Iklan Cetak Anatomi Naskah - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/146/146-P02.pdfElement Layout iklan...

85
Pertemuan 2 Anatomi Naskah Lay Out Iklan Cetak

Transcript of Iklan Cetak Anatomi Naskah - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/146/146-P02.pdfElement Layout iklan...

Pertemuan 2

Anatomi

NaskahLay Out

Iklan Cetak

Kopetensi Dasar

Mahasiswa mampu membuat iklan layanan masyarakat yang baikdan efektif

Anatomi Iklan Cetak

4

Element Layout iklan

Penyusun element dalam sebuah layout :

Headline

sebagai eye cather selain ilustrasi atau visual, juga sebagai penarik perhatian

pertama. Headline yang baik harus menarik dan menahan minat pembaca.

Headline sering dibuat menonjol, baik dari ukran huruf, permainan huruf,

warna huruf atau permainan kata

5

Element Layout iklan

Overline

Sering juga disebut lead-in, biasanya diletakan di atas

headline dan ukuran hurufnya lebih kecil

Sub headline

Untuk menyampaikan secara tepat ke audiens, dapat

terdiri dari beberapa baris. Pesan yang ingin

disamapikan harus bisa sampai tanpa harus membaca

penuh bodycopy

6

Element Layout iklan

Bodycopy

Adalah inti dari pesan dari iklan cetak. Bodycopy harus

dapat memikat pembaca untu membaca dari awal

sampai akhir, dalam waktu singkat pembaca mengerti

apa yang kita tawarkan.

Visual

Visual merupakan bagian dari iklan yang sering digunakan sebagai

eye cather. Visual dapat berupa gambar grafis, gambar tangan,

foto atau beberapa gabungan dari tehnik tersebut.

7

Element Layout iklan

Caption

Merupakan keterangan dari gambar, memegang peranan penting dan

bisa dianggap bodycopy apabila pesan yang disampaikan melalui visual

dengan sedikit penjelasan di bawahnya.

Slogan dan logo

Biasanya menjadi satu kesatuan sebgai identitas ataupun nama sponsor

dari iklan cetak tersebut, slogan juga sering disebut jargon yaitu kata-

kata yang menempel pada identitas logo.

8

Element Layout iklan

Flash

misalnya perkataan Baru, Diskon, Cuci Gudang yang

ditulis dengan grafis tertentu untuk mendapat pehatian

khusus konsumen.

Beberapa hal untuk dipertimbangkan:

• Pemakaian media (majalah atau koran)

• Ruang yang tersedia (lanscape atau portrait)

• Reading Flow (kiri ke kanan, atas ke bawah)

• Eksekusi produksi (BW atau berwarna)

• Penulis Naskah bukan berarti harus membuat naskah yang panjang.

Perumusan konsep adalah utama, karena konsep itu nantinya akan

diwujudkan dalam eksekusi.

Headline, mengapa penting?

• Penarik perhatian yang alami

• Memandu Pembaca

• Menyiapkan pembaca untuk menuju tahap berikutnya

• Meringkas isi

• Menampilkan keunikan yang paling utama

Headline yang sering digunakan:

• Perintah/ajakan : Ayo, Segera, Bergegaslah, Jangan Lupa, dsb

• Pertanyaan : Sudahkah Anda…?, Apakah….? Dsb

• Pernyataan : 7 dari 10 wanita lebih percaya Kotex

• Alasan/sebab akibat : Itu sebabnya kami memilih…

• Kelebihan utama : Rinso dengan bintik merah!

Type Headline

DIRECT HEADLINES / headline langsung

1. News/ berita

• Direct, straight selling / penjualan langsung

• No gimmicks / tidak ada gimmicks

• Pertinent and timely / Relevan dan tepat waktu

2. Product Claim / klaim produk

• Appeals to reader’s self interest / perbandingan yang menarik

3. Advice / saran

• Aims to solve reader’s problem / Bertujuan untuk memecahkan masalah

pembaca

• Usually accompanied by promise of results / Biasanya disertai dengan janji

hasil

4. Prospect Selection / menyeleksi prospek

• Selects out target market/ memilih target market

5. Product or Brand Name / produk atau merek

• Name sells / nama yang menjual

INDIRECT HEADLINES/ berita langsung

1. Curiosity / keingintahuan

- Appeals to the unusual/ perbandingan yang tidak biasa

- How? Use questions, provocations, how-to statements/ gunakan

- pertanyaan yang memprovokasi

- Need good visuals to motivate audience to read further/ visual yang

membuat orang membaca lebih lanjut

Tips Headline yang efektif

• Specific & to the point, not general & applicable to any product or

situation/ spesifik dan langsung, tidak umum dan berlaku untuk produk

dan situasi apapun

• Co-ordinated with other elements in the ad/ menyatu dengan elemen

yang lain

• Understandable at a glance/ dimengerti dengan cepat

• Have words or cues to help select prospects/ mempunyai kata yang

menyakinkan

• Have some promise of reward/ mempunyai janji

• Action – impelling/ action

• Don’t use trick typography/ jangan gunakan kata yang menipu

The Body Copy

• The rest of the ideas -- Heart of the message/ mengena di hati

• Reinforces the headline/ memperkuat headlines

• Aims to persuade reader to accept the brand/ Bertujuan untuk membujuk

pembaca untuk menerima merek

• Difficult to get audience to read / sulit mendapat perhatian pembaca

Types of Copy Approaches/ jenis copy

1. Straight-line Copy/ copy langsung

- Straighforward, informative/ mendukung, informatif

- Mainly for industrial & high-involvement products

2. Narrative Description/ menjelaskan

Account of experience with problem & solution/ pengalaman dan

memecahkan masalah

3. Implied Suggestion / mempengaruhi

Lets reader draw conclusion/ biarkan pembaca menyimpulkan

Body Copy : penjelasan/detail informasi iklan

• Mulai dengan kalimat yang mengaitkan antara Head Line dengan Body

Copy

• Sebaiknya memakai kalimat aktif

• Tunjukkan benefit yang didapat

• Tulis sesuatu yang spesifik

• Hindari kalimat yang terlalu kompleks

• Gunakan type bold untuk memperjelas poin

• Tetap jaga alur tulisan dan jangan lupakan tujuan

Guidelines to effective Body Copy

1. Show benefit to reader/ tunjukan keuntungan

2. Write to one person/ kesan personal

3. Involve reader in the message/ libatkan pembaca dalam pesan

4. Create credibility and believability/ bangun kredibilitas dan kepercayaan

5. Write concisely, clearly, and simply/ tulis singkat, jelas dan sderhana

6. Avoid negative words & sentences/ jangan menimbulkan kesan negatif

atau kebingungan

Tagline / Jargon

• Gunakan maksimal 5 kata: Tempo, Enak Dibaca dan Perlu; Nokia

“Connecting People”, Nike “Just Do It”.

• Kembangkan dari: benefit produk, fitur produk, karakter pengguna/pasar,

USP, manfaat yang dirasakan oleh pengguna. Ponds “ putih bersinar “.

• Gunakan kalimat bersajak (rhyme): Terus terang Philips terang terus;

Jamur KO, kulit OK; Makin Terasa Enaknya; Nyata Kualitasnya

• Pakai ejaan yang mudah dibaca

• Ambil ungkapan yang populer

Pasca menulis naskah:

• Gunakan software pemeriksa ejaan (kalau ada)

• Minta tolong orang lain untuk memeriksa naskah (proofreading)

• Periksa dan crosscheck nomor-nomor dan nama-nama yang penting

• Sesuaikan dengan layout/desain, jika naskah terlalu banyak, edit kembali.

Tata letak

Tata letak

Merupakan aspek perwujudan visual yang berupa sajian / tampilan dari

sejumlah elemen tersebut diatas dalam sebuah komposisi visual. Tata letak

disusun berdasarkan logika / rumusan tertentu agar dapat menciptakan

kesan yang diinginkan

Pembuatan Desain Iklan Cetak

Desain visual merupakan salah satu tahap penting dalam proses pembuatan

iklan cetak, seperti halnya penulisan naskah iklan. Pada umumnya iklan di

media cetak terdiri dari naskah dan ilustrasi, walaupun kadang-kadang ada

iklan yang tidak menggunakan ilustrasi. Ilustrasi dapat berupa gambar, foto,

lukisan atau karikatur.

Penggunaan ilustrasi / gambar serta penentuan bentuk ilustrasi yang

digunakan (foto, sketsa, line drawing karikatur atau teknik-teknik lain),

dilakukan atas dasar pertimbangan konsep desain visual yang dirumuskan

pada saat perencanaan kreatif iklan tersebut

Pengertian visualisasi iklan mengacu pada reka bentuk dari sebuah konsep

kreatif iklan yang bersifat visual (dapat dilihat) dari sebuah iklan. Visualisasi

iklan adalah bagaimana kita dapat membuat konsep kreatif dalam bentuk

konkrit yang dapat dilihat.

Visualisasi iklan dapat berupa tatanan yang terdiri dari judul (headline) dan

naskah iklan serta ilustrasi / gambar dalam suatu tata letak dan komposisi

warna sesuai konsep kreatifnya. Oleh sebab itu, visualisasi iklan juga dapat

berupa tampilan teks tanpa menggunakan ilustrasi atau sebaliknya, hanya

berupa ilustrasi dan judul atau merk produk saja (tanpa menggunakan naskah

yang panjang).

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan desain visual iklan,

yaitu pengembangan konsep visualisasi dan proses pembuatan desain visual

iklan. Pada saat mengembangkan konsep visualisasi iklan berdasarkan

creative work plan yang telah dibuat sebelumnya, seorang desainer visual

harus dapat membayangkan bagaimana iklan yang didesainnya itu akan

dilihat oleh khalayak. Gagasan yang dikembangkan menjadi reka bentuk ini

kemudian akan direalisasikan kedalam bentuk visual yang terdiri dari ilustrasi

dan naskah yang disusun dalam suatu tata letak

Konsep visual

• Desain yang baik adalah yang memudahkan khalayak dalam membacanya.

Untuk itu, dalam mengatur tata letak (posisi judul iklan, ilustrasi dan

naskah) perlu diperhatikan alur pandangan khalayak ketika melihatnya.

• Secara mendasar, konsep tata letak digunakan sebagai prinsip pembuatan

visualisasi iklan cetak. Konsep tata letak menggunakan sejumlah

pedoman, seperti prinsip kesatuan (unity), kejelasan (clarity) dan

keseimbangan (balance).

• Prinsip kesatuan adalah penting, dalam arti bahwa tata letak dalam satu

ampilan iklan perlu dibuat dengan memberikan satu eksatuan arti. Posisi

setiap elemen perlu disusun sedemikian rupa agar menciptakan kesan

pandang ke arah satu titik pusat.

• Prinsip kejelasan diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam

menafsirkan isi pesan. Semua elemen gambar yang disusun menjadi satu

kesatuan harus dapat dilihat dengan mudah dan bisa dimengerti cukup

jelas oleh khalayak, baik masing-masing elemen gambar maupun secara

keseluruhan.

• Prinsip keseimbangan diperlukan agar khalayak mudah dan nyaman ketika

melihat tata letak iklan tersebut. Keseimbangan antara elemen yang

ditempatkan dibagian kiri dengan kanan serta di bagian atas dengan

bawah. Demikian pula keseimbangan besar bentuk antara sejumlah

elemen gambar, yaitu antara elemen gambar yang berukuran besar dan

kecil.

• Dengan asumsi bahwa alur

pandangan mata biasanya

dimulai dari atas ke bawah dan

arah membaa adalah dari kiri ke

kanan. Oleh sebab itu, ada

anggapan bahwa proporsi besar

perhatian khalayak ketika

melihat tampilan iklan secara

visual dapat dibagi menjadi

empat bidang sebagai berikut :

41 % 20 %

25 % 14 %

Upayakan tata letaknya dibuat berurutan

(tidak berserakan) agar alur pandangan

ketika melihat iklan dapat berlalu dengan

lancar. Pada halaman-halaman contoh

berikut dapat dilihat beberapa contoh

tentang bagaimana komposisi tata-letak

elemen-elemen visual dalam tampilan

iklan dapat mempengaruhi alur

pandangan

41 % 20 %

25 % 14 %

Contoh alur pandangan dalam

konsep visual iklan

Pada contoh berikut ini terlihat

bahwa tata letak elemen-

elemen visual membuat alur

pandang bergerak secara

diagonal, dari sisi kiri atas

menuju sisi kanan bawah

tampilan iklan.

Selanjutnya, tata letak juga dapat dilakukan dengan beberapa variasi

penempatan elemen visual seperti contoh-contoh di bawah ini. Alur

pandangan mata akan mengikuti posisi masing-masing elemen dan biasanya

dimulai dari obyek yang terlihat besar atau menyolok. Pandangan mata

khalayak akan lebih mudah tertarik jika ada foto atau gambar kemudian baru

diikuti dengan pandangan ke arah obyek lain, seperti misalnya tulisan, logo

dan sebagainya.

Oleh sebab itu, agar mudah menarik pehatian dan isi pesan dapat segera

dipahami oleh khalayak, maka tata letak dapat dirancang sesuai kebutuhan

komunikasinya.

Jenis layout

Iklan Cetak

LAY OUT IKLAN / Tata Letak

Lay out berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua

dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas dan menarik. Agar sukses

mendesain layout perlu dijawab beberapa pertanyaan ;

1. Siapa yang akan dituju

2. Gaya apa yang cocok untuk target audience

3. Apa fungsi desain tersebut

4. Apa informasi atau pesan yang akan disampaikan

5. Dimana itu akan dilihat (medianya)

Setelah itu kerjakanlah sketsa dalam berbagai variasi lay out, dengan

mengingat prinsip-prinsip desain visual.

Beberapa jenis type lay out khususnya di iklan cetak antara lain:

1. Mondrian

Penyajian iklan yang mengacu pada

bentuk-bentuk square/ lanscape/

potrait, dimana masing-masing

bidangnya sejajar dengan bidang

penyajian dan memuat gambar /copy

yang saling berpadu sehingga

membentuk suatu komposisi yang

konseptual.

Mondrian

2. Picture Window

Bahwa 2/3 bidang lay out

berupa gambar. Gambar close

up bisa dalam betuk produknya

itu sendiri atau juga

menggunakan model.

Picture Window

3. Copy Heavy

tata teletaknya meng utamakan

pada bentuk copy writing

(naskah iklan) atau dengan kata

lain komposisi layoutnya

didominasi oleh penyajian teks.

Copy Heavy

4. Specimen Lay out

Tata letak iklan yang hanya

menekankan pada penampilan

jenis huruf dengan point size

yang besar,pada umumnya hanya

berupa headline saja dibantu

visual yang kecil.

Specimen Lay out

5. Frame lay out

suatu tampilan iklan dimana

border/ bingkai/frame-nya

membentuk suatu naratif (

mempunyai cerita). Dan

menempatkan visual sebagai

bingkai copy

Frame lay out

6. Multipanel

Bentuk layout dimana dalam satu

bidang penyajian dibagi menjadi

beberapa tema visual dalam

bentuk sama atau dimana

pembagian setiap bidang

berisikan display produk-produk

yang diiklankan.

Multipanel

7. Grid Lay Out

Suatu tata letak iklan yang

mengacu pada konsep grid; yaitu

desain iklan seolah-olah bagian

per bagian (gambar dan teks )

berada dalam skala grid

Grid Lay Out

8. Sircus Lay out

Penyajian iklan yang tata letaknya

tidak mengacu pada ketentuan

baku. Komposisi gambar

visualnya bahkan kadang-kadang

teks dan susunannya tidak

beraturan.

Sircus Lay out

9. Angular lay out

Penyajian iklan dengan susunan

elemen visualnya membentuk

sudut kemiringan, biasanya

membentuk sudut antara 40-70

derajat.

Angular lay out

10. Two Mortises Lay out

penyajian bentuk iklan yang

pengarapannya menghadirkan

dua inset yang masing-masing

memvisualkan secara diskriptif

mengenai hasil penggunaan atau

detail produk yang ditawarkan

11. COMIC STRIPS LAY OUT

Penyajian iklan yang dirancang

secara kreatif sehingga

merupakan bentuk media komik,

lengkap dengan captions nya.

12. SHILHOUTTE LAY OUT

Sajian iklan yang berupa gambar

ilustrasi atau tehnik fotografi dimana

hanya ditonjolkan bayangannya saja.

Penyajian bisa berupa Text-

Rap/warna spot color yang berbentuk

gambar ilustrasi atau pantulan sinar

seadanya dengan tehnik fotografi.

13. JUMBLE LAY OUT

Penyajian iklan yang merupakan

kebalikan dari sircus lay out, yaitu

komposisi beberapa gambar dan

teksnya disusun secara teratur.

14. BLEED LAY OUT

Sajian iklan dimana sekeliling bidang

menggunakan frame (seolah-olah

belum dipotong pinggirnya). Catatan:

Bleed artinya belum dipotong

menurut pas cruis (utuh) kalau Trim

sudah dipotong.

15. VERTICAL PANEL LAY OUT

Tata letaknya menghadirkan garis

pemisah secara vertical dan membagi

lay out iklan tersebut.

16. ALPHABET INSPIRED LAY OUT

Tata letak iklan yang menekankan

pada susunan huruf atau angka yang

berurutan atau membentuk suatu

kata dan diimprovisasikan sehingga

menimbulkan kesan narasi (cerita).

17. INFORMAL BALANCE LAY OUT

Tata letak iklan yang tampilan elemen

visualnya merupakan suatu

perbandingan yang tidak seimbang.

18. BRACE LAY OUT

Unsur-unsur dalam tata letak iklan

membentuk letter L (L-Shape). Posisi

bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka

bentuk L tersebut dibiarkan kosong.

19. QUADRAN LAY OUT

Bentuk tampilan iklan yang

gambarnya dibagi menjadi empat

bagian dengan volume/isi yang

berbeda. Misalnya kotak pertama

45%, kedua 5%, ketiga 12%, dan

keempat 38%. (mempunyai

perbedaan yang menyolok apabila

dibagi empat sama besar).

20. REBUS LAY OUT

Susunan lay out iklan yang

menampilkan perpaduan gambar dan

teks sehingga membentuk suatu

cerita

Ilustrasi / Visual iklan

Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan

tepat, cepat, serta tegas dan merupakan terjemahan dari sebuah judul.

Ilustrasi tersebut diharapkan bisa membentuk suatu suasana penuh emosi

dan menjadikan gagasan seakan-akan nyata, Ilustrasi sebagai gambaran

pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai ceritera, berupa gambar dan

tulisan yaitu bentuk grafis informasi memikat.

:

Dengan ilustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca

akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.

Type ilustrasi iklan

Type ilustrasi iklan

• Product alone

Menggambarkan produk secara

close up untuk memper kenalkan

produk.

• Product ready to use

Memperlihatkan produk siap

untuk dinikmati.

• Product in use

memberikan ilustrasi bagaimana

produk dimanfaatkan oleh

konsumen

• Result of using product.

Mengilustrasikan hasil dari

penggunaan produk

• Comparison or Contras

Membandingkan antara

keunggulan produk atau

perbedaan dalam pemanfaatan

produk dengan produk yang lain

• Dramatization

ilustrasi yang mendramatisir dari

kualitas suatu produk.

• Product in a setting with people.

Menggunakan tokoh

• Chart and Diagram

• Symbol

Persiapan Minggu depan.

Buatlah Creatif Brief iklan PSA

Brief di print A4 dan dijilid rapi

Creative Brief ( PSA/ILM)

Klien : (UBSI)

Title :

Team creative : (nama kelompok dan jobdesk masing-masing)

Tgl Presentasi :

1. Key Fact / Analisis situasi

(uraikan kondisi / fakta-fakta masalah yang terjadi di lingkungan

masyarakat, adakah pengaruh dari aspek politik, ekonomi, sosial, budaya

atau teknologi terhadap masalah tersebut, adakah pro dan kontra

dimasyarakat terhadap masalah, bagaimana peran pemerintah dan

lembaga non pemerintah)

2. What do we expect (apa yang ingin diharapkan)

apakah yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari kampanye ini.

3. What insight do we have (apa insightnya)

apa insight dari mereka yang terkena masalah atau insight terkait masalah

yang dihadapi.

4. What response do we want

( apa respon yang kita harapkan untuk dilakukan oleh yang terkena

kasus/terkait masalah)

5. What could be the best evidence to help stimulate this

(hal-hal apa yang bisa memperkuat munculnya respon tersebut)

6. What is your idea and how does it work ?

(apa idenya)