Ikan_kerapu_macan
description
Transcript of Ikan_kerapu_macan
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) hidup di habitat berkarang sehingga
disebut juga ikan kerapu karang, penyebarannya mulai daerah tropic sampai sub tropic. Di
Indonesia ikan kerapu macan terdapat hamper diseluruh wilayah perairan seperti: Teluk
Banten, Ujung Kulon, Kepulauan Riau, Kepulauan Seribu, Kepulauan Karimunjawa,
Madura, Kalimantan, dan Nusa Tenggara (Sugama dkk, 2001). Selain terumbu karang lokasi
kapal tenggelam juga menjadi rumpon yang nyaman bagi ikan kerapu macan. Ikan-ikan
tersebut akan berdiam dalam lubang-lubang karang atau rumpon dengan aktifitas relatif
rendah.
Ikan kerapu macan pada umumnya hidup diperairan karang pantai dengan kedalaman
0,53-3 m. Pada umumnya ikan kerapu macan menyenangi air laut dengan salinitas 33-35 ppt.
suhu perairan di Indonesia tidak menjadi masalah karena perubahan suhu, baik harian
maupun tahunan sangat kecil dan biasanya berkisar antara 27-320C. pada lapisan permukaan
air yang tidak tercemar biasanya mengandung oksihen terlarut yang memadai untuk
pertumbuhan ikan. kandungan oksigen terlarut dalam air laut minimal 4 ppm. Air laut
memiliki pH berkisar antara 7,6-8,7 dan mempunyai daya penyangga yang besar terhadap
perubahan keasaman.
matera, Jawa, Sulawesi dan Pulau Buru (Mayunar; et.al.1991).
Kerapu macan mempunyai sifat hidup soliter, dimana hidupnya tidak bergerombol,
baik saat mencari makan maupun dalam keadaan bahaya. Namun pada saat akan memijah
kerapu macan akan bergerombol, ini terjadi beberapa hari sebelum bulan purnama penuh
pada malam hari. Di Indonesia, musim pemijahan ikan kerapu macan terjadi bulan Juli –
September dan November – Februari, terutama di Perairan Kepulauan Riau, Karimun Jawa
dan Irian Jaya. Dalam satu tahun musim pemijahan terjadi sebanyak 6-8 kali, sedangkan
pemijahan pertama (prespawning) terjadi 1-2 kali pemijahan dalam setahun (Basyarie, A.
1989).
Ikan Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) umumnya dikenal dengan istilah
“groupers” dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik
dipasarkan domestik maupun pada internasional dan selain itu nilai jualnya cukup tinggi.
Ekspor ikan kerapu macan melaju pesat sebesar 350% yaitu dari 19 ton pada tahun 1987
menjadi 57 ton pada tahun 1988. Ikan Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai
sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan
dapat diproduksi massal untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup.
Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup karena adanya perubahan selera konsumen dari
ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah mendorong masyarakat untuk
memenuhi permintaan pasar ikan kerapu melalui usaha budidaya (Mayunar; et.al. 1991).
Budidaya ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) telah dilakukan dibeberapa
tempat di Indonesia, namun dalam proses pengembangannya masih menemui kendala, karena
keterbatasan benih. Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih alam yang
sifatnya musiman. Namun sejak tahun 1993 ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)
sudah dapat dibenihkan, Balai Budidaya Laut Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Perikanan, telah melakukan upaya untuk menghasilkan benih melalui
pembenihan buatan, manipulasi lingkungan dan penggunaan hormon (Basyarie, A. 1989).
1.2 Tujuan PKL
Tujuan dari praktek kerja lapang (PKL) ini adalah untuk memperdalam ilmu
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja khususnya mengenai teknik pembenihan
ikan kerpu macam (Epinephelus fuscoguttatus) dengan panduan pengetahuan yang diperoleh
dari bangku kuliah dan perbandingan langsung di lapangan.
1.3 Manfaat PKL
Manfaat dari praktek kerja lapang (PKL) ini adalah untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan gambaran secara langsung mengenai pembenihan ikan kerapu macan
(Epinephelus fuscoguttatus) di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Busung Kabupaten Simeulue
Propinsi Aceh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Morfologi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai bentuk badan yang pipih
memanjang dan agak membulat (Mucharie, A; et.al. 1991). Mulut lebar dan di dalamnya
terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi, 2001), menjelaskan bahwa rahang bawah dan atas
dilengkapi dengan gigi yang berderet 2 baris lancip dan kuat.
Gambar 1. Induk Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang keras pada
sirip punggung 11 buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip perut 1 buah. Jari-jari
sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah, sirip dubur 8 buah, sirip dada 17
buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) memiliki warna
seperti sawo matang dengan tubuh bagian verikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat
4-6 pita vertical berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah seperti warna sawo
(Mucharie, A; et.al. 1991).
2.2 Klasifikasi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Menurut (Mucharie, A; et.al. 1991), menjelaskan bahwa kerapu macan (Epinephelus
fuscoguttatus) diklasifikasikan sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Osteichtyes
Sub class : Actinopterigi
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Family : Serranidae
Sub family : Epinephelinae
Genus : Epinephelus /Cromileptes / Variola/ Plectropomus,
Spesies : (Epinephelus fuscoguttatus)
2.3 Habitat Ikan Kerapu Macan (Ephinepelus fuscoguttatus)
Adapun habitat ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) hidup diperairan
karang pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 m, selanjutnya menginjak dewasa beruaya
keperairan yang lebih dalam antara 7 – 40 m, biasanya perpindahan ini berlansung pada senja
dan siang hari. Telur dan larva bersifat pelagis sedangkan kerapu muda dan dewasa bersifat
domersal. Habitat favorit larva dan kerapu macan muda adalah pantai dekat muara sungai
dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun. Kebanyakan ikan
kerapu tinggal di terumbu karang dan sekitarnya, meskipun ada pula yang hidup di pantai
sekitar muara sungai. Kerapu besar biasanya ditemukan diperairan pantai yang berlumpur di
depan muara sungai (Mucharie, A; et.al. 1991).
2.4 Reproduksi Ikan Kerapu Macan (Ephinepelus fuscoguttatus)
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat hermaprodit protogini yang
berarti setelah mencapai ukuran tertentu, akan berganti kelamin (change sex) dari betina
dewasa menjadi jantan. Perubahan jenis kelamin ini memerlukan dalam waktu cukup lama
dan terjadi secara alami. Biasanya perubahan kelamin terjadi ketika ikan mencapai berat 7 kg.
(Sudjiharno, 2003).
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) betina ketika akan memijah akan
mendekati ikan jantan. Bila waktu memijah tiba, ikan jantan dan ikan betina akan berenang
bersama- sama di permukaan air. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari pada saat
bulan gelap. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan tergantung dari berat
tubuh ikan betina. Misalnya ikan yang beratnya 8 Kg dapat menghasilkan telur 1.500.000
telur. Telur yang telah dibuahi bersifat non adhesive yaitu telur yang satu tidak melekat pada
telur yang lainnya. Bentuk telur adalah bulat dan transparan dengan garis tengah sekitar 0,80
– 0,85 mm. telur yang dibuahi akan menetas menjadi benih yang aktif berenang (Sudjiharno,
2003).
2.5 Cara Makan dan Jenis Makanan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan hewan karnifora yang
memangsa ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan, sedangkan larva ikan kerapu macan
memangsa larva moluska. ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat karnifora
dan cenderung menangkap/memangsa yang aktif bergerak di dalam air (Sudjiharno, 2003),
ikan kerapu macan juga bersifat kanibal. Biasanya mulai terjadi saat larva kerapu berumur 30
hari, dimana pada saat itu larva cenderung berkumpul di suatu tempat dengan kepadatan
tinggi.
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mencari makan hingga menyergap
mangsa dari tempat persembunyiannya dengan cara makannya dengan memakan satu per satu
makanan yang diberikan sebelum makanan tersebut sampai ke dasar perairan (Sudjiharno,
2003).
Ikan selar
Selar kuning tersebar di wilayah tropis dan ugahari kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, mulai dari pesisir selatan Semenanjung Arab, Teluk Persia, ke timur mengitari pesisir anak-benua India, Kepulauan Maladewa, pesisir dan laut-laut pedalaman di Asia Tenggara dan Nusantara; hingga menyeberang ke sisi barat Samudera Pasifik, ke utara sampai ke perairan Jepang bagian selatan, dan ke selatan sampai ke Kaledonia Baru, Vanuatu, dan pesisir benua Australia,[2] hingga Shark Bay di sisi barat dan Brisbane di sisi timur.[4]
Ikan ini umumnya ditemukan tidak jauh dari pantai, berenang dalam gerombolan besar di atas dasar laut yang berlumpur pada kedalaman kurang dari 50 m.[3] Di Australia, selar kuning menghuni paparan benua yang dangkal hingga kedalaman 50 m,[4] sementara di Malaysia tercatat hingga kedalaman 70 m, meskipun paling sering pada kedalaman 40-60 m.