IgG IgM

5
I. Dasar teori Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina). Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitive terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70 o . Dengue merupakan serotype yang paling banyak beredar. ( Cristantie Effendy 1995) Penyakit ini disebabkan oleh empat serotip virus dengue (DEN- 1, DEN- 2, DEN- 3,DEN- 4) dari genus flavivirus, family flavivirus dengan daya infeksi tinggi pada manusia. Setiap serotype cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotype (hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. (Soegijonto, 2004). Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen. Akibat aktifasi C 3 dan C 5 akan dilepas C 3a dan C 5a , dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi

description

Dasar teoriDengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina). Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitive terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 〖70〗^o. Dengue merupakan serotype yang paling banyak beredar. ( Cristantie Effendy 1995) Penyakit ini disebabkan oleh empat serotip virus dengue (DEN- 1, DEN- 2, DEN- 3,DEN- 4) dari genus flavivirus, family flavivirus dengan daya infeksi tinggi pada manusia. Setiap serotype cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotype (hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. (Soegijonto, 2004). Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen. Akibat aktifasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi (protrombin & fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat pada saluran gastrointestinal pada DHF. Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diabetes hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus dengue. Kedua antibodi ini muncul 5-7 hari setelah infeksi. Hasil negatif bisa saja muncul mungkin karena pemeriksaan dilakukan pada awal terjadinya infeksi. IgM akan tidak terdeteksi 30-90 hari setelah infeksi, sedangkan IgG dapat tetap terdeteksi seumur hidup. IgM yang positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala yang mendukung terjadinya demam berdarah. Pemeriksaan IgG dan IgM ini juga bisa digunakan untuk membedakan infeksi dengue primer atau sekunderDengue primer

Transcript of IgG IgM

I. Dasar teoriDengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina). Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitive terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu . Dengue merupakan serotype yang paling banyak beredar. ( Cristantie Effendy 1995) Penyakit ini disebabkan oleh empat serotip virus dengue (DEN- 1, DEN- 2, DEN- 3,DEN- 4) dari genus flavivirus, family flavivirus dengan daya infeksi tinggi pada manusia. Setiap serotype cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotype (hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. (Soegijonto, 2004). Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen. Akibat aktifasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi (protrombin & fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat pada saluran gastrointestinal pada DHF. Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diabetes hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus dengue. Kedua antibodi ini muncul 5-7 hari setelah infeksi. Hasil negatif bisa saja muncul mungkin karena pemeriksaan dilakukan pada awal terjadinya infeksi. IgM akan tidak terdeteksi 30-90 hari setelah infeksi, sedangkan IgG dapat tetap terdeteksi seumur hidup. IgM yang positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala yang mendukung terjadinya demam berdarah. Pemeriksaan IgG dan IgM ini juga bisa digunakan untuk membedakan infeksi dengue primer atau sekunderDengue primerDengue primer terjadi pada pasien tanpa riwayat terkena infeksi dengue sebelumnya. Pada pasien ini dapat dideteksi IgM muncul secara lambat dengan titer yang rendah.Dengue SekunderDengue sekunder terjadi pada pasien dengan riwayat paparan virus dengue sebelumnya. Kekebalan terhadap virus dengue yang sama atau homolog muncul seumur hidup. Setelah beberapa waktu bisa terjadi infeksi dengan virus dengue yang berbeda. Pada awalnya akan muncul antibodi IgG, sering pada masa demam, yang merupakan respon memori dari sel imun. Selain itu juga muncul respon antibodi IgM terhadap infeksi virus dengue yang baru.

PROTEIN NOSTRUKTURAL-1 DENGUE (NS1 DENGUE)NS1 adalah glikoprotein nonstrukturaldengan berat molekul 46-50 kD dan merupakan glikoprotein yang sangat conserved. Pada awalnya NS1 digambarkan sebagai antigen Soluble Complement Fixing (SCF) pada kultur sel yang terinfeksi. NS1 diperlukan untuk kelangsungan hidup virus namun belum diketahui aktivitas biologisnya. Dari bukti yang sudah ada menunjukkan bahwa NS1 terlibat dalam proses replikasi virus. NS1 sendiri dihasilkan dalam 2 bentuk yaitu membran associated dan secreted form.Selama infeksi sel, NS1 ditemukan berkaitan dengan organel-organel intrasel atau ditransfer melalui jalur sekresi ke permukaan sel (membran sitoplasma).Ns1 bukan bagian dari struktur virus tapi diekspresikan pada permukaan sel yang terinfeksi dan memiliki determinan-determinan yang spesifik group dantipenya.peranNS1 dalam imunopatogenesis juga telah disampaikan berdasarkan temuan anti-SCF antibodies dalam serum pasien-pasien dengan infeksi sekunder tapi tidak pada infeksi primer. NS1 dengue disekresikan ke dalam system sirkulasi darah pada individu yang terjangkit virus dengue dengan konsentrasi yang tinggi pada infeksi primer maupun sekunder selama fase klinik sakit dan hari-hari pertama masa konvalesen (pemulihan).

IgG IgMDari praktikum anti dengue IgG dan IgM dengan menggunakan sampel serum pada praktikum yang pertama menggunakan sampel serum dari rumah sakit didapatkan hasil positif (+) IgG dan IgM karena munculnya garis warna merah pada area C, G, M. Dan pada praktikum yang kedua didapatkan hasil negative (-) karena tidak ada ada garis pada area C dan G hanya ada garis pada area C . Pada pemeriksaan anti dengue IgG dan IgM bertujuan untuk mengetahui adanya antibody IgG dan IgM terhadap virus dengue pada serum dan untuk menegakkan diagnose DBD atau DHF yang pemeriksaannya menggunakan metode rapid test. Dengue Haemoragic Fever merupakan demam dengue yang disertai pembesaran hati dan tanda- tanda perdarahan. Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pendertita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma yang disebut dengan (DSS) Dengue Syok Syndrome.Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam yang disertai perdarahan bawah kulit, selaput hidung dan lambung, yang ditemukan di daerah tropis. Di dalam tubuh manusia, virus dengue berkembang biak di dalam sel retikkuloendotelial, kemudian terjadi viraemia yang diikuti dengan respon imun terhadap virus dengue baik humoral maupun seluler. Virus bersilulasi dalam darah perifer di dalam sel monosit, sel limfosit B dan sel limfosit T. Sebagai reaksi terhadap infeksi virus, tubuh akan membuat antibodi anti-dengue, baika berupa anti netralisai, anti hemaglutinasi dan anti komplemen.