Melepas Aceh?

Ariel Heryanto

lSAL \ .....

onalism~ Indonesia secara umum. pakim , ~eka.d,.;·.angq.n~p.nga1l:' 'U' S I I L • • • cita-C!ta,. dtau proyek' ketj.a

sarna. ¥ifip ,Sv,mP.aJt, P~1-'­, "BANYAK . orang merasa sea- cia, ,~kraSi" ata# 'triforma-' . kan-akan IndOnesia' it'lL ,sudah ada si, S~u4 ,int sem,a'C~.m ~r

KARENA berkepanjllngan, kon- lierabad-abad, turun-temuT:tin diwa~ i tlJl,tuk menya1fiQil( '~a .. de~ ! , flik di, Aceh menjadi , sangatrumit. riska,n para leluhur kePaif,O. kita . .'Se,- pan, dan bukq..n.; makluT7iat, ! ~.; , Tetapi di , balik kerumitan itu ada akan-akan ini barang "milik Mia'" teritdng' masa laJ:u'atau kini. r.

dua p!{rkara menonjol. Pertarna, dan sekaligus identit~tama "kita" , Akan tetaPi tid.ak demi/(ian , persQ(llan materi dan: kea4ilan. Ke- s!?cllra alamiah ataubiologis, seperti pemaJui,man . umum, , apalagi

kayaan alam di Ace~ diboyong ke- tt!arna kulit. Diasu17'1Sikan "kita II' ini dalam lniJcu pelajarall;sejqrU.h luar Aceh oleh negara, dan sebagai' ' b~lui.k "memiliki" warisan tersebut di sekolah. Nasion Indonesia imbalannya peni~andcin keke- , secara utuh (termasuk Aceh, Papua, dikisahkan dan dihayati se­rasan dibawa1!UlSUk; ke Aceh. .' dan seterusnya) untuk masa tidak akan-akan seb(lgai, barang jci_

Kedua, persoalan sebuah mitos di terbatas. Maka bila ada yang di- di, dan ' ' b.erbentuk ~. kalangan umum·di Indonesia, yakni ' anggap mengancam Indonesia, "ki- NKRI. · bukan" , -nasionalisme. Pantaskab Indonesia ta" berhak, bahkan wajib, membela In~ melepdskan Aceh dengan ikhlas dan mati-matian. Bila . perlu dengan s.antai? Sesantai pegawai iniigrasi menggunakan kekerasan untuk

'melayani ' seorang warga negara inengganyang "musuh" sampai yang ingin ganti paspor atau pindah haneur lebur dan turun-temurun! kewaTganegaraan? Banyak orang Para sarjana sudah lama menya-i..ndonesia bersimpati pada rakyat daTi betapa merisaukan pandangan . Apeh dalam persoalan pertama ~i seperti itu. Sutan Takdir Alisjah­atas, tetapi mati-matian ' menolak bana memberikan peringatan demi­terlepasnya Aceh daTi Negara Ke- kian di tahun 1930-an, dan Ben satuan Republik Indonesia (NKRI). Anderson tahun 1990-an. Mereka Mengapa? tidak anti-nasionalisme. Bagi me-

Karena soal pertama sudah ba- reka, nasionalisme, merupakan se­nyak dibahas, berikut ini disajikan suatu yang indah dan beradab, se- danseterusnya: Ak:ibcltrcinlr:uft'!Ja renungan untuk soal yang kedua. lama dipahami sesuai dengan se- mahaman itu, masih Yang dipersoalkan di sini bukan ka- jarah pertumb'Uhannya! Yang dina- kini dalam perdebatan sus Aceh itu sendiTi, tetapi nasi- makan "bangsa Indonesia" meru- asasi, kewarganegar.aan,

• '1:" . !., .

, . . '.-.

i " " )

t

•••

an nasion berjalan mulus dan utuh. Pemisahan, India daTi Pakistan (1947) merupakan contoh yang pahit. Tetapi ini

, ' djanggap pili~n terbaik bagi , . ' ",," ;'semua pihak. Tercerainya Si­

,.r-,

,'ngapura daTi Malaysia (1965) disertai air mata. Tidak ter­bayang Singapura akan ber­tahan hidup. . Sebagai angan-angan, na­

sionalisme bisa menjadi ke­kuatan pemersatu dan pem­bebasan. Tetapi juga bisa menjadi mitos yang brutal. Fasisme Jerman merupakan contoh [anatisme nasional yang membabibuta. Terluka­nya martabat nasionalisme .tf;rman yang kalah perang du­nUl, frustrasi terhadap keku­rangannya diTi sendiTi, dan tekad berbenah din, telah me­lahirkan tindak kebiadaban luar biasa terhadap sebagian daTi "bangsa sendiTi" yang di­anggap sumber masalah.

Hampir s~ua kekerasan politik berskala besar punya

kisah serupa itu, termasuk Kamboja (1970-an) dan Indonesia (1960-an) . Semuanya dilancarkan demi "me­

TIDAK semua proyek pembentuk- nyelamatkan" bangsa daTi ancaman

mara bahaya yang harus dihancur- nasionalisme adikuasa, berna11l4 kan. Serangan AmeTika 'ke Irak, dan " AmeTika Serikat. ' Unf{Uk ' mem ' sekarangoperasi militer ' di Aceh . . bangkitkan kembali ',hai-ga:"diH' ,in&j tidak persis sarna, tetapi pantas di- ' kekerasan terhadap "musuh" ~l'll., kaji dalam kerangka perbandingan dinyatakan dramatis di depan: ka-demikian. mera media massa global. .Kala'U I

Banyak orang melihat serangan ~osok musuh itu masih tidak }eld$,r-(\' Amerika ke Irak sebagai ilham b(lgi' maka dipilihlah kamDing -hitaM: ' operasi militer di Ace, h . Bukan ha~ ' yang ada, atau dibuatseakfln-'*c:.t£t nya karena tbaktunya yang dekat, sudah jelas. Tidak kebetulan, yq~~!f/ tetapi dalamhal menolak perpan1 dijadikan musuh 'utariuiAmeri1C4~ ~ jangan perundingan, mengabaikati adalah bekas "orang' sendiri" ;dat1.::~ pendapat umum, cara melibatkan Perang Dingin melawan Komunis'~ , thartawan, dan menggunakan prb- ' me: Dsama bin Laden dan sa.dd.a.fA"": paganda lewat media. Kebetulan Hussein. " 1" "

Irak dan Aceh sama-sama 'punya Karena kuatnya salah kaprrili,.: : sejarah peradaban yang tinggi, ku~ paham nasionalisme di negeri k:i~ :~; atnya Islamnya, dan kekayaan ,sum- bisa dimaklumi bila tuntut.an ber­ber alamo Tetapi ' ada yang menolak pisah daTi Indonesia (biar pun setaro . perbandingan demikian, karena nonkekerasan) dianggap lebih 17Uf..' ~ I

Irak bukan bagian daTi nasion Ame- nyakitkan daTipada usaha me'rebut . rika Serikat, seperti Aceh b(lgi In- . pemerintahan di JakG.rta' tanpd " donesia. Setiap kajian perbandingan mengancam keutuhan Indonesia, : ada batasnya, tetapi kasus Ame- Agaknya inilah alasan pemerinta1i:' rika/lrak tldak serta-merta menjadi Megawati merestui serangan ke tidak relevan. Aceh, walau mengecamserlnta,n " .

Sewaktu menyerang Irak, Amerika ke Irak. Demi mitos yang Amerika merasa sedang menyela- sama, masyarakat yang kTitis ter- ~ ' matkan bangsanya (dan dunia!) daTi hadap pemerir/.tah Megawati tidak ancaman terorisme. Kor6an serang- bersemangat .mengecam TNI, apa- . an 11 September 2001 bukdn hanya lagi membuka pas pendaftaran SJl- : kota, dan manusia daTi berb(lgai ke- karelawan perang membela rakyat .. bangsaan, tetapi harga diTi sebuah Aceh . •

KOMP.~ S PEMIMPIN UMUM' JAKOB OETAMA WAKIL PEMIMPIN UMUM' ST ,sULARTO AGUNG ADIPRASETYO PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB' SURYOPRATOMO PEMIMPIN RlDAKSI: BAMBANG SUKARTIONO, RIKARD BAGUN REDAKTUR SENIOR: AUGUST PARENGKUAN, NINOK LEKSONO REDAKTUR PELAKSANA: TRIAS KUNCAHYONO WAKIL REDAKTUR.PELAK~ SANA: TAUFIK H. M'IHARDJA SEKRETARIS REDAKSI: RETNO BINTAliTi WAKII: SEKRETARIS REDAKSI: MAMAK SUTAMAT, OEMARSAMSURI 'STAF REDAKSI: G.M. , INQRAWAN SM, TOTOK POERWANTO, KARTONO RYADI, BAM BANG S.P. , J.B. KRISTANTO, JULIUS POURWANTO, TONY D. WIDIASTONO, BRE REDANA, JAMES LUHULIMA, FITRISIA M, SRI HARTATI, RUSDI , ',

, AMRAL, IRVING R. NOOR, ABUN SANDA, FANDRIYUNIARTI , DEDI MUHTADI , NINUK PAMBUDY, EFIX MULYADI, AGNES ARISTIARINI, AGUS HERMAWAN, NUGROHO F. ULJ"<.Ji j\ .M , DEWABRATA, BANU ASTONO, ANDI, SURUJI, DIRMAN THOHA, M. ,NASIR, IBRAHIMSYAH RAHMAN, SIMON SARAGIH, MARCUS SUPRIHADI , ARBAIN RAMBEY, DJOKO POERNOMO, JIMMY W.P., MARKUS DUAN ALLO, IRWAN GUNAWAN, ·REINHART SIMANJUNTAK, MOCH. S. HENDROWIJONO, JIMMY S.HARIANTO, M, SYAFE'I HASSANBASARI, DUDY SUDIBYO, TD ASMADI. J. OSDAR, MARULI TOBING, H.D.P MUIS. ANSEL DA LQPEZ, RUDY BADIL, GUNAWAN SETIADI, BOB HUTABARAT, M'UH.SUDARTO JS, DIAHMARSIDI , IRWAN JU~IANTO , EKO ~ARYONO, HERMAN' DARMO, CHRIS PUDJIASTUTI, YESAYAS '~ I OKTOVIANUS, BUDIARTO SHAMBAZY, WIDI KRASTAWAN , MANUEL KAISIEPO, MARIA HARTININGSIH, HASANUDDIN, HENDRY CH . BANGUN. PIETER P. GERO, JULIAN SIHOMBING. PRAMONO BS, LIM RENE L. PATTIRADJAWANE. MYRNA RATNA M, BUDIMAN TANUREDJO. ANTON SANJOYO, ANWAR HUDIJONO, SOELASTRI, ELLY ROOSITA, ATIKA WALUJANI M, CORDULA M. KUNTARI, R. ADHI ,'V

KUSUMAPUTj!A, H. WITDARMON.O. SALOM,O SIMANUNGKALlT, C, WINDORO A.T, BAMBANG WISUDO p. BAMBANG WAHYU W, MOHAMMAD BAKIR, KENEDI NURHAN, MULYAWANKARIM, MOHAMAD , KORANO I<IICHOLASH LSM, CLARA WRESTI, AGNES SWETTA PANDIA, DODY WISNU PRIBADI , PUTU FAJAR ARCANA. YUNAS SANTHANI AZIS, FERRY IRWANTO. ELOK DYAH MESSWATI. SUBUR , , ; TJAHJONO. IDA SETYORINI, JOJCE TAURIS SANTI, FERRY SANTOSO, RATIH P. SUDARSONO, SUHARTONO, NASRULLAH NARA, BUYUNG WIJAYA KUSUMA, A, MARYOTO, PINGKAN HITA DUNDU, EUDES IMAM PRIHADIYOKO. SYAHNAN RANGKUTI, NASRU ALAM ~ZIS DAERAH: RAKARYAN SUKARJAPUTRA. JEAN RIZAL LAYUCK (JiANDUNG) , FX PUNIMAN (BOG OR), BAMBANG SIGAP SUMANTRI, P. TR'I.AGUNG KRISTANTO, EDDY HASBY, W.lNARTO I;tERUSANSONO, YOVITA ARIKA (SEMARANG), HARrADI SAPTONO, THOMAS PUDJO WIDIJANTO (YOGYAKARTI'l . ARDUS NTS (PURWOKERTO). A.W. SUBARKAH, TJAHJA GUNAWAN DIREDJA. ABDUL LATHIEF (SURABAYA), SYAMSUL HAD I (JEMBER), BRIGITA ISWORO LAKSMI (DENPASAR), • , I)

DAMYAN GODHO. FRANS SARONG (KUPANG). KHAERUL ANWAR (MATARAM), PEPIH NUGRAHA, RENY SRI AYU TASLIM (MAKASSAR), YAMIN INDAS (KENDARI), FREDY ROEROE (MANADO), I NO (BALlKPAPAN), ALFRIDEL JINU (PALANGKARAYA), MUHAMMAD SYAIFULLAH (PONTIANAK) ,PASCAL BIN sAJU (BANDAR LAMPUNG) , AGUS MULYADI (PALEMBAHG), NASRUL i . THAHAR (JAMBI), AHMAD ZULKANI (MEDAN), SJAMSUL KAHAR, NADJMUDDIN OEMAR (BANDA ACEH), SURYA MAKMUR NASUTION (BATAM), YURNALDI (PADANG) KEPALJ. L!TBANG: DANIEL . 'NAI.NGGOLAN, TERINIIRIANI , SINTHA RATNAWATI. F. HARIANTO SANTOSO. KRISHNA P. PANOLIH, BAMBANG SE,TIAWAN. ANUNG WENDYARTAKA ' "

KANTOR REDAKSI: JL. PALMERAH SELATAN 26·28, JAKARTA 10270 TELEPON: 534 7710120/30 , 530 2200 FAX: 548 6085 ALAMAT SURAT (5ELURUH BAGIAN): P.O. BOX 4612 JAKARTA 12046 ALAMAT PENERBIT: PT KOMPAS MEDIA NUSANTARA SURAT IZIN USAHA PENERBITAN PERS: SK MEN PEN NO. 013/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985 TANGGAL 19 NOVEMBER 1985. SERTA KEPUTUSAN LAKSUS PANGKOPKAMTIBDANO. 103/PC/1969 TANGGAL 21 JANUARI1969 PERCETAKAN: PT GRAMEDIA ISSN 0215 • 207X 151 DI WAR TANGGUNG JAWAB PERCE"J:AKAN

PEMIMPIN PERUSAHAAN: LUKAS .WIDJAJA MANAJER IKLAN: LUKAS WIDJAJA MANAJER SIRKULASI: SUGENG HARI SANTOSO TARIF IKLAN: MINI RP 40.000/ BARIS (MIN. 2·BRS.( MAKS. 10 PUKUL 16.00 WIB BAG IAN IKLAN: JL. qAJAH MADA 109·110A, JAKARTA 11140 TELEPON: 260 1234 (14 SALURAN), 260 1555 (14 SALURAN) FAX: 260 1611 SENIN SID JUMAT OB'.30 :16~00 , SABTU

~~,.3g0~;:g~Og~~J~3~~,~OG\~g~'O~:~G1~~4~~T!:CABJ~~~~G~!~U~~~~(~~N~2~A:'~~J:J~LK:RA,!:~~~~~,~~j5~~~~~~~~:~!g!~~~L<i~~~S~~2~~~t~~~~17T~~~:g~: (~6E~~~t~DB\~~;~ • SETIAP ARTIKEL ATAU TULISAN YANG DIKIRIM KE REDAKSI HENDAKNYA DITIK DENGAN SPASI RANGKAP, MAKSIMAL LIMA HALAMAN KUARTO, DITANDATANGANI, DAN DISERTAI

,. SPLAY/1KOLOM RP 30.000/MMK; DUKA CITA SID 200 MMK RP 29,000/ MMK; BELUM TERMASUK PPN 10%, PEMBAYARAN 01 MUKA.,IKLAN DUKA CITA UNTUK DIMUAT BESOK DAPAT DITERiMA SA~PAI ' . '. ~~

NGGU 13.00'16.00; LOBBY GEDUNG KOMPAS GRAMEDIA. JL. PALMERAH SELATAN 26·2B, JAKARTA 10270 TELEPON: 5347710/201:30 PESAWAT 5462,5464 FAX: 536 2426 SENIN SID JUMAT " •• : SID 1239 FAX: 260 1622 HARGA LANGGANAN: DI PULAU JAWA RP 56,000/BULAN, WAR PULAU JAWA RP 57,ODO/BULAN REKENING: BNI1946 JAKARTA KOTA NO. 004868,007. BRI JAKARTA KOTA r j

DAN 260 1555 ONLINE: HTTP://WWW.KOMPAS.COM E-MAIL: KOMPAS @KOMPAS.COM '. / .

(KALAU ADA, CANTUMKAN NOMOR TELEPON DAN FAKSIMILE) ,:r~

'-,

'-<

• .:J J-

Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>