Iklan Cetak Anatomi Naskah - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/146/146-P02.pdfElement Layout iklan...
Transcript of Iklan Cetak Anatomi Naskah - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/146/146-P02.pdfElement Layout iklan...
4
Element Layout iklan
Penyusun element dalam sebuah layout :
Headline
sebagai eye cather selain ilustrasi atau visual, juga sebagai penarik perhatian
pertama. Headline yang baik harus menarik dan menahan minat pembaca.
Headline sering dibuat menonjol, baik dari ukran huruf, permainan huruf,
warna huruf atau permainan kata
5
Element Layout iklan
Overline
Sering juga disebut lead-in, biasanya diletakan di atas
headline dan ukuran hurufnya lebih kecil
Sub headline
Untuk menyampaikan secara tepat ke audiens, dapat
terdiri dari beberapa baris. Pesan yang ingin
disamapikan harus bisa sampai tanpa harus membaca
penuh bodycopy
6
Element Layout iklan
Bodycopy
Adalah inti dari pesan dari iklan cetak. Bodycopy harus
dapat memikat pembaca untu membaca dari awal
sampai akhir, dalam waktu singkat pembaca mengerti
apa yang kita tawarkan.
Visual
Visual merupakan bagian dari iklan yang sering digunakan sebagai
eye cather. Visual dapat berupa gambar grafis, gambar tangan,
foto atau beberapa gabungan dari tehnik tersebut.
7
Element Layout iklan
Caption
Merupakan keterangan dari gambar, memegang peranan penting dan
bisa dianggap bodycopy apabila pesan yang disampaikan melalui visual
dengan sedikit penjelasan di bawahnya.
Slogan dan logo
Biasanya menjadi satu kesatuan sebgai identitas ataupun nama sponsor
dari iklan cetak tersebut, slogan juga sering disebut jargon yaitu kata-
kata yang menempel pada identitas logo.
8
Element Layout iklan
Flash
misalnya perkataan Baru, Diskon, Cuci Gudang yang
ditulis dengan grafis tertentu untuk mendapat pehatian
khusus konsumen.
Beberapa hal untuk dipertimbangkan:
• Pemakaian media (majalah atau koran)
• Ruang yang tersedia (lanscape atau portrait)
• Reading Flow (kiri ke kanan, atas ke bawah)
• Eksekusi produksi (BW atau berwarna)
• Penulis Naskah bukan berarti harus membuat naskah yang panjang.
Perumusan konsep adalah utama, karena konsep itu nantinya akan
diwujudkan dalam eksekusi.
Headline, mengapa penting?
• Penarik perhatian yang alami
• Memandu Pembaca
• Menyiapkan pembaca untuk menuju tahap berikutnya
• Meringkas isi
• Menampilkan keunikan yang paling utama
Headline yang sering digunakan:
• Perintah/ajakan : Ayo, Segera, Bergegaslah, Jangan Lupa, dsb
• Pertanyaan : Sudahkah Anda…?, Apakah….? Dsb
• Pernyataan : 7 dari 10 wanita lebih percaya Kotex
• Alasan/sebab akibat : Itu sebabnya kami memilih…
• Kelebihan utama : Rinso dengan bintik merah!
Type Headline
DIRECT HEADLINES / headline langsung
1. News/ berita
• Direct, straight selling / penjualan langsung
• No gimmicks / tidak ada gimmicks
• Pertinent and timely / Relevan dan tepat waktu
2. Product Claim / klaim produk
• Appeals to reader’s self interest / perbandingan yang menarik
3. Advice / saran
• Aims to solve reader’s problem / Bertujuan untuk memecahkan masalah
pembaca
• Usually accompanied by promise of results / Biasanya disertai dengan janji
hasil
4. Prospect Selection / menyeleksi prospek
• Selects out target market/ memilih target market
5. Product or Brand Name / produk atau merek
• Name sells / nama yang menjual
INDIRECT HEADLINES/ berita langsung
1. Curiosity / keingintahuan
- Appeals to the unusual/ perbandingan yang tidak biasa
- How? Use questions, provocations, how-to statements/ gunakan
- pertanyaan yang memprovokasi
- Need good visuals to motivate audience to read further/ visual yang
membuat orang membaca lebih lanjut
Tips Headline yang efektif
• Specific & to the point, not general & applicable to any product or
situation/ spesifik dan langsung, tidak umum dan berlaku untuk produk
dan situasi apapun
• Co-ordinated with other elements in the ad/ menyatu dengan elemen
yang lain
• Understandable at a glance/ dimengerti dengan cepat
• Have words or cues to help select prospects/ mempunyai kata yang
menyakinkan
• Have some promise of reward/ mempunyai janji
• Action – impelling/ action
• Don’t use trick typography/ jangan gunakan kata yang menipu
The Body Copy
• The rest of the ideas -- Heart of the message/ mengena di hati
• Reinforces the headline/ memperkuat headlines
• Aims to persuade reader to accept the brand/ Bertujuan untuk membujuk
pembaca untuk menerima merek
• Difficult to get audience to read / sulit mendapat perhatian pembaca
Types of Copy Approaches/ jenis copy
1. Straight-line Copy/ copy langsung
- Straighforward, informative/ mendukung, informatif
- Mainly for industrial & high-involvement products
2. Narrative Description/ menjelaskan
Account of experience with problem & solution/ pengalaman dan
memecahkan masalah
3. Implied Suggestion / mempengaruhi
Lets reader draw conclusion/ biarkan pembaca menyimpulkan
Body Copy : penjelasan/detail informasi iklan
• Mulai dengan kalimat yang mengaitkan antara Head Line dengan Body
Copy
• Sebaiknya memakai kalimat aktif
• Tunjukkan benefit yang didapat
• Tulis sesuatu yang spesifik
• Hindari kalimat yang terlalu kompleks
• Gunakan type bold untuk memperjelas poin
• Tetap jaga alur tulisan dan jangan lupakan tujuan
Guidelines to effective Body Copy
1. Show benefit to reader/ tunjukan keuntungan
2. Write to one person/ kesan personal
3. Involve reader in the message/ libatkan pembaca dalam pesan
4. Create credibility and believability/ bangun kredibilitas dan kepercayaan
5. Write concisely, clearly, and simply/ tulis singkat, jelas dan sderhana
6. Avoid negative words & sentences/ jangan menimbulkan kesan negatif
atau kebingungan
Tagline / Jargon
• Gunakan maksimal 5 kata: Tempo, Enak Dibaca dan Perlu; Nokia
“Connecting People”, Nike “Just Do It”.
• Kembangkan dari: benefit produk, fitur produk, karakter pengguna/pasar,
USP, manfaat yang dirasakan oleh pengguna. Ponds “ putih bersinar “.
• Gunakan kalimat bersajak (rhyme): Terus terang Philips terang terus;
Jamur KO, kulit OK; Makin Terasa Enaknya; Nyata Kualitasnya
• Pakai ejaan yang mudah dibaca
• Ambil ungkapan yang populer
Pasca menulis naskah:
• Gunakan software pemeriksa ejaan (kalau ada)
• Minta tolong orang lain untuk memeriksa naskah (proofreading)
• Periksa dan crosscheck nomor-nomor dan nama-nama yang penting
• Sesuaikan dengan layout/desain, jika naskah terlalu banyak, edit kembali.
Tata letak
Merupakan aspek perwujudan visual yang berupa sajian / tampilan dari
sejumlah elemen tersebut diatas dalam sebuah komposisi visual. Tata letak
disusun berdasarkan logika / rumusan tertentu agar dapat menciptakan
kesan yang diinginkan
Pembuatan Desain Iklan Cetak
Desain visual merupakan salah satu tahap penting dalam proses pembuatan
iklan cetak, seperti halnya penulisan naskah iklan. Pada umumnya iklan di
media cetak terdiri dari naskah dan ilustrasi, walaupun kadang-kadang ada
iklan yang tidak menggunakan ilustrasi. Ilustrasi dapat berupa gambar, foto,
lukisan atau karikatur.
Penggunaan ilustrasi / gambar serta penentuan bentuk ilustrasi yang
digunakan (foto, sketsa, line drawing karikatur atau teknik-teknik lain),
dilakukan atas dasar pertimbangan konsep desain visual yang dirumuskan
pada saat perencanaan kreatif iklan tersebut
Pengertian visualisasi iklan mengacu pada reka bentuk dari sebuah konsep
kreatif iklan yang bersifat visual (dapat dilihat) dari sebuah iklan. Visualisasi
iklan adalah bagaimana kita dapat membuat konsep kreatif dalam bentuk
konkrit yang dapat dilihat.
Visualisasi iklan dapat berupa tatanan yang terdiri dari judul (headline) dan
naskah iklan serta ilustrasi / gambar dalam suatu tata letak dan komposisi
warna sesuai konsep kreatifnya. Oleh sebab itu, visualisasi iklan juga dapat
berupa tampilan teks tanpa menggunakan ilustrasi atau sebaliknya, hanya
berupa ilustrasi dan judul atau merk produk saja (tanpa menggunakan naskah
yang panjang).
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan desain visual iklan,
yaitu pengembangan konsep visualisasi dan proses pembuatan desain visual
iklan. Pada saat mengembangkan konsep visualisasi iklan berdasarkan
creative work plan yang telah dibuat sebelumnya, seorang desainer visual
harus dapat membayangkan bagaimana iklan yang didesainnya itu akan
dilihat oleh khalayak. Gagasan yang dikembangkan menjadi reka bentuk ini
kemudian akan direalisasikan kedalam bentuk visual yang terdiri dari ilustrasi
dan naskah yang disusun dalam suatu tata letak
Konsep visual
• Desain yang baik adalah yang memudahkan khalayak dalam membacanya.
Untuk itu, dalam mengatur tata letak (posisi judul iklan, ilustrasi dan
naskah) perlu diperhatikan alur pandangan khalayak ketika melihatnya.
• Secara mendasar, konsep tata letak digunakan sebagai prinsip pembuatan
visualisasi iklan cetak. Konsep tata letak menggunakan sejumlah
pedoman, seperti prinsip kesatuan (unity), kejelasan (clarity) dan
keseimbangan (balance).
• Prinsip kesatuan adalah penting, dalam arti bahwa tata letak dalam satu
ampilan iklan perlu dibuat dengan memberikan satu eksatuan arti. Posisi
setiap elemen perlu disusun sedemikian rupa agar menciptakan kesan
pandang ke arah satu titik pusat.
• Prinsip kejelasan diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam
menafsirkan isi pesan. Semua elemen gambar yang disusun menjadi satu
kesatuan harus dapat dilihat dengan mudah dan bisa dimengerti cukup
jelas oleh khalayak, baik masing-masing elemen gambar maupun secara
keseluruhan.
• Prinsip keseimbangan diperlukan agar khalayak mudah dan nyaman ketika
melihat tata letak iklan tersebut. Keseimbangan antara elemen yang
ditempatkan dibagian kiri dengan kanan serta di bagian atas dengan
bawah. Demikian pula keseimbangan besar bentuk antara sejumlah
elemen gambar, yaitu antara elemen gambar yang berukuran besar dan
kecil.
• Dengan asumsi bahwa alur
pandangan mata biasanya
dimulai dari atas ke bawah dan
arah membaa adalah dari kiri ke
kanan. Oleh sebab itu, ada
anggapan bahwa proporsi besar
perhatian khalayak ketika
melihat tampilan iklan secara
visual dapat dibagi menjadi
empat bidang sebagai berikut :
41 % 20 %
25 % 14 %
Upayakan tata letaknya dibuat berurutan
(tidak berserakan) agar alur pandangan
ketika melihat iklan dapat berlalu dengan
lancar. Pada halaman-halaman contoh
berikut dapat dilihat beberapa contoh
tentang bagaimana komposisi tata-letak
elemen-elemen visual dalam tampilan
iklan dapat mempengaruhi alur
pandangan
41 % 20 %
25 % 14 %
Contoh alur pandangan dalam
konsep visual iklan
Pada contoh berikut ini terlihat
bahwa tata letak elemen-
elemen visual membuat alur
pandang bergerak secara
diagonal, dari sisi kiri atas
menuju sisi kanan bawah
tampilan iklan.
Selanjutnya, tata letak juga dapat dilakukan dengan beberapa variasi
penempatan elemen visual seperti contoh-contoh di bawah ini. Alur
pandangan mata akan mengikuti posisi masing-masing elemen dan biasanya
dimulai dari obyek yang terlihat besar atau menyolok. Pandangan mata
khalayak akan lebih mudah tertarik jika ada foto atau gambar kemudian baru
diikuti dengan pandangan ke arah obyek lain, seperti misalnya tulisan, logo
dan sebagainya.
Oleh sebab itu, agar mudah menarik pehatian dan isi pesan dapat segera
dipahami oleh khalayak, maka tata letak dapat dirancang sesuai kebutuhan
komunikasinya.
LAY OUT IKLAN / Tata Letak
Lay out berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua
dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas dan menarik. Agar sukses
mendesain layout perlu dijawab beberapa pertanyaan ;
1. Siapa yang akan dituju
2. Gaya apa yang cocok untuk target audience
3. Apa fungsi desain tersebut
4. Apa informasi atau pesan yang akan disampaikan
5. Dimana itu akan dilihat (medianya)
Setelah itu kerjakanlah sketsa dalam berbagai variasi lay out, dengan
mengingat prinsip-prinsip desain visual.
Beberapa jenis type lay out khususnya di iklan cetak antara lain:
1. Mondrian
Penyajian iklan yang mengacu pada
bentuk-bentuk square/ lanscape/
potrait, dimana masing-masing
bidangnya sejajar dengan bidang
penyajian dan memuat gambar /copy
yang saling berpadu sehingga
membentuk suatu komposisi yang
konseptual.
2. Picture Window
Bahwa 2/3 bidang lay out
berupa gambar. Gambar close
up bisa dalam betuk produknya
itu sendiri atau juga
menggunakan model.
3. Copy Heavy
tata teletaknya meng utamakan
pada bentuk copy writing
(naskah iklan) atau dengan kata
lain komposisi layoutnya
didominasi oleh penyajian teks.
4. Specimen Lay out
Tata letak iklan yang hanya
menekankan pada penampilan
jenis huruf dengan point size
yang besar,pada umumnya hanya
berupa headline saja dibantu
visual yang kecil.
5. Frame lay out
suatu tampilan iklan dimana
border/ bingkai/frame-nya
membentuk suatu naratif (
mempunyai cerita). Dan
menempatkan visual sebagai
bingkai copy
6. Multipanel
Bentuk layout dimana dalam satu
bidang penyajian dibagi menjadi
beberapa tema visual dalam
bentuk sama atau dimana
pembagian setiap bidang
berisikan display produk-produk
yang diiklankan.
7. Grid Lay Out
Suatu tata letak iklan yang
mengacu pada konsep grid; yaitu
desain iklan seolah-olah bagian
per bagian (gambar dan teks )
berada dalam skala grid
8. Sircus Lay out
Penyajian iklan yang tata letaknya
tidak mengacu pada ketentuan
baku. Komposisi gambar
visualnya bahkan kadang-kadang
teks dan susunannya tidak
beraturan.
9. Angular lay out
Penyajian iklan dengan susunan
elemen visualnya membentuk
sudut kemiringan, biasanya
membentuk sudut antara 40-70
derajat.
10. Two Mortises Lay out
penyajian bentuk iklan yang
pengarapannya menghadirkan
dua inset yang masing-masing
memvisualkan secara diskriptif
mengenai hasil penggunaan atau
detail produk yang ditawarkan
11. COMIC STRIPS LAY OUT
Penyajian iklan yang dirancang
secara kreatif sehingga
merupakan bentuk media komik,
lengkap dengan captions nya.
12. SHILHOUTTE LAY OUT
Sajian iklan yang berupa gambar
ilustrasi atau tehnik fotografi dimana
hanya ditonjolkan bayangannya saja.
Penyajian bisa berupa Text-
Rap/warna spot color yang berbentuk
gambar ilustrasi atau pantulan sinar
seadanya dengan tehnik fotografi.
13. JUMBLE LAY OUT
Penyajian iklan yang merupakan
kebalikan dari sircus lay out, yaitu
komposisi beberapa gambar dan
teksnya disusun secara teratur.
14. BLEED LAY OUT
Sajian iklan dimana sekeliling bidang
menggunakan frame (seolah-olah
belum dipotong pinggirnya). Catatan:
Bleed artinya belum dipotong
menurut pas cruis (utuh) kalau Trim
sudah dipotong.
15. VERTICAL PANEL LAY OUT
Tata letaknya menghadirkan garis
pemisah secara vertical dan membagi
lay out iklan tersebut.
16. ALPHABET INSPIRED LAY OUT
Tata letak iklan yang menekankan
pada susunan huruf atau angka yang
berurutan atau membentuk suatu
kata dan diimprovisasikan sehingga
menimbulkan kesan narasi (cerita).
17. INFORMAL BALANCE LAY OUT
Tata letak iklan yang tampilan elemen
visualnya merupakan suatu
perbandingan yang tidak seimbang.
18. BRACE LAY OUT
Unsur-unsur dalam tata letak iklan
membentuk letter L (L-Shape). Posisi
bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka
bentuk L tersebut dibiarkan kosong.
19. QUADRAN LAY OUT
Bentuk tampilan iklan yang
gambarnya dibagi menjadi empat
bagian dengan volume/isi yang
berbeda. Misalnya kotak pertama
45%, kedua 5%, ketiga 12%, dan
keempat 38%. (mempunyai
perbedaan yang menyolok apabila
dibagi empat sama besar).
20. REBUS LAY OUT
Susunan lay out iklan yang
menampilkan perpaduan gambar dan
teks sehingga membentuk suatu
cerita
Ilustrasi / Visual iklan
Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan
tepat, cepat, serta tegas dan merupakan terjemahan dari sebuah judul.
Ilustrasi tersebut diharapkan bisa membentuk suatu suasana penuh emosi
dan menjadikan gagasan seakan-akan nyata, Ilustrasi sebagai gambaran
pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai ceritera, berupa gambar dan
tulisan yaitu bentuk grafis informasi memikat.
:
Dengan ilustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca
akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
Type ilustrasi iklan
• Product alone
Menggambarkan produk secara
close up untuk memper kenalkan
produk.
• Comparison or Contras
Membandingkan antara
keunggulan produk atau
perbedaan dalam pemanfaatan
produk dengan produk yang lain
Creative Brief ( PSA/ILM)
Klien : (UBSI)
Title :
Team creative : (nama kelompok dan jobdesk masing-masing)
Tgl Presentasi :
1. Key Fact / Analisis situasi
(uraikan kondisi / fakta-fakta masalah yang terjadi di lingkungan
masyarakat, adakah pengaruh dari aspek politik, ekonomi, sosial, budaya
atau teknologi terhadap masalah tersebut, adakah pro dan kontra
dimasyarakat terhadap masalah, bagaimana peran pemerintah dan
lembaga non pemerintah)
2. What do we expect (apa yang ingin diharapkan)
apakah yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari kampanye ini.
3. What insight do we have (apa insightnya)
apa insight dari mereka yang terkena masalah atau insight terkait masalah
yang dihadapi.
4. What response do we want
( apa respon yang kita harapkan untuk dilakukan oleh yang terkena
kasus/terkait masalah)
5. What could be the best evidence to help stimulate this
(hal-hal apa yang bisa memperkuat munculnya respon tersebut)
6. What is your idea and how does it work ?
(apa idenya)