Identifikasi, Seleksi, Pengakuan, dan Rasa Memiliki€¦ · Web viewPilihan-pilihan ini bisa...
Transcript of Identifikasi, Seleksi, Pengakuan, dan Rasa Memiliki€¦ · Web viewPilihan-pilihan ini bisa...
A. HASIL TERJEMAHAN
Identifikasi, Seleksi, Pengakuan, dan Rasa Memiliki di Dunia Pendidikan Guru
Pada bab ini akan didiskusikan sesuatu yang sangat penting yaitu tentang
kelompok profesi tenaga pengajar yang kurang mendapat perhatian. Hal ini
diangkat karena mengajar itu merupakan sebuah profesi. Untuk itu, sudah
seharusnya mengajar itu mendapat perhatian. Akan tetapi fenomenanya kenapa
kelompok masyarakat professional umumnya tidak mengangap hal ini sebagai
profesi. Bahkan oleh anggota kelompok profesional pengajar pun aktivitas
mengajar belum disadari sebagai sebuah profesi.
Seorang professional ahli fisika umpanya mendapat pengakuan tinggi dari
masyarakat umum. Mereka sangat menghargai para ahli fisika ini sebagai profesi
dikarenakan mereka sangat terlatih, mempunyai kompetensi tinggi, konsisten, dan
juga pekerja keras. Lebih dekat lagi sebagai contoh adalah profesi seorang dokter.
Setiap orang mengakui bahwa dokter itu adalah sebuah profesi yang mempunyai
kualitas baik, dan seorang dokter itu pasti akan bekerja dengan caranya yang
terbaik demi kesembuhan pasiennya.
Sikap sama yang juga banyak dijumpai di kalangan masyarakat dalam
menghargai sebagai sebuah profesi yaitu dokter gigi, apoteker, perawat, dan
Insinyur. Kelompok profesional tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat
dikarenakan dari sikap rasa percaya diri mereka yang cukup tinggi baik rasa
percaya diri mereka dalam kelompok professional maupun rasa percaya diri
mereka sebagai individu. Akibat dari rasa percaya diri tersebut, maka semua dari
kita sebagai masyarakat umun memberi pengakuan dan penghargaan yang tinggi
atas profesi mereka.
Mengajar itu sebuah profesi, seperti yang telah didiskusikan sebelumnya
bahwa hal ini belum diadari oleh individu-individu para pengajar. Penghargaan
masayarakat terhadap profesi mengajar ini tergantung dari sikap penghargaan
yang dibangun oleh para anggota kelompok pengajar sendiri. Penghargaan
anggota kelompok pengajar terhadap aktivitas mengajar ini meliputi sikap secara
individu sebagai pengajar, keperibadian yang mencerminkan profesi, kualitas
intelektual, dan juga kualitas pelayanan yang diberikan.
Sejak kita akan menjadikan profesi ini mendapat pengakuan dari
masyarakat umum sebagaimana kelompok professional lainnya yang sudah lebih
dahulu dihargai masyarakat umum dan juga anggota kelompoknya, maka sudah
seharusnya dibangun citra seperti ini dimulai pada seleksi awal untuk tipe dari
seorang calon guru yang akan melamar untuk dididik menjadi pengajar di institusi
pendidikan. Hal ini semacam persiapan yang akan diberikan untuk mereka yang
akan diseleksi dan dipayakan adanya sebuah metode latihan profesi pengenalan
tentang dunia pengajaran seperti bagaimana seharusnya diberikan latihan-latihan
dalam mengendalikan kelas sehingga mereka selalu menyempurnakan persiapan-
persiapan mereka ketika terjun dalam dunia pengajaran.
Hal ini dibuat seperti sebuah program profesi secara khusus dalam jangka
waktu tertentu sampai mereka benar-benar merasa cukup siap dalam menghadapi
dunia pengajaran, sebagaimana yang sudah diterapkan pada profesi-profesi
lainnya. Seorang ahli fisika sangat tertarik melamar di sekolah kesehatan
menyiapkan para kandidat calonnya untuk dilatih terlebih dahulu dan
dikembangkan kualitas persiapannya oleh sekolah kesehatan tersebut dan juga
bagaimana seorang dokter muda pun disiapkan sebagai asisten terlebih dahulu
dalam kepuasan pengamanan pegawai atau pada permulaannya ada praktek secara
khusus. Masih banyak profesi lainnya yang juga sama diperlukan praktek latihan
khusus terhadap profesinya seperti contohnya profesi seorang arsitektur, dokter
gigi, perawat, dan insinyur. Sudah seharusnya guru mempersiapkan hal tersebut
untuk masa depan pendidikannya?
Para pengamat yang berkompeten dalam dunia pengajaran percaya bahwa
pendekatan dasar seperti yang telah disebutkan dibutuhkan dalam pengembangan
sebuah proses dalam pendidikan guru, pengembangan dalam pelayanan
pengajaran, pengembangan dalam peningkatan kualitas pendidikan secara umum
seharusnya menjadi lebih hati-hati perhatiannya pada identifikasi dan seleksi awal
atas pengakuan dari siswa-siswa pendidikan guru. Berikut ini dinyatakan poin
pandangannya sebagai berikut :
Saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa jika tiga per empat waktu,
energi, uang, dihabiskan selama lebih dari lima belas tahun dalam membawa
kepada program yang lebih rinci dari perubahan kurikulum yang sudah dihabiskan
pada usaha yang sangat tergantung untuk meningkatkan standar seleksi dan
latihan guru, sejauh mempunyai kontribusi yang lebih significan yang ingin dibuat
untuk mengembangkan pendidikan amerika.
Kritikan terhadap standar rendah
Sebuah kritik umum adalah siswa yang tertarik untuk mendaftar di jurusan
pendidikan itu siswa dengan kemampuan sedang aja. Kritikan ini berdasarkan
hasil dari beberapa studi. Ada pembuktian saat ini bahwa situasi seperti ini
berkembang pesat kebenarannya, tetapi laporan yang telah lewat cendrung
membenarkan kebanyakan kritik tersebut. Seorang peneliti dari Peniselvania
mengatakan beberapa tahun yang lalu bahwa siswa yang masuk ke jurusan
pendidikan mempunyai kemampuan sangat rendah daripada yang masuk ke
jurusan teknik atau kurikulum liberal berdasarkan tes umum.
Pembuktian ini berdasarkan seleksi yang merupakan pelayanan kulalitas
jurusan pendidikan melalui tes kualifikasi pada tahun 1951 juga tidak memberikan
harapan. Mahasiswa dari berbagai jurusan yang mengikuti tes kualifikasi
mendapatkan rengking sebagai berikut :
Kalsifikasi Persen yg lulus
Teknik 68
Ilmu fisika dan matematika 64
Humaniora 52
Pendidikan 27
Prospektif kelompok pengajar mendapat rengking paling rendah
dibandingkan kelompok profesional lainnya yang mengikuti tes. Dalam
keobjektifan bagaimanapun beberapa aspek dari data tersebut mempunyai
interpretasi data eror menjadi titik poinnya. Pertama, tes dilakukan hanya kepada
siswa laki-laki diamana dalam mengahadapi sebuah tes itu biasanya dua dari tiga
orang yang selalu menyiapkan itu adalah perempuan. Kedua sedikit sekali
jurusan yang ada pada pendidikan guru itu yang diperuntukan bagi siswa laki-laki
seperti jurusan yang spesial di lapangan. Kemudian klsifikasi dunia pendidikan
juga menjadi overlap, Meskipun kesimpulan dari penelitian ini valid dari populasi
total guru tidak dapat menggambarkan dari data ini. Mereka rata-rata mengatakan
bahwa mereka membutuhkan pengembangan. Beberapa penelitian lainnya juga
menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan guru mendapatkan rengking
yang rendah dibandingkan mahasiswa untuk jurusan lainnya yang disipakan untuk
profesi lainnya. Dari dua studi ini talah merefleksikan bahwa jurusan pendidikan
diberikan perhatian untuk meningkatkan standar supaya mahsiswanya bermutu.
North sudah menganalisa situasi tersebut sebagai berikut :
Jika mahasiswa jurusan pendidikan dibandingkan secara nasional dengan
mahasiswa yang mengambil bidang lainnya seperti kelompok seni, science, dan
teknik maka didapatkan hasil jurusan pendidikan ini mendapatkan hasil dibawah.
Kebanyakan kelompok-kelompok lain di luar pendidikan itu lebih baik. Di lain
pihak para pengajar di jurusan pendidikan selalu memelihara standar tersebut dan
diam saja dengan kondisi tersebut. Dengan kondisi demikian maka negara
bagaimanapun perlu mempersipakan perbaiakan ke depan dalam dunia
pendidikan. Dunia pendidikan bisa dikatakan tidak suskses jika dibandingkan
dunia di luar pendidikan yang dalam hal ini menggambarkan sumberdaya bermutu
merupakan seseuatu yang sangat penting diperlukan.
Pembuktian lebih jelas lagi seperti yang dihasilkan dari beberapa
penelitian diatas bahwa rendahnya rengking dunia pendidikan itu dalam hal
kemampuan mental, kegunaan pengukuran mental ini yang kemudian akan dalam
persiapan untuk profesimlainnya. Bagaimanapun bisa dikatakan jurusan
pendidikan belum dapat berkompetisi dengan jurusan lainnya, kemudian untuk
menggambarkan hasil secara umum bahwa mengajar itu hanya menjadi pekerjaan
inferior. Selain itu, karena kenyataan ini, jurusan pendidikan sebagai aturan
umum tidak seperti belum diaktifkan untuk mendaftar sebagai diskriminatif
persyaratan penerimaan selektif seperti yang profesional sekolah lain kebanyakan.
Ada banyak pengecualian untuk aturan umum, dan banyak sekolah pendidikan
sekarang membuat dan mempublikasikan studi banding dari catatan siswa mereka
dengan orang-orang profesional di sekolah-sekolah lain di kampus yang sama.
data yang dikutip di atas sudah terlalu tua.
Ini harus dijelaskan juga, bahwa tes tersebut tidak selalu mengukur
kemampuan yang memadai untuk mengajar. kemampuan mental tentu merupakan
dasar keberhasilan dalam mengajar. Kita tidak tahu semua jawaban tentang
kualitas yang diperlukan oleh seorang guru yang sukses, tapi sepertinya
kepribadian, penyesuaian sosial, menyukai anak-anak, dan kemauan untuk bekerja
sangat penting mendasar, bersama dengan kemampuan mental. Tidak ada studi
yang signifikan telah dibuat yang membandingkan kualitas ini untuk pendidikan
calon guru dengan para mahasiswa lainnya. Banyak orang percaya, dan bukti
cukup tersedia untuk mendukung keyakinan ini, bahwa siswa mempersiapkan diri
untuk mengajar tidak peringkat juga dalam hal ini sebagai orang yang berencana
untuk memasuki profesi seperti kedokteran, hukum, kedokteran gigi, dan
rekayasa.Tentu saja pengajaran ingin calon yang terbaik, bukan sisanya. Dan ada
beberapa hal yang profesi dapat lakukan untuk menarik kandidat yang tepat untuk
pendidikan guru. Salah satu hal dasar yang dapat dilakukan adalah untuk profesi
untuk mengembangkan dan menerapkan prosedur diskriminatif-selektif bagi
pendidikan siswa guru.
Peran Identifikasi dalam Seleksi
Identifikasi calon potensial untuk masuk ke persiapan profesi yang diberikan
adalah kompleksitas itu berasal dari kenyataan bahwa kejuruan (atau profesional)
pilihan tidak dibuat pada saat tertentu atau di bawah keadaan tertentu. Pilihan-
pilihan ini bisa disebut perkembangan, memperpanjang selama jangka waktu yang
panjang. Seorang anak berubah pikiran banyak lagu tentang apa yang dia ingin,
apa karier yang diinginkannya. Proses identifikasi calon potensial untuk mengajar,
karena itu, tidak bisa rencana satu tahun, tetapi harus menjadi satu terus. Proses
ini melibatkan serangkaian evaluasi dan penilaian oleh calon guru dan konselor.
Di bawah ini dijelaskan beberapa faktor yang terlibat, negatif atau positif, dalam
proses tersebut.
Kebutuhan-Kebutuhan Perekrutan dan Seleksi
Jelas ada beberapa cara untuk mempromosikan pengajaran sebagai
pekerjaan, untuk menjamin aliran cukup banyak orang muda mampu menjadi
persiapan untuk mengajar.Salah satu langkah dalam merekrut anak muda untuk
mempersiapkan untuk mengajar adalah proses yang dapat disebut "identifikasi
informal guru" tersebut. Dalam arti digunakan di sini, ini berarti bahwa guru
berusaha untuk mengidentifikasi murid mereka di kelas yang tampaknya memiliki
karakteristik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi baik. Proses
identifikasi informal dapat sebagai awal akhir tahun sekolah dasar atau tahun-
tahun awal sekolah tinggi. Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa sejumlah
anak melakukan membuat setidaknya keputusan tentatif untuk menjadi guru
sebelum mereka mencapai tahun senior sekolah tinggi. Tentu saja, identifikasi
tidak cukup. Setelah murid adalah melihat sebagai prospek yang cocok untuk karir
dalam mengajar, maka harus diberikan kesempatan baginya untuk memiliki
beberapa guru yang membantu atau pengalaman calon saat masih di SMA.
pengalaman seperti biasa melibatkan untuk membantu murid guru dengan tugas-
tugas rutin seperti memeriksa gulungan, grading kertas, merawat kenyamanan
fisik anak-anak, mendistribusikan bahan pembelajaran, dan pengawasan periode
bermain. Pengalaman ini adalah, dalam diri mereka, sangat efektif perangkat
pembinaan, karena mereka menyediakan murid dengan kontak langsung dengan
pekerjaan aktif guru, dan mengizinkannya masa uji coba di mana ia dapat
memutuskan apakah dia suka bekerja dengan anak-anak dan tingkat usia berapa
dia lebih suka. Sebagai akibat dari pengalaman tersebut, murid, pada saat ia siap
untuk kuliah, memiliki keyakinan yang pasti lebih sebagai apakah akan ingin
menjadi seorang guru dan, jika demikian, untuk apa tingkat mengajar dia ingin
mempersiapkan.
Sekolah menemukan bahwa salah satu cara untuk meringankan tugas
selain mengajar dari guru adalah untuk memberikan asisten mahasiswa. Banyak
sekolah sekarang membayar para pembantu pada tingkat per jam. Maksud lain
sarana identifikasi selektif dan rekrutmen adalah melalui bimbingan individu
murid diberikan oleh guru dan oleh departemen bimbingan sekolah. Cara lain
yang penting adalah melalui organisasi seperti Guru Masa Depan Amerika.
Masing-masing berarti akan dibahas secara rinci.
Pengaruh Sikap dan Prilaku Guru
Guru memiliki banyak kesempatan di kelas dan di beberapa situasi
informal untuk mengatakan hal-hal tentang berbagai profesi. peluang tersebut
terjadi di hampir setiap jenis kelas. Mereka juga terjadi dalam percakapan di ruang
depan, sebelum kelas, dan dalam pertemuan klub dan jenis-jenis kegiatan
ekstrakurikuler. Tentu saja, guru tidak harus menekankan kesempatan dalam
mengajar dengan mengesampingkan pekerjaan lain. Tentu saja tidak semua orang
harus menjadi seorang guru. Ini adalah kewajiban guru untuk membantu siswa
untuk memilih pekerjaan yang paling cocok masing-masing dan di mana ia akan
menemukan kepuasan terbesar. Pengajaran harus diberi kesempatan yang adil,
bersama dengan pekerjaan lain, sebagai pilihan mungkin oleh mereka yang
memiliki kekayaan alam yang cocok untuk menjadi sukses dalam hal itu.
Peran Program Bimbingan Sekolah
Dalam upaya paling modern sekolah tinggi dibuat untuk membimbing
siswa dalam memilih pekerjaan yang cocok untuk diikuti ketika mereka
memasuki pasar tenaga kerja. Ini hanya bagian dari layanan bimbingan biasa yang
ditawarkan, tetapi merupakan kegiatan yang sangat penting. Anak-anak
memerlukan bantuan dalam memilih pekerjaan seumur hidup mereka.
Sekarang ada banyak tes bakat yang bertujuan untuk menentukan seberapa
baik anak-anak cenderung berhasil dalam berbagai panggilan. Beberapa tampak
meragukan validitas dari sedikit, tetapi beberapa memberikan indikasi tingkat
kemungkinan untuk sukses. Mereka bukan kata terakhir, seperti setiap konselor
cepat menunjukkan, karena tidak terlihat, seperti supir tidak bisa sejauh
dievaluasi. Di tangan seorang konselor terampil, meski, banyak yang baik dapat
dicapai oleh tes.
Bimbingan ahli berusaha menjadi objektif dan impersonal. Mereka
menyajikan data bahwa mereka sudah berkumpul dan mendorong siswa untuk
membuat keputusan mereka dalam terang bukti, bukan sebagai akibat dari
pengaruh pribadi. Tujuan dasar dari bimbingan terampil adalah untuk
mengungkapkan seseorang untuk dirinya kekuatan dan kelemahan dan
memberinya informasi mengenai persyaratan dan kesempatan dalam panggilan
yang diberikan.Melalui faktor-faktor ini murid individual dapat membuat pilihan
yang cerdas dari sebuah panggilan.
Guru Masa Depan Amerika
Organisasi ini dirancang untuk murid sekolah tinggi bangga dalam mengajar,
untuk menyajikan yang baik dan buruk poin sebagai pekerjaan, dan membantu
dalam penyusunan calon guru untuk pekerjaan masa depan mereka di * kelas 'itu.
Disponsori oleh Asosiasi Pendidikan Nasional, FTA tumbuh dari Horace Mann
Centennial pada tahun 1937.
Organisasi sekitar 1966-1967 memiliki anggota 6500 Sekolah dengan
sekitar 250.000 peserta.
Sedangkan jumlah keanggotaan dalam organisasi FTA muncul besar, ada
perlu untuk perluasan lebih lanjut. omset normal dalam profesi mengajar mungkin
total sekitar 100.000 setiap tahun. Ini omset besar, ditambah dengan mahasiswa,
peningkatan, menunjukkan bahwa jumlah permintaan untuk guru baru setiap
tahun mungkin untuk dekade berikutnya mungkin akan hampir dua kali angka.
Pendaftaran masuk Hadir dalam-lembaga pendidikan guru yang tersebar di
kalangan mahasiswa, mahasiswi, junior, dan senior tidak cukup untuk memenuhi
guru baru yang akan diperlukan setiap tahun untuk dekade berikutnya. Tentu saja,
pada saat ini, hanya sebagian kecil dari jumlah siswa sekolah menengah
diperlukan untuk mempersiapkan diri untuk mengajar terdaftar pada FTA..
Meskipun tidak selalu merupakan bagian dari pekerjaan FTA, tampaknya telah
menjadi kecenderungan untuk memberikan pengalaman dalam aktual anggota
dalam aktivitas kelas. Mereka telah asisten guru biasa, bukan asumsi fungsi guru.
Kegiatan semacam ini dibahas pada paragraf berikut.
Tabel 12. Pertumbuhan FTA dan Mahasiswa NEA
1938 62 1,061 14 278
1940 131 2,601 84 2,097
1942 118 1,838 127 3,129
1944 103 1,593 140 3,501
1946 155 2,912 176 6,003
1948 515 10,539 271 13,455
1950 926 19,829 413 20,948
1952 1,399 31,739 492 23,883
1954 2,441 62,134 562 29,504
1956 3,717 100,529 677 40,422
1958 4,461 134,458 745 51,782
1960 5,115 163,212 845 12,195
1967 t 6,500 250,000 1,000 135,000
Sumber: Asosiasi Pendidikan Nasional, Komisi Nasional Pendidikan Guru dan
Profesional Standar, kantor f ~: kabel dari Guru Masa Depan Amerika dan
Asosiasi Mahasiswa Pendidikan Nasional. Dari 1838-1957, perguruan tinggi.
Perkiraan).
Membantu Pengalaman Guru
Salah satu langkah signifikan dalam rekrutmen selektif guru adalah
memberikan siswa sekolah menengah kesempatan untuk berpartisipasi dalam
beberapa kegiatan aktual di ruang kelas SD dan sekolah menengah. Cara ini dapat
membantu anak-anak muda dengan mereka pengalaman, bahan aman untuk unit,
membantu dengan catatan, dan melakukan hal-hal lain yang berguna. Bukan
hanya guru tidak penolong yang membantu guru tetapi ia memiliki kesempatan
untuk mengetahui apakah ia suka bekerja dengan anak-anak , untuk mempelajari
beberapa karakteristik anak muda, dan untuk mengamati apa yang guru lakukan.
Bantuan ini selalu diberikan pada seorang sukarelawan, secara paruh
waktu. Alih-alih memiliki ruang belajar dari jam sepuluh ke sebelas, seorang
murid sekolah tinggi mungkin ditugaskan untuk membantu di TK. Banyak
sekolah tinggi guru sekarang memberikan pengalaman membantu bagi siswa yang
tertarik dalam mempersiapkan untuk mengajar. Selain itu, ada peningkatan jumlah
tinggi dengan cepat dari sekolah yang menawarkan program kredit Pengantar
Pengajaran, yang meliputi kegiatan membantu guru sebagai bagian dari kursus.
SELEKSI PENGAKUAN pada JURUSAN PENDIDIKAN
Peran Guru Sekolah Menengah
Sangat diragukan bahwa guru SMA harus latihan merespon langsung:
kemampuan untuk penghapusan calon tidak mungkin untuk diterima pada
program guru. Tanggung jawab utama di sini akan tampak bahwa kampus atau
universitas di mana persiapan tersebut dicari.
Tidak ada yang tepat dan akurat sebangun set kriteria untuk mengevaluasi
kandidat untuk masuk ke program pendidikan guru telah belum ditetapkan.
Tampaknya tidak ada patokan oleh yang kemungkinan keberhasilan atau
kegagalan dalam mengajar dapat diukur. Beberapa tolok ukur yang diperlukan
untuk membentuk penilaian yang cukup akurat.
Guru sekolah menengah dan bimbingan program sekolah tinggi, seperti
yang telah ditunjukkan, dapat membantu secara materiil dalam memungkinkan
siswa untuk mengetahui apakah mereka mempunyai kualitas yang diperlukan dan
bakat untuk menjadi guru yang sukses. Tapi keputusan tersebut harus murni
sukarela pada bagian dari individu murid. Bagi mereka yang serius dan jelas
menunjukkan kelemahan, suatu tempat di sepanjang garis keputusan untuk
menolak mereka sebagai calon guru untuk persiapan harus dilakukan. Dalam
analisis akhir, keputusan ini mungkin harus dibuat oleh perguruan tinggi di mana
persiapan tersebut dicari. kemampuan mental, tentu saja, penting. Menyukai untuk
anak-anak, keinginan untuk bekerja keras, dan kepribadian yang baik penting.
Sifat-sifat ini tidak dapat dievaluasi oleh tes pensil kertas atau bahkan dengan
tanda akademik. Banyak dari apa yang dapat dipelajari tentang calon. Persiapan
harus dipelajari dalam situasi aktual di mana ada kontak dengan anak-anak.
Beberapa calon akademis rata-rata dengan catatan baik melakukan pekerjaan
siswa dalam pengajaran dan pekerjaan setelah lulus sementara beberapa yang baik
siswa dapat lakukan sama seperti dengan baik dan tidak lebih baik.
Peran Mahasiswa NEA
Perkumpulan Mahasiswa Pendidikan Nasional melayani fungsi penting
dalam bimbingan pengalaman terhadap pendidikan guru. Ini adalah organisasi
untuk mahasiswa yang sedang mempersiapkan untuk menjadi guru. Siswa NEA
secara bersama-sama disponsori oleh Asosiasi Pendidikan Nasional dan
pendidikan Negara bagian masing-masing. Tujuannya adalah untuk melayani
sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan calon guru masing-masing
untuk melakukan sebagai anggota profesinya. Ini merupakan pelayanan yang
memberikan pengalaman professional berpartisipasi dalam pekerjaan organisasi
lokal, negara bagian, dan nasional pada masalah yang anggota profesi guru secara
terus-menerus berhubungan, dan orientasi untuk membuat prosedur yang mencari
solusi mereka. Sebuah asosiasi pendidikan siswa ada saat ini di hampir setiap
perguruan tinggi pendidikan guru yang memenuhi syarat atau universitas. Di
samping orientasi preprofessional, guru pendidikan siswa belajar sejarah dan etika
profesi mereka. Mahasiswa NEA berfungsi sebagai inklusif umum organisasi-
semua untuk-pendidikan siswa guru. Banyak asosiasi profesional nasional dalam
bidang pengajaran mata pelajaran khusus dan mempertahankan perkumpulan
mahasiswa. Pendidik Konferensi Nasional dan Asosiasi Amerika untuk
Kesehatan, Pendidikan Jasmani, dan Rekreasi adalah contoh. Semua memainkan
peran penting dalam bimbingan, skrining, dan retensi dari mereka dalam proses
persiapan untuk menjadi guru.
Peran Perguruan Tinggi
Penilaian final atas masuk untuk persiapan mengajar, tentu saja, fungsi
dari perguruan tinggi dan universitas. Kadang-kadang masuk ke perguruan tinggi
dan ke program pendidikan guru simultan, pada awal tahun pertama. Dalam
kebanyakan kasus ini adalah proses terpisah, yang terakhir datang pada akhir
tahun kedua dan melibatkan persyaratan di samping orang-orang untuk masuk ke
perguruan tinggi. Stout dalam studi 785 akreditasi regional akademi dan
universitas, melaporkan bahwa 91 persen dari lembaga mengungkapkan
keyakinan bahwa harus ada IBE masuk selektif untuk pendidikan guru. Tapi
dalam prakteknya hanya 189 lembaga ini ditemukan memiliki program-program
ekstensif masuk selektif. Yang lain sudah cukup dorongan untuk program peduli.
Dari 189 lembaga dihakimi mempunyai program-program ekstensif
pengakuan selektif, praktek-praktek berikut ini tampaknya agak umum sebagai
berikut :
1) Aplikasi persyaratan khusus untuk masuk ke program pendidikan guru
selain yang untuk masuk ke institusi tersebut.
2) Evaluasi kestabilan emosi, sosial, etis, kebugaran pribadi untuk
pengajaran, dan keterampilan komunikasi dievaluasi pada tiga atau lebih
poin dalam persiapan siswa, juga evaluasi kemampuan akademik dan
kebugaran fisik.
3) Tinjauan kasus setiap murid, dengan interval lain, dengan wawancara dan
evaluasi komite fakultas.
4) Upaya untuk menghubungkan kepentingan akhir siswa dan kemampuan
untuk kesempatan kerja.
5) Program berkelanjutan dari tindak lanjut dari lulusan.
Gugus tugas dari proyek NCTEPS khusus di New Horizons di Pendidikan
Guru dan Standar Profesional direkomendasikan tindakan dalam program yang
komprehensif yang dirancang untuk mendapatkan dalam persiapan calon guru
dengan kemampuan tinggi sebagai berikut :
1) Itu sebuah proses koperasi seleksi dan evaluasi dilakukan oleh profesi total
sehingga iklim yang kondusif diciptakan untuk persiapan seleksi masuk ke
dalam profesi, dan melanjutkan kinerja yang efektif di dalamnya.
2) Itu hanya lembaga-lembaga mendapat akreditasi untuk persiapan guru
yang mempunyai program-program operasi didefinisikan seleksi terus
menerus.
3) Bahwa proses-proses selektif setidaknya didasarkan pada evaluasi
kematangan emosional, kebugaran moral dan etika, kesehatan,
menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan anak-anak dan remaja,
bakat akademik dan kecerdasan, prestasi akademik, menunjukkan
kompetensi dalam pidato dan keterampilan dasar, dan profesional bangga
dan motivasi.
4) Bahwa tanggung jawab untuk pemilihan ditempatkan secara jelas, bahwa
instrumen dan proses dilakukan secara terencana dan beragam, dan bahwa
langkah-langkah sekuensial menjadi sensitif diterapkan dan sistematis
diikuti.
5) Bahwa staf di layanan mahasiswa personil menjadi bagian integral dari
program pendidikan guru, dan bahwa personel dari semua fakultas-
kesepakatan dengan pendidikan calon guru terlibat dalam proses evaluasi.
6) Bahwa profesi total, sebagaimana didefinisikan di atas, menerima
pengakuan atas kebutuhan dan tanggung jawab untuk membantu
mengembangkan dan menerapkan program terus seleksi sepanjang karir
pengajaran rnembers nya program
7) Itu seleksi, penerimaan, dan retensi untuk persiapan dan kinerja memiliki
sebagai tujuan utama mengamankan staf yang memenuhi syarat untuk
program pendidikan berkualitas.
PENDIDIKAN GURU
Variasi Kualitas Program Saat Ini
Perlunya program profesional pada pendidikan guru dibahas secara rinci
dalam Bab 18. Hal ini diperlukan, tetapi, bahwa keragaman program ditempatkan
dalam perspektif disini pada identifikasi dan proses seleksi.
Ada perbedaan besar dalam program yang telah ada persiapan untuk guru.
Ini bervariasi tidak hanya dari satu negara bagian ke negara tetapi dari lembaga ke
lembaga, bahkan dalam negara yang sama. Ada variasi yang besar dalam jumlah
korban maupun kualitas.
Bahkan sebuah studi kasual menunjukkan bahwa tidak ada pola yang
disepakati pada pendidikan guru di Amerika Serikat. Ada, tentu saja, beberapa
elemen di sebagian besar program. Melebihi beberapa elemen umum, meskipun,
variasi yang sangat besar untuk membuat satu hampir percaya bahwa lembaga
yang mempersiapkan para pekerja untuk pekerjaan yang sama sekali berbeda.
Dalam hal ini salah satu masalah utama yang terlibat dalam pendidikan guru.
Perbedaan besar akan terungkap dalam studi banding program hampir
setiap dua lembaga yang dipilih. Satu tidak akan menemukan seperti dalam
program sekolah medis. Sebaliknya, American Medical Association menekankan
pada pola umum program dan kegiatan. Sedangkan pola umum pendidikan guru
tetap akan, mungkin tidak diinginkan, pasti tingkat keseragaman yang wajar akan
terbukti lebih efektif.
Harus ada, tentu saja, peluang untuk inisiatif dan penelitian oleh perguruan
tinggi. Namun kesempatan ini masih bisa dipertahankan dalam kerangka pola
pendidikan yang lebih bersatu guru.
Guru-guru sendiri harus memiliki bagian yang lebih besar dalam
pembentukan pola seperti persiapan, karena mereka-adalah subyek dalam sebuah
proses dan cenderung menemukan kelemahan dan kekuatan seperti pada program
dalam praktek profesi mereka.
Kritik yang tidak adil dan ekstrim banyak, baru-baru ini ditujukan pada isi
program pendidikan guru. Ini umumnya menuduh bahwa ada terlalu sedikit
konsentrasi pada seni liberal atau subjek-materi kursus dan terlalu banyak
penekanan pada metode (pendidikan) program: Tetapi tidak semua kritik terbaru
dari persiapan guru telah tanpa penghakiman. Tidak diragukan lagi, di beberapa
lembaga: ada banyak program pendidikan terlalu 'dan tidak cukup pendidikan
umum. Guru-guru sendiri sangat kritis terhadap persiapan mereka untuk pekerjaan
mereka. Mereka mampu, dari pengalaman praktis, untuk menunjukkan program
dan pengalaman yang mereka bermanfaat dan yang terbukti tanpa nilai lebih. Ada
alasan utama mengapa para guru yang berpengalaman harus memiliki kesempatan
untuk menasihati dengan perguruan tinggi tentang isi program pendidikan guru.
Praktek tumbuh dari perguruan tinggi dan universitas di konsultasi dengan
guru lulusan mereka dan dengan administrator dan supervisor adalah harapan
penuh untuk kelanjutan peningkatan pendidikan guru, yang telah dalam proses
selama beberapa tahun. Kritik, jika digunakan untuk tujuan ini, dapat konstruktif.
Juga, ada kecenderungan berkembang dalam beberapa tahun terakhir untuk
melibatkan guru-guru sekolah seni liberal dalam perencanaan program pendidikan
guru. Dapat diberikan (Lihat Tabel 13) upaya-upaya terbaru untuk memperkuat
pendidikan guru secara umum telah di empat. daerah yang luas: (1) meningkatkan
pendidikan umum guru, (2) meningkatkan spesialisasi (penguasaan pengajaran
bidang atau area), (3) upaya teleskop profesional pengalaman yang diperlukan
untuk guru ke sejumlah kecil program, dan (4) upaya untuk memperluas
jangkauan laboratorium yang berpengalaman kerja dengan anak-anak dalam
situasi sekolah yang sebenarnya. Upaya-upaya terbaru juga telah dilakukan untuk
melibatkan seni liberal profesor dalam menentukan program yang memuaskan
dari pendidikan guru.
Tabel 13 Prevalensi Komite Kampus Wide atau Dewan Pendidikan Guru, Juni 1960
Jenis Jurusan Jumlah JumlahKampus seni 551 164Kampus Pendidikan Guru 99 30Universitas Negeri 93 37Univesrsitas Swasta 128 58Kampus Negara Bagian 154 69Miscellaneous 49 2Total 1074 360
Sebagaimana ditunjukkan dalam Bab 19, otoritas hukum untuk
mengeluarkan sertifikat sekarang hampir universal hak di negara masing-masing
departemen pendidikan. Tubuh yang mengatur departemen, biasanya sebuah
dewan pendidikan negara, memiliki wewenang untuk menetapkan sertifikasi
membutuhkan kebijakan. Yang mengatur badan-badan ini umumnya telah
membentuk komite penasihat ekstra-legal untuk membantu formulasi dan
menegakkan persyaratan sertifikasi.
Sementara negara dewan pendidikan hampir selalu disediakan untuk
representasi luas untuk semua segmen utama dari profesi guru pada penasihat
komite ini, kelompok yang sering dibebankan dengan memegang memiliki
pengaruh terbesar dalam sertifikasi telah kelompok perguruan tinggi. Di mana pun
hal ini terjadi, mungkin merupakan hasil dari salah satu dari dua faktor, atau
keduanya: (1) guru tetap dengan kewajiban mereka dan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam merumuskan persyaratan, dan (2) kompetensi yang lebih
besar, yang diperoleh melalui pengalaman bertahun-tahun , personil perguruan
tinggi. Guru dari tingkat dasar dan sekolah menengah, seperti telah berkata, telah
hanya agak tertarik di masa lalu dan umumnya setuju dengan membiarkan
personil perguruan tinggi berbicara bagi mereka dalam hal-hal yang berkaitan
dengan aturan sertifikasi departemen pendidikan negara.
Sekali lagi, personil perguruan tinggi yang telah aktif dalam merumuskan
persyaratan sertifikasi umumnya telah ditarik dari anggota pendidikan staf.
College departemen pendidikan, namun tidak selalu dapat memiliki cara mereka
dalam persyaratan sertifikasi. Guru pendidikan keguruan adalah kelompok
minoritas di kampus-kampus yang paling, yang sangat kalah oleh profesor mata
pelajaran akademik lainnya. Selain itu, studi terbaru mengungkapkan bahwa
dalam lembaga paling sekarang total staf yang terlibat dalam perencanaan
program persiapan untuk guru, dan sekarang dewan banyak negara pendidikan
adalah termasuk seni liberal guru pada komite penasihat yang merekomendasikan
persyaratan sertifikasi.
Guru-Lembaga Akreditasi Pendidikan
Masalah akreditasi program pendidikan guru dibahas secara rinci dalam
Bab 20, Namun, sejak subjek sangat terkait erat dengan peningkatan persiapan
guru, tampaknya diinginkan untuk merujuk secara umum terhadap masalah di
sini. Perguruan tinggi dan universitas yang menawarkan persiapan untuk
beberapa panggilan berurusan dengan sejumlah besar lembaga akreditasi. Ada
saja yang umum seperti Asosiasi Tengah Utara Sekolah Tinggi dan Sekolah
Menengah, Asosiasi Selatan Sekolah Tinggi dan Sekolah Menengah, New
England Asosisasi Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah, Amerika Tengah
Asosiasi Sekolah Tinggi dan Sekolah Menengah , Asosiasi Baratlaut Kedua dan
Sekolah Tinggi, dan Asosiasi College Barat. Badan-badan akreditasi perguruan
tinggi regional yang kuat dalam hal umum atau mereka selama-semua program,
tetapi tidak memberi penekanan besar sebagai profesionalisasi spesifik kurikulum
nasional sebagai profesi sendiri. Badan-badan umum yang peduli dengan hal-hal
seperti dukungan keuangan, persiapan dan efisiensi fakultas, beban staf,
laboratorium dan fasilitas perpustakaan, dan standar akademis.
Akademi dan universitas dengan demikian dinilai dalam hal kriteria umum
seperti bukan sehubungan dengan kecukupan dalam mempersiapkan dokter,
dokter gigi, insinyur, dokter hewan, ahli gizi, wartawan, dan guru. Secara lisan,
sedikit perhatian diberikan kepada kurikulum profesional. Semua lembaga
berharap bahwa akan ada staf instruksional yang memadai, bangunan dan
perlengkapan yang sesuai, dan standar akademik dapat diterima untuk program
studi yang ditawarkan. Badan-badan akreditasi umum, oleh karena itu, tidak
adanya akreditasi lembaga pelatihan profesional.
Selain badan-badan akreditasi umum, ada beberapa asosiasi dan instansi
yang menilai atau akreditasi institusi perguruan tinggi sehubungan dengan
persiapan diberikan untuk pekerjaan tertentu. Terkenal di antara ini adalah
American Bar Association, American Medical Association, dan Liga Nasional
Pendidikan Keperawatan. Dua puluh sembilan profesi sponsor badan-badan
nasional akreditasi profesional.
Pada tahun 1967, dari total 1.200 lembaga yang disetujui oleh negara
berangkat pendidikan untuk pendidikan guru, hanya 449 yang terakreditasi oleh
Dewan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Guru, diorganisasi ulang oleh badan
akreditasi untuk profesi guru. Tapi ini 449 institusi disiapkan sekitar 75 persen
dari guru baru lulus pada tahun itu. Sebanyak 138 lembaga yang diselenggarakan
hanya persetujuan dari negara mereka otoritas guru sertifikasi. Lebih dari 1.000
dari 1.200 lembaga akreditasi yang diselenggarakan oleh asosiasi regional mereka,
tetapi akreditasi yang demikian biasanya hanya berlaku untuk program-program
perguruan tinggi umum mereka. Selain itu, sekitar tujuh puluh digolongkan
sebagai lembaga teknis, aneka perguruan tinggi harus persetujuan negara untuk
mempersiapkan guru. Dalam profesi lain yang paling untuk mempersiapkan
lembaga anggota mereka harus memenuhi akreditasi nasional atau lulusan mereka
tidak dapat lisensi.
Pengajaran adalah yang terakhir profesi utama yang ada proses akreditasi
frofesional memiliki dukungan profesi lebar dan Aplikasi. Terlepas dari kenyataan
bahwa itu, dalam hal jumlah terlibat di dalamnya, yang terbesar dari semua
profesi, mengajar memiliki, tidak seperti semua profesi lainnya, terus
mengandalkan sebagian besar pada perguruan tinggi umum evaluasi program
sebagai ukuran kualitas persiapan anggotanya.
Peran bahwa negara departemen pendidikan telah di sertifikasi telah
dijelaskan sebelumnya. Semua kecuali beberapa negara juga memberikan kepada
departemen pendidikan negara mereka hak untuk menyetujui kredensial lembaga
yang akan diterima untuk tujuan ini, dan di semua negara bagian dan teritori ada
ketentuan hukum atas persetujuan lembaga yang kredensial - akan diterima untuk
penerbitan sertifikat guru. Namun demikian, akreditasi lembaga pendidikan guru
oleh badan-badan negara hukum tampaknya terlalu sering untuk menjadi sedikit
lebih dari formalitas. Dari tahun 1927 sampai tahun 1952, Asosiasi Amerika
untuk Guru Sekolah Tinggi Pendidikan (AACTE), atau pendahulunya, American
Association of Guru, adalah satu-satunya organisasi yang berfungsi sebagai
lembaga akreditasi nasional yang profesional untuk program pendidikan guru.
Pada 1952, AACTE fungsinya itu diambil alih oleh Dewan Nasional untuk
Akreditasi Pendidikan Guru, yang dimulai pada tahun 1954 akreditasi sebenarnya.
Sebuah asosiasi seperti AACTE, mewakili seperti halnya personil
perguruan tinggi saja, hanya tidak memiliki dukungan profesional dan hukum luas
yang diperlukan untuk mengamankan penerimaan umum akreditasi yang
prosedural. Suatu organisasi terdiri sepenuhnya dari lembaga pendidikan guru
cenderung terisolasi dari dampak perubahan kondisi pada elemen sekolah dasar
dan sekolah menengah. Diterima upaya telah dilakukan sejak NCATE didirikan
untuk pusat kendali di pendidikan tinggi, dan perceraian itu dari praktisi.
Prosedur Akreditasi Profesional untuk Pendidikan Guru
Tampaknya hanya satu solusi dapat dipertahankan untuk masalah
memuaskan untuk mencapai standar pendidikan guru. Hal ini untuk
mengumumkan proses akreditasi profesional yang mewakili dan didukung oleh
semua segmen profesi guru dan bukan hanya satu segmen dari itu. Dewan
Nasional untuk Akreditasi Pendidikan Guru yang didirikan pada tahun 1952 dan
mulai akreditasi aktual-lembaga pendidikan guru pada l Juli 1954, tampaknya
cocok dengan kriteria untuk suara proses profesional. Ini adalah 3 gabungan
dewan perwakilan nasional wakil dari badan-badan negara hukum, guru dan
administrator, dewan pendidikan, dan institusi pendidikan guru (The NCATE
dijelaskan dalam Bab 20.).
Fungsi yang dilakukan oleh NCATE adalah sebagai berikut: (1) untuk
membentuk standar persiapan guru melalui penelitian berkelanjutan dan melalui
pertimbangan rekomendasi dari semua organisasi yang berkonsentrasi dengan
peningkatan persiapan guru, (2) menemukan cara dan sarana untuk mengevaluasi
program kelembagaan pendidikan guru dengan penerapan standar tersebut atas
permintaan sebuah lembaga atau kewenangan negara bertanggung jawab untuk
akreditasi yang diinginkan oleh sebuah lembaga, dan (3) untuk menerbitkan daftar
lembaga diakreditasi oleh dewan ini.
Salah satu kelemahan dasar pendidikan guru bahwa dewan adalah mencari
untuk yang benar adalah bahwa praktek-praktek selektif-masuk. The NCATE
bersikeras bahwa setiap institusi terakreditasi lembaga harus menegakkan kembali
rekrutmen masuk untuk guru program pendidikan yang merupakan tambahan bagi
mereka untuk masuk ke lembaga pendidikan secara keseluruhan.
PELANTIKAN
Cara tradisional dimulai guru pada pekerjaan pertama mereka dengan cepat
ditinggalkan. Semakin banyak guru yang mengasumsikan bagian dalam merekrut,
tugas, dan orientasi sebagai tugas awal guru.
Awal Penempatan Guru
Di masa lalu, pengawas sekolah yang dikunjungi lembaga pendidikan guru
berbagai wawancara kandidat untuk posisi mengajar. Dia tawar-menawar dengan
orang-orang yang berdasarkan referensi dan wawancara, tampaknya paling
memenuhi syarat untuk pekerjaan yang terbuka. Dia kemudian disajikan
rekomendasi kepada dewan pendidikan. Ini biasanya diterima tanpa banyak
pertanyaan.
Sebuah rencana yang berbeda untuk kerja sekarang berkembang cepat
mencari bantuan. Seorang Super Intendent atau direktur personel, masih dilihat
lembaga pendidikan guru berjalan di atas identitasnya, dan kandidat diwawancara.
Dia memilih beberapa calon guru yang berkualitas terbaik untuk tiap posisi yang
tersedia dalam sistem sekolah. Calon ini pada tanggal tertentu kemudian diundang
untuk mengunjungi sekolah yang mereka mungkin akan ia ditugaskan. Mereka
menghabiskan setidaknya hari didalam kamar yang mengunjungi berbagai
sekolah, berunding dengan kepala sekolah dan guru, dan akan lebih pasokan dan
kurikulum. Selain itu, tidak seperti dulu, ketika guru merasa dipaksa untuk
menerima posisi pertama yang mereka bisa, candidat atau calon mencari tanggal
sekarang bertanya pertanyaan tentang hal-hal seperti jadwal gaji, kebijakan
personel, dan manfaat upah. Pada akhir, periode mengunjungi calon memutuskan
apakah mereka masih tertarik mengajar di sekolah itu. Tumbuh, juga dalam
kesempatan ini adalah praktek sekolah-staf partisipasi dalam evaluasi kandidat.
Inspektur kemudian membuat rekomendasinya dengan nasihat dari staf.
Pemikiran di balik prosedur ini adalah bahwa suatu kelompok lebih
mampu memilih personil daripada individu manapun, bahwa guru harus memiliki
suara dalam pemilihan dari rekan-rekan dengan siapa mereka akan bekerja, dan
bahwa kandidat untuk posisi harus memiliki kesempatan untuk memutuskan jika
mereka mungkin akan bahagia dan sukses dalam situasi di mana mereka akan
ditempatkan.
Awal Penugasan Guru
Tugas dari guru baru juga sangat banyak menjadi perhatian guru sudah
dalam pelayanan. Terlibat dalam tugas adalah kesejahteraan sekolah serta
kebahagiaan dan keberhasilan beberapa guru.
Guru baru adalah tentu saja, yang ditugaskan ke sekolah-sekolah dan
daerah instruksional di mana terdapat kekosongan. Biasanya kekosongan ini
bukan yang asli namun telah dibuat oleh guru-guru yang sudah dalam sistem
pindah ke posisi lebih diinginkan dan sekolah. Proses kemajuan dapat
berlangsung beberapa kali karena satu kekosongan dalam posisi yang diinginkan.
Guru baru sering ditugaskan ke paling tidak diinginkan dan posisi yang paling
sulit dalam sistem sekolah karena alasan sederhana bahwa keadilan akan
tampaknya mendikte bahwa guru-guru dengan beberapa tahun dinas ke sistem
sekolah harus diberi pilihan pertama posisi sebagai kekosongan terjadi. Pada saat
posisi bagi pendatang baru untuk sistem ini dibentuk, sering di sekolah di daerah
miskin di mana mungkin ada banyak masalah sulit dipenuhi. Awal guru kadang-
kadang dipanggil untuk mengatasi situasi yang akan pajak sumber daya guru yang
berpengalaman.
Ada dua pertimbangan dasar dalam tugas mengajar tugas di antara staf
sekolah: kesejahteraan anak-anak dan senioritas guru. Keduanya sering agak
antagonis. Misalnya, Miss Combs telah mengajar selama tiga tahun di Sekolah
Elmwood, yang terletak di bagian kumuh kota. Lingkungan sekitar sekolah adalah
salah satu rumah kos, rumah apartemen norak, taverns, dan jalan-jalan dan gang-
gang kotor. Ini adalah tempat tinggal singkat dan banyak rumah rusak. Miss
Combs mengalami masa sulit, pada awalnya, menjadi disesuaikan dengan situasi,
tetapi telah dilakukan pekerjaan dua tahun terakhir.
Ada menjadi kekosongan di Glen Rose Sekolah, yang terletak di daerah
perumahan kelas menengah di dekat rumah Miss Combs '. Miss Combs telah
meminta untuk posisi ini dan merasa bahwa dia harus memiliki preferensi atas
pendatang baru ke sistem sekolah. Dia berkata, "Aku telah melayani waktu saya di
sekolah sulit. Biarkan mulai guru baru di sana sama seperti saya lakukan:"
Apa Miss Combs kehilangan melihat adalah bahwa seorang guru yang
belum berpengalaman mungkin tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasi,
yang diakui yang sulit. Ini mungkin berarti miskin untuk pelayanan pendidikan
anak-anak daerah pinggiran. Anak muda di daerah tersebut perlu guru yang baik,
seperti halnya anak-anak dari Glen Rose. Ini juga berarti bahwa karir tunas
seorang guru baru mungkin hancur karena gagal-berada dalam situasi yang sulit.
Adalah umum bagi para guru muda untuk menjadi begitu putus asa atas situasi
seperti ini bahwa mereka berhenti untuk mengajar sama sekali.
Siapa yang akan menerima prioritas? Miss Combs atau anak-anak dari
Elmwood Sekolah? Miss Combs atau guru pemula? Guru kelompok biasanya
berpendapat bahwa rencana senioritas untuk guru datang pertama. Tapi harus itu?
Apakah ada posisi tengah?
Penyesuaian Diri pada Posisi.
Secara tradisional, pejabat administratif memberikan bantuan kepada para
guru baru di lokasi kos dan asrama tempat dan dalam menjadi disesuaikan dengan
situasi sekolah. Ini tidak terlalu memuaskan metode, karena guru merasa bahwa
ada dominasi dalam hal untuk tempat tinggal dan bahwa tidak praktis untuk
beralih ke administrator saat mereka membutuhkan pertolongan dengan kegiatan
mengajar mereka. Administrator harus mengevaluasi hasil kerja guru dan
merekomendasikan mereka untuk retensi atau pemecatan. Hal ini menciptakan
sebuah hal yang sulit bagi seorang guru untuk rintangan ketika ia membutuhkan
bantuan. Dia tidak dapat memberitahu administrator yang pekerjaannya
tergantung bahwa ia tidak mau menyewa salah satu kamar yang ada di daftar.
Administrator mungkin berpikir dia rewel. Para guru muda tidak bisa mengakui
bahwa ia mengalami kesulitan dengan tugasnya untuk orang yang akan menilai
karyanya.
Praktek yang berkembang adalah memiliki klub guru lokal atau asosiasi
pendidikan menangani semua bantuan yang dibutuhkan oleh seorang guru awal.
Asosiasi guru lokal memiliki komite untuk mencari kamar dan terpisah, untuk
memenuhi guru baru pada saat kedatangan, dan melihat bahwa mereka
menemukan tempat tinggal yang memuaskan. Asosiasi mengatur resepsi dan
pihak bagi anggota baru. Asosiasi menunjuk seorang guru yang berpengalaman di
gedung di mana guru yang baru terletak untuk mengenalkan dia dengan aturan
dan kebiasaan sekolah, untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tentang
orang tua dan anak-anak, dan untuk memberikan bantuan dengan kesulitan kelas
bahwa ia dapat bertemu. Ini adalah rencana jauh lebih efektif daripada harus hal-
hal seperti yang dilakukan oleh administrator. Hal ini juga mencerminkan sikap
profesionalisasi tumbuh pada bagian dari guru.
B. KOMENTAR HASIL TERJEMAHAN
Hasil terjamahan ini memuat sejumlah informasi yang sangat menarik
tentang perlunya sebuah identifikasi, seleksi, pengakuan, dan rasa memiliki
seseorang yang berprofesi sebagai guru. Sebuah fakta yang terjadi di United State
of Amerika sekitar tahun 60-an bahwa ada sebuah deskriminasi anatara profesi
pengajar dengan profesi lainnya seperti dokter, dokter gigi, insinyur, dan ahli
fisika. Dikatakan bahwa profesi guru kurang mendapat perhatian dibandingkan
dengan profesi lainnya tadi, sehingga terjemahan ini dimulai dengan sebuah
pertanyaan, yaitu : Apakah mengajar itu sebuah profesi?
Aktifitas mengajar itu belum diakui sebagai profesi oleh para guru sendiri
sebagai anggota kelompok profesi tersebut. Mereka pun belum ada rasa memiliki
organisasi profesi guru. Masyarakat umum pun belum memberikan perhatian dan
juga penghargaan terhadap profesi guru ini. Hal ini sangat berbeda sekali dengan
penghargaan yang diberikan masyarakat kepada profesi dokter, ahli fisika, dokter
gigi. Kekurang perhatian masyarakat dengan profesi guru atau pun bisa dikatakan
juga bahwa profesi guru belum dapat pengakuan dan penghargaan dikarenakan di
lapangan ditemui masayarakat adalah kurang terampil dan kurang terlatihnya guru
dalam menjalankan tugasnya.
Sebagai contoh dari apa yang telah disebutkan bahwa ada perbedaan
kesenjangan keterampilan dalam melayani masyarakat. Dokter dengan pendidikan
yang dia tempuh, maka sangat diakui sekali kompetensi keahliannya dalam
menghadapi paseiennya. Kompetensi keahlian seorang dokter sudah diakui
masyarakat karena dalam proses pendidikan dokter dilakukan praktek langsung di
rumah sakit dalam jangka waktu yang lama sampai para calon dokter tersebut
menguasai sejumlah jenis penyakit maupun pengobatan yang akan dilakukan
terhadap pasien. Seperti pendidikan para ”koas” yang dilakukan di Indonesia bagi
calon dokter selama dua tahun di rumah sakit.
Penghargaan terhadap profesi guru yang rendah ini pun ditnjukkan dari
hasil tes para mahasiswa calon guru yang akan memasuki pendidikan keguruan.
Jurusan keguruan tidak menjadi jurusan pilihan dan favorit bila dibandingkan
minat para mahasiswa untuk jurusan profesi lainnya. Dalam penelitian dapat
ditunjukkan angka rendah untuk perolehan nilai bagi yang melamar ke jurusan
guru. Selain itu juga profesi guru belum bisa dijadikan cita-cita bagi setiap orang
pada masa kecil. Jika setiap orang ditanya ingin menjadi apa setelah dia besar
nantinya, maka bisa dikatakan hampir tidak ada yang mengatakan bahwa mereka
akan menjadi guru.
Fakta kondisi tentang keadaan profesi guru seperti itu, maka diperlukan
pembenahan dari semua komponen lembaga untuk membuat sebuah jaringan
bersama yang melakukan aktivitas mempersiapkan tenaga-tenaga calon guru.
Dan Amerika pada sekitar tahun 1960-an telah membuat program guru masa
depan Amerika. Upaya yang dilakukan adalah sebuah kerjasama yang dibangun
antara pihak sekolah, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan lembaga akreditasi.
Dimulai dari melakukan identifikasi dalam sebuah seleksi untuk
kebutuhan perekrutan jurusan keguruan yang akan dilakukan di sekolah-sekolah
menengah. Diupayakan adanya program bimbingan sekolah dengan orientasi
pemilihan jenjang pendidikan selanjutnya untuk mengarahkan kepada jurusan
pendidikan. Orientasi ini diperlukan pula adanya pengaruh sikap dan prilaku guru
yang mengajar siswa di sekolah menengah dengan keteladanan sang guru dapat
membuat siswa tertarik untuk memilih jurusan pendidikan.
Sementara untuk organisasi profesi dan juga perguruan tinggi yang
membuka jurusan keguruan membuat program asistensi memberikan sebuah
pengalaman sebagai guru kepada para siswa. Selain itu para mahasiswa keguruan
melakukan tugas pendidikan keguruannya langsung praktek di sekolah-sekolah
menengah sekaligus memotivasi para siswa dan membangun sebuah pengakuan
dan rasa memeliki para siswa supaya tertarik melanjutkan pada pendidikan
keguruan.
Peran perguruan tinggi lainnya adalah membuat variasi program jurusan
pada pendidikan keguruan yang dapat memperluas minat para siswa khususnya
siswa laki-laki untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jurusan keguruan.
Lembaga akreditasi pendidikan juga sangat berperan dalam merubah pandangan
masyarakat atas pengakuan dan penghargaan profesi guru baik masyarakat secara
umum maupun masyarakat guru sendiri secara khusus. Lembaga akreditasi ini
berupaya untuk melakuakan pemantauan dan penilaian bahkan dapat memberikan
sertifikat profesi bagi rangkaian-rangkaian kegitan proses bagi setiap orang untuk
menjadikan guru sebagai profesi.
Dimulai dari pembuatan sebuah prosedur untuk akreditasi secara
profesional untuk calon guru yang profesional. Sertifakat profesi yang
menunjukan bahwa guru tersebut profesional dibuat lembaga akreditasi dengan
tahap-tahapan tertentu. Pertama kali akreditasi ditetapkan prosedur akreditasi
profesional untuk lembaga pendidikan guru. Kemudian dilakukan pada proses
pelantikan awal calon guru dalam lembaga, yang kemudian akreditasi pun juga
meliputi penentuan dan penugasan, serta penyesuaian bagi guru dalam tugas
pertamanya.