Ikatan_Ionik

15
S IKATAN IONIK Tugas dibuat untuk mata kuliah : Fisika Zat Padat Oleh : Desti Suryani Izza farhatin Ilmi Muhammad Ocky M Nur Taufik Zamari Putri Mawardani Rahma Dwi Prasetya Rino Amalsa Dosen : Sitti Ahmiarti S Prodi Fisika Jurusan MIPA Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1

description

NKI

Transcript of Ikatan_Ionik

Page 1: Ikatan_Ionik

S

IKATAN IONIKTugas dibuat untuk mata kuliah :

Fisika Zat Padat

Oleh :Desti Suryani

Izza farhatin IlmiMuhammad Ocky MNur Taufik ZamariPutri Mawardani

Rahma Dwi PrasetyaRino Amalsa

Dosen :Sitti Ahmiarti S

Prodi FisikaJurusan MIPA

Fakultas Sains dan TeknologiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412

2012

DAFTAR ISI

1

Page 2: Ikatan_Ionik

S

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI........................................................................................... .i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................2

C. Tujuan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ikatan Kimia.................................................3

B. Ikatan Ionik....................................................................4

C. Pembentukan Ikatan Ionik..............................................5

D. Susunan Senyawa Ionik.... ............................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ..9

BAB I

PENDAHULUAN

2

Page 3: Ikatan_Ionik

S

A.    Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar kita

beserta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya tanpa mempertanyakan misalnya apa

itu air, apa itu minyak, kenapa menggoreng pakai minyak, atau pertanyaan sepele lain yang

menurut fisika layak untuk dibahas.

Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam dalam

ilmu fisika dan kimia. Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia

sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa

ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif [atom yang

melepaskan elektron] dan ion negative [atom yang menangkap elektron]. Akibatnya, senyawa

ion yang terbentuk bersifat polar.

Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antar

atom yang disebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika serikat, yaitu Gilbert

Newton Lewis ( 1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan

tentang konsep ikatan kimia.

Unsur- unsur gas mulia ( golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena

konfigurasi elektronnya memliki susunan elektron yang Stabil.

Setiap unsur berusaha memiliki konfigurasi electron seperti yang di miliki oleh unsur

gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan elektron atau menangkap elektron.

Jika suatu unsur melepaskan elektron, artinya unsur itu elektron pada unsur lain.

Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari unsur

lain. Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsur lain.

Kecenderungan atom-atom unsur untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar

disebut kaidah oktet.

Gaya apakah yang mempertahankan atom-atom dalam kristal agar tetap bersatu ? Gaya

elektrostatik tarik-menarik antara muatan negatif elektron dan muatan positif inti atom

adalah yang menjadi penyebab timbulnya gaya pemersatu (kohesi) dalam zat padat.

Sementara itu gaya magnet sangat kecil pengaruhnya pada kohesi, dan gaya gravitasi bahkan

dapat diabaikan efeknya. Di pihak lain, adanya interaksi pertukaran, sepeti gaya van der

waals dan lkatan kovalen memberikan sumbangan yang berarti pada kohesi kristal.

Energi kohesi kristal didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memecah/

memisahkan kristal menjadi komponen-komponennya yang berupa atom netral yang

3

Page 4: Ikatan_Ionik

S

bebas. Apabila komponen-komponen kristal berupa ion positif dan ion negatif, maka

energi kohesi lebih tepat disebut energi kisi. Hal ini banyak dijumpai pada ikatan ionik.

Berdasarkan cara atom-atom berikatan satu sama lain dalam membentuk kristal, dapat

dibedakan : ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan van der Waals, dan

ikatan hidrogen. Selanjutnya, ikatan ionik akan diuraikan pada bab pembahasan.

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan keseluruhan kajian teoritis dan hasil Studi yang kami rangkum pada uraian latar

belakang di atas, maka permasalahan yang kami angkat adalah :

Apakah yang dimaksud dengan ikatan ionik?

Apa pengaruh ikatan ionik terhadap perubahan suatu materi yang ada di sekitar kita?

C.   Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengadakan tugas makalah ini adalah agar

mengetahui lebih dalam mengenai ikatan ionik dan contoh-contoh materi yang memiliki

ikatan ionik.

BAB II

PEMBAHASAN

4

Page 5: Ikatan_Ionik

S

IKATAN KIMIA

Pengertian Ikatan Kimia

Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul.

Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-

atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia

terbentuk karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur

elektron stabil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) Seperti dalam tabel 3.1

berikut.

Unsur No Atom K L N M O P

He

Ne

Ar

Kr

Xe

Rn

2

10

18

36

54

86

2

2

2

2

2

2

8

8

8

8

8

8

18

18

18

8

18

32

8

18 8

Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa

jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga

susunan kedua elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia. Kecenderungan

atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada

kulit terluar disebut kaidah oktet

Contoh:

Br + Br Br Br Atau Br - Br

Sementara itu, atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hydrogen sampai dengan

boron cenderung memiliki konfigurasi elektron gas helium atau mengikuti kaidah Duplet.

5

Page 6: Ikatan_Ionik

S

Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron

valensi. Elektron valensi menunjukan kemampuan suatu atom untuk berikan dengan atom

lain. Contoh elektron valensi dari beberapa unsur dapat dilihat dalam tabel berikut.

Unsur Susunan electron Elektron valensi

6C

8O

12Mg

13Al

15P

17Cl

2. 4

2.6

2.8.2

2.8.3

2.8.5

2.8.7

4

6

2

3

5

7

Tabel 3.2 Elektron Valensi Beberapa Unsur

Unsur – unsur dari golongan alkali dan alkali tanah , untuk menyamai kestabilan

cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif . Unsur–unsur

yang mempunyai kecendrungan membentuk ion positif termasuk unsur elektro positif .

unsur–unsur dari golongan halogen dan khalkhogen mempunyai kecendrungan menangkap

elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif. Unsur-unsur yang

demikian termasuk unsur elektronnegative .

Ikatan Ionik

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam

gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa

diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan

menjadi dua jenis, yaitu: ikatan antar atom dan ikatan antara molekul. Namun dalam makalah

ini kami hanya akan membahas mengenai ikatan antar atom yaitu ikatan ionik.

Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam

suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan juga

anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya

terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk

dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan

halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi

oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin

6

Page 7: Ikatan_Ionik

S

besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat.

Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai

akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya.

Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini,

kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang

disyaratkan dalam aturan Lewis.

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar

b. Memiliki titik leleh yang tinggi

c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

Contoh pembentukan ikatan ionik:

Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida

terjadi karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas

tinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin

merupakan nonlogam dengan afinitas atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila

terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom klorin akan menarik satu elektron natrium.

Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan

negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium klorida.

Pembentukan natrium klorida dapat digambarkan menggunakan penulisan Lewis sebagai

berikut:

Pembentukan NaCl

Pembentukan NaCl dengan lambang Lewis

7

Page 8: Ikatan_Ionik

S

Ikatan  ion  hanya  dapat  tebentuk  apabila  unsur-unsur  yang  bereaksi mempunyai

perbedaan daya tarik electron (keeelektronegatifan)  cukup  besar.  Perbedaan 

keelektronegatifan yang  besar  ini  memungkinkan  terjadinya  serah-terima  elektron.

Senyawa  biner  logam  alkali  dengan  golongan  halogen  semuanya bersifat ionik. Senyawa

logam alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari

berilium.

Susunan Senyawa Ion

Aturan oktet menjelaskan bahwa dalam pembentukan natrium  klorida,  natrium 

akan melepas satu  elektron  sedangkan  klorin akan menangkap satu elektron. Sehingga

terlihat bahwa satu atom klorin membutuhkan  satu  atom  natrium.  Dalam  struktur senyawa 

ion natrium  klorida,  ion  positif  natrium (Na+)  tidak  hanya  berikatan dengan satu ion

negatif klorin (Cl-) tetapi satu ion Na+ dikelilingi oleh 6  ion  Cl- demikian 

juga sebaliknya. Struktur  tiga  dimensi  natrium klorida dapat digunakan untuk menjelaskan

susunan senyawa ion.

Struktur kristal kubus NaCl

8

Page 9: Ikatan_Ionik

S

Gambar 1.1 Empat tampilan kisi sel satuan garam meja (NaCl) :

a. Sel satuan secara umum,, b. Konfigurasi oktahedral, setiap atom dikelilingi 6 atom

tetangga terdekat, c. Susunan mampat, dan d. Susunan atom pada salah satu bidang sisi

9

Page 10: Ikatan_Ionik

S

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ikatan ion terbentuk oleh pemindahan elektron. Satu atom memberikan satu atau lebih

elektron terluarnya ke atom-atom lain. Atom yang lehilangan elektron menjadi ion

positif (kation) dan ataom yang mendapat elektron menjadi ion negatif (anion).

Ikatan ion terjadi karena perpindahan elektron diantara atom untuk membentuk

partikel bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik menarik

diantara ion-ion yang berlawanan muatan ini merupakan suatu ikatan ion.

Pemindahan elektron dapat digambarkan dengan menggunakan titik-tiitik untuk

menyatakan elektron valensi.

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar

b. Memiliki titik leleh yang tinggi

c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit.

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Ikatan_Ionik

S

J. Ralp Fessenden dan Joan S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta :

Erlangga.

E. James Brady. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

htttps://google.com

https://wikipedia.com

htttps://chemistry.com

11