eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI...

171
BAB III PEMBAHASAN DAN ISI A. Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan HAM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar) Menimbang, bahwa pemohoon Pra Peradilan denga surat permohonan pra peradilannya tertanggal 28 oktober 2015 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tangal 30 oktober 2015 dibawah Register peromohanan Pra Peradilan No.9/Pid.Pra/2015/PN.JKT.BRT. telah mengemuka kan hal- hal sebagai berikut : 1. bahwa kesungguhan pranata Pradilan yang diatur dalam Bab X bagian Kesatu KUHAP dan Bab XI bagian kesatu KUHAP merupakan saran auntuk mengawasi secara horizontal terhadap penggunaan wewenang oleh aparat penegak hukum (i.c Penyelidik penyidik dan penuntut Umum). Dalam hal kewenangan yang dilaksanakan secara berlebihan dan secara 54

Transcript of eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI...

Page 1: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

BAB III

PEMBAHASAN DAN ISI

A. Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan HAM

pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

Menimbang, bahwa pemohoon Pra Peradilan denga surat permohonan pra

peradilannya tertanggal 28 oktober 2015 yang telah didaftarkan di kepaniteraan

Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tangal 30 oktober 2015 dibawah Register

peromohanan Pra Peradilan No.9/Pid.Pra/2015/PN.JKT.BRT. telah mengemuka

kan hal-hal sebagai berikut :

1. bahwa kesungguhan pranata Pradilan yang diatur dalam Bab X bagian

Kesatu KUHAP dan Bab XI bagian kesatu KUHAP merupakan saran

auntuk mengawasi secara horizontal terhadap penggunaan wewenang oleh

aparat penegak hukum (i.c Penyelidik penyidik dan penuntut Umum).

Dalam hal kewenangan yang dilaksanakan secara berlebihan dan secara

sewenang-wenang oleh aparat penegak hukum, dengan maksud atau tujuan

lain diluar dari yang ditentukan secara tegas dalam KUHP, maka

pengujian atas keabsahan penggunaan dari kewenangan tersebut dilakukan

melalui Pranata Praperadilan, guna menjamin perlindungan terhadap hak

asasi setiap warga Negara In Casu Pemohon;

2. Bahwa untuk mesnguji keabsahan penetapan status tersangka In

CasuPemohonadalah untuk menguji tindakan-tindakan penyidik itu apakah

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

54

Page 2: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

55

bersesuaian dengan norma/ketentuan dasar mengenai penyidikan yang

termuat dalam KUHP, mengingat penetapan status tersangka adalah

“KUNCI UTAMA” dari tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh

aparat penegak hukum (ic.Penyidik dan Penuntut Umum) berupa upaya

Paksa,baik berupa Pencegahan,Sprin DIK-17/01/04/2014 tanggal 21 April

2014; “Menyatakan menurut hukum tindakan Termohon menetapkan

Pemohon sebagai Tersangka yang melanggar pasal 2 ayat (1) atau pasal 3

undang-undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi Jo Undang-Undang No.20 tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-undang no.31 tahun 1999 JIS Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP

berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin DIK-17/01/04/2014

adalah tidak saha dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya

Penetapan Tersangka a quo tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat”;

2. Praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

No.67/PID.PRAP/2015/PN.Jkt.Sel yang memaknai sama “Menyatakan

mengabulkan Permohonan Pemohon menyatakan Tidak sah menurut

Hukum Tindakan Termohon menetapkan Pemohon sebagai tersangka”.

4. bahwa saran Praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 77 s/d 83

KUHP harus dimaknai dan diartikan sebagai wadah untuk menguji

perbuiatan hukum, karena pada dasarnya tuntutan Praperadilan adalah

untuk menguji sah atau tidaknya perbuatan hukum yang dilakukan oleh

penyidik, Penyidik atau penuntut umum didalam melakukan Penyidikan

Page 3: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

56

atau penuntutan sebagaimana yang imaksud Putusan Mahkamah Konsitusi

Republik Indonesia Nomor 21/PUU/-XII/2014 tanggal 28 April 2015;

5. bahwa dengan memperhatikan praktek peradilan melalui putusan

praperadilan atas Penetapan Tersangka tersebut diatas serta pertimbangan

hukum majelis Haim Konstitusi dalam Putusan Mahkamah onstitusi

Republik Indonesia Nomor 21/PUU/-XII/2014 tanggal 28 April 2015,

yang berbunyi, “oleh karena Penetapan Tersangka adalah bagian dari

proses penyidikan yang merupakan preampasan terhadap hak asasi

manusia maka seharusnya penetapan tersangka oleh penyidik merupakan

objek yang dapat dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata

peradilan hal tersebut semata-mata untuk melindungi seseorang dari

tindakan sewenang-wenang penyidik yang kemungkinan besar dapat

terjadi ketika seseorang ditetapkan sebagai tersangaka,padahal dalam

prosesnya ternyata ada kekeliruan maka tidak ada pranata lain selain

pranta Praperadilan yang dapat memeriksa dan memutusnya Namun

demikian, perlindungan terhadap hak Tersangka tidak kemudian diartikan

bahwa tersangka tidak kemudian diartikan bahawa tersangka tersebut tida

bersalah dan tidak menggugurkan dugaan adanya kaidah hukum yang

berlaku secara ideal dan benar.

praperadilan adalah agar perlakuan terhada seseorang dalam proses pidana

Dimasukkannya keabsahan penetapan tersangka sebagai objek

pranatamemperhatikan tersangkasebagai manusia yang mempunyai harkat,

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

Page 4: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

57

martabat dan kedudukan yang sama di hadapa hukum. Berdasarkan

pertimbangan tersebut diatas menurut mahkamah, dalil Pemohon

mengenaio penetapan Tersangka menjadi objek yang diadili oleh pranata

praperadilan adalah beralasan menurut hukum (Putusan MK hal 105-106),

maka cukup alas an hukumnya bagi Pemohon untuk menguji keabsahan

penetapan Pemohon merujuk sebagai tersangka melalui Praperadilan;

6. Bahwa merujuk amar putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Nomor 21/PU/-XII/2014 tanggal 28 April 2015 (Bukti P-1), yang berbunyi

antara lain Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negata Republk Indonesia Tahun 1981,

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209)

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka.

7. Penggeledahan, dan Penyitaan;pasal 77 huruf a Undang-Undang nomor 8

Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara Republik.

Indonesia Tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

RepublikIndobnesia Nomor. 3209)tidak mempunyaikekuatan hukum

mengikat sepanjang tdakl dimaknai termasuk penetapan tersangka,

Penggeledahan dan Penyitaan;maka menjadi jelas dan teranglah bahwa

Penetapan Tersangka menurut hukum adalah merupakan Objek

Praperadilan.

8. Bahwa Pemohon telah ditetapkan sebagai Tersangka oleh Termohon

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Page 5: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

58

berdasarkan Laporan Polisi nomor : LP / 0662/ VI/2011/PMJ Res JB,

Tanggal 03 juni 2011 atas nama pelapor Sdr. Napis (Bukti P-2), Surat

Perintah Penyidik Nomor : Spindik / 553 /VI / 2011 / Res.Jb.tanggal 6 juni

2011 (Bukti P-3), dan Surat Perintah Penyidikan : Spindik / 418 /IV/2013 /

Res.JB. tanggal April 2013 (Bukti P-4) yang di beritahukan melalui surat

panggilan Polisi Nomor: SP/3459 / VIII / 2015 / Res JB tanggal 24 Agustus

2015 terkait peristiwa pidana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 378

KUHP dan 372 KUHP.

9. bahwa mendasari subtansi pada poin 8 diatas maka Pemohon menjelaskan

sebagai berikut:

a. Tindakan lain dalam hal ini menyangkut pelaksanaan wewenang

penyidik in Casu Termohon maupun Penuntut umum

diantaranya berupa penggeledahan, penyitaan maupun

menetapkan seseorang menjadi Tersangka;

b. Penetapan seseorang sebagai Tersangka In Casu Pemohon

khususnya dalam perkara tindak pidana Penipuan dan

Penggelapan, lebih khusus lagi yang Prosesnya dijalankan oleh

Kepolisian Resort Jakarta Barat (ic.Termohon ) akan

menimbulkan akibat hukum berupa terampasnya hak maupun

harkat martabat seseorang in casu Pemohon;

c. Bahwa dengan ditetapkannya seseorang menjadi Tersangka in

casu Pemohon tanpa melalui prosedur hukum yang benar

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Page 6: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

59

Sebagaimana ditentukan dalam KUHAP, maka nama baik dan

kebebasan seseorang in casu Pemohon telah dirampas;

d. Bahwa tindakan Termohon yang cacat yuridis sebagaimana

yang dimaksud huruf b diatas dibuktikan dengan perkara a quo

yang diawali dengan tindakan yuridis berupa dibuatnya Laporan

kejadian Tindak Pidana Penipuan dan Penggelapan Nomor :

LP /0662 /VI/2011/PMJ/ JB tanggal 03 Juni 2011 atas nama

pelapor Sdr. NAPIS dan sebagai Terlapor adalah Sdr. Matroji

dan kemudian diterbitkan Surat Perintah Penyidikan

Nomor :Sprindik / 533 /VI /2011/Res . JB tanggal 6 Juni 2011

dan Nomor :Sprinik/4188/iv/2013Res. JB tanggal 1 April 2013

kemudian melalui surat panggilan Nomor:

SP/3459/VIII/2015/RES. JB yang diterima pada tanggal 24

Agustus 2015 dan pada hari senin tanggal 31 agustus 2015

Pukul 10.00 WIB dilakukan Pemeriksaan kepada Pemohon

sebagai Tersangkaoleh Termohon sebelum dikonfrontir Bukti-

bukti yang menyebabkan ihwal apakah hal tersebut adalah

perbuatan Pidana , padahal memalui kuasa hukum in Casu

Pemohon telah melaksanakan dan menunjukan bukti kepada

Termohon, bahwa antara Pemohon dan pelapor (pemilik tanah)

terikat Perjanjian Pengikatanb Jual Beli dan sejumlah

Pembayaran-Pembayaran yang sah;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Page 7: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

60

e. Bahwa Lebih Mengherankan lagi, Terlapor atau Saudara Matroji

sebagaimana yang dimaksud sebagai subjek yan dilaporkan oleh

pelapor Napis telah meninggal Dunia pada tanggal 09 Juli 2012,

Pemohon mempertayakan Lompatan Hukum luar biasa sehingga

dugaan Perbuatan Pidana yang disangkakan sebelumnya kepada

saudara Matroji serasa diwakilkan dan berpindah status

Tersangka nya In casu Pemohon ;

f. Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2015, dalam pmeriksaan

tersebut Termohon baru memertanyakan kepada Pemohon dan

dijawab tidak Tahu Menahu? atas Bukti Surat tanggal 16 April

2008 perihal Serah Terima Surat Girik Asli antara Sdr.Napis

sebagai yang menyatakan kepada Sdr. Matroji dimana bukti

tersebutlah yang menjadi Dasar Laporan status Pemohon

sebagai tersangka, sehingga ada beberapa Prosedur yang

seharusnya dilakukan sesuai dengan KUHAP, tetapi tidak

dilakukan oleh Termohon;

10. Bahwa berdasarkan seluruh uraian diatas, sangatlah beralasan dan cukup

alasan hukum nya bagi Pemohon untuk mengajukan Permohonan Pra-

peradilan Kehadapan Hakim, sebab yang dimohonkan oleh Pemohon untuk

diuji oleh pengadilan adalah berubahnya status Pemohon, dilanggar ya hak

asasi Pemohon akibat tindakan Termohon yang dilakukan tidak sesuai

prosedur yang ditentukan oleh hukum Acara Pidana dalam hal ini KUHAP

Page 8: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

61

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

oleh karenanya Permohonan Pemohonuntuk menguji keabsahan penetapan

Pemohonsebagai Tersangka oleh Termohon melalui Praperadilan adalah sah

menurut hukum;

1. ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN DAN FAKTA-

FAKTA

Adapun alasan-alasan dan fakta-fakta sebagai berikut ini pemohon

mengajukan Permohonan Praperadilan :

1. sekitar bulan Februari 2008, saudara Matroji dan saudara Napis

mendatangani kantor Pemohon di kawasan Gunung Sahari

dengan maksud menawarkan + 11,804 Ha, yang berlokasi di

kelurahan Raw Bengkel Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat.

2. Bahwa untuk memastikan status dan kedudukan tanah tersebut,

Pemohonmemintasaudara Matroji dan saudara Napis

melakukan Pemeriksaan Legalitas baik surat-suratnya maupun

keadaan fisiknya tanahnya dilapangan;

3. Bahwa pemilik tanah tersebut adalah Ahli Waris dari almarhum

Koen Soekarno Soegono sebagaimana yang dimaksud

padaPenetapan Pengdilan Agama Bandung Nomor

:172/Pdt.P/2009/PA.Bdgadalah nama-namanya sebagai berikut;

a. Toeti Noezlar Soekarn ( istri )

b. Ir.Santy Junitha Soekarno (anak kandung perempuan)

Page 9: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

62

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

c. Ir.Rizky Primajaya Soekarno (anak kandung laki-laki)

d. Lucky Ramadhanty Soekarno (anak kandung laki-laki)

e. Dani Zaenudin (anak kandung laki-laki)

4. Bahwa dasar kepemilikan Ahli Waris atas tanah-tanah tersbut

adalah sebagai berikut :

a. Girik C No.148 Persil 91 Seluas 51.140 m2 atas nama Thio

Tjoe Nio, Surat Pelepasan Hak Nomor 011/UT/1967 tanggal

16 September 1967.

b. Girik C No.1619 Persil 60 Seluas 3.940 m2 atas nama Mugen

bin Muhamad (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor 013/UT/1967

tanggal 16 September 1967.

c. Girik C No.924 Persil 76 Seluas 43.130 m2, Persil 76b seluas

1.110 m2, Persil 80 seluas 5.210 m2 dan Persil 80 seluas 1.100

atas nama Oei Pek Liang (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor

014/UT/1967 tanggal 16 September 1967.

d. Girik C No.1168 Persil 83b Seluas 6.550 m2 atas nama Iskandar

bin Ahyar (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor 013/UT/1967

tanggal 16 September 1967.

e. Girik C No.1312 Persil 83a Seluas 2.660 m2 atas nama Ahyar

bin Asad (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor 013/UT/1967

tanggal 16 September 1967.

Page 10: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

63

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

f. Girik C No.1333 Persil 82a Seluas 1.2oo m2 atas nama Ayani

binti Ahyar (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor 013/UT/1967

tanggal 16 September 1967.

g. Girik C No.1205 Persil 82 Seluas 2.000 m2 atas nama Oe Eng

Nio (Alm), Surat Pelepasan Hak Nomor 013/UT/1967 tanggal

16 September 1967

5. Bahwa adapun surat-surat lainnya telah diperlihatkan juga kepada

Pemohonguna membuktikan dan menguatkan kepemilikan tanah

tersebut adalah kepunyaan Ahli Waris Koen Soekarno Soegono,

berkaitan dengan pelepasan tanah tersebut secara umum diketahui

mutlak sebagai syarat terpenuhinya Legalitas kepemilikan dan

keabsahan jual beli tanah dengan ikhtikad baik;

Bahwa Pemohon, mempercayakan pengurusan pmbelian dan

pembayaran termasuk menyelesaikan hubungan dengan pihak lain

yang masih menguasai secara fisik sebagian tanah baik karena sewa

menyewa atau karena hal lainnya melalui Surat Kuasa Khusus

tanggal 26 Agustus 2008 kepada Saudara Matroji, hal tersebut

didasari mengingat waktu dan kesibukan Pemohonsebagai

Pengusaha dan Pebisnis;(Bukti P-8)

6. Bahwa Para Ahli Waris Pemilik sah atas tanah tersebu telah sepakat

dan menyetujui pula menjual/melepaskan hak atas tanah tersebut

kepada Pemohon yang dalam hal ini dikuasakan kepada saudara

Page 11: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

64

Matroji, yang selanjutnya mengngatkan diri berdasarkan Surat

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008.

Yang dibukukan dan didaftarkan pada hari senin, tanggal 8

september 2008, oleh Notaris SukawatySumadi, SH di Jakarta;

7. Bahwa Pemohonsebagi pembeli menyetujui dan sepakat harga tanah

tersebut yang diajuka oleh Ahli Waris Koen Soekarno Soegono

secara tetap sebesar Rp300.00,-/m2(tiga ratus ribu per meter

persegi) dengan luas awal Total 118.040m2 atau 11,804 ha (vide ;

lampiran PPJB pasal 1 huruf a ) dan Penetapan total besaran yang

harus dibayar dihitung setelah pengukuhan hak milik atau terbitnya

Sertipikat Hak milik serta Pengukuran ulang luasan tanah tersebut

oleh Badan PertanahanNasional;(vide ; Lampiran PPJB pasal 2

huruf d) Bahwa antara Pemohondan Ahli Waris, Sesungguhnya

telah sepakat danmenyetujui Uang Muka pembayaran atas jual beli

Tanah Atau Lahan tersebut RP.500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah) yang di bayarkan secara bertahapdengan Rincian

sebagaiberikut;(vide ; Lampiran PPJB pasal 2)

a. Pembayaran Pertama sebesar Rp.200.000.000,-(dua ratus juta

rupiah) pada saat penandatangan Surat Perjanjian Pengikatan

Jual Beli.

b. Pembayaran Tahap kedua sebesar Rp.200.000.000,-(dua ratus

juta rupiah) dibayarkan pada bulan Oktober 2008

c. Pembayaran tahap ketiga Rp.100.000.000,-(seratus juta rupiah) dibayarkan pada bulan Desember 2008.

Page 12: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

65

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

c. Sisanya akan dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak

Pertama, pada saat ditanda-tanganinya pelaksanaan jual beli

atas tanah tersebut oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua

dan/atau kepada pihak lain yang ditunjuk oleh Pihak Kedua;

(vide ; Lampiran PPJB pasal 2 huruf d)

8. Bahwa setiap penerimaan uang pembayaran tanah atau lahan

tersebut Para Ahli waris akan memberikan Kwitansi tersendiri

sebagai tanda terima Pembayaran yang sah;(vide ; Lampiran PPJB

pasal 2 huruf e)Bahwa PEMOHON menerima Asli surat-surat Girik

dan Pengikatan Jual beli (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008 yang

senyatanya bertujuan untuk pengurusan PM.1 dan C.1 sebagai dasar

Peningkatan hak atas serta Pengurusan Pelepasan sewa/kontrak

lahan/tanah dari Dinas Pertanian Pemrov. DKI dan sekaligus

menyelesaikan pendudukan fisik tanah oleh Pihak atau

penggarapan;(vide ; Lampiran PPJB pasal 4 huruf a s/d c)

9. Bahwa senyatanya berdasarkan Kwitansi Pembayaran yang sah,Para

Ahli Waris selaku Pemilik yang Sah Atas tanah atau lahan tersebut

telah menerima pembayaran uang muka melalui Saudara Matroji

sampai dengan tanggal 20 April 2012 sebagai orang yang diberi

kuasa oleh klien kami sebesar Rp.1.447.000.000,-(satu milyar empat

ratus empat puluh tujuh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut;

Page 13: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

66

1) Pembayaran tahap pertama ke -1 tanggal 27 Agustus 2008

=========================== sebesar Rp.100.000.00,-

2) Pembayaran tahap pertama ke -2 tanggal 28 Agustus 2008

=========================== sebesar Rp.100.000.00,-

3) Pembayaran tahap kedua ke -1 tanggal 21 Oktober 2008 sebesar

=========================== sebesar Rp.50.000.000,-

4) Pembayaran tahap kedua ke -2 tanggal 10 November 2008

============================ sebesar Rp.25.000.00,-

5) Pembayaran tahap kedua ke -3 tanggal 19 Oktober 2008

============================sebesar Rp.75.000.00,-

6) Pembayaran tahap kedua ke -4 tanggal 02 Desember 2008

============================ sebesar Rp.25.000.00,-

7) Pembayaran tahap kedua ke -5 tanggal 22 Desember 2008

============================ sebesar Rp.25.000.00,-

8) Pembayaran tahap ketiga ke -1 tanggal 21 April 2009 sebesar

=================================Rp.25.000.00,-

9) Pembayaran tahap ketiga ke -2 tanggal 04 mei 2009 sebesar

=================================Rp.25.000.00,-

10) Pembayaran tahap ketiga ke -3 tanggal 28 mei 2009 sebesar

================================= Rp.25.000.00,-

11) Pembayaran tahap ketiga ke -1 tanggal 21 April 2009 sebesar

=================================Rp.25.000.00,-

Page 14: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

67

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

12) Pembayaran tahap keempat ke -1 tanggal 23 Juni 2009 sebesar

================================= Rp.12.000.00,-

13) Pembayaran tahap ketiga ke -2 tanggal 14 Juli 2009 sebesar

=================================Rp.10.000.00,-

14) Pembayaran tahap ketiga ke -3 tanggal 22 Juli 2009 sebesar

================================= Rp.100.000.00,-

15) Pembayaran tahap keempat ke -4 tanggal 04Agustus 2009

============================ sebesar Rp.50.000.00,-

16) Pembayaran tahap keempat ke -5 tanggal 24 Agustus 2009

============================ sebesar Rp.20.000.00,-

17) Pembayaran tahap keempat ke -6tanggal 08 September 2009

============================ sebesar Rp.50.000.00,-

18) Pembayaran tahap keempat ke -7 tanggal 15 Oktober 2009

============================ sebesar Rp.20.000.00,-

19) Pembayaran tahap keempat ke -8 tanggal 12 Nopember 2009

============================ sebesar Rp.25.000.00,-

20) Pembayaran tahap keempat ke -9 tanggal 28 September 2009

=========================== sebesar Rp.20.000.000,

21) Pembayaran tahap keempat ke -10 tanggal 08 Januari 2010

===========================sebesar Rp.10.000.000,-

Page 15: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

68

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 09/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

22) Pembayaran tahap keempat ke -11 tanggal 11 Februari 2010

=========================== sebesar Rp.20.000.000,-

23) Pembayaran tahap keempat ke -12 tanggal 23 April 2010

==========================sebesar Rp.25.000.000,-

24) Pembayaran tahap keempat ke -13 tanggal 20 Mei 2010

Sebesar===========================Rp.15.000.000,-

Pembayaran tahap keempat ke -14 tanggal 10 Agustus 2010

sebesar=========================== Rp.40.000.000,-

25) Pembayaran tahap keempat ke -15 tanggal 24 Agustus 2010

sebesar=========================== Rp.25.000.000,-

26) Pembayaran tahap keempat ke -16 tanggal 20 September 2010

sebesar========================== Rp.50.000.000,-

27) Pembayaran tahap keempat ke -17 tanggal 20 Januari 2011

sebesar========================== Rp.35.000.000,-

28) Pembayaran tahap keempat ke -18 tanggal 20 Mei 2011 sebesar

=================================Rp.20.000.000,-

29) Pembayaran tahap keempat ke -19 tanggal 11 Agustus 2011

sebesar========================== Rp.150.000.000,-

30) Pembayaran tahap keempat ke -20 tanggal 23 Nopember 2011

sebesar========================= Rp.100.000.000,-

Page 16: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

69

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 09/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

31) Pembayaran tahap keempat ke -21 tanggal 20 Desember 2011

sebesar==========================Rp.50.000.000,-

32) Pembayaran tahap keempat ke -22tanggal 20 Januari 2011

sebesar========================== Rp.50.000.000,-

33) Pembayaran tahap keempat ke -23 tanggal 20 April 2012

sebesar==========================Rp.50.000.000,

Selanjutnya…..==============================(Bukti P-10)

10. Bahwa pada tanggl 26 januari 2010, atas permintaan Ahli Waris

PEMOHON melalui saudara Matroji juga menyerahkan uang kepada

Ahli Waris sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang

menurut pruntukannya untuk membayar sebagian Pajak Bumi dan

bangunan (PBB) atas tanah-tanah tersebut diatas namun laporannya

tidak jelas dibayarkan atau tidak boleh Para Ahli Waris?;

11. Bahwa pada proses pengurusan administrasi tanah masih berlangsung,

Saudara Matroji sebagai orang pemohon untuk mengurus ha tersebut

meninggal dunia tanggal 09 Juli 2012 sebagaimana ternyata dalam surat

keterangan Ahli Waris yang dibuat dibawah tangan bermaterai cuku

tertanggal 26 Desember 2012, dimana surat keterangan tersebu

diketahui, didaftarkan dan ditandatangani oleh pejabat kelurahan Joglo

dengan nomor: 76/1.771.1 serta pejabat kecamatan dengan nomor :

60/1.700.2 tanggal 21 Januari 2013;

Page 17: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

70

Selanjutnya =================================(Bukti P-12)

12. Bahwa akibat meninggalnya Saudara Matroji pada tanggal 09 Juli 2012

sebagai Penerima kuasa dari Pemohonsebagaimana ternyatakan pada

Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Agustus 2008, Pemohontelah mencabut

kuasa dengan segala kewenangan dan peruntukannya dari almarhum

Matroji serta ahli warisannya sebagaimana diterangkan dalam Akta

Pernyataan dan pengakuan Ahli waris Almarhum Matroji Nomor : 08,

tanggal 15 mei 2013 oleh Notaris Syaeful Huda S.H M.Kn di

TangerangSelatan;

Selanjutnya ==============================(Bukti P-13)

13. Bahwa kemudian pasca meninggalnya Saudara Matroji dan segala

mewakili atas Pemohon sudah dicabut dan dinyatakan berakhir, Para

Ahli Waris juga masih terus menerus menerima Pembayaran Uang muka

secara langsung dari Pemohondengan rincian sebagai berikut;

1) Pembayaran tahap keempat ke -24 tanggal 23 Juli 2012

sebesar==========================Rp.50.000.000,-

2) Pembayaran tahap keempat ke -25 tanggal 07 Agustus 2012

========================== sebesar Rp.50.000.000,-

3) Pembayaran tahap keempat ke -26 tanggal 05 Oktober 2012

========================= sebesar .Rp.50.000.000,-

4) Pembayaran tahap keempat ke -27 tanggal 13 November

====================== 2012 sebesar Rp.50.000.000,-

Page 18: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

71

5) Pembayaran tahap keempat ke -28 tanggal 04 Desember

2012 ===================== sebesar Rp.100.000.000,-

6) Pembayaran tahap keempat ke -29 tanggal 29 Januari 2012

sebesar========================== Rp.200.000.000,-

7) Pembayaran tahap keempat ke -30 tanggal 14 Juli 2015 sebesar

================================ Rp.50.000.000,-

Total pembayaran Uang Muka yang diterima Ahli Waris dari

Pemohonsetelah Saudara Matroji meninggal dunia berdasarkan

rincian kwitansi adalah sebesar Rp.550.000.000,-(lima ratus

lima puluh juta rupiah);

Selanjutnya=================================(Bukti P-14)

14. Bahwa Pemohonjuga membayarkan sebagian komisi Saudara Napis

selaku mediator, dimana seharusnya dibayarkan pada saat

Penandatangan Akta Jual beli, dengan komisi sebesar Rp.20.000/m2

(dua puluh ribu rupiah permeter persegi) dikalikan total luas tanah

tersebut, yang Rincian nya adalah sebagai berikut ;

1) Pembayaran Komisi ke-1 tanggal 13 Nopember 2008 sebesar

=================================Rp.25.000.000,-

2) Pembayaran Komisi ke-2 tanggal 02 Desember 2008 sebesar

=================================Rp.15.000.000,-

3) Pembayaran Komisi ke-3 tanggal 22 Desember 2008 sebesar

=================================Rp.25.000.000,-

4) Pembayaran Komisi ke-4 tanggal 21 Januari 2008 sebesar

Page 19: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

72

=================================Rp.15.000.000,-

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

5) Pembayaran Komisi ke-5 tanggal 17 Maret 2009 sebesar

===============================Rp.5.000.000,-

6) Pembayaran Komisi ke-6 tanggal 04 Mei 2009 sebesar

================================Rp.15.000.000,-

7) Pembayaran Komisi ke-7 tanggal 28 Mei 2009 sebesar

================================Rp.6.000.000,-

8) Pembayaran Komisi ke-8 tanggal 22 Juli 2009 sebesar

==============================Rp.10.000.000,-

9) Pembayaran Komisi ke-9 tanggal 21 Agustus 2009 sebesar

================================Rp.5.000.000,-

10) Pembayaran Komisi ke-10 tanggal 08 September 2009 sebesar

================================Rp.20.000.000,-

11) Pembayaran Komisi ke-11 tanggal 17 September 2009 sebesar

===============================Rp.7.000.000,-

12) Pembayaran Komisi ke-12 tanggal 15 Oktober 2009 sebesar

================================Rp.10.000.000,-

13) Pembayaran Komisi ke-13 tanggal 16 Nopember 2009 sebesar

==============================Rp.10.000.000,-

14) Pembayaran Komisi ke-14 tanggal 02 Desember 2009 sebesar

===============================Rp.5.000.000,-

Page 20: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

73

15) Pembayaran Komisi ke-15 tanggal 10 Desember 2009 sebesar

==============================Rp.10.000.000,-

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

16) Pembayaran Komisi ke-16 tanggal 22 Desember 2009 sebesar

===============================Rp.5.000.000,-

17) Pembayaran Komisi ke-17 tanggal 12 Nopember 2009

sebesar===============================

Rp.2.000.000,-

18) Pembayaran Komisi ke-18 tanggal 15 Nopember 2009 sebesar

================================= Rp.3.000.000,-

19) Pembayaran Komisi ke-19 tanggal 23 Nopember 2009

sebesar=========================Rp.15.000.000,-Jadi

total Komisi yang diterima M.Napis dari pembeliantanah

tersebut sebesar Rp.175.000.000,-(seratus tujuh puluhlima juta

rupiah);

Selanjutnya ================================(bukti p-15)

15. Bahwa selanjutnya, Pemohontelah membayarkan jugasebagian komisi

Saudara Matroji sebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah), dengan

rincian sebagai berikut;

1) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 21 November 2008 sebesar

============================Rp.25.000.000,-

2) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 02 Desember 2008 sebesar

================================Rp.5.000.000,-

Page 21: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

74

3) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 17 Desember 2008 sebesar

===============================Rp.25.000.000,-

4) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 21 Januari 2009 sebesar

================================Rp.10.000.000,-

5) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 04 Mei 2009 sebesar

==================================Rp.10.000.000

6) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 17 Juli 2009 sebesar

===============================Rp.25.000.000,-

7) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 19 Agustus 2009 sebesar

================================Rp.20.000.000,

8) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 24 Agustus 2009 sebesar

================================Rp.10.000.00

9) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 09 September 2009 sebesar

==============================Rp.30.000.000,-

10) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 12 November 2009 sebesar

===============================Rp.15.000.000,-

11) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 22 Desember 2009 sebesar

=================================Rp.20.000.000,-

12) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 12 November 2010 sebesar

==================================Rp.10.000.000,-

Page 22: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

75

13) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 08 Desember 2010 sebesar

==================================Rp.10.000.000,-

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

14) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 11 Agustus 2010 sebesar

==================================Rp.50.000.000,-

15) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 23 November 2011 sebesar

==================================Rp.35.000.000,-

16) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 12 Desember 2011sebesar

==================================Rp.10.000.000,-

17) Pembayaran Komisi Ke-1 tanggal 20 April 2012 sebesar

==================================Rp.10.000.000,-

Selanjutnya

===================================== (Bukti P-16)

1. Bahwa sesungguhnya dengan sampai taggal 14 juli 2015, Ahli

Waris masih menerima pembayaran uang muka pembelian tanah

termaskud sebesar Rp.200.000.00,-(dua ratus juta rupiah) dari

Pemohonmelalui saudari Toeti NZ Soekarno sebagaimana

ternyata kwitansi tanda terima termaksud.Sehingga pembayaran

uang muka yang semula berdasarkan kesepakatan bersama

sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian peningkatan Jual Beli

(PPJB) tanggal 27 Agustus 2008 sebesar Rp.500.000.000,-(lima

ratus juta rupiah) menjadi sebesar Rp.1.997.000,-(satu milyar

sembilan ratus sembilan puluh juta rupiah);bahwa faktanya

Page 23: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

76

bersesuaian dengansejumlah kwintansi-kwitansi pembayaran,

baik itu untuk pembayaran uang muka kepada ahli waris selaku

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

pemilik tanah maupun pembayaran komisi mediator Saudara

Matroji dan Saudara napis, Pemohontelah mengeluarkan uang

dengan total sebesar Rp.2.772.000.000,-(dua milyar tujuh ratus

tujuh puluh tujuh juta rupiah).

2. Bahwa total uang yang telah dikeluarkan oleh

Pemohonsebagaimana yang dijelaskan pada point 21,belumlah

terjumlah

dengan biaya lain yang buruk perantukannya mengurus

administrasi dalam hal pengukuhan hak milik atau peningkatan

hak atas tanah-tanah tersebut termasuk pajak-pajak tertanggung

dan biaya biaya lainnya yang erkaitan dengan pengosongan

tanah dan lahan jumlahnya sangatbesar;(vide; Lampiran PPJB

Pasal 5) Bahwa secara tegas berdasarkan fakta-fakta pada poin

12 sampai dengan poin 22,senyatanya Pemohon telah

melaksanakan dan memenuhi Prestasi sertaKeajibannya

membayar Uang muka dan komsi sesuai bahkan melebihi dari

apayang telah disepakati dan diperjanjikan sebagaimana

tertuang di dalamPerjanjian PengikatanJual Beli (PPJB)

tanggal 27 Agustus 2008.

Page 24: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

77

3. Bahwua alasan Pemohon mengluarkan uang membayar

kewajibannya melebihi atas apa yang telah di perjanjikan

sebagaimana ternyata pada Perjanjian Pengikatan Jual Beli

(PPJB) tanggal 27 Agustus 2008 tersebut, semata-mata karena

Pemohon memahami dan mengerti kebutuhan hidup ahli waris

maupun mediator dalam masa-masa menunggu selesainya

pengururusan Pengukuhan hak milik atau Pengikatan Hak atas

tanah-tanah tersebut yang memang fakta di lapangan tidak

mudah;

4. Bahwa selanjutny pada tanggal 05 April 2013, alangkah

terkejutnya Pemohon, menerima surat panggilan untuk

kepentingan pemeriksaan sebagai saksi dari kepolisian Resorst

Metropolitan Jakarta Barat In Casu TERMOHON dalam perkara

tindak pidana penipuan dan penggelapan, dimana diketahui

dasar Surat Panggilan tersebut adalah Laporan Polisi Nomor:

LP/0662/VI/2011/PMJ/Res.JB tanggal 23 Juni 2011 atas nama

pelapor sadara Napis

13. Bahwa atas nama panggilan ke II Nomor: SP/1645/V/2013/Res.JB

tanggal 03 mei 2013, sekitar tanggal 7 mei 2013 atau setidak-

tidaknya hari ain di bulan mei 2015,Pemohon mendatang POLRES

JAKARTA BARAT untuk memenuho panggilan Kepolisian In

Casu TERMOHON;

Page 25: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

78

14. Bahwa sampai dengan Pemohonmemberikan keterangan sebagai

saksi kepada penyidik (ic, Termohon), Pemohontidak mengerti

dan memahami makna Laporan Polisi antara Saudara Napis

(sebagai Pelapor) terhadap saudara Matroji (sebagai Terpelapor)

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

dan kaitannya terhadap Pemohon;

15. Bahwa ketidakpahamannya tersebut muncul karena Termohon

Termohon hanya mempertayakan seputar mengenai apakah

Pemohonmengetahui peristiwa urusan saudara Matroji dan

saudara Napis kumpul-kumpul dirumah saudara Matroji?” dan

Pemohonsudah menjawab tidak tahu menahu perihal tersebut;

16. Bahwa setelah pemeriksaan tersebut tahun 2013, Pemohontidak

pernah lagi menerima pemanggilan ataupun pemeriksaan dari

Termohon yang berkaitan dengan perkara seperti yang dimaksud

di atas, hingga pada sekitar awal bulan juni2015 atau

setidak-tidaknya antara bulan juni atau bulan juli 2015,

datanglah 4(empat) orang polisi yang mengaku sebagai penyidik

baru (ic Termohon) dalam perkara Laporan polisi Nomor:

LP/0662/VI/2011/PMJ/Res.JB, tanggal 03 Juni 2011.

Mendatangi Pemohondi LAPAS Kelas II Ketapang Kalimantan

Barat. Yang kemudian meminta keterangan dari Pemohon

Page 26: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

79

berkaitan dengan perkara tersebut tanpa Surat Panggilan atau

Pemberitahuan terlebih dahulu dengan membawa dan

menunjukan bukti 1(satu) lembar halaman depan Perjanjian

Pengikatan Jual Beli (PPJB);

17. Bahwa dalam pemeriksaan tersebut lagi-lagi Termohon masih

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT

mempertanyakan hal yang sama yang intinya seputar peristiwa

kumpul-kumpulnya orang-orang dirumah saudara Matroji dan

Pemohonsempat berkata kan saya sudah katakana tidak tahu dari

dulu kok pertanyaan ini lagi yang di ulang? Dan jawaban

penyidik (ic Termohon) hanya mengkonfirmasi Ulang Kembali;

18. Bahwa selanjutnya penyidik (ic Termohon juga memeriksa

Saudara Bambang Tjahyono yang tidak lain adalah putra dari

Pemohon, dimana ini dari perantaranya setidak-tidaknya

menanyakan dimanakah keberadaan Surat—surat Asli Girik

Tanah Milik Ahli Waris atas nama Koen Soekarno Soegono dan

dijawab oleh putra Pemohonberada dalam penguasaannya untuk

disimpan;

Bahwa Saudara Bambang Tjahyono, anak dari

Pemohonmenerima kembali Surat panggilan yang kemudian

lewat penyidik (ic Termohon) memerinttahkan agar bahwa

seluruh dokumen asli,

Page 27: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

80

19. berupa surat girik dan Surat-surat Asli lainnya dengan

menunjukan Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Nomor:14/PEN/PID/2015/PN.JKT.BAR;======(Bukti P-17)

20. Bahwa penyidik (ic Termohon) dengan nada mengancam

menegaskan akan menahan Saudara Bambang Tjahyono, putra

dari Pemohonapabila tidak membawa dan menyerahkan surat-

surat Girik Asli yang dimaksud kepada Termohon;

21. Bahwa pada hari senin, 10 Agustus 2015. Bambang Tjahyono

anak dari Pemohon yang awam hokum mndatangi POLRES

JAKARTA BARAT dengan penuh rasa keakutan menyerahkan

seluruh Dokumen asli disertai Bukti Tanda Penerimaan melalui

penyidik POL.Marbintang R.E Panjaitan SIK, Inspektr Polisi

Dua, 920104429,(ic Termohon) namun saat saudara Bambang

Tjahyono menanyakan dan meminta salnan Penetapan

Pengadilan Nomor : 14/PEN/PID/2015 PN.JKT.BAR sebagai

dasar penyitaan Dokumen asli tersebut namun penyidik (ic

Termohon) tersebut tidak memberikannya namun saudara

Bambang Tjahyono Sempat mendokumentasikannya lewat

Handphone; ===========================(Bukti P-18)

22. Bahwa setelah peristiwa penyitaan dokumen asli Surat-surat

Girik dan lainya tersebut,pada tanggal 24 Agustus 2015,

Pemohonkembali mendapat surat panggilan dari POLRES

Jakarta Barat Nomor: SP/3459 /VII/2015/Res.JB kali ini

Page 28: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

81

diperiksa sebagai TERSANGKA dan telah diperiksa oleh

Penyidik di LAPAS kelas II Ketapang Kalimantan Barat serta di

sampingi oleh kami selaku Kuasa Hukum.

23. Bahwa pada masa Pemeriksaan sebagaimana yang dimaksud di

point 35, Termohon Menunjukan satu lembar tanda terima

Girik-Girik Asli tanggal 16 April 2008 seraya bertanya kepada

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

24. Pemohon“Bapak Tahu tentang surat ini” kemudian dijawab oleh

Pemohon “tidak tahu menahu perihal Surat Tersebut”

25. Bahwa surat yang dimaksud oleh Termohon adalah surat Tanda

terima Girik-Girik asli sebagaimana yang dimaksud adalah

merupakan dasar laporan dari pelapor terhadap Almarhum

H.Matroji dimana Pemohontidak tahu menahu atas apa yang

terjadi atas surat tersebut dan kapann di buatnya serta untuk apa;

26. Bahwa pertanyaan jebakan tersebut Pemohonadalah bentuk

metode dalam mencari dan mengumpulan alat bukti yang

padahal Pemohonsudah ditetapkan sebagai tersangka;

27. Bahwa peristiwa apa yang di alami oleh Pemohonsungguh jauh

di luar NALAR HUKUMkami sebagai kuasa hukum Pemohon!

Dengan alasan;

28. Bahwa laporan perkara polisi nomor: LP: 0662/VI/2011

/RESTRO JAK BAR atas perkara tindak Pidana Penipuan dan

Page 29: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

82

Penggelapan dilakukan oleh siapa ? Karena apa ? siapa yang di

rugikan? Apa yang ditipu dan apa yang di gelapkan ?;

29. Bahwa fakta Pemohondan Ahli Waris memiliki dan terikat

Perjanjian Pengikatan Jual Bel (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008,

atas tanah-tanah yang dimana Surat-surat Girik Asli yang

dijadikan dasar sebagai sesuatu hal yang dianggap ditipu atau

digelapkan!!!;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

30. Bahwa faktanya Para Ahli Waris mulai dari Penandatangan

Perjanjian Pengiktan Jual Beli tanggal 27 Agustus 2008sampapi

dengan tanggal 14 Juli 2015, sudah dan masih menerima Uang

Muka Pembayaran atas tanah maksud diatas dari Pemohonyang

besarannya bahkan melebihi keksepakatan awal semula

Rp.500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) sehingga menjadi

sebesar Rp.1.997.000.000,-(satu milyar sembilan ratus sembilan

puluh tujuh juta rupiah);

31. Bahwa faktanya ahli waris juga menerima uang dari

PemohonPemohonsebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta

rupiah) yang seyogyanya untuk Pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), namun tidak jelas apakah dibayar atau tidak;

32. Bahwa faktanya selaku mediator, Saudara Matroji telah

menerima uang sebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah)

Page 30: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

83

dan Saudara Napis telah menerima uang sebesar

Rp.175.000.000,-(seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dari

Pemohonyang seharusnya di bayarkan pada saat

penandatanganan Akta Jual Beli (AJB);

33. Bahwa Faktanya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal

27 Agustus 2015 sampai dengan hari ini masih berlaku dan

mengikat;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

34. Bahwa sejak tahun 2008 sampai dengan hari ini, Pemohontelah

memperjuangkan dengan waktu dan biaya yang sangat besar

untuk mengurus, membebaskan, mengingatkan hak atas tanah

tersebut dalam kurun waktu yang cukup, apalagi melihat

permasalahan tanah tersebut sebelumnya yang sangatlah rumit ;

35. Bahwa kami menduga, Pemohontelah dijadikan korban

kriminalisasi oleh oknum-oknum tertentu yang tidak

bertanggung jawab dengan cara-cara melakukan Tindak Pidana

Pemalsuan atau Memberikan Keterangan Palsu atau membuat

Laporan Palsu serta Penyalahgunaan Wewenang atas Laporan

Polisi Nomor LP:0662/VI/2011/RESTRO JAK BAR berikut

Penyitaan Surat-Surat Girik Asli atas Tanah atau Lahan

sebagaimana yang dimaksud diatas serta PEMOHON Sebagai

TERSANGKA.

Page 31: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

84

2. DASAR HUKUM PERMOHONAN

1. Bahwa tanggal 24 Agustus 2015, Pemohonmelaui Surat Panggilan dari

POLRES Jakarta Barat Nomor: SP/3459/VII/2015Res JB termuat

diperiksa sebagai TERSANGKA dan pada hari senin tanggal 31 Agustus

2015 Pukul 10.00 WIB telah dilakukan Pemeriksaan kepada Pemohon

sebagai Tersangka oleh Termohon di LAPAS Ketapang Kalimantan

Barat;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

2. Bahwa Penetapan Tersangka (I.C.Pemohon) tersebut oleh Termohon

ternyata belumlah memiliki alat bukti sebelum dikonfrontir Bukti-bukti

yang menyebabkan ihwal apakah hal tersebut adalah perbuatan Pidana,

padahal melalui kuasa hokum In Casu Pemohontelah menjelaskan dan

menunjukan bukti kepada Termohon, bahwa antara Pemohondan

3. Pelapor (pemilik tanah) terikat Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan

sejumlah Pembayaran-Pembayaran yang sah.Lapas Kelas II Ketapang

Kalimantan Barat serta di dampingi oleh kami selaku Kuasa Hukum;

4. Bahwa merujuk amar utusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Putusan Nomor 21/PPU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 terjait norma

pasal 1 angka KUHAP, maka terhadap penetapan PEMOHON sebagai

Tersangka ini muncul pertanyaan ;

5. Bahwa untuk menjawab pertanyaan diatas, maka terhadap tindakan

Termohon menetapkan Pemohon sebagai tersangka harus di uji dengan

Page 32: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

85

norma pasal 1 angka 2, Pasal 1 angka 5, Pasal 1 angka 14 KUHAP

dibungkam dengan norma pasal 183, pasal 184 KUHAP untuk menilai

apakah tindakan Termohon dalam perkara a quo ini sah atau tidak sah;

6. Bahwa norma Pasal 1 angka 14 KUHAP oleh Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia telah diputus dalam putusan Nomor

21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 205 dengan amar yang berbunyi :

Frasa “bukti permulaan”, bukti permulaan yang cukup” dan “bukti yang

cukup” sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan

Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (lembaran Negara Republik Indonesia 1981, Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 1981 Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang

tidak dimaknai bahwa “bukti permulaan”,“bukti permulaanyang

cukup”, dan “bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti yang

termuat dalam pasal 184 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana ;

Frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup” dan “bukti yang

cukup” sebgaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan

Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor (3209) tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa

Page 33: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

86

“bukti pemulaan”, “bukti permulaan yang cukup” dan “bukti yang cukup

adalah minimal dua alat bukti yang termuat dalam Pasal 184 Undang-

Undang Noor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

7. Bahwa berdasarkan amar Putusan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal April 2015, maka norma

Pasal 1 angka 14 KUHAP harus dimaknai:

“tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya

berdasarkan “minimal dua alat bukti yang termuat dalam Pasal 184”

patut diduga sebagai pelaku tindak pidana”;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

8. Bahwa menunjuk norma Pasal 1 angka 14 KUHAP, selanjutnya muncul

pertanyaan: kapan minimal dua alat bukti itu di dapat oleh Termohon?,

Apakah minimal dua alat bukti itu dapat pada tahap Penyelidikan

sebagaimana yang dimaksud pada pasal 1 angka 5 KUHAP?, ataukah

pada tahap Penyidikan sebagaiman yang dimaksud dalam Pasal 1 angka

2 KUHAP?;

9. Bahwa menjawab pertanyaan diatas, jelas dan terang bahwa norma Pasal

1 angka 5 KUHAP menyebutkan penyelidikan diartikan sebagai

“Serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa

yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya

dilakukan Penyidikan”, Sedangkan Penyidikan ditentukan dalam Pasal 1

Page 34: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

87

angka 2 KUHAP, yaitu “Serangkaian tindakan dalam hal mengumpulkan

buku yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang

terjadi dan guna menemukan tersangkanya”;

10. Bahwa merujuk pengertian yang telah ditentukan oleh KUHAP

sebagaimana terumat dalam norma Pasal 1 angka 5, Pasal 1 angka 2

KUHAP, maka untuk mencapai proses penentuan Tersangka, haruslah

terlebih dahulu dilakukan serangkaian untuk mencari dan menemukan

suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana (Penyelidikan). Untuk

itu, awal diperlukan keterangan dari pihak-pihak yang terkait dan bukti-

bukti awal yang dapat dijalin sebagai suatu rangkaian peristiwa sehingga

dapat ditentukan ada atau tidaknya suatu peristiwa Pidana. Setelah proses

penyidikan tersebut dilalui, maka dilakukan serangkaian tindakan untuk

mencari dan mengumpulkan bukti agar terang suatu tindak pidana yang

terjadi (Penyidikan). Kemudian untuk meminta keterangan dari pihak-

pihak yang terkait danpengumpulan bukti-butki sehingga peristiwa

pidana yang diduga sebelumnya telah terjadi menjadi jelas dan terang,

dan oleh karenanya dapat ditentukan siapa Tersangkanya.Rangkaian

prosedur tersebut merupakan cara atau prosedur yang diwakib ditempuh

oleh TERMOHON untuk mencapai proses penentuan Pemohon sebagai

tersangka. Adanya prosedur tersebut dimaksudkan agar tindakan

penyelidik/Penyidik (In Casu Termohon) tidak sewenang-wenang

mengingat Pemohon mempunyai hak asasi yang harus dilindungi;

Page 35: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

88

11. Bahwa dasar hokum bagi Termohon dalam melakukan penyelidikan dan

penyidikan atas diri Pemohondalam perkara a quo adalah KUHAP, yang

mana ketentuan Pasal 1 angka 5 KUHAP mengatur bahwa penyelidikan

bertujuan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga

sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan

penyidikan. Sedangkan pengumpulan bukti-bukti, yang dengan bukti itu

membuat terang tindak pidananya dan menemukan tersangkanya

dilakukan pada saat penyelidikan sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 2

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

KUHAP, oleh karenanya cukup alasan hukumnya dan sangat berdasar

12. ketika samapai dalam tahap akhir penyelidikan, yang didapat Termohon

sebagai kesimpulan adalah berupa “menemukan suatu peristiwa yang

diduga sebagai tindak pidana”, dan bukan serta merta Termohon sudah

menentukan calon Tersangkanya (ic. Pemohon);

13. Bahwa tindak penyidik (ic. Termohon) untuk menentukan

Pemohonsebagai tersangka merupakan salah satu proses dari system

penegakan hokum pidana sebagaimana dimaksud dalam KUHAP, oleh

karenanya proses tersebut haruslah diikiuti dan dijalankan dengan

prosedur yang benar sebagaimana diatur dan ditentukan dalam KUHAP

atau perundang-undangan yang berlaku. Artinya, setiap proses yang akan

ditempuh oleh Termohon haruslan dijalankan secara benar dan tepat

sehingga asas kepastian Hukum dapat terjaga dengan baik dan pada

Page 36: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

89

gilirannya hak asasi Pemohonyang akan dilindungi tetap dapat

dipertahankan. Apabila prosedur sebagaimana yang dimaksud tersebut

tidak dipenuhi oleh Termohon dalam menetapkan Pemohonsebagai

tersangka, maka sudah pasti proses tersebut menjadi cacat dan haruslah

dikoreksi/dibatalkan

14. Bahwa dalam rangka mencegah kesewenang-wenangan penetapan

seseorang sebagai tersangka ataupun Penyitaan, penangkapan dan

penahanan, maka setiap bukti permulaan haruslah dikonfirmasi antara

satu dengan lainnya termasuk pula dengan lainnya termasuk pula dengan

calon tersangka. Mengenai hal terakhir ini, dalam Bahwa tidak

mewajibkan penyidik (ic Termohon) untuk memperlihatkan bukti yang

ada padanya kepada Tersangka in Casu Pemohon, akan tetapi

berdasarkan doktrin, hal ini dibutuhkan untuk mencegah apa yang

disebut dengan istilah unfair prejudice atau persangkaan yang tidak

wajar.

15. Bawha perbuatan hokum Termohon dengan melakukan sita terhadap asli

Surat-surat Girik yang sebelumnya dalam Penguasaan Pemohonsebelum

Pemohonditetapakan sebagai TERSANGKA adalah tidak berdasarkan

hukum dan sangat berwenang-wenang mengingat kepentingan akan surat

tersebut dan dampak kerugian yang ditimbulkan oleh penyitaan tersebu;

16. Bahwa disitanya Girik-Girik asli tersebut dengan dimaksudkan sebagai

Barang bukti sebagaimana yang disangkakan Termohon kepada

Pemohontanpa melihat kesesuaian dengan bukti atau setidaknya dua alat

Page 37: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

90

bukti yang mengaitkan barang bukti tersebut berupa Girik-Girik asli yang

dimaksud adlah diperoleh oleh Pemohon dari perbuatan Pidana atau

Perbuatan Melawan Hukum?;

17. Bahwa sejalan dengan norma Pasal 1 angka 14 KUHAP, dalam pasal

lainnya yitu pasal angka 2 KUHAP mengtur pengertian Penyidikan yang

semestinya tidak ada keraguan lagi untuk menyatakan bahwa kebenaran

dari tiga hal, yaitu:

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

1. Bukti;

2. Tindak Pidana; dan

3. Pelakuny (Tersangka.

Oleh karena itu, penentuan ada tidaknya tindak pidana dan juga pelaku

tindak pidananya ditentukan oleh bukti yang berhasil ditemukan

penyidik in Casu Termohon dengan kata lain, tidak akan ada tindak

pidana yang dtiemukan dan juga dan jug tidak ada pelaku (Tersangka)

yang dapat ditemukan apabila peniyidik in Casu Termohon gagal

menemukan bukti yang dimaksud;

Dengan demikian, tindakan penyidikan tidak mengharuskan penyidik In

Casun Pemohon patut diduga sebagai pelaku tindak pidana tersebut;

18. Bahwa pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor

21/PPU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, “bukti permulaan” dalam Pasal

1 angka 14 KUHAP harus dimaknai “minimal dua alat bukti yang

Page 38: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

91

termuat dalam Pasal 184” yang tidak hanya sebatas alat bukti yang

termuat dalam Pasal 184 KUHAP, namun juga meliputi barang bukti

yang dalam konteks hokum pembuktian universal dikenal dengan istilah

Physical evidence atau real evidence yang tentunya tidaklah dapat

terlepas dari pasal yang disangkaan kepada Pemohonsebagai tersangka,

yang pada hakekatnya pasal yang akan dijeratkan berisi rumusan delik

yang dalam konteks hokum acara pidana berfungsi sebagai unjuk bukti.

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Artinya pembuktian adanya tindak pidana tersebut haruslah berpatokan

kepada elemen-elemen yang dalam suatu pasal yang disangkakan dan

dihubungkan dengan dua alat bukti yang sah yang ditemukan oleh

Termohon;

19. Bahwa frasa”…guna menemukan tersangkanya” dalam Pasal 1 angka 2

KUHAP harus dipahami “guna menemukan tersangkanya yang

memenuhi unsur kesalahan bagi dirinya” .

Unsur Kesalahan (schuld) harus dibuktikan karena seorang tidak dapat

dipidana (dihukum) tanpa kesalahan.Karena itu menjadikan Pemohon

selaku Tersangka tanpa dibuktikan unsur kesalahan bagi dirinya,

merupakan kesewenang-wenangan Termohon;

20. Bahwa dalam perkara in Casu Penetapan Pemohonsebagai tersangka

yang dilakukan oleh Termohon dengan surat perintah Penyidikan

Nomor: Sprindik/418/IV/2013.Res JB tanggal 1 April 2013 adalah

lompatan besar dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik

Page 39: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

92

(ic.Termohon) dimana yang semula terpelapor adalah saudara Matroji

kemudia pada tanggal 9 juli 2012 saudara Matroji meninggal dunia,

entah dengan kekuatan dan prosedur apa, bisa berpindah kepada

Pemohon sangkaan bahwa ada peralihan perbuatan dari seorang yang

sudah meninggal dunia kepada Pemohonseakan-akan sangkaan tindak

pidana yang dilakukan oleh almarhum Matroji bisa diwakilkan kepada

Pemohon segala akibatnya;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

21. Bahwa kedudukan hukum antara pelapor (Napis) sebagai kuasa Pelapor

dari ahli waris/pemilik tanah dengan almarhum Matroji berdasarkan

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008 dan di

warrmeeking oleh Notaris Sukamawaty Sumadi,SH di Jakarta, dengan

Nomor: Draft/32/2008, tanggal 8 September 2008 merupakan hukungan

kontraktual Keperdataan. Yang kemudian almarhum matroji melakukan

tindakan sebagai pihak pembeli dalam PPJBN Aquo berdasarkan surat

kuasa tanggal 26 Agustus 2008, merupakan kuasa dari Pemohonsebagai

PembeliAtas tanah kepemilikan ahli waris KOEN SOEKARNO

SOEGONO;

22. Bahwa hal tersebut diatas bersesuaian dengan Pasal 1338

BW:”Perikatan/Perjanjian berlaku sebagai Undang-Undang dan

mempunyai kekuatan yang mengikat kepada kedua belah pihak”;

23. Bahwa Termohon dalam pemeriksaan tanggal 31 Agustus 2015 setelah

menetapkan Tersangkanya In Casu Pemohonbaru mempertanyakan

Page 40: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

93

kepada Pemohon pada salah satu pertanyaan dengan memperlihatkan

dan mempertanyakan yang menjadi bukti laporan PELAPOR yaitu

berupa Tanda Terima Girik asli dari yang menyerahkan dalam hal ini

pelapor atau saudara Napis kepada yang menerima dalam hal ini

Terpelapor atau saudara Matroji?;

24. Bahwa muncul pertanyaan, sejak kapan Termohon memperoleh minimal

2(dua) alat bukti yang sah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 184

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

KUHAP guna menemukan tersangkanya In Casu Pemohon? Kapan

Termohon setelah Pemohonditetapakan sebagai Tersangka berdasarkan

Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprindik /418/IV/2013.Res.JB

tanggal 1 April 2013?;

25. Bahwa sudah teranglah kemudian, setelah Pemohonditetapkan sebaga

tersangka bersdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprindik

/418/IV/2013.Res.JB tanggal 1 April 2013, baru kemudian Termohon

mengumpulkan bukti-bukti dengan melakukan pemeriksaan kepada

Pemohon sendiri dengan cara mempertanyakan apakah

Pemohonmengetahui Bukti tanda terima Surat Girik-Girik Asli dari

saudara Napis yang diserahkan kepada Saudara Matroji;

26. Bahwa merujuk norma Pasal 1 angka 2, Pasal 1 angka 14 KUHAP maka

sangat jelas dan terang bahwa minimal dua alat bukti yang sama

dikumpulkan oleh Termohon, dan belum terang tindak pidananya,

namun pada tanggal 24 Agustus 2015 melalui surat Panggilan Polisi

Page 41: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

94

kepada Pemohon, dan telah ditetapkan sebagai tersangka, artinya proses

pemeriksaan kepada Terpelapor yang telah meninggal dunia tidak dapat

serta merta dijadikan dasar untuk mengalihkan status saksi menjadi

tersangka kepada Pemohon;

27. Bahwa penentuan status Pemohonmenjadi TERSANGKA oleh

Termohon yang didasarkan minimal 2 bukti yang ternuasa dalam Pasal

184 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana sesuai Amar Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 merupakan tindakan

sewenang-wenang, dan merupakan pelanggaran serius hak Konstitusi

Pemohonselaku warga negara Indonesia di dalam negara berdasarkan

hukum sebagaimana ditentukan dalam Pasal ayat (3) UUD 1945, selain

itu juga bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) bahwa “setiap orang

berhak atas pengakuan, jaminan , perlindungan dan kepastian hukum

yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum;

28. Bahwa penentuan status Pemohonsebagai tersangka oleh Termohon

tidak didasarkan dua alat bukti yang sah, baik secara kuantitas maupun

kualitas, artinya, penentuan Pemohonsebagai tersangka bertentangan

dengan Pasal 183 KUHAP maupun bertentangan dengan rumusan delik

disangkakan. Sebagai contoh konkrit penerapan Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP dalam rumusan delik yang disangkakan tidak sesuai dengan

adanya fakta tentang adanya kerjasama atau penyertaan antara

Page 42: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

95

Pemohondengan saudara Matroji yang pada saat itu diberikan kuasa

tanggal 26 Agustus 2008;

29. Bahwa Pemohon dalam memberikan kuasanya kepada saudara Matroji

untuk melakukan perbuatan hukum bertindak untuk dan atas nama

Pemohonadalah sudah tepat dan terjadi berdasarkan Perjanjian

Pengikatan Jual Beli dan Bukti Kwitansi-Kwitansi Pembayaran;

30. Bahwa sangat mengherankan Termohon dalam hal ini tidak jeli atau ada

satu perbuatan yang tidak lazim dengan tidak mengkonfrontir saksi-saksi

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

baik dari Pihak Pelapor dan saksi Peristiwa dengan Pemohonagar terang

dan jelas duduk perkaranya dalam menemukan satu peristiwa pidana;

31. Bahwa merujuk ketentuan Pasal 1 angka 2 KUHAP, sangat jelas dan

terang Termohon dalam Penyidikanny untuk mengumpulkan bukti-bukti

tidak menganalisis “TEMPUS DELICTI” secara benar atas dokumen

yang telah dikumpulkan baik dari segi kuntitas maupun kualitas atas

dokumen yang dapat dikualifikasikan sebagai alat bukti yang apabila

Termohon melakukan analisis “TEMPUS DELICTI” dimaksud atas

dokume yang dikumpulkan secara benar, tentunya saat ekspose yang

didapat Termohon sebagai kesimpulan dari Penyidikan adalah “tidak

ditemukannya suatu Peristiwa yang di duga sebagai tindak Pidana yang

dilakukan oleh Pemohonkareana tidak cukup alasan hukumnya

menetapkan Pemohonsebagai tersangka yang diduga melakukan tindak

Pidana” Dengan demikian tindakan Termohon yang serta merta

Page 43: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

96

menyatakan Pemohonsebagai tersangka melalui surat Panggilan tanggal

24 Agustus 2015 dengan dasar surat Perintah Penyidikan nomor :

Sprindik /418/IV/2013.Res.JB tanggal 1 April 2013 merupakan bentuk

kesewenang-wenangan Termohon yang nyata-nyata melanggar Hak

Asasi Pemohon;

32. Bahwa merujuk asas legalitas terkait dengan penerapan hukum materil

sangat jelas dan terang terhadap tindakan Termohon menetapkan

Pemohonsebagai Tersangka ini merupakan bentuk kesewenang-

wenangan kalau dihubungkan dengan keterangan/ pendapat pakar

hukum yang bernama Von Feuerbach yang pada pokoknya menyatakan :

a. Nulla Pena Sine Lege yang artinya setiap hukuman harus didasarkan

pada suatu Undang-Undang Pidana sebelumnya b. Nula Pine Sine

Crimine, yang artinya setiap hukuman yang dijatuhkan hanya dapat

dilakukan apabila perbuatan tersebut diancam dengan suatu hukuman

oleh Undang-Undang; c. Nullum Crimen Sine Poena Legali, yang

artinya tidak ada kejahatan yang tidak dapat dihukum seperti yang

diancamkan oleh Undang-Undang terhadap Penyelenggaraannya;

(Dr.Anselm Ritter v Feuerbach: 1947, Lehrbuch des Geminin in

Deuschland gultegen Peinlichen Rechts, Georg Freiedrich Hayer’s

Veriag Paragraf 20, hal 41-44);

33. Bahwa dalam praktik hukum pada dasarnya hukum acara pidana adalah

hukum yang mengatur dan memberkan batasan yang dapat dilakukan

oleh Negara dalam proses penyelidikan, Penyelidikan hingga proses

Page 44: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

97

peradilan dengan metode baku untuk menegakkan hukum dan

melindungi hak-hak individu selama proses hukum berlangsung. Hukum

acar tersebut dirancang sedemikian rupa untuk memastikan proses

hukum yang adil dan konsisten yang biasa disebut sebagai “due process

of law” untuk mencari keadilan yang hakiki dalam semua perkara yang

di proses dalam due Process or law menguji dua hal, yaitu (1) Apakah

negara telah menghilangkan kehidupan, kebebasan dan hak milik

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Tersangka tanpda Prosedur, (2) jika menggunakan Prosedur, apakah

Prosedur yang ditempuh sudah selesai dengan due Process (Rhonda

Wasserman, 2004, Procedural Due Process: A Reference Guide to the

United States Constitution, Santa Barbara: Greenwood Publishing

Group, Halaman 1);

34. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Termohon seoalah lupa atau

tidak sadar atau tidak mau tahu, bahwa sebagaimana yang dituliskan

oleh Eddy OS Hiariejdalam bukunya tersebut diatas, hukum acara

pidana sangat terikat dengan sifa keresmiannya dan karakter hukum

acara pidana yang sangat menjunjung tinggi legalisme, yang berarti

berpegang teguh pada peraturan, tata cara atau penalaran hukum menjadi

sangat penting dalam hukum acara pidana. Oleh karena menurut

Pemohon sudah seharusnya hukum dapat digunakan untuk melakukan

koreksi oleh Pengadilan terhadap tindakan penetapan Tersangka

terhadap diri Pemohon oleh Termohon yang dilakukan secara melanggar

Page 45: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

98

Asas Kepastian Hukum itu, dengan menyatakan secara tegas bahwa

Penetapan Tersangka terhadap Pemohon a quo adalah tidak sah dan

tidak mempunyai kewenangan atau legal standing untuk melakukan

proses penyelidikan dan penyitaan barang bukti terhadap perkara a quo

dan mewajibkan Termohon untuk mengembalikan dan menyerahkan

seluruh hasil dari Penyitaan termasuk Girik-Girik Asli sebelumnya

berada dalam Penguasaan Pemohon dan akibat Penetapan Tersangka ini

seluruh Girik-Girik asli tersebut lepas dari Penguasaannya akibat

PENYITAAN; Dengan demikian berdasarkan seluruh uraian diatas,

maka tindakan atau proses penyidikan yang dilaksanakan oleh

Termohon terkait Penetapan diri Pemohonsebagai Tersangka secara

hukum adalah juga tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan mengikat.

Oleh karena itu, perbuatan Termohon yang menetapkan Pemohonselaku

hukum, telah mengakibatkan kerugian materi dan immaterial yang tidak

dapat dihitung dengan uang, namun untuk kepastian hkum dengan ini

Pemohonmenentukan kerugian yang diderita adalah sebesar

Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah).

Bahwa upaya hukum Praperadilan ini Pemohon lakukan semata-

mataDemi mencari kebenaran hukumm, dan sebgaimana pendapat dari

M.Yahya Harahap, bahwa salah satu fungi upaya hukum Praperadilan

adalah sebagai pengawasan horizontal atas segala tindakan upaya paksa

yang dilakukan aparat penegak hukum untuk kepentingan pemeriksaan

perkara pidana agar benar-benar tindakan tersebut tidak bertentangan

Page 46: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

99

dengan peraturan. Hukum dan perundang-undang. Dan sebagaimana

pula pendapat Loebby Loqman, bahwa fungsi pengawasan horizontal

terhadap proses pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan oleh lembaga

praperadilan tersebut juga merupakan bagian dari kerangka system

peradilan pidana terpadu.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pengawasan horizontal dari

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

lembaga Praperadilan tersebut adalah sesuai dengan tujuan umum dibentuknya

KUHAP, yaitu untuk menciptakan suatu proses penegakan hukum yang

didasarkan pada kerangka due process of law. Due process law pada dasarnya

bukan semata-mata mengenai rule of law, akan tetapi merupakan unsur yang

essensial dalam penyelenggaraan peradilan yang intinya adalah bahwa ia

merupakan “…a law which bears before in condemns. Which proceeds upon

inquiry, and renders judgement only after trial…” pada dasarnya yang

menjadi titik sentral adalah perlindungan hak-hak asasi individu terhadap

arbitrary action of the government. Oleh karena itu, Praperadilan memiliki

peran yang penting untuk meminimalisir penyimpangan dan penyalahgunaan

wewenang (abuse of power) dalam proses penegakan hukum. Agar penegak

hukum harus hati-hati dalam melakukan tindakan hukumnya dan setiap

tindakan hukum harus didasarkan kepada kentuan hukum yang berlaku, dalam

arti ia harus mampu menahan dri serta menjauhkan diri dari tindakan

sewenang-wenang, Kita bersama memahami bahwa penyidik merupakan

Page 47: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

100

pihak yang paing berwenang dalam tahap penyidikan karena mempunai tugas

yang sangat penting pada proses penyelesaian suatu perkara pidana. Oleh

karenanya kami sangat berharap “sentuhan” HakimYang Mulia dalam

putusannya agar dapat menegakkan kepastian,keadilan, dan kemanfaatan

hukum bagi Pemohondalam kasus a quo. Kami menempuh jalan ini karena

kami yakin bahwa melalui forum Praperadilan ini juga dipenuhi syarat

keterbukaan (transparency) dan akunbilitas public (Public Accountabillity)

yang merupakan syarat-syarat tegaknya system peradilan yang bebas dan tidak

memihak serta menjungjung tinggi hak asasi manusia. Dengan forum terbuka

ini. Masyarakat dapat ikiut mengontrol jalannya proses pemeriksaan dan

pengujian kebenaran ketetapan tindakan penyidik (IC.Termohon) dalam

menetapkan seseorang sebagai tersangka In CasuPemohon ataupun dalam hal

pembebasan, mengontrol alasan-alasan dan dasar hukum Preperadilan yang

memerdekakannya.

Bahwa apabila teori-teori perihal Praperadilan tersebut diatas

dikaitan dengan pandangan Soejono Soekantomengenai dua fungsi yang dapat

dijalankan oleh hukum didalam masyarakat, yaitu sebagai sarana control (a

tool social control) dan sebagai sarana untuk melakukan rekayasa social (a

tool of social ingieneering). Dengan adanya a tool of social control ini maka

dasarnya, Praperadilan berfungsi sebagai perlindungan terhadap tindakan yang

sewenang-wenang dari aparat hukum yang pada pelaksanaan tugasnya sering

melakukan tindakan yang kurang pantas, sehingga melanggar hak dan harkat

manusia. Namun untuk lebih mendalam tentang Praperadilan terutama dalam

Page 48: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

101

masyarakat sehingga lebih mengerti tentang manfaat dan fungsi Praperadilan.

Selanjutnya hukum sebagai a tool of social engineering, Praperadilan dapat

membawa masyarakat kepada situasi dan kondisi hukum yang lebih baik

menuju kearah pembangunan hukum kedepan.Dengan demikian, keberadaan

lembaga Praperadilan didalam KUHAP ini bertujuan untuk memberikan

perlindungan terhadap hak asasi manusia yang sekaligus berfungsi sebagai

sarana pengawasan secara horizontal, atau dengan kata lain, Praperadilan

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

mempunyai maksud sebagai sarana pengawasan horizontal dengan tujuan

memberian perlindungan dan jaminan hak asasi manusia tersebu sudah

merupakan hal yang bersifat universal dalam setiap Negara hukum.

Karena pengakuan, jaminan dan perlindungan terhadap hak asasi

manusia adalah sebagai salah satu asensi pokok yang menjadi besar legalitas

suatu Negara hukum. Hal inilah yang hendak dicapai Pemohonmelalui upaya

hukum Praperadilan ini.

Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka sudah seharusnya

menurut hukum Pemohonmemohon kepada Ketua Praperadilan Negeri Jakarta

Barat Cq Majelis Hakim Yang Memeriksa Perkara ini berkenan menjatuhkan

putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan mengabulkan Permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan : Spindik / 418 / IV /

2013, tanggal 1 April 2013 yang menetapkan pemohon sebagai

Page 49: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

102

tersangka oleh Termohon terkait peristiwa Pidana sebagaimana

yang dimaksud pada Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan atau

372 KUHP tentang Penggelapan adalah TIDAK SAH dan Tidak

berdasar atas Hukum, dan oleh karenanya Penetapan A quo tidak

mempunyai kekuatan mengikat;

3. Menyatakan Penyidikan yang dilaksanakan oleh Termohon

terkait peristiwa pidana sebagaimana yang dimaksud dalam

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Penetapan tersangka terhadap diri pemohon sebagaimana yang

dimaksud pada pasal 378 KUHP tentang Penggelapan adalah

TIDAK SAH dan tidak berdasar atas hukum dan oleh karenanya

Penyidikan A quo tidak mempunyai kekuatan mengikat;

4. Menyatakan Penyitaan Bukti Berupa Girik-Girik Asli

sebagaimana yang dimaksud dalam tanda terima tanggal 10

Agustus 2015 tidak sah dan tidak mempunyai hukum mengikat;

5. Memerintahkan Termohon untuk mengembalikan seluruh Girik-

Girik Asli yang dalam penguasaan Termohon kepadda

Permohon;

6. Menyatakan hubungan hukum dalam perkara Aquo adalah ranah

kerperdataan yang terikat atas dasar Perkanjian Pengikatan Jual

Beli tertanggal 27 Agustus 2008;

7. Menyatakan perbuatan Termohon yang menetapkan Pemohon

selaku tersangka tanpa Prosedur adalah cacat

Page 50: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

103

Yuridis/bertentangan dengan hukum yang menyebabkan

kerugian sebesar RP.100.000,-(satu juta rupiah);

8. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang di

keluarkan lebih lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan

Penetapan Tersangka lanjut oleh Termohon yang berkaitan

dengan Penetapan Tersangka terhadap diri pemohon oleh

Termohon;Menghukum Termohon untuk membayar biaya

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

perkara yang timbul dalam perkara Aquo; Atau apabila Majelis

Hakim berpendapat lain Mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex

aequo et bono).

Menimbang bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah

ditetapkan, telah datang menghadap dimuka persidangan, Pemohon

Praperadilan : Adv. Toni Sastra, S.H.; Adv Erman Umar, S.H.; Adv.

Johny Bakar. S.H.; Adv. Harsya Wardhana, S.H.; Adv Tua Alpaolo

Harahap, S.H.; Adv Jansen Simamora. S.H.; Adv Damsik Yanto, S.H.:

M.H.; Adv Syairul Irwanto, S.H.; Adv. Dodi Sugiarto, S.H,. M.H.; Adv.

Antoni , S.H.; Adv Riski Waldo Pasaribu, S.H.; Adv. Dony E Simarora

S.H.,M.H;Adv Eko Supriyanto S.H.,M.H.; Adalah para Advokat dan

Penasehat Hukum pada Kantor Hukum “TOSA & PARTNERS “

berlamat di jalan H.Ir Juanda , Komplek Perkantoran Mega Mall, Blok.

C17, Lantai 2, Ciputat kota Tangerang Selatan, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tanggal 15 Oktober 2015, sendiri, sedangkan Termohon Pra

Page 51: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

104

Peradilan hadir kuasanya : 1 KOMPOL MUQAFFI,SH., IPTU

SUDARSOH,H AIPTU MULYONO, SH, masing-masing anggota yang

berkedudukan di Jl.S.Parman 31 Jakarta Barat bedasarkan suarat kuasa

khusus tertanggal 9 Nopember 2015;

Menimbang, bahwa selanjutnya permohonan Pemohon Pra-

Peradilan dibacakan oleh Kuasa Pemohon, dan Kuasa Pemohon

menyatakan ada perbaikan dan penambahan pada permohonannya

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

sebagai berikut;

Perihal Pnambahan Nomor Undang-undang yang sebelumnya

tidakada Di perbaiki dan ditambah menjadi :

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana;

Menimbang bahwa atas permohonan Pra Peradilan dan perbaikan

serta penambahan permohonan dari Pemohon dari Pemohon tersebut

maka pihak Termohon Pra Peradilan telah menyampaikan Jawabannya

pada tanggal 10 Noember 2015, sebagai berikut :

3. INTI POKOK PERMOHONAN PEMOHON.

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan permohonan PEMOHON

Praperadilan untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprindik/

418/IV/2013/Res JB,tanggal 1 April 2015 yang menetapkan

Page 52: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

105

PEMOHONsebagai tersangka oleh TERMOHONterkait

peristiwa pidana sebagaimana yang dimaksud pada pasal 378

KUHP tentang penipuan dan atau 372 KUHP tentang

penggelapan adalah TIDAK SAH dan Tidak Berdasar atas

hukum, dan oleh karenanya penetapan A quo adalah tidak sah;

Menyatakan penyidikan yang dilaksanakan oleh Termohonterkait

peristiwaa pidana sebagaimana dimaksud dalam penetapan

tersangka terhadap diri Pemohonsebagaimana dimaksud pada

pasal 378 KUHP tentang penipuan dana tau 372 KUHP tentang

penggelapan adalah TIDAK SAH dan Tidak

Berdasar atas hkum, dan oleh karennya penyidikan A quo tidak

mempunyai kekuatan hukum dan batal demi hukum;

3. Menyatakan penyitaan barang bukti girik-girik asli sebagaimana

yang dimaksud dalam tanda terima tanggal 10 Agustus 2015 tidak

sama dan tidak mempunyai hukum mengingat dikarenankan tidak

berdasarkan PENETAPAN pengadilan yang sah;

4. Menyatakan hubungan hukum dalam perkara A quo adalah ranah

keperdataan yang terikat atas dasar perjanjian pengikatan, jual beli

tertanggal 27 Agustus 2008;

5. Memerintahkan Termohonuntuk mengembalikan seluruh girik-girik

asli sebagaimana disebutkan dalam tanda bukti penerimaan tanggal

10 Agustus 2015 yang dalam penguasaan Termohonkepada

Pemohon;

Page 53: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

106

6. Menyatakan perbuatan TERMOHONyang menetapkan

Pemohonselaku tersangka tanpa prosedur adalah cacat yuridis/

bertentangan dengan hukum yang menyebabkan kerugian sebesar

Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah)

Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang

dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHONyang berkaitan dengan

penetapan tersangka terhadap diri Pemohon oleh TERMOHON;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

7. Menghukum TERMOHONuntuk membayar biaya perkara yang

timbul dalam perkara A quo;

4. JAWABAN TERMOHON:

POKOK PERKARA :

1. Bahwa Termohonmenolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang

dikemukakan oleh Pemohon kecuali terhadap hal-hal yang diakui

kebenarannya secara tegas oleh Termohon.

2. Bahwa Termohontidak akan menanggapi seluruh dalil

Pemohondalam permohonannya, akan tetapi hanya menanggapi

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah inti pokok

permohonan Pemohonsebagaimana yang dimaksud dalam pasal

77 KUHAP.

5. KRONOLOGIS PERKARA.

Page 54: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

107

1. Bahwa telah terjadi tindak pidana “Penipuan dan Penggelapan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP dan pasal 372

KUHP yang dilakukan oleh Sdr. TAN BUDIONO (PEMOHON).

dari Sdr YAKUB dan Sdr NAPIS selaku kuasa dari waris

Alm.KEN SOEKARNO SOEGONO dengan Sdr, H MATROJI

secara lisan telah sepakat akan melakukan transaksi jual beli tanah

milik ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO yang

terletak di JL.Raya Kamal Kampung Rawa Bengkel Kelurahan

Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat seluas kurang

lebih 11.7 Ha dengan harga Rp.300.000,-(tiga ratus ribu rupiah)

permeter;

2. Bahwa ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO

berdasarkan Surat Penetapan Agama Bandung Nomor :

172/pdt/2009/PA. Bdg tanggal 15 Oktober 2009 adalah : 1 SANTY

JUNITA, 2.SOEKARNO 3.RIZKY PRIMAJAYA SOEKARNO 4.

LUCKY RAMADHANTY SOEKARNO, 5. DANU ZAENUDIN

SOEKARNO.

3. Bahwa ahli waris Alm. KOEN SOEKARNO SOEGONO memiliki

sebidang tanah yang terletak di Jl.Raya Kamai Rawa Bengkel

Kel.Cengkareng Barat Kec.Cengkareng Jakarta Barat seluas

kurang lebih 11,8 dengan bukti berupa :

1. Girik C 148 persil 91 III atas nama THIO TJOE NIO luas

50.550 M2.

Page 55: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

108

2. Girik C 16.19 persil 60 S.II atas nama MUGENI Bin

MUHAMMAD luas 3.575 M2.

3. Girik C persil 76,76b 80 S.III atas nama OEI PEK LIANG

luas 50.550 M2.

4. Girik C 1166 persil 83b S.II atas nama ISKANDAR Bin

AHYAI luas 6.550.M2.

Girik C 1312 persil 83a S.II atas nama AHYAR Bin ASAD

luas 2.660 M2.

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

5. Girik C 1333 persil S.III atas nama AYANI Bin AHYAR luas

1.200 M2.

6. Girik C 1205 persil 82a atas nama OEI ENG NIO luas

2.000.M2

7. Surat keterangan untuk melepaskan hak atas tanah antara OEY

ENG NIO kepada Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO

tanggal 16 September 1967.

8. Surat keterangan untuk melepaskan hak atas tanah antara

MUGENI Bin MUHAMMAD kepada Alm.KOEN

SOEKARNO SOEGONO tanggal 16 September 1967

9. Surat keterangan untuk melepaskan ha katas antara OEY PEK

LIANG kepada Alm. KOEN SOEKARNO SOEGONO

tanggal 16 September 1967

Page 56: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

109

10. Surat keterangan untuk melepaskan ha katas tanah antara

THIO TJIE NIO kepada Alm. KOEN SOEKARNO

SOEGONO tanggal 16 September 1967.

11. Surat keterangan untuk melepaskan ha katas tanah antara

H.AHYAR Cs kepada Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO

tanggal 16 September 1967.

12. Surat pengambilan dari pertanian.

13. Surat Keterangan Lurah

14. Surat keterangan dari ahli waris Alm. KOEN SOEKARNO

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

15. SOEGONO kepada NAPIS.

Bahwa pada tanggal 16 April 2008 sekira jam 12:00 WIB

Sdr.NAPIS selaku kuasa dari ahli waris Alm.KOEN

SOEKARNO SOEGONO menyerahkan surat girik atau

dokumen tanah bukti kepemilikan tersebut diatas (poin 2)

kepada Sdr.H.MATROJI di Puri Kembangan A 10/16 Kel.

Kembangan Selatan Kec.Kembangan Jakarta Barat dan pada

saat penyerahan disaksikan oleh Sdr.YAKUB Bin

MAWAR,SARDJO Bin Karim, dan DEDIH ALAMSYAH

(anak H.MATROJI).

Bahwa setelah penyerahan surat girik/dokumen tersebut

selanjutnya Sdr.NAPIS dan Sdr.YAKUB Bin Mawar diajak

Sdr.H.MATROJI ke kantor tersangka TAN BUDIONO (Pemohon)

Page 57: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

110

dan dijanjikan kembali oleh H.MATROJI dan tersangka TAN

BUDIONO (PEMOHON)akan diberikan uang muka sebesar

Rp.18.000.000.000.000,- (delapan belas milyar rupiah) dan sisa

kekurangannya akan diberikan atau dibayar setelah pengurusan

PBB dan PM1.

4. Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2008 ahli waris Alm.KOEN

SOEKARNO SOEGONO melakukan Pernjanjian Pengikatan Jual

Beli (PPJB) dengan H.MATROJI dirumah H.MATROJI di Puri

Kembangan A 10/16 Kel. Kembangan Selatan Kec.Kembangan

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Jakrta Barat.

5. Bahwa setelah adanya pengikatan jual beli TOETI NZ

SOEKARNO selaku ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO

SOEGONO sudah menerima uang sebesar kurang lebih

Rp.640.000.000,-(enam ratus empat puluh juta rupiah) yang

diberikan oleh Sdr.H.Matroji secara bertahap setelah ahli waris

melakukan penagihan sebagai berikut :

1. Pada tanggal 27 Agustus 2008 sebesar Rp.100.000.000,-

(seratus juta rupiah).

2. Pada tanggal 28 Agustus 2008 sebesar Rp.100.000.000,-

(seratus juta rupiah).

3. Pada tanggal 19 Nopember 2008 sebesar Rp.75.000.000,-

(tujuh puluh juta rupiah).

Page 58: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

111

4. Pada tanggal 02 Desember 2008 sebesar Rp.25.000.000,- (dua

puluh lima juta rupiah).

5. Pada tanggal 04 Mei 2009 sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh

lima juta rupiah).

6. Pada tanggal 28 Mei 2009 sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh

lima juta rupiah).

7. Pada tanggal 22 Juli 2009 sebesar Rp.20.000.000,-( dua puluh

juta rupiah).

8. Pada tanggal 15 Oktober 2009 sebesar Rp.20.000.000,- (dua

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

puluh juta rupiah).Pada tanggal 26 Nopember 2009 sebesar

Rp.20.000.000,-(duapuluh juta rupiah).

9. Pada tanggal 10 Agustus 2010 sebesar Rp.40.000.000,-(empat

puluh juta rupiah).

10. Pada tanggal 24 Agustus 2010 sebesar Rp.40.000.000,-(empat

puluh juta rupiah).

11. Pada tanggal 20 Desember 2010 sebesar Rp.50.000.000,-(lima

puluh juta rupiah).

12. Pada tanggal 20 Januari 2010 sebesar Rp.35.000.000,-(tiga

puluh lima juta rupiah).

7. Bahwa setelah pengurusan PBB dan PM 1 selesai 1 Sdr.

H.MATROJI, Sdr. TAN BUDIONO tidak menepati janji untu

Page 59: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

112

melunasi seluruh sisa pembayaran tanah milik ahli waris

Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO.

8. Bahwa Sdr. NAPIS (selaku kuasa ahli waris Alm. KOEN

SOEKARNO SOEGONO) datang ke kantor tersangka TAN

BUDIONO (PEMOHON) untuk menanyakan penyelesaian

permasalahan tanah milik ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO

SOEGONO dan Sdr.NAPIS diusir oleh tersangka Sdr.TAN

BUDIONO(PEMOHON)dan Sdr. NAPIS disuruh menemui Sdr.

H.MATROJI.

9. Bahwa dengan tidak adanya penjelasan pembayaran tanah oleh

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Sdr.H.MATROJI akhirnya ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO

SOEGONO sepakat untuk melakukan pembatalan peengikatan

perjanjian jual beli, dimana ahli waris bersedia mengembalikan

seluruh uang yang diterima dengan memberikan kelebihan sesuai

yang disepakati oleh kedua belah pihak dan Sdr. H.MATROJI

mengembalikan surat-surat atau dokumen tanah yang telah

diterima, namun Sdr. H.MATROJI tidak bersedia menandatangi

Surat pembatalan tersebut.

6. FAKTA-FAKTA HUKUM.

1. Bahwa benar Termohontelah menerima Laporan Polisi Nomor :

LP/0662/VI/2011/PMJ/RESTRO JAKBAR tanggal 02 Juni 2011 tentang

Page 60: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

113

“Penipuan dan Penggelapan” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378

KUHP an.Pelapor Sdr.Napis dengan Terpelapor tersangka

Sdr.H.MATROJI (Pemohon) (Bukti T-1).

2. Bahwa berdasarkan Bukti T-1 selanjutnya Termohonmenerbitkan Suarat

Perintah Tugas (Bukti T-2), Surat Penyidikan (Bukti T-3),Surat

Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (Bukti T-4), Surat Perjanjian

Penyitaan Barang Bukti (Bukti T-5),Surat Perintah penggeledahan rumah

(Bukti T-6), Surat Kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Bara perihal

laporan dan permohonan persetujuan atas Penyitaan (Bukti T-7). Bahwa

setelah membuat administrasi Penyelidikan dan Penyidikan selanjutnya

anggota Termohonmelakukan pemeriksaan saksi-saksi yaitu pelapor

Sdr.Napis (Bukti T-8), saksi Sdr. Yakub Bin Mawar (Bukti T-9), saksi

Sdr. Sardjo Bin Karim (Bukti T-10), Saksi Sdri. Toeti Nz Soekarno (Bukti

T-11), saksi Sdri.Santy Junitha Soekarno (Bukti T-12), saksi Sdr. Rizky

Prima Jaya Soeakarno (Bukti T-13), saksi Sdri. Lucky Ramadhanty

Soekarno (Bukti T-14),saksi Sdr. Danu Zaenudin Soekarno (Bukti T-

15),saksi Sdr Dedih Alamsyah (Bukti T-16),saksi Sdr. H. Matroji Bin h.

Saleh (Bukti T-13), (Bukti T-17), saksi linda Yuliawati (Bukti T-

18),Pemeriksaan saksi lanjutan anak H.Matroi Sdr. Dedih Alamsyah

(Bukti T-19),saksi Iskandar Dinata (Bukti T-20).

3. Bahwa berdasarkan pemriksaan saksi-saksi tersebut diatas selanjutnya

anggota Termohon pada taggal 11 Mei 2015 melakukan pemeriksaan

terhadap Sdr. Tan Budiono (Pemohon)sebagai saksi yang dituangkan

Page 61: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

114

dalam BAP saksi (Bukti T-21),dilanjutkan pemeriksaan saksi Dwi

Santoso, SH (Bukti T-22),BAP Saksi tambahan Sdri. Toeti Nz Soekarno

(Bukti T-23), Saksi Habiburokhman (Bukti T- 24), pemeriksaan saksi

Henny Rusmiati (selaku staf sub seksi hak tanah pendaftaran Tanah)

dituangkan dalam BAP saksi (Bukti T-25), BAP saksi tambahan Dedih

Alamsyah anak H.Matroji (Bukti T-26),

4. Bahwa pada tanggal 1 juli 2015 anggota Termohon melakukan

pemeriksaan saksi terhadap Sdr.Bambang Tjahjono (anak tersangka TAN

BUDIONO (Pemohon) ) dituangkan dalam BAP saksi (Bukti T-27),

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

adapun dalam kesaksiannya menerangkan surat tanah milik ahli waris alm.

KOEN SOEKARNO SOEGONO disimpan dikantor saksi Jl.Gunung

Sahari Raya Blok A 8-9 Jakarta Pusat dalam rangka melanjutkan

perjanjian pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan H.MATROJI karena yang

membiayai adalah orang tua saksi Sdr.TAN BUDIONO (Pemohon).

5. Bahwa setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi tersebut diatas

selanjutnya anggota Termohonmelakukan pemeriksaan saksi tambahan

yaitu ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO SOEGONO, Sdri. TUTI NZ

SOEKARNO, saksi tambahan Sdri. SANTY JUNITHA, dan pemeriksaan

saksi tambahan istri H. MATROJI Sdri. LINDA YULIAWATI.

6. Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2015 Anggota Termohon melakukan

pemeriksaan saksi tambahan Sdr. BAMBANG TJAHYONO (anak

Pemohon),dan dalam pemeriksaan saksi tersebut anak PEMOHO

Page 62: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

115

menyerahkan surat tanah milik ahli waris Alm.KOEN SOEKARNO

SOEGONO kepada anggota Termohonberdasarkan Penetapan Ketua

Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor : 14/PEN/PID/2015PN.JKT.Bar

tanggal 31 Juli 2015 (Bukti T-28), selanjutnya anggota Termohon

melakukan penyitaan terhadap surat-surat girik yang yang diserahkan oeh

Sdr. Bambang Thajyono (anak Pemohon), Dengan demikian dalil-dalil

Pemohondalam permohonannya pada halaman 17 angka 32, 33 dan 34

adalah patut ditolak atau setidak tidaknya tidak dapat diakui

kebernarannya.

7. Bahwa berdasarkan bukti pemulaan yang cukup yaitu keterangan saksi-

saksi dan barang bukti yang mendukung serta berdasarkan hasil gelar

perkara, selanjutnya anggota Termohon pada tanggal 31 Agustus 2015

melakukan pemeriksaan terhadap tersangak Sdr. Tan Budiono (Pemohon)

di Lapas Kelas II B Ketapang Jl.S Parman No.65 Ketapang Kalimantan

barat selanjutnya dituangkan dalam BAP tersangka (Bukti T-29).

8. Bahwa Pemohon dalam permohonannya pada halaman 6 huruf b, c, d dan

e halaman 19 angka 47 yang pada pokoknya menerangkan : “Penetapan

tersangka Pemohon dalam perkara Penipuan dan Penggelapan ditetapkan

tanpa melalui prosedur hukum yang benar sesuai KUHAP dan Pemohon

telah dikriminalisasi dalam penetapan Pemohon sebagai tersangka”Adalah

tidak benar dan mengada-ngada serta merupakan bentuk alasan kepanikan

Pemohonsaja sebagaimana yang Termohon uraikan tersebut diatas, bahwa

rangkaian proses penyidikan yang dilakukan Termohon adalah

Page 63: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

116

berdasarkan Laporan Polisi Bukti T-1, keterangan saksi-saksi Bukti T-8

S/D T-27 dan barang bukti yang mendukung ada persesuaian dan sangat

jelas Pemohonadalah sebagai pelaku tindak pidana Penipuan dan

Penggelapan sebagaimana maksud dalam pasal 378 KUHP dan Pasal 372

KUHP dan penetapan tersangka oleh Termohon atas diri adalah sudah

mencukupi frasa (dua) alat bukti yang cukup (Vide Pasal 184 KUHAP).

Dengan demikian dalil-dalil Pemohon dalam pemohonnya adalah patut

ditolak atau dikesampingkan.

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

8. Bahwa Pemohon dalam permohonan nya pada halaman 22 angka 13 dan

halaman 23 angka 14 yang pada pokoknya menerangkan : “Penyitaan

terhadap surat-surat girik asli oleh Termohon dalam penguasaan Pemohon

adalah tidak berdasarkan hukum dan sewenangwenang dan penyitaan

tanpa melihat kesesuaian dengan bukti atau setidaknya dua alat bukti”

9. Adalah tidak benar dan mengada-ngada, sebagaimana Termohon uraikan

diatas bahwa penyitaansurat girik-girak asli yang diserahkan oleh Sdr.

BAMBANG TJAHYONO( anak Pemohon) kepada anggota Termohon

pada tanggal 10 Agustus 2015 adalah berdasarkan bukti T-28 yaitu

berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor :

14/pen/pin/2015/PN.JKT.BAR tanggal 31 Juli 2015 dan tindakan

TERMOHON adalah telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

(Vide Pasal 38 ayat (1) KUHAP),dengan demikian dalil-dalil Pemohon

dalam permohonannya adalah patut untuk ditolak atau dikesampingkan.

Page 64: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

117

10. Bahwa Pemohondalam permohonannya pada halaman 24 angka 18

halaman 25 angka dan 23 yang pada pokoknya menerangkan “Penetapan

Pemohon sebagai tersangka yang dilakukan Termohon dengan Surat

Perintah Penyidikan Nomor : Sprindik/418/IV/2013/Res JB tanggal 1

April 2013 menyangkut tentang dugaan tindak pidana Penipuan dan

Penggelapan ADA locatan besar yang semula terpelapor adalah Sdr.

MATROJI kemudian pada tanggal 9 Juli 2012 meninggal dunia dan

sangkaan berpindah kepada Pemohon”

11. Adalah tidak benar mengada-ngada perlu Termohon jelaskan bahwa sesuai

Bukti T-1 Laporan Polisi Nomor LP : 0662/VI/2011 Resto Jak Bar tanggal

3 Juni 2011 terpelapor adalah Sdr. MATROJI namun sesuai hasil

Penelitian sesuai hasil perkembangan penyidikan yaitu dari keteragan

saksi-saksi yang mendukung (termasuk keterangan saksi Sdr. MATROJI)

pelaku tindak pidana Penipuan dan Penggelapan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 378 dan 372 KUHP adalah mengarah kepada tersangka TAN

BUDIONO (Pemohon). Hal ini dikuatkan dengan barang bkti yang disita

oleh TERMOHON dan BAMBANG TJAHYONO (anak Pemohon).

Dengan demikian dalil-dalil Pemohon dalam permohonannya adalah patut

ditolak atau setidak-tidaknya diakui kebenarannya.

12. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, tindakan rangkaian proses

penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh TERMOHON dalam

penetapan tersangka atas diri PEMOHON sangat jelas dan meyakinkan

Page 65: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

118

adalah SAH MENUURUT HUKUM Vide Pasal 1 angka 2 dan Pasal 184

KUHAP).

7. PERMOHONAN TERMOHON.

Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana dikemukakan diatas, pada

Kesempatan ini pekenankan Termohon memohon kepada Hakim Tunggal yang

memeriksa dan memutus perkara aquo, sudilah kiranya berkenan untuk

memutuskan yang amar putusannya sebagai berikut :

1. Menolak permohonan Pemohon Praperadilan untuk seluruhnya ;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprindik/ 418/2013

Res .JB,tanggal 1 April 2015 yang menetapkan Pemohon sebagai

tersangka oleh Termohon terkait peristiwa pidana sebagaimana yang

dimaksud pada pasal 378 KUHP Tentang Penipuan dan atau 372 KUHP

Tentang penggelapan adalah SAH dan Berdasar atas hukum, dan oleh

karenanya penetapan A quo adalah SAH;

3. Menyatakan penyidikan yang dilaksanakan oleh Termohon terkait

peristiwa pidana sebagaimana dimaksud dalam penetapan tersangka

terhadap diri Pemohon sebagaimana dimaksud pada pasal 378 KUHP

tentang penipuan dan atau 372 KUHP tentang penggelapan adalah SAH

dan Berdasar atas huum;

4. Menyatakan penyitaan barak bukti girik-girik asli sebagaimana yang

dimaksud dalam tanda terima tanggal 10 Agustus 2015 adalah sah menurut

hukum;

Page 66: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

119

5. Termohon menolak mengembalikan girik-girik asli sebgaimana disebutkan

dalam tanda bukti penerimaan tanggal 10 Agustus 2015;

6. Menyatakan perbuatan Termohon yang menetapkan Pemohon selaku

tersangka telah sesuai prosedur;

7. Menyatakan sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkanlebih

lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan penetapan tersangka terhadap

diri Pemohon oleh Termohon ;

8. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

perkara A quo ;

Menimbang bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon

mengajukan Replik di persidang tanggal 11 Nopember 2015, dan selanjutnya atas

Replik Pemohon tersebut Termohon mengajukan Duplik tertanggal 12 Nopember

2015;

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dan menguatkan dalil

permohonannya maka Pemohon Pra Peradilannya telah menyerahkan bukti-bukti

surat berupa Foto Copy yang telah dinasegel dan dibubuhi materai yang cukup

serta diberi tanda P-1 sampai dengan P-20 yang telah pula disesuaikan dengan

aslinya, kecuali surat bukti P-10 dan P-19 aslinya, dan untuk bukti P-2, P-3, P-4,

P-7, P-16 dan P-18 tidak jadi diserahkan karena berada ditangan Termohon, surat

bukti Pemohon tersebut adalah sebagai berikut;

1. Bukti P- 1. : Print out Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

21/PU- XII/2014;

Page 67: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

120

2. Bukti P-2. : Laporan Polisi Nomor : LP/662/VI/2011/PMJ/Res.JB;

3. Bukti P-3 : Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprindik/553/VI/2011

/Res.JB tanggal 1 April 2013;

Bukti P-4 : Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprindik/418/IV/2013

/Res.JB, tanggal 1 April 2013;

4. Bukti P-5 : Suarat Panggilan Polisi Nomor : SP/3459/VII/2015/Res.

JB tanggal 24 Agustus 2015;

5. Bukti P-6 : Penetpan Pengadilan Agama Bandung Nomor : 172/Pdt.P

/2009/PA.Bdg;

6. Bukti P-7 : Dokumen Tanah yang berjumlah tujuh (tujuh) buah

sesuai dengan Nomor Persil adalah berupa Girik;

7. Bukti P-8 : Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Agustus 2008 kepada

saudara matroji;

8. Bukti P-9 : Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanggal 27

Agustus 2008;

9. Bukti P-10 : Kwitansi Pembayaran yang sah berjumlah 34 lembar;

10. Bukti P-11 : Kwitansi Pembayaran yang sah berjumlah 1 lembar;

11. Bukti P-12. : Surat Keterangan Kematian;

12. Bukti P-13. : Akta Pernyataan dan Pengkuan Ahli Waris Almarhum

Matroji Nomor ; 08 tanggl 15 mei 2013 oleh Notaris

Syaeful Huda, S.H.M Kn di Tangerang;

Page 68: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

121

13. Bukti P-14. : Kwitansi pembayaran sah antara Pemohon dengan ahli

Waris Pasca wafatnya Matroji yang berjumlah 7(tujuh)

lembar;

14. Bukti P-15. : Kwitansi pembayaran ke Napis sebagai Mediator dari

pemohon berjumlah 19 lembar;

15. Bukti P-16. : Kwitansi pemayaran komisi ke Matroji dari pemohon 17

lembar;

16. Bukti P-17. : Kwitansi tanda terima uang dari pemohon ke penerima

uang Toeti NZ SOEKARNO (Ahli waris) berjumlah 1

lembar;

17. Buki P-18. : Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor :

14/PEN/PID/2015/PN.JKT.BRT;

18. Bukti P-19. : Bukti Tanda Penerimaan Dokumen Girik Asli;

19. Bukti P-20. : Foto ahli waris menerima uang dan menandatangani

pembayaran dari pemohon;

Menimbang bahwa selain mengajukan surat-surat bukti sebagaimana

tersebut diatas dipersidangan Pemohon telah pula mengajukan 3 (tiga) orang

saksi yaitu : 1.SARTONO.T,MBA 2.UMAR M.A.AL-HAMID, 3. Dr. ALFIRA,

SH.,SH.MH., keterangan dan Pendapatannya didengar dibawah sumpah pada

pokoknya sebagai berikut :

1. SARTONO.T.MBA, di persidangan dibawah sumpah pada pokoknya

memberikan keterangan sebagai berikut :

Page 69: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

122

- Bahwa saksi mengenal Tan Budiono sejak 1 tahun yang lalu dan kenalnya

karena hubungan bisinis mengenai masalah tanah;

- Bahwa saksi adalah Kuasa dari Tan Budiono untuk mengurus dan

menyelesaikan administrasi dan surat-surat menyangkut tanah milik ahli

waris Koen Soekarno Soegono dan kuasa tersebut berlaku dari bulan Juni

2015;

- Bahwa saksi menerima kuasa dari Tan Budiono setelah ditelpon oleh

saudara Tan Budiono dan saksi datak ke Lapas Ketapang Kalimantan

Barat;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

- Bahwa sebelum saksi yang mengurus administrasi dan surat-surat tanah

tersebut saksi tidak tahu dan setahu saksi Tan Budiono juga ikut

mengurus surat-surat tanah tersebut dan saksi tidak tahu sampai mana

pengurusan surat-surat tanah tersebut dan saksi tidak tahu sampai mana

pengurusan surat-surat tanah tersebut;

- Bahwa setelah menerima surat Kuasa dari Tan Budiono, saksi melakukan

pengecekan tanah tersebut ke BPN Jakarta Barat sebelum dilakukan

penyitaan terhadap girik-girik tersebut;

- Bahwa saksi pernah mendatangi kediaman ahli waris Koen Soekarno

Suegono dirumahnya dengan memberitahukan bahwa saksi adalah kuasa

dari Tan Budiono yang akan mengurus penyelesaian administrasi dan

surat-surat tanah tersebut dan mendapatkan respon yang baik dari ahli

waris yang meminta saksi untuk mengurus semuanya dengan baik;

Page 70: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

123

- Bahwa ahli waris dari Koen Soekarno Soegonopun pernah kerumah untuk

meminta uang pembayaran sejumlah Rp.200.000.000,-, untuk keperluan

lebaran dan untuk keluarga mereka yang meninggal dunia;

- Bahwa saksi telah melakukan pembayaran kepada ahli waris Koen

Soekarno Soegono sekali di Kantor saksi dan menerima pembayaran

tersebut adalah ahli warisnya yang bernama Toeti sebesar

Rp.2.000.000.000,-, dan pembayaran tersebut adalah untuk pembayaran

Perjanjian Pengikatan Jual Beli;

- Bahwa saksi mengetahui tentang bukti surat P-17 dan P-20 dimana bukti

P-17 adalah kwitansi bukti pembayaran uang PPJB sebesar

Rp.200.000.000,-, yang diberikan kepada ahli waris Koen Soekarno

Soegono yaitu bu Tuti dan P-20 adalah foto menandatangan kwitansi

pembayaran tersebut dan saksi yang mendokumentasikan foto tersebut;

- Bahwa saksi mengetahui bukti surat P-9 Perihal perikatan Perjanjian Jual

Beli antara para ahli waris Koen Soekarno Soegono dengan H.Matroji HS

selaku kuasa dari Tan Budiono dan surat PJB tersebut benar ada tetapi

tidak terlalu mengetahui secara mendetail isi dari Perikatan Perjanjian

Jual Beli tersebut dan saksi tahunya karena PPJB tersebut diberikan oleh

Tan Budiono beserta surat PBB, Surat dari Dep.Pertanian, surat ahli waris

dan surat-surat yang berhubungan dengan tanah tersebut pada saat Tan

Budiono memberikan kuasa kepada saksi;

- Bahwa saksi sebelum mengurus surat-surat tanah tersebut, surat-surat

tanah tersebut belum keluar dan saksi tidak tahu kendala-kendalanya dan

Page 71: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

124

sebelumnya setahu saksi bahwa Tan Budiono yang mengurus surat-surat

tanah tersebut tetapi saksi tidak tahu sampai mana pengurusan dan 2.

penyelesaian surat-surat tanah tersebut;

- Bahwa Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut dibuat dan mengikat sejak

tanggal 27 Agustus 2008;

- Bahwa setahu saksi pembayaran yang dilakukan oleh Tan Budiono untuk

penyelesaian pengikatan perjanjian jual beli tersebut adalah sebesar

Rp.2M;

- Bahwa mengenai tenggang waktu Penyelesaian Pembayaran Jual Beli

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

tanah tersebut tidak diatur dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli ikatan

Perjanjian tersebut;

- Bahwa selama saksi menjadi kuasa dari Tan Budiono, saksi tidak pernah

ada masalah dengan para ahli waris Koen Soekarno Soegono dan

hubungan saksi dengan mereka baik-baik saja;

- Bahwa sampai saat ini saksi tidak pernah mendengar ataupun permintaan

dari para ahli waris Koen Soekarno Soegono untuk membatalkan

Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut karena setahu saksi mengenai

pembatalan perjanjian tersebut haruslah atas pengetahuan dan

kesepakatan kedua belah pihak yang melakukan perjanjian;

- Bahwa saksi tidak tahu dan tidak pernah bertemu Kuasa dari para ahli

waris Koen Soekarno Soegono;

Page 72: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

125

2. UMAR M.AL HAMID, di persidangan dibawah sumpah pada pokoknya

memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa saksi mengenal Tan Budiono hanya lewat telpon saja dan saksi

teman kantor dari saksi Sartono;

Bahwa benar yang mengurus penyelesaian surat-surat tanah tersebut adalah saksi

Sartono karena telat diberi kuasa oleh Tan Budiono;

- Bahwa saksi pernah menerima uang pembayaran tanah tersebut dari anak

Tan Budiono di kantor saksi sebesar Rp.2.000.000.000,- dan uang

tersebut saksi diberikan kepada saksi Sartono dan keesokan harinya uang

tersebut oleh saksi Sartono diserahkan kepada ahli waris Koen Seokarno

Soegono yaitu bu Tuti di kantor saksi sempat di dokumentasikan oleh

saksi Sartono;

- Bahwa saksi mengetahui tentang bukti surat P-17 dan P-20 dimana bukti

P-17 adalah kwitansi bukti pembayaran uang PPJB sebesar

Rp.200.000.000,-, yang diberikan kepada ahli waris Koen Soekarno

Soegono yaitu bu Tuti dan P-20 adalah foto menandatangan kwitansi

pembayaran tersebut dan saksi Sartono yang mendokumentasikan foto

tersebut;

- Bahwa saksi mengetahui bukti surat P-9 Perihal perikatan Perjanjian Jual

Beli antara para ahli waris Koen Soekarno Soegono dengan H.Matroji HS

- selaku kuasa dari Tan Budiono dan surat PJB tersebut benar ada tetapi

tidak terlalu mengetahui secara mendetail isi dan Perikatan Perjanjian

Page 73: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

126

Jual Beli tersebut dan saksi tahunya dari saksi Sartono termasuk surat

Pengikatan Perjanjian Jual Beli sesuai bukti surat P-9;

- Bahwa mengenai tenggang waktu Penyelesaian Pembayaran Jual Beli

tanah tersebut tidak diatur dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli

Perjanjian tersebut;

Bahwa sampai saat ini saksi tidak pernah mendengar ataupun permintaan

dari para ahli waris Koen Soekarno Soegono untuk membatalkan

Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut; Perjanjian Pengikatan Jual Beli

tersebut;

3. Ahli Dr. ALFRA,SH.,MH., di persidangan dibawah sumpah pada pokoknya 4.

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

memberikan pendapat dan keahliannya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah ahli di bidang Hukum Pidana Umum;

- Bahwa dalam kasus ini bahwa sebagai terlapor adalah Matroji sedangkan

pelapor adalah Napis dimana dalam tahap pemeriksaan terlapor tersebut

ternyata terlapor meninggal dunia, Pemohon tidak bisa menggantikan

terlapor sebagai terlapor atau tersangka dikarenakan tersangka yang

diduga melakukan tindak pidana telah meninggal dunia tidak boleh

diwakilkan atau diwariskan kepada orang lain dan langkah yang harus

dilakukan oleh Termohon/Penyidik adalah menghentikan/menutup kasus

tersebut demi hukum;

- Bahwa perihal Surat Kuasa yang diberikan oleh Pemohon kepada Matroji

sebagai kuasa dalam pengikatan perjanjian Jual Beli dengan para ahli

Page 74: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

127

waris ketika penerima Kuasa Matroji meninggal dunia maka Surat Kuasa

itupun dinyatakan gugur;

- Bahwa menurut Pasal 1320 BW/KUHPerd bahwa perikatan harus

memenuhi subjek, perjanjian, suatu syarat yang cakap, suatu sebab yang

halal dan kalau ketiga unsur tersebut tidak terpenuhi maka dapat

dikatakan salah satu pihak yang mengikatkan diri dalam perikatan

tersebut melakukan wanprestasi sesuai Pasal 1234 KUHPerd. Setelah

menelaah kasus Permohon tersebut bahwa Pemohon telah melakukan

beberapa kali pembayaran tetapi dalam perjalanan pertengahan sampai

akhirnya ternyata Pemohon belum bisa menyelesaikan pembayaran sesuai

dengan PPJB tersebut, menurut saksi bahwa tindakan Pemohon tersebut

dikategorikan sebagai tindakan wanprestasi;

- Bahwa suatu tindakan/perbuatan yang didahului dengan adanya perikatan

perjanjian antara kedua belah pihak adalah termasuk dalam masalah

Perdata dan tidak bisa ditarik ke masalah pidana kecuali antara salah satu

pihak melakukan suatu hal yang melanggar hukum;

- Bahwa tindak pidana yang disangkakan kepada Pemohon sebagai

tersangka yaitu Pasal 372 KUHP dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan

dan Penggelapan dalam kasus ini adalah tidak termasuk dalam unsur-

unsur- dalam ke dua pasal tersebut karena antara Pemohon dan para ahli

waris masih terikat perikatan dan Pemohon telah melakukan pembayaran-

pembayaran meskipun pembayaran selanjutnya terhenti atau tersendat;

Page 75: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

128

- Bahwa perjanjian yang dibuat secara sah mengikat bagi kedua belah

pihak yang membuatnya, apabila tidak dipenuhi maka telah terjadi

perbuatan perdata yaitu wanprestasi sesuai ketentuan Pasal 1234

KUHPerdata, seperti pengembalian surat-surat bukti dari pemohon

kepada Pelapor haruslah diselesaikan melalui proses pengajuan gugatan

ke Pengadilan atau untuk membatalkan suatu perjanjian seperti PPJB

tersebut diatas;

- Bahwa dalam kasus ini mengenai penyerahan bukti Girik yang dilakukan

oleh salah satu saksi dalam kasus ini yaitu anak Pemohon adalah harus

dilihat dari konteks penyerahan bukti tersebut. Apakah penyerahan bukti

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

tersebut adalah karena dalam keadaan terdesak ataupun tidak ataupun ada

ancaman. Kalau penyerahan bukti tersebut ada unsur ancamannya maka

itu dapat dikatakan perbuatan melanggar hukum dan penyitaan terhadap

barang bukti tersebut tidak harus dilakukan oleh Termohon/Penyidik dan

bisa dikatakan tindakan penyitaan tersebut adalah ilegal. Penyitaan

terhadap barang bukti tersebut bisa dilakukan apabila tersangka

tertangkap tangan tetapi kalau dalam waktu yang sudah lama maka

Termohon tidak bisa menyita barang bukti tersebut sesuai dengan

Manajemen Tidak Pidana;

- Bahwa mengenai penetapan tersangka yang dilakukan oleh

Penyidik/Termohon dalam kasus ini mengacu pada Putusan Mahkamah

Konstitusi RI No.21/PUU-VII/2014 tanggal 28 April 2015 yang pada

Page 76: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

129

pokoknya menyatakan bahwa Penetapan tersangka adalah bagian dari

proses penyidikan, dimana penetapan tersangka oleh Penyidik dilakukan

oleh Penyidik apabila telah ada dua bukti permulaan yang cukup yaitu

minimal sudah ada 2 (dua) alat bukti yang termuat dalam Pasal 184 UU

RI No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP kalau hal tersebut tidak terpenuhi

maka Penyidikan/Penetapan tersangka tersebut cacat hukum dan tidak

boleh dilakukan Penetapan tersangka dan kalau itu dialami oleh seseorang

hal yang dilakukan oleh tersangka adalah mengajukan Pra Peradilan;

- Bahwa Pengertian Tersangka sendiri menurut Pasal 1 butir 14 KUHAP

adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan

bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana, Maka

penetapan Tersangka didasarkan pada adanya bukti permulaan, dan

difinisi ini yang ditetapkan dalam KUHAP untuk mengukur apakah

seorang itu bisa ditetapkan sebagai Tersangka atau tidak, ada bukti

permulaan yang cukup yang dikemudian dibawa oleh Mahkamah

Konstitusi sebagai adanya dua alat bukti dan kalau hal/prosedur tersebut

tidak dilalu oleh Penyidik, maka penyitaan tersebut tidak boleh dilakukan

dan hal tersebut telah melanggar kode etik Penyidik dan ada sanksinya;

- Bahwa dalam kasus ini Pemohon tidak bisa dijadikan tersangka apabila

awalnya telah ada terlapor yang lain dan kemudian meninggal dunia dan

selanjutnya Pemohon dijadikan tersangka, karena kalau Pemohon mau

dijadikan tersangka maka harus ada laporan baru dari Pelapor dalam

Page 77: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

130

kasus yang tidak sama dengan laporan awalnya dan dengan demikian

penyidikan, penyitaan harus dibatalkan;

- Bahwa penyitaan terhadap barang bukti boleh dilakukan kalau sudah ada

penetapan tersangka tetapi kalau ada hubungan klausiter dengan tindak

pidana tersebut sah-sah saja;

- Bahwa dari permasalahan Perdata bisa saja ditarik ke Pidana jika

perbuatan tindak pidana telah memenuhi unsur-unsur pidana yang

dituduhkan terhadapnya;

- Bahwa menurut saksi bahwa dari kasus ini menurut saksi tidak ada unsur-

unsur Penggelapan maupun Penipuan;

- Bahwa kalau dalam suatu perikatan telah terjadi pembayaran tetapi

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

selanjutnya tersendat menurut saksi itu tidak ada unsur pidananya;

- Bahwa kalau sudah ada perikatan yang telah dilakukan oleh kedua belah

pihak termasuk antara Pemohon dan ahli waris maka kedua pihak harus

tunduk pada perikatan atau perjanjian tersebut dan keduanya dikatakan

harus tunduk pada Undang-Undang dan selanjutnya apabila salah satu

pihak tidak melaksanakan salh satu dari yang diperjanjikan atau

melakukan wanprestasi maka dapat diselesakan di pengadilan;

- Bahwa dalam hal klausul dalam Pengikatan perjanjian jual beli yang

menyatakan bahwa atas perjanjian ini dengan segala akibatnya kedua

belah pihak memilih Pengadilan Negeri Jakarta Barat maka jika terjadi

Page 78: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

131

perbuatan wanprestasi diantara pihak yang melakukan perikatan maka

harus diselesaikan di Pengadilan Negeri dalam hal ini dalam ranah perdata

dan dalam kasus ini tidak bisa ditarik ke ranah pidana;

- Bahwa dalam hal perikatan/perjanjian salah satu pihak tidak boleh

membatalkan perikatan/perjanjian tersebut srcara sepihak tetapi harus

kedua pihak tersebut;

- Bahwa atas suatu laporan dengan alasan pembayaran yang lama atau

tersendat tidak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana sejauh kedua

belah pihak masih terikat/mengikatkan diri pada perjanjian tersebut;

- Bahwa BAP termasuk alat bukti tetapi alangkah baiknya kalau disertai

dengan gelar perkara terbuka dimana dihadirkan pihak-pihak yang terkait

dalam hal ini Pelapor, terlapor, ahli waris;

Menimbang, bahwa sebaliknya pihak Termohon untuk membuktikan dan

memperkuat dalil sangkalannya telah menyampaikan pula bukti-bukti surat yang

telah di Nasegel dan dibubuhi materai yang cukup yang diberi tanda T-1 sampai

dengan T-32 serta telah pula disesuaikan dengan aslinya, surat-surat buktinya

Termohon tersebut, adalah sebagai berikut :

1. Bukti T-1:

Polisi Nomor : LP/0662/VI/2011/PMJ/RESTOJABAR tanggal 03Juni 2011;

2. Bukti T-2:

a. Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin Gas/ 533/VI/2011/Res JB.

b. Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin Gas/ 418/IV/2013/Res/JB.

c. Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin Gas/ 978/VII/2015/Res JB.

Page 79: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

132

3. Bukti T-3:

a. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin Dik/ 533/VI/2011/Res JB.

b. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin Dik/ 418/IV/2013/Res JB.

c. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin Dik/ 978/VII/2015/Res JB.

4. Bukti T-4: Surat Printah dimulainya Penyidikan;

5. Bukti T-5: Surat Perintah Penyitaan barang bukti;

6. Bukti T-6:

a. Surat Perintah penggeledahan rumah;

b. Surat Penetapan Penggeledahan rumah

7. Bukti T-7:

Surat Kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat perihal Permintaan ijin

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

Khususnya penyitaan.

8. Bukti T-8: BAP Saksi Pelapor Sdr.NAPIS.

9. Bukti T-9: BAP Saksi Sdr.YAKUB Bin MAWAR.

10. Bukti T-10: BAP Saksi Sdr.SARDJO Bin KARIM.

11. Bukti T-11: BAP Saksi Sdr.TOETI NZ SOEKARNO.

12. Bukti T-12: BAP Saksi Sdr.SANTY JUNITHA SOEKARNO.

13. Bukti T-13: BAP Saksi Sdr.RIZKY PRIMAJAYA SOEKARNO.

14. Bukti T-14:BAP Saksi Sdr.LUCKY RAMADHANTY SOEKARNO.

15. Bukti T-15: BAP Saksi Sdr.DANU ZAENUDIN SOEKARNO.

16. Bukti T-16: BAP Saksi Sdr.DEDIH ALAMSYAH.

17. Bukti T-17: BAP Saksi Sdr.H.MATROJI Bin H.SALEH.

Page 80: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

133

18. Bukti T-18: BAP Saksi Sdr.LINDA YULIAWATI.

19. Bukti T-19: BAP Saksi Sdr.DEDIH ALAMSYAH.

20. Bukti T-20: BAP Saksi Sdr.ISKANDAR DINATA.

21. Bukti T-21: BAP Saksi Sdr.TAN BUDIONO.

22. Bukti T-22: BAP Saksi Sdr.DWI SANTOSO SH.

23. Bukti T-23: BAP Saksi tambahan Sdri.TOETI NZ SOEKARNO.

24. Bukti T-24: BAP Saksi Sdr.HABIBOROKHMAN.

25. Bukti T-25: BAP Saksi Sdr.HENNY RUSMIATI.

26. Bukti T-26: BAP Saksi Sdr.DEDY ALAMSYAH.

27. Bukti T-27:

a.BAP Saksi Sdr.BAMBANG TJAHJONO.

b.BAP Saksi tambahan Sdr.BAMBANG TJAHJONO.

28. Bukti T-28:

Surat Penetapan ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor :14

/PEN/PID/2015/PN.Jkt.Bar.

29. Bukti T-29: BAP tersangka Sdr.TAN BUDIONO.

30. Bukti T-30:

Surat GIRIK yang terdiri dari 7 lembar Girik, 5 Surat pelepasan Hak tanah dan

satu Surat Keterangan Kontrak Sewa.

31. Bukti T-31: BAP Saksi Ahli Dr.EFFENDY SARAGIH,SH.,MH;

32. Bukti T32: BAP Pengambilan Sumpah/Janji Dr. Effendy Saranggih,SH.,MH;

Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon Praperadilan dan termohon

Praperadilan telah mengajukan kesimpulannya masing-masing yang dikemukakan

Page 81: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

134

pada tanggal 16 Nopember 2015, dan selanjutnya Para Pihak mohon putusan;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan

sebagaimana tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang bersangkutan, untuk

mempersingkat uaraian putusan, maka secara Mutatis Mutandis dianggap

tercantum serta turut pula dipertimbangkan dalam putusan ini;

8. KESIMPULAN DAN PUTUSAN

Menimbang, bahwa segala dan tujuan permohonan Praperadilan Pemohon

adalah sebagaimana terurai diatas;

Menimbang, bahwa permohonan Pra Peradilan Pemohon tersebut

disangkal oleh Termohon sehingga dengan demikian Pemohon haruslah

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil permohonan Pra Peradilannya

tersebut;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya maka

permohon telah mengajukan surat-surat bukti yang diberi tanda dengan surat

bukti P-1 sampai dengan P-20 kecuali bukti surat P-1, P-3, P-4, P-7, P-16, dan P-

18 tidak jadi diserahkan, serta 3 (tiga) orang saksi yang terdiri dari 2 (dua) orang

saksi yang keterangannya di bawah sumpah dan 1 (satu) orang saksi ahli yang

pendapatnya didengar di bawah sumpah;

Menimbang, bahwa demikian pula sebaliknya Termohon guna meneguhkan

dalil-dalil sangkalannya telah pula mengajukan surat-surat buktinya yang diberi

Page 82: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

135

tanda dengan surat bukti T-1 sampai dengan T-32, sedangkan untuk saksi

Termohon tidak mengajukan saksi;

Menimbang, bahwa yang menjadi dasar dan alasan hukum bagi Pemohon

dalam mengajukan permohonan Praperadilan ini adalah sebagai berikut:

Bahwa perantara Praperadilan yang diatur dalam Bab X bagian kesatu

KHUAP merupakan sarana untuk mengawasi secara horizontal terhadap

penggunaan wewenang oleh aparat penegak hukum (i.c.Penyidik, Ppenyelidik

dan Penuntut Umum), dalam hal melaksanakan kewenangannya secara

berlebihan atau sewenang-wenang oleh aparat penegak hukum dengan maksud

dan tujuan lain diluar yang ditentukn secara tegas dalam KUHAP, maka perlu

diuji keabsahan penggunaan kewenangan tersebut melalui Praperadilan guna

menjamin perlindungan terhadap hak asasi setiap Warga Negara incasu

Pemohon);

Bahwa untuk menguji keabsahan penetapan status tersangka incasu Pemohon

oleh Termohon selaku Penyidik apakah sesuai ketentuan dasar dalam KUHAP

mengingat penetapan status tersangka adalah kunci utama untuk tindak lanjut

yang dapat dilakukan oleh aparat pemegak hukum (Penyidik, Penyelidik, dan

Penuntut Umum), ke proses berikutnya seperti upaaya paksa, upaya

penentuan, dan lain-lain);

Bahwa dalam praktek Praperadilan yang telah membuat putusan terkait

penetapan tersangka sudah menjadi objek Praperadilan, diantaranya:

1. Putusan Praperadilan dalam perkara Nomor : 04/Pid/Prap/2014/PN/Jkt/Sel,

tanggal 16 februari 2015, menyatakan:

Page 83: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

136

Menyatakan Penetapan Tersangaka atas diri Pemohon yang dilakukan oleh

Termohon adalah tidak sah”;

menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan

lebih lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan penetapan tersangka

terhadap diri Pemohon oleh Termohon”;

2. Putusan Praperadilan dalam perkara Nomor : 36/Pid/Prap/2015/PN.Jkt.Sel,

tanggal 26 Mei 2015, menyatakan;

Menyatakan Penyidikan yang dilakukan oleh Termohon berkenaan

dengan peristiwa Pidana yang ditetapkan Pemohon sebagai Tersangka

adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum dan oleh karenanya

penetapan tersangka a quo tidak mempunyai kekuatan mengikat;

3. Praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No

67/Pid/Prap/2015/PN.Jkt.Sel, menyatakan:

Tidak sah menurut Hukum Tindakan Termohon menetapkan pemohon

sebagai tersangka”;

5. Bahwa menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor

21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015, mengenai penetapan tersangka

menjadi objek Praperadilan dengan alasan:

Oleh karena Penetapan Tersangka adalah bagian dari proses penyidikan

yang merupakan perampasan terhadap hak asasi manusia maka

seharusnya penetapan tersangka oleh penyidik merupakan objek yang

dapat dimintakan perlindungan hukum melalui hukum perantara

praperadilan yang semata-mata untuk melindungi seseorang dari tindakan

Page 84: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

137

sewenang-wenang penyidik yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika

seseorang ditetapkan sebagai tersangka, padahal dalam prosesnya ternyata

ada kekeliruan maka tidak ada perantara lain selain perantara Praperadilan

yang dapat memeriksa dan memutusnya;

Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945

sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka,

Penggeledahan , dan Penyitaan dan tidak mempunyai kekuatan hukum

mengikat, sepanjang tidak memaknai termasuk penetapan tersangka,

penggeledahan dan penyitaan;

6. Penyidik Nomor : Spindik /418/IV/2013/Res.JB. tanggal 1 April 2013 yang

diketahui oleh Pemohon melalui Surat Panggilan Polisi Nomor : SP/

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

7. 3459/2015/Res.JB tanggal 24 Agustus 2015 terkait Peristiwa Pidana

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 378 KHUP dan 372 KHUP;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pemohon memohon kepada

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat Cq.Hakim yang memeriksa perkara ini

berkenan menjatuhkan keputusan sebagai berikut:

1. Menyatakan mmengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan : Spindik / 418 / IV /2013 tanggal 1

April 2013 yang menetapkan pemohon sebagai tersangka oleh Termohon

terkait peristiwa Pidana sebagaimana yang dimaksud pada pasal 378 KUHP

Page 85: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

138

temtang Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah TIDAK

SAH dan Tidak berdasar atas Hukum, dan oleh karenanya Penetapan A quo

tidak mempunyai kekuatan mengikat;3.

4.

5. Menyatakan Penyidikan yang dilaksanakan oleh Termohon terkait peristiwa

pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Penetapan tersangka terhadap diri

Pemohon sebagaimana yang dimaksud pada pasal 378 KUHP tentang

Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah TIDAK SAH dan

tidak berdasar atas Hukum dan oleh karenanya Penyidikan A quo tidak

mempunyai kekuatan mengikat;

6. Menyatakan Penyitaan Barang Bukti Berupa Girik-Girik Asli sebagaimana

yang dimaksud dalam tanda terima tanggal 10 Agustus 2015 tidak sah dan

tidak mempunyai hukum mengikat;

7. Memerintahkan Termohon untuk mengembalikan seluruh Girik-Girik asli

yang dalam penguasaan Termohon kepada Pemohon;

8. Menyatakan perbuatan Termohon yangb menetapkan Pemohon selaku

tersangka tanpa Pprosedur adalah cara Yuridis/bertentangan dengan hukum

yang menyebabkan kerugian sebesar Rp. 1.000.000.- (satu juta rupiah);

9. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dilakukan lebih

lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan Penetapan Tersangka terhadap

diri Pemohon oleh Termohon;

10. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

perkara Aquo;

Page 86: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

139

Atau apabila Mjelis Hakim berpendapat lain Mohon Putusan yang seadil-

adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut Pengadilan Negeri

mempertimbangkan sebagai berikut:

1. Bahwa dasar huhum permohonan Praperadilan merujuk pada ketentuan

peraturan perundang-undangan dan Putusan Pengadilan sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat

/constitusional state) serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)

serta menjamin segala warga negara besamaan kedudukannya dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya. Dalam Pasal 28 D ayat (1) ditegaskan:

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan

kepastian hukum yang adil”.

b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

menegaskan bahwa salah satu Hak Asasi Manusia menurut piagam PBB

tentang Declaration Universal of Human Right 1948 adalah hak untuk

mendapatkan perlindungan hukum.

c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(KUHAP) pada Pasal 77 sampai dengan Pasal 83 (Praperadilan)

d. Pasal 378 dan 372 KUHP.

e. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 21/PUU-XII/2014 atas nama

Pemohon Bachtiar Abdul Fatah. Substansi dari Pertimbangan Hukum

Page 87: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

140

Mahkamah Konstitusi dimaksud bahwa penetapan Tersangka, penyitaan

dan penggeledahan masuk objek praperadilan. Putusan Mahkamah

Konstitusi tersebut juga memperjelas bahwa yang dimaksud bukti f.

g.

permulaan yang cukup berdasarkan pada minimal dua alat bukti sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP.

2. Penetapan Pemohon sebagai Tersangka sebelum dilakukannya penyidikan

adalah perbuatan tindakan sewenang-wenang penyidik, sebelum dilakukan

pemeriksaan saksi, dan penggeledahan dan penyitaan.

3. Penetapan Pemohon sebagai Tersangka tidak berdasarkan bukti permulaan

yang cukup sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KHUAP. Bahwa bukti yang

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

cukup tersebut berkaitan dengan perbuatan pidana yang disidik adalah tindak

pidana Penipuan Pasal 378 KUHP Dan atau Penggelapan Pasal 372 KHUP.

4. Bahwa pada tanggal 24 Agustus 2015, Pemohon mendapatka Surat Panggilan

dari POLRES Jakarta Barat Nomor : SP/3159/VIII/2015/Res. JB termuat

diperiksa sebagai Tersangka dan pada hari senin tanggal 31 Aggustus 2015

pukul 10.00 WIB telah dilakukan pemeriksaan kepada Pemohon sebagai

Tersangkaoleh Termohon di LAPAS Kelas II Ketapang Kalimantan Barat;

5. Menunjukan adanya inkonsistensi dan kelebihan dari Termohon selaku

penyidik dan sekaligus mengacaukan orientasi pembelaan diri secara baik dari

Pemohon, sekaligus tidak menjamin adanya kepastian hukum baik mengenai

Page 88: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

141

status Pemohon sebagai Tersangka maupun jenid tindak pidana yang

disangkakan kepada Pemohon.

Bahwa setelah Pemohon dinyatakan sebagai Tersangka Termohon baru

melakukan penyitaan terhadap barang bukti, yang mana barang bukti tersebut

awalnya dalam penguasaaan Pemohon dan kemudian disita oleh Termohon

dan dokumen tersebut bukan disita dari para saksi sebagaimana dalam surat

penerimaan sebagai berikut:

1. Penyitaan tanggal 14-07-2015 dibuat oleh penyidik Polres Jakarta Barat

No.B/149/VII/2015/Res JB;

2. Penyitaan sejumlah barang bukti sebagaimana diurai dan termaktub dalam

Surat Permintaan Izin Penyitaan tersebut, sebanyak 13 (tiga belas)

dokumen;

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

6. Bahwa tindakan dugaan tindak pidana Penipuan Pasal 378 KUHP

menetapkan sebagai tersangka bertenntangan dengan ketentuan Pasal 1 ayat

14 jo.Pasal 138 KUHAP jo 184 KUHAP jo Pasal 184 KUHAP dengan

alasan:Pasal 1 ayat 14:

“Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,

berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana”;

Pasal 184:

(1) Alat-alat bukti yang sah ialah:

a. Keterangan saksi;

b. Keterangan ahli;

Page 89: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

142

c. Surat;

d. Petunjuk;

e. Keterangan Terdakwa;

Berdasarkan bukti-bukti yang diajuka oleh Termohon berupa Berita Acara

Penyidikan (BAP) saksi-saksi yang diberi tanda T-8 s/d T-29, dan T-31

(keterangan ahli) pada prinsipnya menerangkan secara umum mengenai:

1. Tidak terlaksananya PPJB yang dibuat dan disepakati antara ahli waris

Koen Soekarno Soegono yang dikuasakan kepada Napis dengan

H.Matroji Hs, sebagai Kuasa dari Tan Budiono (Pemohon);

2. Keberadaan surat-surat bukti berupa asli surat yang terdiri dari:

1. Asli Girik C.148 Persil 91 S.III atas nama Thio Tjoe Nio seluas

51.140M2;

2. Asli Girik C.1619 Persil 60 S.II atas nama Mugeni Bin Muhammad

seluas 3.575 M2;3.

4.

5. Asli Girik C.924 Persil 76, 76B , 80 S.III atas nama Oei Pek Liang

seluas 50.550 M2;

6. Asli Girik C.1168 Persil 83b, S.II atas nama Iskandar Bin Ahyar seluas

6.550 M2;

7. Asli Girik C.1312 Persil 83a, S.II atas nama AHYAR Bin ASAD

seluas 2.660 M2;

8. Asli Girik C.1333 Persil 82a, S.II atas nama AYANI Binti AHYAR

seluas 1.200 M2;

9. Asli Girik C.1205 Persil 82 atas nama OEI ENG NIO seluas 2.000 M2;

Page 90: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

143

10. Asli Surat keterangan untuk melepaskan hak atas tanah OEI ENG NIO

kepada KOEN SOEKARNO SOEGONO tanggal 16 September 1967;

Budiono dapat dikategorikan telah melakukan perbuatan melawan hukum

yaitu melakukan tindak pidana Penggelapan sebagaimana dimaksud dalam unsur-

unsur pada Pasal 372 KUHP;

Bahwa berbeda dengan keterangan saksi ahli dari pemohon bernama :

Dr.Alfira ,SH.,MH., yang menerangkan bahwa dibawah sumpah pada pokoknya:

”Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat bagi kedua belah pihak yang

membuatnya, apabila tidak dipenuhi maka telah terjadi perbuatan perdata yaitu

wanprestasi sesuai ketentuan pasal 1234 KUHP, seperti prngambilan surat-syrat

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

bukti dari Pemohon kepada Pelapor haruslah diselesaikan melalui proses

pengajuan gugatab ke Pengadilan atau untuk membatalkan suatu perjanjian seperti

PPJB tersebut diatas;Bahwa dari keterarangan saksi-saksi yang tertuang

dalam BAP yaitu bukti T-8 s/d T;29, dan saksi Ahli (T-31) yang diajukan

Termohon pada pokoknya hanya: “menerangkan adanya peristiwa hukum perdata

yang bersumber pada PPJB, bukan menerangkan adanya suatu peristiwa Pidana

oleh karena itu bukti T-8 s/d T-29 dan T-31 (Keterangan Ahli) tidak dapat

dikategorikan sebagai bukti yang dimaksud Pasal 184 KHUAP dan tidak

merupakan ketentuan minimum yang dipenuhi oleh suatu pembuktian (Pasal 183

KHUAP);

Page 91: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

144

Menimbang, bahwa pendapat ahli dari Pemohon , dimana ahli Pemohon,

(Dr.Alfira,SH.,MH.) berpendapat bahwa Penetapan Tersangka adalah setelah

proses penyidikan karena pengertian penyidikan tersebut adalah serangkaian

tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang

untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang,

tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menmukan Tersangkanya (Pasal 1

butir 2 KHUAP);

Menimbang, bahwa alat ukur untuk menilai suatu doktrin atauketerangan

ahli adalah Hukum dan undang-undang, karena doktrin atau pendapat ahli tersebut

tidak boleh bertentangan dengan Hukum dan Undang-undang;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara aquo yang dipersoalkan

adalah Penetapan Tersangka tersebut diatas maka Hakim berpedoman pada

Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 21/PPU-XII/2014,

tanggal 28 April 2015, yang berbunyi, “Oleh karena Penetapan Tersangka adalah

bagian dari proses penyidikan yang merupakan perampasan terhadap hak asasi

manusia maka seharusnya penetapan tersangka oleh penyidik merupakan objek

yang dapat dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata praperadilan.

Hal tersebut semata-mata untuk melindungi seseorang dari tindakan

sewenang-wenang penyidik yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika

seseorang ditetapkan sebagai tersangka, padahal dalam prosesnya ternyata ada

kekeliruan maka tidak ada pranata lain selain pranata Praperadilan yang dapat

memeriksa dan memutusnya. Namun demikian, perlindungan terhadap hak

Tersangka tidakmkemudian diartikan bahwa tersangka tersebut tidak bersalah dan

Page 92: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

145

tidak menggugurkan dugaan adanya kaidah hukum yang berlaku secara ideal dan

benar. Dimasukkannya keabsahan penetapan tersangka sebagai ogjek pranata

praperadilan adalah agar perlakuan terhadap seseorang dalam proses pidana

memperhatikan tersangka sebagai manusia yang mempunyai harkat martabat dan

a.

kedudukan yang sama di hadapan hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan amar Putusan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia Nomor 21/PU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 (Bukti P-1),

yang berbunyi antara lain:

Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981, Nomor

76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209)

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka,

Penggeledahan, dan Penyitaan;

Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981, Nomor

76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai termasuk

penetapan tersangka, Penggeledahan dan Penyitaan;

Maka menjadi jelas dan teranglah bahwa Penetapan Tersangka menurut

hukum adalah merupakan objek Praperadilan;

Menimbang, bahwa pernyataan adalah apakah Penetapan Tersangka

tersebut pada awal proses Penyidikan atau setelah proses penyidikan dilakukan;

Page 93: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

146

Menimbang, bahwa pernyataan selanjutnya adalah apakah Penetapan

Tersangka tersebut sudah sah atau tidak sah dan apakah perbuatan Pemohon

tersebut termasuk kedalam ranah Pidana atau Perdata;

Menimbang, bahwa Penetapan Pemohon sebagai tersangka diawali

dibuatnya Laporan Kejadian Tindak Pidana Penipuan dan Penggelapan Nomor:

LP/0662/VI/2011/PMJ/Res JB tanggal 03 Juni 2011 atas nama pelapor Sdr.

NAPIS dan sebagai Terlapor adalah Sdr.Matroji, dan kemudian diterbitkan Surat

Perintah Penyidikan Nomor : Sprindik/533/VI/2011/Res. JB tanggal 06 Juni 2011

Nomor: Sprindik/418/IV/2013/Res . JB tanggal 1 April 2013, kemudian melalui

surat panggilan Nomor : SP/3459/VIII/2015/Res.JB yang diterima pada tanggal

24 Agustus 2015 dan pada hari senin tanggal 31 Agustus 2015 Pukul 10.00 WIB

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

dilakukan Pemeriksaan kepada Pemohon sebagai Tersangka oleh Termohon

sebelum dikonfrontir Bukti-bukti yang menyebabkan ihwal apakah hal tersebut

adalah perbuatan Pidana padahal melalui kuasa Hukum in Casu Pemohon telah

menjelaskan dan menunjukan bukti kepada Termohon, bahwa antara Pemohon

dan Pelapor (pemilik tanah) terikat Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan sejumlah

pembayaran-pembayaran yang sah;

Menimbang,bahwa terlapor awal yaitu Saudara Matroji yang dilaporkan

oleh Pelapor Napis telah meninggal dunia pada tanggal 09Juli 2012, dan

selanjutnya bdugaan Perbuatan Pidana yang disangkakan sebelumnya kepada

saudara H.Matroji berpindah status Tersangka nya in casu Pemohon;

Page 94: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

147

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P-9, antara ahli waris Kon

Soekarno Sogono dengan Pemohon Tan Budiono telah terjadi Perjanjian

Pengikatan Jual Beli yang dilakukan/diwakili oleh kuasa Pemohon yaitu Sdr.

Matroji pada tanggal 27 Agustus 2008 dan telah dibuat didepan Notaris Sukawaty

Sumadi,SH di Jakarta pada tanggal 8 September 2008 dan antara pemohon dan

Ahli Waris telah sepakat dan menyetujui pembayaran atas jual beli Tanah atau

Lahan tersebut sebesar Rp. 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah) yang

dibayarkan secara bertahap dengan Rincian sebagai berikut : Pembayaran Pertama

sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada saat penandatanganan

Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli; Pembayaran Tahap kedua sebesar Rp.

200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah) dibayarkan apada bulan oktober 2008;

Pembayaran tahap Ketiga sebesar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah)

dibayarkan pada bulan Desember 2008;

Menimbang, bahwa Pemohon menerima Asli surat-surat Girik dari surat-

surat lainnya pada saat Penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)

tanggal 27 Agustus 2008 yang senyatanya bertujuan untuk pengurusan PM1 dan

C1 sebagai dasar Peningkatan hak atas tanah serta Pengurusan Pelepasan

sewa/kontrak lahan/tanah dari Dinas Pertanian Pemprov. DKI dan sekaligus

menyelesaikan pendudukan pisik tanah oleh Pihak lain atau penggarap;

Menimbang, bahwa akibat meninggalnya Saudara Matroji pada tanggal

09 Juli 2012 sebagai Penerima kuasa dari Pemohon sebagaiman ternyata pada

Surat Kuasa Kusus tanggal 26 Agustus 2008. Pemohon telah mencabut kuasa

dengan segala kewenangan dan peruntukannya dari almarhum Matroji serta ahli

Page 95: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

148

warisnya sebagaimana diterangkan dalam Akta Pernyataan dan pengakuan Ahli

waris Almarhum Matroji Nomor :08, tanggal 25 Mei 2013 oleh Notaris Saeful

huda,S.H.,M.Kn di Tangerang Selatan dan kemudian pasca meninggalnya saudara

Matroji dan segala kuasa mewakili dari Pemohon sudah dicabut dan dinyatakan

berakhir, Para Ahli Waris juga masih terus menerus menerima Pembayaran Uang

muka secara langsunbg dari Pemohon yang Total pembayaran Uang muka yang

diterima ahli waris dari setelah saudara Matroji meninggal dunia berdasarkan

rincian kwitansi adalah sebesar Rp. 550.000.000,- (lima ratus lima puluh juta

rupiah) (Bukti P-14);

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-17 terbukti bahwa sampai tanggal

14 Juli 2015, Ahli Waris masih menerima pembayaran uang muka pengembalian

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

tanah termaksud sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dari Pemohon

MELALUI KUASA Pemohon yaitu saksi Trasono yang diserahkan kepada

saudari Toeti NZ Soekarno sesuai dengan kwitansi tanda terima

tersebut.SEHINGGA pembayaran uang muka yang semula berdasarkan

kesepakatan bersama sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pengikatan Jual

Beli (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008 sebesar Rp. 500.000.000,- ( lima ratus juta

rupiah) menjadi sebesar Rp. 1.997.000.000,- (satu milyar sembilan ratus sembilan

puluh tujuh rupiah);

Page 96: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

149

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas antara

Pemohon dan Para Ahli Waris memiliki dan terikat Perjanjian Pengikatan Jual

Beli (PPJB) tanggal 27 Agustus 2008, atas tanah-tanah yang dimana Surat-Surat

Girik Asli yang dijadikan dasar sebagai tindak pidana penipuan dan

Penggeledahan dan Para Ahli Waris mulai dari Penandatanganan Perjanjian

Pengikatan Jual Beli tamggal 27 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 14 Juli

2015, sudah dan masih menerima Uang Muka Pemnbayaran atas tanah termaksud

diatas dari Pemohon yang besarnya bahkan melebihi kesepakatan awal yang

semula Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sehingga menjadi sebesar Rp.

1.997.000.000,- (satu milyar sembilan ratus sembilan tujuh juta rupiah);

Menimbang, bahwa dalam perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut tidak

termaktub dalam klausulu perjanjian tersebut mengenai tenggang waktu/batas

waktu pembayaran pelunasan tanah tersebut dan berakhirnya perjanjian tersebut

sehingga dapat dikatakan bahwa antara Pemohon dan Para Ahli Waris Koen

Soekarno Soegono masih terkait perjanjian tersebut dan belum ada kesepakatan

Pembatalan perjanjian tersebut diantara keduanya;

Menimbang, bahwa dengan demikian bahwa antara Pemohon dan Para

Ahli Waris dari Koen Soekarno Soegono terkait hubungan keperdaataan;

Menimbang, bahwa dengan demikian penetapan Pemohon sebagai

Tersangka tidak sah dan hubungan antara Pemohon dan Para Ahli Waris Koen

Soekarno masuk ke ranah Perdata bukan ranah Pidana;

Menimbang bahwa oleh karena penetapan Pemohon sebagai tersangka

oleh Termohon dinyatakan tidak sah maka Surat Perintah Penyidikan : Spindik

Page 97: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

150

/418/IV/2013, tanggal 1 April 2013 yang menetapkan pemohon sebagai tersangka

oleh Termohon terkait peristiwa Pidana sebagaimana yang dimaksud pada Pasal

378 KUHP tentang Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah

TIDAK SAH dan Tidak berdasar atas Hukum ,dan oleh karenannya penetapan A

quo tidak mempunyai kekuatan mengikat dan Penyidikan yang dilaksanakan oleh

Termohon terkait peristiwa pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Penetapan

tersangka terhadap diri Pemohon sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 378

KUHP tentang Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah TIDAK

SAH dan tidak berdasar atas Hukum dan oleh karenannya Penyidikan A quo tidak

mempunyai kekuatan yang mengikat;

Menimbang, bahwa oleh karena penetapan Pemohon sebagai tersangka

oleh Termohon dinyatakan tidak sah maka Penyitaan Barang Bukti Berupa Girik-

Girik Asli sebagaimana yang dimaksud, dalam tanda terima tanggal 10 Agustus

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

2015 tidak sah dan tidak mempunyai hukum mengikat dan memerintahkan

Termohon untuk mengembalikan seluruh Girik-Girik Asli yang dala m pengusaan

Termohon kepada Pemohon;

Menimbang, bahwa dengan demikian permohonan Pemohon dapat

dikabulkan untuk sebahagian;

Menimbang, bahwa oleh karena prmohonan Pemohon dikabulkan untuk

sebahagian maka biaya perkara dibebankan kepada Termohon yang sampai ini

berjumlah nihil;

Page 98: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

151

Menimbang, bahwa walaupun demikian tujuan akhir dari proses

penegakan hukum dan proses peradilan adalah untuk menemukan keadilan,

kebenaran dan manfaat dari penegakan hukum tersebut sehingga oleh karena itu

penegakan hukum harus didasarkan dengan tetap memperhatikan ketentuan-

ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang dan berbagai peraturan lain yang

mengatur dalam rangka mewujudkan rasa keadilan masyarakat (Sosial Justice),

rasa keadilan moral (total justice);

Menimbang, bahwa sejalan dengan tuntutan reformasi dan paradigma

dalam penyelenggaraan peradilan maka sesungguhnya peran dan tugas Aparatur

penegak hukum adalah mengembalikan fungsi dan tujuan penegakan hukum agar

tidak kehilangan kekuatannya memberikan perlindungan hukum bagi semua orang

sehingga penegkan hukum tersebut tidak hanya tajam kebawah tetapi juga tajam

keatas yang mencerminkan rasa keadilan yang bersifat total Justice tersebut;

Menimbang bahwa oleh karena itu adanya lembaga Pra Peradilan adalah

sebagai kontrol yang bersifat horizontal dari Lembaga Yudikatif terhadap proses

penegakan hukum oleh aparat penegak hukum sehingga pada akhirnya diharapkan

parat penegak hukum tersebut tetap bekerja pada ruang dan ruang lingkup yang

ditentukan peraturan hukum danperundang-undangan.

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut perlu

dikemukakan karena apabila Pengadilan Negeri mempertimbangkan dasar-dasar

dan alasan yuridis putusan ini menjadi jelas baik ratio pertimbangan hukumnya

maupun obitur diktum putusan sehingga dapat difahami oleh semua pihak dan

masyarakat, bagaimana sesungguhnya penegakan hukum telah dilaksanakan

Page 99: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

152

dengan sungguh.-sungguh dalam rangka menegakan keadilan dan kebenaran yang

tetap dilakukan dalam koridor-koridor aturan hukum tanpa melanggar aturan

hukum itu sendiri.

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Undang-Undang No.08 Tahun

1981, Undang-Undang No 30 Tahun 2002, Putusan Mahkamah Konstitusi No.

21/PUU;XII/2014 tanggal 28 April 2015, Pasal 378 dan 372 KUHP, serta

peraturan hukum lainnya yang berhubungan dengan perkara ini.

6. M E N G A D I L I

a. Mengabulkan permohonan Pra Peradilan Pemohon untuk sebahagian;

b. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan : Spindik / 418 / IV /2013, tanggal 1

April 2013 yang menetapkan pemohon sebagai tersangka oleh Termohon

terkait peristiwa Pidanasebagaimana yang dimaksud pada Pasal 378 KUHP

tentang Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah Tidak Sah

dan Tidak berdasar atas Hukum, dan oleh karenannya Penetapan A quo tidak

mempunyai kekuatan mengikat;

c. Menyatakan Penyidikan yang dilaksanakan oleh Termohon terkait peristiwa

Pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Penetapan tersangka terhadap diri

Pemohon sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 378 KUHP tentang

Penipuan dan atau 372 KUHP tentang Penggelapan adalah TIDAK SAH dan

tidak berdasar atas Hukum dan oleh karenannya Penyidikan A quo tidak

mempunyai kekuatan mengikat;

Page 100: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

153

d. Menyatakan Penyitaan Brang Bukti Berupa Girik-Girik Asli sebagaimana

yang dimaksud dalam bukti T-7 tertanggal 14 Juli 2015 yaitu sebagai berikut:

1. Asli Girik C.148 Persil 91 S.III atas nama THIO TJOE NIO seluas

51.140M2;

2. Asli Girik C.1619 Persil 60 S.II atas nama MUGENI Bin MUHAMMAD

seluas 3.575 M2;

3. Asli Girik C.924 Persil 76, 76B , 80 S.III atas nama OEI PEK LIANG

seluas 50.550 M2;

4. Asli Girik C.1168 Persil 83b, S.II atas nama ISKANDAR Bin AHYAR

seluas 6.550 M2;

5. Asli Girik C.1312 Persil 83a, S.II atas nama AHYAR Bin ASAD seluas

2.660 M2;

6. Asli Girik C.1333 Persil 82a, S.II atas nama AYANI Binti AHYAR seluas

1.200 M2;Panitera Pengganti serta dengan dihadiri Kuasa Pemohon, dan

Kuasa Termohon.

B. Kendala-kendala pelaksanaan permohonan Praperadilan sesuai

ketentuan 77 UU No 8 Tahun 1981 tentang KUHP.

Praperadilan hanya merupakan suatu tambahan wewenang yang dimiliki

oleh Pengadilan Negeri yang berfungsi sebagai pengawasan. Pengawasan yang

dilakukan praperadilan adalah pengawasan terhadap segala tindakan paksa yang

dilakukan saat penangkapan atau penahanan yang bertujuan untuk melindungi

hak-hak tersangka. Putusan praperadilan menjadi ramai semenjak permohonan

Page 101: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

154

praperadilan oleh Komjen Pol Budi Gunawan atas penetapan tersangka yang

dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dikabulkan sebagian

oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Di satu sisi menghormati putusan

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai bentuk penghormatan

kebebasan hakim sebagaimana yang dimuat dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 24 ayat (1) yang menyatakan bahwa

kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, serta dalam

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 10

ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa,

mengadili dan memutuskan suatu perkara yang diajukan dengan alasan bahwa

hukum nya tidak ada, dalam hal ini pengadilan wajib untuk mengadili dan

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.

memeriksa hal tersebut yang membuat Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

menerima praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan atas penetapan tersangka.

Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat hal-hal yang menjadi kendala

dalam pelaksanaan Praperadilan sebagaimana ketentuan yang telah diatur

Undang-undang antara nya:

a. Jangka Waktu Pemeriksaan, dalam ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf a

KUHAP dinyatakan bahwa dalam waktu tiga hari setelah diterimanya

permintaan, Hakim yang ditunjuk menetapkan hari sidang. Pasal tersebut

tidak secara jelas merumuskan apakah waktu tiga hari setelah diterimanya

permintaan itu berarti dihitung tiga hari sejak diregister di Kepaniteraan

Page 102: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

155

Pidana, atau dihitung tiga hari sejak berkas perkara perkara itu sampai kepada

Hakim yang ditunjuk untuk memeriksanya.

b. Selain itu, dalam Pasal 82 ayat (1) c KUHAP juga telah menentukan bahwa

hakim diberi batas waktu selama tujuh (7 hari) untuk menjatuhkan

putusannya. kan tetapi, ketentuan ini tidak menjelaskan secara jelas kapan

dihitung tenggang waktu tujuh hari tersebut. Apakah dihitung dari tanggal

penerimaan atau dari tanggal sejakderegister sehingga berakibat bisa

menimbulkan selisih pendapatdalam penerapan. Dalam praktek kadang kala

terjadi suatu praperadilan diputus setelah melebihi jangka waktu tujuh hari.

Namun sayangnya, dalam KUHAP tidak diatur dan dijelaskan mengenai

konsekuensi hukum ataupun sanksi terhadap hakim yang memutus perkara

praperadilan yang terlambat.Adanya putusan gugur yang di jatuhkan dalam

pemeriksaan Sidang Praperadilan. Apabila suatu perkara sudah mulai

diperiksa oleh Pengadilan Negeri sedangkan pemeriksaan mengenai

permintaan kepada praperadilan belum selesai maka permintaan tersebut

menjadi gugur. Hal tersebut telah diatur dalam ketentuan Pasal 82 ayat (1)

huruf d KUHAP. Kalau proses peradilan yang belum selesai lalu dihentikan

dan perkaranya menjadi gugur karena perkara pokoknya mulai disidangkan,

maka penilaian hukum tentang pemeriksaan pendahuluan terhadap tersangka

yang keputusannyajadi didasari pembebasan tersangka jadi hilang dan

akibatnya tersangka tetap dalam tahanan. System peradilan seharusnya

menjamin adanya keputusan hukum yang tuntas. Danpemeriksaanperkara

Page 103: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/5251/5/BAB III.docx · Web viewBAB III PEMBAHASAN DAN ISI Efektivitas Lembaga Praperadilan dalam Upaya Penegakan H AM pada Putusan (No.09/Pid.Prap/2015/PN.Jak.bar)

156

pidana pokok oleh pengadilan seharusnya menungguselesainya pemeriksaan

praperadilan, dan tidak sebaliknya praperadilan jadi gugur sebelum selesai.

c. Dalam pelaksanaan Eksekusi Putusan Sulit dilaksanakan (Walau Pemohon

telah mengajukan untuk dilakukan Exsekusiputusan agar Polri

mengembalikan barang bukti terhadap Pemohon Praperadilan namun putusan

putusan tetap sulit dilaksanakan tradisi “menghadap” tetap harus dijalankan.

Turunan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Dalam Perkara No. 9/Pid/Pra/2015/PN.JKT-BRT.