Identifikasi Golongan Vitamin
-
Upload
widya-erie -
Category
Documents
-
view
1.158 -
download
69
description
Transcript of Identifikasi Golongan Vitamin
IDENTIFIKASI GOLONGAN VITAMIN
I. Tujuan
Mengidentifikasi sampel dari golongan vitamin secara kualitatif
II. Dasar teori
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat atau di sintesis dalam tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi dan ikut mengatur pembentukan tulang. (poedjiadi, 2009)Defisiensi diet atau fisiologis dari salah satu vitamin menyebabkan sekumpulan gejala penyakit khas yang dapat diperbaiki dengan pemberian vitamin itu sendiri. Karena vitamin dibutuhkan pada diet manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, maka vitamin disebut mikronutrien. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari makronutrien seperti karbohidrat. Protein dan lemak yang dibutuhkan pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusan atau sedikitnya lusinan gram per hari. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menyediakan energi menghasilkan prekursor organik berbagai komponen tubuh dan untuk memberikan asam amino bagi sintesa protein tubuh, sebaliknya , vitamin diperlukan hanya dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia makronutrien yang secara bersama-sama kita sebut metabolisme. Seperti halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi yang rendah di dalam jaringan (Lehninger, 1982).Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
a. Vitamin larut air
Terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologis yang sangat berbeda yang di golongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama antara lain dari ragi dan hati. Vitamin larut air berperan sebagai kofaktor untuk enzim tertentu.Vitamin larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi.b. Vitamin larut lemak
Terdiri dari vitamin A,D,E dan K. Vitamin-vitamin ini terutama disimpan dalam hati, selain itu metabolismenya sangat lambat. Vitamin larut lemak dapat disimpan dalam jumlah banyak, selain itu vitamin ini mempunyai sifat yang lebih menyerupai hormon.(Amir Syarif dan Sunaryo,2007)III. Alat dan Bahan a. Alat
Tabung reaksi
Rak tabung
Kertas saring
PipetCorong
Batang pengaduk
Spiritus
Kassa
Kaki tiga
Gelas kimiab. BahanAgNO3
NaOH
NesslerFeCl3IV. Prosedur
V. Hasil pengamatan
No sampelPerlakuan Hasil
Sampel 33Uji pendahuluana. Organoleptis
Bentuk : kristal
Warna : sedikit kusamBau : Tidak bebau
Rasa : masam
b. Kelarutan
Larut dalam air
Di filtrasi, kemudian filtrat di tambahkan pereaksi.
Uji penegasan
Filtrat + AgNO3Filtrat + FeCl3
Filtrat + NaOH dipanaskanFiltrat + nessler endapan abu-abuwarna FeCl3 hilang
bening
larutan abu-abu kehitaman
Sampel 58Uji pendahuluan
a. Organoleptis
Bentuk : larutan
Warna : agak keruhBau : Tidak bebau
Rasa : tidak berasab. Kelarutan
Larut dalam air
Di filtrasi, kemudian filtrat di tambahkan pereaksi.
Uji penegasan
Filtrat + AgNO3
Filtrat + FeCl3
Filtrat + NaOH dipanaskan
Filtrat + nesslerMerah rosa lemah
Larutan kuning
Larutan abu
VI. Pembahasan
Pada praktikum ini melakukan identifikasi golongan vitamin, seperti praktikum sebelumnya sampel yang diberikan terlebih dahulu di isolasi dari matriksnya. Isolasi analit dari matriks dilakukan dengan cara filtrasi karena ketika dilarutkan hanya sebagian kecil partikel yang tidak larut sehingga isolasi dengan cara filtrasi ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan dekantasi.Sampel no 33 adalah vitamin C (asam askorbat), vitamin ini dapat larut dalam air dan akan sangat mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Struktur dari vitamin C dapat dilihat pada gambar berikut :
Ketika dilakukan uji penegasan, dengan penambahan pereaksi AgNO3 menghasilkan larutan abu kehitaman yang lama-lama mengendap. Hal tersebut terjadi karena adanya reaksi oksidasi, sebab vitamin C merupakan reduktor kuat sehingga ketika di reaksikan dengan Ag yang merupakan logam, Ag dapat dengan cepat teroksidasi. Kemudian ketika filtrat di tambahkan FeCl3 warna FeCl3 menghilang, hal ini disebabkan karena ion feri direduksi menjadi ion fero.Dari hasil diatas membuktikan vitamin C merupakan reduktor kuat. Asam askorbat ini bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat, seperti dibawah ini :
Sampel no 58 adalah vitamin B1 (Thiamin), thiamin dapat larut dalam air dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Struktur kimia dari garamnya adalah sebagai berikut :
Ketika dilakukan uji penegasan dengan menambahkan NaOH yang kemudian dipanaskan menghasilkan warna kuning, hal tersebut membuktikan bahwa sampel memang vitamin B1 (thiamin), karena Vitamin B1 ketika ditambahkan dengan alkali akan menyebabkan kerusakan pada thiamin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning. Dapat dilihat dari reaksinya, sebagai berikut :
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :1. Sampel no 33 adalah vit C2. Sampel no 58 adalah vit B1Sampel
Bau
Rasa
Organoleptis
Bentuk/warna
Uji pendahuluan
Kelarutan
Pel.org
Basa
Asam
Air
Filtrasi
Filtrat
AgNO3
NaOH (dipanaskan)
Uji penegasan
FeCl3
Nessler