idgom_i'lal
Transcript of idgom_i'lal
-
7/29/2019 idgom_i'lal
1/9
idgom, i'lal, ibdal
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDGHAM
a. Pengertian
Idgham secara bahasa berarti memasukkan, secara istilah berarti memasukkan satu huruf
ke huruf yang lain dan sejenisnya sekiranya dua huruf tersebut dijadikan satu dengan tasydid.
Contoh : asalnya ( ) hukum dua huruf yang diidgham tersebut yang awal sukun,yang kedua berkharakat tanpa ada penulisan di antara keduanya.
b. Pembagian idgham
Idgham dibagi menjadi dua macam :
1. Idgham shagir adalah apabila huruf awal dari huruf dua yang semisal pada idgham tersebut
adalah sukun asli
2. Idgham kabir adalah apabila ada dua huruf yang berharakat, maka disukun huruf yang awal
dengan menabung harakatnya atau memindah ke huruf sebelumnya
c. Keadaan / hukum idgham
Keadaan atau hukum idgham ada tiga :
1) Wajib idgham
a) Pada dua huruf yang sejenis yang dalam satu kalimat baik itu keduanya berkharakat atau hurufyang awal dan yang kedua berkharakat. Contoh : asalnya
b) Jika huruf yang awal dari dua huruf yang semisal itu mati / sukun, huruf yang awal tersebut
diidghamkan pada huruf ke dua tanpa adanya perubahan. Contoh : aslinya c) Jika huruf yang sebelumnya sukun maka kharakat sukunnya dipindah ke huruf awal yang sama,
contoh : aslinya d) Jika ada dua huruf yang sama / semisal yang berdekatan dan yang awal mati / sukun tidak dalam
satu kalimat, contoh : 2) Boleh idgham
a) Setiap kalimat yang ain dan lam fiilnya berupa ya semua, huruf ya yang ke dua berkharakat
tetap / tidak berubah, contoh : asalnya b) Setiap fiil madhi yang diawali dengan dua ta, contoh : c) Jika terdapat sukun ( tidak asli ) pada huruf ke dua dari huruf yang sama jenisnya dan sukun
tersebut dikarenakan jazm / contoh: ,
-
7/29/2019 idgom_i'lal
2/9
3) Tidak boleh idgham
a) Dalam satu kalimat
b) Tidak dalam permulaan kalimat, contoh : c) Isim yang mengikuti wazan , contoh : jamaknya d) Isim yang mengikuti wazan , contoh : jamaknya e) Isim yang mengikuti wazan , contoh : jamaknyaf) Isim yang mengikuti wazan ,g) Berupa wazan / h) Huruf awal tidak diidghamkan , contoh : i) Wazan pada lafadz taajjub, contoh : j) Huruf ke dua bukan sukun baru yang disebabkan bertemu dhamir fail.[1]
B. ILAL
I'lal adalah membuang huruf illat, mengganti huruf illat atau membaca sukun huruf tersebut.
Adapun kaidahnya ada 19 yaitu :
1. Wawu/Ya diganti Alif (Ibdal) . Apabilah ada Wawu atau Ya berharakat, jatuh sesudah harakah Fathah dalam satu kalimah,
maka Wawu atau Ya tersebut harus diganti dengan Alif seperti contoh : asalnya ,dan asalnya .2. Harakat huruf Wau / YaBina Ajwaf, dipindah pada huruf sebelumnya. , , .
Apabila wau atau ya berharakat berada pada ain fiil Bina Ajwaf dan huruf sebelumnya terdiri
dari huruf Shahih yang mati/sukun, maka harakat wawu atau ya tersebut harus dipindah pada
huruf sebelumnya. Contoh: asalnya dan asalnya .3. Wawu/Ya dibelakang Alif Zaidah diganti Hamzah, pada Ain Fiil Isim Fail atau akhir
Isim Masdar (Ibdal) , , , .Apabila ada wawu atau ya jatuh sesudah alif zaidah, maka harus diganti hamzah, dengan syarat
wau atau ya tersebut berada pada Ain Fiil kalimah bentuk Isim Fail, atau berada pada akhir
kalimah bentuk masdar. Contoh: asalnya dan asalnya dan asalnya
http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn1http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn1http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn1http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn1 -
7/29/2019 idgom_i'lal
3/9
4. Wau diganti Ya karena berkumpul dalam satu kalimah dan yang pertama sukun . Apabila wau dan ya berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun,
maka wau diganti ya. Kemudian ya yang pertama di-idgham-kan pada ya yang kedua.
Contoh : asalnya .5. Harakat Dhammah wau atau ya di akhir kalimah diganti Sukun
Apabila Wau atau Ya menempati ujung akhir kalimah, dan berharakah dhammah, maka
disukunkan. Contoh: asalnya 6. Wau akhir kalimah empat huruf atau lebih, diganti Ya . . Apabila wau menempati ujung akhir kalimah empat huruf atau lebih, dan sebelum wau tidak ada
huruf yang didhammahkan, maka wau tersebut diganti ya. Contoh aslinya .7. Wau dibuang setelah Huruf Mudharaah diantara Fathah dan Dhammah . .
Apabila wau ada diantara harakat fathah dan kasrah nyata, dan sebelumnya ada huruf
mudharaah, maka wau tersebut dibuang. Contoh: asalnya.8. Wau setelah harkah kasrah diganti Ya
. . Bilmana ada Wau jatuh setelah harakat Kasrah dalam Kalimah Isim atau Kalimah Fiil, makaWau tersebut harus diganti Ya. Contoh: asalnya .
9. HurufIllatWau/Ya dibuang untuk menolak bertemunya dua huruf mati
. . Bilamana ada Wau atau Ya sukun, bertemu dengan husuf sukun lainnya, maka Wau atau
Ya tersebut dibuang, Contoh: asalnya .10. Dua huruf sejenis/hampir sama makhraj-nya harus diidghamkan
. . Bilamana ada dua huruf sejenis atau hampir sama makhrajnya berkumpul dalam satu kalimah,
maka huruf yang pertama harus diidghamkan pada huruf yang kedua, ini setelah menjadikan
huruf yang hampir sama makhrajnya serupa dengan huruf yg kedua (lihat kaidah ilal ke 18),
karena beratnya pengulangan. contoh asalnya .
-
7/29/2019 idgom_i'lal
4/9
11. Dua Hamzah berkumpul, yang kedua diganti huruf yang sesuai dengan Harakat sebelumnya . : . Bilamana terdapat dua huruf hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua
sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah hamzah
yang pertama. contoh asalnya .12. Wau atau ya yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif
. Wau atau ya yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif, kecuali jika sukunnya tidak asli
dengan sebab pergantian harakat keduanya pada huruf sebelumnya (lihat kaidah Ilal ke 2).
Contoh: asalnya .13. Wau akhir isim mutamakkin setelah dhammah diganti ya .
Bilamana ada wau berada di akhir kalimah jatuh sesudah harakat dhammah didalam asal kalimah
Isim yang Mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wau tersebut diganti ya, kemudian
setelah itu harakat dhammah diganti kasrah. Contoh: asalnya.14. Ya sukun setelah dhammah harus diganti wau .
Apabila ada Ya yang mati dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat Dlommah maka huruf
Ya harus diganti dengan Wawu. contoh: dan asalnya dan .15. Isim Maful dari Fiil Mutal Ain, Wau Mafulnya dibuang menurut.
Sesungguhnya Isim Maful apabilaAin Fiilnya berupa huruf IIlat (Bina Ajwaf) maka wajib
membuang Wawu Mafulnya menurut Imam Syibawaeh (menurut Imam lain yg dibuang adalah
Ain Fiilnya). contoh: dan asalnya dan 16. Huruf Ta pada wazan diganti Tha
Apabila ada Fa Fiil dari wazan berupa huruf Shod,Dhod,Tho dan Dzo(hurufIthbaq),maka huruf Ta yang jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti Tha, karena
sulitnya mengucapkan huruf Ta yang jatuh setelah huruf Ithbaq.Digantinya Ta dengan Tho itu
karena berdekatanya makhrojnya Ta danTho. Contoh : , asalnya .
-
7/29/2019 idgom_i'lal
5/9
17. Huruf Ta pada wazan diganti Dal . Apabila ada Fa Fiil wazan berupa huruf Dal,Dzal dan Za,maka huruf Ta (Ta zaidahwazan ) yang jatuh sesudah huruf Dal,Dzal dan Za harus diganti Dal,karena sulitnyamengucapkan Ta yang jatuh setelah huruf Dal,Dzal dan Za. Digantinya Ta dengan Dal karena
huruf Dal dan Ta berdekatan didalam makhrojnya.Contoh: , asalnya .18. FaFiil pada wazan diganti Ta .
Apabila ada kalimat mengikuti wazan dan Fa Fiilnya berupa huruf wau,Ya atau Tsa,maka huruf Fa Fiilnya tersebut harus diganti Ta,karena sulitnya mengucapkah huruf Layn
() yang mati yang bertemu dengan huruf Ta. Dan diantara keduanya termasuk berdekatanMakhrojnya dan berbeda sifatnya, karena huruf layn ( ) bersifat Jahr sedangkanhuruf Ta bersifat Hams. Contoh: , asalnya
19.Huruf Ta wazan dan diganti dengan huruf yang berdekatan makhrajnya .
Apabila ada kalimat yang mengikuti Wazan dan dan Fa Fiilnyaberupa huruf , , , , , , maka Ta dari kedua wazan tersebut bolehdiganti dengan huruf yang mendekati dalam Makhrojnya ( s/d ),kemudian huruf yangpertama diidghomkan pada huruf yang kedua,demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua
huruf yang berdekatan makhrojnya tersebut dijadikan serupa dengan huruf yang kedua serta
memasang Hamzah Washol untuk mengawali huruf yang mati. Contoh: asalnya .[2]3. Penggantian huruf atau ibdal
Al- Ibdal () adalah: membuang suatu huruf dan menempatkan huruf lain ditempatnya.
Ibdal itu sama seperti ilal. Hanya saja dalam ilal yang menjadi sasaran adalah huruf illat,artinya huruf illat yang satu mengganti tempatnya huruf illat yang lain. Sedang dalam ibdal yang
menjadi objeknya adalah huruf illat maupun huruf shahih. Artinya menempatkan huruf shahih di
http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn2http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn2http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn2http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn2 -
7/29/2019 idgom_i'lal
6/9
tempatnya huruf illat sebagai gantinya atau menempatkan huruf shahih di tempat huruf shahih
yang lain.
a) Beberapa kaidah ibdal
Kaidah 1.Huruf wawu dan ya diganti hamzah apabila berada di akhir kata dan sesudah alif zaidah
(tambahan).Contoh:
Lafal Asal Arti Lafal Asalnya asal fiil Doa/permohonan - bangunan - Begitu pula alif yang berada di akhir kata dan sesudah alif zaidah juga harus diganti hamzah.Contoh:
Lafal Asal Arti lafal Wazan
Yang merah Kaidah 2.
Huruf wawu dan ya diganti hamzah ketika menjadi ainnya isim fail dan diilal pada
fiilnya.
Contoh:
Isim fail Asal Arti Fiilnya Asal Yang berkata Yang menjual Kaidah 3.
Huruf mad zaidah yang berada di isim shahih akhir dan sebagai huruf ketiga itu harusdiganti hamzah apabila isim tersebut mengikuti wazan . Baik huruf mad tadi berupa alif,wawu, atau ya.
Contoh:
Huruf mad Mufrod Jamak Arti
Alif KalungWawu Perempuan yang tua
Ya MukaKaidah 4.
Apabila alifnya jamak yang mengikuti wazan itu berada di antara dua huruf illatpada isim shahihul akhir, maka huruf illat yang kedua diganti hamzah.
Contoh:
Mufrad Jamak Asal Arti
-
7/29/2019 idgom_i'lal
7/9
Yang awal,pertama Pemimpin,kepala,ketua Anugerah,karuniaKaidah 5.
Apabila ada wawu yang berharokat dhammah dan berada sesudah huruf yang sukun atau
sesudah huruf yang dibaca dhammah pula, maka wawu boleh diganti hamzah dan boleh pula
ditetapkan (tidak diganti hamzah). Tetapi yang diganti lebih bagus daripada yang tidak.
Contoh:
Mufrad Jamak dengan
diganti hamzah
Tetap Arti
Rumah Yang menghalang-halangiKaidah 6.
Setiap kata yang telah kumpul padanya huruf wawu yang di depan, maka wawu yangpertama wajib diganti hamzah sepanjang wawu yang kedua tadi tidak gantian (berasal) dari
alifnya . Sama juga wawu yang pertama itu sebagai huruf mad seperti pada nomor 1, atautidak seperti contoh nomor 2 di bawah ini:
Lafal Arti Asal Keterangan Wazan Yang pertama Muanas dari Beberapa yangpertama
Jamak dari Kaidah 7.Apabila fanya fiil yang mengikuti wazan itu berupa wawu atau ya, maka harusdiganti ta dan kemudian di idghamkan (masukkan) kedalam tanya.
Contoh:
Lafal Asal Arti Berkelanjutan, telah sampai Menjadi mudah Menjadi orang yang bertaqwa kepada AllahYang demikian tadi dengan syarat bahwa ya tersebut tidak berasal (gantian) dari hamzah.Kalau ya berasal dari hamzah, maka tidak boleh diganti ta.Contoh:
Lafal Asal Arti Mengikuti perintah/bermusyawarahNamun ada juga yang diganti ta, tetapi sedikit. Contoh:
Lafal Asal Asalnya asal Arti
-
7/29/2019 idgom_i'lal
8/9
Mengenakan kain penutup badanYang termasuk ini adalah hadist yang berbunyi : )( Artinya:apabila pakaian itu pendek, maka pakailah dia sebagaitutup badan.
Kaidah 8.Apabila fa fiilnya fiil yang mengikuti wazan itu berupa tsa maka tanya wajib
diganti tsa kemudian diidghamkan.
Contoh:
Lafal Asal Arti Menuntut balasDan apabila fanya berupa dal, dzal, atau za, maka huruf tanya wajib diganti dal. Contoh:
Lafal Asal Arti
Mengaku Mengingat- ingat Menjadi sombongDan apabila fanya berupa shad, dhad, tha, atau dzha, maka tanya wajib diganti tha.
Contoh:
Lafal Asal Arti Memilih Tidur miring Berlaku secara umum/sampaiDan boleh diidghamkan sesudah huruf dal dan tha tersebut diganti dengan huruf yang sejenis
dengan huruf sebelumnya sehingga lafal tersebut menjadi: , , , , Kaidah 9.
Fiil yang fa fiilnya berupa : tsa, dzal, dal, za, shad, dhad, tha, atau dzha dari fiil
yang mengikuti wazan , , itu sekiranya huruf ta pada wazan itu kumpul denganfa kalimat tersebut diatas, maka padanya boleh dilakukan adanya penggantian huruf ta dengan
huruf yang bisa sesuai (sejenis) dengan huruf sesudahnya, kemudian huruf pengganti ta tadi
diidghamkan ke dalam huruf sesudahnya. Sesudah demikian maka sulit dibaca karena hurufpertamanya berupa huruf yang sukun, maka wajib mendatangkan hamzah washal.Contoh:
Lafal Asal Arti Menjadi berat Melompati
-
7/29/2019 idgom_i'lal
9/9
Mengingat-ingatKaidah 10.
Apabila ada huruf ta, yang mati sebelum huruf dal, maka hurufta wajib diganti dal dankemudian diidghamkan ke dalam huruf dal sesudahnya.
Contoh:
Lafal Asal Jamak dari Arti Anak kambing laki-lakiKaidah 11.
Apabila ada huruf nun mati yang berada sebelum huruf mim atau ba, maka hurufnun itu
harus diganti mim.Contoh:
Lafal Asal Arti
Terhapus Satu tangkaiHanya saja lafal yang kedua ini digantinya huruf nun dengan mim itu hanya dalam ucapanya sajasedang dalam tulisanya masih ditulis nun.
Kaidah 12.Huruf wawu diganti mim sesudah huruf hayang ada padanya dibuang.
Contoh:
Lafal Asal Arti Jamaknya Mulut Dan pada saat lafal tersebut dimudhafkan, maka huruf mim boleh dikembalikan berupa
huruf aslinya yaitu wawu, dan boleh huruf mim sebagai pengganti wawu tadi ditetapkan.
Contoh:[3]
Lafal Arti Keterangan Ini mulutmu Mim dikembalikan berupa wawu Ini mulutmu Mim sebagai pengganti wawu ditetapkan
http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn3http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn3http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn3http://e/kumpulan%20makalah/s4/shorof/i'lal.docx%23_ftn3