak mensia-siakan shalat berjamaah. Disempurnakan dengan amalan sunnah tahajud, dhuha, rawatib, perbanyak sedekah, santuni fakir miskin, biasakan shaum sunnah. Semakin dekat kita dengan Allah, Insya Allah akan semakin dekat pada datangnya pertolongan Allah.

Page 34: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

T ketiga adalah tawakal. Usaha yang kita lakukan, harapan yang kita tekadkan belum tentu sesuai dengan keinginan dan harapan Allah. Karena bisa jadi baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah. Untuk itu menggantungkan diri sepenuhnya pada ketentuan Allah menjadi keharusan.

Saudaraku, gantungkan semua usaha, harapan semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya. Dengan ridha-Nya diharapkan pertolongan Allah akan segera menyapa. Wallahu’alam bishawab.KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) / www.cybermq.com

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Tanpa Tauhid, Amal Ibadah Tidaklah Bernilai  

ARTIKEL PILIHAN

Muslim.or.id - Muhammad Abduh Tuasikal - Tidaklah kita diciptakan hanya untuk makan dan minum atau hidup bebas dan gembira semata. Akan tetapi, ada tujuan yang mulia dan penuh hikmah di balik itu semua yaitu melakukan ibadah kepada Sang Maha Pencipta. Ibadah ini bisa diterima hanya dengan adanya tauhid di dalamnya. Jika terdapat noda-noda syirik, maka batal lah amal ibadah tersebut.

Tauhid adalah Syarat Diterimanya Ibadah

Page 35: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Perlu pembaca sekalian ketahui bahwa ibadah tidak akan diterima kecuali apabila memenuhi 2 syarat: Pertama, memurnikan ibadah kepada Allah semata (tauhid) dan tidak melakukan kesyirikan. Kedua, mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibadah apapun yang tidak memenuhi salah satu dari kedua syarat ini, maka ibadah tersebut tidak diterima.

Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, ”Sesungguhnya apabila suatu amalan sudah dilakukan dengan ikhlas, namun tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka amalan tersebut tidak diterima. Dan apabila amalan tersebut sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah, namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam)

Ada permisalan yang sangat bagus mengenai syarat ibadah yang pertama yaitu tauhid. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalahnya yang berjudul Al Qawa’idul Arba’. Beliau rahimahullah berkata, ”Ketahuilah, sesungguhnya ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali dengan tauhid (yaitu memurnikan ibadah kepada Allah semata, pen). Sebagaimana shalat tidaklah disebut shalat kecuali dalam keadaan thaharah (baca: bersuci). Apabila syirik masuk dalam ibadah tadi, maka ibadah itu batal. Sebagaimana hadats masuk dalam thaharah.”

Maka setiap ibadah yang di dalamnya tidak terdapat tauhid sehingga jatuh kepada syirik, maka amalan seperti itu tidak bernilai selamanya. Oleh karena itu, tidaklah dinamakan ibadah kecuali bersama tauhid. Adapun jika tanpa tauhid sebagaimana seseorang bersedekah, memberi pinjaman utang, berbuat baik kepada manusia atau semacamnya, namun tidak disertai dengan tauhid (ikhlas mengharap ridha Allah) maka dia telah jatuh dalam firman Allah yang artinya, ”Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” (Al Furqon : 23). (Abrazul Fawa’id)

Tanpa Tauhid, Amal Ibadah Tidaklah Bernilai

Page 36: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Syaikh rahimahullah membuat permisalan yang sangat mudah dipahami dengan permisalan shalat. Tidaklah dinamakan shalat kecuali adanya thaharah yaitu berwudhu. Apabila seseorang tidak dalam keadaan berwudhu lalu melakukan shalat yang banyak, memanjangkan berdiri, ruku’, dan sujudnya, serta memperbagus shalatnya, maka seluruh kaum muslimin sepakat shalatnya tidak sah. Bahkan dia dihukumi telah meninggalkan shalat karena agungnya syarat shalat ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kalian apabila dia berhadats sampai dia berwudhu.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Sebagaimana shalat dapat batal karena tidak adanya thaharah, maka ibadah juga bisa batal karena tidak adanya tauhid di dalamnya. Namun syarat ikhlas dan tauhid agar ibadah diterima tentu saja jauh berbeda jika dibanding dengan syarat thaharah agar shalat diterima. Apabila seseorang shalat dalam keadaan hadats dengan sengaja, maka terdapat perselisihan pendapat di antara ulama tentang kafirnya orang ini. Akan tetapi, para ulama tidak pernah berselisih pendapat tentang kafirnya orang yang beribadah pada Allah dengan berbuat syirik kepada-Nya (yaitu syirik akbar) yang dengan ini akan menjadikan tidak ada satu amalnya pun diterima. (Lihat Syarhul Qawa’idil Arba’, Syaikh Sholeh Alu Syaikh)

Syirik Akbar Akan Menghapus Seluruh Amal

Ingatlah saudaraku, seseorang bisa dinyatakan terhapus seluruh amalnya (kafir) bukan hanya semata-mata dengan berpindah agama (alias: murtad). Akan tetapi, seseorang bisa saja kafir dengan berbuat syirik yaitu syirik akbar, walaupun dalam kehidupannya dia adalah orang yang rajin melakukan shalat malam. Apabila dia melakukan satu syirik akbar saja, maka dia bisa keluar dari agama ini dan amal-amal kebaikan yang dilakukannya akan terhapus. Allah Ta’ala”Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al An’am: 88). Apabila dia tidak bertaubat darinya maka diharamkan baginya surga, sebagaimana firman-Nya yang artinya,

Page 37: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

”Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (Al Maidah: 72) berfirman yang artinya,

Contoh syirik akbar adalah melakukan tumbal berupa sembelihan kepala kerbau, kemudian di-larung (dilabuhkan) di laut selatan agar laut tersebut tidak ngamuk (yang kata pelaku syirik: tumbal tersebut dipersembahkan kepada penguasa laut selatan yaitu jin Nyi Roro Kidul). Padahal menyembelih merupakan salah satu aktivitas ibadah karena di dalamnya terkandung unsur ibadah yaitu merendahkan diri dan tunduk patuh. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, ”Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Al An’am: 162). Barangsiapa yang memalingkan perkara ibadah yang satu ini kepada selain Allah maka dia telah jatuh dalam perbuatan syirik akbar dan pelakunya keluar dari Islam. (Lihat At Tanbihaat Al Mukhtashot Syarh Al Wajibat)

Syirik Ashgar Dapat Menghapus Amal Ibadah

Jenis syirik yang berada di bawah syirik akbar dan tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam adalah syirik ashgar (syirik kecil). Walaupun dinamakan syirik kecil, akan tetapi tetap saja dosanya lebih besar dari dosa besar seperti berzina dan mencuri. Salah satu contohnya adalah riya’ yaitu memamerkan amal ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Dosa ini yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat khawatirkan akan menimpa para sahabat dan umatnya. Pada kenyataannya banyak manusia yang terjerumus di dalam dosa syirik yang satu ini. Banyak orang yang mengerjakan shalat dan membaca Al Qur’an ingin dipuji dengan memperlihatkan ibadah yang mulia ini kepada orang lain. Tatkala orang lain melihatnya, dia memperpanjang ruku’ dan sujudnya dan dia memperbagus bacaannya dan menangis dengan dibuat-buat. Semua ini dilakukan agar mendapat pujian dari orang lain, agar dianggap sebagai ahli ibadah dan Qori’ (mahir membaca Al Qur’an).

Page 38: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Waspadalah terhadap jerat setan yang dapat membatalkan amal ibadahmu ini!! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, ”Allah berfirman: Aku itu paling tidak butuh sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan lantas dia mencampurinya dengan berbuat syirik di dalamnya dengan selain-Ku, maka Aku akan tinggalkan dia bersama amal syiriknya itu.” (HR. Muslim). Apabila ibadah yang dilakukan murni karena riya’, maka amal tersebut batal. Namun apabila riya’ tiba-tiba muncul di pertengahan ibadah lalu pelakunya berusaha keras untuk menghilangkannya, maka hal ini tidaklah membatalkan ibadahnya. Namun apabila riya’ tersebut tidak dihilangkan, malah dinikmati, maka hal ini dapat membatalkan amal ibadah.

Wahai saudaraku, bersikaplah sebagaimana Nabi Ibrahim ‘alaihis salam -kekasih Allah yang bersih tauhidnya dari perbuatan syirik-. Beliau masih berdo’a kepada Allah: ”Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim: 35). Jika beliau yang sempurna tauhidnya saja masih takut terhadap syirik, tentu kita semua yang miskin ilmu dan iman tidak boleh merasa aman darinya. Ibrahim At Taimi berkata: ”Dan siapakah yang lebih merasa aman tertimpa bala’ (yaitu syirik) setelah Nabi Ibrahim.” Tidaklah seseorang merasa aman dari syirik kecuali dia adalah orang yang paling bodoh tentang syirik. (Fathul Majid)

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedang kami mengetahuinya dan kami memohon ampunan kepada-Mu atas sesuatu yang kami tidak mengetahuinya.

Oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Apa yang Membuat Seorang Istri Menarik ?  

ARTIKEL PILIHAN

Page 39: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Apa yang membuat seorang istri menarik, hingga suami makin menyenangi dan mengaguminya? Karena interaksi dengan istri sudah menjadi keseharian dan hal rutin, seringkali seorang suami sulit menjawab pertanyaan itu. From a distance, saya mencoba mengurai sifat dan sikap menarik dan menyenangkan dari seorang istri.

Kenapa saya pilih kata menarik instead of cantik? Cantik fisik itu relatif. Parameter-parameter pembangun kecantikan itu masih debatable. Terlebih lagi cantik fisik itu adalah daya tarik instant. Ia bisa menjadi daya tarik melenakan pada pandangan pertama dan pada interval waktu awal, tapi belum tentu pesona yang sama bisa dirasakan melalui interaksi pada jangka waktu yang panjang.

Menarik itu terbangun dari keutuhan kepribadian. Berbagai dimensi kecerdasan berpadu membangun kemenarikan (attractiveness), mulai dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional hingga kecerdasan spiritual dan kecerdasan religius.

Maka kemenarikan seorang istri, paling tidak tercermin dan menampak pada delapan pasangan karakter kunci di bawah ini:

1. Ramah dan murah senyum Keramahan dan murah senyum itu menjadi daya tarik universal. Ia menjadi salah satu kunci sukses seseorang, sebab dengannya ia mudah diterima orang lain. Dan ini menjadi faktor penting dalam berbagai kerja sosial dan profesional.

Dan senyum adalah pancaran suasana hati. Murah senyum dan ramah itu bukan tampilan sesaat. Ia adalah cerminan kepribadian. Dengan senyuman istri, seorang suami mendapatkan ketentraman dan kehangatan jiwa. Setiap kali ia mendapatkan senyuman sang istri, terbitlah suasana "kemarilah, di sini aku selalu ada untukmu" menghiasi relung jiwanya.

2. Optimis dan ceria Masalah itu untuk dipecahkan dan jangan membuat kita

Page 40: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

berdiam diri. Percayalah, kalau kita bergerak dan berusaha, kita akan menemukan jalan keluar. Kalimat-kalimat barusan itu normatif. Tapi ketika ucapan-ucapan itu keluar dari seorang istri dan ketika hal itu diucapkan dengan penuh rasa optimis dan dibarengi keceriaan, yakinlah seorang suami bahwa ia memperoleh anugerah terindah dalam hidupnya.

Seorang yang optimis itu tak akan berdiam diri dalam himpitan masalah. Ia akan mengurai masalah. Ia akan kerjakan apa yang bisa dikerjakan terlebih dahulu, tanpa menunda-nunda. Dan justru karena sikap melekat seperti ini, ia tak pernah mendapatkan dirinya menunggu himpitan segunung masalah. Setiap ada permasalahan hidup, ia cepat menyelesaikannya. Karena geraknya ini, setiap kali menyelesaikan satu pekerjaan, sekecil apapun, ia mendapatkan kesenangan jiwa. Dan karenanya sikap ceria selalu bisa dipelihara.

3. Penyabar dan teguh hati Bangunan rumah tangga itu ibarat bahtera yang berlayar mengarungi samudra. Adakalanya cuaca buruk melanda lautan. Angin dan ombak kencang menerpa. Pada saat itu terujilah sifat sabar dan teguh hati.

Seorang suami akan sangat bersyukur dengan kesabaran dan keteguhan hati istrinya ketika menghadapi berbagai kesulitan hidup. Hari-hari ketika persediaan uang bahkan tak mencukupi untuk hidup sehari, ketika mesti bekerja keras karena memang tak ada dana untuk menggaji seorang pembantu, ketika mesti berjalan cukup jauh mengantar anak bersekolah dengan mendorong baby-car adiknya pula. Atau ketika hadir suara-suara,"Bagaimana mungkin kamu bersabar dengan kondisi begini? Sekali-kali berontak donk sama suami ...." Ketika itu kesabaran dan keteguhan seorang istri dalam menjalani episode kehidupan diuji.

Tentu keteguhan hati itu lahir dari saling pengertian dan keyakinan, bahwa suami tak berdiam diri dengan kondisi yang ada. Tapi landasan utama keteguhan ini adalah pada keyakinan, bahwa Allah tak meninggalkan hambaNya. Dia akan menolong saat upaya kita sudah sampai pada batasnya; Saat kita berserah diri di ujung segala harapan dan hanya

Page 41: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

menggantungkan diri padaNya.

4. Penyayang dan pemaaf Manusia tak ada yang terbebas dan kekhilafan dan kekeliruan. Begitu juga seorang suami terhadap istrinya. Bahkan di hadapan istrinya, hampir semua ketidaksempurnaan yang dapat ia tutupi di luar rumah, akan terbuka.

Sifat penyayang dan pemaaf amat diperlukan seorang suami, dihadapkan pada segala kelemahan dirinya. Pengertian istri sungguh menjadi sesuatu yang amat dihajatkan. Dengan ini seorang suami terhindar dari keputusasaan dan blaming himself too far, menyalahkan diri sendiri terlalu jauh. Dengan ini seorang suami tetap bisa terjaga harga diri dan sikap optimisnya.

Penyayang dan pemaaf juga nampak pada keseharian istri dalam mendidik anak-anak. Suami akan senang melihat anak-anak tumbuh dalam suasana kasih sayang. Pemaafan atas kesalahan anak-anak bukan untuk mentolerir kesalahan itu, tapi untuk memberikan kesempatan kepada mereka belajar dari kesalahannya.

Penyayang juga menjadi karakter yang muncul saat istri berinterkasi dengan orang tua dan kerabat suaminya. Pernikahan itu menyatukan dua bani. Dan ketika suami mendapatkan istrinya menerima dan diterima dengan baik dan bahkan menjadi kesayangan orang tua dan karib kerabatnya, sungguh ia merasakan rasa senang tiada tara.

5. Empatif dan ringan tangan (suka menolong) Bekerja sama dan saling menolong dalam kehidupan rumah tangga menjadi tuntutan mendasar. Adapun sifat empatif dan ringan tangan dalam menolong di sini lebih ditekankan pada karakter seorang istri bagi masyarakat di sekelilingnya.

Sebuah rumah tangga menjadi bagian dari satu masyarakat. Keharmonisan satu keluarga dalam menempatkan diri di tengah masyarakat menjadi satu kepuasan batin dan kebahagiaan tersendiri. Ketika seorang istri menunjukkan sikap empatif dan banyak memberikan pertolongan kepada orang-

Page 42: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

orang di sekeliling rumah, seorang suami akan mendapatkan pesona sosial pada istrinya.

Selain itu, seorang istri yang memberikan perhatian terhadap masyarakat sekelilingnya justru akan semakin bersikap dewasa dalam mengatasi permasalahan rumah tangganya. Ini menjadikan suasana komunikasi dengan suaminya di rumah lebih seimbang dan menentramkan.

6. Aktif dan produktif Pesona sosial pada seorang istri lebih dirasakan suaminya, ketika ia memberikan kontribusi lebih sistematis kepada masyarakatnya. Tidak menjadi masalah pada bidang apa kontribusi ini dicurahkan, pada pendidikan, kesehatan, perekonomian, kesejahteraan, atau beberapa sektor industri. Yang pasti keaktifan dan produktifitas seorang istri bagi masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi suami.

Produktifitas ini tentu saja tidak mesti identik pada jauh meninggalkan urusan rumah tangga. Basis dari segala aktifitas sosial seorang istri itu adalah bagaimana ia menjadi aktifis yang memiliki visi terbangunnya keluarga-keluarga yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Untuk mewujudkan visi diatas dibutuhkan dukungan segenap instrument sosial-kemasyarakatan dan kenegaraan, mulai dari peraturan perundangan yang digodok di lembaga legislatif, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan lembaga pendidikan dan riset, konsep dan kebijakan yang dibuat eksekutif, aktifitas pemberdayaan masyarakat yang dipelopori LSM-LSM (NGOs) dan gerakan sosial lainnya hingga wujud materi peradaban seperti sekolah-sekolah, klinik hingga rumah sakit, industri farmasi penopang kesehatan, industri pemasok makanan bergizi, industri telekomunikasi yang memfasilitasi dan menyajikan informasi yang baik dan mencerdaskan, dan lain-lain.

Karenanya terbuka seribu satu medan bagi para istri untuk berkiprah, mulai dari ruang lingkup rukun tangga (RT), rukun warga (RW) hingga lingkup negara dan bahkan dunia.

Page 43: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

7. Cerdas dan kreatif Kepribadian seorang manusia itu terus berkembang dan tumbuh menuju kematangan tatkala proses belajar terus menyertainya. Dari waktu ke waktu istri pembelajar akan selalu menghadirkan kemenarikan yang baru. Satu hari tiba-tiba dia memasak kue bolu amat lezat, yang belum pernah disajikan kepada keluarganya. Di kesempatan lain dia mengisahkan baru lulus kursus Qiraati -satu metoda belajar membaca al-Quran-, karena memang dibutuhkan untuk menyertai perkembangan salah satu sisi pendidikan anak-anak. Atau ketika dia mengikuti kegiatan senam kebugaran dengan tekun, yang memang membuat tubuhnya bugar dan menambah vitalitas hubungan dengan suaminya.

Kecerdasan itu bergabung dengan kreatifitas dan berjalan seiring. Kreatifitas dalam mengelola rumah tangga menjadi pesona tiada batas bagi pasangan suami-istri. Dengan daya kreatif ini, segala masalah bisa dihadapi secara cerdas dan tepat.

8. Tekun dan ikhlas beribadah Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri adalah pada ketekunannya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan Ilahi. Pada karakter ini seorang istri adalah individu yang independent dari siapapun, termasuk dari suaminya. Ia akan menggapai kemuliaan dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap makhlukNya, termasuk di hadapan suaminya.

Oleh Adi J. Mustafa, @Chiba-Japan

Sumber, kafemuslimah.com

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Page 44: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Saat Kita Dimadu  

ARTIKEL PILIHAN

Kepada para isteri dan seluruh muslimat yang hanya menggantungkan harapan dan pengabdian hanya kepada Allah SWT. Itulah maksud sebenarnya dari kalimat ‘laa illaha illallaah’, sebagaimana dikemukakan oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi dalam buku Masyarakat Islam Yang Diidamkan. Kalimat dan keyakinan tersebut adalah sumber kekuatan yang membantu kita menghadapi apapun ketentuan yang berlaku terhadap diri, dalam kehidupan dunia yang fana ini.

Apabila ikatan kehambaan kita terhadap Allah sudah sedemikian kuat, maka segala hukum dan takdir-Nya akan kita terima dengan hati terbuka penuh keridhaan. Kita terima segala yang diperintahkan-Nya, walaupun nafsu amat kuat menentangnya. Misalnya dalam menjalankan tanggungjawab kita sebagai isteri, kita harapkan secara mutlak bukan keridhaan suami semata-mata, tetapi lebih dari itu, keridhaan Allah SWT.

Mungkin kita berasa bahawa suami kita tidak layak untuk mendapat khidmat setia kita kerana lumrahnya, apa yang jelek pada suami kita itulah yang kita nampak lebih. Tetapi, kalau kita melakukan tanggungjawab kita hanya kerana Allah, walau berat rasanya, mudah-mudahan akan terasa kebahagiaan, hasil keikhlasan perbuatan kita itu.

Begitu pula jika kita ditakdirkan hidup bermadu, apalagi jika kita tidak mempunyai ilmu yang cukup seperti layaknya seorang mufti pemberi fatwa, maka janganlah kita mengharamkan perkara yang halal itu. Biarlah orang berkata 'cakap senanglah, tak rasa sendiri, mana tahu pedihnya'. Nafikan pendapat itu, dan sandarkan hati dan diri kita kepada Allah SWT.

Sekurang-kurangnya, jika ada yang tengah menjalani "drama poligami" membaca risalah ini, mudah-mudahan akan terbetik di hatinya untuk terus berpegang kepada tali Allah, tidak semerta-merta bertindak. Siapa tahu episode tersebut bisa

Page 45: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

membuat kita memahami betapa pentingnya belajar, untuk menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya.

Saat kita dimadu, pokok pangkalnya, mari kita renungkan segala kekurangan dan kelebihan diri. Timbang berapa dalam kita telah mengabdi kepada suami, keluarga, dan lebih penting lagi cinta kepada Allah SWT. Kita terus berusaha untuk menambah ilmu, amal, mengabdi kepada keluarga selagi roh masih berada di dalam jasad. Jika suami tampaknya tidak mengacuhkan atau membimbing kita, adalah menjadi kewajiban kita untuk terus mengabdi kepada keluarga, dan terus mencari ilmu untuk bekal dunia maupun akhirat. Insya-Allah, jika kita teguhkan niat, Allah akan memudahkan usaha kita, dan memberikan kepada kita kebaikan, karena setelah kesusahan pasti ada kemudahan.

Jadikan ‘drama poligami’ sebagai pengukuh hubungan kepada Allah SWT, kepada-Nya makin intens berkhalwat dan hanya kepada-Nya kita berkhidmat. Insya-Allah, jika kita jaga hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama makhluk juga akan beres secara otomatis. Usahlah kita sibuk memperjuangkan hak keduniaan jika hak Allah sebagai satu-satunya Tuan, satu-satunya Tuhan masih terus kita abaikan.

Percayalah, dengan berserah dan berusaha untuk terus mengabdi, dan saat pengukuhan hubungan dengan Allah dan jika ini dapat dicapai, segala kemudahan lain akan datang sekaligus. Jadi, jika kita berusaha untuk mengubah nasib, lakukan dengan berpandukan batasan-batasan yang Islam tetapkan. Wallahu a'lam bish shawab. 

Sumber: www.CyberMQ.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Page 46: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Cantiknya Bidadari…  

ARTIKEL PILIHAN

Terheran-heran. Tapi itulah kenyataan. Seseorang  – yang mungkin dengan mudahnya – melepas jilbabnya dan

merasa enjoy mempertontonkan kecantikannya. Entah dengan alasan apa, kepuasan pribadi, materi dunia, popularitas yang semuanya berujung pada satu hal, yaitu hawa nafsu yang tak terbelenggu.

Padahal… nun di surga sana, terdapat makhluk yang begitu cantik yang belum pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik itu. Dan mereka sangat pemalu dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati oleh suami-suami mereka di surga.

Harumnya Bidadari

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu

lebih baik daripada dunia dan seisinya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Kecantikan Fisik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak

rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang

berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya

kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.”

Page 47: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

(HR. Bukhari dan Muslim)

عين بحور وزوجناهم كذلك“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka

bidadari.”

(Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari  haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki mata yang indah.

Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.

Sopan dan Pemalu

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, yaitu:

“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak

pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka)

dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari

itu permata yakut dan marjan.”

(Qs. Ar-Rahman: 56-58)

Page 48: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.”

(Qs. Ash-Shaffat: 48)

“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

Putihnya Bidadari

Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.”

(Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.

Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.”

(Qs. Ar-Rahman: 72)

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Baiklah…ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Karena bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza

Page 49: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak

pernah terlintas oleh pikiran.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,

“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.”

(Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara

Page 50: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga..

Nah, tinggal lagi, apakah kita mau berusaha menjadi salah satu dari wanita penghuni surga?Maraji’:Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Tamasya ke Surga) (terj), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.

***Sumber Artikel www.muslimah.or.id

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Istri Yang Membahagiakan  

ARTIKEL PILIHAN

Kebahagiaan rumah tangga yang menjadi tujuan setiap keluarga terbentuk di atas beberapa faktor, yang

terpenting adalah faktor anggota keluarga. Mereka inilah faktor dan aktor pencipta kebahagiaan dalam rumah tangga, atau sebaliknya, kesengsaraan rumah tangga juga bisa

Page 51: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

tercipta oleh mereka. Dari anggota rumah tangga, faktor yang paling berperan besar dalam perkara ini adalah istri, karena dia adalah ratu dan ikon utama sebuah rumah tangga, ia adalah rujukan suami dan tempat kembali anak-anak, maka dalam bahasa Arab dia disebut dengan ‘Um’ yang berarti induk tempat kembali.

Sebagai pemeran utama dalam panggung rumah tangga, karena perannya yang cukup signifikan di dalamnya, maka istri harus membekali diri dengan sifat-sifat dan kepribadian-kepribadian sehingga dengannya dia bisa mengemban tugas dan memerankan perannya sebaik mungkin, dengan itu maka kondisi yang membahagiakan dan situasi yang menentramkan di dalam rumah akan terwujud.

Mengetahui skala prioritas

Dunia memang luas dan lapang, namun tidak dengan kehidupan, yang akhir ini, selapang dan seluas apa pun tetap terbatas, ada tembok-tembok yang membatasi, ada rambu-rambu yang mengekang, namun pada saat yang sama tuntutan dan hajat kehidupan terus datang silih berganti seakan tidak akan pernah berhenti, kondisi ini mau tidak mau, berkonsekuensi kepada sikap memilah skala prioritas, mendahulukan yang lebih penting kemudian yang penting dan seterusnya.

Sebagai ikon dalam rumah tangga, istri tentu mengetahui benar keterbatasan rumah tangga di berbagai sisi kehidupan, keterbatasan finansial dan ekonomi misalnya, sebesar apapun penghasilan suami plus penghasilan istri (jika istri bekerja), tetap ada atap yang membatasi, ada ruang yang menyekat, tetap ada hal-hal yang tidak terjangkau oleh uang hasil usaha mereka berdua, ditambah dengan jiwa manusia yang tidak pernah berhenti berkeinginan, keadaannya selalu berkata, “Adakah tambahan?”, maka sebagai istri yang membahagiakan, dia harus mengetahui dengan baik prinsip dasar ini, mendahulukan perkara yang tingkat urgensinya tertingi kemudian setelahnya dan seterusnya.

Page 52: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Keterbatasan dalam hubungan di antara suami dan istri, mungkin karena latar belakang keduanya yang berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda, keluarga yang berbeda, tabiat dan watak yang berbeda, hobi dan kesenangan yang berbeda, waktu yang tersedia untuk berdua minim, semua itu membuat hubungan suami istri serba terbatas, namun hal ini bukan penghalang yang berarti, selama istri memahami kaidah prioritas ini.

Istri yang baik adalah wanita yang mengetahui tatanan prioritas dengan baik, dalam tataran hubungan suami istri, secara emosinal dan fisik, dalam tatanan rumah tangga, secara formalitas dan etika, ia menempati deretan nomor wahid.

Realistis dalam menuntut

Di hari-hari pertama pernikahan, biasanya dalam benak orang yang menjalani tersusun rencana-rencana yang hendak diwujudkan, tertata target-target yang hendak direalisasikan, terlintas harapan-harapan yang hendak dibuktikan. Umum, lumrah dan jamak. Kata orang, hidup ini memang berharap, karena berharap kita bisa tetap eksis hidup dengan berbagai macam siatuasi dan kondisinya. Demikian pula dengan sebuah rumah tangga. Tahun pertama harus memiliki anu. Tahun kedua harus ada ini. Tahun ketiga, keempat dan seterusnya.

Sekali lagi wajar, selama hal itu masih realistis. Dan soal harapan dan ambisi biasanya istri selalu yang menjadi motornya. Dalam sebuah ungkapan dikatakan, “Wanita menginginkan suami, namun jika dia telah mendapatkannya, maka dia menginginkan segalanya.” Memang tidak semua wanita, karena ini hanya sebuah ungkapan dan tidak ada ungkapan yang general. Namun dalam batas-batas tertentu ada sisi kebenarannya, karena tidak jarang kita melihat beberapa orang suami yang banting tulang dan peras keringat demi kejar setoran yang telah dipatok istrinya.

Maka alangkah bijaknya jika dalam menuntut dan mencanangkan target memperhatikan realita dan kapasitas

Page 53: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

suami, jika sebuah harapan sudah kadung digantung tinggi, lalu ia tidak terwujud, maka kecewanya akan berat, bak orang jatuh dari tempat yang sangat tinggi, tentu sakitnya lebih bukan?

Sebagian istri memaksa suami menelusuri jalan-jalan yang berduri dan berkelok-kelok, di mana dia tidak menguasainya, jika suami mengangkat tangan tanda tak mampu mewujudkan sebagian dari tuntutannya, maka istri berteriak mengeluh. Hal ini, sesuai dengan tabiat kehidupan rumah tangga, menyeret kehidupan rumah tangga kepada jalan buntu selanjutnya yang muncul adalah perselisihan, jika ia menyentuh dasar kehidupan, maka bisa berakibat keruntuhannya.

Seorang istri shalihah selalu mendahulukan akalnya, dia tidak membuat lelah suaminya dengan tuntutan-tuntutan yang irasional, tidak membebaninya di luar kemampuannya dan tidak memberatkan pundaknya dengan permintaan-permintaan demi memenuhi keinginan-keinginannya semata.

Salah satu contoh yang jarang ditemukan yang terjadi dalam sejarah tentang keteladanan sebagian istri yang begitu memperhatikan keadaan suami tanpa batas walaupun hal tersebut berarti mengorbankan kemaslahatannya sendiri adalah apa yang diriwayatkan oleh kitab-kitab ath-Thabaqat tentang Fatimah az-Zahra` pada saat dia dan suaminya Ali bin Abu Thalib mengalami kesulitan hidup yang membuatnya bermalam selama tiga malam dalam keadaan lapar, pada saat Ali melihatnya pucat, dia bertanya, “Ada apa denganmu wahai Fatimah?” Dia menjawab, “Telah tiga malam ini kami tidak memiliki apa pun di rumah.” Ali berkata, “Mengapa kamu diam saja?” Fatimah menjawab, “Pada malam pernikahan bapakku berkata kepadaku, ‘Hai Fatimah, kalau Ali pulang membawa sesuatu maka makanlah, kalau tidak maka jangan memintanya.”

Bermental kaya

Mental kaya, dalam agama dikenal dengan istilah qana’ah, rela dengan apa yang Allah Subhanahu waTa’ala bagi sehingga

Page 54: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

tidak menengok dan berharap apa yang ada di tangan orang lain.

Kaya bukan kaya dengan harta benda, namun kaya adalah kaya hati, artinya hati merasa cukup. Sebanyak apa pun harta seseorang, kalau belum merasa cukup, maka dia adalah fakir. Kata fakir dalam bahasa Arab berarti memerlukan, jadi kalau seseorang masih memerlukan [baca: berharap dan menggantungkan diri] kepada apa yang dimiliki oleh orang lain tanpa berusaha, maka dia adalah fakir alias miskin.

Kebahagiaan rumah tangga bergantung kepada perasan istri dalam skala lebih besar daripada yang lain, jika istri tidak bermental kaya, maka dia akan selalu merasa kekurangan, akibatnya dia akan mengeluh ke mana-mana dengan kekurangannya. Kurang ini, kurang itu, kurang anu dan seterusnya. Mentalnya adalah mental sengsara, mental miskin, minim syukur, memposisikan diri sebagai orang miskin sehingga seolah-olah dirinya patut diberi zakat.

Padahal seorang wanita bisa saja memiliki segala keutamaan di kolong langit ini, akan tetapi semua keutamaan ini tidak ada nilai dan harganya jika yang bersangkutan mempunyai tabiat sengsara dan mental miskin. Kedua tabiat ini bagi wanita menyebabkan kesengsaraan bagi suami dan kenestapaan bagi rumah tangga.

Banyak wanita sejak zaman batu sampai hari ini merasa nyaman dengan tabiat sengsara dan mental miskin ini. Dalam kehidupan sejarah, Nabiyullah Ibrahim ’alaihissalam pernah menemukan dua orang wanita, yang pertama bermental miskin dan yang kedua bermental kaya, keduanya pernah menjadi istri bagi anaknya, Ismail. Dengan bahasa sindiran, Nabi Ibrahim ’alaihissalam pernah meminta Ismail untuk berpisah dari istri pertamanya. Ibrahim ’alaihissalam melihat istri pertama anaknya bukan istri yang layak, karena dia bermental miskin. Ketika Ibrahim ’alaihissalam bertanya kepadanya tentang kehidupannya dengan suaminya, yang Ibrahim ’alaihissalam dengar dari mulutnya hanyalah keluh kesah. Sebaliknya istri kedua, jawabannya kepada mertuanya mengisyaratkan bahwa dia adalah istri yang pandai bersyukur

Page 55: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

dan bersikap qana’ah, maka Ibrahim ’alaihissalam meminta Ismail untuk mempertahankannya.

Dalam kehidupan ini tidak sedikit kita menemukan istri model seperti ini. Ditinjau secara sepintas dari keadaan rumahnya, rumah milik sendiri, lengkap dengan perabotan elektronik yang modern, didukung kendaraan keluaran terbaru, tapi dasar mentalnya mental miskin, maka yang bersangakutan tetap mengeluh seolah-olah dia adalah orang termiskin di dunia. Apakah hal ini merupakan kebenaran dari firman Allah Subhanahu waTa’ala, yang artinya, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. al-Ma’arij: 19). Tanpa ragu, memang.

Jika istri bermental kaya, maka keluarga akan merasa kaya dan cukup. Ini menciptakan kebahagiaan. Jika istri bermental melarat, maka yang tercipta di dalam rumah adalah iklim melarat dan ini menyengsarakan.  

Oleh: Ust. Izzudin Karimi, Lc / alsofwah.or.id

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Wanita yang Dilaknat Dan Wanita yang Dipuji Allah  

ARTIKEL PILIHAN

Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan

surga, dan di antara mereka ada pula yang dihinakan Allah dengan neraka. Karena keterbatasan tempat, tidak semua figur bisa dihadirkan saat ini, namun mudah-mudahan apa yang sedikit ini bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.

Wanita Yang Beriman Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad,

Page 56: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)

1. Khadijah binti Khuwailid

Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.

Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).

Page 57: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya.”

2. Fatimah

Dia adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.

Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: “Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”

Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami.

Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.

3. Maryam binti Imran

Page 58: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Beliau merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.

4. Asiyah binti Muzahim

Beliau adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir’aun laknatullah ‘alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya. Surga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir’aun.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata: “Fir’aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal.”

Wanita yang durhaka

1. Istri Nabi Nuh

2. Istri Nabi Luth

Mereka merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah

Page 59: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

yang tidak sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya. Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati dirinya. Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang didapat bersama kaumnya. Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual) .

Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam Surga. Dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim. Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.”

Semoga kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita zaman ini untuk berkaca diri, kira-kira saya termasuk golongan yang mana? Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?

Bagi wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan shalih dan mendekatkan diri pada Allah, bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan kegiatan

Page 60: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

lain yang tidak bermanfaat. Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya. Istri yang demikian meru-pakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam keadaan bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh masyrakat, sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita. Justru kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul ‘alamin.

Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri. Amin.

Maraji’: 1. Ahkamun Nisa’, Ibnul Jauzi.

2. Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Atsqalani.

3. Tuhfatul Ahwadzi, Al Mubarakfuri.

4. Wanita-wanita Shalihat Dalam Lintas Sejarah Islam, Muhyidin Abdul Hamid.

Sumber: www.kafemuslimah.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Ketika Wanita Harus Bekerja  

ARTIKEL PILIHAN

Orang-orang Barat melakukan kezaliman terhadap wanita dalam arena kerja, aktifitas industri, dan di bidang seni dan

sastra. Kenyataan ini tercermin dalam karya seni, cerita, film dan lukisan mereka. Orang-orang Barat hanya menganggap

Page 61: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

wanita sebagai sebuah makhluk pengkonsumsi, pemboros dan pekerja murahan. Bahkan mengeksploitir aspek sensualitas kewanitaannya. Bagaimana dengan Islam?.

Islam membolehkan wanita bekerja, namun tetap menjaga fitrah dan kemuliaannya. Ada seperangkat aturan Allah yang harus diperhatikan wanita ketika harus bekerja.

Kehidupan Khusus Dan Kehidupan Umum

Tugas utama wanita adalah mendidik anak dan mengurus rumahnya dalam rangka menjaga keutuhan keluarga.  Oleh karena itu, wanita harus lebih memusatkan perhatiannya pada kehidupan khusus di dalam rumahnya.  Berbeda dengan para pria yang bertanggung jawab mencari nafkah, sehingga pusat perhatiannya lebih banyak pada kehidupan umum di luar rumah.

Islam memiliki aturan yang lengkap, baik dalam kehidupan khusus (di dalam rumah) maupun kehidupan umum (diluar rumah/sector publik).  Sistem Islam sangat menjaga kehidupan khusus sehingga wanita dan para mahramnya yang hidup di dalamnya merasa tentram, tenang jiwanya, dan dapat beristirahat setelah melakukan kerja keras.

Sistem Islam juga menjamin kehidupan umum, sehingga menjadi kehidupan yang serius dan produktif serta mampu memenuhi kebahagiaan dan kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat.  Islam menjaga interaksi pria dan wanita dalam kehidupan umum tidak mengarah pada hubungan yang bersifat seksual.  Sehingga kerjasama antara pria dan wanita dalam berbagai bidang kehidupan menjadi perkara yang pasti memberikan manfaat dan kebaikan.

Wanita Bekerja

Islam sangat menjaga agar dalam kehidupan khusus hendaknya komunitas kaum wanita terpisah dari komunitas kaum pria, misalnya di masjid, di sekolah, dan sebagainya.  Hal ini terlihat dalam aturan shaf (barisan) shalat kaum wanita

Page 62: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

berada di bagian belakang shaf shalat kaum Jadi wanita hendaknya hidup di tengah-tengah kaum wanita atau  pria. bersama para mahramnya.  Apabila kaum wanita telah selesai menunaikan muamalatnya, ia harus segera kembali hidup bersama kaum wanita atau para mahramnya.

Ketika seorang wanita harus bekerja, maka dia sering berada dalam kehidupan umum dimana terjadi interaksi dengan pria yang bukan muhrimnya.  Islam membolehkan adanya interaksi tersebut agar mereka dapat melaksanakan berbagai aktivitas untuk kepentingan masyarakat.  Hukum Islam yang sempurna mampu mengatur interaksi tersebut sebatas kerjasama antara pria dan wanita yang selalu berada dalam koridor kesucian dan ketaqwaan.

Pria dan wanita ketika ada di ruang public diperbolehkan melakukan aktivitas dalam rangka melaksanakan risalahNya dalam kehidupan, dan kondusif untuk dakwah Islam dan jihad meninggikan kalimat Allah.  Ketika seorang wanita muslimah harus bekerja di luar rumah, maka dia harus memperhatikan rambu-rambu syariah agar tidak menimbulkan kerusakan dan bahaya bagi masyarakat.

Rambu-rambu bagi wanita ketika keluar rumah

Islam melarang wanita untuk keluar dari rumahnya tanpa seijin suaminya, karena suami memiliki hak atas istrinya.  Istri yang keluar rumah tanpa seijin suaminya dianggap berbuat maksiyat dan nusyuz (pembangkangan), sehingga tidak lagi berhak mendapatkan nafkah dari suaminya.  Ibn Baththah dalam kitab Ahkam an Nisa’ dari penuturan Anas ra menceritakan bahwa ada seorang pria yang sebelum pergi melarang istrinya keluar rumah.  Kemudian dikabarkan bahwa ayah wanita itu sakit.  Wanita itu meminta ijin kepada Rasulullah saw agar dibolehkan menjenguk ayahnya.  Rasulullah menjawab: “Hendaklah engkau takut kepada Allah dan janganlah engkau melanggar pesan suamimu”.  Kemudian ayahnya meninggal.  Wanita itu kembali meminta ijin untuk melayat jenazah ayahnya.  Rasullulah bersabda: “Hendaklah engkau takut kepada Allah dan janganlah engkau melanggar pesan

Page 63: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

suamimu”.  Lalu turun wahyu Allah: “Sungguh, Aku telah mengampuni wanita itu karena ketaatan dirinya kepada suaminya”.

Islam melarang wanita melakukan safar (perjalanan) keluar kota selama sehari semalam, kecuali disertai mahramnya.  Rasulullah bersabda: “Tidak dibolehkan seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan perjalanan selama sehari semalam, kecuali jika disertai mahramnya”.  Aturan ini menunjukkan bahwa wanita harus dijaga keamanan dan kehormatannya.

Islam memerintahkan pria dan wanita agar menundukkan pandangan serta memelihara kemaluannya.  QS An Nur: 30-31).  Maksudnya adalah pandangan antara pria dan wanita dalam interaksinya di kehidupan umum hanya sebatas ada keperluan dan tanpa syahwat.  Hal ini merupakan tindakan pemeliharaan diri yang hakiki dan mencegah terjadinya perbuatan haram.  Sebab, mata merupakan sarana praktis ke arah perbuatan-perbuatan yang terlarang.

Islam memerintahkan wanita agar memiliki sifat malu dan mengenakan pakaian yang sempurna dalam kehidupan umum.  Pakaian yang sempurna akan menutup seluruh tubuh wanita kecuali muka dan telapak tangan.  Dengan cara mengulurkan kerudungnya sehingga menutup kepala, leher dan dadanya; serta menghamparkan jilbabnya menutupi seluruh tubuh hingga kakinya. Sifat malu juga tercermin dari gerak-gerik yang dijaga agar tidak menggoda lawan jenisnya.  Termasuk cara berbicara yang tidak mendayu-dayu.

Wanita muslimah ketika harus bekerja  tidak menelantarkan tugas pokoknya di rumah.  Pekerjaan wanita dalam mendidik anak dan melayani suami tidak dapat digantikan oleh orang lain.  Dari berbagai penelitian membuktikan, anak-anak yang berhasil adalah yang mendapat curahan kasih sayang ibunya. Anak-anak yang tumbuh dalam pendidikan ibunya, akan menjadi generasi yang tangguh, dibandingkan mereka yang kering kasih sayang.

Page 64: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Islam melarang pria dan wanita untuk berkhalwat.  Rasulullah bersabda: “Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu disertai mahramnya”.  Khalwat adalah berkumpulnya seorang pria dan seorang wanita di suatu tempat yang tidak memberikan kemungkingan orang lain untuk bergabung dengan keduanya, kecuali dengan ijin keduanya.  Khalwat menjadikan pria dan wanita hanya melihat lawan jenisnya dari sudut pandang seksual semata, sehingga menjadi sarana pemicu kerusakan. Sehingga harus diperhatikan desain ruangan kerja yang tidak menjadikan para karyawannya berkhalwat.

Islam melarang wanita untuk bertabarruj.  QS An Nur: 60. Tabarruj adalah menampakkan perhiasan (yang berada di bagian tubuh yang merupakan aurat yang harus ditutup) dan kecantikannya kepada pria yang bukan mahram. Misalnya, gelang kaki (QS An Nur: 31).   Sabda Nabi: “Siapapun wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia seorang pezina”.  “… wanita yang membuka auratnya seraya berpakaian tipis merangsang, berlenggak-lenggok, dan banyak lagak.  Mereka tidak dapat masuk surga dan mencium bau surga, padahal bau surga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh”.

Islam melarang pria dan wanita untuk melakukan amal perbuatan yang dapat membahayakan akhlak.  Seorang wanita dilarang melakukan pekerjaan yang mengeksploitasi aspek sensualitas kewanitaannya untuk menarik perhatian konsumen atau kliennya.Jadi wanita bekerja karena kemampuan yang dimilikinya, bukan hanya bermodalkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya.

Kerjasama antara pria dan wanita harus bersifat umum dalam urusan muamalat, bukan hubungan yang bersifat khusus seperti saling mengunjungi antara wanita dengan pria yang bukan mahramnya, jalan-jalan bersama, saling curhat. Tujuan kerjasama antara pria dan wanita adalah agar wanita dapat segera mendapatkan hak-haknya dan kemaslahatannya, dan dapat melaksanakan kewajibannya.

Page 65: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Islam melarang tindakan mencemarkan nama baik wanita-wanita suci, yakni dengan cara melontarkan tuduhan zina (qodzaf) kepada mereka (QS An Nur: 4, 23). Syariat Islam memang telah mengunci setiap lisan yang biasa meyebarkan kata-kata buruk dan mencemari kehormatan orang lain, sehingga kesucian jamaah Islam dapat terjaga.

KhotimahKetika Islam membolehkan wanita bekerja dalam kehidupan umum, telah diperlengkapi  dengan seperangkat aturan yang dapat menjaga kesucian dan kemuliaan masyarakat. (Ummu Hafizh)

Sumber: www. suara-islam.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Menguak Tabir Rezeki  

ARTIKEL PILIHAN

“Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa

yang dikehendakiNya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.” (QS. Az-Zumar [39] : 52).

Itu sebabnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendapati kenyataan bahwa tidak semua orang yang bekerja mati-matian bahkan sepanjang hidupnya pasti kaya raya. Sebaliknya, tidak semua orang yang bekerja ‘normal-normal’ saja hidupnya kekurangan. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa rezeki adalah satu dari empat hal pokok yang telah ditetapkan pada awal kehidupan setiap manusia.

Page 66: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu berusaha dan bekerja dalam rangka mencari rezeki. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qudha’i, dan Al-Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Khaththab RA, Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat dalam keadaan lapar, dan pulang dalam keadaan kenyang.“

Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim meriwayatkan dari Ja’far bin Amr bin Umayah dari ayahnya, Amr bin Umayah RA, ia berkata, Seseorang berkata kepada Rasulullah SAW, "Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal?" Rasulullah SAW bersabda, "Ikatlah kemudian bertawakkallah.“

Berdasarkan kedua hadits di atas dapat disimpulkan bahwa rezeki walaupun telah ditetapkan, namun tetap harus dicari, dijemput. Dengan bagaimana? Ya dengan bekerja mencari nafkah. Allah SWT telah menyediakan kotak rezeki masing-masing. Kotak tersebut ada yang besar ada yang kecil. Ini adalah cobaan bagi kita agar dapat diketahui seberapa besar rasa syukur seseorang. Jadi, besar atau kecilnya kotak rezeki seseorang bukanlah cermin kasih sayangNya.

Justru pada kenyataannya, seringkali seorang yang memiliki kotak rezeki besar malah lupa bersyukur. Lupa akan tugas dan kewajiban yang diberikanNya.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” (QS. Adz-Zariyat [51] : 56).

Alkisah adalah Sa’labah dan istrinya. Mulanya mereka adalah sepasang hamba Allah yang shaleh dan shalehah. Mereka hidup sangat miskin hingga untuk shalat pun mereka harus bergantian kain sarung demi menutup aurat mereka. Suatu hari, karena bosan hidup dalam kekurangan, Sa’labah merengek agar Rasulullah bersedia memohonkan do'a kepada Allah SWT agar mereka berdua diberi rezeki yang berlebih.

Page 67: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Pada mulanya Rasulullah enggan mengabulkan permintaan tersebut karena khawatir rezeki yang berlebih bakal memalingkan mereka. Namun karena terus didesak, akhirnya Rasulullah pun mendo'akan mereka. Dan dalam waktu tak lama, do'a Rasulullah pun dikabulkanNya.

Singkat kata, Sa’labah memperoleh seekor kambing. Dan berkat ketekunan mereka berdua, kambing mereka makin hari makin banyak. Sebaliknya, karena makin sibuk, maka makin sedikit pula waktu yang mereka sisihkan untuk beribadah, untuk mengingatNya. Shalat yang semula didirikan pada awal waktu, sedikit demi sedikit mulai bergeser. Puncaknya, mereka bahkan menolak untuk membayar zakat.

Bagi sebagian orang, rezeki adalah identik dengan harta dan materi yang notabene terlihat secara kasat mata. Ini tidak salah, namun sebenarnya rezeki tidak selalu demikian. Karena pada akhirnya sebenarnya rezeki terbesar itu adalah kesehatan. Karenanya sebesar apapun harta dan materi yang kita miliki, tidak dapat dinikmati jika kita sakit. Ini terbukti dengan kenyataan bahwa ketika sakit kita akan berusaha memperoleh kembali kesehatan tersebut berapa pun uang dan harta yang harus dikorbankan.

Di samping kesehatan, adalah kebahagiaan dan ketentraman hidup. Rezeki dalam bentuk inilah yang sering kali orang lupa. Betapa sering kita mendengar kisah orang kaya raya yang hidupnya tidak bahagia. Bila memungkinkan, pasti orang seperti ini rela menukar berapa pun banyak hartanya agar pasangan hidupnya, anak-anaknya, atau teman-temannya kembali ke pangkuannya, memperhatikan serta mengasihi dan menyayanginya.

Yang juga kita sering lupa. Dengan sejumlah besar uang di tangan bila Allah menghendaki hujan untuk tidak turun ke bumi selama berbulan-bulan atau matahari tidak muncul selama berhari-hari atau sebaliknya matahari terus bersinar sepanjang 24 jam atau hujan salju lebat selama berminggu-minggu. Dalam keadaan seperti ini, dapatkah tanaman menghasilkan buah-buahan, sayur-sayuran, padi-padian, dan sebagainya? Mungkinkah kita tenang-tenang saja ketika

Page 68: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

sungai-sungai meluap dan membanjiri rumah kita? Lalu apa gunanya uang kita yang bergepok-gepok itu.

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim [14] : 32-33).

Dengan kata lain, puncak tertinggi rezeki itu sesungguhnya adalah keimanan. Bagi orang-orang seperti ini, sebagaimana burung dalam hadits paling atas, baginya rezeki adalah ketika ia berangkat pagi dalam keadaan lapar, namun pulang dalam keadaan kenyang.

Abu Hurairah RA mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba berkata, hartaku, hartaku, hartaku. Padahal hartanya yang sesungguhnya hanya tiga macam; apa yang dimakan lalu habis, apa yang yang dipakai lalu lusuh (rusak), dan apa yang disedekahkannya lalu tersimpan (untuk akhirat). Selain yang ketiga macam itu, lenyap atau ditinggalkannya (warisan) bagi orang lain.” (HR. Muslim).

”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.” (QS. An-Nisa [4] : 9).

Namun dengan adanya ayat di atas ( juga sejumlah hadits yang senada), menandakan bahwa kita sebaiknya tidak meninggalkan anak-anak kita dalam keadaan lemah alias kekurangan (harta atau ilmu). Karena hal yang demikian cenderung membuat anak keturunan kita menjadi tergantung

Page 69: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

kepada orang lain hingga mudah diperalat dan akhirnya menjadi lupa akan Tuhannya.

Wallahu a'lam bishshawab.

Penulis : Sylvia Nurhadi / kotasantri.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

10 Hal yang Dapat Membuat Anda Menjadi Wanita Sempurna  

ARTIKEL PILIHAN

1. Dengan senyum cantik anda yang membangkitkan rasa cinta dan menebar kasih sayang kepada orang lain.

2. Dengan tutur kata baik anda yang dapat menjalin persahabatan yang dianjurkan syariat dan menghapus semua rasa dengki.

3. Dengan ketulusan derma anda yang dapat membahagiakan orang miskin, menggembirakan orang fakir, dan mengenyangkan orang yang lapar.

4. Dengan duduk manis bersama Al-Qur’an seraya membaca, merenungi makna, mengamalkan kandungannya, bertobat, dan memohon ampun kepada-Nya

5. Dengan banyak dzikir, memohon ampun, rajin berdoa dan suka memperbaharui tobat.

6. Dengan mendidik anak-anak anda untuk mendalami agama, mengajari mereka sunnah dan membimbing mereka kepada hal-hal yang berguna bagi mereka.

Page 70: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

7. Dengan rasa malu dan jilbab seperti yang diperintahkan Allah kepada anda sebagai sarana memelihara diri dan kehormatan anda.

8. Dengan berteman bersama wanita-wanita yang baik dari kalangan mereka yang mempunyai rasa takut kepada Allah, menyukai pengamalan agama, dan menghormati norma-norma etika.

9. Dengan berbakti kepada kedua orang tua, bersilaturahim, menghormati tetangga dan menjamin anak-anak yatim.

10. Dengan membaca buku-buku yang bermanfaat, menelaah bacaan yang berguna, maka hal itu benar-benar merupakan hal yang amat menyenangkan lagi memberikan informasi yang benar.

Sumber : istiqom4h.wordpress.com

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Dibalik Pesona Pribadi Muslimah  

ARTIKEL PILIHAN

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan

memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...." Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh

Page 71: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.

Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan". Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu jika beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga. ( sumber : dari milis seorang kawan Special untuk Hari Ibu ).

Itulah pesona pribadi yang lahir dari seorang Ibu/wanita yang tulus, tak pernah lekang oleh waktu, tak pernah lekang oleh usia, sekalipun usia makin lapuk, jika pesona kepribadian itu sudah melekat dalam dirinya, pesona bathiniyah itu akan terus memancar lewat seraut wajah yang tampak, lewat tindakan, ucapan, tindakan juga perbuatan seorang muslimah.

Saudariku'Mutiara-Mutiara yang memancarkan pesona indah itu telah berkilauan sejak masa keislaman mulai merebak ditengah sebagian besar wanita jahiliyyah pada saat itu. Sarah Istri Ibrahim adalah seorang istri yang memiliki Kecantikan yang Luar Biasa, namun tenang dalam menghadapi cobaan, penuh tawakal kepada Allah, pintar dalam memahami resiko yang dihadapi, sehingga Allahpun memuliakan Sarah Istri Ibrahim. Begitu pula Hajar Ibu Ismail, Khadijah, Fatimah Az Zahra dll.. Pesona 'Pribadi' mereka tetap harum dan terkenang sampai sekarang, walau mereka sudah tiada, bahkan diabadikan dalam hadits. Wallahu a'lam.

Page 72: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

www.cybermq.com

< Prev   Next >

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Solusi Bagi Wanita Yang Tertindas Suami  

ARTIKEL PILIHAN

Pada hakikatnya, Islam tidak melepaskan kehidupan rumah tangga berjalan begitu saja tanpa arah petunjuk. Sehingga

hawa nafsu menjadi penentu yang berkuasa. Tidak demikian adanya. Islam telah menggariskan hak, kewajiban, tugas dan tanggung-jawab antara suami dan istri sesuai dengan kodrat, kemampuan, mempertimbangkan tabiat dan aspek psikis. Hal tersebut ditetapkan di atas landasan yang adil lagi bijaksana. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". [al-Baqarah/2:228].

Jika pasangan suami istri mengerti dan memahami kewajiban masing-masing, niscaya biduk suatu rumah tangga kaum muslimin akan berjalan normal, semarak oleh suasana mawaddah dan rahmat. Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya. Begitu pula, istri juga menjalankan kewajiban-kewajibannya. Dengan ini, rumah tangga akan menuai kebahagiaan dan ketentraman. Rumah tangga benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,

Page 73: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [ar-Rûm/30:21].

Akan tetapi, kondisi ideal ini, terkadang terganggu oleh riak-riak yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat mawaddah dan rahmat antara suami-istri.

Suami berbalik membenci istrinya. Pada sebagian suami, tidak mampu bersabar sehingga tangan kuatnya diayunkan ke tubuh istri, dan menyebabkan istri mengerang kesakitan. Bekas-bekas penganiayaan pun terlihat jelas. Istrinya merasa tidak aman dan nyaman hidup dengan lelaki itu. Situasi kian memanas. Akibat emosi tak terkendali, kadang timbul aksi yang tidak diharapkan, semisal penganiayaan hingga pembunuhan, baik dari suami maupun istri. Nas`alullah as-salaamah.

Syaikh 'Abdur-Rahmaan as-Sudais menyampaikan fakta: "Ada sejumlah lelaki (suami) yang tidak dikenal kecuali hanya dengan bahasa perintah dan larangan, hardikan, sifat arogan, buruk pergaulan, tidak ringan tangan, susah bertoleransi, emosional dan sangat reaktif. Jika berbicara, perkataannya menunjukkan dirinya bukan orang yang beradab. Dan bila berbuat, perilakunya mencerminkan kecerobohan. Di dalam rumah, suka menghitung-hitung kebaikannya di hadapan istri. Bila keluar rumah, prasangka buruk kepada istri menggelayuti pikirannya. Bukan pribadi yang lembut dan tidak sayang. Istrinya hidup dalam kesulitan, bergulat dengan kesengsaraan dan terpaksa mengalami prahara"[1]

MENDATANGKAN DUA PENENGAH DARI MASING-MASING PIHAK

Dalam konteks ini, bila persoalan semakin meruncing, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengarahkan untuk menghadirkan dua penengah dari keluarga suami dan istri.

Page 74: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [an-Nisaa`/4:35][2].

Tugas mereka berdua, mengerahkan segala upaya untuk mengetahui akar permasalahan yang menjadi sebba perseteruan antara suami istri dan menyingkirkannya, serta memperbaiki hubungan suami-istri yang sedang dilanda masalah. Dua penengah ini (hakamain) disyaratkan orang muslim, adil, dikenal istiqamah, keshalihan pribadi dan kematangan berpikir, dan bersepakat atas satu keputusan. Keputusan mereka berkisar pada perbaikan hubungan dan pemisahan antara mereka berdua. Berdasarkan pendapat jumhur ulama, keputusan dua penengah ini mempunyai kekuatan untuk mempertahankan hubungan atau memisahkan mereka.

TALAK BISA "MENJEMBATANI" KEBUNTUAN ANTARA SUAMI-ISTRI

Pada asalnya, talak bukanlah jalan keluar yang dianjurkan untuk menyelesaikan keretakan hubungan antara suami-istri, jika tidak ada faktor penting dan mendesak yang menjadi penyebabnya. Namun, ketika istri memperlihatkan tanda-tanda kebencian kepada suami, karena istri sering mengalami penindasan, misalnya secara fisik berupa pukulan yang menciderai, siksaan yang berat, kewajiban nafkah tak dipenuhi, terus-menerus dicaci, mendapatkan tuduhan yang bermacam-macam umpamanya, sehingga kehidupan rumah tangga tidak mendukung menjadi keluarga harmonis, maka dalam kondisi ini, talak bisa menjadi jalan keluar bagi mereka berdua.

Konsepsi kehidupan rumah tangga dalam Islam sendiri bersendikan "pergaulan yang baik, atau dilepaskan dengan cara baik pula". Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala:

Page 75: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

"Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik" [al-Baqarah/2:229].

Kalau suami ingin tetap hidup bersama istri, kewajibannya ialah mempergauli istrinya dengan sebaik-baiknya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut". [an-Nisâ/4: 19]

Tindakan aniaya terhadap orang lain terlarang. Demikian juga perbuatan-perbuatan yang merugikan dan membahayakan orang lain. Apalagi kepada orang yang menjadi pendamping hidup dan bersifat lemah. Orang terbaik ialah orang yang berlaku baik kepada keluarganya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang bersikap baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang terbaik bagi keluargaku" [HR at-Tirmidzi dan Abu Dâwud].

Kedekatan antara suami dan istri sangat kuat. Dari seringnya interaksi antara keduanya, masing-masing dapat mudah terpengaruh oleh kondisi pasangannya. Pengaruh baik akan berdampak positif bagi pasangan. Begitu pula, keadaan-keadaan yang buruk pun akan mudah berpengaruh pada pasangannya.

Tatkala kesepahaman tidak bisa dipadukan, dan seluruh terapi tidak memberi pengaruh positif bagi perubahan ke arah yang baik, maka kehidupan berumah tangga dengan pasangan bisa menjadi beban berat untuk dipikul. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana" [an-Nisaa/4:130]

Page 76: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

BILA SUAMI TIDAK INGIN MENCERAIKAN

Bila kehidupan rumah tangga sudah menjadi beban berat bagi istri sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi menjadi pendamping suami, baik karena perilaku maupun tindak kekerasan yang dilakukan suami atau lainnya, maka dalam keadaan seperti ini, Islam membolehkan wanita mengajukan gugatan cerai kepada suami dengan memberikan ganti rugi harta. Dalam syari’at Islam, gugatan cerai istri atas suaminya ini dinamakan al-khulu’.[3]

Al-Hishnî rahimahullah menjelaskan jenis ketiga dari keringanan dalam pernikahan dengan menyatakan: Di antaranya, ialah kemudahan pensyariatan talak (cerai) karena beban berat tinggal berumah tangga, dan demikian juga al-khulu’. Juga semua yang disyari’atkan hak pilih faskh (menggagalkan akad) karena kesabaran wanita atas keadaan tersebut merupakan beban berat (al-masyaqqah), karena syari’at tidak memberikan hak cerai kepada wanita.[4]

Sedangkan Ibnu Qudamah rahimahullah, ketika menjelaskan hikmah disyari’atkannya al-khulu’, ia menyatakan: "Al-khulu’ (disyari’atkan) untuk menghilangkan dharar (kerugian) yang menimpa wanita karena jeleknya pergaulan dan tinggal bersama orang yang tidak ia sukai dan benci".[5]

Lebih jelas lagi, yaitu pernyataan Ibnul-Qayyim, bahwasanya Allah mensyari’atkan al-khulu’ untuk menghilangkan mafsadat yang berat, menimpa pasangan suami istri dan membebaskan satu dari pasangannya [6]. Apabila suami menyetujuinya, maka rusaklah akad pernikahan keduanya (faskh) dan sang wanita menunggu sekali haidh agar dapat menerima pinangan orang lain.

Namun, apabila suami tidak menerima al-khulu’ (gugatan cerai) istrinya tersebut, maka sang istri dapat mengajukan gugatan cerai kepada pemerintah atau lembaga yang ditunjuk pemerintah menangani permasalahan tersebut agar mendapatkan keridhaan suami untuk menerima gugatan cerai tersebut. Sebab, terjadinya al-khulu’, tetap dengan keridhaan

Page 77: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

suami. Demikianlah pendapat mayoritas ulama bahwasanya al-khulu’ tidak sah kecuali dengan keridhaan suami.[7]

Oleh karena itu, Ibnu Hazm rahimahullah berkata: "Maka wanita diperbolehkan mengajukan gugatan cerai (al-khulu’) dari suami dan menceraikannya bila suami meridhainya".[8]

Demikian, cukup jelas solusi yang diberikan Islam dalam menangani masalah KDRT. Keuntungan dunia dan akhirat akan bisa digapai bila menaatinya. Mudah-mudahan, Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan hati kita untuk menerapkan seluruh syari'at-Nya dalam semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Wallahu a'lam. Maraji`:1. Dhamanâtu Huqûqi al-Mar`ati az-Zaujiyyah, Dr. Muhammad Ya`qub Muhammad ad-Dahlawi, Penerbit Jâmi'ah Islâmiyyah Madînah, Cetakan I, Tahun 1424 H. 2. Kaukabatul- Khutabil-Munîfati min Mimbaril-Ka'batil-Musyarrafah, kumpulan khutbah Dr. 'Abdur-Rahmân as-Sudais, halaman 427-478. Lihat makalah berjudul Abghadhul Halâl, an-Nidâ`ul Hâni ila an-Nishfits-Tsâni, az-Zawâju Hashânatun wab Tihâj, Washâya wa Taujiihâtun ilâ al-Azwâj waz-Zaujât.3. Shahîh Fiqhis Sunnah, Abu Mâlik Kamâl bin Sayyid Salim, Penerbit Maktabah at-Tauqifiyyah.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]________Footnote[1]. Washâya wa Taujiihâtun ilâ al-Azwâj waz-Zaujât[2]. Adh-Dhamânât, 156-160.[3]. Lihat artikei almanhaj http://www.almanhaj.or.id/content/2382/slash/0[4]. Dinukil dari kitab Dhamânât Huqûq al-Mar`ah al-Zaujiyyah, Muhammad Ya’qub ad-Dahlawi, hlm. 149.[5]. Al-Mughni, 10/269. Dinukil dari Dhamânât, hlm. 149.[6]. I’lâm al-Muwaqqi’în, 4/110.[7]. Shahîh Fiqhis-Sunnah, 3/357.[8]. Al-Muhalla, 1/235. ألهلي خيركم وأنا ألهله خيركم خيركم

Redaksi Majalah As-Sunnah

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Hisab Pada Hari Pembalasan  

Page 78: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

ARTIKEL PILIHAN

Beriman kepada hari Akhir dan kejadian yang ada padanya merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Untuk mencapai kesempurnaan iman terhadap hari Akhir, maka semestinya setiap muslim mengetahui peristiwa dan tahapan yang akan dilalui manusia pada hari tersebut. Di antaranya yaitu masalah hisab (perhitungan) yang merupakan maksud dari iman kepada hari Akhir. Karena, pengertian dari beriman kepada hari kebangkitan adalah, beriman dengan hari kembalinya manusia kepada Allah lalu dihisab. Sehingga hakikat iman kepada hari kebangkitan adalah iman kepada hisab ini.

PENGERTIAN HISAB

Pengertian hisab disini adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya[2]. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Allah akan menghisab seluruh makhluk dan berkhalwat kepada seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya. Syaikh Shalih Ali Syaikh mengomentari pandangan ini dengan menyatakan, bahwa inilah makna al muhasabah (proses hisab). Demikian juga Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat.

Hisab Menurut Istilah Aqidah Memiliki Dua Pengertian :

Pertama : Al ‘Aradh (pemaparan). Juga demiliki mempunyai dua pengertian juga.

1). Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak dihisab.

Page 79: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

2). Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir).

Kedua : Munaqasyah, dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.

Untuk itulah Syaikhul Islam menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya: “Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’” Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi]

HISAB PASTI ADA

Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur`an dan Sunnah. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah", [al Insyiqaq / 84 : 7-8].

"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". [al Insyiqaq / 84:10-12]

"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka". [al Ghasyiyah / 88 : 25-26]

Page 80: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

"Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya". [al Mu’min / 40 : 17]

Sedangkan dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: “Tidak ada seorangpun yang dihisab kecuali binasa,” Aku (Aisyah) bertanya, ”Wahai Rasulullah, bukankah Allah berfirman ‘pemeriksaan yang mudah’?” Beliau menjawab, ”Itu adalah al aradh, namun barangsiapa yang diperiksa hisabnya, maka binasa”.

Imam Ibnu Abil Izz (wafat tahun 792 H) menjelaskan, makna hadits ini adalah, seandainya Allah memeriksa dengan menghitung amal kebajikan dan keburukan dalam hisab hambaNya, tentulah akan mengadzab mereka dalam keadaan tidak menzhalimi mereka sedikitpun, namun Allah memaafkan dan mengampuninya.

Demikian juga umat Islam, sepakat atas hal ini. Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab, maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari kebangkitan.

HISAB MANUSIA DAN HEWAN

Syaikhul Islam menyatakan: “Allah akan menghisab seluruh makhlukNya”

Dari pernyataan ini, Syaikhul Islam menjelaskan, bahwa Allah akan menghisab seluruh makhlukNya. Namun ini termasuk menggunakan lafahz bermakna umum tapi yang dimaksudkan adalah tertentu saja. Yaitu khusus yang Allah bebani syariat. Karena pemberlakuan proses hisab itu pada amalan baik dan buruk hamba yang mukallaf, mencakup manusia dan jin. Begitu pula Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menyatakan, bahwa hisab ini juga mencakup jin, karena mereka mukallaf. Oleh karena itu, jin kafir masuk ke dalam neraka, sebagaimana disebutkan

Page 81: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

menurut nash syariat dan Ijma’. Firman Allah Subhanahuw a Ta'ala menyebutkan: Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu… " [al A'raf/. 7:38]

Yang mukmin masuk syurga, menurut mayoritas ulama dan ini yang benar sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allah: "Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabb-nya ada dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan. Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin". [ar Rahman / 55 : 46 – 56]

Dikecualikan dalam hal ini, yaitu mereka yang masuk surga tanpa hisab maupun adzab. Begitu pula dengan hewan yang tidak memiliki pahala dan dosa.

Adapun orang kafir, apakah dihisab ataukah tidak? Dalam permasalahan ini, para ulama berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa orang kafir tidak dihisab. Sedangkan sebagian lainnya menyatakan mereka dihisab.

Syaikhul Islam mendudukkan permasalahan ini dengan pernyataan beliau rahimahullah: “Pemutus perbedaan (dalam masalah ini), yaitu hisab dapat dimaksudkan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan mereka,

Page 82: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

serta celaan terhadap mereka. Dapat (juga) dimaksudkan dengan pengertian perhitungan antara amal kebajikan dengan amal keburukan. Apabila yang diinginkan dengan kata "hisab" adalah pengertian pertama, maka jelas mereka dihisab. Namun bila dengan pengertian kedua, maka bila dimaksudkan bahwa orang kafir tetap memiliki kebajikan yang menjadikannya pantas masuk surga, maka (pendapat demikian) ini jelas keliru. Tetapi bila yang dimaksudkan mereka memiliki tingkatan-tingkatan dalam (menerima) adzab, maka orang yang banyak dosa kesalahannya, adzabnya lebih besar dari orang yang sedikit dosa kesalahannya, dan orang yang memiliki kebajikan, maka diringankan adzabnya, sebagaimana Abu Thalib lebih ringan adzabnya dari Abu Lahab. Allah berfirman: "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan". [an Nahl / 16:88]

"Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambah kekafiran". [at Taubah / 9:37]

Apabila adzab sebagian orang kafir lebih keras dari sebagian lainnya -karena banyaknya dosa dan sedikitnya amal kebaikan- maka hisab dilakukan untuk menjelaskan tingkatan adzab, bukan untuk masuk syurga.

Dengan penjelasan Syaikhul Islam tersebut, maka hisab di atas, maksudnya adalah dalam pengertian menghitung, menulis dan memaparkan amalan-amalan kepada mereka, bukan dalam pengertian penetapan kebaikan yang bermanfaat bagi mereka pada hari Kiamat untuk ditimbang melawan amalan keburukan mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat".[al Kahfi / 18 : 105]

Page 83: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

AMALAN ORANG KAFIR DI DUNIA

Amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir di dunia terbagi menjadi dua. Pertama, yang disyaratkan padanya Islam dan niat. Amalan-amalan ini tidak diterima dan tidak bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Kedua, amalan yang tidak disyaratkan Islam padanya, seperti keluhuran budi pekerti, menunda penagihan hutang bagi yang tidak mampu membayar dan lain-lainnya. Amalan-amalan ini akan diberi balasannya di dunia.

Syaikh Kholil Haras menyatakan: “Yang benar adalah, semua amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir hanya dibalas di dunia saja. Hingga bila datang hari Kiamat, ia akan mendapati lembaran kebaikannya kosong”. Demikian ini, karena Allah berfirman: "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan" [al Furqaan / 25 : 23]

"Orang-orang yang kafir kepada Rabb-nya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh".[Ibrahim / 14 : 18].

Ada pendapat lain yang menyatakan amalan kebaikan mereka di dunia dapat meringankan adzab mereka. Menurut pendapat ini, amalan kebaikan yang tidak disyaratkan Islam padanya, pada hari Kiamat akan mendapat balasan untuk menutupi kezhalimannya terhadap orang lain. Apabila antara kezhalimannya seimbang dengan amalan tersebut, maka ia hanya diadzab disebabkan oleh kekufurannya saja. Namun, bila orang kafir ini tidak memiliki amal kebaikan di dunia, maka ditambahkan adzabnya yang disebabkan kekufurannya.

CARA HISAB

Page 84: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Hisab ini dilakukan dalam satu waktu, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri yang akan melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabda beliau: "Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Rabb-nya tanpa ada penterjemah antara dia dengan Rabb-nya. Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya; dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya. Lalu melihat ke depan, kemudian hanya melihat neraka ada di hadapannya".

Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan: "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?” Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun". [al Kahfi / 18 : 49]

Allah Subhanahu wa Ta'ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" [al Zalzalah / 99:7-8].

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu". [al Mujaadilah / 58 : 6].

Sehingga seluruh pelaku perbuatan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh pun

Page 85: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

berbicara tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini),” pada hari itu bumi menceritakan beritanya". [al Zalzalah / 99 : 1-4].

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." [Yaasin / 36:65]

CARA HISAB SEORANG MUKMIN DAN KAFIR

Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Pengasih dan Maha Lembut tidak menghisab kaum Mukminin dengan munaqasyah, namun mencukupkan dengan al aradh. Dia hanya memaparkan dan menjelaskan semua amalan tersebut di hadapan mereka, dan Dia merahasiakannya, tidak ada orang lain yang melihatnya, lalu Allah berseru : “Telah Aku rahasiakan hal itu di dunia, dan sekarang Aku ampuni semuanya”.

Demikian dijelaskan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu ‘Umar, beliau berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mendekati seorang mukmin, lalu meletakkan padanya sitar dan menutupinya (dari pandangan orang lain), lalu (Allah) berseru : ‘Tahukah engkau dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’ Mukmin tersebut menjawab,’Ya, wahai Rabb-ku,’ hingga bila selesai meyampaikan semua dosa-dosanya dan mukmin tersebut melihat dirinya telah binasa, Allah berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi) dosa itu di dunia, dan Aku sekarang mengampunimu,’ lalu ia diberi kitab kebaikannya. Sedangkan orang kafir dan munafik, maka Allah berfirman : ‘Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka’. Ingatlah, kutukan

Page 86: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim”. [HR al Bukhari]

Adapun orang-orang kafir, mereka akan dipanggil di hadapan semua makhluk. Kepada mereka disampaikan semua nikmat Allah, kemudian akan dipersaksikan amalan kejelekan mereka disana. Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lalu Allah menemui hambaNya dan berkata: “Wahai Fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikan engkau sebagai pemimpin, menikahkanmu dan menundukkan untukmu kuda dan onta, serta memudahkanmu memimpin dan memiliki harta banyak?" Maka ia menjawab: “Benar”. Allah berkata lagi: “Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?” Maka ia menjawab: “Tidak,” maka Allah berfirman : “Aku biarkan engkau sebagaimana engkau telah melupakanKu”.

Kemudian (Allah) menemui orang yang ketiga dan menyampaikan seperti yang disampaikan di atas. Lalu ia (orang itu) menjawab: "Wahai Rabbku! Aku telah beriman kepadaMu, kepada kitab suciMu dan rasul-rasul Mu. Juga aku telah shalat, bershadaqah," dan ia memuji dengan kebaikan semampunya. Allah menjawab: "Kalau begitu, sekarang (pembuktiannya)," kemudian dikatakan kepadanya: "Sekarang Kami akan membawa para saksi atasmu," dan orang tersebut berfikir siapa yang akan bersaksi atasku. Lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha, daging dan tulangnya: "Bicaralah!" Lalu paha, daging dan tulangnya bercerita tentang amalannya, dan itu untuk menghilangkan udzur dari dirinya. Itulah nasib munafik dan orang yang Allah murkai". [HR Muslim].

Demikianlah keadaan tiga jenis manusia. Yang pertama seorang mukmin, ia mendapatkan ampunan dan kemuliaan Allah. Yang kedua seorang yang kafir dan ketiga orang munafik. Keduanya mendapat laknat dan kemurkaan Allah.

Oleh karena itu, bersiaplah menghadapinya dengan mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat dan amal shalih yang cukup, memperbanyak mengingat hari perhitungan ini

Page 87: ILMU ISLAM - Situsguru's Blog | Just another WordPress ... · Web viewH. Adapun fotografi, pada dasarnya boleh, selama foto itu tidak diharamkan. Kecuali kalau sampai mengkultuskan

dan melihat kepada amalan yang telah kita perbuat. Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita untuk memperbanyak bekal, yang nantinya dengan bekal tersebut kita menghadap sang pencipta dan mendapat keridhaanNya.

Washallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in.

Oleh, Ustadz Abu Asma Kholid SyamhudiSumber: www.almanhaj.or.id

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com