I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura,...

59
PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Rencana pengelolaan wilayah, potensi dan sumberdaya alam maupun manusia telah dikelola dengan baik antara instansi terkait dengan melibatkan partisipasi dan konsultasi masyarakat lokal secara luas. Kegiatan ini dibarengi dengan promosi yang kian gencar dilakukan oleh banyak instansi terkait demi menciptakan image yang baik bagi daerah agar menjadi wilayah yang menarik bagi tujuan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin meningkat. Salah satu upaya dalam memberikan gambaran akan peluang Investasi di Kabupaten Banyuwangi adalah dengan menyediakan bentuk data/informasi tentang apa saja yang ada dan tersedia di Kabupaten Banyuwangi baik Potensi Umum Maupun Potensi Strategis Ekonomi Wilayah Kabupaten Banyuwangi. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya sebuah media yang dapat memaparkan secara detail tentang Profil Peluang Investasi di Kabupaten Banyuwangi sehingga diharapkan media ini dapat melengkapi sarana inventarisasi data dan promosi yang ada sekaligus panduan perencanaan untuk mengimplementasikan usaha bagi calon investor di Kabupaten Banyuwangi. I.2. MAKSUD Penyusunan Profil ini dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi tentang potensi serta peluang investasi Kabupaten Banyuwangi yang dilengkapi dengan data yang lengkap, dan akurat mengenai lokasi, ketersediaan lahan, sarana prasarana, peluang investasi potensi umum dan kondisi makro ekonomi serta data terkait lainnya yang relevan, yang dikemas dalam bentuk buku dan program interaktif Profil Investasi Kabupaten Banyuwangi; I.3. TUJUAN Tersedianya media promosi dalam bentuk Profil investasi Kabupaten Banyuwangi dan CD program Interaktif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan minat investor domestik maupun asing untuk mengembangkan usahanya di Kabupaten Banyuwangi.

Transcript of I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura,...

Page 1: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Rencana pengelolaan wilayah, potensi dan sumberdaya alam maupun manusia telah

dikelola dengan baik antara instansi terkait dengan melibatkan partisipasi dan konsultasi

masyarakat lokal secara luas. Kegiatan ini dibarengi dengan promosi yang kian gencar

dilakukan oleh banyak instansi terkait demi menciptakan image yang baik bagi daerah agar

menjadi wilayah yang menarik bagi tujuan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah yang

semakin meningkat.

Salah satu upaya dalam memberikan gambaran akan peluang Investasi di Kabupaten

Banyuwangi adalah dengan menyediakan bentuk data/informasi tentang apa saja yang ada

dan tersedia di Kabupaten Banyuwangi baik Potensi Umum Maupun Potensi Strategis

Ekonomi Wilayah Kabupaten Banyuwangi. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya

sebuah media yang dapat memaparkan secara detail tentang Profil Peluang Investasi di

Kabupaten Banyuwangi sehingga diharapkan media ini dapat melengkapi sarana inventarisasi

data dan promosi yang ada sekaligus panduan perencanaan untuk mengimplementasikan

usaha bagi calon investor di Kabupaten Banyuwangi.

I.2. MAKSUD

Penyusunan Profil ini dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi tentang

potensi serta peluang investasi Kabupaten Banyuwangi yang dilengkapi dengan data yang

lengkap, dan akurat mengenai lokasi, ketersediaan lahan, sarana prasarana, peluang

investasi potensi umum dan kondisi makro ekonomi serta data terkait lainnya yang relevan,

yang dikemas dalam bentuk buku dan program interaktif Profil Investasi Kabupaten

Banyuwangi;

I.3. TUJUAN

Tersedianya media promosi dalam bentuk Profil investasi Kabupaten Banyuwangi

dan CD program Interaktif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan minat

investor domestik maupun asing untuk mengembangkan usahanya di Kabupaten

Banyuwangi.

Page 2: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 2

BAB II

PROFIL KABUPATEN BANYUWANGI

II.1. ADMINISTRASI

Kabupaten Banyuwangi, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur,

dengan Ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau

Jawa, dan terletak pada 1130 53’– 1140 38’ Bujur Timur serta 70 43’– 80 46’ Lintang Selatan.

Kabupaten Banyuwangi sendiri terletak di bawah equator yang dikelilingi oleh laut

Jawa, Selat Bali dan Samudera Indonesia dengan iklim tropis yang terbagi menjadi 2 musim

yaitu : Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Kabupaten Banyuwangi, rata-rata curah hujan

selama tahun 2010 angkanya mencapai 157 mm curah hujan terendah terjadi pada Bulan

Nopember sebesar 33,7 sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari mencapai

306 mm, sedangkan persentase rata-rata penyinaran matahari terendah pada Bulan Januari

sebesar 63 % dan tertinggi pada Bulan Maret sebesar 84 %.

Banyuwangi adalah merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur. Wilayahnya cukup

beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Pada kawasan perbatasan dengan

Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen, dengan puncaknya Gunung

Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800 m), keduanya adalah gunung api aktif. Gunung

Argopuro dengan ketinggian 3.808 m adalah gunung yang tertinggi di Kabupaten Banyuwangi

dan Kali Baru merupakan sungai yang terpanjang di Kabupaten Banyuwangi yaitu 80,70 km.

Secara keseluruhan administrasi wilayah di Kabupaten Banyuwangi terbagi menjadi 24

wilayah Kecamatan dengan total luas wilayah sebesar ± 5.782,50 Km2. Adapun luas tiap

kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Luas Wilayah Perkecamatan Kabupaten Banyuwangi

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2)

1. Pesanggaran 802,5

2. Siliragung 95,15

3. Bangorejo 137,43

4. Purwoharjo 200,30

5. Tegaldlimo 1.341,12

6. Muncar 146,07

7. Cluring 97,44

8. Gambiran 66,77

9. Tegalsari 65,23

10. Glenmore 421,98

11. Kalibaru 406,76

Page 3: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 3

12. Genteng 82,34

13. Srono 100,77

14. Rogojampi 102,33

15. Kabat 107,48

16. Singojuruh 59,89

17. Sempu 174,83

18. Songgon 301,84

19. Glagah 76,75

20. Licin 169,25

21. Banyuwangi 30,13

22. Giri 21,31

23. Kalipuro 310,03

24. Wongsorejo 464,80

Jumlah 5.782,50 Sumber Data: Dokumen RTRW Kabupaten Banyuwangi 2011-2031

Daerah Kecamatan pantai meliputi Kecamatan Wongsorejo, Giri, Kalipuro,

Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo dan Pesanggaran. Bagian

selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak jaman Hindia Belanda. Di perbatasan

dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini

dilindungi dalam sebuah cagar alam Meru Betiri. Pantai Sukamade, merupakan kawasan

pengembangan penyu. Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam Taman Nasional

Alas Purwo. Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan

terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat pelabuhan perikanan.

Ibukota Kabupaten Banyuwangi berjarak 239 km sebelah timur Surabaya. Banyuwangi

merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa.

Pelabuhan Ketapang terletak di kota Banyuwangi bagian utara, menghubungkan Jawa dan

Bali dengan kapal ferry.

Dari Surabaya, Kabupaten banyuwangi dapat dicapai dari dua jalur jalan darat, jalur utara

dan jalur selatan. Jalur utara merupakan bagian dari jalur pantura yang membentang dari

Page 4: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 4

ujung kulon hingga pelabuhan ketapang. Sedangkan jalur selatan merupakan pecahan dari

jalur pantura dari Kabupaten Pasuruan melewati Kabupaten Lumajang dan Kabupaten

Jember.

II.2 KONDISI FISIK DASAR

Topografi

Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan utara pada

umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran

rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 400, dengan rata-

rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang

datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah

hujan cukup memadai sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah.

Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0 sampai dengan > 2500 meter

diatas permukaan laut. Ketinggian tempat tersebut dapat dibedakan atas :

Ketinggian 0 – 100 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah 131.714 Ha ( 38,10

% ) dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten

Banyuwangi kecuali kecamatan Singojuruh, Songgon, Genteng, Glenmore dan Kalibaru.

Ketinggian 100 – 500 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah 159.056 Ha (

46,01 % ) dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di seluruh kecamatan di Kabupaten

Banyuwangi kecuali kecamatan Banyuwangi, Muncar, dan Purwoharjo.

Ketinggian 500 – 1000 meter diatas permukaan laut meliputi luas wilayah 36.191 Ha (

10,47 % ) dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di kecamatan Wongsorejo, Giri,

Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore, dan Kalibaru.

Ketinggian 1000 – 1500 meter diatas permukaan air laut meliputi luas wilayah 10.226,5 Ha

(2,96%) dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di kecamatan Wongsorejo, Giri,

Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore, dan Kalibaru.

Ketinggian 1500 – 2000 meter diatas permukaan air laut meliputi luas wilayah 5.075,5 Ha

(1,48%) dari luas Kabupaten, Ketinggian ini terdapat di kecamatan Wongsorejo, Giri,

Glagah, Songgon, dan Glenmore.

Ketinggian 2000 – 2500 meter di atas permukaan air laut meliputi luas wilayah 2.235 Ha

(0,65%) dari luas kabupaten ketinggian ini terdapat di kecamatan Wongsorejo, Giri,

Glagah, Songgon, Genteng, Glenmore, dan Kalibaru.

Page 5: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 5

Ketinggian lebih dari 2500 meter diatas permukaan air laut meliputi luas wilayah 1.153 Ha

(0,33%) dari luas kabupaten. Ketinggian ini terdapat di kecamatan Wongsorejo, Glagah,

Songgon, dan Glenmore.

Jenis Tanah

Terdapat 17 jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi yaitu Aluvial Coklat Kemerahan,

Aluvial Hidromorf, Andosol Coklat Kekuningan, Assosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat

Kekelabuan, Assosiasi Andosol Coklat Kekuningan dan Regosol Coklat Kekuningan,

Asosiaso Latosol Coklat dan Regosol Kelabu, Grumosol Hitam, Grumosol Kelabu, Kompleks

Latosol Coklat Kekuningan dan Litosol, Kompleks Latosol Coklat Kemerahan dan Litosol,

Kompleks Mediteran Coklat dan Litosol, Kompleks Mediteran Merah dan litosol, Kompleks

Regosol Kelabu dan Litosol, Kompleks Brown Forest Soil, Litosol dan Mediteran, Latosol

Coklat Kemerahan, Regosol Coklat, Regosol Kelabu. Luas tanah terbesar adalah tanah

Asosiaso Latosol Coklat dan Regosol Kelabu yaitu seluas 107.704 Ha, sedangkan luas tanah

yang terkecil adalah berupa tanah Grumosol Hitam seluas 4 Ha sumber data dari dokumen

RTRW Kabupaten banyuwangi Tahun 2011-2031.

Geologi

Di Kabupaten Banyuwangi tekstur geologi hasil gunung api kwater muda memiliki

angka paling tinggi yaitu sebesar 131.547 Ha atau 38,05% dari luas wilayah Kabupaten.

Lapisan batuan ini paling tinggi terdapat di Kecamatan Glenmore yaitu seluas 26.260 Ha atau

19,96% dari luas total hasil gunung api kwater muda. Sedangkan yang paling rendah adalah

lapisan andesit yaitu 8.654 Ha atau 2,50% dari luas wilayah dan tersebar di Kecamatan

Pesanggaran, Glenmore, dan Kalibaru.

Potensi Sumber Daya Air

Kabupaten Banyuwangi terletak di bawah Garis Katulistiwa/equator, yang dikelilingi

oleh laut jawa, selat Bali, dan samudra Indonesia dengan iklim tropis terdiri dari 2 musim :

1. Musim penghujan, antara bulan Oktober sampai dengan April

2. Musim kemarau, antara bulan April sampai dengan Oktober

Diantara kedua musim ini terdapat musim peralihan pancaroba yaitu sekitar bulan

April sampai Mei dan bulan Oktober sampai bulan November, dengan rata-rata curah hujan

sebesar 157 mm pertahun sedangkan untuk bulan kering yaitu pada bulan April, Agustus,

September dan Oktober.

Page 6: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 6

Kabupaten Banyuwangi terdapat Satuan Wilayah Sungai (SWS) yang mana terdapat banyak

sungai besar dan sungai kecil. Adapun nama-nama sungai dan panjang sungai dapat

dikemukakan sebagai berikut :

Kali Selogiri, panjangnya ± 6,173 Km, melewati Kecamatan Giri

Kali Ketapang, panjangnya ± 10,260 Km, melewati Kecamatan Giri

Kali Sukodadi panjangnya ± 15,825 Km, melewati Kecamatan Giri

Kali Bendo panjangnya ± 15,826 Km, melewati Kecamatan Glagah

Kali Sobo panjangnya ± 13,818 Km, melewati Kecamatan Glagah dan Banyuwangi

Kali Pakis panjangnya ± 7,043, melewati Kecamatan Banyuwangi

Kali Tambong panjangnya ± 24,347 Km,melewati Kecamatan Glagah dan Kabat

Kali Binau panjangnya ± 21,279 Km, melewati Kecamatan Rogojampi

Kali Bomo panjangnya ± 7,417 Km, melewati Kecamatan Rogojampi

Kali Bajulmati panjangnya ± 20 Km, melewati Kecamatan Wongsorejo

Kali Setail panjangnya ± 73,35 Km, melewati Kecamatan Gambiran, Purwoharjo, Muncar

dan Genteng

Kali Probolinggo panjangnya ± 30,7 Km, melewati Kecamatan Genteng

Kali Barumanis panjangnya ± 18 Km, melewati Kecamatan Kalibaru dan Glenmore

Kali Wagud panjangnya ± 44,6 Km, melewati Kecamatan Genteng, Cluring dan Muncar.

Kali Karangtambak panjangnya ± 44,6 Km, melewati Kecamatan Pesanggaran

Kali Bargi panjangnya ± 18 Km, melewati Kecamatan Bangorejo dan Pesanggaran

Kali Baru panjangnya ± 80,7 Km, melewati Kecamatan Kalibaru dan Pesanggaran.

II.3. PENGGUNAAN LAHAN

Dengan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi seluas 5.782,50 km2 maka Kabupaten

Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai luas

daerah terbesar. Banyuwangi masih merupakan daerah kawasan hutan karena besaran

wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasan-kawasan

lainnya. Area kawasan hutan mencapai 182.814,85 ha atau sekitar 31,62%; daerah

persawahan yang terdiri sawah irigasi dan sawah tadah hujan sekitar 102.811 ha atau

15,44%; perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 10,21%; sedangkan yang

dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04%.

Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai

manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lain-lainnya. Selain penggunaan luas daerah

Page 7: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 7

yang demikian itu, Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km,

serta jumlah Pulau kecil ada 13 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat

besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi.

Tabel 2.2 Luas Kabupaten Banyuwangi dibedakan Menurut Penggunaannya Tahun 2010

No Jenis Pemanfaatan Lahan Prosentase Luas

Lahan

1 Hutan 31.72

2 Ladang 2.80

3 Tambak 0.31

4 Sawah 15.44

5 Perkebunan 10.21

6 Permukiman 22.04

7 Lain-lain 17.48 Sumber Data: Dokumen RTRW Kabupaten Banyuwangi 2011-2031

II.3.1. LUAS DAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten di Jawa Timur dengan luas wilayah

terbesar yaitu 578.250 Ha dengan berbagai jenis penggunaan lahannya. Jenis penggunaan

lahan di Kabupaten Banyuwangi meliputi :

1. Lahan tidak terbangun : hutan, hutan bakau, tambak, padang rumput, pasir, perkebunan,

sawah irigasi dan sawah tadah hujan, semak belukar, tanah berbatu, ladang, rawa dan

tanggul pasir.

2. Lahan terbangun umumnya berupa permukiman, fasilitas dan industri. Penyebaran

masing-masing jenis penggunaan lahan tersebut adalah sebagai berikut.

II.3.1.1. HUTAN

Hutan merupakan jenis penggunaan terbesar di Kabupaten Banyuwangi dengan luas

mencapai 180.937,78 ha atau sekitar 31,28% dari luas wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Berdasarkan data hutan yang ada di Kabupaten Banyuwangi dapat dibedakan berdasarkan

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), sebagai berikut :

a. KPH Banyuwangi Utara, memiliki jenis dan luas hutan sebagai berikut : hutan lindung

seluas 1.425,80 ha, hutan produksi seluas 26.698,46 ha.

b. KPH Banyuwangi Selatan, memiliki jenis dan luas hutan sebagai berikut : hutan lindung,

seluas 7.677,80 ha, hutan produksi seluas 37.716,37 ha, hutan konservasi berupa taman

nasional seluas 63.835 ha, yang terdiri dari Taman Nasional Alas Purwo seluas 43.420

ha yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Taman Nasional Meru Betiri dengan luas

20.415 ha yang terletak di Kecamatan Pesanggaran.

Page 8: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 8

Alas Purwo yang akrab dikenal sebagai semenanjung Blambangan, merupakan salah

satu kawasan pelestarian alam di Indonesia. Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kehutanan No.283/Kpts-II/1992, tanggal 26 Pebruari 1992 seluas 43.420 ha dan

terbagi menjadi 4 (empat) zonasi yaitu zona inti seluas 17.200 ha, zona rimba seluas

24.767 ha, zona pemanfaatan seluas 250 ha dan zona penyangga seluas 1.2003 ha.

c. KPH Bayuwangi Barat, memiliki jenis dan luas hutan sebagai berikut : hutan lindung

seluas 27.456,80 ha, hutan produksi seluas 14.511,30 ha, hutan konservasi seluas

1.720,5 ha yang terdiri dari suaka alam seluas 1.514,25 ha dan 102 ha berupa hutan

wisata yang terletak di kawasan Kawah Ijen.

Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi (kecuali Kecamatan

Banyuwangi) memiliki hutan rakyat yang berpotensi sebagai produsen kayu-kayu jenis

tertentu seperti Jati, Sengon, Mahoni dsb. Namun beberapa diantaranya belum memiliki

peluang pasar karena terkendala oleh pengembangan serta upaya promosi yang minim

ataupun masih tersaingi oleh produksi kecamatan lainnya. Kecamatan-kecamatan seperti

Wongsorejo, Purwoharjo dan Bangorejo tercatat memiliki potensi produksi kayu yang cukup

besar namun belum memiliki peluang pasar. Apabila kecamatan-kecamatan ini dibukakan

pintu untuk memiliki pangsa pasar sendiri dan produksinya terdistribusi dengan baik maka

tentunya akan memberikan keuntungan bagi Kabupaten Banyuwangi sendiri. Kayu Jati,

Sengon dan Mahoni merupakan produksi utama Kabupaten Banyuwangi, hal ini terlihat dari

jenis kayu-kayu ini produksinya tersebar merata di hampir seluruh wilayah kabupaten.

Di Kabupaten Banyuwangi tercatat seluas 17.000 Ha luas hutan rakyat yang

dikembangkan menjadi hutan lestari dengan jenis tanaman berupa Jati, Mindi, Gmelina dan

Mahoni. Hutan-hutan rakyat ini sebagian besar berada di Kecamatan Glenmore 2.093 Ha.

II.3.1.2. SAWAH

Sawah di Kabupaten Banyuwangi dibedakan menjadi sawah irigasi dan sawah tadah

hujan. Sawah irigasi tersebar hampir di seluruh kecamatan mulai dari utara, tengah, selatan

dan barat. Luas keseluruhan sawah irigasi adalah 65.992 ha, sedangkan sawah tadah hujan

seluas 465 ha yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Wongsorejo,

Songgon, Glagah. Luas sawah irigasi yang cukup besar tersebut (11,5%), menjadikan

Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur.

II.3.1.3. TAMBAK

Areal tambak di Kabupaten Banyuwangi pada umumnya berada di sebelah timur

tepatnya di sepanjang pantai Selat Bali mulai dari utara tepatnya di Kecamatan Wongsorejo,

Page 9: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 9

Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo dan sebagian kecil Kecamatan

Purwoharjo. Luas total areal tambak di Kabupaten Banyuwangi mencapai 1.334 ha.

II.3.1.4. LADANG/ TEGAL

Ladang/tegal merupakan sebagian kecil dari luas penggunaan lahan yang ada di

Kabupaten Banyuwangi dengan total luas 16.215,33 ha yang tersebar di beberpa kecamatan

seperti Kecamatan Wongsorejo, Kalibaru, Kabat, Sempu, Songgon, Glenmore, Pesanggaran,

Siliragung, Bangorejo, Purwoharjo, Tegaldlimo.

II.3.1.5. PERKEBUNAN

Perkebunan di Kabupaten Banyuwangi dapat dikelompokkan menjadi perkebunan

besar seluas 33.126,59 ha dan perkebunan rakyat seluas 31.097 ha. Perkebunan besar

dimaksud pada umumnya berada di wilayah barat dan selatan, tepatnya di Kecamatan

Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore, Kalibaru, Licin. Perkebunan di maksud antara lain :

1. Perkebunan Pasewaran dengan komoditas yang ditanam kelapa dan kapuk,

2. Perkebunan Kaliselogiri dengan komoditas yang yang ditanam coklat dan kopi,

3. Perkebunan Trebasala dengan komoditas yang ditanam coklat,

4. Perkebunan Malangsari dengan komoditas yang ditanam kopi,

5. Perkebunan Kendenglembu dengan komoditas yang yang ditanam kelapa dan kakao,

6. PTPN Sungai lembu dengan komoditas yang ditanam kopi, kelapa, albasia,

7. PTPN Kalirejo dengan komoditas yang ditanam karet dan kakao,

8. Perkebunan Kaliklatak dengan komoditas yang ditanam kopi, coklat dan cengkeh,

9. Perkebunan Pagergunung dengan komoditas yang ditanam kopi, coklat, cengkeh,

10. Perkebunan Lijen dengan komoditas yang ditanam cengkeh, kopi,

11. Perkebunan Bayulen dengan komoditas yang ditanam cengkeh dan pinus,

12. Perkebunan Afdeling Wonorejo dengan komoditas yang ditanam kopi, kakao, kelapa,

pinus, karet,

13. Perkebunan Gunung Sanen dengan komoditas yang ditanam kopi,

14. Perkebunan Barurejo dengan komoditas yang ditanam kopi,

15. Perkebunanan Pringgodani dengan komoditas yang ditanam kopi,

16. Perkebunan Sekaran dengan komoditas yang ditanam karet.

II.3.1.6. PERMUKIMAN

Lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman mencapai luas 127.454,22 ha. Pola

pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Banyuwangi khususnya untuk wilayah

Page 10: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 10

perkotaan cenderung mengarah dan mendekati pusat-pusat kegiatan, terutama ibukota-

ibukota kecamatan.

Bila dilihat dari aspek hukumnya, permukiman di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari

permukiman formal dan permukiman informal, sebagaimana uraian berikut:

1. Permukiman Informal

Permukiman informal adalah permukiman yang menempati tanah legal milik

pemerintah yang dibangun atas hasil swadaya warga kota atau biasa disebut

permukiman kampung (perumahan lama) yang merupakan permukiman yang sudah

ada sejak zaman dahulu.

Pengertian permukiman informal lainnya adalah perumahan yang dibangun tidak

pada lahan yang diperuntukkan untuk membangun perumahan atau tidak

mendapatkan izin pemilikan tanah dari pemerintah contohnya adalah huniar liar yang

berada di stren kali maupun disepanjang rel kereta api yang merupakan lahan milik

PT. KAI.

2. Permukiman formal adalah permukiman yang diberi izin oleh pemerintah dalam skala

luas dan biasanya dibangun oleh developer swasta ataupun pemerintah yang

bekerjasama dengan developer untuk membantu warga kota dalam mendapatkan

rumah. Permukiman formal sendiri masih dibagi menjadi beberapa jenis yaitu

Perumahan Nasional (Perumnas), Real Estate, dan Rumah Toko (Ruko).

II.3.1.7 PERDAGANGAN DAN JASA

Penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa pada umumnya berada di

ibukota kecamatan dan perkembangannya mengikuti jaringan jalan yang ada. Penggunaan

lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa berupa pasar, pertokoan, toko, bank, bengkel,

showroom dll.

II.3.1.8 INDUSTRI

Penggunaan lahan untuk kegiatan industri, terutama untuk lahan peruntukan industri

terkonsentrasi di Kecamatan Muncar dan Kalipuro, sedangkan untuk kawasan industri

Kabupaten Banyuwangi belum memiliki. Untuk penggunaan lahan industri kecil pada

umumnya menyatu dengan permukiman. Jenis industri yang berkembang di Kabupaten

Banyuwangi didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Page 11: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 11

Prosentase Penggunaan Lahan di Kabupaten

Banyuwangi

33%

3%

0%

15%

10%

22%

17%Hutan

Ladang

Tambak

Sawah

Perkebunan

Permukiman

Lain-lain

Sumber Data: Dokumen RTRW Kabupaten Banyuwangi 2011-2031

II.4. PEMERINTAHAN

Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 24 kecamatan, 28 kelurahan dan 189 desa, 2.839

RW dan 10.569 RT. Dengan jumlah desa terbanyak di Kecamatan Rogojampi sebanyak 18

desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Tegaldlimo dengan luas 1.341,12 km²,

sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Giri dengan luas 21,31 km².

Pada Tahun 2010 dalam menjalankan tugas-tugasnya, Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi didukung oleh 14.525 orang. Terdiri dari 8.761 orang laki-laki dan 5.764 orang

perempuan. Bila diperhatikan golongan-nya, PNS dengan golongan empat merupakan

golongan paling banyak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Angkanya

mencapai 5.605 orang atau 38.59 persen. Golongan tiga sebanyak 5.546 orang atau 38.19

persen, golongan dua sebanyak 2.931 orang atau 20.17 persen sedang sisanya sebanyak

443 orang atau 3.05 persen merupakan jumlah PNS golongan satu.

II.5. SISTEM TATA RUANG PERWILAYAHAN

Kabupaten Banyuwangi sendiri berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi 4 Wilayah

Pengembangan yaitu :

1. Wilayah Pengembangan Banyuwangi Utara

2. Wilayah Pengembangan Banyuwangi Tengah timur

3. Wilayah Pengembangan Banyuwangi Tengah barat

4. Wilayah Pengembangan Banyuwangi Selatan

Dari ke 4 (empat) Wilayah Pengembangan tersebut, ditetapkan 1 (satu) pusat

Wilayah Pengembangan, yang akan menjadi pusat orientasi dari wilayah-wilayah yang ada di

belakangnya. Pusat-pusat Wilayah Pengembangan tersebut ditetapkan berdasarkan hasil

analisis sistem pusat kegiatan perkotaan. Pusat kegiatan perkotaan yang dimaksud adalah :

Page 12: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 12

A. Banyuwangi ditetapkan sebagai pusat pengembangan seluruh Kabupaten Banyuwangi

yang sekaligus sebagai pusat pengembangan wilayah Kabupaten Banyuwangi Utara.

Adapun fungsi utama dari Kota Banyuwangi adalah :

- Pusat pemerintahan skala kabupaten

- Pusat perdagangan dan jasa skala kabupaten

- Pusat fasilitas umum skala kabupaten

- Pusat pendidikan skala kabupaten

- Pusat pergudangan skala kabupaten

Sedangkan untuk wilayah turunannya meliputi Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Giri,

Licin dan Glagah, dan berfungsi sebagai :

- Kawasan pertanian,

- Kawasan perkebunan,

- Kawasan perikanan,

- Kawasan peternakan

- Kawasan industri,

- Kawasan pelabuhan,

- Kawasan lindung

- Kawasan wisata

B. Kota Rogojampi ditetapkan sebagai pusat pengembangan wilayah Kabupaten

Banyuwangi Tengah Timur. Adapun fungsi utama dari Kota Rogojampi adalah :

- Pusat pemerintahan skala kecamatan

- Pusat perdagangan dan jasa skala beberapa kecamatan

- Pusat fasilitas umum skala beberapa kecamatan

Sedangkan wilayah turunannya meliputi Kecamatan Muncar, Songgon, Kabat,

Singojuruh, Srono dan Cluring yang berfungsi sebagai :

- Kawasan pertanian

- Kawasan perikanan

- Kawasan peternakan

- Kawasan perkebunan

- Kawasan pertambangan

- Kawasan industri

- Kawasan lindung

- Kawasan bandar udara

Page 13: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 13

C. Kota Genteng ditetapkan sebagai pusat pengembangan untuk wilayah Kabupaten

Banyuwangi Tengah Barat. Adapun fungsi utama dari Kota Genteng adalah :

- Pusat pemerintahan skala kecamatan

- Pusat perdagangan dan jasa skala beberapa kecamatan

- Pusat fasilitas umum skala beberapa kecamatan

Sedangkan wilayah turunannya meliputi Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Tegalsari,

Sempu dan Gambiran yang berfungsi sebagai :

- Kawasan pertanian

- Kawasan peternakan

- Kawasan perkebunan

- Kawasan pariwisata

- Kawasan industri kecil

- Kawasan lindung

D. Kota Bangorejo ditetapkan sebagai pusat pengembangan untuk wilayah Kabupaten

Banyuwangi Selatan. Adapun fungsi utama Kota Bangorejo adalah :

- Pusat pemerintahan skala kecamatan

- Pusat perdagangan dan jasa skala beberapa kecamatan

- Pusat fasilitas umum skala beberapa kecamatan

Sedangkan wilayah turunannya meliputi Kecamatan Siliragung, Pesanggaran dan

Tegaldlimo yang berfungsi sebagai :

- Kawasan pertanian

- Kawasan perikanan

- Kawasan peternakan

- Kawasan perkebunan

- Kawasan pertambangan

- Kawasan pariwisata

- Kawasan industri kecil

- Kawasan lindung

Berdasarkan kondisi yang ada, perkembangan kota-kota di Kabupaten Banyuwangi

hampir sama untuk seluruh kecamatan, namun ada beberapa kota yang menunjukkan tingkat

perkembangan lebih tinggi, diantaranya adalah Kota Banyuwangi, Kota Genteng, Kota

Rogojampi dan Kota Muncar

Page 14: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 14

Dengan mengacu pada sistem perkotaan di Jawa Timur, maka kota-kota di

Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam kategori PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dan PKL

(Pusat Kegiatan Lingkungan). Kota dimaksud adalah Kota Banyuwangi, Kota Genteng dan

Muncar dengan jumlah penduduk berkisar antara 50.000 jiwa – 150.000 jiwa. Sedangkan bila

memperhatikan jumlah penduduk yang akan berkembang, maka kota-kota di Kabupaten

Banyuwangi diklasifikasikan sebagai berikut :

Kota Menengah : Kota Banyuwangi

Kota Kecil A : Kota Muncar ,Rogojampi ,Gambiran dan Genteng

Kota Kecil B : Kota Bangorejo, Tegaldlimo, Cluring, Gambiran, Glenmore, dan

Singojuruh

Kota Desa Besar : Kota Pesanggaran, Purwoharjo, Kalibaru, Srono, Kabat, Songgon,

Glagah, Giri, Kalipuro, Wongsorejo, Tegalsari dan Siliragung

Kota Desa Kecil A : Kota Sempu

Kota Desa Kecil B : Kota Licin

Kelengkapan fasilitas suatu kota secara tidak langsung akan mencerminkan tingkat

kekotaan suatu wilayah. Berdasarkan kondisi tersebut, sistem pusat kegiatan perkotaan kota-

kota di Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut ;

Kota Banyuwangi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Kota Genteng, Muncar dan Rogojampi, Gambiran sebagai Pusat Kegiatan Lingkungan

(PKL)

Kota Wongsorejo , Kalipuro, dan Bangorejo sebagai Pusat Kegiatan Lingkungan

Promosi (PKLp )

Kota Kalibaru, Singojuruh, Srono , Pesanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Cluring,

Glenmore, Kabat, Sempu, Songgon, Glagah, Giri, Tegalsari, Licin, dan Siliragung sebagai

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK )

Gambar 2.3 Struktur Perkotaan Berdasarkan UUD No 26 Tahun 2007

Tentang Penataan Ruang

Page 15: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 15

Sejalan dengan konsentrasi penduduknya Kota Banyuwangi menjadi kota paling

lengkap dan paling tinggi jumlah fasilitasnya, disusul kemudian oleh Genteng, Rogojampi dan

Muncar. Untuk kota-kota lain yang berada di urutan ke 3 dan 4 (PKLp dan PPK) mempunyai

jumlah fasilitas yang jauh jika dibandingkan dengan kota dengan status PKW dan PKL.

Dari sistem pusat kegiatan perkotaan tersebut, selanjutnya ditetapkan 4 (empat) kota

pusat pertumbuhan. Kota pusat pertumbuhan dimaksud adalah :

1. Kota Banyuwangi sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Banyuwangi bagian Utara

yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Banyuwangi.

2. Kota Rogojampi sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Banyuwangi bagian Tengah

Timur yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pengembangan bandar udara Blimbingsari

dan Fishery Town bagi Kabupaten Banyuwangi.

3. Kota Genteng sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Banyuwangi bagian Tengah

Barat yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pertumbuhan terbesar ke-2 di Kabupaten

Banyuwangi.

4. Kota Bangorejo sebagai pusat pertumbuhan bagi Kabupaten Banyuwangi bagian Selatan

yang sekaligus berfungsi sebagai Agropolitan.

II.6. SARANA - PRASARANA

II.6.1. JARINGAN JALAN

Sistem jaringan jalan utama (primer) di Kabupaten Banyuwangi dibentuk oleh ruas

jalan yang menghubungkan Surabaya – Banyuwangi – Jember. Sistem jaringan primer ini

melayani lalu lintas regional dan lokal di sepanjang jalur utama.

Dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat, diimbangi dengan keadaan jalan

yang terus ditingkatkan pula. Ruas jalan yang dibangun oleh negara, pemerintah propinsi

serta pemerintah kabupaten sudah seluruhnya beraspal.Untuk jalan negara yang terdiri dari

jalan Kelas II dan Kelas III A sepanjang 100.530 km, sedangkan jalan propinsi yang terdiri dari

jalan Kelas III B dan III C sepanjang 114.350 km.

Jumlah terminal angkutan umum di Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut :

1. Terminal Sri Tanjung di Kecamatan Kalipuro

2. Terminal Blambangan di Kecamatan Banyuwangi

3. Terminal Brawijaya di Kecamatan Banyuwangi

4. Terminal Sasak Perot di Kecamatan Giri

5. Terminal Genteng di Kecamatan Genteng

6. Terminal Gambiran di Kecamatan Gambiran

Page 16: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 16

7. Terminal Rogojampi di Kecamatan Rogojampi

8. Terminal Muncar di Kecamatan Muncar

II.6.2. KERETA API

Jaringan rel kereta api membelah wilayah tengah Kabupaten Banyuwangi. Jaringan

Kereta Api (KA) di Kabupaten Banyuwangi meliputi jalur Surabaya, Malang, Probolinggo,

Madiun, Nganjuk, dan Jember. Pelayanan arus penumpang Kereta Api di Kabupaten

Banyuwangi dilayani oleh beberapa jenis kereta baik kelas ekonomi hingga eksekutif.

Terdapat 2 (dua) kategori Stasiun Kereta Api di Kabupaten Banyuwangi :

1. Stasiun Kelas I

Stasiun Kereta Api Banyuwangi

2. Stasiun Kelas II

Stasiun Karangasem

Stasiun Rogojampi

Stasiun Kalisetail

Stasiun Kalibaru

Stasiun Temuguruh

II.6.3. PERHUBUNGAN LAUT

Terdapat 2 pelabuhan laut utama di Banyuwangi yaitu Pelabuhan Tanjung Wangi

yang melayani bongkar muat barang serta Pelabuhan Meneng yang melayani penyeberangan

Ketapang-Gilimanuk.

Pelabuhan Tanjungwangi berdasarkan Surat Menteri Perhubungan No.

KM.119/0/Phb.73, tanggal 2 Nopember 1973 ditetapkan sebagai pelabuhan yang terbuka

untuk perdagangan. Dalam dan luar negeri/antar negara dan dikategorikan sebagai

pelabuhan kelas II, Pelabuhan Tanjungwangi aktivitas utamanya bongkar muat barang. Untuk

Pelabuhan Meneng (Pelabuhan Ketapang) yang arus penumpangnya cenderung terus

meningkat setiap tahun. Hal ini karena tingginya minat masyarakat yang menggunakan jalur

darat menuju Pulau Bali, serta karena pesatnya arus migrasi masyarakat Banyuwangi

ataupun di luar Kabupaten Banyuwangi menuju Bali.

II.6.4. PERHUBUNGAN UDARA

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengacu perkembangan

daerah serta mengantisipasi pertumbuhan wilayahnya, Kabupaten Banyuwangi membangun

bandar udara, untuk mendukung mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

Page 17: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 17

Lokasi bandar udara di Kabupaten Banyuwangi terletak sekitar 15 km dari pusat kota

Banyuwangi. Secara administratif lokasi bandar udara Banyuwangi ini terletak di Desa

Blimbingsari Kecamatan Rogojampi. Letak geografis Bandar Udara Banyuwangi berada pada

posisi 080 18’ 42.70“ LS dan 1140 20“ 16.30“ BT. Terletak pada ketinggian ± 20 – 30 m di atas

permukaan laut rata-rata.

Hingga saat ini rute yang dilayanani adalah Surabaya-Banyuwangi-Surabaya dengan

intensitas penerbangan 1 kali setiap hari dengan jenis pesawat Foker-28 dari Maskapai

Merpati Airlines.

II.6.5. ENERGI LISTRIK

Energi listrik adalah salah satu sumber daya yang banyak dibutuhankan sebagai

pendukung sistem operasi produksi. Hingga tahun 2010 seluruh desa di Kabupaten

Banyuwangi telah teraliri listrik dengan konsumsi listrik keseluruhan mencapai 430.165.115

Kwh/Kpt atau naik 8,5% dari tahun sebelumnya. Jumlah total pelanggan listri PLN di tahun

2010 mencapai 289.634 pelanggan dimana 263.935 (91%) diantaranya adalah pelanggan

rumah tangga.

Tertariknya investor untuk berinvestasi di Kabupaten Banyuwangi akan bergantung

kepada kesiapan infrastruktur fisik, telekomunikasi dan kemudahan penyiapan energi.

Semuanya akan bersumber pula pada ketersediaan sumber energi siap pakai.

II.6.6. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan adalah salah satu bagian penting dalam sistem kehidupan

masyarakat yang semakin berkembang. Kebutuhan hidup sehat terus mengalami

perkembangan. Karena itu kota-kota yang memiliki rumah sakit yang bagus cenderung akan

menjadi tujuan kedatangan orang.

Perkembangan program pembangunan di bidang kesehatan pada tahun 2010 bisa

dilihat berdasarkan jumlah fisik dari masing-masing lembaga yang ada. Seperti lembaga

Rumah Sakit (RS) Umum/Khusus yang sebanyak 11 RS, Puskesmas sebanyak 45 lembaga

serta Poliklinik/BP ada sebanyak 43 unit. Beberapa kecamatan yang terletak di kawasan

Selatan Kabupaten Banyuwangi sampai dengan tahun 2010 masih belum tersedia fasilitas

kesehatan yang berupa Rumah Sakit, atau masih dicukupi dengan adanya Puskesmas Rawat

Inap.

Bila diperhatikan jumlah Dokter (85 orang), Perawat dan Bidan (708 orang) pada

tahun 2010, persebaran Dokter masih belum sebanding dengan persebaran penduduk.

Sedang untuk Perawat dan Bidan mungkin dengan jumlah sebanyak 708 orang di tahun 2010

Page 18: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 18

diperkirakan belum bisa mencukupi apabila dirasiokan dengan jumlah penduduk yang

mencapai 1.556.078 jiwa.

II.6. 7. PENDIDIKAN

Pada jenjang Sekolah Dasar, Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 2010/2011

memiliki 789 SD Negeri, 37 SD Swasta, 3 MI Negeri dan 240 MI Swasta. Jumlah tersebut

relatif cukup untuk setiap desa/kelurahan.

Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama jumlah sekolah negeri

perkembangannya terus bertambah, yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sekolah yang

dikelola oleh pihak swasta. Di Kabupaten Banyuwangi memiliki 73 SMP Negeri, 84 SMP

Swasta, 12 MTs Negeri dan 69 MTs Swasta.

Berlanjut ke jenjang pendidikan setingkat lebih tinggi yang disebut dengan Sekolah

Menengah. Lembaga SMU sampai dengan tahun 2010 lalu keberadaannya bagi setiap

kecamatan masih belum merata. Di Kabupaten Banyuwangi terdapat 17 SMA Negeri, 30 SMA

Swasta, 4 MA Negeri dan 26 MA Swasta.

II.6.8. PERIBADATAN

Sementara itu, pluralitas dalam kehidupan beragama mewarnai masyarakat

Kabupaten Banyuwangi. Penganut agama Islam menduduki posisi terbesar, yakni mencapai

95,24%, disusul pemeluk agama Hindu sebanyak 2,19%, Protestan sebanyak 1,59%, Katolik

sebanyak 0,74%, dan pemeluk agama Budha sebanyak 0,5%.

Fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data tahun

2009 sebagai berikut: masjid sebanyak 1.695, pura sebanyak 124, gereja sebanyak 137, dan

vihara sebanyak 32.

II.7. SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN BANYUWANGI

Sumber daya manusia adalah aspek penting dalam usaha peningkatan aktivitas

ekonomi agar memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Sumber daya manusia

berhubungan dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Pada dasarnya penduduk yang lebih

sejahtera memiliki peluang untuk mengembangkan diri dan memanfaatkan potensi dengan

lebih baik.

Kesejahteraan penduduk suatu wilayah dapat dilihat dari Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) yang dikembangkan oleh UNDP. IPM mengukur kesejahteraan berdasarkan

aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Aspek ekonomi yang digunakan adalah daya beli

(purchasing power parity). Aspek kesehatan yang digunakan adalah angka harapan hidup (life

Page 19: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 19

expectancy at birth) dan aspek pendidikan menggunakan indikator angka melek huruf (adult

literacy) dan rata-rata lama sekolah (mean years schooling).

Dari tahun 2008 hingga 2010 IPM Kabupaten Banyuwangi nilainya makin naik

meskipun masih berada di bawah angka rata-rata Provinsi Jawa Timur. Kenaikan ini sebagai

akibat dari naiknya ketiga indeks komponen IPM yang terdiri dari Indeks Harapan Hidup,

Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli. Namun apabila IPM Kabupaten Banyuwangi ini

dibandingkan dengan IPM Provinsi Jawa Timur, akan menghasilkan ketertinggalan

pembangunan manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli. Artinya jalan untuk

menuju sasaran ideal yang berupa pembangunan manusia seutuhnya yang ditandai dengan

kualitas sumber daya manusia, terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha,

terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan kebutuhan dasar lainnya secara layak, serta

meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat Kabupaten Banyuwangi untuk bisa

segera terwujud masih membutuhkan waktu yang relatif lama.

II.7.1. KEPENDUDUKAN

Perkembangan Penduduk

Dengan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km2 yang didiami oleh

1.556.078 jiwa pada tahun 2010 maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten

Banyuwangi adalah sebanyak 269 jiwa per km2.Kecamatan yang paling tinggi tingkat

kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Banyuwangi yakni sebanyak 3.518 jiwa per

km2sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Tegaldlimo yakni sebanyak 46 jiwa per

km2.

Dari hasil Sensus Penduduk 2010, masih tampak bahwa penyebaran penduduk

Kabupaten Banyuwangi masih tertumpu di Kecamatan Muncar yakni sebesar 8,2 persen,

kemudian diikuti oleh Kecamatan Banyuwangi sebesar 6,8 persen, Kecamatan Rogojampi

sebesar 5,9 persen, Kecamatan Srono sebesar 5,6 persen, Kecamatan Genteng sebesar 5,3

persen dan kecamatan lainnya di bawah 5 persen. Kecamatan Glagah, Giri dan Licin adalah 3

kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit yang

masing-masing berjumlah 27.878 orang, 23.322 orang dan 28.510 orang. Sedangkan

Kecamatan Muncar dan Banyuwangi merupakan kecamatan yang paling banyak

penduduknya di Kabupaten Banyuwangi, yakni masing-masing sebanyak 128.924 orang dan

106.000 orang.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Banyuwangi per tahun selama sepuluh

tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 0,44 persen. Laju pertumbuhan penduduk

Page 20: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 20

Kecamatan Banyuwangi adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten

Banyuwangi yakni sebesar 1,69 persen, sedangkan yang terendah di Kecamatan Rogojampi

yakni sebesar -0,14 persen. Kecamatan Muncar menempati urutan pertama dari jumlah

penduduk di Kabupaten Banyuwangi dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,41

persen.

Tabel 2.3 Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Menurut Kecamatan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010

Sumber Data: Banyuwangi Dalam Angka 2011

II.7.2. TENAGA KERJA

Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Banyuwangi yang mendaftar pada Dinas

Sosial, kenaga Kerja dan Transmigrasi pada Tahun 2010 tercatat 8.021 orang. Sebagian

besar yakni sebanyak 2.910 orang berpendidikan SMA/sederajat, 2.823 orang berpendidikan

S1 & S2, disusul lulusan D3 sebanyak 989 orang, selanjutnya tamatan SMP/sederajat

No Kecamatan/ Districts

Laki-laki/ Male

Perempuan/ Female

Jumlah/ Total

Sex Ratio

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pesanggaran 24.494 23.918 48.412 102

2 Siliragung 22.529 21.861 44.390 103

3 Bangorejo 29.891 29.551 59.442 101

4 Purwoharjo 32.449 32.520 64.969 100

5 Tegaldlimo 30.869 30.307 61.176 102

6 Muncar 65.080 63.844 128.924 102

7 Cluring 34.902 35.147 70.049 99

8 Gambiran 28.931 29.481 58.412 98

9 Tegalsari 23.134 23.027 46.161 100

10 Glenmore 34.042 35.429 69.471 96

11 Kalibaru 30.213 30.969 61.182 98

12 Genteng 41.477 41.646 83.123 100

13 Srono 43.488 43.721 87.209 99

14 Rogojampi 45.817 46.541 92.358 98

15 Kabat 33.267 33.870 67.137 98

16 Singojuruh 22.078 23.164 45.242 95

17 Sempu 35.486 35.795 71.281 99

18 Songgon 24.800 25.475 50.275 97

19 Glagah 16.619 17.373 33.992 96

20 Licin 13.818 14.060 27.878 98

21 Banyuwangi 52.040 53.960 106.000 96

22 Giri 14.532 13.978 28.510 104

23 Kalipuro 37.784 38.394 76.178 98

24 Wongsorejo 36.708 37.599 74.307 98

Jumlah/Total 774.448 781.630 1.556.078 99

Page 21: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 21

sebanyak 704 orang, lulusan D1 atau D2 sebanyak 493 orang dan tamatan SD sebanyak 102

orang. Dari jumlah di atas masih ada sisa pencari kerja tahun lalu sebanyak 22.185 orang.

Pada tahun 2010 ada penempatan tenaga kerja sebanyak 718 orang dan total pencari kerja

yang belum ditempatkan pada tahun 2010 sebanyak 24.554 orang.

II.7.3. PENDAPATAN PERKAPITA

Pada tahun 2009 dan tahun 2010 lima kecamatan yang menjadi pendukung utama

perekonomian Kabupaten Banyuwangi adalah Kecamatan Muncar yang memberikan

kontribusi sebesar Rp. 1.928,8 miliar atau 9,31 persen pada tahun 2009, diikuti Kecamatan

Wongsorejo (8,33 persen), Kecamatan Kalipuro (6,97 persen), Kecamatan banyuwangi dan

Kecamatan Rogojampi yang masing masing memberikan kontribusi sebesar 6,06 persen.

Sementara itu 19 kecamatan lainnya memberikan kontribusi di bawah 5 persen. Pada tahun

2010 kondisi ini tidak banyak berubah, Kecamatan Muncar, Kecamatan Wongsorejo,

Kecamatan kalipuro, Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Rogojampi masih menjadi lima

kecamatan dengan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Banyuwangi,

dengan kontribusi berturut-turut sebesar Rp. 2.226,3 miliar (9,45 persen), Rp. 1.912,4 miliar

(8,12 persen), Rp. 1.585,1 miliar (6,73 persen), Rp. 1.459,8 miliar (6,20 persen), dan Rp.

1.461,7 miliar (6,20 persen).

Sektor pertanian menjadi sektor utama dalam perekonomian Kabupaten Banyuwangi,

dengan kontribusinya sebesar 47,5 persen di tahun 2009 dan 46,20 persen di tahun 2010.

Kecamatan Wongsorejo mempunyai kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah

sektor pertanian di kabupaten Banyuwangi, yaitu Rp. 1.309,6 miliar atau 13,30 persen di

tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp. 1.423,2 miliar atau 13,08 persen di tahun 2010

dengan subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan. Kecamatan Muncar menduduki

peringkat berikutnya dengan kontribusi sebesar Rp. 1.057,2 miliar (10,74 persen) di tahun

2009 dan Rp. 1.203,9 miliar (11,36 persen) di tahun 2010. Berbeda dengan Kecamatan

Wongsorejo, sektor pertanian Kecamatan Muncar didominasi oleh subsektor perikanan,

terutama perikanan laut. Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Purwoharjo, dan Kecamatan

Kalipuro menjadi penyumbang terbesar berikutnya dalam pembentukan nilai tambah seKtor

pertanian di Kabupaten Banyuwangi dengan subsektor andalannya adalah subsektor

tanaman bahan makanan. Sementara itu, Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Giri

memiliki kontribusi terkecil dalam seKtor pertanian.

Page 22: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 22

II.8. EKONOMI

II.8.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Kabupaten Banyuwangi mempunyai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

relatif besar. Pada tahun 2010 tingkat capaian realisasinya sebesar 100.25 persen yaitu

sebesar Rp. 87.307.973.996.32. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dengan

penyelenggaraan pembangunan praktis tidak bisa dipisahkan. Apabila dukungan PAD kurang

terencana dengan baik, bisa saja penyelenggaraan pembangunan itu akan menemui banyak

hambatan.

Dengan memperhatikan sumber dana dari penyelenggaraan pembangunan yang

didukung oleh Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 761.897.082.000,- untuk Dana Alokasi

Khusus sebesar 81.595.300.000,- dan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sebesar Rp.

83.805.170.851.

II.8.2. PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuwangi Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) Tahun 2010 sebesar 23,56 trilyun rupiah. Dengan tingkat perkembangan

sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 20,72 trilyun rupiah. PDRB atas

dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010 sebesar 11,02 trilyun rupiah, dengan tingkat

perkembangan sebesar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,37 trilyun

rupiah. Proses penghitungan PDRB ADHK Tahun 2010 menggunakan harga tahun dasar

2000.

II.8.3. PERTUMBUHAN EKONOMI

Tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 6,22%

mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,05%. Penyumbang terbesar

untuk kenaikan angka pertumbuhan tersebut disumbang dari sektor perdagangan, hotel dan

restoran yaitu 9,22 %.

II.8.4. STRUKTUR EKONOMI

Kabupaten Banyuwangi apabila dilihat dari struktur ekonominya di dominasi oleh

sektor pertanian yang luas tanah persawahan di Kabupaten Banyuwangi sekitar 66.152 ha

atau 11.44% dari seluruh luas wilayah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kabupaten

Banyuwangi berbasis agraris yaitu jumlah penduduk yang bergerak di sektor pertanian cukup

dominan. Sektor ekonomi kedua adalah sektor perdagangan hotel dan restoran yaitu sebesar

28,67 % atau hampir sepertiga dari kegiatan ekonomi yang ada di Kabupaten Banyuwangi

bergerak di sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Page 23: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 23

BAB III

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH

III.1. VISI dan MISI KABUPATEN BANYUWANGI

Visi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 sebagai berikut:

„TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN

BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA‟.

Sedangkan misi untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan sebagai berikut :

1. Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih dan demokratis melalui

penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, aspiratif, partisipatif dan

transparan;

2. Meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha dan

kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan

masyarakat;

3. Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan

mengoptimalkan sumberdaya daerah yang berpijak pada pemberdayaan masyarakat,

berkelanjutan, dan aspek kelestarian lingkungan;

4. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi

pembangunan melalui penciptaan iklim yang kondusif untuk pengembangan usaha

dan penciptaan lapangan kerja;

5. Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-sumber daerah, khususnya

APBD, untuk peningkatan kesejahteraan rakyat;

6. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa;

7. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar

lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal;

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan;

9. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa dan

bernergara melalui pembuatan peraturan daerah, penegakan peraturan dan

pelaksanaan hukum yang berkeadilan.

Adapun Intisari misi tersebut diatas adalah sebagai berikut:

Page 24: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 24

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)

2. Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan

kebutuhan dasar lainnya

3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi dan sosial

5. Meningkatkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah

berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

III.2. KEBIJAKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI

Tujuan dari penataan ruang wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah : “Mewujudkan

ruang kabupaten berbasis pertanian bersinergi dengan pengembangan perikanan,

pariwisata, industri, perdagangan dan jasa yang berdaya saing dan berkelanjutan”.

Perwujudan ruang berbasis pertanian untuk mendukung ketahanan pangan wilayah

dengan pertimbangan sosial budaya dan potensi geofisik wilayah, juga seiring untuk

mendukung keseimbangan ekologis yang berkelanjutan. Adanya sinergi dengan sektor

lainnya (hulu dan hilir) diharapkan meningkatkan nilai tambah pertanian sekaligus

mengangkat perekonomian yang lebih merata dalam lingkup wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Sektor-sektor pendukung berdasarkan potensi wilayah yang ada turut dikembangkan

secara sinergis. Pengembangan potensi kawasan pesisir didalam mendukung sektor

perikanan yang telah berkembang ditunjang dengan pengembangan kawasan perikanan serta

prasarana dan sarana pendukung kegiatan di sektor perikanan.

Pengembangan potensi wisata baik yang sudah berkembang maupun yang belum

dioptimalkan perkembangannya ditunjang pertumbuhannya melalui pengaturan ruang serta

pendukungnya terutama aspek sarana prasarana dan manajerialnya.

Wujud ruang wilayah yang mendukung perkembangan industri diharapkan dapat

meningkatkan minat investasi, selain juga untuk mengakomodasi dampak perkembangan di

wilayah sekitar Banyuwangi yang diharapkan akan memicu pertumbuhan perekonomian

wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Didalam mencapai tujuan dari penataan ruang wilayah di Kabupaten Banyuwangi

ditetapkan 10 (sepuluh) kebijakan penataan ruang wilayah yang dijabarkan kedalam

Page 25: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 25

beberapa strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Banyuwangi. Adapun kebijakan

penataan ruang wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah :

1. Kebijakan pengembangan kawasan pertanian.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengembangkan lahan pertanian baru.

b) Mempertahankan kawasan pertanian produktif.

c) Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.

d) Menetapkan kawasan pertanian tanamanan pangan berkelanjutan atau lahan

pertanian abadi.

e) Mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian basah dan lahan pertanian kering.

f) Mengembangkan dan mengoptimalkan kawasan agropolitan.

g) Mengembangkan agroindustri dan agrobisnis di lahan non pertanian.

h) Mengembangkan produk-produk unggulan budidaya tanaman pangan dan

hortikultura.

i) Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur sumberdaya air.

j) Meningkatkan infrastruktur penunjang kawasan pertanian.

k) Mengembangkan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang

ramah lingkungan.

l) Meningkatkan kelembagaan pengelolaan kawasan pertanian.

2. Kebijakan pengembangan kawasan perikanan.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengembangkan dan mengoptimalkan kawasan perikanan tangkap.

b) Mengembangkan dan mengotimalkan kawasan perikanan budidaya air laut,

budidaya air payau, dan budidaya air tawar.

c) Mengoptimalkan kawasan pertambakan.

d) Mengoptimalkan pengembangan dan pengelolaan kawasan minapolitan.

e) Mengembangkan sentra-sentra produksi perikanan yang mendukung

pengoptimalan industri pengolahan perikanan di kawasan minapolitan.

f) Mengendalikan pencemaran lingkungan pada sentra-sentra produksi perikanan

dengan meningkatkan pengelolaan limbah industri perikanan yang bersih, sehat,

dan ramah lingkungan.

g) Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur penunjang kawasan perikanan.

h) Meningkatkan kelembagaan pengelolaan kawasan perikanan.

Page 26: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 26

i) Mengawasi dan mengendalikan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya

perikanan dan kelautan.

j) Mengembangkan dan mengendalikan kawasan hutan bakau dan kawasan

terumbu karang bagi keberlanjutan ekosistem kawasan perikanan.

3. Kebijakan pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi wisata

alam, wisata budaya, dan wisata buatan.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengembangkan potensi daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata

buatan sesuai dengan Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP).

b) Mengembangkan kawasan obyek wisata unggulan pada setiap WPP.

c) Mengembangkan jalur pariwisata terpadu yang terintegrasi dengan

pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.

d) Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.

e) Melestarikan nilai-nilai tradisi atau kearifan budaya masyarakat lokal beserta

lingkungannya sebagai daya tarik wisata budaya.

f) Melestarikan kawasan peninggalan sejarah dan situs budaya sebagai aset

budaya daerah dan pariwisata.

g) Meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan pariwisata pada kawasan

konservasi, kawasan lindung, cagar alam, hutan produksi, dan perkebunan

melalui pengembangan ekowisata.

h) Meningkatkan peranserta masyarakat dan pelaku usaha pariwisata dengan

pembinaan, penyuluhan, pelatihan, dan promosi bagi pengembangan pariwisata.

4. Kebijakan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi perdesaan dan

perkotaan yang menunjang sistem pemasaran hasil pertanian, perikanan,

pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Menetapkan wilayah fungsional Kabupaten sesuai dengan potensi kawasan.

b) Meningkatkan peran ibukota perkotaan Banyuwangi sebagai PKW dan

peningkatan peran ibukota kecamatan bagi penunjang kegiatan skala lokal.

c) Mengembangkan kawasan strategis di Kabupaten.

d) Memantapkan keterkaitan dan interaksi antara simpul-simpul pertumbuhan

ekonomi perkotaan dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlandnya. Dan

Page 27: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 27

e) Mengembangkan jaringan prasarana wilayah antara sentra produksi dengan

pusat produksi.

f) Meningkatkan aksesibilitas barang, jasa dan informasi bagi kemudahan investasi

di kawasan pertanian, perikanan, pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa.

5. Kebijakan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah yang mendukung

kawasan pertanian, perikanan, pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa

serta pelayanan dasar masyarakat.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Meningkatkan dan mengoptimalkan jaringan jalan bagi pengembangan kawasan

agropolitan, kawasan minapolitan, kawasan pariwisata, kawasan industri,

kawasan perdagangan dan jasa.

b) Meningkatkan dan mengoptimalkan jaringan jalan menuju pusat kegiatan

pelayanan dasar masyarakat.

c) Mengembangkan jalan baru menuju kawasan potensi ekonomi wilayah.

d) Mengembangkan jalan lingkar perkotaan.

e) Meningkatkan dan mengoptimalkan jaringan irigasi.

f) Mengembangkan prasarana sumberdaya air.

g) Mengembangkan prasarana telekomunikasi.

h) Mengembangkan prasarana sumberdaya energi alternatif baru terbarukan.

6. Kebijakan pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahan, daya

tampung kawasan dan aspek konservasi sumber daya alam.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengembangkan dan mengendalikan pengelolaan wilayah-wilayah pesisir,

kelautan dan pulau-pulau kecil.

b) Mempertahankan kawasan hutan lindung.

c) Mengembangkan kawasan hutan produksi.

d) Mengembangkan kawasan perkebunan.

e) Mengembangkan hutan dan perkebunan rakyat.

f) Mengembangkan dan mengendalikan ruang terbuka hijau pada kawasan

perkotaan, sempadan jalan, sempadan sungai, sempadan pantai, ruang

evakuasi bencana alam, dan kawasan perlindungan bawahan. Dan

g) Melestarikan dan merehabilitasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air.

Page 28: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 28

h) Pengendalian daya rusak air dilakukan pada sungai, danau, waduk, dan/atau

bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, mencakup upaya

pencegahan, penanggulangan, pemulihan.

7. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya dengan menumbuhkan kearifan

lokal dan memperhatikan aspek ekologis.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan

perikanan, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan kehutanan,

dan kawasan peruntukan peternakan yang terintegrasi dengan pengembangan

agroindustri dan agrobisnis.

b) Mengembangkan kawasan peruntukan pariwisata dan kawasan budaya daerah

yang berwawasan lingkungan.

c) Mengembangkan kawasan peruntukan industri atau kawasan industri dengan

memperhatikan daya dukung, kelestarian lingkungan, pemerataan, penyediaan

infrasruktur penunjang kawasan, yaitu:

1) Tersedianya akses jalan untuk kelancaran transportasi.

2) Tersedianya sumber energi (listrik dan gas).

3) Tersedianya sumber air (air permukaan, pdam, air tanah bawah).

4) Tersedianya system dan jaringan telekomunikasi.

5) Tersedianya fasilitas penunjang lainnya, seperti: kantor pengelola, kantin,

bank, pemadam kebakaran, poliklinik, sarana ibadah, pos kemanan, sarana

olah raga, dan halte angkutan umum.

d) Mengembangkan sentra industri kecil dan industri rumah tangga berbasis

sumberdaya lokal dan ramah lingkungan.

e) Mengembangkan kawasan peruntukan pertambangan berdasarkan potensi

bahan galian, geologi dan geohidrologi dengan prinsip memperhatikan

kelestarian lingkungan.

f) Mengembangkan peruntukan kawasan perdagangan dan jasa.

g) Mengembangkan peruntukan kawasan permukiman perkotaan, kawasan

permukiman perdesaan yang seimbang dalam penyediaan sarana dan

prasarana permukiman dengan ruang terbuka hijau, berwawasan lingkungan,

serta terintegrasi dengan sistem trasnportasi.

Page 29: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 29

8. Kebijakan pengendalian dan pelestarian kawasan lindung.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mengendalikan perubahan fungsi kawasan hutan lindung, kawasan yang

memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan perlindungan

setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar

budaya dan kawasan lindung geologi.

b) Memantapkan tata batas dan luasan fungsi kawasan hutan lindung, kawasan

yang memberikan perlindungan bagi kawasan dibawahnya, kawasan suaka

alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya dan kawasan lindung

geologi.

c) Menetapkan dan/atau mempertegas zona kawasan perlindungan setempat yang

berfungsi sebagai sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan sekitar

waduk/embung, danau, sempadan rawa, sempadan sekitar mata air dan ruang

terbuka hijau.

d) Meningkatkan upaya preservasi dan konservasi kawasan hutan lindung,

kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan

perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam,

kawasan cagar budaya dan kawasan lindung geologi untuk menjaga luasannya

dan meminimalkan kerusakan.

e) Mempertahankan dan meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati dan

ekosistem di kawasan lindung.

f) Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung.

g) Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam

pengelolaan kawasan lindung yang berkelanjutan.

h) Meningkatkan nilai ekonomis kawasan lindung yang menunjang pengembangan

pariwisata, pendidikan, penelitian dengan tetap mempertahankan fungsi

lindungnya.

i) Meningkatkan keterpaduan pembangunan kawasan lindung dengan

pembangunan wilayah terutama peningkatan kesejahteraan dan kepedulian

masyarakat disekitar kawasan konservasi.

Page 30: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 30

9. Kebijakan pengendalian kawasan rawan bencana alam.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Menetapkan kawasan rawan bencana alam sesuai sifat dan jenis bencana alam

berupa bencana gempa, bencana banjir, bencana kerentanan gerakan tanah,

bencana letusan gunung berapi, bencana gelmbang pasang dantsunami,

bencana kebakran hutan.

b) Mengidentifikasi tingkat resiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam.

c) Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana sesuai sifat dan jenis

bencana, serta karakteristik wilayah.

d) Mengembangkan sistem mitigasi bencana.

e) Mengembangkan manajemen perencanaan, pencegahan, kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana pada kawasan rawan bencana alam.

10. Kebijakan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara.

Strategi didalam mewujudkan kebijakan ini adalah :

a) Mendukung penetapan kawasan peruntukan Pertahanan dan Keamanan

Negara.

b) Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar

kawasan Pertahanan dan Keamanan Negara untuk menjaga fungsi dan

peruntukannya.

c) Mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budi daya tidak terbangun

di sekitar kawasan Pertahanan dan Keamanan Negara sebagai zona peyangga

yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budi daya terbangun.

d) Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/ TNI.

III.3. PENETAPAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS

BANYUWANGI

III.3.1. PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI

Kawasan tersebut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan

disekitarnya, selain itu dapat mewujudkan pemerataan pemanfaatan ruang. Kawasan tersebut

ditentukan berdasarkan potensi yang ada, serta memiliki aglomerasi terhadap pusat

permukiman perkotaan dan kegiatan produksi dengan pertimbangan dapat memberikan

dampak perkembangan pada suatu wilayah. Kawasan Strategis ekonomi berdasar Kawasan

Page 31: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 31

Strategis Propinsi berupa agropolitan ijen sebagai kawasan agropolitan regional yang berada

di Kecamatan Licin.

1. PKLp

Pusat Kegiatan Lokal promosi terdapat di Perkotaan Wongsorejo, Perkotaan Kalipuro

dan Perkotaan Bangorejo.

2. Kawasan Agropolitan

Kawasan agropolitan, terbagi atas :

- Kawasan agropolitan di Kecamatan Bangorejo berupa pengembangan pertanian

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan wilayah penunjang Kecamatan

Purwoharjo, Tegaldlimo, Siliragung, dan Pesanggaran

- Kawasan agropolitan ijen berada di Kecamatan Licin berupa pengembangan

pertanian tanaman pangan hortikultura, peternakan, perkebunan dan pariwisata

dengan wilayah penunjang Kecamatan Glagah, Kalipuro serta Songgon.

Sistem agropolitan Ijen didukung oleh:

a. Wilayah Outlet: Kota Surabaya dengan dukungan infrastruktur Pelabuhan

Tanjung Perak

b. Pusat Distribusi Regional: Kabupaten Jember dengan infrastruktur pendukung

pasar agrobis

c. Pusat Koleksi Regional: Kabupaten Jember dengan infrastruktur pendukung

pasar regional

d. Penghasil/Pengumpul Bahan Baku meliputi:

Pengembangan sarana dan prasarana penunjang system agropolitan.

Tabel 3.1 Wilayah Penghasil/Pengumpul Bahan Baku Agropolitan Ijen

Struktur Agropoli

tan

Wilayah Kabupaten

Sub Sektor Unggulan

Kecamatan Penghasil

Komoditas Utama

Prasarana/ sarana

Penghasil /

Pengumpul

Bahan Baku

Kab. Situbondo

Perikanan (8) Panarukan Ikan laut, perkanan

Arteri

Primer, Kolektor

Primer

Perkebunan (6)

Kab. Bondowoso

Bahan Makanan (2)

Perkebunan (3)

Peternakan (8) Cerme Ternak Hewan

Kab. Jember Perkebunan (2) Jenggawah Tembakau

Kab. Banyuwangi

Perikanan (5) Kec. Bangorejo

(Bangorejo,

Jagung, Jeruk Siam, Nanas,

Kelapa, Kapuk Perkebunan (5)

Peternakan (4)

Page 32: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 32

Struktur Agropoli

tan

Wilayah Kabupaten

Sub Sektor Unggulan

Kecamatan Penghasil

Komoditas Utama

Prasarana/ sarana

Sambirejo, Sambimulyo

)

Randu, Jati, Sapi Potong,

Ayam Petelur.

Sumber: RTRW Kabupaten Banyuwangi 2011-2031

3. Kawasan Minapolitan

Kawasan Minapolitan yang dimaksud terbagi menjadi :

a. Pengembangan zona inti minapolitan yang terdapat di Kecamatan Muncar

b. Pengembangan zona sentra produksi yang terdapat di Kecamatan Purwoharjo dan

Kecamatan Pesanggaran

c. Pengembangan zona penyangga yang meliputi Kecamatan Rogojampi, Kecamatan

Srono dan Kecamatan Tegaldlimo.

4. Kawasan Industri

Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Banyuwangi didasarkan pada potensi

sumberdaya alam yang ada. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, Kabupaten Banyuwangi

mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian tanaman pangan, peternakan,

perkebunan dan perikanan. Saat ini lahan industri yang ada pumumnya menyatu dengan

kawasan permukiman seperti di Muncar yang lebih diorientasikan pada sektor perikanan

dan berkembang di sekitar kawasan pelabuhan.

Untuk perencanaan di masa mendatang akan direncanakan kawasan industri yang lebih

diarahkan pada Kecamatan Wongsorejo, pembagian kawasan industri sebagai berikut :

a. kawasan industrial estate berada di Kecamatan Wongsorejo;

b. kawasan industri terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan umum dan

pelabuhan khusus berada di Kecamatan Kalipuro;

c. kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan berada di Kecamatan Muncar

terintegrasi dengan sistem minapolitan;

d. kawasan fishery park berada di Kecamatan Rogojampi; dan

e. kawasan peruntukan agroindustri berada di kawasan agropolitan.

5. Kawasan Pelabuhan

Kawasan Pelabuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. kawasan pelabuhan umum Tanjungwangi berada di Kecamatan Kalipuro;

b. kawasan pelabuhan khusus berada di Kecamatan Kalipuro; dan

c. kawasan pelabuhan penyeberangan Ketapang berada di Kecamatan Kalipuro.

Page 33: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 33

6. Kawasan Bandar Udara

Bandar Udara Kabupaten Banyuwangi adalah Bandar Udara Blimbingsari yang terdapat

di Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Kabat.

7. Kawasan Pariwisata

Rencana pengembangan wisata di Kabupaten Banyuwangi difokuskan pada 3 (tiga)

obyek wisata yang menjadi wisata unggulan yaitu Kawas Ijen, Pantai Plengkung dan

Pantai Sukomade. Untuk memudahkan pengembangan, maka obyek wisata yang ada

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP), dan pada

setiap WPP terdapat satu obyek wisata andalan.

Pengembangan Pariwisata (WPP), dan pada setiap WPP terdapat satu obyek wisata andalan

WPP I dengan obyek wisata andalan adalah Kawah Ijen

WPP II dengan obyek wisata andalan adalah Pantai Plengkung

WPP III dengan obyek wisata andalan adalah Pantai Sukamade

Ketiga obyek wisata tersebut dikenal dengan Segi Tiga Berlian.

III.3.2. KAWASAN STRATEGIS PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA

Untuk Kabupaten Banyuwangi, yang dikategorikan sebagai kawasan cagar budaya

dan ilmu pengetahuan adalah :

1. Pendopo Kabupaten

Pendopo Kabupaten dulunya merupakan Kompleks Pemerintahan Kolonial Belanda.

Bangunan tersebut terdiri dari Pendopo Agung, Pendopo Alit, di sebalah kiri kanan,

peringgitan kompleks perumahan dan gudang

2. Taman Wisata Sritanjung

Taman ini berfungsi sebagai alun-alun kota yang berada di depan Masjid Agung,

Perkantoran serta sebagai paru-paru dan jantung Kota Banyuwangi.

3. Makam Datuk Ibrahim

Makam WaliAlloh ini banyak dikunjungi oleh para pendatang dari Madura, Lamongan,

Tuban dan lain-lain dan terutama sangat ramai dikunjungi pada Malam Jumat Legi.

4. Makam Buyut Wongsokarjo

Makam ini terletak di kelurahan Mojopanggung Kecamatan Giri di Lingkungan

Cungking (Pusat kesenian gandrung). Buyut Wongsokarjo adalah orang kepercayaan

dari Prabu Tawang Alun.

Page 34: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 34

5. Situs Tawang Alun

Situs ini terletak di Desa Macan Putih Kecamatan Kabat yang merupakan bekas

kerajaan tawang Alun

6. Situs Plecutan

Situs ini merupakan satu kesatuan dengan Situs Tawang Alun. Situs ini merupakan

tempat ”Mukso” (menghilangnya) Patih Grinsing dari Kerajaan Tawang Alun.

7. Makam Sayid Yusuf

Makam ini terletak di Semenanjung Sembulungan, Sayid Yusuf adalah Tetua Nelayan

Muncar. Pada setiap kegiatan petik laut Munpar ada acara ziarah ke makam Sayid

Yusuf. Karena Sayid Yusuf senang denga kesenian gandrung, maka kuburannya itu

dikenal dengan nama ”Makam Gandrung”

8. Ompak Songo

Lokasinya terletak di Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar. Ompak Songo merupakan

peninggalan sejarah yang berupa ”gong” dan lain-lain. Di sekitar daerah itu terdapat

bekas Kerajaan Blambangan, yang oleh orang Banyuwangi disebut ”Lungur”.

9. Gumuk Klinting

Lokasinya terletak di Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar. Disebut Klinting karena

banyak ditemukan benda-benda purbakala seperti klintingan/klenengan untuk sapi.

10. Gumuk Kantong

Lokasinya terletak di Kecamatan Muncar. Gumuk ini merupakan benteng pertahanan

peninggalan jaman Jepang.

11. Situs Sitinggil

Berada 100 meter dari Pantai Muncar. Pada lokasi ini terdapat tower pada zaman

Kerajaan dulu untuk melihat musuh dari Bali atau Samudera Hindia

12. Klenteng Ho Tong Bio

Klenteng Ho Tong Bio terletak di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Kota banyuwangi,

tepatnya di Daerah Pecinan, suatu wilayah dimana orang-orang Banyuwangi

keturunan Cina banyak tinggal. Klenteng yang juga dijuluki Menteng Perlindungan

orang-orang Cina, didirikan sekitar Tahun 1768-1784, oleh Tan Hu Cinjin, seorang

nahkoda kapal yang berlayar dari Batavia menuju Bali dalam pelariannya dari

pembantaian VOC terhadap orang-orang Cina di Batavia. Dalam pelariannya Tan Hu

CinJin terdampar di Kabupaten Banyuwangi.

Page 35: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 35

13. Pura Giri Natha

Pura Giri Natha diperkirakan dibangun lebih dari 150 tahun yang lalu dan diyakini

sebagai pura tertua di P. Jawa. Terletak di Kampung Bali Kelurahan Tukangkayu

Kecamatan Banyuwangi dan sampai sekarang pura ini dipercaya memiliki kekuatan

magic sehingga banyak orang datang untuk melakukan sembahyang, mencari berkah

atau obat. Keberadaan Candi Bentar, Kori Agung, pelinggihan menjadikan daya tarik

tersendiri bagi Pura Giri Natha.

14. Suku Osing

Suku Osing merupakan suku asli (penduduk asli) Kabupaten Banyuwangi, yang

terutama berada di Kecamatan Glagah dan Licin.

15. Komplek Inggrisan

Kompleks Inggrisan merupakan bangunan bersejarah selama penjajahan VOC

Belanda, Pemerintah Inggris menjalin hubungan perdagangan dengan Kerajaan

Blambangan dan membangun Komplek Inggrisan sekitar Tahun 1766, dijadikan

sebagai Kantor Dagang Inggris. Lokasi Komplek Inggrisan oleh masyarakat

Banyuwangi waktu itu disebut Tegalloji. Komplek Inggrisan tersebut berada di Pusat

Kota Banyuwangi berdekatan dengan Taman Blambangan salah satu sarana ruang

terbuka hijau publik di Kota Banyuwangi. Secara administrasi Komplek Inggrisan

terletak di Kelurahan Kepatihan Kecamatan Banyuwangi.

III.3.3. KAWASAN STRATEGIS PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA ALAM

Kawasan strategis dari sudut Pendayagunaan Sumber Daya Alam antara lain :

1. Kawasan Pertanian

Kawasan strategis ini berada di Kecamatan Wongsorejo, Tegaldlimo, Pesanggaran dan

Kecamatan Muncar

2. Kawasan Perikanan

Kawasan strategis kabupaten ini meliputi:

a. Pengembangan kawasan perikanan tangkap berada di perairan pesisir dan laut:

1. Kecamatan Wongsorejo;

2. Kecamatan Kalipuro;

3. Kecamatan Banyuwangi;

4. Kecamatan Kabat;

Page 36: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 36

5. Kecamatan Rogojampi;

6. Kecamatan Muncar;

7. Kecamatan Tegaldlimo;

8. Kecamatan Purwoharjo;

9. Kecamatan Bangorejo;

10. Kecamatan Siliragung; dan

11. Kecamatan Pesanggran.

b. Pengembangan kawasan budidaya perikanan laut, budidaya perikanan payau, dan

budidaya perikanan tawar tersebar diseluruh kecamatan.

c. pengembangan kawasan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan meliputi:

1. Perairan Kayu Aking berada di Kecamatan Tegaldlimo;

2. Perairan Takatbulan berada di Kecamatan Wongsorejo; dan

3. Perairan Pulau Tabuhan berada di Kecamatan Wongsorejo.

3. Kawasan Pertambangan

Kawasan strategis pertambangan Kabupaten Banyuwangi terdiri atas :

a. Kawasan tambang mineral logam berupa tambang emas, perak, dan tembaga meliputi:

1. Kecamatan Pesanggaran; dan

2. Kecamatan Siliragung.

b. Kawasan tambang mineral bukan logam berupa tambang belerang berada di Kecamatan

Licin.

c. Kawasan tambang panas bumi berada di Kecamatan Licin

III.3.4. KAWASAN STRATEGIS FUNGSI Dan DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,

antara lain adalah :

1. Kawasan Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung ini meliputi:

a. Taman Nasional Meru Betiri berada di Kecamatan Pesanggaran;

b. Taman Nasional Alas Purwo berada di Kecamatan Tegaldlimo;

c. Cagar Alam dan Taman Wisata Gunung Merapi Ungup-ungup - Kawah Ijen berada di

Kecamatan Licin;

d. Hutan Lindung, yang terdapat di:

- Kecamatan Wongsorejo;

Page 37: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 37

- Kecamatan Kalipuro.

- Kecamatan Licin;

- Kecamatan Glagah;

- Kecamatan Songgon;

- Kecamatan Sempu.

- Kecamatan Purwoharjo;

- Kecamatan Tegaldlimo;

- Kecamatan Muncar;

- Kecamatan Gambiran;

- Kecamatan Pesanggaran;

- Kecamatan Glenmore; dan

- Kecamatan Kalibaru.

2. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi dan hutan lindung terbagi dalam 6 wilayah yang tersebar di

Kabupaten Banyuwangi yaitu wilayah Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Perhutani KPH

Banyuwangi Utara, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Taman Nasional Alas Purwo,

Taman Nasional Meru Betiri, BKSDA, dengan jumlah keseluruhan 182.814,85 Ha.

3. Kawasan Perkebunan

Kawasan Perkebunan yang merupakan kawasan strategis kabupaten adalah pengembangan

perkebunan tanaman tahunan, yang direncanakan membentang dari arah utara–barat (Ijen–

Raung) yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan penyangga. Sedangkan wilayah selatan–

barat pada umumnya tersebar di Kecamatan Pesanggaran, Siliragung, Kalibaru, Glenmore.

Kawasan perkebunan tersebut merupakan :

- Kawasan perkebunan besar, meliputi : Kecamatan Licin, Kalipuro, Songgon, Kalibaru,

Glenmore, Songgon, Sempu, Pesanggaran dan Siliragung.

- Kawasan perkebunan kecil berupa perkebunan rakyat yang berada di seluruh

kecamatan.

III.4. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan umum dalam pengembangan data base Potensi Kerjasama dan

Penyusunan Materi Promosi Investasi sesuai dengan kebijakan umum pembangunan

Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015. Kebijakan umum ini berfungsi sebagai pedoman

Page 38: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 38

bagi SKPD dan instansi yang terkait di dalam merumuskan kebijakan dan program sesuai

dengan fungsi masing-masing

Kebijakan umum Kabupaten Banyuwangi diarahkan pada beberapa hal sebagai

berikut:

1. Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan efektif (good Governance)

2. Meningkatkan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik

3. Melakukan Revitalisasi Sektor Pertanian

4. Peningkatan Investasi

5. Mengembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal

6. Pengarusutamaan Jender dan Perlindungan Anak

7. Meningkatkan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis

Kelompok dan Kluster

8. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan yang bermoral dan berakhlak

9. Peningkatan Akses Pelayanan dan Kualitas Kesehatan

10. Mengembangkan Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

11. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

12. Pengembangan Infrastruktur dan Tata Ruang

13. Peningkatan Kesadaran Hukum

14. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat

15. Pengembangan Jejaring antar Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pusat serta

Kekuatan-Kekuatan Ekonomi

16. Pengembangan Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian

17. Penyusunan Regulasi Penguatan Ekonomi Kerakyatan Daerah

18. Peningkatan Akses Transportasi dan Informasi

19. Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan

20. Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal

III.5. KONSEP PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI KABUPATEN BANYUWANGI

Konsep pengembangan potensi investasi adalah dengan Mewujudkan daya saing

ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis

kearifan lokal dengan sasaran :

Selanjutnya dalam rangka pengembangan sistem data base profil investasi, maka arahan

pengembangan potensi sektor unggulan akan diselaraskan dengan program pembangunan di

Page 39: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 39

Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari program pada setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang dikelompokkan pada masing-masing urusan, yang meliputi program

dalam kerangka regulasi. Program pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi tersebut

adalah :

1. Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian..

2. Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

3. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan

4. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN

5. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung,

Sukamade dan lainnya

6. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan Koperasi dan UMKM

7. Meningkatnya jejaring antar daerah, propinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi

A. Melakukan Revitalisasi Sektor Pertanian

B. Mengembangkan Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian

C. Meningkatkan Investasi

D. Mengembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal

E. Meningkatkan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis

Kelompok dan Kluster

F. Mengembangkan Jejaring antar Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pusat serta

Kekuatan-Kekuatan Ekonomi

G. Meningkatkan Akses Transportasi dan Informasi

H. Mengembangkan Infrastruktur dan Tata Ruang

Page 40: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 40

BAB IV

KONSEP PENGEMBANGAN INVESTASI

DI KABUPATEN BANYUWANGI

Perwujudan dari upaya pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan dan

pendapatan penduduk pada tahap awal adalah berupa penyusunan kebijakan. Kebijakan

Pemerintah ini menjadi acuan bagi tindakan-tindakan (actions) dalam bentuk

program/kegiatan. Dalam konteks kebijakan investasi, maka langkah kebijakan utama yang

akan ditempuh Pemerintah adalah:

1. Meningkatkan kepastian hukum dan kepastian berusaha antara lain dengan mempercepat

proses penyelesaian UU Penanaman Modal agar dapat segera diundangkan, serta

meningkatkan konsistensi peraturan perundangan yang terkait dengan penanaman modal

baik antar sector maupun antar pemerintah pusat dan daerah.

2. Menindaklanjuti penyederhanaan prosedur perizinan investasi PMA dan PMDN melalui

pelayanan satu atap (one roof service) antara lain melalui pengintegrasian sistem perijinan

dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait baik di pusat maupun di provinsi

dan kabupaten Banyuwangi.

3. Meningkatkan perlindungan investasi antara lain melalui pendayagunaan Tim Daerah bagi

Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi untuk mengatasi berbagai hambatan yang

dihadapi oleh para investor.

4. Menciptakan sistem insentif baru bagi kegiatan investasi agar mampu bersaing dengan

negara lain untuk menarik investasi pada sektor/bidang usaha dan lokasi tertentu,

termasuk insentif perpajakan dan kepabeanan, serta insentif bagi pembangunan

infrastruktur.

Program peningkatan daya tarik investasi bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan

nilai investasi secara signifikan. Sasaran yang ingin dicapai adalah membaiknya iklim

investasi yang didukung oleh sistem pelayanan investasi yang efisien dan efektif. Dalam

kaitan tersebut, maka arah kebijakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan iklim investasi yang lebih kondusif melalui penyusunan dan penyempurnaan

berbagai perangkat hukum.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan data dan informasi; dengan kegiatan pokok antara lain

membangun serta mengembangkan profil dan daya tarik investasi di suatu wilayah.

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur penanaman modal baik melalui kegiatan

pendidikan dan pelatihan di bidang penanaman modal.

Page 41: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 41

4. Meningkatkan kegiatan promosi dan kerjasama di bidang investasi baik dengan

pemerintah daerah maupun dalam forum bilateral, regional dan multilateral.

5. Meningkatkan perlindungan dan pembinaan perusahaan serta pendataan realisasi

investasi PMA dan PMDN; dengan kegiatan pokok antara lain memberikan bimbingan dan

pengawasan pelaksanaan investasi serta melakukan realisasi investasi PMA dan PMDN.

IV. 1. ASPEK-ASPEK DALAM INVESTASI

a. Lapangan usaha (sektor) sasaran investasi

Jenis kegiatan investasi memiliki variasi yang banyak sekali atau tersebar dalam

banyak sektor. Namun demikian secara umum lapangan usaha (sektor) yang menjadi sasaran

investasi dapat dikelompokkan ke menjadi:

1) Investasi sektor produksi yaitu investasi yang ditanamkan pada kegiatan-kegiatan

ekonomi yang memproduksi barang-barang (ekonomi riil). Barang yang dibuat diantaranya

dapat digunakan sebagai input sektor ekonomi lainnya, diekspor/dikirim ke daerah lain/

luar negeri atau sebagian dikonsumsi langsung oleh penduduk setempat. Produk yang

dibuat umumnya ditentukan atas dasar keunggulan sumber daya lokal tertentu, misalnya

ketersediaan sumber daya alam yang relatif melimpah, produktivitas tenaga kerja yang

tinggi dan lain sebagainya.

2) Investasi sektor konsumsi, yaitu investasi yang ditanamkan pada kegiatan-kegaitan

ekonomi untuk memproduksi barang-barang yang memenuhi kebutuhan konsumsi

domestik (wilayah setempat). Sebagai contoh adalah penyediaan beras, kacang, minyak

goreng, sandang dan lain sebagainya. Produk yang dibuat umumnya ditentukan atas

dasar besarnya kuantitas dan nilai konsumsi domestik di wilayah tersebut.

3) Investasi sektor fasilitas (support), yaitu investasi yang ditanamkan pada kegiatan-

kegiatan yang memproduksi barang atau jasa yang penting untuk mendukung efektifitas

dan efisiensi investasi pada sektor produksi riil dan sektor konsumsi. Misalnya investasi

telekomunikasi, penyediaan energi, sektor keuangan dan lain sebagainya.

b. Sumber investasi

Secara umum investasi dapat bersumber dari swasta (private) dan pemerintah

(public). Dari kedua sumber investasi itu biasanya sector yang menjadi sasaran juga berbeda-

beda. Umumnya investasi swasta ditanamkan pada produksi barang-barang swasta atau

semi-swasta, sedangkan investasi pemerintah umumnya ditanamkan pada pada produksi

barang-barang publik dan semi-publik.

Page 42: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 42

Dalam konteks kajian ini, investasi yang menjadi titik tekan adalah investasi swasta.

Sumber investasi swasta bisa berasal dari investasi dari dalam negeri atau Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) dan investasi dari luar negeri atau penanaman modal asing (PMA)

atau keduanya dapat bekerjasama menanamkan investasi di Kabupaten Banyuwangi.

c. Faktor yang mempengaruhi pembentukan investasi

Faktor-faktor yang penting akan diperhatikan dalam upaya meningkatkan daya tarik investasi

adalah:

Sumber Daya Alam Lokal (Natural Resources Base) adalah keunggulan ketersediaan

sumber daya alam dibandingkan dengan daerah lainnya. Sumber daya alam meliputi

sumber daya alam hayati, non-hayati. Sumber daya hayati meliputi sektor pertanian,

perikanan, perkebunan, peternakan dan kehutanan. Sumber daya alam nonhayati meliputi

sektor pertambangan dan galian, mineral dan berbagai jenis energi seperti panas bumi,

air, angin, sinar matahari dan lain sebagainya. Sumber daya alam dapat juga

dikelompokkan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaruhi (renewable) dan yang

tidak dapat diperbaharui (non-renewable).

Ketersediaan/ Dukungan Sarana Prasarana (Infrastructure Support); potensi dan

kegiatan ekonomi di suatu wilayah dapat diwujudkan atau ditingkatkan

efektivitas/efisiensinya apabila didukung ketersediaan infrastruktur, misalnya ketersediaan

akses jalan, akses laut, akses udara, ketersediaan air, listrik, telekomunikasi, keuangan

dan lain sebagainya. Ketersediaan infrastruktur dapat menurunkan rata-rata biaya produksi

dan menekan biaya transaksi sehingga produk yang dihasilkan lebih kompetitif.

Posisi Strategis Wilayah (Location); posisi/ lokasi dinilai berdasarkan pertimbangan 1)

Kedekatan dengan bahan baku/ factor produksi 2) Kedekatan dengan pasar 3) Kombinasi

keduanya (junction).

Kebijakan Pemerintah (Government Policy); kebijakan pemerintah dapat di antaranya

adalah kebijakan khusus dalam memberikan dukungan pada upaya investasi, system

perijinan, insentif-disinsentif, kepastian hukum, kesiapan aparatur serta rencana-rencana

pembangunan wilayah yang mungkin mempengaruhi keputusan investor di masa datang.

Keterkaitan Sektor Ekonomi (Linkages); keterkaitan antar sector ekonomi meliputi

keterkaitan ke depan (forward linkages) dan keterkaitan ke belakang (backward linkages).

Jaringan keterkaitan diharapkan menjadi daya tarik investasi yang menarik.

Ketersediaan Sumber Daya Manusia (Human Resources); sumber daya manusia

meliputi kuantitas dan kualitasnya.

Page 43: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 43

Hubungan Internasional (International Relationship); hubungan internasional meliputi

aspek ekonomi maupun non-ekonomi. Aspek ekonomi yang akan mendapat pertimbangan

misalnya dengan adanya kesepakatan WTO, AFTA, APEC, NAFTA dan blok-blok

perdagangan lainnya, kurs mata uang asing yang terkait dan lain sebagainya. Aspek non-

ekonomi yang dapat berpengaruh misalnya hubungan persahabatan dan politik antar

negara baik yang bernilai historis kuat ataupun yang sifatnya respon jangka pendek.

Kapasitas/ Kemampuan Teknologi (Technological Capabilities); teknologi adalah faktor

produksi yang penting, bersifat akumulatif dan ada yang dapat diperoleh secara bebas

ataupun memerlukan sejumlah biaya. Teknologi yang dapat mendukung upaya

penanaman modal haruslah suatu teknologi yang secara teknis dapat diterapkan dan

terjangkau pula oleh aspek pembiayaan maupun pemeliharaannya.

Ketertiban dan Keamanan Wilayah (Security); setelah investasi dilakukan hal kritis lain

yang harus diperhatikan adalah masalah keamanan dan ketertiban. Jaminan ketertiban

dan keamanan menjadi sangat penting bagi investor dalam menjalankan kegiatan

ekonomi. Gangguan-gangguan dapat menyebabkan tersendat/macetnya kegiatan

produksi/distribusi sehingga dapat menggagalkan investasi.

IV.2. KUALITAS INVESTASI

Jumlah investasi yang banyak belum tentu diiringi oleh kualitas investasi. Kualitas

investasi yang baik diharapkan akan dapat memberikan dampak pada peningkatan

pendapatan masyarakat. Pertimbangan kualitas meliputi jenis sektor yang menjadi sasaran

dan risiko-risiko karena adanya investasi tersebut.

Apabila sektor yang menjadi sasaran investasi tidak tepat dan atau cenderung terjadi

penumpukan investasi pada sektor tertentu maka akan dapat berdampak pada disparitas

pertumbuhan sektor yang terlalu besar. Kecenderungan investasi seperti ini akan mendorong

terjadinya crowding out, distorsi upah dan selanjutnya pada ketidakmerataan pendapatan

masyarakat. Investasi-investasi juga ada yang berisiko pada lingkungan atau kualitas

lingkungan hidup masyarakat, mematikan sektor ekonomi lokal yang sudah ada, risiko

keuangan dan lain sebagainya.

.

Page 44: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 44

BAB V

POTENSI KABUPATEN BANYUWANGI

V.1. DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DALAM MENARIK INVESTOR

V.2. KONSEP PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH

1. Kawasan Agropolitan

Kawasan agropolitan, terbagi atas :

- Kawasan agropolitan di Kecamatan Bangorejo berupa pengembangan pertanian

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan wilayah penunjang Kecamatan

Purwoharjo, Tegaldlimo, Siliragung, dan Pesanggaran

- Kawasan agropolitan ijen berada di Kecamatan Licin berupa pengembangan

pertanian tanaman pangan hortikultura, peternakan, perkebunan dan pariwisata

dengan wilayah penunjang Kecamatan Glagah, Kalipuro serta Songgon.

Sistem agropolitan Ijen didukung oleh:

e. Wilayah Outlet: Kota Surabaya dengan dukungan infrastruktur Pelabuhan Tanjung

Perak

f. Pusat Distribusi Regional: Kabupaten Jember dengan infrastruktur pendukung

pasar agrobis

g. Pusat Koleksi Regional: Kabupaten Jember dengan infrastruktur pendukung pasar

regional

h. Penghasil/Pengumpul Bahan Baku meliputi:

- Pengembangan sarana dan prasarana penunjang system agropolitan.

2. Kawasan Minapolitan

Kawasan Minapolitan terbagi menjadi :

(2) Pengembangan zona inti minapolitan yang terdapat di Kecamatan Muncar

(3) Pengembangan zona sentra produksi yang terdapat di Kecamatan Purwoharjo dan

Kecamatan Pesanggaran

(4) Pengembangan zona penyangga yang meliputi Kecamatan Rogojampi, Kecamatan

Srono dan Kecamatan Tegaldlimo.

3. Kawasan Industri

Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Banyuwangi didasarkan pada potensi

sumberdaya alam yang ada. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, Kabupaten Banyuwangi

Page 45: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 45

mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian tanaman pangan, peternakan,

perkebunan dan perikanan. Saat ini lahan industri yang ada pada umumnya menyatu

dengan kawasan permukiman seperti di Muncar yang lebih diorientasikan pada sektor

perikanan dan berkembang di sekitar kawasan pelabuhan.

Untuk perencanaan di masa mendatang akan direncanakan kawasan industri yang akan

lebih diarahkan pada Kecamatan Wongsorejo, sepeti pada pembagian kawasan industri

berikut :

f. Kawasan industrial estate berada di Kecamatan Wongsorejo;

g. Kawasan industri terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan umum dan

pelabuhan khusus berada di Kecamatan Kalipuro;

h. Kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan berada di Kecamatan Muncar

terintegrasi dengan sistem minapolitan;

i. Kawasan fishery park berada di Kecamatan Rogojampi; dan

j. Kawasan peruntukan agroindustri berada di kawasan agropolitan.

4. Kawasan Pelabuhan

Kawasan Pelabuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

d. Kawasan pelabuhan umum Tanjungwangi berada di Kecamatan Kalipuro;

e. Kawasan pelabuhan khusus berada di Kecamatan Kalipuro; dan

f. Kawasan pelabuhan penyeberangan Ketapang berada di Kecamatan Kalipuro.

5. Kawasan Pariwisata

Rencana pengembangan wisata di Kabupaten Banyuwangi difokuskan pada 3 (tiga)

obyek wisata yang menjadi wisata unggulan yaitu Kawasan Ijen, Pantai Plengkung dan

Pantai Sukomade. Untuk memudahkan pengembangan, maka obyek wisata yang ada

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP), dan pada

setiap WPP terdapat satu obyek wisata andalan. Ketiga obyek wisata tersebut dikenal

dengan Segi Tiga Berlian.

Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP), dan pada setiap WPP terdapat satu obyek

wisata andalan :

WPP I dengan obyek wisata andalan adalah Kawah Ijen

WPP II dengan obyek wisata andalan adalah Pantai Plengkung

WPP III dengan obyek wisata andalan adalah Pantai Sukamade

Page 46: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 46

6. Kawasan Strategis Pendayagunaan Sumber Daya Alam

a. Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian ini berada di seluruh kecamatan dengan karakter dan

kesesuaian lahan sehingga membedakan tanaman dan produksinya, misalnya

Kecamatan Songgon dengan produksinya buah durian, buah manggis, dan untuk

buah jeruk di Kecamatan Bangorejo.

b. Kawasan Perikanan

Kawasan strategis kabupaten ini meliputi:

4. Pengembangan kawasan perikanan tangkap berada di perairan pesisir dan laut

meliputi:

a. Kecamatan Wongsorejo;

b. Kecamatan Kalipuro;

c. Kecamatan Banyuwangi;

d. Kecamatan Kabat;

e. Kecamatan Rogojampi;

f. Kecamatan Muncar;

g. Kecamatan Tegaldlimo;

h. Kecamatan Purwoharjo;

i. Kecamatan Bangorejo;

j. Kecamatan Siliragung; dan

k. Kecamatan Pesanggran.

5. Pengembangan kawasan budidaya perikanan laut, budidaya perikanan payau, dan

budidaya perikanan tawar tersebar diseluruh kecamatan.

6. Pengembangan kawasan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan

meliputi:

7. Perairan Kayu Aking berada di Kecamatan Tegaldlimo;

8. Perairan Takatbulan berada di Kecamatan Wongsorejo; dan

9. Perairan Pulau Tabuhan berada di Kecamatan Wongsorejo.

c. Kawasan Pertambangan

Kawasan strategis pertambangan Kabupaten Banyuwangi terdiri atas :

d. Kawasan tambang mineral logam berupa tambang emas, perak, dan tembaga

meliputi:

1. Kecamatan Pesanggaran; dan

Page 47: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 47

2. Kecamatan Siliragung.

e. Kawasan tambang mineral bukan logam berupa tambang belerang berada di

Kecamatan Licin.

f. Kawasan tambang panas bumi berada di Kecamatan Licin

7. Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kawasan Perkebunan

Kawasan Perkebunan yang merupakan kawasan strategis Kabupaten adalah

pengembangan perkebunan tanaman tahunan, yang direncanakan membentang dari

arah utara–barat (Ijen–Raung) yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan penyangga.

Sedangkan wilayah selatan–barat pada umumnya tersebar di Kecamatan Pesanggaran,

Siliragung, Kalibaru, Glenmore.

Kawasan perkebunan tersebut merupakan :

2. Kawasan perkebunan besar, meliputi : Kecamatan Licin, Kalipuro, Songgon, Kalibaru,

Glenmore, Songgon, Sempu, Pesanggaran dan Siliragung.

3. Kawasan perkebunan kecil berupa perkebunan rakyat yang berada di seluruh

kecamatan.

V.3. MEKANISME PERIZINAN

Sistem Pelayanan Perizinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Banyuwangi melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

NO JENIS IZIN KETERANGAN

1. Izin Gangguan (HO) 12 Hari

2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 12 Hari

3. Izin Trayek 3 Hari

4. Izin Penggunaan Fasilitas Pasar (Los Pasar) 6 Hari

5. Izin Pengusahaan Sarang Burung Walet / Sriti 6 Hari

6. Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 6 Hari

7. Izin Pengelolaan Rumah Makan 6 Hari

8. Izin usaha Industri (IUI) dan Izin Perluasan usaha Industri (IPUI)

6 Hari

9. Izin Pemasangan Reklame 12 Hari

10. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 6 Hari

11. Izin Usaha Hotel 6 Hari

12. Izin Pengambilan Air Bawah Tanah /SIPAT/ dan Surat Izin Pengambilan Mata Air

12 Hari

13. Izin Usaha Angkutan 3 Hari

14. Izin Usaha Peternakan 5 Hari

15. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 12 Hari

16. Izin Pertambangan Bahan Galian C 12 Hari

17. Izin Penyelenggaraan Kursus 6 Hari

Page 48: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 48

18. Tanda Daftar Industri (TDI) 6 Hari

19. Izin Pendirian Rumah Bersalin / Balai Pengobatan Ibu dan Anak / Balai Pengobatan

6 Hari

20. Izin Pendirian Apotek 6 Hari

21. Izin Pendirian Optik 6 Hari

22. Izin Praktek Dokter Umum / Gigi 15 Hari

23. Izin Praktek Tukang Gigi / Ahli Gizi 6 Hari

24. Izin Praktek Bersama Dokter Umum / Gigi 15 Hari

25. Izin Praktek Dokter Spesialis 15 Hari

26. Izin Praktek Bidan 6 Hari

27. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 6 Hari

Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

MEKANISME TANPA TINJAU LOKASI

Gambar 5.1 Mekanisme Perijinan

Page 49: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 49

V.4. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA

TRANSPORTASI DARAT

Prasarana Jalan

Panjang jalan dapat menunjukkan tingkat keterbukaan dan perkembangan

masyarakat suatu wilayah. Semakin panjang suatu jalan, maka tingkat keterbukaan

dan perkembangannya semakin tinggi. Oleh karena itu, tersedianya fasilitas jalan

sangat dibutuhkan dalam melayani kebutuhan masyarakat terutama menggerakkan

lalulintas perekonomian di perkotaan.

Menurut statusnya jalan terbagi atas 3 kategori, yaitu jalan nasional, jalan propinsi,

dan jalan kabupaten/kota. Panjang jalan nasional di Kabupaten Banyuwangi pada

tahun 2010 mencapai 101 Km, dengan kondisi baik 50 Km dan kondisi sedang 51

KM. Panjang jalan propinsi mencapai 114 Km, dengan kondisi baik 44 Km, kondisi

sedang 62 Km dan rusak ringan 8 Km, sedangkan panjang jalan kabupaten mencapai

1.541 Km, sehingga total panjang jalan Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 secara

keseluruhan menjadi 1.756 Km.

Angkutan Kereta Api

Kereta Api merupakan sarana transportasi yang relatif murah bagi masyarakat

Kabupaten Banyuwangi, hal ini tercermin dari terus meningkatnya jumlah penumpang

kereta api dari tahun ke tahun. Tahun 2008 jumlah penumpang kereta api sebanyak

956.645 orang dengan nilai Rp. 21.194.545.000,- dan tahun 2010 jumlah penumpang

kereta api sebanyak 995.193 orang dengan nilai Rp. 23.335.057.250,-, ini

menunjukkan bahwa keberadaan sarana transportasi kereta api memiliki peranan

yang cukup signifikan dalam menggerakkan roda perekonomian dan pergerakan

orang dan barang dari dan ke Banyuwangi

TRANSPORTASI LAUT

Berdasarkan kondisi yang ada, Pelabuhan Tanjungwangi mempunyai fasilitas

pelabuhan sebagai berikut : kolam pelabuhan seluas 11,97 ha dengan kedalaman -12

mLws, mampu dilalui kapal niaga generasi III dengan bobot 40.000 DWT serta

memiliki dermaga umum sepanjang 518 m, mampu disandari 2 (dua) kapal samudera

dan 2 (dua) kapal nusantara sekaligus.

Berdasarkan kondisi yang ada sebenarnya Pelabuhan Tanjungwangi berdasarkan

fungsinya dalam perdagangan Internasional dan Nasional dikategorikan sebagai

Page 50: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 50

pelabuhan laut atau yang sering juga disebut sebagai Pelabuhan Samudera.

Pelabuhan laut bebas dimasuki oleh kapal-kapal asing.

Pelabuhan Ikan

Dilihat dari segi perekonomian, sektor perikanan laut merupakan salah satu sektor potensial

yang dapat dikembangkan. Untuk meningkatkan nilai produksinya, salah satu caranya adalah

pengembangan pelabuhan ikan. Pelabuhan ikan yang juga sekaligus memiliki status sebagai

Tempat Pendaratan Ikan, perlu mendapat perhatian untuk pengembangnnya sehingga

arahan pengembangan pelabuhan ikan di masa yang akan datang cenderung untuk

meningkatkan prasarana yang sudah ada.

Rencana pengembangan pelabuhan ikan di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :

1. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, terintegrasi dengan pengembangan program

Kawasan Minapolitan Muncar.

2. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

- PPI Pancer di Kecamatan Pesanggaran, kelas Tipe D

- PPI Bimorejo di Kecamatan Wongsorejo, kelas Tipe D

3. Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

- TPI Muncar, TPI Kampung Mandar, TPI Blimbingsari, TPI Grajagan, TPI Rajegwesi

4. Fishery Park

Potensi perikanan di Kabupaten Banyuwangi dari tahun ke tahun menunjukkan

peningkatannya, sehingga perlu dipikirkan pengembangan sarana yang diperlukan

seperti pelabuhan, kapal penangkap ikan, industri pengolahannya, hingga

pemasarannya. Pada hasil ikan tangkapan komoditi ekspor yaitu seperti ikan tuna,

udang, memerlukan transportasi yang lebih cepat, oleh karena itu pemerintah

Kabupaten Banyuwangi telah mengantisipasi hal ini dengan membangun pelabuhan

ikan di pantai timur Banyuwangi.

Pantai timur Banyuwangi sangat cocok dikembangkan untuk kawasan pelabuhan

karena posisi geografis yang ada memberikan kondisi bahwa gelombang yang ada

relatif kecil namun pada lokasi tertentu terdapat arus pasang surut yang cukup besar.

Sehingga lokasi Fishery Park diarahkan di Bomo Kecamatan Rogojampi

TRANSPORTASI UDARA

Bandara Kabupaten Banyuwangi merupakan angkutan udara komersil baru dengan

nama Bandara Blimbingsari yang dikelola Dirjen Perhubungan Udara. Melayani jalur

penerbangan Banyuwangi – Surabaya, Surabaya – Banyuwangi setiap hari dengan

Page 51: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 51

rata-rata tiap hari pesawat datang maupun pergi 4 penerbangan, pada tahun 2010

penerbangan lokal pesawat datang 1846, sedangkan pesawat berangkat 1856, untuk

tahun 2011 penerbangan lokal pesawat datang 1846 sedangkan pesawat berangkat

1856.

DATA BANDARA UDARA BLIMBINGSARI BANYUWANGI

Kelas Bandara Satuan kerja

Pengelola UPT Dirjen Perhubungan Udara

Jam Oprasi 08.00 S/d 14.00 Wib

Kemampuan Oprasi ATR 72 dan sejenisnya

Pesawat Oprasi Cesna 172 (BIFA), Foker-50 (Sky Aviation), Cesna 212 (TNI AL), MA 60 (Merpati), Beechraft 1900D (Trafira Air).

Jenis Pelayanan LLU Un-Attended

Kategori PKP-PK Kategori IV

Fasilitas Bandara Udara:- Landasan Pacu- Kemampuan

- Taxiway- Apron - Turning Area- Overrun/Stopway- RESA- Shoulder - Strip- Terminal- Gedung Oprasional- Rumah Dinas type 36

1400 x 30 MPCN 16 FCYT

73 x 15 M60 x 4030 x 30 x 2 M30 x 30 x 2 M90 x 601460 x 45 x 2 M1760 x 150 M240 M2

457 M2

2 unit

DATA BANDARA UDARA BLIMBINGSARI BANYUWANGI

Kelas Bandara Satuan kerja

Pengelola UPT Dirjen Perhubungan Udara

Jam Oprasi 08.00 S/d 14.00 Wib

Kemampuan Oprasi ATR 72 dan sejenisnya

Pesawat Oprasi Cesna 172 (BIFA), Foker-50 (Sky Aviation), Cesna 212 (TNI AL), MA 60 (Merpati), Beechraft 1900D (Trafira Air).

Jenis Pelayanan LLU Un-Attended

Kategori PKP-PK Kategori IV

Fasilitas Bandara Udara:- Landasan Pacu- Kemampuan- Taxiway- Apron - Turning Area- Overrun/Stopway- RESA- Shoulder - Strip- Terminal- Gedung Oprasional- Rumah Dinas type 36

1400 x 30 MPCN 16 FCYT73 x 15 M60 x 4030 x 30 x 2 M30 x 30 x 2 M90 x 601460 x 45 x 2 M1760 x 150 M240 M2

457 M2

2 unit

V.5. UTILITAS

Sistem Jaringan Prasarana Energi

Untuk saat ini di Kabupaten Banyuwangi jaringan listrik sudah menjangkau di seluruh

desa, namun meski seluruh desa telah dilalui jaringan listrik masih ada masyarakat yang

belum dapat menikmatinya secara langsung. Untuk itu perlu adanya optimalisasi dan

pengembangan jaringan untuk memastikan seluruh kebutuhan akan energy listrik

penduduk dapat terpenuhi.

Untuk mengoptimalkan pelayanan energi listrik pada masa depan, direncanakan adanya

peningkatan pelayanan utamanya pada daerah - daerah yang menjadi pusat

pertumbuhan wilayah dan wilayah yang menjadi target pengembangan.

Adapun pengembangan pelayanan energi listrik yang dilakukan antara lain:

1. Pengembangan transmisi listrik termasuk penambahan dan perbaikan sistem jaringan

listrik pada daerah-daerah yang masyarakatnya belum terlayani.

a. pengembangan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi

(SUTET) berupa pengembangan jaringan transmisi SUTET 500 Kv Jawa – Bali

Crossing meliputi:

Kecamatan Wongsorejo; dan

Page 52: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 52

Kecamatan Kalipuro.

b. pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi

(SUTT) terdiri atas :

pengembangan jaringan transmisi SUTT 150 Kv kabel bawah laut di Selat Bali

berada di Kelurahan Bulusan Kecamatan Kalipuro;

pengembangan jaringan transmisi SUTT 150 Kv meliputi Kecamatan Wongsorejo,

Kalipuro, Giri, Glagah, Kabat, Singojuruh, Genteng, Glenmore dan Kecamatan

Kalibaru.

c. pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik Saluran Udara Tegangan

Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)

pengembangannya mengikuti pola jaringan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan

Kabupaten.

2. Pengembangan pembangkit PLTP Ijen dengan kapasitas 110 MW berada di

Kecamatan Licin

3. Pengembangan gardu induk distribusi/ pembangkit listrik di Kecamatan Giri dan

Kecamatan Genteng, sedangkan Gardu induk baru ditempatkan di Kecamatan

Wongsorejo dan arah pengembangan kawasan perkotaan yang berada di kabupaten.

4. Pengembangan energi alternative antara lain: sumber energy tenaga hidro, tenaga

surya, dan energi biomassa.

a. sumber energi tenaga hidro diarahkan di Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan

Kalipuro, Kecamatan Licin, Kecamatan Songgon, Kecamatan Glenmore,

Kecamatan Kalibaru dan Kecamatan Pesanggaran.

b. sumber energi tenaga surya diarahkan pada Kecamatan Wongsorejo dan

Kecamatan Kalipuro.

c. sumber energi biomassa diarahkan pada Kecamatan Kalipuro, Kecamatan

Glenmore, dan Kecamatan Kalibaru.

Untuk jaringan SUTUT (Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi) arahan

pengembangannya mengikuti jaringan jalan Arteri Primer Jawa-Bali yang melewati

Wongsorejo dan melintasi selat Bali melalui Ketapang. Selain menyesuaikan dengan

kondisi yang sudah ada, faktor akan dikembangkannya Kecamatan Wongsorejo

sebagai wilayah industri juga menjadi pertimbangan adanya arahan pengembangan

SUTUT . Sedangkan untuk SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)

mengikuti jalan Arteri Primer Banyuwangi-Jember yang dimulai dari Ketapang

Page 53: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 53

(melanjutkan jalur SUTUT) hingga di Kecamatan Kalibaru bercabang di Kecamatan

Srono dan Muncar untuk memasok kebutuhan energy industri di Muncar . Arahan

pengembangan jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) mengkuti pola

jaringan jalan kolektor dan local di Kabupaten Banyuwangi

V.6. POTENSI EKONOMI WILAYAH

PERTANIAN

Pertanian di Kabupaten Banyuwangi, meliputi tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan. Termasuk didalamnya lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas

63.049 Ha, dengan didukung 75 % prasarana Irigasi Teknis sedangkan sarana yaitu

pengairan yang melimpah dari mata air pegunungan.

Pada tahun 2010 produksi Padi sawah dan ladang sebesar 852.536 ton (dalam

bentuk gabah kering giling) telah mengalami kenaikan sebesar 10,95 persen

dibanding tahun 2009. Kalau diperhatikan trend dari produksi padi pada tiga tahun

terakhir indikasinya menunjukkan pola yang meningkat, yaitu tahun 2008 sebesar

752.526 ton, tahun 2009 sebesar 768.339 ton (naik 2,1 %), tahun 2010 sebesar

852.536 ton (naik 10,95%).

Untuk tanaman palawija yang didominasi Jagung mencapai 233.698 ton, Kedelai

sebanyak 64.857 ton, diikuti Ubi Kayu dan Ubi Jalar sebanyak 35.929 ton dan 17.637

ton. Adapun untuk produksi Kacang hijau dan Kacang Tanah masing-masing

sebanyak 5.365 ton dan 1.969 ton.

Pengembangan tanaman pangan, yang dikembangkan adalah komoditas padi,

jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar.

Hortikultura yang dikembangkan adalah tanaman sayuran ( cabe besar, cabe

kecil, tomat, kubis, kembang kol, buncis, kacang panjang, terung, ketimun,

kangkung, sawi , petai, bawang merah, dan bayam), buah-buahan (manggis,

durian, jeruk siam, jeruk besar, buah naga, semangka, melon, blimbing, jambu

biji, alpukat, duku/langsat, salak, pisang, rambutan, sukun, sirsak, pepaya, jambu

air dan sawo.

Khusus untuk komoditas buah-buahan yang menjadi unggulan jika dilihat dari luas lahandan

produksinya adalah pisang, jeruk, manggis dan semangka. Keberadaan komoditastersebut

tersebar di enam Kecamatan yaitu: Songgon, Kalipuro, Glagah, Bangorejo,Pesanggaran dan

Page 54: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 54

Produksi Buah Kabupaten Banyuwangi

No Jenis BuahLuas Panen (Ha) Produksi (Ton)

2010 2011 2010 2011

1 Semangka 1.070 1.621 41.348 64.610

2 Melon 493 517 16.244 18.524

3 Manggis 401.98 691.54 22.848 29.480

4 Durian 399.90 591.49 17.973 19.815

5 Jeruk 3.600 4.200 52.276 72.269

6 Pisang 4.190,52 93.810,30

Produksi Buah Kabupaten Banyuwangi

No Jenis BuahLuas Panen (Ha) Produksi (Ton)

2010 2011 2010 2011

1 Semangka 1.070 1.621 41.348 64.610

2 Melon 493 517 16.244 18.524

3 Manggis 401.98 691.54 22.848 29.480

4 Durian 399.90 591.49 17.973 19.815

5 Jeruk 3.600 4.200 52.276 72.269

6 Pisang 4.190,52 93.810,30

Purwoharjo. Adapun pemasaran komoditas buah-buahan tersebut hingasaat ini tidak menemui

hambatan yang berarti.

Selain buah-buahan tersebut di atas masih ada beberapa buah-buahan

yangmemungkinkan untuk dikembangkan di masa mendatang, di antaranya lengkeng, durian,dan

melon

Untuk tanaman sayuran di Kabupaten Banyuwangi, pemasaran komoditas sayuran tersebut

sudah ada yang di pasarkan di luar daerah Kabupaten Banyuwangi seperti tanaman cabe besar

dan kacang panjang.

Produksi Sayuran Kabupaten Banyuwangi

Jenis SayurLuas Panen (Ha) Produksi (Ton)

2010 2011 2010 2011

Cabe Besar 1.003 1.854 5.926 16.551

Cabe Kecil 2.298 2.663 4.704 6.274

Kedelai 36.912 36.068 64.857 66.094

Produksi Sayuran Kabupaten Banyuwangi

Jenis SayurLuas Panen (Ha) Produksi (Ton)

2010 2011 2010 2011

Cabe Besar 1.003 1.854 5.926 16.551

Cabe Kecil 2.298 2.663 4.704 6.274

Kedelai 36.912 36.068 64.857 66.094

Sumber Data: Dinas Pertanian Tahun 2011

Sumber Data: Dinas Pertanian Tahun 2011

PETERNAKAN

Populasi ternak besar pada Tahun 2010 Sapi Perah 344 ekor, Sapi potong 130.654

ekor, Kuda 793 ekor, Kerbau 4.934 ekor, Kambing 59.377 ekor, domba 46.064 ekor

dan Babi 1.352 ekor. Untuk unggas yang diternakkan Ayam buras sebesar 992.484

ekor dan Ayam Potong 1.799.500 ekor. Untuk produksi daging pada Tahun 2010

disembelih ternak sapi sebesar 1.982.418 kg, Unggas 3.248.090 kg Kambing sebesar

479.196 kg. Sedangkan produksi Susu Sapi Perah di Tahun 2010 sebesar 615.532

kg, ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 239.490 kg.

Page 55: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 55

Selain daging dan susu yang dihasilkan dari sektor peternakan, di Kabupaten

Banyuwangi juga menghasilkan telur yang mencapai 7.099.113 kg yang mengalami

kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4.554.520 kg.

KOMODITAS PETERNAKAN

Sumber Data: Dinas Peternakan Tahun 2011

PERIKANAN

Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah potensi perikanan dan kelautan yang

meliputi penangkapan dan budidaya. Potensi penangkapan yang meliputi laut, pesisir

dan pantai dimana wilayah laut yaitu Selat Bali yang luasnya kurang lebih 960 mil2

dengan basis pusat pendaratan di Muncar selain Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi,

Kabat, Rogojampi, dan Tegaldlimo dengan hasil ikan Lemuru (Sardinella Lemuru)

yang dominan hampir 80% total produksi yang didaratkan per tahun, serta samudera

Indonesia dengan dominasi ikan dasar (demersal) di samping ikan pelagis. Untuk

membantu para nelayan mendaratkan ikan dan pemasarannya, pemerintah telah

menyediakan sarana dan prasarana berupa tempat pelelangan ikan (TPI). Demikian

pula terdapat potensi pantai sepanjang kurang lebih 282 km merupakan lahan

potensial bagi budidaya air payau atau tambak. Di Kabupaten Banyuwangi terdapat

81 sungai dengan panjang kurang lebih 735 km yang berfungsi untuk pertanian,

perikanan, air minum dan lain-lain.

Pada Tahun 2011 untuk produksi ikan di perairan umum di Kabupaten Banyuwangi

yang Terdiri dari sungai, rawa dan lainnya sebesar 101.740 kg dengan nilai produksi

Rp. 705.073.750, sedangkan tambak yang ada dengan luas baku 1361 Ha total

produksi pada tahun 2011 sebesar 7.373.230 Kg dengan nilai Rp. 325.898.725.000.

Page 56: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 56

Untuk produksi ikan laut pada tahun 2011 sebesar 30.649.457 kg dengan nilai

produksi sebesar Rp. 264.098.853.000,-

PERKEBUNAN

Perkebunan yang terdiri atas:

Perkebunan negara meliputi perkebunan tebu, perkebunan kopi, serta

perkebunan karet dan coklat.Direncanakan seluas 30.976 Ha.

Perkebunan swasta meliputi perkebunan kopi, coklat, karet, cengkeh, abaca,

kelapa, kapuk randu dan tebu. Direncanakan seluas 18.024 Ha.

Perkebunan rakyat meliputi kelapa buah, kelapa deres, kopi, coklat, cengkeh,

vanili, kapas, kapuk randu, nilam, jarak, tembakau rajang, dan tembakau

white burly. Direncanakan seluas 31.964 Ha.

Pembangunan perkebunan ke depan adalah menerapkan pengembangan

konsep ”Corporate Community Relationship”. Melalui pengembangan konsep

ini, diharapkan :

Pengusaha perkebunan rakyat atau masyarakat sekitar perkebunan dapat

berperan di dalam pengelolaan perkebunan.

Pengusaha perkebunan besar dengan segala kelebihan yang dimilikinya

dapat berperan membantu meningkatkan produktivitas dan mutu hasil

perkebunan rakyat, baik melalui kegiatan peremajaan, rehabilitasi maupun

diversifikasi usaha perkebunan.

PERTAMBANGAN

Kabupaten Banyuwangi bukan merupakan daerah dengan potensi tambang dan

bahan galian strategis seperti bahan bakar fosil. Namun Kabupaten Banyuwangi

tercatat memiliki beberapa jenis hasil tambang golongan B dan C yang produksinya

cenderung meningkat dari tahun 2004-2007, seperti batu kapur dan pasir darat/kali.

Kedua produksi bahan galian ini bahkan meningkat 2 kali lipat selama periode 2004-

2007. Bahan galian lain yang jumlah produksinya terus meningkat adalah jenis tanah

liat. Kabupaten Banyuwangi juga tercatat memiliki tambang emas, perak serta

tembaga yang potensial. Namun karena lokasi potensi tambang yang berada di

dalam kawasan observasi serta banyaknya usaha penambangan liar yang dilakukan

oleh penduduk setempat menyebabkan usaha penambangan ini menjadi konflik.

Konflik ini terutama terhadap ekosistem kawasan observasi yang rusak akibat

aktivitas penambangan serta limbah yang dihasilkan oleh aktivitas tersebut. Hingga

Page 57: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 57

saat ini, Kabupaten Banyuwangi belum memiliki instrument hukum yang dapat

mengendalikan kegiatan penambangan illegal tersebut.

PARIWISATA

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA :

Strategi yang digunakan adalah akselerasi program yaitu dengan menggerakkan

semua potensi dan penunjang kepariwisataan secara terpadu dan berkelanjutan

untuk menjadikan Banyuwangi mempunyai daya tarik sebagai daerah tujuan wisata

dengan memanfaatkan Momentum :

1. Penetapan Key Word / Kata kunci Kepariwisataan “Banyuwangi” THE

SUNRISE OF JAVA

2. Penetapan Gandrung sebagai Maskot Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sesuai

SK Bupati Kabupaten Banyuwangi Nomor: 173 tahun 2002 tanggal 31 Desember

2002.

3. Pembangunan Segi Tiga Berlian (meliputi Kawah Ijen, Sukamade dan

Plengkung) sebagai ikon pariwisata alam Banyuwangi.

4. Mewujudkan Bayuwangi sebagai “CITY OF ART” dengan keragaman budaya

yang dimiliki, akar budaya lokal yang kuat dan Interaksi budaya antar etnis yang

ada serta letak geografis yang terletak di persimpangan.

Potensi pendukung Triangle Diamond (Segitiga Berlian) yang dimiliki :

1. Gunung Ijen dan Gunung Raung untuk pencinta alam pegunungan.

2. Hutan Hujan Tropis mulai dataran Tinggi dan Dataran Rendah dengan

berbagai keragaman Flora dan Faunanya.

3. Perkebunan dengan aneka tanaman sebagai daya tarik wisata Agro.

4. Persawahan yang subur menjadi Banyuwangi sebagai Lumbung Pangan

Nasional.

5. Pantai sepanjang 173,8 km mengeliligi wilayah Kabupaten Banyuwangi

dengan daya tarik wisatanya masing-masing.

6. Taman laut mulai dari perairan Pulau tabuan sampai perairan pantai

Kayuaking TNAP yang masih membuka peluang usaha.

7. Budaya masyarakat dari multi etnis yang sangat dinamis

Page 58: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 58

No. Bidang Urusan/Indikator

Kondisi Kinerja Periode Sebelumnya Target Capaian Tahun RPJMD

WISATAWAN WISATAWAN

DOMESTIK / NUSANTARA DOMESTIK / NUSANTARA

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kunjungan Wisata

356.480 349.610 309.753 383.567 398.210 304.628 401.968 522.558 679.326 883.124 1.148.061

MANCANEGARA MANCANEGARA

5.745 5.608 7.919 10.337 11.392 34.285 42.938 53.673 67.091 83.863 104.829

PERDAGANGAN DAN JASA

Kompentensi inti Kabupaten Banyuwangi adalah industri kelapa terpadu dengan

fokus gula kelapa. Potensi kelapa di Kabupaten Banyuwangi sebasar 24.481,20 Ha

dimana 95,45 % adalah perkebunan rakyat, berdasarkan data industri kecil

menengah (IKM) formal dan non formal tahun 2011 dari Dinas Perindustrian,

Perdagangan, dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi terdapat 15,768 unit

usaha, untuk unit usaha pembuatan gula kelapa jumlahnya kurang lebih 6.806 unit.

DAFTAR PERUSAHAAN YANG BERINVESTASI PADA KEGIATAN INDUSTRI

No Nama PerusahaanNilai Investasi

( Rp)Produksi

KapasitasProduksi

(Min)Satuan

1 PT. Sumber Yala samudra 10,000,000,000Sardenis, Tepung ikan,

Cold Storage10,000 Ton/Tahun

2PT. Avilla Prima Intra Makmur

10,000,000,000

Tepung ikan, Pengalengan ikan, Minyak ikan,Cold

Storage

34,400 Ton/Tahun

3 PT. Maya Muncar 10,000,000,000Pengalengan ikan dan

Cold Storage40 Ton/Hari

4CV. Pacivic Harvest

1,000,000,000Penepungan ikan dan

Pengalengan ikan130 Ton/Hari

5 Kertas Basuki Rahmat 10,681,110,000 Kertas tulis cetak 15,000 Ton

Page 59: I.1. LATAR BELAKANG - bappeda.banyuwangikab.go.id · merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa. Pelabuhan Ketapang terletak

PENGEMBANGAN DATABASE POTENSI KERJASAMA DAN

PENYUSUNAN MATERI PROMOSI INVESTASI TAHUN 2012 59

NO KECAMATAN KEL/DESA PEMILIK BIDANG USAHA NAMA PERUSAHAAN

21 CLURING SARIMULYO WIDODO INDRUSTRI KERAJINAN BATIK UD. E&W BATIK COLECTION

22 PESANGGARAN PESANGGARAN M. IRUL KERAJINAN KAYU

23 TEGALSARI KRAJAN PENGRAJIN KRUPUK KROMO LEO KUK AL HIKMAH

24 KABAT KEDAYUNAN BATIK KUK SRITANJUNG

25 KABAT KABAT ANEKA USAHA ASIN CRAFT

26 KABAT JL. RAYA 89 LABANSUKADI DEASY BATIK PRINGGO KUSUMO

27 KABAT JL. ALAM INDAH LESTARI DS BADEAN BUHANI BATIK SRIKANDI

28 KABAT DSN KRAJAN RT.03 RW. 3 DS. KEDAYUNAN LINA SOFIATIN, SE BATIK VAELIN

29 KABAT SUMBEREJO M. HANIFAN MEUBEL WARUNG KAYU

30 SEMPU GENDOH KERAJINAN BATIK BATIK

31 SEMPU JAMBEWANGI INDUSTRI SEPATU SEPATU

32 TEGALDLIMO KEDUNG GEBANG GENTENG UD. GENTENG

33 TEGALDLIMO RINGIN PITU GRABAH KELOMPOK GRABAH

34 PURWOHARJO BULUREJO BUAH NAGA BUAH NAGA

35 PURWOHARJO GLAGAH AGUNG SAPI PERAH SAPI PERAH

36 GAMBIRAN RINGIN REJO ANEKA USAHA HANDI CRAFT

37 SRONO REJO AGUNG TERNAK LELE TERNAK LELE38 SRONO SUMBERSARI HANDICRAFT UKM KARYA MANDIRI

39 GLENMORE DSN SEPANJANG WETAN DS.SEPANJANG SUDJOJO DULHADJI BATIK SAYU WIWIT

No KomoditiTahun 2010 Tahun 2011

Volume (KGs) Nilai (US$) Volume (KGs) Nilai (US$)

1 Ikan Hias 1.383.836 2.824.323,11 1.411.512,00 2.880.809,56

2 Ikan Kaleng 417.017.406 884.727,08 425.358.834 902.421,62

3 Ikan Beku 120.608.203 476.926,16 123.020.403 486.464,68

4 Kayu Olahan 127.135.448 97.619,03 129.468.156 99.571,41

Sumber : DISPERINDAGTAM Kabupaten Banyuwangi

DAFTAR USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH YANG PRODUKTIF

DI KABUPATEN BANYUWANGI

NO KECAMATAN KEL/DESA PEMILIK BIDANG USAHA NAMA PERUSAHAAN

1 BANYUWANGI JL. PENATARAN IV BLOK MANGGA A. FACHRUDDIN KECAP UD. KECAP 77

2 BANYUWANGI Jl. TARAKAN TEMENGUNGAN MUSFANDI BATIK SRI TANJUNG

3 BANYUWANGI JL. GAJAH MADA NO. 22 GIRI BAMBANG BATIK BATIK BLAMBANGAN

4 ROGOJAMPI LEMAHBANG DEWO KURNIA DEWI INDRUSTI KUE KERING UD. ANISA

5 ROGOJAMPI JAJANG SURAT SISWATI INDUSTRI MAKANAN OLAHAN UD. LYLA JAYA

6 ROGOJAMPI LEMAHBANG DEWO ASTUTI MAKANAN RINGAN UD. DEWA DEWI

7 ROGOJAMPI GINTANGAN ANYAMAN BAMBU KUK SAYU WIWIT

8 ROGOJAMPI LEMAHBANG DEWO MAKANAN RINGAN KELOMPOK MAKANAN RINGAN

9 ROGOJAMPI GINTANGAN AMANTO KERAJINAN BAMBU KARYA NYATA

10 ROGOJAMPI GINTANGAN UNTUNG KERAJINAN BAMBU AULIA HANDICRAFT

11 ROGOJAMPI GINTANGAN BUANG KERAJINAN BAMBU PRING GADING

12 ROGOJAMPI GINTANGAN WIDODO KERAJINAN BAMBU WIDYA KARYA

13 WONGSOREJO SUMBER KENCONO MUSAHRA BUDIDAYA RUMPUT UD. DUA PUTRA

14 LICIN LICIN MAKANAN RINGAN ASPPOBA

15 KALIPURO PERUM SUKOWIDI B 14 PUJIANTO,SE RAJUT UD. KETAPANG HANDICRAFT

16 KALIPURO GOMBENG SARI ANYAMAN BAMBU KELOMPOK ANYAMAN BAMBU

17 GLAGAH GLAGAH ANEKA USAHA BANYUWANGI CRAFT

18 KALIBARU KALIBARU GRABAH KELOMPOK GRABAH

19 CLURING SEMBULUNG ASSESORIES UD. DANNISA

20 CLURING TAMAN AGUNG NURYONO KACA UKIR UD. RIZQI

Sumber : DISPERINDAGTAM Kabupaten Banyuwangi