III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

26
1. MENGANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN 2. PROSES PERENCANAAN KEUANGAN 3. PERENCANAAN KAS: ANGGARAN KAS 4. PERENCANAAN LABA: LAPORAN2 PRO FORMA 5. MENYIAPKAN LAPORAN LABA RUGI PRO FORMA 6. PENYIAPKAN NERACA PRO FORMA 7. TUGAS2 TERSTRUKTUR III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

description

III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN. 1. MENGANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN 2. PROSES PERENCANAAN KEUANGAN 3. PERENCANAAN KAS: ANGGARAN KAS 4. PERENCANAAN LABA: LAPORAN2 PRO FORMA 5. MENYIAPKAN LAPORAN LABA RUGI PRO FORMA 6. PENYIAPKAN NERACA PRO FORMA 7. TUGAS2 TERSTRUKTUR. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Page 1: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

1. MENGANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN

2. PROSES PERENCANAAN KEUANGAN3. PERENCANAAN KAS: ANGGARAN KAS4. PERENCANAAN LABA: LAPORAN2 PRO

FORMA5. MENYIAPKAN LAPORAN LABA RUGI

PRO FORMA6. PENYIAPKAN NERACA PRO FORMA

7. TUGAS2 TERSTRUKTUR

III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Page 2: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

MENGANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN Fokus arus kas bagi perusahaan: 1. Arus kas operasi: digunakan dalam

pembuatan keputusan managerial. 2. Arus kas bebas: dipantau oleh para

partisipan pasar modal. Aspek penting dalam perhitungan

arus kas: depresiasi. Depresiasi: alokasi biaya historis atas

aset2 tetap pada akhir waktu.

Page 3: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

MENGANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN Depresiasi untuk tujuan2 pajak diten

tukan dengan menggunakan sistem pemulihan biaya percepatan yang dimodifikasi (MACRS).

Nilai suatu aset yang dapat didepresiasi adalah biaya penuh, termasuk pengeluaran untuk instalasi.

Berlakunya suatu aset dapat didepresiasi: berakhirnya periode waktu suatu aset didepresiasi.

Page 4: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Metode Depresiasi Untuk tujuan pelaporan keuangan, metode

depresiasi meliputi: garis lurus, saldo penurunan-ganda, jumlah-angka2-tahun.

Untuk tujuan2 pajak, aset2 dalam 4 kelas kelas2 kekayaan MARCS didepresiasi dengan metode saldo menurun ganda (200%), menggunakan ketentuan setengah tahun & pemberlakuan garis lurus ketika berlebih.

Persentase yang mendekati (direntetkan terhadap persen keseluruhan terdekat) dihapus setiap tahun bagi 4 klas2 kekayaan pertama.

Persentase depresiasi untuk n-tahun klas aset ditentukan selama n+1 tahun.

Page 5: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Persentase Depresiasi yang Berkelanjutan dengan Tahun Pemulihan Menggunakan MACRS untuk 4 Klas Kekayaan PertamaTahun Pemulihan

3 Tahun 5 Tahun 7 Tahun 10 Tahun

1 33% 20% 14% 10%2 45 32 25 183 15 19 18 144 7 12 12 125 12 9 96 5 9 87 9 78 4 69 610 611 4

Total 100% 100% 100% 100%

Page 6: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Mengembangkan Laporan Arus Kas Arus kas perusahaan (Gambar 3.1), dibagi 3: 1. Arus2 operasi: arus kas masuk & keluar

yang secara langsung berhubungan dengan penjualan & produksi produk & jasa perusahaan.

2. Arus2 investasi: arus kas yang berkaitan dengan pembelian & penjualan aset2 tetap & invstasi ekuitas dalam perusahaan lain.

3. Arus2 pembelanjaan: dihasilkan dari transaksi2 pembelanjaan utang & ekuitas.

Page 7: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Klasifikasi Arus Masuk & Arus Keluar Kas

1. Arus2 masuk (sumber) kas: penuruan dalam aset, kenaikan dalam kewajiban, keuntungan bersih setelah pajak, depresiasi & beban nonkas lainnya, & penjualan saham.

2. Arus2 keluar (penggunaan) kas: penaikan dalam aset, penurunan dalam kewajiban, kerugian bersih, pembayaran dividen, & pembelian kembali atau penarikan saham.

Ada 5 poin tambahan ttg klasifikasi arus kas .

Page 8: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Penyiapan Laporan Arus2 kas

Laporan arus2 kas selama periode tertentu dikembangkan menggunakan laporan laba rugi selama periode tsb., bersama dengan neraca awal & akhir periode.

Semua arus kas masuk (+), semua arus kas keluar (-).

Laporan arus kas digunakan untuk menilai apakah perkembangan yang terjadi berlawanan dengan kebijakan perusahaan.

Page 9: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Arus Kas Operasi (OCF)

OCF: arus kas yang dihasilkan dari operasi 2 nomal– memproduksi & menjual output barang2 atau jasa2.

OCF = NOPAT + Depresiasi. NOPAT = EBIT x (1-T). OCF = [EBIT x (1-T)] +

Depresiasi.

Page 10: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Arus Kas Bebas (CFC) FCF: jumlah arus kas yang

tersedia bagi para investor (para kreditor & para pemilik).

FCF = OCF – NFAI – NCAI. NFAI = Perubahan dalam aset

tetap bersih + Depresiasi. NCAI = Perubahan dalam aset

lancar – Perubahan dalam (AP + accruals).

Page 11: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

PROSES PERENCANAAN KEUANGAN Perencanaan keuangan : aspek penting atas operasi perusahaan karena menyediakan peta jalan untuk mengarahkan, mengoordinasi, & mengendalikan tindakan2 perusahaan untuk mencapai tujuan2-nya.

Dua aspek penting proses perencanaan keuangan:

1. Perencanaan kas: penyiapan anggaran kas.

2. Perencanaan keuntungan: penyiapan laporan2 pro forma.

Page 12: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

PROSES PERENCANAAN KEUANGAN Proses perencanaan keuangan: perencanaan keuangan jangka panjang (strategis).

Perencanaan jangka panjang digunakan sebagai formulasi pedoman perencanaan & anggaran jangka pendek atau operasi.

Rencana2 & anggaran2 jangka pendek mengimplementasikan tujuan2 strategis jangka panjang.

Page 13: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Perencanaan2 Keuangan Jk Panjang (Strategis)

Perencanaan jangka panjang: tindakan2 & antisipasi keuangan yang direncanakan perusahaan yang berpengaruh atas tindakan2 tsb. selama periode 2 – 10 tahun.

Perencanan jangka panjang mempertimbang-kan usulan pengeluaran untuk aset2 tetap, aktivitas2 R&D, tindakan2 pengembangan pemasaran & produk, struktur modal, & sumber2 pembelanjaan utama.

Page 14: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Perencanaan2 Keuangan Jangka Pendek (Operasi)

Perencanaan2 keuangan jangka pendek menspesifikkan tindakan2 keuangan jangka pendek & antisipasi dampak tindakan2 ini (1-2 tahun).

Input kunci: taksiran penjualan & berbagai bentuk data operasi & keuangan.

Output kunci: jumlah anggaran operasi, anggaran kas, & laporan keuangan pro forma.

Page 15: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

PERENCANAAN KAS: ANGGARAN KAS Anggaran kas, atau taksiran kas: laporan

arus masuk & arus keluar kas yang direncanakan perusahaan.

Anggaran kas dirancang meliputi periode 1 tahun, dibagi ke dalam interval waktu yang lebih kecil (biasanya berbasis bulanan).

Input kunci: taksiran penjualan. Taksiran penjualan berdasar pada analisis

data eksternal, data internal, atau kombinasi dari keduanya.

Page 16: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Taksiran Penjualan 1. Taksiran eksternal: berdasar pada

penga-matan hubungan antara penjualan perusa-haan & indikator2 ekonomi eksternal kunci.

2. Taksiran internal: konsensus taksiran penjualan melalui saluran2 penjualan perusahaan.

3. Kombinasi data taksiran eksternal & inter-nal untuk membuat taksiran penjualan akhir.

Format umum anggaran kas: Tabel 3.7.

Page 17: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Menyiapkan Anggaran Kas Komponen anggaran kas: 1. Penerimaan kas: semua arus kas masuk

per-usahaan selama periode keuangan tertentu. Komponen penerimaan kas: penjualan kas, pengumpulan AR, & penerimaan kas lainnya.

2. Pengeluaran kas: semua pengeluaran kas oleh perusahaan selama periode keuangan tertentu. Komponen pengeluaran kas: 10 rek.

Depresiasi & beban nonkas lain tidak termasuk dalam anggaran kas.

Page 18: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Format Umum Anggaran KasDeskripsi Januari Februar

i… Novemb

erDesem

berPenerimaan kas XXX XXX XXM XXT Pengeluaran kas

XXA XXH … XXN XXU

Arus kas bersih XXB XXI XXO XXV Kas awal XXC XXD XXJ XXP XXQKas akhir XXD XXJ XXQ XXW Saldo kas minimum

XXE XXK … XXR XXY

Pembelanjaan total yang dibutuhkan

XXL XXS

Kelebihan saldo kas

XXF XXZ

Page 19: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Menyiapkan Anggaran Kas Arus kas bersih perusahaan ditemukan

dengan mengurangkan pengeluaran kas dari peneri-maan kas dalam setiap periode.

Langkah berikutnya: tambahkan kas awal dengan arus kas bersih perusahaan untuk menentukan kas akhir setiap periode.

Langkah terakhir: mengurangkan saldo kas minimum yang dikehendaki dari kas akhir untuk menemukan pembelanjaan total yang dibutuhkan atau saldo kas berlebih.

Page 20: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Evaluasi Anggaran Kas

Anggaran kas mengindikasikan apakah kekurangan atau surplus kas diharapkan dalam setiap bulan yang ditutup dengan taksiran tsb.

Pada umumnya pada saat terjadi kekurangan kas perusahaan diasumsikan pertama akan menjual surat2 berharga & kemudian meminjam dengan utang wesel jika pembelanjaan tambahan dibutuhkan.

Page 21: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

Memasukkan Ketidakpastian dalam Anggaran Kas Dua cara memasukkan ketidakpastian

dalam anggaran kas: 1. Menyiapkan beberapa anggaran kas

berdasarkan taksiran pesimistik, paling dikehendaki, & optimistik.

2. Dengan menggunakan beberapa anggaran kas, berdasar skenario yang berbeda, akan memberika manager keuangan perasaan risiko dari berbagai macam alternatif.

Analisis ini disebut analisis skenario.

Page 22: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

PERENCANAAN KEUNTUNGAN: LAPORAN2 PRO FORMA

Laporan2 pro forma: laporan2 laba rugi & neraca yang diproyeksikan, atau ditaksir.

Dua input yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan2 pro forma:

1. Laporan2 keuangan selama tahun sebelumnya.

2. Taksiran penjualan selama tahun mendatang.

Page 23: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

MENYIAPKAN LAPORAN LABA RUGI PRO FORMA

Metode paling sederhana: metode-persen-penjualan.

Metode tsb. menaksir penjualan & kemudian menghitung berbagai macam item laporan laba rugi sebagai persentase atas penjualan yang diproyeksikan.

Persentase yang digunakan seperti persentase penjualan untuk item2 itu pada tahun sebelumnya.

Kelemahan metode ini: asumsi bahwa semua biaya2 & beban2 perusahaan variabel.

Page 24: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

MENYIAPKAN NERACA PRO FORMA Semua rekening neraca diestimasi sebagai persentase yang kaku terhadap penjualan.

Pendekatan yang lebih baik & populer adalah pendekatan penyesuaian, yang mana perusahaan mengestimasi nilai rekening neraca tertentu & menggunakan pembelanjaan eksternalnya sebagai bilangan penyeimbang, atau “penyambung”.

Page 25: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

EVALUASI LAPORAN2 PRO FORMA Letak kelemahan metode persentase penjualan dalam penyusunan laporan2 pro forma:

1. Kondisi keuangan perusahaan masa lalu adalah indikator yang akurat di masa mendatang.

2. Variabel2 tertentu dapat dipaksa untuk mengambil nilai2 tertentu yang “dikehendaki”.

Page 26: III. ARUS KAS & PERENCANAAN KEUANGAN

TUGAS2 TERSTRUKTUR

Halaman 139, Problems Nomor: P3-4, P3-5, P3-6, P3-7, P3-8, P3-9, p3-11, p3-13, p3-16, p3-17.

Selamat mencoba.

Terima kasih & wasalam.