IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA...

58
IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Dewi Indri Isnawati 7111415024 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA...

Page 1: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM

DI PROVINSI JAWA TENGAH

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Dewi Indri Isnawati

7111415024

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skrips

Page 3: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri S

Page 4: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dewi Indri Isnawati

NIM : 7111415024

Tempat Tanggal Lahir : Demak, 1 Agustus 1996

Alamat : Jl. Candi Penataran Timur 13 RT03/RW04 Kel.

Kalipancur,Kec. Ngaliyan, Kota Semarang,

Jawa Tengah

Menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar – benar hasil karya saya

sendiri, bukan menjiplak atau meniru dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil tiruan atau jiplakan dari karya tulis orang lain,

maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 23 Juli 2019

Dewi Indri Isnawati

NIM 7111415024

Page 5: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhoan

Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

(QS. Al- Ankabut : 69)

2. Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh – sungguh pasti akan

memperoleh keberhasilan. (Anonim)

3. Keikhlasan tidak akan sempurna tanpa adanya kesungguhan, dan tiada

kesungguhan tanpa adanya keikhlasan. Sedangkan kesungguhan dan

keikhlasan tidak akan dapat sempurna kecuali dengan kesabaran. (Syaikh

Mu’min Fathi al-Haddad, dalam Kaifa Takhsya’u fi Shalatika wa tadfa’u

min Wasawisika)

PERSEMBAHAN

1. Kedua orangtua yang selalu memberikan

kasih sayang, dukungan dan do’a.

2. Almamater Universitas Negeri

Semarang.

Page 6: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Alam

di Provinsi Jawa Tengah” yang mana penelitian ini merupakan bagian dari

penelitian payung dengan judul “Model Percepatan Pengembangan Pariwisata di

Provinsi Jawa Tengah”. Proses penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu

dengan segala kebijakannya.

2. Drs. Heri Yanto, M.BA, Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang yang dengan kebijaksanaannya memberikan kesempatan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.

3. Fafurida, S.E., M.Sc., Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang juga selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah memberi izin dalam menyusun skripsi,

memberikan bimbingan, arahan, waktu, dan motivasi selama penyusunan

skripsi ini.

4. Lesta Karolina Br. Sebayang, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji I dan Avi

Budi Setiawan, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji II yang telah

Page 7: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

vii

memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi selama menimba

ilmu di Universitas Negeri Semarang.

6. Siti Rohmah dan Miksan, kedua orang tua yang selalu memberikan

dukungan dalam bentuk material dan spiritual sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Staff Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah;

Staff Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah; dan Staff Bappeda

Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan dalam

menyediakan berbagai informasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman – teman Ekonomi Pembangunan 2015 UNNES yang telah

membersamai dalam proses belajar dan memberikan semangat dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunnan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, jika ada kritik dan saran yang bersifat membangun dengan senang hati

akan penulis terima. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Semarang, Juli 2019

Penulis

Page 8: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

viii

SARI

Isnawati, Indri Dewi. 2019 “Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan

Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah”.Skripsi Jurusan Ekonomi

Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Fafurida, S.E., M.Sc.

Kata Kunci : Identifikasi Potensi, Peta Potensi,Wisata Alam

Pada tahun 2013 – 2017, wisata alam merupakan jenis wisata dengan

jumlah terbanyak di Provinsi Jawa Tengah, hingga tahun 2017 terdapat 209 wisata

alam yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. Banyaknya potensi wisata alam di

Provinsi Jawa Tengah belum mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung,

hal tersebut dapat diketahui dari data preferensi minat wisatawan ke Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2017 dimana wisata alam menempati posisi ketiga sebagai jenis

wisata yang paling sering dikunjungi, yakni 18,21% wisatawan yang menjadikan

wisata alam sebagai tujuan wisata. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu,

melakukan identifikasi potensi daya tarik wisata alam dan menyusun strategi

pengembangan daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

analisis deskriptif, Sistem Informasi Geografis, dan analisis SWOT. Adapun jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui wawancara kepada Dinas Kepemudaan, Olahraga,

dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah; Bappeda Provinsi Jawa Tengah; dan Dinas

Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Data sekunder diperoleh dari laporan,

penelitian, jurnal, dan informasi yang diterbitkan pada website instansi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki

potensi daya tarik wisata alam sangat potensial meliputi Kabupaten Banyumas,

Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, dan Kota

Semarang. Kemudian, daerah yang termasuk dalam kategori tidak potensial

adalah Kota Surakarta. Adapun hasil analisis SWOT yang dilakukan, dapat

dirumuskan strategi pengembangan daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa

Tengah dengan inovasi produk dan atraksi wisata, perbaikan kualitas jalan menuju

daya tarik wisata alam yang rusak dan terjal, membangun baliho pada daerah

perbatasan, melengkapi penunjuk jalan dan penarangan, serta kerjasama dengan

stakeholder dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan. Saran yang dapat

direkomendasikan untuk pengembangan daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa

Tengah yaitu merevitalisasi dan melengkapi komponen penunjang wisata pada

daya tarik wisata alam yang kurang potensial serta optimalisasi jenis wisata lain

pada daerah tidak potensial.

Page 9: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

ix

ABSTRACT

Isnawati, Indri Dewi. 2019 “Potential Identification and Development

Strategyfor Natural Attraction in Central Java Province”. Final project of

Economic of Development Department. Faculty of Economic. Semarang State

University. Advisor Fafurida, S.E., M.Sc.

Keywords: Potential Identification, Potential Map, Natural Attraction

In 2013 - 2017, natural tourism is the type of tourism with the highest

number in Central Java Province, until 2017 there are 209 natural tourism that are

spread throughout the Regency / Municipality. The abundance of natural tourism

potential in Central Java Province has not been able to attract tourists to visit, it

can be seen from the tourist preference data to the Province of Central Java in

2017 where natural tourism is ranked third as the most visited type of tourism,

which is 18.21% tourists who make nature tourism a tourist destination.The

purpose of this research is to identifying potential natural tourist attractions and

developing strategies for developing natural attractions in Central Java Province.

The type of this research is a qualitative research using descriptive

analysis, GIS, and SWOT analysis.The type of data used in this research are

primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews

withDinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah;

Bappeda Provinsi Jawa Tengah; dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

Secondary data was obtained from reports, research, journals, and information

published on the website of the Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agency.

Based on the potential analysis, it was found that regions that have the

potential for natural tourist attraction are very potential including Banyumas

Regency, Boyolali Regency, Jepara Regency, Karanganyar Regency, and

Semarang Municipality. Then, the area included in the non-potential category is

Surakarta Municipality. As for the results of the SWOT analysis, a strategy for

developing natural tourist attraction in Central Java Province can be formulated

with product innovation and tourist attractions, improving the quality of roads

leading to damaged and steep natural tourist attractions, building billboards on

border areas, completing road signs and banning and cooperation with

stakeholders in an effort to increase tourist visits. Suggestions that can be

recommended for the development of natural tourist attraction in Central Java

Province are revitalizing and completing tourism support components in less

potential natural tourist attractions and optimizing other types of tourism in non-

potential areas.

Page 10: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

SARI .................................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................................12

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................13

1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................................13

1.6 Orisinalitas Penelitian .....................................................................................15

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................16

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................16

2.1.1 Pariwisata ..............................................................................................16

2.1.2 Daya Tarik Wisata .................................................................................19

2.1.3 Potensi Wisata .......................................................................................20

2.1.4 Teori Pembangunan Ekonomi Daerah...................................................21

Page 11: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xi

2.1.5 Pengembangan Pariwisata .....................................................................22

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................................27

2.3 Kerangka Berfikir ...........................................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................33

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................33

3.2 Fokus dan Lokus Penelitian............................................................................33

3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................35

3.3.1 Data Primer ............................................................................................35

3.3.2 Data sekunder ........................................................................................35

3.4 Variabel Penelitian .........................................................................................36

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................39

3.5.1 Observasi ...............................................................................................39

3.5.2 Metode Wawancara ...............................................................................40

3.5.3 Metode Kuesioner .................................................................................40

3.6 Metode Analisis Data .....................................................................................41

3.6.1 Analisis Deskriptif .................................................................................41

3.6.2 Sistem Informasi Geografi (SIG) ..........................................................41

3.6.3 Analisis SWOT ......................................................................................43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................48

4.1 Gambaran Umum ...........................................................................................48

4.1.1 Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah ............................................48

4.1.2 Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah ................................54

4.2 Hasil Penelitian ...............................................................................................60

Page 12: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xii

4.2.1 Potensi Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah ..................60

4.2.1.1 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Banjarnegara ............................63

4.2.1.2 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Banyumas ................................64

4.2.1.3 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Batang ......................................68

4.2.1.4 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Blora ........................................71

4.2.1.5 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Boyolali ...................................72

4.2.1.6 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Brebes ......................................79

4.2.1.7 Potensi Wisata AlamKabupaten Cilacap ..........................................82

4.2.1.8 Potensi Wisata AlamKabupaten Demak ...........................................89

4.2.1.9 Potensi Wisata AlamKabupaten Grobogan ......................................91

4.2.1.10 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Jepara .......................................94

4.2.1.11 Potensi Wisata AlamKabupaten Karanganyar ................................101

4.2.1.12 Potensi Wisata AlamKabupaten Kebumen .....................................107

4.2.1.13 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Kendal ....................................109

4.2.1.14 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Klaten ....................................112

4.2.1.15 Potensi Wisata AlamKabupaten Kudus ..........................................115

4.2.1.16 Potensi Wisata AlamKabupaten Magelang ....................................117

4.2.1.17 Potensi Wisata Alam di Kota Magelang .........................................121

4.2.1.18 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pati .........................................122

4.2.1.19 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pekalongan ............................125

4.2.1.20 Potensi Wisata Alam di Kota Pekalongan ......................................129

4.2.1.21 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pemalang ...............................131

4.2.1.22 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Purbalingga ............................133

Page 13: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xiii

4.2.1.23 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Purworejo ..............................135

4.2.1.24 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Rembang ................................139

4.2.1.25 Potensi Wisata AlamKota Salatiga .................................................143

4.2.1.26 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Semarang ...............................144

4.2.1.27 Potensi Wisata Alam di Kota Semarang .........................................146

4.2.1.28 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Sragen ....................................149

4.2.1.29 Potensi Wisata AlamKabupaten Sukoharjo ....................................150

4.2.1.30 Potensi Wisata AlamKota Surakarta ..............................................151

4.2.1.31 Potensi Wisata AlamKabupaten Tegal ...........................................152

4.2.1.32 Potensi Wisata Alam di Kota Tegal ................................................153

4.2.1.33 Potensi Wisata AlamKabupaten Temanggung ...............................154

4.2.1.34 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Wonogiri ................................155

4.2.1.35 Potensi Wisata AlamKabupaten Wonosobo ...................................157

4.2.2 Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah

........................................................................................................159

4.2.3 Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa

Tengah Menggunakan Analisis SWOT ...............................................172

4.2.3.1 Pembobotan Faktor Strategis Internal dan Faktor Strategis Eksternal

........................................................................................................174

4.2.3.2 Peratingan Faktor Strategis Internal dan Faktor Strategis Eksternal

........................................................................................................180

4.2.3.3 Faktor Strategi Internal dan Eksternal Daya Tarik Wisata Alam di

Provinsi Jawa Tengah .....................................................................186

Page 14: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xiv

4.2.3.4 Hasil Analisis Matriks SWOT Daya Tarik Wisata Alam Jawa

Tengah ............................................................................................190

4.3 Pembahasan ..................................................................................................194

4.3.1 Identifikasi Potensi Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah ................194

4.3.2 Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Alam di Provinsi Jawa

Tengah ............................................................................................198

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................202

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................202

5.2 Saran .............................................................................................................203

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................205

Page 15: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Daya Tarik Wisata di Pulau Jawa Tahun 2017 ...........................4

Tabel 1.2 Preferensi Wisatawan Menurut Jenis yang Dikunjungi Tahun 2017.......9

Tabel 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Sektor Pariwisata Menurut Para Ahli .......23

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..............................................................................27

Tabel 3.1 Responden Kunci ...................................................................................34

Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal .......................................................................46

Tabel 3.3 Faktor Srategi Internal ...........................................................................47

Tabel 4.1 Jumlah Kunjungan Wisata di Jawa Tengah Tahun 2013 - 2017 ...........49

Tabel 4.2 Jumlah Penginapan di Jawa Tengah Tahun 2013 – 2017 ......................51

Tabel 4.3 Rata – Rata Pengeluaran Wisatawan Tahun 2013 - 2017 .....................53

Tabel 4.4 Kontribusi Pariwisata Terhadap PDRB Jawa Tengah 2013 - 2017 .......53

Tabel 4.5 Preferensi Wisatawan Menurut Jenis di Jawa Tengah ...........................54

Tabel 4.6 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Banjarnegara .................................64

Tabel 4.7 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Banyumas .....................................65

Tabel 4.8 Potensi Daya Tarik Wisata Alam di Kabupaten Batang ........................69

Tabel 4.9 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Blora .............................................71

Tabel 4.10 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Boyolali.......................................73

Tabel 4.11 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Brebes .........................................79

Tabel 4.12 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Cilacap ........................................82

Tabel 4.13 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Demak .........................................90

Tabel 4.14 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Grobogan ....................................91

Tabel 4.15 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Jepara ..........................................94

Page 16: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xvi

Tabel 4.16 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Karanganyar ..............................102

Tabel 4.17 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Kebumen ...................................107

Tabel 4.18 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Kendal .......................................109

Tabel 4.19 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Klaten ........................................113

Tabel 4.20 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Kudus ........................................115

Tabel 4.21 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Magelang ..................................118

Tabel 4.22 Potensi Wisata Alam di Kota Magelang ............................................121

Tabel 4.23 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pati ............................................122

Tabel 4.24 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pekalongan ................................126

Tabel 4.25 Potensi Wisata Alam di Kota Pekalongan .........................................130

Tabel 4.26 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Pemalang...................................131

Tabel 4.27 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Purbalingga ...............................134

Tabel 4.28 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Purworejo ..................................136

Tabel 4.29 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Purworejo ..................................139

Tabel 4.30 Potensi Wisata Alam di Kota Salatiga ...............................................143

Tabel 4.31 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Semarang ..................................144

Tabel 4.32 Potensi Wisata Alam di Kota Semarang ............................................147

Tabel 4.33 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Sragen .......................................149

Tabel 4.34 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Sukoharjo ..................................151

Tabel 4.35 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Tegal .........................................152

Tabel 4.36 Potensi Wisata Alam di Kota Tegal ...................................................153

Tabel 4.37 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Temanggung .............................154

Tabel 4.38 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Wonogiri ...................................156

Page 17: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xvii

Tabel 4.39 Potensi Wisata Alam di Kabupaten Wonosobo .................................158

Tabel 4.40 Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata Alam ...................................160

Tabel 4.41 Pembobotan Faktor Kekuatan Wisata Alam Jawa Tengah ................174

Tabel 4.42 Pembobotan Faktor Kelemahan Wisata Alam Jawa Tengah .............175

Tabel 4.43 Pembobotan Faktor Peluang Wisata Alam Jawa Tengah ..................177

Tabel 4.44 Pembobotan Faktor Ancaman Wisata Alam Jawa Tengah ................178

Tabel 4.45 Peratingan Faktor Kekuatan Wisata Alam Jawa Tengah ...................180

Tabel 4.46 Peratingan Faktor Kelemahan Wisata Alam Jawa Tengah ................182

Tabel 4.47 Peratingan Faktor Peluang Wisata Alam Jawa Tengah .....................183

Tabel 4.48 Peratingan Faktor Ancaman Wisata Alam Jawa Tengah ...................184

Tabel 4.49 Perhitungan Faktor Strategi Internal Wisata Alam Jawa Tengah ......186

Tabel 4.50 Perhitungan Faktor Strategi Internal Wisata Alam Jawa Tengah ......187

Tabel 4.51 Matriks SWOT Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah ....................191

Page 18: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penerimaan Devisa Ekspor Komoditi 2013 – 2017 (Juta Dolar) .........2

Gambar 1.2 Kunjungan Wisatawan ke Jawa Tengah Tahun 2013 - 2017 ...............5

Gambar 1.3 Penerimaan Sektor Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2013 – 2017........6

Gambar 1.4 Jumlah Daya Tarik Wisata Menurut Jenis di Jawa Tengah .................8

Gambar 1.5Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurut Jenis Daya Tarik Wisata .....10

Gambar 3.1 Subsistem SIG ....................................................................................42

Gambar 3.2 Diagram SWOT .................................................................................44

Gambar 4.1 Rata – Rata Lama Menginap Tamu di Hotel Tahun 2013 – 2017 .....52

Gambar 4.2 Presentase Daya Tarik Wisata Alam yang Disukai Wisnus...............58

Gambar 4.3 Presentase Daya Tarik Wisata Alam yang Disukai Wisman .............59

Gambar 4.4 Peta Potensi Wisata Alam di Provinsi Jawa Tengah ..........................61

Gambar 4.5 Matrix Grand Strategy DTWA Provinsi Jawa Tengah ....................189

Page 19: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian DPMTSP Provinsi Jawa Tengah ....................210

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian DISPORAPAR................................................211

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian DPMTSP Bappeda ..........................................212

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah .....213

Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Wawancara dan Hasil Wawancara .....................214

Lampiran 6 Hasil Wawancara ..............................................................................220

Lampiran 7 Daftar Pertanyaan Quesioner Rating ................................................243

Lampiran 8 Daftar Pertanyaan Pembobotan ........................................................247

Lampiran 9 Hasil Pengisian Pembobotan dan Rating ..........................................251

Lampiran 10 Hasil Akhir Rata – Rata Pembobotan dan Rating ..........................256

Lampiran 11 Peta Potensi Daya Tarik Wisata Alam Provinsi Jawa Tengah .......260

Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan ...................................................................261

Page 20: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia saat ini semakin gencar

dilakukan, hal tersebut diwujudkan dengan penetapan sektor pariwisata sebagai

prioritas pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019. Peningkatan pada

pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa, dan penyerapan tenaga kerja

merupakan tujuan jangka panjang yang diharapkan dapat tercapai melalui

pengembangan sektor pariwisata. Menurut (Spilanne, 1994), terdapat beberapa

kondisi dimana pengembangan sektor pariwisata harus dilakukan di Indonesia,

yakni apabila :

1. Berkurangnya peranan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa.

2. Semakin rendahnya nilai ekspor di sektor non migas.

3. Kinerja sektor pariwisata yang menunjukan kecenderungan meningkat

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata

menunjukan bahwa penerimaan devisa ekspor minyak dan gas bumi pada tahun

2013 sampai dengan 2017 mengalami trend menurun, meskipun pada tahun 2017

meningkat namun peningkatannya tidak dalam jumlah yang besar. Selanjutnnya,

pada komoditas minyak kelapa sawit, batubara, dan pakaian jadi berfluktuatif dan

cenderung menurun. Di sisi lain, penerimaan devisa ekspor pariwisata dalam lima

tahun terakhir meningkat secara konsisten meskipun masih menempati posisi ke

Page 21: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

2

empat sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia. Untuk mengetahui

perkembangan penerimaan devisa ekspor komoditas tersebut dapat diketahui pada

Gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1 Penerimaan Devisa Ekspor Komoditi 2013 – 2017 (Juta Dolar)

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata, data diolah

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa peran pariwisata sebagai

penghasil devisa semakin penting yang ditunjukan pada peningkatan dari tahun

2013 hingga 2017. Pada tahun 2013, penerimaan devisa ekspor pariwisata adalah

10054,1 Milyar US$, dan jumlahnya terus meningkat dalam 4 tahun selanjutnya

yang pada tahun 2017 mencapai 14216,0 Milyar US$. Pemerintah juga

memproyeksikan bahwa pada tahun 2019 sektor pariwisata mampu menjadi

penghasil devisa terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai 24 Milyar US$.

Menurut kondisi yang telah dijelaskan tersebut, maka pengembangan pariwisata

di Indonesia harus segera dilakukan, karena peran minyak dan gas bumi sebagai

penghasil devisa utama semakin menurun yang diikuti oleh komoditas lainnya.

(Hampton, 2005; Hall & Page, 2006) dalam (Hakim & Nakagoshi, 2008)

berpendapat bahwa pengembangan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan

nasional, kesejahteraan masyarakat lokal, menyediakan lapangan pekerjaan,

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

2013 2014 2015 2016 2017

Minyak & GasBumiMinyakKelapa SawitBatubara

Pariwisata

Page 22: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

3

mengurangi kemiskinan, dan mempromosikan budaya lokal. Pada tahun 2017,

diketahui kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 14,04 juta

atau tumbuh sebesar 21,88% dari tahun sebelumnya dan kunjungan wisatawan

nusantara mencapai 270,82 juta atau tumbuh 2,45% dari tahun sebelumnya

(Badan Pusat Statistik, 2019). Peningkatan kunjungan wisatawan membuat

pergerakan konsumsi dan belanja wisatawan juga meningkat, yang mana

berdampak pada nilai ekonomi yang ditimbulkan. Diketahui, kontribusi sektor

pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto Nasional pada tahun 2017 mencapai

4,11% yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 12,74 juta orang atau 10,53%

terhadap total tenaga kerja nasional yang berjumlah 121,02 juta orang. (Badan

Pusat Statistik, 2019)

Pariwisata sebagai sektor strategis diharapkan mampu membawa dampak

positif pada kegiatan ekonomi nasional. Namun, sampai saat ini usaha

pengembangan pariwisata masih dirasa belum optimal. Hal tersebut sesuai dengan

temuan Kementerian Pariwisata yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa

permasalahan dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia, yaitu belum

siapnya destinasi pariwisata dalam pemenuhan aspek manajemen atraksi;

amenitas; aksesbilitas, dan kurang siapnya masyarakat di sekitar destinasi wisata

(seperti kemampuan menguasai Bahasa Inggris yang terbatas dan masih banyak

masyarakat setempat yang belum mengetahui manfaat destinasi pariwisata

tersebut). Jumlah daya tarik wisata yang bertambah juga tidak diikuti dengan

pemasaran yang optimal, sehingga hanya tujuan destinasi wisata tertentu yang

Page 23: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

4

selalu dikunjungi oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Oleh

karenanya usaha pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan.

Diterbitkannya Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan

pariwisata, adapun disebutkan bahwa keberadaan daya tarik wisata di suatu

daerah akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan memperbanyak

kesempatan kerja sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. (Wardoyo

& Bahtarudin, 2003) juga berpendapat bahwa peranan pariwisata dalam

pembangunan suatu daerah mencakup 3 komponen yaitu: ekonomi (meningkatkan

pendapatan daerah), sosial (meningkatkan lapangan kerja), dan kebudayaan

(memperkenalkan budaya Indonesia). Oleh karenanya, pembangunan pariwisata

di suatu daerah sangat penting, termasuk Jawa Tengah sebagai salah satu daerah

di Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi wisatawan karena memiliki beragam

potensi wisata. Adapun banyaknya potensi wisata dan jumlah kunjungan

wisatawan ke Provinsi Jawa Tengah dapat diketahuidari data pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Jumlah Daya Tarik Wisata di Pulau Jawa Tahun 2017

No Provinsi Jumlah Daya Tarik Wisata Jumlah Kunjungan

1 Jawa Tengah 615 40.899.577

2 Jawa Timur 334 15.722.040

3 Jawa Barat 218 45.216.244

4 Banten 204 14.920.000

5 DKI Jakarta 149 38.122.115

6 DIY 115 25.950.793

Sumber: Kementerian Pariwisata

Tabel 1.1 menampilkan jumlah daya tarik wisata dan kunjungan

wisatawan di seluruh provinsi di Pulau Jawa. Pada tahun 2017, Provinsi Jawa

Tengah diketahui memiliki jumlah daya tarik wisata tertinggi diantara provinsi

Page 24: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

5

lainnya yakni 615 DTW, disusul Provinsi Jawa Timur dengan 334 DTW, dan

Provinsi Jawa Barat dengan 218 daya tarik wisata. Namun, hal berbeda ditunjukan

pada jumlah wisatawan yang berkunjung, yang mana Provinsi Jawa Barat lebih

banyak dikunjungi wisatawan dibandingkan provinsi lain, yakni sejumlah

45.216.244 wisatawan. Adapun Provinsi Tengah menempati posisi kedua sebagai

daerah dengan kunjungan wisatawan terbanyak, yakni sejumlah 40.899.577

wisatawan. Hal tersebut menunjukan bahwa Provinsi Jawa Tengah belum mampu

mengoptimalkan kunjungan wisatanya. Perkembangan kunjungan wisatawan ke

Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir dapat diketahui pada Gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2 Kunjungan Wisatawan ke Jawa Tengah Tahun 2013 - 2017

Sumber: Buku Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2017, data diolah

Gambar 1.2 menyajikan data kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah dari

tahun 2013 sampai dengan 2017 yang mana wisatawan yang dimaksud adalah

wisatawan mancanegara dan nusantara. Wisatawan mancanegara yaitu wisatawan

yang berasal dari dalam negeri, termasuk wisatawan yang berasal dari Provinsi

Jawa Tengah itu sendiri. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dihitung dari

setiap wisatawan yang membayar tiket masuk pada daya tarik wisata. Adapun

wisatawan mancanegara yaitu wisatawan yang berasal dari luar negara Indonesia

29.818.752 30.304.563

33.451.743 37.478.669

40.899.577 14,14%

1,63%

10,39%

12,04%

8,36%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

0

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

40,000,000

45,000,000

2013 2014 2015 2016 2017

Wisatawan

PertumbuhanPer Tahun

Page 25: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

6

yang jumlah kunjungannya dihitung berdasarkan setiap wisatawan yang terdata

melalui imigrasi di setiap pintu masuk yakni bandara dan pelabuhan.

Berdasarkan Tabel 1.2, jumlah wisatawan dalam lima tahun terakhir selalu

meningkat, namun pertumbuhan kunjungan wisatawan berfluktuatif. Pada tahun

2014 hingga 2016, pertumbuhan kunjungan wisatawan selalu mengalami

peningkatan, tetapi pada tahun 2017 pertumbuhannya mengalami penurunan dari

12,04% menjadi 8,36%, atau mengalami penurunan sebesar 3,68%. Kondisi

tersebut menggambarkan bahwa Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah daya tarik

wisata terbanyak di Pulau Jawa belum mampu mengoptimalkan kunjungan

wisatawan, padahal jumlah daya tarik wisata pada tahun 2016 hingga 2017

mengalami peningkatan, dari 551 DTW menjadi 615 DTW. Pertambahan jumlah

daya tarik wisata tersebut idealnya dapat meningkatkan pertumbuhan kunjungan

wisatawan ke Jawa Tengah. Kondisi ketidakseimbangan ini juga berdampak pada

tidak maksimalnya penerimaan dari sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah

yang diketahui dengan melihat data penerimaan sektor pariwisata sebagai berikut:

Gambar 1.3 Penerimaan Sektor Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber: Buku Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2017, data diolah

214.513.465.633 232.510.898.616

238.373.330.846 262.984.817.326

212.570.844.806

0

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

2013 2014 2015 2016 2017

Page 26: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

7

Menurut Gambar 1.3, penerimaan sektor pariwisata di Provinsi Jawa

Tengah dari tahun 2013 sampai dengan 2016 mengalami peningkatan, namun

pada tahun 2017 terjadi penurunan sebesar 19,17% dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah wisatawan yang juga mengalami

penurunan di tahun yang sama, meskipun jumlah wisatawannya meningkat tetapi

pertumbuhan dan penerimaan sektor pariwisata justru menurun. Menurut hasil

wawancara yang dilakukan dengan Pak Syahrul Staff Tehnis Dinas Kepemudaan,

Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa :

“Penurunan pertumbuhan kunjungan wisatawan dan jumlah penerimaan sektor

pariwisata pada Tahun 2017 disebabkan erupsi Gunung Agung di Bali. Hal

tersebut berpengaruh karena pintu masuk wisatawan mancanegara berasal dari

Bali dan pintu masuk wisatawan nusantara dari DKI Jakarta, sehingga apabila

terjadi gangguan dari kedua pintu tersebut akan berpengaruh pada kunjungan

wisatawan. Kemudian, Jawa Tengah belum menjadi tujuan utama bagi wisatawan

yang berkunjung”

Menurut data Disporapar Provinsi Jawa Tengah, 42,60% wisatawan mancanegara

datang ke Jawa Tengah dari Bali dan 34,09% wisatawan nusantara datang dari

DKI Jakarta. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa Provinsi Jawa Tengah

belum menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang berkunjung. Oleh karenanya

diperlukan upaya pengembangan sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan

kunjungan wisatawan dan penerimaan sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah.

Secara administrative, Jawa Tengah terbagi dalam 35 Kabupaten/Kota

dengan kondisi topologi berbeda – beda dimana terdapat dataran tinggi dan

Page 27: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

8

dataran rendah sehingga membuatnya memiliki beragam jenis daya tarik wisata

yang sebagian besar didominasi jenis wisata alam. Daya tarik wisata alam

merupakan segala hal yang unik, indah, dan memiliki nilai berupa kekayaan alam

yang dijadikan sebagai daerah tujuan wisata. Sampai saat ini perkembangan Daya

Tarik Wisata Alam yang beragam di Jawa Tengah terus meningkat, hal tersebut

dapat diketahui dari data jumlah daya tarik wisata menurut ragam jenisnya pada

Gambar 1.4

Gambar 1.4 Jumlah Daya Tarik Wisata Menurut Jenis di Jawa Tengah

Sumber: Buku Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2017, data diolah

Berdasarkan data pada Gambar 1.4, jumlah daya tarik wisata alam di

Provinsi Jawa Tengah sampai dengan tahun 2017 berjumlah 209 DTWA, jumlah

tersebut merupakan yang terbesar dibanding jumlah daya tarik wisata jenis lain

seperti budaya yang hanya sebanyak 173 dan buatan 127. Maka jelas bahwa

Provinsi Jawa Tengah menawarkan berbagai macam pilihan daya tarik wisata

alam yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis wisata lain.

Menurut (Buckley, 2003) dalam (Hidayati, Sudaryono, Wijono, &

Prayitno, 2016) menyebutkan bahwa jenis wisata yang banyak dikembangkan

2013 2014 2015 2016 2017

Alam 132 148 160 182 209

Budaya 88 85 82 110 173

Buatan 105 117 131 146 127

Minat Khusus 21 19 27 31 32

Lain - Lain 71 98 77 82 74

0

50

100

150

200

250

Page 28: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

9

dalam beberapa tahun terakhir yaitu wisata berbasis alam, karena dianggap

menguntungkan. Banyaknya daya tarik wisata alam yang beragam diharapkan

dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah, karena wisatawan

memiliki berbagai macam pilihan wisata alam yang dapat dikunjungi, namun

berdasarkan survey yang dilakukan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 menemukan bahwa secara

umum wisatawan yang datang ke Jawa Tengah lebih memilih untuk mengunjungi

destinasi wisata berjenis budaya dibandingan jenis wisata alam. Hal tersebut dapat

di lihat melalui data kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah menurut jenis sebagai

berikut:

Tabel 1.2

Preferensi Wisatawan Menurut Jenis yang Dikunjungi Tahun 2017

Jenis Daya Tarik Wisata Wisatawan

Nusantara (%)

Wisatawan

Mancanegara (%)

Total

(%)

Wisata Alam 24,02 12,40 18,21

Wisata Budaya 21,77 27,20 24,49

Wisata Minat Khusus 7,00 11,10 9,05

Masyarakat Jawa Tengah 16,01 20,70 18,36

Kuliner 15,64 10,40 13,02

Belanja 13,56 14,50 14,03

Hiburan Malam (Club, Café) 2,00 3,70 2,85

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber: Profil Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Disporapar Jawa Tengah

Berdasarkan Tabel 1.2, pada tahun 2017 preferensi wisatawan nusantara

untuk mengunjungi wisata alam sangat tinggi yang ditunjukan dengan 24,02%

wisnus memilih wisata alam sebagai tujuan wisata, disusul wisata budaya

sebanyak 21,77% wisnus dan wisata masyarakat sebanyak 16,01% wisnus.

Tingginya minat wisatawan nusantara untuk mengunjungi wisata alam

dikarenakan banyaknya daya tarik wisata alam yang tersebar di Provinsi Jawa

Page 29: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

10

Tengah sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan wisata. Namun, preferensi

wisatawan mancanegara untuk mengunjungi wisata alam masih lebih rendah

dibanding wisata budaya, wisata masyarakat, dan wisata belanja.

Peningkatan jumlah daya tarik wisata alam pada setiap tahunnya belum

mampu menarik minat kunjungan wisatawan dalam jumlah yang besar, terutama

untuk wisatawan mancanegara. Kondisi ketidakseimbangan tersebut juga

berpengaruh pada tidak optimalnya jumlah kunjungan wisatawan ke wisata alam

dibanding wisata jenis lain. Berikut disajikan Gambar 1.5, yang memuat data

jumlah kunjungan wisatawan menurut jenis daya tarik wisata:

Gambar 1.5 Kunjungan Wisatawan Menurut Jenis Daya Tarik Wisata

Sumber: Buku Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2017, data diolah

Banyaknya daya tarik wisata alam belum mampu meningkatkan minat

wisatawan terhadap wisata berbasis alam di Provinsi Jawa Tengah. Menurut

(Friedman, Wall-Reinius, & Grunden, 2012), pengembangan wisata alam

ditentukan oleh dua hal, yakni kealamian daya tarik tersebut dan kelengkapan

fasilitas yang dimiliki. Wisata alam mengandalkan potensi alam sebagai atraksi

atau daya tariknya, namun kondisi alam yang berbeda seperti dataran tinggi,

Wisata

Alam

Wisata

Budaya

Wisata

Buatan

Minat

Khusus

Lain - Lain Desa

Wisata

11.530.178 10.077.134

15.131.821

472.880

3.364.566

322.998

Page 30: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

11

pegunungan, atau air terjun membuatnya memerlukan banyak komponen untuk

layak dijadikan sebagai tempat wisata dan dapat menarik minat wisatawan untuk

berkunjung. Menurut hasil observasi, banyak daya tarik wisata alam yang belum

memenuhi aspek kelengkapan fasilitas, akomodasi, akses jalan yang memadai,

keamanan, dan juga keramahan masyarakatnya. Banyaknya daya tarik wisata

alam yang belum diketahui oleh wisatawan juga dapat menjadi penyebab

rendahnya minat wisatawan untuk berkunjung. Hal tersebut juga sesuai dengan

pendapat dari Pak Syahrul Staff Tehnis Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang menyatakan bahwa :

“Kegiatan promosi sampai saat ini belum maksimal karena terdapat

berbagai kendala dari segi tekhnologi dan kelengkapan infrastruktur. Kemudian,

para pelaku wisata Jawa Tengah lebih suka menjual produk wisata di luar provinsi

atau outbond daripada menjual daya tarik wisata di dalam.”

Kondisi tersebut memerlukan perhatian khusus, mengingat Jawa Tengah memiliki

jumlah daya tarik wisata terbanyak di Pulau Jawa, yang mana didominasi oleh

jenis wisata berbasis alam yang sampai tahun 2017 jumlahnya selalu mengalami

peningkatan, namun banyaknya wisata alam belum diketahui oleh para wisatawan

sehingga preferensi wisatawan ke daya tarik wisata alam juga masih rendah, yang

berdampak pada rendahnya penerimaan sektor pariwisata di Jawa Tengah.

Dari fenomena yang telah disampaikan, diperlukan upaya pengembangan

pariwisata di Provinsi Jawa Tengah. Langkah yang dapat ditempuh yaitu dengan

identifikasi potensi wisata dan penentuan perencanaan, terutama untuk wisata

berbasis alam, mengingat wisata di Jawa Tengah didominasi jenis wisata alam.

Page 31: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

12

Diharapkan, potensi wisata alam yang melimpah dapat diketahui dan

meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Penentuan strategi

pengembangan diperlukan guna mengetahui langkah yang dapat ditempuh oleh

para stakeholder untuk meningkatkan perkembangan wisata alam sehingga dapat

meningkatkan penerimaan sektor pariwisata. Oleh karenanya, peneliti bermaksud

untuk melakukan penelitian terkait “Identifikasi Potensi dan Strategi

Pengembangan Potensi Wisata Alam di Jawa Tengah”, diharapkan dengan

pengembangan sektor pariwisata dapat mengoptimalkan penerimaan sektor

pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

1.2 Cakupan Masalah

Cakupan penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan batasan masalah

dalam penelitian supaya diperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah, bahwa jumlah daya

tarik wisata alam yang besar belum mampu meningkatkan minat wisatawan untuk

berkunjung yang berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan wisatawan ke daya

tarik wisata alam dibanding jenis lainnya. Penelitian ini dilakukan di Provinsi

Jawa Tengah dengan batasan masalah berupa identifikasi potensi daya tarik wisata

alam menurut jumlah daya tariknya pada tahun 2017 dan strategi pengembangan

daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah.

1.3 Rumusan Masalah

Secara umum, pertumbuhan kunjungan wisatawan dan pendapatan sektor

pariwisata di Jawa Tengah pada tahun 2013 – 2017 mengalami trend penurunan.

Wisata alam sebagai jenis daya tarik wisata dengan jumlah paling banyak belum

Page 32: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

13

mampu meningkatkan pendapatan sektor pariwisata Jawa Tengah. Menurut

survey yang dilakukan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017, wisatawan yang berkunjung ke Jawa

Tengah lebih memilih untuk mengunjungi wisata berjenis budaya dan masyarakat.

Hal tersebut berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan pada tahun 2017,

yang diketahui jumlah kunjungan wisatawan ke wisata alam lebih sedikit

dibandingkan jenis lain. Dengan jumlah potensi wisata alam yang besar namun

belum dapat dimanfaatkan secara optimal,diharapkan mampu meningkatkan

kunjungan dan pendapatan sektor pariwisata pada tahun berikutnya. Oleh

karenanya, diperlukan adanya strategi pengembangan wisata alam di Provinsi

Jawa Tengah.Berdasarkan latar belakang yang disusun, pertanyaan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana identifikasi potensi wisata alam di Provinsi Jawa Tengah ?

2. Bagaimana strategi pengembangan wisata alam di Provinsi Jawa Tengah ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disusun, maka tujuan penelitiannya

adalah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi potensi wisata alam di Provinsi Jawa Tengah.

2. Menyusun strategi pengembangan wisata alam di Provinsi Jawa Tengah.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang disusun, maka diharapkan hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Page 33: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

14

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

danmembantu pembaca untuk memahami teori pembangunan ekonomi, peran

sektor pariwisata terhadap pembangunan ekonomi, potensi daya tarik wisata

alam dan pemetaannya di Jawa Tengah, serta strategi pengembangan wisata

alam di Provinsi Jawa Tengah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Akademisi

1) Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh dibangku perkuliahan dan disesuaikan dengan

kondisi sebenarnya.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan wawasan dan

ilmu pengetahuan tentang kepariwisataan di Jawa Tengah.

3) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

b. Bagi pemerintah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

dan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang

berhubungan dengan strategi pengembangan obyek wisata untuk

menigkatkan penerimaan sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah

maupun wilayah lainnya.

c. Bagi Pembaca dan Masyarakat Umum

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah sumber

informasi mengenai wisata alam dan pemetaannya di Provinsi Jawa

Tengah.

Page 34: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

15

1.6 Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu mengenai pengembangan

wisata alam. Orisinalitas dalam penelitian ini ialah membahas mengenai potensi

wisata alam di Provinsi Jawa Tengah yang kemudian dilakukan identifikasi dan

disajikan dalam peta potensi wisata alam. Identifikasi dan pemetaan potensi

diharapkan dapat menjadi pendukung dalam menyusun strategi pengembangan

daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah.

Page 35: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pariwisata

Ditetapkannya pariwisata sebagai leading sector diharapkan mampu

menjadikan sektor ini sebagai komoditas penghasil devisa ekspor terbesar untuk

komoditas sehingga mendorong pemerintah menetapkan Undang – Undang

Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Pasal 1 yang menjelaskan tentang

definisi seputar pariwisata seperti berikut:

a. Wisata merupakan perjalanan dalam jangka waktu sementara yang

dilakakukan oleh individu atau kelompok orang ke suatu tempat tertentu

yang dituju untuk rekreasi; pengembangan pribadi; atau mengetahui daya

tarik wisata tertentu yang unik.

b. Wisatawan merupakan seseorang yang berwisata

c. Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

sejumlah fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

d. Destinasi Pariwisata merupakan kawasan yang terletak dalam satu atau lebih

wilayah administrative yang memiliki daya tarik wisata, fasilitas umum,

fasilitas pariwisata, aksesbilitas, dan masyarakat yang berkaitan untuk

mewujudkan kepariwisataan.

Page 36: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

17

e. Kepariwisataan merupakan seluruh kegiatan multidimensi yang berkaitan

dengan pariwisata dan sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara

dimana terjadi interaksi antara wisatawan dan masyarakat, sesame

wisatawan, pemerintah, Pemerintah Daerah, serta pengusaha.

Pariwisata didefinisikan secara luas oleh beberapa ahli sebagai berikut:

a. Spillane dalam (Wahid, 2015) mendefinisikan pariwisata sebagai kegiatan

berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya bersifat sementara, dilakukan

perseorangan atau sekelompok orang, yang tujuannya untuk mencari

kebahagian terhadap lingkungan hidup secara sosial, budaya, alam, dan

ilmu.

b. World Tourism Organization (WTO) dalam (Muljadi, 2009)mendefinisikan

pariwisata sebagai kegiatan seseorangyang melakukan perjalanan dan

tinggal di luar lingkungannya dalam jangka waktu kurang dari satu tahun

dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan, urusan bisnis, atau

kepentingan lain.

c. Pariwisata adalah jenis industry baru yang dapat mempercepat pertumbuhan

ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja, standar hidup, dan dapat

menggerakkan sektor produktif lainnya (Wahab, 1996)

Dilihat dari sudut pandang ekonomi, pariwisata merupakan bisnis/industry

yang kegiatannya merupakan usaha menjual barang dan jasa yang dibutuhkan

oleh wisatawan dalam perjalanan wisata. Sehingga dapat dipahami bahwa

pengembangan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan nilai – nilai ekonomi

dari perjalanan wisata yang dilakukan oleh orang – orang.

Page 37: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

18

Pada Undang - Undang No. 10 Tahun 2009 juga menjelaskan fungsi

kegiatan wisata yaitu memenuhi kebutuhan rohani dan meningkatkan daya

intelektual seseorang, serta meningkatkan pendapatan daerah melalui perjalanan

seorang wisatawan. Sehingga dengan peningkatan pendapatan tersebut maka akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perputaran ekonomi dalam suatu

daya tarik wisata yang ada disuatu daerah. Berdasarkan Undang - Undang No. 10

Tahun 2009 menyatakan bahwa keberhasilan sektor pariwisata ini sangat

didukung oleh beberapa pihak diantaranya yaitu :

a. Swasta

Pihak swasta yaitu suatu asosiasi atau perkumpulan usaha pariwisata dan

pengusaha setempat yang bertujuansebagai investor maupun pihak yang

membantu pemerintah dalam hal permodalan sektor pariwisata.

b. Pemerintah

Pemerintah berperan mengambil kebijakan dan pembuat peraturan, serta

yang memberikan modal untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Kelompok pemerintah ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu

pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, desa dll.

c. Masyarakat

Kelompok masyarakat disini berperan sebagai pemilik sah sumber daya

wisata yang ada pada daerah tempat wisata itu berada. Dimana kelompok

masyarakat tersebut juga merupakan tokoh masyarakat, kaum intelektual,

LSM, dan media massa.

Page 38: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

19

2.1.2 Daya Tarik Wisata

Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata

merupakan segala sesuatu yang unik, indah, dan memiliki nilai berupa

keanekaragam kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang merupakan

tujuan kunjungan wisatawan. (Yoeti, 1996), yang menyebutkan bahwa sesuatu

dapat digolongkan sebagai daya tarik wisata yang dapat dikunjungi oleh

wisatawan apabila memenuhi syarat untuk pengembangan daerahnya, yaitu:

a. Something to see, merujuk pada suatu obyek wisata dan atraksi wisata yang

tidak dapat ditemui di tempat lain. Daerah tersebut harus memiliki daya tarik

khusus yang menghibur untuk setiap wisatawan yang berkunjung.

b. Something to do, selain memiliki daya tarik khusus, suatu daerah juga harus

dilengkapi dengan fasilitas rekreasi yang menghibur dan wahana yang dapat

dimanfaatkan untuk wisatawan beraktivitas.

c. Something to buy, merujuk pada tersedianya tempat untuk berbelanja seperti

pusat souvenir dan oleh – oleh. Fasilitas belanja ini juga harus dilengkapi

dengan money changer, ATM Center, Bank, dan lainnya.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012

Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012-2027, daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang unik, indah,

dan memiliki nilai berupa keanekaragam kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan

manusia yang merupakan tujuan kunjungan wisatawan.Jenis daya tarik wisata

meliputi:

Page 39: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

20

a. Daya Tarik Wisata Alam, merupakan DTW yang dikembangkan berbasis

pada keindahan dan keunikan alam, seperti pantai; laut; danau; gunung

b. Daya Tarik Wisata Budaya, merupakan DTW yang dikembangan berbasis

pada peninggalan budaya, nilai budaya yang masih hidup dalam kehidupan

masyarakat yang berbentuk upacara, ritual, adat istiadat, seni pertunjukan.

Contoh daya tarik wisata budaya adalah Dieng Culture Festival.

c. Daya Tarik Wisata Hasil Buatan Manusia, merupakan DTW yang dibuat

khusus, seperti memancing, berbelanja, arung jeram, wisata agro, Gambling,

rapat, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan hobby wisatawan.

2.1.3 Potensi Wisata

Suatu tempat yang ditetapkan sebagai Daya Tarik Wisata harus memiliki

potensi yang mengundang minat wisatawan untuk berkunjung. (Sujali, 1989))

mengartikan potensi sebagai perubahan bentuk permukaan bumi sebagai akibat

sebuah proses alam dengan tenaga endogen sehingga membentuk pegunungan,

sungai, danau, dan bentuk lainnya. Berkaitan dengan potensi daya tarik wisata,

maka juga dapat disebabkan oleh adanya budaya atau kreativitas manusia.

Terdapat faktor – faktor yang berpengaruh terhadap potensi wisata suatu

tempat, yaitu:

a. Aspek fisik, meliputi kondisi yang berpengaruh terhadap perubahan iklim,

tanah, flora dan fauna, morfologi.

b. Atraksi, merupakan segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan

untuk berkunjug di suatu daerah, missal terdapat suatu festival tertentu

seperti Dieng Culture Festival, Festival Durian, upacara adat, dan lainnya.

Page 40: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

21

c. Aksesbilitas, berkaitan dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk

mencapai tempat wisata, dalam hal ini semakin mudah tempat wisata

ditemukan maka akan semakin tinggi pula minat wisatawan untuk

berkunjung.

d. Pemilikan dan penggunaan lahan yang berpengaruh terhadap lokasi tempat

wisata serta arah kebijakan pengembangannya. Kepemilikan lahan seperti

lahan pribadi atau dimiliki pemerintah.

e. Sarana dan prasarana pendukung wisata. Sarana wisata meliputi transportasi,

biro perjalanan wisata, penginapan, restoran. Sedangkan prasarana wisata

seperti komunikasi, listrik, persediaan air minum, sistem perbankan,

pelayanan kesehatan. Sarana dan prasarana yang lengkap akan mendukung

wisatawan untuk lebih lama berada di lokasi tersebut (Wahab, 1996)

f. Masyarakat, peran masyarakat sangat penting sebagai pemilik atraksi wisata,

oleh karenanya pemerintah secara berkala melakukan penyuluhan kepada

masyarakat dalam bentuk bina masyarakat sadarwisata (Suwantoro, 1997)

2.1.4 Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses yang melibatkan

pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya yang tersedia

guna hingga terbentuk pola kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta

untuk dapat merangsang pertumbuhan ekonomi pada daerah tersebut sehingga

meningkatkan jumlah dan peluang kerja bagi masyarakat (Arsyad, 2010).

Pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan

kesempatan kerja bagi masyarakat melalui komitmen untuk melakukan

Page 41: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

22

pembangunan daerah dengan mengelola sumber daya yang tersedia, baik sumber

daya alam maupun sumber daya manusia.

Pelaksanaan pembangunan antar daerah akan berbeda sehingga

memerlukan penyesuaian terhadap kondisi karakteristik dan kekhasan pada

masing – masing daerah, karena pola kebijakan yang diterapkan pada daerah yang

berhasil belum tentu menghasilkan manfaat yang sama pada daerah lainnya. Oleh

karenanya perlu disusun kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi,

permasalahan, dan potensi pada daerah yang bersangkutan.

Pemanfaatan sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi daerah

diperlukan, karena perkembangannya cukup pesat yang diketahui dari penerimaan

devisa ekspor sektor pariwisata yang mengalami peningkatan dibanding sektor

migas lainnya. Kemudian, sektor pariwisata mampu mendatangkan wisatawan

untuk melakukan perjalanan wisata dan bersedia mengeluarkan uang guna

memperoleh produk wisata, selain itu pariwisata dapat menyerap tenaga kerja

local sehingga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat

2.1.5 Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata merupakan berbagai cara yang dilakukan untuk

mengembangkan daya tarik wisata ke arah yang lebih baik melalui perbaikan

fasilitas yang ada didalamnya sehingga dapat menarik minat wisatawan yang akan

berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah dan devisa negara. Untuk

mencapai keberhasilan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia harus

memperhatikan pada faktor pendorong pengembangan pariwisata, yaitu (Spillane,

1987): 1) Peranan minyak bumi sebagai sumber devisa negara semakin kecil jika

Page 42: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

23

dibanding dengan waktu lalu; 2) Melemahnya nilai eksport pada sektor nonmigas;

3) Terjadi peningkatan devisa ekspor pariwisata secara konsisten; 4) Potensi yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan pariwisata.

Pengembangan pariwisata di suatu daerah saat ini semakin ditingkatkan

mengingat manfaatnya bagi kegiatan ekonomi daerah. Untuk mencapai

pengembangan pariwisata sesuai dengan yang direncanakan maka harus

diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berikut faktor yang

mempengaruhi pengembangan pariwisata menurut para ahli:

Tabel 2.1

Faktor yang Mempengaruhi Sektor Pariwisata Menurut Para Ahli Peneliti/

Pakar/In

stansi

(Sammeng, 2001) (Inskeep, 1991) Kementerian

Pariwisata

Faktor

yang

Mempen

garuhi

Pariwisat

a

1. Daya Tarik Wisata:

Keunikan yang

dimiliki oleh obyek

wisata yang

menjadikan

wisatawan

mengunjungi suatu

tempat atau daerah.

seorang wisatawan

akan cenderung

memilih mengunjungi

DTW pada obyek

wisata yang lebih

menarik

dibandiingkan dengan

DTW yang kurang

menarik (daya saing).

2. Fasilitas: Atraksi

yang mendukung

berkembangnya

kawasan wisata,

seperti mushola,

toilet, area parkir.

1. Tourist Markets. Pasar

wisatawan yang dimaksud

ialah adanya calon

wisatawan yang akan

berkunjung ke daya tarik

wisata. Calon wisatawan

terbagi atas wisatawan

internasional dan wisatawan

domestik.

2. Tourist Attractions and

Activities. Merupakan

sesuatu yang unik dan harus

tersedia bagi wisatawan

yang akan melakukan

berwisata ke daerah yang

dituju. Daya tarik dan

aktivitas dapat berupa

pantai, pegunungan, situs

purbakala, kerajinan, atau

upacara adat.

3. Accommodation.

Merupakan hotel dan

fasilitas penunjang yang

1. Attraction (Daya

Tarik). Merupakan

atraksi yang dimiliki

oleh obyek wisata

yang menarik

wisatawan. Seperti :

keindahan alam,

peninggalan sejarah,

agrowisata, wiata

berpetualang, taman

rekreasi, tempat

hiburan. Atraksi

dalam hal ini dapat

berupa modal untuk

menarik wisatawan

pada DTW yang ada.

2. Accesability

(Aksesbilitas). Akses

yang dapat dijangkau

wisatawan dan

mempermudah

wisatawan untuk

mencapai tempat

Page 43: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

24

Peneliti/

Pakar/In

stansi

(Sammeng, 2001) (Inskeep, 1991) Kementerian

Pariwisata

3. Akomodasi: sarana

penunjang wisatwan

yang ada pada

destinasi wisata atau

seluruh jenis

penginapan yang ada

di destinasi wisata,

seperti penginapan,

ketersediaan

kesehatan, sumber

energy listrik, kondisi

jalan raya, sistem

pengairan, jaringan

komunikasi, tempat

pembuangan sampah.

4. Aksesbilitas: Suatu

komponen yang

menunjang wisatwan

dalam melakukan

erpindahan dari satu

tempat ke tempat

lainnya seperti jarak,

sarana transportasi

berhubungan dengan

penginapan yang digunakan

wisatawan saat melakukan

perjalanan wisata.

4. Other Tourist Facilities and

Services. Yaitu layanan jasa

yang menunjang

kenyamanan wisatawan,

meliputi jasa panduan

wisata, informasi fasilitas di

daya tarik wisata, restoran,

fasilitas makan dan minum,

fasilitas pos, fasilitas

kesehatan bagi wisatawan.

5. Transportation. Merupakan

akses transportasi yang

menunjang wisatawan

untuk menuju daya tarik

wisata, seperti angkutan

udara, bus, kereta.

6. Other Infrastructure.

Merupakan infrastruktur

yang dibutuhkan wisatawan

yang berhubungan dengan

sarana air bersih, tenaga

listrik, pegelolaan limbah,

dan fasilitas komunikasi.

7. Insttitutional Elements.

elemen kelembagaan yang

berpengaruh terhadap

pengembangan dan

pengelolaan pariwisata,

promosi dan pemasaran

daya tarik wisata, kontrol

lingkungan, serta investasi

pada daya tarik wisata.

wisata. Akses

pariwisata di

indonesia berupa

akses transportasi dan

telekomunikasi.

Akses transportasi

meliputi : transportasi

darat, laut dan udara.

Sedangkan akses

telekomunikasi

adalah jaringan atau

sistem yang

digunakan untuk

mempromosikan

daya tarik wisata.

3. Amenities (Fasilitas).

Fasilitas penunjang

yang digunakan

wisatawan dalam

melakukan perjalanan

wisata. Biasanya

berupa akomodasi

seperti hotel, restoran

dan fasilitas lainnya.

4. Ancillary

(Kelembagaan).

Lembaga yang

bertanggungjawab

atas keamanan

(protection of

tourism) dan

perlindungan.

Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan pada faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan

pariwisata yang telah dijelaskan oleh beberapa pakar dan instansi pada tabel 2.1,

Page 44: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

25

maka dari faktor tersebut dirumuskan menjadi faktor eksternal dan internal yang

berpengaruh pada penelitian ini yaitu :

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang dipengaruhi oleh peluang dan

ancaman daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian

ini faktor eksternal yaitu :

1. Aksesbilitas

Komponen yang menunjang wisatawan untuk melakukan perpindahan

dari satu tempat ke tempat lainnya baik dalam jarak dekat, menengah,

maupun jarak jauh. Aksesbilitas berkaitan dengan kemudahan untuk

menjangkau lokasi wisata.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah sarana dan prasarana penunjang pada daya tarik

wisata, meliputi penginapan seperti hotel, motel, wisma, pondok wisata,

villa, apartemen, karafan, perkemahan, dan pondok remaja (young

hostel)

3. Dukungan Pemerintah

Dukungan pemerintah berwujud bantuan yang diberikan secara langsung

maupun tidak langsung dengan membuka kesempatan bagi investor atau

pihak swasta untuk bekerja sama dalam pengembangan daya tarik wisata

alam di Provinsi Jawa Tengah.

4. Daya Saing

Page 45: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

26

Tolak ukur yang dijadikan sebagai acuan dalam membandingkan daya

tarik wisata satu dengan lainnya. Pengukuran daya saing diperlukan agar

pengelola mengetahui komponen apa saja yang dirasa masih kurang

dibandingkan dengan daya tarik wisata lain yang sejenis.

b. Faktor Internal

1. Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata atau yang disebut dengan atraksi wisata meupakan

keunikan yang dimiliki oleh obyek wisata yang menjadikan wisatawan

ingin mengunjungi pada suatu tempat atau daerah.

2. Fasilitas

Penyediaan fasilitas yang pada kawasan wisata bergantungpada

kebutuhan wisatawan.Fasilitas terbagi dalam fasilitas utama dan fasilitas

umum. Fasilitas utama yaitu fasilitas yang dapat menjadi atraksi wisata,

sedangkan fasilitas umum meliputi kamar mandi, mushola, area parkir,

warung makan.

3. Keramahtamahan

Keramahtamahan merupakan sesuatu yang dapat diukur melalui perilaku

masyarakat dalam memberikan kenyamanan, kepuasan, menghormati,

ramah tamah, suka menolong, membantu memberikan informasi kepada

wisatawan yang mana mereka asing akan lokasi di sekitar objek wisata.

4. Modal

Modal adalahsegala sesuatu yang berada pada daya tarik wisata dan

dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata

Page 46: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

27

5. Promosi

Promosi merupakansegala upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan

pihak pengelola daya tarik wisata untuk mengenalkan keunikan dari

daya tarik wisatanya sehingga dapat diketahui oleh calon wisatawan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam menjamin keaslian penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan

kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dalam

berbagai sumber referensi jurnal yang digunakan oleh peneliti yang berkaitan

dengan penelitian yang akan dilakukan, sebagai berikut:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Judul/Nama

Penulis/Tahun Tujuan

Alat

Analisis Hasil Penelitian

1 Identification

and

Classification of

Nature-Based

Tourism

Resources:

Wetern Lake

Van Basin

(Alaeddinoglu

& Can, 2017)

Identifikasi dan

pengelompokan

sumber daya alam

di barat Danau

Van Basin yang

berpotensi untuk

dikembangkan

sebagai obyek

wisata berbasis

alam

Analisis

deskriptif

statistik

Wisatawan cenderung

mengunjungi obyek wisata yang

memiliki daya tarik tinggi,

degradasi lingkungan yang

rendah, dan didukung dengan

infrastruktur serta fasilitas

transportasi yang memadai. Oleh

karenanya, pengambil kebijakan

perlu menyusun kebijakan yang

melibatkan sektor publik dan

swasta serta masyarakat

setempat.

2 Analisis

Pengembangan

Obyek Wisata

Alam di Resort

Balik Bukit

Taman Nasional

Bukit Barisan

Selatan

(Meizannur &

Wulandari,

2015)

1. Mengetahui

potensi

sumberdaya wisata

alam

2. Mengetahui

potensi

sumberdaya

3. Manajemen

pengembangan

obyek wisata alam

Resort Balik Bukit

4. Strategi

pengembangan

TNBBS

1. Analisis

Deskriptif

2. Analisis

SWOT

1. Potensi disekitar Resort Balik

Bukit yaitu kemampuan

masyarakat dalam membuat

kerajinan.

2. Hasil Matrix Grand Strategy

pengembangan Resort Balik

Bukit berada pada Kuadran 1

dengan titik potong (1,25;0,25)

dengan strategi pertumbuhan

yang memanfaatkan kekuatan

dan peluang seoptimal mungkin

yang dilakukan dengan

mempromosikan potensi yang

ada di TNBBS ke pasar wisata.

Page 47: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

28

No Judul/Nama

Penulis/Tahun Tujuan

Alat

Analisis Hasil Penelitian

3 Pengembangan

Obyek dan Daya

Tarik Wisata

Alam Sebagai

Daerah Tujuan

Wisata di

Kabupaten

Karanganyar

(Devy &

Soemanto, 2017)

1. Analisis Potensi

di Obyek Wisata

Air Terjun Jumog,

2. Analisis

fasilitas dan

prasarana

penunjang di

Wisata Air Terjun

Jumog,

3. Penentuan

Strategi

pengembangan

Obyek Wisata Air

Terjun Jumog

Analisis

Deskriptif

kualitatif

1. Potensi Air Terjun Jumog

meliputi debit air yang deras dan

tebing tinggi serta lingkungan

yang asri dan bersih,

2. Fasilitas, prasarana, dan

pelayanan pendukung yang

tersedia sudah baik

3. Strategi pengembangan Obyek

Wisata Air Terjun Jumog

meliputi pembuatann kebijakan

melalui BUMDes Berjo yang

didukung oleh Pemerintah Desa,

Pemerintah Daerah, dan pelaku

wisata.

4. Strategi

Pengembangan

Obyek Wisata

Waduk

Gunungrowo

Indah dalam

Upaya

Penigkatan PAD

Kabupaten Pati

(Pradikta, 2013)

1. Faktor

penghambat dan

pendorong strategi

pengembangan

2. Kontribusi

Waduk

Gunungrowo

Indah terhadap

PAD Kabupaten

Kudus.

1. Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

2. Analisis

SWOT

Hasil Matrix Grand Strategy

pengembangan Waduk

Gunungrowo Indah berada pada

kuadran I dengan titik potong

(1,39;0,91) dengan strategi

pertumbuhan yang

memanfaatkan kekuatan dan

peluang seoptimal mungkin.

Faktor pendorong yaitu

panorama alam yang indah,

sejuk sehingga pengunjung

nyaman. Faktor penghambat

yaitu keterbatasan anggaran

untuk perbaikan sarana dan

prasaran obyek wisata.

5 Pemanfataan

Sistem Informasi

Geografis (SIG)

Untuk Pemetaan

Wisata Alam

dan Budaya

Sebagai Usaha

Perkembangan

Kabupaten

Sukoharjo

(Partono &

Rahman, 2016)

Mengkaji

persebaran daya

tarik wisata

melalui

pembuatan peta

tematik persebaran

wisata di

Kabupaten

Sukoharjo

1. Analisis

Deskriptif

kualitatif

2. Analisis

Peta

Terdapat 16 daya tarik wisata

alam dan budaya di Kabupaten

Sukoharjo yang tersebar di 10

Kecamatan dengan rincian 10

daya tarik wisata budaya, dan 6

daya tarik wisata alam.

Kemudian, diperoleh peta

persebaran daya tarik wisata

yang dapat dijadikan panduan

bagi wisatawan.

Sumber: Data Pribadi, diolah

Persamaan dengan penelitian “Identification and Classification of Nature-

Based Tourism Resources: Wetern Lake Van Basin” oleh (Alaeddinoglu & Can,

Page 48: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

29

2017) yaitu identifikasi potensi wisata alam beserta penentuan strategi

pengembangannya. Adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

penelitian terdahulu objek yang diteliti adalah Lake Van Basin Turkey sedangkan

pada penelitian ini objeknya yaitu 210 daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa

Tengah pada Tahun 2017, dan metode yang digunakan berbeda.

Persamaan dengan penelitian “Analisis Pengembangan Obyek Wisata

Alam di Resrot Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan” oleh

(Meizannur & Wulandari, 2015) meliputi tujuan penelitian yang ingin mengetahui

potensi sumberdaya wisata alam serta strategi pengembangannya, metode analisis

menggunakan SWOT, kedua penelitian menunjukan hasil yang sama yaitu berada

di kuadran 1 dengan strategi agresif. Sedangkan perbedaannya pada objek yang

diteliti, perbedaan variable yang digunakan pada penelitian terdahulu

(karakteristik responden; potensi sumberdaya wisata alam dan manusia; persepsi

dan keinginan masyarakat Balik Bukit; minat, persepsi, dan motivasi pengunjung)

dan pada penelitian ini (daya tarik wisata, fasilitas, aksesbilitas, akomodasi,

dukungan pemerintah, daya saing,keramahan masyarakat, modal, promosi).

Persamaan dengan penelitian “Pengembangan Obyek dan Daya Tarik

Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karanganyar” oleh

(Devy & Soemanto, 2017) yaitu persamaan tujuan penelitian dan metode analisis

data. Perbedaan meliputi objek penelitian terdahulu, variable yang digunakan

pada penelitian terdahulu (potensi, keindahan alam, jenis sumber daya alam

unggulan, ketersediaan kegiatan rekreasi, kebersihan lingkungan, keamanan,

kenyamanan, dan pelayan) dan penelitian ini (daya tarik wisata, fasilitas,

Page 49: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

30

aksesbilitas, akomodasi, dukungan pemerintah, daya saing, keramahan

masyarakat, modal, promosi).

Persamaan dengan penelitian “Strategi Pengembangan Obyek Wisata

Waduk Gunungrowo Indah dalam Upaya Penigkatan PAD Kabupaten Pati” oleh

(Pradikta, 2013)yaitu tujuan penelitian yaitu merumuskan strategi pengembangan

pada daya tarik wisata alam, metode analisis data yang digunakan SWOT dengan

hasil pada Matrix Grand Strategy di Kuadran 1 dengan memaksimalkan faktor

kekuatan dan peluang. Perbedaannya adalah objek penelitian, penelitian terdahulu

bertujuan mengetahui kontribusi obyek wisata pada PAD sedangkan pada

penelitian ini hanya identifikasi potensi dan penentuan strategi pengembangan,

variable yang digunakan pada penelitian terdahulu (faktor pendorong dan faktor

penghambat) dan pada penelitian ini (faktor internal dan faktor eksternal).

Persamaan dengan penelitian “Pemanfataan Sistem Informasi Geografis

(SIG) Untuk Pemetaan Wisata Alam dan Budaya Sebagai Usaha Perkembangan

Kabupaten Sukoharjo” oleh (Partono & Rahman, 2016) meliputi tujuan

mengidentifikasi potensi wisata alam yang digambarkan dengan peta tematik

potensi wisata. Perbedaannya adalah objek penelitian, data yang digunakan pada

penelitian terdahulu untuk peta potensi (nama daya tarik wisata dan lokasi

absolute) dengan penelitian ini (data nama dtw dan lokasi, aspek daya tarik, aspek

fasilitas, aspek aksebilitas, dan aspek akomodasi).

2.3 Kerangka Berfikir

Sektor pariwisata memiliki peran penting dalam pembangunan suatu

daerah, yaitu memacu kegiatan ekonomi melalui meningkatkan pendapatan

Page 50: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

31

daerah, meningkatkan kesejahteraan sosial dengan banyaknya lapangan kerja baru

yang tercipta, dan dapat menjadi sarana dalam memperkenalkan budaya

Indonesia, oleh karenanya pengembangan sektor pariwisata secara optimal perlu

dilakukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Usaha

pengembangan pariwisata dapat terlaksana dengan baik apabila dilakukan

perencanaan yang matang dan sesuai dengan permasalahan serta potensi wisata

yang ada.

Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak kekayaan potensi wisata, hal

tersebut dapat diketahui pada Tahun 2017 terdapat 615 daya tarik wisata dengan

rincian 209 wisata alam, 173 wisata budaya, 127 wisata buatan, 32 wisata minat

khusus, dan 74 lain – lain. Banyaknya potensi wisata belum dapat dimanfaatkan

secara optimal sehingga berpengaruh terhadap penerimaan sektor pariwisata yang

pada tahun 2017 mengalami penurunan. Dengan kondisi tersebut, maka

diperlukan usaha pengembangan pariwisata yang didasarkan pada potensi wisata

yang ada. Menurut jumlah daya tariknya, daya tarik wisata alam merupakan jenis

wisata dengan jumlah terbesar, oleh karenanya usaha pengembangan sektor

pariwisata di Provinsi Jawa Tengah dapat dilakukan dengan mengoptimalkan

pengelolaan pada daya tarik wisata alam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata alam di

Provinsi Jawa Tengah dan menentukan strategi pengembangannya dengan

metode analisis deskriptif, GIS, dan SWOT. Identifikasi potensi wisata alam

dilakukan dengan memperhatikan pada komponen daya tarik wisata, fasilitas,

aksesbilitas, dan akomodasi. Penentuan strategi pengembangan dilakukan dengan

Page 51: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

32

memperhatikan pada faktor internal dan eksternal daya tarik wisata alam di

Provinsi Jawa Tengah. Maka berikut disajikan kerangka penelitian :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

1. Faktor Eksternal

2. Faktor Internal

1. Daya Tarik Wisata

Alam

2. Fasilitas

3. Aksesbilitas

4. Akomodasi

Identifikasi Potensi Wisata

Alam

Penurunan pendapatan sektor pariwisata Jawa Tengah

Potensi daya tarik wisata alam di Jawa Tengah

Strategi Pengembangan

Potensi Wisata Alam

1. Diskriptif Kualitatif

2. GIS

Analisis SWOT

Identifikasi Potensi Wisata

Alam Jawa Tengah

Strategi Pengembangan

Potensi Wisata Alam

Pengembangan Potensi Wisata Alam di Jawa Tengah

Pariwisata Jawa Tengah

Page 52: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

202

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh kesimpulan pada

pengembangan daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

1. Hasil identifikasi potensi daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah

menurut ketersediaan pada komponen penunjang wisata (daya tarik wisata,

fasilitas, aksesbilitas, dan akomodasi) yang kemudian terbagi dalam empat

kategori meliputi :

a. Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

wisata dengan kategori sangat potensial dengan jumlah skor 76 – 100,

meliputi Kabupaten Banyumas (8 daya tarik wisata), Kabupaten

Boyolali (7 daya tarik wisata), Kabupaten Jepara (7 daya tarik wisata),

Kabupaten Karanganyar (6 daya tarik wisata), dan Kota Semarang (5

daya tarik wisata).

b. Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

wisata dengan kategori potensial dengan jumlah skor 51 – 75 meliputi

Kabupaten Cilacap (10 daya tarik wisata), Kabupaten Pekalongan (7

daya tarik wisata), Kabupaten Purworejo (7 daya tarik wisata),

Kabupaten Rembang (8 daya tarik wisata).

Page 53: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

203

c. Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

wisata dengan kategori kurang potensial dengan jumlah skor 26 – 50

yaitu Kabupaten Cilacap (5 daya tarik wisata).

d. Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

wisata dengan kategori tidak potensial dengan jumlah skor 0 - 25 yaitu

Kota Surakarta yang tidak memiliki daya tarik wisata alam.

2. Hasil faktor internal daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah sebesar

1,11 dan hasil faktor eksternal sebesar 0,56. Dengan hasil tersebut membuat

daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah berada pada Kuadran 1

Matrix Grand Strategy, dimana membutuhkan strategi secara agresif dengan

memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersama – sama. Strategi

yang dilakukan meliputi inovasi produk dan atraksi wisata, perbaikan

kualitas jalan menuju daya tarik wisata alam yang rusak, terjal, dan

dilengkapi dengan baliho, penunjuk jalan dan penerangan yang memadai

untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung.Kemudian dapat dilakukan

strategi dengan bekerjasama bersama Pemerintah melalui Dinas Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah untuk menjalin kerjasama dengan biro perjalanan

wisata dan usaha jasa pariwisata lainnya dalam meningkatkan kunjungan

wisatawan ke Jawa Tengah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah

diuraikan, maka dapat disusun saran sebagai berikut:

Page 54: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

204

1. Melengkapi dan merevitalisasi komponen penunjang wisata pada daerah yang

tergolong kurang potensial seperti menambah atraksi wisata berupa wahana

bermain;spot foto; gazebo; gardu pandang, menambah warung makan, tempat

penjualan souvenir, pengadaan event secara berkala, dan menambah

fasilitasuntuk penyandang disabilitas dan responsive gender. Untuk daerah

yang tidak potensial, yaitu Kota Surakarta dimana tidak memiliki kenampakan

alam yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata maka dapat dilakukan

pengembangan pada wisata jenis lain seperti wisata buatan, kuliner, dan

belanja guna mendukung sektor pariwisata pada daerah tersebut.

2. Menjalin kerjasama antar OPDmeliputi penambahan angkutan pariwisata,

perbaikan kondisi jalan dan rambu penunjuk menuju daya tarik wisata,

memasang baliho, serta meningkatkan kegiatan promosi dengan menggandeng

anggota Genpi;travelwriter; travelblogger; dan media cetak sehingga banyak

daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa Tengah yang semakin diketahui

keberadaannya. Selanjutnya, dilakukan kerjasama dengan masyarakat untuk

selalu menerapkan prinsip Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah,

ramah, dan kenangan)dalam menyambut wisatawan yang berkunjung, serta

bersama – sama dalam menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan daya

tarik wisata.Kemudian, juga melakukan kerjasama dengan biro perjalanan

wisata guna dari luar Provinsi Jawa Tengah dalam pembentukan paket wisata

sehingga dapat mengenalkan banyak daya tarik wisata alam di Provinsi Jawa

Tengah.

Page 55: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

205

DAFTAR PUSTAKA

Alaeddinoglu, F., & Can, S. A. (2017). Identification and Classification of Nature-

Based Tourism Resoruces: Western Lake Van Basin, Turkey. Procedia

Social and Behavioral Sciences, 198 - 207.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan. 5th ed. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Ary, D., Jacobs, C. L., Sorensen, C., & Razavieh, A. (2002). Introduction to

Research Education. Singapore: Wardsworth Cengage Learning.

Badan Pusat Statistik. (2019). Neraca Satelit Pariwisata Nasional (NESPARNAS).

Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2017). Provinsi Jawa Tengah

Dalam Angka . Jawa Tengah: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

Boers, B., & Cottrell, S. (2007). Sustainable Tourism Infrastructure Planning: A

GIS-Supported Approach. Tourism Geographies, 1-21.

Devy, H. A., & Soemanto, R. B. (2017). Pengembangan Obyek dan Daya Tarik

Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karanganyar.

Jurnnal Sosiologi DILEMA Volume 32 No.1.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Laporan Akhir Penyusunan Profil

Wisatawan Nusantara Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Laporan Akhir Profil Wisatawan

Mancanegara Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Neraca Satlit Pariwisata Daerah

Jawa Tengah.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Buku

Statistik Pariwisata Jawa Tengah Tahun 2017. Friedman, P., Wall-Reinius, S., & Grunden, A. (2012). The Nature of Nature in

Nature-based Tourism. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism,

289-309.

Page 56: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

206

Hakim, L., & Nakagoshi, N. (2008). Planning For Nature-Based Tourism in East

Java: Recent Status of Biodiversity, Conservation, and Its Implication For

Sustainable Tourism. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 155-

167.

Hidayati, R., Sudaryono, Wijono, D., & Prayitno, B. (2016). Tourism

Development of Historical Riverbanks in Jatinom Village. Procedia -

Sovial and Behavioral Sciences, 650-655.

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning: An Integrated and Sustainable

Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Kementrian Pariwisata. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata

Tahun 2017. Kementrian Pariwisata. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata

Tahun 2016.

Machmud, S., & Sidharta, I. (2014). Business Models For SMES In Bandung:

SWOT Analysis. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 8, 51 -

61.

Meizannur, & Wulandari, C. (2015). Analisis Pengembangan Obyek Wisata Alam

di Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sylva

Lestari, 51-62.

Muljadi, A. (2009). KEPARIWISATAAN dan PERJALANAN. In A. Muljadi,

KEPARIWISATAAN dan PERJALANAN (p. 9). Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Partono, B., & Rahman, M. K. (2016). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis

(SIG) Untuk Pemetaan Wisata Alam dan Budaya Sebagai Usaha

Perkembangan Kabupaten Sukoharjo. Simposium Nasional RAPI XV.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 Tntang Rencana

Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 -

2027.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 -

2025. Pradikta, A. (2013). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Waduk Gunungrowo

Indah Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Pati. Economics Development Analysis Journal, 246 - 256.

Page 57: IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA …lib.unnes.ac.id/35843/1/7111415024_Optimized.pdf · Berdasarkan analisis potensi, ditemukan bahwa daerah yang memiliki potensi

207

Prahasta, E. (2001). Konsep - Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.

Bandung: CV. Informatika.

Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT

Gramedia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahu 2015 - 2019.

Sammeng, A. M. (2001). Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka.

Spilanne, J. (1994). Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta: Lembaga Studi Realino.

Spillane, J. (1987). Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:

Kanisius.

Spindler, S. (2000). The Use of Qualitative Methods in Educational Research:

Two Perspective. Harvard Educational Review, 70 (1) 39-48.

Sugiyono, P. D. (2017). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualiatatif, dan

R&D. Bandung: ALFABETA .

Sujali. (1989). Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta: Fakultas

Geografi UGM.

Suwantoro, G. (1997). Dasar - Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10. Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan.

Wahab, S. (1996). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wahid, A. (2015). Strategi Pengembangan Wisata Nusa Tenggara Barat Menuju

Destinasi Utama Wisata Islami. Skripsi.

Wardoyo, M. W., & Bahtarudin. (2003). Kabijakan Pengembangan Pariwisata

(Studi Kasus Perumusan Kebijakan Desa Wisata di Desa Ketenger. Jurnal

Pembangunan Pedesaan Volume III No. 1, 39 - 47.

Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Sumber Website Intansi:

www.disporapar.jatengprov.go.id/diakses April 2019