Identifikasi Golongan Vitamin

8
IDENTIFIKASI GOLONGAN VITAMIN I. Tujuan Mengidentifikasi sampel dari golongan vitamin secara kualitatif II. Dasar teori Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat atau di sintesis dalam tubuh manusia dalam  jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan  pangan yang dikonsumsi. Vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi dan ikut mengatur pembentukan tulang. (poedjiadi, 2009 !ef is ie nsi di et atau fi si olo gi s dar i sa la h satu vi tamin menyebabkan sekumpulan gejala penyakit khas yang dapat diperbaiki dengan pemberian vitamin itu sendiri. "arena vitamin dibutuhkan pada diet manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, ma ka vi tamin di seb ut mi kr onut rie n. #st il ah ini di gunakan untuk membedaka nny a dar i mak ron utr ien seperti kar boh idrat. $ro tein dan lemak yang dibutuhkan pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusa n atau sedikitny a lusina n gram per hari. Makronut rien dibutuhk an dalam jumlah besar untuk menyediakan energi menghasilkan prekursor organik berbagai komponen tubuh dan untuk memberikan asam amino  bagi sintesa protein tubuh, s ebaliknya , vitamin diperlukan hanya dalam  jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia makronutrien yang secara bersama% sama kita sebut metabolisme. &eperti halnya en'im, bentuk aktif vitamin ha nya terd apat pa da ko nsentrasi yang rend ah di da lam jari ng an (ehninger, )9*2.

description

penting

Transcript of Identifikasi Golongan Vitamin

IDENTIFIKASI GOLONGAN VITAMIN

I. Tujuan

Mengidentifikasi sampel dari golongan vitamin secara kualitatif

II. Dasar teori

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat atau di sintesis dalam tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi dan ikut mengatur pembentukan tulang. (poedjiadi, 2009)Defisiensi diet atau fisiologis dari salah satu vitamin menyebabkan sekumpulan gejala penyakit khas yang dapat diperbaiki dengan pemberian vitamin itu sendiri. Karena vitamin dibutuhkan pada diet manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, maka vitamin disebut mikronutrien. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari makronutrien seperti karbohidrat. Protein dan lemak yang dibutuhkan pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusan atau sedikitnya lusinan gram per hari. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menyediakan energi menghasilkan prekursor organik berbagai komponen tubuh dan untuk memberikan asam amino bagi sintesa protein tubuh, sebaliknya , vitamin diperlukan hanya dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia makronutrien yang secara bersama-sama kita sebut metabolisme. Seperti halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi yang rendah di dalam jaringan (Lehninger, 1982).Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi kedalam dua kelompok yaitu:

a. Vitamin larut air

Terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologis yang sangat berbeda yang di golongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama antara lain dari ragi dan hati. Vitamin larut air berperan sebagai kofaktor untuk enzim tertentu.Vitamin larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi.b. Vitamin larut lemak

Terdiri dari vitamin A,D,E dan K. Vitamin-vitamin ini terutama disimpan dalam hati, selain itu metabolismenya sangat lambat. Vitamin larut lemak dapat disimpan dalam jumlah banyak, selain itu vitamin ini mempunyai sifat yang lebih menyerupai hormon.(Amir Syarif dan Sunaryo,2007)III. Alat dan Bahan a. Alat

Tabung reaksi

Rak tabung

Kertas saring

PipetCorong

Batang pengaduk

Spiritus

Kassa

Kaki tiga

Gelas kimiab. BahanAgNO3

NaOH

NesslerFeCl3IV. Prosedur

V. Hasil pengamatan

No sampelPerlakuan Hasil

Sampel 33Uji pendahuluana. Organoleptis

Bentuk : kristal

Warna : sedikit kusamBau : Tidak bebau

Rasa : masam

b. Kelarutan

Larut dalam air

Di filtrasi, kemudian filtrat di tambahkan pereaksi.

Uji penegasan

Filtrat + AgNO3Filtrat + FeCl3

Filtrat + NaOH dipanaskanFiltrat + nessler endapan abu-abuwarna FeCl3 hilang

bening

larutan abu-abu kehitaman

Sampel 58Uji pendahuluan

a. Organoleptis

Bentuk : larutan

Warna : agak keruhBau : Tidak bebau

Rasa : tidak berasab. Kelarutan

Larut dalam air

Di filtrasi, kemudian filtrat di tambahkan pereaksi.

Uji penegasan

Filtrat + AgNO3

Filtrat + FeCl3

Filtrat + NaOH dipanaskan

Filtrat + nesslerMerah rosa lemah

Larutan kuning

Larutan abu

VI. Pembahasan

Pada praktikum ini melakukan identifikasi golongan vitamin, seperti praktikum sebelumnya sampel yang diberikan terlebih dahulu di isolasi dari matriksnya. Isolasi analit dari matriks dilakukan dengan cara filtrasi karena ketika dilarutkan hanya sebagian kecil partikel yang tidak larut sehingga isolasi dengan cara filtrasi ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan dekantasi.Sampel no 33 adalah vitamin C (asam askorbat), vitamin ini dapat larut dalam air dan akan sangat mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Struktur dari vitamin C dapat dilihat pada gambar berikut :

Ketika dilakukan uji penegasan, dengan penambahan pereaksi AgNO3 menghasilkan larutan abu kehitaman yang lama-lama mengendap. Hal tersebut terjadi karena adanya reaksi oksidasi, sebab vitamin C merupakan reduktor kuat sehingga ketika di reaksikan dengan Ag yang merupakan logam, Ag dapat dengan cepat teroksidasi. Kemudian ketika filtrat di tambahkan FeCl3 warna FeCl3 menghilang, hal ini disebabkan karena ion feri direduksi menjadi ion fero.Dari hasil diatas membuktikan vitamin C merupakan reduktor kuat. Asam askorbat ini bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat, seperti dibawah ini :

Sampel no 58 adalah vitamin B1 (Thiamin), thiamin dapat larut dalam air dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Struktur kimia dari garamnya adalah sebagai berikut :

Ketika dilakukan uji penegasan dengan menambahkan NaOH yang kemudian dipanaskan menghasilkan warna kuning, hal tersebut membuktikan bahwa sampel memang vitamin B1 (thiamin), karena Vitamin B1 ketika ditambahkan dengan alkali akan menyebabkan kerusakan pada thiamin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning. Dapat dilihat dari reaksinya, sebagai berikut :

VII. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :1. Sampel no 33 adalah vit C2. Sampel no 58 adalah vit B1Sampel

Bau

Rasa

Organoleptis

Bentuk/warna

Uji pendahuluan

Kelarutan

Pel.org

Basa

Asam

Air

Filtrasi

Filtrat

AgNO3

NaOH (dipanaskan)

Uji penegasan

FeCl3

Nessler