i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

92
i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT MENGGUNAKAN ALAT UNIVERSAL GRAVITATION PRODUKSI OGAWA SEIKI DENGAN METODE PERCEPATAN Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Sains Pada Jurusan Fisika AINI NUR CHASANAH M. 0203014 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007

Transcript of i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

Page 1: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

i

SKRIPSI

PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT

MENGGUNAKAN ALAT UNIVERSAL GRAVITATION PRODUKSI

OGAWA SEIKI DENGAN METODE PERCEPATAN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat Sarjana SainsPada Jurusan Fisika

AINI NUR CHASANAH

M. 0203014

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2007

Page 2: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

ii

PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT

MENGGUNAKAN ALAT UNIVERSAL GRAVITATION PRODUKSI

OGAWA SEIKI DENGAN METODE PERCEPATAN

Aini Nur ChasanahM. 0203014

Dinyatakan lulus ujian skripsi oleh tim pengujiPada hari Senin tanggal 16 Juli 2007

Tim Penguji

Drs. Suharyana, M.Sc, Ph.D (Ketua) ............................NIP. 131 842 676

Kusumandari, M.Si (Sekretaris) ............................NIP. 132 309 951

Drs. Hery Purwanto, M. Sc ............................NIP. 131 693 687

Utari, M. Si ............................NIP. 132 258 051

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratanmemperoleh gelar sarjana sains

Dekan Ketua Jurusan FisikaFMIPA UNS FMIPA UNS

Prof. Dr. Sutarno, M.Sc, Ph.D NIP. 131 649 948

Drs.Harjana,M.Si, Ph.D NIP. 131 570 309

Page 3: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual skripsi ini adalah hasil

kerja saya dan sepengetahuan saya hingga saat ini isi skripsi tidak berisi materi

yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau materi yang telah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas Sebelas Maret atau

di Perguruan Tinggi lainnya kecuali telah dituliskan di daftar pustaka skripsi ini

dan segala bentuk bantuan dari semua telah ditulis di bagian ucapan terima kasih.

Surakarta, Juli 2007

Aini Nur Chasanah

Page 4: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

iv

MOTTO

“Hendaklah kamu menjadi umat yang mengajak pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran” (Q.S. Al’ Imron: 104)

“Barang siapa menghendaki kabahagiaan dunia dan akhirat, maka dengan ilmu” (H.R. Ibnu Asakir)

Kesuksesan tidak akan mendatangimu, tetapi kamulah yang harus menjemputnya.

(Marva Collins)

Berusahalah menjadi yang terbaik,tetapi jangan berpikir dirimu yang terbaik.

(Pele)

Jika kamu berpikir kamu kalah, maka kamu sudah kalah. Jika kamu berpikir kamu tidak berani, maka kamu tidak akan berani. Jika kamu menghendaki kemenangan tetapi pikiran kamu tidak berisi muatan

menang, hampir bisa dipastikan kamu tidak akan menang. Cepat atau lambat orang yang akan menang adalah orang yang berpikir menang.

(Arnold Palmer)

Page 5: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

v

PERSEMBAHAN

هللامسب میحّرحمن الّرلا

Dengan sepenuh kasih sayang, karya ini kupersembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta,

Suamiku Arief tercinta dan Putriku Naura tersayang,

Kakakku Ghafur, adikku Hanik dan Rosyid tercinta,

Seluruh keluargaku yang selama ini menyayangiku,

Semua orang yang membantu dalam penyelesaian sekripsiku,

Semua orang yang mencintai dan menyayangiku,

Pembaca yang budiman.

Page 6: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’alamiin, puji dan syukur kepada Alloh SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan laporan penelitian dengan judul ”PENENTUAN KONSTANTA

GRAVITASI DAN RALAT MENGGUNAKAN ALAT UNIVERSAL

GRAVITATION PRODUKSI OGAWA SEIKI DENGAN METODE

PERCEPATAN”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan laporan

penelitian ini penulis mengalami berbagai kendala yang tidak mudah dipecahkan

karena keterbatasan dan kemampuan penulis. Dan penulis menyadari bahwa

dalam penelitian dan penyusunan karya ini tidak bisa lepas dari bantuan berbagai

pihak. Dengan rasa tulus ikhlas penulis mengucapkan terima kasih serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sutarno, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Harjana, M.Si., Ph.D selaku ketua jurusan fisika FMIPA

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Usman Santosa, M.S selaku pembimbing akademik. Terima kasih

atas perhatian dan pengarahan bapak.

4. Bapak Drs. Suharyana, M.Sc., Ph.D, selaku dosen pembimbing I yang selalu

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan TA, serta

memotivasi untuk cepat menyelesaikan TA.

5. Ibu Kusumandari, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan TA.

6. Staff jurusan fisika : Om’ David, mbak Dwi dan mbak Ning. Terima kasih atas

semua pertolongannya.

Page 7: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

vii

7. Pegawai sub.lab.pus. Fisika : pak Eko (thank’s very much, ayo ketawa

teruuus. Haa...Haa...Haa...), pak Johan (kapan married??? Jan ach sekarang

sudah lho...kapan mau nyusul?), pak Yunan (semoga cepat dapat cucu laki2 ya

pak. Aamiiin), pak Ari (tetap semangat terus walaupun hidup sendiri di bawah

(kantornya), tapi yang penting dah punya pendamping hidup, tidak seperti ... ),

pak Mul (Anak merupakan salah satu tabungan kita, sehingga kita harus

menjaga, merawat dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Sehingga

anak kita menjadi anak yang sholih-sholikhah. Aamiiin...).

8. Bapak, Ibu dan keluargaku yang telah memberikan kasih sayang serta

dukungan untuk cepat menyelesaikan studi. Pasti Allah membalas semua

kebaikan kalian. Aamiiin.

9. Kakakku yang telah memberikan fasilitas demi kelancaran penulisan laporan

penelitian ini. Thank’s for you. Tanpamu mungkin aku agak kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan TA.

10. My lovely boy Arief rahmat Bahtiar, S.Si yang selalu memberikan

dukungan, nasihat, semangat dan kasih sayang, sehingga penulis mempunyai

semangat untuk menjalani hidup ini.

11. Nauraku, my girl yang imut ’n lucu sehingga membuat penulis menjadi

tidak stress. Keep your smile forever.

12. Laili dan dinar, yang sudah menemaniku dalam pengambilan data. Ayo bilang

lima terus sampai selesai. Nur, kau temanku senasib sependeritaan, tetapi kita

tetap berjuang terus untuk dapat wisuda bulan september 2007 ya! semangat

terus. Fi3, Arum dan mbak 3As2ti, thank’s for your motivation. Yani, zhi-zhi,

ambar, Ru2 kapan makan2 lagi.

13. Teman-teman seperjuangan fisika angkatan 2003 yang sudah menjadi om-om

kesepian dan tante-tante jomblo (kecuali mb’ tini lho ya dan skrg nur j dah

nyusul, kpn kalian smua mo nyusul?), terima kasih sudah menggendong

nauraku. Berjuang terus biar cepat lulus dan cepat bekerja. Aamiiin.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga laporan penelitian ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Page 8: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

viii

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas kebaikan

dan bantuan yang telah engkau berikan. Dalam penyusunan laporan penelitian ini,

penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dalam isi

maupun cara penyajian materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran guna perbaikan di masa datang. Semoga laporan penelitian ini dapat

memberi manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2007

Aini Nur Chasanah

Page 9: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

ix

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL ..........................................................................................iHALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................iiiMOTTO ............................................................................................................ivPERSEMBAHAN..............................................................................................vKATA PENGANTAR ......................................................................................viDAFTAR ISI.....................................................................................................ixDAFTAR TABEL ............................................................................................xiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiiDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xiiiARTI LAMBANG DAN SINGKATAN .......................................................xivABSTRAK ......................................................................................................xviABSTRACT ...................................................................................................xvii

Bab I PENDAHULUAN ............................................................................... ....11.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... ....11.2 Perumusan Masalah ............................................................................ ....31.3 Batasan Masalah.................................................................................. ....31.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ ....31.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. ....31.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... ....4

Bab II DASAR TEORI .....................................................................................52.1 Gerak Lurus.............................................................................................5

2.1.1 Kedudukan .....................................................................................52.1.2 Perpindahan....................................................................................52.1.3 Kecepatan.......................................................................................52.1.4 Percepatan ......................................................................................6

2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan .............................................................72.3 Gaya ........................................................................................................82.4 Pusat Massa.............................................................................................82.5 Hukum-hukum Newton Tentang Gerak................................................10

2.5.1 Hukum Ke-1 Newton ...................................................................102.5.2 Hukum ke-2 Newton....................................................................112.5.3 Hukum ke-3 Newton....................................................................12

2.6 Rotasi Benda Tegar ...............................................................................122.6.1 Benda Tegar .................................................................................122.6.2 Momen Inersia .............................................................................132.6.3 Torsi .............................................................................................17

2.7 Osilasi....................................................................................................192.7.1 Gerak Selaras Sederhana..............................................................202.7.2 Gerak Selaras Sederhana Teredam...............................................212.7.3 Bandul Puntiran (Torsional Pendulum) .......................................23

Page 10: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

x

2.8 Gaya Gravitasi.......................................................................................242.8.1 Hukum Newton Tentang Gravitasi Universal..............................242.8.2 Konstanta Gravitasi......................................................................252.8.3 Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal .................................25

2.8.3.1 Pengukuran Konstanta Gravitasi menggunakan Metode Deflection..........................................................................28

2.8.3.2 Pengukuran Konstanta Gravitasi menggunakan Metode Percepatan.........................................................................30

Bab III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................323.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................323.2 Alat Penelitian.......................................................................................323.3 Skema Alat Penelitian ...........................................................................33

3.3.1 Bagian-Bagian Alat Universal Gravitation Produksi Ogawa Seiki.........................................................................34

3.3.2 Alat Pendukung Penelitian......................................................403.4 Prosedur Eksperimen ............................................................................43

3.4.1 Merangkai Alat.............................................................................443.4.2 Setting Alat ..................................................................................443.4.3 Pemfokusan Skala Mikrometer ....................................................483.4.4 Pengambilan Data Penelitian .......................................................483.4.5 Teknik Analisa Data.....................................................................49

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................514.1 Hasil Penelitian .....................................................................................514.2 Pembahasan...........................................................................................52

Bab V PENUTUP ...........................................................................................595.1 Simpulan ...............................................................................................595.2 Saran......................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................60

LAMPIRAN.....................................................................................................62

Page 11: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pusat massa benda.............................................................................10Tabel 2.2 Momen inersia benda-benda uniform dengan berbagai bentuk ........16Tabel 2.3 Hasil pengukuran nilai G ..................................................................27

Page 12: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sebuah benda tegar terdiri dari banyak partikel............................14Gambar 2.2 (a) Gaya yang menyebabkan cakram berputar..............................17

(b) Gaya yang tidak menyebabkan cakram berputar Gambar 2.3 (a) gaya Fi bekerja pada cakram berputar dengan lengan .........18

(b) komponen gaya radial dan tegak lurus Gambar 2.4 Sebuah benda yang tertambat pada pegas .....................................20Gambar 2.5 Gerak selaras Teredam................................................................. 21Gambar 2.6 Grafik yang menunjukkan gerak osilasi........................................22

(a) redaman besar(b) redaman kritis dan (c) redaman kecil

Gambar 2.7 Bandul puntir.................................................................................23Gambar 2.8 (a) Sketsa peralatan Cavendish .....................................................26

(b) Penyimpangan bola kecil akibat gaya gravitasi Gambar 2.9 Posisi bola kecil dan bola besar.....................................................29Gambar 2.10 Grafik osilasi bola kecil...............................................................30Gambar 3.1 Skema alat percobaan....................................................................33Gambar 3.2 Bagian Alat Universal Gravitation Produksi Ogawa Seiki .........34

(a) Bagian sebelah kiri (b) Upper damper(c) Bagian sebelah belakang (d) Bagian sebelah kanan.

Gambar 3.3 Hanging wire..................................................................................36Gambar 3.4 Peletakan kamera TV tampak samping..........................................38Gambar 3.5 Monitor TV.....................................................................................40

(a) Monitor TV tampak depan (b) Monitor TV tampak belakang

Gambar 3.6 TV kamera, RF converter, Controller, Travo step down danstop kontak 110 volt (dari sebelah kiri atas ke bawah).................41

Gambar 3.7 Diagram alir penelitian..................................................................43Gambar 4.1 Grafik perpindahan saat posisi bola besar netral...........................51Gambar 4.2 Grafik perpindahan saat posisi bola besar sebelah kanan .............52Gambar 4.3 Grafik perpindahan saat posisi bola besar sebelah kiri .................52

Page 13: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Perhitungan jarak pusat massa bola kecil ke pusat massa bola besar .....1Jarak pusat dumbel ke pusat bola kecil R ...............................................1Diameter hanging wire yang digunakan untuk penelitian.......................1Perhitungan momen inersia hanging wire...............................................2Perhitungan gaya pada tungsten wire......................................................3

Lampiran 2Data kedudukan hasil penelitian .............................................................4Grafik hubungan antara kedudukan dengan waktu.................................5Data kedudukan sebelum terjadi pembalikan torsi .................................6Perhitungan nilai percepatan ...................................................................6Perhitungan besar gaya perpindahan pada bola kecil ...........................10Perhitungan besar gaya gravitasi...........................................................11Perhitungan nilai G ...............................................................................11

Page 14: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xiv

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

x : Posisi/ kedudukan

x : Perpindahan

µm : mikrometer

t : Selang waktu

v : Kecepatan rata-rata

v : Perubahan kecepatan

0v : Kecepatan awal

vt : Kecepatan sesaat pada saat t

a : Percepatan sesaat

a : Percepatan rata-rata

p : momentum

GLBB : Gerak lurus berubah beraturan

GLB : Gerak lurus beraturan

SI : Sistem internasional

cgs : centimeter gram sekon

rpm : Vektor posisi pusat massa

mi : Massa partikel ke-i

ri : Posisi partikel ke-i

xpm : Vektor posisi pusat massa pada sumbu x

ypm : Vektor posisi pusat massa pada sumbu y

zpm : Vektor posisi pusat massa pada sumbu z

xi : Posisi partikel ke-i pada sumbu x

yi : Posisi partikel ke-i pada sumbu y

zi : Posisi partikel ke-i pada sumbu y

ρ(r) : Rapat massa benda pada posisi r

M : Massa total benda pada momen inersia

M : Massa bola besar pada gaya gravitasi

F

: Vektor gaya

Page 15: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xv

xF

: Vektor gaya pada sumbu x

yF

: Vektor gaya pada sumbu y

zF

: Vektor gaya pada sumbu z

Fg : Gaya gravitasi

Fh : Gaya yang bekerja pada hanging wire

a

: Vektor percepatan

apm : Percepatan linier pusat massa

: Percepatan sudut

I : Momen inersia

V : Volume benda

L : Panjang benda

: Lengan gaya

: Sudut antara gaya dan vektor posisi

: Konstanta puntir

k : Konstanta pegas

Τ : Periode

θ : Pergeseran sudut

ω : Kecepatan sudut

R : Jarak antara pusat dambell dan pusat bola kecil

G : Konstanta gravitasi

G : Taksiran kesalahan G

Sa : Standard deviasi percepatan

Sx : Standard deviasi perpindahan

St : Standard deviasi waktu

Sr : Standard deviasi jarak antara pusat massa bola kecil dan besar

SM : Standard deviasi massa bola besar

Page 16: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xvi

ABSTRAK

PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT

MENGGUNAKAN ALAT UNIVERSAL GRAVITATION PRODUKSI

OGAWA SEIKI DENGAN METODE PERCEPATAN

Oleh:

AINI NUR CHASANAH

M. 0203014

Telah dilakukan penelitian menentukan konstanta gravitasi universal dan

ralat pengukurannya. Penelitian ini dilakukan menggunakan alat universal

gravitation OSK 5372 produksi Ogawa Seiki yang terdiri atas bola besar dan bola

kecil dengan metode percepatan. Metode percepatan ini menggunakan prinsip

osilasi dari bandul puntir. Gaya gravitasi menyebabkan masing-masing bola kecil

tertarik bola besar yang menyebabkan hanging wire terpuntir. Sehingga gaya

gravitasi ini disetimbangkan oleh torsi dari hanging wire. Pergerakan bola kecil

sebelum terjadi pembalikan torsi akibat gaya tarik ini digunakan sebagai data

perpindahan yang memiliki percepatan. Dengan mengukur massa bola besar dan

jarak antara pusat massa bola kecil dan bola besar, maka nilai G dapat dihitung.

Pada penelitian ini diperoleh nilai -10 2 2

Kata kunci: Konstanta gravitasi universal dan metode percepatan.

G G sebesar (3,2 0,4) x 10 N.m /kg .

Page 17: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

xvii

ABSTRACT

THE DETERMINATION OF THE UNIVERSAL GRAVITATION

CONSTANT AND ERRORNESS BY APPLIYING AN ACCELERATION

METHOD USING A UNIVERSAL GRAVITATION APPARATUS

By:

AINI NUR CHASANAH

M. 0203014

The universal gravitation constant has been measured by employing the

OSK 5372 Ogawa Seiki apparatus. The main apparatus consists of two big and

two small lead balls. The research has been carried out by appliying an

acceleration method. The aim of the research is to determine the universal

gravitation value and the errorness. The acceleration method uses an oscillation

principal of a torsional pendulum. The gravitational force causes each of the small

balls move to the big balls, so that the hanging wire is being torsioned. The

gravitational force is balanced by the torsion of the hanging wire. The movement

of these small balls used as the data of acceleration movement. By measuring the

mass of the big balls and the distance from the center mass of the big balls to

those of the small balls, the value of GG is (3,2 0,4) x 10-10 N.m2/kg2.

Keywords: universal gravitation constant and acceleration method.

Page 18: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Gaya gravitasi yang pertama kali dikemukakan oleh Newton pada tahun

1687, adalah gaya interaksi antara dua buah benda. Dibandingkan dengan

interaksi dasar lain yang terjadi dalam partikel-partikel elementer, gaya gravitasi

merupakan interaksi yang paling lemah. Walaupun massa benda-benda itu beribu-

ribu kilogram, gaya gravitasi antara benda sulit diukur. Selain itu, gaya ini juga

sulit diamati karena manusia tidak bisa merasakannya. Namun, gaya gravitasi

tetap sangat penting dalam interaksi yang melibatkan benda-benda yang sangat

besar seperti planet, bulan dan bintang-bintang. Gaya gravitasi juga menyebabkan

manusia dapat berdiri di bumi, mempertahankan bumi dan planet-planet lain di

garis edarnya dalam tata surya (Tipler, 1998).

Hukum Newton gravitasi menerangkan bahwa gaya gravitasi di alam

sebanding dengan hasil kali dua massa benda dan berbanding terbalik dengan

kuadrat jarak kedua benda tersebut. Konstanta pembanding tersebut diberi simbol

G yang merupakan suatu tetapan universal yang harus diukur secara eksperimen.

(Giancoli, 1997).

Pengukuran G yang pertama telah dilakukan oleh Henry Cavendish pada

tahun 1798 menggunakan torsion balance dengan metode deflection. Peralatan

tersebut terdiri atas dua buah bola kecil dan besar. Gaya tarik antara bola kecil dan

bola besar menyebabkan tali yang digantungi bola kecil akan terpuntir. Bila

1

Page 19: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

2

timbangan torsi mencapai keseimbangan, maka akan ada gaya pembalikan torsi

yang menyebabkan bola kecil melakukan gerak selaras sederhana. Metode

deflection yang dilakukan oleh Cavendish ini menggunakan perpindahan bola

kecil akibat tarikan bola besar sebagai simpangan sudut. Hasil pengukuran G yang

diperoleh Cavendish adalah 6,754 x 10-11 N.m2/kg2 (Tipler, 1998). Sedangkan

nilai G yang digunakan sekarang adalah (6,6720 ± 0,0006) x 10-11 N.m2/kg2

(Halliday dan Resnick, 1999).

Selain metode Cavendish, saat ini dikenal metode lain untuk mengukur G

yaitu metode percepatan. Prinsip pengukuran metode ini adalah mengukur

percepatan perpindahan bola kecil akibat tarikan bola besar.

Penguasaan materi tentang gaya gravitasi pada pembelajaran fisika sangat

penting, salah satunya yaitu konstanta G. Di Sub Laboratorium Fisika UPT

Laboratorium Pusat MIPA UNS terdapat sebuah alat Universal Gravitation

produksi Ogawa Seiki, namun sampai saat tugas akhir ini dimulai belum pernah

digunakan. Prinsip kerja alat ini sama seperti alat yang digunakan oleh Cavendish

yaitu torsion balance tetapi menggunakan metode percepatan. Berdasarkan uraian

di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari dan memahami cara

menggunakan peralatan Universal Gravitation untuk menentukan nilai G.

Page 20: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

3

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara menentukan nilai G menggunakan alat Universal

Gravitation Ogawa Seiki dengan metode percepatan?

2. Berapakah nilai G dan ralat yang dihasilkan oleh alat Universal

Gravitation Ogawa Seiki ?

I.3 Batasan Masalah

Permasalahan pada tugas akhir ini dibatasi pada pengukuran nilai G dan

ralat menggunakan alat Universal Gravitation Ogawa Seiki dengan metode

percepatan.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mempelajari, memahami metode serta mengukur nilai G menggunakan

alat Universal Gravitation Ogawa Seiki.

2. Menghitung ralat dari hasil pengambilan data penelitian.

I.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Sebagai media pembelajaran tentang topik konstanta gravitasi yang terkait

dalam mata kuliah Fisika.

Page 21: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

4

2. Untuk menunjukkan bahwa alat Universal Gravitation Ogawa Seiki dapat

digunakan untuk menentukan nilai G dengan metode percepatan.

3. Sebagai acuan penelitian lebih lanjut.

I.6 Sistematika Penulisan

Laporan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan.

BAB II Kajian Pustaka

BAB III Metodologi Penelitian

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB V Penutup

Pada Bab I dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan serta

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

Bab II berisi tentang studi kepustakaan yang meliputi: gerak lurus berubah

beraturan (GLBB), gaya, pusat massa, hukum newton, momen inersia, osilasi dan

gravitasi. Sedangkan Bab III berisi metode penelitian yang meliputi waktu, tempat

dan pelaksanaan penelitian, alat dan bahan yang diperlukan serta langkah–langkah

dalam penelitian. Bab IV dipaparkan tentang hasil penelitian yang dibahas dengan

acuan dasar teori yang telah dipelajari. Bab V berisi simpulan dari pembahasan di

bab sebelumnya dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut dari skripsi ini.

Page 22: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Gerak Lurus

II.1.1 Kedudukan

Kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap suatu

acuan tertentu. Kedudukan positif merupakan suatu ketetapan kedudukan suatu

benda di sebelah kanan titik acuan, sedangkan kedudukan negatif disebelah kiri

titik acuan. Dengan perjanjian seperti ini, maka kedudukan termasuk besaran

vektor (Tipler, 1998).

II.1.2 Perpindahan

Perpindahan x adalah perubahan kedudukan suatu benda karena adanya

perubahan gaya yang berkerja pada benda tersebut. Perpindahan hanya

bergantung pada kedudukan awal 1x dan kedudukan akhir 2x dan tidak

bergantung pada rute yang ditempuh oleh benda. Dengan demikian perpindahan

suatu benda dapat dituliskan sebagai berikut:

12 xxx ....................................................................................... (2.1)

Sebagaimana dengan kedudukan, perpindahan dinyatakan dengan tanda positif

dan tanda negatif. Tanda positif menyatakan perpindahan berarah ke kanan dan

tanda negatif menyatakan perpindahan berarah ke kiri (Tipler, 1998).

II.1.3 Kecepatan

Kecepatan merupakan besaran yang bergantung pada arah sehingga

termasuk besaran vektor. Pada gerak satu dimensi, arah kecepatan dapat

dinyatakan dengan tanda positif atau tanda negatif. Kecepatan rata-rata

5

Page 23: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

6

didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan selang waktu dan dituliskan

dengan persamaan sebagai berikut (Giancoli, 1997):

t

xv

................................................................................................. (2.2)

dengan v adalah kecepatan rata-rata, x adalah perpindahan dan t merupakan

selang waktu perpindahan. Kecepatan sesaat v adalah kecepatan pada saat t

mendekati nol,

dt

dx

t

xv

t

0

lim ...................................................................................(2.3)

II.1.4 Percepatan

Percepatan rata-rata a didefinisikan sebagai hasil bagi antara perubahan

kecepatan benda v dengan selang waktu t berlangsungnya perubahan

kecepatan tersebut (Fishbane dkk, 1996). Percepatan rata-rata dapat dituliskan

dengan persamaan berikut:

t

va

................................................................................................(2.4)

Percepatan sesaat a yaitu:

dt

dv

t

va

t

0

lim ................................................................................(2.5)

Jadi, percepatan sesaat adalah turunan kecepatan terhadap waktu. Karena

kecepatan v adalah turunan posisi x terhadap t, percepatan a adalah turunan kedua

x terhadap t, yang biasanya ditulis 22 dtxd . Sehingga (Tipler, 1998):

2

2

dt

xd

dt

dtdxd

dt

dva .................................................................(2.6)

Page 24: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

7

II.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.

Gerak Lurus Beraturan (GLB) disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada

rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak Lurus

Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek yang kecepatannya

berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap (Tipler, 1998 dan

Anonim1, 2007). Dengan kata lain, benda melakukan gerak dari keadaan diam

atau mulai dengan kecepatan awal yang akan berubah kecepatannya karena ada

percepatan a atau perlambatan a (Anonim2, 2007). Besarnya nilai

perpindahan adalah (Tipler, 1998):

20 ..

2

1. tatvx .............................................................................. (2.7)

dengan v0 adalah kecepatan awal benda, x adalah jarak yang ditempuh benda.

Sedangkan kecepatannya adalah

tavvt .0 ....................................................................................... (2.8)

dengan vt = kecepatan sesaat benda pada saat t.

Jadi, kecepatan merupakan turunan dari perpindahan terhadap waktu, untuk

GLBB dapat dituliskan sebagai berikut:

Kecepatan v yaitu:

dt

dxv ............................................................................................... (2.9)

Percepatan a yaitu :

tetapdt

dva ............................................................................... (2.10)

Page 25: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

8

II.3 Gaya

Gaya adalah fluksi momentum, yang dapat dirumuskan dengan persamaan

berikut (Marcello Alonso dan Edward J. Fin, 1994):

dt

dpF . .......................................................................................... (2.11)

dengan F adalah gaya, p adalah momentum dan t adalah waktu. Satuan gaya

dalam SI (Sistem Internasional) adalah newton. Satu newton (1 N) adalah gaya

yang memberi percepatan 1 m/s2 pada massa 1 kg. Satuan gaya dalam satuan cgs

adalah dyne dengan 1 dyne = 10-5 N.

Gaya tidak selalu dapat menimbulkan gerak. Suatu gaya yang bekerja pada

sebuah benda dapat membuat kelajuan benda tersebut bertambah. Tetapi jika gaya

tersebut berlawanan arah dengan gerak, maka gaya itu akan mengurangi kelajuan.

Apabila gaya bekerja pada arah sisi samping sebuah benda bergerak, maka besar

dan arah kecepatan benda tersebut akan berubah. Sehingga suatu gaya akan

menimbulkan percepatan (Giancoli, 1997).

II.4 Pusat Massa

Pada gerak translasi, tiap-tiap titik pada benda mengalami pergeseran yang

sama dengan titik lainnya. Sehingga gerak dari satu partikel menggambarkan

gerak keseluruhan benda. Dalam gerak rotasi atau getaran (vibration), ada satu

titik pada benda yang memiliki sifat sama dengan gerak sebuah partikel yang

dikenai gaya luar. Titik tersebut disebut pusat massa (Giancoli, 1997).

Jika suatu benda dianggap sebagai benda titik, maka pusat massa benda

tersebut adalah posisi atau tempat kedudukan massa benda tersebut. Untuk sistem

Page 26: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

9

yang terdiri dari beberapa benda, maka pusat massa sistem tersebut adalah posisi

massa total benda-benda tersebut. Dalam hal ini, posisi pusat massa tersebut

bergantung pada massa dan posisi masing-masing benda pada sistem tersebut.

Untuk sistem banyak partikel, vektor posisi pusat massanya pmr adalah:

i

ii

ii

iii

pm rmMm

rmr

1............................................................. (2.12)

dalam persamaan tersebut, mi adalah massa partikel ke-i dan ri adalah posisi

partikel ke-i terhadap titik acuan tersebut dan M adalah massa total sistem banyak

partikel tersebut. Komponen rpm dapat dituliskan sebagai (Giancoli, 1997):

ii

iii

pm m

xmx ,

ii

iii

pm m

ymy ,

ii

iii

pm m

zmz ............................ (2.13)

Untuk benda yang kontinyu, vektor posisi pusat massanya pmr adalah:

dVrr

MdVr

dVrrrpm )(

1

)(

)(

................................................... (2.14)

dalam persamaan tersebut, ρ(r) adalah rapat massa benda pada posisi r terhadap

titik acuan dan M adalah massa total benda. Konsep pusat massa sangat penting

dalam analisis gerak suatu sistem partikel dan suatu benda tegar.

Jika suatu benda memiliki pusat simetri tertentu, maka pusat massa

berimpit dengan elemen simetri tersebut, seperti bola (Lihat tabel 2.1).

Page 27: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

10

Tabel 2.1 Pusat massa benda (Marcello Alonso dan Edward J. Fin, 1994)

II.5 Hukum-hukum Newton Tentang Gerak

II.5.1 Hukum Ke-1 Newton

Hukum ke-1 Newton berbunyi sebagai berikut:

Jika gaya resultan pada benda adalah nol, maka vektor kecepatan benda konstan.

Benda yang mula-mula diam akan tetap diam; benda yang mula-mula bergerak

akan tetap bergerak dengan kecepatan yang sama. Benda hanya akan mengalami

Page 28: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

11

suatu percepatan jika padanya bekerja suatu gaya resultan yang bukan nol

(Bueche, 1999).

Hukum ke-1 ini dikenal juga sebagai hukum kelembaman dan dapat ditulis

dengan persamaan sebagai berikut (Young dan Freedman, 2002):

0F ......................................................................................... (2.15)

Supaya persamaan di atas benar, maka masing-masing komponen dari gaya total

harus sama dengan nol, jadi

0xF

, 0yF

dan 0zF

............................................. (2.16)

II.5.2 Hukum ke-2 Newton

Hukum ke-2 Newton berbunyi sebagai berikut:

Bila gaya resultan F

yang bekerja pada suatu benda dengan massa m tidak sama

dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan kearah yang sama dengan

gaya. Percepatan a

berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan

dengan massa benda (Bueche, 1999).

Hukum ke-2 Newton merupakan turunan dari momentum p terhadap

waktu t, sehingga dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut (Marcello

Alonso dan Edward J. Fin, 1994):

dt

dmv

dt

dvm

dt

mvd

dt

dpF

........................................................................ (2.17)

karena massa m konstan, maka persamaan (2.17) dapat ditulis sebagai berikut:

madt

dvmF

.......................................................................... (2.18)

Page 29: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

12

Atau (Young dan Freedman, 2002)

m

Fa

........................................................................................ (2.19)

Persamaan di atas dapat ditulis dalam suku-suku komponen gaya seperti berikut:

xx amF

, yy amF

dan zz amF

............................... (2.20)

II.5.3 Hukum ke-3 Newton

Hukum ke-3 Newton berbunyi sebagai berikut:

Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama

besarnya dengan gaya tersebut, namun berlawanan arah. Gaya reaksi ini dilakukan

benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal sebagai

hukum aksi dan reaksi (Bueche, 1999).

Hukum ke-3 Newton dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut

(Young dan Freedman, 2002):

F A pada B = - F B pada A ...........................................................................(2.21)

II.6 Rotasi Benda Tegar

II.6.1 Benda Tegar

Benda tegar adalah benda yang jarak antar partikel penyusunnya tetap dan

terdiri atas sistem benda titik yang jumlahnya tidak berhingga. Benda ini tidak

berubah terhadap pengaruh suatu gaya atau torka dan tidak berubah dengan

waktu. Jika ada gaya yang bekerja, maka jarak antara titik-titik anggota sistem

selalu tetap dan tetap bentuknya selama bergerak. Oleh karena itu, benda padat

Page 30: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

13

merupakan benda tegar, sedangkan cairan dan gas merupakan benda tidak tegar

(anonim3, 2007).

Sebuah benda tegar berada dalam keseimbangan mekanis, bila dilihat dari

suatu kerangka acuan inersial, yaitu (Halliday dan Resnick, 1999):

1. Percepatan linear pusat massanya, pma , sama dengan nol

2. Percepatan sudut, α, yang mengelilingi suatu sumbu tetap dalam kerangka

acuan ini sama dengan nol.

Definisi ini tidak mengharuskan benda berada dalam keadaan diam terhadap

pengamat. Akan tetapi, pusat massanya boleh saja bergerak dengan kecepatan

konstan vpm dan benda boleh juga berotasi mengelilingi sumbu tetap dengan

kecepatan konstan ω.

II.6.2 Momen Inersia

Pada gerak translasi, besaran yang menyatakan ukuran kelembaman benda

adalah massa. Pada gerak rotasi, besaran yang analog dengan massa adalah

momen inersia. Momen inersia adalah besaran yang dimiliki sistem atau benda

untuk menentang perubahan gerak rotasinya. Jika tidak dipengaruhi oleh torsi

luar, maka sebuah benda yang berputar terhadap suatu sumbu berusaha tetap

berputar mengelilingi sumbu yang sama (Tipler, 1998).

Momen inersia, dinotasikan dengan I, nilainya tergantung pada bentuk

benda, massa m dan letak sumbu putar (r). Artinya, momen inersia tergantung

pada massa atau lebih tepat tergantung pada distribusi massa terhadap sumbu

putarnya. Semakin jauh massa benda dari sumbu putarnya, maka semakin besar

pula momen inersianya. Satuan momen inersia adalah kg.m2. Untuk benda-benda

Page 31: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

14

yang tidak beraturan jarak sumbu putarnya disebut dengan jari-jari girasi atau k

(Bueche, 1999).

Secara matematis momen inersia I didefinisikan sebagai hasil kali massa

partikel m dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros r2 atau ditulis sebagai

berikut (Beiser, 1964):

2mrI ........................................................................................... (2.22)

Sebuah benda tegar disusun oleh banyak partikel yang terpisah dengan massanya

masing-masing m1, m2, m3,... seperti gambar 2.1 berikut:

m3 r3

m2 r2 m1

r1

Gambar 2.1 Sebuah benda tegar terdiri dari banyak partikel di mana tiap partikel memiliki massa m dan jarak r dari poros putaran (Beiser, 1964)

Untuk menentukan momen inersia dari benda-benda seperti ini, mula-mula

harus mengalikan massa tiap-tiap partikel dengan kuadrat jaraknya dari poros

kemudian dijumlahkan. Sehingga dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:

...333

222

211

2 rmrmrmrmI ii .......................................... (2.23)

dengan ri : jarak mi ke sumbu putar

Bila benda tegar memiliki distribusi massa yang kontinyu, seperti silinder

pejal atau pelat, maka untuk menghitung momen inersia digunakan metode

integrasi, dapat dituliskan sebagai berikut:

Sumbu putaran

Page 32: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

15

dmrI 2 ...................................................................................... (2.24)

Jika ρ adalah kerapatan benda, maka dVdm dan I menjadi:

dVrI 2 .................................................................................... (2.25)

Momen inersia untuk benda silinder, bola dan balok pejal dapat ditentukan dengan

persamaan dalam tabel 2.2 di bawah ini.

Page 33: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

16

Tabel 2.2 Momen inersia benda-benda uniform dengan berbagai bentuk (Tipler, 1998 dan Beiser, 1964)

Kulit bola tipis terhadap diameter

2

3

2MRI

Bola pejal terhadap diameter

2

5

2MRI

Batang tipis terhadap garis tegak lurus yang melalui pusat

2

12

1MLI

Batang tipis terhadap garis tegak lurus yang melalui salah satu ujung

2

3

1MLI

Kulit silinder terhadap diameter yang melalui pusat

22

12

1

2

1MLMRI

Kulit silinder terhadap sumbu

2MRI

Silinder pejal terhadap sumbu

2

2

1MRI

Silinder pejal terhadap diameter yang melalui pusat

22

12

1

4

1MLMRI

Silinder berongga terhadap sumbu

21

212

1RRMI

Balok pejal terhadap sumbu yang melalui pusat tegak lurus pada

permukaan

22

12

1baMI

Page 34: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

17

II.6.3 Torsi

F1 F2

(a) (b)

Gambar 2.2 (a) Gaya yang menyebabkan cakram berputar (b) Gaya yang tidak menyebabkan cakram berputar (Tipler,1998).

Pada gambar 2.2a, sebuah cakram yang diam mendatar pada permukaan

horizontal dibuat berputar oleh gaya F1 dan F2 yang bekerja pada tepi cakram.

Kedua gaya yang sama itu bila dikerjakan hingga garis kerjanya melalui pusat

cakram, seperti pada gambar 2.2b, maka tidak akan menyebabkan cakram

berputar. Garis kerja sebuah gaya adalah garis pada arah sepanjang gaya itu

bekerja pada sebuah benda.

Jarak tegak lurus antara garis kerja sebuah gaya dan sumbu rotasi

dinamakan lengan gaya tersebut, seperti pada gambar 2.3. Pada gambar tersebut

dapat dilihat sebuah gaya Fi bekerja pada partikel ke-i suatu cakram yang diputar

terhadap pusatnya.

F1

F2

Page 35: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

18

Gambar 2.3 (a) gaya Fi bekerja pada cakram berputar dengan lengan (b) komponen gaya radial dan tegak lurus (Tipler,1998)

Pada Gambar 2.3a ditunjukkan sebuah gaya Fi yang bekerja pada partikel

ke i dari cakram. Lengan gaya ini adalah sinir , dengan adalah sudut

antara gaya Fi dan vektor posisi ri ke titik tangkap gaya. Hasil kali sebuah gaya

dengan lengannya dinamakan torsi τi. Torsi yang diberikan pada sebuah benda

merupakan suatu besaran yang dapat mempengaruhi kecepatan angular benda

tersebut. Jadi torsi yang diberikan gaya ini adalah

siniiii rFF ......................................................................... (2.26)

Dalam gambar 2.3b, gaya Fi diuraikan menjadi dua komponen yaitu

komponen radial dan komponen tegak lurus. Komponen radial tidak

mempengaruhi rotasi cakram. Gaya sepanjang garis radial ri adalah cosiir FF

dan siniit FF tegak lurus garis radial. Torsi yang diberikan oleh gaya Fi dapat

dinyatakan dalam Fit. Dari persamaan (2.26), diperoleh

iitiiii rFrFF sin .............................................................. (2.27)

Page 36: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

19

Percepatan benda tegar sebanding dengan torsi netto yang bekerja

padanya. Jika F adalah gaya eksternal neto yang bekerja pada partikel ke-i, maka

gaya tangensial partikel ke-i itF dari hukum kedua Newton adalah

iiitiit rmamF .......................................................................... (2.28)

Bila tiap ruas dikalikan dengan ri, diperoleh

2iiiti rmFr .................................................................................. (2.29)

2iii rm ...................................................................................... (2.30)

Bila semua partikel dalam benda dijumlahkan, maka diperoleh persamaan

2i

ii

ii rm ............................................................................ (2.31)

Besaran i

i adalah torsi neto yang bekerja pada benda, dan selanjutnya diulis

dengan notasi τneto. Pada benda tegar, percepatan angular adalah sama untuk

semua partikel benda, sehingga dapat dikeluarkan dari penjumlahan. Besaran

2i

ii rm adalah sifat benda dan sumbu rotasi yang dinamakan momen inersia I.

Sehingga persamaan (2.30) menjadi (Tipler, 1998)

Ineto ........................................................................................ (2.32)

II.7 Osilasi

Gerak osilasi merupakan gerak periodik (berulang-ulang dalam selang

waktu yang sama) yang bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama. Osilasi

terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangan stabilnya (Halliday

dan Resnick, 1999).

Page 37: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

20

II.7.1 Gerak Selaras Sederhana

Gerak selaras sederhana merupakan satu macam gerak osilasi yang lazim.

Apabila sebuah benda disimpangkan dari kedudukan setimbangnya, maka gerak

selaras sederhana akan terjadi jika ada gaya pemulih yang sebanding dengan

simpangan dan kesetimbangannya (Tipler, 1998).

Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak selaras sederhana adalah

sebuah benda yang tertambat ke sebuah pegas, seperti yang dilukiskan pada

Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Sebuah benda yang tertambat pada pegas (Tipler, 1998)

Pada keadaan setimbang, pegas tidak mengerjakan gaya pada benda.

Apabila benda disimpangkan sejauh x dari kedudukan setimbangnya, pegas

mengerjakan gaya kx , seperti yang diberikan oleh hukum Hooke.

kxFx ......................................................................................... (2.33)

Tanda minus pada hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini berlawanan arah

dengan simpangan. Jika x positif untuk simpangan ke kanan, maka gaya bernilai

negatif (ke kiri) dan bila x negatif, maka gaya bernilai positif (ke kanan). Dengan

menggabungkan persamaan (2.33) dengan hukum kedua Newton, diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Page 38: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

21

2

2

dt

xdmmakxFx ................................................................. (2.34)

atau

xm

k

dt

xda

2

2

.......................................................................... (2.35)

Percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangannya. Hal

ini merupakan karakteristik umum gerak selaras sederhana. Bila percepatan

sebuah benda berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan, maka

benda itu akan bergerak dengan gerak selaras sederhana (Tipler, 1998).

II.7.2 Gerak Selaras Sederhana Teredam

Amplitudo setiap osilasi pegas atau ayunan bandul berkurang secara

perlahan terhadap waktu hingga osilasi berhenti sama sekali. Gambar 2.5

menunjukkan sebuah grafik pergeseran yang umumnya sebagai fungsi waktu. Ini

disebut gerak selaras teredam. Redaman biasanya diakibatkan oleh resistansi

udara dan gesekan internal dalam sistem osilasi. Energi yang kemudian dilepaskan

menjadi energi termal tercermin dalam penurunan amplitudo.

Gambar 2.5 Gerak selaras Teredam (Giancoli, 1997)

Page 39: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

22

Sistem osilasi secara umum teredam. Jika redaman ini tidak terlalu besar,

maka osilasi ini dianggap sebagai gerak selaras sederhana. Redaman yang sangat

besar dapat menyebabkan gerak tidak cukup panjang untuk menyerupai gerak

selaras sederhana. Tiga kasus umum sistem yang teredam berat ditunjukkan dalam

gambar 2.6. Kurva A menggambarkan situasi redaman besar (over damped). Ini

terjadi bila redaman cukup besar yang memerlukan waktu cukup lama untuk

mencapai keseimbangan. Kurva B menggambarkan redaman kritis (critical

damping), dalam kasus ini keseimbangan dicapai paling tepat. Kurva C

menggambarkan situasi redaman kecil (underdamped) ketika sistem membuat

beberapa ayunan sebelum berhenti.

Gambar 2.6 Grafik yang menunjukkan gerak osilasi (a) redaman besar, (b) redaman kritis dan (c) redaman kecil (Giancoli, 1997)

Page 40: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

23

II.7.3 Bandul Puntiran (Torsional Pendulum)

Gambar 2.7 Bandul puntir (Tipler, 1998)

Gambar 2.7 memperlihatkan sebuah bandul puntir, yang terdiri dari benda

yang digantung dengan kawat yang disangkutkan pada titik tetap. Bila dipuntir

sampai sudut , maka kawat akan mengerjakan suatu torka pemulih yang

sebanding dengan banyaknya puntiran atau pergeseran sudut . Gerak bandul

puntir merupakan gerak selaras sederhana sepanjang torka pemulih berbanding

lurus dengan dengan sudut puntiran, yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut:

.......................................................................................... (2.36)

Konstanta kesebandingan disebut konstanta puntir (torsional). Tanda negatif

menunjukkan bahwa torka tersebut berlawanan arah dengan simpangan sudut

(Tipler, 1998; Alonso dan Finn, 1994).

Persamaan gerak selaras sudut sederhana adalah:

I ............................................................................................. (2.37)

2

2

dt

dI

dt

dI

........................................................................... (2.38)

θ

Page 41: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

24

sehingga dengan menggunakan persamaan (2.33) kita peroleh

2

2

dt

dI

.................................................................................. (2.39)

Idt

d2

2

................................................................................. (2.40)

2I

....................................................................................... (2.41)

Persamaan (2.41) menjelaskan gerak selaras sederhana dengan frekuensi sudut

. Periode gerak tersebut adalah

2T ...................................................................................... (2.42)

II.8 Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua buah benda. Pusat

gravitasi merupakan suatu titik dimana seluruh gaya berat benda terkonsentrasi

pada titik tersebut. Gaya berat merupakan salah satu gaya yang bekerja pada

keseimbangan benda (Young dan Freedman, 2002).

II.8.1 Hukum Newton Tentang Gravitasi Universal

Hukum Newton gravitasi universal dinyatakan sebagai berikut (Giancoli,

1997):

Setiap partikel di alam semesta menarik setiap partikel lain dengan suatu gaya

yang sebanding dengan hasil kali massa benda yang terlibat dan berbanding

terbalik dengan kuadrat jarak diantara mereka. Gaya ini bekerja sepanjang garis

yang menghubungkan partikel itu.

Page 42: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

25

Besar gaya gravitasi dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut

(Tipler,1998):

221

r

mmGF .................................................................................... (2.43)

dengan F adalah gaya gravitasi antara kedua pusat massa, m1 adalah massa

partikel pertama, m2 adalah massa partikel kedua, r adalah jarak antara kedua

pusat massa dan G adalah suatu tetapan gravitasi.

II.8.2 Konstanta Gravitasi

Konstanta gravitasi G mempunyai dimensi [ L3 M-1 T-2 ] dan satuan dalam

SI adalah Nm2 / kg2 (Fishbane dkk, 1996). Saat ini nilai G yang digunakan adalah

2211 .106720,6 kgmNxG .......................................................... (2.44)

dengan ketelitian 0,0006 x 10-11 N.m2/kg2 (Halliday dan Resnick, 1999).

II.8.3 Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal

Pengukuran G pertama kali telah dibuat oleh Henry Cavendish pada tahun

1798. Gambar 2.8a adalah sketsa dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk

mengukur gaya gravitasi antara dua benda yang kecil. Dua bola kecil, masing-

masing dengan massa m2, ada di ujung batang ringan yang digantungkan pada tali

yang halus. Sebuah torsi diperlukan untuk memutar kedua bola lewat sudut θ dari

posisi kesetimbangan karena tali itu harus dipuntir.

Page 43: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

26

Gambar 2.8 (a) Sketsa peralatan Cavendish (b) Penyimpangan bola kecil akibat gaya gravitasi (Tipler,1998)

Torsi yang dibutuhkan untuk memutar tali melewati sudut tertentu

sebanding dengan sudut tersebut. Konstanta kesebandingan ini dinamakan

konstanta torsi dan massa-massa yang digantungkan dapat digunakan untuk

mengukur torsi yang sangat kecil. Atas dasar inilah susunan ini dinamakan

timbangan torsi.

Dalam eksperimen Cavendish, dua bola besar yang masing-masing

bermassa m1, diletakkan dekat bola-bola kecil seperti ditunjukkan pada Gambar

2.8a. Peralatan dimungkinkan berada dalam kesetimbangan. Karena kepekaan alat

dan kecilnya gaya gravitasi, maka pengambilan data memakan waktu yang lama.

Cavendish membalik posisi bola-bola yang besar seperti ditunjukkan oleh garis

putus-putus pada Gambar 2.8b.

Bila timbangan torsi kembali diatur mencapai kesetimbangannya, maka

akan berputar melewati sudut 2θ sebagai akibat pembalikan torsi. Bila kostanta

torsi telah ditentukan, maka gaya-gaya antara m1 dan m2 dapat ditentukan dari

pengukuran sudut ini. Bila massa-massa dan jaraknya diketahui, maka G dapat

Page 44: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

27

dihitung. Cavendish memperoleh nilai G dengan ketidakakuratan sekitar 1 persen

dari nilai yang saat ini diterima pada persamaan (2.44). Tabel 2.3 mencantumkan

hasil berbagai pengukuran nilai G.

PENELITI TAHUN NEGARANILAI G,

10-11 N.m2/kg2

Cavendish H. 1798 England 6,74 0,05

Reich F. 1838 Germany 6,63 0,06

Baily F. 1843 England 6,62 0,07

Cornu A., Baille J. 1873 France 6,63 0,017

Jolly Ph. 1878 Germany 6,46 0,11

Wilsing J. 1889 Germany 6,594 0,015

Poynting J.H. 1891 England 6,70 0,04

Boys C.V. 1895 England 6,658 0,007

Eotvos R. 1896 Hungary 6,657 0,013

Brayn C.A. 1897 Austria 6,658 0,002

Richarz F. & Krigar-Menzel O.

1898 Germany 6,683 0,011

Burgess G.K. 1902 France 6,64 0,04

Heyl P.R. 1930 USA 6,670 0,005

Zaradnicek J. 1933 Czechoslov. 6,66 0,04

Heyl P., Chrzanowski P. 1942 USA 6,673 0,003

Rose R.D. et al. 1969 USA 6,674 0,004

Facy L., Pontikis C. 1972 France 6,6714 0,0006

Renner Ya. 1974 Hungary 6,670 0,008

Koldewyn W., Faller J. 1976 USA 6,57 0,17

Sagitov M.U. et al. 1977 USSR 6,6745 0,0008

Page D.N., Geilker C.D. 1981 England 6,1 0,4

Tabel 2.3 Hasil pengukuran nilai G (Anonim4, 2001)

Page 45: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

28

II.8.3.1 Pengukuran Konstanta Gravitasi menggunakan Metode Deflection

Gaya gravitasi (F) antara tiap-tiap benda bermassa kecil (m) dan benda

bermassa besar tetangganya (M), oleh hukum gravitasi universal dinyatakan:

2r

MmGFg ................................................................................. (2.45)

di mana r adalah jarak antara pusat kedua massa benda.

Metode deflection ini menggunakan prinsip osilasi dari bandul puntir.

Sehingga, gaya gravitasi ini diseimbangkan oleh torsi dari kawat. Gaya gravitasi

Luther. G., Towler W. 1982 USA 6,6726 0,0005

Boer H., Haars H.,Michaelis W.

1987 Germany 6,667 0,0007

Saulnier M.S., Frisch D. 1989 USA 6,65 0,09

Fitzgerald M.P., Armstrong T.R.

1995 New Zealand 6,6656 0,0009

Walesch H.,Meyer H., Piel H., Schurr J.

1995 Germany 6,6685 0,0011

Michaelis W., Haars H., Augustin R.

1996 Germany 6,7154 0,0008

Karagioz O.V., Izmailov V.P.

1996 Russia 6,6729 0,0005

Bagley C.H., Luther G.G. 1997 USA 6,6740 0,0007

Schwarz W., et al. 1998 USA 6,6873 0,0094

Luo J., Hu Z.K., Fu X.H, Fan S.H., Tang M.X.

1999 China 6,6699 0,0007

Fitzgerald M.P., Armstrong T.R.

1999 New Zealand 6,6742 0,0007

Richman S.J., Qunn T.J., Speake C.C., Davis R.S.

1999 England 6,6830 0,0011

Nolting F., Schurr J.,Schlamminger S., Kundig W.

1999 Switzerland 6,6754 0,0015

Page 46: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

29

menyebabkan masing-masing bola kecil tertarik bola besar. Pergerakan bola kecil

ini diasumsikan sebagai sudut simpangan sebesar θ yang menyebabkan tali

terpuntir. Torsi yang dihasilkan oleh gaya tarik gravitasi grav ini sebesar

(Anonim5, 1998):

Fdgrav 2 ..................................................................................... (2.46)

di mana d adalah panjang lengan dari pusat massa bola kecil sampai pada tali

bandul, seperti gambar 2.9 di bawah ini.

Gambar 2.9 Posisi bola kecil dan bola besar (Anonim5, 1998).

Pada suatu sistem kesetimbangan, tali akan melakukan suatu torka

pemulih τ yang sebanding dengan pergeseran sudut yang dapat dinyatakan

dengan rumus sebagai berikut:

tali ....................................................................................... (2.47)

Konstanta kesebandingan disebut konstanta puntir (torsional). Gerakan bola

kecil ini seperti bandul puntir, yang merupakan gerak selaras sederhana, sehingga

pada sistem ini berlaku:

taligrav ..................................................................................... (2.48)

Dari persamaan (2.45) dan persamaan (2.46) diperoleh persamaan

Fd2 ........................................................................................ (2.49)

r

Page 47: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

30

Dari substitusi persamaan (2.49) ke persamaan (2.45) diperoleh nilai konstanta G

sebagai berikut:

dMm

rG

2

2 ..................................................................................... (2.50)

II.8.3.2 Pengukuran Konstanta Gravitasi menggunakan Metode Percepatan

Gaya gravitasi (F) antara tiap-tiap benda bermassa kecil (m) dan benda

bermassa besar tetangganya (M), oleh hukum gravitasi universal dinyatakan:

2r

MmGFg ................................................................................. (2.51)

di mana r adalah jarak antara pusat kedua massa benda. Metode percepatan ini

menggunakan prinsip osilasi dari bandul puntir, sehingga, gaya gravitasi ini

disetimbangkan oleh torsi dari kawat. Simpangan akibat gaya tarik ini dinyatakan

dalam perpindahan skala.

Metode ini menggunakan data perpindahan posisi bola kecil yang

memiliki percepatan akibat gaya tarik menarik gravitasi dengan bola besar. Jika

perpindahan bola kecil sebagai fungsi waktu digambarkan dalam bentuk grafik,

maka diperoleh bentuk kurva seperti gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Grafik osilasi bola kecil (Anonim6, 2007).

Perpindahan bola kecil sebelum hanging wire melakukan pembalikan torsi

merupakan GLBB sehingga berlaku persamaan (2.7). Kecepatan awal 0v pada

T

x

Page 48: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

31

gerak ini bernilai nol karena benda dalam keadaan diam, sehingga persamaan

(2.7) menjadi:

2..2

1tax ..................................................................................... (2.52)

Kecepatan diperoleh dari perpindahan dibagi dengan selang waktu dan

dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:

t

xv

............................................................................................ (2.53)

dengan v adalah kecepatan, x adalah perpindahan dan t merupakan selang

waktu perpindahan. Sehingga persamaan (2.52) menjadi:

tav . ............................................................................................. (2.54)

Nilai percepatan dapat diperoleh dari persamaan (2.52) atau persamaan (2.54).

Pada GLBB berlaku hukum ke-2 Newton amF . , sehingga besarnya

gaya gravitasi adalah

FFg ............................................................................................ (2.55)

mar

MmG

2.................................................................................... (2.56)

Mm

marG

2

....................................................................................... (2.57)

Maka nilai G dapat dihitung dengan persamaan

M

arG

2

.......................................................................................... (2.58)

Page 49: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sub Laboratorium Fisika UPT Laboratorium

Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Februari sampai

dengan Mei 2007.

III.2 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Seperangkat alat universal gravitation produksi Ogawa Seiki.

2. Monitor TV untuk menampilkan skala pada mikrometer obyektif.

3. Kamera TV untuk mengambil skala pada mikrometer obyektif.

4. Controller sebagai saklar sumber cahaya dan starter.

5. Radio Frekuensi (RF) Converter untuk menyesuaikan frekuensi kamera

TV dengan frekuensi monitor TV.

6. Meja geser.

7. Travo step-down 220 V - 110 V.

8. Pencatat waktu.

9. Stop kontak.

10. Water pass.

11. Mikroskop untuk mengukur diameter hanging wire.

32

Page 50: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

33

III.3 Skema Alat Penelitian

Gambar 3.1 Skema alat percobaan

Keterangan:

1. Seperangkat alat universal gravitation produksi Ogawa Seiki

1a. Upper damper

1b. Bola besar posisi istirahat sebelah kanan yang disangga tongkat besi

2. Monitor TV

3. Radio Frekuensi (RF) Converter

4. Kamera TV tampak samping

5. Travo step down

6. Controller

7. Meja geser

1a

11b 24

7

365

Page 51: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

34

III.3.1 Bagian-Bagian Alat Universal Gravitation Produksi Ogawa Seiki

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.2 Bagian Alat Universal Gravitation Produksi Ogawa Seiki . (a) Bagian sebelah kiri (b) Upper damper (c) Bagian sebelah belakang (d) Bagian

sebelah kanan.

Keterangan:

1c : Pengatur tinggi lensa (Lens height adjuster)

1o

1m

1n

1q

1p

1c

1d

1e

1f

1g

1l

1k

1j

1i

1h

1w 1v 1u

1r

1s

1t

1aa

1z

1bb

1cc

1x1y

Page 52: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

35

1d : Jendela kaca untuk melihat posisi bola kecil sebelah kiri

1e : Pengatur jarak lensa obyektif ke skala mikrometer

1f : Ujung lensa obyektif

1g : Bolam elektik (Electric bulb)

1h : Pengatur tinggi bolam (Bulb height adjusting screw)

1i : Pengatur tinggi kaca pantul (Reflecting mirror height adjusting screw)

1j : Kaca pantul (Reflecting mirror)

1 : Micrometer objectif (Objective micrometer)

1 : Bola kecil (Small ball)

1m : Penyangga (Clamp)

1n : Jendela kaca untuk melihat posisi bola kecil sebelah kanan

1o : Pengait torsion pendulum dengan hanging wire bagian bawah

1p : Torsion pendulum

1q : Logam berbentuk V dan vane, yang sebagian tercelup ke dalam minyak

berwarna merah

1r : Starter

1s : Height knob (Rough adjusment)

1t : Stop kontak penghubung controller

1u : Level adjuster

1v : Heigh knob (fine adjusment)

1w : Balancer

1x : Lower damper

1y : Rotor

Page 53: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

36

1z : Damper plate fixing screw

1aa : Damper plate adjusting rod

1bb : Tempat pengait hanging wire bagian atas

1cc : Knob pengatur naik-turun clamp

Hanging wire

Hanging wire yang ditunjukkan pada gambar 3.3 dibawah, digunakan untuk

memperpanjang torsion pendulum, panjangnya 230 mm. Pada kedua ujung

hanging wire terdapat sebuah pengait dari gelas.

Gambar 3.3 Hanging wire

Torsion pendulum

Torsion pendulum berbentuk pipa yang terbuat dari alumunium. Pada kedua

ujung terdapat sebuah bola kecil (small ball) yang massanya 45 gram.

Mikrometer obyektif dipasang di bawah salah satu small ball (sebelah kiri).

Mikrometer obyektif

Dalam mikrometer obyektif terdapat tiga lingkaran konsentris, yang di

pusatnya ada sebuah garis yang panjangnya 1 mm. Garis tersebut terbagi

menjadi 10 bagian, 1 bagian terbagi menjadi 10 skala, sehingga 1 skala = 10

µm. Skala ini diamati menggunakan TV kamera melalui lensa obyektif.

Page 54: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

37

Upper damper

Upper damper digunakan untuk mengurangi getaran dari lantai. Di dalam

upper damper ada sebuah tangki minyak yang digantung dengan pegas.

Damper plate yang dipasang dalam tengah tangki ini bisa di ubah naik-turun

dengan melonggarkan damper plate fixing screw. Hanging wire dipasang di

bawah upper damper bagian tengah yang merupakan tempat pengait hanging

wire bagian atas.

Lower damper

Lower damper dibuat mengikuti bentuk steel wire, yaitu silinder yang terbuat

dari bahan kaca. Lower damper ini memberi perlawanan getaran ke arah

kanan, kiri, naik dan turun dari getaran yang disebabkan oleh arus kejut

elektromagnet. Ketika steel wire bersentuhan dengan kaca, maka perlu

mengatur keseimbangan torsion pendulum atau kedudukan alat universal

gravitation.

Starter

Starter tersusun dari elektromagnetik dan iron piece (lembaran besi), logam

berbentuk V dan vane (baling-baling) serta steel wire yang menghubungkan

iron piece ke logam berbentuk V dan vane. Ketika saklar starter dihidupkan,

elektromagnet menolak iron piece dan logam berbentuk V dan vane akan

turun. Sedangkan ketika saklar starter dimatikan, logam berbentuk V dan vane

akan naik kembali.

Page 55: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

38

Sumber cahaya dan lensa obyektif

Alat universal gravitation tersebut dilengkapi dengan sumber cahaya (nipple

bulb, 2.5 V) yang arah dan tingginya dapat diatur dengan mudah, yaitu dengan

bulb height adjusting screw. Sinar cahaya yang datang dipantulkan oleh

cermin datar untuk menerangi mikrometer obyektif, kemudian sinar mengenai

lensa obyektif. Cermin dapat diatur tingginya dengan melonggarkan screw.

Arah dan tinggi electrik bulb (nipple bulb) serta cermin diatur sehingga sinar

dapat menerangi lensa obyektif dengan jelas. Lensa obyektif dapat diatur

tingginya dengan memutar knob lens height adjuster. Tinggi lensa obyektif

harus sejajar dengan skala yang terdapat pada mikrometer obyektif.

Kamera TV

Kamera TV diletakkan di atas meja geser yang dapat diatur tingginya dan

diletakkan dekat lensa obyektif, seperti terlihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Peletakan kamera TV tampak samping

Tinggi dan jarak antara kamera TV dan lensa obyektif dapat mempengaruhi

kejelasan dalam pembacaan skala pada monitor TV.

Bagian depan Bagianbelakang

Page 56: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

39

Clamp

Clamp digunakan untuk menahan torsion pendulum dan untuk melindungi

hanging wire ketika alat tidak digunakan. Knob yang berada di belakang alat

ini digunakan untuk menaikturunkan clamp.

Large ball

Large ball (bola besar) terbuat dari timbal dengan massa 4 kg dan dipasang

pada ujung rotor dengan disangga tongkat besi. Tinggi bola besar dapat diatur

dengan memutar tongkat penyangganya pada rotor. Tinggi pusat bola besar ini

harus sama dengan tinggi pusat small ball (bola kecil).

Controller

Controller ini merupakan saklar sumber cahaya dan starter (elektromagnetik).

Ketika saklar light dihidupkan ditandai dengan lampu indikator menyala

berwarna merah, maka lampu akan hidup. Pada saat saklar start dihidupkan

dan lampu indikator berwarna hijau, maka torsion pendulum menjadi bebas.

Sedangkan ketika saklar start dimatikan, maka torsion pendulum kembali

dalam kesetimbangan.

Page 57: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

40

III.3.2 Alat Pendukung Penelitian

(a) (b)

Gambar 3.5 Monitor TV (a) Monitor TV tampak depan (b) Monitor TV tampak belakang

Keterangan:

2a : Knob pengatur saluran monitor TV

2b : Knob bright: pengatur cahaya

2c : Knob contrast: pengatur ketajaman gambar

2d : Knob On-off: untuk menghidupkan dan mematikan monitor TV

2e : Kabel antena: penghubung RF converter

2f : Stop kontak monitor TV: penghubung tegangan

2a

2b

2c

2d

2e

2f

Page 58: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

41

Gambar 3.6 TV kamera, RF converter, Controller, Travo step down dan stop kontak 110 volt (dari sebelah kiri atas ke bawah).

Keterangan:

3a : Saklar on-off RF converter

3b : Saklar channel (1ch dan 2ch)

3c : Video in (kabel penghubung dengan video pada TV kamera)

3d : RF out (kabel penghubung dengan kabel antena pada TV monitor)

3e : Power (lampu indikator daya)

3f : Kabel penghubung dengan catu daya

4a : Jack TV kamera (kabel penghubung dengan catu daya)

4b : Stop kontak video

4c : Saklar on-off

4d : Knob pengatur tinggi meja geser

5a : Out put travo (dihubungkan dengan stop kontak untuk keluaran 110 V)

3a

3b

3c

3d

4a

4b

4c

4d

5a

5b

6d

6c

6b

6a

3e

6e

6f

3f

7

Page 59: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

42

5b : input travo (dihubungkan dengan catu daya 220 V)

6a : Lampu indikator cahaya controller

6b : Lampu indikator start controller

6c : Saklar start

6d : Saklar lampu (electric bulb)

6e : Kabel penghubung dengan starter universal gravitation

6f : Kabel penghubung dengan catu daya

Page 60: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

43

III.4 Prosedur Eksperimen

Langkah kerja penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 3.7 Diagram alir penelitian

Persiapan Alat

Merangkai Alat

Setting Alat

Pemfokusan skala mikrometer

Pengaturan Lensa Pengaturan Kamera TV Pengaturan electric bulb

Pengambilan Data Penelitian

Analisa Data

Kesimpulan

Page 61: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

44

III.4.1 Merangkai Alat

1. Menghubungkan kabel starter pada controller (6e) ke starter universal

gravitation (1t).

2. Menghubungkan kabel power pada controller (6f) ke stop kontak 110

VAC (7).

3. Meletakkan kamera di atas meja geser dan bagian depan kamera

didekatkan dengan lensa. Bagian depan kamera tidak boleh menyentuh

lensa dan tidak boleh dihadapkan langsung dengan sumber cahaya karena

intensitas cahaya yang terlalu kuat dapat merusakkan kamera.

4. Menghubungkan kabel video in pada RF converter (3c) ke video pada

kamera (4b).

5. Menghubungkan kabel power kamera (4a) ke stop kontak 110 VAC (7).

6. Menghubungkan kabel stop kontak 110 VAC ke output travo (5a).

7. Menghubungkan kabel antena pada monitor TV (2e) ke RF out pada RF

converter (3d).

8. Menghubungkan kabel input travo (5b), kabel power RF converter (3f)

dan kabel power monitor TV (2f) ke sumber tegangan 220 VAC.

III.4.2 Setting Alat

1. Mengecek beberapa komponen yang sekiranya membahayakan. Jika

terdapat komponen yang membahayakan, maka diperbaiki terlebih dahulu.

2. Pada waktu alat ini dikirim dari pabrik, hanging wire (tungsten wire)

dalam keadaan terpasang. Meyakinkan bahwa hanging wire tidak putus.

Page 62: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

45

Jika kondisi hanging wire tidak putus, maka dapat dikaksanakan langkah

ke 4.

3. Jika hanging wire putus, maka yang harus dilakukan adalah:

a. Menggunakan clamp (1m) untuk menahan torsion pendulum.

b. Mengambil pengait pada ujung bawah tungsten wire (1o).

c. Mengangkat upper damper secara perlahan-lahan dari pipa.

d. Mengambil pengikat pada ujung atas tungsten wire (1bb) dari

hanging wire.

e. Jika yang putus pada ujung tungsten wire, maka dibuat pengait

baru pada ujung tungsten dengan menggunakan lem plastic steel.

Apabila tungsten wire putus di tengah, maka harus diganti dengan

tungsten baru.

f. Memasang tungsten wire, yaitu dengan memasukkan tungsten wire

pada hanging wire.

g. Memasukkan upper damper ke dalam pipa secara perlahan-lahan,

jangan sampai ujung bawah tungsten mencapai logam dalam pipa.

h. Menurunkan scale plate sampai ujung tungsten bisa mencapai

pengikat bawah. Jika tungsten wire tidak sampai ke pengait bawah

saat upper damper sudah tidak dapat diturunkan, maka yang

dilakukan adalah melonggarkan damper plate fixing screw,

kemudian menurunkan damper plate adjusting rod dan

mengencangkan kembali damper plate fixing screw.

i. Memasukkan ujung tungsten ke pengait bawah.

Page 63: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

46

4. Mengatur kedudukan : Alat ini bertumpu pada 3 titik dasar. Pengaturan

tinggi tumpuan alat dilakukan dengan memutar kedua level adjuster.

Dalam pengaturan ini digunakan waterpas untuk mengetahui bahwa posisi

alat sudah dalam kondisi yang rata.

5. Mengecek posisi small ball: Melihat small ball melalui jendela kaca

bagian atas samping. Jarak bayangan small ball pada sisi kanan dan kiri

adalah sama. Jika small ball tidak berada di tengah bayangannya, maka

perlu mengatur kedudukan seperti langkah 4. Ketika posisi small ball

geser ke kiri, maka level adjuster bagian kiri harus diputar searah jarum

jam.

6. Merangkai alat penelitian seperti pada langkah III.4.1.

7. Menurunkan clamp penyangga torsion pendulum dengan memutar knob

(1cc) secara perlahan-lahan sampai tidak bersentuhan dengan torsion

pendulum.

8. Mengatur ketinggian lensa obyektif dengan memutar lens height adjuster

sampai lensa berada di depan skala dalam pusat lingkaran yang terdapat

pada mikrometer obyektif.

9. Menghidupkan saklar sumber cahaya (6d).

10. Mengatur ketinggian reflecting mirror (1j) dengan reflecting mirror height

adjusting screw (1i) dan electric bulb (19) dengan bulb height adjusting

screw (1h) Sehingga berkas sinar electric bulb dapat masuk ke lensa.

Page 64: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

47

11. Mengatur ketinggian kamera dengan memutar knob pada meja geser (4d),

sehingga bagian depan kamera memiliki ketinggian yang sama dengan

lensa.

12. Menghidupkan saklar power pada kamera TV (4c), monitor TV (2d) dan

RF converter (3a).

13. Memilih channel 1 pada monitor TV (2a) dan ch1 pada RF converter (3b).

Pada RF converter hanya terdapat 2 channel yaitu ch1 dan ch2, akan tetapi

ch1 lebih jelas gambarnya.

14. Mengecek operasi kamera: dengan cara menutup dan membuka bagian

depan kamera menggunakan tangan sambil memperhatikan layar monitor

TV. Pada waktu bagian depan kamera ditutup, layar monitor TV terlihat

lebih gelap dari pada saat bagaian depan kamera terbuka.

15. Mengecek operasi starter (1r): Ketika saklar start pada contoller (6c)

dihidupkan, logam berbentuk-V dan vane (1q) turun, sehingga torsion

pendulum tidak menyentuh logam berbentuk-V. Sedangkan ketika saklar

start pada contoller dimatikan, logam berbentuk-V dan vane naik,

sehingga torsion pendulum menyentuh logam berbentuk-V. Pergeseran

naik turun kira-kira 3 mm. Jika kondisi saklar baik langsung ke proses 17.

16. Jika saklar start pada controller dihidupkan torsion pendulum masih

menyentuh logam bentuk-V, maka yang perlu dilakukan adalah:

a. Mengatur ketinggian starter dengan memutar height knob (rough-

adjusment no. 1s) dan height knob (fine-adjusment no. 1v).

Page 65: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

48

b. Mengatur keseimbangan torsion pendulum dengan menggeser

balancer (1w).

III.4.3 Pemfokusan Skala Mikrometer

III.4.3.1 Pengaturan Lensa

Pemfokusan skala dilakukan dengan memutar lensa obyektif (1e).

Kefokusan skala mikrometer diperoleh ketika jarak antara lensa obyektif (1f)

dan skala pada mikrometer (1k) kira-kira 2 mm.

III.4.3.2 Pengaturan Kamera TV

Mengatur jarak antara kamera TV dengan lensa, sehingga diperoleh

skala mikrometer yang paling fokus pada layar monitor TV. Namun kamera

TV tidak boleh menempel dengan lensa karena dapat merusak kamera TV.

III.4.3.3 Pengaturan Electric bulb

Ketinggian dan arah sinar datang electric bulb yang mengenai

reflecting mirror sangat mempegaruhi kejelasan skala mikrometer yang tampil

pada monitor TV.

III.4.4 Pengambilan Data Penelitian

Langkah-langkah pengambilan data sebagai berikut:

1. Melonggarkan screw pada rotor.

2. Membuat sebuah garis vertikal pada layar monitor TV sebagai garis

petunjuk skala pada kedudukan awal atau sebagai titik acuan kedudukan.

3. Mengubah posisi bola besar ke posisi netral.

Page 66: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

49

4. Menghidupkan saklar start pada controller. Penghidupan saklar ini dapat

menyebabkan torsion pendulum berosilasi naik turun. Pengambilan data

dilakukan pada saat torsion pendulum keadaan stabil.

5. Mencatat posisi garis vertikal pada layar monitor TV tiap 5 sekon selama

100 sekon.

6. Mematikan saklar start.

7. Mengulangi langkah 4 sampai 6 untuk posisi bola besar berturut-turut:

sebelah kanan, netral, sebelah kiri, netral.

III.4.5 Teknik Analisa Data

Metode percepatan menggunakan data perpindahan posisi bola kecil yang

memiliki percepatan akibat gaya tarik menarik gravitasi dengan bola besar.

Perpindahan ini dinyatakan dalam skala micrometer. Jika perpindahan bola kecil

sebagai fungsi waktu digambarkan dalam bentuk grafik, maka diperoleh bentuk

kurva seperti grafik gerak osilasi. Untuk menghitung nilai G dengan metode

percepatan ini hanya menggunakan data sebelum hanging wire melakukan

pembalikan torsi.

Nilai percepatan diperoleh dari persamaan (2.52) karena tidak dapat diukur

secara langsung melainkan dengan mengukur perpindahan dan selang waktu,

sehingga nilai percepatan a adalah:

2

2

t

xa

........................................................................................(3.1)

Standard deviasi percepatan Sa dihitung dengan persamaan (3.2) berikut:

22

txa St

aS

x

aS ........................................................(3.2)

Page 67: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

50

dengan Sx adalah standard deviasi perpindahan, dan St adalah standard deviasi

waktu.

Massa bola besar diukur dengan cara ditimbang. Sedangkan pengukuran

jarak antara pusat bola besar ke pusat bola kecil dilakukan dengan cara

menjumlahkan jari-jari bola kecil, jarak antara tepi bola kecil ke kaca, tebal kaca

dan jarak antara pusat bola besar ke kaca. Sedangkan jarak antara pusat tongkat

dumbel ke pusat massa bola kecil diukur menggunakan penggaris besi. Jika semua

variabel yang diperlukan dalam persamaan (2.58) sudah diketahui, maka nilai G

dapat dihitung.

Taksiran kesalahan G dihitung dengan persamaan (3.2) berikut:

222

Mra SM

GS

r

GS

a

GG ..................................(3.3)

dengan Sa adalah standard deviasi percepatan, Sr adalah standard deviasi jarak

antara pusat massa bola kecil dan bola besar, dan SM adalah standard deviasi

massa bola besar.

Page 68: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang terdapat pada lampiran 2 diperoleh grafik

hubungan perpindahan sebelum terjadi pembalikan torsi dan waktu sebagai

berikut:

a. Perpindahan bola kecil saat posisi bola besar netral

Perpindahan bola kecil posisi netral

450 450 455 460 465 475490490 500

515530

545565

585580 585 590 600615

635655

400

450

500

550

600

650

700

0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (sekon)

Ked

ud

ukan

(m

ikro

mil

imete

r)

netral 1

netral 2

netral 3

Gambar 4.1 Grafik perpindahan saat posisi bola besar netral.

Dari grafik di atas diperoleh nilai perpindahan bola kecil saat posisi bola

besar netral 1 adalah 4,0 x 10-5 m, netral 2 adalah 9,5 x 10-5 m dan netral 3 adalah

7,5 x 10-5 m dalam selang waktu 30 sekon.

51

Page 69: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

52

Perpindahan bola kecil posisi kiri

200 205 205 195180

160135

100

0

50

100

150

200

250

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Waktu (sekon)

Ked

ud

uka

n

(mik

rom

ilim

eter

)

kiri

b. Perpindahan bola kecil saat posisi bola besar sebelah kanan

Perpindahan bola kecil posisi kanan

650655

660665

675

690

705

725

640

650

660

670

680

690

700

710

720

730

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Waktu (sekon)

Ked

ud

uka

n (

mik

rom

ilim

eter

)

kanan

Gambar 4.2 Grafik perpindahan saat posisi bola besar sebelah kanan.

Dari grafik di atas diperoleh nilai perpindahan bola kecil saat posisi bola

besar sebelah kanan adalah 7,5 x 10-5 m dalam selang waktu 35 sekon.

c. Perpindahan bola kecil saat posisi bola besar sebelah kiri

Gambar 4.3 Grafik perpindahan saat posisi bola besar sebelah kiri.

Page 70: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

53

Dari grafik di atas diperoleh nilai perpindahan bola kecil saat posisi bola

besar sebelah kiri adalah 1,00 x 10-4 m dalam selang waktu 35 sekon.

Dari persamaan (3.1) diperoleh nilai percepatan sebagai berikut:

a. Posisi bola besar keadaan netral pertama diperoleh nilai percepatan a sebesar

8,8 x 10-8 m/s2. Posisi bola besar keadaan netral kedua diperoleh nilai

percepatan a sebesar 2,11 x 10-7 m/s2. Posisi bola besar keadaan netral ketiga

diperoleh nilai percepatan a sebesar 1,66 x 10-7 m/s2.

b. Posisi bola besar di sebelah kanan pada kedudukan istirahat diperoleh nilai

percepatan a sebesar 1,22 x 10-7 m/s2.

c. Posisi bola besar disebelah kiri pada kedudukan istirahat diperoleh nilai

percepatan a sebesar 1,63 x 10-7 m/s2.

Dari beberapa nilai percepatan di atas diperoleh nilai rata-rata percepatan

aa adalah (1,425 0,04) x 10-7 m/s2. Jika diketahui massa bola besar

MM adalah (4 0,5) kg dan jarak antara pusat bola kecil ke pusat bola

besar rr adalah (9,465 0,05) x 10-2 m , maka diperoleh nilai konstanta

gravitasi GG sebesar (3,2 0,4) x 10-10 N.m2/kg2.

IV.2 Pembahasan

Peralatan universal gravitation produksi Ogawa seiki terdiri atas dua buah

bola besar dengan massa sama yaitu 4 kg. Kedua bola besar tersebut masing-

masing diletakkan dekat bola kecil. Dua bola kecil tersebut dihubungkan dengan

tongkat seperti dumbel dan pusat dumbel digantung dengan kawat (hanging wire)

untuk menghasilkan torka pemulih. Ketika bola besar didekatkan dengan bola

Page 71: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

54

kecil, maka bola kecil tertarik menuju bola besar. Hal ini karena adanya gaya

gravitasi yang bekerja pada bola tersebut.

Perpindahan bola kecil dapat diamati dengan skala yang tampil pada layar

TV. Skala ini merupakan skala mikrometer obyektif yang dipasang pada salah

satu bola kecil. Jika perpindahan bola kecil sebagai fungsi waktu digambarkan

dalam bentuk grafik, maka diperoleh bentuk kurva seperti grafik gerak osilasi

seperti ditunjukkan pada lampiran 2. Gerak bandul puntir merupakan gerak selaras

sederhana sepanjang torka pemulih berbanding lurus dengan sudut puntiran.

Gaya gravitasi ini sangat lemah, sehingga untuk mengetahui keberadaan

gaya tersebut diperlukan Hanging wire yang berdiameter kecil. Karena kawat

yang berdiameter kecil mempunyai gaya puntir/momen inersia yang sangat kecil

(Constant, 1967).

Hanging wire (tungsten wire) yang berasal dari produksi Ogawa seiki

berdiameter 0.03 mm dengan panjang 230 mm dan memiliki momen inersia

sebesar 3,51 x 10-16 kg/m2. Persediaan tungsten wire di Sub Laboratorium Fisika

UPT Laboratorium Pusat MIPA UNS sangat terbatas. Di samping itu, tungsten

wire ini mudah putus, sehingga dalam perawatannya tidak boleh terlipat.

Saat peneliti melakukan percobaan, tungsten wire tersebut putus, sehingga

peneliti mencoba menggunakan alternatif bahan lain sebagai hanging wire.

Peneliti mencoba menggunakan benang yang berdiameter 0,26 mm. Langkah

penggantian hanging wire seperti pada bab III. Akan tetapi, benang tersebut tidak

melakukan suatu gerakan pembalikan torsi saat setelah upper damper diputar. Hal

Page 72: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

55

ini dikarenakan benang memiliki serat yang memuntir, terlihat dari skala yang

tampil dalam layar monitor TV tidak mengalami pergeseran.

Kemudian peneliti mencoba menggunakan rambut ekor kuda sebagai

hanging wire karena rambut ekor kuda sangat kuat. Rambut ini memiliki diameter

1,3 mm. Namun setelah dicoba, ternyata rambut ekor kuda agak elastis. Pada

waktu mengambilan data, torsion pendulum selalu turun terus sampai akhirnya

putus. Sehingga peneliti kesulitan untuk mengambil data.

Setelah itu, peneliti mencoba menggunakan kawat nikel yang berdiameter

0,05 mm. Tetapi ketika bola besar didekatkan, bola kecil juga tidak mengalami

pergeseran. Dari percobaan tersebut, peneliti belum menemukan alternatif bahan

lain yang seoptimal tungsten wire.

Metode percepatan menggunakan data perpindahan posisi bola kecil

sebelum terjadi pembalikan torsi. Perpindahan tersebut merupakan gerak lurus

berubah beraturan karena perpindahan bola kecil dipercepat oleh gaya gravitasi.

Semakin dekat jarak antara pusat massa bola kecil dan bola besar, maka gaya

gravitasi semakin besar. Dengan menghitung percepatan perpindahan bola kecil,

maka konstanta gravitasi universal dapat dihitumg.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan variasi posisi bola besar yaitu:

netral, sebelah kanan kedudukan istirahat, netral, sebelah kiri kedudukan istirahat,

netral. Posisi netral digunakan sebagai faktor koreksi atau sebagai faktor kalibrasi,

karena pengaruh gaya gravitasi pada posisi netral netral kecil sekali. Pada posisi

netral diperoleh gaya sebesar (0,1067 x m x 10-6) kg.m/s2. Sedangkan posisi bola

besar di sebelah kanan dan kiri memiliki nilai gaya yang besarnya sama, namun

Page 73: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

56

arahnya berlawanan. Besarnya gaya gerak setelah dikoreksi F yang dilakukan oleh

sistem saat posisi bola besar di sebelah kanan adalah (2,77 x m x 10-7) N dan saat

posisi bola besar di sebelah kiri adalah (8 x m x 10-9) N. Besar rata-rata gaya

perpindahan pada bola kecil adalah (1,425 x m x 10-7) N.

Pada metode percepatan ini, besarnya gaya gravitasi merupakan jumlah

gaya perpindahan dengan gaya yang bekerja pada hanging wire. Dari hasil

penelitian ini diperoleh nilai gaya yang bekerja pada hanging wire yaitu 7,2 x 10-

22 N. Nilai ini sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai gaya perpindahan yaitu

6,41 x 10-9 N, sehingga nilai gaya tersebut dapat diabaikan.

Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai nilai konstanta gravitasi GG

sebesar (3,2 0,4) x 10-10 N.m2/kg2. Sedangkan nilai G yang digunakan sekarang

adalah (6,6720 ± 0,0006) x 10-11 N.m2/kg2 (Halliday dan Resnick, 1999). Sesuai

dengan persamaan (2.51), maka besarnya gaya gravitasi gF yang ada pada sistem

tersebut adalah 6,41 x 10-9 N. Jika nilai G hasil penelitian ini dibandingkan

dengan nilai tersebut, maka nilainya lebih besar. Hal ini dikarenakan ada beberapa

faktor yang menyebabkan hasil penelitian ini kurang memuaskan, yaitu:

1. Ujung pengait pada tungsten wire yang sebenarnya adalah terbuat dari gelas

yang permukaannya halus dan berbentuk seperti balon. Tungsten tersebut

dipress dalam gelas tersebut. Ketika eksperimen sedang berlangsung ujungnya

putus, maka peneliti mengganti dengan lem plastic steel sebagai ujung pengait

seperti pada langkah III.4.2. Dari pembuatan pengait ini diperoleh pengait

yang permukaannya kurang halus dan bentuknya tidak teratur. Hal ini dapat

Page 74: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

57

mempengaruhi gerakan osilasi dari hanging wire. Sehingga hasil kurva plot

kedudukan x dengan waktu t kurang bagus.

2. Pada waktu alat universal gravitation dikirimkan dari pabrik, ujung pengait

dilem dengan tempat pengait hanging wire bagian atas. Sehingga kedudukan

pegait selau tetap dan tidak berubah. Namun saat pengambilan data, peneliti

menggunakan pengait yang tidak dilem, karena belum menemukan lem yang

baik dan yang mudah dibersihkan dari tempat pengait hanging wire bagian

atas. Sehingga ujung pengait berubah terhadap kedudukannya dan bebas

bergerak. Hal ini dapat mempengaruhi kedudukan awal garis vertikal pada

layar TV.

3. Getaran selama pengukuran. Saat pengambilan data, getaran di sekitar alat

dapat menyebabkan perpindahan bola kecil menjadi lebih cepat, sehingga

megakibatkan nilai percepatan juga semakin besar. Hal ini juga menyebabkan

nilai G menjadi besar.

4. Kesalahan pembacaan skala. Skala terkecil dalam mikrometer obyektif adalah

10 µm. Namun saat waktu 5 detik, garis petunjuk skala sebagai titik acuan

kedudukan berada di antara dua garis skala, sehingga peneliti mengambil

setengah dari skala terkecil, yaitu 5 µm. Sehingga ketelitian skala mikrometer

pada alat ini juga kecil

5. Kesalahan pembacaan waktu pada stop watch. Pengambilan data dilakukan

oleh 2 orang pengamat. Pengamat pertama mengamati dan mencatat data

perpindahan, sedangkan pengamat kedua membacakan waktu tiap 5 detik.

Sehingga dalam pengambilan data tidak tepat 5 detik. Nilai pembagi

Page 75: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

58

merupakan penyumbang ralat besar. Pada hal dalam menentukan nilai G,

waktu tersebut merupakan nilai pembagi. Sehingga data waktu dalam

penelitian ini merupakan penyumbang ralat terbesar.

Page 76: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

BAB V

PENUTUP

V.1 Simpulan

Dari penelitian ini dapat diambil beberapa simpulan, yaitu:

1. Keberadaan gaya gravitasi dapat diketahui menggunakan tungsten wire yang

memiliki momen inersia kecil.

2. Nilai konstanta gravitasi dan taksiran kesalahannya adalah GG sebesar

(3,2 0,4) x 10-10 N.m2/kg2.

V.2 Saran

1. Sebaiknya dilakukan pembuatan ujung pengait tungsten wire yang

permukaannya halus.

2. Dalam pemasangan ujung pengait, sebaiknya dilem dengan tempat pengait

hanging wire bagian atas dan bawah menggunakan lem yang mudah

dibersihkan.

3. Pada saat pengambilan data, sebaiknya alat universal gravitation tersebut

diletakkan pada meja anti getar.

4. Sebaiknya dilakukan penelitian untuk memperoleh hanging wire yang bisa

digunakan untuk mengamati gaya gravitasi.

59

Page 77: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

DAFTAR PUSTAKA

Alonso, M dan Finn, E. J.,; Alih bahasa: Prasetyo, L. dan Hadi, K., 1994: Dasar-Dasar Fisika Universitas, Jilid 1, Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Anonim1, 2007: Gerak Lurus, http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_lurus. (10 April 2007).

Anonim2, 2007: Gerak Lurus Berubah Beraturan,http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/0258%20Fis-1-1b.htm. (10 April 2007).

Anonim3, 2007: Gerak Benda Tegar, http://dwiseno.fisika.ui.edu/kuliah/benda-tegar.pdf (10 April 2007).

Anonim4, 2001: Table 1. Series numbers and averaged measured results, http://zeus.wdcb.ru/wdcb/sep/GravConst/table1_en.html. (22 Maret 2007)

Anonim5, 1998: Instruction Manual and Guide for the PASCO scientic Model AP-8215 Gravitational Torsion Balance, http://www.hep.fsu.edu/~wahl/phy3802/expinfo/cavendish/pasco-06802.pdf. (28 Maret 2007)

Anonim6, 2007: Mechanic Experiment: Constant of Universal Gravitation, http://www.uow.edu.au/eng/phys/200labs/phys235/cav.pdf (28 Maret 2007)

Beiser, Arthur, 1964: The Foundation Of Physics, Addison-Wesley publising company. INC.

Bueche, Frederick J.; Alih bahasa: Darmawan, B., 1999: Teori dan Soal-soal Fisika, Edisi kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Constant, F. Woodbridge, 1967: Fundamental Principles of Physics. Addison-Wesley Publishing Company Inc, New York

Fishbane, P. M., Gasiorowicz, S. dan Thornton, S. T. 1996: PHYSICS For Scientists and Engineers. Edisi kedua, Jilid 1. Prentice Hall Upper Saddle River, New Jersey.

Giancoli, Douglas C.; Alih bahasa: Imawan, C., Hasan, Y., Danupoyono, S., Irianto, I. D., Santoso, B. dan Raja, S. L., 1997: FISIKA. Jilid 1, Edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

60

Page 78: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

61

Halliday, D. dan Resnick, R.; Alih bahasa: Silaban, P. dan Sucipto, E., 1999: FISIKA, Jilid 1, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tipler, Paul A; Alih bahasa: Prasetio, L. dan Adi R. W., 1998: FISIKA Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Young, H. D. dan Freedman, R. A.; Alih bahasa: Juliastuti, Endang, 2002: Fisika Universitas. Jilid 1, Edisi kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Page 79: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

62

LAMPIRAN

Page 80: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

LAMPIRAN 1

1. Perhitungan jarak pusat massa bola kecil ke pusat massa bola besar

Diameter bola kecil adalah 1,93 cm, sehingga besarnya nilai jari-jari bola

kecil adalah 0,965 cm.

Jarak bola kecil ke kaca adalah 3 mm = 0,3 cm.

Tebal kaca adalah 2 mm = 0,2 cm.

Jarak pusat bola besar kaca ke kaca adalah 8 cm.

Sehingga jarak pusat massa bola kecil ke pusat massa bola besar r,

82,03,0965,0 r

= 9,465 cm

Dan r2 = 8,9586 x 10-3 m2.

2. Sedangkan jarak pusat dumbel ke pusat bola kecil R adalah 26,2 cm.

3. Diameter hanging wire yang digunakan untuk penelitian sebagai berikut:

Benang jahit adalah 0,26 mm.

Rambut ekor kuda adalah 1,3 mm.

Kawat nikel adalah 0,05 mm.

Kawat tungsten adalah 0,03 mm.

Pengukuran diameter benang, rambut ekor kuda, kawat nikel dan kawat tungsten

menggunakan mikroskop.

1

Page 81: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

2

4. Perhitungan momen inersia hanging wire

Tungsten wire

Tungsten memiliki massa jenis ρ sebesar 19,26 g/cm3, panjang tungsten

wire l sebesar 23 cm dan jari-jari r sebesar 1,5 x 10-3 cm. Sehingga momen

inersia tungsten wire adalah:

2

2

1mrI , dengan Vm . dan volume V tungsten adalah:

lrV .2

V = 3.14 x (1.5 x 10-3)2 cm2 x 23 cm

= 1.62 x 10-4 cm3

Sehingga m = 19.26 g/cm3 x 1.62 x 10-4 cm3

= 3.120 x 10-3 g

Dan I = 2

1x 3,120 x 10-3 g x (1,5 x 10-3)2 cm2

= 3.510 x 10-9 g.cm2

= 3.510 x 10-16 kg.m2

Kawat nikel

Kawat nikel memiliki massa jenis ρ sebesar 8,91 g/cm3, panjang tungsten wire

l sebesar 23 cm dan jari-jari r sebesar 2,5 x 10-3 cm. Sehingga momen inersia

tungsten wire adalah:

2

2

1mrI , dengan Vm . dan volume V tungsten adalah:

lrV .2

V = 3.14 x (2.5 x 10-3)2 cm2 x 23 cm

= 4.51 x 10-4 cm3

Sehingga m = 8.91 g/cm3 x 4.51 x 10-4 cm3

= 4.02 x 10-3 g

Page 82: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

3

Dan I = 2

1x 4.02 x 10-3 g x (2.5 x 10-3)2 cm2

= 1.257x 10-9 g.cm2

= 1.257 x 10-15 kg.m2

5. Perhitungan gaya pada tungsten wire

Besarnya momen gaya pada kawat xRFh

Sehingga gaya yang dimiliki kawat adalah

RFh

R

I

Dengan R

a , maka

2

..

R

aIFh

Sehingga besar gaya pada hanging wire adalah:

2

..

R

aIFh

21

716

1062.2

10425.11051.3

x

xxxFh

2

23

1086.6

1000.5

x

xFh

22102.7 xFh N

Page 83: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

4

LAMPIRAN 2

1. Data kedudukan hasil penelitian ditunjukkan pada tabel 6.1 berikut:

Tabel 6.1 Data hasil penelitian

t Xnetral 1 Xnetral 2 Xnetral 3 Xkanan Xkiri

(sekon) (μm) (μm) (μm) (μm) (μm)0 450 490 580 650 2005 450 500 585 655 20510 455 515 590 660 20515 460 530 600 665 19520 465 545 615 675 18025 475 565 635 690 16030 490 585 655 705 13535 480 560 645 725 10040 475 540 635 710 13045 465 520 620 690 15050 460 510 615 670 20055 460 490 640 665 25060 460 495 665 675 19565 465 500 675 685 18070 470 525 645 700 26075 470 550 645 700 27580 465 555 650 690 25085 460 560 660 680 24090 465 540 655 675 24095 470 530 640 670 210100 475 515 645 680 205

Page 84: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

5

Kedudukan bola besar pada posisi netral

400

425

450

475

500

525

550

575

600

625

650

675

700

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Waktu (sekon)

Ked

ud

uka

n (

mik

rom

eter

)

netral 1

netral 2

netral 3

Kedudukan bola besar

0

50100

150200

250

300350

400

450500

550600

650

700750

800

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Waktu (sekon)

Ked

ud

uka

n (

mik

rom

eter

)

kanan

kiri

2. Grafik hubungan antara kedudukan dengan waktu

Grafik data kedudukan Vs waktu hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Page 85: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

6

3. Data kedudukan sebelum terjadi pembalikan torsi

Untuk menentukan nilai percepatan dalam perhitungan nilai G digunakan

data kedudukan sebelum kawat tungsten melakukan pembalikan torsi.

4. Perhitungan nilai percepatan

Nilai percepatan dihitung dengan persamaan (3.1), yaitu:

2

2

t

xa

Sedangkan ralat percepatan Sa dihitung dengan persamaan (3.2), yaitu:

22

txa St

aS

x

aS

2

3

2

2

42

txa S

t

xS

tS

Dari data kedudukan di atas, maka nilai percepatan dan ralatnya dapat

dihitung sebagai berikut:

a) Posisi netral 1

2

6

30

104504902

xa

900

10402 6

x

a

8108.8 xa m/s2

t Xnetral 1 Xnetral 2 Xnetral 3 Xkanan Xkiri

(sekon) (μm) (μm) (μm) (μm) (μm)0 450 490 580 650 2005 450 500 585 655 20510 455 515 590 660 20515 460 530 600 665 19520 465 545 615 675 18025 475 565 635 690 16030 490 585 655 705 13535 725 100

Page 86: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

7

2

13

526

21 10530

1044105.2

30

2

x

xxxSanet

29291 1096.21055.5 xxSanet

91 1029.6 xSanet m/s2

Sehingga diperoleh nilai percepatan aa = 81063.08.8 x m/s2.

b) Posisi netral 2

2

6

30

104905852

xa

900

10952 6

x

a

71011.2 xa m/s2

2

13

526

22 10530

105.94105.2

30

2

x

xxxSanet

29292 1004.71055.5 xxSanet

92 1096.8 xSanet m/s2

Sehingga diperoleh nilai percepatan aa = 81090.011.2 x m/s2.

c) Posisi netral 3

2

6

30

105806552

xa

900

10752 6

x

a

71066.1 xa m/s2

2

13

526

23 10530

105.74105.2

30

2

x

xxxSanet

29293 1056.51055.5 xxSnet

93 1086.7 xSanet m/s2

Sehingga diperoleh nilai percepatan aa = 81079.066.1 x m/s2.

Page 87: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

8

d) Posisi kanan

2

6

35

106507252

xa

1225

10752 6

x

a

71022.1 xa m/s2

2

13

526

2105

35

105.74105.2

35

2

x

xxxSakanan

2929 1050.31008.4 xxSakanan

91038.5 xSakanan m/s2

Sehingga diperoleh nilai percepatan aa = 81041.022.1 x m/s2.

e) Posisi kiri

2

6

35

102001002

xa

1225

101002 6

x

a

71063.1 xa m/s2

2

13

426

2105

35

1014105.2

35

2

x

xxxSakiri

2929 1066.41008.4 xxSakiri

91019.6 xSakiri m/s2

Sehingga diperoleh nilai percepatan aa = 81062.063.1 x m/s2.

Percepatan posisi netral

anet = 3

321 netnetnet aaa

= 3

1066.11011.2108.8 778 xxx

= 1.55 x 10-9

Page 88: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

9

2

33

2

22

2

11

anetnet

netanet

net

netanet

net

netanetral S

a

aS

a

aS

a

aS

2

3

2

2

2

1 3

1

3

1

3

1

anetanetanetanetral SSSS

23

22

213

1anetanetanetanetral SSSS

292929 1055.51055.51055.53

1 xxxSanetral

91049.4 xSanetral m/s2

Percepatan arah kanan

)( netralkananR aaa

)1055.11022.1( 77 xxaR

)1077.2( 7 xaR m/s2

22

anetralnetral

Rakanan

kanan

RaR S

a

aS

a

aS

22anetralakananaR SSS

2929 1049.41038.5 xxSaR

91001.7 xSaR m/s2

Posisi bola besar sebelah kiri

)( netralkiriL aaa

)1055.11063.1( 77 xxaL

)108( 9 xaL m/s2

22

anetralnetral

Rakiri

kiri

RaL S

a

aS

a

aS

22anetralakiriaL SSS

2929 1049.41019.6 xxSaL

Page 89: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

10

91065.7 xSaL m/s2

Percepatan rata-rata

2LR aa

a

2

1081077.2 97 xxa

)10425.1( 7 xa m/s2

22

aLL

aRR

a Sa

aS

a

aS

22

2

1

2

1

aLaRa SSS

22

2

1aLaRa SSS

2929 1065.71001.72

1 xxSa

91019.5 xSa m/s2

5. Perhitungan besar gaya perpindahan pada bola kecil

Gaya perpindahan bola kecil saat posisi bola besar netral adalah:

amF .0

xmxF 70 1055.1 (N)

Gaya perpindahan bola kecil saat posisi bola besar didekatkan adalah:

amF .

a. Posisi bola besar sebelah kanan

maF RR

mxxFR )1055.11022.1( 77 (N)

mxFR )1077.2( 7 (N)

b. Posisi bola besar sebelah kiri

maF LL

Page 90: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

11

mxFL )108( 9 (N)

Sehingga 2

LR FFF

mxx

F

2

1081077.2 97

(N)

mxF )10425.1( 7 (N)

6. Perhitungan besar gaya gravitasi

Gaya gravitasi pada sistem gF adalah jumlah gaya perpindahan bola kecil maF

dengan gaya pada hanging wire hF , dapat dituliskan dengan rumus berikut:

hmag FFF

Besarnya gaya perpindahan 2210.72 hF N (lampiran 1)

Sehingga besarnya gaya gravitasi:

2227 102.7)105.410425.1( xxxxFg

229 102.71041.6 xxFg

91041.6 xFg (N)

7. Perhitungan nilai G

Besarnya nilai konstanta gravitasi dapat dihitung dari persamaan (2.51), yaitu:

2r

MmGFg , sehingga:

Mm

rFG g

2

2

22

2

39

105.44

109586.81041.6

kg

xms

mkgx

xx

xxxG

2

211

18.0

1074.5

kg

Nmx

-10x10189.32

2

kg

Nm

Page 91: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

12

Atau nilai G dapat dihitung dengan persamaan (2.58), yaitu:

M

arG

2

Nilai taksiran kesalahan/ralat G dihitung dengan persamaan (3.3), yaitu:

222

Mra SM

GS

r

GS

a

GG

2

2

2222 2

Mra S

M

arS

M

arS

M

rG

Page 92: i SKRIPSI PENENTUAN KONSTANTA GRAVITASI DAN RALAT ...

13

2

2

372

4272

93

5.04

109586.810425.1105

4

10465.910425.121019.5

4

109586.8

xxxx

xxxxx

xG

211249293 5.01098.71051074.61019.51023.2 xxxxxxxxG

211212211 1099.31037.31016.1 xxxG

211074.1 xG

111017.4 xG

Hasil akhir GG sebesar (3,2 0,4) x 10-10 N.m2/kg2.

Kesalahan relatif = %100xG

G

KR = %1002.3

4.0x

= 12.5 %

Ketelitian = 100 % - 12.5 %

= 87.5 %