ide awal

8
RENCANA JUDUL PROPOSAL TESIS Judul Pelaksanaan Unit Produksi Sekolah (Ups) Dalam Mengembangkan Mindset Entrepreneurship Siswa Smk Teknik Bangunan Se-Kota Pasuruan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuru an (SMK) merupakan sekolah yang mempersiapkan para peserta didik untuk terjun langsung di lapangan pekerjaan dengan masing-masing keahlian dan keterampilan pada suatu bidang tertentu. SMK sebagai salah satu model lembaga pendidikan pada dasarnya mempunyai beberapa tujuan yaitu: (1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; (2) menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri; (3) menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun

description

asdf

Transcript of ide awal

RENCANA JUDUL PROPOSAL TESISJudulPelaksanaan Unit Produksi Sekolah (Ups) Dalam Mengembangkan Mindset Entrepreneurship Siswa Smk Teknik Bangunan Se-Kota PasuruanPendekatan PenelitianPendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif.Latar Belakang MasalahSekolah menengah kejuru an (SMK) merupakan sekolah yang mempersiapkan para peserta didik untuk terjun langsung di lapangan pekerjaan dengan masing-masing keahlian dan keterampilan pada suatu bidang tertentu. SMK sebagai salah satu model lembaga pendidikan pada dasarnya mempunyai beberapa tujuan yaitu: (1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; (2) menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri; (3) menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada masa yang akan datang, dan (4) menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptifdan kreatif.

Praktik yang dilaksanakan di sekolah terdapat dua macam yaitu praktik di bengkel dan pada unit produksi sekolah (UPS). Unit produksi sekolah adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah bersifat bisnis dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan kemampuan dan dikelola secara profesional (Depdikbud, 1997). Pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekolah dan memberikan suatu pengalaman dalam pendidikan berwirausaha. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit membuat para lulusan harus bersaing ketat untuk memperebutkan posisi atau jabatan yang diinginkan, bukan tidak mungkin jika keahlian atau kemampuan para lulusan dapat dikembangkan sendiri dengan berwirausaha atau membuka lapangan pekerjaan. Membentuk siswa menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah, pola pikir atau mindset entrepreneurship harus menjadi pondasi terlebih dahulu. Pegembangan mindset entrepreneurship menjadi pedoman utama dalam pembentuka jiwa atau karakter menjadi wirausahawan dan tidak bisa diperoleh hanya dari pembelajaran teori atau praktek yang dilaksanakan di jam pelajaran.

UPS di masing-masing sekolah akan memberikan suatu pengalaman bagi siswa untuk membentuk pola pikir mereka sebagai entrepreneurship. Unit produksi sekolah (UPS) yang terdapat di masing-masing sekolah se-Kota Pasuruan memiliki sistem dan pola yang berbeda-beda. SMK dengan bidang studi bangunan memiliki potensi yang sangat besar jika hasil dari proses jasa/ produksi tidak di manfaatkan dengan baik. Kontruksi atau kriya kayu yang terdapat pada bidang studi bangunan di masing-masing SMK seharusnya dapat dikembangkan tidak hanya sebagai mata pelajaran bidang keahlian, tetapi juga dapat menghasilkan nilai ekonomis, mengingat Pasuruan sebagai industri mebel terbaik di Jawa Timur. Kemampuan siswa dalam membuat ataupun mengolah jasa/ produk terutama pada keahlian konstruksi atau kriya kayu sebaiknya diberikan wadah bagi mereka untuk mengembangkannya. Unit produksi sekolah (UPS) tidak hanya sebagai wadah untuk jual beli jasa/ produk saja, tetapi harus bisa mengembangkan suatu pola pikir berwirausaha atau mindset entrepreneurship.

Pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) seperti apa agar mempunyai harapan dalam mengembangkan mindset entrepreneurship siswa SMK Teknik Bangunan. Dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, didapat informasi bahwa ada dua SMK bangunan yang ada di Kota Pasuruan yang melaksanakan unit produksi sekolah (UPS). Terkait dengan hal ini peneliti ingin melihat fakta yang ada di lapangan dengan mengamati langsung fenomena-fenomena yang terjadi di dalam pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) di SMK Teknik Bangunan se-Kota Pasuruan.

Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) di masing-masing SMK Teknik Bangunan Se-Kota Pasuruan.2. Menjelaskan pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) SMK Teknik Bangunan Se-Kota Pasuruan dala mengembangkan mindset entrepreneurship siswa.Definisi Operasional

1. Unit Produksi Sekolah (UPS) adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan/ program, guru, dan siswa) dengan memberdayakan sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional2. Entrepreneurship merupakan kemampuan dan kemauan nyata seorang individu, yang berasal dari diri mereka sendiri, dalam tim di dalam maupun luar organisasi yang ada, untuk menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru.3. Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja kelas menengah dalam memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional.Kajian PustakaA.Unit Produksi Sekolah

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2005) manyatakan bahwa fungsi SMK adalah: (1) sebagai trainning center/BLK daerah; (2) sebagai testing center; (3) sebagai teaching factory; (4) sebagai outlet layanan penempatan lulusan dan tenaga kerja; dan (5) sebagai pusat bisnis dan pengembangan waralaba bagi masyarakat. Salah satu usaha untuk mencapai fungsi SMK tersebut yaitu dengan mendirikan unit produksi yang berfungsi: (a) menjadi pusat pelatihan keterampilan dan wirausaha; (b) sebagai industri untuk menghasilkan produk atau jasa; dan (c) penghasil tenaga kerja terampil. Secara umum unit produksi/jasa merupakan suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan/ program, guru, dan siswa) dengan memberdayakan sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional. Dengan kata lain unit produksi merupakan suatu aktivitas bisnis yang dilakukan secara berkesinambungan dalam mengelola sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang mendatangkan keuntungan. Pengertian tersebut pada dasarnya berakar pada pengertian budaya industri dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja melalui perwujudan etos kerja. Di samping memperoleh pembinaan keterampilan kejuruan selama melaksanakan aktivitas di unit produksi, siswa memperoleh pembinaan di bidang pengelolaan unit usaha yang bersifat bisnis. B. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara substansi merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja kelas menengah dalam memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional. Peraturan Pemerintah Republik Indodesia No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 76 menyatakan tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Undang-undang pendidikan No. 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (UU Sistem Pendidikan Nasional, 2003). C. Mindset Entrepreneurship

Entrepreneurship bahasa inggris sendiri didefinisikan sebagai the art or science of innovation and risk-taking for profit in business, atau dapat diartikan sebagai suatu seni atau ilmu tentang inovasi dan pengambilan keputusan untuk meraih keuntungan dalam bisnis. Menurut Sukardi (2003) ada sembilan karakteristik tingkah laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan dalam penelitian terhadap wirausaha di seluruh dunia, diantaranya sifat instrumental, sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul, sifat kerja keras, sifat keyakinan diri, sifat pengambilan risiko, sifat swa-kendali, sifat inovatif, dan sifat kemandirian. Pengalaman yang diperoleh di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga munculah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja. Definisi mindset enterpreneurship adalah kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2). Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. Namun penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat salah, hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman dan cocok menggunakan mindset seperti apa.