IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

25

Transcript of IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Page 1: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 2: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIKBUAH-BUAHAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN INTEGRASI

PERTANIAN DAN PARIWISATA DI BALI

Rai, I N*., G. Wijana*, I P. Sudana**, I W. Wiraatmaja*, dan C. G. A Semarajaya*

*) Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar, Bali**) Program Studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar, Bali

Alamat Korespondensi/E-mail:[email protected]

Abstrak

Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali memunculkan masalah baru yaitu semakinterdesaknya sektor pertanian. Untuk menghindari semakin tidak seimbangnya perkembanganpariwisata dan pertanian dikembangkanlah model pembangunan pertanian terintegrasi denganpariwisata. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi dan telaah pemanfaatan sumberdaya genetik buah-buahan lokal untuk meningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata diBali. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2015 diseluruh kabupaten/kotadi Bali, menggunakan metode eksplorasi dan survey untuk mengidentifikasi jenis-jenissumberdaya genetik buah-buahan lokal, lokasi persebarannya, dan penggunaannya untukkegiatan pariwisata. Batasan/definisi buah lokal dalam penelitian ini adalah sesuai denganbunyi Pasal 1 Ayat 6 Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan BuahLokal, bahwa buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan,dibudidayakan, dan tumbuh di Bali. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi lebih dari 40jenis dan 150 sub-jenis buah-buahan lokal, baik yang dibudidayakan secara komersialmaupun yang tidak/belum dibudidayakan dan buah-buahan langka. Lokasi tumbuhnyasebagian besar tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali seperti jeruk Bali, salak,pisang, wani, mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi banyak pula yanghanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu seperti strowberi, kawista,jeruk Kintamani, anggur, leci, dan badung. Ketersediaan produksi buah-buahan lokal tersebutumumnya masih bersifat musiman, dengan musim panen dominan dari bulan Desembersampai Maret, kecuali buah-buahan tertentu seperti strowberi, jambu biji, pisang, papaya, dannangka, baik karena sifat tanamannya sendiri yang berbuah tidak mengenal musim maupunkarena telah diterapkannya teknologi produksi di luar musim. Produksi buah-buahan lokalBali dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor, perdagangan antar pulau, konsumsi lokal,memenuhi keperluan ritual adat dan budaya dan pasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatanpariwisata masih relatif kecil, yaitu dalam bentuk: (1) hasil buah untuk konsumsi segar (freshfruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, dan manggis; (2) hasil buah untuk bahanjuice (markisa, mangga, melon, strowberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak,anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untuk massage/Spa (jeruk lemon, nenas,alpokat, papaya, strowberi, belimbing wuluh); dan (5) kebun buah-buahan untuk agrowisata(strowberi, salak, jeruk, dan manggis). Berdasarkan hasil penelitian ini perlu ada upaya nyatameningkatkan pemanfaatan buah-buahan lokal untuk kegiatan pariwisata agar kesejahteraanmasyarakat petani di Bali semakin meningkat.

Kata kunci: sumber daya genetik, buah lokal, integrasi, pertanian, pariwisata

Page 3: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

ii

IDENTIFICATION AND USAGE OF GENETIC RESOURCES OFLOCAL FRUITS TO IMPROVE AGRICULTURAL AND TOURISM

INTEGRATION IN BALI

Rai, I N*., G. Wijana*, I P. Sudana**, I W. Wiraatmaja*, and C. G. A Semarajaya*

Agroecotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, Udayana University, Denpasar, BaliTravel Industry Study Program, Faculty of Tourism, Udayana University, Denpasar, Bali

Abstract

The rapid growth of tourism in Bali raises new issues i.e. the decline of the agriculturalsector. To avoid further unbalance the development of tourism and agriculture is bydeveloping integration of agricultural and tourism model. The objective of this study was toidentification and usage of genetic resources of local fruits to improve agricultural andtourism integration in Bali. The research was conducted from January to June 2015throughout regency in Bali, using exploration and surveys method to identify the types ofgenetic resources of local fruits, locations spreading, and its use for tourism activities.Definition of local fruit in this study was in accordance of Article 1 Paragraph 6 BaliProvincial Regulation No. 3 of 2013 regarding the Protection of Local Fruits, that the localfruit is all kinds of fruits developed, cultivated and grown in Bali. The results showed that canbe identified more than 40 species and 150 sub-types of local fruits; either commerciallycultivated or not cultivated and rare fruits. Location growth of those fruits mostly scattered inalmost all of regencies in Bali such as pamelo, snake fruit, banana, wani, mango, mangosteen,durian, guava, and jackfruit, but many of them was cultivated or grow at a specific locationsuch as strawberry, kawista, orange of Kintamani, grape, lychee, and badung. Availability ofthe fruits were generally still seasonally, the harvest season dominant from December toMarch, except for certain fruits such as strawberry, guava, banana, papaya, and jackfruitavailable all year. Local fruits were for commodity exports, local consumption, material fortraditional rituals and culture and for tourism market. Utilization of local fruit for tourism wasstill low, namely for fresh fruit consumption (snake fruit, wani, banana, mango, orange andmangosteen), for juice (passion fruit, mango, melon, strawberry, wani); raw material for wine(snake fruit, grape), raw material for massage/Spa (lemon, pineapple, avocado, papaya,strawberry, star fruit), and for agrotourism object (strawberry, snake fruit, orange andmangosteen). Based on the results of this study suggested there are efforts to increase theutilization of local fruits for tourism activities so that the welfare of the farming community inBali is increasing.

Kata kunci: genetic resources, local fruit, integration, agriculture, tourism

Page 4: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIKBUAH-BUAHAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN INTEGRASI

PERTANIAN DAN PARIWISATA DI BALI

Oleh:Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.

Dr. Ir. I Gede Wijana, M.S.Ir. I Wayan Wiraatmaja, M.P.Ir. C. G. A. Semarajaya, M.S.

Makalah disampaikan pada “SENASTEK” LPPM Univ. Udayana,pada 29-30 Oktober 2015, di Hotel Patrajasa, Kuta, Bali.

Page 5: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Pesatnya perkembangan pariwisata di Balimemunculkan masalah baru semakin terdesaknyasektor pertanian.

Perlu dikembangkan model pembangunan pertanianterintegrasi dengan pariwisata menghindari semakintidak seimbangnya perkembangan pariwisata danpertanian.

Tujuan penelitian: mengidentifikasi dan menelaahpemanfaatan sumber daya genetik buah-buahan lokal untukmeningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata di Bali.

PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan pariwisata di Balimemunculkan masalah baru semakin terdesaknyasektor pertanian.

Perlu dikembangkan model pembangunan pertanianterintegrasi dengan pariwisata menghindari semakintidak seimbangnya perkembangan pariwisata danpertanian.

Tujuan penelitian: mengidentifikasi dan menelaahpemanfaatan sumber daya genetik buah-buahan lokal untukmeningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata di Bali.

Page 6: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampaiAgustus 2015 diseluruh kabupaten/kota di Bali.

Metode eksplorasi, survey dan identifikasi jenis-jenis sumberdaya genetik buah-buahan lokal, lokasipersebarannya, dan penggunaannya.

Batasan/definisi buah lokal sesuai Pasal 1 Ayat 6Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013 tentangPerlindungan Buah Lokal buah lokal adalah semuajenis buah-buahan yang dikembangkan, dibudidayakan,dan tumbuh di Bali.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampaiAgustus 2015 diseluruh kabupaten/kota di Bali.

Metode eksplorasi, survey dan identifikasi jenis-jenis sumberdaya genetik buah-buahan lokal, lokasipersebarannya, dan penggunaannya.

Batasan/definisi buah lokal sesuai Pasal 1 Ayat 6Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013 tentangPerlindungan Buah Lokal buah lokal adalah semuajenis buah-buahan yang dikembangkan, dibudidayakan,dan tumbuh di Bali.

Page 7: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Teridentifikasi sejumlah 41 jenis buah lokal dan 150 sub-jenis,baik yang dibudidayakan secara komersial maupun yang tidak/belumdibudidayakan/liar dan buah-buahan langka.

Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruhkabupaten/kota di Bali seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani,mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi banyak pulayang hanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentuseperti strowberi, kawista, jeruk Kintamani, anggur, leci, dan badung.

Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman,dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret,kecuali buah-buahan tertentu seperti strowberi, jambu biji, pisang,papaya, dan nangka, ketersediaannya tidak mengenal musim.

HASIL DAN PEMBAHASAN Teridentifikasi sejumlah 41 jenis buah lokal dan 150 sub-jenis,

baik yang dibudidayakan secara komersial maupun yang tidak/belumdibudidayakan/liar dan buah-buahan langka.

Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruhkabupaten/kota di Bali seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani,mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi banyak pulayang hanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentuseperti strowberi, kawista, jeruk Kintamani, anggur, leci, dan badung.

Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman,dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret,kecuali buah-buahan tertentu seperti strowberi, jambu biji, pisang,papaya, dan nangka, ketersediaannya tidak mengenal musim.

Page 8: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali: konsumsi lokal,perdagangan antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritualadat dan budaya dan pasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif kecil,

yaitu dalam bentuk: (1) hasil buah untuk konsumsi segar(fresh fruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, danmanggis; (2) hasil buah untuk bahan juice (markisa, mangga,melon, strowberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak,anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untukmassage/Spa (jeruk lemon, nenas, alpokat, papaya, strowberi,belimbing wuluh); dan (5) kebun buah-buahan untuk agrowisata(strowberi, salak, jeruk, dan manggis).

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali: konsumsi lokal,

perdagangan antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritualadat dan budaya dan pasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif kecil,

yaitu dalam bentuk: (1) hasil buah untuk konsumsi segar(fresh fruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, danmanggis; (2) hasil buah untuk bahan juice (markisa, mangga,melon, strowberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak,anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untukmassage/Spa (jeruk lemon, nenas, alpokat, papaya, strowberi,belimbing wuluh); dan (5) kebun buah-buahan untuk agrowisata(strowberi, salak, jeruk, dan manggis).

Page 9: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Jenis-jenis Sumberdaya Genetik buah-buahan lokal Bali yangditemukan dan pemanfaatannya

No. Nama Buah Jumlah SubJenis

Pemanfaatan* Keterangan**A B C D E F G H

1 Anggur (vitis vinivera L) 2 √ √ √ √ √2 Avokad/Apokat (Persea Americana mill) 3 √ √ √ √3 Belimbing (Averrhoa carambola L) 2 √ √ √ √4 Bidara/Bekul (Zyzyphus jujuba) 2 √ √ √5 Buni/Boni (Antidesma bunius) 2 √ √ √6 Ceremai/Cereme (Phyllantus acidus (L) Skeels) 1 √ √ √7 Delima/Dlemo (Punica granatum L.) 3 √ √ √8 Dewandaru/Buah Dewa (Eugenia uniflora L.) 1 √ √ √8 Dewandaru/Buah Dewa (Eugenia uniflora L.) 1 √ √ √9 Duku/Ceroring (Lancium domesticum Corr) 2 √ √ √ √ √

10 Durian/Duren (Durio zibhetinus Murr) 4 √ √ √ √ √11 Gowok/Kaliasem (Syzygium polycephalum Mig.) 1 √ √ √12 Jamblang/Juwet (Eugenia cumini merr) 2 √ √ √ √13 Jambu Air/Nyamber (Syzygium aqueum Merr) 2 √ √ √ √14 Jambu Biji/Sotong (Psidium guajava L.) 9 √ √ √ √15 Jambu Bol/Nyambu rata (Syzygium malaccensis L.) 2 √ √16 Jeruk/Juuk (Citrus sp) 7 √ √ √ √ √17 Jeruk Besar/Jeruti (Citrus grandis (L) Osbeck) 3 √ √ √ √ √18 Kawista/Kwista (Feronia acidissima (L) 2 √ √ √ √19 Kecapi/Sentul (Sandoricum koetjape Merr) 1 √ √ √ √20 Kedondong (Spondias pinnata) 2 √ √21 Kesemek (Diospyros kaki L F) 1 √ √

Page 10: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

No. Nama BuahJumlah Sub

JenisPemanfaatan* Keterangan**

A B C D E F G H22 Lechi/Lici (Litchi chinensis Sonn) 1 √ √ √ √23 Mangga/Poh (Mangifera sp) 9 √ √ √ √ √ √*24 Manggis (Garcinia mangostana L) 1 √ √ √ √ √ √25 Markisa (Passiflora edulis) 3 √ √ √ √*26 Melon (Cucumis melo) 3 √ √ √27 Menteng/Kepundung (Baccaurea recemosa) 1 √ √ √ √28 Mundu/Badung (Garcinia dulcis (Roxb) kurz) 1 √ √ √ √29 Nangka/Nangke (Artocarpus heterophyllus Lamk.) 2 √ √ √ √30 Nenas/Manas (Ananas commosus (L) Merr) 2 √ √ √ √31 Pepaya/Gedang (Carica papaya L) 5 √ √ √ √32 Pisang/Biu (Musa sp) 23 √ √ √ √ √*31 Pepaya/Gedang (Carica papaya L)32 Pisang/Biu (Musa sp) 23 √ √ √ √ √*33 Rambutan (Nephelium lappacceum L) 5 √ √ √ √34 Salak (Salaca edulis Reinw) 7 √ √ √ √ √ √ √*35 Sawo/Sabo (Manilkara achras Mill.) 3 √ √ √ √36 Semangka/Semangke (Citrullus lanatus Thunb.) 2 √ √ √37 Sirsak/Srikaya Jawa (Annoma muricata L) 1 √ √ √38 Srikaya/Silik (Annona squamosa) 2 √ √ √39 Stroberi (Fragaria sp) 1 √ √ √40 Terong Belanda/Tuung Belada (Solanum betaceum) 1 √ √41 Wani (Mangifera caesia Jack) 22 √ √ √ √ √ √

Pemanfaatan*: A = konsumsi lokal, B = Perdagangan antar pulau, C = Ekspor, D = Ritual Adat dan Budaya, E = pariwisataKeterangan**: F = dibudidayakan, G = liar, H = langka (√*= ada sub jenis dalam jenis tersebut yang tergolong langka)

Page 11: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Jenis-jenis tanaman buah-buahan lokal yang digunakan untuk kegiatanritual adat dan keagamaan di Bali

Page 12: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 13: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 14: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Sebaran dan Petan Geografis Sumberdaya Genetik Buah-Buahan Lokal

Page 15: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Sebaran dan Petan Geografis Sumberdaya Genetik Buah-Buahan Lokal

Page 16: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Sebaran dan Petan Geografis Sumberdaya Genetik Buah-Buahan Lokal

Page 17: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 18: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 19: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 20: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
Page 21: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Komoditas buah unggulan di masing-masing Kabupaten di Bali

Page 22: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Komoditas buah unggulan di masing-masing Kabupaten di Bali

Nama Buah Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng

Alpukat 0,03 0,73 2,11** 2,66** 2,81** 0,60 0,81 1,80**

Mangga 0,90 0,38 0,50 0,64 2,73** 0,08 1,35** 3,23**

Rambutan 0,59 1,80** 0,27 1,12** 0,87 0,04 0,23 4,66**

Nangka 0,09 0,68 4,69** 0,71 0,63 0,44 2,15** 0,55Jeruk 0,03 0,06 0,67 1,39** 0,05 1,71** 0,01 0,16Durian 0,21 7,29** 3,04 2,29** 1,95** 0,22 0,76 1,49**

Jambu Biji 0,25 0,96 1,69** 4,88** 4,85** 0,36 5,02** 0,55Jambu Biji 0,25 0,96 1,69** 4,88** 4,85** 0,36 5,02** 0,55Semangka 7,09** 2,24** 2,79** 1,57** 0,08 0,00 0,02 0,16Melon 6,53** 0,00 0,16 3,58** 0,00 0,00 0,24 0,74Sawo 0,54 2,34** 0,63 0,70 3,64** 0,04 2,60** 1,42**

Pepaya 0,38 1,62** 1,07** 2,88** 2,82** 0,72 1,43** 0,77Pisang 1,73** 1,41** 0,77 0,79 1,40** 1,30** 0,50 0,82Nenas 2,81** 0,96 0,95 0,80 3,31** 0,74 1,80** 0,13Salak 0,01 0,29 0,03 0,06 0,07 0,22 5,97** 0,05Anggur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,06**

Keterangan: tanda ** menunjukkan komoditas unggulan dengan nilai LQ > 1,0

Page 23: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Kalender musim panen buah di Provinsi BaliJenis Tanaman Bulan panen/ketersediaan buah

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Juli Ags Sep Okt Nop DesAlpukat * *** *** *** *** * * * * * * *Anggur *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Belimbing *** *** *** *** *** *** *** *** * * * *Duku *** *** *** *** * *Durian *** *** *** * * * * *** ***Jambu air *** *** *** *** * * * *** *** *** *** ***Jambu biji *** *** *** *** *** *** * * * *** *** ***Papaya *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Pisang *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Nenas *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Nangka * * *** *** *** *** *** *** *** *** * *Nangka * * *** *** *** *** *** *** *** *** * *Jeruk *** *** *** * * * *** *** *** * * *Jeruk Bali *** *** *** * * * * * * *** *** ***Leci *** *** *** * *Mangga *** *** *** * * * * *** *** *** *** ***Manggis *** *** *** * * *Markisa *** *** *** * * * * * * * *** ***Rambutan *** *** *** * * * * ***Salak *** *** *** * * * * * * * *** ***Semangka *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Srikaya *** *** *** * * *Stroberi *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***Sawo *** *** *** *** * * * *** *** *** *** ***Wani *** *** *** * *Terung Tamarila *** *** *** * * * * * * * *** ***

Page 24: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Teridentifikasi sejumlah 41 jenis dan 150 sub-jenis SDG Buah-Buahan Lokal di bali Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh

kabupaten/kota di Bali, tetapi banyak pula yang hanya dibudidayakanatau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu. Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman,

dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret. Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali: konsumsi lokal, perdagangan

antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritual adat dan budaya danpasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif terbatas

KESIMPULAN

Teridentifikasi sejumlah 41 jenis dan 150 sub-jenis SDG Buah-Buahan Lokal di bali Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh

kabupaten/kota di Bali, tetapi banyak pula yang hanya dibudidayakanatau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu. Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman,

dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret. Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali: konsumsi lokal, perdagangan

antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritual adat dan budaya danpasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif terbatas

Page 25: IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK

Perlu ada upaya nyata meningkatkan pemanfaatanbuah-buahan lokal untuk kegiatan pariwisata agarkesejahteraan masyarakat petani di Bali semakinmeningkat.

SARAN

Perlu ada upaya nyata meningkatkan pemanfaatanbuah-buahan lokal untuk kegiatan pariwisata agarkesejahteraan masyarakat petani di Bali semakinmeningkat.