Lip Gel, Bibir Cerah Dan Lembut, Monomola Lips Tatto, +62822,344,501,26.pdf
IAI sebagai anggota International Federation of ... · PDF filebidang akuntansi, keuangan,...
Transcript of IAI sebagai anggota International Federation of ... · PDF filebidang akuntansi, keuangan,...
IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered
Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations &
Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara.
Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK
25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3
Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan
kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk
pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan
ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam
ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi.
Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan
profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu,
pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme
akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa
Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut.
Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan
dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-10 di dunia.
Dampaknya, tingkat akumulasi modal akan meningkat tajam di tahun-tahun kedepan.
Pada gilirannya, akumulasi kekayaan yang terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia, akan menuntut
peran aktif akuntan profesional untuk mengelola dan mempertanggungjawabkan akumulasi kekayaan tersebut.
Dengan demikian, sudah menjadi keniscayaan, akuntan sebagai sebuah profesi yang memberi pelayanan jasa di
bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, dan audit menjadi profesi yang menjanjikan masa depan yang cerah
bagi para pelakunya.
Akuntan akan memasuki sebuah kondisi yang benar benar baru! Kondisi dimana perputaran ekonomi, kekayaan,
dan uang, terjadi sangat masif. Permintaan terhadap profesi akuntan akan meningkat tajam. Nilai jasa profesional
yang ditawarkan akan meningkat di tengah hingar bingar kemakmuran bangsa ini. Profesi akuntan akan menjadi
profesi yang lukratif.
Agar profesi akuntan mampu mengantisipasi dan memanfaatkan kemakmuran ekonomi Indonesia sehingga
menjadi profesi yang lukratif, maka profesionalisme akuntan tidak bisa ditawar. Dalam profesionalisme tertanam
nilai-nilai kapabilitas, etika, semangat pembelajaran yang tinggi, pengalaman praktik, dan terorganisasi.
Chartered Accountant (CA) Indonesia yang diluncurkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sejak tahun 2012, telah
menjadi identitas bagi seorang akuntan profesional. Posisi strategis CA akan dikuatkan melalui Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) tentang Akuntan Beregister Negara. PMK inilah yang nantinya diharapkan menjadi legal back
up CA.
IAI yang merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC), diharuskan patuh pada
Statement of Membership Obligations, diantaranya yang terkait dengan practical experience dan
continuing professional education yang diatur dalam International Education Standards. Hadirnya
Chartered Accountant (CA) Indonesia sesuai dengan ketentuan IFAC.
Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi
yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas
dan basis produksi yang terintegrasi.
Karena prinsip pasar bebas ini adalah free flow of services dan free flow of people, setelah Mutual
Recognition Arrangement (MRA) di kawasan itu ditandatangani, tak pelak akan terjadi persaingan ketat di
berbagai sektor, termasuk jasa akuntansi. CA akan menjadi motor profesionalisme akuntan yang bisa
membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal tersebut.
Sebagai senjata utama untuk menghadapi AEC 2015, maka CA atau akuntan profesional siap bersaing di
kancah regional. Jika dilihat dari tujuannya, CA Indonesia dimaksudkan untuk mensejajarkan diri dengan
gelar profesi akuntan internasional. Sebutan CA juga menjadi nilai tambah akuntan beregister, baik di
taraf lokal maupun internasional.
Nilai tambah tersebut adalah pengakuan sebagai akuntan profesional sesuai standar internasional dari
IFAC. Selain itu, para pemegang CA juga akan selalu dijaga kompetensinya, dapat diberikan tanggung
jawab untuk mengambil keputusan signifikan dalam bidang-bidang terkait dengan pelaporan keuangan
untuk kepentingan publik, dan diakui oleh organisasi profesi negara lain.
Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 CA yang mengacu kepada
international best practice menjadi penting dalam kerangka ASEAN Mutual Recognition
Arrangement yang akan mengakui kesetaraan kualifikasi akuntan profesional se-ASEAN.
Juga untuk mensejajarkan Akuntan Profesional Indonesia dengan pemegang gelar
akuntan luar negeri.
Para pemegang CA akan selalu dijaga kompetensinya, dapat diberikan tanggung jawab
untuk mengambil keputusan signifikan dalam bidang terkait dengan pelaporan keuangan
untuk kepentingan publik, dan diakui oleh organisasi profesi negara lain.
Kompetensi Utama:
1.CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem
pelaporan yang menghasilkan laporan keuangan dan laporan
lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola, etika profesional dan integritas.
2.CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan
keputusan bisnis dengan mempertimbangkan dinamika
lingkungan bisnis global.
Kompetensi khusus:
1. CA memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan mengevaluasi laporan keuangan grup entitas
dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global yang berlaku.
2. CA memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis
teknologi informasi yang dapat:
a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal.
b. Mengidentifikasi dan mengomunikasikan risiko pengendalian dan konsekuensinya untuk
membuat rekomendasi.
3. CA dapat mengevaluasi tata kelola korporat, peran dan tanggungjawab sosial dan lingkungan
korporat.
4. CA menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai etika individu dan profesional.
5. CA memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin yang terintegrasi untuk
mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta dapat memberi masukan kepada para eksekutif
dalam berbagai penetapan strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup nasional dan internasional.
6. CA memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan perpajakan yang taat pada
aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan dalam lingkup global.
7. CA dapat mengevaluasi praktik–praktik akuntansi manajemen guna meningkatkan nilai organisasi.
8. CA dapat mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan.
9. CA memiliki kemampuan untuk berfikir dan bertindak sebagai pemimpin.
10. CA memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat mempertahankan kompetensi
profesionalnya.
11. CA memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan tulisan.
12. CA memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain dalam
organisasi dan antar organisasi.
1. Manajerial, dengan posisi sebagai Chief Excecutive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO) ,
Chief Operating Officer, Direktur BUMN, Direktur Operasional dan Treasury sebagai penanda
tangan laporan keuangan perusahaan.
2. Operasional, dengan posisi sebagai Business Unit Controller, Financial and Performance Analyst,
Cost Accountanting Manager, HR Manager, Business Support Manager.
3. Management Control dengan posisi sebagai Business Assurance Manager, Risk Manager,
Compliance Manager, Internal Auditor.
4. Accounting & Stakeholder Communications sebagai Group Controller, Head of Reporting,
Investor Relation Manager, Finance & Accounting Manager.
5. Di Sektor Publik; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai pejabat
yang bertanggung jawab terhadap laporan keuangan entitas sektor publik.
6. Akademisi; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai dosen, pimpinan
fakultas/universitas.
7. Auditor*; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai auditor partner
penandatangan laporan audit.
Dengan fungsi di posisi puncak inilah seorang CA dapat dikatakan berperan sebagai creators,
enablers, preservers dan reporters untuk menciptakan sustainable value dalam bisnis.
• Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan entitas komersial, entitas
publik/pemerintah, ETAP, dan entitas berlandaskan syariah dan perbedaan diantara
conceptual framework
• Studi kasus atas penggunaan conceptual framework dalam pelaporan keuangan
• Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba, perbedaan standar akuntansi untuk ETAP dan
IFRS, Penerapan standar akuntansi untuk ETAP
• Transaksi berbasis syariah dan pelaporan keuangan syariah
• Kombinasi bisnis dan konsolidasi
• Pengaruh perubahan kurs valuta asing
• Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset
• mbalan kerja
• Pendapatan, kebijakan, dan estimasi akuntansi dan kesalahan, dan pajak penghasilan
• Instrumen keuangan (pengakuan dan pengakuran, penyajian, pengungkapan)
• Analisis laporan keuangan, kinerja, dan kepatuhan atas entitas komersial, nirlaba, dan ETAP
• Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
• Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi
• Pengantar Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat
• Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika
• Lingkungan Etika dan Akuntansi
• Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C)
• Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B))
• Iklim Etika dan Integritas Organisasi
I. Alasan diperlukan Tata Kelola yang Baik dan Etika Bisnis
II. Definisi dan Prinsip Dasar Tata Kelola
III. Tinjauan Struktur Tata Kelola di Indonesia
IV. Prinsip-prinsip Tata Kelola menurut OECD
V. Manfaat Tata Kelola bagi Korporat dan Lingkungan
VI. Overview Regulasi dan Pedoman Tata Kelola di Indonesia
VII. Instrumen Penilaian dan Bukti Empiris terhadap Praktek Tata Kelola di Indonesia dan ASEAN
• Prinsip Perlindungan Terhadap Hak Pemegang Saham
• Prinsip Perlakuan Setara terhadap Pemegang Saham
• Prinsip Tanggung Jawab Dewan
• Komite-komite dibawah Dewan Komisaris
• Disclosure dan Transparency, Internal Control
• Peran dan Tanggung Jawab Auditor Eksternal dan Internal
• Prinsip Peran Pemangku Kepentingan dan Tanggung Jawab Korporat
• Pengantar Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan
• Pemetaan Arah Perusahaan: Visi dan Misi, Tujuan, dan Strategi
• Evaluasi Lingkungan Eksternal Perusahaan
• Evaluasi Sumber Daya, Kapabilitas, dan Daya Saing
• Strategi Kompetitif Generik
• Penguatan Posisi Kompetitif: Langkah Stratejik, Waktu, dan Lingkup Operasi
• Strategi Bersaing di Pasar Internasional
• Strategi Korporat: Diversifikasi dan Multibisnis
• Etika, Tanggung Jawab Sosial Korporat, Keberlanjutan Lingkungan, dan Strategi
• Membangun Organisasi yang Mampu Melaksanakan Strategi dengan Baik: Sumber Daya Manusia,
Kemampuan, dan Struktur
• Mengelola Operasi Internal: Tindakan yang Mendorong Pelaksanaan Strategi dengan Baik
• Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan: Kunci Pelaksanaan Strategi dengan Baik
• Kepemimpinan Stratejik
• Perubahan Stratejik dan Organisasi
• Pengantar KUP
• Pengantar PPh
• Pengantar PPN
• Pengertian Dasar Manajemen Pajak
• Pemilihan Sumber Pembiayaan
• Tax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya
• Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Beban Pokok Penjualan dan Pengurang
Penghasilan Bruto
• Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21
• Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur objek withholding tax (selain PPh Pasal 21)
• Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai
• Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives
• Konsep dasar pajak internasional
• Pengantar Akuntansi Manajemen Lanjutan
• Pengembangan Sistem Manajemen Biaya
• Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Effisiensi
• Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik - Pelanggan
• Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik - Produk
• Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
• Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Perencanaan Laba
• Akuntansi Manajemen Lingkungan
• Landasan Sistem Pengendalian Stratejik
• Proses Penyusunan Anggaran
• Sistem Pengendalian Stratejik - Penekanan pada Pengendalian Keuangan
• Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi
• Sistem Pengendalian Stratejik - Proses Pembangunan “Awareness dan Keselarasan
(Alignment)”
• Sistem Pengendalian Stratejik - Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi
• Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan
• Perhitungan Penciptaan Nilai
• Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan
• Merjer, Akuisisi, dan Divestasi
• Kesulitan Keuangan
• Manajemen Tresuri dan Modal Kerja
• Options dan Manajemen Keuangan
• Warrants dan Convertibles
• Derivatif dan Lindung Nilai Resiko
• Manajemen Risiko Perusahaan
• Strategi Pendanaan
• Teori dan Pasar Valuta Asing
• Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure
• Operating Exposure dan Translation Exposure
• Pengantar Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
• Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
• Peran Teknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi
• Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
• Audit atas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi
• Siklus Proses Bisnis
• Pembahasan Kasus: Mengidentifikasi Kelemahan dari Narasi suatu Siklus Akuntansi dan
Memberikan Rekomendasi Pengendalian yang Disarankan.
• Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian
• Siklus Proses Bisnis Pendukung: Buku Besar (General Ledger) dan Siklus Pelaporan
• Internal Control over Financial Reporting: Implementasi and Desain IcoFR
• Internal Control over Financial Reporting: Evaluasi dan Pelaporan ICoFR
• Pembahasan Kasus: Siklus dalam Industri Jasa Keuangan.
Peserta yang akan mengikuti Ujian CA, merupakan:
1.Paling rendah lulusan DIV/S1 Akuntansi atau setara*
2.Lulusan S2/S3 Akuntansi*
3.Paling rendah lulusan DIV/S1 Non Akuntansi atau setara
dan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)*
Peserta ujian CA dinyatakan lulus apabila telah mendapatkan nilai minimal yang
mengacu pada passing grade yang telah ditetapkan oleh Dewan Sertifikasi Akuntan
Profesional IAI.
• Pilihan Ganda
• Essai
• Studi Kasus
Sifat Ujian:
Close Book/Close Modul
Tata cara pendaftaran peserta Ujian CA adalah sebagai berikut:
1. Pendaftaran Ujian CA dilakukan melalui sekretariat IAI Pusat.
2. Calon peserta dapat memperoleh formulir pendaftaran, buku pedoman Ujian CA, dan
modul Ujian CA secara langsung dikantor IAI dengan melampirkan bukti pembayaran
pendaftaran.
3. Calon peserta Ujian CA mengisi formulir pendaftaran dengan menggunakan tinta
warna hitam. Formulir harus ditandatangani sebelum dikembalikan, formulir yang telah
diisi harus dilengkapi dengan:
a. Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir
b. Bukti pembayaran biaya Ujian CA
c. 1 (satu) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran post card
4. Peserta dapat memilih minimal satu subyek ujian pada setiap periode ujian.
5. Peserta hanya diberikan batas waktu 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan ujian CA
tanpa dibatasi berapa kali mengikuti ujian CA selama 3 tahun tersebut.
• Uang Pendaftaran: Rp500.000,-
Hanya dibayarkan satu kali pada saat mendaftar pertama kali.
• Iuran Keanggotaan IAI: Rp500.000,-
Meliputi uang pangkal dan iuran tahunan anggota. Apabila peserta telah menjadi anggota IAI
sebelumnya maka hanya membayar iuran tahunan anggota saja.
• Biaya Ujian per Subyek Ujian: Rp1.000.000,-
Termasuk Buku Pedoman Ujian dan Modul Ujian CA.
• Biaya Mengulang per Subyek Ujian: Rp500.000,-
Pembayaran biaya ujian dapat dilakukan secara langsung di sekretariat IAI Pusat atau melalui setoran
tunai di Bank atau transfer ke rekening IAI Pusat pada Bank Mandiri KCP Jakarta Cik Ditiro No.
Rekening 122.000.431.206.5, dan Bank BCA KCP Jakarta Thamrin Nine No. Rekening 539.539.1957
Ujian CA dilaksanakan selama 4 (empat) hari, yaitu tanggal 18 - 21 Juni 2014.
Rabu - 18 Juni 2014
09.00 - 12.00 Pelaporan Korporat
13.00 - 16.00 Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat
Kamis - 19 Juni 2014
09.00 - 12.00 Manajemen Keuangan Lanjutan
13.00 - 16.00 Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan
Jumat - 20 Juni 2014
08.30 - 11.30 Akuntansi Manajemen Lanjutan
Sabtu - 21 Juni 2014
09.00 - 12.00 Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
13.00 - 16.00 Manajemen Perpajakan
TERIMA KASIH
Informasi & Registrasi: IKATAN AKUNTAN INDONESIA Grha Akuntan Jl. Sindanglaya no. 1 Menteng - Jakarta Pusat Tel. 021-319 04232 Fax. 390 0016 [email protected] www.iaiglobal.or.id @IAINews Ikatan Akuntan Indonesia
762ECF98