IKLIM DAN BANGUNAN

7
Iklim dan Bangunan Hubungan Iklim dan Bangunan Bangunan merupakan hasil perancangan arsitektur yang dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan mendukung aktivitas manusia yang berada di dalam bangunan. Kondisi ruangan yang baik membuat manusia selaku pemakai bangunan dapat beraktivitas dengan baik dan nyaman. Oleh karena itu dalam perancangan arsitektur harus memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta lingkungan dan bangunan yang memberikan kenyamanan, kenikmatan, dan keselamatan terhadap pemakainya. Manusia harus mampu menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dengan cara menentang dan menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada. Guna mencapai kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur diperlukan perencanaan yang melibatkan seni dan sains. Dalam proses perancangan bangunan, pengaruh iklim dipusatkan pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan dimana aktivitasnya terlaksana. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh arsitek adalah pertimbangan panas, ventilasi dan angin, sinar matahari, dan aspek hujan dan kelembaban (Tjasyono, 2004). Perancangan arsitektur merupakan sebuah pendekatan yang melibatkan pemakai bangunan dalam proses

Transcript of IKLIM DAN BANGUNAN

Page 1: IKLIM DAN BANGUNAN

Iklim dan Bangunan

Hubungan Iklim dan Bangunan

Bangunan merupakan hasil perancangan arsitektur yang dimaksudkan untuk

memberikan kenyamanan dan mendukung aktivitas manusia yang berada di dalam

bangunan. Kondisi ruangan yang baik membuat manusia selaku pemakai bangunan

dapat beraktivitas dengan baik dan nyaman. Oleh karena itu dalam perancangan

arsitektur harus memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta lingkungan

dan bangunan yang memberikan kenyamanan, kenikmatan, dan keselamatan

terhadap pemakainya. Manusia harus mampu menciptakan lingkungan hidup yang

lebih baik dengan cara menentang dan menyesuaikan dengan kondisi iklim yang

ada. Guna mencapai kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur diperlukan

perencanaan yang melibatkan seni dan sains. Dalam proses perancangan bangunan,

pengaruh iklim dipusatkan pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan

dimana aktivitasnya terlaksana. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh arsitek

adalah pertimbangan panas, ventilasi dan angin, sinar matahari, dan aspek hujan

dan kelembaban (Tjasyono, 2004).

Perancangan arsitektur merupakan sebuah pendekatan yang melibatkan

pemakai bangunan dalam proses perancangan. Hal ini hanya dapat diketahui melalui

pengetahuan hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik sekitarnya. Oleh

karena itu sebenarnya arsitektur bukan sekedar penciptaan bentuk fisik bangunan

saja, tetapi juga menciptakan tempat manusia dengan semua konteksnya. Konteks

ini merupakan pengalaman manusia yang dapat membentuk persepsi bahwa

hubungan antara manusia dengan lingkungannya dapat diungkapkan dengan sains.

Perencanaan bangunan dihadapkan pada aspek ilmiah sehingga unsur iklim harus

diperhitungkan agar memberikan rancangan bangunan yang baik. Guna mengetahui

Page 2: IKLIM DAN BANGUNAN

lebih dalam tentang pengaruh iklim terhadap arsitektur, maka analisis yang perlu

dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Analisis site, meliputi adaptasi terhadap lingkungan.

2. Analisis orientasi, yaitu mencari arah yang baik agar diperoleh lingkungan yang

sesuai dengan yang disyaratkan.

3. Analisis bentuk

Desain bangunan secara tunggal berpengaruh pada terbentuknya suatu

lingkungan dalam bangunan yang merupakan modifikasi lingkungan luar yang

dibentuk oleh kelompok bangunan. Bentuk kelompok bangunan ini mempunyai

pengaruh pada lingkungan luar yang terjadi dan kepadatan bangunan

mempengaruhi pada pembentukan iklim lingkungan luar.

4. Analisis sistem konstruksi dan material bangunan

Sistem konstruksi berpengaruh pada proses modifikasi iklim lingkungan luar

menjadi lingkungan dalam yang terhuni dengan baik, begitu juga dengan

material bangunan.

Efek Urban Heat Island

Proses urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar membawa pengaruh

terhadap peningkatan jumlah penduduk. Akibat proses urbanisasi adalah adanya

alih fungsi lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun. Dampak dari

proses urbaniasi selain mempengaruhi kondisi kualitas lingkungan adalah terjadinya

perubahan iklim mikro dimana kondisi suhu udara di perkotaan lebih tinggi

dibandingkan dengan suhu udara di sekitarnya Fenomena ini sering disebut sebagai

efek Urban Heat Island. Urban Heat Island merupakan suatu fenomena atau

kejadian peningkatan suhu udara di wilayah perkotaan dibandingkan dengan daerah

sekitarnya hingga mencapai 3-10 °C.

Page 3: IKLIM DAN BANGUNAN

Urban Heat Island terbentuk jika sebagian tumbuh-tumbuhan (vegetasi)

digantikan oleh aspal dan beton untuk jalan, bangunan, dan struktur lain diperlukan

untuk mengakomodasi bertambahnya populasi manusia. Bahan bangunan seperti

aspal, semen, dan beton merupakan material-material yang kedap air yang secara

umum akan mengakibatkan penyerapan kapasitas panas dan konduktivitas panas

yang tinggi. Ditambah lagi dengan penggunaan alat pemanas, pendingin udara, dan

pembangkit listrik yang menghasilkan buangan panas. Penggantian semak belukar

dan pohon menyebabkan tempat berteduh dan pertukaran udara melalui

evapotranspirasi berkurang sehingga udara yang lebih lembab hilang. Geometri

bangunan juga berpengaruh yakni bangunan yang tinggi di pusat kota memberikan

banyak permukaan untuk memantulkan dan menyerap radiasi sehingga akan

meningkatkan efisiensi pemanasan daerah. Bangunan-bangunan yang besar juga

dapat menghambat hembusan angin sehingga pendinginan suhu daerah perkotaan

menjadi terhambat.

Untuk mengurangi efek Urban Heat Island, ada beberapa upaya yang dapat

kita lakukan berupa upaya penghematan energy secara langsung maupun tidak

langsung. Upaya penghematan energi secara langsung adalah pengatapan dengan

bahan yang dingin yaitu bahan yang dapat memantulkan radiasi matahari. Bahan

tersebut akan mengurangi konduksi panas pada bangunan gedung dan secara

langsung mengurangi penggunaan AC (Air Conditioner). Kemudian upaya lainnya

adalah dengan cara meningkatkan albedo daerah heat island. Untuk meningkatkan

albedo daerah kota, bisa dengan cara mengganti atap-atap bangunan dengan bahan

dan warna yang bisa memantulkan radiasi yang lebih banyak. Upaya lainnya adalah

memperbanyak vegetasi yang terpelihara dengan baik. Hal ini bisa digabungkan

dengan usaha meninggikan albedo. Caranya adalah mengganti atap atap bangunan

dengan atap hidup, yaitu atap yang ditumbuhi rerumputan. Tingginya albedo akan

mengakibatkan radiasi panas yang dipantulkan akan semakin banyak sehingga dapat

Page 4: IKLIM DAN BANGUNAN

menurunkan suhu. Dengan demikian selain meninggikan albedo, rerumputan akan

menjadi insulator suhu.

Gambar 1. Kawasan Perkotaan Penyebab Urban Heat Island

Gambar 2. Sketsa Temperatur pada Urban Heat Island

Page 5: IKLIM DAN BANGUNAN

Rangkuman

1. Perencanaan bangunan harus memperhatikan aspek iklim agar memberikan

rancangan bangunan yang baik.

2. Untuk mendalami pengaruh ikli terhadap arsitek perlu dilakukan analisis site,

analisis orientasi, analisis bentuk, dan analisis sistem konstruksi dan material

bangunan.

3. Setiap daerah mempunyai karakteristik rancangan bangunan spesifik yang sesuai

dengan kondisi iklimnya.

4. Urban Heat Island merupakan suatu fenomena atau kejadian peningkatan suhu

udara di wilayah perkotaan dibandingkan dengan daerah sekitarnya hingga

mencapai 3-10 °C.

Tes Formatif

1. Jelaskan pengaruh iklim terhadap rancangan bangunan!

2. Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan oleh arsitek?

3. Bagaimana aturan pembangunan rumah di daerah panas-lembab (hot-humid)?

4. Bagaimana upaya meminimalisasi efek Urban Heat Island?

Daftar Pustaka

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB.