IKM Promkes

15
KATA PENGANTAR Alhamdulillahhirabbil’alamin, dengan memanjatkan puji dan syukur k e -H adirat illahi rabbi, berkat rahmat serta hidayah- Nya, penulis dapat menyelesaikan dokumen promo kesehatan dengan judul “Dampak Sampah Bagi Kesehatan Masyarakat”. P enulis dengan segala keterbatasan menyadari bahwa karya tulis ini tidak mampu menjelaskan secara lengkap tentang fenomena yang diteliti. Dokumen promosi kesehatan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan arahan dari yang terhormat bapak Deni Iskandar selaku dosen kami . Oleh karena itu pula dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada beliau yang telah mau meluangkan waktu dan pikirannya untuk kepentingan membantu menyusun dokumen promosi kesehatan ini . Dalam kesempatan ini pula, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Alloh SWT yang telah melancarkan segala sesuatu dalam pembuatan dokumen promosi kesehatan ini. 2. Orang tua kami yang telah banyak memberikan doa, perhatian, dan dukungan baik secara moril maupun materil. 3. Teman – teman sekelas kami. 4. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan dokumen promosi kesehatan ini. Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda, juga hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis. Akhir kata penulis berharap semoga dokumen promosi kesehatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Bandung, 23 juni 2015 Penulis

description

ilmu kesehatan masyarakat

Transcript of IKM Promkes

Page 1: IKM Promkes

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, dengan memanjatkan puji dan syukur ke-Hadirat illahi rabbi, berkat rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan dokumen promo kesehatan dengan judul “Dampak Sampah Bagi Kesehatan Masyarakat”. Penulis dengan segala keterbatasan menyadari bahwa karya tulis ini tidak mampu menjelaskan secara lengkap tentang fenomena yang diteliti.

Dokumen promosi kesehatan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan arahan dari yang terhormat bapak Deni Iskandar selaku dosen kami. Oleh karena itu pula dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada beliau yang telah mau meluangkan waktu dan pikirannya untuk kepentingan membantu menyusun dokumen promosi kesehatan ini.

Dalam kesempatan ini pula, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Alloh SWT yang telah melancarkan segala sesuatu dalam pembuatan dokumen promosi kesehatan ini.

2. Orang tua kami yang telah banyak memberikan doa, perhatian, dan dukungan baik secara moril maupun materil.

3. Teman – teman sekelas kami.4. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah

membantu dalam pembuatan dokumen promosi kesehatan ini.Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda, juga hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis. Akhir kata penulis berharap semoga dokumen promosi kesehatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, 23 juni 2015

Penulis

Page 2: IKM Promkes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

            Sampah diartikan sebagai benda yang sepele yang tidak dipakai, tidak

diinginkan, dan dibuang berasal dari aktivitas dan tidak lainnya bersifat padat. Kita

masih banyak beranggapan bahwa sampah ini merupakan barang sepele dan

membuangnya sesuka hati kita di mana saja kita berada. Tidak jarang kita melihat

pemakai jalan raya seenaknya saja membuang sampah, ibu – ibu membuang

sampah rumah tangganya dengan sembarangan, di pinggir jalan terlihat tumpukan

sampah yang menyerupai gunung kecil berada terpencar-pencar, di pari-parit terlihat

dipenuhi bermacam-macam sampah.

            Dari kejadin ini sementara penulis baranggapan bahwa masyarakat masih

belum menyadari bahwa sampah yang dibuang ini mempunyai dampak terhadap

kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kami tertarik untuk menyusun karya tulis

dengan judul “Damak Sampah Terhadap kesehatan Masyarakat”. Demikian yang

melatar belakangi penyusun dalam penulisan dokumen promosi kesehatan ini.

1.2 Permasalahan

1.2.1  Apa hubungan sampah dengan kesehatan masyarakat ?

1.2.2  Bagaimana dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan

masyarakat ?  1.2.3  Bagaimana cara metode Pembuangan sampah ?

1.3 Tujuan Promosi Kesehatan :

Promosi Kesehatan ini dilakukan dengan tujuan :       

1.3.1  masyarakat dapat mengetahui dan menyebutkan apa saja dampak

negatif yang ditimbulkan dari sampah bagi kesehatannya.1.3.2  masyarakat mulai terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya

dalam jangka waktu paling lambat 2 minggu setelah dibuatnya promosi kesehatan ini.

1.3.3  mengurangi minimal 40% dari jumlah banyaknya sampah yang berserakan ( tidak pada tempatnya ) setiap 2 minggunya.

Page 3: IKM Promkes

1.3.4 masyarakat dapat terbebas dari penyakit yang ditimbulkan dari sampah ( misal : diare dan penyakit kulit ) dalam jangka waktu 3 – 6 bulan setelah dilakukannya promosi kesehatan ini.

1.4 Metode Penelitian

Untuk memperlancar kegiatan promosi kesehatan, kami melakukan penelitian atau

observasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif yang di timbulkan dari

sampah terhadap kesehatan mereka. adapun dalam melakukan penelitian atau

observasinya kami menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.

            1.4.1  Metode Kuantitatif Metode kuantitatif yang digunakan adalah study perpustakaan yaitu denganmembaca referensi buku yang berhubungan dengan dampak sampah bagi kesehatan masyarakat. 

            1.4.2  Metode Kualitatif

Metode kualitatif yang digunakan adalah dengan melakukan

wawancara ( kuisioner ) terhadap beberapa orang narasumber.

a. Narasumber : 5 orang pedagang ( secara acak )

b. Tempat : Pasar Ujung Berung kota Bandung, Jawa barat.

c. Prosedur pelaksanaan penelitian :

- mengajukan pertanyaan tertulis sebanyak 5 pertanyaan kepada

masing-masing narasumber.

- mencatat dan mengumpulkan jawaban atas pertanyaan yang

diajukan.

d. Analisis Data :

Pengelompokkan jawaban dibagi menjadi 2, yaitu kelompok A : yang

menyatakan ya , dan kelompok B : yang menyatakan tidak.

1.5 Kegunaan Penelitian

            Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dapat memberi

manfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan di antarannya untuk :

Page 4: IKM Promkes

            1.5.1  Kegiatan akademis, dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi

penelitian selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepedulian

masyarakat akan sampah.

1.5.2  Kegiatan praktis, dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan dan

bagi pihak-pihak pengambil kebijakan serta keputusan yang

berhubungan dengan masalah dampak sampah bagi kesehatan

masyarakat.

1.5.3  Untuk penulis, hasil penelitian ini akan memberikan wawasan

pengetahuan tentang masalah yang diteliti.

1.6  Sistematika Penelitian

Penelitian “Promosi Kesehatan” yang kami susun meliputi :

Bab I terdiri dari : Latar belakang; permasalahan; tujuan penelitian; metode

penilitian; kegunaan penelitian; sistematika penelitian.

Bab II terdiri dari : Pengertian, Hubungan Sampah dan Kesehatan Masyarakat;

Dampak Sampah Bagi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat; Metode

pembuangan sampah.Bab III terdiri dari : Hasil Pengamatan, Pembahasan.Bab IV terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.Bab V terdiri dari : Daftar Pustaka

            

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian

2.1.1 Dampak

Menurut Hiro Tugiman (1989 : 45)”Dampak merupakan sebuah konsep

pengawasan internal sangat penting,yang dengan mudah dapat diubah

menjadi sesuatu yang dipahami dan ditanggapi secara serius oleh

manajemen”. (1)

Page 5: IKM Promkes

Sedangkan menurut Schemel (1976 : 22)”Dampak adalah perusakan

terhadap tata guna tanak lainnya yang ditimbulkan oleh suatu pemanfaatan

lingkungan tertentu”. (2)

2.2.2 Sampah

Menurut kamus lingkungan (1994 : 77)”Sampah adalah bahan yang tidak

mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau

khusus dalam produksi atau pemakaian, barang rusak atau cacat selama

manufaktur, atau materi berlebihan atau buangan”. (3)

2.1.3 Kesehatan

Menurut Ecolink (1996 :89)”Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis”. (4)

 2.2  Hubungan Sampah dan Kesehatan Masyarakat

            Pada awal kehidupan manusia, sampah belum menjadi masalah, tetapi

dangan bertambahnya penduduk di mana ruang tetap, semakin hari masalahnya

semakin besar. Hal ini jelas bila kita melihat moderenissasi kehidupan,

perkembangan teknologi, sehingga meningkatkan aktivitas manusia. Sehubungan

dengan kegiatan manusia, maka permasalahan sampah akan berkaitan baik dari

segi social ekonomi maupun budaya.

            Kesehatan seseorang maupun masyarakat merupakan masalah social yang

selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada dalam masyarakat. Sampah

bila dapat diamankan tidak menjadi potensi yang berpengaruh terhadap lingkungan.

Namun demikian sebagaimana telah diutarakan di atas, bahwa sampah yang

dikelola tidak berada pada tempat yang menjamin keamanan lingkungan, sehingga

mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola

dengan baik ini akan menjadi bermacam-macam fungsinya, Antara lain :

1.      Sebagai sarana penularan penyakit. Hal ini timbbul karena sampah basah

(garbage) dapat menjadi tempat bersarangnya  dan berkembangbiaknya dari

bermacam-macam Vektor penularan penyakit. Vektor yang dimaksud adalah: lalat,

Kecoak, nyamuk, dan tikus.

Page 6: IKM Promkes

·         Kebiasaan lalat: Lalat biasa hidup di tempat-tempat yang kotor dan tertarik

akan bau yang busuk. Benda-benda yang berbau busuk juga merupakan makanan

lalat. Sampah, terutama sampah basah, cepat berbau busuk, sehingga merupakan

tempat berkembang biak dan tempat makanan lalat.

·         Kebiasaan kecoak: Kecoak senang tinggal di tempat-tempat yang lembab,

berbau, dan keadaan gelap. Tumpukan sampah yang lembab, berbau, dan terdapat

banyak celah-celah yang gelap merupakan tempat berkembang biaknya kecoak.

Lalat  dan kecoak merupakan vector penularan penyakit saluran pencernaan (perut)

seperti: disentri, basiller, disentri amoeba, cholera, typhus abdominalis, diare karena

bakteri, dsb.

·         Kebiasaan nyamuk: Nyamuk khususnya nyamuk aedes dan culex suka

bersarang pada genangan air. Sampah dari barang-barang seperti kaleng, kantong

plastic, pecahan gelas/botol menjadi tempat genagan air jika hujan turun, tempat ini

sangat disenangi nyamuk aedes sebagai tempat ber kembangnya. Nyamuk

merupakan vector penularan penyakit demam berdarah, kaki gajah, dan malaria.

·         Kebiasaan tikus: Tikus umumnya suka bersarang pada tempat yang banyak

makanan, tempat-tempat yag lembab, dan celah-celah yang gelap sebagai tempat

persembunyiannya. Sampah basah masih banyak mengandung sisa makanan, agak

lembab, dan terdapat celah-celah untuk bersembunyi dari ancaman musuh tikus.

Oleh karenanya tikus suka bersarang di tempat pembuangan sampah. Tikus

merupakan vector penularan pes.

2.      Di samping penularan penyakit infeksi saluran pencernaan, di dalam tumpukan

sampah basah kadang-kadang mengandung telur cacing. Apabila sampah basah ini

diberikan untuk pakan ternak seperti babi tanpa dimasak terlebih dahulu, maka babi

tersebut dapat terjangkit penyakit cacingan misalnyaTrichinosis, penyababnya

adalah cacing Trichinella spiralis. Jika daging babi tersebut tidak sempurna

memasaknya kemudian dikonsumsi oleh manusia, maka manusia pun dapat

terjangkit penyakit cacing Trichinella.

3.      Dari sampah juga juga dapat menjadi penyabab penyakit lain seperti penyakit

kulit dan jamur.

Page 7: IKM Promkes

4.      Kemudian selain itu, dampak dari pembuangan sampah yang tidak memenuhi

syarat keamanan lingkungan dan kesehatan, misalnya membuang sampah secara

sembarangan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan meliputi pencemaran

tanah, air, dan udara. Sampah-sampah yang dibuang sebagian besar merupakan

sampah organic. Bahan-bahan organic ini mengalami pembusukan secara biologis

oleh jasad-jasad renik/mikroba yang bersifat aerobic. Selain itu juga terjadi proses

pembusukan sampah organic berlangsung secara anaerobic yang berlangsung lama

dan akhirnya akan dapat menghasilkan humus yang sangat berguna untuk

penyuburran tanah dan perbaikan kondisi tanah. Namun dampak negatifnya lebih

banyak, di mana:

·         Sampah-sampah plastic, pecahan kaca, karet, dan bahan-bahan yang sukar

membusuk akan mencemari tanah sehingga dalam waktu lama tidak dapat ditanami

lagi (lahan kritis).

·         Hasil proses pembusukan sampah oleh jasad renik menghasilkan gas-gas

seperti: CO2, H2S, CH4, dan NH3, maka udara tercemar oleh gas-gas tersebut dan

menimbulkan bau yang tidak sedap. Disamping itu, jika ada sampah yang terbakar

maka asap-asap yang mengepul ke udara mencemari udara kaena adanya gas CO2

dan CO.

·         Air rembesan hasil dari proses pembusukan sampah akan mengalami

preporasi yang mengandung bahan terlarut yang dapat berbahaya untuk kesehatan,

dapat mencemari air tanah, serta badan-badan air yang berada dekat dengan

tempat pembuangan akhir sampah apabila tidak dilakukan pengawasan yang baik.

       5. Hasil pembusukan sampah dapat juga menggangu keseimbangan ekosistem,

terjadinya penyuburan pada badan-badan air karena menerima nutrien-nutrien hasil

pembusukan sampah memungkinkan terjadinya ledakan populasi tumbuhan air

seperti eceng gondok dan akan mengganggu biota lain.

(5)

2.3  Dampak Sampah Bagi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

2.3.1 Dampak Sampah Bagi Kesehatan

Page 8: IKM Promkes

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan

sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi

beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat

dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya

kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1.      Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus

yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat

bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic

fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang

pengelolaan sampahnya kurang memadai.

2.      Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

3.      Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan

binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa

makanan/sampah.

2.3.2 Dampak terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai

akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati

sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan

berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang

dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair

organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam

konsentrasi tinggi dapat meledak.

(6)

2.4 Metode Pembuangan Sampah

2.4.1 Penimbunan darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya

untuk membuang. Karakter desain dari penimbunan darat yang modern

Page 9: IKM Promkes

diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan

bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk

menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak

menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah

mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil

gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat

penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin

berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.2.4.2  Pembakaran/pengkremasian sampah

Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah.

Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur

tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah

menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh

perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bisa dilakukan

untuk sampah padat , cair maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai

cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya,

contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah

metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.

       Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah

begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas

penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau

energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk

menjelaskan sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna

menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah

selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang

keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang

kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari

lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini

dianggap positif karena menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah

rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.

(7)

Page 10: IKM Promkes

BAB IIIDATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan3.1.1 pertanyaan yang diajukan :

1. Apakah anda mengetahui mengenai dampak sampah terhadap kesehatan ?

2. Apakah anda mengetahui pentingnya membuang sampah pada tempatnya ?

3. Saya selalu membuang sampah pada tempatnya ?4. Saya pernah tidak membuang sampah pada tempatnya ?5. Apakah anda membiarkan jika melihat ada orang yang membuang

sampah secara sembarangan ?

3.1.2 Data Pengamatan :1. terdapat sebanyak 4 orang yang menjawab “Ya” dan 1 orang yang menjawab “tidak” untuk pertanyaan No.12. terdapat sebanyak 4 orang menjawab “Ya” dan 1 orang yang menjawab “tidak” untuk pertanyaan No. 23. terdapat sebanyak 2 orang menjawab “Ya” dan 3 orang yang “tidak” untuk pertanyaan No.34. terdapat sebanyak 5 orang menjawab “Ya” dan 0 orang menjawab “tidak” untuk pertanyaan No.45. terdapat sebanyak 4 orang menjawab “Ya” dan 1 orang menjawab “tidak” untuk pertanyaan No.5

3.2 Pembahasan :Berdasarkan data pengamatan kuisioner yang kami lakukan terhadap 5 orang

narasumber yang memiliki profesi sebagai pedagang di Pasar Ujung Berung Bandung, Jawa Barat. Untuk pertanyaan nomor 1 kebanyakan ( 4 dari 5 orang ) mengetahui mengenai dampak negatif sampah terhadap kesehatan, hal ini menunjukkan sebenarnya masyarakat sudah menyadari akan bahaya negatif yang dapat ditimbulkan oleh sampah bagi kesehatannya. Kemudian untuk pertanyaan nomor 2 sama sebanyak 4 orang atau 80% juga sudah mengetahui dan menyadari akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Untuk pertanyaan nomor 3 sebanyak 2 orang atau hanya sekitar 40% yang mengaku jika dia selalu membuang sampah pada tempatnya, hal ini masih kurang untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sementara itu untuk pertanyaan nomor 4 sebanyak 5 orang atau 100% yang mengaku jika dia pernah membuang sampah tidak pada tempatnya, ini sangat mengkhawatirkan karena sebenarnya mereka mengetahui akan dampak

Page 11: IKM Promkes

sampah terhadap kesehatan dan pentingnya membuang sampah di tempatnya tetapi dia sendiri malah pernah dan mungkin sering membuang sampah secara sembarangan. Dan untuk pertanyaan nomor 5 sebanyak 4 orang atau 80% mengaku jika dia membiarkan bila melihat ada orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini sangat miris karena untuk menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan sehat kita perlu saling mengingatkan dan menegur satu sama lainnya jika berbuat kesalahan.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan   

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berupa padat, cair dan gas. Sampah juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Semua mempunyai peranan masing masing, namun jika tidak diolah dengan baik sampah dapat mendatangkan masalah atau bencana bagi lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil dari observasi atau penelitian yang kami lakukan sebenarnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya untuk membuang sampah pada tempatnya sudah cukup baik. Tetapi mereka terkadang acuh terhadap orang di sekitarnya yang membuang sampah secara sembarangan. Serta kebiasaan membuang sampah pada tempatnya yang masih kurang meskipun pengetahuan masyarakat akan bahaya sampah bagi kesehatan dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sudah cukup baik.

4.2 Saran

Sebagai masyarakat yang baik tentunya kita harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar termasuk kebersihan lingkungan. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Kerja sama antara Pemerintah dan Masyarakat sangat membantu. Jadi Pemerintah dan Masyarakat memilliki peranan besar dalam hal kepedulian terhadap lingkungan, dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat itu akan membuat lingkungan bebas sampah akan terwujud.

Page 12: IKM Promkes

BAB VDAFTAR PUSTAKA

1.Tugiman,Hiro.1989.”Pengertian dampak lingkungan”.CV. Liberty.Jakarta.Hal.452. Schemel.1976.”Pengertian lingkungan”.Pusat studi lingkungan

hidup.Jakarta.Hal.223. Kamus Lingkungan.1994.PT.Gramedia.Jakarta.Hal.774. Ecolink.1996.”Kesehatan Lingkungan”. PT.Gramedia.Jakarta.hal. 895. Sudjadi,B.& Laila, S. 2007. Biologi 1. Yudhistira.Jakarta6. Sumarwoto,O.1995. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Obor : Lembaga

Ekologi Unpad7. Hadiwijoto, S.1983. Penanganan dan pemanfaatan sampah. Penerbit

Yayasan Idayu.Jakarta