Ikatan Kimia Bagian 2

71

Click here to load reader

Transcript of Ikatan Kimia Bagian 2

Page 1: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan KimiaBagian 2

Dr, Yuni K. Krisnandi

Page 2: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan Kimia

Bagian 2• Teori Ikatan Valensi• Teori Orbital Molekul

Page 3: Ikatan Kimia Bagian 2

Elektro-Elektro-statikstatik ⊕⊕ quantumquantum

mekanikamekanika Model ikatan Model ikatan molekulermolekuler

Orbital atom dan Orbital atom dan hibridisasinya, hibridisasinya, orbital molekulorbital molekul

Struktur Struktur resonansiresonansi

Page 4: Ikatan Kimia Bagian 2

Tinjauan klasik tentang Tinjauan klasik tentang atom gagal meramalkan atom gagal meramalkan sifat-sifat atom.sifat-sifat atom.

Mekanika kuantum berhasil Mekanika kuantum berhasil meramalkan semua sifat meramalkan semua sifat dari atom hidrogendari atom hidrogen

Page 5: Ikatan Kimia Bagian 2

Kunci dari teori kuantum: materi mempunyai sifat gelombang

Page 6: Ikatan Kimia Bagian 2

Interferensi dalam fenomena gelombang

Page 7: Ikatan Kimia Bagian 2

Fase dari interaksi 2 orbital 1s dari atom H

In-phase

Out of phase

Page 8: Ikatan Kimia Bagian 2

Dampak penting dari kuantum mekanikDampak penting dari kuantum mekanik

Lokasi elektron digambarkan oleh orbital atomLokasi elektron digambarkan oleh orbital atomSetiap orbital hanya dapat menampung 2 elektronSetiap orbital hanya dapat menampung 2 elektron(Pauli exclusion principle.)(Pauli exclusion principle.)

OrbOrbitital atom pada atom yang berbeda akan al atom pada atom yang berbeda akan bergabung menjadi orbital molekul, tetapi hanya bila bergabung menjadi orbital molekul, tetapi hanya bila simetri mereka sesuai.simetri mereka sesuai.

Setiap orbital memiliki energi tertentu dan elektron Setiap orbital memiliki energi tertentu dan elektron akan menempati orbital dengan energi paling rendah akan menempati orbital dengan energi paling rendah terlebih dahulu.terlebih dahulu.

good good σσ bond bondbad – wrong symmetry bad – wrong symmetry No bonding!No bonding!

Page 9: Ikatan Kimia Bagian 2

Teori Ikatan ModernDua metode pendekatan untuk

menjelaskan ikatan antar atom:– Metode ikatan Valensi: Ikatan terbentuk

karena adanya overlaping orbital atom– Metode Orbital Molekul:

Bila atom atom membentuk molekul/ senyawa, orbital-orbitalnya bergabung dan membentuk orbital baru – (orbital molekul)

Page 10: Ikatan Kimia Bagian 2

Valence bond theory (VBT): pendekatan kuantum mekanik terlokalisasi untuk menjelaskan ikatan dalam molekul. VBT memberikan perhitungan matematis bagi penggambaran Lewis dari pasangan elekton membentuk ikatan antara atom-atom.VBT menyatakan bahwa ps. elektron menempati orbital yg diarahkan terlokalisasi pada atom tertentu. Arah dari orbital ditentukan oleh geometri di sekitar atom yang diperoleh dari perkiraan dengan teori VSEPRPada VBT, ikatan akan terbentuk bila terjadi tumpangsuh (overlap) dari orbital yg cocok dari dua atom, dan orbital-orbital tsb ditempati oleh 2 elektron secara maximum

Ikatan σ: simetri pada sumbu internuklir

Ikatan π : memiliki ‘node’ pada sumbu internuklir dan tanda ‘lobe’ melewati sumbu

Teori Ikatan Valensi (VBT)

Page 11: Ikatan Kimia Bagian 2

Menurut teori ini, ikatan H-H terbentuk dari overlaping (tumpangsuh) orbital 1s dari masing masing atom

Metode Ikatan Valensi

Page 12: Ikatan Kimia Bagian 2

HA 1s1 HB 1s1

φA (1)

Ψ1 = φA(1) φB(2)

VBT menganggap interaksi antara 2 atom yg terpisah ketika mereka disatukan untuk membentuk molekul.

φB (2)

Fungsi gelombang pada atom B

elektron

Ψ2 = φA(2) φB(1)

Ψ+ = N (Ψ1 + Ψ2) (bonding, H-H)

Ψ- = N (Ψ1 - Ψ2) (anti-bonding)

Mekanika kuantum mengharuskan elektron dapat dipertukarkan sehinga kita harus menggunakan kombinasi linier dari Ψ1 dan Ψ2.

Ψ3 = φA(1) φA(2) (ionic H- H+)

Ψ4 = φB(1) φB(2) (ionic H+ H-)

Ψmolecule = N [Ψ1 + Ψ2] + (C [Ψ3 + Ψ4])

Ψmolecule = N [Ψcovalent + (C Ψionic)]

N is a normalizing coefficientC is a coefficient related to the amount of ionic character

Penerapan teori ikatan valensi pada ikatan H2

Page 13: Ikatan Kimia Bagian 2

HA 1s1 HB 1s1

φA α φB β

Ini memberikan ikatan σ 1s-1s di antara kedua atom H

Untuk ikatan valensi, kita abaikan kombinasi anti-bonding dan sumbangan dari ion-ion.

F2s 2p

F2s 2p

2pz 2pz

Z axis

Ini memberikan ikatan σ di antara 2 atom F.

Penerapan teori ikatan valensi pada ikatan dalam H2 dan F2

Page 14: Ikatan Kimia Bagian 2

Diagram untuk H2

Page 15: Ikatan Kimia Bagian 2

Ini memberikan ikatan σ 2p-2p di antara dua atom O.

O2s 2p

O2s 2p

2pz 2pz

Z axis

Z axis

2py 2py

Ini memberikan ikatan π 2p-2p di antara 2 atom O. Pada VBT, ikatan π diperkirakan lebih lemah daripada ikatan σ karena terjadi hanya sedikit. overlap

(the choice of 2py is arbitrary)

O OLewis structure

Double bond: σ bond + π bondTriple bond: σ bond + 2 π bond

Penerapan teori ikatan valensi pada ikatan dalam O2

Page 16: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan Valensi Untuk H2O• Konfigurasi elektron valensi

– O = 2s2 2px2 2py

12pz1

– H = 1s1

• 2 elektron tidak berpasangan di orbital 2p pada O dapat berpasangan dengan elektron pada orbital 1s dari H, dan setiap kombinasi membentuk ikatan σ

• Karena 2py dan 2pz saling tegak lurus (90o), ikatan σ tsb memiliki sudut 90o satu dgn lain prediksi: H2O berbentuk anguler. TAPI sudut ikatan dalam H2O sebenarnya adalah 104.5o

90oMENGAPA????

Page 17: Ikatan Kimia Bagian 2

VB untuk Amoniak (NH3)• N = 2s2 2px

1 2py12pz

1

• H = 1s1

• 3 ikatan sigma• sudut antara N-H

– Teoritis = 90o

– Terukur = 107o

• MENGAPA???90o

Page 18: Ikatan Kimia Bagian 2

Karbon• konfigurasi elektron terluar: 2s2 2px1 2py1

• HANYA bisa membentuk 2 ikatan sigma

• konfigurasi elektron valensinya nampak menunjukkan: bahwa karbon hanya membentuk 2 ikatan sejenis dengan sudut tegak lurus, – bukan sudut tetrahedral

• Kenyataannya, karbon membentuk 4 ikatan yang sejenis : CH4, CH2Cl2, CCl4

Page 19: Ikatan Kimia Bagian 2

Problem dlm menghitung geometri sebenarnya dan arah dari orbital diatasi dengan menggunakan konsep hibridisasi orbital. Orbital hibridisasi adalah campuran dari orbital atom dan dihitung secara matematika sebagai kombinasi linier dari orbital atom s, p dan d yang tepat

Linear sp hybrid orbitals

A 2s orbital superimposed on a 2px orbital Ψ 1

12

12

= +φ φs p

Ψ 212

12

= −φ φs p

The two resultant sp hybrid orbitals that are

directed along the X-axis (in this case)

The 1/√2 are normalization coefficients.

Hibridisasi

Page 20: Ikatan Kimia Bagian 2

KOMBINASI ORBITAL MEMBENTUK HYBRIDA

HIBRIDISASI :

Kombinasi dua atau lebih orbital atom “ASLI” “native” pada suatu atom menghasilkan orbital “HIBRIDA”

ATURAN: Jumlah orbital atom yang berkombinasi harus sama dengan jumlah orbital hibrida yang terbentuk.

Semua orbital hibrida yang terbentuk adalah sama.

Page 21: Ikatan Kimia Bagian 2

Untuk menjelaskan mengapa karbon membentuk 4 ikatan yng identik, diasumsikan bahwa orbital aslinya akan bergabung/bercampur/ terhibridisasi

Tidak terhibridisasi Terhibridisasi

Hibridisasi sp3

Page 22: Ikatan Kimia Bagian 2

Untuk kasus karbon dengan 4 ikatan tunggal, maka semua orbital terhibridisasi

membentuk orbital hibrida

Hibridisasi sp3

Page 23: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan-σ:dibentuk oleh setiap ujung tumpangsuh

Molekul dapat berotasi sekitar sudut ikatan

Etana, CH3CH3

Page 24: Ikatan Kimia Bagian 2

Rotasi ikatan tunggal

Rotasi ikatan tunggal

Etana, CH3-CH3

Page 25: Ikatan Kimia Bagian 2

Hibrididasi ini terbentuk dari kombinasi satu orbital s dan 2 orbital p. Satu orbital p tersisa

Tidak terhibridisasi Terhibridisasi

Hibridisasi orbital sp2

Page 26: Ikatan Kimia Bagian 2

Orbital p yang tidak terhibridisasi dapat bertumpangsuh (overlap), menghasilkan ikatan ke dua , ikatan π

Ikatan-π: tumpangsuh kesamping, terjadi pada bidang atas dan bawah dari molekul

Sebagian molekul tidak lagi dapat berotasi.

Hibridisasi orbital sp2

Page 27: Ikatan Kimia Bagian 2

ETENA

Page 28: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan pada Etena

Page 29: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan pada etena

Page 30: Ikatan Kimia Bagian 2

Pembentukan ikatan rangkap 3:

membutuhkan dua buah orbital p yang tidak terhibridisasi

Tidak terhibridisasi Terhibridisasi

Hibridisasi orbital sp

Page 31: Ikatan Kimia Bagian 2

Dua buah orbital p membentuk 2 ikatan-π

Hibridisasi orbital sp

Page 32: Ikatan Kimia Bagian 2

ETUNA

Page 33: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan pada Etuna

Ikatan-π

Ikatan-σ

Page 34: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan pada Etuna

Page 35: Ikatan Kimia Bagian 2

Model molekul NH3 dengan orbital

hibridisasi

Page 36: Ikatan Kimia Bagian 2

Hibridisasi lainnya

Orbital d juga dapat terhibridiasi

Jenis Hibridisasi

Bentuk Geometri

Page 37: Ikatan Kimia Bagian 2

Satu set orbital hibridisasi dsp3 pada atom fosfor

PCl5

Page 38: Ikatan Kimia Bagian 2

KELEMAHAN DARI TEORI IKATAN VALENSI DAN PENDEKATAN LEWIS ?????• Ketidakmapuan menjelaskan kemampuan suatu atom

membentuk ikatan sejumlah elektron valensi– Diatasi dengan hibridisasi

• Pendekatan Lewis dan Teori ikatan valensi meramalkan bawa O2 bersifat diamagnetik –

this is wrong! • Karena pada kenyataannya O2 bersifat paramagnetik

JALAN KELUARNYA???????????

Page 39: Ikatan Kimia Bagian 2

METODE ORBITAL MOLEKUL• Bila orbital atom berkombinasi membentuk

orbital molekul, maka secara matematis jumlah orbital molekul yang terbentuk harus sama dengan orbital atom yang berkombinasi

• Contoh: H2

– Dua orbital berkombinasi membentuk dua orbital molekul. Seluruh total energi orbital molekul yang baru setara dengan dua orbital 1s. Tetapi tingkat energinya berbeda.

Page 40: Ikatan Kimia Bagian 2
Page 41: Ikatan Kimia Bagian 2

MO yang dibentuk oleh DUA orbital 1s

Page 42: Ikatan Kimia Bagian 2

Orbital Molekul

Ketika dua orbital atom bergabung, tiga tipe orbital molekul terbentuk:Orbital ikatan – σ atau πEnergi orbital ikatan lebih rendah dari orbital atom dan kerapatan elektron overlap

Orbital anti ikatan – σ* atau π*

Energi orbital anti ikatan lebih tinggi daripada orbital atom dan kerapatan elektron tidak overlap

Orbital non ikatan, nPasangan elektron tidak terlibat dalam berikatan

Page 43: Ikatan Kimia Bagian 2

orbital molecular π.

Page 44: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan Ganda melibatkan Interaksi orbital-p, Terdapat di luar garis ikatan

p-π bondingMenyebar keseluruh molekul

p-π antibondingp-π non-bonding

Page 45: Ikatan Kimia Bagian 2

Molekul diatomik homonuklir

• Molekul diatomik sederhana dimana kedua atom adalah unsur yang sama

• Diagram energi untuk molekul tipe ini mirip dengan diagram energi untuk H2

• Kita dapat membuat diagram energi untuk berbagai jenis molekul atau kemungkinan molekul bila mereka berikatan dan bagaimana bentuk ikatannya.

Page 46: Ikatan Kimia Bagian 2

Diagram tingkat energiH2

+, H2, H2-

H2+

H2

H2-

Page 47: Ikatan Kimia Bagian 2

Ikatan pada Orbital Molekular• Untuk membentuk molekul yang stabil maka

elektron di dalam orbital ikatan harus lebih banyak dibandingkan di dalam orbital anti-ikatan

• Ikatan yang terbentuk akan berada pada energi yang lebih rendah, sehingga menjadi lebih stabil

• Orbital ikatan dan anti-ikatan untuk ikatan-σ dan ikatan-π harus dipertimbangkan

• Perhatikan diagram MO untuk Ne2 berikut ini:

Page 48: Ikatan Kimia Bagian 2

Diagram MO untuk Ne2• Setiap atom neon memiliki 8 elektron

([He]2s22p6), sehingga total elektron 16• Ke 16 elektron tersebut didistribusikan ke dalam

orbital molekul (MO)• Ingat persyaratan pengisian elektron. Elektron

berpasangan terlebih dahulu mengisi energi orbital yang lebih rendah, sebelum mengisi orbital yang energinya lebih tinggi

• Ne2 akan terbentuk bila elektron ikatan lebih banyak dari elektron anti-ikatan

• nOrde ikatan = Σ e ikatan - Σ anti ikatan2

Page 49: Ikatan Kimia Bagian 2

OM dari Ne2

Orde ikatan = 8 - 8

2= 0

Tidak terjadiikatan!!

Page 50: Ikatan Kimia Bagian 2

OM dari F2

Orde ikatan = 8 - 6

2= 1

TerjadiIkatan tunggal!!

Page 51: Ikatan Kimia Bagian 2

OM dari O2

Orde ikatan = 8 - 4

2= 2

TerjadiIkatan rangkap 2

2 elektron tidak berpasangan O2 paramagnetik

Page 52: Ikatan Kimia Bagian 2

Interaksi σs dan σp

σp

σp*

σs*

σs

Page 53: Ikatan Kimia Bagian 2

Orde ikatan = 8 - 2

2= 3

TerjadiIkatan rangkap 3

MO untuk N2

Page 54: Ikatan Kimia Bagian 2

MO untuk C2

Orde ikatan = 6 - 2

2= 2

TerjadiIkatan rangkap 2

Page 55: Ikatan Kimia Bagian 2

tabel

Page 56: Ikatan Kimia Bagian 2

kurva

Page 57: Ikatan Kimia Bagian 2

2s

σ2s*

2s

σ2s

E

2p

σ2p*

2pσ2p

π2p

π2p*

2s

σ2s*

2s

σ2s

σ2p*

2pσ2p

π2p

π2p*

2p

Page 58: Ikatan Kimia Bagian 2

σ2p*π2p*

σ2p ATAU π2p

π2p ATAU σ2p

σ2s*σ2s

Magnetisme

Order Ikatan

Energi Ikatan. (kJ/mol)

Panjang Ikatan (pm)

Molekul Diatomik Baris ke 2

B2

Para-

1

290

159

C2

Dia-

2

620

131

N2

Dia-

3

942

110

O2

Para-

2

495

121

F2

Dia-

1

154

143

E

NOTE SWITCH OF LABELS

Page 59: Ikatan Kimia Bagian 2

Molekul Diatomik Heteronuklir• Diagram Orbital Molekul: menjadi lebih

kompleks (rumit) bila ikatan antar 2 atom non-identik dipertimbangkan

• Tingkat energi atomik tidak sama dan terdapat perbedaan jumlah elektron

Page 60: Ikatan Kimia Bagian 2

Molekul heterodiatomik

Overlap 2 orbital dari atom yg berbeda

1. Keelektronegatifan mirip

2. Kelektronegatifan berbeda

3. Kelektro-negatifan jauh berbeda : ionik

Page 61: Ikatan Kimia Bagian 2

MO untuk HF

Page 62: Ikatan Kimia Bagian 2

HFH = 1s1

F = [He]2s22p5

E 1s H >> 2s F ~ tidak ada interaksi

TAPI berdasarkan simetri dan perbedaan energi yg lebih kecil,1s H interaksi dengan 2 pz F orbital bonding dan antibonding

Secara simetri 2px, 2py dari F tidak dapat berinteraksi dgn 1s H orbital nonbonding

Orde ikatan 1 Elektron non-bonding dari F sangat dominan, Menunjukkan muatan parsial negatif berada di F

Page 63: Ikatan Kimia Bagian 2

MO untuk CO∴ Ada 10 elektron valensiMengikuti pola pada N2 karena

memiliki 10 e-

CO, N2, CN- isoelektronikσ3 ps e- bebas dr Cσ2 ps e- bebas dr Oσ1 ikatan σ C-Oπ* unoccupiedσ3 yang terisi (HOMO) dan π* yg kosong (LUMO) adalah

pentingkarena terlibat dalam ikatan

dengan berbagai orbital logam transisi

HOMO

LUMO

C = [He] 2s2 2p2; O = [He] 2s2 2p4

HOMO = Highest Occupied Molecular OrbitalLUMO = Lowest Unoccupied Molecular Orbital

Page 64: Ikatan Kimia Bagian 2

Molekul Poliatomik – H2O

Page 65: Ikatan Kimia Bagian 2

Delokalisasi Elektron• Diagram MO untuk spesi poly-atom sering

disederhanakan dengan assumsi bahwa semua orbital-σ dan beberapa orbital -π terlokalisasi dipakai bersama antar atom yang spesifik/tertentu.

• Struktur resonansi membutuhkan bahwa elektron dalam beberapa orbital -π digambarkan sebagai ter-delokalisasi

• Delokalisasi:-bebas bergerak disekitar tiga atau lebih atom

Page 66: Ikatan Kimia Bagian 2
Page 67: Ikatan Kimia Bagian 2

Delokalisasi elektron

Benzene adalah contoh delokalisasi elektronDiketahui bahwa ikatan antar karbon mempunyai order 1,5., dan semua ikatannya setara

Page 68: Ikatan Kimia Bagian 2

Benzena – molekul Aromatik

Page 69: Ikatan Kimia Bagian 2
Page 70: Ikatan Kimia Bagian 2

Sistem Pi Untuk Benzena

Page 71: Ikatan Kimia Bagian 2

LATIHAN SOAL1. Jelaskan orbital atom dengan simetri seperti apa yang

dapat membentuk ikatan ketika 2 atom bergabung? gambarkan!

2. Berikan contoh keterbatasan dari teori ikatan valensi!3. Gambarkan ikatan pada CO2 berdasarkan ikatan dengan

model hibridisasi!4. Gambarkan diagram tingkat energi untuk spesi O2

+, O2-

dan O22-. Setelah itu tentukan orde ikatan dari masing-

masing spesi.5. Gambarkan orbital molekul dari CN- (spesi ini

isoelektronik dengan N2). Tunjukanlah pada orbital mana terletak HOMO dan LUMO, jika ada

6. Gambarkan OM untuk benzena.