Iin Varicella

2
Epidemiologi Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit. Gejala klinis Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari. Gejala klinis mulai gejala prodormal yang ringan selama 1-2 hari, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (teardrops). Vesikel akan berubah menjadi pustule dan kemudian menjadi kusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorf. Penyebarannya terutama di daerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lender mata, mulut, dan saluran nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran getah bening regional. Penyakit ini biasanya disertai dengan gatal. Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, berupa ensefalitis, pneumonia, glomeronefritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, arteritis, dan kelainan darah (beberapa macam purura). Infeksi yang timbul pada trisemester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenita, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela congenital pada neonatus. Penegakkan Diagnosis Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sedian hapus yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.

description

nbhk

Transcript of Iin Varicella

Page 1: Iin Varicella

Epidemiologi

Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.

Gejala klinis

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari. Gejala klinis mulai gejala prodormal yang ringan selama 1-2 hari, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (teardrops). Vesikel akan berubah menjadi pustule dan kemudian menjadi kusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorf.

Penyebarannya terutama di daerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lender mata, mulut, dan saluran nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran getah bening regional. Penyakit ini biasanya disertai dengan gatal.

Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, berupa ensefalitis, pneumonia, glomeronefritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, arteritis, dan kelainan darah (beberapa macam purura).

Infeksi yang timbul pada trisemester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenita, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela congenital pada neonatus.

Penegakkan Diagnosis

Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sedian hapus yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.

Lokalisasi: terutama pada badan dan sedikit pada wajah dan ekstremitas. Mungkin juga timbul pada mulut, palatum mole dan faring.

Efloresensi: vesikel berukuran miliar sampai lentikular, disekitarnya terdapat daerah eritematosa. Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel mulai dari eritema, vesikula, pustule, skuama hingga sikatriks (polimorf).