Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

download Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

of 3

Transcript of Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

  • 5/26/2018 Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

    1/3

    Nama : Eka Ernawati

    NIM : K5412027

    Prodi. : Pendidikan Geografi

    Kelas : A

    Mata kuliah : Kewirausahaan

    Tugas : Identifikasi Produk di Pasar

    Pengampu : Drs. Ign. Wagimin, M. Si

    Es Dawet Telasih

    Pasar Gedhe, Surakarta

    asar Gedhe Harjonagoro merupakan pasar terbesar di Solo. Lebih sering

    disebut dengan Pasar Gedhe, pasar ini juga merupakan pasar tertua di Solo.

    Pasar yang dirancang oleh arsitek Karsten ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman,Sudiroprajan, Solo. Berbagai komoditas barang dagangan tersedia di Pasar Gedhe.

    Kebutuhan yang dijual di dalam pasar dan luar pasar yaitu sembako, buah-buahan, sayur

    mayur, berbagai jenis ikan laut dan tawar, daging sapi, daging babi, ayam potong, ayam

    hidup, aneka bumbu dapur dan rempah-rempah, jamu, lauk siap saji, bahan-bahan kue

    dan roti, perabotan rumah tangga, mainan anak, pakaian, furnitur, alat kosmetik, alat

    elektronik, alat bangunan/material, alat onderdil dan asesoris kendaraan, ikan hias,

    kembang, jajanan pasar hingga oleh-oleh khas Solo.

    Pasar Gedhe merupakan juga tempat yang cukup populer untuk mencari jajanan

    pasar tradisional. Cenil, klepon, grontol yang terbuat dari jagung, tiwul khas Wonogiri,

    sawut, utri, gatot dan lopis tersedia dan dijajakan dengan harga rata-rata Rp. 1000,00

    per bungkus. Ada lagi puluhan penjual yang menjajakan nasi liwet, pecel, aneka oseng-

    oseng, ayam goreng, dawet, kerupuk rambak, kripik cakar ayam, karak juga intip di

    lantai dua pasar ini. Hal ini membuat Pasar Gedhe tak hanya menyediakan kebutuhan

    pokok sehari-hari masyarakat Solo dan sekitarnya. Di beberapa sudut pasar dapat

    P

  • 5/26/2018 Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

    2/3

    ditemukan beberapa kuliner tradisional khas Solo. Salah satunya yang terkenal dan

    menjadi ikon Pasar Gede adalah Dawet Telasih atau Dawet Selasih.

    Jenis dan Nama Produk

    Produk yang diamati di Pasar Gedhe merupakan jenis produk kuliner. Produk kuliner

    yang dimaksud yaitu Dawet Telasih. Es dawet khas Pasar Gedhe memiliki keunikan

    yaitu berupa adanya penambahan telasih sehingga sering disebut Dawet Telasih.

    Jenis dawet yang sudah populer adalah Dawet Banjarnegara. Isiannya berupa

    cendol hijau diberi kuah santan dan gula jawa cair sebagai pemanis. Namun jenis Dawet

    Telasih selain ditambahi biji selasih, juga berisikan bubur sumsum, cendol hijau, ketan

    hitam, tape ketan, dan potongan nangka. Mugkin ini adalah jenis dawet dengan isian

    terlengkap yang pernah ada.

    Ada banyak penjual Dawet Telasih di Pasar Gedhe. Beberapa yang terkenal

    adalah Dawet Telasih Bu Dermi, Bu Sipon, Bu Watik, dan Bu Siswo. Masing-masing

    punya ciri khas tersendiri, tapi bahan yang digunakan pada dasarnya sama.

    Katanya dawet telasih yang paling terkenal adalah Dawet Bu Darmi.

    Keunggulan dawet Bu Dermi terletak pada penggunaan bahan-bahan yang alami tanpa

    pemanis dan pewarna buatan. Dawetnya juga dapat bertahan lebih lama dibandingkan

    dengan dawet lain. Walau sudah ada beberapa pedagang serupa, Dawet Telasih Bu

    Dermi tetap banyak dicari. Dawet Telasih Bu Dermi sudah ada sejak Pasar Gedhe

    selesai dibangun pada 1930. Dawet Telasih Bu Dermi buka mulai pukul 06.00 hingga

    pukul 13.00 WIB setiap harinya.

    Bahan Baku Produk

    Bahan baku yang digunakan untuk membuat Dawet Telasih bervariasi dan masih alami.

    Kealamiannya terlihat dari tekstur dawet yang lembut, warna alami dan aroma dawet

    yang harum. Produk Dawet Telasih Bu Dermi misalnya, pemiliknya, Ruht Tulus

  • 5/26/2018 Identifikasi Produk Di Pasar - Es Dawet Telasih - Punya Eka

    3/3

    Subekti (43) yang merupakan generasi ketiga menggunakan santan dengan daun

    pandan dan buah nangka. Untuk pewarna cendolnya berasal dari daun suji sehingga

    mengeluarka aroma khas.

    Bubur sumsum yang lembut dan gurih terbuat dari tepung beras. Cendolnya

    terbuat dari tepung beras dan warna hijaunya pun alami, berasal dari daun suji. Tape

    ketan memberi rasa asam-manis yang segar. Potongan-potongan kecil nangka

    melengkapi rasa dan aroma Dawet Telasih. Bahan yang bermacam-macam rasa dan

    teksturnya itu disatukan oleh santan putih dan gula cair. Air dawet telasih didominasi

    warna putih, bukan kecoklatan seperti dawet atau cendol di daerah lain. Santan yang

    digunakan ada dua jenis, yakni santan encer dan santan kental. Tidak terasa enek karena

    yang digunakan adalah gula asli. Bahan-bahannya dijamin segar karena dibuat tanpa

    menggunakan bahan pengawet ataupun zat aditif lainnya. Sumber baha baku seperti

    tepung beras, ketan, kelapa, gula pasir, gula jawa dapat dibeli di Pasar Gedhe. Daun suji

    dan daun pandan biasanya ditanam sendiri oleh pedagang. Jika persediaannya sedikit

    dapat juga membeli di pasar.

    Harga dan Keuntungan Pedagang

    Di warung Dawet Telasih Bu Dermi (pemiliknya bernama Ibu Ruth, cucu dari pemilik

    pertama Dawet Telasih Bu Dermi), harga untuk setiap mangkok dawet telasihnya adalah

    Rp. 5.000,00. Pedagang lainnya menjual dengan variasi harga Rp. 3.000,00-Rp.

    5.000,00. Setiap hari rata-rata 300 mangkuk dawet dapat dijual oleh warung DawetTelasih Bu Dermi. Saat sedang ramai bisa hingga 500-700 mangkuk. Meskipun penjual

    tidak memberi keterangan mengenai omset dan keuntungan yang didapat, dapat

    diperkirakan omsetnya bisa mencapai Rp. 1.500.000,00 per hari. Omset tersebut

    dihitung dari hasil kali antara jumlah rata-rata mangkuk dawet yang dapat terjual

    dengan harga jual dawet. Selisih harga bahan baku yang relatif murah dan mudah

    didapat serta angka penjualan yang laris diperkirakan menghasilkan keuntungan tidak

    sedikit.