II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger...

22
7 II. LANDASAN TEORI A. Signaling theory Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan keuangan. , Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan

Transcript of II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger...

Page 1: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

7

II. LANDASAN TEORI

A. Signaling theory

Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan

menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya

asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan

tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada

pengguna laporan keuangan.

,Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang

bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang

sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa

perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal

menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk

mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui

laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi

konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip

ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan

Page 2: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

8

membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva

yang tidak overstate.

Menurut Immaculatta (2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh

kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan.

Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi

yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek

perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan.

Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang

dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan

tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang

yang dimiliki.

Teori signal juga dapat membantu pihak perusahaan (agen), pemilik

(principal), dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan

menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk

memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi

keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agen), perlu mendapatkan

opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan

keuangan (Jama’an, 2008).

B. THE MODERN THEORY OF CORPORATE CONTROL

Teori ini menjelaskan kegiatan perusahaan berupa merger dan akuisisi yang

marak pada sekitar tahun 1980-an. Makalah pertama yang menjelaskan

tentang phenomena teori modern dari control perusahaan dibuat oleh Bradley

Page 3: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

9

(1980), yang mempelajari performa penawaran harga saham perusahaan yang

menjadi target pengambilalihan . Dalam penelitiannya Bradly menemukan bahwa

perusahaan - perusahaan yang menjadi target meningkat sekitar 30% segera begitu

penawaran dibuka, dan akan tetap pada posisi sekitar itu sampai proses akuisisi ini

benar-benar terjadi atau dibatalkan. Dalam penelitiannya juga ditemukan

bahwa, jika tidak ada hal yang mengejutkan atau hal - hal baru, 51% dari

target shares akan kembali ke harga normal/awal segera setelah

pengambilalihan selesai.

Yang menjadi hal penting dalam hasil ini adalah bagaimana motivasi dari manager yang

menawar perusahaan ketika mereka mengumumkan pengambilalihan

penawaran. Berdasarkan penelitian Bradly, kebanyakan observers

mengasumsikan bahwa penawaran perusahaan memerlukan taruhan

mayoritas untuk “menjarah” mengambil keuntungan sebesar-besarnya setelah

pengambilalihan diumumkan. Temuan Bradley menjadi inkonsisten

berdasarkan penjelasan ini. Jelas sekali penawar yang berhasil tidak menjarah

perusahaan karena hal ini dikarenakan harga bagian yang tidak dijual terlalu

jauh jaraknya dengan harga mereka sebelum harga penawaran. Dilain pihak,

sejak harga dari bagian yang tidak dijual jatuh, penjual akan menawarkan

sejak pengambilalihan selesai. Para penawar menderita capital loss pada

bagian yang mereka beli dari pada untung.

Kontribusi terbesar Breadly adalah pada penjelasan ini. Dalam model

teorinya diasumsikan bahwa manager perusahaan penawar akan mengumumkan

tender penawaran awal dalam upaya mengontrol aset dan operasi dari target

Page 4: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

10

perusahaan yang sedang berjalan. Ketika control selang penawaran dari

target, yang baru, strategi operasi bernilai tinggi akan diimplementasikan dan

perusahaan penawar akan mendapatkan profit dari pengontrolan target yang

efesien. Sepertinya memang teori ini tidak cukup revolusioner, tetapi

implikasinya terhadap keuntungan ekonomi dari pasar yang tidak terbatas dan

karena hal itu memberikan penjelasan observasi prilaku dalam pasar dengan

baik.

C. Merger

Merger berasal dari kata “mergere” ( latin ) yang arti nya ( 1 ) bergabung

bersama, menyatu, berkombinasi ( 2 ) menyebabkan hilang nya identitas

karena terserap atau tertelan sesuatu. Istilah merger sendiri bisa dipakai

secara luas untuk menggambarkan penggabungan suatu objek. Bedasarkan

terminologi dapat didefenisikan bahwa merger adalah penggabungan dua

usaha atau lebih perusahaan yang kemudian ada satu perusahaan yang tetap

hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan

aktivitasnya atau bubar.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 22 mendefinisikan

merger sebagai bentuk dari penggabungan usaha, yang merupakan penyatuan

dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena

satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali

atas aset dan operasi perusahaan lain. Dalam PSAK nomor 22 ini dinyatakan

bahwa penggabungan usaha dapat mengakibatkan terjadinya legal merger.

Page 5: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

11

Suatu legal merger biasanya merupakan merger dua badan usaha melalui

salah satu cara berikut :

1. Aset dan kewajiban dari suatu perusahaan dialihkan ke perusahaan lain

dan perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan.

2. Aset dan kewajiban dari dua atau lebih perusahaan dialihkan ke

perusahaan baru dan kedua perusahaan yang melakukan pengalihan

tersebut dibubarkan.

Menurut Pemerintah RI No. 27 tahun 1998, Merger adalah perbuatan hukum

yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri

dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang

menggabungkan diri menjadi bubar. Merger adalah salah satu bentuk absorsi

atau penyerapan yang dilakukan oleh satu perusahaan terhadap perusahaan

yang lain. Pada sebagian kasus merger, perusahaan yang memiliki ukuran

yang lebih besar yang dipertahankan hidup dan tetap memepertahankan nama

dan status hukumnya. Sedangkan perusahaan yang berukuran kecil atau

perusahaan yang di merger akan menghentikan aktivitas atau dibubarkan

sebagai badan hukum. Pihak yang menerima pengalihan dinamakan surviving

firm. Sementara itu perusahaan yang berhenti dan bubar setelah terjadinya

merger dinamakan merged firm. Surviving firm dengan sendirinya akan

memiliki ukuran yang semakin besar karena seluruh aset dan kewajiban dari

merger firm akan dialihkan kepada surviving firm. Pemegang saham atau

pemilik dari merged firm akan tetap memiliki saham perusahaan hasil merger

(surviving firm) melalui pertukaran atau penggantian saham, kecuali jika

Page 6: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

12

saham tersebut diperjual belikan dipasar modal, maka harga yang disepakati

didasarkan pada harga pasar masing-masing saham.

Gambar 2.1 Skema Merger

1. Tipe Merger

Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi

menjadi empat kelompok (Sartono, 2001) :

a. Merger Horisontal

Merger horisontal terjadi bila suatu perusahaan menggabungkan diri

dengan perusahaan yang ada pada satu jenis usaha yang sama. sebuah

perusahaan telekomunikasi melakukan merger dengan perusahaan

telekomunikasi lainnya, dimana sekarang ini yang sedang hangat

diperbincangkan adalah merger antara perusahaan XL dengan Axis

dimana kedua perusahaan memiliki usaha dalam bidang yang sama

yaitu penyedia jasa telekomunikasi.

b. Merger Vertikal

Merger vertikal terjadi bila sebuah perusahaan melakukan

penggabungan dengan perusahaan yang masih memiliki keterkaitan

Bank Danamon

Bank Duta

Bank Danamon

Page 7: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

13

dengan usahanya. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan penghematan

biaya operasi karena perusahaan memiliki akses langsung ke hulu

maupun hilir usaha. Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan

pengecoran baja melakukan penggabungan usaha dengan suppliernya.

Atau bisa juga sebuah perusahaan pengolahan hasil pertambangan

melakukan merger dengan perusahaan distributor dan pemasarannya.

c. Merger Eksistansi Pasar

Merger dan eksistensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua

atau lebih perusahaan untuk secara bersama – sama memperluas area

pasar. Tujuan merger ini terutama untuk memperkuat jaringan

pemasaran bagi produk masing – masing perusahaan. Merger eksistensi

pasar biasanya dilakukan oleh perusahaan – perusahaan lintas negara

dalam rangka ekspansi dan penetrasi pasar.

d. Merger Kongeneric

Merger Kongeneric adalah penggabungan dua usaha yang sejenis tetapi

mempunyai produk yang berbeda. Contoh sebuah perusahaan komputer

melakukan merger dengan perusahaan software, dua perusahaan

memiliki bidang usaha yang sama yaitu dalam bidang teknologi tetapi

mereka memproduksi barang yang berbeda.

e. Merger Konglomerat

Merger Konglomerat yaitu penggabungan usaha dari dua atau lebih

industri yang sama sekali tidak terkait. Contoh perusahaan

pertambangan membeli perusahaan real estate.

Page 8: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

14

D. Akuisisi

Kata akuisisi menurut Moin (2003) berasal dari kata acquisito (Latin) dan

aquistion (Inggris), makna harafiah akuisisi adalah membeli atau

mendapatkan sesuatu atau objek untuk ditambahkan pada sesuatu atau objek

yang telah dimiliki sebelumnya. Akuisisi dalam terminologi dapat diartikan

akuisisi merupakan suatu bentuk pengambilalihan kepemilikan atau

pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan

dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambilalih

tetap berdiri sebagai badan hukum yang terpisah. Bila ditinjau menurut PSAK

(2004) No. 22 mendefinisikan akuisisi dari prespektif akuntansi, yaitu

akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu

perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva

netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan

aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau mengeluarkan saham.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang

Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas

mendefinisikan akuisisi sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan

hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau

sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya

pengendalian terhadap perseroan tersebut. Merger dan akuisisi merupakan

dua bentuk praktek penggabungan, yaitu penyatuan dua perusahaan atau lebih

yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena perusahaan menyatu

dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi

perusahaan lain.

Page 9: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

15

Pengedalian

Gambar2.2 Skema Akuisisi

1. Tipe Akuisisi

Tipe Akuisisi secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Akuisisi saham, terjadi ketika pemilik saham (target) menjual

sahamnya kepada pembeli/ pengakuisisi. Pada peristiwa ini, biasanya

dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan negoisasi dan penawaran

dengan pihak manajemen atau dewan direksi perusahaan target dan

selanjutnya perusahaan yang diakuisisi akan menjadi perusahaan anak

dimana kewajiban atau hutang target yang ada ditanggung oleh

pemilik baru.

b. Akuisisi Aset, dapat dilakukan dengan membeli sebagian atau

keseluruhan aktiva atau aset perusahaan lain, dimana kewajiban atau

hutang target yang ada ditanggung oleh perusahaan target. Jika

pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini

dinamakan akuisisi parsial.

PT semen Gresik

PT SemenPadang

PT SemenPadang

PT semen Gresik

Page 10: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

16

E. Motif melakukan merger dan akuisisi

Pada prisip nya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan

melakukan merger dan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi.

Motif ekonomi berkaita dengan esensi tujuan perusahaan yaitu untuk

meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham. Termasuk motif ekonomi adalah motif untuk mencapai

sinergi dan motif untuk mencapai posisi strategis. Motif strategis

dimaksudkan untuk membangun keunggulan kompetitif jangka panjang

perusahaan yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan nilai perusahaan

atau meningkat kemakmuran pemegang saham. Disisi lain, motif non

ekonomi adalah motif yang bukan didasarkan pada keinginan subjektif atau

ambisi pribadi pemilik atau manajemen perusahaan. Hanya alasan yang

bersifat ekonomis dan rasional yang bisa diterima sehingga aktivitas merger

dan akuisisi dapat dipertanggungjawabkan. Secara garis besar motif merger

dan akuisisi sebagai berikut :

1. Motif ekonomi. Merger dan akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan

jangka panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh

sebab itu seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan

untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Motif sinergi. Salah satu motivasi atau alasan utama perusahaan

melakukan merger dan akuisisi adalah menciptakan sinergi. Sinergi

merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang

lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan

sebelum merger dan akuisisi. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi

Page 11: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

17

aktivitas secara simultan dari kekuatan atau lebih elemen - elemen

perusahaan yang bergabung. Pengaruh sinergi dapat timbul dari empat

sumber, yaitu: (1) Penghematan operasi, yang dihasilkan dari skala

ekonomis dalam manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi; (2)

Penghematan keuangan, yang meliputi biaya transaksi yang lebih rendah

dan evaluasi yang lebih baik oleh para analisis sekuritas; (3) Perbedaan

efisiensi, yang berarti bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih

efisien dan aktiva perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah

merger dan (4) Peningkatan penguasaaan pasar akibat berkurangnya

persaingan (Brigham dan Houston, 2001).

3. Motif diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi perkembangan bisnis yang

dapat dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk

mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan

posisi bersaing. Akan tetapi jika melakukan diversifikasi yang semakin

jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor

yang mendukung kompetensi inti (core competence).

4. Motif non-ekonomi Aktivitas merger dan akuisisi terkadang dilakukan

bukan untuk kepentingan ekonomi saja tetapi juga untuk kepentingan yang

bersifat non-ekonomi, seperti prestise dan ambisi. Motif non-ekonomi

dapat berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan.

a. Hubris Hypothesis menyatakan bahwa merger dan akuisisi sematamata

didorong oleh motif ketamakan dan kepentingan pribadi para eksekutif

perusahaan.

Page 12: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

18

b. Ambisi pemilik untuk menguasai berbagai sektor industri. Perusahaan-

perusahaan tersebut akan membentuk konglomerasi di bawah kendali

perusahaan induk.

F. Event Study

Studi peristiwa menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari

suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu. Kandungan informasi

dapat berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news). Hipotesis

pasar efisien memprediksikan bahwa pasar akan memberikan respon pasar

positif untuk berita baik, dan respon negatif untuk berita buruk. Respon pasar

tersebut tercermin dari abnormal return positif (berita baik) dan abnormal

return negatif (berita buruk). Jika pasar meragukan kebenaran suatu

informasi, maka akan terjadi respon yang terlambat atau terdahulu karena ada

investor yang lebih menunggu hingga waktu tertentu. Studi peristiwa

berusaha mendeteksi respon pasar terhadap suatu peristiwa yang

dipublikasikan. Respon pasar tergantung dari kandungan informasi yang

melekat dalam suatu peristiwa yang diduga berdampak pada aliran kas

perusahaan dimasa mendatang.

Pengujian respon pasar terkait dengan hipotesis efisiensi informasi (kecepatan

respon pasar) dan hipotesis efisiensi keputusan (ketepatan respon pasar).

Kecepatan respon pasar disini bearti reaksi pasar bersifat segera dan serentak,

artinya abnormal return (signifikan) hanya terjadi pada satu atau dua spot

Page 13: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

19

waktu seputar pengumuman peristiwa. Abnormal return (signifikan) yang

terjadi pada semua spot waktu diseputar pengumuman peristiwa

mengindikasikan pasar bereaksi berkepanjangan dan justru menunjukkan

tidak efisien, karena terdapat pelaku pasar yang bereaksi terlalu cepat atau

terlalu lambat terhadap suatu informasi. Sebaliknya, bila tidak terdapat

abnormal return pada semua spot waktu di seputar pengumuman peristiwa

menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi atau tidak mempercayai kandungan

informasi sari suatu peristiwa yang diumumkan. Ketepatan respon pasar

terkait dengan apakah pasar bereaksi dengan benar. Ini di indikasikan dengan

arah respon pasar bersifat positif atau negatif. Indikator tersebut tampak dari

abnormal return positif untuk good news dan abnormal return negatif untuk

bad news. Reaksi pasar secara benar hanya terjadi bila investor memiliki

pengetahuan yang benar tentang suatu peristiwa sehingga ia dapat membuat

keputusan yang benar (tepat).

G. Merger dan Akuisisi dalam Undang-Undang Antimonopoli

Secara ekspisit undang - undang ini melanggar merger dan akuisisi yang

berakibat terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Hal

ini dapat diambil pula pengertian bahwa sepanjang merger dan akuisisi tidak

berakibat pada terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

maka merger dan akuisisi diperbolehkan. Mengenai hal ini pasal 28 undang-

undang antimonopoli menyebutkan sebagai berikut:

Page 14: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

20

(Ayat 1) Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan

badan usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau

persaingan usaha tidak sehat.

(Ayat 2) Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham

perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.

(Ayat 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengabungan atau peleburan badan

usaha yang dilarang sebagaimana dimaksud ayat (1), dan ketentuan mengenai

pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),

diatur dalam pemerintah.

Pasal 28 diatas dilanjutkan dengan pasal 29 sebagai berikut:

(Ayat 1) penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan

saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai aset dan

atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada

komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan,

peleburan, atau pengambilalihan tersebut.

(Ayat 2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta

tata cara pemberitahuan sebagaimana diaksud ayat (1), diatur oleh

pemerintah.

H. Reaksi Pasar

Reaksi pasar adalah segmentasi mengelompokkan pembeli berdasarkan pada

pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu

Page 15: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

21

produkuatu pasar akan bereaksi apabila di dalam pengumuman tersebut

memiliki kandungan informasi. Jika pengumuman mengandung informasi,

maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut

diterima oleh pasar. Reaksi pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat

keuntungan yang diukur dengan menggunakan harga saham.

1. Harga Saham

Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas

yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar ( out

standing securities ). Harga saham dapat juga didefenisikan sebagai harga

yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang

dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

Harga saham penutupan ( closing price ) yaitu harga yang diminta oleh

penju al atau harga perdagangan terakhir untuk suatu periode. Secara

umum, keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh

perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya.

(Abdul Halim,2005:31).

Dalam hal penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang

dipergunakan. Pertama, bila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik

saham, maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi).

Oleh karena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan

penjualan saham karena kondisi seperti ini pada masa yang akan datang

kemungkinan besar akan terjadi koreksi pasar. Kedua, apabila harga pasar

saham sama dengan nilai instrinsiknya maka harga saham tersebut dinilai

Page 16: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

22

wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. Pada kondisi demikian,

sebaiknya pelaku pasar tidak melakukan transaksi pembelian maupun

penjualan saham yang bersangkutan. Ketiga, apabila harga pasar saham

lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka saham tersebut dikatakan

undervalued (harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham

sebaiknya tetap dimiliki, karena besar kemungkinan dimasa yang akan

datang akan terjadi lonjakan harga saham.

I. Penelitian terdahulu

1. Studi Zbigniew Korzeb (2014)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh informasi

tentang ekonomi dan keuangan Masalah pemegang saham strategis pada

nilai pasar bank umum yang beroperasi di Polandia sektor perbankan.

Analisis ini melibatkan empat belas kasus tersebut dari tahun 2007-2014.

Hasil jelas menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan dasar-dasar

pengoperasian bank komersial di Polandia untuk menjadi sangat padat.

Masalah pemegang saham strategis menyebabkan hanya sedikit

penyusutan efek bank 'dikutip di Bursa Efek Warsawa pada periode

langsung setelah publikasi informasi. Investor memutuskan bahwa

masalah perusahaan induk tidak mungkin mengancam stabilitas bank

beroperasi di sektor perbankan Polandia.

2. Studi Putri Novaliza dan Atik Djajanti (2013)

Page 17: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

23

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah merger dan akuisisi

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan publik di Indonesia. Kinerja

diukur dengan rasio keuangan dan return saham. Penelitian ini dilakukan

di sebuah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

melakukan merger dan akuisisi pada tahun periode pengamatan tahun

2004 sampai 2011. Rasio keuangan adalah 1 tahun sebelumnya dan

dibandingkan dengan 4 tahun berturut-turut setelah merger dan akuisisi.

Periode jendela untuk pengembalian saham 5 hari sebelum dan 5 hari

setelah merger dan akuisisi. Uji statistik yang digunakan adalah parametrik

paired sample t. Hasil uji rasio keuangan, untuk perbandingan 1 tahun

sebelum dan 4 tahun berturut-turut setelah merger dan akuisisi hampir

semua menyiratkan bahwa kinerja keuangan tidak berubah secara

signifikan kecuali pengembalian total aset rasio tahun sebelumnya dari 1 -

4 tahun setelah merger dan akuisisi. Penelitian ini juga diperkuat dengan

kembalinya pada periode 5 hari jendela. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam return saham

perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

3. Studi Ayse Altiok-Yilmaz (2011)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari Merger

dan Akuisisi (M & A) penawaran terhadap kinerja pengakuisisi Turki

perusahaan. Sebanyak 62 perusahaan yang terlibat dalam M & A

penawaran antara 2003 dan 2007 termasuk dalam sampel. Analisis kedua

pasar saham dan data akuntansi lemah mendukung hipotesis bahwa

perusahaan pengakuisisi secara negatif dipengaruhi oleh kegiatan M & A.

Page 18: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

24

4. Studi Rahadiani Wiriastari (2010)

Merger dan akuisisi merupakan informasi penting bagi para pemegang

saham Pengumuman merger atau akuisisi yang dikeluarkan oleh suatu

perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang diakuisisi

atau perusahaan target. Merger dan Akuisisi ini mempunyai tujuan

untuk menguji dampak yang timbul akibat merger dan akuisisi

perusahaan. Reaksi mereka tergantung dari pengumuman awal. Reaksi

para pemegang saham inilah yang digunakan untuk mengukur

abnormal return. Perusahaan sampel yang di uji di sini adalah 23

perusahaan dari berbagai jenis industri yang berbeda - beda yang

melakukan merger dan akuisisi selama periode 2004 - 2008. Hipotesa

yang diajukan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan

abnormal return 20 hari sebelum pengumuman dan 20 hari setelah

pengumuman. Pengujian ada tidaknya abnormal return dilakukan

dengan independent sample t test. Dari hasil pengujian diperoleh hasil

yang kurang memuaskan yaitu kecilnya pengaruh signifikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa uji yang dilakukan selama 20 hari sebelum

dan 20 hari sesudah periodenya terlalu pendek sehingga banyak yang

tidak signifikan.

5. Studi Nike Astria (2009)

Komposisi Dari Penelitian adalah untuk Menguji Perbedaan costs

terbenam Keuangan Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang

bertujuan untuk menunjukkan bagaimana reaksi pasar modal atas

pengumuman merger dan akuisisi dengan menggunakan indikator

Page 19: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

25

abnormal return. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Periode penelitian yaitu tahun 2006- 2008 sedangkan periode peristiwanya

sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman merger dan

akuisisi. Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test

membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan abnormal return pada

periode sebelum-sesudah peristiwa. Berdasarkan hasil pengujian, dapat

disimpulkan bahwa pengumuman merger dan akuisi merupakan kabar baik

bagi pelaku pasar untuk berinvestasi di Pasar modal sehingga tujuan dari

merger dan akuisisi untuk menghasilkan sinergi dapat tercapai.

J. Perbedaan Penelitian

Perbedaan penelitian ini dengan judul Pengaruh Merger dan Akuisisi

terhadap Reaksi Pasar. Reaksi pasar diukur dengan harga saham. Objek

penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang

terdaftar di bursa efek selama tahun 2011 - 2014. Penelitian ini menggunakan

teknik sampel purposive sampling dan teknik analisis Eviews. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Merger dan Akuisisi dan variabel

dependennya adalah Reaksi Pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji

secara empiris pengaruh merger dan akuisisi terhadap reaksi pasar perusahaan

yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di BEI.

Page 20: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

26

K. Kerangka Pikir

Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini

berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau

informasi yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada

perusahaan lain.

Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer

untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui

laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi

konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip

ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar - besarkan laba dan

membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva

yang tidak overstate. Teori ini melandasi dengan persaingan usaha yang

semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi

agar perusahaan dapat bertahan atau berkembang lebih besar. Untuk menjadi

perusahaan yang besar dan kuat dapat dicapai salah satunya adalah melalui

ekspansi usaha.

Ekspansi perusahaan ada dua macam, yaitu internal dan eksternal. Ekspansi

internal terjadi pada saat divisi - divisi dalam perusahaan tumbuh melalui

kegiatan penganggaran modal yang normal. Sedangkan ekspansi eksternal

dilakukan pada saat perusahaan bergabung dengan perusahaan lain. Dengan

mempertimbangkan berbagai keuntungan (manfaat) dan kerugian

Page 21: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

27

(kelemahan) dari aktivitas penggabungan usaha, pada saat ini semakin banyak

perusahaan yang memutuskan untuk melakukan ekspansi eksternal, dengan

melakukan berbagai bentuk penggabungan usaha, yaitu dengan merger dan

akuisisi. Keputusan perusahaan untuk merger dan akuisisi tersebut

diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap reaksi pasar yang

dilihat dari harga saham. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir tersebut

dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini :

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

L. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas perumusan masalah yang

diajukan. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha1: Pengumuman Merger berpengaruh signifikan terhadap Reaksi

Pasar.

Theory signaling

Merger dan Akuisisi

Reaksi Pasar

Page 22: II. LANDASAN TEORI A. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/16170/17/BAB II.pdf · Tipe Merger Secara umum merger / penggabungan usaha dapat dibagi menjadi empat kelompok ... Tujuan

28

Ho1: Pengumuman Merger berpengaruh tidak signifikan terhadap Reaksi

Pasar.

Ha2: Pengumuman Akuisisi berpengaruh signifikan terhadap Reaksi

Pasar.

Ho2: Pengumuman Akuisisi berpengaruh tidak signifikan terhadap

Reaksi Pasar.