ii - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7734/1/TA AHMAD...

90
i

Transcript of ii - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7734/1/TA AHMAD...

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • viii

  • ix

  • x

  • xi

  • xii

  • xiii

  • xiv

  • xv

  • xvi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Semakin berkembangnya suatu bangsa, maka berkembang pula

    perekonomian bangsa tersebut. Begitu pula Islam saat ini berkembang dengan

    berdirinya lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah yaitu

    bank syariah, namun tidak dipungkiri bahwa ekonomi Islam bukanlah hanya

    bank syariah saja, tetapi lembaga keuangan lainnya selain bank merupakan

    salah satu bagian dari ekonomi Islam, lembaga tersebut sudah mulai banyak

    berjamur di Indonesia walaupun kemudian tanpa dukungan oleh regulasi dari

    pemerintah yang memadai untuk operasionalnya. Maka perusahaan saling

    berlomba untuk mendekatidan memberikan penawaran kepada konsumen

    dengan cara yang tepat dan menarik agar konsumen mengkonsumsi

    produknya. Mengenal konsumen dan usahanya sedekat mungkin adalah tugas

    dari bagian pemasaran perusahaan.

    Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Maal

    dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha

    pengumpulan dan penyaluran dananon profit, seperti zakat, infak, dan

    shodaqoh. Sedangkan Baitul Maal Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan

    penyaluran dana komersil. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian tak

    terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi

    masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah (Sudarsono, 2003: 84).

  • 2

    Menurut (Antonio, 2002: 25) sebagai lembaga keuangan yang

    berbasis keumatan atau BMT yang berupaya memainkan perannya sesuai

    dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan

    lembaga keuangan berdasarkan prinsip Syariah. UU no. 7/ 1992 tentang

    perbankan (kini UU no. 10/ 1998) dan PP no.72/ 1992 tentang Bank

    berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT

    untuk beroperasi secara proporsional. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) balai

    usaha mandiri terpadu yang isinya beritikan Bayt al-mal wa al-tamwil dengan

    kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

    meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan antara

    lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

    ekonominya, selain sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan

    dan amanatnya.

    Keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu

    sebagai media penyalur harta ibadah seperti zakat, ifaq, sedekah, dan wakaf,

    serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak dibidang investasi

    yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi kedua ini

    dapat dipahami bahwa selain sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi

    sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas

    menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) yang mempercayakan

    dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana kepada masyarakat

    (anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan sebagai

    BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola kegiatan

  • 3

    berdagangan, industri dan pertanian. Dengan adanya BMT kebutuhan

    pembiayaan yang menjadi salah satu produk dari BMT Sumber Mulia

    Tuntang. Aktivitas yang dilakukan BMT tersebut dalam memenuhi berbagai

    macam kebutuhan akan dana seperti memberikan pembiayaan dengan tujuan

    membantu masyarakat (anggota BMT) yang memerlukan dana untuk

    mengembangkan usaha kecil mereka atau memberikan pembiayaan untuk

    barang-barang kebutuhan masyarakat seperti pembiayaan mudharabah

    (pembiayaan total dengan menggunakan mekanisme bagi hasil), pembiayaan

    musyarakah (pembiayaan bersama dengan menggunakan mekanisme bagi

    hasil), pembiayaan murabaha (pemilikan suatu barang tertentu yaang dibayar

    pada saat jatu tempo). Usaha pembiayaan ini memungkinkan masyarakat

    memakai modal yang sewa untuk memiliki barang tersebut.

    Menurut Swastha (1998: 14) promosi merupakan aspek penting dalam

    memasarkan suatu produk atau jasa, karena promosi bertujuan untuk

    memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu

    produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di BMT, pihak

    BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat mensukseskan

    kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus mencakup kepada

    nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam kegiatan BMT.

    Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari jumlah nasabah. Hal

    tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang dilakukan di BMT tidak

    tepat. Dalam rangka memasarkan sebuah produk, maka perusahaan haruslah

    menetapkan biaya dan menjalankan strategi promosi yang tepat dan juga

  • 4

    promosi dirancang sedemikia rupa flesibel, efisiensi, dan efektif dalam

    mencapai tujuan utama yaitu untuk memberitahukan keberadaan produk atau

    perusahaan atau konsumen artau mencipkan permintaan pasar yang akan

    memperluas bangsa pasar, karena itu perusahaan harus mempertimbankan

    bauran promosi.

    Kegiatan pemasaran mempermudahkan perusahaan untuk

    memasarkan produknya dengan lancar mengingat persaingan semakin ketat

    dan kebebasan konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan kepasar,

    dalam hal ini dibutuhkan suatu promosi yang berfungsi untuk mengetahui

    kecenderungan membeli loyalitas konsumen terhadap barang yang

    ditawarkan.

    Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang

    pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen

    dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk

    memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi

    dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Assauri, 1987: 56).

    Menurur Kasmir (2004: 62) marketing mix (bauran pemasaran)

    merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya

    kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada

    dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-

    sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada

    dalam merketingmix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi),

    dan promotion (promosi).

  • 5

    Oleh karena itu, lembaga keuangan dituntut dapat memprediksikan

    bagaimana para nasabah atau konsumen akan merespon strategi pemasaran

    yang diterapkan. Agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan, peran

    promosi turut menentukan keberhasilan produk yang lembaga keuangan

    ciptakan. Strategi pengembangan harus dibangun atass dasar adanya

    kesinambungan antara deferensiasi produk, saluran distribusi atau tempat

    yang strategis untuk melayani konsumen, proses dan bukti fisik yang paling

    mendukung.

    Pasar Templek adalah pasar tradisional yang berada di lingkungan

    desa kesongo kecamatan.Tuntang kabupaten. Semarang. Walaupun pasar

    tradisional tapi pasar ini sangat ramai dan banyak diminati oleh masyarakat di

    lingkungan desa kesongo dan sekitarnya.banyaknya pembeli akan kebutuhan

    mereka mejadikan penjual harus menambahkan modal usaha mereka untuk

    mengembangkan barang dagangan untuk mencukupi kebutuhan pembel.

    Maka banyak baerdiri lembaga-lembag keuangan mereka sama bersaing

    untuk memberikan modal kepada para penjual di paasar templek.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk

    mengadakan penelitian tentang strategi pemasaran yang diterapkapkan oleh

    lembaga yang menyimpan dan menyalurkan dana masyarakat yaitu BMT

    Sumber Mulia. Sehingga penelitian ini diberi judul: STRATEGI LEMBAGA

    KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM MENGHAPI PERTUMBUHAN

    EKONOMI . (Study tentang strategi pemasran BMT Sumber Mulia Tuntang)

  • 6

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana strategi pemasaran yang di gunakan BMT Sumber Mulia

    Tuntang?

    2. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang

    setelah menggunakan strategi pemasaran?

    3. Apa saja produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang ?

    C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Pada dasarnya segala aktivitas yang termasukdalam penelitian init

    tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan

    permasalahan yang diteliti atau penulis rumuskan, maka penulisan Tugas

    Akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

    a. Utuk mengetahui strategi apa yang digunakan BMT Sumber Mulia

    Tuntang .

    b. Untuk mengetahui bagaimana jumlah nasabah setelah menggunakan

    strategi pemasaran yang digunakan BMT Sumber Mulia Tutang.

    c. Untuk mengetahui produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang

    untuk bersaing di pasar templek.

    2. Manfaat laporan

    Adapun guna dan manfaat dari laporan yang penulis harapkan

    yaitu:

  • 7

    a. Bagi penulis, untuk memahami bagaiman peranan strategi

    pemasaran yang di jalankan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam

    menghadapi kompetitor di pasar templek

    b. Bagi Lembaga Keuangan/BMT, Sebagai bahan evaluasi apakah

    strategi yang diterapkan selama ini dapat meningkatkan

    pertumbuhan anggota atau tidak, sehingga BMT dapat terus

    melaksanakan dan meningkatkan pemasaran yang baik

    c. Bagi pembaca, agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang

    pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang dalam menghadapi

    kompetitor di pasar templek.

    D. Metode Penelitian

    1. Tipe Penelitian

    Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk

    mengumpulkan data penelitian.penelitian yang dilakukan menggunakan

    metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan

    observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan keterangan-

    keterangan secara faktual (Emzir, 2011: 30).

    2. Sumber Data

    Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua

    macam yaitu:

    a. Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

    peneliti langsung dari responden(Supramono:1993).

  • 8

    b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah

    diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

    masalah peneliti ini (Supranto, 1997: 139).

    3. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

    adalah:

    a. Wawancara

    Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

    mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber informasi. Metode

    wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari pihak–pihak

    yang diwawancarai. Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan

    pertannyaan yang diajukan kepada Ibu Nanik Antiani selaku manajer

    dan kepala bagian pemasaran BMT Sumber Mulia untuk menjawab

    pertanyaan yang dijawab secara lisan.

    b. Studi Pustaka

    Studi pustaka yaitu informasi sumber relevan yang berkaitan

    dengan pembahasan atau topik yang sedang diteliti dan diperoleh dari

    laporan penelitian, karya ilmiah, tesis dan lainya.

    c. Dokumentasi

    Teknik dokumentasi, yaitu penelusuran dan perolehan data yang

    diperlukan melalui data yang tersedia. Dalam sebuah penelitian

    dokumentasi menjadi penting karena melalui dokumen penelitian

    dapat menimba pengetahuan bila dianalisis dengan cermat.

  • 9

    d. Observasi

    Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah

    ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau

    peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi

    adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,

    untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku

    manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap

    aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

    Beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian

    kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan

    observasi kelompok tidak terstruktur Bugin (2007).

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi

    partisipasi. Maksud dari observasi partisipasi (participant observation)

    adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

    data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer

    atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

    4. Teknik Analisis Data

    Miles dan Huberman (2000) mengemukakan dalam penelitan yang

    bersifat kualitatif ini, penelitian akan mengambil langkah-langkah

    penelitian sebagai berikut:

    a. Langkah pertama adalah dengan reduksi data. Reduksi data diartikan

    sebagai proses pemilihan, pemutusan, perhatian, pada

    penyedarhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar“ yang

  • 10

    muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan Miles dan Huberman

    (2000). Data tersebut didapat dari hasil wawancara, studi pustaka, dan

    dokumentasi.

    b. Langkah kedua yaitu penyajian data, penyajian data diartikan sebagai

    sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

    penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

    c. Langkah ketiga atau terakhir yang akan dilakukan yaitu menarik

    kesimpulan atau verifikasi. Penelitian akan menarik kesimpulan atas

    data yang sudah ada dan akan merumuskannya sesuai dengan tujuan

    dari penelitian yang dilakukan.

    E. Sistematika Penulisan

    Didalam penelitian ini maka akan disajikan sistematika sedemikian

    rupa sehingga apa yang penulis kemukakan diharapkan mudah untuk

    dipahami:

    a. BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang gambaran umum

    masalah yang akan diteliti meliputi : latar belakang, rumusan masalah,

    manfaat dan tujuan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    b. BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini memuat gambaran umum tentan konsep dasar untuk

    memecahkan masalah yang diteliti meliputi: kajian pustaka dan kajian

    teoritik.

  • 11

    c. BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia

    Tuntang.

    d. BAB IV : ANALISA DATA

    Dalam bab ini penulis menyajikan tentang strategi pemasran yang

    diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam menghadapi kompetitor

    dan bagaimana perkembangan jumlah nasabah setelah menggunakan

    strategi dan mengetahui produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang

    dari para pesaing yang ada di pasar templek.

    e. BAB V : PENUTUP

    Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan,

    keterbatasanya dan saran–saran diharapkan sebagai masukan demi

    kelanjutan dan perkembangan BMT Sumber Mulia.

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu

    pengetahuan yang sudah ada, pada umumnya semua peneli akan memulai

    penelitiannya dengan cara mengenali dari apayang telah ditelitioleh pakar

    peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan

    ditemukan oleh para peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari,

    mencermati, mendalami, dan mengenali kembali serta mengidentifikasi hal-

    hal yang sudah ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil

    penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya ilmiah , disini peneliti akan

    meneliti tentang Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Meningkatnya Jumlah

    Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang.

    Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Niken Hastuti pada tahun

    2007, yang berjudul “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”,

    menyimpulkan bahwa dengan menerapkan bauran pemasaran yang baik

    dengan cara, memiliki keanekaragaman produk yang bertujuan untuk

    mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi.karyawan BMT berusaha

    memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya baik untuk nasabah lama

    maupun baru. Bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT dapat bersaing dengan

    lemmbaga keuangan yang lain dan tidak memperlakukan sistem denda bagi

    keterlambatan pembayaran yang melewati tanggal setiap bulannya.

  • 13

    Asyatuti (2012) yang berjudul “kritik terhadap pemasran bank syariah

    (Pendekatan Eksperimental Maketing)” menyimpulkan bahwa bank syariah

    telah gagal memberikan kepuasan kepada umat islam sebagai mayoritas

    potensial pelanggan. Karena pendekatan pengembangan produk bank syariah

    hanya dilakukan pada “Syariaisasi produk konvensional”.

    Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Is Wahyuni (2007) dengan

    judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR

    Sukowati Jaya Sragen”. Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR

    Sukowati Jaya Sragen, menggunakn strategi pemasaran yang inovatif serta

    meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variabel-variabel

    promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan

    merupakan strategi promosi yang paling signifikan dalam upaya

    meningkatkan volume pertambahan nasabah, juga tersedia di perbankan

    merupakan faktor penting untuk kelancaran program promosi.

    Menurut penelitian Ana Muthadhirotul Magfiroh (2004) yang berjudul

    “Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT)

    Muhajirin salatigga” menyimpulkan bahwa: strategi pemasaran pada umunya

    digunakan untuk mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang

    sehingga diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap memperluas

    kegiatan usahanya minimal mempertahankan apa yang telah diperoleh pada

    masa lalu. Sasaran utama strategi pemasaran adalah kepuasan konsumen.

    Dalam penulisan Tugas Akhir Ika Fitri Widyastui (2009) yang

    berjudul “Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang

  • 14

    Ampel” penelitian ini membahas teknik pemasaran Marketing Mix yang

    dilakukan BMT Tumang cabang Ampel dalam memasaran produk serta

    mengungkap faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang cabang

    Ampel dalam memasarkan produknya, faktor faktor yang menjadi kendala

    diantaranya faktor lingkungan mikro yang terjadi dari sisi manajemen dan

    pesaing dari Sisi manajemen kurangnya SDM yang hanya mempunyai 3

    Markete. Sedangkan dari pesaing banyaknya lembaga keuangan di Ampel.

    Fajri (2013) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa

    Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang”.

    Menyimpulkan bahwa pengaruh dari bauran pemasaran jasa yang terdiri dari

    produk , harga, promosi, proses, orang, bukti fisik, dan lokasi. mempunyai

    pengaruh yang signifikan dalam menarik minat nasabah untuk menabung,

    akan tetapi variabel yang paling dominan adalah variabel produk.

    Dalam penelitian Dani Puspita Rini (2009) yang berjudul “Pengaruh

    Marketing Mix terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab.

    Semarang”, membahas tentang variabel manakah yang memiliki pengaruh

    dominan terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang

    yang meliputi variabel harga dan produk yang berpengaruh terhadap

    kepuasan nasabah. Untuk harga, penetapan harga merupakan indikator yang

    menjadi perhatian utama nabasah di mana berdasarkan hasil analisis

    deskriptif indikator memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan

    indikator produk lainnya.

  • 15

    Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai pemasaran

    masih ada sedikit kekurangannya.yaitu kurang di sertainya pengaruh

    pemasaran terhadap meningkatnya jumlah nasabah dan tidak dijelaskan

    produk unggulan mereka. Dengan demikian kajian pada penelitian ini

    berbeda dengan peneliti sebelumnya karena penelitian ini berfokus pada

    strategi pemasran yang diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam

    menghadapi kompetitor dan bagaimana perkembangan jumlah nasabah

    setelah menggunakan strategi dan mengetahui produk unggulan BMT Sumber

    Mulia Tuntang dari para pesaing yang ada di pasar templek.

    B. Kerangka Teoritik

    1. Strategi

    Menurut Swastha (1998: 67), strategi adalah suatu rencana yang

    diutamakan untuk mencapai suatu tujuan. Pada umumnya strategi bersifat

    permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar.

    Menurut Staton (1994: 34), strategi adalah rencana yang disatukan,

    luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan

    dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa

    tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang

    tepat oleh organisasi.

    2. Pengertian Pemasaran

    Menurut pendapat (Thomas 2010: 61), pemasaran adalah salah satu

    kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai

    ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.

  • 16

    Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,

    pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan

    produksi dan konsumsi.

    Menurut Stamson (1984: 10), pemasaran adalah suatu sistem

    keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

    merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

    barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang

    ada maupun pembeli yang belum potensial.

    Dalam sebuah hadits diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan

    pemasaran yang bunyi :

    Dalam sebuah hadits diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan

    pemasaran yang bunyi :

    ُد ْبُه أَ بِي يَْعقُو َب اْنِكْرَما وِيُّ َحدَّ ا َحدَّ ثَىَا ُمَحمَّ ٌَُو يُو ُن َحدَّ ثَىَاثَىَا َحسَّ ٌد وُُس قَاَل ُمَحمَّ

    ٌِْريُّ َعْه أَ وَِس ْبِه مَ ًِ ا نٍِك َر ِضَي هللاُ َعْىًُ قَاَل َسِمْعُت َرُسوانسُّ ل هللاِ َصهَّي ا هللُ َعهَْي

    يُ أَ ْن يُْبَسطَ نًَُ فِي رِ لُ َوَسهََّم يَقُو ًِ أَ ْو يُْىَسأَ نًَُ فِي أَ ثَِرِي فَْهيَِصْم َر ِحَمًُ زَمْه َسرَّ قِ

    Nabi bersabda: “barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau di

    panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah. (HR. Bukhari)”

    (Matan lain;Muslim 4638, Abi Daud 1443,Ahmad 12128)

    Dari hadis tersebut dapat di pahami bahwa seorang muslim harus

    mencari rezeki yang halal dan di tunjang dengan melakukan silaturahmi.

    Di dalam transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua belah pihak

    yang melakukan jual beli agar bertemu langsung karena akan timbul ikatan

    persaudaraan antara penjual dan pembeli. Di dalam keterikatan itu kedua

  • 17

    belah pihak akan senantiasa saling membantu dan bekerja sama untuk

    saling meringankan baik secara sukarela atau dengan adanya imbalan. Dari

    hadist diatas menggambarkan bahwa Allah SWT akan memberi rezeki

    bagi orang yang selalu menyambung silaturrahmi antar sesama.

    Menurut pendapat lain Kotler (2002: 9), pemasaran adalah suatu

    proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan

    kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

    bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan

    konsep inti, yaitu: kebutuan, keinginan dan permintaan, produk, nilai,

    biaya, dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan pasar, pemasaran

    dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami

    pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat

    terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan

    siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat

    produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa

    peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang program

    pemasaran dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha

    pemasaran.

    Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran

    dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini

    timbul dan hendaknya dilakukan dibawah filosofi yang tela dipikirkan

    secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung

    jawab sosial. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang

  • 18

    juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang

    bersangkutan.

    Ada 5 konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat

    dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan (Kotler,

    2002: 19-29). Adapun konsep-konsep yang dimaksut adalah sebagai

    berikut:

    1. Konsep Produksi

    Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang

    tersedia secara luas.

    2. Konsep Produk

    Menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang

    menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.

    3. Konsep Penjualan

    Berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika

    dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-

    produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena ini,

    organisasi tersebut melakukan penjualan dan promosi yang agresif.

    4. Konsep Pemasaran

    Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang

    ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif

    dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

    mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang

    terpilih.

  • 19

    5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

    Menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan

    kebutuhan,keinginan, dan minat dari pasar sassaran dan

    memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

    efesien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

    3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

    Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (2006: 62), bauran

    pemasaran (Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis

    terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang

    diinginkannya di pasar sasaran.

    Menurut Swastha dan Irawan (1990: 78), bauran pemasaran

    (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang

    merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur

    harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

    Menurut pendapat (Kasmir 2004: 186) tentang bauran pemasaran

    (Marketing Mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara

    terpadu. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan

    dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam Marketing Mix

    adalah Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan Promotion

    (Promosi).

    4. Elemen-Elemen Bauran Pemasaran (Bauran Marketing Mix)

    1) Product (Produk)

  • 20

    Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan

    keinginan pelanggan. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai

    sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian

    untuk membeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat

    memenuhi keinginan dan kebutuhan.

    Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun tidak

    berwujud adalah produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu diperlukan

    adanya strategi produk. Strategi produk yang dilakukan dalam

    mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut (Kasmir 2004

    :190-191) :

    1. Penentuan Logo dan Motto

    Logo adalah suatu ciri khas suatu lembaga keuangan,

    sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan

    misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun

    motto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo dan motto

    adalah sebagai berus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo

    dan motto adalah sebagai berikut :

    a. Memiliki arti

    b. Menarik perhatian

    c. Mudah diingat.

    2. Menciptakan Merek

    Merek merupakan sesuatu u untuk mengenal barang dan jassa

    yang ditawarkan. Merek sering diartikan sebagaimana nama,

  • 21

    istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. Penciptakan

    merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain :

    a. Mudah diingat

    b. Terkesan hebat dan modern

    c. Memiliki arti

    d. Menarik perhatian

    3. Menciptakan Kemasan

    Kemasan merupakan bungkus atau produk. Dalam lembaga

    lembaga keuangan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan

    atau jasa kepada para nasabah disamping itu jugga sebagai

    pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan,

    cek atau bilyet giro.

    4. Keputusan Label

    Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk

    yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam

    label menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan

    dibuat, cara menggunakannya dan informassi lainnya.

    5. Keanekaragaman Produk

    Semakin lengkap produk yang ditawarkan semakin baik,

    sehingga untuk memperoleh produk serta manfaatnya nasabah

    tisakperlu menjadi mitr dengan lembaga keuangan lainn cukup

    loyal dengan satu BMT.

    6. Pelayanan

  • 22

    Ciri-ciri sarana prasarana yang baik:

    a. Tersedia sarana dan prassarana yang baik.

    b. Tersedia personil yang baik.

    c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah.

    d. Mampu melayani secara tepat dan cepat.

    e. Mampu berkomunikasi.

    7. Jaminan

    Jaminan yang dimaksut adalah jaminan bahwa keamanan

    dana nasabah di BMT terjamin dan adanya jaminan bahwa untuk

    akad-akad tertentu, dana dapat diambil sewaktu-waktu dan jaminan

    dalam nomminal tertentu akan mendapatkan marjin bagi hasil yang

    lebih.

    Untuk menentukan suatu strategi produk, lembaga

    keuangan juga harus memahami daur hidup produk. Hal ini

    disebabkan masing-masing produk memiliki daur hidup (Product

    Life Circle) yang artinya merupakan perjalanan hidup suatu produk

    mulai dari produk dijual dipasar sampai produk tersebut mati

    (Kamsir 2004 : 193-194).

    2) Price (Harga)

    Harga merupakan salah satu aspekpenting dalam kegiatan

    Marketing Mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

    diperatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk

    dan jasa perbankan. Bagi perbankan terutama bank yang bersadarkan

  • 23

    prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, provisi

    dan komisi, biaya kirim, tagih, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya.

    Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi

    hasil, administrasi pembiayaan dan fee lainnya (Kasmir 2004 : 196).

    Faktor- faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin

    keuntungan antara lain:

    a. Persaingan

    Dalam merebutkan dana simpanan, penentuan utama tingkat

    suku bunganya pihak perbankan harus memperhatikan perilaku

    pesaing. Dalam arti jika pesaing menetapkan untuk harga simpanan

    rata-rata 16% per tahun, maka jika nasabah hendak membutuhkan

    dana cepat sebaiknya bunga simpanan bank dinaikkan diatas bunga

    pesaing misalkan 17% per tahun. Namun sebaiknya untuk bunga

    pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.

    b. Target Laba yang diinginkan

    Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya

    keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan

    besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula

    sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus serius dalam

    menentukan presentase laba atau keuntungan yang diinginkan.

    c. Jangka Waktu

    Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan

    semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya

  • 24

    kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya

    jika pinjaman berjangka pendek, maka bunnganya relative lebih

    rendah.

    d. Kualitas Jaminan

    Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin

    rrendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai

    contoh nasabah dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman

    akan lebih rendah jika dibandingkan dengan nasabah yang

    memiliki jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini

    adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan

    bermasalah. Bagi bank jaminan yang likuid seperti sertifikat

    deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah

    untuk dicairkan jika dibangkan dengan jaminan sertifikat tanah.

    e. Reputasi Perusahaan

    Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit

    juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan

    nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan

    resiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan

    sebaliknya.

    f. Produk yang Kompetitif

    Maksutnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku

    di pasaran. Untuk produk yang relatif, bunga kredit yang diberikan

    relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang

  • 25

    kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit

    terjamin, karena produk yang dibiayailaku di pasar.

    g. Hubungan Baik

    Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi

    dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).

    Penggolongan ini didasarkan pada kreatifitas serta loyalitas

    nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama

    biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank,

    sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan

    nasabah biasa.

    h. Jaminan Pihak Ketiga

    Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada

    bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada

    penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan

    bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun

    loyalitasnya kepada bank, sehingga bunga yang dibebankan juga

    berbeda. Demikian sebaiknya jika penjamin pihak ketiganya

    kurang bonafit atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak

    dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak

    perbankan (Kasmir 2004 : 201).

    3) Place (Lokasi)

    Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung

    menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah

  • 26

    menjangkau setiap lokasi lembaga keuangan yang ada. Demikian pula

    sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman

    kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan lembaga keuangan.

    Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk

    bertransaksi dengan lembaga keuangan.

    Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi

    adalah sebagai berikut :

    a) Jenis usaha yang dijalankan

    b) Dekat dengan pasar

    c) Dekat dengan bahan baku

    d) Dekat dengan tenaga kerja

    e) Dekat dengan pemerintahan

    f) Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) Dekat

    dengan lembaga keuangan

    g) Di kawasan industri

    h) Kemudahan untuk ekspentasi

    i) Adat istiadat budaya sikap masyarakat

    Setelah penentuan lokasi langkah selanjutnya adalah menentukan

    lay out gedung dan lay out ruangan kantor. Penentuan lay out dapat

    dilakukan untuk dua macam yaitu lay out gedung dan ruangan.

    Hal-hal yang perludiperhatikan untuk lay out gedung adalah :

    (1) Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit atau modern atau

    mungkin tradisional tergantung diwilayah mana yang akan dibuka.

  • 27

    (2) Lokasi parkir luas dan aman

    (3) Keamanan disekitar gedung

    (4) Tersedia tempat ibadah

    (5) Tersedia telepon umum atau fasilitas khusus untuk nasabah.

    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out

    gedung dan ruangan sebagai berikut:

    (a) Bentuk gedung

    (b) Suasana ruangan terkesan luas dan lebar

    (c) Ruangan yang sejuk dan nyaman

    (d) Tata letak kursi dan meja yang membuat ruangan menjadi hidup

    (e) Sarana hiburan seperti musik sebagai alat untuk mengusir

    kebosanan.

    Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pelayanan

    peralatan ruangan suatu lembaga keuangan adalah sebagai berikut :

    i. Produk yang dihasilkan

    ii. Banyaknya ruangan yang dibutuhkan

    iii. Urutan operasi (dari Customer Service, Teller, bagian Admistrasi

    dan seterusnya)

    iv. Aliran orang dan dokumen

    v. Dekorasi ruangan

    vi. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah)

    4) Promotion (Promosi)

  • 28

    Promosi merupakan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan

    ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan

    jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Salah

    satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk

    yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada

    empat macam sarana promosi yang dapat digunakan dalam

    mempromosikan baik produk maupun jasanya yaitu :

    a) Periklanan (Advertising)

    Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna

    menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.

    Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan media

    seperti lewat :

    1) Pemasangan spanduk Billboard dijalan-jalan

    2) Pencetakan brosur baik disebarkan setiap cabang atau pusat-

    pusat perbelanjaan

    3) Pemasangan spanduk di lokasi tertantu yang strategiis

    4) Pemasangan melalui koran dan masjalah

    5) Pemasangan melalui televisi atau radio

    6) Dan menggunakan media lainnya

    Tujuan menggunakan iklan sebagai media promosi adalah :

    (a) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan

    dengan jenis bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti

  • 29

    peluncuran prduk baru, keuntungan dan kelebihan suatu

    produk atau informasi lainnya.

    (b) Untuk meningkatkan kembali kepada nasabah tentang

    keberadaan atau keunggulan jasa bak yang ditawarkan.

    (c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan

    harapan akan memperoleh daya tarik dari calon nasabah.

    (d) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita.

    Kemudian pertimbanan penggunaan media yang akan dipakai

    untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain :

    (1) Jangkauan media yang akan digunakan

    (2) Sasaran atau konsumen yang akan dituju

    (3) Jangkauan media yang akan digunakan

    (4) Sasaran atau konsumen yang akan dituju

    (5) Tujuan iklan tersebut

    (6) Biaya yang akan dikeluarkan

    b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

    Tujuan promosi adalah untuk meningkat penjualan atau untuk

    meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk

    menarik nasabah segera membeli setiap produk atau jasa yang

    ditawarkan. Bagi lembaga keuangan promosi penjualan dapat

    dilakukan melalui :

  • 30

    (a) Pemberian bagi hasil khusus untuk jumlah dana yang relative

    besar walaupun hal ini akan mengakibatkan perniagaan tidak

    sehat.

    (b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki

    simpanan dengan saldo tertentu.

    (c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan

    lainnya kepada nasabah loyal.

    c) Humas (Public Relation)

    Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

    perusahaan untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan

    sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan.

    d) Pemasaran Langsung

    Sistem yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau

    beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan

    atau transaksi di sembarang transaksi.

    e) Penjualan Pribadi

    Adalah sistem komunikasi langsung antar penjual dan calon

    pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon

    pelanggan dan membentuk suatu pemahaman pelanggan terhadap

    produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

    BAB III

    LAPORAN OBYEK

  • 31

    A. Gambaran Umum

    1. Sejarah Umum BMT Sumber Mulia Tuntang

    Proses berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang adalah

    diawali dari adanya program P3T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga

    Terampil) yaitu suatu program penanggulangan bagi para pemuda yang

    berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubikasi Usaha

    Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai pegangan proyek tersebut

    mengarahkan sebagian dananya ke BMT tersebut dan sebagian lagi

    mengarahkan diwirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian

    besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia yang

    nantinya menjadi guru bagi BMT-BMT baru di kabupaten semarang.

    Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama

    Donohudan, Solo, kemudian mereka di arahkan untuk magang di BMT-

    BMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli 1998

    mulai dibicarakan rencana didirikan BMT di Kesongo, Kecamatan

    Tuntang Kabupaten Semarang. Tepatnya di tempat usaha Baitul Mal

    Wattamwil (BMT) Tuntang terletak dijalan raya Salatiga Semarang Km.1

    Tempat usaha tersebut dipilih karena tidak ada lembaga keuangan lain

    yang berdiri di dekat pasar dan adanya kemudahan transportasi.

    BMT itu sendiri berbadan hukum Koperasi. Alasan memilih usaha

    keuangan dengan berbadan hkum Koperasi saat itu karena :

    a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah meliputi :

    1) Jangka waktu perijinan butuh waktu tiga bulan.

  • 32

    2) Tempat atau lokasi biasa dimana-mana seperti propinsi, kabupaten,

    ataupun kecamatan.

    3) Dana awal sebesar Rp.5.000.000,00 sampai dengan Rp.

    10.000.000,00 (nilai uang padajaman dulu).

    b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai dengan ajaran agama sehingga

    keunggulan kemungkinan untukselalu bertambah.

    Kemudian pada tanggal 26 Agusus 1998 rapat pembentukan

    koperasi yang pertama dengan dihadiri 24 orang dengan mengundang dari

    Departemen Koperasi Kab. Semarang. Pada tanggal 2 September 1998

    diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi.

    Baitul Mal Wattamwil disahkan sebagai unit usaha ototomi simpan pinjam

    oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor :

    095/KPK.11.T//IV/1999. Untuk itu 2 September merupakan tanggal

    berdirinya Baitul Mal Wattamwil Sumber Mulia (BMT) Tuntang.

    1. Profil KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang

    Di bawah ini adalah profil singkat tentang KSPS BMT Sumber

    Mulia Tuntang:

    Nama Lengkap : Koprasi Simpan Pinjam Syariah Baitul

    Mal Wat tamwil Sumber Mulia Tuntang.

    Alamat :Desa Kesongo Kecamatan Tuntang

    kabupaten Semarang, Tepatnya di jalan

    raya Salatiga Semarang Km.1.

  • 33

    No. Badan Hukum : No. 095/KPK.11.T//IV/1999/ Tanggal 2

    September 1998 Kep Men Kop UKM RI.

    Tahun Berdiri : 2 September 1998.

    Modal Kerja Awal : Rp 500,000,-

    Personil BMT : 24 orang.

    2. Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang

    a. Visi

    Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mampu

    mengembangkan ekonomi umat.

    b. Misi

    Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip:

    1) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal

    dengan pengendalian maksimal.

    2) Menumpuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik

    yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal.

    3) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan

    pendistribusian laba yang merata dan adil.

    4) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang

    berhak.

    3. Struktur Organisasi

    Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat struktur

    organisasinya dalam menjalankan. Di KSP BMT Sumber Mulia

  • 34

    sendiri struktur organisasinya itu hampir sama dengan struktur

    organisasi yang ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan

    tertinggi terletak pada rapat anggota tahunan (RAT) dengan dipantau

    oleh dewan Syari’ah.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang

    Keterangan:

    a. Pegawai

    Ketua : H. Ahmad,Spd I

    Anggota : Dimyati

    Anggota : H. Fauzi Arkan,Mag

    b. Pengurus

    Ketua : Wibowo, Sag

  • 35

    Sekrertaris I : Bahtiar Rofik

    Sekruetaris II : Mangsuri, SE

    Bendahara : IR.H.Pudjiono

    Pembantu Umum : Muh Saeri

    c. Penasehat Sar’i

    Ketua : Kyai Baidlowi

    Anggota : Kyai Mansuri

    Anggota : Kyai Mansuri

    d. Manager : Nanik Atiani, Amd

    e. Ka Operasional : Sulistianto

    f. Teller : Nur hasanah

    g. Ka Pemasaran : M.Hasan Magribi

    h. Pemasaran :Farida SusiantiSP, Ahmad Slamet

    i. Penagihan :Syaful Hadi, M. Akrom Zulfa

    Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur

    organisasi BMT adalah sebagai berikut:

    1) Karyawan/Pengelola:

    a) Manager:

    (1) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh.

    (2) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT.

    (3) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan

    yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan

    Syariah dan Rapat Anggota Tahunan.

  • 36

    (4) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan

    ekstern.

    (5) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau

    pemindahan bukuan.

    (6) Mangangkat dan memperhentikan pegawai.

    (7) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan

    tahunan).

    b) Kepala Bagian Operasional:

    (1) Melaksanakan supervice terhadap setiap pelayanan dan

    jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di

    bawahnya.

    (2) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi

    terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang

    operasional.

    (3) Turut membantu pelayanan secara aktif atau tugas-tugas

    harian setiap bagian yang berada di bawah tanggung

    jawabnya.

    (4) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan

    nasabahnya.

    2) Pengurus:

  • 37

    a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan

    dan belanja BMT

    b) Menyelenggarakan rapat.

    c) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan

    untuk mengevakuasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola.

    d) Menunjuk pengelola BMT yang profesional.

    e) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan.

    3) Penasehat Syar’i :

    a) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah.

    b) Memeberikan persetujuan kredit besar.

    c) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan

    kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam.

    4) Teller:

    a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar.

    b) Melayani penerimaan serta penarikan dana dari dan ke nasabah.

    c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.

    d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah.

    e) Mengadministrasi seluruh transaksi yang berhubungan dengan

    kas.

    f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta

    pemeriksaan dari manajer.

    5) Administrasi / Pembukuan :

    a) Membukukan semua transaksi keuangan.

  • 38

    b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik.

    c) Mengadministrasi seluruh dokumen yang berhubungan dengan

    bagian keuangan.

    d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui manajer.

    e) Mengarsip semua bebas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain

    sehingga tidak hilang.

    6) Kepala Bagian Pembiayaan :

    a) Menyusun rencana pembiayaan.

    b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa

    pembiayaan.

    c) Memantau, membina, dan mendatajalannya pengangsuran kredit

    agar tidak macet.

    d) Mengalisa proposal pembiayaan anggota.

    e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepala manajer.

    7) Pembiayaan :

    a) Melakukan administrasi pembiayaan.

    b) Melakukan penagihan di lapangan.

    c) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari

    debitur.

    8) Pemasaran :

    a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja promosi.

  • 39

    b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan

    peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari anggota

    maupun simpanan dari pihak ketiga.

    c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap

    anggota yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan

    waktu yang telah disepakati.

    4. Nasabah

    Ada dua status nasabah yang dilakukan di BMT Sumber Mulia

    Tuntang, yaitu :

    a. Nasabah

    Seperti syarat nasabah di BMT pada umumnya, nasabah

    wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah

    memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan

    penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.

    b. Calon Nasabah

    Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran

    tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan calon

    nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan,

    tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga

    hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran

    tabungan dan pembiayaan.

  • 40

    5. Produk-Produk BMT Sumber Mulia Tuntang

    Jenis-jenis produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia

    Tuntang ini adalah:

    a. Produk Simpanan

    Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon

    nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka.

    Produk simpanan yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang

    meliputi:

    1) Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA)

    Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasayaitu

    simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar

    akad wadah dan di sediakan bagi anggota yang ingin

    menyimpan uang nya baik harian atau perminggunya

    minimal Rp 10.000,00 dan kelebihan dari tabungan ini yaitu

    dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode untuk

    pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan

    minimal Rp 25.000 00 dan sudah menjadi saldo awal

    anggota.

    2) Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR)

    Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu

    simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan

    harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan

    yang hanya bisa diambil pada waktu lebaran (tanggal 5

  • 41

    Dzulhijjah) atau hari raya Qurban saja. Minimal setoran

    tabungan adalah Rp 5.000,00 untuk pembukaan awal

    tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu Rp

    15.000,00.

    3) Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)

    Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya

    dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian

    nasabah dengan BMT. Dengan Setoran awal Minimal

    Rp.1.000.000 dan berlaku kelipatanya.Jangka waktu jatuh

    tempo sebagai berikut:

    a) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 40%

    untuk penabung dan 60% untuk BMT.

    b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 45%

    untuk penabung dan 55% untuk BMT.

    c) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 50%

    untuk penabung dan 50% untuk BMT.

    4) Simpanan Amanah (SIAMANAH)

    Simpanan yang merupakan titipan saja dari nasabah kepada

    lembaga BMT dan tidak mendapatkan porsi bagi hasil dari

    lembaga dan simpanan SIAMANAH terdiri dari sadaqoh,

    infak, wakaf, dan nisbah. Sumber dana yang terkumpul

    nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum

    dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan.

  • 42

    5) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK)

    Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu

    simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan

    harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur.

    Simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu pembayaran

    Triwulan, Bulanan, Semesteran dan Jangka panjang dalam

    mempersiapkan biaya. Minimal setoran tabungan adalah Rp

    2.000,00 untuk pembukaan awal tabungan sama seperti

    produk yang lainnya yaitu Rp 5.000,00.

    b. Produk Pembiayaan

    Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat

    dipersembahkan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau

    kesepakatan pinjam meminjam antara BMT dengan pihak lain

    yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi

    pembiayaannya dengan cicilan atau termin setelah jangka waktu

    tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-jenis

    pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah :

    1) Pembiayaan Mudharabah (MDA)

    Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT)

    dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha

    (anggota) yang bertanggung jawab dalam mengelola dana

    atau usaha bagi pihak pengusaha. Penentuan bagi hasil

    berdasarkan kesepakatan bersama.

  • 43

    2) Pembiayaan Musyarakah (MSA)

    Merupakan kerja sama untuk menambah modal usaha umat,

    bagi hasil ditentukan berdasarkan komisi modal dan

    kesepakatan bersama.

    3) Pembiayaan Ijabah (Sewa)

    Merupakan kerjasama yang menyewakan barang atau jasa

    kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh.

    4) Pembiayaan Murabahah (MBA)

    Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang

    kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau

    cicilan senilai harga perolehan barang di tambah

    keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama.

    6. Sumber Daya Manusia

    a) Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang

    melilikitingkat pendidikan minimal D3.

    b) Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

    c) Karyawan BMT mengikuti Training-training yang diadakan

    oleh dekopin (Dewan Koperasi Indonesia).

    d) Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk

    meningkatkan pengetahuan karyawan.

  • 44

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    Dalam menghadapi persaingan tentunya ada beberapa hal yang harus di

    perhatikan. Salah satu hal yang harus di perhatikan adalah bagaimana strategi

    yang di gunakan oleh suatu proses atau badan usaha. Strategi itu tentunya

    ditujukan dalam beberapa aspek supaya tetap bisa bersaing dengan kompetitor

    yang lain.

    Strategi yang bagus dan cocok untuk di terapkan didalam suatu lembaga

    atau organisasi harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya sekedar

    menentukan dan difikirkan satu orang saja, tetapi harus merupakan pemikiran

    bersama dengan melihat situasi, menyangkut liku-liku pasar agar membuahkan

    hasil yang efektif untuk kemajuan dan perkembangan lembaga.

    Dengan adanya kegiatan tersebut,penulis mencoba membahas masalah

    mengenai strategi yang digunakan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam

    menghadapi kompetitor di pasar templek.

    A. Strategi pemasaran BMT Sumber MuliaTuntang

    Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan ibu Nanik Atiani

    selaku manajer BMT Sumber Mulia Tuntang pada 13 juli 2017 beliau

    menerangkan strategi yang di terapkan pada BMT Sumber Mulia Tuntang

    menggunakan beberapa pendekatan yang di sesuaikan dengan kebutuhan.

    Meliputi strategi pemasaran marketing mix dan pelayanan internal, dari

    strategi pemasaran BMT Sumber Mulia dapat di analisa dan di

  • 45

    implementasikan dari 4P, yaitu Pleace (tempat), product (produk), price

    (harga) dan promotion ( promosi), yang dijabarkan sebagai berikut:

    1. Product (produk)

    Produk yang di tawarkan BMT tentunya berbeda dengan lembaga

    keuangan lainnya. Hal ini di dasari dengan berpedoman bahwa semua

    produk yang ada di BMT Sumber Mulia Tuntang Harus sesuai dengan

    syariah Islam. Baik dari segi penghimpunan dana atau penyaluran dana,

    akan tetapi tetap dengan strategi yang bertujuan untuk memudahkan serta

    membuat para nasabah tertarik.

    Produk-produk yang di tawarkan menggunakan singkatan dan kata

    yang menarik serta mudah diingat supaya jadi daya tarik tersendiri, seperti

    contoh:

    1) Penentuan Logo dan Motto

    Penentuan logo disini dibuat semenarik mungkin supaya

    nantinya nasabah atau calon nasabah dapat tertarik dengan lembaga

    yang kita bawa. Biasanya, nasabah akan melihat dari lambangnya atau

    sesuatu yang menunjukan keberadaan BMT tersebut. Apabila dari

    lambang sudah menarik, hal ini akan dapat mempengaruhi nasabah

    atau calon nasabah untuk percaya dengan produk yang kita pasarkan.

    Logo BMT Sumber Mulia terdiri dari gambar air, ikan, padi, dan

    segi 5 yang memiliki arti Air menunjukan tentang sumber (mata air)

    dan letak BMT yang berdekatan dengan Rawa pening, Ikan mata

    pencarian nasabah sebagaian besar adalah nelayan, Padi berjumlah 9,

  • 46

    menunjukan lokasi di kesonggo dan padi berarti kemakmuran, Segi 5

    menunjukan 5 sila dalam pancasila yang berarti kerukunan.

    Kemudian logoya juga bisa menarik perhatian karena berbeda dengan

    yang lain. Dan juga, logonya mudah diingat karena gambarnya elegan

    2) Menciptakan Merek

    Dalam hal menciptakan merek, BMT Sumber Mulia memilih

    merek dengan kata yang mudah diingat. Bisa dikatakan mudah diingat

    karena memang kata dari BMT Sumber Mulia mudah di pahami dan

    di ingat. Kemudian kata yang digunakan juga terkesan kata yang

    modern, misalnya Si Didik, Si Suqur, Si Rela dll. Kemudian di setiap

    nama dari produk memiliki arti tersendiri, contohnya Si Didik. Si

    Didik disini memiliki arti simpanan pedidikan, lalu Si Suqur yaitu

    simpanan sukarela qurban, dan Si Rela adalah simpanan sukarela.

    Dari kata-kata di setiap produk, namanya memiliki daya tarik

    tersendiri.

    3) Menciptakan Kemasan

    Bungkus atau kemasan dari suatu produk maupun pelayanan

    disini juga memiliki startegi tersendiri. Kemasan diciptakan sangat

    simpel namun juga elegan.

    4) Keanekaragaman Produk

    Produk yang ditawarkan di BMT Sumber Mulia banyak dan

    jugaa beraneka ragam. Ada Si Rela,Si Didik, Si Suqur, Si Suka, Si

    Amanah dll. Produk yang ditawarkan disini dtidak hanya produk

  • 47

    simpanan, namun juga ada pembiayaan juga. Seperti pembiayaan

    Mudhorobah (MDA), pembiayaan Musyarokah (MSA), pembiayaan

    Ijarah (Sewa), pembiayaan Murabahah (MBA)

    5) Pelayanan

    Pelayanan disini, adalah mencakup pelayanan teller dan

    marketing. Pelayanan dari teller dan marketing pasti memiliki strategi

    masing-masing. Pelayanan disini sangat berpengaruh, karena

    keramahan dan kesabaran juga ikut andil dalam strategi pemasaran

    BMT Sumber Mulia.

    2. Price (harga)

    Dalam menentukan harga jual baik yang berupa akad maupun saldo

    minimal setoran awal, BMT Sumber Mulia Tuntang menerapkan beberapa

    strategi sehinga golongan masyarakat mikro tidak kesusahan dan dapat

    dengan mudah berpartisipasi dengan lembaga keuangan. Sebagai contoh

    produk simpanan sukarela lancar yang hanya dengan setoran awal

    Rp.25.000 selanjutnya minimal Cuma Rp.5.000.

    Hal-hal yang dipertimbangkan dalam harga (price) adalah yang

    pertama persaingan. Persaingan disini adalah persaingan BMT Sumber

    Mulia dalam merebutkan dana simpanan dan pembiayaan, dalam

    menentukan margin (bagi hasil) BMT Sumber Mulia tidak menentu,

    memginat keuntungan yang dibagikan kepad nasabah adalah dari hasil

    pembiayaan yang setiap bulananya tidak bisa dipastikan. Sedangkan pada

    produk pembiayaan, pemberlakuan prinsip bagi hasil didasarkan pada

  • 48

    tawar menawar yang dilakukan antara nasabah dengan BMT kira-kira 1,2

    sampai 2% perbulan. Dan biaya administrasi yang dikenakan kepada

    nasabah Cuma Rp 5000.

    Pemberlakuan sistem jaminan untuk pembiayaan RP 500.000,- keatas

    dimaksudkan agar BMT daapat mengantisipasi adanya kemungkinan tidak

    tertagih piutang. Jaminan yang di berlakukan di BMT adalah sertifikat

    tanah dan BPKB kendaraan, yang apabila terjadi pembiayaan macet BMT

    bisa melelang jaminan tersebut untuk menutup pembiayaaan,dan untuk

    mempermudah nasabah BMT Sumber Mulia tidak mengenakan sistem

    denda bila terjadi keterlambatan pembayaran dari wktu yang telah di

    tentukan.

    3. Place (tempat)

    Pemilihan tempat atau lokasi yang tepat akan berdampak pada

    penjualan terutama perusahaan yang bergerak dibidang keuangan.

    Sehingga BMT Sumber Mulia Tuntang memilih lokasi yang cukup

    strategis di samping pasar desa Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten

    Semarang.

    Lokasi ini tepat berada di pinggir jalan raya Salatiga-Semarang Km.1

    dan di sekelilingnya ada sekolah-sekolah dan tempat usaha serta berada di

    dekat pasar. Sehingga secara tidak langsung dapat menjadi nilai tambah

    bagi BMT karena mudah di jangkau.

    Selain pemilihan lokasi yang tepat, BMT Sumber Mulia Tuntang juga

    memiliki gedung yang simpel tapi bisa memanjakan para nasabah.

  • 49

    Sehingga diharapkan nasabah dapat merasa nyaman dengan situasi kantor.

    Hal-hal yang dapat membuat nasabah nyaman aalah adanya LED TV di

    ruang tunggu, ada permen dan juga aqua.

    Kemudian nilai lebih juga dapat dilihat dari keamanan tempat parkir

    dari BMT Sumber Mulia. Tempat parkir yang sangat luas, dan juga

    diawasi oleh kamera CCTV.

    4. Promotion (promosi)

    Dari segi promosi atau menawarkan produknya kepada masyarakat,

    BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan strategi promosi langsung dan

    secara tidak langsung. Apabila secara langsung yaitu dengan personal

    selling (penjualan pribadi). Sedangkan secara tidak langsung yaitu dengan

    caraa memasang spanduk, kerjasama dengan instansi dan menjadi sponsor

    pada acara tertentu.

    Selain itu untuk memperluas jangkauan tak jarang pula melakukan

    promosi dengan menyebarkan brosur serta selebaran keberbagai pasar. Hal

    itu dimaksutkan agar para pelaku pasar biar lebih tahu dan mengenal BMT

    Sumber Mulia Tuntang. Selain menggunakan strategi itu BMT Sumber

    Mulia juga menggunakan strategi lainnya, yaitu dengan memperbaiki

    pelayanan internal dan menjadikan para pesaing sebagai peluang.

    1. Memperbaiki pelayanan internal

    Pelayanan yang di usung BMT Sumber Mulia yaitu pelayanan

    yang menggunakan hati, sopan dan sesuai dengan aturan yang ada.

  • 50

    Untuk mewujudkannya, BMT Sumber Mulia melakukan perbaikan

    kualitas SDM yang sudah ada dengan cara :

    1) Membuat program MKU (menuju keluarga Utama)

    Dalam program ini seluruh karyawan diwajibkan untuk

    melakukan hal-hal yang bertujuan untuk mempertahankan

    keimanan, seperti:

    a. Mengaji

    Bisa mengaji merupakan merupakan kompetensi dasar

    yang harus dimiliki oleh setiap karyawan atau pegawai yang

    bekerja di BMT Sumber Mulia. Hal ini dikarenakan ketika

    dia bisa mengaji tentunya ibadah yang lain juga akan mudah

    melaksanakan. Untuk kegiatan mengaji ini BMT Sumber

    Mulia mengamjurkan setiap hari melaksanakan, baik itu

    setelah solat fardhu atau waktu senggang lainnya. Dan untuk

    pengajian rutin bersama karyawan BMT Sumber Mulia di

    adakan seminggu sekali yaitu pada setiap hari sabtu.

    b. Sholat wajib tepat waktu

    Kegiatan sholat wajib tepat waktu merupakan kegiatan

    yang dimaksudkan untuk melatih para karyawan supaya

    mengerti berharganya kedisilinan. Karena tidak menunda-

    nunda solat pastinya waktu tidak terbuang sia-sia dan

    efektifitas kerja akansemakin bagus. Tentunya sebagai

    seorang karyawan lembaga keuangan islam, solat wajib ini

  • 51

    suddah menjadi suatu kebutuhan masing masing individu dan

    bukan lagi menjadi paksaan

    c. Beramal atau shodaqoh

    Kegiatan yang terakhir ini merupakan pelengkap atau

    penyempurna dari kegiatan di atas tadi. Karena dengan kita

    beramal, pastinya kita bisa mengurangi beban para saudara

    kita yang kurang beruntung. Kemudian dengan kegiatan ini

    pula dilaharapkan karyawan sadar bahwa sebagian rezki yang

    mereka miliki adalah hak orang lain dan untuk besaran serta

    jumlah tergantung para individu.

    2) Mengadakan meeting seminggu sekali

    Guna mengevaluasi kinerja para karyawan BMT Sumber

    Mulia mengadakan rapat seminggu sekali untuk melihat bagaimana

    kinerja mereka. Hal ini dimaksudkan agar seluruh karyawan dapat

    melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga

    dapat membantu kemajuan BMT Sumber Mulia Tuntang.

    2. Menjadikan pesaing sebagai peluang

    Persaingan dalam suatu bisnis atau usaha itu wajar terjadi.

    Banyak yang takut dan maerasa dirugikan dengan adanya pesaing.

    Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi BMT Sumber Mulia,

    dikarenakan BMT Sumber Mulia menganggap pesaing adalah sebuah

    peluang untuk terus maju. BMT Sumber Mulia beranggapan dengan

    adanya pesaing tentunya hal itu menjadikan kita harus menjadi lebih

  • 52

    baik lagi dalam bekerja dan jangan sampai kita tertinggal, kalau bisa

    lebih baik dari mereka dalam hal produk, pelayanan atau kinerja kita.

    Dengan begitu tentunya nasabah bisa membandingkan BMT

    Sumber Mulia dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga nasabah

    bisa memilih lembaga keuangan mana yang cocok untuk mereka yaitu

    dengan melihat fitur-fitur yang ditawarkan oleh berbagai lembag

    B. Perkembangan Jumlah Nasabah Setelah Menggunakan Strategi

    Pemasaran

    1. Jumlah Perkembangan Anggota / Nasabah

    Anggota atau nasabah merupakan bagian terpenting bagi BMT

    Sumber Mulia Tuntang, karena jumlah nasabah menjadi tolak ukur

    keberhasilan dari usaha pemasaran dalam rangka menarik calon nasabah

    terutama nasabah potensial untuk dapat mengembangkan usaha guna

    mencapai tujuan yang telah diterapkan. Berdasarkan wawancara dengan

    Ibu Nanik Atiani pada tanggal 25 Juli 2017 menerangkan perkembangan

    jumlah nasabah yang mempercayakan dananya kepada BMT Sumber

    Mulia Tuntang dapat dilihat dari tabel :

  • 53

    Tabel 4.1

    Perkembangan Nasabah Produk Simpanan

    BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2014-2016

    Posisi Per Si

    Rela (+/-)%

    Si

    Suka (+/-)%

    Si

    Suqur (+/-)%

    31 Des 2014

    Pemasaran

    langsung

    7772 5% 65 10% 77 7%

    31 Des 2015

    Marketing

    mix

    8128 7% 72 17% 84 26%

    31 Des 2016

    Marketing

    mix

    8766 87 113

    Sumber : Data diolah

    Sumber data Perkembangan Nasabah Produk Simpanan, saya

    dapatkan melalui wawancara dengan marketing pemasaran pada tanggal

    25 Juli 2017.

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2014 jumlah

    nasabah Si Rela 7772 , tahun 2015 jumlah nasabah 8128 mengalami

    kenaikkan dengan presentase 5%, pada tahun 2015 sampai 2016

    mengalami kenaikan menjadi 8766 dengan presentase kenaikan 7%,

    sedangkan pada tahun 2014 jummlah nasabah Si Suka 65, pada tahun 2015

    jumlah nasabah mengalami kenaikkan menjadi 72 dengan presentase 10%

    dan tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 87 dengan presentase

    kenaikan 17%, pada tahun 2014 jumlah nasabahSi Suqur 77, pada tahun

  • 54

    2015 jumlah nasabah mengalami kenaikkan 84 dengan presentase 7% dan

    tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 113 dengan presentase

    mengalami kenaikan sebanyak 26%. Hal ini menunjukkan bahwa dari

    tahun 2014 sampai tahun 2016 BMT Sumber Mulia Tuntang mengalami

    peningkatan jumlah nasabah yang bila mana jika nasabah dijumlah

    keseluruhannya sebanyak 8966 nasabah.

    Tabel 4.2

    Perkembangan Nasabah Pembiayaan

    BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2014-2016

    Akad Tahun 2014

    Pemasran

    langsung

    Tahun 2015

    Marketing

    mix

    Tahun 2016

    Marketing

    mix

    Al-Murabahah 75 88 102

    Bai’ Bitsaman Ajil 4 7 12

    Al-Musyarakah 1 2 2

    Al-Mudharabah 164 193 214

    Al-Ijaroh 52 61 93

    Al-Hawalah 4 5 9

    Qordul Hasan 5 2 4

    305 358 436

    15% 18%

    Sumber : Data yang diolah

  • 55

    Sumber data Perkembangan Nasabah Pembiayaan, saya dapatkan

    melalui wawancara dengan marketing pemasaran pada tanggal 25 Juli

    2017.

    Dari table diaras dapat di ketahui pada tahun 2014 jumlah nasabah

    pembiayaan Al-Murabahah 75, pada tahun 2015 mengalami peningkatan

    88 dan tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah nasabah menjadi 102,

    sedangkan pada tahun 2014 jumlah nasabah pembiayaan Bai’ Bitsaman

    Ajil 4, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan menjadi 7 dan pada tahun

    2016 mengalami kenaikan menjadi 12, sedangkan pada tahun 2014 pada

    nasabah pembiayaan Al-Musyarakah 1, pada tahun 2015 mengalami

    kenaikkan menjadi 2 dan pada tahun 2016 tidak mengalami kenaikan atau

    penurunan sehingga jumlah nasabah tetap 2, pada tahun 2014 nasabah

    pembiayaan Al-Mudharabah 164, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan

    menjadi 193 dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah nasabah

    menjadi 214, sedangkan pada tahun 2014 pada nasabah jasa Al-Ijarah 52,

    pada tahun 2015 mengalami kenaikkan menjadi 61 dan pada tahun 2016

    mengalami kenaikkan menjadi 93, sedangkan pada tahun 2014 jumlah

    nasabah jasa Al-Hawalah 4, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan

    menjadi 5 dan pada tahun 2016 mengalami kenaikkan menjadi 9,

    sedangkan pada pembiayaan Qordul Hasaan tahun 2014 jumlah

    nasabahnya 5, mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 2 dan tahun

    2016 mengalami kenaikkan menjadi 4. Dan dapat dilihat dari hasil

    keseluruhan tahun 2014 jumlah nasabah 205, pada tahun 2015 mengalami

  • 56

    kenaikkan menjadi 358 dan pada tahun 2016 menjadi 436.Presentase dari

    tahun 2014-2015 adalah 15% dan pada tahun 2015-2016 adalah 18%.

    Peningkatan jumlah nasabah simpanan maupun pembiayaan menunjukkan

    bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia

    Tuntang dapat berjalan dengan baik.

    C. Produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang

    Dalam kegiatan memasarkan seluruh produk dan jasa yang dimilikin

    oleh BMT Sumber Mulia Tuntang baik langsung maupun tidak langsung.

    Salah satu tujuan pemasran BMT Sumber Mulia Tuntang adalah

    menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha

    menarik calon nasabah yang baru, maka perlu disiapkan produk yang menarik

    dan mudah difahami sehingga dapat menarik calon nasabah baru.

    Berdasarkan wawancara dengan Ibu Nanik Antiani pada tanggal 25

    Juli 2017 Produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang yang paling

    diminati dan di unggulkan adalah:

    1. Produk Simpanan

    Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon nasabah

    dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan

    yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi:

    a. Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA)

    Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasayaitu simpanan

    pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadah dan di

    sediakan bagi anggota yang ingin menyimpan uang nya baik harian

  • 57

    atau perminggunya minimal Rp 25.000,00 dan kelebihan dari

    tabungan ini yaitu dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode

    untuk pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan

    minimal Rp 25.000 00 dan sudah menjadi saldo awal anggota. Produk

    ini menjadi di minati karena BMT Sumber Mulia memudahkan para

    nasabahnya untuk menabung dengan sistem jemput bola yang

    dilakukan bagian pemasaran, sehingga nasabah tidak perlu datang ke

    BMT. Serta kemudahan pada saat pengambilan uang yang ada di

    tabungan.

    b. Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR)

    Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu

    simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan harapan BMT

    dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan yang hanya bisa

    diambil pada waktu lebaran (tanggal 5 Dzulhijjah) atau hari raya

    Qurban saja. Minimal setoran tabungan adalah Rp 5.000,00 untuk

    pembukaan awal tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu

    Rp25.000,00. Produk ini di minati karena nasabah BMT Sumber

    Mulia mayoritas beragama islam serata lingkungan di sekitar BMT

    banyak pesantren dan lingkungan yang beragamis ,dengan adanya

    produk SI Suqur memper mudah nasabah yang ingin melakukan

    ibadah qurban

    c. Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)

  • 58

    Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya

    dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan

    BMT. Dengan Setoran awal Minimal Rp.1.000.000 dan berlaku

    kelipatanya.Jangka waktu jatuh tempo sebagai berikut:

    a) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 40% untuk

    penabung dan 60% untuk BMT.

    b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 45% untuk

    penabung dan 55% untuk BMT.

    Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 50% untuk

    penabung dan 50% untuk BMT, produk ini menjadi sala satu produk

    unggulan karena nisbah bagi hasilnya yang lumayan banyak serta cara

    menabung yang mudah.

    2. Produk Pembiayaan

    Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat dipersembahkan

    dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

    meminjam antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

    meminjam untuk melunasi pembiayaannya dengan cicilan atau termin

    setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-

    jenis pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah :

    1) Pembiayaan Mudharabah (MDA)

    Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT)

    dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha (anggota)

    yang bertanggung jawab dalam mengelola dana atau usaha bagi pihak

  • 59

    pengusaha. Penentuan bagi hasil berdasarkan kesepakatan

    bersama.pembiayaan di BMT Sumber Mulia banyak di pilih karena di

    sini tidak dikenakan biaya administrasi , marjin dan bagihasil yang

    tidak flet, syarat untuk pengajuan yang mudah, dan yang menjadi

    pembeda dari lembaga lain adalah proses pencairan dana disini cepat.

    2) Pembiayaan Murabahah (MBA)

    Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang

    kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau cicilan senilai

    harga perolehan barang di tambah keuntungan (mark up) yang telah

    disepakati bersama. Pembiayaan ini di minati karena di BMT Sumber

    Mulia syarat pengajuan pembiayaan yang mudah, tidak ada biaya

    administrasi, bagi hasil yang tidak flet dan proses pencairan dana yang

    cepat.

  • 60

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan

    sebagi berikut :

    1. Strategi yang di terapkan pada BMT Sumber Mulia Tuntang

    menggunakan beberapa pendekatan yang di sesuaikan dengan

    kebutuhan. Meliputi strategi pemasaran marketing mix dan

    pelayanan internal, dari strategi pemasaran dapat di analisa dan di

    implementasikan dari 4P, yaitu Pleace (tempat), product (produk),

    price (harga) dan promotion ( promosi),

    2. Selain menggunakan strategi itu BMT Sumber Mulia juga

    menggunakan strategi lainnya, yaitu dengan memperbaiki playanan

    internal dan menjadikan para pesaing sebagai peluang.

    3. Dari tahun 2014 sampai tahun 2016 BMT Sumber Mulia Tuntang

    mengalami peningkatan jumlah nasabah simpanan yang bilamana

    jika nasabah dijumlah keseluruhannya sebanyak 8966 nasabah.

    4. produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang yang paling

    diminati pada produk simapanan dan pembiayaan sebagai berikut

    Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA), Simpanan Suka Rela

    Qurban (SISUQUR), dan Simpanan Suka Rela Berjangka

  • 61

    (SISUKA). Pada produk pembiayaan Pembiayaan Mudharabah

    (MDA), Pembiayaan Murabahah (MBA)

    B. Saran

    Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di

    BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat

    bermanfaat antara lain :

    1. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, BMT Sumber Mulia Tuntang

    harus lebih memperkenalkan produknya kemasyarakat yang lebih

    luas lagi dengan meningkatkan pemasaran berupa program hadiah

    atau pembagian bonus.

    2. Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan

    dan memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya

    berkerja sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok

    pedagang kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja

    sama juga dengan organisasi massa dan lembaga pemerintah.

    Harapan yang terkandung dalam jalinan kerjasama itu ialah produk

    yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang akan semakin

    dikenal, diterima sehingga masyarakat luas dapat menikmati

    manfaatnya, dan melesatnya jumlah nasabah baru.

  • 62

  • 63

  • LAMPIRAN