(III) Hasil Dan Pembahasan

15
III. Hasil dan Pembahasan 3.1 Alasan Penyusunan Prioritas Masalah Keluarga Untuk menentukan prioritas masalah yang akan ditangani, kami menggunakan metode USG (urgensi, seriosness, growth), yang dijabarkan pada tabel berikut. Tabel 2. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG No Daftar masalah Nilai Kriteria Nilai Akhir U S G 1 Kadar asam urat Tn. AK yang tinggi. 4 4 4 13 2 Kebiasaan merokok Tn. Ak 2 4 4 10

description

materi

Transcript of (III) Hasil Dan Pembahasan

III. Hasil dan Pembahasan

3.1 Alasan Penyusunan Prioritas Masalah Keluarga

Untuk menentukan prioritas masalah yang akan ditangani, kami

menggunakan metode USG (urgensi, seriosness, growth), yang dijabarkan

pada tabel berikut.

Tabel 2. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG

No Daftar masalahNilai Kriteria Nilai

AkhirU S G

1Kadar asam urat Tn. AK yang

tinggi.4 4 4 13

2 Kebiasaan merokok Tn. Ak 2 4 4 10

3 Kondisi rumah yang berdebu 4 2 3 9

4Low back pain yang dialami

Ny. H4 3 4 11

Dari beberapa masalah kesehatan yang berhasil diidentifikasi, setelah

dilakukan perhitungan tingkat perioritas menggunakan metode USG,

masalah kadar asam urat Tn. AK yang tinggi menjadi prioritas tertinggi

kami. Jika dibandingkan dengan yang lainnya, masalah kadr asam urat Tn.

AK yang tinggi dilihat dari sisi seriousness yang mana Tn. AK sering

mengeluhkan nyeri-nyeri pada bebrapa bagian tubuhnya dan hal tersebut

menyebabkan penurunan produktifitas dari Tn. AK. Masalah tersebut

cukup fiable bagi kami untuk kami intervensi.

3.2 Rencana Pemeliharaan Kesehatan Pada Keluarga

Langkah selanjutnya setelah kami menentukan prioritas masalah yang

akan ditangani adalah melakukan intervensi. Sebelum melakukan

intervensi diperlukan strategi atau perencanaan agar tujuan yang

dinginkan terceapai atau paling tidak dapat menurunkan masalah yang ada.

Berikut ini tabel perencanaan pemeliharaan kesehatan keluarga dan

intervensi.

Tabel 3. Rencana pemeliharaan kesehatan keluarga dan intervensi

Perencanaan Tahap

Intervensi

(2)

Hasil

Intervensi

(3)

Tujuan

Kegiatan

Materi

Kegiatan

Cara

Pembinaan

Sasaran

Individu

Edukasi

diet rendah

purin.

Daftar

bahan

pangan

rendah

purin dan

contoh

menu

rendah

Memberikan

edukasi

seputar

bahan

pangan

tinggi purin

dan

penjelasan

Tn. AK

dan Ny.

H.

Tn. AK

mengikuti

anjuran

untuk

mengikuti

diet rendah

purin dan

Ny. H

Terdapat

penurunan

kadar asam

urat Tn.

AK

purin. daftar bahan

pangan dan

contoh menu

rendah

purin.

men-

support

dengan

menyajikan

menu

rendah

purin setiap

hari.

3.3 Pelaksanaan Intervensi

Pelaksanaan intervensi dilakukan pada tanggal 24 April 2015 pukul 7.30

sampai dengan selesai. Intervensi dilakukan dengan menggunakan media

yaitu berupa beberapa poster berukuran A3 berisi daftar bahan pangan dan

contoh menu rendah purin serta lembar catatan makanan yang dimakan

setiap hari. Penjelasan mengenai media intervensi sebagai berikut.

a. Poster daftar bahan pangan dan contoh menu rendah purin.

Poster tersebut dibuat dengan ukuran A3 dengan isi sebagai berikut:

Makanan pokok

Yang boleh dikonsumsi : Nasi, ketan, bubur nasi, bihun, roti,

gandum, makaroni, pasta, kentang,

ubi, talas, singkong.

Yang harus dikurangi : -

Yang tidak boleh dikonsumsi: -

Lauk-pauk

Yang boleh dikonsumsi : telur

Yang harus dikurangi : - Daging (ayam, sapi, kambing)

maksimal 1 potong/ hari ata 50

gram/hari.

- Ikan bandeng, tongkol,

tenggiri, bawal. Maksimal 1

potong/ hari ataa 50 gram/hari.

- Udang.

- Tahu, tempe. Maksimal 1

potong/ hari atau 50 gram/hari.

Yang tidak boleh dikonsumsi : Jeroan (hati, ampela, usus, paru,

babat dll), sarden, kaldu daging,

bebek, burung, angsa, remis, dan

ragi.

Sayur-sayuran

Yang boleh dikonsumsi : Wortel, sawi, labu siam, kacang

panjang, terong, pare, oyong,

ketimun, labu air, selada air,

tomat, selada, lobak.

Yang harus dikurangi : Bayam, buncis, daun/biji

melinjo, kapri, kacang polong,

kembang kol, kangkung, jamur.

Maksimal 1 ons/hari.

Yang tidak boleh dikonsumsi : -

Buah-buahan

Yang boleh dikonsumsi : Semua macam buah. Dianjurkan

makan buah pepaya, jambu,

jeruk, tomat, pisang.

Yang harus dikurangi : -

Yang tidak boleh dikonsumsi : --

Minuman

Yang boleh diminum : Semua minuman yang tidak

beralkohol dan bersoda.

Yang harus dikurangi : Teh kental, kopi. Maksimal 1

gelas/hari

Yang tidak boleh diminum : Minuman bersoda (coca cola,

fanta, sprit), minumal beralkohol

(tuak, arak, ciu dll)

Lain-lainnya

Yang boleh di konsumsi : Semua bumbu gunakan

secukupnya

Yang harus dikurangi : Makanan yang berlemak,

santan kental, makanan yang

digoreng.

Contoh menu rendah purin

Contoh menu 1 – Pagi : nasi, telur, tomat, susu.

- Pukul 10.00 pagi : pisang, jambu.

- Siang : nasi, ikan sayur asam (tanpa

buah atau daun melinjo),

pisang atau pepaya.

- Pukul 4.00 sore : teh manis.

- Malam : nasi, tumis sawi dengan

tomat, timun, pisang.

Contoh menu 2 – Pagi : nasi, telur dadar isi wortel

dan tomat, teh manis.

- Pukul 10.00 pagi : semangka.

- Siang : nasi, ikan (1 potong), tempe

bacem (1 potong kecil),

sayur sop, buah jeruk.

- Pukul 4.00 sore : pisang.

- Malam : nasi, daging (1 potong),

pepes tahu, tumis sawi dan

tomat, buah pisang ambon.

Gambar 5. Daftar bahan pangan dan menu rendah purin

b. Lembar catatan makanan yang dimakan sehari-hari

Lembar ini berfungsi layaknya diary dimana makanan yang dimakan

setiap hari ditulis di kolom yang disediakan sesuai dengan hari dan

jenis konsumsinya (makanan atau minuman). Tujuan dari lembar ini

adalah selain untuk mengetahui apa saja yang dikonsumsi sehari-hari

juga bertujuan agar apabila intervensi diet rendah purin membuahkan

hasil maka jenis konsumsi yang telah dikonsumsi dihari-hari

sebelumnya seperti yang terdapat dalam lembar catatan dapat

digunakan sebagai panduan menu dihari-hari selanjutnya.

Untuk pencatatan makanan yang dimakan sehari-hari kami minta cucu

Tn. AK yaitu sdr. DW untuk mencatatnya.

Gambar 6. Lembar catatan makanan yang dimakan sehari-hari

b. Food recall via telphone

Selain meminta Tn. AK dan Ny. H untuk mencatat apa saja yang

sikonsumsi sehari-hari, kami juga melakukan food recall via telphone

setiap malam pukul 19.30 dan kemudian dicatat. Tujuan food recall via

telphone ini adalah untuk mengetahui apa saja yang dikonsumsi

keluarga Tn. AK (evaluasi) dan juga untuk mengingatkan apabila

terdapat kesalahan dalam pemilihan bahan pangan dan jumlah

konsumsi yang tidak sesuai dengan menu diaet rendah purin.

3.4 Hasil Intervensi

Tahap selanjutnya setelah intervensi adalah evaluasi. Evaluasi kami

lakukan pada tanggal 8 Mei 2015 pukul 15.30 – 18.00. tujuan evaluasi

adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh setelah

intervensi.

Media evaluasi yang kami gunakan adalah alat pengukur kadar asam urat

dan juga catatan dari hasil food recall via telphone yang kami lakukan

setiap hari.

Hasil dari pengecekan kadar asam urat menunjukkan penurunan walaupun

masih dalam kadar diatas normal yaitu 8 mg/dL. Tn. AK juga bercerita

bahwa keluhan yang dialaminya seputar nyeri-nyeri pada beberapa bagian

tubuhnya juga mulai berkurang.

Gambar 7. Lembar catatan makanan yang dimakan sehari-hari

Menurut catatan hasil recall dan dicocokkan dengan lembar catatan

makanan yang dimakan sehari-hari yang telah kami minta kepada sdr. DW

untuk mencatatnya menunjukkan bahwa Tn. AK dan Ny. H menjalankan

diet rendah purin dengan baik. Kepatuhan ini disebabkan oleh adanya

kemauan dari Tn. AK dan Ny. H untuk hidup lebih sehat dan juga

didukung dengan daftar menu diet rendah purin yang telah kami berikan.