IKLIM DAN BANGUNAN
-
Upload
febriyan-rachmawati -
Category
Documents
-
view
208 -
download
0
Transcript of IKLIM DAN BANGUNAN
Iklim dan Bangunan
Hubungan Iklim dan Bangunan
Bangunan merupakan hasil perancangan arsitektur yang dimaksudkan untuk
memberikan kenyamanan dan mendukung aktivitas manusia yang berada di dalam
bangunan. Kondisi ruangan yang baik membuat manusia selaku pemakai bangunan
dapat beraktivitas dengan baik dan nyaman. Oleh karena itu dalam perancangan
arsitektur harus memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta lingkungan
dan bangunan yang memberikan kenyamanan, kenikmatan, dan keselamatan
terhadap pemakainya. Manusia harus mampu menciptakan lingkungan hidup yang
lebih baik dengan cara menentang dan menyesuaikan dengan kondisi iklim yang
ada. Guna mencapai kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur diperlukan
perencanaan yang melibatkan seni dan sains. Dalam proses perancangan bangunan,
pengaruh iklim dipusatkan pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan
dimana aktivitasnya terlaksana. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh arsitek
adalah pertimbangan panas, ventilasi dan angin, sinar matahari, dan aspek hujan
dan kelembaban (Tjasyono, 2004).
Perancangan arsitektur merupakan sebuah pendekatan yang melibatkan
pemakai bangunan dalam proses perancangan. Hal ini hanya dapat diketahui melalui
pengetahuan hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik sekitarnya. Oleh
karena itu sebenarnya arsitektur bukan sekedar penciptaan bentuk fisik bangunan
saja, tetapi juga menciptakan tempat manusia dengan semua konteksnya. Konteks
ini merupakan pengalaman manusia yang dapat membentuk persepsi bahwa
hubungan antara manusia dengan lingkungannya dapat diungkapkan dengan sains.
Perencanaan bangunan dihadapkan pada aspek ilmiah sehingga unsur iklim harus
diperhitungkan agar memberikan rancangan bangunan yang baik. Guna mengetahui
lebih dalam tentang pengaruh iklim terhadap arsitektur, maka analisis yang perlu
dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Analisis site, meliputi adaptasi terhadap lingkungan.
2. Analisis orientasi, yaitu mencari arah yang baik agar diperoleh lingkungan yang
sesuai dengan yang disyaratkan.
3. Analisis bentuk
Desain bangunan secara tunggal berpengaruh pada terbentuknya suatu
lingkungan dalam bangunan yang merupakan modifikasi lingkungan luar yang
dibentuk oleh kelompok bangunan. Bentuk kelompok bangunan ini mempunyai
pengaruh pada lingkungan luar yang terjadi dan kepadatan bangunan
mempengaruhi pada pembentukan iklim lingkungan luar.
4. Analisis sistem konstruksi dan material bangunan
Sistem konstruksi berpengaruh pada proses modifikasi iklim lingkungan luar
menjadi lingkungan dalam yang terhuni dengan baik, begitu juga dengan
material bangunan.
Efek Urban Heat Island
Proses urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar membawa pengaruh
terhadap peningkatan jumlah penduduk. Akibat proses urbanisasi adalah adanya
alih fungsi lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun. Dampak dari
proses urbaniasi selain mempengaruhi kondisi kualitas lingkungan adalah terjadinya
perubahan iklim mikro dimana kondisi suhu udara di perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu udara di sekitarnya Fenomena ini sering disebut sebagai
efek Urban Heat Island. Urban Heat Island merupakan suatu fenomena atau
kejadian peningkatan suhu udara di wilayah perkotaan dibandingkan dengan daerah
sekitarnya hingga mencapai 3-10 °C.
Urban Heat Island terbentuk jika sebagian tumbuh-tumbuhan (vegetasi)
digantikan oleh aspal dan beton untuk jalan, bangunan, dan struktur lain diperlukan
untuk mengakomodasi bertambahnya populasi manusia. Bahan bangunan seperti
aspal, semen, dan beton merupakan material-material yang kedap air yang secara
umum akan mengakibatkan penyerapan kapasitas panas dan konduktivitas panas
yang tinggi. Ditambah lagi dengan penggunaan alat pemanas, pendingin udara, dan
pembangkit listrik yang menghasilkan buangan panas. Penggantian semak belukar
dan pohon menyebabkan tempat berteduh dan pertukaran udara melalui
evapotranspirasi berkurang sehingga udara yang lebih lembab hilang. Geometri
bangunan juga berpengaruh yakni bangunan yang tinggi di pusat kota memberikan
banyak permukaan untuk memantulkan dan menyerap radiasi sehingga akan
meningkatkan efisiensi pemanasan daerah. Bangunan-bangunan yang besar juga
dapat menghambat hembusan angin sehingga pendinginan suhu daerah perkotaan
menjadi terhambat.
Untuk mengurangi efek Urban Heat Island, ada beberapa upaya yang dapat
kita lakukan berupa upaya penghematan energy secara langsung maupun tidak
langsung. Upaya penghematan energi secara langsung adalah pengatapan dengan
bahan yang dingin yaitu bahan yang dapat memantulkan radiasi matahari. Bahan
tersebut akan mengurangi konduksi panas pada bangunan gedung dan secara
langsung mengurangi penggunaan AC (Air Conditioner). Kemudian upaya lainnya
adalah dengan cara meningkatkan albedo daerah heat island. Untuk meningkatkan
albedo daerah kota, bisa dengan cara mengganti atap-atap bangunan dengan bahan
dan warna yang bisa memantulkan radiasi yang lebih banyak. Upaya lainnya adalah
memperbanyak vegetasi yang terpelihara dengan baik. Hal ini bisa digabungkan
dengan usaha meninggikan albedo. Caranya adalah mengganti atap atap bangunan
dengan atap hidup, yaitu atap yang ditumbuhi rerumputan. Tingginya albedo akan
mengakibatkan radiasi panas yang dipantulkan akan semakin banyak sehingga dapat
menurunkan suhu. Dengan demikian selain meninggikan albedo, rerumputan akan
menjadi insulator suhu.
Gambar 1. Kawasan Perkotaan Penyebab Urban Heat Island
Gambar 2. Sketsa Temperatur pada Urban Heat Island
Rangkuman
1. Perencanaan bangunan harus memperhatikan aspek iklim agar memberikan
rancangan bangunan yang baik.
2. Untuk mendalami pengaruh ikli terhadap arsitek perlu dilakukan analisis site,
analisis orientasi, analisis bentuk, dan analisis sistem konstruksi dan material
bangunan.
3. Setiap daerah mempunyai karakteristik rancangan bangunan spesifik yang sesuai
dengan kondisi iklimnya.
4. Urban Heat Island merupakan suatu fenomena atau kejadian peningkatan suhu
udara di wilayah perkotaan dibandingkan dengan daerah sekitarnya hingga
mencapai 3-10 °C.
Tes Formatif
1. Jelaskan pengaruh iklim terhadap rancangan bangunan!
2. Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan oleh arsitek?
3. Bagaimana aturan pembangunan rumah di daerah panas-lembab (hot-humid)?
4. Bagaimana upaya meminimalisasi efek Urban Heat Island?
Daftar Pustaka
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB.