IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM...

119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Iklim Komunikasi Organisasi di Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta) Disusun oleh : ROOSDIANA ERIKA F D1207550 Skripsi Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM...

Page 1: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI

RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU

SURAKARTA

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Iklim Komunikasi Organisasi di Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

Surakarta)

Disusun oleh :

ROOSDIANA ERIKA F D1207550

Skripsi Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Oleh :

ROOSDIANA ERIKA F D1207550

Disetujui Dosen Pembimbing untuk diuji,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si Drs. Subagyo, SU NIP. 1950 0926198503 1 001 NIP. 1952 0917198003 1 001

Page 3: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 03 November 2010

Panitia Penguji :

1. Ketua : Drs. Nuryanto, M. Si ( ........................ ) NIP. 19490831 297802 1 001 2. Sekretaris : Dra. Tanti Hermawati S.Sos., M. Si ( ........................ ) NIP. 196902017 1995 12 1 001 3. Penguji 1 : Drs. Surisno Satrijo U.,M. Si ( ........................ ) NIP. 19500926 198403 1 001 4. Penguji 2 : Drs. Subagyo, S.U ( ........................ )

NIP. 19520917 198003 1 001

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi. SN.,SU 19530128 198103 1 001

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 4: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Motto

· Bekerja dengan keraguan adalah bekerja untuk kegagalan.

· Keberhasian adalah buah dari proses yang berliku, seseorang tidak akan

mengecap indahnya keberhasilan tanpa menjalani suatu proses.

Page 5: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Hasil karyaku ini aku persembahkan sebagai ungkapan rasa terima kasih

kepada :

· Jesus Christ atas berkat berkah dan anugerah yang selalu melimpah padaku.

· Bapak dan Ibu tercinta atas doa dan dukungan, baik moral dan spiritual.

· Kakak- kakakku yang selalu memberikan aku support

· Keluarga besarku yang telah memberikan semangat buatku.

· Rekan-rekan kuliah yang sama-sama telah berjuang

· Almamater tercinta.

Page 6: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi dengan judul :IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

YANG EFEKTIF DI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

DI RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU SURAKARTA.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini. Ucapan terima kasih ini terutama penulis haturkan kepada :

1. Bapak Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si dan Drs. Subagyo, SU, selaku

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing

dan memberikan masukan bagi penulis dari awal hingga akhir penulisan

skripsi ini.

2. Dr. Sugandi Harjanto, SpB selaku Direktur dan Dr. Ari Dartoko selaku

Manager Personalia, Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang

semaksimal mungkin dapat di pahami dan di mengerti oleh penulis.

3. Ayah dan Ibuku tercinta terima kasih atas segala doa dan dukungannya yang

telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sesuai dengan

keinginan.

Page 7: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Kakak- kakak yang senantiasa membimbing hingga selesainya skripsi ini serta

kasih sayang kakak yang mampu membesarkan hati.

5. Teman-teman semua di Jurusan Ilmu Komunikasi Ekstensi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat

saya sebutkan satu per satu

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis

untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih sangat jauh dari kesempurnaan, skripsi ini

tidak lepas dari kekurangan dan kecacatan, masih banyak yang perlu digali dan

diungkap agar dapat memberikan manfaat untuk pembacanya. Dengan kebesaran

hati penulis menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Surakarta, September 2010

Penulis

Page 8: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

ROOSDIANA ERIKA F. D1207550. IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI YANG EFEKTIF DI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU SURAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta dalam meningkatkan kinerja staff dan karyawan.

Tingkat kinerja karyawan dalam perusahaan dapat bersumber dari berbagai hal seperti upah atau gaji karyawan yang dianggap penting sebagai faktor utama. Tidak hanya gaji saja yang dibutuhkan oleh karyawan tetapi faktor untuk memperoleh rasa aman, hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, dan dukungan untuk memenuhi harapan dan hal ini sering sekali disebut dengan iklim organisasi.

Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel diambil dari narasumber yang dianggap mengetahui secara benar dari kondisi populasi. Didalam pengambilan sampel ini penulis mempunyai seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan dari hasil penelitiannya yaitu karyawan dan seorang atasan atau kepala bagian yang terlibat didalam Rumah Sakit Ibu Surakarta. Teknik Pengumpulan Data menggunakan observasi, interview dan studi pustaka. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber. Teknik analisis data menggunakan kualitatif interaktif.\

Penelitian ini menggunakan Grand Teori dari Pace and Faules, yang menjelaskan iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi persepsi mengenai peran dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi yang dilakukan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta di bagian Medis dan Keperawatan menggunakan komunikasi terbuka dan diimplementasikan ke dalam tiga hal yaitu kegiatan briefing, partisipasi karyawan dan kerjasama antar karyawan di mana ketiga kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik. Iklim komunikasi organisasi di bagian Penunjang Medis bersifat terbuka. Tiga kegiatan utama yaitu kegiatan pertemuan, partisipasi karyawan dan kerjasama antar karyawan. Iklim komunikasi organisasi di bagian Umum menggunakan komunikasi bersifat terbuka dan diimplementasikan ke dalam tiga hal yaitu kegiatan Rapat Bimbingan Tekniks (RBT), partisipasi karyawan dan kerjasama antar karyawan di tiap-tiap bagian umum, dan sudah berjalan dengan baik.

Page 9: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT ROOSDIANA ERIKA F. D1207550. Climate Effective Communication In Organizations In Improving The Performance Of Employees In Public Hospital “Kasih Ibu” Surakarta

The purpose of this study is to investigate the influence of organizational communication climate Kasih Ibu Hospital Surakarta in improving the performance of staff and employees.

Performance level of employees in the company can be sourced from a variety of things such as wages or salaries of employees that are considered important as a major factor. Not only salary is needed by the employees but the factors to gain a sense of security, good relationships between superiors and subordinates, and support to meet the expectations and this is often referred to as organizational climate.

The research method using descriptive qualitative research. Samples taken from sources deemed to know the true from the population. In this sampling writers have someone who can be accounted for from the results of research that is employee and a supervisor or department head involved in the Mother's Hospital Surakarta. Data collection using observation techniques, interview and literature study. Triangulation technique used was triangulation with the source. Qualitative analysis using interactive. \

This research utilize main theory from Pace and Faules what does word climatic communication organisationaling to constitute perceptions about roles and scene that is engaged order that happening deep organizational.

The results showed that the organizational communication climate by Kasih Ibu Hospital Surakarta in the Medical and Nursing uses open communication and implemented in three ways, namely a briefing, employee participation and cooperation among employees in which all three activities are already going well. Organizational communication climate at the Medical Support is open. Three main activities, namely meetings, employee participation and cooperation among employees. Organizational communication climate in the General section using the communication is open and implemented in three ways, namely a techie Guidance Meeting (RBT), employee participation and cooperation among employees in each and every part of the public, and has been running well.

Page 10: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL........................................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................ ii

PENGESAHAN............................................................................................. iii

MOTTO ........................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN.......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK..................................................................................................... viii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ................................................................. ix

DAFTAR ISI.................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 5

F. Definisi Konsep....................................................................... 31

G. Implementasi Konsep.............................................................. 31

H. Metodologi Penelitian ............................................................. 32

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Perkembangan RS Kasih Ibu Surakarta ..................... 39

Page 11: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Tujuan, Visi, Misi dan Motto.................................................. 42

C. Struktur Organisasi ................................................................. 43

D. Jenis Layanan Kesehatan ........................................................ 47

BAB III. PENYAJIAN DATA

A. Identitas Subyek Penelitian ..................................................... 59

B. Data tentang Iklim Organisasi dalam Menunjang Kinerja

Karyawan RSU Kasih Ibu Surakarta....................................... 60

BAB IV. ANALISIS DATA

A. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian

Medis dan Keperawatan........................................................ 90

B. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian

Penunjang Medis................................................................... 93

C. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian

Umum.................................................................................... 96

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 104

B. Saran-Saran .......................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. STRUKTUR ORGANISASI ……………………………….

46

Page 13: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya

memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk

saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar

pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam

kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/ organisasi itu selalu terdapat

bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan

hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/ karyawan.

Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau

komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan

adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita

pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja

sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan

sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya

suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang

nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Di dalam masyarakat modern, kelompok disebut juga dengan

organisasi. Secara individual masing-masing orang mempunyai keinginan,

kebutuhan fisik ekonomi, politis dan sebagainya yang secara sadar atau tidak

sadar akan berusaha untuk memenuhinya. Dalam rangka memenuhi

kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia memerlukan suatu organisasi karena

Page 14: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ada hal-hal tertentu yang tidak dapat dicapai tanpa melalui organisasi. Dengan

kata lain mereka memasuki suatu organisasi karena di satu sisi untuk

memenuhi tujuan dan keinginannya, sedangkan disisi lain organisasi juga

mempunyai tujuan yang hanya bisa dicapai jika bekerja sama dengan

individu-individu atau para anggotanya dan melalui komunikasilah hal

tersebut dapat terwujud.

Penempatan komunikasi sebagai satu bagian yang penting baru terjadi

saat orang menyadari bahwa komunikasi sangat dibutuhkan dan mampu

menunjang bagian-bagian yang lain. Kemampuan komunikasi dapat kita lihat

melalui bagaimana kuatnya iklim komunikasi untuk meningkatkan kinerja

karyawan.

Sebuah kelompok dalam perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan

interaksi sosial yang mana dalam sebuah interaksi terjadi hubungan

komunikasi yang satu dengan yang lainnya baik itu dengan internal

perusahaan maupun publik masyarakat umum. Dengan dasar yang demikian

komumikasi selalu terjadi antar bagian-bagian yang terjalin dalam suatu

perusahaan. Untuk menjaga kehormanisan komunikasi terhadap bagian-bagian

yang terjadi dalam sebuah perusahaan maka komunikasi sangat penting sekali

digunakan supaya tidak kesinambungan antar bagian.

Rumah sakit sebagai organisasi yang menyediakan pelayanan

kesehatan memiliki karakteristik yang tidak sama dengan organisasi lainnya.

Adanya karakteristik tersebut menyebabkan iklim komunikasi organisasi yang

ada di rumah sakit berbeda dengan organisasi lainnya, terutama pada tenaga

medis dan non medis yang ada di rumah sakit. Fungsi yang paling utama

Page 15: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dalam pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan

dalam Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta maka orientasi manajemen

harus berfokus pada pelanggan. Karena Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta

merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat kota Surakarta, maka

konteks seharusnya adalah bahwa arah pelaksanaan tugas karyawan adalah

memberikan pelayanan pada pelanggan, baik internal maupun eksternal.

Karyawan harus memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin di

dalam pemberian pelayanan kepada pasien ataupun keluarga pasien, di mana

karyawan dituntut untuk bekerja profesional meskipun ada karyawan yang

sedang mengalami persoalan tetapi tidak sampai di bawa ke dalam pekerjaan,

karena bukan tidak mungkin lembaga memperoleh citra yang buruk dari

pelanggan karena pelayanan yang tidak menyenangkan dari karyawannya.

Di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta menggunakan iklim komunikasi

formal yaitu dimana komunikasi formal terjadi antara karyawan melalui garis

kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dari kewenangan tersebut

merupakan sistem urat saraf yang menyediakan saluran-saluran dimana

prosedur kerja, instruksi atau perintah dan gagasan serta umpan balik

mengenai permasalahan perkerjaan yang ada di bawah disampaikan ke bawah

yaitu dari pimpinan yang lebih tinggi ke karyawan bawahannya.

Disisi lain karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta menggunakan

komunikasi formal dan juga menetapakan saluran dimana komunikasi ke atas

berlangsung misalnya karyawan bawahan menyampaikan ide-ide atau gagasan

masalah perkerjaan yang melibatkan mereka. Dalam menggunakan

komunikasi formal ini, sangat penting bagi manajemen menciptakan kondisi

Page 16: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yang menyenangkan terjadinya komunikasi kesamping terjadi diantara

karyawan pada tingkatan yang relatif sama dalam struktur organisasi yang

mempunyai tugas sama dengan karyawan yang lain untuk meningkatkan

pelaksanaan tugas yang maksimal serta mendorong antara satu bagian dengan

bagian yang lain.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu : ”Bagaimana pelaksanaan iklim komunikasi organisasi di

dalam meningkatan kinerja karyawan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

Surakarta ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan iklim komunikasi organisasi Rumah Sakit Umum Kasih Ibu

Surakarta di dalam meningkatkan kinerja staff dan karyawan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah

1. Bagi Peneliti

Menambah ilmu dan wawasan mengenai pentingnya iklim komunikasi

organisasi di dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Page 17: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Bagi Rumah Sakit Umum Ibu Surakarta

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuahan untuk meningkatkan

kinerja yang positif dan bertanggung jawab sesuai dengan prosedur yang

sudah ditetapakan oleh management

E. Landasan Teori

1. Komunikasi

Setiap ahli mendefinisikan komunikasi dari sudut yang berbeda-

beda akan tetapi pada intinya adalah sama. Berelson dan Steiner

mendefinisikan komunikasi adalah :”penyampaian informasi, ide, emosi,

keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol-kata, gambar,

angka, grafik dan yang lain-lain” (Aubrey Fisher, 1986 : 10).

Dance mendefinisikan komunikasi dalam kerangka psikologi

perilaku manusia yang luas melalui pendefinisian komunikasi manusia

sebagai : “pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal, dimana

simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang (stimuli) bagi

respon yang terungkapkan tadi” ( Aubrey Fisher, 1986 : 10).

Menurut Wilbur Schramm istilah communication berasal dari

bahasa latin communis yang artinya sama dengan common. Sehingga

menurutnya jika kita mengadakan komunikasi dengan sesuatu pihak, maka

kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh communis dengan pihak

lain itu mengenai suatu obyek, Karena menurut Schramm, apabila kita

berkomunikasi sebenarnya kita berusaha untuk membangun kebersamaan

dengan seseorang, kita berupaya berbagi informasi, ide ataupun sikap.

Page 18: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Proses komunikasi itu sendiri menurut Schramm terdiri dari

sembilan elemen yaitu:

a. Pengirim, pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang lain (juga

disebut sumber atau komunikator).

b. Penulisan dalam bentuk sandi (encoding) adalah proses

mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk simbolik.

c. Pesan, serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim.

d. Media, saluran-saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan

pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

e. Pembacaan sandi (decoding), proses ketika penerima mengartikan

simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim.

f. Penerima, pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh pihak

lain (disebut juga pendengar atau tujuan).

g. Tanggapan, serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau

mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.

h. Umpan balik, bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu

mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.

i. Gangguan, atau distorsi yang tak terduga selama proses komunikasi,

mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang

dikirimkan pengirim. (Philip Kotler, 1998 : 244)

Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam

komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu yang akan mereka jangkau

dan bagaimana tanggapan yang mereka inginkan. Mereka juga harus tahu

bagaimana cara menyandikan pesan mereka dengan baik agar dapat

Page 19: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dimengerti oleh khalayak sasaran mereka, dan mereka juga harus

menyediakan saluran-saluran umpan balik sehingga mereka dapat

mengerti bagaimana tanggapan khalayak terhadap pesan yang mereka

sampaikan. Menurut Schramm, supaya suatu pesan efektif, maka proses

penyandian pesan dari pengirim harus bertautan dengan proses pembacaan

sandi dari penerimanya. Pesan harus merupakan simbol-simbol penting

yang dikenal dengan baik oleh penerimanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah upaya

penyampaian pesan atau informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator

kepada komunikan melalui media tertentu dan menghasilkan dampak-

dampak tertentu pula. Jadi proses penyampaian pesan pada akhirnya akan

memberikan dampak pada kedua belah pihak antara komunikator dengan

komunikan.

Dari definisi komunikasi di atas, maka di bawah ini akan dijelaskan

komponen-komponen yang mencakup untuk terjadinya suatu proses

komunikasi menurut pendapat A.W. Widjaya (1986 : 39-41) yaitu sebagai

berikut :

a. Communicator (Komunikator)

Komunikator dapat berupa individu, kelompok, organisasi dan media

massa seperti surat kabar, radio, televisi dan sebagainya.

b. Message (Pesan)

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai

Page 20: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pengarah di dalam usaha mencoba mengubah tingkah laku komunikan.

Bentuk pesan dapat berupa :

1) Informatif

Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan

dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan

informatif lebih berhasil dari pesan persuasif, misalnya pada

kalangan cendekiawan.

2) Persuasif

Yaitu pesan yang bersifat rujukan, yakni membangkitkan

pengertian dan kesadaran bahwa apa yang disampaikan akan

memberikan rupa atau pendapat atau sikap sehingga ada perubahan

sikap seperti yang diinginkan oleh komunikator.

3) Coersif/Instruktif

Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang

terkenal dari penyampaian pesan ini adalah agitasi dengan

penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan

ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan publik.

Sedangkan pesan yang bersifat instruktif, juga memiliki daya untuk

memerintah agar orang yang diberi perintah dapat/mau

melaksanakan apa yang diperintahkan.

c. Channel (Saluran)

Saluran atau media komunikasi merupakan sarana atau alat-alat yang

dipergunakan untuk menyebarluaskan pesan yang akan disampaikan

kepada komunikan.

Page 21: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

d. Communican (Komunikan)

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan ke dalam tiga

bentuk yaitu personal, kelompok dan massa. Komunikasi akan berhasil

apabila pesan yang disampaikan sesuai dengan kerangka pengetahuan

dan lingkup pengalaman komunikan.

e. Effect (Efek)

Yang dimaksudkan dengan efek komunikasi adalah berbagai

perubahan yang timbul pada diri komunikan disebabkan terjadinya

kegiatan komunikasi. Efek itu bisa berarti penambahan pengetahuan,

perubahan sikap, perubahan tingkah laku dan sebagainya. Menurut

Onong Uchana Effendy (1992 : 8), di dalam kegiatan komunikasi

dapat di bagi ke dalam tiga bentuk efek, yaitu :

1) Efek kognitif, adalah yang timbul pada diri komunikan yang

menyebabkan komunikan menjadi tahu, atau bertambah

pengetahuannya (intelektualitasnya) dikarenakan informasi yang

diberikan.

2) Efek afektif, yaitu mempunyai kadar lebih tinggi dari efek kognitif

dikarenakan disini komunikan telah mempunyai rasa atau pesan

tersebut telah menimbulkan perasaan tertentu, seperti terharu, sedih

dan lain sebagainya.

3) Eek behavioral, yakni efek yang timbul dari dalam diri komunikan

dengan adanya perilaku tertentu dikarenakan esan yang disampaikan

oleh komunikator.

Page 22: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik

organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi

perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi

tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang

tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan

jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi (2001 : 50),

komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:

a. Komunikasi antar pribadi

Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha

menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai

kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai

keinginan bersama.

b. Komunikasi kelompok

Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan

adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas.

Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok

tidak seperti komunikasi antar pribadi.

c. Komunikasi massa

Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa

yang meliputi cetak dan elektronik.

2. Komunikasi Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang

secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya

Page 23: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu

sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Sondang P. Siagian (2000 : 3), mendefinisikan “organisasi ialah

setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja

bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan

yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /

beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang

disebut dengan bawahan.”

Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 2) mengatakan “organisasi ialah

suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari

sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. organisasi

hanya merupakan alat dan wadah saja.”

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada

peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam

mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk

komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik

apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya,

faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-

jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah

untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu

organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan

lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat

komunikasi dilancarkan.

Page 24: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal

dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005 : 17). Komunikasi formal adalah

komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya

berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam

organisasi, produkdivitas, dan berbagai perkerjaan yang harus dilakukan

dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pres,

dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi

yang disetujui secara sosial. Oreientasinya bukan pada organisasi, tetapi

lebih pada anggotanya secara individual.

Sendjaja (1994 : 55-56) menyatakan fungsi komunikasi dalam

organisasi adalah sebagai berikut:

a. Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem

pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu

organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak,

lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan

setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara

lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna

mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan

karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan

pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan,

jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

Page 25: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh

terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang

berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki

kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.

Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya

dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan.

Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya,

bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang

boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

c. Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan

kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang

diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih

suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.

Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan

menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan

sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

d. Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan

saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan

pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat

mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti

penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan

laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti

perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan

Page 26: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan

menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam

diri karyawan terhadap organisasi.

Persepsi tentang komunikasi Organsasi menurut Redding dan

Sanborn yaitu bahwa komunikasi orgabisasi adalah pengiriman dan

peneriman informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk

dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia .

hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi

dari atasan kebawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan

ke atasan, komunikasi harizontal atau komunikasi dari orang-orang yang

sama level atau tingakatannya dalam organisasi, ketrampilan dan

berbicara, mendengarkan menulis dan komunikasi evaluasi progam. (Arni

Muhammad, 2005;65)

Iklim komunikasi penting karena mengikatkan konteks organisasi

dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota

organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi.

Menurut Reeding ”Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi

kegiatan yang terdapat dalam organisasi dalam menunjukan kepada

anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan

memberi mereka kebebasa dalam mengambil resiko, mendorong mereka

dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas

mereka, menyertakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi

mendengarkan dengan perhatian serta memperoleh informasi yang dapat

dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi

Page 27: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

penyuluhan kepada anggota organisasi sehingga meraka dapat melihat

bahwa keterlibatan mereka penting dalam mengambil suatu keputusan

dalam organisasi, memberi dan menaruh perhatian pada perkerjaan yang

bermutu tinggi dan memberi tantangan ”

Disisi lain menurut Werther dan Devis tentang antara hubungan

komunikasi dan organisasi yaitu ” Organisasi tidak dapat berdiri tanpa

komunikasi. Apabila dalam suatu organisasi tidak ada komunikasi, maka

anggota organisasi tidak dapat mengetahi apa yang sedang dikerjakan oleh

rekan-rekan mereka, manajemen tidak dapat menerima informasi dan

manajemen tidak dapat melakukan intruksi”. (Moekijat, 1993:1).

Iklim komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan

gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi.

Diasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat

suatu organisasi dan persepsi individu atas sifat-sifat itu. Iklim dipandang

sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas

karakter-karakter yang relative langgeng pada organisasi. Iklim komuikasi

organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsure-unsur organisasi dan

pengaruh unsure-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini

didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara

berkesinambugan melalui dengan anggota organisasi lainya. Pengaruh ini

mengahsilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan

individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi.

Page 28: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Di Rumah Sakit Kasih Ibu dalam kesehariannya menggunakan

komunikasi kebawah yaitu dimana setiap informasi dalam komunikasi ke

bawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen

menengah, manajemen yang lebih rendah dan sampai akhirnya sampai

pada karyawan yang lebih rendah. Komunikasi kebawah mempunyai

fungsi pengarahan dimana manajemen atas memberikan pengarahan,

perintah, dan evaluasi. Perintah dan instruksi biasanya menjadi lebih

terperinci dan spesifik karena di intrepetasikan oleh tingkatan manajemen

yang lebih rendah.

Unsur-unsur dalam organisasi tidak secara langsung menciptakan

iklim komunikasi organisasi, tetapi pengaruhnya terhadap iklim

komunikasi organisasi tergantung pada persepsi anggota organisasi

mengenai nilai dan hukum dan peraturan tersebut, yaitu apakah hukum dan

peraturan harus diabaikan. Jadi dengan kata lain, unsur-unsur yang

terdapat di dalam organisasi tidak secara otomatis menciptakan iklim

komunikasi organisasi tetapi tergantung kepada persepsi anggota-anggota

organisasi mengenai unsur-unsur organisasi tersebut.

Adapun dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi menurut

Pace dan Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi, Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan. (2002 : 159-160) :

a. Kepercayaan

Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan

dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat

kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan

Page 29: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dan tindakan. Para pemimpin hendaklah berusaha membentuk

kepercayaan di antara pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan ini

akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan

mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan

atasan.

b. Pembuatan keputusan bersama

Para karyawan di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak

berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam

semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan

mereka. Para pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan

berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka

agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan

tujuan. Tetapi umumnya pimpinan mau memberikan informasi ke

bawah bila merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas.

Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan itu tetap

dipegangnya.

c. Kejujuran

Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus

mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai

mampu mengatakan ”apa yang ada dalam pikiran mereka“ tanpa

mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat,

bawahan, atau atasan.

Page 30: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

d. Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para

atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Komunikasi ke bawah

adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk

pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena

salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi

dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan. Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota

organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang

berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang

mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan

pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan

yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para

pemimpin dan rencana-rencana.

e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas

Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir

dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepeda

tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk

memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan

pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan

moral dan sikap karyawan.

f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi

Personel di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu

komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi,

Page 31: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan perhatian

besar pada anggota organisasi lainnya. Jadi secara singkat, yang

termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi itu adalah

kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan,

mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-

tujuan kinerja tinggi.

2. Kinerja Karyawan

Kinerja mempunyai arti penting bagi karyawan, oleh karena adanya

penilaian kinerja berarti karyawan mendapat perhatian dari atasannya, di

samping itu menambah gairah kerja karyawan, karena dengan penilaian

kinerja ini mungkin karyawan yang berprestasi dipromosikan,

dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi tersebut, sebaliknya

karyawan yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan. Penilaian

kerja yang efektif dan adil berkelanjutan perlu diperhatikan karena akan

meningkatkan kinerja karyawan

Pengertian kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang

dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau kelompok orang didalam

pelaksanaan tugas, perkerjaan dengan baik, artinya mencapai sasaran atau

standar kerja yang telah ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi

standar yang ditentukan oleh perusahaan pada periode tertentu (Hani

Handoko, 2000: 135).

Mahsun (2006: 25) mendefinisikan kinerja adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau progam atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi

Page 32: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Menurut Moch.

As’ad (2001: 48) kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja merupakan

suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau target

tertentu yang berasal dari perbuatannya sendiri.

Menurut Miner (1977) dalam Reza Surya dan Santoso Tri Hananto,

(2004 : 35) dinyatakan bahwa dimensi kinerja adalah ukuran dan penilaian

dari perilaku yang aktual di tempat kerja, dimensi kinerja tersebut

mencakup :

a. Quality of Output, kinerja seseorang individu dinyatakan baik apabila

kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama

dengan target yang telah ditentukan.

b. Quantity of Output, kinerja seseorang juga diukur dari jumlah output

yang dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja

yang baik apabila jumlah/kuantitas output yang di capai dapat melebihi

atau paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak

mengabaikan kualitas output tersebut.

c. Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam

mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan

kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai

mempunyai kinerja yang baik apabila individu tersebut dapat

menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu atau bahkan melakukan

penghematan waktu.

Page 33: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Cooperation With Others’ Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan

seseorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain

yang juga harus menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Manfaat yang dapat dipetik terhadap penilaian kinerja karyawan

menurut Hani Handoko (2000: 135) adalah sebagai berikut:

a. Perbaikan prestasi kerja, yang berarti umpan balik terhadap

pelaksanaan kerja akan memperbaiki kegiatan dan kinerja karyawan

b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, yang maksudnya membantu

para pengambil keputusan untuk menentukan perbaikan penggajian,

pemberian bonus dan sebagainya.

c. Keputusan-keputusan penempatan promosi, menentukan pemberian

penghargaan berupa promosi atau transfer karyawan.

d. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, yang diukur dari prestasi

kerja para karyawan.

e. Perencanaan dan pengembangan karier.

f. Penyimpanan proses staffing, akan diketahui dari prestasi kerja para

karyawan yang baik dan jelek.

g. Ketidakakuratan informasi yang dilihat dari kerja yang jelek mungkin

disebabkan oleh kesalahan informasi, analisis jabatan, rencana sumber

daya manusia atau komponen sistem manajemen lainnya.

h. Kesalahan desain perkerjaan, akan diketahui apabila terjadi prestasi

yang jelek.

i. Memberikan kesempatan kerja yang adil.

Page 34: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

j. Tantangan eksternal, akan dapat diketahui dari penilaian prestasi kerja

sehingga manajemen dapat mengambil tindakan untuk mengatasinya.

Mengacu pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa kinerja karyawan merupakan perwujudan atau penampilan seorang

karyawan dalam pelaksanan perkerjaan. Seseorang dapat dikatakan

berprestasi kerja baik, manakala mereka dapat melaksanakan pekerjaan

dengan baik artinya mencapai sasaran atau standar kerja yang telah

ditetapkan sebelum atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan.

Komponen penting dalam melakukan penaksiran kinerja adalah

kuantitas dan kualitas kinerja seorang individu. Individu dinilai

berdasarkan pencapaian kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan dari

serangkaian tugas yang dilakukannya. Mempererat kaitan antara sistem

penilaian kinerja dan rencana-rencana strategik jangka panjang organisasi

dapat meningkatkan efektivitas organisasional. Dengan merancang sistem

penilaian kinerja yang sesuai dengan strategi organisasi, karyawan-

karyawan pada akhirnya akan bekerja dalam cara yang mendukung misi

organisasi. Kaitannya yang jelas di antara keduanya dapat pula

menciptakan suatu kultur yang akan lebih memperkukuh strategi

organisasi. Selain itu, jika sistem dirancang untuk membantu karyawan

mengelola daripada mencela kinerja-kinerja mereka, maka lebih besar

kemungkinan bahwa tujuan-tujuan individu dan organisasi akan bertemu.

Terdapat empat strategi organisasi berkenaan dengan sistem penilaian

kinerja.

Seorang karyawan yang dinilai menunjukkan kemungkinan tidak

berkinerja, akan tetapi sebenarnya dia mempunyai potensi, bisa jadi

Page 35: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

lingkungan kerjanya yang tidak mendukung. Apakah karyawan tersebut

mempunyai kondisi kerja yang menguntungkan untuk bekerja, cukup

informasi untuk mengambil keputusan yang dikaitkan dengan

pekerjaannya, waktu yang memadai untuk melakukan pekerjaan yang baik

dan lain-lainnya. Jika karyawan tersebut tidak mendapatkan maka jelas

kinerja akan terganggu.

Penilaian kinerja (perfomance approach) memainkan peranan yang

sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Karyawan

menginginkan dan memerlukan kompensasi yang berkenaan dengan

prestasi mereka dan penilaian menyediakan kesempatan untuk

memberikan kompensasi kepada mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan

standar, maka penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau

kemajuan karyawan dan untuk menyusun rencana peningkatan kinerja

karyawannya.

Malayu Hasibuan (2003: 95) mengemukakan bahwa indikator-

indikator yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja karyawan adalah:

a. Kesetiaan

Unsur kesetiaan dalam hal ini menyangkut loyalitas karyawan terhadap

pekerjaan, jabatannya dalam organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan

oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam

maupun di luar instansi.

b. Kedisiplinan

Penilai menilai disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada

dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan

kepadanya.

Page 36: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c. Kejujuran

Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya

memenuhi perjanjian, baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain,

seperti kepada para bawahan.

d. Kreativitas

Penilai mempunyai kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja

lebih berdaya guna dan berhasil guna.

e. Kerjasama

Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama

dengan karyawan lain secara vertikal atau horisontal di dalam maupun

di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

f. Kecakapan

Penilai menilai kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan

bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan

kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.

g. Kepribadian

Penilai menilai karyawan dan sikap perilaku kesopanan, periang,

disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang

baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar.

h. Tanggung jawab

Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan

kebijaksanannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana

yang digunakannya serta perilaku kerjanya.

Page 37: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Hubungan Iklim Komunikasi dengan Kinerja Karyawan

Setiap manusia yang ada di dunia ini, tidak mungkin dapat terlepas

dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi Hal ini dikarenakan,

manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang tidak

mungkin dapat hidup seorang diri. Dalam menjalani kehidupan

berorganisasi tersebut, manusia yang satu dengan yang lainnya saling

berinteraksi. Interaksi yang dilakukannya melalui komunikasi, baik secara

verbal maupun non-verbal, baik lisan maupun tulisan.

Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling

pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka

referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of

experience) diantara anggota organisasi. Dari pengalaman-pengalaman

komunikasi organisasi yang terjadi, perlahan-lahan akan membentuk suatu

iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan

persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan

pesan yang terjadi dalam organisasi (Pace, Wayne and Faules Don, 2002

:155).

Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang terdiri dari

unsur pemilik perusahaan, pimpinan perusahaan, dan juga karyawan.

Sebagai karyawan dalam suatu perusahaan, manusia akan berhadapan

dengan karyawan lain, dengan pimpinan perusahaan dan dengan aturan-

aturan (kebijakan-kebijakan) yang berlaku. Sekaligus menunjukkan

adanya keterikatan dalam pembagian dan pelaksanaan suatu tugas atau

pekerjaan. Karyawan merupakan salah satu aset terpenting bagi

Page 38: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

perusahaan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Pada saat

seseorang akan memasuki lingkungan kerja, maka secara otomatis

karyawan akan terikat dan mengikatkan diri pada perjanjian yang ada,

perjanjian tersebut berupa lisan dan juga tulisan, sehingga karyawan

diwajibkan untuk mematuhi perjanjian yang telah disepakati bersama.

Sehubungan dengan hal ini, maka pembinaan, karyawan harus terus

menerus diupayakan, agar timbul suatu motivasi kerja yang tinggi yang

berpengaruh pada peningkatan kinerja kerja karyawan. Adanya motivasi

yang tinggi akan membuat karyawan dapat lebih giat bekerja dalam

menjalankan suatu pekerjaannya.

Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi

kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada

anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan

memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka

dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas

mereka dan menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang

organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh

informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi;

secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota organisasi sehingga

mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-

keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang

bermutu tinggi dan memberi tantangan. (Pace dan Faules, 2002: 148)

Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri

dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-

Page 39: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

unsur tersebut terhadap komunikasi. (Pace dan Faules, 2002: 149). Dennis

mendefinisikan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman

yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang

mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan

dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. (Soemirat dan Ardianto,

2005 : 69).

Tingkat kinerja karyawan dalam perusahaan dapat bersumber dari

berbagai hal seperti upah atau gaji karyawan yang dianggap penting

sebagai faktor utama. Tidak hanya gaji saja yang dibutuhkan oleh

karyawan tetapi faktor untuk memperoleh rasa aman, hubungan yang baik

antara atasan dan bawahan, dan dukungan untuk memenuhi harapan dan

hal ini sering sekali disebut dengan iklim organisasi.(Davis and Newstrom,

2004 : 44).

Salah satu faktor yang mendukung peningkatan kinerja kerja

karyawan adalah dengan cara komunikasi. Komunikasi merupakan

aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat saling

berhubungan satu sama lain. Tidak ada manusia yang tidak terlibat

komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dihindari,

begitu halnya di dalam perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan para karyawan, perusahaan yang

mempunyai fungsi manajemen harus mampu menciptakan suasana kerja

yang harmonis diantara perusahaan dan karyawan. Hubungan harmonis

sebaiknya dibina secara khusus dalam suatu fungsi atau divisi (bagian)

yang memang bertugas mengatur internal relations. Fungsi tersebut

Page 40: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dilakukan oleh Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai pengatur laku

employee relations.

Peran karyawan pada suatu perusahaan sangat penting, dan hal

tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Apabila kinerja

para karyawan pada suatu perusahaan tidak maksimal, maka hasil yang

akan dicapai oleh perusahaan tersebut pun tidak akan maksimal pula. Di

tempat lain, iklim di dalam sebuah organisasi juga sangatlah penting

karena secara tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat

mempengaruhi cara hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi. Oleh

sebab itu, keberhasilan suatu organisasi dalam membangun iklim

komunikasi organisasi yang kondusif, sangatlah vital dalam meningkatkan

kinerja para karyawan.

Untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi

tersebut mempercayai karyawan dan memberi mereka kebebasan dalam

mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung

jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi

yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh

perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus

terang dari anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada

pra anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan

mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh

perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

Iklim komunikasi di dalam sebuah organisasi itu penting karena secara

tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara

Page 41: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi: kepada siapa orang-orang

berbicara, siapa saja yang disukai, bagaimana perasaan masing-masing

orang, bagaimana kegiatan kerja berlangsung dan bagaimana

perkembangan orang-orang di dalam organisasi (Pace dan Faules, 2002:

148).

Menurut Redding, yang dikutip oleh Pace dan Faules menyatakan

bahwa ”iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada

keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam

menciptakan suatu organisasi yang efektif“. (Pace dan Faules, 2002:149)

Dari sini dapat dilihat bahwa iklim komunikasi di dalam sebuah organisasi

itu perlu untuk diperhatikan agar dapat menciptakan sebuah organisasi

yang efektif. Di dalam buku komunikasi organisasi yang ditulis oleh Pace

dan Faules menegaskan hal ini dengan mengemukakan bahwa iklim

komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku

individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi

untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan

diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk

meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk

mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk

melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-

gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya, semua

ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Iklim yang negatif dapat benar-

benar merusak yang dibuat anggota organisasi mengenai bagaimana

Page 42: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi. (Pace dan Faules,

2002: 155)

Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para

anggota organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah

dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif

menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh

rasa persaudaraan. (Arni, 2004: 84) Jadi, iklim komunikasi memainkan

peranan sentral dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan

usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi. (Pace dan Faules, 2002:

155)

Dari sini dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki

pengaruh yang cukup penting bagi motivasi kerja dan masa kerja pegawai

dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan

dan mendukung komitmen pada organisasi dan iklim komunikasi yang

kuat seringkali menghasilkan praktik-praktik pengelolaan dan pedoman

organisasi yang lebih mendukung (Pace dan Faules, 2002: 156). Hal ini

didukung pula Soemirat, Ardianto dan Suminar bahwa iklim komunikasi

organisasi yang positif tidak hanya menguntungkan organisasi namun juga

penting bagi kehidupan manusia-manusia di dalam organisasi tersebut.

(Ardianto dan Soemirat, 2005: 68)

Dari uraian di atas mengenai iklim komunikasi organisasi, maka dapat

diketahui pentingnya peran iklim komunikasi organisasi bagi kehidupan

sebuah organisasi. Oleh karena itu iklim komunikasi organisasi merupakan

Page 43: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

hal penting yang tidak boleh diabaikan, tetapi harus diperhatikan oleh

organisasi khususnya dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

F. Definisi Konsep

1 Komunikasi Organisasi

Adalah kualitas pengalaman objektif individu mengenai lingkungan

internal organisasi, mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan

dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi dalam organisasi. (Arni

muhammad, 1995:85)

2 Kinerja Karyawan

Semangata kerja karyawan adalah kemampuan sekelompok orang untuk

bekerjasama dengan giat dan konsekuensi dalam mengejar tujuan bersama.

G. Implementasi Konsep

Iklim Komunikasi Organisasi memiliki indikasi-indikasi sebagai berikut:

1. Kegiatan, yaitu:

a. Briefing dimana dilakukan setiap sebulan sekali untuk menyalurkan

aspirasi antara atasan dengan bawahan. Secara tidak langsung bawahan

memberikan dukungan atas semua keputusan yang diberikan oleh

atasan demi kelancaran dan peningkatan kinerja karyawan yang lebih

optimal.

b. Rapat Bimbingan Teknis sering disebut RBT yaitu dilakukan setiap

bulan sekali sesuai dengan tanggal yang ditentukan. Kegiatan ini semua

Page 44: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan supaya terciptanya

kinerja karyawan yang lebih optimal.

2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan bersama, meliputi:

Karyawan berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai kebijakan

organisasi yang relevan dan sesuai dengan kedudukan mereka. Dimana

setipa di beri perkerjaan harus segera diselesaiakan tanpa penundaan

3. Bekerja sama untuk mencapai tujuan kinerja yang tinggi:

a. Karyawan bersedia bekerjasama dengan rekan-rekan kerja maupun

dengan pimpinan yang didasarkan pada tujuan bersama.

b. Karyawan bersedian membantu rekan-rekan kerja seperti pentingnya

tujuan bekinerja yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

H. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti memilih rumah Sakit Umum Kasih Ibu sebagai lokasi

penelitian dikarenakan ketertarikan terhadap kinerja karyawan yang sangat

maksimal dimana Rumah Sakit Kasih Ibu sebagi rumah sakit yayasan

yang tanpa menggunakan subsidi pemerintah sehingga penulis ingin

meneliti sebagaimana jauh kominikasi organisasi yang terjadi di Rumah

Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta

2. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif kualititatif. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih

Page 45: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

mudah untuk difahami dan mudah disimpulkan. Semua hasil fakta yang

sesuai dengan hasil risert dan kerja praktik di lapangan pada dasarnya

selalu jelas dan faktual. Peneliti mengembangkan konsep dan

penghimpunan fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Seperti

yang di ungkapkan oleh Sutopo, yaitu:

”Riset kualitatif cenderung menggunakan analisa induktif. Data

dikumpulkan bukanlah untuk mendukung atau menolak hipotesa yang

diajukan sebelum penelitian dimulai, tetapi abtraksi disusun kekhususun-

kekhususan yang telah dikumpulkan dan dikelompokan bersama lewat

pengumpulan data. Teori dikembangkan dimulai di lapangan dari data

yang terpisah-pisah, dan diatas bukti-bukti yang terkumpul yang saling

terkait” (HB, Sutopo, 2002:18).

Page 46: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Masri Singarimbun, populasi atau universe ialah jumlah

keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan digunakan. Dalam

penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Kasih

Ibu Surakarta dimana Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta memiliki

beberapa bagian yang akan diwakili tiap-tiap bagian ada 3 orang

sebagai purposive sampling

b. Sampel

Sampel diambil dari narasumber yang dianggap mengetahui secara

benar dari kondisi populasi. Didalam pengambilan sampel ini penulis

mempunyai seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan dari hasil

penelitiannya yaitu karyawan dan seorang atasan atau kepala bagian

yang terlibat didalam Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta untuk

membantu supaya penulis bisa menyelesaikan praktiknya. Suatu sampel

dapat dikatakan mewakili apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan

dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri

populasinya

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan. Fungsi

pengamatan dalam penelitian ini adalah menjelaskan serta merinci

gejala yang terjadi. Pengamatan dilakukan secara pasif dengan fokus

kegiatan para karyawan Rumah Sakit Umum Kasih Ibu.

Page 47: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Interview

Wawancara secara langsung dengan beberapa karyawan atau

responden. Teknik yang digunakan pada awal penelitian maupun pada

waktu proses penelitian berfungsi untuk memperjelas dan menambah

kelengkapan data yang diperlukan. Adapun data wawancara yang akan

penulis lakukan beberapa responden, antara lain:

1) Kepala Seksi

Penulis akan melakukan wawancara kepada kepala seksi di

beberapa departemen yang ada di Rumah Sakit Uum Kasih Ibu

untuk mengetahui fungsi dan kinerja tiap-tiap karyawan di masing-

masing departemen

2) Karyawan

Penulis akan mewawancarai beberapa karyawan tetap yang ada di

Rumah Sakit Umum Kasih Ibu untuk mengetahui tugas dan

kewajiban mereka sebagai karyawan

3) Pasien

Penulis akan mewawancarai beberapa pasien yang dirawat baik

inap maupun jalan, untuk mengetahui bagaimana menurut

pandangan mereka atas pelayanan dan kinerja para karyawan di

Rumah Sakit Umum Kasih Ibu.

c. Studi Pustaka

Page 48: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pengumpulan data dan teori yang mendukung dengan berbagai macam

buku, selembaran serta informasi non manusia seperti dokumen, agenda

(contoh data-data, hasil pemeriksaan, kebijakan pemerintah dan

lembaga) yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta

5. Validitas Data

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih sempurna perlu

dilakukan validitas data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara,

triangulasi data. Menurut H.B. Sutopo (2002: 78), menerangkan bahwa

triangulasi data merupakan suatu teknik yang didasari pola pikir

fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik

simpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pendang.

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa sumber data dengan

tujuan memberikan kebenaran, memperoleh kepercayaan terhadap suatu

data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang

berbeda dimana data yang satu dikontrol oleh data yang sama pada situasi

yang berbeda.

Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah

triangulasi dengan sumber, yang artinya teknik triangulasi yang

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib

menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya sama atau

sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa data

yang berbeda.

7. Teknik Analisa Data

Analisa data dalam suatu penelitian adalah menguraikan atau

Page 49: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memecahkan suatu permasalahan yang diteliti berdasarkan data yang

diperoleh kemudian diolah pokok permasalahan yang diajukan terhadap

penelitian yang bersifat deskriptif. dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik analisa data kualitatif interaktif. Dalam model

interaktif ini komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan secara

bersamaan dengan pengumpulan setelah data terkumpul. Tiga komponen

tersebut akan berinteraksi untuk mendapatkan kesimpulan dan apabila

kesimpulan yang didapat dirasa kurang maka perlu adanya verifikasi dan

penelitian kembali dengan mengumpulkan data di lapangan (H.B. Sutopo,

2002:98). Menurut H.B. Sutopo, ketiga komponen tersebut adalah :

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi

data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan

pengumpulan data, artinya reduksi data sudah berlangsung sejak

peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual,

melakukan pemilihan masalah, menyusun pertanyaan penelitian, dan

juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan.

b. Penyajian Data

Adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Penyajian data ini merupakan

rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila

dibaca, akan bisa difahami berbagai hal yang terjadi dan

memungkinkan peneliti untuk membuat sesuatu pada analisis ataupun

Page 50: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Dalam pengumpulan data, peneliti harus memahami arti berbagai hal

yang ditemui dengan melakukan pencatatan - pencatatan, peraturan - -

peraturan, pola-pola, pernyataan - pernyataan, konfigurasi - konfigurasi

yang memungkinkan arahan sebab akibat dan berbagai proporsi.

Adapun skema kerja analisa interaktif dapat digambarkan sebagai

berikut :

(Sumber : H.B. Sutopo, 2002:96)

Gambar I.1 Model Analisis Interaktif

Keterangan skema tersebut adalah sebagai berikut :

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Simpulan / Verifikasi

Pengumpulan Data

Page 51: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Proses analisa interaksi dimulai pada waktu pengumpulan data

penelitian. Penelitian selalu memuat reduksi data dan sajian data. Setelah

data terkumpul, tahap selanjutnya peneliti mulai melakukan usaha

penarikan kesimpulan berdasarkan apa yang terdapat dalam reduksi data

dan sajian data. Apabila data yang ada dalam reduksi dan sajian data

kurang lengkap maka kita kembalikan ke tahap pengumpulan data. Jadi

antara tahap satu dengan tahap yang lain harus terus berhubungan, dengan

membuat suatu siklus.

Page 52: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU SURAKARTA

A. Sejarah Perkembangan RS. Kasih Ibu Surakarta

Pendirian RS. Kasih Ibu Surakarta berangkat dari idealisme luhur yang

berkeinginan untuk mengabdi bagi masyarakat dan memberikan pelayanan

kesehatan tanpa memandang latar belakang penderita. Pendirian RS. Kasih Ibu

tersebut bermula dari dukung prakarsa beberapa tokoh masyarakat Surakarta

untuk mewujudkan serta meningkatkan pelayanan kesehatan, maka dihadapan

Notaris Soehartinah Ramli sepakat untuk mendirikan Yayasan “Kasih Ibu”

pada hari Sabtu tanggal 16 Juni 1979 di Surakarta. Para pendiri yayasan

tersebut adalah:

1. Bapak Hadi Soebroto

2. Bapak Robby Sumampow

3. Bapak Dokter H. Abdullah Hafid Zaini, SpOG.

Maksud dan tujuan dari pendirian Yayasan Kasih Ibu adalah untuk

dimanfaatkan bagi kemausiaan dan membantu pemerintah di bidang

pengobatan dan bidang sosial. Berdasarkan pada hal tersebut, maka diambil

langkah usaha dengan mendirikan poliklinik dan rumah sakit, khususnya

rumah sakit bersalin.

Pada tanggal 2 Februari 1981 diresmikan Rumah Bersalin Kasih Ibu

oleh Walikota Surakarta, yaitu Bapak Soekatmo, SH. dengan kapasitas 60

tempat tidur. Dalam perkembangan selanjutnya, Rumah Sakit Kasih Ibu

mengalami pasang surut dan berbagai perubahan terus terjadi. Pada tahun

Page 53: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1981 Dr. Lo Siauw Ging bergabung dengan demikian terjadi perombakan

struktur dan pada tahun 1982 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum

(RSU) Kasih Ibu atas pertimbangan kebutuhan akan jasa layanan kesehatan

masyarakat dan atas usul IKES (Inspektur Kesehatan).

Kasih Ibu sebagai RSU memberikan pelayanan kesehatan tidak hanya

seputar masalah kebidanan dan penyakit kandungan tetapi juga untuk berbagai

jenis penyakit yang lain, sehingga pada tahun 1982 semakin berkembang

dalam memberikan pelayanan kesehatan. Klinik umum, klinik gigi, dan juga

beragam poliklinik spesialis mulai dirintis.

Di bawah pimpinan Dr. Lo Siauw Ging, pada tahun 1983 sampai

dengan 1984 dilakukan perluasan sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 95

tempat tidur. Dengan adanya kemajuan yang pesat, maka direksi mengusulkan

perluasan gedung lima lantai dan usulan ini disetujui oleh Yayasan Kasih Ibu.

Program perluasan ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam GBHN

dan Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesahatan RI, yaitu bahwa

masyarakat termasuk swasta ikut bertanggung jawab dalam memlihara dan

mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan

gedung lima lantai dengan atap joglo yang merupakan jati diri daerah

Surakarta dimulai pada tanggal 20 September 1989.

Atas kerja keras dan komitmen yang tinggi RSU. Kasih Ibu di bawah

pimpinan Dr. Lo Siauw Ging sebagai direktur, berusaha menjadi yang terbaik

di Surakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan RSU. Kasih Ibu

pada tahun 1991 menjadi juara pertama dalam lomba bidang pelayanan

kesehatan, kebersihan dan ketertiban Rumah Sakit tingkat Jawa Tengah. Pada

Page 54: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

tahun yang sama RSU. Kasih Ibu juga menjadi juara pertama lomba rumah

sakit tingkat nasional dalam kategori Rumah Sakit Umum Swasta Kelas

Utama.

Pada tahun 2001 sampai dengan Februari 2002 dilakukan

pembangunan sistem pengelolaan pembuangan limbah medis cair “sistem

dewats” untuk menggantikan sistem sewage treatment. Dengan menggunakan

sistem yang baru ini, hasil test pengujian air limbah medis memenuhi

persyaratan dengan peraturan kadar maksimum yang diperbolehkan oleh

Standart Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Golongan II, SK GUB DIY No. 65 Tahun 1999.

Tidak hanya pembangunan fisik saja yang diperhatikan tetapi

kemajuan dalam pelayanan menjadi tujuan utama. Pembangunan Pelayanan

Persalinan yang telah dirintis oleh dr Hafidh Zaini, SpOG terus

dikembangkan, melalui tenaga yang terampil dan terlatih serta didukung

berbagai alat canggih, memberikan pelayanan persalinan yang aman, nyaman

dan benar Peran yang besar untuk mendukung perkembangan pada awal

pertumbuhan Pelayanan Kamar Bedah telah dilakukan oleh dr. Budi Kadarto,

SpB. beserta tim bedah RSU. Surakarta yang hingga kini terus berkembang,

dengan berbagai jenis layanan bedah maupun dengan peralatan yang semakin

cangih.

Pada tahun 1995, RSU Kasih Ibu telah mampu melakukan bedah

laparoscopy, pembedahan dengan luka minimal dan risiko lebih kecil yang

dikerjakan oleh dr. Sugandi, SpB, dokter bedah umum tetap RSU. Kasih Ibu.

Pada tahun yang sama, dilakukan pembaharuan alat USG. Pengoperasian CT

Page 55: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

scan mulai dilaksanakan pada tahun 2001. Dalam perkembangan selanjutnya,

RSU. Kasih Ibu berupaya untuk terus menambah jumlah dokter tetapnya baik

tenaga dokter spesialis maupun umum.

Pada tahun 1998, RSU. Kasih Ibu mendapatkan Sertifikat Akreditasi

Penuh dari Departemen Kesehatan RI sebagai pengakuan bahwa rumah sakit

telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang meliputi lima pokja,

yaitu: Administrasi dan manajemen, Pelayanan medis, Pelayanan gawat

darurat, Pelayanan keperawatan, Rekam medis. Untuk menghadapi era

globalisasi, pada tahun 2004 telah dilakukan regenerasi dengan melibatkan

generasi muda yang lebih dinamis dan energik dalam menghadapi masa yang

akan datang.

B. Tujuan, Visi, Misi dan Motto

Tujuan, visi, misi dan motto RSU. Kasih Ibu Surakarta adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan RSU. Kasih Ibu

Rumah Sakit Umum Kasih Ibu adalah sarana untuk memberikan

pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Visi RSU. Kasih Ibu

Terwujudnya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh lapisan

masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

tinggi.

Page 56: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Misi RSU. Kasih Ibu

Melaksanakan pelayanan kesehatan dan administrasi secara profesional

tanpa memandang latar belakang penderita.

4. Motto RSU. Kasih Ibu

Kasih dalam pelayanan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu

rangkaian herarki, artinya dalam suatu organisasi terdapat atasan yang

mempunyai bawahan. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan

perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-

bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Susunan atau struktur organisasi RSU. Kasih Ibu adalah sebagai

berikut:

1. Penasihat rumah sakit

2. Direktur

3. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan

4. Wakil Direktur Penunjang Medis

5. Wakil Direktur Umum

6. Manajer Pelayanan Medis

7. Manajer Keperawatan

8. Manajer Diagnostik dan Terapi

9. Manajer Instalasi dan Farmasi

Page 57: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

10. Manajer Sarana dan Rumah Tangga

11. Manajer HRD

12. Manajer Keuangan

13. Manajer Akuntansi

14. Sekretaris Rumah Sakit

15. Independent Officer Research and Development

16. Asisten Manajer Akuntansi

17. Supervisor IGD dan ICU

18. Supervisor VK dan Rawat Inap

19. Supervisor Rekam Medis

20. Supervisor Pembelian

21. Supervisor Pemasaran dan Humas

KASI MEDIS

22. Kasi VIP

23. Kasi Kelas I

24. Kasi Kelas II

25. Kasi Kelas III

26. Kasi Pediatrik VIP/I

27. Kasi Pediatrik II/III

28. Kasi Kebidanan/BKIA

29. Kasi UGD

30. Kasi OK

31. Kasi ICU/ICCU

32. Kasi Radiologi

Page 58: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

33. Kasi Mikrobiologi

34. Kasi Pathologi Klinik

35. Kasi Ins. Farmasi

KASI NON MEDIS

36. Kasi Rekam Medis

37. Kasi Gizi

38. Kasi Pemeliharaan

39. Kasi Rumah Tangga

40. Kasi Keamanan

41. Kasi Personalia

42. Kasi Keuangan

43. Kasi Billing

44. Kasi Tata Usaha

45. Staff Akuntansi

46. Staff Personalia

47. Staff Billing

Untuk lebih jelasnya susunan struktur organsasi RSU. Kasih Ibu akan

disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Page 59: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Page 60: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

D. Jenis Layanan Kesehatan

Jenis-jenis layanan kesehatan di RSU. Kasih Ibu Surakarta adalah

sebagai berikut:

1. Layanan Medis dan Perawatan

a. Instalasi Gawat Darurat (pelayanan 24 jam)

Sebagai instalasi pelayanan yang selalu siaga dalam penanganan kasus

kegawatan dan kedaruratan, IGD RSU. Kasih Ibu ditangani oleh

tenaga dokter yang berkompeten di bidangnya dan memiliki sertifikat

kegawatdaruratan. Refreshing dan perkembangan ilmu serta pelatihan

selalu dilakukan secara berkala bagi tenaga dokter dan paramedis yang

menangai IGD. IGD dilengkapi dengan peralatan dan sistem yang

mendukung untuk mengatasi kegawatan dan kedaruratan penderita.

Ruang resusitasi yang dilengkapi dengan DC Shock, EKG,

Endotrakeal Tube, Suction, Ambubag dewasa maupun anak,

memungkinkan untuk dilakukan life saving atau pernafasan buatan dan

pijat jantung untuk kasus-kasus gawat nafas atau jantung. Ruang

tindakan dan Bedah Minor di IGD memungkinkan untuk penanganan

luka dengan segera. Adanya ruang observasi memungkinkan pasien

yang telah ditangani kegawatannya dapat segera diobservasi dan jika

kondisi stabil memungkinkan untuk tidak dirawat dapat segera pulang.

b. Klinik Umum

Klinik Umum RSU Kasih Ibu memberikan pelayanan kepada

masyarakat yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan oleh

Page 61: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dokter umum yang berpengalaman dan profesional dalam menangani

masalah kesehatan. Jam Pelayanan : setiap hari kerja jak 08.00-14.00

WIB.

c. Klinik Gigi & Mulut

Menangani masalah kesehatan gigi pada segala usia baik berupa

perawatan dan pengobatan gigi yang bermasalah maupun pemeliharaan

gigi sehat agar tetap utuh dan semakin baik, serta memberikan

konsultasi seputar perawatan dan permasalahan gigi yang ditangani

oleh dokter gigi berpengalaman. Melayani setiap hari kerja Pagi jam

08.00-14.00 WIB, Sore jam 17.00-19.00 WIB.

d. Poliklinik Spesialis

Poliklinik Spesialis Full Time dan Poliklinik Spesialis Mitra untuk

memberikan pelayanan spesialistik

e. Klinik Ibu & Anak (BKIA) KB, Immunisasi, Pemeriksaan Kehamilan

Klinik ini melayani:

1) Berbagai vaksinasi dasar maupun lanjutan oleh tenaga dokter.

2) Pelayanan KB oral, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/Spiral maupun

suntikan.

3) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil oleh bidan berpengalaman.

Melayani setiap hari kerja jam 07.00-14.00 WIB. Pelayanan imunusasi

pada hari Selasa dan Jum’at.

f. Klinik Akupuntur dan Nyri

Cara pengobatan “tradisional” yang kini telah disertai pemahaman

ilmiah sehingga dapat dimanfaatkan unutk penanganan nyeri bersama

Page 62: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kedokteran modern. Rangsangan pada titik akupuntur membantu

mengurangi / mengatasi segala rasa nyeri. Menggunakan disposabel

needle sehingga menghindari penularan penyakit melalui jarum yang

ditangani dokter spesialis yang telah menempuh pendidikan di Beijing.

Jam kerja klinik : Senin-jum’at jam 12.00 WIB

g. Ruang Perawatan Inap

Ruang Perawatan yang tersedia di RSU. Kasih Ibu adalah sebagai

berikut :

1) Kamar Perawatan Umum/Dewasa, dengan kelas:

a) Super VIP

b) VIP

c) Kelas I

d) Kelas II

e) Kelas III

2) Kamar Khusus Ibu Paska Melahirkan/kasus kebidanan dan

kandungan, dengan kelas:

a) Super VIP

b) VIP

c) Kelas I

d) Kelas II

e) Kelas III

3) Kamar Perawatan Anak, dengan kelas :

a) Super VIP

b) VIP

Page 63: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c) Kelas I

d) Kelas II

e) Kelas III

4) Kamar Perawatan Bayi sakit

5) Kamar perawatan Bayi sehat (lahir di RSKI)

6) Kamar Isolasi

h. Intensif Care (ICU & ICCU) dengan ruang Isolasi

Intensif Care (ICU & ICCU) dengan ruang Isolasi Intensif Care (ICU

& ICCU) dengan ruang Isolasi di bawah pengawasan dokter jaga

khusus ICU/ICCU dan perawat yang berpengalaman. Didukung

dengan berbagai alat yang menjadi persyaratan : Central Monitor, Bed

Side Monitor, Central Oksigen, Ventilator, Suction, Infusion pump,

Syringe pump, Pulse Oksimeter, DC Shock, EKG, Decubitus Bed,

Ambubag dewasa maupun anak. Adanya ruang isolasi memungkinkan

kasus-kasus khausus yang semula ditangani di bangsal menjadi

mungkin untuk ditangani lebih intensif.

i. Persalinan

Layanan Persalinan dilakukan oleh dokter specialis dan bidan. Kamar

VK/Bersalin terdiri empat kamar yang didukung dengan alat monitor

baik untuk ibu maupun untuk monitor janin yang akan dilahirkan.

j. Pembedahan

RSU. Kasih Ibu memiliki 4 ruang operasi yang terdiri dari

1) Kamar Bedah Septik : 2 Kamar

2) Kamar Bedah A Septik : 2 Kamar

Page 64: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Serta fasilitas Ruang Sadar untuk memonitor dan menangani pasien

yang keluar dari kamar operasi sehingga setelah kondisi stabil, pasien

dapat dipindah ke bangsal. Masing-masing ruang operasi di lengkapi

dengan peralatan modern yang sesuai standar mulai dari meja operasi,

lampu operasi, mesin anestasi, perlatan bedah lainnya.

Dengan fasilitas dan peralatan tersebut kamar operasi ini dapat

melakukan operasi:

1) Bedah umum

2) Bedah ortopedi atau tulang

3) Bedah digesif atau pencernaan

4) Bedan urologi

5) Bedah saraf

6) Bedah plastik

7) Bedah mulut

8) Bedah mata

9) Bedah THT

10) Bedah tumor

RSU. Kasih Ibu juga memiliki layanan bedah tanpa mondok “one day

surgery” untuk menangani pasien wasir (ambien)

k. Endoskopi

Endoskopi adalah suatu cara untuk melihat bagian dalam tubuh

manusia secara langsung melalui berbagai lubang tubuh yang

dikendalikan dari luar, sehingga tidak merusak atau menciderai baian

tubuh. Dengan alat ini dapat digunakan untuk melihat berbagai

Page 65: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kelainan saluran pencernaan, dapat juga untuk mengobati secara

langsung, maupun mengambil contoh jaringan dalam (biopsi) untuk

pemeriksaan lebih lanjut.

l. Layanan kunjungan (home care/home visit)

Layanan kesehatan dan perawatan secara terpadu oleh

dokter/perawat/laborat /fisioterapis bersama anggota keluarga yan

diberikan kepada penderita yang kondisi kesehatannya telah

memungkinkan untuk dirawat keluarga di rumah dan maupun untuk

penderita dengan penyakit kronis.

m. Hot line service “Anda bertanya dokter menjawab”

Sebagai layanan konsultasi seputar permasalahan kesehatan via

telepon, dokter jaga akan membantu memberikan solusi bagi problem

kesehatan anda.

n. Sterilisator

Mensucikan segala peralatan medis dan set operasi serta ruangan

perawatan agar infeksi nosokomial (infeksi yang didapat dari rumah

sakit) dapat dihindari.

o. Rekam medis

Suatu sistem pengolahan catatan medik seluruh pasien agar tertata dan

tersimpan teratur, rapi untuk memudahkan pencarian sewaktu kembali

serta terjaga keamanannya.

p. Pendaftaran

Pendaftaran sebagai bagian penerimaan pasien yang akan memandu

pasien untuk mencatat data pasien, dengan sistem penomoran tunggal

Page 66: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

seumur hidup akan menjamin kesinambungan catatan medis yang

bersangkutan.

2. Layanan Penunjang Medis

Sesuai dengan namannya, layanan ini bersifat menunjang pelayanan medis

yang telah dilakukan, sehingga dengan bantuan layanan penunjang medis,

pelayanan medis yang diberikan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.

Layanan penunjang medis dapat bersifat diagnisis maupun teraputik.

Layanan ini meliputi:

a. Instalasi radiologi

Radiologi RSU. Kasih Ibu memberikan pelayanan 24 jam untuk kasus

darurat serta memiliki berbagai peralatan canggih yang terdiri dari:

1) Rontgen X ray, merupakan pemeriksaan dengan X ray yang

memberikan gambaran kondisi suatu bagian tubuh.

2) Panoramic dental foto yang mampu merekam sekaligus dalam satu

foto bagian rahang dan gigi geligi.

3) CT. scan, suatu sistem pemeriksaan rontgen dengan fasilitas

komputer yang mampu memeriksa lapis demi lapis.

4) USG 4 dimensi, merupakan cara memeriksa suatu bagian tubuh

dengan menggunakan getaran suara yang berfrekuensi ultra akan

memberikan gambaran yang dapat dilihat melalui monitor TV

maupun dicetak dalam kerta foto.

b. Instalasi laboratorium

Laboratorium RSU. Kasih Ibu memberikan pelayanan 24 jam untuk

kasus darurat, melayani pemeriksaan hematologi, kimia klinik, analisa

Page 67: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

gas darah dan elektrolit, imunoserologi, mikrobiologi, urinalisa dan

analisa faeces.

c. Instalasi farmasi

Menyediakan keperluan obat dan perbekalan farmasi berkualitas baik

orang, infus, injeksi, obat luar, vaksin, dan lain-lain yang paten

maupun generik, tersedia pula obat askes untuk pelayanan rawat jalan

dan rawat inap.

d. Treadmill

Merupakan alat rekaman jantung pada saat jantung diberi beban

aktivitas yang bermanfaat untuk mengetahui adanya penyakit jantung

lebih dini, menilai kapasitas fungsi jantung baik pada orang normal

maupun penderita penyakit jantung, serta dapat pula untuk menentukan

efektivitas pengobatan yang telah dilakukan penderita penyakit

jantung.

e. Gizi

Pelayanan konsultasi gizi oleh tenaga ahli yang akan membantu

memberikan perencanaan dan solusi diet yang tepat sesuai dengan

kondisi kesehatan pasien. Bagian gizi menyediakan dan menyajikan

makanan bagi pasien yang sesuai dengan standar nilai gizi yang

dibutuhkan.

f. Fisioterapi

Suatu usaha penyembuhan yang menggunakan sarana pengobatan

berupa panas, dingin, latihan gerak, listrik, air untuk pemeliharaan,

peningkatan, pemulihan dan penyembuhan fisik.

Page 68: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Layanan Penunjang Non Medis

Fasilitas penunjang non medis merupakan bagian yang tidak dapat

dilepaskan dari pelayanan yang diberikan RSU. Kasih Ibu. Fasilitas

tersebut di antarannya:

a. Loundry atau pencucian

Fasilitas untuk menjamin tersedianya linen (sprei, selimut, sarung

bantal, handuk dan lain-lain) dalam keadaan bersih higienis dan rapi

agar pasien merasa nyaman.

b. Linen

Menyediakan keperluan linen seperti pakaian operasi, pakaian, ICU,

waslap dan lainnya untuk kebutuhan pelayanan.

c. Cleaning service atau kebersihan

Bertugas memelihara kebersihan di lingkungan RSU. Kasih Ibu 24 jam

sehari. Sampah atau limbah rumah sakit dibedakan dalam sampah

medis dan sampah non medis untuk membedakan cara penanganannya

sehingga lingkungan rumah sakit tetap sehat akan terjamin.

d. Sanitasi rumah sakit

Mengingat rumah sakit merupakan tempat yang rawan kuman, secara

berkala dilakukan penyemprotan di seluruh lingkungan RSU. Kasih

Ibu untuk mengeliminasi hewan penyebar kuman seperti tikus, lalat,

kecoa, nyamuk.

Page 69: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

e. Pengolahan limbah rumah sakit

Meliputi pengolahan limbah cair maupun limbah padat agar tidak

mencemari lingkungan. Pengolahan limbah cair menggunakan sistem

dewarts yang sesuai dengan standar air limbah (IPAL) dewarts.

f. Kendaraan atau ambulance

Memberikan pelayanan penjemputan maupun mengantar pasien, serta

sebagai tim dalam pelayanan home care dan home visit.

g. Pemeliharaan

Melaksanakan pemeliharaan gedung atau lingkungan maupun isi

bangunan baik berupa alat non medis, alat medis, elektronik dan

komputer. Selain tenaga listrik dari PLN, RSU. Kasih Ibu

menyediakan tenaga listrik cadangan berupa generator pembangkit

listrik darurat.

4. Layanan Umum dan Administrasi

Layanan umum dan administrasi ini terdiri dari:

a. Informasi

Sebagai sarana yang disediakan untuk membantu

pasien/keluarga/pengunjung maupun masyarakat yang membutuhkan

informasi pasien yang diopname maupun informasi tentang pelayanan

yang tersedia di RSU. Kasih Ibu.

b. Operator

Menjamin kelancaran komunikasi pertelepon baik dari luar maupun

dari antar bagian rumah sakit, pelayanan tersedia 24 jam.

Page 70: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. Pemasaran dan humas

Menjamin kelancaran hubungan yang baik dengan pelanggan melalui

sosialisasi program-program rumah sakit serta mengolah dan

menangani kritik, saran dan keluhan dari pelanggan agar terjadi

koreksi dan peningkatan mutu pelayanan.

d. Keamanan

Dalam rangka memberikan rasa aman, maka tenaga keamanan RSU.

Kasih Ibu selalu siap siaga 24 jam untuk menjaga dan menanggulangi

masalah keamanan di lingkungan RSU. Kasih Ibu.

e. Akuntansi

Bagian ini bertugas mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung

jawab terhadap pembukuan dan sistem administrasi rumah sakit.

f. Gudang medis

Bertanggung jawab atas ketersediaan obat, perbekalan farmasi dan alat

medis rumah sakit dalam jumlah yang cukup sehingga memperlancar

pelayanan yang diberikan oleh RSU. Kasih Ibu.

g. Gudang non medis

Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan dan alat yang bersifat non

medis rumah sakit dalam jumlah yang optimal sehinga memperlancar

pelayanan yang diberikan oleh RSU. Kasih Ibu.

h. Keuangan

Bertanggung jawab atas keuangan rumah sakit, baik dari pemasukan,

pengolahan, penyimpanan, maupun pengeluaran yang didukung oleh

Page 71: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

tenaga billing, kasir, penagihan maupun penganalisa keuangan rumah

sakit.

i. Pembelian

Bertanggung jawab dalam pengadaan seluruh kebutuhan rumah sakit

sesuai dengan kriteria dan kebutuhan masing-masing bagian.

j. Personalia

Bertanggung jawab melakukan pengolahan dan pengembangan serta

pembinaan sumber daya manusia menuju budaya kerja positif dalam

rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

k. Sekretariat

Bertanggung jawab dalam mengelola sistem kesekretariatan dengan

tujuan menjamin tertib administrasi manajemen RSU. Kasih Ibu.

Page 72: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Identitas Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Manajer di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta

Pemilihan subjek ini karena manajer merupakan jembatan antara Direktur

utama dengan kasi beserta karyawan dalam berinteraksi. Manajer yang

diwawancarai

a. Manajer pelayanan medis dan keperawatan : Dr. Ndarumurti Pangersti,

Sp.PD

Subyek penelitian ini berusia 40 tahun dengan kulit putih, rambut lurus dan

masih energik, selain itu responden bersikap ramah pada saat penelitian

dilakukan dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan peneliti

dengan baik dan terkadang juga tersenyum.

b. Manajer Perawatan : Sukini, S.Kep

Subyek penelitian ini berusia 38 tahun dengan kulit sawo matang, rambut

lurus panjang dan badannya agak sedikit gemuk tetapi tetap kelihatan segar

dan semangat di dalam bekerja.

c. Manajer Personalia : Dr. Ari Dartoko

Subyek penelitian ini berusia 35 tahun seorang pria yang masih muda yang

menjabat sebagai Manajer Personalia atau HRD. Penampilan subyek

penelitian ini menarik karena gagah dan berkulit sawo matang dengan

rambut pendek rapi dan menggunakan kacamata.

Page 73: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

d. Manajer Diagnotik dan Terapi : Dr. Irveta Kania C, M.Kes

Responden penelitian ini berusia 38 tahun yang telah menjabat sebagai

Manajer Diagnostik dan Terapi selama 5 tahun. Responden berparas cantik

dan putih, rambutnya panjang, berkacamata dan tubuhnya langsing.

e. Manajer Instalasi Farmasi: Dra. Dwi Astuti, Apt

Responden penelitian ini berusia 44 tahun berkulit putih, mempunyai dua

orang anak, sudah bekerja selama 13 tahun di RSU Kasih Ibu Surakarta.

2. Kepala Seksi di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta

Pemilihan subjek tersebut dengan maksud bahwa mereka memahami sekaligus

pengambil kebijakan di departemennya masing dalam rangka meningkatkan

kinerja karyawannya. Kasi yang diwawancarai :

a. Kasi Perawat Bangsal : Yustina Purwaningsih, AMK

Subyek penelitian berusia 31 tahun dengan lulusan pendidikan DIII

Keperawatan sudah cukup umur karena telah berusia 55 tahun, tetapi

masih semangat dalam bekerja, rambutnya juga sebagian sudah ada yang

berwarna putih, dengan kulit putih.

b. Kasi Rawat Jalan : Tri Sundari, AMK

Subyek penelitian ini berusia 43 tahun, berparas cantik, putih dengan

rambut lurus, berkacamata dan masih kelihatan segar di usianya.

Responden sangat kooperatif dengan peneliti saat melakukan wawancara.

c. Kasi Gizi : Ari Mawarni, A.Md

Responden penelitian ini berusia 38 tahun, rambutnya ikal sebahu, kulitnya

sawo matang.

d. Kasi Instalasi Farmasi : Sri Banyuni, Apt

Responden penelitian ini berusia 32 tahun, rambutnya lurus cukup panjang

Page 74: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

tetapi dikucir, kulitnya coklat dan responden aktif dalam menjawab

pertanyaan dari responden.

e. Kasi Personalia : Dra. Tarini

Responden penelitian ini berusia 40 tahun, rambutnya keriting,

berkacamata, kulitnya coklat dan responden kelihatan berwibawa dan

responden selalu tersenyum dalam menjawab pertanyaan dari peneliti.

f. Kasi Keamanan : Sodik Raba Sadikin, Amd

Subyek penelitian ini berusia 40 tahun seorang pria dengan badan yang

tegap, gagah dan berambut cepak. Kulitnya sawo matang, Subyek

penelitian ini sangat pro aktif dalam pelaksanaan penelitian untuk

membantu peneliti dalam sesi tanya jawab.

g. Kasi Rekam Medik : Yuni Rumpitnawati

Subyek penelitian ini sudah cukup umur karena telah berusia 55 tahun,

tetapi masih semangat dalam bekerja, rambutnya juga sebagian sudah ada

yang berwarna putih, dengan kulit putih.

3. Karyawan

Pemilihan subjek ini berdasarkan bahwa kinerja pelayanan rumah sakit tidak

terlepas dari karyawan baik karyawan medis maupun non medis. Oleh karena

itu diambil beberapa karyawan untuk dapat memberikan informasi dan data

yang dibutuhkan. Perawat yang di wawancarai yaitu:

a. Perawat : Mulani, AMK

Subyek penelitian berusia 38 tahun yang sudah bekerja di RSU Kasih Ibu

Surakarta selama 14 tahun. Responden berbadan agak kurus, kulit putih,

mempunyai etos kerja yang baik dan mampu bekomunikasi yang baik

dengan peneliti.

Page 75: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b. Perawat : Aryadi AMK

Subyek penelitian berusia 39 tahun, seorang pria dengan dua orang anak

perempuan. Penampilan responden rambut keriting, berkumis dengan kulit

sawo matang.

c. Perawat : Sri Utami, AMK

Subyek penelitian berusia 39 tahun, seorang ibu dengan dua orang putra

dan satu orang putri. Ibu ini berbadan cukup gemuk, dengan rambut lurus

sebahu dan berkulit sawo matang.

d. Karyawan bagian Instalasi Farmasi

Subyek penelitian masih sangat muda dan masih fresh graduate berusia 25

tahun. Data diri responden bahwa responden berkulit putih, rambutnya

panjang dan cantik.

e. Karyawan Gizi : Gema Akber Ramadhan

Responden penelitian ini berusia 29 tahun, masih single atau belum

menikah, berpenampilan cukup menarik, dan sangat sopan menjawab

pertanyaan dari peneliti

f. Karyawan Bagian HRD : Kustiyati, A.Md

Responden penelitian ini berusia 30 tahun, cukup menarik, rambutnya

lurus, kulitnya coklat dan ramah dalam menjawab pertanyaan dari peneliti.

g. Karyawan Bagian Humas : Yovita, A.Md

Responden penelitian ini berusia 32 tahun, cukup menarik, ramah,

rambutnya lurus, kulitnya putih, interaktif.

h. Karyawan Bagian Keamanan : Sutrisno

Responden penelitian ini berusia 52 tahun, sudah kelihatan tua tetapi masih

Page 76: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

energik, berpenampilan cukup rapi, rambutnya lurus tetapi sudah sedikit

beruban.

i. Karyawan Bagian Keamanan: Joko Tristiwanto

Responden penelitian ini berusia 50 tahun dengan rambutnya lurus, kulit

hitam, penampilan cukup rapi, sopan dan ramah.

j. Karyawan Bagian Marketing : David Pangaribuan

Responden penelitian ini berusia 26 tahun masih single, baru bekerja

selama 3 tahun, rambutnya lurus, kulit hitam, penampilan cukup rapi dan

ramah kepada peneliti.

k. Karyawan Kasir : Sri Nuryati, SE

Responden penelitian ini berusia 45 tahun, lulusan S1 program studi

akuntansi, rambutnya lurus sebahu, berkacamata, kulitnya sawo matang

dan masih cukup menarik.

l. Karyawan Kasir : Sri Heruwati

Responden penelitian ini berusia 50 tahun, seorang wanita yang sudah

cukup umur, berkacamata, kulitnya coklat, rambutnya sudah sedikit

beruban.

B. Data Tentang Iklim Organisasi dalam Menunjang Kinerja Karyawan di

RSU Kasih Ibu Surakarta

Rumah sakit adalah satu wadah badan hukum yang bertujuan untuk

pengobatan masyarakat luas. Begitu pentingnya rumah sakit bagi publik

menyebabkan peran rumah sakit sangat dibutuhkan. RSU Kasih Ibu Surakarta

Page 77: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

adalah salah satu organisasi swasta yang ada di Surakarta yang bergerak dalam

bidang jasa yaitu jasa pelayanan kesehatan.

Sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa pelayanan

kesehatan, tentunya rumah sakit ingin memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat/pasien dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu untuk mewujudkan

pelayanan kesehatan yang memuaskan, RSU Kasih Ibu Surakarta

mengupayakannya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada. Dalam

upaya peningkatan pelayanan kesehatan, rumah sakit menghadapi perubahan

lingkungan yang berjalan cukup pesat dan persaingan antar rumah sakit khususnya

di Surakarta ini begitu ketat, maka diperlukan berbagai upaya untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai upaya yang dilakukan oleh RSU

Kasih Ibu Surakarta dalam peningkatan pelayanan kesehatan melalui kinerja

karyawan baik medis maupun non medis di masing-masing bagian yaitu di bagian

medis dan keperawatan, bagian penunjang medis dan bagian umum.

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Bagian Medis dan Keperawatan

Komunikasi yang terjadi antara para pegawai akan menciptakan suatu

iklim komunikasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan suasana

komunikasi yang tercipta oleh pola hubungan antarpribadi yang berlaku dalam

organisasi. Dalam berkomunikasi, orang-orang selalu melibatkan persepsinya.

Iklim komunikasi merupakan salah satu dimensi penting dalam organisasi

karena ia merupakan persepsi keseluruhan pegawai atas sifat-sifat komunikasi

dalam organisasi. Karena iklim komunikasi merupakan refleksi kolektif

suasana perasaan pegawai, maka kondisi ini pada akhirnya akan sangat

Page 78: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

berpengaruh, baik terhadap peningkatan kemampuan kerja masing-masing

individu maupun terhadap efisiensi kerja di lingkungan instansi secara

keseluruhan.

Iklim komunikasi organisasi di bagian Medis dan Keperawatan bersifat

terbuka. Hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan Manajer Pelayanan

Medis dan Keperawatan yaitu Dr. Ndarumurti Pangesti, Sp.PD ( 40 tahun)

yang menyatakan pendapatnya bahwa :

“Komunikasi di bagian kami bersifat terbuka, dimana antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan baik, bahkan komunikasi antara bawahan dengan level di atasnya juga berlangsung dengan baik, tetapi khusus tugas tertentu maka kami selaku pimpinan berhak memberikan keputusan yang harus ditaati oleh karyawan kami” (wawancara, Senin 14 Juni 2010). Hal senada juga diungkapkan oleh Manajer Perawatan Sukini, S.Kep (38

tahun) yang menyatakan :

“Penting bagi bagian kami untuk berkomunikasi dengan baik antar karyawan, kami juga open dengan karyawan, khususnya dalam interaksi masalah tugas dan pekerjaan, hal ini penting bagi kami untuk bekerjasama dalam tugas, bahkan kami mempunyai agenda yang berupa briefeng ataupun pertemuan antar anggota dan kami serahkan sepenuhnya kepada kepala seksi masing-masing bagian” (wawancara, 14 Juni 2010). Iklim komunikasi sebuah organisasi dapat mempengaruhi cara hidup

pegawai, kepada siapa pegawai bicara, siapa yang disukainya, bagaimana

perasaannya, bagaimana kegiatan pekerjaannya, bagaimana perkembangannya,

apa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya menyesuaikan diri dengan

organisasi.

Keberadaan briefing di tiap-tiap bagian bertujuan untuk melakukan

koordinasi dalam rangka meningkatkan pelayanan. Mengenai pentingnya

briefing dalam rangka menunjang kinerja ini juga dikemukakan oleh Yuni

Page 79: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Rumpitnawati (55 tahun) selaku Kepala Seksi Rekam Medik RSU Kasih Ibu

Surakarta mengenai pertanyaan dari peneliti mengenai pentingnya kegiatan

briefing dalam rangka peningkatan kinerja karyawan :

“belum mbak... tingkat Pelayanan di Rumah Sakit Kasih Ibu belum memenuhi standar kesehatan yang bertaraf internasional, untuk itulah kami selalu mengadakan briefing seperti yang mbak ungkapkan tadi agar kerjasama antar bagian dengan baik, serta menciptakan komunikasi, yang baik dan benar serta berkesinambungan demi peningkatan pelayanan dan peningkatan kinerja karyawan” (wawancara, Selasa, 22 Juni 2010). Hal lain juga diungkapkan oleh Yustina Purwaningsih AMK (31 tahun)

selaku Kasi Perawat Bangsal di RSU Kasih Ibu Surakarta mengenai tingkat

pelayanan rumah sakit dan kinerja karyawan. Dalam kesempatan

wawancaranya Kasi Perawat menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

Selama ini pelayanan kami memang belum berstandar internasional, tetapi kami bekerja menurut protap dan kami juga diwajibkan untuk melakukan briefing satu bulan sekali khususnya di bagian kami dalam rangka peningkatan kinerja kami sehingga kinerja kami yang akan datang akan jauh lebih baik (Wawancara, Selasa, 22 Juni 2010). Hal yang sama juga dinyatakan oleh perawat selaku karyawan medis

Mulani AMK (38 tahun) mengenai kegiatan yang dilakukan di RSU Kasih Ibu

Surakarta, dalam kesempatan wawancaranya menyatakan :

Tujuan pelayanan yang ditetapkan di bagian kami adalah pelayanan yang optimal, kita sebagai karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu berusaha memberikan pelayanan dengan baik, ramah dan menghargai saran dan kritik dari pasien dan bila ada kritik dari pasien maka hal itu menjadi referensi pada saat kegiatan pertemuan antar bagian yang dilakukan setiap bulan sekali.(Wawancara, Selasa, 22 Juni 2010). Pelayanan yang baik berhubungan langsung dengan perawat, karena

bagian inilah yang melakukan interaksi secara langsung dengan pasien dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, sehingga langsung ataupun

tidak langsung kinerja perawat menjadi sorotan utama oleh keluarga pasien

Page 80: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta.

Hasil wawancara dengan perawat RSU Kasih Ibu Surakarta yaitu Aryadi,

AMK (34 tahun) menyatakan pendapatnya :

“Saya cuma bekerja sebaik mungkin melayani para pasien entah penilaian apa yang diberikan kepada kami para perawat tetapi tugas kami adalah membantu pasien yang sakit agar cepat sembuh sehingga kami selaku perawat ada pertemuan setiap bulan untuk perbaikan kinerja kami (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010) Hal lain diungkapkan oleh Sri Utami AMK (39 tahun) yang juga salah

seorang perawat di RSU Kasih Ibu Surakarta dalam wawancaranya

menyatakan pendapatnya mengenai upaya peningkatan kinerja melalui

kegiatan-kegiatan karyawan :

“Ya kami selaku perawat ada pertemuan rutin selain silaturahmi antar karyawan, pertemuan ini hanya khusus karyawan di masing-masing kamar ataupun bangsal, yang dipimpin oleh kepala bangsal kami berupaya melakukan evaluasi pekerjaan kami guna perbaikan pelayanan kami pada pasien. (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010)

Komunikasi yang bersifat terbuka di bagian Medis dan Keperawatan

tentu saja mendorong partisipasi dari karyawan. Partisipasi karyawan di RSU

Kasih Ibu Surakarta khususnya di bagian Medis dan Keperawatan berupaya

untuk menyelaraskan kegiatan masing-masing karyawan dalam organisasi

dengan maksud agar supaya semua kegiatan yang terkait dapat diselesaikan

tepat waktu sesuai rencana dengan hasil kepuasan pasien.

Partisipasi karyawan dapat dilaksanakan pada saat mengadakan rapat-

rapat baik formal maupun non formal yang membahas berbagai hambatan

yang dihadapi oleh Bagian Medis dan Keperawatan di RSU Kasih Ibu

Surakarta dan dalam rapat atau pertemuan tersebut diharapkan akan mencapai

kesepakatan bersama apa yang harus dilakukan agar dapat mengatasi

Page 81: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

hambatan-kelemahan dan meningkatkan kesempatan-kekuatan untuk

memperoleh hasil yang memuaskan.

Hasil wawancara dengan Manajer Pelayanan Medis menyatakan bahwa :

“Partisipasi karyawan itu penting… karena kami juga perlu mendengar aspirasi mereka, agar mereka itu terus berupaya meningkatkan kinerjanya dan itu baik bagi instansi” (wawancara, 14 Juni 2010). Sementara itu dalam kesempatan wawancaranya Manajer Perawatan

mengemukakan pendapatnya mengenai pentingnya partisipasi bagi karyawan

yaitu :

“Saya kira perlu adanya partisipasi dari karyawan, karena merekalah yang berhubungan langsung dengan pasien, bukan kami… kami akan mengambil kebijakan yang dianggap kami penting dan perlu, tetapi tetap mendengar aspirasi dari karyawan” (wawancara, 14 Juni 2010). Yustina Purwaningsih AMK (31 tahun) selaku Kasi Perawat juga

mengungkapkan hal yang sama mengenai pentingnya partisipasi karyawan di

RSU Kasih Ibu Surakarta yaitu :

Ya... kami selaku bagian medis di rumah sakit jelas memandang perlu partisipasi dari anggota kami.....karena kami bekerja sebagai tim perawat yang langsung mengurusi pasien sehingga perlu adanya kerjasama dan partisipasi antar anggota agar pelayanan yang kami berikan dapat maksimal. (wawancara, Selasa, 22 Juni 2010).

Untuk memanfaatkan sumberdaya manusia dalam mencapai tujuan

organisasi, diperlukan hubungan kerjasama antara sumberdaya manusia yang

ada dalam rumah sakit baik antara atasan dengan bawahan, antara bawahan

dengan atasan ataupun antara bawahan dengan bawahan dalam suatu

organisasi.

Salah seorang perawat RSU Kasih Ibu Surakarta Mulani, AMK

memandang penting peran ataupun partisipasi karyawan bagi kemajuan rumah

Page 82: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sakit dan khususnya bagi kinerja karyawan. Dalam wawancaranya dengan

peneliti menyatakan :

“Kami bertugas secara shift dalam satu kelompok, oleh karena itu kami sering ngobrol bareng dalam menangani masalah pasien, cara penanganan pasien, secara tidak langsung itulah peran dan partisipasi kami bagi rumah sakit sekaligus bagi kemajuan kami sendiri”. Sementara itu hasil wawancara dengan Sri Utami, AMK salah seorang

perawat RSU Kasih Ibu Surakarta mengenai adanya partisipasi karyawan bagi

rumah sakit yaitu :

“Bagi saya partisipasi itu adalah bentuk kerja kami,,, dengan bekerja yang baik kami telah berpartisipasi bagi rumah sakit….(wawancara, Rabu 18 Agustus 2010)”. Hal lain dikemukakan oleh Aryadi AMK (34 tahun) yang juga salah

seorang perawat di RSU Kasih Ibu Surakarta, dalam kesempatan

wawancaranya menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

“partisipasi yang kami lakukan…utamanya saat briefing maka tiap-tiap karyawan diharapkan memberikan pendapatnya…demi kebaikan bersama saya kira itulah partisipasi kami bagi rumah sakit ini. (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010). Kasi Rekam Medik juga mempunyai kebijakan dalam rangka partisipasi

karyawan di bagiannya. Dalam kesempatan wawancaranya menyatakan :

“Partisipasi karyawan di bagian kami sebenarnya ada…karyawan kami minta untuk mengutarakan pendapatnya saat ada pertemuan rutin ataupun saat penanganan pada pasien” (wawancara, Selasa, 22 Juni 2010).

Iklim komunikasi organisasi di bagian Medis dan Keperawatan juga

berupaya untuk meningkatkan kerjasama tim di bagian tersebut. Kerjasama tim

di bagian Medis dan Keperawatan perlu dijalin karena dengan pekerjaan yang

shift maka antar karyawan dituntut untuk bekerja dan saling melakukan

komunikasi mengenai perawatan pasien.

Page 83: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Hal ini dibenarkan oleh Manajer Pelayanan Medis dalam kesempatan

wawancaranya yang menyatakan :

“Selain partisipasi kami juga berupaya untuk meningkatkan kerjasama antar karyawan, hal ini kami galakkan dalam setiap briefing ataupun pertemuan yang kami lakukan, hal ini untuk membina kesadaran dari karyawan bahwa penting untuk bekerja sama” Hal ini diperkuat oleh Ibu Yuni Rumpitnawati selaku Kasi Rekam Medik

mengenai kerjasama antar karyawan di rumah sakit, dalam kesempatan

wawancaranya menyatakan bahwa :

“Kami selaku kasi rekam medik meminta karyawan kami untuk bekerja sama satu sama lain agar tercipta pelayanan optimal pada pasien..kami meminta masing-masing karyawan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada karyawan lain sehingga pelayanan pada pasien tidak terhambat”

Dalam setiap melakukan pekerjaan, sangatlah diperlukan bagi seseorang

untuk memiliki pengetahuan,wawasan dan pengalaman terkait pekerjaan. akan

tetapi bila pekerjaan itu melibatkan lebih dari 2 (dua) orang, masih perlu

ditambah lagi perlu adanya kesadaran dan kerjasama yang baik antar

karyawan. Kerjasama tim antar karyawan ini juga dinyatakan oleh Aryadi

AMK, salah seorang karyawan yang menyatakan :

“Jelas ada kerjasama tim mbak… kan dibagi tiap shift jadi saat pergantian shift maka kami menunggu shift berikutnya dulu merekomendasikan pekerjaan setelah itu baru pulang, begitu seterusnya”

Adanya kerjasama antar karyawan tersebut maka rumah sakit dapat

melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik. Hal ini juga

disampaikan oleh Perawat yaitu Mulani, AMK dalam kesempatan

wawancaranya perawat ini menyatakan :

“Kerjasama jelas penting mbak. apalagi kita kerja shift.. di mana masing-masing karyawan bertugas melanjutkan tugas dari karyawan yang lain, misalnya kami masuk shift I yaitu pagi hari... maka selepas kami pulang

Page 84: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dan diganti dengan shift II yang bekerja siang sampai malam maka kami tidak pulang terlebih dahulu sebelum rekan kami datang.. setelah itu kami memberikan informasi mengenai kondisi pasien yang perlu diperhatikan dan begitu seterusnya”

Hal senada juga diungkapkan oleh Kasi Rawat Jalan yaitu Ibu Tri

Sundari AMK (43 tahun), dalam kesempatan wawancaranya menyatakan

bahwa :

“Perlu adanya kerjasama antar karyawan mbak...ataupun antar karyawan dengan pimpinan...hal ini untuk menghindari tumpang tindih kebijakan, jika ada komunikasi maka karyawan dapat menerima informasi pekerjaan dengan baik dan hal itu tentu berimbas pada kinerja karyawan itu sendiri”. (sumber, wawancara, selasa 22 Juni 2010).

2. Iklim Komunikasi Organisasi di Bagian Penunjang Medis

Bagian Penunjang Medis terdiri dari bagian diagnostik dan terapi,

instalasi farmasi dan bagian gizi, dimana masing-masing bagian tersebut

dikepalai oleh seorang kepala seksi.

Iklim komunikasi dalam rangka peningkatan kinerja di bagian

Penunjang Medis ini juga terdiri dari adanya kegiatan di lingkungan bagian

Penunjang Medis, partisipasi dan kerjasama yang terdapat di bagian ini.

Hasil wawancara dengan Manager Diagnostik dan Terapi Dr.Irveta

Kania C, M.Kes (38 tahun) mengenai peningkatan kinerja melalui kegiatan di

lingkungan Penunjang Medis diketahui bahwa :

“Ya ada kegiatan di bagian kami khususnya di bagian diagnostik dan terapi, dalam rangka meningkatkan kinerja kami maka kami selalu melakukan kegiatan pertemuan satu bulan sekali, ataupun saat-saat khusus tertentu” (wawancara, 15 Juni 2010).

Sementara itu Manager Instalasi Farmasi yaitu Dra. Dwi Astuti., Apt

(44 tahun) dalam kesempatan wawancaranya menyatakan bahwa :

Page 85: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

“Mengenai kegiatan di tempat kami khususnya bagian Instalasi Farmasi maka kami mengembangkan komunikasi terbuka tetapi khusus di lingkup karyawan Instalasi Farmasi, hal ini kami tekankan bahwa komunikasi di bagian kami memang untuk orang-orang kami saja”(wawancara, 15 Juni 2010).

Kekuatan seorang pemimpin adalah kuatnya kepatuhan bawahannya

kepadanya. Hal ini merupakan buah dari proses membangun kedekatan

manajer dengan karyawannya. Salah satu kemanfaatan dari suatu kedekatan

adalah manajer memiliki pemahaman yang mendalam tentang identitas berikut

kebutuhan dan kepentingannya. Sementara karyawan sendiri merasa

diperhatikan oleh manajernya. Dengan demikian ketika manajer menghadapi

permasalahan yang terjadi di tiap unit kerja maka pendekatannya adalah

pemberdayaan sumberdaya manusia. Pendekatan itu tidak mungkin berhasil

efektif kalau manajer itu sendiri tidak dekat dengan para karyawannya.

Hal ini diakui oleh Kasi Gizi, yaitu Ari Mawarni A.Md (38 tahun) ,

yang dalam wawancaranya menyatakan :

“Saya berusaha untuk dekat dengan karyawan, karena pada dasarnya kami juga karyawan dan mereka juga karyawan, oleh karena itu pendekatan melalui pertemuan dalam rangka meningkatkan kinerja secara kontinyu kami lakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan yaitu satu bulan sekali kami rapat” (wawancara, 15 Juni 2010).

Pertemuan dengan karyawan memang menjadi tolok ukur dalam

mengukur kinerja karyawan secara keseluruhan di satu bagian, hal ini terbutkti

dari hasil wawancara dengan karyawan bagian Gizi, yaitu Gema Akbar

Ramadhan (27 tahun) dalam kesempatan wawancaranya menyatakan bahwa :

“Pertemuan rutin diadakan sebulan sekali mbak.. di dalam pertemuan itu kami juga melakukan evaluasi untuk kinerja bulan lalu….masalah apa yang dihadapi saat bertugas dan rencana kegiatan bulan berikutnya” (wawancara, 15 Juni 2010).

Page 86: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Sementara itu Karyawan bagian Instalasi Farmasi Monica, Apt (25 tahun)

dalam kesempatan wawancara mengenai pertemuan yang diadakan di tiap

bagian menyatakan bahwa :

“ya ada pertemuan tiap bulan sebagai bahan pertemuan antara kami dan rekan-rekan lain untuk saling kenal, saling evaluasi dalam pelaksanaan pekerjaan” (wawancara, 15 Juni 2010).

Karyawan merupakan faktor penting dalam organisasi, karena hal ini

terkait dengan kinerja sebuah organisasi. Sebagai lembaga pelayanan

kesehatan, tidak terlepas dari profesionalisme pegawai dalam menjalankan

tugasnya dan apabila karyawan mempunyai tingkat profesionalisme masih

rendah maka akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang akan diberikan.

Hal ini terkait juga dengan komitmen dari para karyawan, karena dengan

karyawan yang memiliki komitmen maka profesionalisme akan dapat

terwujud. Untuk itulah diperlukan adanya partisipasi karyawan di dalam

pengambilan keputusan, di mana dengan adanya partisipasi tersebut maka akan

terjalin komunikasi antara karyawan sehingga karyawan merasa mempunyai

peran di dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adanya

partisipasi dari karyawan dalam berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai

kebijakan rumah sakit yang relevan dan sesuai dengan kedudukan mereka

sehingga karyawan akan lebih besemangat di dalam menyelesaikan

pekerjannya.

Hasil wawancara Kasi Gizi mengenai partisipasi karyawan bahwa :

“wah perlu itu mbak… karyawan perlu berpartisipasi itu semua demi kebaikan bersama khususnya di bagian kami ini, karena kami sebagai penyelenggara kebutuhan gizi di rumah sakit sehingga masukan dari karyawan sangat membantu kami di dalam menyusun menu masakan tiap harinya (wawancara, 15 Juli 2010).

Page 87: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Sementara itu Kasi Instalasi Farmasi Sri Banyuni, Apt (32 tahun) dalam

kesempatan wawancaranya juga menyatakan pentingnya partisipasi dari

karyawan, hal ini diketahui bahwa :

“partisipasi itu merupakan tugas utama dari karyawan kalo menurut saya, karyawan yang baik pasti akan berpartisipasi karena adanya partisipasi dari karyawan berarti karyawan sendiri juga care terhadap pekerjannya”(wawancara, 15 Juli 2010). Suatu bagian harus mempunyai peraturan yang berlaku, sehingga dapat

membentuk kerangka usaha pencapai misi. Suatu kelompok atau grup dapat

menjadi tim manakala ada kesepakatan terhadap misi dan ketaatan terhadap

peraturan yang berlaku, untuk itulah kerjasama tim perlu dilakukan agar

karyawan dapat bekerja untuk mencapai tujuannya yaitu pelayanan

masyarakat.

Hasil wawancara dengan Gema Akber Ramadhan salah satu karyawan

bagian gizi mengenai kerjasama tim adalah :

“dalam menentukan menu biasanya kami berembug dulu mbak antar karyawan, baik untuk menu pagi, siang ataupun malam, sehingga antar karyawan tercipta kerjasama yang baik”

Keberadaan kerjasama tim ini juga menjadi perintah dari Kasi Bagian Gizi,

dalam kesempatan wawancaranya menyatakan :

“ya ada kerjasama donk… kami perintahkan untuk karyawan gizi membuat menu gizi lalu diberikan ke saya saya periksa dan ditindaklanjuti oleh karyawan tersebut, tetapi kami membebaskan kepada karyawan untuk bekerjasama menentukan jenis menunya” (wawancara, 15 Juli 2010)

Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa dalam rangka

peningkatan kinerja karyawan khususnya di bagian Penunjang Medis maka

sistem komunikasi yang terjadi adalah sistem terbuka karena antar karyawan

dan karyawan dengan pimpinan terjalin dengan baik dan saling bekerja sama

Page 88: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

antar karyawan serta yang utama adalah memberikan kebebasan kepada

karyawan untuk berpartisipasi di dalam pekerjannya.

3. Pelaksanaan Iklim Komunikasi Organisasi di Bagian Umum

Perlunya peningkatan kinerja ini diketahui dari hasil wawancara dengan

salah seorang karyawan yaitu Dra. Tarini selaku Kepala Seksi HRD (Human

Resources Departement) yang menyatakan bahwa :

Kinerja kami saya rasa sudah cukup baik, terbukti dengan meningkatnya kunjungan pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap, karena Rumah Sakit Kasih Ibu mengutamakan pelayanan pasien (wawancara hari Senin, 14 Juni 2010).

Hal ini diperkuat oleh karyawan bagian HRD yaitu Kustiyati A.md (30

tahun) yang menyatakan bahwa :

“Saya kira secara keseluruhan kinerja kami cukup baik karena biasanya kami selalu melakukan riset pada pasien ataupun keluarga pasien dan hasilnya selama ini bahwa kinerja kami cukup baik” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010).

Hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa pada dasarnya kinerja

karyawan di RSU Kasih Ibu sudah cukup baik, hal ini terbukti bahwa rumah

sakit melalui keberadaan Humasnya kontinyu di dalam penyebaran angket

untuk mengetahui kepuasan pasien dan hasilnya bahwa pasien cukup puas

dengan pelayanan atuapun kinerja dari rumah sakit.

Bagian HRD merupakan bagian yang bertugas di dalam pembagian

tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam rangka optimalisasi

kinerja dari rumah sakit. Penjabaran tugas dan estimasi beban kerja RSU Kasih

Ibu Surakarta seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tarini selaku Kasi HRD

menyatakan :

”Untuk pembagian tugas tiap-tiap bagian sudah sangat jelas sekali, jadi karyawan tidak bingung dalam pengerjaan pekerjaan sudah sendiri-

Page 89: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sendiri jadi untuk tumpang tindih pekerjaan tidak terjadi. Diharapkan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (pengguna jasa layanan kesehatan) dan juga pihak rumah sakit”. (Wawancara, Senin, 21 Juni 2010)

Sementara itu karyawan bagian Humas yang lain yaitu Yovita A.md (32

tahun) dalam kesempatan wawancaranya menyatakan pendapatnya mengenai

job deskripsi dari masing-masing karyawan di RSU Kasih Ibu Surakarta :

”Menjadi bagian dari manajemen rumah sakit memang tidak mudah karena kami dituntut jeli di dalam mengkoordinir karyawan di tiap-tiap bagian untuk berkesinambungan menjalankan tugasnya kami harus menetapkan hari kerja bagit tiap-tiap karyawan medis dan non medis agar semuanya tertata rapi dan saling bekerja sama demi pemberian pelayanan pada pasien (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010).

Kinerja karyawan di rumah sakit merupakan hasil kerja karyawan

baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang

telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh

kemampuan individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan organisasi.

Dengan kata lain kinerja individu merupakan hasil kerja dari pegawai.

Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan tidak terlepas dari

adanya iklim komunikasi organisasi di dalam RSU Kasih Ibu Surakarta.

Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat

dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa

organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan

dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka

tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan

informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan

dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai

dan terus terang dari anggota organisasi sehingga secara aktif dapat

Page 90: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

memberi pemahaman kepada para anggota organisasi bahwa keterlibatan

mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh

perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

Keberadaan iklim organisasi di RSU Kasih Ibu Surakarta

berdasarkan hasil wawancara dengan Kasi HRD Dra. Tarini menyatakan :

“Ya, selama ini kami telah membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan komunikasi antar karyawan, sehingga karyawan dapat saling mengenal dan bekerja sama dalam rangka peningkatan kinerja dalam pemberian pelayanan pada masyarakat” (wawancara, Senin 21 Juni 2010.

Hal ini juga diperkuat oleh Kustiyati, Amd, dalam wawancaranya

dengan peneliti menyatakan pendapatnya :

“Iklim komunikasi di rumah sakit ini baik, walaupun diakui ada karyawan yang tidak mengenal karyawan satu dengan yang lain, misalnya karyawan medis kan masuknya shift sehingga terkadang tidak mengenal karyawan di bagian lain, tetapi hal itu bukan menjadi penghalang atas upaya komunikasi antar karyawan yang kami bangun” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010).

Sementara itu Yovita, Amd (25 tahun) memberikan penjelasan

mengenai iklim komunikasi organisasi yang adai di RSU Kasih Ibu

Surakarta, dalam kesempatan wawancaranya beliau menyatakan

pendapatnya :

“Selaku bagian HRD tugas kami adalah menjadi jembatan antar karyawan, kami membuat rencana misalnya outbond…atau juga antar bagian di lingkungan kami juga mempunyai pertemuan sendiri misalnya ada arisan perawat, arisan bidan yang tempatnya keliling ke rumah-rumah karyawan secara bergantian, kegiatan ini merupakan hal positif sehingga kami selalu berupaya untuk andil menjaga kerukunan antar karyawan kami, karena secara tidak langsung jika karyawan saling rukun maka kinerja karyawan dalam pemberian pelayanan juga akan semakin baik” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010).

Dari sini dapat dilihat bahwa iklim komunikasi di dalam RSU Kasih

Ibu Surakarta perlu diperhatikan agar dapat menciptakan sebuah organisasi

Page 91: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

yang efektif. Iklim komunikasi dapat memberi pedoman bagi keputusan dan

perilaku karyawan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh karyawan

untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan

diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk

meraih kesempatan dalam pekerjaannya secara bersemangat, untuk

mendukung para rekan lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif,

dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan

organisasi dan operasinya, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi.

Hal tersebut diperkuat oleh Manajer Human Resources Departement

RSU Kasih Ibu Surakarta Dr. Ari Dartoko (35 tahun) dalam kesempatan

wawancaranya kepada peneliti mengatakan bahwa :

“Kinerja yang baik menjadi tujuan utama bagi kami dalam pelayanan kesehatan, untuk itu kami selaku HRD berusaha membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja melalui pemberdayaan komunikasi yang baik antar karyawan baik medis maupun non medis, selain itu kami juga membuat kebijakan mempertemukan karyawan agar bisa saling sharing, atau mengungkapkan pendapat satu sama lain demi kemajuan bersama” (wawancara, Selasa, 22 Juni 2010). Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa iklim komunikasi

organisasi pentingnya peran iklim komunikasi organisasi bagi RSU Kasih

Ibu Surakarta. Dalam kesempatan wawancaranya juga Manajer HRD RSU

Kasih Ibu Surakarta juga menyatakan ada tiga hal yang menjadi kebijakan

rumah sakit dalam rangka meningkatkan iklim komunikasi organisasinya

yaitu :

“Selama ini kami membuat tiga kebijakan utama dalam rangka menciptakan iklim komunikasi organisasi di rumah sakit, antara lain yaitu mengadakan kegiatan yang berupa briefing di mana kami lakukan sebulan sekali untuk menyalurkan aspirasi karyawan, yang kedua adalah Rapat Bimbingan Teknis atau yang biasa kami sebut RBT yang juga kami lakukan sebulan sekali, selain itu kami juga

Page 92: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

berusaha meningkatkan partisipasi karyawan dan kerjasama antar karyawan demi peningkatan kinerja pelayanan kesehatan kami (wawancara, Selasa, 22 Juni 2010).

Segala kegiatan karyawan di RSU Kasih Ibu Surakarta mempunyai

tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kegiatan yang rutin dilakukan

oleh karyawan antara lain adalah briefing dan Rapat Bimbingan Teknis

(RBT).

Kegiatan briefing dilakukan setiap sebulan sekali untuk menyalurkan

aspirasi antara atasan dengan bawahan dan hal ini secara tidak langsung

bawahan memberikan dukungan atas semua keputusan yang diberikan oleh

atasan demi kelancaran dan peningkatan kinerja karyawan yang lebih

optimal. Rapat Bimbingan Teknis sering disebut RBT dilakukan setiap bulan

sekali sesuai dengan tanggal yang ditentukan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Tri Sundari selaku Kasi Rawat

Jalan RSU Kasih Ibu Surakarta dalam kesempatan wawancaranya

mengatakan :

“Apa mbak.. briefieng oh ya ada... kami lakukan sebulan sekali, tetapi jika ada sesuatu yang penting kami juga melakukan briefing di mana briefing yang dilakukan tersebut hanya antar bagian, jadi tidak semua karyawan di briefing tetapi masing-masing bagian melalui kepala seksinya menetapkan briefing, misalnya kai di rawat jalan maka kami melakukan briefing dengan karyawan rawat jalan dan lain sebagainya. (wawancara, 22 Juni 2010).

Selain pelaksanaan briefing juga dilakukan Rapat Bimbingan Teknis

yang juga dilakukan setiap bulan sekali dengan tanggal yang telah ditentukan

oleh masing-masing bagian. Hal ini terbukti dari pernyataan Kasi Keamanan

dalam kesempatan wawancaranya mengenai Rapat Bimbingan Teknis yang

dilakukan oleh karyawan RSU PKU Kasih Ibu Surakarta :

Page 93: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

“Rapat Bimbingan Teknis kami lakukan sebulan sekali tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang mendesak kami langsung melakukan koordinasi, hal ini kami lakukan apabila ada karyawan yang tidak bekerja dengan baik maka kami juga mengarahkan/menegur Satpam untuk mempelajari SOP/Protap, dan diharap intropeksi dan harus bekerja lebih baik (wawancara, Selasa 22 Juni 2010).

Kegiatan Rapat Bimbingan Teknis yang dilakukan oleh karyawan

memang mempunyai tujuan tertentu salah satunya adalah untuk menanggapi

komplain atau keluhan yang dilakukan oleh pasien ataupun keluarga pasien.

Keberadaan Rapat Bimbingan Teknis ini juga Hal ini dibenarkan oleh

karyawan keamanan RSU Kasih Ibu Surakarta. Hal ini diketahui saat

wawancara dengan karyawan keamanan Sutrisno (52 tahun) dan Joko

Tristiwanto (50 tahun). Dalam kesempatan wawancaranya Sutrisno

menyatakan pendapatnya :

“Ya benar mbak… Rapat Bimbingan Teknis dilakukan sebulan sekali… kami selaku anggota keamanan wajib hadir dalam acara tersebut guna silaturahmi antar anggota dan juga menunggu instruksi dari kepala keamanan” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010).

Sementara itu dalam wawancaranya dengan Joko Tristiwanto diketahui

bahwa :

“Itu rapat rutin biasa kok mbak.. Cuma penting bagi kami untuk melakukan evaluasi tugas dan penyusunan jadwal kerja itu aja…tetapi kalo ada kejadian penting baru kami juga rapat dadakan” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010) Di tiap-tiap bagian dalam rangka peningkatan kinerja membuat

kebijakan-kebijakan melalui kepala seksinya, begitu juga di bagian marketing

bahwa dalam rangka peningkatan kinerja karyawan maka perlu melakukan

konsolidasi antar karyawan di bagian yang sama. Hal ini terbukti dari hasil

wawancara dengan David Pangaribuan (26 tahun) selaku karyawan bagian

Page 94: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

marketing yang menyatakan pendapatnya mengenai pertemuan antar bagian di

RSU Kasih Ibu Surakarta :

“Kami sering kumpul dengan teman-teman selepas pulang kerja ataupun setelah tugas keluar untuk mengurus sesuatu, walaupun tidak secara resmi pertemuan itu tetapi kami dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang baik dalam rangka membantu kinerja khususnya di bagian kami” (wawancara hari Rabu, 18 Agustus 2010). Adanya pertemuan yang dilakukan oleh karyawan di tiap bagian tersebut

untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan pada saat karyawan bertugas,

karena pasien perlu diberikan pelayanan dengan baik sehingga mereka merasa

puas dengan pelayanan rumah sakit dan bisa segera sembuh.

Sebagai sebuah institusi jasa pelayanan maka akan timbul pro dan kontra

bagi penggunanya. Ada yang merasa puas dan ada yang merasa tidak puas.

Pernyataan dari Kasi HRD dalam kesempatan wawancaranya mengenai

kinerja karyawan sudah bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan prosedur

akan tetapi penilaian pasien pelayanan masih kurang memuaskan, di mana :

Jika ada pasien yang merasa pelayananya masih kurang memuaskan maka kami meminta semua bagian untuk melakukan Rapat Bimbingan Teknis untuk mempelajari masalah / kasus pasien yang masih belum memuaskan, kita diskusikan dengan karyawan untuk tetap bekerja konsisten. (wawancara, Senin 21 Juni 2010). Sementara itu hasil wawancara dengan perawat Mulani, AMK mengenai

adanya pasien ataupun keluarga pasien yang merasa tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan menyatakan pendapatnya :

“Saya kira itu biasa mbak…ada yang puas ada yang merasa tidak dilayani…yang penting kami udah bertugas dengan baik itu aja… penilaian kan dari mereka…tapi kami yang sudah berusaha” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Aryadi AMK salah seorang

perawat, dalam kesempatan wawancaranya menyatakan :

Page 95: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

“Kalo masalah puas dan tidak puas pasti selalu ada…yang penting kerja udah maksimal…gitu aja mbak” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010).

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Humas RSU Kasih Ibu Surakarta,

mengenai adanya komplain dari pasien ataupun keluarga pasien dalam

pelayanan rumah sakit.

“Ya biasanya kami yang terkena komplain dari pasien mbak... kami kan di bagian sekretariat yang menjadi humas di rumah sakit ini dan kami berada di depan sehingga jika ada pasien yang tidak puas kami terkadang yang menjadi sasaran.. oleh karena itu kami perlu meningkatkan kerjasama yang baik dari semua pihak, sehingga peningkatan pelayanan bisa terus berjalan kearah yang optimal (wawancara, Selasa 22 Juni 2010). Pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien tidak hanya diberikan oleh

karyawan medis saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab pada bagian yang

lain yaitu di kasir. Dalam hubungannya antara pelayanan dan pertemuan

ataupun kegiatan yang dilakukan oleh segenap karyawan di RSU Kasih Ibu

Surakarta, maka hasil wawancara dengan karyawan bagian kasir yaitu Sri

Nuryati S.E (45 tahun) menyatakan pendapatnya :

“Kami juga berhubungan langsung dengan pasien, saya kira masalah ketidakpuasan pada pasien di bagian kami hanya pada kekurangpahaman mereka tentang administrasi yang kami tentukan aja misalnya dalam pembayaran yang memakai PKMS dan yang tidak memakai kadang-kadang masih ada yang bingung dan keliatannya seperti marah” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010). Sementara itu wawancara dengan Sri Heruwati (50 tahun) yang juga

salah seorang kasir, dalam wawancaranya menyatakan :

“saya jarang menerima komplain secara langsung dari pasien dan keluarganya, tapi banyak yang bertanya apakah bisa nitip pembayaran, bagaimana ngurus PKMS saya kira itu-itu saja” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010). Berdasarkan hal tersebut maka iklim komunikasi organisasi yang

diterapkan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta adalah berusaha untuk meningkatkan

Page 96: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

kinerja karyawannya melalui kebijakan untuk mengadakan briefing maupun

Rapat Bimbingan Teknis. Adanya briefing ataupun Rapat Bimbingan Teknis di

tiap-tiap bagian di rumah sakit tersebut untuk meminimalisasi terjadinya

komplain dari pasien ataupun keluarganya sekaligus sebagai sebuah institusi

jasa maka kepuasan pasien menjadi prioritas utama bagi rumah sakit sehingga

ke depannya pelayanan yang diberikan akan menjadi lebih baik.

Partisipasi karyawan merupakan indikator utama pembentuk iklim

komunikasi, oleh karena itu perlu ditingkatkan partisipasi karyawan dalam

upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Dra. Tarini selaku Kasi HRD dalam kesempatan

wawancaranya :

“ya kami memang mencoba untuk meningkatkan partisipasi karyawan agar karyawan merasa diorangkan di rumah sakit ini... adanya partisipasi karyawan akan berimbas pada kinerja mereka karena karyawan merasa senang dapat berpartisipasi di dalam peningkatan pelayanan yang kami lakukan, untuk itulah partisipasi menjadi kunci utama bagi HRD yang diamanatkan ke tiap bagian di instansi rumah sakit ini agar setiap Kasi yang ada perlu memberdayakan partisipasi karyawan di tiap bagiannya”(wawancara, Senin, 21 Juni 2010).

Keberadaan partisipasi karyawan akan membuat karyawan tersebut

merasa dihargai keberadaannya. Hal ini dibenarkan oleh Kusyati A.md selaku

karyawan bagian HRD, dalam kesempatan wawancaranya menyatakan

pendapatnya mengenai partisipasi karyawan yaitu :

“Keputusan yang diambil di bagian kami merupakan buah kerjasama antara kami di bagian HRD, maksudnya adalah kebijakan dari atasan kami akan kami upayakan tetapi kami juga dapat memberikan masukan mengenai pelaksanaanya apabila menyimpang dari kebijakan yang telah ditetapkan”. (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010).

Sementara itu karyawan bagian HRD mengutarakan pendapatnya

mengenai partisipasi karyawan khususnya di bagian HRD yaitu :

Page 97: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

“Ya kami diberi kebebasan berpartisipasi asalkan itu demi kemajuan rumah sakit secara keseluruhan” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010).

Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit yang terus meningkat secara

berkelanjutan yang didukung kebijakan pimpinan rumah sakit dan memuaskan

pasien ataupun pengguna jasa rumah sakit. Partisipasi merupakan wawasan

organisasi dan dalam pengembangannya agar selalu sesuai dengan kebijakan

dan kebutuhan pengguna jasa karena itu selalu dapat dipertimbangkan inisiatif

atau referensi baru yang memperbaiki wawasan tersebut.

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan karyawan bagian kasir yaitu Sri

Heruwati, di mana dalam kesempatan wawancaranya menyatakan :

“Partisipasi kami wujudkan dengan bekerja, itu aja….kalo pengambilan keputusan ada di pimpinan kami…kami berupaya untuk mematuhinya”(wawancara, Selasa, 22 Juni 2010). Sementara itu Sri Nuryati S.E yang juga salah seorang karyawan di

bagian kasir menyatakan pendapatnya mengenai partisipasi di dalam

pengambilan keputusan bersama di RSU Kasih Ibu Surakarta, di mana dalam

kesempatan wawancaranya :

“Partisipasi bagi saya adalah kerjasama tim khususnya di bagian kasir, karena dengan kerjasama tim maka segala masalah dapat diatasi bersama menyangkut masalah pengurusan keuangan” (Wawancara, Rabu 18 Agustus 2010).

Salah satu faktor yang dapat mendukung hubungan kerjasama tersebut

adalah komunikasi, adanya komunikasi antara sumberdaya manusia dalam

organisasi akan membentuk iklim komunikasi organisasi. Suasana komunikasi

yang kondusif di RSU Kasih Ibu Surakarta akan mampu mendorong

tumbuhnya partisipasi karyawan adanya partisipasi karyawan akan

Page 98: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

meningkatkan kinerja positif yang memuaskan dan timbul kesediaan untuk

mengusahakan tingkat kinerja yang tinggi bagi kepentingan rumah sakit.

Kasi Keamanan Shidik Raba Shadikin A.md (40 tahun) dalam

kesempatan wawancaranya juga menyatakan pendapatnya bahwa :

Kami selaku tim keamanan secara pribadi memang menyatakan bahwa kejasama antar anggota kami terjalin baik hanya saja komunikasi kami memang kurang karena saya langsung yang mengambil keputusan di bagian kami tanpa koordinasi, akan tetapi setelah adanya masukan dari bagian HRD mengenai pentingnya partisipasi karyawan dan kami mencobanya di mana sekarang anggota kami bisa memberikan masukan-masukan yang dapat membantu saya di dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keamanan rumah sakit. (wawancara, Selasa 22 Juni 2010). Kepala Seksi seksi harus mampu mengikut sertakan karyawan, agar

memahami secara jelas apa visi dan misi rumah sakit. Hal ini sangat perlu,

agar karyawan dapat memahami apa tujuan dari rumah sakit tersebut maka

karyawan akan merasa diikut sertakan dalam mencapai tujuan perusahaan, dan

hasil akhirnya karyawan juga akan ikut menikmati. Dengan menyadari hal

tersebut, karyawan akan lebih mudah memahami serta menyadari bahwa

rumah sakit harus tumbuh dan berkembang, agar dapat bersaing dengan

kompetitornya selaku industri pelayanan jasa.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sutrisno selaku keamanan RSU

Kasih Ibu Surakarta dalam kesempatan wawancaranya mengatakan bahwa :

“Partisipasi kami adalah menjaga keamanan rumah sakit pada intinya tetapi kepala keamanan kami juga meminta saya untuk mengutarakan pendapatnya guna meningkatkan standarisasi keamanan kami, saya senang diajak ngobrol hal tersebut karena berarti saya menjadi bagian rumah sakit ini” (Wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010). Sementara itu Joko Tristiwanto dalam kesempatan wawancaranya

mengenai partisipasi di bidang keamanan menyatakan pendapatnya bahwa :

Page 99: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

“Kepala keamanan kami meminta kami selalu berkoordinasi antara satu dengan yang lain.. kami juga dimintai pendapatnya dalam menangani masalah yang terjadi” (Wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010).

Berdasarkan hal tersebut maka peran kepala seksi atau kepala bagian di

RSU Kasih Ibu sangat penting, untuk duduk bersama dengan karyawan, dan

menjelaskan mengapa perlu dilakukan langkah-langkah dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab rumah sakit.

Salah satu keberhasilan sebuah instansi dalam hal ini RSU Kasih Ibu

Surakarta ditentukan oleh keberadaan karyawan yang berdedikasi tinggi untuk

kemajuan dan prestasi rumah sakit. Keberadaan karyawan yang demikian

bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci

strategi membangun daya saing rumah sakit. Suatu rumah sakit dapat

mencetak karyawan yang berdedikasi tinggi apabila mampu menciptakan Rule

Of The Game di dalam membangun kinerja karyawan.

Salah satunya adalah kerjasama antar karyawan dalam rangka

meningkatkan kinerja karyawan. Kerjasama antar karyawan mempunyai dua

tujuan yaitu menciptakan komunikasi antar karyawan dan meningkatkan

hubungan antar karyawan. Hal ini diungkapkan oleh Manajer HRD RSU Kasih

Ibu Surakarta dalam kesempatan wawancaranya :

“Kerjasama antar karyawan yang kami maksud bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar karyawan sekaligus menciptakan hubungan kerja yang baik antar karyawan, sehingga karyawan lebih mengenal satu sama lain dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (wawancara, Senin 21 Juni 2010).

Hal senada juga diungkapkan oleh David Pangaribuan selaku Pemasaran atau

Marketing Rumah Sakit :

Kerjasama itu penting, kami bekerjasama dengan bagin humas sekaligus bekerja dengan bagian lain untuk memasarkan rumah sakit...sekaligus

Page 100: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

melakukan koordinasi untuk melakukan program-program tertentu agar rumah sakit menjadi lebih terkenal..misalnya ada program pelayanan kesehatan yang baru..maka kami selaku marketing akan membuat berbagai spanduk leaflet dan lain sebagainya agar pelayanan tersebut dapat diketahui oleh masyarakat. (wawancara, Selasa 22 Juni 2010).

Karyawan bagian kasir juga menyatakan pendapatnya mengenai pentingnya

kerjasama antar karyawan dalam menunjang kinerja rumah sakit. Dalam

kesempatan wawancaranya menyatakan bahwa :

Saya dan rekan-rekan bekerja sama mbak...kami membantu rekan yang lain tetapi dalam satu bagian...karena jelas kami tidak tahu masalah medis (wawancara Selasa, 22 Juni 2010)

Dalam kerjasama tim, semua tergantung pada bagaimana bersinerginya

kemampuan dan keahlian anggotanya dalam mencapai tujuan bersama. Ini

menunjukkan bahwa dalam sebuah tim, harus ada keinginan untuk berbagi

kemampuan, ide, dan pekerjaan di antara anggotanya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Aryadi AMK, salah seorang perawat yang menyatakan

pendapatnya bahwa :

“kami kan kerja shift mbak ….sama teman-teman jadi tidak langsungpun kami jelas sudah bekerja sama antara satu dengan yang lain…dan saya kira itu jauh lebih baik daripada harus sendirian (wawancara, Rabu 18 Agustus 2010). Sementara itu Mulani, AMK yang juga salah seorang perawat menyatakan

pendapatnya mengenai kerjasama tim sebagai berikut :

“Ya pasti kami bekerja sama…tidak mungkin menangani pasien seorang diri mbak… walaupun kadang kami juga datang ke kamar pasien sendiri tetapi pada saat tertentu saya datang sama teman satu shift untuk mengontrol keadaan pasien” (wawancara, Rabu 18 Agustus 2010). Demikian juga pernyataan dari Sodik Raba Sadikin, A.Md, selaku Kasi

Keamanan :

Page 101: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

“Wah sangat perlu itu mbak.. kerjasama tim di sini memang saya tekankan.....karena antar anggota jika tidak ada kerjasama maka kami tidak dapat mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi” (wawancara, selasa, 22 Juni 2010). Kerjasama tim tersebut menyatukan berbagai individu-individu atau

karyawan yang saling bekerja sama dan memiliki saling ketergantungan satu

sama lain untuk mencapai tujuan. Kerja sama dan saling ketergantungan

menyiratkan bahwa individu-individu dalam tim boleh memiliki keahlian dan

kemampuan secara individu, tetapi pada akhirnya kemampuan dan keahlian itu

memberi sumbangan kepada hasil kelompok. Melalui kerjasama dapat

dilakukan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan dan dengan itu sebuah

tim mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh

seorang individu.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sutrisno mengenai pentingnya

kerjasama tim dalam bertugas :

“Wah penting sekali mbak.. dengan bekerja sama kami dapat memantau rumah sakit ini secara keseluruhan kan jelas tidak mungkin kami memantau keamanan di rumah sakit yang sebesar ini sendirian” (wawancara, Rabu 18 Agustus 2010).

Sementara itu Joko Tristiwanto juga mengutarakan hal yang tidak jauh

berbeda mengenai pentingnya kerjasama tim, dalam wawancaranya

menyatakan bahwa :

“ya jelas ada kerjasama antara saya dan teman-teman mbak…untuk mengurusi masalah keamanan jelas membutuhkan bantuan dan kerjasama kami” (wawancara, Rabu, 18 Agustus 2010).

Salah satu bentuk kerjasama tim adalah dalam pengambilan keputusan

kelompok adalah dengan melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan.

Hal ini juga berlaku di bagian marketing. Dalam kesempatan wawancaranya

Page 102: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

David Pangaribuan salah seorang karyawan marketing menyatakan

pendapatnya bahwa :

“di bagian kami khususnya di bagian marketing kami jelas bekerjasama baik dalam rangka mempromosikan keberadaan rumah sakit ataupun juga bertugas untuk untuk pengadaan bahan bagi rumah sakit” (wawancara, Rabu 18 Agustus 2010).

Kerjasama tim pada dasarnya adalah meningkatkan keterlibatan

karyawan di dalam pembuatan keputusan tergantung pada kondisi-kondisi

tertentu. Dengan kata lain, jika kerjasama tim berjalan dengan baik maka

kinerja karyawan akan menjadi baik akan tetapi jika kerjasama tim tersebut

tidak ada maka kinerja karyawan akan menjadi kurang optimal

Sementara itu Sri Nuryati, SE mengutarakan pendapatnya mengenai

adanya partisipasi karyawan di bagiannya yaitu sebagai berikut :

“Untuk di bagian kami di kasir ini, maka partisipasi bagi karyawan kami adalah pelaksanaan tugas yang teliti dan tanggung jawab, kami membuka partisipasi asal tidak menyalahi aturan yang berlaku di bagian saya, karena bagian kami rumit, salah keuangan kan bisa fatal to mbak”(wawancara, Selasa, 22 Juni 2010).

Berdasarkan hal tersebut maka jenis iklim komunikasi organisasi di bagian

Umum juga bersifat terbuka, karena di bagian tersebut mementingkan kinerja

secara tim, memberikan kebebasan adanya partisipasi kerja karyawan serta

menciptakan kerjasama tim yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan

pada masyarakat.

Page 103: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

BAB IV

ANALISIS DATA

Pada penelitian kualitatif, proses analisis data dilakukan sejak awal

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Komponen utama proses analisis

data adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya.

Data yang direduksi sudah peneliti jabarkan pada Bab III Penyajian data.

Selanjutnya data perlu diverifikasi agar benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

Pada bab IV inilah peneliti akan melakukan pengecekan silang data yang sudah

diperoleh dengan teori iklim komunikasi organisasi dan kinerja yang ada, yang

berkaitan dengan berbagai kegiatan iklim komuniksi di RSU Kasih Ibu Surakarta.

A. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian Medis dan

Keperawatan

Hasil wawancara di bagian Medis dan Keperawatan mengenai iklim

komunikasi organisasi diketahui bahwa komunikasi yang dilakukan di bagian

tersebut adalah bersifat terbuka, hal ini diketahui dari adanya berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh bagian Medis dan Keperawatan antara lain

adanya kegiatan briefing tiap bulan sekali, memberikan kesempatan partisipasi

pada karyawan serta membentuk kerjasama tim yang baik di kalangan

karyawan.

Adanya kegiatan-kegiatan briefing, partisipasi karyawan dan kerjasama

tim maka mampu meningkatkan kinerja karyawan hal ini dibuktikan bahwa

karyawan datang saat briefing, adanya masukan-masukan dari karyawan saat

Page 104: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

briefing dan tercipta kerjasama tim yang baik di kalangan karyawan dalam

melayani pasien.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Pace, Wayne and Faules Don,

(2002 :155). bahwa tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk

membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi

kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman

(field of experience) diantara anggota organisasi.

Kegiatan briefing bagian Medis dan Keperawatan dilakukan setiap

sebulan sekali untuk menyalurkan aspirasi antara atasan dengan bawahan dan

hal ini secara tidak langsung bawahan memberikan dukungan atas semua

keputusan yang diberikan oleh atasan demi kelancaran dan peningkatan

kinerja karyawan yang lebih optimal.

Adanya dua kegiatan di RSU Kasih Ibu tersebut telah sesuai dengan

fungsi iklim organisasi. Sendjaja (1994 : 55-56) menyatakan fungsi

komunikasi dalam organisasi 1) Fungsi informatif. RS Kasih Ibu dapat

dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, dengan

adanya kegiatan briefing maka seluruh karyawan bagian Medis dan

Keperawatan rumah sakit dapat memperoleh informasi yang lebih akurat,

lebih baik dan tepat waktu dengan informasi tersebut maka setiap karyawan

dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. 2) Fungsi regulatif.

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

organisasi, di mana dengan adanya kegiatan briefing tersebut maka pihak

manajemen memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi

yang disampaikan di mana melalui kepala seksi masing-masing bagian dapat

Page 105: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan

sedangkan berkaitan dengan pesan, maka karyawan RSU Kasih Ibu Surakarta

membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak

boleh untuk dilaksanakan. 3) Fungsi persuasif, bahwa dengan adanya kegiatan

briefing tersebut dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada

masing-masing bagian dengan baik sedangkan 4) Fungsi integratif dengan

adanya kegiatan tersebut maka pihak rumah sakit telah menyediakan saluran

komunikasi yang tepat bagi karyawannya.

Menurut hasil wawancara dengan seluruh informan dapat dijabarkan

bahwa kegiatan briefing bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam rangka

meningkatkan pelayanan dan dalam rangka untuk melayani pasien.

Berdasarkan hal tersebut maka iklim komunikasi organisasi dalam rangka

meningkatkan kinerja karyawan di bagian Medis dan Keperawatan sudah

berjalan dengan baik.

Tugas dan tanggung jawab setiap individu di RSU Kasih Ibu Surakarta

untuk mengimplementasikan kerjasama ke dalam suatu wujud nyata

pelaksanaan kerja harian. Namun untuk tercapainya hal ini perlu adanya

komitmen bersama dan persamaan persepsi tentang arti dan makna teamwork

baik dikalangan karyawan maupun level manajemen. Hal ini diperlukan agar

terjalin kesamaan tujuan dalam pelaksanaanya sehingga tidak terjadi

kesimpangsiuran dan kesalahpahaman dikemudian hari.

Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para

anggota organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah dengan

anggota yang lain. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan

Page 106: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa

persaudaraan. (Arni, 2004: 84) Jadi, iklim komunikasi memainkan peranan

sentral dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan usaha

kepada pekerjaan mereka dalam organisasi. (Pace dan Faules, 2002: 155)

B. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian Penunjang

Medis

Manajemen RSU Kasih Ibu Surakarta berusaha untuk meningkatkan

kinerja karyawannya dengan adanya kebijakan untuk mengadakan pertemuan

dalam pemberian pelayanan pada pasien ataupun keluarga pasien. Bagian

penunjang medis terdiri dari bagian diagnostik dan terapi, instalasi farmasi dan

bagian gizi.

Keterbukaan komunikasi antara pimpinan dengan karyawan di bagian

Penunjang Medis dilakukan dengan meningkatkan kebiasaan pimpinan

berkomunikasi langsung dengan karyawan karena dengan semakin seringnya

berkomunikasi diharapkan akan timbul kedekatan emosi dan menghilangkan

jarak antara kepala seksi dengan karyawan, sedangkan untuk mengembangkan

komunikasi sesama karyawan dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan

rutin sesama karyawan. Pemenuhan informasi bagi karyawan dalam bekerja

dapat dilakukan dengan mengadakan rapat atau pertemuan sebulan sekali

ataupun pada saat khusus tertentu guna membahas program kerja yang akan

dilaksanakan.

Sistem komunikasi yang dilakukan di bagian Penunjang Medis bersifat

terbuka di bagian masing-masing, misalnya komunikasi terbuka di bagian

Page 107: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

instalasi farmasi bersifat terbuka di bagian instalasi farmasi saja, sedangkan

dengan bagian lain bersifat tertutup artinya apabila berhubungan dengan

masalah pekerjaan maka komunikasi vertikal antar bagian melalui kepala seksi

di masing-masing bagian ataupun antara karyawan bagian lain dengan kepala

seksi bagian lain.

Bagian Penunjang Medis RSU Kasih Ibu Surakarta juga membuka

partisipasi karyawan dan menciptakan kerjasama tim antar karyawan di

masing-masing bagian dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan tersebut.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Redding bahwa iklim komunikasi

organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk

menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut

mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil

resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam

mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi yang terbuka

dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta

memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota

organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota organisasi

sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi

keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan

yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. (Pace dan Faules, 2002: 148)

Karyawan merupakan faktor penting dalam organisasi, karena hal ini

terkait dengan kinerja sebuah organisasi. Sebagai lembaga pelayanan

kesehatan, tidak terlepas dari profesionalisme pegawai dalam menjalankan

Page 108: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

tugasnya. Dengan pegawai yang tingkat profesionalismenya masih rendah

maka akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang akan diberikan.

Peran karyawan pada suatu perusahaan sangat penting, dan hal tersebut

merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Apabila kinerja para

karyawan pada suatu perusahaan tidak maksimal, maka hasil yang akan

dicapai oleh perusahaan tersebut pun tidak akan maksimal pula. Di tempat

lain, iklim di dalam sebuah organisasi juga sangatlah penting karena secara

tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara hidup

orang-orang di dalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu, keberhasilan suatu

organisasi dalam membangun iklim komunikasi organisasi yang kondusif,

sangatlah vital dalam meningkatkan kinerja para karyawan.

Pelaksanaan kerjasama tim di bagian Penunjang Medis beragam sesuai

dengan bagiannya masing-masing, misalnya di bagian gizi maka karyawan

bekerjasama dalam menyusun menu baik bagi pasien maupun bagi karyawan

itu sendiri, di mana di dalam penyusunan menu ini juga dibahas pada saat

pertemuan bulanan karyawan, dari hal tersebut jelas bahwa antara keberadaan

pertemuan antar karyawan, partisipasi dan kerjasama tim saling berkaitan erat

di bagian penunjang medis, hal ini apabila salah satu komponen tersebut tidak

berjalan dengan baik maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan,

dimana apabila antar karyawan melakukan pertemuan dan partisipasi tetapi

tidak ada kerjasamanya maka hal tersebut akan sia-sia.

Hal ini sesuai dengan Pace dan Faules (2002 : 148) yang menyatakan

bahwa untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi

tersebut mempercayai karyawan dan memberi mereka kebebasan dalam

Page 109: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab

dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi yang

terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian

serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari

anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota

organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting

bagi keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada

pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Iklim komunikasi di

dalam sebuah organisasi itu penting karena secara tidak langsung iklim

komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara hidup orang-orang di dalam

sebuah organisasi: kepada siapa orang-orang berbicara, siapa saja yang

disukai, bagaimana perasaan masing-masing orang, bagaimana kegiatan kerja

berlangsung dan bagaimana perkembangan orang-orang di dalam organisasi.

C. Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan Bagian Umum

Bagian umum terdiri dari bagian sarana dan rumah tangga, bagian HRD

serta bagian pemasaran dan humas. Hasil wawancara dengan karyawan

diketahui bahwa pada dasarnya kinerja karyawan di RSU Kasih Ibu sudah

cukup baik, hal ini terbukti bahwa rumah sakit melalui keberadaan Humasnya

kontinyu di dalam penyebaran angket untuk mengetahui kepuasan pasien dan

hasilnya bahwa pasien cukup puas dengan pelayanan atuapun kinerja dari

rumah sakit.

Segala kegiatan karyawan di RSU Kasih Ibu Surakarta mempunyai

tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kegiatan yang rutin dilakukan

Page 110: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

oleh karyawan di bagian Umum adalah pelaksanaan Rapat Bimbingan Teknis

(RBT). Kegiatan Rapat Bimbingan Teknis (RBT) dilakukan setiap sebulan

sekali untuk menyalurkan aspirasi antara atasan dengan bawahan dan hal ini

secara tidak langsung bawahan memberikan dukungan atas semua keputusan

yang diberikan oleh atasan demi kelancaran dan peningkatan kinerja karyawan

yang lebih optimal. Rapat Bimbingan Teknis sering disebut RBT dilakukan

setiap bulan sekali sesuai dengan tanggal yang ditentukan.

Hal ini sesuai dengan Davis and Newstrom (2004: 44) yang

menyatakan bahwa tingkat kinerja karyawan dalam perusahaan dapat

bersumber dari berbagai hal seperti upah atau gaji karyawan yang dianggap

penting sebagai faktor utama, tidak hanya gaji saja yang dibutuhkan oleh

karyawan tetapi faktor untuk memperoleh rasa aman, hubungan yang baik

antara atasan dan bawahan, dan dukungan untuk memenuhi harapan dan hal

ini sering sekali disebut dengan iklim organisasi.

Selain adanya kegiatan RBT tersebut, bagian umum juga menekankan

adanya partisipasi dan kerjasama tim antar bagian, hal ini dikarenakan

partisipasi karyawan merupakan indikator utama pembentuk iklim

komunikasi, oleh karena itu perlu ditingkatkan partisipasi karyawan dalam

upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Ada dua bentuk partisipasi

karyawan yang diterapkan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta yaitu partisipasi

terkait dengan pekerjaan dan partisipasi terkait dengan pengembangan.

Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan responden yang

menyatakan bahwa partisipasi dari karyawan akan mampu meningkatkan

pelaksanaan kerja atau kinerja dari karyawan selain itu adanya partisipasi dari

Page 111: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

karyawan maka karyawan merasa diperhatikan dan karyawan akan mampu

mengembangkan dirinya dengan adanya partisipasi yang diberikan oleh pihak

RSU Kasih Ibu Surakarta.

Upaya peningkatan partisipasi karyawan terkait dengan pekerjaan dapat

dilakukan dengan memberikan keleluasaan dalam menentukan cara kerja,

mengatur pembagian tugas di unit kerja, memperbaiki suasana kerja dan

karyawan diberikan kesempatan untuk mengatasi permasalahan dalam bekerja

dan perubahan–perubahan dalam organisasi di unit–unit kerja masing–masing

karyawan. Peningkatan partisipasi karyawan terkait dengan pengembangan

dapat dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam

menentukan keputusan mengenai pelatihan karyawan, aturan–aturan mengenai

rekruitmen dan tata tertib pekerjaan.

Hal tersebut sesuai dengan pernyatan Arni Muhammad (2005 : 65) yang

menyatakan bahwa bidang komunikasi organisasi terdiri dari hubungan

manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau

komunikasi dari atasan ke bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari

bawahan ke atasan, komunikasi harizontal atau komunikasi dari orang-orang

yang sama level atau tingakatannya dalam organisasi, ketrampilan dan

berbicara, mendengarkan menulis dan komunikasi evaluasi progam.

Hal tersebut juga sesuai dengan dimensi-dimensi iklim komunikasi

organisasi menurut Pace dan Faules (2002 : 159-160) yaitu kepercayaan dan

pengambilan keputusan bersama. Karyawan di semua bagian RSU Kasih Ibu

Surakarta harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan

hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas

Page 112: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. Pihak manajemen ataupun

kepala seksi masing-masing bagian juga dituntut untuk percaya atau

membentuk kepercayaan antar karyawannya sehingga adanya kepercayaan

akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan mempermudah

adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan atasan.

Salah satu faktor yang dapat mendukung partisipasi karyawan adalah

adanya komunikasi, adanya komunikasi antara sumberdaya manusia dalam

organisasi akan membentuk iklim komunikasi organisasi. Suasana komunikasi

yang kondusif di RSU Kasih Ibu Surakarta akan mampu mendorong

tumbuhnya partisipasi karyawan, adanya partisipasi karyawan akan

meningkatkan kinerja positif yang memuaskan dan timbul kesediaan untuk

mengusahakan tingkat kinerja yang tinggi bagi kepentingan rumah sakit.

Kerjasama atau yang lebih dikenal dengan teamwork merupakan salah

satu core competency yang berlaku di hamper setiap perusahaan. Dengan

posisinya tersebut, dengan demikian teamwork harus dipahami dan disadari

oleh semua lapisan karyawan perusahaan tersebut sebagai suatu keharusan.

Sejauh mana etos kerjasama antar karyawan mampu meningkatkan kinerja

perusahaan, itulah yang menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab bukan

hanya oleh pihak manajeman melainkan seluruh lapisan karyawan.

Hasil wawancara dengan keseluruhan responden diketahui bahwa

kerjasama antar karyawan bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar

karyawan sekaligus menciptakan hubungan kerja yang baik antar karyawan,

sehingga karyawan lebih mengenal satu sama lain dan bekerjasama dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk megembangkan pola dan

Page 113: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

kerjasama hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Hal ini perlu dilakukan di

tiap bagian di RSU Kasih Ibu Surakarta, sampai tercapai suatu pola yang

membudaya secara global di lingkungan RSU Kasih Ibu Surakarta itu sendiri

sehingga diharapkan nantinya pola kerjasama tersebut benar-benar menjadi

budaya yang tidak terkesan dipaksakan dan adanya kerelaan dari setiap unit

untuk melaksanakannya.

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam upaya mengembangkan

budaya kerjasama dalam lingkungan kerja agar tercipta kinerja yang baik di

RSU Kasih Ibu Surakarta, diantaranya adalah :

1. Ditanamkan sikap saling membutuhkan di kalangan karyawan.

Sikap saling membutuhkan di lingkungan karyawan bisa menjadi

pemicu berkembangnya budaya kerjasama / teamwork. Hal ini jelas sekali

karena dengan adanya sikap saling membutuhkan maka akan terjadi saling

ketergantungan diantara para karyawan sehingga pola kerjasama akan

mudah untuk diterapkan. Hambatan yang bisa terjadi dalam hal ini adalah

bahwa biasanya ada perasaan ego dari masing masing karyawan sehingga

menghambat proses terjadinya pola kerjasama.

Ego tersebut diantaranya adalah perasaan lebih senior, lebih tua atau

ada beberapa bagian / unit kerja yang merasa lebih penting dari unit kerja

yang lainnya. Untuk mengatasinya diperlukan usaha dari pihak manajemen

untuk mensosialisasikan pentingnya sikap saling membutuhkan dan

perlunya penekanan dari profesionalisme dalam kerja. Bila semangat sikap

saling membutuhkan diantara para karyawan ini terwujud, maka kita telah

Page 114: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

memenuhi syarat awal terciptanya budaya dan pola kerjasama dalam

perusahaan.

2. Penilaian berdasarkan hasil yang dicapai oleh team.

Sistem penilaian karyawan yang selama ini berkembang masih

menekankan kepada kualitas karyawan sebagai individu. Kinerja

karyawan akan dinilai baik bila target kerja individunya berhasil. Hal ini

kurang sesuai bila kita hendak menerapkan sikap kerjasama di lingkungan

perusahaan. Untuk itu perlu adanya sedikit perubahan bahwa penilaian

hasil kerja karyawan juga perlu dipengaruhi sejauh mana keberhasilan

team dari karyawan tersebut dalam mencapai target-target yag telah

ditetapkan.

Dengan penekanan pada hal tersebut maka diharapkan adanya

kerjasama dari semua anggota team untuk bekerja lebih baik, tidak hanya

untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk teamnya. Dengan demikian

akan tercipta tanggung jawab dari semua anggota team untuk lebih bersatu

dalam mewujudkan target-target kerja yang telah ditetpakan sebelumnya.

Hal ini secara langsung akan berakibat pada peningkatan kinerja dan hasil

yang akan dicapai oleh perusahaan.

3. Pengembangan teamwork oleh manajemen.

Manajemen dalam hal ini pihak Human Resources Department

(HRD) RSU Kasih Ib Surakarta harus jeli dalam mensiasati

berkembangnya budaya kerjasama. Perlu dilakukan usaha-usaha yang

intensif sehingga hasil yang diharapkan akan dapat terwujud dan bukan

hanya menjadi impian. Usaha-usaha yang perlu dilakukan diantaranya

Page 115: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

adalah melakukan sosialisasi tentang pentingnya teamwork dalam

meningkatkan kinerja perusahaan, melakukan training atau seminar secara

berkala dan berkelanjutan tentang semangat teamwork yang ditujukan

kesemua level karyawan (bukan hanya level tertentu), atau melakukan

Reward program, adanya penghargaan secara berkala (tahunan atau

semesteran) untuk memilih ‘The Dreaming Team’ dari seluruh unit kerja

dalam rumah sakit.

4. Gabungan pelatihan teamwork antara beberapa kelompok dari direktorat

yang berbeda.

Program pelatihan kepemimpinan harus diadakan lebih intensif yang

melibatkan seluruh lapisan karyawan RSU Kasih Ibu Surakarta, namun

demikian harus diusahakan nuansa baru dalam pelaksanaannya, Ada istilah

‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’, dan hal ini sangat sesuai dengan iklim

kerja di instansi besar seperti RSU Kasih Ibu. Kebanyakan tidak saling

mengenal. hal ini akan mengurangi ikatan yang seharusnya terjalin antar

karyawan. Dengan dipertemukuannya langsung dalam suatu kegiatan

diluar kerja, diharapkan akan terjalin hubungan yang lebih erat antar

sesama karyawan sehingga produktifitas kerja akan semakin meningkat.

5. Pembudayaan salam di lingkungan kerja.

Untuk menciptakan iklim kejasama antar sesama karyawan harus

dimulai dari perlunya sikap saling menghargai dari setiap individu di RSU

Kasih Ibu Surakarta. Ada cara sederhana untuk memulai suasana saling

menghargai antar sesama karyawan yaitu dengan pembudayaan salam

dilingkungan kerja. Adanya kerjasama tersebut memiliki keuntungan

Page 116: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

bahwa penyelesaian yang cepat terhadap suatu permasalahan yang timbul

dalam kegiatan kerja, timbulnya ide-ide baru yang berasal dari kreatifitas

individu maupun team yang dapat menjawab tantangan-tantangan

menghadapi kompetisi yang semakin ketat dalam pelayanan kesehatan

akhir-akhir ini.

Page 117: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan iklim komunikasi organisasi dalam rangka meningkatkan

kinerja karyawan di bagian Medis dan Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi

yang dilakukan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta di bagian Medis dan

Keperawatan menggunakan komunikasi bersifat terbuka dan

diimplementasikan ke dalam tiga hal yaitu kegiatan briefing yang

dilakukan satu bulan sekali yang bertujuan untuk melakukan koordinasi

dalam rangka meningkatkan pelayanan dan dalam rangka untuk melayani

pasien, partisipasi karyawan di dalam pemberian pelayanan pada pasien

dan juga kerjasama antar karyawan di masing-masing bagian sehingga

dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi dalam rangka

meningkatkan kinerja karyawan di bagian Medis dan Keperawatan sudah

berjalan dengan baik.

2. Pelaksanaan iklim komunikasi organisasi dalam rangka meningkatkan

kinerja karyawan di bagian Penunjang Medis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi

yang dilakukan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta di bagian Penunjang Medis

Page 118: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

bersifat terbuka di bagiannya masing-masing tetapi tertutup dengan bagian

lain, hal ini merupakan kebijakan kepala seksi di masing-masing bidang.

Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan di bagian penunjang medis

maka terdapat tiga kegiatan utama yaitu kegiatan pertemuan yang

dilakukan sebulan sekali atau pada saat khusus tertentu, partisipasi

karyawan dan adanya kerjasama antar karyawan,

Keterbukaan komunikasi antara pimpinan dengan karyawan di

bagian Penunjang Medis dilakukan dengan meningkatkan kebiasaan

pimpinan berkomunikasi langsung dengan karyawan karena dengan

semakin seringnya berkomunikasi diharapkan akan timbul kedekatan

emosi dan menghilangkan jarak antara kepala seksi dengan karyawan,

sedangkan untuk mengembangkan komunikasi sesama karyawan dapat

dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin sesama karyawan,

berdasaran hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi

organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan di bagian

Penunjang Medis sudah berjalan dengan baik.

3. Pelaksanaan iklim komunikasi organisasi dalam rangka meningkatkan

kinerja karyawan di bagian Umum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi

yang dilakukan oleh RSU Kasih Ibu Surakarta di bagian Umum

menggunakan komunikasi bersifat terbuka dan diimplementasikan ke

dalam tiga hal yaitu kegiatan Rapat Bimbingan Tekniks (RBT) yang

dilakukan satu bulan sekali, partisipasi karyawan dan kerjasama antar

karyawan di tiap-tiap bagian umum, partisipasi karyawan di bagian umum

Page 119: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUMAH SAKIT UMUM …eprints.uns.ac.id/8114/1/192711711201110041.pdf · Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi karyawan untuk membantu

tugas rumah sakit sedangkan kerjasama antar karyawan di RSU Kasih Ibu

Surakarta bertujuan untuk meningkatkan pergaulan antar karyawan

sekaligus saling lebih mendekatkan hubungan antar karyawan sehingga

tercipta kondisi yang kondusif di dalam lingkungan pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi

organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan di bagian Umum

sudah berjalan dengan baik.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain adalah :

1. Bagi Pihak Rumah Sakit

Perlu adanya pelatihan ataupun program rutin tahunan bagi karyawan

rumah sakit misalnya melakukan outbond bagi karyawan yang tidak

berdinas, hal ini dilakukan agar karyawan saling mengenal dan mampu

meningkatkan kerjasama tim.

2. Bagi Karyawan

Perlu terus mempertahankan kerjasama tim antar bagian serta

meningkatkan partisipasi karyawan agar tercipta kinerja yang lebih baik

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.