il5

13
POLITEKNIK STMI JAKARTA Wisnu Yan P. Caesar Siregar INSTALASI LISTRIK 5

description

instalasi listrik

Transcript of il5

Page 1: il5

POLITEKNIK STMI JAKARTA

Wisnu Yan P.Caesar Siregar

INSTALASI LISTRIK 5

Page 2: il5

PEMASANGAN DAN

PENYAMBUNGAN KABEL

Page 3: il5

Persyaratan Pemasangan

a) Instalasi tahan terhadap pengaruh gaya elektro dinamik dan beban termis yang merusak akibat arus hubung pendek yang mungkin timbul, dan cukup dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan cara pemasangan yang tepat atau selubung khusus

b) Pada jarak yang masih terjangkau oleh tangan, diberi perlindungan terhadap kerusakan mekanis, kecuali pada tempat tertutup

Page 4: il5

c) Yang boleh dipasang di dalam tanah atau didalam air hanya kabel berisolasi dan berselubung yang dibuat khusus untuk itu

d) Di dalam bangunan, kabel instalasi arus kuat dipasang berjarak minimum 1 cm dari kabel arus lemah (telekomunikasi) disekat dengan dinding pemisah

Page 5: il5

e) Di dalam bangunan penghantar netral berwarna biru dan penghantar pembumi berwarna loreng hijau kuning

f) Dalam pemasangan kabel perlu diperhatikan pengaturan sirkit daya

1. Pada pemasangan kabel berinti tunggal NYA dalam pipa, hanya kabel dari satu sirkit daya dan atau sirkit bantu yang boleh dipasang dalam satu pipa

2. Pada pemasangan kabel berinti banyak, boleh dipasang lebih dari satu sirkit daya dalam satu pipa instalasi, berikut sirkit bantunya

Page 6: il5

Persyaratan Sambungan dan Terminasi Penghantar

TERMINASI suatu proses

pemasangan pada ujung kabel

Page 7: il5

Sambungan puntir (tarik) digunakan untuk sambungan dua penghantaryang terletak di luar kotak sambungan

Sambungan pig tail, sambungan paling sederhana yg dipasang dengan cara melilitkan diantara dua penghantar yang sambungannya mengarah keluar

Page 8: il5

Persyaratan Umum

a. Sambungan antar penghantar pada instalasi seharusnya dilakukan dengan baik dan kuat1) Sambungan selongsong dengan sekrup

2) Sambungan dengan selongsong tanpa sekrup

Page 9: il5

3) Sambungan selongsong dipres

4) Sambungan puntiran kawat padat dengan memuntir dan memakai lasdop

Page 10: il5

b. Sambungan perlu diberi isolasi yang memberikan jaminan yang sama dengan isolasi penghantar yang disambungkan.

c. Sambungan antar kabel instalasi yang fleksibel lainnya boleh dilaksanakan dengan pertolongan kotak sambung

d. Sambungan dengan solder tidak boleh dipakai pada setiap bagian instalasi di mana suhunya akan melampaui 120 C serta pada penghantar yang mengalami gaya mekanis.

e. Persiapan ujung kabel untuk terminasi harus sedemikian sehingga bagian penghantar yang telanjang tidak terlalu panjang

Page 11: il5

f. Untuk terminasi tanpa sepatu kabel dimana penghantar langsung dipasangkan pada baut terminal posisi ujung harus sedemikian sehingga terminasi baik dan kuat

g. Cara terminasi dua beban pada satu terminal dapat dilakukan dengan cara sebagaimana diperlihatkan pada gambar

Page 12: il5

Terminasi Kabel Fleksibel Dengan Perlengkapan Listrik

a. Semua terminasi kabel fleksibel pada perlengkapan listrik seharusnya dilaksanakan dengan baik dan rapi serta harus tahan terhadap gaya tarik dan gesekan. Penghantar pengaman, pada terminasi ini harus demikian panjangnya sehingga apabila terminasi terlepas, maka penghantar pengaman tersebut akan putus paling akhir

Hubungan atau terminasi kabel fleksibel

pada peralatan listrik

Terminasi kabel fleksibel pada instalasi seharusnya tetap melalui tusuk kontak

Page 13: il5

b. Kerusakan kabel fleksibel akibat penekukan pada lubang pemasukan seharusnya dihindarkan

c. Ujung penghantar kabel fleksibel yang dihubungkan pada perlengkapan listrik perlu dibuat demikian rupa sehingga kawat halus penghantar tersebut tidak tersebar