Ika Makalah Konsep Dasar Manajemen 100%

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Konsep Das ar Mana jemen sebe tul nya sama usia nya deng an kehi dupa n man usia , mengapa demikia n karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terl epas dari prin sip- pri nsip Mana jeme n, baik lang sung mau pun tidak langsung. Bai k di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu Manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua ropa barat dan !merika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda re"olusi yang dikenal dengan nama re"olusi industri. #aitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang e$ekti$ dan e$isien. %al ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin  banyak dan beragama sejenisnya. &ekarang timbul suatu pertanyaan 'siapa sajakah yang sebenarnya memakai Manajemen ' apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk men(apai suatu tujuan yang telah ditetapkan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah, adalah sebagai berikut) *. !pa yang me njadi ba tas an manaj emen+ 2. !pa it u $i lsa$at ma najemen+ . Bagaia na manajemen dika taka n seba gai il mu dan s eni+ . !pa yang men ajdi ensensi tujuan da ri manaj emen itu sendiri+ . Bagaimana kaitannya ma najer, manajemen, dan k epemimpinan+ /. !pa saja kete rampila n da n pe ran manajer + . Bagaimana proses ma naj emen+ C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan m akalah, adalah sebagai  berikut) *. 1nt uk menge tahui te ntan g bat asan man ajemen 2. 1nt uk me nget ahui t ent ang $i lsa$ at ma naje men . 1ntuk mengeta hui tentang manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni . 1nt uk me nget ahui t ent ang tuj uan da ri ma najem en 1

Transcript of Ika Makalah Konsep Dasar Manajemen 100%

BAB IPENDAHULUANA.LATAR BELAKANG

Konsep Dasar Manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu Manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri.

Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan siapa sajakah yang sebenarnya memakai Manajemen apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

B.RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah, adalah sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi batasan manajemen?

2. Apa itu filsafat manajemen?

3. Bagaiana manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni?

4. Apa yang menajdi ensensi tujuan dari manajemen itu sendiri?

5. Bagaimana kaitannya manajer, manajemen, dan kepemimpinan?

6. Apa saja keterampilan dan peran manajer?

7. Bagaimana proses manajemen?C.TUJUAN PENULISAN MAKALAHBerdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah, adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang batasan manajemen

2. Untuk mengetahui tentang filsafat manajemen

3. Untuk mengetahui tentang manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni

4. Untuk mengetahui tentang tujuan dari manajemen

5. Untuk mengetahui tentang kaitannya manajer, manajemen, dan kepemimpinan

6. Untuk mengetahui tentang keterampilan dan peran manajer

7. Untuk mengetahui tentang proses manajemen.D.MANFAAT PENULISAN MAKALAH

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang batasan manajemen

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang filsafat manajemen

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang manajemen dikatakan sebagai ilmu dan seni

4. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang tujuan dari manajemen

5. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang kaitannya manajer, manajemen, dan kepemimpinan

6. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang keterampilan dan peran manajer

7. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang proses manajemen.BAB II PEMBAHASANA. BATASAN MANAJEMEN

Manajemen lahir sebagai akibat dari ketidak seimbangan pengembangan teknis dengan kemampuan sosial, perkembangan teknis sangat pesat sementara kemampuan manusia untuk mengelola / memanajemen tertinggal, barulah pada abad 20 para teoritis maupun praktisi mulai memperlihatkan perkembangan.

Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun pada kenyataannya bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan makna.Sebagai bahan perbandingan sudi leih lanjut, berikut ini disajikan pendapat para ahli mengenai batasan manajemen yang amat berbeda.

1) John D.Millet membatasi manajemen is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal (suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan (Siswanto, 2008;1). Milet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.

1.Proses pengarahan (proses of directing), yaitu suatu ragkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.2.Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitating the work), yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahan pelaksanaan pekerjaan dari sesorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian sutau tujuan.2) Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980 : 3), memberikan batasan manajemen, as working with and through individuals and groups toaccoplis organizational goals) (sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi).

Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

3) James A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986 : 4) memberikan batasan manajemen sebagai berikut. Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goal (manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan (penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi).

Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah carasistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen di atas prosesnya meliputi:

a) Perencanan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

b) Pengorganisasian, yaitu mengorganisasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnyayang dibutuhkan.

c) Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin.

d) Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.

4) Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. (siswanto,2008;2) definisi tersebut mengandung unsur-unsur,

1. Elemen sifat

2. Elemen fungsi

3. Elemen sasaran/objek

4. Elemen tujuan

Tabel 1 Elemen Dasar Manajemen1. Elemen Sifat a) manajemen sebagai suatu seni merupakan suatu keahlian, kemahiran, kecakapan, dalam mengolah sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, seni merupakan perwujudan keindahan, keluwesan dan keterampilan individu dalam mengalokasikan dan mengatur sumber daya. b) Sementara manajemen sebagai suatu ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang telah tersistematisasi yang diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum.

2. Elemen Fungsia. Perencanaan (Planing)

Merupakan suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan telebih dahulu sebelum kegiatan tersebut dimulai sehingga perencanaan merupakan tahapan-tahapan/lngkah-langkah yang harus ditempuh dalam hal mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (organizing)

Merupakan proses dan rangkaian dalam pembagian tugas yang telah direncanakan dan untuk diselesaikan bagi setiap individu yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mnecapai tujuan

c. Pengarahan

Merupakan rangkaian kegiatan yang memberikan langkah-langkah/tahapan-tahapan instruksi atasan kepada bawahan dalam hal menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan.

d. Pemotivasian

Merupakan kegiatan yang diarahkan oleh atasan dalam hal memberikan semangat, dorongan dan insfirasi kepada bawahan dalam hal memberikan gairah kerja dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dalam mencapai tujuan.

e. Pengendalian/pengawasan

Pengendalian merupakan proses agar tugas dan tanggungjawab yang telah tersusun dalam perencanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

3. Elemen sasarana. Orang (manusia)

Manusia sebagai pemegang dan pelaksana dari tugas dan tanggungjawab organisasi atau badan tem pat ia bekerja yang membutuhkan pengaturan, penataan, ketatapengurusan dan kepemimpinan.

b. Mekanisme kerja

Merupakan tatacara dan tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi

4. Elemen TujuanTujuan merupakan hasil akhir yang diinginkan atas suatu tahapan pelaksanaan kegiatan, dalam arti luas tujuan mengandung hal seperti objective,purpose, mission,deadline,standard, target,dan quota. (siswant0,2008;4) tujuan merupakan rangkaian dalam proses perencanaan dan merupakan elemen penting dalam proses pengendalian.B. FILSAFAT MANAJEMENFilsafat manajemen adalah bagian yang terpenting Dario pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir . filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan member tantangan.

Oleh karena itu, dalam filsafat manajemen terkandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen.

MenurutDavis dan Filley dalam Ukas (1978)terdapat faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut.

1. Kepentingan umum

Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.

2. Tujuan usaha

Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, dan tujuan tambahan.

3. Pimpinan pelaksana

Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan meenggunakkan otoritas yang telah diberikan kepadanya.

4. Kebijakan

Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntut atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambil keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah ke mana organisasi tersebut akan dikemudikan.

5. Fungsi

Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai

6. Faktor dasar

Faktor dasar meliputi faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.

7. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara menajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggungjawabkan (accountability).

8. Prosedur

Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekeraan tertentu

9. Moral kerja

Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang memnentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dalam mengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir. Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi filsafat maupun manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan tertentunya, faktor-faktor diatas dapat digunakan sebagai daftar pengecek terhadap analisis aktivitas yang menjadi norma tindakan dan aktivitas manajemen.

Kesembilan faktor diatas sangat berperan penting dalam mendorong pengrealisasian tujuan. Sembilan faktor diatas merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun kepentingan umum. Dengan adanya keseimbangan di diantara faktor-faktor yang diperlukan kita dapat memperoleh suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang maksimum. Pada akhirnya kita harus mengingat bahwaFilsafat Manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.

C. ILMU DAN SENI MANAJEMENManajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala Managment, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori. Sedangkan Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas Managment dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari Management. Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Batasan di atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapat di tegaskan lebih lanjut arti yang detail mengenai pengetahuan dan arti tentang sistematik dan organisai yang digunakan dalam definisi itu. Manajemen sebagai ilmu dapat di lihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat di amati oleh indra manusia.

Manajemen sebagai suatu ilmu, titik beratnya terletak pada metode keilmuan. Memang yang mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang digunakan untuk mensistematisasikan seluru pengetahuan yang sifatnya masih pragmatis. Batasan lain tentang ilmu yang di kemukakan oleh Goode dan Hatt (1952:7) bahwa ilmu merupakan suatu cara menganalisis yang mengizinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kausalitas, yaitu Apabila... maka..... Dalam hubungan ini diketengahkan bawa bagaimana sekumpulan pengetahuan harus disistematisasikan. Akan tetapi, apabila proposisi itu dimulai dengan kebenaran apriori maka proposisi itu kehilangan sifat ilmiahnya.

Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas kalau dibandingkan,kita akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu, yaitu bersifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif. 1. Bersifat Rasional

Rasional adalah suatau sifat aktivitas berpikir yang ditundukkan pada logika formal dalam mengikuti rutan befikir silogisme.

2. Bersifat empiris

Dikatakan bersifat empiris karena kesimpulan yan diambil harus dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.

3. Bersifat umum

Bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat diverifikasioleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dapat dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersamaan.

4. Bersifat akumulatif

Ilmu bersifat akumulatif dukarnakan ilmu tidak terputus melinkan terus menerus dikembangkan, dan juga merupakan kumpulan pengetahuan, baik secara teoritis maupun praktis.

Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan. Sikap ilmiah yang harus di miliki seorang manajer adalah sebagai berikut :

1. Objektivitas

Yang di maksud dengan objektif adalah bahwa dalam satu peninjauan yang dipentingkan dalah objeknya. Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisa seharusnya dilepaskan jauh-jauh meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolut. hal itu disebabkan ilmu itu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subjek yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya.

2. Serba relatif

Seorang manajer sebagai ilmuwan harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki. berlakunya teori yang mereka miliki tidaklah mutlak kebenarannya. Namun, mungkin saja terjadi bahwa toeri mereka digugurkan oleh teori-teori lain.

3. Skeptif

Yang di maksud sikap skeptif adalah sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.

4. Kesabaran intelektual

Mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yang dicapai.

5. Kesederhanaan

Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara berfikir, cara menyatakan, dan cara pembuktian.6. Tidak memihak kepada etik

Sikap tidak memihak kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang baik dan hal yang buruk, melainkan ilmu memiliki tugas mengemukakan hal-hal yang salah dan hal-hal yang benar secara nisbi.Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya. dengan demikian, bukan berarti untuk menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian seperti menari, menyanyi, dan melukis. Yang dimaksud seni disini adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan umum, yaitumerupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resurces) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.Dalam bahasa Belanda, kehalian, kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang diperoleh menurut saluran biasa, yaitu menurut sistem pelajaran atau sistematik tertentu, disebut (kunde). Jika keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan tidak dapat lagi ditelusuri berdasarkan saluran ilmu dan sistematik biasa maka disebut kuast ( seni).

Dalam dunia catur misalnya, anatoly karpov sering disebut seniman catur karena seluk beluk liku gerakan caturnya sering tidak bisa di ikuti secara teoritis, namun sering menang secara menajubkan. demikian pula David beckham, bintang tenar sepak bola inggris, yang terkenal dengan tendangan setengah lapangan untuk memasukan bola digawang lawan pada saat piala Dunia 1998, Karena keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam permainannya, sering menjadi bagian strategi untuk melumpuhkan lawannya. Demikian pula terhadapRivaldo, Madonna, Mariah Carrey, Marion jone, David Coverfield, Evander Hollyfield,dan lain-lain. Berpijak tentang hal-hal yang telah dideskripsikan di atas, jelaslah bahwa seni dan ilmu terdapat dalam manajemen. Manajemen dapat dikuasai oleh dengan lapisan seni yang baik, atau sebaliknya manajemen dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik. Dalam setiap aktivitas diperlukan ilmu dan seni. Transisi teknologi dunia terlalu cepat mengalami pergeseran, pada masa sekarang semakin menunjukkan pentingnya ilmu dalam manajemen. oleh karena itu, pengetahuan tambahan akan bermanfaat dan usaha itu harus terus dimotivasi. Meskipun demikian, seni manajemen harus dikenal sepenuhnya. pengembangan seni ini dapat diperoleh melalui studi, observasi, dan praktik lapangan. Dalam seni manajemen terdapat perbedaan yang penting di antara para manajer perorangan. hal ini disebabkan adanya perubahan keputusan, pengertian,motif, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang. G.R. Terry mengatakan, secara esensial seorang manajer adalah seorang ilmuwan dan seorang seniman. ia memerlukan suatu pengetahuan yang disusun menurut sistem yang memberikan kebenaran-kebenaran pokok yang dapat digunakan dalam mengoprasikan pkerjaannya. Pada waktu yang sama, manajer harus memberi ilham, membujuk, bermulut manis, mengajar, dan memikat orang lain berbobot maupun tidak berbobot untuk memberi pelayanan yang selaras dan menyumbangkan aktivitas individu dan aktifitas spesifik mereka kearah tujuan tertentu. Jenis aktivitas tersebut tidak dapat dibuat formulirnya atau dinyatakan sebagai suatu statistik dalam suatu daftar realisasi. Hal ini didasarkan atas perasaan naluri, dan dugaan mengenai aktivitas yang hendak dilakukan. Tabel 2 perbandingan antara ilmu dan seni manajemen

D. PENTINGNYA TUJUAN DALAM MANAJEMEN

Adalah penting untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Namun, mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang dirampungkan bergerak ke arah tujuan yang hendak dicapai adalah lebih penting. Apa yang harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu menjadi pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.Tujuan dalam manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh seseorang.Tujuan merupakan objek atas suatu tindakan. Locke (Siswanto, 2011:11) juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari proses mental atas penetapan tujuan. Sifat secara spesifik dijelaskan oleh Locke sebagai berikut:1. Spesifikasi tujuan (goal spesificaty), Merupakan kejelasan dan ketelitian deskrifsi dari tujuan2. Kesukaran tujuan (Goal difficulty), Merupakan tingkat keahlian dan kemahiran prestasi yang dicari3. Intensitas tujuan (Goal intensity), Intensitas tujuan menyinggung proses penetapan tujuan atau proses penetapan cara mencapainya.Tujuan manajemen menurut H.B. Siswanto (2006:11) adalah sesuatu yang ingin direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil minimal empat elemen pokok sebagai berikut:1. Sesuatu yang ingin direalisasikan (goal)2. Cakupan (scope)3. Ketepatan (definitness)4. Pengarahan (direction) Pada umumnya, tujuan dalam organisasi dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Tujuan organisasi secara makro2. Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi3. Tujuan individu Klasifikasi Tujuan Menurut G.R. Terry:1. Tujuan Pokok

2. Tujuan Bagian

3. Tujuan Kelompok

4. Tujuan Kesatuan

5. Tujuan IndividuGambar 3 Hirarki Dalam Tujuan Organisasi

E. MANAJEMEN, MANAJER, DAN KEPEMIMPINANManajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Kepemimpian merupakan sikap dan prilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif, kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi dan pengendali.

Persamaan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan terletak pada bagaimana ketiga hal tersebut mengisi aktivitas organisasi untuk dapat merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, sementara perbedaannya manajemen merupakan ilmu atau seni dari manajer didalam mengolah organisasinya agar efisien dan epektif dengan jiwa sifat prilaku dan karakter kepemimpinan.

James A.F.Stoner dan Charles Wankel menspesifikasikan secara lebih lengkap tentang manajer sebagai berikut;

1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (manajer work with and through other people)2.Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible and accountableI).Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentuy dengan berhasil, selain bertanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaanya manajer juga harus mempertanggung jawabkan

3.Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas (managers balance competing goals and set priorities)4.Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual (manager must think analytically and conceptually)Manajer harus dapat membuat analisis terhadap situasi dan memecah menjadi berbagai komponen sehingga lebih mudah dalam melakukan analisis

5.Manajer adalah penengah (manager are mediators)6. manajer adalah politikus (manager are politician)

manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta kompromi dalamm mencapai tujuan organisasi sebagaimana yang dilakukan politikus.

7. Manajer adalah diplomat (manager are diplomats)

Manajer dapat bertindak sebagai mana wakil resmi dari unit kerja rapat-rapat organisasi.

8.Manajer adalah lambing (manager are symbols)

Manajer melambangkan kesuksesan atau kegagalan

9. Manajer mengambil keputusan yang sulit (manager make difficult decision)Manajer dapat diklasifikasikan dalam manajer menurut rentang aktivitas organisasi yaitu, manajer umum dan manajer fungsional, manajer umum adalah manajer yang mengelola suatu unit yang kompleks, seperti suatu perusahaan, cabang perusahaan, atau suatu depisi yang beroperasi sendiri. Manajer umum bertanggungjawab atas seluaruh aktivitas unit yang bersangkutan misalnya ketenagakerjaan, produksi, finasial, pemasokan, dan sebagainya. Para bawahan dan aktivitas yang dipimpinya oleh seorang manajer fungsional dilakukan oleh seperangkat aktivitas yang sama.

Manajer menurut hierarkhinya dalam organisasi yaitu majer puncak, manajer menengah, dan manaejr hierarkhi pertama.1) Manejer lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajer operasional, merupakan manajer tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering juga disebut sebagai penyelia (supervisor), manajershift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).2) Manajer tingkat menengah (middle management),mencakup semua manajer yang berada di antara manajer lini pertama dan manajer puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.3) Manajer puncak (top management), dikenal pula dengan istilahexecutive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contohtop manajemenadalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).Menurut cakupan kegiatanya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok:

1. Dewan direksi cakupan kegiatanya mengelola kegiatan perusahaan secara keseluruhan

2. Presiden organisasi cakupan kegiatanya mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan

3. Departemen atau kepala devisi cakupan kegiatanya usaha dalam mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.

4. Manajer hierarkhi pertama cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaanya sesuai denngan tujuan organisasi.

George R terry siswanto (2008:18) mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya:1. Perencanaan (Planning)

Dalam fungsi perencanaan manajer memilikki tugas:

a) menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan

b) Memprakirakan

c) Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja

d) Menetapkan rencana penyelesaian

e) Menetapkan kebijakan

f) Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian

g) Mengetahui lebihdulu permasalahan yang akan dating dan mungkin terjadi2. Pengorganisasian (Organizing)

Dalam fungsi pengorganisasian manajer memiliki fungsi

a) mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaanb) mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasionalc) mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan dapat dikelola

d) menetapkan syarat pekerjaane) mengkaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat.f) Mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen g) Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumberdaya lainyah) Menyesuaikan organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian

3. Penggerakan (actuating)

Dalam fungsi actuating manajer meiliki fungsi

a) memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan

b) mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin

c) membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional (pelaksanaan)

d) mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya

e) memberikan orang hak untuk mendengarkan

f) memuji dan memberi sanksi yang adil

g) memberi hadiah melalui pennghargaan

h) memperbaiki usaha penggerakan dipandang dari sudut hasil pengendalian

4. Pengendalian (Controlling)

Dalam fungsi pengendalian manajer memiliki fungsi

a. membandingkan hasil dengan rencana hasil sebelumnya

b. menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan

c. menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan

d. memberitahukan alat pengukur

e. memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukan perbandingan dan pertentangan

f. menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan

g. memberitahukan anggota tentang interprestasi yang bertanggungjawab

h. menyesuaikan pengendalian dengan hasil. F. KETERAMPILAN DAN PERAN MANAJER

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1) Keterampilan konseptual (conceptional skill)Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.2) Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.3) Keterampilan teknis (technical skill)Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:1) Keterampilan manajemen waktu,

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.2) Keterampilan membuat keputusan,Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Ketiga, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benaDengan dibekali keterampilan diatas, seorang manajer akan lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi pada perusahaan, selain itu dia juga akan dapat segera membuat pemecahan dari masalah tersebut. Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasikan subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mengidentifikasikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasikan berbagai solusi alternative, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat suatu tindakan untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.Peran manajer dalam organisasi menurut Siswanto (2006:22) yaitu:1. Peran antarpribadi manajer (The managers interpersonal roles)Kategori Peran Antar Pribadi ialah :

a. Sebagai figur

- Kegiatan ceremonial

b. Pemimpin

- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada bawahan. Seperti : melatih, membimbing dan berkomunikasi

c. Sebagai penghubung

- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau di luar organisasi2. Peran Informasional manajer (The managers informational roles)Kategori Peran Informasi ialah :

a. Pengawasan

- Mencari dan menerima informasi

- Melihat singkat laporan

b. Penyebar luas

- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi

c. Juru bicara

- Menyampaikan informasi kepada pihak luar

3. Peran pengambil keputusan manajer (The managers decisional roles)Kategori Peran Pengambilan Keputusan ialah:

a. Wirausahawan

- Mewakili proyek perbaikan

- Mengidentifikasi ide

b. Penyelesai masalah

- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis- Menyelesaikan konflik antarbawahan

- Beradaptasi dengan lingkungan

c. Pembagi sumber daya

- Memutuskan siapa yang memperoleh sumber daya

- Menentukan jadwal dan anggaran

- Menetapkan prioritas

d. Negosiator

- Mewakili departemen selama negosiasi, koontrak kerja, penjualan, pembelian

dan anggaran.G. PROSES MANAJEMENSuatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer tersebut membentukan suatu keseluruhannya. Kajian fungsi manajer secara gratis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu fungsi manajer kedalam organisasi dan fungsi manajer keluar organisasi. fungsi manajer kedalam organisasi dapat dilihat dari dua sudut berikut.

a) Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian.

b) Fungsional manajer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuangan, ketenaga kerjaan, pemasaran, pembelian, produksi, dan sejenisnya.

Sedangkan fungsi manajer ke luar organisasi meliputi aktivitas yang berhubungan dengan pihak luar organisasi, yaitu menyangkut masalah yuridis, keuangan, administrative, hubungan antarmanusia, dan sejenisnya.

1. Fungsi manajer dari sudut proses

Fungsi manajer dari sudut proses merupakan tahapan aktivitas yang secara kontinu mutlak dioperasikan oleh manajer sebagaimana disajikan.Pendistribusian fungsi yang dimaksud meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadilan.

a. Perencanaan (Planning)

Aktivitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian. Sikap manajer di tuntut terlebih dahulu agar mereka membuat rencana tentang aktivitas yang harus dilakukan. Perancanaan tersebut merupakan aktivitas untuk memilih dan mehubungkan fakta serta aktivitas membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang dalam hal merumuskan aktivitas yang direncanakan.

Tujuan dari setiap organisasi dalam proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting karena tujuan inilah yang menjadi pegangan dalam aktivitas selanjutnya. Tujuan yang ingin direalisasikan tersebut harus tetap diperhatikan, dpedomani, dan dijadikan bacaan oleh setiap elemen organisasi, khususnya manajer yang memegang kemudi organisasi.

b. pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang kedua adalah organisasi, baik dalam arti statis maupun dinamis. Organisasi dalam arti statis adalah skema, bentuk, bagan yang menunjukkan hubungan diantara fungsi serta otoritas dan tanggungjawab yang berhubungan satu sama lain dari individu yang diberi tugas atau tanggung jawab atas setiap fungsi yang bersangkutan.

Sedangkan organisais dalam arti dinamis adalah proses pendistribusian pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh individu atau kelompok dengan otoritas yang diperlukan untuk pengoperasiaanya. Dengan demikian, kewajiban yang dijalankan memberikan saluran yang efektif bagi stipe aktivitas yang dilaksanakan. Jadi, pengorganisasian berarti menetapkan system organisasi yang dianut organisasi dan mengadakan distribusi kerja agar mempermudah perealisasian tujuan.

c. Pengarahan

Pengarahan Merupakan rangkaian kegiatan yang memberikan langkah-langkah/tahapan-tahapan instruksi atasan kepada bawahan dalam hal menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan. Dalam pembahasan fungsi pengarahan, aspek kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Sehingga definisi fungsi pengarahan selalu dimulai dan dinilai cukup hanya dengan mendifinisikan kepemimpinan itu sendiri.Menurut Kadarman kepemimpinan dapat diartikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok. Kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan, proses atau fungsi yang digunakan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi, mendorong dan memberi keyakinan kepada orang yang dipimpinnya dalam suatu entitas atau kelompok, baik itu individu sebagai entitas terkecil sebuah komunitas ataupun hingga skala negara, untuk mencapai tujuan sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimiliki. Pemimpin juga harus dapat memfasilitasi anggotanya dalam mencapai tujuannya. Ketika pemimpin telah berhasil membawa organisasinya mencapai tujuannya, maka saat itu dapat dianalogikan bahwa ia telah berhasil menggerakkan organisasinya dalam arah yang sama tanpa paksaan.d. Pemotivasian

Merupakan kegiatan salah satu fungsi menejemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yg dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.e. Pengedalian mendifinisikan pengawasan sebagai suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi; untuk membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan itu; menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut; dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.

2. Fungsional manajer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuangan, ketenaga kerjaan, pemasaran, pembelian, produksi, dan sejenisnya. Fungsi manajer dari sudut spesialisai kerja merupakan penerapan fungsi sesuai dengan bidang kerja yang ada dalam organisai. Fungsi yang dimaksud sebagai berikut:a. Fungsi keuangan

Dalam bidang keuangan, manajer harus berusaha agar posisi keuangan organisasinya setiap saat dapat memberikan dana dalam aktivitas secara rutin maupun berkala bekala.b. Fungsi ketenagakerjaanDalam bidang ketenagakerjaan manajer harus berusaha agar bawahan selalu ada dalam kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi. Dengan kondisi moral dan disiplin yang tinggi, bawahan diharapkan mampu memberikan angka kontribusi produktivitas kerja yang tinggi pula. Dengan tingginya angka produktivitas kerja berarti organisasinya dapat mewujudkan tujuan.

c. Fungsi pemasaran

Dalam fungsi pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan aktivitas organisasi yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dapat memenuhi para konsumen dengan sebaik-baiknya.

d. Fungsi pembelian

Dalam bidang pembelian, manajer harus berusaha agar pembelian bahan baku dan bahan penolong dapat terjamin kualitasnya dan dengan harga yang serendah mungkin. Dengan demikian, bahan baku dan bahan penolong tersebut setelah diproses mampu memberikan keluaran produksi yang berkualitas.

e. Fungsi produksi

Dalam bidang produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat diproduksikan dengan teknik yang berbelit. Dengan demikian, proses produksi tidak memerlukan alokasi dana dan waktu yang tinggi, serta kualitas produksi dapat terjamin. Secara singkat proses produktivitas dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Fungsi manajer ke luar perusahaan ini ada tiga jenis, yaitu sbb:

a. mewakili perusahaan di bidang pengadilan

b. mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa

c. mengadakan hubungan dengan unsur masyarakat.Setiap perusahaan tidak berdiri sendiri, ia memerlukan hubungan dengan unsure masyarakat. Baik tidaknya hubungan perusahaan dengan unsure masyarakat memegang peranan penting dalam berhasil tidaknya seorang manajer untuk merealisasikantujuannya. Untuk menghadapi masyarakat luar, manajer perusahaan harus melaksanakan kegiatan, antara lain sebagai berikut.

a. mengadakan pengumuman, komunike-komunike, dan artikel-artikel

b. menyelenggarakan konfrensi pers dan pertemuan

c. menyelenggarakan pameran

d. mengatur siaran melalui radio

e. mengadakan kontak dengan unsur pemerintah dan masyarakat

f. membuat analisa dari pendapat umum

g. menerima kunjungan pihak luar ke dalam perusahaan

Dalam pelaksanaan fungsi lain yang ada pada organisasi, manajer harus berusaha agar spesialisai kerja yang lain dapat dilaksanakan sesuai dengan norma yang telah ditetapkan dan menuju kearah terwujudnya tujuan. Memang fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain belum tentu sama. hal ini disebabkan banyaknya perbedaan motif usaha dari organisasi yang bersangkutan. Namun, mungkin saja terjadi spesialisasi kerja yang sama antar organisasi yang satu dengan organisasi yang lain apabila aktivitas organisasi tersebut memang sejenis.Pelaksanaan fungsi manajer ke luar organisasi tidak selamanya harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Akan tetapi, seringkali timbul fungsi manajer secara spontanitas. Misalnya, adanya kunjungan pihak luar dalam organisasi, timbulnya kerja sama dengan pihak lain yang kesemuanya tidak direncanakan. Oleh karena itu, amat sulit kiranya mendetail jenis fungsi manajer keluar organisasi. Yang jelas secara grais besar, fungsi tersebut terbentuk komunikasi maupun kerja sama.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANBerdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa : Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Managment (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda.

Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.

Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through poeple)

Tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat : Terwujudnya suasana kerjas yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota, Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

DAFTAR PUSTAKAHasibuan. 2005. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara

Siswanto, H.B. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi AksaraAsep. 2012. Konsep Dasar Manajemen. (Online). (http://asep919.blogspot.com/2012/07/konsep-dasar-manajemen.html, di akses pada 05 September 2014)

Herawati, Hetty. 2013. Peranan Manajemen Informasi Di Perusahaan. (Onlne). (http://hettyherawati2704.wordpress.com/2013/10/22/peranan-manager-dalam-pengelolaan-manajemen-informasi-di-perusahaan/ , di akses pada 05 September 2014)

Madiana, Aigrah. 2012. Pengantar Manajemen . (Online). (http://aigarahmadiana.wordpress.com/2012/12/19/pengantar-manajemen/, di akses pada 05 September 2014)

Prasetyo, Joko. 2011. Peranan Manajer. (Online). (http://jokojokaw.blogspot.com/2011/11/peranan-manajer.html , di akses pada 05 September 2014)

Rizky, Rio. 2011. Peran Manajer Dan Manajemen. (Online). (http://sejutatutorial.blogspot.com/2011/06/peran-manajer-dan-manajemen.html, di akses pada 05 September 2014)

Syongtenhim. 2013. Filsafat Dalam Proses Manajemen. (Online). (http://syongtenhindom.wordpress.com/2013/04/14/filsafat-dalam-proses-manajemen/, di akses pada 05 September 2014)Widarto, Moh. Arif. 2013. Pentingnya Tujuan Dalam Manajemen. (Online) (http://teorimanajemenmutakhir.blogspot.com/2013/09/pentingnya-tujuan-dalam-manajemen.html, di akses pada 05 September 2014)ORGANISASI

28