IBRANI1_B
Transcript of IBRANI1_B
-
8/8/2019 IBRANI1_B
1/26
27
12. AWALAN PENENTU ( KATA SANDANG TERTENTU )
12.1. Peraturan Umum
Bahasa Ibrani mengenal hanya satu cara untuk membuat kata benda menjadi tertentu, yakni dengan Awalan Penentu ( Kata Sandang Tertentu ) yang selalu
bergabung dengan kata yang ditentukan. Awalan Penentu ( Kata Sandang Tertentu )ini terdiri atas Satu Huruf Saja, yakni He dengan vokal Patakh yang disusul oleh
Dagesh Forte dalam Huruf Pertama dari Kata yang ditentukan ( . ).Contoh :
Air Air ITU
Suara Suara ITU
Raja Raja ITU
Perhatikan : Awalan Penentu paling umum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiadengan kata ITU , yang selalu ditempatkan di belakang kata yang ditentukan.Jangan dikacaukan dengan pemakaian kata itu sebagai Kata Ganti Penunjuk Jauh.Oleh karena itu, untuk menghindari kekacauan tersebut, usahakan sedapat mungkin menterjemahkan Awalan Penentu ke dalam bahasa Indonesia dengan kata Sang,atau Si yang selalu diletakkan di depan kata yang ditentukan.
12.2. Awalan Penentu Di Depan Gutturals
Huruf-huruf Gutturals tidak dapat diduakalikan ( lihat kembali pelajaran 8.2.[3] ),maka vokal Patakh dalam Awalan Penentu akan mengalami perubahan / kompensasidan Dagesh Forte hilang.
12.2.1. Di depan Gutturals Lemah ( , , ), Awalan Penentu yang dipakai
adalah : Contoh :
Lelaki Lelaki ITU
Kota Kota ITU
Kepala Kepala ITU
-
8/8/2019 IBRANI1_B
2/26
28
12.2.2. Di depan Gutturals Kuat ( , ), Awalan Penentu yang dipakai adalah :
Contoh :
Istana Istana ITU
Kegelapan Kegelapan ITU
12.2.3. Di depan dan yang tidak mendapat penekanan dan di depan semua
, Awalan Penentu yang dipakai adalah : Contoh :
Gunung-gunung Gunung-gunung ITU
Debu Debu ITU
Bijaksana Si Bijaksana
12.2.4. Di depan dan yang mendapat penekanan, Awalan Penentu yang
dipakai adalah : Contoh :
Gunung Gunung ITU
Kuat Lelaki kuat ITU
12.3. Awalan Penentu Di depan atau
Di depan atau kadangkala diterapkan pula pada , Awalan Penentu biasanya
adalah : tanpa Dagesh Forte.
Contoh :Sungai Sungai ITU
Jalan raya Jalan raya ITU
Namun ada perkecualian untuk ( raja-raja ) tetap mengikuti ketentuan
umum ( , raja-raja ITU ). Begitu pula dengan ( tempat-
tempat ) menjadi ( tempat-tempat ITU ).
Ketentuan yang sama juga diterapkan ketika atau sebagai suku kata pertama
disusul oleh atau maka Awalan Penentu akan tetap memakai Dagesh Forte.
Contoh : orang-orang Yahudi ITU
-
8/8/2019 IBRANI1_B
3/26
29
12.4. Perubahan Vokal Pada Konsonan Pertama
Ada sejumlah kata benda dalam bentuk tunggalnya mengalami perpanjangan vokal pada konsonan pertama tatkala diberikan Awalan Penentu. Kita hanya dapat terbiasadengan kata-kata benda tersebut dengan cara menghafalkannya. Kata-kata benda yang
paling penting tersebut adalah sebagai berikut :
Perubahan Vokal Arti Kata Asal Kata Negeri ITU
Gunung ITU
Bangsa ITU
Si Jahat
Kebun ITUSapi Jantan ITU
Perayaan ITU
Tabut ITU
12.5. Awalan Penentu Sebagai Kata Penunjuk
Sewaktu-waktu, Awalan Penentu dapat berfungsi sebagai Kata Penunjuk, misalnya :
berarti hari ITU atau hari ini .
12.6. Awalan Penentu Untuk Hal Yang Unik
Hal atau orang yang dianggap unik, seringkali mendapat Awalan Penentu untuk dapatmembedakannya dari pengert ian yang umum, misalnya :
12.6.1. ( Allah ) dibedakan dari ( Para ilah ),
12.6.2. ( bumi ) dibedakan dari ( tanah/negeri ),
12.6.3. ( Sang Raja ). Bila kata ini tidak disertai keterangan lain, maka
yang dimaksudkan adalah raja dari orang yang sedang berbicara atau penulis.
Dalam kitab Mazmur berarti Raja Israel atau TUHAN , yang
adalah Raja Orang Israel yang sebenarnya ( bandingkan dengan Mazmur 20:10 dalam teks Ibrani ).
-
8/8/2019 IBRANI1_B
4/26
30
TUGAS (5)
A. Tulislah dalam bahasa Ibrani !
01 Langit ITU 06 Si Besar 11 Petang ITU02 Rumah ITU 07 Sang Imam 12 Sang Nabi03 Bangsa ITU 08 Roh ITU 13 Tangan ITU04 Perjanjian ITU 09 Si Miskin 14 Api ITU05 Si Hamba 10 Pintu ITU 15 Sang Ibu
B. Berikanlah Awalan Penentu pada setiap kata yang ada di bawah ini !
01 09 05 01
02 10 06 02
03 11 07 03
04 12 08 04
C. Perbaikilah kata-kata berikut sehingga Titik Pengeras ditempatkan secaratepat !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
D. Transliterasikan Ayat berikut di bawah ini ke dalam tulisan Latin !
( Mazmur 119:105 )
-
8/8/2019 IBRANI1_B
5/26
31
13. AWALAN PENGHUBUNG ( THE CONJUNCTION WAW )
13.1. Bentuk Umum
Kata Penghubung yang paling umum digunakan dalam banyak bahasa adalah katadan . Dalam bahasa Ibrani kata penghubung dan tidak dapat berdiri sendiri,melainkan digabungkan dengan kata berikutnya ( merupakan Awalan padakata yang akan dihubungkan ). Biasanya ditulis dengan Waw ditambah Shewa
Bersuara ( ).
Contoh :
Laki-laki dan perempuan
Langit ITU dan bumi ITU
13.2. Bentuk-bentuk Lain
Di depan huruf-huruf tertentu, Shewa Bersuara di bawah Waw dapat mengalami perubahan sehingga timbul bentuk-bentuk Awalan Penghubung sebagai berikut :
13.2.1. Di depan huruf Labials ( Konsonan yang diucapkan dengan bantuan bibir :
--- BuMaF ) dan di depan Shewa , Awalan Penghubung ditulis ( Syureq ). Contoh :
Putera dan puteriDaud dan Salomo
Lelaki dan perjanjian
Perhatikan : Mengingat merupakan suku kata terbuka, maka huruf BeGaD
KeFaT yang menyusul kemudian kehilangan Dagesh Lene-nya.
13.2.2. Di depan ( Yod ditambah Shewa Bersuara ), maka berubah menjadi
( Waw ditambah Khireq-yod ). Contoh :dan Yerusalem
dan Yehuda
dan terjadilah
13.2.3. Di depan konsonan yang memiliki Shewa Gabungan , maka AwalanPenghubung Waw mendapatkan vokal pendek dari Shewa Gabungan itu( perhatikan : sebuah Meteg selalu ditempatkan di samping vokal tepatsebelum Shewa Gabungan itu ). Contoh :
-
8/8/2019 IBRANI1_B
6/26
32
dan saya ( Kejadian 6:17 )
dan kebenaran ( Kejadian 24:49 )
dan penyakit ( Pengkhotbah 6:2 )
13.2.4. Di depan kata-kata yang bersuku kata satu, atau di depan suku kata yangmendapat penekanan utama dalam pengucapan, Awalan Penghubung selalu
ditulis : . selalu bergabung dengan dua kata dari kelas sama ( hampir selalu berupa kata benda ) dan cenderung untuk merefleksikan relasi dekatantara keduanya. Contoh :
baik dan jahat ( Kejadian 2:9 )
tanpa bentuk dan kosong ( Kejadian 1:2 )
sore dan malam
13.2.5. Ketentuan-ketentuan Khusus diterapkan ketika Awalan Penghubungmerupakan Prefix ( awalan ) untuk Nama-nama Ilahi.Dua Nama Ilahi yang paling sering dipakai dalam Alkitab bahasa Ibrani
adalah ( Allah ) dan ( YHWH/TUHAN ).
adalah bentuk jamak, pada umumnya berfungsi sebagai kata bendatunggal. Namun ia juga dapat berfungsi sebagai kata benda jamak,dirangkaikan dengan kata sifat jamak dan bentuk kata kerja jamak. Ini
biasanya muncul tatkala referensi dibuat untuk menunjukkan ilah-ilah dari
bangsa-bangsa. bisa muncul dengan & tanpa Awalan Penentu. Ketika Awalan Penghubung Waw ditambahkan pada huruf menjadiquiescent ( hilang fungsi konsonannya ) dan hilang pula Shewa Gabungannya,
sehingga menjadi . Oleh karena tidak pernah menutup sebuah suku kata,maka vokal yang mendahuluinya, yang kini berdiri dalam bentuk suku kata terbukadan tanpa penekanan itu harus diperpanjang ( dari Segol ke Tsere ), sehingga bentuk
akhirnya menjadi ( dan Allah ).
adalah Nama Perjanjian untuk Allah Israel. Pada tahun-tahun awal
sejarah Israel, nama ini dinilai sangat sakral untuk diucapkan. Para pembaca saleh menghindari ucapan nama tersebut dengan menggantikannya
dengan kata ( donay ), yang berarti Tuhanku.
Ketika para sarjana Masoret mulai menerapkan vokal pada teks konsonan
-
8/8/2019 IBRANI1_B
7/26
33
Untuk kitab-kitab di dalam Alkitab, mereka menerapkan vokal dari ini
kepada Dengan modifikasi Shewa Gabungan di bawah non-guttural-
yod, maka bentuk akhirnya menjadi atau yang selalu
diucapkan adonay.
Jika tidak perlu lagi untuk menghindari ucapan maka vokal yangdikenakan seperti dan dibaca Yahweh. Usaha untuk transliterasi
bentuk sebagai Yehovah atau Jehovah tidak dipakai orang
hingga pada jaman Reformasi Protestan.
Adakalanya dua nama Ilahi muncul bersama-sama dalamteks bahasa Ibrani ( lihat misalnya di Amsal 1:8 ). Berhubung akan sangat
janggal untuk membacanya sebagai adonay adonay, maka para sarjana
Masoret memilih dengan modifikasi vokal dari sehingga terjadilah bentuk yang kemudian disederhanakan menjadi
yang harus diucapkan seperti tertulis
memakai modifikasi vokal dari , diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia TUHAN, sementara itu diterjemahkan ALLAH
dan diterjemahkan TUHAN ALLAH.
Ketika Awalan Penghubung Waw dijadikan awalan pada , ditulis
( lihat Kejadian 19:24 ), dan diucapkan seperti ia tertulis ,wa-do-nay ( lihat 2 Raja-raja 7:6 ).
13.3. Terjemahan Tepat Bagi Awalan Penghubung Waw
Awalan Penghubung Waw dipakai untuk menghubungkan kata ( misalnya : Ayahdan ibu ) atau untuk menghubungkan kalimat ( misalnya : Allah menamai terang itusiang dan gelap itu malam ). Terjemahan dasar adalah dan, namun demikian dapat
juga diterjemahkan lain, tergantung konteksnya.
13.3.1. Sebagai penghubung antar kalimat
a> Diterjemahkan maka , misalnya :
( Kejadian 3:5 )
( Pada hari kalian makan daripadanya maka mata kalian akan terbuka )
-
8/8/2019 IBRANI1_B
8/26
34
( Jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, dan jika engkau ke kanan, maka
aku ke kiri - Kejadian 13:9 )
b> Diterjemahkan atau , bila menghubungkan dua kemungkinan. Misalnya :
( Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan ... , Ayub
31:13 )
c> Diterjemahkan tetapi atau melainkan bila mempertentangkan dua halyang saling berlawanan. Misalnya :
( ... tetapi dari pohon pengetahuan ... janganlah engkau makan ... , Kejadian 2:16,17 )
( ...kalian datang untuk melihat-lihat ... Tidak tuanku ! Melainkan hamba-hambamudatang untuk membeli makanan --- Kejadian 42:9-10 )
d> Diterjemahkan baik ... maupun ... bila menghubungkan dua hal. Misalnya:
( ... Satu ketetapan harus berlaku bagi kalian, baik bagi orang asing, maupun bagi orang Israel asli --- Bilangan 9:14 ).
13.3.2. Pada permulaan kalimat atau permulaan alenia baru, Awalan Penghubungditerjemahkan dengan maka atau lalu.
13.3.3. Di depan kata kerja, Awalan Penghubung dapat memiliki arti khusus, yangakan dibahas kemudian.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
9/26
35
Dengan demikian, setiap kali bertemu dengan Awalan Penghubung, perlu diputuskanterjemahan mana yang tepat. Bila ragu-ragu, pakailah dahulu terjemahan standar dan.
TUGAS (6)
A. Terjemahkanlah ungkapan-ungkapan di bawah ini !
10 01
11 02
12 03
13 04
14 05
15 06
16 07
17 08
18 09
B. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Ibrani !
01 Tangan dan kaki 07 Baik Yehuda maupun Mesir 02 Kota ITU dan rumah ITU 08 Air ITU dan api ITU03 Baik siang maupun malam 09 Putera dan puteri04 Sang raja dan bangsa ITU 10 Bapa dan ibu05 Sang imam dan sang hamba 11 Nyanyian dan pengajaran06 Baik emas maupun perak 12 Para suami dan para istri
14. KATA SIFAT
Pada dasarnya sebuah kata sifat dapat digunakan dengan dua cara utama, yakni :
Kata Sifat yang berfungsi sebagai keterangan langsung ( Atributif ) untuk sebuahkata benda. Misalnya : - Lelaki yang jahat
- Sang nabi yang baik - Rumah yang tua ITU
Kata Sifat yang berfungsi sebagai sebutan ( Predikatif ) sebuah kalimat.Misalnya : - Lelaki ITU adalah jahat
- Sang nabi adalah baik - Rumah ITU adalah tua
-
8/8/2019 IBRANI1_B
10/26
36
Demikianlah pemakaian kata sifat dalam bahasa Indonesia hanya dibedakan melaluikata yang untuk pemakaian secara Atributif dan melalui kata adalah untuk
pemakaian secara Predikatif. Namun dalam bahasa Ibrani, perbedaan antara dua caraini lebih besar dan nyata sehingga perlu dipelajari dan dikuasai dengan baik.
14.1. Kata Sifat Sebagai Atribut
14.1.1. Urutan Kata
Kata Sifat yang dipakai sebagai keterangan langsung ( Atribut ), ditempatkan langsungdi belakang kata benda yang diterangkannya.
Contoh : ( Lelaki yang jahat )
Perhatikan bahwa dalam bahasa Ibrani tidak perlu kata penghubung yang, sebabkata sifat menyusul langsung setelah kata bendanya.
14.1.2. Kata Sifat & Awalan Penentu
Bila kata sifat menerangkan kata benda yang memiliki Awalan Penentu, maka kata sifattersebut harus juga dilengkapi dengan Awalan Penentu. Misalnya :
Sang nabi yang baik, atau : Nabi yang baik ITU
Rumah yang tua ITU
Awalan Penentu di depan kata sifat menunjukkan betapa erat hubungannya dengankata bendanya. Namun perhatikanlah bahwa Awalan Penentu di depan kata sifat tidak muncul dalam terjemahan bahasa Indonesia.
14.1.3. Satu Kata Benda Dengan Beberapa Kata Sifat Atributif
Bila SATU kata benda dengan Awalan Penentu diterangkan melalui lebih dari satukata sifat, maka masing-masing kata sifat itu juga diberi Awalan Penentu. Misalnya :
Sang Nabi yang baik dan tua
Rumah yang besar dan kudus ITU
14.2. Kata Sifat Sebagai Predikat
Pemakaian kata sifat yang kedua disebut predikatif sebab dalam kasus ini kata sifat berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat yang kecil, yang dapat terdiri atassubyek dan predikat saja. Misalnya :
( Rumah ITU adalah tua )
-
8/8/2019 IBRANI1_B
11/26
37
14.2.1. Urutan Dalam KalimatSebelum kita membahas penempatan kata sifat yang dipakai secara predikatif, perluuntuk membahas urutan dalam kalimat bahasa Ibrani, yang berbeda dengan polakalimat bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia : Subyek (1) + Predikat (2) + Obyek (3)
Sang nabi menulis buku
Bahasa Ibrani : Obyek (3) + Subyek (2) + Predikat (1)
buku sang nabi menulis
Dengan menempatkan predikat pada urutan pertama dalam tiap kalimat ternyata bahwa bahasa Ibrani menganggap unsur kegiatan yang dinyatakan melalui predikat adalah yang terpenting ! Dengan demikian, kita tidak perlu merasa heran bahwa katasifat yang dipakai secara predikatif biasanya mendahului kata benda ( subyek ), dan
bukan di belakangnya sebagaimana pada pemakaian atributif.
Perhatikanlah contoh berikut ini !
( TUHAN adalah kudus )
Dalam terjemahan bahasa Indonesia biasanya kata adalah akan disisipkan di antarasubyek dan kata sifat. Kemungkinan terjemahan lain, yang lebih mendekati cara
ungkapan bahasa Ibrani adalah : Kuduslah TUHAN.
14.2.2. Kata Sifat & Awalan Penentu
Kata sifat yang dipakai secara predikatif tidak pernah mendapat Awalan Penentu ,sekalipun subyek kalimat memilikinya. Contoh :
Adillah Sang Raja ( Raja ITU adalah adil )
Tualah orang ITU ( Orang ITU adalah tua )
Baiklah malam ITU ( Malam ITU adalah baik )
Perhatikanlah :Dalam contoh nomor 3, ternyata kata sifat yang dipakai secara predikatif sewaktu-waktu dapat menyusul setelah subyek. Namun demikian, terjemahannya tidak membingungkan, sebab kata sifat tersebut tidak memiliki Awalan Penentu , tanda
bahwa kata sifat tersebut dipakai secara predikatif.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
12/26
38
15. KATA BENDA & KATA SIFAT
15.1. Jenis ( Gender ) Kata Benda
Dalam bahasa Ibrani, setiap kata benda dianggap memiliki jenis ( gender ) tertentu,yang mempengaruhi penggunaan kata benda tersebut. Pada umumnya kata bendamemiliki salah satu dari dua jenis ( gender ) berikut ini :
a> Kata benda jenis ( gender ) laki-laki atau Maskulin ( m ), b> Kata benda jenis ( gender ) perempuan atau Feminin ( f ).
15.1.1. Kata Benda Feminin
15.1.1.1. Kata benda yang berakhir dengan , , atau biasanya Feminin.
Misalnya :
Perempuan Puteri
Nabiah Pengetahuan
Keadilan Pintu
15.1.1.2. Nama wanita dan tentunya juga semua fungsi wanita berjenis Feminin.Misalnya :
Ibu RatuPuteri Kuda betina
15.1.1.3. Nama kota atau negeri adalah Feminin, sebab dianggap sebagai ibu para penduduknya. Misalnya :
Bumi
Yerusalem
Kota
15.1.1.4. Sebutan untuk anggota tubuh yang berpasangan adalah Feminin. Misalnya :
Tangan
Kaki
Mata
-
8/8/2019 IBRANI1_B
13/26
39
15.1.2. Kata Benda Maskulin
Kata benda Maskulin lebih banyak jumlahnya daripada kata benda Feminin. Kata bendaMaskulin tidak memiliki ciri tertentu yang menunjukkan jenisnya. Namun sebutanuntuk manusia dan binatang tentu mengikuti jenisnya yang alamiah.
Misalnya :
Laki-laki ( m ) Putera ( m )
Perkecualian misalnya : Malam ( m )
15.2. BENTUK JAMAK
Bilamana kata benda bahasa Ibrani muncul dalam bentuk jamak, maka lebih mudahuntuk mengenal jenisnya ( gendernya ) sebab selalu nyata melalui akhiran-akhiran
jamak yang khas.
15.2.1. Akhiran Jamak Pada Kata Benda Maskulin
Kata benda Maskulin dalam bentuk jamak mempunyai akhiran ( full script ) atau
( defective script ) yang langsung ditambahkan pada kata benda bentuk tunggal.
Tunggal Kuda Jantan
Jamak ( Full Script ) Kuda-kuda Jantan
Jamak ( Defective Script ) Kuda-kuda Jantan
Perubahan Vokalisasi
Melalui penambahan akhiran jamak pada kata benda dasar, maka tekanan suarasemakin berpindah ke bagian belakang kata tersebut. Hal ini seringkali mengakibatkan
perubahan pada suku kata pertama yang akan menjadi lebih ringan.
Tunggal Jamak Vokal Suku KataPertama Qamets
Vokal Suku Kata PertamaShewa Bersuara
Bila Konsonan pertama adalah Gutturals, yang tidak dapat menerima Shewa Biasa,maka Qamets akan berubah menjadi Shewa Gabungan. Misalnya :
( Tunggal ) ( Jamak )
-
8/8/2019 IBRANI1_B
14/26
40
Kata-kata yang memiliki Segolata ( dua segol ) mengalami perubahan vokalisasi yangkhas sebagai berikut :
Tunggal Jamak Vokal Suku Kata Pertama :Segol/Tsere Suku Kata Kedua : Segol
Shewa Bersuara Qamets
( Gutturals )
Suku kata yang memiliki vokal penuh ( vokal plus huruf vokal ) tetap panjang dantidak dapat diperingan, meskipun ditambah akhiran. Misalnya :
Tunggal Jamak
Vokalisasi Khusus
Ada beberapa kata benda Maskulin yang mengalami perubahan vokalisasi yang khusus,yang tidak mengikuti salah satu peraturan di atas, yakni :
Tunggal Jamak Lelaki (m)
Putera (m)
Siang/hari(m)
Kepala (m)
Bangsa (m)
Rumah (m)
15.2.2. Akhiran Jamak Pada Kata Benda Feminin
Kata benda Feminin dalam bentuk jamak mempunyai akhiran khusus, yakni
( full script ) atau ( defective script ).
-
8/8/2019 IBRANI1_B
15/26
41
15.2.2.1. Kata benda Feminin yang mempunyai akhiran akan kehilangan
akhirannya dan digantikan oleh akhiran jamak . Misalnya :Tunggal Jamak
Kuda Betina (f)
Nabiah (f)
Hukum (f)
Keadilan (f)
15.2.2.2. Kata benda Feminin tanpa akhiran menerima akhiran langsung di
belakang bentuk tunggalnya. Perubahan vokalisasi pada kata induknyamengikuti pola yang sama seperti pada kata benda Maskulin. Contoh :
TUNGGAL JAMAK Tangan (f)
Jiwa (f)
Roh (f)
Pintu (f)
Mata (f)
Negeri (f)
15.2.3. Akhiran Jamak Yang Tidak Sesuai Gender Kata Benda
15.2.3.1. Ada beberapa kata benda Maskulin yang bentuk jamaknya mengikuti polakata benda Feminin, misalnya :
Tunggal Jamak Ayah (m)
Hati (m)
Hati (m)
Malam (m)
Mezbah (m)
Tempat (m)
Suara (m)
-
8/8/2019 IBRANI1_B
16/26
42
Nama (m)
Dosa (m)
15.2.3.2. Ada pula beberapa kata benda Feminin yang bentuk jamaknya mengikuti pola kata benda Maskulin, misalnya :
Tunggal Jamak Batu (f)
Wanita (f)
Kota (f)
Tahun (f)
15.2.4. Pengertian Bentuk Jamak
Dalam bahasa Ibrani bentuk jamak tidak hanya berarti bahwa jumlah sesuatu hal itulebih dari satu . Ada beberapa kemungkinan yang lain, sebagai berikut :
15.2.4.1. Bentuk jamak dapat mengandung pengertian luasnya ( tempat/waktu ) suatuhal ( disebut Extensive Plural ). Misalnya :
Langit, Surga
Air
Wajah, permukaan, muka
Hidup, kehidupan
15.2.4.2. Tidak jarang bentuk jamak pada kata benda abstrak mengandung pengertian Intensitas hal/keadaan ( disebut Intensive Plural ), misalnya :
Berkat
Berkat besar ( Mazmur 21:7 )
15.2.4.3. Ada pula jamak keagungan , yang ada kaitan dengan jamak intensitas.
Pengertian ini khususnya pada nama Allah ( ). Bila bentuk
tunggal tampaknya tidak cukup untuk mengekspresikan pengertian wajahatau langit, apalagi untuk Allah. Ia melebihi segala sesuatu dalam segalahal.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
17/26
43
15.3. Bentuk DUAL
Bentuk akhiran Dual ini dipakai untuk benda-benda yang muncul dalam bentuk pasangan ( berjumlah dua ), secara khusus untuk anggota-anggota tubuh. Bentuk akhiran Dual ini dipakai baik untuk kata benda Maskulin, maupun kata benda Feminin.
15.3.1. Bentuk Akhiran Dual ini biasanya ditulis ( Patakh yang beraksen, plus
Yod, plus Khireq, plus Mem Final ). Contoh :
Tunggal Arti Jamak DUAL ArtiTelinga (f) Sepasang telinga
Tangan (f) Sepasang tangan
Sayap (f) Sepasang sayap
Mata (f) Sepasang mataKaki (f) Sepasang kaki
Bibir (f) Sepasang bibir
Hari (f) Dua hari
Kuda Jantan (f) Dua ekor kuda jantan
15.3.2. Bilamana kata benda yang memiliki akhiran Feminin harus mendapatkan
akhiran Dual, maka dari akhiran Feminin itu akan menjadi dan akhiran
Dual ditambahkan di belakangnya, misalnya :
Bibir (f) Sepasang bibir
Kuda betina (f) Dua ekor kuda betina
15.3.3. Ada perkecualian yang tidak jelas alasannya, sejumlah kata benda yangmuncul dengan bentuk akhiran Dual, namun tanpa arti Dual ( berpasangan ).Misalnya :
Air Yerusalem
Langit, Surga Mesir
-
8/8/2019 IBRANI1_B
18/26
44
TUGAS (7)
A. Berikanlah bentuk jamak untuk kata-kata di bawah ini ! Kenalilah & tuliskangender dari setiap kata tersebut !!
09 05 01
10 06 02
11 07 03
12 08 04
B. Berikanlah akhiran Dual pada kata-kata di bawah ini ! Terjemahkan pula setiapkata dalam bentuk Dual tersebut !!
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
C. Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
D. Berikanlah tanda lingkaran pada kata yang tampaknya salah ditempatkan padasetiap kelompok kata di bawah ini !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
-
8/8/2019 IBRANI1_B
19/26
45
15 11
16 12
17 13
18 14
15.4. Gender & Jumlah Kata Sifat
Bentuk Kata Sifat harus selalu sesuai dengan bentuk Kata Benda yang diterangkannya
a> Dalam hal gender : Maskulin atau Feminin, dan b> Dalam hal jumlah : tunggal atau jamak.
Peraturan ini berlaku untuk pemakaian Kata Sifat baik secara atributif maupun secara predikatif.
Sama seperti Kata Benda, demikian pula pada Kata Sifat dapat terjadi perubahan vokalkata dasar atau perubahan konsonan terakhir bilamana dibubuhi akhiran Feminin atau
jamak.
15.4.1. Kata Sifat yang vokalnya tidak berubah
Maskulin TUNGGAL
Maskulin JAMAK Feminin TUNGGAL
Feminin JAMAK
Contoh :
Sang putera ( adalah ) baik atau : Baiklah sang putera.Pohon-pohon yang baik
Sang puteri yang baik ITU.
Baiklah para nabiah ITU
15.4.2. Kata Sifat yang terdiri atas dua suku kata, dengan Qamets dalam suku kata pertama ; Qamets itu akan berubah menjadi Shewa Bersuara ( di bawahGutturals akan berubah menjadi Shewa Gabungan ) bilamana Kata Sifattersebut dibubuhi akhiran Feminin atau jamak. Perhatikan tabel berikut di
bawah ini !
-
8/8/2019 IBRANI1_B
20/26
46
Besar Tua Jujur Fasik BijaksanaM. Tunggal
M. Jamak
F. Tunggal
F. Jamak
Contoh :
Kaki (f) yang besar.
Bijaksanalah perjanjian (f) ITU.
Bapak-bapak yang tua ITU.
Jujurlah para wanita ITU.
Nabi-nabi yang fasik.
15.4.3. Beberapa Kata Sifat yang terdiri atas satu suku kata saja ; Konsonan keduaakan menerima Dagesh Forte ( dalam kasus Gutturals terjadi kompensasi )
bilamana Kata Sifat tersebut dibubuhi akhiran Feminin atau jamak. Lihat tabel berikut !
Banyak Hidup Miskin JahatM. Tunggal
M. Jamak
F. Tunggal
F. Jamak
Perhatikanlah :
[1] Bilamana Kata Sifat menerangkan Kata Benda yang akhirannya tidak sesuaidengan gendernya, maka akhiran Kata Sifat akan sesuai dengan gender KataBenda tersebut & bukan sesuai dengan bentuk akhirannya. Misalnya :
Malam (m) yang baik, Selamat Malam.
Istri-istri (f) yang baik.
Bijaksanalah para bapak (m) ITU.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
21/26
47
[2] Kata Benda yang hanya muncul dalam bentuk jamak, biasanya mendapat KataSifat dalam bentuk jamak pula, meskipun pengertiannya tunggal. Misalnya :
Banyak air, Air yang banyak
Wajah yang jahat.
[3] Kata Sifat yang menerangkan ( Allah ) selalu dalam bentuk
Tunggal. Misalnya :
Adillah Allah.
Jahatlah para ilah ITU.
[4] Tidak ada bentuk Dual untuk Kata Sifat ! Oleh karena itu, bila Kata Bendanyamenyandang akhiran Dual, maka Kata Sifat yang menerangkannya memakaiakhiran jamak biasa. Misalnya :
Sepasang tangan yang besar.
[5] Pengertian Jamak Intensif berlaku hanya untuk beberapa Kata Benda dan tidak
berlaku untuk Kata Sifat. Dengan kata lain, , , tidak boleh diterjemahkan baik-baik, besar-besar, melainkan hanyamenunjukkan bahwa Kata Benda yang diterangkannya tersebut dalam status
jamak.Terjemahan Kata Sifat tersebut dalam bahasa Indonesia tetap memakai bentuk tunggal, baik, besar.
TUGAS (8)
A. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Ibrani, kalimat-kalimat berikut di bawah ini !
01. Lagu-lagu yang indah.02. Fasiklah bangsa ITU.
03. Besarlah berkat ITU.04. Bapat ITU baik.05. Suami dan istri.06. Langit dan bumi.07. Adillah imam ITU dan benarlah sang nabiah.08. Para suami yang tua dan para istri yang bijaksana.09. Sepasang Kuda jantan dan sepasang kuda betina.10. Allah ITU benar dan para ilah ITU jahat.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
22/26
48
B. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia, kalimat berikut di bawah ini !
02 01
04 03
06 05
08 07
10 09
16. KATA GANTI ( PRONOUNS )
16.1. Kata Ganti Orang ( Independent Personal Pronouns )
Kata Ganti Orang ditulis sebagai bentuk terpisah dan hanya dipakai untuk menyatakanSubyek dalam sebuah kalimat. Untuk menyatakan obyek, bahasa Ibrani memiliki
pronominal suffixes khusus, yang ditempatkan sebagai akhiran pada kata lain ( katakerja, kata depan, atau kata benda ). Bentuk-bentuk suffix ini akan dipelajari pada
pelajaran-pelajaran selanjutnya.
Untuk sementara ini, kita membatasi diri kepada Kata Ganti Orang, yang berdiri sendirisebagai Subyek Kalimat. Bentuk-bentuk Kata Ganti Orang ( Independent PersonalPronouns ) ini adalah sebagai berikut :
Tunggal Jamak , Saya (m/f ) Kami/kita (m/f )
Engkau (m) Kalian (m)
Engkau (f) , Kalian (f)
Dia (m) , Mereka (m)
Dia (f) , Mereka (f)
Catatan :[1] Kata Ganti Orang Kedua Jamak (f) jarang muncul.[2] Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal (f) terdapat sepanjang kitab-kitab Pentateuch.
Contoh :Akulah Allah YHWH.
Engkaulah lelaki ITU.
Dialah sang raja yang besar ITU.
Merekalah para hamba yang baik.
-
8/8/2019 IBRANI1_B
23/26
49
16.2. Kata Ganti Penunjuk ( Demonstrative Pronouns )
Kata Ganti Penunjuk adalah kata ganti yang menunjukkan sesuatu benda atauseseorang yang khusus harus diberi perhatian. Dalam bahasa Ibrani ada dua macamKata Ganti Penunjuk, yakni :
a> Menunjuk pada hal-hal yang dekat : ini , b> Menunjuk pada hal-hal yang jauh : itu .
Dalam hal ini bisa jadi pemakaian kata itu membingungkan, sebab kata tersebut jugadipinjam sebagai Kata Sandang Tertentu ( Awalan Penentu ) yang sebenarnya tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Adapun bentuk-bentuk Kata Ganti Penunjuk ini adalah sebagai berikut :
Tunggal Jamak Ini/This (m) Ini/These (m)
Ini/This (f) Ini/These (f)
Itu/that (m) , Itu/Those (m)
Itu/that (f) , Itu/Those (f)
Perhatikan, Kata Ganti Orang Ketiga dipinjam untuk berfungsi sebagai Kata GantiPenunjuk.
Dalam bahasa Ibrani, Kata Ganti Penunjuk memiliki fungsi yang sama seperti KataSifat ( dapat dipakai secara atributif & predikatif ). Dalam hal ibi Kata Ganto Penunjuk harus sesuai dalam hal : gender & jumlah dengan Kata Benda yang diterangkannya.
16.2.1. Kata Ganti Penunjuk yang berfungsi sebagai Keterangan Langsung ( dipakaisecara Atributif ) untuk sebuah Kata Benda selalu :
Ditempatkan di belakang Kata Benda yang diterangkannya, Mendapat Awalan Penentu sama seperti Kata Bendanya.
Contoh :Lelaki ini.
Lelaki itu.
Negeri ini.
Kota-kota ini.
Bila sebuah Kata Benda dimodifikasi oleh sebuah Kata Sifat, maka Kata GantiPenunjuknya akan selalu berdiri setelah Kata Sifat. Misalnya :
-
8/8/2019 IBRANI1_B
24/26
50
Hal yang besar ini.
Negeri yang baik ini.
Tahun-tahun yang baik ini.
Padang gurun yang besar itu.
16.2.2. Kata ganti Penunjuk yang dipakai secara predikatif :a. Ditempatkan di depan Kata Benda.
b. Tidak pernah mendapat Awalan Penentu.
Misalnya :Inilah hari ITU.
Inilah wanita yang jujur ITU.
Itulah kota yang besar ITU.
Itulah Raja yang bijaksana ITU.
16.3. Kata Ganti Tanya ( Interrogative Pronouns )
Ada dua Kata Ganti Tanya dalam bahasa Ibrani. Posisi Kata Ganti Tanya tersebut biasanya pada awal kalimat.
16.3.1. Kata Ganti Tanya ( Siapa ? ). Misalnya :
Siapa engkau ?
Siapa lelaki ITU ?
16.3.2. Kata Ganti Tanya ( Apa ? atau Alangkah ... ! ).
Biasanya dihubungkan dengan kata berikutnya melalui garis Maqqef danhuruf pertama kata berikutnya tersebut akan mendapat Dagesh Forte.Misalnya :
Apa ini ?
Alangkah baiknya !
Bila bertemu dengan Gutturals dalam kata berikutnya, maka vokalisasi
akan berubah sesuai dengan peraturan yang telah diuraikan
sebelumnya sehubungan dengan Awalan Penentu, sehingga melaluikompensasi akan terjadi bentuk-bentuk sebagai berikut ( tanpa Dagesh Forte ) :
-
8/8/2019 IBRANI1_B
25/26
51
Apa yang telah kaulakukan ?
Apakah kesalahanku dan apakah dosaku ?
Dan apakah yang lebih kuat dari seekor singa ? ( Hakim-hakim 14:18 )Apakah hambamu ? ( 2 Samuel 9:8 )
dan sewaktu-waktu juga diterjemahkan barangsiapa dan apa saja.
Yang menentukan dalam hal ini adalah konteksnya.
16.4. Awalan Tanya ( Interrogative He )
Berhubung tidak ada tanda tanya dalam bahasa Ibrani, maka kata atau hal yang
dipertanyakan dibubuhi Awalan Tanya : ( dalam bahasa Indonesia memakai akhiran-kah ). Misalnya :
Besarkah pohon-pohon ITU ?
Bukankah engkau laki-laki ?
Selamatkah ? ( Apa kabar ? )
Di depan Gutturals, Awalan Tanya dapat mengalami perubahan vokal sehingga menjadi
atau , sama seperti Awalan Penentu. Untuk membedakan Awalan Tanya dari
Awalan Penentu, perlu diperhatikan :
Vokal Awalan Tanya yang biasa adalah Khatef-patakh , sedangkan vokalAwalan Penentu adalah Patakh.
Awalan Tanya tidak diikuti oleh Dagesh Forte. Awalan Tanya agak jarang ditemukan, sedangkan Awalan Penentu amat sering
dipakai.
16.5. Kata Keterangan Tanya ( Interrogative Adverbs )
Pertanyaan-pertanyaan dapat juga diperkenalkan dengan Interrogative Adverbs ( KataKeterangan Tanya ). Interrogative Adverbs yang paling umum dipakai adalah :
1 Di mana ? 6 Bagaimana ?
2 Di mana ? 7 , Dimanakah ?Pada tempat apakah ?3 Di mana ? 8 , Mengapa ?
4 Kapankah ?Dari manakah ?
9 Mengapa ?
5 Dari manakah ?
-
8/8/2019 IBRANI1_B
26/26
Contoh :
Di manakah Habel saudaramu ?
Mengapa engkau sendirian ?