Ier
-
Upload
cheni-pathiesvika-untajana -
Category
Documents
-
view
216 -
download
2
description
Transcript of Ier
.ier
atan
yaitu
ohnya
mot-fin
opioid Sintetik
Opioid sintetik mempunyai struktur fenantren dari morfin namun diproduksi secara sintetik
dan bukan dengan memodifikasi struktur kimia morfin. Contoh opioid sintetik adalah derivat
morfin (levorphanol), derivat difenilpropilamin, derivat benzomorfan (pentazosin) dan derivat
fenilpiperidin (meperidin, fentanyl). Fentanyl, remifentanil, sufentanil dan alfentanil adaiah
opioid sintetik yang banyak digunakan pada anestesia.
RESEPTOR OPIOID
Mekanisme yang memungkinkan suatu zat untuk menghasilkan efek adalah interaksinya
dengan molekul protein spesifik yang berada pada lapisan lipid membran sel, yang dikenal
sebagai reseptor G. Reseptor terletak pada banyak tempat di sel yaitu di luar dan di dalam
membran sel, di sitoplasma, di membran organel intraselular dan di nukleus.
Secara umum, reseptor sitoplasmik atau reseptor nukleus mengikat ligand yang telah melewati
lapisan lemak membran sel menuju sitoplasma atau nukleus. Maka ligand-ligand ini harus
mengandung komponen hidrofobik (lipofilik). Sebagian besar reseptor yang penting dalam
anestesia adalah protein membran sel yang mudah tereksitasi, seperti voltage-sensitive
ion channel (terdapat pada sel saraf, sel otot dan sel endokrin), ligand-gated ion channels
(termasuk reseptor asetilkolin, reseptor serotonin, reseptor gamma-aminobutyric acid dan
reseptor glisin) dan reseptor transmembran.
Banyak hormon endogen dan Obat bersifat larut dalam air, sehingga tidak dapat menembus
lapisan lemak membran sel. Dibutuhkan mekanisme tertentu untuk memindahkan efek Obat
yang terikat pada permukaan sel sehingga dapat timbul reaksi fisiologi di dalam sel. Reseptor
permukaan terdiri dari tiga kelompok berdasarkan mekanisme penjalaran sinyalnya, yaitu
reseptor protein G-coup/ed, ligand-gated ion channels dan reseptor enzyme-linked.
Reseptor opioid termasuk dalam supeffamily reseptor protein G-coup/ed (Guanin protein-
COUP/ed) dengan opioid sebagai ligand nya. Guanin protein terdapat pada sebagian besar
reseptor di dalam tubuh (hingga 80%) termasuk muskarinik, adrenergik, gamma-aminobutiric
acid (GABA) dan reseptor somatostatin. Reseptor G-protein coupled berinteraksi dengan
Protein G spesifik di membran plasma yang mengeksitasi atau menghambat enzim atau kanal
ion dan memfasilitasi respon selular untuk mengubah sinyal ekstraselular. Teraktivasinya
Protein G memfasilitasi beberapa langkah biologik di dalam sel yang mengarah kepada respon
farmakologik dan fisiologik. Efektor dari sistem enzim dapat diaktivasi atau diinhibisi, dan
kana! ion dapat juga terbuka atau tertutup sebagai respon terhadap aktivasi protein G. Banyak
reseptor transmembran adalah bagian dari superfamily reseptor G protein coupled.
Contoh sistern reseptor protein G-coup/ed yang penting adalah adrenergik, opioid, muskarinik,
kolinergik, dopamin, dan reseptor histamin. Terdapat bermacam subtipe dari reseptor, seperti
reseptor (al ,a2), beta (PI ,P2), muskarinik (pl ,p2) dan histamin (HI ,H2). Reseptor opioid