Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

76
IKATAN KIMIA oleh AZRIFITRIA Msi Apt

Transcript of Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Page 1: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

IKATAN KIMIA

olehAZRIFITRIA Msi Apt

IKATAN KIMIA

olehAZRIFITRIA Msi Apt

Page 2: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Definisi Ikatan KimiaDefinisi Ikatan Kimia» Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar

molekul dengan cara sebagai berikut :» a) atom yang 1 melepaskan

elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)

» b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan

» c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Page 3: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Tujuan pembentukan ikatan kimiaTujuan pembentukan ikatan kimia

adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia

adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.

Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).

Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.

» Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium

Page 4: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Sifat Atom dan Ikatan KimiaSifat Atom dan Ikatan Kimia» Suatu partikel baik berupa ion

bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif

» Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa sifat yang berhubungan dalam tabel periodik

Page 5: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Electronegativity – the tendency of an atom to

attract electrons from a neighbouring atom. Electronegativity – the tendency of an atom to

attract electrons from a neighbouring atom.

Hey! I find your electrons attractive!

Get lost,

loser!

Page 6: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Tabel Periodik: Logam dan Non Logam

Tabel Periodik: Logam dan Non Logam

Page 7: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P

1 He 2 2

2 Ne 10 2 8

3 Ar 18 2 8 8

4 Kr 36 2 8 18 8

5 Xe 54 2 8 18 18 8

6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Page 8: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Lambang LewisAdalah lambang atom yang dilengkapi dengan

elektron valensinya.Lambang Lewis gas mulia

menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).

Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Page 9: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan

menjadi 3 yaitu :

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan

menjadi 3 yaitu :

» ikatan ion,» ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinat / koordinasi / dativ dan » ikatan logam.

Page 10: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

3 Kombinasi Ikatan antara Logam dan Non Logam

3 Kombinasi Ikatan antara Logam dan Non Logam

Page 11: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

1). Ikatan Ion ( elektrovalen )1). Ikatan Ion ( elektrovalen )Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).

» Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).

» Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Page 12: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Transfer Elektron dan Ikatan Ionik

Transfer Elektron dan Ikatan Ionik1. Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang

sangat besar dari atom untuk melepas atau menangkap elektron

2. Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A) dan non logam (gol 7A dan 6A atas)

3. Atom logam (IE rendah) kehilangan satu atau dua elektron valensi, sementara atom non logam (EA sangat negatif) menangkap elektron

4. Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia

5. Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif membentuk susunan padatan ionik dengan rumus kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus empiris)

Page 13: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Contoh 1 :» Ikatan antara dengan » Konfigurasi elektronnya :» = 2, 8, 1» = 2, 8, 7

Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Page 14: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :

» a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)

» Contoh : NaF, KI, CsF» b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H]

dengan golongan oksigen (VIA)

» Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O» c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan

golongan oksigen (VIA)

» Contoh : CaO, BaO, MgS

Page 15: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Sifat umum senyawa ionik :» 1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi» 2) Keras, tetapi mudah patah» 3) Penghantar panas yang baik» 4) Lelehan maupun larutannya dapat

menghantarkan listrik (elektrolit)» 5) Larut dalam air» 6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa

organik (misal : alkohol, eter, benzena)

Page 16: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 17: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Misalkan ada suatu reaksi antara unsur logam yang reaktif (Li) dan mudah melepas elektron dengan gas halogen (F) yang cenderung menarik elektron:Li(g) Li+(g) + e- IE1 = 520 kJ

F(g) + e- F-(g) EA = -328 kJ» Reaksi total:

Li(g) + F(g) Li+(g) + F-(g) IE1 + EA = 192 kJ

Page 18: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Li F

Li F

A Li Atom An F Atom

A Li+ Ion

-+

An F- Ion

Page 19: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

The melting points of some Ionic Compounds are as follows:

NaF 993 oCKCl 770 oCLiCl 605 oC

These high melting points are experimental evidence that Ionic Bonds are VERY STRONG. (Hard to break just by heating).

Page 20: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

2). Ikatan Kovalen2). Ikatan Kovalen

»o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.

»o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).

»o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.

»o

Page 21: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

In Covalent bonds, electrons are Shared

Page 22: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.

»o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Page 23: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen

Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen

» Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi sharing elektron

» Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga bisa berikatan kovalen)

» Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-masing dan mencoba menarik elektron atom lain

» Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi lawannya membuat kedua atom berikatan

» Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap terlokalisasi diantara kedua atom

» Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)

Page 24: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Ada 3 jenis ikatan kovalen :a). Ikatan Kovalen TunggalAda 3 jenis ikatan kovalen :a). Ikatan Kovalen Tunggal

» Contoh 1 :» Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H

membentuk molekul H2

» Konfigurasi elektronnya :»

= 1 » Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron

tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).

» Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Page 25: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Contoh 2 : Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F

membentuk molekul HF Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F

memiliki 7 elektron valensi. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang

stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).

Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

Page 26: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

b). Ikatan Kovalen Rangkap Duab). Ikatan Kovalen Rangkap Dua

» Contoh : Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.

Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Page 27: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

» Contoh 1:o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.

» Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama

Page 28: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 29: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar

Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar

» o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.

»o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Page 30: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 31: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Diamonds are “forever”!Diamonds are “forever”!

Page 32: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Some melting points of Network Solids:

Diamond (Carbon) 3550 oCSilicon Carbide (SiC) 2700 oCBoron Nitride (BN) 3000 oC

Page 33: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

3. Ikatan Logam3. Ikatan Logam

Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.

Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.

Page 34: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Pita Elektron Ikatan LogamPita Elektron Ikatan Logam» Secara umum atom logam berukuran besar, logam

dapat dengan mudah kehilangan elektron terluar (IE rendah) namun sulit menangkap/memperoleh elektron

» Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron valensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan kovalen

» Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam

» Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan logam.

Page 35: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.

Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Page 36: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Polarisasi Ikatan Kovalen» Suatu ikatan kovalen disebut polar,

jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.

» Contoh 1 :» Molekul HCl

» Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.» Akibatnya atom Cl menarik

pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).

Page 37: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.

» Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom

»Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.

» Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Page 38: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 39: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 40: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 41: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 42: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 43: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Momen Dipol ( µ )Momen Dipol ( µ )

» Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.

» Dirumuskan :» µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m» keterangan :» µ = momen dipol, satuannya debye (D)» Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)» r = jarak antara muatan positif dengan muatan

negatif, satuannya meter (m

Page 44: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen

» Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa KovalenNo Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen

1 Titik didih Tinggi Rendah

2 Titik leleh Tinggi Rendah

3 Wujud Padat pada suhu kamar

Padat,cair,gas pada suhu kamar

4 Daya hantar listrik Padat = isolatorLelehan = konduktorLarutan = konduktor

Padat = isolatorLelehan = isolatorLarutan = ada yang konduktor

5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut

6 Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)

Tidak larut Larut

Page 45: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Simbol Titik Elektron LewisSimbol Titik Elektron Lewis» Dalam model simbol titik elektron

Lewis (G.N. Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan elektron valensi

» Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi

» Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)

» Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai

Page 46: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Model Ikatan IonikModel Ikatan Ionik» Fokus utama model ikatan ionik adalah

adanya transfer elektron dari logam ke non logam untuk membentuk ion yang kemudian bersatu membentuk padatan senyawa ionik

» Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis mengajukan aturan oktet, saat atom-atom berikatan, ia akan melepas, menangkap atau memakai bersama elektron untuk mencapai pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron

Page 47: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

3 Cara Penulisan Transfer Elektron

3 Cara Penulisan Transfer Elektron

» Penggambaran dengan konfigurasi elektron

» Penggambaran dengan diagram orbital» Penggunaan simbol titik elektron Lewis

Page 48: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Sifat-sifat Ikatan IonikSifat-sifat Ikatan Ionik

» Keras» Kaku » Rapu

h

Page 49: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Model Ikatan KovalenModel Ikatan Kovalen» Jika kita membuka literatur kimia

berupa hand book atau ensiklopedi maka akan didapati sebagian besar senyawa kimia yang ada dialam berupa senyawa kovalen

» Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan kimia antar unsur-unsur dialam

Page 50: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Pembentukan Ikatan Kovalen

Pembentukan Ikatan Kovalen

Page 51: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

» Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai konfigurasi elektron kulit terluar penuh (seperti gas mulia) namun elektron yang dipakai bersama dihitung secara keseluruhan sebagai milik masing-masing

» Pasangan elektron sunyi (tidak berikatan) adalah pasangan elektron yang tidak dipakai bersama dalam ikatan

» Orde ikatan menunjukkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama antara dua atom yang berikatan

Page 52: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Energi IkatanEnergi Ikatan

Page 53: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 54: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)
Page 55: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan dan Energi

Ikatan

Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan dan Energi

Ikatan

IkatanOrde Ikatan

Panjang Rata-rata (pm)

Energi Ikatan (kJ/mol)

C – OC = OC ≡ OC – CC = CC ≡ CN – NN = NN ≡ N

123123123

143123113154134121146122110

358745

1070347614839160418945

Page 56: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Soal LatihanSoal Latihan» Dengan menggunakan tabel periodik,

urutkan ikatan dibawah ini dengan panjang dan kekuatan ikatan semakin kecil(a) S – F, S – Br, S – Cl(b) C = O, C – O, C ≡ O

» Urutkan ikatan dibawah ini menurut kenaikan panjang dan kekuatan ikatan:(a) Si – F, Si – C, Si – O(b) N = N, N – N, N ≡ N

Page 57: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Sifat Ikatan KovalenSifat Ikatan Kovalen

Page 58: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Sifat Ikatan Kovalen 2Sifat Ikatan Kovalen 2

Page 59: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan

» Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan menelurkan skala elektronegatifitas (EN) dari unsur dalam tabel periodik

» Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan H – F akan memiliki nilai diantara energi H – H (432 kJ/mol) dan F – F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai energi ikatan H – F sebesar 565 kJ/mol

» Pauling menduga besarnya energi ini karena ada kontribusi elektrostatik dalam ikatan tsb.

» Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka pemakaian bersama yang tidak seimbang ini memicu timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada H. Beda muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik elektrostatik sehingga ikatan H – F lebih besar energinya dari yang diperkirakan

Page 60: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan

Page 61: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Elektronegatifitas dan Ukuran Atom

Elektronegatifitas dan Ukuran Atom

Page 62: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi

Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi

» Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan elektronegatifitas:

» Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang elektronegatif dihitung nol

» Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya sendiri-sendiri

» Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus: » Biloks = jml e valensi – (jml e share + jml e non

share)» Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron

share 2 sehingga biloksnya = 7 – 8 = -1. sedangkan H dihitung biloks = 1 – 0 = 1

Page 63: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Ikatan Kovalen Polar dan Polaritas Ikatan

Ikatan Kovalen Polar dan Polaritas Ikatan

» Dalam ikatan kovalen dengan perbedaan elektronegatifitas besar, elektron cenderung tertarik lebih besar kearah satu atom

» Pada posisi ini ikatan bersifat polar dan digambarkan dengan dua cara:

» Dengan panah polar → atau » Dengan pemberian tanda δ+ dan δ-

Page 64: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Soal LatihanSoal Latihan» Tunjukkan polaritas ikatan berikut

dengan bantuan panah polar: N – H, F – N, I – Cl

» Susun berdasarkan urutan kenaikan polaritas beberapa ikatan berikut: H – N, H – O, H – C.

» Susun berdasarkan kenaikan polaritas ikatan dan beri tanda dengan δ+ dan δ- pada atom yang sesuai: (a) Cl – F,Br – Cl, Cl – Cl, (b) Si – Cl, P – Cl, S – Cl, Si – Si.

Page 65: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Karakter Ionik Parsial Ikatan Kovalen Polar

Karakter Ionik Parsial Ikatan Kovalen Polar

» Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya dikatakan ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok menggunakan istilah seberapa ionik atau seberapa kovalen!

» Karakter ionik parsial suatu ikatan terkait dengan perbedaan keelektronegatifan (EN)

» Semakin besar EN akan semakin besar muatan parsial dan semakin besar pula karakter ionik parsial

» LiF memiliki EN = 4,0 – 1,0 = 3,0; HF memiliki EN = 4,0 – 2,1 = 1,9; F2 memiliki EN = 0. sehingga dapat disimpulkan LiF lebih berkarakter ionik dibandingkan HF yang juga lebih berkarakter ionik dibandingkan F2.

Page 66: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Skala Karakter Ionik ParsialSkala Karakter Ionik Parsial

Page 67: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Ikatan LogamIkatan Logam

Page 68: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Gaya Van Der Waals dan Gaya London Pada awal abad ke-20, ahli fisika belanda ,Johannes Van Der Waals meneliti interaksi antar molekul senyawa nonpolar dan senyawa polar yang tidak mewmiliki ikatan hidrogen. Menurut Van Der Waals ,interaksi antarmolekul tersebut menghasilkan suatu gaya antarmolekul yang lemah . gaya in dikenal dengan gaya ikatan Van Der Waals.Ikatan Van Der Waals dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu ikatan antarmolekul yang memiliki dipol (gaya Orientasi),ikatan antarmolekul yang memiliki dipol dan molekul yang tidak memiliki dipol (gaya imbas), serta ikatan antarmolekul yang tidak memiliki dipol (gaya Dispersi London)

Page 69: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Gaya Antarmolekul Yang memiliki DipolGaya Van Der Waals terjadi pada senyawa p[olar yang tidak membentuk ikatan Hidrogen sepetti HCl,HBr,atau senyawa nonpolar yang memiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan.

Page 70: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Ikatan Antarmolekul yang Memiliki Dipol dan Molekul yang Tidak Memliki DipolInteraksi dipol-nondipol terjadi scara induksi,ujung molekul yang positif menginduksi awan elektron molekul yang tidak memiliki dipol. Akibatnya, molekul yang tidak memiliki dipol membentuk dipol

Page 71: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Gaya Antarmolekul yang Tidak Memiliki Dipol (gaya Dispersi London)Iaktan ini terjadi pada sesama senyawa nonpolar seperti gas N2,H2,He,O2. inti atom yang bermuatan positif dari molekul non polar yang memiliki dipol sesaat akan menginduksi awan elektron dari molekul lain. Akibatnya kedua molekul membentuk dipol sesaat ,lalu terjadi gaya Van Der Waals berupa gaya tarik menarik antardipol sesaat yang disebut gaya London

Page 72: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Pengaruh Gaya VanDer Waals Terhadap Titik DidihSemakin kuat iaktan antar molekul ,titk didih semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan akan semakin besar. Begitu pula denga senyawa nonpolar dipengaruhi oleh kekuatan gaya Van Der Waals,Dalam hal ini gaya London.Kekuatan gaya london dipengaruhi oleh dua faktor ,yaitu jumlah awan elektron dan bentuk molekul.

Page 73: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet1). Pengecualian Aturan Oktet

a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktetMeliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B

dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).

Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi

ganjilContohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi

(5 + 6 + 6) = 17

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet1). Pengecualian Aturan Oktet

a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktetMeliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B

dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).

Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi

ganjilContohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi

(5 + 6 + 6) = 17

Page 74: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

ÿ Senyawa dengan oktet berkembang

Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5

2). Kegagalan Aturan Oktet

Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi. Contoh : ÿ atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2 ÿ atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3

Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa : o Tidak mencapai oktet 1) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

Page 75: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Penulisan Struktur Lewis Langkah-langkahnya : ÿ Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis ÿ Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan ÿ Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet) 1) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O,

P dan S)

Page 76: Ikatan Kimia (Untuk Matrikulasi)

Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka moleku l / ion sudah diketahui ) ÿ Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion ÿ Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan ÿ Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet ÿ Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat ÿ Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat