Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz...

40

Transcript of Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz...

Page 1: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga
Page 2: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga
Page 3: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

SALA

M B

AK

TI

Daftar Isi

No.285THXXIIJuli - September 2015

Salam BaktiIftitahLaporan UtamaLaporan KhususLaporan KhususTamu KitaBerita KanwilBerita KankemenagJendela MadrasahArtikel HajiPsikologiKesehatanCerpen & PuisiProfil RemajaRenunganKedinasanDapur KitaTTS

3458

1014162025293031323435363738

Hal. 5Laporan Utama

Hal. 16Berita Kanwil

INDONESIA DALAM USIA 70 TAHUN

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, BAKTI dapat menjumpai pembaca sekalian. Tentu saja semuanya berkat pertolongan dan ridho Allah Swt. Semoga ini

menjadi ikhtiar untuk menegakkan silaturahim di antara kita semua—seluruh pegawai di

lingkungan Kanwil Kemenag DIY.

BAKTI edisi ini hadir dengan sajian cukup lengkap. Mulai dari Laporan Utama tentang

Indonesia Dalam Usia 70 Tahun; Lapsus helatan akbar KSM, Aksioma dan LKTI Nasional Tahun

2015 di Palembang; juga Tamu Kita yang sungguh istimewa.

Pembaca, memang agak berat bagi kami ketika diputuskan BAKTI terbit tiga bulanan.

Tapi apa boleh buat, keputusan sudah diambil. Kewajiban kami untuk memaksimalkan tiap edisi. Semoga mampu memuaskan seluruh

pembaca.

Seluruh jajaran pengurus BAKTI dan segenap pimpinan serta pegawai Kantor

Wilayah Kemenag DIY juga mengucapkan Selamat Idul Adha 1436 H. Semoga spirit

kurban dan kesalehan sosial yang dipancarkan Idul Qurban dapat kita wujudkan. Terima kasih.

Hanya kepada Allah jualah kita memohon petunjuk dan meminta pertolongan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Kakanwil Lantik 13 Kepala Madrasah

Page 4: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 5BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

H ampir sepekan 2-7 Agustus 2015 Kementerian Agama RI menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma), dan Lomba

Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional Tahun 2015 di Palembang, Sumsel. Untuk KSM ini adalah tahun keempat penyelenggaraan; sedang ajang dua tahunan Aksioma adalah kali kedua usai di Malang (2013); dan perdana bagi LKTI. Ketiga kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa madrasah kini tampil sejajar dengan lembaga pendidikan lainnya.

Tahun ini kontingen DIY yang memberangkatkan 102 siswa cukup berjaya di ajang KSM dan LKTI. Namun harus lebih giat menyiapkan atlet-atlet madrasah karena hanya mampu juara 3 tenis meja Aliyah (putri) dan juara 2 lari 400 m MTs (putra). Sementara juara umum kembali dipertahankan oleh kontingen Jawa Timur—provinsi yang satu kabupatennya saja memiliki jumlah madrasah melebihi DIY.

Seperti yang ditegaskan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Prof.Nurcolish Setiawan bahwa ada 4 (empat) dimensi yang hendak diraih Kemenag untuk mewujudkan slogan ‘Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah!’ melalui ajang di atas. Pertama, olah pikir. Ajang KSM tidak bisa tidak adalah wahana persaingan analitis kritis antarsiswa madrasah. Termasuk pula LKTI. Betapa tidak, siswa dituntut untuk segera memecahkan persoalan yang disodorkan, dengan metodologi keilmuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kedua, olah hati. Pengetahuan kognitif yang dimiliki siswa madrasah disinergikan dengan penanaman moral keagamaan. Ibarat istilah pinter saja belum cukup, harus bener. Cerdas akal, cerdas hati. Cemerlang otak dan berbudi pekerti yang luhur. Dengan jalan apa? Ada standar kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan

kepada guru juga wajib ‘ain dilaksanakan murid. Karena ini menjadi bagian integral bukan hanya transfer of knowledge (transfer ilmu pengetahuan) tapi juga transfer of values (transfer nilai-nilai).

Ketiga, olah rasa. Dari Aksioma muncul jawara-jawara madrasah singer, lomba hadroh, musabaqah tilawatil qur’an, pidato Bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris, serta kaligrafi yang tentu memerlukan jiwa seni yang tinggi. Di sinilah diperlukan kemampuan mengolah rasa yang cukup tinggi.

Terakhir keempat, olah raga. Cukup banyak cabang olahraga yang diakomodir dalam pelaksanaan Aksioma kali ini. Sebut saja selain lari 100 m dan 400 m, ada bulutangkis dan tenis meja--olahraga yang populer di tanah air. Siswa-siswi madrasah yang biasanya tampil kalem namun segera berubah berkarakter dan kuat mental saat berlaga di lapangan. Untuk tingkat nasional, ketika mereka bertanding di lapangan, yang dibawa bukan lagi nama madrasah, atau Kemenag, namun sebagai wakil provinsi.

Perlombaan yang digelar, bukan semata bertujuan mencari kalah-menang, tapi menjadi alat ukur efektif sejauh mana keempat dimensi tadi dilaksanakan di madrasah. Maka kini tanggung jawab besar ada di Kemenag, untuk terus memajukan madrasah. Selanjutnya yang diperlukan adalah dukungan masyarakat luas untuk menitipkan pendidikan putra-putriya ke madrasah, mulai dari RA, MI, MTs, dan MA. Semakin banyak peminat, tentu kualitas siswa akan semakin meningkat.

Pada 17 Agustus lalu, negara kita genap berusia 70 tahun. Banyak madrasah yang sudah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka. Tak sedikit para pemimpin bangsa yang lahir dari rahim madrasah. Tentu kini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memajukan madrasah. Semoga ‘Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah!’ tak hanya slogan semata, namun memang benar adanya. Wallahu a’lam.

Mewujudkan ‘Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah!’

H.Arief Gunadi

Catatan KSM, Aksioma, dan LKTI Kemenag 2015

Page 5: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 5BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Indonesia dalam Usia 70 Tahun

Di bidang infrastruktur, tampak telah tersedia berbagai fasilitas kebutuhan masyarakat, kecuali di pedesaan yang masih dipandang belum memadai.

Jalan, jembatan, listrik, gedung sekolah misalnya, dilaporkan masih terasa kurang atau bahkan ada yang belum tersedia.

Hal serupa juga sangat terasa di wilayah perbatasan dengan Negara tetangga. Warga negara mereka

sebagian besar dapat menikmati hasil pembangunan atau kemajuan-kemudahan di berbagai bidang,

sekalipun jauh dari kota besar atau ibukota

Sejak diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Soeharto, BJ. Habibi, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Soesilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, Indonesia terus membangun.

Page 6: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

negara. Warga Negara Indonesia belum seluruhnya dapat menikmati hal yang sama, seperti misalnya di wilayah pedalaman Kalimantan yang berbatasan dengan Negara tetangga Malaysia.

Di bidang ekonomi, kadang kuat kadang melemah. Memang banyak gedung tinggi, rumah mewah, belasan ribu mobil terjual setiap bulan, bahkan jalan raya macet karena penuhnya kendaraan. Sebagian kalangan tidak gelisah dengan melonjaknya harga dolar, harga barang, karena tabungannya cukup. Sementara sebagiannya gelisah, susah, dan merasa kesulitan dengan penghasilannya yang masih rendah atau sangat rendah atau tidak mempunyai pekerjaan yang dapat diandalkan.

Dibidang politik, sekurang-kurang telah menyelenggarakan 9 kali Pemilu dengan 7 orang Presiden. Tapi sebagian (ribuan dalam 12 tahun) wakil rakyat menjadi terdakwa karena diketahui korupsi, ratusan kepala daerah mengalami hal yang sama (termasuk yang dipilih melalui pilkada). Pada Pemilu terakhir di tahun 2014, dalam kehidupan masyarakat sudah sangat terkenal memilih karena uang, mungkin menjadi ”penyakit” di masa datang.

Dalam bidang pendidikan, juga belum ada kata putus akan menerapkan model dan dengan kurikulum yang bagaimana. Dalam kajian, perlu dikuatkan dalam bangunan konsep kurikulum yang kemudian melahirkan Kurikulum 2013, yang menelan biaya cukup tinggi. Tapi, setelah secara nasional berjalan 1 semester, dihentikan oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan, dengan berbagai alasan hasil kajian. Pendidikan dasar dan menengah ”mantap” lagi dengan kurikulum lama (2004).

Pendidikan harus merantasi berbagai masalah, termasuk pendidikan karakter, karena 5-6 tahun terakhir banyak orang tidak cinta negara dan bangsa. Terbukti mereka korupsi, termasuk dari kalangan penegakhukum. Lantas pada tahun 2010, dimunculkanlah gagasan tersebut, pendidikan karakter. Tapi ternyata tidak mengakar dan tidak tumbuh dalam proses pendidikan kita, kecuali tetap pada gaya lama, dengan (pernah) menyelipkan beberapa istilah yang berkaitan dengan pendidikan karakter dalam silabus.

Dalam kehidupan beragama, sejak era Presiden

Soeharto telah dikenal atau diperkenalkan dengan istilah sebagai masyarakat sosialistis religius. Sejumlah peneliti diundang untuk membuktikan hal tersebut. Tapi tetap saja belum ada stabilitas yang kuat. Waktu itu munculah kasus Talangsari di Lampung, kasus Tanjung Priok di Jakarta atau kasus Bantaqiyah di Beutong Aceh dan beberapa lainnya. Tapi dapat ditekan dengan kekuasaan.

Setelah masa itu, muncul masalah di Sanggau, Ambon atau gerakan sekelas teroris yang mengatasnamakan agama. Sanggau, Ambon, tidak bisa diredam dengan kekuasaan dan memang tidak zaman lagi dengan cara seperti itu. Akhirnya ditengahi melalui jalan persuasif, bukan referesif. Selesai, dengan sedikit beban tindaklanjut. Artinya,pada bidang kehidupan antar umat beragama masih rentan konflik.

Tantangan baru muncul yaitu dengan datangnya gagasan mendirikan negara berideologi agama. Gerakan ISIS merupakan yang baru dalam masalah tersebut. Tapi sekalipun kegencarannya sejak tahun 2012 sampai sekarang tanpa henti, masyarakat Indonesia telah memandangnya tidak cocok bagi Indonesia. Itu gerakan untuk Timur Tengah dan masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan pola gerakan seperti itu.

Nah, untuk Indonesia yang akan menjalani usia 71 tahun, meratakan pembangunan sampai wilayah pelosok pedesaan dan wilayah perbatasan harus menjadi jawaban nyata. Biar semua dapat menikmati hasil pembangunan dalam Indonesia merdeka dan jangan sampai WNI berpindah warga negara atau wilayah Indonesia diakui menjadi bagian wilayah negara lainnya, hanya karena daerah tersebut masih terbelakang.

Di bidang ekonomi, harus terbangun dasar yang kokoh oleh tim yang kompak dengan prinsip keadilan yang betul-betul merata. Seyogyanya perilaku dan pelaku dalam bidang ekonomi tidak hanya memikirkan jalannya sendiri. Bayangkan, harga cabai bisa sangat tinggi di tengah bangsa yang suka pedas. Atau harga hewan selalu naik cukup tinggi menjelang hari raya qurban (ini bukan cobaan bagi sahibul qurban).

Dalam bidang politik, harus ada keteladanan, profesional dan proporsional. Kini harus diterapkan pola kehidupan politik modern (profesional) bukan lagi tradisional seperti yang pernah ada dalam masa lalu

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 7BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 7: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Indonesia. Masyarakat harus diajarkan dengan baik dalam masalah tersebut. Kita bisa runyam jika satu saja aspek negatif berkelanjutan yaitu politik uang atau bersedia memilih karena diberi uang dan sangat berkembang serta terpantau secara nyata dalam kehidupan berpolitik.

Demikian juga dalam masalah pendidikan. Target generasi emas tahun 2045 bagaimana? Jadi atau tidak?. Bangsa Indonesia sedang menunggu targetnya, seperti yang sudah dicanangkan, atau terjadi perubahan. Kurikulum yang ada dengan segala kelebihannya, banyak ahli menyatakan harus ada langkah penyempurnaan secara menyeluruh dan memang tidak perlu merombak dengan semata-mata berkiblat pada negara lain.

Sedangkan dalam bidang agama, yang kembali mulai merengkuh kestabilannya (ada kerukunan yang lebih baik), harus terbimbing dengan arah yang jelas, tanpa dipertentangkan oleh organisasi induk tempat mereka ditempa atau tempat mereka berpayung.

Kelembagaan keagamaan semestinya diperkuat secara merata dan dengan regulasi yang jelas. Ini penting agar tidak membuka peluang untuk lahirnya konflik dan konflik membuat umat ”lelah”, kadang frustasi sehingga memilih jalan lain yang bahkan jalan radikal. Kita ingin umat beragama di Indonesia tampak dalam wajahnya sendiri, wajah Indonesia yang ramah, bersahaja dan saling menghormati.

Selain itu, jangan sampai mereka akhirnya terjebak dalam pertentangan gagasan-gagasan radikal, atau terbawa dalam radikalisme, termasuk seperti yang datang

dari Timur Tengah. Sebagai acuan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Prof. Dr. Nizar, M.Ag., dalam ceramahnya tentang Mewaspadai Kelompok Radikalisme dihadapan siswa SMP Negeri 9 Yogyakarta pada April lalu, menyebutkan sekitar 10 ciri-ciri kaum radikal, yaitu :

Fanatik terhadap pendapatnya sendiri dan pendapat 1. orang lain tidak benar, dia boleh berijtihad, orang lain tidak boleh;

Sikap keras yang tidak pada tempatnya seperti 2. terhadap orang yang meninggalkan perkara sunnah, yang oleh meraka dianggap fardhu;

Kasar dalam berinteraksi dengan orang lain dan 3. keras dalam berdakwah;

Cenderung berburuk sangka terhadap orang lain;4.

Menggugurkan kemuliaan kaum muslimin dengan 5. menghalalkan darah dan harta mereka tanpa hak;

Tidak teliti dalammenafsirkan teks al-Quran dan al-6. Hadits;

Belajar agama bukan pada ulama yang dipercaya 7. dan meremehkan para imam mujtahid;

Sangat taat pada pemimpin kelompok;8.

Menutup diri dari pergaulan dengan orang yang 9. bukan dari kelompoknya;

Gagasan selalu pada ide sentralnya yaitu 10. hakimiyyah lillahi wahdah.

Wallahu’alamu bishshawaab.

MuslihPenyunting Majalah BAKTI

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 7BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Kelembagaan keagamaan semestinya

diperkuat secara merata dan dengan

regulasi yang jelas. Ini penting agar

tidak membuka peluang untuk lahirnya

konflik dan konflik membuat umat

”lelah”, kadang frustasi sehingga

memilih jalan lain yang bahkan jalan

radikal. Kita ingin umat beragama di

Indonesia tampak dalam wajahnya

sendiri, wajah Indonesia yang ramah,

bersahaja dan saling menghormati.

Page 8: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

8 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 9BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

K edua ajang ini dihelat di Palembang, Sumatera Selatan, Senin-Jumat (2-7/8). Kontingen DIY dipimpin langsung Kakanwil Kemenag DIY Prof.Nizar Ali didampingi Kabid Pendidikan Madrasah

Noor Hamid beserta seluruh jajaran berangkat dari Bandara Adisucipto, Ahad (2/8) pagi.

Tepat Pukul 14.50 WIB rombongan tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, setelah sebelumnya transit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Yang membanggakan, begitu tiba di Palembang rombongan DIY mendapat kawalan khusus dari Ikatan Motor Besar Indonesia Cabang Palembang. Kondisi jalanan yang ramai pun dapat dilalui lancar tanpa hambatan berarti.

Ajang Pembuktian Madrasah Lebih Baik!

KSM, Aksioma dan LKTI Nasional 2015,

Yogyakarta (Inmas)—Sebanyak 90 siswa madrasah mulai dari

jenjang MI, MTs dan MA se-DIY siap berlaga di Ajang Kompetisi

Sains dan Olahraga Madrasah (Aksioma), Kompetisi Sains

Madarasah (KSM), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat

Nasional Tahun 2015.

Page 9: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

8 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 9BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang membuka resmi di Palembang Sport and Covention Centre (PSCC), Palembang, Sumsel, Senin (3/8) malam, mengatakan ketiga kegiatan ini, semakin menunjukkan eksistensi madrasah yang tak dapat dipisahkan dari pembangunan bangsa seutuhnya. “Madrasah yang dulu dicitrakan kumuh dan tertinggal, kini tampil modern dan mampu bersaing,” tegas Menag yang disambut gegap gempita ribuan peserta pembukaan. Selain Menag, hadir pula Ny.Hj.Trisna Wily Lukman Hakim, Wakil Gubernur Sumsel, Dirjen Pendidikan Islam, Direktur Pendidikan Madrasah, jajaran eselon I dan II Kementerian Agama. Dari DIY turut hadir Kakanwil Prof.H.Nizar Ali, Kabid Dikmad Noor Hamid,MPdI, Kasubbag Informasi dan Humas H.Arief Gunadi,MPdI, serta Kasi di lingkungan Bidang Dikmad.

“Momentum ini semakin menunjukkan eksistensi madrasah tak dapat dipisahkan dari pembangunan bangsa seutuhnya,” kata Menag lagi. Selain itu ada 5 (lima) pesan khusus yang disampaikan putra mantan Menag KH Saifuddin Zuhri (alm) itu.

“Pertama, mulai hari ini anak-anakku semua bertanding dan berlombalah secara sportif. Jangan sombong dengan kemenangan dan jangan putus asa dengan kekalahan,” ujar Menag. Kedua, imbuhnya, ajang Aksioma, KSM dan LKTI jangan hanya dijadikan sebagai ajang lomba, tapi gunakan juga sebagai ajang silaturahmi antarsiswa yang datang dari seluruh Tanah Air tercinta.

“Ketiga saya berpesan kepada kepala madrasah dan guru untuk mengaktifkan lagi kelompok studi para siswa,” pinta Menag. Di samping itu, Menag juga minta agar kegiatan ekstrakurikuler ditumbuhkan lagi. “Dengan demikian saya berharap olahraga dan seni dapat menjadi bagian dari kultur madrasah,” paparnya. Keempat, tanamkan pada diri siswa sekalian agar bangga sebagai siswa madrasah. “Melalui momentum ini saya berharap agar muncul ilmuan, atlet dan seniman yang berlatarbelakang madrasah,” harap Menag. Terakhir, alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor itu menilai madrasah harus berperan aktif sebagai benteng dari paham radikalimse yang dapat merongrong NKRI. “Kita perlu merekayasa kelulusan madrasah yang moderat, terbuka dan damai,” pungkas Menag.

Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah! (bap)

Buka Expo Madrasah, Ibu Trisna Willy

Lukman Kunjungi Stand Kemenag DIY

Palembang (Inmas DIY)—Pembina Darma Wanita Kementerian Agama RI Ibu Trisna Willy Lukman membuka Expo Madrasah 2015, Selasa (4/8) pagi, di kompleks Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. Istri Menag itu didampingi sejumlah jajaran pengurus Darma Wanita Pusat langsung meninjau berbagai stand Kantor Wilayah yang berdiri.

Sebelum memasuki tempat acara, Trisna Willy menerima sekapur sirih dari siswi madrasah. Pembukaan expo ditandai pemotongan buntal. Hadir dalam kesempatan ini, Kakanwil Kemenag Sumsel beserta ibu, Ketua DW Persatuan Kanwil seluruh Indonesia, termasuk Ketua DWP Kemenag DIY Hj.Farichah Nizar Ali, Kabid Dikmad Noor Hamid dan Ibu.

Yang menarik saat meninjau di stand Kanwil Kemenag DIY, Trisna Willy sempat mendapat cinderamata berupa ‘othok-othok’, alat permainan tradisional dari bambu yang dapat menghasilkan bunyi khas sesuai namanya.

“Wah bisa buat mainan cucu,” ujar Trisna Willy sumringah. Hj.Farichah juga menyematkan pin I Love Madrasah kepada istri orang nomor satu di jajaran Kemenag itu. Usai membuka expo, rombongan didampingi sejumlah panitia daerah menyeberang ke pulau-pulau kecil di Sumsel. (bap)

Page 10: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

S elain aplikasi haji android, kakanwil juga menjelaskan bahwa manasik haji sudah mengalami peningkatan, baik kualitas maupun kuantitasnya. “Manasik haji

diadakan di KUA sebanyak 4 kali, di kabupaten/ kota sebanyak 2 kali serta pemantapan kloter,” paparnya menanggapi usulan Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto SIP tentang penyelenggaraan manasik haji dan penyediaan buku penunjang pemahaman ibadah haji.

Menjawab pertanyaan Cicik Haryani terkait masa tunggu haji yang lama, kakanwil menjelaskan bahwa kuota haji tidak bisa ditentukan semena-mena. Berdasarkan konsensus OKI ditetapkan dari 1000 muslim, dihitung 1 kuota. “Sejak 2013, terkait renovasi Masjidil Haram, kuota dipotong 20 persen. Yang daftar banyak, kuota terbatas, akhirnya masa tunggu menjadi lama,” paparnya. Untuk DIY, lanjut kakanwil, masa tunggunya sampai 2032.

“Menurut prediksi pemerintah Arab Saudi, renovasi selesai pada 2016. Artinya pada 2017 sudah kembali ke kesepakatan semula kuota 100 persen, sehingga calon jamaah dapat maju jadwal pemberangkatannya,” kata kakanwil. Mulai tahun 2015, jamaah yang pernah berhaji dapat mendaftar kembali setelah 10 tahun dan usia minimal mendaftar haji adalah 12 tahun. “Kewajiban haji hanya sekali, selanjutnya sunah. Inilah cara agar kita dapat mengedepankan empati,” kata kakanwil. Senada dengan pernyataan kakanwil, Arif Noor Hartanto meminta masyarakat untuk legowo agar memberi rasa keadilan bagi yang belum pernah menunaikan ibadah haji. “Bukan berarti negara membatasi, tetapi mengatur untuk memenuhi rasa keadilan,” ungkapnya.

Di akhir acara, Kakanwil menghimbau kepada calon jemaah haji untuk menjaga kesehatannya dan berpesan agar tidak ada dokumen yang tertinggal. “Jika ada yang belum mengerti tentang ibadah haji, jangan sungkan untuk konsultasi ke petugas, termasuk tentang tidur, karena ada yang tidur terbiasa dengan lampu menyala dan ada yang tidak,” pesannya. Jamaah sebaiknya tidak membawa barang yang tidak penting, misal beras, karena konsumsi sudah ditanggung pihak katering. “Katering kini dalam bentuk nasi boks dan sudah ditentukan menunya. Hal ini karena pernah ada keluhan dari jamaah lansia terkait panjangnya antrian prasmanan,” tuturnya. Terakhir, kakanwil berpesan untuk tidak membawa air zamzam melebihi ketentuan yang berlaku karena pihak Garuda sudah memfasilitasi kargo 5 liter air zamzam. (and,bap)

Kakanwil : Sudah Ada Aplikasi Haji Pintar Versi Android

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

10 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 11BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Yogyakarta (Inmas) – Kakanwil Kemenag DIY Prof Dr H Nizar MAg menjelaskan bahwa selain buku penunjang ibadah haji yang sudah dicetak lebih awal, kini juga sudah ada aplikasi haji pintar versi android yang dapat di-download, sehingga membantu calon jamaah haji dalam menunaikan ibadahnya. Hal ini diutarakan saat menjadi narasumber talkshow penyelenggaraan ibadah haji 1436H/ 2015M di JOGJA TV, Rabu (19/8).

Page 11: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

D alam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan bahwa haji mabrur

memiliki tiga karakteristik terpuji, yaitu pertama, terus-menerus berkesadaran untuk memberi makan kepada setiap orang yang membutuhkan, wenehana mangan marang wong kang luwe, sebagaimana ajaran Sunan Drajat.

“Konsekuensinya, harus membuktikan diri dalam wujud dan perilaku keseharian yang humanis, hidup sederhana, penuh kebersamaan, peduli atas nasib orang lain, terutama kaum dhuafa yang lemah dan mustadh’afin yang terlemahkan secara struktural,” paparnya.

Kedua, bertutur kata dengan kalimat thoyyibah, kata-kata yang baik, bijak, santun dan bermanfaat, tausiyah atau nasihat yang berguna bagi orang lain dan masyarakat.

Ketiga, berkesadaran menebar salam untuk merajut silaturrahim dan mempererat ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathoniyah, sekaligus ukhuwah insaniyah. “Ini sejalan

dengan ajaran leluhur, hamemayu hayuning bawana. Artinya, ibadah haji menjadi wahana pengayaan pengalaman ruhani yang inspiratif terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Sebelumnya, kakanwil Kemenag DIY Prof Dr H Nizar Mag dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini daftar calon jemaah haji DIY sudah mencapai masa tunggu hingga tahun 2032. Disampaikan pula bahwa jumlah calon jemaah haji yang berangkat dari DIY tahun 1436 H/ 2015 M ini sebanyak 2.482 jamaah dengan didampingi 35 orang petugas kloter.

Dari data yang ada, calon jamaah haji termuda adalah Muhammad Fandi Asnan Bin Muchammad Purwaning Edi (20 tahun 1 bulan) yang berasal dari Kabupaten Sleman. Sedangkan calon jamaah haji tertua juga berasal dari kabupaten Sleman, yaitu Parinem Darmo Suwito binti Darmo Suwito (88 tahun 7 bulan).

“Jamaah haji DIY tahun ini terbagi dalam 7 kelompok terbang (kloter), yakni kloter 23-SOC sampai 29-SOC. Waktu masuk asrama haji

Donohudan mulai Jumat-Ahad (28-30 Agustus 2015) yang diawali oleh calon jemaah haji kloter 23-SOC asal Kota Yogyakarta dan diakhiri kloter 29-SOC asal kabupaten Sleman,” papar kakanwil.

Lebih lanjut kakanwil menjelaskan bahwa maktab atau pemondokan selama di Makkah tersebar di Syisyah untuk kloter 23 dan 26-SOC, Mahbas Jin untuk kloter 24, 27 dan 29-SOC, Misfalah untuk kloter 25-SOC dan Jarwal untuk kloter 28-SOC.

Kakanwil juga menjelaskan berbagai peningkatan kualitas pelayanan haji yang telah dilakukan Kementerian Agama. “Untuk tahun 2015 ini, gelombang I saat berangkat dari Solo transit di Padang langsung ke Madinah, tahun sebelumnya turun di Jeddah,” ujarnya. Sedang gelombang II, lanjut kakanwil, saat pulang dari Madinah langsung ke Solo, yang sebelumnya lewat Jeddah.

Kakanwil juga berpesan kepada para jemaah untuk menjaga kesehatannya, memperbanyak minum air dan makan buah-buahan, termasuk kurma.(and)

Tiga Karakteristik Haji Mabrur

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

10 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 11BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Yogyakarta (Inmas) – Ribuan calon jemaah haji asal DIY memadati Bangsal Kepatihan untuk mengikuti acara pamitan calon jamaah haji DIY tahun 1436 H/ 2015 M dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (20/8). Bertindak selaku ketua kafilah, Hery Sumardiyanto, sekretaris komisi A DPRD DIY yang menerima bendera Pataka dari Gubernur DIY.

Page 12: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Boyolali (Inmas DIY)—Kakanwil Prof.Dr.H.Nizar,M.Ag tegaskan seluruh calon jamaah haji DIY tidak ada yang alami keterlambatan visa. Mulai dari Kloter 23-SOChingga 29-SOC semuanya tidak ada yang mengalami persoalan terkait visa. Demikian dijelaskan Kakanwil saat menerima kedatangan Kloter 23-SOC di Asrama Haji Donohudan, Surakarta, Jumat (28/8).

“Alhamdulillah, mungkin ini berkat doanya para ustadz dan ulama termasuk Bapak Sunardi Syahuri,” kata Kakanwil. Untuk Kloter 23-SOC seluruhnya berasal dari Kota Yogyakarta, berjumlah 382 jamaah. Tercatat sebagai calon jamaah termuda kloter ini adalah Muhammad Rinaldi Pradopo, kelahiran 19 Juni 1994 dan tertua Maryati yang berusia 84 tahun. [and,bap,win]

Kakanwil: Jamaah DIY Tidak Ada yang Alami Keterlambatan Visa

Laporan Khusus Laporan Khusus

12 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 13BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 13: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 1436H / 2015M

Laporan Khusus Laporan Khusus

12 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 13BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

19:2012:05 19:30

08:1508:00Sabtu 29-Aug-15 30-Aug-15 00:50

20:05 03:30

05:20

05:20

18:50

00:20 16:30

11:00

11:30

21:30

21:30 00:30

14:00

19:30

00:30

14:30

Page 14: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

TAMU KITA TAMU KITA

14 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 15BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

D itemui usai apel, pria kelahiran Majalengka, Jabar, 14 Februari 1972 itu berbagi 6 (enam)

resep keberhasilan. “Pertama, kami menjaga betul kekompakan kerja dengan teman-teman KUA Pakem,” ujarnya semangat. Kekompakan tadi, menurutnya, menjalar pada optimalisasi penggunaan Teknologi

6 Resep Hantarkan KUA Pakem Sebagai Juara 1 KUA Teladan Nasional

Kepala KUA Pakem Jaenuddin, S.Ag, MSI

Rasa bangga tak dapat disembunyikan dari raut wajah Kepala KUA Pakem, Sleman, Jaenuddin,S.Ag,MSI saat menerima trofi Juara 1 KUA Teladan Nasional 2015. Trofi yang diberikan langsung oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin ketika pemilihan KUA Teladan di

auditorium HM Rasjidi Kemenag Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (18/08), ia terima kembali dari Kakanwil Kemenag DIY yang diwakili Kabid

Pendidikan Madrasah Drs H Noor Hamid MPdI saat apel, Senin (24/8).

Page 15: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

TAMU KITA TAMU KITA

14 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 15BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Informasi (TI). “Terlebih ada Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) yang menggandeng lintas sektoral seperti desa dan kecamatan,” ungkapnya lagi.

“Kedua, kami juga membuka SMS Center untuk validasi data,” ujar ayah dari Naila Salsabila Aulina dan Muhammad Shafa Far-uq Adila itu menambahkan. Tentu saja, fasilitas ini memudahkan calon pengantin saat memeriksa berkas persyaratan. “Ketiga, kami memasang media digital berupa TV LCD yang memasang running text kehendak menikah,” kata Jaenuddin mantap. Tak heran, semua orang dapat melihat nama-nama calon pengantin di wilayahnya.

“Keempat, kami secara ketat sudah melaksanakan standar mutu manajemen ISO 9001:2008,” tukas Jaenuddin cepat. “Keli-ma, kami membuka kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman,” tambahnya lagi. Pekerjaan calon pengan-tin, menurut Jaenuddin, akan memengaruhi kehidupan rumah tangga ke depan. “Hal ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pelatihan sesuai minat masing-masing,” bebernya lagi. Ia punya prinsip, kemapanan ekonomi merupakan syarat la-hirnya keluarga sakinah mawaddah warrahmah. “Keenam, kami punya program cegah 5 yakni cegah nikah dini, pergaulan be-bas, narkoba, hamil sebelum nikah, dan kenakalan remaja,” terang suami Dellis Susana itu.

Nama : Jaenuddin, S.Ag, MSI

TTL : Majalengka (Jawa Barat), 14 Februari 1972

Pendidikan : SD Negeri Cisambeng 2 Majalengka MTsN Ciwaringin Cirebon MAN Ciwaringin Cirebon S1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta S2 UII Yogyakarta

Istri : Dellis Susana

Anak : Naila Salsabila Aulina Muhammad Shafa Faruq Adila

Motto : Bantulah Setiap Orang, Maka Allah Akan Membantu Kita

BIODATA

Selain itu, pihaknya juga menginisiasi pencegahan narkoba di kalangan pelajar dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY. Kegiatan ini dihadiri seluruh pelajar se-Kecamatan Pakem yang dibuka langsung Bupati Sleman. Kontan saja berbagai gebrakan KUA Pakem dengan 6 (enam) jurus andalannya berhasil hantarkan sebagai Juara I KUA Teladan Nasional. Selamat! (bap,and,win)

Page 16: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Kakanwil Serahkan 18 Satyalancana Karya

Satya

Yogyakarta (Inmas) – Sebanyak 18 tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya diserahkan kakanwil Kemenag DIY Prof Dr H Nizar MAg saat upacara bendera peringatan HUT kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di halaman kantor setempat, Senin (17/8).

Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dianugerahkan kepada pegawai negeri sipil, sebagai penghargaan dalam melaksanakan tugasnya telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan serta telah bekerja terus-menerus sekurang-kurangnya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.

Membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, kakanwil mengatakan bahwa Indonesia memerlukan banyak pemimpin-pekerja yang memimpin dengan bekerja, petarung lapangan yang tidak sekedar duduk dimeja. “Pemimpin tipe ini, ibarat pohon, letak solusinya bukan pada buahnya, melainkan ada di akar-akarnya, dengan selalu siap memeriksa sampai bagaimana kebijakan dijalankan,” katanya.

Dalam konteks keistimewaan DIY, lanjut Gubernur, betapa besar keinginan masyarakat untuk merasakan agar buah yang dipetik dari status keistimewaan itu bisa segera terwujud. Oleh karena itu, Gubernur mengajak semua elemen yang menjadi pilar utama keistimewaan DIY, yaitu kraton-kaprajan-kampus-kampung untuk saling menguatkan dengan berbagi gagasan dan bersinergi guna melipatgandakan energi. “Karena ditangan merekalah kesejahteraan rakyat Yogya dipertaruhkan,” tegasnya. (and)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 17BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Yogyakarta (Inmas)—Kakanwil Prof.Dr.H.Nizar,M.Ag lantik 13 kepala madrasah di lingkungan Kanwil Kemenag DIY. Pelantikan dilakukan di aula lantai III Kanwil, Rabu (9/9). Tampak hadir dalam kesempatan ini selain Kakanwil, Kabag TU Drs.H.Zainal Abidin,MPdI, jajaran Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-DIY, para Kabid dan Kasi di lingkungan Kanwil Kemenag DIY.

Adapun para kepala madrasah yang dilantik adalah: 1. Mulat Viriyanto,S.Pd, KepalaMIN Semanu Gunungkidul (semula Guru MIN Jejeran Bantul) 2. Zumaroh Nazulaningsih,S.Pd.I, Kepala MIN Patuk Gunungkidul (semula Guru MIN Tempel Sleman) 3. Tri Wahyuni,S.Pd, Kepala MIN Yogyakarta II (Kepala MIN Patuk GK) 4. Rita Astuti,S.Pd, Kepala MTsN Gondowulung Bantul (Guru MTsN Ngemplak Sleman). 5. Etyk Nurhayati,S.Pd.I, Kepala MTsN Piyungan Bantul (Guru MTsN Sleman Kota) 6. Nurudin Mahmud,S.Pd,M.Si, Kepala MTsN Wates Kulonprogo (Guru MTsN Dlingo)

Kemudian, 7. Supangat,S.Pd,M.PdI, Kepala MTsN Maguwoharjo (Kepala MTsN Piyungan) 8. Drs.Ma’mur Amprani,MPd, Kepala MTsN Bantul Kota (Kepala MTsN Maguwoharjo) 9. Anita Isdarmini,SPd,MHum, Kepala MAN Wates 2 (Guru MAN Yogyakarta II) 10. Ali Asmu’i,S.Ag,MPd, Kepala MAN Wonokromo Bantul (Guru MAN Tempel Sleman)

Selanjutnya 11. Drs.Rahmat Mizan, Kepala MAN Tempel Sleman (Kepala MAN Wonokromo Bantul) 12. Nur Wahyudin Al Azis,S.Pd, KepalaMAN Yogyakarta III (Kepala MAN 2 Wates) 13. Drs.Suharto, Kepala MAN Yogyakarta I (Kepala MAN Yogyakarta III) Selamat bekerja kepada seluruh kepala madrasah yang dilantik! [sya/bap]

Kakanwil Lantik 13 Kepala Madrasah

Page 17: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Magelang (Inmas)—Untuk meningkatkan kualitas Guru Pendidikan Agama Islam, Kanwil Kemenag DIY melalui Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam selenggarakan outbond bertajuk Peningkatan Mental Training, Rabu (2/9) di Magelang, Jateng. Kegiatan ini diikuti 150 peserta meliputi Guru PAI SMA, SMK, dan SLB dari seluruh kabupaten/kota se-DIY.

Dalam sambutannya, Kakanwil Prof. Nizar mengapresiasi kegiatan ini, karena menurutnya dapat menjadi sarana untuk menggali potensi diri, dapat meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan rasa kebersamaan. “Selain itu, di samping dapat menjadi refreshing untuk kesegaran fisik dan mental guna mengurangi kejenuhan pikiran di tengah kesibukan kegiatan kerja,” tegas Kakanwil.

Selain itu, menurut pejabat kelahiran Jepara, 21 Maret 1964 itu menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi sebuah

forum silaturahmi akbar yang dapat mempertemukan dan mempersatukan guru PAI dari seluruh Kabupaten dan Kota se DIY. “Semuanya bertujan agar dapat mengutamakan prestasi kolektif, baik dalam hal kreativitas, solidaritas dan sportifitas,” kata Kakanwil.

Kakanwil juga menilai, kegiatan outbond dapat mewujudkan kesetaraan strata sosial. “Jadi dalam kegiatan ini tidak ada perbedaan antara atasan dan bawahan, ketua, kepala, staf, dan pegawai, semuanya setara,” terangnya. “Kalau tarik tambang hanya sendiri atau satu lawan satu itu adu domba namanya, tapi kalau ramai-ramai yang paling kompak menang,” imbuhnya.

Adapun yang menjadi harapan setelah pelaksanaan kegiatan ini, para peserta dapat mengambil ilmu dan metode yang didapat dari kegiatan ini dan dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran di sekolah masing-masing. [win/ed:bap]

Outbond Guru PAI se-DIY: Peningkatan Mental Training

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 17BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Prambanan (Inmas)—Kepala Kanwil Kemenag DIY Prof.Dr.H.Nizar Ali,MAg membuka resmi kegiatan Outbond Kerukunan Umat Beragama (KUB) Bagi Pemuda Lintas Agama di kompleks Candi Ratu Boko, Prambanan, Rabu (12/8). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Subbag Hukum dan KUB Kemenag DIY.

Melalui kegiatan ini Kakanwil berpesan beberapa hal. Pertama, Kakanwil meminta outbond lintas agama perlu ditambah kualitas maupun kuantitasnya. “Kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi penuh terhadap acara seperti ini,” tegas Kakanwil di awal sambutannya. Jangan membuat kegiatan, imbuhnya, hanya copy-paste dengan tahun lalu. Menurut orang nomor satu di jajaran Kemenag DIY itu, bisa juga ditambah dengan focus grup discussion tentang pernikahan dalam konteks agama-agama. “Ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk pemahaman kita bersama,” tandasnya lagi.

Pejabat kelahiran Jepara, 21 Maret 1964 itu menambahkan, terkait ajaran agama tentu masing-masing punya garis batasnya sendiri. “Tapi soal komunikasi kita dapat membangun bersama,” ujarnya.

Kedua, pemilihan tempat penyelenggaraan juga disinggung Kakanwil. Menurutnya situs ini cukup bersejarah untuk mengenal hasil budaya agama lain.

Ketiga, Kakanwil juga menyanpaikan pesan khusus kepada Subbag Hukum dan KUB agar kedepan dapat menyelenggarakan gerak jalan kerukunan yang diikuti lintas agama. “Tentu kegiatan seperti ini dapat mempersatukan elemen bangsa,” tandas suami Hj.Farichah itu. Bahkan kalau perlu, tambah Kakanwil, bisa mengajak aktor strategis keagamaan. “Ajak saja para kyai, pendeta dan bhiku serta tokoh agama lainnya dalam kegiatan seperti ini,” kata Kakanwil. Karena menurutnya, hal sepeti ini akan menarik bagi kehidupan keberagamaan salah satunya yakni sebagai ajang silaturahmi kebangsaan.

Pesan keempat, Kakanwil juga mengingatkan kepada seluruh peserta untuk membangun networking (jaringan kerja) lintas umat beragama.

Sebelumnya, Ketua Penyelenggara yang juga Kasubbag Hukum dan KUB H.Ahmad Fauzi,SH melaporkan, kegiatan ini diikuti 60 peserta. “Mereka merupakan aktivis organisasi masyarakat kepemudaan di DIY dan ditambah dua pegawai Kemenag,” jelas Ahmad Fauzi. Ia menambahkan para peserta mendapatkan fasilitas pakaian training satu stel dan uang transport serta uang saku yang bersumber dari DIPA Kemenag DIY. (bap)

Outbond KUB, Ini Pesan Kakanwil Prof Nizar dari Candi Ratu Boko

Page 18: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Irjen: Pencegahan

Korupsi Dimulai Dari Diri Sendiri

Yogyakarta (Inmas) – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama sesuai dengan tugasnya, yaitu melaksanakan pengawasan intern, diharapkan mampu merumuskan kebijakan pengawasan intern, mengendalikan serta mengarahkan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan bahwa Kementerian Agama mampu menghasilkan kinerja yang unggul dan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Irjen Kemenag RI, M Jasin, pada acara pemutakhiran data hasil pengawasan di University Hotel Yogyakarta, Kamis (20/8). Kegiatan ini diikuti oleh para koordinator tindak lanjut hasil pengawasan di lingkungan kanwil dan perguruan tinggi agama negeri pada Kamis-Sabtu (20-22/8).

Lebih lanjut M Jasin menyebutkan salah satu misi Itjen, yaitu membangun sistem pencegahan dini melalui Pengawasan dengan Pendekatan Agama (PPA) dan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi, Bersih, Melayani (WBBM). Irjen juga mengungkapkan cara mencegah terjadinya korupsi. “Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kabag TU Drs H Zainal Abidin MPdI dan Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Drs H Muklas MSi. (and)

Kemenag DIY Adakan Sosialisasi PUPNS

Yogyakarta (Inmas) – Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) merupakan kegiatan pemutakhiran data PNS secara online. Sistem PUPNSelektronik (e-PUPNS) merupakan suatu sistem yang dibangun dengan teknologi berbasis web. Saat ini untuk administrator dapat mengakses dengan menggunakan web browser melalui alamat http://pupns.bkn.go.id

Demikian disampaikan kasubbag ortala dan kepegawaian Kanwil Kemenag DIY Drs H Muklas MSi pada konsolidasi data kepegawaian (sosialisasi PUPNS tahun 2015) di aula kanwil, Kamis (27/8). Muklas menjelaskan bahwa PUPNS ini dalam rangka melakukan perbaikan data pegawai yang tidak sesuai dan untuk melengkapi data yang belum lengkap di database BKN.

“Jika datanya sama, cukup dicentang. Jika ada perubahan, diperbaiki dan buktinya nanti harap diserahkan,” paparnya. Selain bukti perubahan, lanjut Muklas, bukti pendaftaranPUPNS juga diserahkan agar verifikator dapat membuka untuk mencocokkan datanya. Nantinya setiap 500 pegawai, ada 1 verifikator, baik di kanwil maupun kankemenag. “Kepada Kankemenag kabupaten/ kota, mohon disiapkan orang yang akan menjadi verifikator,” pesannya.

Sedangkan Reka Budi Utomo dari Biro Kepegawaian Kemenag RI menjelaskan, jika pegawai tidak mengisi PUPNS, nantinya pegawai yang bersangkutan tidak akan dilayani karena dianggap sudah mengundurkan diri.

Pelaksanaan e-PUPNS ini dimulai 1 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.(and)

STQ XXIII Resmi Dibuka MenagJakarta (Inmas) – Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIII resmi dibuka

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Senin malam (10/8). STQ ini berlangsung pada 9-16 Agustus 2015.

Dalam sambutannya, Menag menjelaskan bahwa STQ merupakan salah satu barometer untuk menilai prestasi seni baca Al Quran dan sekaligus upaya memaknai Al Quran sebagai pedoman hidup kemanusiaan yang harus terus membumi. Menag berharap STQ dapat menjadi wahana dan pemberi warna bagi pendidikan generasi Qurani.

“STQ sangat bermanfaat untuk menginspirasi masyarakat muslim agar memfungsikan Al Quran sebagai panduan kehidupan, menerjemahkan pesan-pesan moral Al Quran ke dalam realitas kehidupan sehari-hari dalam rangka membentuk pribadi muslim yang menebar rahmat dan manfaat bagi lingkungan sekitarnya,” ungkap Menag.

Lebih lanjut Menag berpesan kepada umat Islam agar menjaga harmoni sosial dan kerukunan hidup beragama sebagai fundamen persatuan dan kesatuan bangsa. “Kita perlu terus berupaya menghindarkan setiap potensi yang dapat menggiring masyarakat ke arah pusaran konflik, terlebih konflik yang berimbas dan bersangkut paut dengan isu agama,” pesan Menag.

Dalam STQ Nasional XXIII ini, kafilah DIY mengirimkan 16 peserta untuk mengikuti berbagai cabang yang diperlombakan. (pras/ ed:and)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 19BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 19: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 19BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Dirjen Bimas Islam: Agama Tidak Mengajarkan

KekerasanYogyakarta (Inmas) – Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam, Prof Dr H Machasin MA, menegaskan bahwa agama tidak mengajarkan kekerasan. “Kekerasan menjadi pilihan terakhir dan harus terkontrol, karena harus dinyatakan oleh pemegang kekuasaan yang memiliki otoritas, atau ulil amri,” katanya pada sarasehan tentang penanggulangan radikalisme berbasis agama di Eastparc Hotel Yogyakarta, Selasa (4/8).

“Menjadi tantangan bagi kita, tokoh-tokoh agama atau orang yang mendapat kepercayaan dari umat untuk menjelaskan apa itu agama,” ungkapnya. Kalau kita diam saja, lanjut Machasin, tentu kita ikut berdosa jika orang lain melakukan tindakan atas nama agama, padahal tindakannya itu merusak. “Pertemuan ini dimaksudkan untuk meneguhkan lagi peran agama sebagai pengendali nafsu untuk tidak menimbulkan kerusakan, tetapi justu menimbulkan kebaikan,” ungkapnya dihadapan peserta yang terdiri dari ormas Islam, tokoh agama, penyuluh agama, muballigh dan instansi terkait.

Sarasehan ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Komjen Joko Mukti (Kabag Intelkam Polri), KH Abdul Muhaimin (Ketua FKPT DIY), Prof Zainal Abidin Bagir dan Prof Noor Haidi Hasan. (and)

Kanwil Kemenag DIY Gelar Syawalan dan Pamitan Haji

Yogyakarta (Inmas) – Memasuki hari pertama kerja usai cuti bersama Idul Fitri 1436 H, Kanwil Kemenag DIY menggelar syawalan dan pamitan haji tahun 2015 di halaman kantor setempat, Rabu (22/7).

“Acara syawalan dan pamitan haji ini rutin diadakan setiap tahunnya,” kata Kabag TU Drs H Zainal Abidin MPdI dalam laporannya. Lebih lanjut disampaikan bahwa dari 158 pegawai kanwil, yang mengajukan cuti pada lebaran ini sebanyak 15 pegawai.

Pamitan haji dan ikrar syawalan disampaikan oleh Drs H Tulus Dumadi MA. Tulus Dumadi menyampaikan rincian petugas yang berangkat tahun ini, yaitu 7 TPHI, 7 TPIHI, 4 petugas non kloter, 3 dokter TKHI, 14 paramedis TKHI, 7 TPHD, 6 dokter TKHD, dan 6 paramedis TKHD.

Kakanwil Kemenag DIY Prof Dr H Nizar MAg dalam pembinaannya mengajak hadirin untuk meningkatkan amal ibadahnya pasca Ramadhan. “Satu hal yang perlu kita sadari bersama bahwa keberhasilan dan kesuksesan kita memenangkan kompetisi di bulan suci Ramadhan kemarin, tidak berhenti sampai disitu saja, akan tetapi akan diuji kembali dan diverifikasi lagi pasca Ramadhan,” paparnya.

Sedangkan Dr H Khoirudin Basori dalam tausiyahnya memaparkan bahwa kita diperbolehkan iri pada dua orang, yaitu pertama kepada orang yang diberi harta/ kekayaan, dia memanfaatkannya dengan benar. Kedua, kepada orang yang diberi ilmu pengetahuan, dia mengamalkan ilmunya dan bersedia mengajarkannya pada orang lain.

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan Tsajita Voice dari MTsN Yogyakarta I yang dipimpin langsung oleh kepala madrasahnya, Abdul Hadi. (and)

Menulis Berita dengan Metode ATM

Yogyakarta (Inmas) – Bertempat di aula kanwil, diadakan pelatihan menulis berita bagi 60 pengasuh/ santri senior dari beberapa pondok pesantren di DIY, Kamis (10/9).

Kasubbag Informasi dan Humas, H Arief Gunadi SAg MPdI, dalam laporannya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah agar seluruh program dan prestasi ponpes dapat disampaikan kepada masyarakat.

Sedangkan kakanwil Prof Dr H Nizar MAg dalam pengarahannya berharap ponpes memiliki link dengan wartawan untuk mempublikasikan pondoknya. “Adik-adik juga diharap memiliki komitmen dalam membuat berita. Berita ini dikirim melalui email dan nantinya ditampilkan di website kanwil,” pesan kakanwil.

H Bagus Kurniawan selaku narasumber memaparkan beberapa tips menulis, yaitu dengan metode ATM. ATM ini merupakan singkatan dari Amati, Tiru dan Modifikasi. Bagus Kurniawan menceritakan perjalanan karirnya sebagai wartawan dengan mengamati tren berita di media massa, meniru gaya penulisan berita para seniornya, kemudian memodifikasinya. (and)

Page 20: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

KANKEMENAG

KO

TA Silaturrahmi

Halal Bi Halal

Yogyakarta - Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Jum’at (24/7) diselenggarakan Halal Bi Halal sekaligus pembinaan pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Acara halal bi halal dirangkai dengan pamitan calon jamaah haji pegawai dilingkungan Kankemenag Kota Yogyakarta. Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta Drs H Sigit Warsita MA mengajak segenap pegawai untuk senantiasa meningkatkan komitmen sebagai Aparatur Sipil Negara dengan menaati seluruh aturan perundangan yang berlaku, sebagai wujud meningkatnya ibadah di bulan Syawal.

Masih dalam rangkaian syawalan, pada hari Rabu dan Kamis (22-23/7) jajaran Kankemenag Kota Yogyakarta melaksanakan kunjungan anjangsana untuk mempererat silaturahmi kepada mantan pimpinan di lingkungan Kankemenag Kota Yogyakarta.

Beberapa kediaman mantan pimpinan yang dikunjungi antara lain, kediaman Drs H. Sudiyono MA dan Drs H Affandi MpdI,keduanya mantan Kakanwil Kemenag DIY, serta lima mantan Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta, yaituDrs H Bun Yamin MA, Drs H Sukiman MA, Drs H Tarmuzi MA, H Nurudin MA serta Drs H Fathony MA.(rh).

Outbond Tokoh Lintas AgamaYogyakarta - Guna menjalin hubungan

dan kerjasama antar umat beragama, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan Outbond Tokoh Lintas Agama pada Rabu (12/8). Outbond diikuti 50 orang perwakilan dari enam agama.

Kegiatan dalam bentuk outbond ini mengambil tempat di lokasi outbond Hotel Samudra Jaya jalan Kaliurang.

Pelaksana Harian Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta, H Misbahrudin SAg dalam sambutan pelepasan menyampaikan perlunya pemeliharaan kerukunan umat beragama secara berkelanjutan meskipun kondisi kerukunan Kota Yogyakarta tetap terpelihara. Outbond ini dilakukan tentu tak lepas dari maksud tersebut serta sesuai dengan misi Kankemenag Kota Yogyakarta, yakni meningkatkan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama. (rh).

Calon Haji Kota DiberangkatkanYogyakarta - Calon haji Kota

Yogyakarta yang tergabung dalam kloter 23 SOC sebanyak 352 orang dan 30 orang dalam kloter 25 SOC dilepas di Balaikota Yogyakarta menuju Asrama Haji Donohudan, Jum’at dan Sabtu (29-30/8).

Menurut Pelaksana Harian Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta H Misbahrudin SAg, dari 382 jama’ah haji

Kota Yogyakarta terdapat calon haji tertua yaitu Maryati Wagino (84) dan calon haji termuda Muhammad Renaldi Pradopo (21).

Sebelum calon haji dilepas oleh Staf Ahli Walikota Yogyakarta, Drs Sarjono, calon haji tertua dan termuda secara simbolis menerima tikar mendong. “Tikar tersebut berasal dari BRI Syariah Yogyakarta”, kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kota Yogyakarta, H Hasto Perwiro Utomo SAg MPdI (rh).

Dialog KerukunanYogyakarta - Sebanyak 60 orang perwakilan enam agama mengikuti dialog

penguatan kerukunan antar umat beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Yogyakarta. Dialog bertempat di Aula Kankemenag Kota Yogyakarta, Sabtu (5/9) dengan tema hidup rukun, damai dan bersaudara dalam perspektif agama, dengan narasumber Prof Dr H Muhammad Hirzin MAg (Islam), Drs Andreas Joko Wicoyo MSi PhD (Katolik), Tri Didik Wibowo Adi SAg MSi (Kristen), Jiyono SAg (Budha) dan Ida Bagus Pudja (Hindu) serta materi Kebijakan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta oleh Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta Drs H Sigit Warsita MA.

Dalam sambutan pembukaan, Prof Muhammad Hirzin mengajak seluruh peserta sebagai tokoh agama selalu meningkatkan kualitas keimanan umatnya serta selalu menjaga keharmonisan hubungan antara satu dengan yang lain.(rh).

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 21BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 21: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Bantul - Bertempat di Aula Koperasi Adil Kankenag Kabupaten Bantul, Selasa (9/6) diselenggarakan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama. H Ponijo SAg MPdI selaku panitia penyelenggara melaporkan pembinaan diikuti perwakilan umat lintas agama se-Kabupaten Bantul, bertujuan sebagai sarana silaturahmi dan dialog umat beragama, penguatan peran majelis agama dan organisasi keagamaan dalam membina kerukunan antar umat beragama. Membangun komunikasi dialogis antar majelis agama agar terjaga kerukunan antar umat beragama, serta sebagai langkah antisipasi terhadap timbulnya konflik antar umat beragama.

Kepala Kankemenag Kabupaten Bantul Drs H Abdul Madjid MA dalam sambutannya mengatakan bahwa beragama adalah hak yang paling hakiki bagi setiap orang. Oleh karenanya memeluk agama merupakan pengejawantahan dari keyakinan akan adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta sebagai sangkan paraning dumadi. Negara sebagai wadah dan memiliki kekuasaan untuk mengatur wilayah beserta isinya berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan memfasilitasi setiap proses dan aktifitas keberagamaan. Indonesia sebagai negara yang religius memberikan tempat yang sangat terhormat akan keberagamaan warganegaranya, bahkan memberikan pengakuan akan adanya agama-agama yang hidup dan berkembang di Indonesia.

Bertindak selaku narasumber Drs H Yasmuri MPdIketua FKUB Kabupaten Bantul dengan materi kerukunan dalam keberagaman umat beragama, serta H Suwandi DS menyampaikan materi manajemen konflik. (JOJO)

Seleksi Petugas HajiBantul - Kankemenag

Kabupaten Bantul Rabu (1/4) menyelenggarakan seleksi calon petugas haji tahun 1436 H / 2015 M, bertempat di aula kantor setempat. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Drs H Bambang Inanta melaporkan bahwa

seleksi petugas haji Kankemenag Bantul diikuti 10 peserta, terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak 6 peserta, dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak 4 peseta. Dari sejumlah peserta tersebut akan memperebutkan formasi TPHI 1 orang dan TPIHI 1 orang.

“Seleksi tahap pertama ini dilaksanakan ujian tulis dan lisan (wawancara), akan menentukan 4 orang, 2 orang calon TPHI, dan 2 orang calon TPIHI. Untuk seterusnya berhak mengikuti seleksi tahap kedua yang diselenggarakan di Kantor Wilayah Kemenag DIY pada tanggal 15 April 2015 mendatang”, tegas Bambang.

Kepala Kankemenag Kabupaten Bantul dalam sambutannya mengatakan, rekrutmen petugas haji merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji yang profesional. Seleksi petugas haji diharapkan dapat menghasilkan petugas yang berkompeten, memiliki komitmen, loyal dan berakhlaqul karimah. Petugas haji mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat. Oleh karenanya diperlukan seleksi untuk menentukan tingkat profesionalitas, baik dari aspek administrasi, kompetensi dan juga kapabilitas. (JOJO)

Sejumlah 613 Jamaah Calon Haji Kabupaten Bantul tahun 1436 H/2015 M mulai tanggal 28 Agustus 2015 akan diberangkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul bersama Dinas/Instansi terkait telah berkoordinasi persiapan pemberangkatan dan pemulangan jamaah. Menurut Pranata Humas Kantor Kemenag Bantul H Ponijo SAg MPdI, jamaah haji Kabupaten Bantul masuk dalam gelombang pertama, terbagi dalam 3 kelompok terbang (kloter), yakni kloter 24 SOC, 25 SOC, dan 26 SOC.

Pada Jumat (28/8), kloter 24 SOC sejumlah 346 jamaah akan diberangkatkan pada pukul 16.00 WIB dari kompleks Parasamya Pemda Bantul, terdiri dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), yaitu Muslimat NU 143 jamaah, dan 203 jamaah. Kloter 25 SOC berangkat pukul 16.00 WIB. sejumlah 205 jamaah, terdiri dari Multazam 43 jamaah, Arafah 67 jamaah, dan KBIH Hajar Aswad 42 jamaah, serta Rindu Ka’bah 53 jamaah. Pada hari Kamis tanggal (29/8) pukul 16.00 WIB. diberangkatkan

kloter 26 SOC sejumlah 59 jamaah, terdiri dari non KBIH 17 jamaah, KBIH Bina Umat 42 jamaah.

Kepala Kankemenag Bantul Drs H Abdul Madjid MA, Selasa (4/8) di ruang kerjanya berpesan kepada calon jamaah haji, agar segera mempersiapkan diri baik secara fisik, menjaga kesehatan dan kebugaran maupun memahami dan mendalami kembali ilmu yang telah didapat selama latihan manasik, baik yang dilaksanakan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, Kantor Kemenag Kabupaten, maupun dari KBIH, sehingga nantinya saat di tanah suci dapat melaksanakan prosesi umrah dan haji secara benar.

Selama tinggal di Makkah, Kloter 24 SOC akan menempati sektor II Syiyah Maktab 16, nomor rumah 202. Kloter 25 SOC menempati sektor IX Misfalah, Maktab 63 nomor rumah 909, sedang Kloter 26 SOC menempati sektor VI Syosyah, Maktab 08 nomor rumah 627.

Mulai 28 Agustus 2015 Jamaah Haji Bantul Diberangkatkan

KANKEMENAG

BA

NT

UL

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 21BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 22: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Evaluasi Perintisan Masjid Percontohan

Gunungkidul - Kementerian Agama sebagai institusi negara yang salah satunya berfungsi pembinaan kehidupan beragama merasa perlu melakukan pembinaan, evaluasi dan sekaligus apresiasi kepada pengurus masjid. Mengingat besarnya tugas dan peran pengurus (Takmir) masjid dalam mengelola dan memakmurkan masjid perlu diberikan porsi perhatian yang cukup sehinggga tercipta masjid-masjid yang bisa dijadikan sebagai masjid percontohan di semua tingkatan.

Untuk itulah selama 5-17 Juni 2015 dari mulai mulai tahap persiapan, penilaian, evaluasi dan pelaporan Tim Evaluasi Perintisan Masjid Percontohan Kankemenag Gunungkidul terdiri dari unsur Kemenag, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) melakukan evaluasi meliputi aspek idharah (administrasi), imarah (kemakmuran) dan ri’ayah (sarana prasarana) masjid di lima kecamatan.

Kelima masjid yang dievaluasi untuk tahun 2015 adalah Al Huda Sumberejo Ngawu Playen, Al Musthofa Kerjo Genjahan Ponjong, Miftahul Huda Bobung Putat Patuk, Mujahidin Semanu Utara Semanu, dan Babussalam Pampang Paliyan. Masing-masing masjid mendapatkan piagam dan uang pembinaan Rp. 1.000.000,-. Ke depan diharapkan lebih banyak masjid yang dirintis sebagai masjid percontohan untuk terwujudnya masjid paripurna di wilayah Gunungkidul. @min

Syawalan : Membangun Kebersamaan dan

Meningkatkan KinerjaGunungkidul - Keluarga besar Kankemenag Gunungkidul Jum’at, (24/7)

bertempat di Lantai Dasar Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari menyelenggarakan syawalan dan pamitan haji. Dalam sambutannya Kepala Kankemenag Gunungkidul Drs. H. Nur Abadi,MA menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin di bulan syawal dalam rangka untuk mempererat tali silaturahim antar pejabat dan pegawai di lingkungan Kankemenag Gunungkidul. Lebih jauh beliau menyampaikan bahwa semangat syawalan sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja, produktivitas, pelaksanaan tugas dengan sungguh-sungguh yang dilandasi dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT. Terlebih saat ini Kementerian Agama telah melaksanakan remunerasi yang menuntut kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.

Dalam ceramah hikmah syawalannya Sumitro,S.Ag.,MA (Pengawas PAI) mengupas ayat 133-135 Surat Ali Imran. Mengutip pendapat Ibnu Katsir, disampaikan bahwa sifat-sifat orang yang bertaqwa sebagai calon ahli surga yang penuh kenikmatan dan ampunan serta rahmat dan keridhaan-Nya maka senantiasa berinfak dalam keadaan apapun, menahan emosinya dan tidak mudah marah, menjadi pemaaf, selalu berbuat kebaikan dan kalau pun terjerumus dalam perbuatan dosa dan maksiat atau kemungkaran maka segera bertaubat dan mohon ampunan kepada Allah lalu berusaha dan bertekad untuk meninggalkannya.

Selain para pejabat beserta isteri, hadir juga dalam acara tersebut Pengawas Madrasah, Pengawas Agama (Islam, Kristen dan Katholik) serta pegawai di lingkungan Kankemenag Gunungkidul. Untuk syawalan di kecamatan melibatkan Kepala KUA beserta staf, Kepala Madrasah, Penyuluh dan Penghulu serta Guru. Syawalan dan halal bi halal diakhiri dengan saling berjabat tangan dan memaafkan antara sesama hadirin. @min

Gunungkidul - ”Jumlah calon jama’ah haji (Calhaj) yang diberangkatkan pada tahun 1436 H/2015 M sebanyak 297 jama’ah. Mutasi masuk 1 orang dari Kota Yogyakarta dan mutasi keluar 4 orang (ke Bantul 2 orang dan Sleman 2 orang). Dengan demikian jumlah riil yang berangkat dari Gunungkidul sebanyak 294 orang, 156 laki-laki dan 141 calhaj wanita. Sonah Singodikromo usia 84 tahun 8 bulan dari Kepil Mulo Wonosari tercatat sebagai calhaj tertua dan Prahabarusli Nur Hasanah berusia 23 tahun 5 bulan berasal dari Sumberejo, Ngawu Playencalhaj termuda. Di Mekah akan menempati wilayah Syisyah Maktab 8 Sektor VI rumah No 627.”, demikian laporan singkat Kepala Kankemenag Gunungkidul Drs. H. Nur Abadi, MA pada upacara pelepasan calon jama’ah haji di M. Agung Al Ikhlas Wonosari (Sabtu, 29/08/2015) yang dihadiri Plt Bupati, unsur Muspida, Ketua MUI dan Kepala KUA.

Dalam kata sambutan pelepasannya Plt Bupati Gunungkidul Budi Antono mengharapkan kepada para calhaj sebagai hamba

yang beruntung bisa berangkat ke tanah suci untuk beribadah sungguh-sungguh, disiplin waktu, menjaga kesehatan baik saat di Madinah maupun di Mekah. Tak lupa para jama’ah untuk mendoakan Gunungkidul menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, makmur baldatun thoyyibatun warabbun ghafur. Upacara ditutup dengan do’a oleh Ketua MUI Gunungkidul HM. Sukamto, S.Ag.

Tepat pukul 17.00 WIB ketujuh rombongan calhaj berangkat ke Embarkasi Donohudan Solo. Setelah transit 24 jam direncanakan berangkat ke Tanah Suci (lepas landas) Ahad, (30/8) pukul 19.45 WIB. Diperkirakan tiba di Madinah Senin, (31/8) pukul 03.10 WIB. Sedangkan kepulangan jamaah haji dijadwalkan berangkat dari Jeddah Kamis, (8/10) pukul 05.10 WAS dan tiba di Solo Kamis, (8/10) pukul 21.20 WIB serta diperkirakan sampai di Wonosari Jum’at, (9/10) pukul 00.20 WIB. @min

KANKEMENAG

GU

NU

NG

KID

UL

Pelepasan Calon Jama’ah Haji 2015

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 23BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 23: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Kanwil “Jemput Bola” Laporan Keuangan

Kulon Progo - Berharap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA dapat berjalan lancar dan akurat, Kanwil Kemenag DIY melakukan “jemput bola” terhadap laporan keuangan dan BMN. Dengan adanya rekon laporan keuangan dan BMN secara “jemput bola” ini diharapkan para operator SAIBA dan SIMAK BMN dapat lebih teliti dan jika ada kekurangan bisa segera diperbaiki. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Menoreh Kankemenag Kulon Progo, Kamis (9/7).

Kepala Kankemenag Kulon Progo, Drs H Edhi Gunawan MPdI dalam sambutannya mengatakan bahwa pengelola laporan keuangan dan BMN ini memerlukan energi yang ekstra. Sehingga kebanyakan dipegang oleh bapak-bapak. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan dipegang oleh kaum perempuan yang biasanya lebih teliti dan mempunyai daya tahan yang kuat.

Lebih lanjut Edhi berharap agar pembuatan laporan keuangan dan BMN ini bisa dilaksanakan dengan baik menyangkut tiga ketepatan yaitu tepat waktu, tepat kualitas dan ketelitian. “Saya harap agar para operator bisa memberikan kontribusi positif yang besar dalam pembuatan laporan ini untuk membantu auditor baik internal maupun eksternal. Ini semua untuk mendukung Kemenag dalam meraih predikat WTP dari BPK,” kata Edhi. (Gerry)

Kulon Progo - Sebanyak 60 santri TKA/TPA/TQA dari 12 rayon di Kulon Progo mengikuti Musabaqah Hifdzil Qur’an. Untuk TKA materi 13 surat dari Al Qari’ah sampai An Naas, TPA 20 surat dari At Tiin sampai An Naas dan TQA dengan materi Juzz ‘Amma dari An Naba’ sampai An Naas. Hal itu disampaikan Ketua Umum Badko TKA/TPA Kabupaten Kulon Progo, HM Wahib Jamil SAg MPd dalam laporannya saat pembukaan MHQ tersebut di Komplek Kankemenag Kulon Progo, Ahad (12/7).

Adapun materi tersebut dikemas dalam 5 pertanyaan meliputi, membacakan satu surat dari awal sampai akhir, melanjutkan ayat yang dibacakan dewan hakim, menyebutkan ayat sebelumnya dari ayat yang dibacakan dewan hakim, melanjutkan potongan akhir surat ke surat berikutnya dan menyebutkan nama surat dari potongan ayat yang dibacakan dewan hakim.

Lebih lanjut kata Jamil, bahwa lomba ini masing-masing juara 1,2 dan 3 pada tiap tingkatan akan mewakili Kabupaten Kulon Progo pada MHQ tingkat DIY yang rencananya akan digelar pada hari Ahad (6/9). “MHQ ini memberikan motivasi kepada santri-santri untuk selalu belajar mengaji dengan baik dan lebih

bersemangat. Karena saat ini di Kulon Progo diprogramkan anak lulus SD harus bisa membaca Al Qur’an dan Hafal Juz ‘Amma,” kata Jamil.

Sementara itu Kepala Kankemenag Kulon Progo, Drs H Edhi Gunawan MPdI dalam sambutannya mengatakan bahwa MHQ ini adalah salah satu kegiatan pembinaan agama untuk mencetak generasi Qur’ani. MHQ bermanfaat untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada TPA untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan meningkatkan daya saing antar lembaga dan pembentukan mental anak. MHQ juga bermanfaat untuk menjadikan sebagai ajang silaturahmi antara santri, ustadz dan pengelola lembaga (Badko). Selain itu MHQ juga untuk membentuk kontingen dari Kabupaten Kulon Progo untuk maju di tingkat DIY.

Edhi juga merasa bangga dengan antusias yang tinggi dari santri-santri TPA di Kulon Progo dalam mengikuti MHQ ini. (Gerry).

BADKO TKA-TPA Kulon Progo Selenggarakan MHQ

Jama’ah Calon Haji Wajib Pakai “Akik”

Kulon Progo - Mantan Kepala Depag Kulon Progo, Drs H Zamari MA mewajibkan Calon Jamaah Haji untuk memakai “AKIK”. Namun “AKIK” yang dimaksud Zamari adalah Aktif Kreatif Inovatif dan Komunikatif. Hal ini disampaikannya saat menjadi penceramah pada acara Syawalan dan Pamitan Haji Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo yang berlangsung di komplek kantor setempat, Kamis (6/8).

“Seseorang yang melaksanakan ibadah haji haruslah aktif dalam artian jangan malas. Usahakanlah selalu membantu orang lain. Jangan pelit, jangan menjadi juragan, tapi jadilah pembantu. Selain itu juga harus selalu berpikir positif untuk kepentingan bersama. Selain itu juga harus selalu berkomunikasi dan bekerja sama untuk kepentingan pelaksanaan ibadah bersama-sama,” kata Zamari.

Adapun calon jamaah haji dari keluarga besar Kankemenag Kabupaten Kulon Progo tahun 1436 H/ 2015 M ini sebanyak 15 orang dipimpin oleh Ketua Kloter yang juga Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Drs HR Nur Rahmawan Sugiharta. Sementara jamaahnya antara lain Drs Moh Mustolih (Kasi Pakis), Dra RR Siti Mahmudati MA (Kepala MTsN Galur), Daliman SAg (PPAI), Suprapti SPdI (PPAI), Drs Sujiyo (Pengawas Madrasah), Purwanti (Guru MAN 1 Kalibawang), Drs Legiman MSI (Kepala MTsN Jatimulyo), Karyawanto SPd, H Mustafid Enukhad SAg dan Dra Sudiasih (MAN Wates 1), Drs Akhid Kurnianto (MAN 2 Wates), Siti Rukhanah (KUA Galur), Istriani Susilawati SPd (Guru MTs Muhammadiyah Wates) serta Dyah Sri Utami (Guru Mts Ma’arif Nurul Haromain Sentolo). (Gerry)

KANKEMENAG

KU

LO

N P

RO

GO

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 23BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 24: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Pokjahulu dan Pokjaluh Salurkan Bantuan Air Bersih ke Prambanan

Sleman - Kelompok Kerja Penghulu (POKJAHULU) dan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki, Selasa (25/8). Menurut ketua pokjahulu Edy Hirmanta dan ketua pokjaluh Subagyo, air bersih akan dikirim ke desa Gayamharjo Prambanan menggunakan truk tangki dari PMI Sleman. Bantuan air bersih langsung didistribusikan ke beberapa pedukuhan di desa Gayamharjo yang dipusatkan di pedukuhan Parangan, 16 masjid dan musholla.

Bantuan air bersih ini merupakan hasil iuran secara pribadi dari seluruh anggota penyuluh dan penghulu se kabupaten Sleman, sebagai wujud kepedulian atas musibah kekeringan yang dialami warga Prambanan. Bencana kekeringan warga Prambanan berlangsung sejak bulan April 2015. Biasanya warga masyarakat Prambanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari harus membelidengan harga yang cukup mahal yakni Rp 125 ribu pertangki. Dan rata-rata pertangki habis dalam waktu 10 hari tiap kepala keluarga.

Musim kemarau menurut BMKG DIY masih sangat panjang, jika kondisi kekeringan ini terus berlanjut sampai November sebagaimana yang diprediksi BMKG, bisa kita bayangkan betapa besarnya kebutuhan masyarakat akan air bersih. Pada sisi lain pendapatan masyarakat terus berkurang karena rata-rata masyarakat berprofesi petani. Lahan-lahan pertanian sudah tandus seperti bebatuan yang retak, alias tidak menghasilkan apa-apa. (AZRA)

KANKEMENAG

SL

EM

AN Penyusunan Laporan Kegiatan

Dana APBN Berstandar Pemeriksa

Sleman -Kemenag Sleman melaksanakan kegiatan “Penyusunan Laporan Kegiatan Dana APBN Berstandar Pemeriksa”bertempat di RM Genduk Wulan Seyegan Sleman, Senin (31/8). Kegiatan ini merupakan evaluasi laporan seluruh kegiatan tahun 2014 setelah pemeriksaan Inspektorat jenderal Kemenag RI, sekaligus perencanaan dan penyusunan laporan kegiatan yang dibiayai APBN tahun 2015.

Dalam pengarahannya Kepala Kankemenag Sleman Lutfi Hamid menyampaikan pesan kepada seluruh pengelola kegiatan dana APBN dilingkungan Kemenag Sleman harus hati-hati dan cermat melaksanakan tugasnya. Selain itu, masih menurut Lutfi Hamid, pengelola kegiatan sebaiknya menguasai semua aturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugasnya. Karena semua pemeriksa dalam menjalankan tugasnya selalu berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini.“Tugas apapun pada dasarnya harus berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang RI, jangan sampai ada kegiatan yang tidak sesuai prosedur berlaku,” pesan Lutfi Hamid.

Kasubbag TU Sleman, Sujono, mengatakanbahwakegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan Kemenag Sleman, karena yang dikatakan kinerja yang baik adalah kinerja yang sesuai dengan prosedur hukum. Sujono berharap untuk tahun 2015 semua kegiatan lebih ditingkatkan kualitasnya berdasarkan pada prosedur hukum yang berlaku. “Penyusunan laporan dilakukan secara tertib, rapi dan berdasarkan bukti-bukti yang autentik,” katanya.

Sujono mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta kegiatan, karena walaupun kegiatan ini dilaksanakan diluar kantor, tetap memakai seragam adat Jawa sebagaimana diperintahkan Gubernur DIY dalam rangka memperingati hari Keistimewaan Yogyakarta.

BERITA KANKEMENAG JENDELA MADRASAH

24 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 25BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 25: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

BERITA KANKEMENAG JENDELA MADRASAH

24 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 25BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Nuansa Jawa Warnai HUT Keistimewaan

DIY di MAN Yogyakarta I

Yogyakarta- Upacara bendera yang diselenggarakan di MAN Yogyakarta I, Senin (31/8) menjadi sangat berbeda dibandingkan upacara hari Senin biasanya. Semua peserta upacara mengenakan busana Jawa. Bahkan seluruh petugas upacara menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar upacara.

Bukan tanpa alasan kalau upacara hari Senin ini, penuh dengan nuansa Jawa. Karena bertepatan dengan Peringatan Keistimewaan DIY. Untuk menyemarakan peringatan HUT Keistimewaan DIY tersebut, MAN Yogyakarta I (MANSA) menyelenggarakan upacara.

Upacara ini diikuti oleh segenap civitas akademik MAN Yogyakarta I mulai dari guru, karyawan, dan serta seluruh siswa menggunakan busana Jawa. Drs.H.Imam Suja’i Fadly, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah bertindak sebagai pembina upacara. Dalam sambutannya ia mengingatkan untuk selalu “nguri uri” atau melestarikan tradisi jawa yang penuh dengan nilai moral dan nilai-nilai luhur.

Imam Suja’i juga menyampaikan bahwa status keistimewaan yang disandang DIY menjadi suatu hal yang patut dibanggakan dan disyukuri. “DIY menjadi daerah istimewa karena tidak lepas dari peranannya bagi terwujudnya NKRI,” Kata Imam Suja’i dalam amanatnya. Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu-lagu jawa Gundul-gundul Pacul dan Suwe Ora Jamu secara serentak oleh seluruh peserta upacara. (HTN/ed:bap)

MAN 2 Wates Juara 1 Lomba Paduan Suara Tingkat SLTA Kodim

0731 Kulonprogo

Wates—Alhamdulillah, setelah melalui latihan yang cukup keras dan disiplin, MAN 2 Wates berhasil meraih Juara 1 Lomba Paduan Suara Tingkat SLTA yang diselenggarakan Kodim 0731 Kulonprogo, Kamis (27/8). Tim paduan suara MAN 2 Wates berhasil memukau ratusan penonton yang hadir di Gedung Kesenian Wates. Bahkan guru pendamping dari sekolah lain tak henti hentinya memuji dan menitikkan air mata keharuan selama mereka tampil.

Lomba yang mengambil tema “Meningkatkan Cinta tanah Air, Budaya, serta Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui Lagu” diikuti 23 tim paduan suara dari berbagai sekolah tingkat SLTA Se Kabupaten Kulonprogo. Semua peserta tampil menawan, hanya terlihat satu dua tim yang tampak belum begitu siap.

Dalam lomba tersebut Tim Paduan Suara MAN 2 Wates membawakan lagu wajibRayuan Pulau Kelapa dan lagu daerah Apuse. Hal yang membuat anak-anak MAN 2 Wates merasa bangga dan makin merasa perdaya diri adalah walau baru ikut kali pertama dalam lomba yang diadakan Kodim 0731 Kulonprogo ini, berhasil mengalahkan SMA 1 Wates yang tahun kemarin menjadi juara 1.

Selain mendapatkan tropi kejuaraan, Tim Paduan Suara MAN 2 Wates juga mendapatkan sertifikat penghargaan dan uang pembinaan. Sebenarnya bukan hal asing MAN 2 Wates berhasil meraih juara di kancah paduan suara. Sebab dari event Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) yang rutin diselenggarakan Kementerian Agama, MAN 2 Wates selalu meraih juara.

Inilah dampak positif penyelenggaraan ajang pencarian bakat seperti AKSIOMA. Membuktikan, bahwa madrasah yang sekarang jangan dipandang sebelah mata. Jaya terus MAN 2 Wates [az/ed:bap]

Page 26: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 27BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Rabu (19/8) Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional XXII Tingkat DIY dipusatkan di Balai Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Kepala BKKBN Pusat dr Suryo Candra Suropati, MPH PhD. Dalam

sambutannya ia mengingatkan kembali tentang pentingnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Pada kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tersebut diserahkan berbagai penghargaan kepada para pemenang. Salah satunya adalah penyerahan piala dan uang pembinaan.

Kepada pemenang Lomba Pidato Kependudukan Tahun 2015 Tingkat DIY. Lomba pidato untuk kategori remaja juara 1 tingkat DIY diraih oleh peserta didik dariMAN Wates Kulonprogo yakni Tri Wahyuni. Selain mendapatkan piala dan piagam penghargaan, juga memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000,00.

“Alhamdulillah ya Allah saya berhasil melewati rintangan-rintangan yang sangat melelahkan, baik ketika seleksi di kabupaten maupun di provinsi,” ucap Yuni. Secara terpisah kepala madrasah Drs. H. Suharyanto, M.A memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian peserta didiknya. “Kami ucapkan selamat kepada ananda Tri Wahyuni yang telah mengharumkan nama madrasah di tingkat kabupaten maupun provinsi, Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah,” tegasnya bangga. (bj/ed:bap)

Mantap! MAN Wates 1 Juara Lomba Pidato Harganas Tingkat DIY

Dua Siswa MAN Lab UIN Terima Penghargaan

BKKBNGunungkidul (MAN Lab UIN) – Dalam rangka Harganas

(Hari Keluarga Nasional) ke XXII,BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan upacara bertempat di Dusun Karangrejek Wonosari Gunung Kidul pada tanggal (19/8). Hadir dalam upacara tersebut Kepala BKKBN Pusat Dr.Surya Candra Surapaty,MPH didampingi Sekda DIY Ichsanuri mewakili Gubernur DIY.

Pada kesempatan itu dua siswa MAN Lab UIN yaitu Widya Resti Oktaviana (Juara I Penulisan Kreatif BKKBN DIY) dan Igit Purwanto (Juara III Penulisan Kreatif BKKBN DIY) mendapatkan penghargaan berupa piala, sertifikat dan uang pembinaan.

Pembimbing lomba penulisan kreatif dari MAN Lab UIN Ahmad Arif Ma’ruf,MA,MSi yang mendampingi siswa merasa bangga dengan prestasi anak didiknya tersebut dan termotivasi untuk tetap membimbing siswa MAN Lab UIN dalam penulisan karya ilmiah.

Arif adalah guru Bahasa Indonesia yang diberi tugas tambahan Kepala Perpustakaan dan Koordinator Madrasah Riset, menggunakan perpustakaan sebagai arena karya ilmiah, sampai sekarang tercatat sekitar 50 siswa yang aktif menulis untuk mengikuti berbagai lomba karya ilmiah. (EDP/ed:bap)

Halal Bihalal Guru dan Pegawai MAN Yogyakarta IYogyakarta-Keluarga Besar MAN Yogyakarta I

selenggarakan “Halal Bihalal”, Sabtu(25/7). Acara ini, selain dihadiri oleh segenap civitas akademik MAN Yogyakarta I, juga dihadiri oleh komite madrasah, mantan guru dan pegawai. Acara berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB dengan bertempat di Aula MAN Yogyakarta I.

Kepala MAN Yogyakarta Drs H Imam Sujai Fadly MPdI, dalam sambutannya mengajak segenap civitas akademik MAN Yogyakarta I untuk memberi pelayanan optimal kepada para siswa. Imam Sujai juga menegaskan pada kesempatan ini bahwa baik tidaknya anak kita di masa yang akan datang, tergantung pada pelayanan kita saat ini.

Sementara itu, Al-Ustadz Ahmad Muhaimin Azzet selaku penceramah menyampaikan tentang pentingnya umat Islam mengamalkan nilai-nilai puasa dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Ia juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan. “Kalau kita merasa lebih baik daripada orang lain, itu bisa salah”, katanya. Karena, lanjutnya, orang yang merasa lebih baik daripada orang lain akan menjerumuskan kita pada syirik khafi (menyekutukan Allah dalam bentuk yang samar-red).

Acara ditutup dengan doa yang dipandu oleh Drs HM Nawawi MSI, dilanjutkan saling berjabat tangan.(dzl)

Page 27: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 27BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

MAN Yogyakarta II Adakan Konsultasi RPP

Yogyakarta – Sebagai tindak lanjut workshop dan pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 tahap I yang dilaksanakan Selasa-Jumat (18-21/8) lalu, maka dilaksanakan konsultasi administrasi rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru yang bersatker di MAN Yogyakarta II. Kegiatan ini dimulai Senin (24/8) pukul 10.00 hingga selesai bertempat di Perpus lantai 2 madrasah setempat.

Di hari pertama pendampingan diikuti 8 guru pengampu mata pelajaran Geografi, PPKn, Sosiologi, Antropologi dan Sejarah. Narasumber Rita Setyawati MPd yang banyak memberi masukan ketika ada beberapa rencana pelaksanaan pembelajaran dari peserta pendampingan belum sesuai kaidah kurikulum 2013.

Di hari kedua, Selasa (25/8) konsultasi rencana pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan. Kali ini dimulai pukul 12.30 WIB hingga usai namun tempat beralih di aula lantai 3. Sesi yang diikuti oleh pengampu mata pelajaran bahasa Inggris, Jerman, Jepang, Arab, Pendidikan Jasmani, Seni dan Prakarya ini mendatangkan narasumber pendamping Reni Herawati MPd dari pengawas dinas dan Aris Priyanto MOr.

Sejumlah 11 orang pengampu mata pelajaran terlihat serius saat pendamping memberi penjelasan seputar pembuatan administrasi guru khususnya RPP.

Tri winarko, SPd salah satu peserta pendampingan yang mengampu bahasa Inggris menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu guru dalam membuat administrasi pembelajaran. “Saat konsultasi dengan narasumber tadi saya mendapat masukan terkait materi bahan tayang jika memanfaatkan power point,” ujarnya. Karena menurutnya, materi tayangan harus jelas sumbernya termasuk jika memanfaatkan internet.

Secara keseluruhan acara ini berjalan sukses sesuai rencana. (uya/ed:bap)

Marchingband MTs N Sidoharjo Tampil di

Upacara HUT Ke-70 RID a l a m

m e m p e r i n g a t i Kemerdekaan ke-70 Indonesia yang bertepatan pada Senin 17 Agustus 2015, Kecamatan S a m i g a l u h m e n g a d a k a n upacara peringatan detik-detik peringatan Proklamasi di Lapangan Samigaluh yang diikuti oleh segenap elemen masyarakat. Dalam kegiatan ini grup Marching Band MTs Negeri Sidoharjo turut aktif dalam memeriahkan detik-detik proklamasi. Selain menumbuhkan rasa cinta tanah air atas pengorbanan para pahlawan, kegiatan ini juga memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia sebagi bentuk syukur atas anugrah kemerdekaan bangsa Indonesia.

Hampir setiap tahun Marching band MTs Negeri Sidoharjo diberi amanah sebagai Korps Musik dalam detik-detik peringatan Proklamasi di siang hari dan penurunan bendera pada waktu sore hari. Tahun ini, MTs Negeri Sidoharjo membawa 60 pesonil yang terdiri dari 16 pemain perkusi, 16 pemain marching bell, 17 pemain pianika dan 6 pemain colourgard dan pemain terompet 3 orang serta 2 pemain mayoret yang sangat lincah dan berbakat yaitu Fitra Nisfa Avinkalaila dan Dwi Evita Nur

Setelah upacara usai, MTs Negeri Sidoharjo menghibur masyarakat sekitar Samigaluh dengan menampilkan display di depan kantor kecamatan Samigaluh yang disaksikan ribuan masyarakat.

Camat Kecamatan Samigaluh, Drs. Wahyu Pujianto sangat mengapresiasi marchingband MTs Negeri Sidoharjo yang setiap tahun turut andil dalam peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dan kegiatan lain di Kecamatan Samigaluh serta bisa membawa harum nama samigaluh di tingkat kabupaten Kulonprogo.

Hal senada disampaikan pembina Marchingband MTs Negeri Sidoharjo, Tri Setyo. Menurutnya marchingband MTsN Sidoharjo telah menorehkan banyak prestasi. Antara lain juara 1 lomba drum band tingkat pelajar SMP/MTs se-Kulon Progo selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2012, 2013, dan 2014. “Mohon doa restunya di tahun 2015 supaya bisa mempertahankan gelar,” ujar Tri Setyo menambahkan. [ed:bap]

Page 28: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

JENDELA MADRASAH ARTIKEL

28 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 29BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

MTsN Prambanan Gelar Bakti Sosial

“Peduli Kekeringan”

(Prambanan)—Dampak musim kemarau berkepanjangan banyak dirasakan. salah satu efeknya adalah banyaknya kekeringan di berbagai wilayah termasuk beberapa dusun di Kecamatan Prambanan. Kondisi ini sangat dirasakan oleh siswa MTsN Prambanan yang bertempat tinggal di daerah dataran tinggi di wilayah Prambanan. Hal ini mengundang keprihatinan bagi keluarga besar MTsN Prambanan.

Kepala madrasah Drs.Sigit Sugandono mengatakan bahwa kesulitan yang dirasakan oleh warga sekitar juga dirasakan oleh keluarga madrasah. “Oleh karena itu sudah selayaknya kita membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan air bersih,” ujar Sigit Sugandono. Apalagi di lokasi tersebut banyak ditinggali siswa MTsN Prambanan. “Untuk itu keluarga besar madrasah secara bahu-membahu menyedikan air bersih yang didrop ke daerah yang membutuhkan,” jelasnya lagi.

Kegiatan penyaluran air bersih dilaksanakan tepat tanggal 17 Agustus 2015 setelah upacara bendera. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh kepala madrasah dan beberapa guru pegawai. Wilayah yang menjadi sasaran kegiatan adalah Dusun Mlakan Sambirejo Prambanan Sleman. Rombongan madrasah diterima oleh pengurus Kampung yang dengan gembira menerima 36 tangki air.

Menurut Waka Humas MTsN Prambanan kegiatan bakti sosial seperti ini akan selalu dikembangkan di waktu mendatang karena dengan berbagi tidak hanya para warga yang berbahagia tapi kita juga merasakan kebahagian yang sama. Dalam ajaran agama Islam sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. (An//ed:bap)

MTsN Gubukrubuh Sandang Predikat Adiwiyata DIY

Gunungkidul-Predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat DIY disandang MTsN Gubukrubuh pada tahun 2015 ini. Penyerahan Penghargaan Sekolah Adiwiyata dilaksanakan di Bangsal Kepatihan DIY pada Acara Malam Tirakatan dan penghargaan pada Ahad (16/8). Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan

Hamengku Buwono X bersama dengan penerima penghargaan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Penghargaan diterima oleh Wakamad Humas Alistyono Pramuhadi mewakili Kepala Madrasah.

Paginya, Senin (17/8), penghargaan berupa trofi dan uang pembinaan diserahkan pada Upacara Peringatan HUT RI ke 70 oleh Koordinator Adiwiyata Endro Wasito kepada Kepala Madrasah H. Latif Jauhari S.Ag.,M.A.

Menurut H. Latif Jauhari penghargaan ini merupakan cambuk untuk lebih meningkatkan prestasi terutama dalam bidang kepedulian lingkungan. “Hal ini sebagai bentuk tanggungjawab seluruh warga madrasah dalam menjaga serta melestarikan lingkungan baik lingkungan secara khusus di madrasah maupun lingkungan di rumahnya,” tegas Latif Jauhari. Ia juga mengingatkan, melestarikan lingkungan juga merupakan perilaku positif sebagai bentuk uswah (keteladanan) di lingkungan masyarakatnya, (AP//ed:bap)

Bantul (MAN Lab UIN) – Seseorang yang sudah dikenal banyak orang karena prestasi akan terus diburu oleh mass media. Demikian yang terjadi pada salah seorang siswaMAN Lab UIN bernama Dwika Yunisa, satu-satunya siswa madrasah yang terpilih menjadi Paskibraka DIY tahun 2015.

Mungkin karena alasan tersebut, Pengurus PPI (Purna Paskibraka Indonesia) menunjuk Sasa panggilan akrab Dwika Yunisa bersama siswa paskibraka dari SMA 9 Yogyakarta mewakili 40 anggota Paskibraka DIY mengikuti siaran langsung di RRIPro 2 FM dalam acara Go to School pada Sabtu (29/8) di studio RRI Jl. Gejayan.

Selama satu jam, Sasa diminta menjelaskan pengalaman pribadinya di Paskibraka dan di sela-sela acara, beberapa SMS masuk menanyakan langsung pengalaman tersebut. Pimpinan produksi RRI Pro 2 Ernal menyatakan tertarik pada MAN Lab UINyang berhasil meloloskan satu siswanya di Paskibraka. Ernal berharap suatu saat nanti MAN Lab UIN bersedia mengisi acara Go To School untuk menyampaikan profil madrasah. (EDP/ed:bap)

Tampil Hebat Sebagai Paskibraka, Sasa Siswa MAN Lab UIN Diwawancara RRI Pro 2

Page 29: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

M enurut syariat, qurban sunat muakkad untuk dilakukan sekali seumur hidup.

Tujuannya sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pahalanyapun jelas yaitu sejumlah bulu yang ada pada hewan tersebut yang dihitung sejak tetesan darah pertama saat di sembelih. Hewannyapun tidak boleh sembarang, ada persyaratan istimewa seperti cukup umur, sehat, gemuk dan tidak cacat.

Qurban juga mempunyai makna peningkatan gizi bagi masyarakat dan semua anggota masyarakat di daerah tersebut berhak mendapatkannya. Tapi kenyataannya, hingga kini belum semua daerah dapat membagikan daging qurban dalam jumlah memadai bagi warganya. Tradisi yang ada, daerah yang berlebihan mengirimkan kelebihan daging ke daerah yang kekurangan. Bahkan, daerah yang kekurangan daging (karena jumlah shahibul yang sedikit), membentuk ”panitia” pencari hewan atau daging qurban ke daerah lain. Dalam hal ini kadangkala muncul oknum yang memanfaatkan kesempatan.

Seorang hamba Allah yang tidak mau disebutkan namanya berkata : ”rasanya saya tidak afdhal jika tidak bisa berqurban pada setiap idul adha”. Meskipun harga hewan setiap tahun melonjak tinggi? ”Ya”

katanya, ”tapi saya mempunyai strategi tersendiri dalam hal ini dan saya sebut sebagai manajemen qurban”. tegas hamba Allah tersebut.

Sesuai dengan target agar dapat berqurban setiap tahun dan tidak perlu ”berpikir” mendadak untuk uang sejumlah 2,6-3,0 juta rupiah guna berqurban 1 bagian sapi atau membeli 1 ekor kambing, maka dibiasakanlah menabung harian sekitar Rp 7.500 perhari. Penabung terdiri dari ayah, ibu dan anak yang sudah bekerja dan hari menabung digilir.

Pola menabung seperti ini, tidak perlu ke Bank, tapi cukup dalam celengan yang dibeli atau buat sendiri dari kaleng. Setiap hari saling mengontrol atau mengingatkan agar tidak terlewatkan perbuatan baik ini. Setelah sampai saatnya, celengan dibuka. Jika ada kekurangan, maka tentu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan tinggal mengatur qurban tahun ini untuk dan atas nama siapa.

Pola seperti ini tentu ada nilai didik pola hidup hemat dengan menabung dan ada perbuatan baik yang terencana. Hamba Allah yang menuturkan pola tersebut, menyebutkan bahwa kebiasaannya itu kini telah diadopsi oleh anaknya yang telah berkeluarga. Keluarganya sederhana secara ekonomi, tapi tetap berqurban setiap tahun.

Sementara bagi daerah yang masih sedikit yang berqurban atau telah merasa cukup dengan berqurban 1 kali pada tahun lalu, memang ada rasa berat ketika harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus, apalagi jika kesadaran spiritualnya masih rendah. Sesungguhnya bukan tidak ada yang tidak mampu berqurban di daerah yang selama ini dianggap kurang, tapi hanya karena masih terasa berat, apalagi dengan harga hewan yang melonjak tinggi.

Tentang harga hewan yang dari tahun ke tahun semakin mahal, kenyataannya jumlah shahibul tidak menurun di banding tahun lalu. Boleh jadi ini karena manajemen perencanaan qurban yang sudah bagus, sudah baku, sehingga setiap tahun merasa ”wajib” berqurban.

Nah, ”manajemen qurban” yang seperti ini dapat menjadi alternatif dalam menghilangkan rasa berat dan dibantu oleh para da’i untuk menyirami faktor kesadaran para calon shahibul. Ini supaya mereka dapat mewujudkan kebaikan yang tiada tara, yang sesungguhnya mampu, tapi menempatkan diri pada posisi masih ”belum” mampu.

MuslihPenyunting Majalah BAKTI

Manajemen Qurban

JENDELA MADRASAH ARTIKEL

28 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 29BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 30: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Dewasa ini, pemberitaaan kekerasan pada anak semakin marak di media massa. Realitas ini mengabarkan bahwa anak-anak merupakan sosok yang rentan menjadi korban kekerasan.Pemberitaan mengenai bocah cantik bernama Angeline terus menghangat. Ia menjadi korban kekerasan dari orang-orang dewasa di sekitarnya. Di satu sisi, hal ini merupakan hal yang wajar. Bahkan, kabar baiknya, masyarakat secara kolektif disadarkan bahwa anak-anak pun memiliki hak untuk diperlakukan sebagaimana orang dewasa.

Di sisi lain, pemberitaan kekerasan pada anak juga rentan membentuk kecemasan yang dirasakan secara kolektif. Hadi (2007) memaparkan bahwa efek dominan dari pemberitaan kekerasan di televisi pada individu adalah pada kognitif, yaitu meyakini tentang realitas sosial dan afektif, dalam arti takut akan kejahatan. Bagi para orang tua, pemberitaan sejumlah kasus bertema kekerasan anak dapat membentuk perasaan cemas dan khawatir. Sedangkan, bagi anak-anak, hal tersebut juga membentuk konfigurasi sistem keyakinan bahwa mereka semakin kehilangan rasa aman yang merupakan kebutuhan dasarnya.

Perasaan cemas yang dirasakan oleh para orang tua dapat berkembang menjadi penyesuaian adaptif, atau sebaliknya. Dengan memiliki rasa cemas, para orang tua diharapkan menjadi lebih waspada untuk menjalankan tugas pengasuhan. Terlebih, media massa pun semakin tergerak untuk menampilkan profil pengasuhan yang ideal dan ramah anak pasca-tragedi demi tragedi yang menyebabkan anak-anak menjadi korban kekerasan. Sebaliknya, rasa cemas para orang tua pun dapat berkembang secara patologis menjadi over protective, sehingga anak justru semakin meyakini bahwa kehidupan menyimpan berbagai ancaman yang membahayakan.

Betapa mengkhawatirkan, jika para orang tua menangkap “pesan-pesan” dari aneka berita kekerasan pada anak secara negatif. Sebab, pada kondisi respon negatif, para orang tua akan memantulkan energi kecemasannya pada anak-anak. Misalnya, jika anak sedang bermain atau belajar di lingkungan luar rumah, para orang tua menjadi begitu panik dan membatasi ruang eksplorasi anak. Padahal, secara psikologis anak perlu berbaur dengan lingkungan di luar rumah untuk mendapatkan pengalaman berharga.

Efek Psikologis Pemberitaan Kekerasan

Pada taraf selanjutnya, kecemasan yang berlebihan dapat mengakibatkan para orang tua sulit menaruh kepercayaan pada anak. Padahal, anak juga membutuhkan kepercayaan dari orang tua untuk mengembangkan harga diri dan citra diri positif. Selain itu, kecemasan yang berlebihan dari orang tua juga dapat menggairahkan perasaan takut, tidak aman, dan khawatir dalam diri anak. Akibatnya, anak cenderung memiliki sikap maladaptif seperti mudah cemas, penakut, dan mudah tertekan. Sikap-sikap tersebut sangat rentan mengakibatkan kejiwaan anak menjadi labil di masa remaja, bahkan hingga tahapan perkembangan selanjutnya.

Idealnya, para orang tua merespons pemberitaan mengenai aneka kekerasan pada anak dengan sikap positif. Menerima perasaan cemas bahwa terdapat realitas memprihatinkan yang menimpa anak-anak merupakan starting point yang harus diamini bersama. Selanjutnya, dengan berkaca pada berbagai pemberitaan tersebut, para orang tua hendaknya secara progresif memperbaiki pola asuh. Pola asuh yang diterapkan antara satu anak dengan anak lainnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing anak. Hal tersebut merupakan implikasi wajar dari realitas karakter individual differences yang meyakini bahwa masing-masing anak memiliki karakter unik.

Orang tua yang progresif juga diharapkan dapat menjadi agen bagi pengasuhan positif Bekal untuk melaksanakan tugas psikologis ini ialah unconditional positive regards (penghargaan positif tanpa syarat). Penghargaan positif tanpa syarat merupakan modal untuk menciptakan kepribadian yang sehat pada anak. Hal ini berkembang apabila orang tua (atau orang-orang dewasa di sekitarnya) memberikan cinta dan kasih sayang tanpa syarat. Dalam praktiknya, orang tua pun tidak perlu membanding-bandingkan antara satu anak dengan anak lainnya. Sebab, kebiasaan membandingkan kemampuan anak hanya akan mengakibatkan anak belajar tentang cara merendahkan diri sendiri.

Sudah saatnya, para orang tua mengasuh emosi anak, bukan hanya memusatkan diri pada kebutuhan fisik dan biologisnya semata. Kekerasan pada anak yang dilakukan para orang tua sesungguhnya dapat bermula dari lunturnya pengasuhan emosi, sehingga anak sering menjadi sasaran kemarahan secara instant. Sebelum memiliki pengharapan positif kepada anak, seharusnya para orang tua menyajikan pola asuh yang positif dan memberdayakan. Pola asuh positif tersebut akan berjalan dengan baik bila didukung adanya keharmonisan dalam keluarga dan kesehatan mental yang baik.

Maraknya kasus kekerasan pada anak seharusnya dapat menjadi cermin yang memantulkan realitas sosial. Dengan melihatnya secara arif, para orang tua semestinya tidak terbawa arus kecemasan. Sebaliknya, para orang tua segera menyadari dan meniatkan diri untuk meningkatkan kualitas pengasuhan positif. Skills pengasuhan itu pun sangat terjangkau. Setiap orang tua bisa melakukannya dengan baik, asalkan memiliki kesehatan mental yang baik, keharmonisan keluarga, cinta, dan penghargaan positif tanpa syarat. Semoga, anak-anak semakin merasakan keamanan fisik dan emosional sehingga dapat berkembang secara optimal.

Peminat Kajian Psikologi Keluarga dan Konsultan Psikologi pada LPPT PersonaNurul Lathiffah

PSIKOLOGI KESEHATAN

30 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 31BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 31: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

ASAM LAMBUNG

Diasuh oleh : dr. H. Tejo Katon, S.Ked, S.Si, Stats, MBA

Pembaca dapat berpartisipasi dengan m

engirimkan pertanyaan seputar kesehatan m

elalui SMS dengan nom

or 08164224411, atau lew

at email dengan alam

at : majalahbhakti@

yahoo.com

?Ass.wr.wb. dr. Tejo Katon,

S.Si,MBA yth, Jika lambung terasa sakit sekali apakah

pertanda bahwa asam lambung naik, apakah bahayanya dan tolong

jelaskan bagaimana solusinya? Terima kasih.

Wassalam.

(Bp. Mk, Bantul, 08164183xxx)

P E N Y A K I T

Mohon maaf pertanyaan yang tayang sudah mengalami pengeditan. Untuk lebih jelasnya dapat konsultasi langsung di Unit Kesehatan Kanwil Kementerian Agama DIY Jalan Sukonandi No. 8 Yogyakarta. Dan bagi pegawai Kementerian Agama di seluruh DIY Pelayanan ASKES/BPJS dapat dilayani di Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY. Mohon maaf bagi yang belum sempat terjawab.

PSIKOLOGI KESEHATAN

30 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 31BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Bp. Mk, di Bantul.

Terima kasih atas pertanyaannya. Penyakit Asam Lambung sering disebut dengan sakit maag. Penyakit Asam Lambung adalah jenis penyakit yang diakibatkan karena adanya kelebihan zat asam pada lambung. Dapat juga karena telat makan atau mengkonsumsi makanan yang susah untuk di cerna dan diproses oleh lambung, maka zat asam pada lambung terus bekerja sehingga mengalami peningkatan. Saat asam lambung meningkat, maka lambung akan mengalami gejala kembung dan sendawa. Gejala yang terjadi karena essensi dari sakit maag ini karena adanya peningkatan asam lambung yang berlebihan menghasilkan gelembung-gelembung gas di dalam lambung sehingga seseorang merasakan kembung. Rasa penuh pada perut (sebah) juga merupakan gejala sakit maag yang sering kali tidak disadari. Gejala lain adalah rasa pahit yang dirasakan di mulut. Rasa pahit ini timbul karena asam lambung yang berlebihan mendorong naik ke kerongkongan sehingga kadang kala timbul rasa asam ataupun pahit pada kerongkongan dan mulut. Sendawa adalah keluarnya gas dari saluran cerna (kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan kadang-kadang bau. Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara /gas pada katub kerongkongan saat keluarnya gas. Penyebab sendawa antara lain: makan/ minum terlalu cepat, minuman berkarbonasi, dan cemas. Jika rasa tidak nyaman di perut bukan karena peningkatan gas, sendawa tidak menyelesaikan masalah. Jika demikian berarti ada hal lain di perut yang perlu ditatalaksana dan harus dicari penyebabnya. Berikut cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakan sakit lambung :

Daun wortel dan daun seledri bisa membantu 1. mengendalikan sekresi asam lambung berlebih. Selain itu, seledri juga mengandung magnesium dan juga zat besi. Sayuran seperti wortel juga baik untuk menurunkan asam lambung.

Bumbu seperti ketumbar dan kapulaga juga bisa diambil 2. untuk membantu mengobati asam lambung tinggi.

Segelas susu dingin juga bisa membantu. Kacang Almond 3. juga merupakan obat yang baik untuk menghilangkan sakit maag dan menurunkan asam lambung.

Makan pisang juga bisa membantu mencegah gejala 4. asam lambung tinggi. Daun kemangi juga bisa membantu meredakan gejala seperti perut terasa panas, mual, dan gas.

Makan mentimun atau buah semangka juga berguna 5. untuk mengatasi keasaman lambung.

Minum 10-12 gelas air setiap hari, karena air minum secara 6. langsung meredakan gejala seperti gas dan keasaman lambung. Minumlah 1-2 gelas air hangat setiap pagi untuk mengurangi sekresi asam lambung.

Jika anda sering stres, maka anda perlu untuk 7. menenangkan diri. Melakukan yoga atau kegiatan yang bisa mengurangi stres lainnya akan sangat efektif untuk mengatasi keasaman lambung.

Jika anda merasakan gejala asam lambung, tetaplah 8. tegak. Ini berarti anda tidak bisa segera berbaring atau tidur setelah makan dan kenakan pakaian yang longgar, lepas ikat pinggang, atau lepaskan setiap hal lain yang ketat yang menekan perut.

Yang harus dihindari :

Makanan pedas seperti cabai dan saus •

Buah yang asam-asam seperti jeruk atau mangga mentah •yang asam.

Produk susu kaya lemak seperti es krim, serta makanan •berlemak, keju, margarin, gorengan. Kopi, teh, coklat, minuman berkarbonasi, rokok, alkohol, teh dan kopi harus dihindari karena merangsang perut dan mengiritasi.

Kacang polong, buncis, brokoli, tomat, bawang, dan kubis •juga harus dihindari.

Salad sayuran yang mentah seperti bawang, lobak, kubis, •dan paprika.

Makanan berpengawet harus dihindari karena juga bisa •mengiritasi kerongkongan karena asam lambung naik.

Page 32: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 33BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Hawa panas di bulan suci Ramadhan banyak menyelimuti wilayah kota Jogja, malam terasa amat dingin namun siang sangatlah panas. Ditempat kubekerja, sebuah percetakan yang cukup ramai yang terletak tepat dipinggir jalan raya dekat perempatan.Aku berdiri dibalik mesin pencetak dengan peluh sebesar biji jagung dan dahaga bak danau kekeringan. Jam bundar di atas sana sudah menunjukkan angka 14.45, tetapi kertas yang harus kucetak masih tiga gunung utuh.

Inilah nasib karyawan yang baru bekerja enam bulan, banyak pekerjaan menanti dan siap untuk diselesaikan.Pekerjaan berlimpah-ruah namun upah tak seberapa, bahkan untuk bulan puasa bisa dibilang aku tidak pernah memiliki jam istirahat hanya pada saat-saat waktu sholatlah aku berhenti dari urusan duniawiku, jika begini sama saja kerja rodi bukan?

Allaahuakbar, Allaahuakbar....

Tak lama terdengarlah panggilan nan merdu dari rumah-Mu yaaRabb, bergegaslah aku menyelesaikan pekerjaanku dan menyuruh salah seorang teman yang non muslim untuk menggantikan pekerjaanku sementara aku pergi beribadah.

Kedua kakiku melangkah keluar dari tempatku bekerja. Diluar aku masih harus menyeberang jalan untuk pergi ke masjid yang berdiri kokoh nan megah di depan percetakan. Ketika menunggu arus jalan raya sepi, kedua mataku selalu

terpana pada seorang pengemis tua yang duduk bersandar di tiang traffic light setiap harinya. Pengemis yang terlihat sudah berumur kepala lima itu tampak tak seperti biasanya, ia tertunduk dengan tangannya yang menengadah. Namun coba kuabaikan hal demikian, toh itu bukanlah porsiku.

******

Langit tiba-tiba menggelarkan hitamnya dan titik-titik air yang jatuh arang kini semakin lama malah berubah semakin deras.Hujan sore ini tanpa ditemani sahabat karibnya yakni guntur, mungkin pikirku hanya hujan lewat. Tapi nyatanya hujan ini awet hingga waktu mendekati berbuka.

“Suf, kamu tahu pengemis di sana?” tanyaku memecahkan keheningan.

“Ya tentu” jawab Yusuf mantab.

“Aku dengar dia berpuasa walau seorang pengemis”

Yusuf mengambil nafas dan membuangnya “Dia pengemis tapi dia tidak gila, wajib baginya untuk menjalankan puasa”

Pukulan bedug yang diikuti kumandang adzan terdengar, memberikan tanda bahwa waktu berbuka telah tiba. Kontan aku mengambil sebungkus kurma dan air putih bekal dari Emak tadi pagi. Ketika tangan ini ingin membuka plastik kurma, aku teringat pada pengemis di ujung sana. Terakhir kali aku melihat sore tadi, dalam tangannya belum ada uang sepeser pun yang ia dapatkan apalagi ditambah hujan ini. Apakah ia sudah berbuka?

Tanpa ba-bi-bu aku mengambil payung dan berlari kecil menghampiri pengemis itu. Tampak ia menggigil kedinginan dengan pakaian tipis yang ia kenakan. Aku mendekati pengemis itu dan menunduk, “Assalamu’alaikum, bapak sudah berbuka?” Namun pengemis itu hanya terdiam memandangku dengan wajahnya yang sayup.

“Saya membawa kurma dan air minum untuk Bapak,” kataku sembari memberikannya pada pengemis tersebut. Dengan tangan gemetar ia mengambilnya dan tersenyum, semenit ia mengucapkan terima kasih dan memakannya lahap. Melihat ia memakan kurma dan meminum air habis membuatku sadar akan betapa beruntungnya aku daripada oarang-orang seperti bapak ini. Bukan uang yang membuat bulan Ramadhan ini menjadi lebih indah namun mensyukuri apa yang kita peroleh dan berbagi bersama dengan saudara muslim walaupun hanya dengan seorang pengemis. Itulah indahnya Ramadhan.

*) Penulis cerpen, Siswa Kelas XII IPA MAN Wates 1 KulonProgo

Kurma &Oleh Anggiwidiya Nisa Utami

Pengemis

Page 33: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Alvin Sofia Khoirunnisa (Kelas 1 MA Mu’allimaat Muhammadiyah)

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 33BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Ahsan Maulana Nashirudin (Kelas 3 MI An-Nur Triharjo Sleman)

Aku mulai masuk sekolah

Aku senang libur sekolah

Tapi aku bosan bila libur terus

Tidak ketemu teman sekolah

Bila sekolah bisa tambah pengetahuan

Bisa mainan dengan teman

Bisa latihan silat Tapak Suci

Masuk SekolahHanya detak jantungku yang terdengar

Hanya detik jarum jam yang memutar

Hanya denting sendok yang beradu menguar

Hanya namamu yang membuat hatiku bergetar

Namun kini hanya sunyi tanpa hingar-bingar

Tawamu pun seakan tertelan

Dalam isak tangis malam sunyi ini

Berharap. Berdo'a.

Memohon yang terbaik untukmu

Sunyi

Kusaksikan di layar kaca

Bumi memuntahkan isinya

Air menenggelamkan rumah-rumah

Tanah menggusur lereng pegunungan

Angin memporak-porandakan kota

Guncangan meruntuhkan bangunan

Entah siapa yang akan bertanggungjawab atas hal ini

Ku tak tahu harus bertanya pada siapa

Mereka semua menutup mata

Mereka semua menutup hati

Para korban haus akan kepedulian

Lirikan dari atas mereka harapkan

Tapi yang didapat tak sepadan

Kau taruh dimana perasaanmu?

Dengarkan ratapan itu

Dengar mereka menangis pilu

Dimana kepedulianmu?

Air Mata KepedihanOlehUmmiKalsum

(XI IPS 2 MAN Yogyakarta III)Dengan segala ke-Agungan-Mukulihat....keindahan bumi iniyang bisaku pandang saat inidan aku sangat berharapdapat menjaga dan merawatnyapemandangan....pemandangan yang sangat indah dan mempesonapesona permai yang tiada habisnyadan kulihat sepuashatikupemandangan juga....kujadikan sebagai pelepas lelahku dan obat rasa rindukukepada seseorang....hingga hilang rasa rindukuoh pemandangan....terimakasih atas keindahanmudan terimakasih telah menemanikuselama ini

PemandanganNourma Dewi Fatmawati(KELAS IXG MTsN YOGYAKARTA II)

Page 34: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

PROFIL REMAJA RENUNGAN

34 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 35BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

C ita-cita ia yang berjangka pendek ingin berkuliah di Teknik Elektro ITB, Alhamdulillah telah

lolos, resmi jadi mahasiswa ITB. Dan yang berjangka panjang, ia ingin meneruskan S2-nya beasiswa keluar negeri. (Amin.Doakansajaya).Bagaimana riwayat pendidikannya?

Dimulai MI Ma’arif Mranggen Sari, 2009. SMP 1 Muntilan tahun 2010. MAN Yogyakarta III, 2014.

Remaja kelahiran awal Januari ini mempunyai prestasi yang luar biasa. Diantaranya Juara 3 Festival Fisika UAD 2013 se-DIY. Medali Perak Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional 2013 di Malang Jawa Timur.Di tahun 2014 meraih Emas KSM Nasional di Makasar Sulawesi Selatan.Dan sebelumnya juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) se-DIY 2O14 yang lawannya tak hanya siswa madrasah, namun juga dari SMA.

Usaha yang dilakukan Kak Udin, mencoba untuk membagi waktu dengan baik dan belajar yang tekun. Kak Udin termotivasi karena balas dendam. Mengapa ? Waktu SMP dulu tidak pernah sampai juara nasional. Dari dalam dirinya sendiri bertekad untuk bisa menjadi juara, berbuatsesuatuuntuksekolah, daninginmeninggalkansesuatu yang berkesan untuk almamater. Alhamdulilillah tercapai, buah dari

ketekunannya.

Selama di MAN III Kak Udin juga aktif mengikuti organisasi. Diantaranya, Pengurus OSIS, yang keren dengan nama Dewan Siswa (Dewa) 2O13/2O14 pada Divisi Pelestarian Lingkungan Hidup dan menjadi sekretaris MBL (Mayoga Book Lovers), organisasi pecinta buku di bawahperpustakaan. KakUdinjugaberpesankepadaadik-adikkelas X dan XI agar selalu meningkatkan prestasi-prestasi yang sudah diraih maupun yang akan diraih. Ternyata anak madrasah bisa jadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung.Semoga segera menyusul, diantara pembaca BAKTI. Aamiin.

(Farhana Ika Permata XII IPA 3 & Suwandi)

Peraih Emas Fisika KSM 2014 Diterima di ITB

Ahmad Wahrudin,

Namanya Ahmad Wahrudin. Biasa dipanggil Udin. Lahir di Magelang, 2 Januari 1997. Dulu tinggal di Muntasyirul Ulum Boarding School Mayoga. Kini di Bandung. Ia berasal dari RT 1 RW 13 Barisan Srumbung Magelang. Hobi nyanyi atau senandung.Mempunyai cita-cita yang berjangka pendek dan berjangka panjang.

Page 35: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

PROFIL REMAJA RENUNGAN

34 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 35BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Kata al-kautsar terambil dari kata katsir/banyak. Kata al-kautsar digunakan untuk menunjuk sesuatu yang banyak bilangannya atau tinggi mutunya. Para ulama berbeda-beda tentang maksud kata tersebut. Pendapat yang amat populer kautsar dimaksudkan dengan sungai di surga. Makna ini dikemukakan oleh ulama-ulama berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim dari sahabat Nabi SAW., Anas bin Malik. Pendapat ini ditolak oleh Syaikh Muhammad Abduh sambil menulis dalam tafsirnya bahwa yang menyatakan al-kautsar, yang diartikan sebagai sungai di surga, baru diterima sebagai keyakinan apabila riwayatnya mutawatir. Abduh meragukan kemutawatiran riwayat tersebut.

Pendapat kedua, al-kautsar disebutkan oleh ulama tafsir adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini dikemukakan oleh Abu Hayyan, Al-Alusi, sambil menyatakan bahwa mereka itu banyak dan telah memenuhi seluruh penjuru dunia. Muhammad Abduh dan Al-Qasimi sejalan dengan pendapat ini yang mengutip pendapat Ibn Jinni, sambil menyatakan bahwa yang dimaksud dengan keturunannya adalah anak cucu Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah SAW. Thabathaba’i menilai pendapat ini sebagai pendapat yang cukup kuat.

Driwayatkan bahwa kepada Ibnu Abbs RA disampaikan pendapat yang menyatakan bahwa al-kautsar adalah sungai di surga, beliau menjawab:”Itu sebagian dari al-kautsar yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya. Atas dasar ini, sekian banyak ulama berpendapat bahwa semua yang disebutkan di atas, bahkan termasuk yang diuraikan Al-Qurthubi yang jumlahnya tidak kurang dari lima belas hal, semuanya adalah benar, seperti syafaat, umat, dan keturunan yang banyak, sungai atau telaga di surga dan sebagainya. Itu adalah sebagian yang dicakup oleh al-kautsar. Pendapat ini sejalan dengan arti harfiah al-kautsar, yakni banyak. Mengenai maka shalatlah demi Tuhanmu dan sembelihlah (binatang). Menurut riwayat Ibnu Abbs bahwa maksud kata shalli adalah perintah melaksanakan shalat lima waktu. Sedangkan riwayat lain dari beberapa murid Ibnu Abbas

bahwa maksudnya adalah shalat Idul Adha. Sementara menurut Syihab bahwa shalat di sini adalah dalam arti ibadah. Memang dari segi bahasa shalat adalah do’a sebagaimana sabda nabi riwayat At-Tirmidzi bahwa do’a adalah intisari ibadah.

Adapun kata inhar berasal dari kata nahr yang secara bahasa berarti dada, sekitar tempat meletakkan kalung. Secara umum bahwa kata an-nahr digunakan secara populer dalam arti menyembelih binatang sebagai syiar agama. Hari Raya Idul Adha juga danamai Id an-Nahr karena ketika itu dianjurkan untuk menyembelih binatang sebagai kurban. Menurut Quraisy Syihab apabila ayat di atas dipahami dalam arti menyembelih binatang untuk korban pada hari raya haji, itu bukan berarti bahwa penyembelihan baru sah apabila shalat telah selesai dikerjakan dengan dalih inhar disebut sesudah perintah shalli. Adapun mengenai sesungguhnya pembencimulah yang abtar, menurut Al-Maraghi bahwa kebencian yang dimaksud adalah kebencian tertuju kepada Nabi Muhammad SAW dalam artian kebencian kepada ajaran-ajarannya bukan kebencian pada pribadinya. Sebaliknya menurut Quraiys Syihab bahwa ayat ini merupakan ancaman kepada setiap orang yang membenci beliau, baik secara pribadi maupun dalam kedudukan sebagai Nabi dan Rasul.

Kebencian terhadap beliau menjadikan terputus dari keturunannya dan terputus dari kebajikan. Nabi SAW bersabda, “Setiap pekerjaan yang penting dan tidak dimulai dengan bismillah dia menjadi abtar (terputus dari kebajikan dan keberkahan).

Dengan demikian, kalau kita memahami al-kautsar dalam arti sungai atau telaga di surga, yang membencinya pasti tidak akan meminum dari sungai atau telaga itu, sebaliknya yang mencintai beliau akan meneguk dari sungai atau telaga itu, dan selanjutnya tidak akan merasa dahaga selama-lamanya. Dalam hadis juga dikatakan bahwa barang siapa yang mencintaiku, ia akan bersamaku di surga. Wallahu A’lam.

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.”

A L - A B T A R& A L - K AU T S A R m a k n a

Oleh : Ja’far Arifin, S.Ag.,MA

Pehatikan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1-3

Page 36: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

KEDINASAN DAPUR KITA

36 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 37BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

T erlebih dahulu, perlu dipahami bersama bahwa definisi dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dapat disimpulkan dari berbagai sumber adalah “serangkaian instruksi kerja tertulis

atau perangkat lunak pengatur yang diakukan atau didokumentasikan mengenai proses penyelenggaraan administrasi. Memuat tentang bagaimana dan kapan sesuatu harus dilakukan dimana dan oleh siapa. SOP merinci tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Hal ini dimaksudkan agar prosedur kerja bersifat tetap, rutin dan tidak berubah – ubah. Dasar hukum untuk penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Agama secara khusus diatur dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomer 164 tahun 2010 yang berlandaskan kepada Unadang Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

SOP dimaksudkan untuk digunakan oleh seluruh satuan organisasi /kerja di lingkungan Kementerian Agama dealam rangka standarisasi prosedur-prosedur penting dalam menyelenggarakan pelayanan. Karena KMA Nomor 164/2010 mendorong setiap unit kerja di lingkungan kemeterian Agama untuk menyusun SOP baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi maupun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya supaya adanya standarisasi cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mengurangi kesalahan atau kelalaian dan menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Setiap satuan Organisasi/kerja dilingkungan Kementerian Agama, baik kantor pusat maupun instansi vertical serta Unit PelaksanaTeknis harus menyusun SOP dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Agama Repulik Indonesia. SOP di susun secara dinamis dan dapat di kembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknis masing-masing unit organisasi eselon 1 di lingkungan kementerian Agama.

Penyusunan SOP sekurang-kurangnya memuat Uraian Prosedur, syarat-syarat dan gamar format

SOP. SOP disusun berdasarkan tatacara dan bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat menjadi acuan dalam melaksanakan suatu tugas yang harus dapat dipertanggung jawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, standart yang di tetapkan maupun dari sisi keabsahannya. Selain itu adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama.

SOP harus memiliki relevansi dengan kegiatan administrasi umum lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural serta dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlihat dalam pelaksanaan tugas. SOP harus ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berelit-belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan utuk suatu kegiatan tertentu. SOP harus menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat maupun rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayaran bila diperlukan adanya biaya pelayanan. SOP juga harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang di butuhkan, dan sampai dimana tanggung jawab pejabat dan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

SOP harus mudah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan keutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku selain dapat menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri jika terjadi hambatan. Di lingkungan Kementerian Agama menetapkan SOP untuk unit Eselon 1 Kantor pusat Kementerian Agama. Sedangkan untuk SOP Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, PerguruanTinggi Agama Negeri, balai dan Lajnah ditetapkan oleh sekretaris jendral atas nama Menteri Agama. Demikian sekelumit pemahaman dalam penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Agama yang dapat dijadikan sebagai kerangka landasan dalam menyusun SOP di setiap satuan organisasi/kerja, yang dihimpun dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Oleh: H. Arief Gunadi

MEMAHAMI PENYUSUNAN SOPDILINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

Page 37: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

Cara Membuat Kare (Kari) Kambing :

Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, cengkeh, kapulaga, serai, lengkuas, dan daun salam sampai harum1. Masukkan daging kambing. Aduk sampai berubah warna2. Masukkan santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih dan daging empuk3. Masukkan santan kental. Masak sampai mendidih.4.

Kari KambingBahan - Bahan :

400 gr daging kambing, dipotong-potong•5 buah cengkeh•5 buah kapulaga•2 batang serai, dimemarkan•3 cm lengkuas, dimemarkan•2 lembar daun salam•1.500 ml santan dari 1 butir kelapa (pisahkan santan •kental)1 sdm garam•1/4 sdt merica bubuk•1/2 sdt gula pasir•2 sdm minyak untuk menumis•

Bumbu Halus :

10 butir bawang merah•4 siung bawang putih•1/2 sendok teh ketumbar•1/4 sendok teh jintan•5 butir kemiri, disangrai•3 buah cabai merah•3 cm kunyit, dibakar•

Cara Memasak

Rebus iga hingga lunak. Sisihkan kaldunya sebanyak 1500 ml (1,5 liter).1. Tumis bawang merah, bumbu halus, daun salam, daun jeruk, jintan, lada, bunga pala hingga harum dan matang, 2. lalu tambahkan gula pasir, garam, tumis sebentar.Masukkan iga, tumis hingga bumbu meresap lalu tambahkan kecap manis tuang kedalam kaldu iga.3. Masak dengan api kecil hingga kuah agak mengental.4. Sajikan dengan taburan daun bawang iris.5.

Semur IgaBahan:

800 gram Iga Sapi, potong-potong•3000 ml air•10 butir Bawang Merah, iris tipis•1/2 sendok teh lada•3 lembar Daun Salam•3 lembar Daun Jeruk•1/4 sendok teh Jintan bubuk•2 buah bunga Pala•2 sendok teh Gula Pasir•1 sendok teh Garam•8 sendok makan Kecap Manis•2 tangkai Daun Bawang, potong bulat•4 sendok makan minyak untuk menumis•

Bumbu Halus

5 siung Bawang Putih•1 sendok teh Ketumbar sangrai•5 butir Kemiri sangrai•6 buah cabe merah keriting•6 buah Cabe Rawit merah•

KEDINASAN DAPUR KITA

36 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 37BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 38: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

TTS Majalah BAKTI No. 285- THXXII - Juli-September 2015

1. Pembuat dan penyaji kopi 7. Bulus 8. Gambaran 11. Kopi bermutu tinggi 13. tata laras 14. Kata depan 15. Aliran musik 17. Memesona; elok 19. Kota mode dunia 21. Malam (Jawa) 23. Ukuran tempo musik 25. Luar biasa 27. Saktah; nada terputus-putus (Musik) 32. Emak 34. Bentuk tertulis pd komposisi musik (Ingg) 35. Melulu 36. Lengkungan 38. Alat musik guncang 39. Ujian Nasional 40. Padepokan seni

2. Maestro seni rupa Indonesia 3. Kata seru kepada orang yg dicintai 4. Akan 5. Seniwati drama 6. Nada diatonik 7. Adonan semen dan pasir 9. Silir-semilir 10. Makanan pokok 11. Akang 12. Teriak 16. Lantai gelanggang tinju 18. Alat gambar 20. Lembaga pendidikan al-Quran 22. Kata tanya 24. Hasil yg direkam 26. Nafkah 28. Bicara 29. Utusan 30. Perut perempuan hamil 31. Barang dari plastik 33. Harapan 36. Birit; keledai (Ingg) 37. Sapaan menghormat (Jepang)

MENDATAR

MENURUN

MENDATAR

1. Transparan 6. Intai 9. ASN 10. Yogia 11. Liat 13. Asmat 14. Lei 15. Biasa 17/29. Tanggung jawab 20. Yaitu 21. Lut 23. Rasa 25. Arnab 27. MIT 28. Air 31. Abai 34. UAS 36. Obral 38. Rangkang 41. Anyar 44. IMF 45. Hubal 46. Oman 48. Insan 49. Aja 50. Pelak 51. Kompetensi

MENURUN 1. Tayib 2. Angka 3. Swalayan 4. Rai 5. Nat 6. Inang 7. Tumbu 8. Integritas 11. Lidi 12. Antum 16. Idu 18. Norma 19. Gus 21. Leadership 22. Tara 24. Ambu 26. Adika 30. Walafiat 32. Bug 33. Logam 35. Ala 37. Rain 39. Nobel 40. Kulak 42. Yasin 43. Rinai 46. Oak 47. Aim

TTS Majalah BAKTI No. 284- THXXII - April-Juni 2015

TTS Laporan Utama

38 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 39BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 39: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga

TTS Laporan Utama

38 BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015 39BAKTI No.285 THXXII Juli-September 2015

Page 40: Iftitah kelulusan yang diraih. Untuk madrasah tahfidz, misalnya, siswa diwajibkan hafal sekian juz saat lulus MI atau setingkat bangku pendidikan dasar. Penghormatan kepada guru juga