Iad bio 03 sumber daya alam
Transcript of Iad bio 03 sumber daya alam
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANKuliah Ilmu Kealaman Dasar
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta 2011
Sumber Daya Alam (SDA)
adalah : Semua bahan atau energi yang diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia.
Tergantung : Teknologi Ekonomi Budaya Pengaruh terhadap lingkungan untuk
mendapatkan dan menggunakan sumberdaya tsb.
Pandangan Umum Terhadap SDASDA
Eksploitasi/Pemanfaatan
Pemanfaatan Lestari
Pengurangan Eksploitasi
Pengurasan SDA
Kelangkaan
Peningkatan Harga SDA
Peningkatan Penawaran
Peningkatan Biaya Ekstrasi
Penurunan Permintaan
- Pencarian SDA Pengganti
- Peningkatan daur ulang
Inovasi• Pencarian SDA baru• Peningkatan Efisiensi• Perbaikan tek. Daur ulang dan perbaikan
konservasi
Ekstraksi daya dukung
Tidak
Ya
A. Klasifikasi SDASDA
Skala waktu pertumbuhan
Kegunaan akhir
Tak dpt diperbarui
Dpt diperbar
ui
SD materi
al
SD energi
Hbs dikonsums
i
Dpt di daur ulang
Ada titik kritis
Tdk ada titik kritis
Material Metalik
Material Non
metalik
Energi
Minyak
Gas
Batubara
Besi
Tembaga
Aluminium
Ikan
Hutan
Tanah
Udara
Pasang surut
Angin
Emas
Besi
Alumiium
Tanah
Pasir
Air
Energi surya
Angin
Minyak
Ekstraksi > titik kritis
Jenis SDA Pada dasarnya SDA dikelompokkan
menjadi 2 kelompok utama : SDA yang tak dapat diperbaharui
(exhaustible resources = stock resources = fund resources), dan
SDA yang dapat diperbarui (renewable resources = flow resources)
Namun, menurut Prof. Raleigh Barlow, SDA dikelompokkan kedalam 3 kelompok, yaitu :
SDA yang tak dapat pulih/tak dapat diperbarui
SDA yang pulih/dapat diperbarui SDA yang mempunyai sifat gabungan
antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
SDA Yang Tak PulihMemiliki sifat :- Volume fisik tetap- Tidak dapat diperbarui- Pembentukannya butuh waktu ribuan
tahun
Contoh : metal, batu bara, minyak bumi, batu-batuan
SDA yang tak pulih digolongkan dalam 2 macam :
1. Sumberdaya seperti batu bara dan mineral yang sifatnya dapat dipakai habis atau berubah secara kimiawi melalui penggunaan.
2. Sumberdaya seperti logam dan batuan yang mempunyai umur penggunaan yang lama dan seringkali dapat dipakai ulang.
SDA yang pulih
Memiliki sifat : terus-menerus ada dapat diperbarui baik oleh alam sendiri
maupun dengan bantuan manusia Contoh : Air, Angin, Cuaca, Gelombang
Laut, Sinar Matahari, dll SDA di atas terus ada (dipakai atau
tidak) SDA tersebut harus dimanfaatkan
dengan benar
SDA dengan sifat gabungan
Sumberdaya Biologis Termasuk : Hasil Panen, Hutan, margasatwa,
padang rumput, perikanan, dan peternakan. Memiliki ciri seperti SDA yang dapat
diperbarui, karena dapat diperbaiki setiap saat asal ada perawatan.
Namun, suatu saat bisa digolongkan dalam SDA yang tak dpt diperbaharui, yaitu pada saat pemakaian yang berlebih dan kurang bertanggungjawab
SDA dengan sifat gabungan
Sumberdaya tanah: menggambarkan gabungan antara SDA yang tak dapat diperbarui, yang dapat diperbarui, dan sumberdaya biologis.
Contoh : Kesuburan tanah
B. KONSEP-KONSEP PENGELOLAAN SDA
Pengelolaan sumberdaya alam meliputi aktivitas:
• penelitian, • inventarisasi, • monitoring dan • evaluasi terhadap potensi flora,
fauna dan (termasuk komponen abiotiknya).
Tujuan Pengelolaan SDA
1. menjamin pemanfaatan SDA secara bijaksana,
2. menjamin kesinambungan ketersediaannya
3. memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman SDA.
Usaha2 utk mengatasi kelangkaan SDA:
1. Eksplorasi dan penemuan2. Pemanfaatan teknologi3. Penggunaan SD substitusi4. Pemanfaatan kembali
(reuse) dan daur ulang (recycling)
(Yakin, 1997)
Sasaran pengelolaan SDA
Terwujudnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
(Renstrada DKI Jakarta 2002-2007)
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia
Kekayaan Alam Indonesia yang sebagian besar terletak di Kawasan Timur:• Panjang garis pantai > 81,000 km• 17,508 pulau• 5.8 juta km2 luas laut (3x luas daratan)• 37% species dunia• Pusat keanekaragaman tropis dunia (> 70 genus dr karang, 18% terumbu karang dunia ada di Indonesia)• 30% hutan bakau dunia ada di Indonesia•90% hasil tangkapan ikan berasal dari perairan pesisir dalam 12 mil laut dari pantai.
Manusia
Pangan
Sandang
Papan
C. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
laju pertumbuhan
urbanisasiketimpangan
distribusi
ketidaksetaraan gender
aspek kualitas
Masalah Kependudukan di Indonesia
POPULASI PENDUDUK DUNIA
Pertumbuhan Penduduk Dunia mengikuti kurva pertumbuhan eksponensial (geometrik, huruf J)
20082008
Distribusi Penduduk Dunia
Series10%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%75%
25%
Negara Berkembang
Negara Maju
Kondisi Penduduk Dunia
Series10%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%50%
50%
20%17%
25%
33%
Buta huruf
Kelaparan
Tidak punya rumah
Kekurangan air bersih
Kekurangan fasilitas ke-sehatan
Jumlah Penduduk dan Penggunaan Sumberdaya Alam
Jumlah Penduduk Penggunaan Sumberdaya Alam
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Neg. Maju
Masalah Kependudukan dan SDA
Pandangan konservatif (Malthusianisme):Principle of Population (1879) Daya dukung sumberdaya alam tidak dapat
mengimbangi pertumbuhan penduduk yang cenderung eksponensial.
Produktivitas sumberdaya alam deminishing return input per kapita akan mengalami kecenderungan menurun
Pada gilirannya standar hidup masyarakat akan menurun sampai level subsisten reproduksi manusia menurun tercapai keseimbangan steady state
Wassily Leontief (Pemenang Hadiah Nobel bidang Ekonomi)
Antara 1975 sampai 20201. Kebutuhan makanan dunia meningkat 4 kali lipat2. Kebutuhan mineral dunia meningkat 5 kali lipat
Berapa lama lagi sumberdaya alam akan habis ?
Neo-Malthusians
Jika kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan sumberdaya alam terus berlangsung, ia percaya akan terjadi :
Keruntuhan ekonomi Instabilitas politik Perang nuklir global
Karena : MSY berbagai sumberdaya alam renewable terlampaui Berkurangnya suplai sumberdaya alam non-renewable (migas) Effek samping terhadap lingkungan
Solusi : Recycling, reused, conservation, mengurangi konsumsi,
meningkatkan kontrol pencemaran, menurun-kan pertumbuhan penduduk.
Merupakan SISTEM yg meliputi:lingkungan alam hayati,lingkungan alam non-hayatilingkungan buatan, danlingkungan sosial,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya
LINGKUNGAN HIDUP:
adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi:
penataan, pemanfaatan,pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan danpengendalian
lingkungan hidup.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan Pengelolaan LH
• Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
• Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
• Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
• Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Kependudukan dan Lingkungan
Kepadatan Penduduk: solusi:• Transmigrasi• Pembatasan kelahiran
Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk tekanan terhadap lingkungan
Kebutuhan terhadap Sumberdaya alam meningkatekploitasi berlebih
Limbah, pencemaran meningkat Solusi terhadap lingkungan?
Kualitas hidup manusia Indonesia semakin menurun , indikatornya:
Kematian bayi lahir
Gizi Anak
BALITA
Penyakit akibat
Pencemaran Air & udara
Kualitas Kawasan
Konservasi/ Lindung
Pudarnya Budaya- Kearifan
Masyarakat SDA-LH
Pudarnya Budaya- Kearifan
Masyarakat SDA-LH
Perubahan, kompleksitas, ketidakpastian dan konflik dalam pengelolaan SDA dan lingkungan Contoh mega proyek “sejuta hektar lahan gambut” 1996 Proyek ambisius untuk 650.000 hektar sawah baru
ditempatkan 289.000 petani impor beras dihentikan.???
Kontroversi dan perdebatan, karena: Perencanaan dan pelaksanaan tdk transparan, tanpa kajian
mendalam, menyalahi peraturan dan perundangan Teknis drainase tidak mempertahankan kondisi lahan gambut Tidak dikaji keragaman flora dan fauna yang ada Analisis biaya dan manfaat proyek tdk jelas Mempunyai implikasi sosial yg luas
Jadi: sec teknis, lingkungan, ekonomi, sosial tidak layak Represif proyek jalan terus akhirnya dihentikan
Perubahan: perubahan lingkungan, sistem sosial, ekonomi dan politik selalu terjadi
Kompleksitas: dampak keg manusia thd lingkungan sangat kompleks, dan tdk selalu dpt difahami sec utuh, tdk semua perubahan lingk dapat diprediksi
Ketidakpastian: lingkungan dipenuhi ketidakpastian
Konflik: perbedaan dan pertentangan kepentingan sering muncul dalam pengalokasian sumberdaya dan pengambilan keputusan
D. Kawasan Konservasi (Protected Areas)
Protected AreasAn area of land and/or sea especially dedicated to the protection and maintenance of biological diversity, and of natural and associated cultural resources, and managed through legal or other effective means.
Hutan Konservasi Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya.
Tujuan Kawasan Konservasi
The following are the main purposes of protected areas
Scientific research Wilderness protection Preservation of species and genetic diversity Maintenance of environmental services Protection of specific natural and cultural features Tourism and recreation Education Sustainable use of resources from natural
ecosystems Maintenance of cultural and traditional attributes
Katagorisasi Kawasan
International (IUCN-WCPA)6 kategori
NasionalBasis UU 5/1990 & UU 41/1999
LokalHutan Kota (Pasal 9 UU 41/1999 PP No. 63 Tahun 2002)
KATAGORI MENURUT IUCN-WCPA
1. Strict Nature Reserve (Cagar Alam Murni) beserta Wilderness Area (Kawasan Liar)
2. National Park (Taman Nasional)3. Natural Monumen (Monumen Nasional) dan
(landmarks) Bentukan-bentukan Alami4. Suaka Alam Kelola dan Cagar Alam Kelola5. Protected Landscape/Seascape (Bentang alam
darat/laut yang dilindungi)6. Managed Resource Protected Area: protected
area managed mainly for the sustainable use of natural ecosystems. Resource Reserve (Suaka Cadangan), Wilayah biota alami, Kawasan yang dikelola secara multiguna
Katagori secara nasional
Kawasan Suaka Alam Cagar Alam Suaka Margasatwa
Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam
Cagar Biosfer (UU 5/1990) Taman Buru (UU 41/1999) Hutan Kota
Kawasan Suaka Alam
Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam meliputi: mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas kawasan suaka alam, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli.
Kegiatan pembinaan habitat untuk kepentingan satwa di dalam suaka margasatwa diperbolehkan.
Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Kriteria Cagar Alam
a. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;
b. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusun;
c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;
d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas;
e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya konservasi.
Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.
Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Kriteria Suaka Margasatwa
a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;
c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu;
d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
Di dalam suaka margasatwa dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata terbatas, dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya. Kegiatan penunjang budidaya pengambilan, pengangkutan, dan atau
penggunaan plasma nutfah tumbuhan dan satwa yang terdapat dalam kawasan Cagar Alam-Suaka Margasatwa diatur oleh Menteri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (PP 68/Th1998_SA-KPA)
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Zonasi Taman Nasional
1. Zona inti adalah bagian kawasan taman nasional yang mutlak dilindungi dan tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia;
2. Zona rimba adalah bagian kawasan taman nasional yang berfungsi sebagai penyangga zona inti; dan
3. Zona pemanfaatan adalah bagian kawasan taman nasional yang dijadikan pusat rekreasi dan kunjungan wisata.
Pada cagar alam dan zona inti taman nasional tidak boleh dilakukan kegiatan rehabilitasi.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekhasan, keaslian, keunikan, dan keterwakilan dari jenis flora dan fauna serta ekosistemnya.
Pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan pada semua kawasan hutan kecuali pada hutan cagar alam serta zona inti dan zona rimba pada taman nasional.
Tahura
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Taman Wisata Alam
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Dalam rangka kerjasama konservasi internasional, kawasan suaka alam dan kawasan tertentu lainnya dapat ditetapkan sebagai cagar biosfer.
Taman Buru
a. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia;
b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah raga serta terletak dekat pusat-pusat permukiman penduduk;
c. Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakkan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa;
d. Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan.
Hutan Kota
Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
Tujuan penyelenggaraan hutan kota adalah untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya.
Fungsi hutan kota adalah untuk: a. memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai
estetika; b. meresapkan air;c. menciptakan keseimbangan dan keserasian
lingkungan fisik kota; dan d. mendukung pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia.
Hutan Lindung
Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut: a. hutan konservasi, b. hutan lindung, dan c. hutan produksi.
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Pemerintah menganjurkan pemegang HPH menyisihkan 300 ha kawasan konsesinya untuk Hutan Lindung