ICT Kominfo Teknologi Informasi untuk Kesehatan

8/16/2019 ICT Kominfo Teknologi Informasi untuk Kesehatan

1/50

TEKNOLOGI INFORMASIuntuk KESEHATAN SEBAGAI KOMUNIKASI

INFORMASI EFEKTIF BAGI DAERAH

Oleh:Dr. Sofyan A. Djalil, SH. MA. MALDMenteri Komunikasi dan Informatika

Disampaikan pada acara Simposium Nasional “Membangun Era Informasi melalui Sistem Rekam Elektronik (RKE) dalam

Manajemen Informasi Kesehatan di Indonesia”

Ditjen Pelayanan Medik – Departemen KesehatanJakarta, 23 Agustus 2005

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


2/50

Content of Presentation :

I. KOMINFOVisi, Misi, Tujuan, Policy Framework, WSIS, Millenium

Development Goal, MII, Rekomendasi/Action Plant (slide 3 s/d 13)

II. TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN SEBAGAIKOMUNIKASI INFORMASI (slide 14 s/d 22)

III. E-HEALTH & TELEMEDICINE (slide 23 s/d 38)

IV. TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK/ICT) DIINDONESIA (slide 36 s/d 41)


3/50

II

DEPARTEMEN

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

I


4/50

VISI KOMINFO :

Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera

melalui penyelenggaraan komunikasi daninformatika yang efektif dan efisien dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia


5/50

MISI KOMINFO (1)

1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan

potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbasis

informasi.

2. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan

informatika untuk memperluas aksesibili tas masyarakat terhadap

informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi.

3. Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri

aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah

layanan dan industri aplikasi.

4. Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangkamenciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang

industri komunikasi dan informatika.

5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan

lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.


6/50

MISI KOMINFO (2)

6. Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan

informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai

tambah pembangunan bangsa.

7. Meningkatkan kualitas penelit ian dan pengembangan dalam rangka

menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan

informatika.

8. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang

komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan

profesionalisme.

9. Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora

internasional di bidang komunikasi dan informatika dalam rangka

meningkatkan citra posit if bangsa dan negara.

10. Meningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya

kepemerintahan yang baik (good governance)


7/50

TUJUAN/OBJECTIVES

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai

Enabler dan Accelerator dalam mendukung Pembangunan

Nasional

2. TIK sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing bangsa

(sektor industri, peluang kerja, SDM dll)

3. Mempercepat terwujudnya Masyarakat Informasi

Indonesia berbasis Pengetahuan (sesuai acuan Plan of

Action WSIS – World Summit on the Information Society,12 Dec 2003)


8/50

POLICY FRAMEWORK

• Komitmen untuk mainstream Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) kesemua sektor pembangunan dankehidupan masyarakat

• Menerapkan Public-Private Partnership dalam menangani TIK

• Akses terhadap informasi secara nasional

• Fasilitasi dengan kelembagaan yang mencerminkan TIK


9/50

Target Yang harus dicapai para Negara Anggota WSISpada tahun 2015

1. Menghubungkan Desa dengan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (ICT) dan membentuk Community Access Point;

2. Menghubungkan Universitas, Akademi, tingkat SMU dan SMP,tingkat SD dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT);

3. Menghubungkan Pusat Ilmu dan Penelitian dengan TeknologiInformasi dan Komunikasi (ICT);

4. Menghubungkan Perpustakaan Umum, Pusat Kebudayaan,Museum, Kantor Pos dan Kearsipan dengan Teknologi Informasidan Komunikasi (ICT);

5. Menghubungkan Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit denganTeknologi Informasi dan Komunikasi (ICT);

Action Plan World Summit on the Information

Society, 12 Desember 2003, Geneva (1)


10/50

Action Plan World Summit on the Information

Society, 12 Desember 2003, Geneva (2)

6. Menghubungkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah danmembuat website dan alamat e-mail;

7. Mengadopsi seluruh kurikulum sekolah dasar dan menengah dalammenghadapi tantangan masyarakat informasi, harus diperhitungkan

pada taraf nasional;

8. Memastikan bahwa seluruh populasi di dunia mempunyai aksesuntuk pelayanan televisi dan radio;

9. Mendorong pengembangan konten dan menempatkan padatempatnya kondisi secara teknis dalam rangka memfasilitasikeadaan terkini dan penggunaan semua bahasa di dunia di Internet;

10. Memastikan bahwa lebih dari setengah penduduk dunia mempunyaiakses dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).

11. Wireless telah terjangkau 100 % dari penduduk dunia


11/50

THE MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

• The Millennium Development Goals are an ambitious agenda forreducing poverty and improving lives that world leaders agreed onat the Millennium Summit in September 2000. For each goal one ormore targets have been set, most for 2015

• Goals :

1. Eradicate extreme poverty and hunger

2. Achieve universal primary education

3. Promote gender equality and empower women4. Reduce child mortality

5. Improve maternal health

6. Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases

7. Ensure environmental sustainability8. Develop a Global Partnership for Development

It obvious that we need to pool all our resources and knowledge to betterreach the Millenium Development Goals (MDGs).

ICTs are tools to do so


12/50

MASYARAKAT INFORMASI INDONESIA 2015

(MII 2015)

2025 Menjadi Masyarakat Indonesia Berbasis Pengetahuan /KBS

2020 Menjadi salah satu bangsa maju berbasis TIK

2015 Memasuki Masyarakat Informasi Indonesia2010 Aksesibilitas TIK 80 %

2006 – 2009 Transparasi Pemerintah & Memperluas e-Government

2005 Kampanye Kesadaran Pentingnya TIK

Sistem insentif dan regulasi (Cyber Law, e-Procurement,

e-Commerce)2004 Konvergensi Kelembagaan

Pengembangan

Infrastruktur Informasi

Regulasi, Sistem insentif

dan konvergensi Kelembagaan

Pengembangan

SDM TIK


13/50

MembangunMasyarakat Informasi

Indonesia

Labour-driven

Labour-driven

Investment-driven

Productivity-driven

Knowledge-driven

2000 20102002 2005 2015

PrimaryCommodities

Assembly-typeManufacturing

Medium-techManufacturing &Services

High-techManufacturing &

Services

Knowledge-based

Posisi Indonesia


14/50

REKOMENDASI/ACTION PLAN

– Pimpinan Nasional memimpin Pembangunan Masyarakat

Informasi Indonesia – Tetapkan Flagship Programme

- e-Government

- e-Learning/e-Education- e-Health

- e-Commerce

– Mengadopsi Word Best Practices (a.l Trend ITU,

meniadakan duo-poly, cybercrime)


15/50

II

TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN

SEBAGAI KOMUNIKASI INFORMASI

II


16/50

e-Health environment

HEALTH

CONTACT

CENTER

ISDN

LAN-WAN

Wireless

Networks

Integrated

electronic

Health record

other data

Medicaldevices

and

Virtualmonitoring

Fixed

and

mobile

videoproduct


17/50

PRE-REQUISITE TEKNOLOGI INFORMASIUNTUK KESEHATAN

• Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi

– Penetrasi Telekomunikasi a.l. Program USO

– Teknologi komunikasi yang bergantung pada tipe, bandwidth, video, voice, text dll.

• Aplikasi-aplikasi yang mendukung teknologiinformasi untuk kesehatan

– Audio, Visual, Data, Standar komunikasi dan data

• Ketersediaan dan kemampuan Sumber Daya Manusia

– Medical informatics, Bioinformatics dll.


18/50

Integratedadmin console Web

reporting

DBDB

Web consoleOperator console

Mobile console

Prototype Standar Teknis

Transaksi ElektronikData Kesehatan

HEALTH INFORMATION SYSTEM (1)


19/50

SISFO

E-HEALTH

PUSKESMASKLINIK 24 JAM

RUMAH SAKIT

MASYARAKAT

PEMERINTAH/DEPKES ASKES PEMDA/DISKES

B K K B N

INDUSTRI OBAT

APOTIK

HEALTH INFORMATION SYSTEM (2)


20/50

APLIKASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN

• SISTEM INFORMASI PUSKESMAS,

• SISTEM INFORMASI KLINIK

• SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

• SISTEM INFORMASI PMI

• SISTEM INFORMASI LABORATORIUM KESEHATAN

• SISTEM INFORMASI ASURANSI KESEHATAN• SISTEM INFORMASI OBAT

• SISTEM INFORMASI APOTEK

• SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN PHARMASI

• SISTEM INFORMASI TENAGA KESEHATAN (DOKTER,PERAWAT)


21/50

SISTEM INFORMASI KESEHATANYANG TERINTEGRASI

•DENGAN TERINTEGRASINYA SISTEM INFORMASI,

MAKA PIHAK PIHAK YANG TERKAIT DALAM BIDANG

KESEHATAN DAPAT SALING SHARING INFORMASI, dan

PELAYANAN KESEHATAN DAPAT DILAKUKAN SECARAREMOTE ( Contoh : Telesurgery/Long distance surgery)


22/50

Internet in Medicine• Diffusion of Internet services in healthcare;

• Building of web sites and portals in medicalfields;

• To share and to access to clinical information(protocols of care, guidelines, etc.);

• Teleconsulting and telediagnosis in peripherical health structures and also at

home.


23/50

II

E-HEALTH dan TELEMEDICINE

III


24/50

E-HEALTH

e-Health is the instrument for productivity gains in the

contest of existing Healthcare systems but also

provides the backbone for the future citizen centredhealthcare environment

(J. Claude Healy –WHO September 2004)


25/50

– Online prescribing and dispensing of medicines

– The implementation and use of electronic patient

record systems – Computer-assisted diagnosis systems and

remote diagnosis

– Remote clinical procedures undertaken using a

video or broadband link – The online collection and transfer of patient data

– Use of biometric identifiers

– Personal remote monitoring devices

– Use of handheld PCs and wireless devices foraccessing and updating patient data.

E-health covers areas as wide-ranging as:


26/50

e-Health

Access to care

Quality of

care

Economy of

care

•Image assistant by computers

•Continuos education•E-prescription

•Electronic health record

•Digitalized health system

•Hospital information systems

•Regional networks

•e-reimbursement / procurement

•Smart cards

•Telemedicine•Teleconsultation

•Home Care

•Monitoring


27/50

e-Health includes :

• Health/hospital information systems;

• Health surveillance;

• e-learning for health care professionals (medical

continuing education);

• Remote patient monitoring;

• Telehealth/Telecare;

• Telemedicine


28/50

TELEMEDICINE (1)It is the "use of information technology to deliver medicalservices and information from one location to another".

Tele-health: The provision of health care at a distance(using ICT facilities)

The combined use of electronic communication andinformation technology in the health sector

Is the use, in the health sector, of digital data-transmitted,stored and retrieved electronically-for clinical, educationaland administrative purposes, both at the local site and at adistance.


29/50

There are several different definitions, but:

the definition of telemedicine adopted by an internationalconsultation group convened by the WHO in Geneva in December

1997 says:

“ Telemedicine is the delivery of health-care services,where distance is a critical factor, by health-care

professionals using information and communicationtechnologies for the exchange of valid informationfar diagnosis, treatment and prevention of diseaseand injuries, and for the continuing education ofhealth-care providers as well as research andevaluation, all in the interests of advancing thehealth of individuals and their communities.”

TELEMEDICINE (2)


30/50

TELEMEDICINE


31/50

Penerapan Telemedicine dalam bidang

Kesehatan

•

Telemedicine home health care• Telemedicine consulting

• Telemedicine call center

• Emergency Telemedicine

• General telemedicine• Teleradiology

• Telesurgery

(Long distance surgery)

•

Telepsychiatry• Telecardiology

• Teledermatology

• Telepathology

• Teledentistry• BioInformatics

• R&D Kesehatan

• dan lain-lain


32/50

Pemakaian Teknologi Informasi Telemedicine untuk

home health care, konsultasi dan distance learning

Mengirimkanberagam Informasisecara online

• Audio

• Video• Grafik

DBDB

Borderless,tidak bergantunglokasi, negara, waktu


33/50

Robotic revolution for long distance surgery

Berbeda lokasiMelalui infrastrukturTelekomunikasi broadband

Pemakaian Teknologi Informasi Telemedicine

untuk long distance surgery (Telesurgery)


34/50

Pemakaian Teknologi Informasi Telemedicine untuk Tele-Radiology


35/50

Pemakaian Teknologi Informasi Telemedicine untuk Tele-Pathology


36/50

Pemakaian Teknologi Informasi Telemedicine untuk

TeleCare


37/50

II

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

(ICT) di Indonesia

IV


38/50

0

5000

10000

15000

20000

25000

N u m b e r o f v

i l l a g e s

S U M A

T E R A

G

R E A T E R

J A K A

R T A

W E S T J

A V A

C E N T R A

L J A V

A + D I Y

E A S T

J A V A

K A L I M

A N T A N

B A L I +

E A S T E R N I S L

A N D S

Villages Not Served

Villages Served

INDONESIA OVERVIEW

• Wilayah Kepulauan (terdiri dari 17,508 pulau)

• Populasi lebih dari 220 juta


39/50

Level E-Readiness IndonesiaStudi Internasional

• Economist Intelligence Unit (EIU)Indonesia Berada Pada Ranking

• 38 Tahun 2000

• 54 Tahun 2001

• 52 Tahun 2002

• Posisi E-Readiness Indonesia berada padakatagori moderat sampai terlambat


40/50

Sumber: Intellegence International Australia Tahun 2005

Hardware

Software

Jasa79,49%H/W

12,66%Jasa7,85%S/W

Struktur Pembelanjaan ICT

di Indonesia


41/50

Tingkat e-Literacy Masyarakat Indonesia

0

1

2

3

4

5

0

1

2

3

4

5

0 Tidak tahu dan tidak pedulipentingnya informasi danteknologi.

1 Pernah menggunakan ICT

untuk memperolehpengetahuan.

2 Telah berkali-kali

menggunakan ICT untuk pengetahuan.

3 Memiliki standar penguasaandan pemahaman terhadapinformasi dan ICT.

4 ICT meningkatkan kinerjaaktifitas kehidupan.

5 Menganggap informasi danteknologi sebagai bagian yangtidak terpisahkan darikehidupan.


42/50

PELANGGAN dan PENGGUNA INTERNET

Tahun Pelanggan Pengguna

1998 134.000 512.000

1999 256.000 1.000.000

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 *) 1.300.000 12.000.000

Keterangan : *) Estimasi

Sumber : APJII

J l h ISP d P l d P


43/50

Jumlah ISP dan Pelanggan dan Pengguna

Internet

2000 2001 2002 2003 2004

ISP 139 172 180 190 228

NAP 5 16 18 22 36

MULTIM

EDIA

18 24 24 24 24

Tabel : Izin yang dikeluarkan oleh Ditjen

Postel

Tahun Pelanggan Pemakai

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 1.087.428 11.226.143

2005* 1.500.000 16.000.000

Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet

(kumulatif)

* perkiraan s/d akhir 2005


44/50

Growth Cellular, Fixed and Internet

0

5

10

15

20

25

30

1 , 9 9

2

1 , 9 9

3

1 9 9 4

1 9 9 5

1 9 9 6

1 9 9 7

1 9 9 8

1 9 9 9

2 0 0 0

2 0 0 1

2 0 0 2

2 0 0 3

Q 3 ,

2 0 0

4

M

i l l i o n s

Fixed Cellular Internet Customers Internet Users

Source : BRTI


45/50

STUKTUR INDUSTRI ICTCOMPONENT AND PARTS

APPLICATIONS

SERVICES

CONTENTS

INFRASTRUCTURE

EQUIPMENTS

HARDWARE AND R&D BASIS,

HIGH INVESTMENT BIG

INDUSTRIES : SIEMENS, ALCATEL, AT&T, NTT,

SAMSUNG, HUAWAY,ETC

BRAINWARE

BASIS,INNOVATION

AND

CREATIVITY70%S/W

30%H/W

SYSTEM INTEGRATION


46/50

ICT INDUSTRY CLASSIFICATIONS

APPLICATIONS

SERVICES

CONTENTS (SOFTWARE)

COMPONENT AND

PARTS

INFRASTRUCTURE

EQUIPMENTS

SYSTEM INTEGRATION

MANUFACTURINGTELECOMMUNICATIONS AND ICTEQUIPMENT (hardware andsoftware) terminal, switching ,

transceiver, server, etc.

TELECOMMUNICATIONS SERVICEPROVISIONS

•Infrastructure-based (fixed-phone provider)•Infrastructure based & spectrum (cellularprovider 2G, 3G, etc.)

•Non facilities-based (VoIP and Internet

Providers)

CONTENT INDUSTRY ANDPROVIDER


47/50

INTER-DEPT. COORDINATION

Investment Policy

Financial Policy

Tax and Customs Regulation

International Trade Strategy

Industrial Development

Strategy Human Resources

CompetencesNextPrev.

To accelerateinfrastructuredevelopment

teledensityTo encourageindustry

growthproductivity


48/50

NextPrev.

2004 Target (2010)

•Fixed-phone density•Mobile-phone density

4 %10%

15%50%

Sector Revenue 40 Trilliun Rupiah 80-100 Trilliun Rupiah

Investment oninfrastructure

USD1,5 Billioninfrastructure andICT equipment

USD 5 Billion forinfrastructures only

Local Manufacturing 2% from the total

requirement

2-3 big vendors + 10

world class companies

SME software production No significant 10-20% of localcontent

PROSPEK DI INDONESIA

Isu strategis dalam rangka Pengembangan


49/50

Isu strategis dalam rangka Pengembangan

Teknologi Informasi untuk KesehatanInfrastruktur yang mendukung terintegrasinya berbagai SistemInformasi Kesehatan yang telah ada.

Doctor “ Hate Computer”

Belum tersedia data dan standar data yang dapat dimanfaatkansecara bersama/terpadu

Dasar hukum pengelolaan data elektronik Dokumen RS/medical

record belum ada.

Belum ada hukum yang mengatur tentang pemanfaatan TI untuktransaksi bisnis dan pertukaran data serta perlindungan terhadapdata (Cyber Law).

Perlindungan atas Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Otonomi dan Desentralisasi

Pemanfaatan Community Access Poin (CAP) sebagai e-healthsociety


50/50

Terima kasih Terima kasih

ICT Kominfo Teknologi Informasi untuk Kesehatan

Documents

Transcript of ICT Kominfo Teknologi Informasi untuk Kesehatan