I€¦ · Web viewSkripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk...
Transcript of I€¦ · Web viewSkripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk...
I. PENGANTAR
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk
memenuhi persyaratan memperoleh derajad kesarjanaan strata 1 pada Sekolah
Universitas yang anda sedang jalani.. Akan tetapi, sebelum menjalankan penelitian,
mahasiswa wajib membuat usulan penelitian yang kemudian harus diseminarkan. Setelah
usulan penelitian disetujui, mahasiswa harus melakukan penelitian dan hasilnya disusun
menjadi skripsi. Semua kegiatan itu ditunjang oleh kemahiran menulis secara ilmiah.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya Pedoman
Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi sangat diperlukan. Dalam pedoman ini disajikan
garis-garis besar cara penulisan usulan penelitian dan skripsi. Di samping itu, juga
diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.
Isi pedoman ini dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut :
1. Usulan Penelitian .
2. Skripsi.
3. Tata Cara Penulisan.
4. Lampiran yang memuat contoh-contoh dan tata cara penulisan.
Demikian Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi ini disajikan dengan
harapan dapat membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir, yaitu skripsi.
II. USULAN PENELITIAN
Usulan penelitian untuk skripsi terdiri atas : Bagian Awal, Bagian Utama (Isi),
dan Bagian Akhir, dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.
A. Bagian Awal.
Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan.
1. Halaman Judul.
1
Halaman judul memuat : judul, maksud usulan penelitian, lambang
UNIVERSITAS, nama dan NIM/NIRM, Program Studi yang dituju, dan waktu
pengajuan.
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang yang
beraneka ragam, serta berukuran 14 dengan dicetak tebal (bold).
b. Maksud usulan penelitian ialah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Seminar
Usulan Penelitian Skripsi.
c. Lambang UNIVERSITAS berbentuk ……….diameter sekitar 5,5 cm.
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan dibawah nama
dicantumkan nomor mahasiswa (NIM/NIRM).
e. Program studi yang dituju ialah program studi mahasiswa yang bersangkutan.
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan tahun dibawah nama kota.
Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran I.
2. Halaman Persetujuan.
Halaman ini berisi persetujuan Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing lengkap
dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan. (lihat lampiran II)
B. Bagian Utama (Isi).
Bagian utama usulan penelitian memuat : latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan , kerangka/landasan teoritis, hipotesa (jika ada), konsep operasional,
metode (cara) penelitian, dan sistematika penulisan.
1. Latar Belakang.
Latar belakang memuat uraian mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam usulan penelitian tersebut dipandang menarik, penting, dan perlu
diteliti. Kecuali itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas.
Pada latar belakang juga dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang
dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan dengan tegas
2
beda penelitian ini dengan yang sudah pernah dilaksanakan. Selanjutnya, akan lebih baik
bila diungkapkan juga mengenai faedah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi
pembangunan Bangsa dan Negara.
2. Perumusan Masalah.
Perumusan masalah memuat uraian yang lebih ringkas dan spesifik sehubungan
dengan permasalahan yang akan dicari jawabannya (identifikasi masalah) dan lokasi
dimana masalah tersebut akan diteliti. Selanjutnya dibuat rumusan pernyataan masalah
dalam kalimat tanya.
3. Tujuan dan Kegunaan.
Pada bagian tujuan disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan pada bagian kegunaan diungkapkan secara tegas manfaat yang diharapkan
dari penelitian tersebut, terutama manfaat secara teoritis dan praktis.
Suatu tujuan sebaiknya dirumuskan konsisten untuk menjawab rumusan
pernyataan masalah.
4. Kerangka/Landasan Teoritis.
Kerangka atau landasan teoritis memuat uraian-uraian tentang konsep-konsep dan
teori-teori yang akan dipakai sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian
dan untuk merumuskan hipotesis. Kerangka atau landasan teoritis dapat berbentuk uraian
kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan
bidang ilmu yang diteliti.
Bagian ini juga sebaiknya juga memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara
memuaskan.
Fakta-fakta yang dikemukakan sebaiknya diambil dari sumber aslinya. Semua
sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis, tahun
penerbitan, dan halaman asal kutipan, sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
3
Bagian akhir dari landasan/kerangka teoritis memuat kerangka berpikir (logical
construct). Kerangka berpikir ditampilkan dalam bentuk flowchart dan diikuti dengan
penjelasan yang sesuai dengan kerangka berpikir yang dimaksudkan oleh penulis.
5. Hipotesa (jika ada).
Hipotesa memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari kerangka atau
landasan teoritis dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan
masih harus dibuktikan kebenarannya.
6. Konsep Operasional.
Yang dimaksud dengan konsep operasional adalah operasionalisasi konsep.
Bagian ini menguraikan secara spesifik tentang konsep-konsep yang akan digunakan si
peneliti dalam menjawab permasalahan penelitian (bukan teori tapi konsep).
7. Metode Penelitian .
Metode atau cara penelitian mengandung uraian tentang : jenis penelitian, lokasi,
populasi dan sampel, sumber dan jenis data, teknik dan alat pengumpul data, teknik
analisa data.
a. Jenis Penelitian.
Bagian ini menguraikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan. Penetapan jenis
penelitian disesuaikan dengan permasalahan yang akan dipecahkan dan kerangka
teoritis yang digunakan.
b. Lokasi Penelitian.
Bagian ini menguraikan tentang lokasi dimana penelitian akan dilakukan dengan
menyebutkan secara jelas alasan-alasan mengapa lokasi tersebut dipilih (terutama
alasan secara ilmiah).
c. Populasi dan Sampel.
4
Populasi dan sampel harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau
spesifikasi yang harus ditentukan. Dalam hal ini juga diuraikan tentang teknik
pengambilan sampel dengan berbagai alasan-alasan yang tegas dan jelas.
d. Sumber dan Jenis Data.
Pada bagian ini diuraikan berkaitan dengan keseluruhan data yang dibutuhkan perlu
dijelaskan sumber “dari mana” data akan diperoleh (kalau sumbernya berupa orang,
siapa saja orangnya; kalau dokumen, dokumen apa saja; kalau kondisi atau situasi,
kondisi atau situasi yang bagaimana) serta jenis data yang diharapkan (primer atau
skunder).
e. Teknik dan Alat Pengumpul Data.
Bagian ini menguraikan dengan jelas tentang cara untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian beserta alat yang akan digunakan sesuai dengan cara
yang digunakan, Jika perlu, disertai dengan gambar dan keterangan-keterangan.
f. Analisa Data.
Dalam hal ini diuraikan tentang model dan langkah-langkah dalam menganalisis data
hasil penelitian.
8. Sistematika Penulisan (jika perlu).
Sistematika penulisan memuat format rancangan laporan akhir dari penelitian
yang akan dilakukan.
C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada).
1. Daftar Pustaka.
Daftar pustaka memuat pustaka yang menjadi referensi atau rujukan dalam usulan
penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Buku,
majalah, dan koran tidak dibedakan, kecuali dokumentasi dan sumber internet.
Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran III.
2. Lampiran (jika ada).
5
Lampiran memuat bahan dokumentasi yang dipakai oleh penulis untuk
menggambarkan, memberi contoh, atau menguatkan sesuatu uraian atau pernyataan yang
termuat dalam teks, tetapi yang demikian panjangnya sehingga sukar untuk dimuat
sebagai kutipan dalam teks, atau untuk dimuat dalam catatan kaki.
Dalam lampiran terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada
pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya melengkapi usulan penelitian.
III. SKRIPSI
Sama halnya dengan Usulan Penelitian, skripsi juga terdiri atas tiga bagian, yaitu
Bagian Awal, Bagian Utama (Isi), dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih luas.
A. Bagian Awal.
Bagian awal mencakup : halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman persembahan, abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/bagan (kalau ada), daftar lampiran,
dan daftar ralat (jika perlu)..
1. Halaman Sampul Depan.
Halaman sampul depan memuat : judul skripsi, maksud skripsi, lambang
UNIVERSITAS, nama mahasiswa beserta NIM/NIRM, identitas lembaga, tahun
penyelesaian skripsi.
a. Judul skripsi dibuat sesingkat-singkatnya seperti yang sudah diuraikan pada
usulan penelitian dengan ukuran huruf 14 dan dicetak tebal (bold).
b. Maksud skripsi ialah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
sosial (S.Sos) pada program studi tertentu.
c. Lambang UNIVERSITAS berbentuk persegi lima dengan diameter sekitar 5,5
cm.
d. Nama mahasiswa yang mengajukan skripsi ditulis lengkap (tidak boleh
memakai singkatan) dan tanpa derajat kesarjanaan. Selanjutnya, NIM/NIRM
dicantumkan di bawah nama.
6
e. Identitas lembaga merupakan program studi asal mahasiswa, lalu dibawahnya
nama Sekolah Tinggi dan nama kota.
f. Tahun penyelesaian skripsi ialah tahun ujian skripsi terakhir dan ditempatkan
di bawah nama kota.
Contoh halaman sampul depan dapat dilihat pada lampiran IV.
2. Halaman Judul.
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
diketik di atas kertas putih.
3. Halaman Persetujuan Pembimbing.
Halaman ini berisi persetujuan Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing lengkap
dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan, serta mengetahui Ketua Program Studi
yang bersangkutan. (lihat lampiran V)
4. Halaman Pengesahan Penguji.
Halaman ini berisi pernyataan tim penguji, identitas penulis skripsi, judul, dan
tanggal ujian, lalu nama dan tanda tangan tim penguji, serta mengetahui Ketua STISIPOL
Raja Haji. (lihat lampiran VI)
5. Halaman Persembahan.
Halaman ini memuat motto beserta persembahan yang ditujukan kepada orang-
orang terdekat sesuai keinginan penulis. (lihat lampiran VII)
6. Abstrak.
Halaman ini berisi uraian secara ringkas tetapi tepat tentang tujuan penelitian,
metode (cara), dan hasil penelitian. Abstrak dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, diketik spasi tunggal dan sebaiknya tidak lebih dari satu
halaman kertas.
7. Kata Pengantar.
7
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasan-
penjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam kata pengantar tidak terdapat hal-hal yang
bersifat ilmiah.
8. Daftar Isi.
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang
isi skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau
sub bab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul bab, sub-bab, anak sub-bab disertai
dengan nomor halaman. (lihat lampiran VIII)
9. Daftar Tabel.
Jika dalam skripsi terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat
urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. (lihat lampiran IX)
10. Daftar Gambar/Bagan.
Daftar gambar atau bagan berisi urutan judul gambar/bagan dan nomor
halamannya (lihat lampiran X).
11. Daftar Lampiran.
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar/bagan, daftar lampiran dibuat
bila skripsi dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul
lampiran dan nomor halamannya (lihat lampiran XI).
12. Daftar Ralat (jika perlu).
Daftar ralat dibuat bila kesalahan yang terdapat di dalam skripsi dirasakan tidak
memungkinkan lagi untuk diedit atau diperbaiki (lihat lampiran XII).
B. Bagian Utama (Isi).
Bagian utama (isi) skripsi mengandung bab-bab : pendahuluan, gambaran umum
lokasi, temuan dan analisa data, dan penutup.
1. Bab Pendahuluan.
8
Bab pendahuluan memuat hal-hal yang sama dengan usulan penelitian, kecuali
bagian sistematika penulisan dan bagian akhir usulan penelitian. Bab pendahuluan pada
skripsi dapat diperluas melebihi usulan penelitian.
2. Bab Gambaran Umum Lokasi.
Gambaran umum lokasi menguraikan tentang kondisi lokasi penelitian yang
disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat. Sehingga uraian tentang lokasi
penelitian benar-benar dapat menjelaskan tentang lokasi guna mendukung analisa.
3. Bab Temuan dan Analisa.
Bab ini memuat temuan hasil penelitian dan analisa (pembahasan) yang sifatnya
terpadu dan tidak dipecah menjadi sub-bab tersendiri.
a. Temuan hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
foto/gambar, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan analisa
atau pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraiannya.
b. Analisa atau pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Kecuali itu,
sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu
yang sejenis.
4. Bab Penutup.
Bab ini memuat uraian tentang kesimpulan dan saran-saran yang dinyatakan
secara terpisah dalam bentuk sub-bab.
a. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
temuan data penelitian dan analisa (pembahasan) untuk membuktikan kebenaran
hipotesis.
b. Saran-saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan
kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau
memperkembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
C. Bagian Akhir.
9
Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang berhubungan
langsung dengan penelitian, dan daftar riwayat hidup.
1. Daftar Pustaka.
Daftar pustaka disusun sebagaimana pada usulan penelitian. Jumlah pustaka yang
ditampilkan dapat melebihi dari pada yang telah dicantumkan pada usulan penelitian
dengan syarat memenuhi ketentuan.
2. Lampiran.
Lampiran memuat bahan dokumentasi yang dipakai oleh penulis untuk
menggambarkan, memberi contoh, atau menguatkan sesuatu uraian atau pernyataan yang
termuat dalam teks, tetapi yang demikian panjangnya sehingga sukar untuk dimuat
sebagai kutipan dalam teks, atau untuk dimuat dalam catatan kaki.
Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam Bagian Utama skripsi,
misalnya berupa naskah alat pengumpul data, reproduksi suatu wawancara yang panjang,
tabel olahan statistik beserta kelengkapannya, dan bukan persyaratan administratif dalam
melakukan proses penelitian.
3. Daftar Riwayat Hidup.
Daftar riwayat hidup ditampilkan pada bagian akhir skripsi dengan menampilkan
pas foto ukuran 3 x 4 (lihat lampiran XIII).
IV. TATA CARA PENULISAN
Tata cara penulisan meliputi : bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, tabel
dan gambar, bahasa, penulisan nama, catatan kaki, istilah baru, dan kutipan.
10
A. Bahan dan Ukuran.
Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada
sampul, dan ukuran.
1. Naskah.
Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr/m² dan tidak timbal balik.
2. Sampul.
Sampul dibuat dari kertas bufalo atau yang sejenis dan sedapat-dapatnya
diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi plastik.
3. Warna Sampul.
Warna sampul adalah warna orange sebagaimana warna kebesaran ilmu-ilmu
sosial (contoh dapat dilihat pada program studi masing-masing atau perpustakaan).
4. Tulisan pada Sampul.
Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman
judul (lihat lampiran IV).
5. Ukuran.
Ukuran naskah ialah 21 cm x 28 cm (ukuran kuarto).
B. Pengetikan.
Pada pengetikan disajikan : jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, format rangka karangan, alinea baru, permulaan (kalimat, judul,
dan sub judul), perincian ke bawah, dan letak simetris.
1. Jenis Huruf.
a. Naskah diketik komputer dengan jenis huruf times new roman (TNR) ukuran 12
(normal), dan untuk seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama.
b. Penggunaan huruf miring (italic) hanya ditujukan untuk istilah-istilah asing.
11
c. Penggunaan huruf tebal (bold) hanya digunakan untuk judul, sub judul dan anak
sub judul.
2. Bilangan dan Satuan.
a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya : 10 kg tepung. Kecuali di awal kalimat
dinyatakan dengan dieja, misalnya : Sepuluh kilogram tepung.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya : berat ikan
2,5 kg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya (kecuali
diakhir kalimat), misalnya : m (meter), l (liter), cm (centimeter), kg (kilogram),
m² (meter persegi), cal (kalori), mol (kuantitas zat), dll.
3. Jarak Baris.
Jarak antara dua baris dibuat spasi rangkap (2 spasi), kecuali untuk abstrak,
kutipan langsung lebih dari 5 baris, judul tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan
daftar pustaka, daftar tabel, daftar gambar, serta daftar lampiran diketik dengan jarak 1
spasi ke bawah.
4. Batas Tepi.
Batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut :
a. Batas atas : 4 cm.
b. Batas bawah : 3 cm.
c. Batas kiri : 4 cm.
d. Batas kanan : 3 cm.
5. Pengisian Ruangan.
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan
harus dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang
12
terbuang-buang, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, tabel, gambar, sub-judul,
bab baru, atau hal-hal yang khusus.
6. Format Rangka Karangan.
Sistem Campuran Huruf dan Angka.
I. Angka Romawi besar (untuk bab).
A. Huruf Romawi besar (untuk sub bab).
1. Angka Arab besar.
a. Huruf Romawi kecil.
i. Angka Romawi kecil.
(a) Huruf Romawi kecil berkurung.
(i) Angka Romawi kecil berkurung.
Contoh format rangka karangan dengan sistem campuran huruf dan angka :
Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Fertilitas
I. PENDAHULUAN
II. TINGKAT STATUS SOSIAL EKONOMI DAN FERTILITAS DI
INDONESIA
A. Bukti-bukti dari Sensus 2000
B. Bukti-bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 2003
C. Studi Kasus di Tanjungpinang
1. Pengukuran fertilitas.
2. Sebab-sebab perbedaan fertilitas.
a. Retaknya perkawinan.
b. Abstinensi setelah melahirkan.
c. Perbedaan fekunditas.
III. KESIMPULAN
7. Alinea Baru.
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-7 dari batas tepi kiri.
13
8. Permulaan Kalimat, Judul, Bab, dan Sub-bab.
a. Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja,
misalnya : Sepuluh ekor ayam (bukan : 10 ekor ayam).
b. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris
serta di cetak tebal (bold), tanpa diakhiri dengan titik.
c. Bab ditulis simetris di tengah-tengah, semua huruf ditulis dengan huruf besar
diikuti angka Romawi dan selanjutnya judul bab dibagian bawah tanpa diakhiri
tanda titik. Penulisan bab dimulai pada halaman baru.
d. Sub-bab diawali dengan huruf besar pada setiap kata, kecuali untuk kata
penghubung, kata depan, dan tanpa diakhiri tanda titik. Penulisan sub-bab dimulai
dari batas kiri kertas dan dicetak tebal (bold). Kalimat pertama sesudah sub-bab
dimulai dengan alinea baru.
e. Anak sub-bab diketik sejajar ke bawah dengan huruf pertama judul sub-bab, tetapi
hanya huruf pertama setiap kata yang ditulis dengan huruf besar. Pada akhir
kalimat diberi tanda titik. Kalimat pertama setelah anak sub-bab dimulai dengan
alinea baru.
f. Sub-anak sub-bab diketik sejajar ke bawah dengan huruf pertama anak sub-bab
menggunakan huruf besar, diikuti tanda baca (koma atau titik). Kalimat pertama
yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris sub-anak
sub-bab.
9. Perincian ke Bawah.
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah
nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis
penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan.
10. Letak Simetris.
14
Gambar, tabel, judul, bab dan judul bab ditulis simetris terhadap sisi kiri dan
kanan pengetikan.
C. Penomoran.
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, dan gambar.
1. Halaman.
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke daftar lampiran,
diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil dan ditempatkan pada
bagian tengah bawah naskah.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (bab I) sampai ke
halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman dan
ditempatkan pada sisi kanan bawah naskah.
2. Tabel.
Tabel diberi nomor urut dengan angka Romawi besar (I, II, III, ...).
3. Gambar.
Gambar dinomori dengan angka Arab (1, 2, 3, ...).
D. Tabel dan Gambar.
1. Tabel.
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel,
tanpa diakhiri dengan titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel,
dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan
yang lainnya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Tabel diketik simetris.
f. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada
lampiran.
15
2. Gambar.
a. Bagan, grafik, flowchart, peta, dan foto, semuanya disebut gambar (tidak
dibedakan.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam
gambar dan jangan pada halaman lain.
e. Bila gambar ditampilkan melebar sepanjang tinggi, maka bagian atas gambar
harus diletakkan pada sebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tinggi) diusahakan supaya sewajar-wajarnya
(jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk).
g. Letak gambar diatur supaya simetris.
E. Bahasa.
1. Bahasa yang Dipakai.
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan predikat,
dan agar supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek keterangan).
2. Bentuk Kalimat.
Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya,
aku, kami, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan
terima kasih pada kata pengantar, saya diganti dengan penulis.
3. Istilah.
a. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan.
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka tulislah istilah tersebut dengan
cetak miring.
4. Ejaan.
16
Ejaan yang digunakan sesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
dalam bahasa Indonesia.
5. Kesalahan yang sering Terjadi.
a. Kata penghubung, seperti “sehingga” dan “sedangkan” , tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat.
b. Kata depan, misalnya “pada”, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat).
c. Kata “dimana” dan “dari” sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan
tepat seperti kata “where” dan “of” dalam bahasa Inggris.
d. Awalan “ke” dan “di” harus dibedakan dengan kata depan “ke” dan “di”.
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
Untuk lebih jelasnya tentang hal-hal yang disebutkan di atas, sebaiknya berpedoman
pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
F. Penulisan Nama.
Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka,
nama yang lebih dari satu nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan
singkatan, dan derajat kesarjanaan.
1. Nama Penulis yang Diacu.
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja,
dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti
dengan “dkk” atau “et.al”. Misalnya :
a. Menurut Calvin (1972:10) ..............
b. Perilaku hidup sehat (Notoatmodjo dan Sarwono; 1986:24) menghasilkan ...........
c. Suatu kepercayaan dapat juga tumbuh jika orang berulang-ulang kali mendapat
informasi yang sama (Krech et.al; 1962:45).
Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah 3 orang, yaitu David Krech,
Richard S. Crutchfield, dan Egerton L. Ballachey.
17
2. Nama Penulis dalam Daftar Pustaka.
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya maksimal 3
orang , tidak boleh hanya penulis pertama ditambah “dkk” atau “et.al” saja. Contoh :
Krech, David Easton, Richard S. Crutchfield, dan Egerton L. Ballachey; .......................
Tidak boleh hanya :
Krech, David Easton, dkk atau Krech, David Easton, et.al.
3. Nama Penulis lebih dari Satu Kata.
Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama
akhir diikuti dengan koma, nama depan, tengah, dan seterusnya (nama depan, tengah, dan
seterusnya bisa disingkat). Contohnya :
a. Sutan Takdir Alisyahbana, ditulis : Alisyahbana, Sutan Takdir atau Alisyahbana,
S.T.
b. Donald Fitgerald Othmer, ditulis Othmer, D.F.
4. Nama dengan Garis Penghubung.
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung
diantara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan.
Contoh :
a. Solita Koesoebjono-Sarwono ditulis Koesoebjono-Sarwono, Solita.
b. Franz Magnis-Suseno ditulis Magnis-Suseno, Franz.
5. Nama yang diikuti dengan Singkatan.
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu
kata yang ada di depannya.
Contoh : a. Helen S.R. ditulis Helen S.R.
b. William D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W.D.
6. Derajat Kesarjanaan.
Derajat kesarjanaan tidak usah dicantumkan.
G. Catatan Kaki (jika perlu).
18
Untuk memberi keterangan tentang sumber kutipan atau sumber literatur dan juga
untuk memberikan penjelasan atau penekanan yang dianggap perlu dibutuhkan catatan
kaki atau catatan tambahan dalam tubuh karangan. Catatan kaki ditempatkan di kaki
halaman, diberi nomor urut. Di sini nama belakang atau nama keluarga tidak
didahulukan.
Untuk menghindari pengulangan maka dipakai istilah-istilah yang khusus yakni
ibid (ibidem = sama dengan di atas), op.cit (opere citato = dalam karya yang telah
dikutip), loc.cit (loco citato = tempat yang telah dikutip atau dikutip dari halaman yang
sama). Untuk mendahului istilah-istilah ini digunakan nama belakang atau keluarga.
Penulisan catatan kaki didahului kalimat pada uraian yang memerlukan penjelasan
tambahan dan kalimat tersebut diberi tanda dengan angka dibagian atas huruf akhir
kalimat. Misalnya : ..................berbahaya².
Contoh penulisan catatan kaki :
1. ¹ Penjelasan lebih lanjut lihat M.T. Zen, Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup,
Jakarta : PT. Gramedia, 1979, hal 36.
2. ²Ibid, hal. 53.
3. ³ Untuk memahami Suku Laut lebih jauh dapat di lihat pada M.A. Nofrianda,
“Budaya Masyarakat Suku Laut : Suatu Kajian Awal”, Media Budaya, Tahun I,
Maret 2006, hal. 7.
4. Ibid, hal. 10.
5. Zen, op.cit., hal. 46.
6. ⁶Nofrianda, op.cit., hal. 15.
7. Zen, loc.cit., hal 46.
8. Pada tahun 1980 Kabupaten Kepulauan Riau terdiri dari sebelas kecamatan
yang ............. (BPS; 1981:36).
H. Istilah Baru.
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Bila banyak sekali penggunaan istilah
baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di bagian awal atau akhir skripsi.
19
I. Singkatan.
Jika dalam suatu kalimat terdapat singkatan maka penulisan kepanjangan dari
singkatan tersebut ditulis pada kalimat pertama dimana singkatan itu pertama kali
muncul, sedangkan selanjutnya ditulis dengan singkatan. Contoh :
- Peraturan pegawai negeri sipil (PNS) adalah peraturan yang mengatur
kewajiban, larangan, dan sanksi. Apabila kewajiban, dan larangan tersebut
dilanggar maka PNS tersebut diberi sanksi. Sehingga ketentuan peraturan
tersebut sebagai konsekuensi apabila seorang PNS yang kurang mengikuti atau
melanggar ketentuan yang ada.
J. Kutipan.
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 5 baris, diketik satu spasi,
dan kalau kurang dari 5 baris, diketik dua spasi. Pengetikkannya dijorokkan ke dalam.
Kutipan dalam bahasa asing ditulis dengan huruf miring dan ditampilkan maknanya
dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini beberapa cara penulisan kutipan (langsung maupun tidak langsung)
yang biasa dilakukan :
1. Langsung dari Sumber yang Diacu.
a. Were (1988:284) menyebutkan bahwa bila ada ..........................................
b. Sebagaimana Were (1988:284) menyebutkan bahwa .................................
c. Dalam demografi ..... keadaan yang lain (Utomo; 1981:85).
2. Mengutip Bukan dari Sumber Aslinya.
a. Menurut Arnold (Sembiring; 1993: 2) orang tua di desa ............................
b. Menurut Arnold, sebagaimana dikutip Sembiring (1993:2) orang ...............
c. Menurut Arnold, orang tua di desa ....... menekankan aspek emosional dan
psikologis (Sembiring; 1993:2).
3. Mengutip dari Koran/Majalah
20
a. Sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Penertiban Aparatur Negara
(Kompas; 21/10/2005:23) bahwa ..................................................................
b. Berdasarkan Laporan Tahunan UNICEF tahun 2005, peringkat pendidikan
Indonesia berada di urutan ke 11 dari 14 negara Asia yang di survei
(Tempo; 3-9/01/2006:22), hal ini menunjukkan ...........................................
c. Sebagaimana dilaporkan oleh Media Indonesia (12/01/2005:4) bahwa .......
4. Mengutip 4 baris atau lebih.
Sehubungan dengan disiplin kerja pegawai, Nawawi dan Martini (1994:78)
mengungkapkan sebagai berikut :
“Sedangkan disiplin pribadi terlihat pada kesediaan untuk tidak mengganggu orang lain yang sedang bekerja atau selalu menghindari ajakan yang cenderung mengganggu pelaksanaan kerja, bergurau atau mengobrol pada tempat dan waktu yang tepat, berpakaian rapi dan layak atau sesuai dengan sifat dan jenis pakaian, dan lain-lain.”
K. Penulisan Daftar Pustaka.
Berikut ini beberapa contoh penulisan daftar pustaka.
1. Sumber dari Buku.
Judul buku dicetak miring. Urutannya : nama penulis, tahun terbit, judul buku,
kota penerbit dan penerbit
- Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
2. Sumber dari Jurnal/Majalah/Koran.
Judul jurnal dan volume yang dicetak miring, sedangkan judul tulisan diberi
tanda yang berbeda dari judul jurnal. Urutannya : nama penulis, tahun, judul
tulisan, judul jurnal dan volume, kota dan penerbit.
- Irawati, Indera Ratna. 1992. “Jazz dan Dangdut dalam Analisis
Stratifikasi”. Masyarakat 1. Jakarta : Jurusan Sosiologi FISIP-UI dan
Gramedia.
- Tjandraningsih, Indrasari. 2003. “Perempuan dan Keputusan untuk
Melawan : Buruh Perempuan dalam Perjuangan Hak”. Jurnal Analisis
Sosial 8, No. 2 Oktober 2003. Bandung : Akatiga.
21
- Dewanto, Nirwan. 2006. “Mata Sang Hari”. Tempo, 13-19 Pebruari 2006.
Jakarta.
3. Buku yang Diedit.
Judul buku dicetak miring, sedangkan judul tulisan diberi tanda yang berbeda
dari judul buku. Urutannya : nama penulis, tahun, judul tulisan, nama
pengedit, judul buku, kota dan penerbit.
- Ancok, Djamaluddin. 1989. “Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian”. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Editor). Metode
Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
4. Tulisan yang tidak/belum diterbitkan.
Jenis karya dicetak miring. Urutannya : nama penulis, tahun, judul tulisan,
jenis karya, kota dan lembaga, belum diterbitkan.
- Partini. 1998. “Peluang Pegawai Wanita untuk Menduduki Jabatan
Struktural”. Disertasi. Yogyakarta : FISIP-UGM. belum diterbitkan.
5. Makalah yang dipresentasikan.
Jenis karya dicetak miring. Urutannya : nama penulis, tahun, judul tulisan,
makalah diteruskan dengan tema, lokasi presentasi, dan tanggal.
- Ahmad, Bakaruddin R. 2000. “Konvergensi Ilmu Politik dengan Bidang
Ilmu Sosial Lainnya”. Makalah. Dipresentasikan pada Penataran Bidang
Ilmu Sosial Kopertis Wilayah X di Padang, 5 Oktober 2000.
6. Sumber dari Internet.
a. Oxfam Community Aid Abroad. 2003. “We are not Machines : Jailed for
Union Activism PT Panarub Factory in Tangerang West Java”.
http://www.nike.index.html.
b. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. 2003. “Women in Iraqi”.
http://www.state.gov/g/wi/rls/18877htm.
22