IB_Rita_dan_Ita_fix

download IB_Rita_dan_Ita_fix

of 16

Transcript of IB_Rita_dan_Ita_fix

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    1/16

    A. DEFINISI INSEMINASI BUATAN

    IB adalah proses memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina

    dengan tujuan untuk membuat betina jadi bunting tanpa perlu terjadi perkawinan

    alami. Konsep dasar dari teknologi ini adalah bahwa seekor pejantan secara alamiah

    memproduksi puluhan milyar sel kelamin jantan (spermatozoa) per hari, sedangkan

    untuk membuahi satu sel telur (oosit) pada hewan betina diperlukan hanya satu

    spermatozoon. Potensi terpendam yang dimiliki seekor pejantan sebagai sumber

    inormasi genetik, apalagi yang unggul dapat dimanaatkan secara eisien untuk

    membuahi banyak betina (!aez, "##$).

    %amun dalam perkembangan lebih lanjut, program IB tidak hanya mencakup

    pemasukansemenke dalam saluran reproduksi betina, tetapi juga menyangkut seleksi

    dan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau

    pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi,

    pencatatan dan penentuan hasil inseminasi pada hewan&ternak betina, bimbingan dan

    penyuluhan pada peternak. 'engan demikian pengertian IB menjadi lebih luas yang

    mencakup aspek reproduksi dan pemuliaan, sehingga istilahnya menjadi artificial

    breeding(perkawinan buatan) (oelihere, "#*).

    Inseminator +dalah tenaga teknis menengah yang telah dididik dan mendapat

    sertiikat sebagai inseminator dari pemerintah (dalam hal ini 'inas Peternakan).

    B. TUJUAN INSEMINASI BUATAN

    ". emperbaiki mutu genetika ternak

    -. idak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan

    sehingga mengurangi biaya

    $. engoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka

    waktu yang lebih lama

    . eningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur

    *. encegah penularan & penyebaran penyakit kelamin.

    C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INSEMINASI BUATAN

    Keuntungan Inseminasi Buatan (IB)

    ". 'apat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik

    -. eningkatkan produksi ternak secara cepat

    $. encegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding)

    . 'engan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka

    waktu yang lama.

    1

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    2/16

    *. /emen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun

    pejantan telah mati.

    0. 'apat mengawinkan ternak yang berbeda ukuran. /ehingga menghindari

    kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena isik pejantan terlalu

    besar.

    1. enghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan

    dengan hubungan kelamin.

    . 'apat mengawinkan ternak yang berbeda jarak. /ehingga menghemat biaya dan

    lebih eisien.

    Kerugian Inseminasi Buatan (IB)

    ". Petugas inseminator yang kurang terampil.

    -. Petani peternak yang tidak mengetahui tanda tanda birahi & terlambat dalam

    melaporkan,mengakibatkan keberhasian IB rendah.

    $. +da beberapa peternak yang belum mau melaksanakan IB karena di anggap tabu.

    D. SEJARAH ERKEMBANGAN IB DI IND!NESIA

    Inseminasi Buatan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun

    "#*23an oleh Pro. B. /eit dari 'enmark di 4akultas !ewan dan 5embaga Penelitian

    Peternakan Bogor. 'alam rangka rencana kesejahteraan istimewa (6KI) didirikanlah

    beberpa satsiun IB di beberapa daerah di awa enggah (7ngaran dan irit&Kedu

    /elatan), 8awa imur (Pakong dan 9rati), 8awa Barat (:ikole&/ukabumi) dan Bali

    (Baturati). 8uga 4K! dan 5PP Bogor, diungsikan sebagai stasiun IB untuk melayani

    daerah Bogor dan sekitarnya. +kti;itas dan pelayanan IB waktu itu bersiat hilang,

    timbul sehingga dapat mengurangi kepercayaan masyarakat.

    Kekurang berhasilan program IB antara tahun "#023"#12, banyak disebabkan

    karena semen yang digunakan semen cair, dengan masa simpan terbatas dan perluadanya alat simpan sehingga sangat sulit pelaksanaanya di lapangan. 'isamping itu

    kondisi perekonomian saat itu sangat kritis sehingga pembangunan bidang peternakan

    kurang dapat perhatian.

    'engan adanya program pemerintah yang berupa 6encana Pembangunan

    5ima ahun yang dimulai tahun "#0#, maka bidang peternakan pun ikut dibangun.

    ersedianya dana dan asilitas pemerintah akan sangat menunjang peternakan di

    Indonesia, termasuk program IB. Pada awal tahun "#1$ pemerintah memasukan

    2

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    3/16

    semen beku ke Indonesia. 'engan adanya semen beku inilah perkembangan IB mulai

    maju dengan pesat, sehingga hampir menjangkau seluruh pro;insi di Indonesia.

    /emen beku yang digunakan selama ini merupakan pemberian gratis

    pemerintah Inggris dan /elandia Baru. /elanjutnya pada tahun "#10 pemerintah

    /elandia Baru membantu mendirikan Balai Inseminasi Buatan, dengan spesialisasi

    memproduksi semen beku yang terletak di daerah 5embang 8awa Barat. /etahun

    kemudian didirikan pula pabrik semen beku kedua yakni di

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    4/16

    penyemprot yang dihubungkan dengan pembuluh inseminasi sepanjang 2 cm. /atu

    hal yang penting sekali diperhatikan untuk melaksanakan cara inseminasi buatan di

    dalam ;agina dengan menggunakan pipa3pipa dari gelas, plastic atau logam dengan

    diameter kecil, ialah pada waktu memasukannya ujung pipa itu supaya ditekankan kea

    rah dorsal. aksudnya supaya pipa tadi tidak masuk ke dalam di;erticulum sub3

    urethralis (kantung buntu di lantai ;agina atau urethra.

    eknik inseminasi dalam ;agina pada waktu sekarang telah diganti dengan

    cara3cara yang lebih moderm. !al ini disebabkan karena cara ;aginal memerlukan

    jumlah air mani yang cukup besar, sedangkan inseminasi di dalam cer;i? atau uterus

    cukup dengan menggunakan sedikit air mani. /alah satu laporan mengatakan bahwa

    2,- cc air mani yang tidak diencerkan yang disemprotkan di dalam cer;i? sama

    eektinya dengan dengan cc air mani yang disemprotkan di dalam ;agina.

    Perbandingan antara " = cc air mani yang diinseminasikan di dalam ;agina dengan

    2,* = " cc air mani yang sama yang disemprotkan di dalam cer;i?, menunjukkan

    bahwa -2 ekor sapi3sapi yang diinseminasi di dalam ;agina hanya -*@ menjadi

    bunting, sedangkan 0*@ dari -2 inseminasi di dalam cer;i? berhasil menjadi bunting.

    /elain dari pada itu - cc air mani yang dimasukkan di dalam kapsel gelatin dan

    ditempatkan di bagian terdepan ;agina memiliki hasil yang sama dengan penempatan

    air mani di dalam cer;i? dengan menggunakan penyemprotan dan pipa inseminasi.

    9ambar ". :ontoh Aaginal Insemination

    Cervical insemination adalah suatu teknik IB dengan mendeposisikan sperma

    pada bagian pangkal ser;i?. 'engan teknik ini diperlukan bantuan alat yaitu speculum

    atau ;aginoskop yang dilengkapi dengan lampu dimasukkan ke dalam ;agina secara

    pelan3pelan hingga mencapai pangkal cer;i?. Pada ternak yang sedang berahi pangkal

    cer;i? akan tampak merah seperti bunga mawar dan lubang cer;ik tampak membuka,

    dengan pipet inseminasi sperma disemprotkan pada lubang cer;i? tersebut. +lat ini

    4

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    5/16

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    6/16

    a) ernak betina yang sedang berahi ditempatkan pada kandang khusus untuk kawin

    (kandang jepit).

    b) Inseminator mengambil straw(sperma beku) dari dalam container sesuai dengan

    bibit ternak yang dikehendaki, kemudian segera di thawing (dicairkan) ke dalam

    air es atau air kran, lalu keringkan dengan handuk. /traw dipanaskan diantara

    telapak tangan, lalu straw dimasukkan ke dalam pipet inseminasi (PI) atau

    insemination gun dalam posisi ;ertical, setelah alat penyemprotnyan ditarik

    kurang lebih "- cm. Pemasukan straw ke dalam pipet inseminasi dengan posisi

    ujung penyumbat.

    c) Inseminator menggigit PI secara horizontal sambil membasahi tangan kiri&kanan

    yang akan masuk ke dalam rectum dengan air dan sedikit sabun.

    d) angan kiri membuka ;ul;a dan tangan kanan memasukan PI ke dalam ;ul;a

    (terus ke dalam) atau tangan kiri masuk ke dalam rectum, sewaktu tangan masuk

    ke rectum jari3jari harus kukunya tumpul, masuk secara pelan3pelan dan bila

    terjadi kontraksi rectum jangan dilawan tetapi cukup posisi dengan diam

    bertahan. Kotoran dalam rectum dikeluarkan lalu tangan mencari cer;i? sambil

    memonitor ujung PI agar dapat masuk lebih dalam lagi. +pabila cer;i? telah

    bertemu maka segera dipegang dan posisinya diluruskan (horizontal) sehingga

    memudahkan PI masuk ke dalam cer;i? korpus uteri atau ke dalam kornu uteri

    dan disinilah sperma disemprotkan.

    e) angan kiri ditarik dari rectum secara pelan3pelan dan PI ditarik ke luar maka

    selesai sudah IB pada ternak betina.

    eskipun teknik rekto;aginal lebih sulit untuk dipelajari, tetapi cara ini lebih

    banyak keuntungannya dari pada teknik yang lain. Kemungkinan yang paling penting

    adalah angka konsepsi yang lebih tinggi. /elain daripada itu cara ini hanya

    memerlukan sedikit sekali alat3alat yang perlu disterilisasi setiap kali sesudah

    melakukan inseminasi. Penggunaan pipet plastic yang dapat dibuang sesudahterpakai, termasuk penyemprotannya pada waktu sekarang terpakai secara luas,

    sehingga alat3alat itu tak perlu dicuci ataupun disterilisasi. /arung tangan karet dapat

    dicuci dan didesinektasi dengan mudah sesudah dipakai. +lat3alat yang diperlukan

    sedikit sekali dan mudah dibawa. 'isamping itu teknik rekto;aginal telah terbukti

    dapat memacu akti;itas uterus sapi seperti perkawinan secara alamiah.

    6

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    7/16

    9ambar $. +rtiical Insemination

    Tem"at inseminasi

    !asil inseminasi di dalam ;agina dan di dalam cer;i? memiliki angka

    konsepsi yang lebih rendah daripada teknik rekto;aginal. eski demikian dapat juga

    teknik rekto;aginal dapat dipakai untuk menyemprotkan air mani ke dalam cer;i?, di

    corpus uteri dan di cornua uteri. Bila seorang mengira bahwa kemungkinan terjadinya

    perlukaan karena inseminasi di cer;i?, corpus uteri atau cornua uteri, maka

    kemungkinan terjadinya perlukaan ini akan lebih besar bila diinseminasi lebih dalam.

    7terus mukosa mudah sekali terluka dan terjadi pendarahan. Ini sering terbukti pada

    waktu orang mencoba untuk mengambil cairan dari uterus. Keadaan ini janganlah

    disamakan dengan keadaan pada waktu sapi itu diinseminasi. /etiap kali terjadi

    perlukaan kemungkinan menjadi ineksi lebih besar terutama bila inseminasi itu

    dilakukan sesudah berahi, pada waktu menjelang masa luteal.

    engingat ;olume semen yang sangat sedikit pada penggunaan semen beku,khususnya straw, maka deposisi semen melalui insemination3gun harus dilakukan

    beberapa millimeter dari ujung dalam cer;i? pada pangkal corpus uteri. 5ipatan3

    lipatan anuler trans;ersal cer;i? dapat merupakan penghalang mekanik terhadap

    spermatozoa yang bergerak maju ke uterus. 5ipatan tersebut berjumlah $ buah.

    +pabila lipatan3lipatan tersebut dinyatakan sebagai posisi satu sampai $ dihitung

    mulai dari os e?terna ke os interna dan pangkal korpus uteri sebagai posisi , maka

    tempat deposisi atau peletakan semen beku yang terbaik adalah posisi . +ngka

    konsepsi adalah tinggi pada posisi makin rendah angka posisi makin rendah pula

    7

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    8/16

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    9/16

    ") +yam disangga dengan paha kanan, tangan kiri memegang kaki kiri dan kedua

    ujung sayap agar ayam tidak meronta. Kepala ayam menghadap ke sebelah

    kanan.

    -) angan kanan mengurut punggung ayam dengan tekanan halus, mulai dari

    pangkal leher ke arah pangkal ekor dengan menggunakan telapak tangan.

    Biasanya ayam akan bereaksi dengan menaikan ekornya.

    $) 7langi gerakan mengurut beberapa kali. anda3tanda bahwa ayam telah

    terangsang adalah bila sudah terlihat dubur menyembur.

    ) Bila ayam sudah terangsang, pengurutan dilanjutkan dengan jari telunjuk dan

    ibu jari dengan menjepit pangkal kloaka sambil menekan dengan lembut ke

    arah dalam dan menarik ke arah luar juga denan lembut, jangan sampai alat

    kelamin keluar seluruhnya, tetapi hanya pangkal muara semen yang keluar.

    Pengurutan tetap diulangi selama semen masih mengalir.

    Crang Kedua

    ugas orang kedua adalah menampung semen, caranya adalah sebagai berikut>

    ") Bila ayam sudah terangsang, orang kedua mulai memegang alat penampung

    semen dengan tangan kanan dan menempelkan pada muara semen. angan kiri

    membantu menekan ekor ayam ke arah punggung supaya tidak menggangu

    atau mengahalangi saat penyedotan semen.

    -) /emen yang keluar langsung disedot dengan menggunakan penyedot dari

    aspirator untuk di tampung di dalam tabung.

    ) Menginseminasi A'am Betina

    Persyaratan ayam betina yang akan diinseminasi sebagai berikut>

    a) +yam betina yang akan diinseminasi sudah harus bertelur paling sedikit minggu.

    b) /ebelum diinseminasi, ayam betina harus dipelihara terpisah dari jantan paling

    sedikit selama - minggu.

    c) +yam betina harus sehat dan mendapat pakan yang cukup gizi.

    d) /ebaiknnya 0 jam sebelum diinseminasi, ayam betina tidak diberi makan agar tidak

    berak pada saat diinseminasi.

    Perlu diketahui bahwa ayam betina hanya mempunyai satu alat reproduksi

    yang terletak di sebelah kiri. +lat reproduksi ini bermuara di suatu rongga di dalam

    tubuh dan menyambung ke dubur. 6ongga tersebut dinamakan kloaka. 7ntuk

    menginseminasi ayam betina, semen harus dimasukan kedalam alat reproduksi

    betina melalui lubang atau muara tersebut.

    a. Cara/0ara merangsang a'am etina +engan met$+e +ua $rang 1

    !rang "ertama

    +yam disangga pada bagian perutnya, kedua kaki dan sayap dipegang

    dengan tangan kiri dan kepala ayam dijepit dengan tangan kiri dan badan. Dkor

    9

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    10/16

    ayam diangkat kearah punggung dengan tangan kanan untuk memudahkan

    orang kedua merangsang ayam.

    !rang &e+ua

    ugas orang kedua adalah merangsang ayam betina agar menyembulkan

    lubang tempat alat reproduksi bermuara dengan cara sebagai berikut > 8ari tngan

    kiri menekan perut lalu mengangkat atau menyodok kearah kloaka. angan

    kanan siap dengan tabung suntik tuberkulin yang berisi semen.

    Perhatian > Pada saat terangsang dan kloaka menyembul dari dubur, akan terlihat

    dua lubang. 5ubang yang terletak di sebelah kiri ayam adalah muara alat

    reproduksi, sedangkan yang satu lagi adalah muara dari alat pencernaan.

    . Cara menginseminasi.

    ") /ebelum diinseminasi, semen yang telah terkumpul dapat diencerkan terlebih

    dahulu dengan %ac" isiologis. Pengenceran yang aman adalah satu bagian semen

    dengan tiga bagian larutan %a:" isiologis.Perhatian > +gar sperma yang hidup

    jumlahnya tinggi, sebaiknya semen tidak disimpan di penampungan lebih dari -2

    menit.

    -) /edot semen dengan tabung suntik tuberkulin (" cc) sebanyak 2." cc untuk setiap

    ekor atau " cc untuk setiap "2 ekor

    $) asukkan tabung yang sudah terisi semen ke dalam lubang sebelah kiri.

    ) 5epaskan jari3jari tangan kiri orang kedua dari perut ayam dan lepaskan ekor

    ayam dari pegangan orang pertama. Kloaka akan masuk kembali ke dalam tubuh.*) /untikkan semen sebanyak 2." cc secara perlahan3lahan.

    0) 5epaskan ayam. 'ua hari setelah inseminasi, ayam betina akan menghasilakan

    telur ertil.

    1) 7ntuk mendapatkan ertilitas yang baik, ulangi inseminasi 3* hari kemudian.

    9ambar . Inseminasi Buatan pada +yam

    G. INSEMINASI ADA SAI

    #. enam"ungan Semen

    a. 'apat dilakukan "3$ ? &minggu

    b. !arus terampil dalam menyiapkan alat penampung (;agina buatan) dan

    terampil dalam menampung semen

    10

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    11/16

    c. D;aluasi kualitas semen > gerakan massa, motilitas, 5' dan konsentrasi.

    !anya yang kualitas baik yang dapat diproses lebih lanjut.

    d. Pengenceran dan pengawetan

    e. Pengawetan > semen beku atau semen cair (chilled semen)

    Cara Penampungan Semen

    a. /iapkan pejantan yang akan diambil semennya.

    . Bersihkan preputium dengan jalan mencuci dengan sabun dan bulu (rambut

    yang ada disekitarnya) digunting tinggalkan - 3 $ cm.

    0. Bersihkan pula bagian belakang betina pemancing terutama pangkal ekor.

    +. /iapkan kondisi sapi pejantan sehingga nasu birahinya meluap dengan cara >

    #) 9unakan hewan pemancing yang sedang birahi dan biarkan untuk

    beberapa saat pejantan mencium dan menunggangi tetapi tidak

    ditampung.

    ,) Bawa pejantan mengelilingi atau berputar3putar didekat pemancing.

    -) engganti pemancing setiap kali penampungan.

    ) Penampungan semen tidak selalu di satu sisi.

    e. asukkan penis yang sedang ereksi kedalam Aagina Buatan dengan

    membentuk sudut E $2F.

    2. /etelah selesai penampungan, AB digoyang dengan membentuk angka delapan

    untuk menghindari tinggalnya semen pada selonsong karet .

    g. abung semen dibuka dari corong karet dan ditutup dengan kertas atau kain

    agar terhindar dari sinar matahari lansung.

    *. /emen siap dibawa ke 5aboratorium untuk diperiksa dan diproses.

    Vagina Buatan terdiri dari >

    /ebuah tabung keras dan kaku (ebonit) dengan diameter E 0,-* cm dan

    panjang E 2 cm.

    /ebuah selongsong karet tipis dengan permukaan halus.

    /ebuah corong karet tipis dengan diameter mulut E 1 cm dan diameter

    ujungnya " cm serta panjang E -2 cm. 9elang karet pengikat selongsong.

    /tron dru yang berskala&tabung sperma.

    +lat pelicin.

    ermos berisi es dan handuk pembawa sperma ke laboratorium.

    Pemasangan VB

    /elongsong karet dimasukan kedalam tabung ebonit.

    Kedua ujung selonsong karet dikuakkan keluar tabung dan dipasang

    terbalik dibibir tabung.

    11

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    12/16

    Kedua ujung selongsong karet diikat dengan karet ikat.

    :orong dari karet tipis dipasang pada salah satu ujung dan dieratkan

    dengan karet gelang.

    abung penampung semen dipasang diujung corong karet diikat erat

    dengan karet gelang dan dibungkus dengan kain&kertas tissue. +ir panas E * = *2F: dimasukan kedalam kedalam lobang tabung

    ebonit yang telah tersedia kira3kira G dari tabung.

    Cleskan pelicin kira3kira G panjang tabung dari mulut tabung.

    Frekuensi Penampungan

    'ari berbagai penelitian rekuensi penampungan semen tidak ada patokan

    yang pasti berapa kali rekuensi pengambilan semen yang paling baik. /api

    jantan umur "- 3 "* bulan diperoleh jumlah spermatozoa per ejakulasi tertinggi

    dari pengambilan - kali perminggu.

    Penampungan dua kali seminggu dengan rekuensi tetap, kualitas dan

    kuantitas akan tetap baik dan kondisi pejantan akan terjaga dengan baik asal

    perawatan dan makanannya terjaga dengan baik.

    ,. 3a&tu Me%a&u&an Inseminasi Buatan (IB)

    Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi,

    karena pada saat itu liang leher rahim (ser;i?) pada posisi yang terbuka.

    Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode3

    periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah >

    3 permulaan birahi > @

    3 pertengahan birahi > -@

    3 akhir birahi > 1*@

    3 0 jam sesudah birahi > 0-,*@

    3 "- jam sesudah birahi > $-,*@

    3 " jam sesudah birahi > -@3 - jam sesudah birahi > "-@

    -. Fa&t$r / 2a&t$r 'ang men'ea&an ren+a*n'a "r$sentase &euntingan

    a. 4ertilitas dan kualitas mani beku yang jelek & rendah

    b. Inseminator kurang & tidak terampil

    c. Petani & peternak tidak & kurang terampil mendeteksi birahi

    d. Pelaporan yang terlambat dan & atau pelayanan Inseminator yang lamban

    e. Kemungkinan adanya gangguan reproduksi & kesehatan sapi betina. 8elaslah disini

    bahwa aktor yang paling penting adalah mendeteksi birahi, karena tanda3tanda

    birahi sering terjadi pada malam hari. Cleh karena itu petani diharapkan dapat

    memonitor kejadian birahi dengan baik dengan cara>

    12

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    13/16

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    14/16

    9ambar 0. Inseminasi Buatan pada /api

    H. ENERAAN IB DITINJAU DARI ASEK BI!ETIKA

    'alam pandangan bioetika, penerapan bioteknologi reproduksi IB

    berhubungan erat dengan aspek kesehatan dan penyelamatan dari kepunahan ternak

    asli (animal welfare). Problem utama dalam sistem animal welfaredalam kaitannya

    dengan penerapan bioteknologi adalah eisiensi produksi. Problem ini berkaitan erat

    pula dengan beberapa aktor, diantaranya>

    a. Dkspresi gen (pertumbuhan yang cepat atau produksi susu tinggi)

    b. eknik perkawinan

    c. utasi gen

    'ampak negati yang akan timbul apabila penerapan bioteknologi IB tidak terkontrol

    dalam kaitannya dengan animal welfare, seperti >

    ". !ilangnya&punahnya ternak lokal akibat terkikis oleh munculnya ternak persilangan

    (crossbred animal). !al ini bisa muncul karena persepsi masyarakat (petani&peternak)

    yang lebih menyukai ternak persilangan karena pertumbuhannya lebih cepat dan

    dampak akhirnya adalah nilai jual yang tinggi.

    -. 'apat menyebabkan stressdan menimbulkan resiko pada animal welfare. Pemilihan

    pejantan sebagai sumber semen yang tidak tepat (kemungkinan mengandung gen

    lethal) akan menimbulkan beberapa dampak negati, antara lain masa kebuntingan

    lebih panjang, meningkatnya kejadian kesulitan melahirkan (distokia) dan tingginya

    rekuensi gen anomali dan anak yang dilahirkan memiliki bobot lahir yang melebihi

    ukuran normal dan penurunan daya reproduksi.

    $. +pabila identiikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak

    akan terjadi terjadi kebuntingan

    . +kan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan

    berasal dari pejantan dengan breed & turunan yang besar dan diinseminasikan padasapi betina keturunan & breed kecil

    14

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    15/16

    *. Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari

    pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama

    0. 'apat menyebabkan menurunnya siat3siat genetik yang jelek apabila pejantan

    donor tidak dipantau siat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).

    1. +pabila identiikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak

    akan terjadi terjadi kebuntingan

    . +kan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan

    berasal dari pejantan dengan breed & turunan yang besar dan diinseminasikan pada

    sapi betina keturunan & breed kecil

    #. Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari

    pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama

    "2. 'apat menyebabkan menurunnya siat3siat genetik yang jelek apabila pejantan

    donor tidak dipantau siat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test)."". !ilangnya keanekaragaman akibat dipertahankan alel yang sama pada populasi

    ( hilangnya gen), sehingga rentan terhadap penyakit bila alel resisten hilang. %amun

    demikian dampak negati tersebut dapat ditanggulangi melalui upaya konser;asi in-

    situdimana petani&peternak ikut serta di dalamnya. Program konser;asi insituyang

    telah dilakukan pada ternak lokal antara lain > (") mengisolasi bangsa ternak lokal

    dalam suatu lokasi tertutup dan dilakukan upaya pemurniannya, (-) mendatangkan

    pejantan unggul yang sejenis dengan bangsa ternak lokal tersebut untuk dilakukan

    program perkawinan dengan ternak lokal yang telah diisolasi, ($) melakukan

    program pemuliaan dan seleksi dengan ketat, dan () mengaplikasikan program IB

    dengan menggunakansemenyang berasal dari pejantan unggul. !al yang terpenting

    adalah upaya dari petugas dan petani dalam mencatat (recording) identitas semen

    induk dan turunannya, serta adanya bank sperma yang untuk semua ternak lokal atau

    non lokal sehingga tidak terjadi kemusnahan.

    DAFTAR USTAKA

    'itjen Peternakan. -22#. Renstra Kecukupan Daging Sapi ahun !"#"-!-#$% Semnas

    &engembangan ernak &otong untuk 'ewu(udkan &rogram KecukupanSwasembada

    Daging% ogyakarta> 4aet 79.

    !aez, D./.D. "##$. +rtiicial insemination. In> !+4DJ, D./.D. "##$.Reproduction in *arm

    +nimals. 0th Dd. 5ea 4ebiger, Philadelphia. pp. -3$#.

    15

  • 7/21/2019 IB_Rita_dan_Ita_fix

    16/16

    !ardjosworo, Peni, 6ukmisiani ./., -22". +,am &ermaslahan dan &encegahan. 8akarta>

    Penebar /wadaya.

    oelihere, .6. "#*..nseminasi /uatan pada ernak% 0disi ke-!. Bandung> +ngkasa.!lm.

    -#-

    16