Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

7
ILMU DALAM PERADABAN LAIN Filsafat Ilmu Oleh: Nurmahmudah, M.Phil.

Transcript of Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

Page 1: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

ILMU DALAM PERADABAN LAIN

Filsafat Ilmu

Oleh: Nurmahmudah, M.Phil.

Page 2: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

INDIA

Kontak Eropa dengan Peradaban India sebagian berlangsung melalui sumber-sumber berbahasa Arab.

Matematika India dengan sistem bilangan dan perhitungannya yang telah berkembang mempengaruhi aljabar Arab; juga melengkapi angaka-angka utama arab, yakni sembilan digit dan satu angka nol dalam suatu sistem nilai tempat.

Ciri khas ilmu dalam peradaban ini berkenaan dengan kesadaran yang lebih tinggi, dan dalam persoalan ini Eropa sangat kurang. Oleh karena itu prestasi-prestasi keduanya tidak dapat dibandingkan secara ketat melainkan harus dianggap sebagai saling melengkapi.

Page 3: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

CINA

Terdapat kontak yang berkesinambungan antar Eropa dan Cina sejak zaman Yunani Kuno, umunya sifatnya tidak langsung dan terbatas pada perdagangan barang antik.

Pada abad ke-13 terjadi kontak personal yang penting melalui Marcopolo

Hingga zaman Renaissans teknologi Cina lebih maju dari Eropa.

Joseph Needham sejarawan Inggris telah menunjukan penemuan-penemuan penting dari Cina bagian barat.

Abad ke-16 dan belakangan oleh Francis Bacon sebagai hal yang penting bagi transforasi masyarakat Eropa yang berasal dari Cina: kompas magnetis, serbuk mesiu, dan mesin cetak.

Page 4: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

PERKEMBANGAN ILMU DI CINA

Bangsa Eropa tidak pernah menyadari hutang budinya kepada Cina, sementara itu bangsa Cina tidak pernah mencapai perkembangannya hingga menjadi Ilmu moderen dalam jenis yang dicapai oleh bangsa Eropa.

Ketidaktahuan orang Eropa ini disebabkan: pada masa ketika peralatan teknis diimpor atau ditiru, mereka tidak begitu berminat untuk mempelajari. Seperti ketika para missionaris Jesuit yang tiba di Cina pada akhir abad ke-16 membawa hasil-hasil teknologi mencapai titik nadir di Cina, sehingga banyak prestasi-prestasi penduduk asli dilupakan.

Page 5: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

FA K T O R K E G A G A L A N P E RK EM B A N G A N I L M U D A N T E K N O L O G I D I C I N A

Selalu stabil, diperintah oleh penguasa sipil yang tidak turun-temurun dan filsafat yang berlaku di masyarakat lebih berupa bimbingan praktis ketimbang prinsip-prinsip abstrak. Para pedagang adalah kelas yang tidak dipercaya, dan inovasi teknis harus diselesaikan di dalam birokrasi.

Filsafat tidak pernah dapat mengakomodasi gambaran materi yang bergerak sesuai dengan hukum matematika.

Fakta teknis bahwa hanya bahasa Yunani yang menghasilkan bahasa yang bersifat abstrak, matematis logis yang dapat berfungsi sebagai bahasa ilmu.

Matemati-matika bangsa Cina terdiri dari aturan perhitungan, dan hanya dapat diterapkan kepada perhitungan-perhitungan terperinci yang telah disusun.

Page 6: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

JEPANG

Selama beberapa abad Jepang merupakan jajahan kultural Cina

Jepang mengalami penyingkapan singkat dalam ilmu dan agama Barat sebelum para penguasanya di penghujung abad ke-17 memutuskan untuk menutup pintu pada pengaruh-pengaruh yang dianggap membahayakan.

Pada abad ke-19, Jepang berasimilasi dengan dunia luar

Agama asli Jepang cukup samar-samar sehingga bisa mengakomodasi setiap pernyataan ilmu Barat.

Pada masa kini mereka menjalani hiduo dala dua sisi: hiper modern dan sebagian lagi masih dalam satu tradisi sosial kuno

Page 7: Ilmu dalam Peradaban Asia (India, Cina, dan Jepang)

DAFTAR PUSTAKA

Jerome R. Ravertz. 2009. Filsafat Ilmu: Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.