I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di...

43
HAND OUT MODUL KD 1

Transcript of I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di...

Page 1: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

HAND OUT

Disusun oleh:SARI VIRGAWATI

MODUL KD 1

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA2008

Page 2: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

I. IKLIM DAN CUACA

PENGERTIAN UMUM Iklim pencirian dari keadaan atmosfer di atas dan dekat permukaan bumi pada suatu

periode waktu tertentu (periode lama); gambaran cuaca khas suatu tempat, didasarkan pada statistik rata-rata dari jangka waktu yang lama (30-100 th).

Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim ; dari kata Yunani Klima kemiringan khayal bumi atau inklinasi.

Cuaca penjelasan kondisi fisik atmosfer pada saat tertentu (periode pendek). Meteorologi : ilmu yang mempelajari tentang cuaca; Meteoros tinggi atau ‘benda’ di

atmosfer; ilmu yang mempelajari kejadian di atmosfer. Klimatologi & Meteorologi merupakan bidang Ilmu Atmosfer. Iklim suatu negara tergantung dari tempat (garis lintang), jarak dari laut, & topografi.

Unsur iklim sama dengan unsur cuaca a.l.: suhu, kelembaban dan tekanan udara.

MANFAAT Pengetahuan tentang cuaca & iklim (mis. prakiraan cuaca dan pemodelan iklim) dimanfaatkan untuk pemecahan masalah yang cukup luas, a.l.:

desain terbaik utk rumah, gedung; saat tanam terbaik untuk tanaman; pendugaan hasil tanaman; pakaian terbaik untuk perlindungan & kenyamanan; penjadwalan penerbangan, pelayaran, peluncuran roket ke angkasa; penangkapan ikan; tenaga angin untuk menggerakkan kincir, pembangkit tenaga listrik; olah raga di air / di tempat terbuka; pencegahan penyebaran penyakit; pencegahan bencana alam (banjir, kebakaran hutan, kekeringan); dll.

SEJARAH Klimatologi merupakan ilmu tua :

sejak awal keberadaannya, manusia sudah berusaha mempelajari lingkungannya. Nama dewa digunakan untuk nama unsur iklim : Dewa Boreas (Yunani) untuk pengatur angin; Dewa Ra (Mesir kuno) & Batara Surya (Jawa) untuk pengatur matahari; Dewa Yupiter (Romawi) & Batara Narada (Jawa) untuk pengatur hujan, dll.

Klimatologi merupakan ilmu muda : mulai dipelajari secara intensif setelah penemuan kapal terbang, radio dan radar.

Ahli dari Yunani kuno : Parmenides (abad V SM) pembagian dunia menjadi 5 zone /mintakat iklim. Hippocrates (400 th SM) klimatologi kesehatan. Aristoteles (350 th SM) Meteorologica.

Penemuan dua alat : Termometer (Galileo, 1593) dan Barometer airraksa (Toricelli, 1643), merupakan titik balik dalam pengetahuan tentang proses perubahan-perubahan di atmosfer.

(1686) Edmund Halley menerbitkan peta iklim yang pertama.

Hand out Klimatologi 1

Page 3: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

(1800) pengamatan cuaca serentak di 12 tempat di Eropa dan 5 tempat di AS. (1830) perkembangan telegraf merubah cara pendataan meteorologi.

(1857) Buys-Ballot : hukum agihan angin bila kita berdiri membelakangi arah angin yang datang dari belahan bumi utara, tekanan udara rendah akan berada di kiri kita.

(1866) di Indonesia diadakan pengukuran hujan yang pertama, dan (1879) didirikan Stasiun Meteorologi di Jakarta.

(1878) PBB mendirikan International Meteorological Organization, & (1951) menjadi World Meteorological Organization.

Di AS : Weather Bureau; di Indonesia : Pusat Meteorolgi & Geofisika (d/h. Lembaga) di Jakarta.

Pada bidang Pertanian (1735) Rene-Reamur : konstanta panas (1919) Gardner & Allard : fotoperiodisitas tanggapan tumbuhan terhadap panjang

hari / pencahayaan (1935) Lysenko : teori perkembangan fase (1949) Went : Fititron rangkaian ruang yang dapat diatur cahaya dan suhunya

untuk pengendalian pertumbuhan tanaman. (1966) Univ. Wisconsin : Biotron untuk tanaman & binatang.

II. ATMOSFER

SIFAT ATMOSFER Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian

lk. 560 km dari permukaan bumi Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak

sebagai angin) Mudah bergerak, dapat ditekan dan mengembang Mempunyai berat (56 x 1014 ton) & dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada

sampai ketinggian 30km, & separuhnya berada di bawah 6000m. Makin tinggi tempatnya, BJ-nya turun secara cepat

Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas yang cukup banyak akibat pergesekan (mis. meteor yang hancur sebelum mencapai permukaan bumi);

Sangat penting untuk kehidupan & sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi thd tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,30C & pada malam hari -148,90C;

Efek rumah kaca: energi panas/bahang menembus atmosfer, tetapi bila ia dipantulkan dari tanah, ia tak dapat lolos, apalagi bila langit berawan. Peningkatan panas di atmosfer terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca, yaitu gas yang menyerap sinar infa-merah seperti: SO2, NO2, CH4, CO2, O3, CFC.

ASAL ATMOSFER BUMI Udara adalah “buatan” diri kita sendiri serta makhluk hidup (MH) lainnya. Setiap hari

sejumlah besar udara diserap MH & diproses dgn berbagai cara & sejumlah gas dilepaskan ke udara oleh MH.

Hand out Klimatologi2

Page 4: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Evolusi atmosfer terkait dgn evolusi kehidupan. Karakteristik & komposisi udara kita bergantung pada pola kehidupan yang terbentuk di bumi.

Bumi berkogulasi dari bahan gas & debu yang mengelilingi matahari 4 milyar th.yl; kehidupan muncul ½ milyar th kmd. O2 muncul lama setelah adanya organisme bersel satu.

Melalui waktu yang panjang, berkembang proses fotosintesis yang menggunakan CO2 yang berlimpah dari sinar matahari untuk membuat karbohidrat dengan hasil sampingan O2. O2 terakumulasi di udara, kmd berkembang jenis makhluk yang membutuhkan oksigen (hewan). Proses ini mengubah komposisi distribusi komponen atmosfer.

N2 bereaksi cukup lamban, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan, shg keseimbangan N2 di udara, di laut & di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup.

CO2 bersiklus dalam biosfer dengan cepat, dalam prosesnya sebagian disimpan sbg batukapur & marmer, gas, minyak, batubara, BO tanah.

Pada akhirnya interaksi tanah, air, udara & MH secara tetap menggunakan & memperbarui atmosfer. Diperkirakan keadaan “stabil” atmosfer seperti sekarang ini kira2 terjadi 500 juta th.yl.

Oksigen penting untuk mengubah makanan menjadi energi & nitrogen terutama diperlukan bagi tanaman, namun walaupun meliputi 99% volume udara ternyata pasif thd proses cuaca.

Helium & Hidrogen sangat jarang, kecuali pada elevasi sangat tinggi, karena merupakan gas yang sangat ringan.

H2O (uap, cair, padat), CO2 (ERK) & O3 (menyerap UV) penting didalam pertukaran panas antara atmosfer, bumi, dan matahari.

KOMPOSISI UDARA KERING DI ATMOSFER (0-25 KM)

Macam gas Simbol Volume (%) Berat molekul

GAS PERMANEN

Nitrogen N2 78.11 28.02

Oksigen O2 20.95 32.00

Argon Ar 0.93 39.88

Neon Ne 0.0018 20.18

Helium He 0.00052 4.00

Kripton Kr 0.00014 83.80

Xenon Xe 0.000087 131.30

Hidrogen H2 0.000050 2.02

GAS VARIABEL

Uap air H2O 0 - 0.7 18

Karbon dioksida CO2 0.01 - 0.1 44

Ozon O3 0 - 0.00001 48

Hand out Klimatologi 3

Page 5: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Methan CH4 0.0002 16.04

Sulfur dioksida SO2 0 - 0.0001 64

Nitrogen dioksida NO2 0 - 0.000002 46

VARIASI DENGAN LINTANG Kandungan ozon rendah di katulistiwa & tinggi pada lintang 50o ke arah kutub (di LS lebih

kecil drpd di LU). Kandungan uap air paling besar terjadi pada musim panas di daerah lintang kecil.

VARIASI ATAS DASAR KETINGGIAN

Atmosfer atas Gas ringan H & He

80-100 km BJ rendah; terkena UV; terjadi pemecahan molekul oksigen: O2 O + O

30-60 km

proses tabrakan atom O & molekul Oksigen : O2 + O O3 (Ozon) pembentukan molekul O2:O3 + O O2 + O2

15-35 km kerapatan ozon tertinggi

10 km keatastidak terdapat uap air (jumlah uap air akan kecil bila T udara rendah ; makin tinggi tempat, T udara makin rendah, jml uap air makin rendah).

10 km kebawah Uap air menempati 4 % volume atmosfer dekat permukaan; dari penguapan muka air / transpirasi.

VARIASI DENGAN WAKTU CO2 masuk dalam atmosfer terutama karena kegiatan MH di darat & di laut.

Keseimbangan dinamis diatur oleh foto-sintesis yang menggunakan 3% jumlah CO2 per tahun.

Hampir separuh CO2 dari atmosfer diserap laut. Molekul CO2 diperkirakan akan kembali setiap 6 tahun, sementara molekul N2 menghabiskan waktu 10 juta th untuk kembali digunakan dalam proses biologis, sedangkan molekul O2 diperkirakan akan kembali setelah 4 juta th.

Terjadi peningkatan kandungan CO2 dalam atmosfer. Apa sebab dan akibatnya?

Hand out Klimatologi4

Page 6: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Hand out Klimatologi 5

SO2

PROSESALAM

Kegiatan Gunung Api

KEGIATAN MANUSIABB-Minyak /

Batubara

HUJAN ASAM(lokal & regional)

Dampak (-) kesehatan manusia, kerugian pertanian,

kerusakan bangunan

INDUSTRIelektronik, karet,

mesin pendingin, dll.

CFC*

* Chlorofluorocarbon

LUBANG OZON

di stratosfer:UV >>>

Kanker kulit, katarak, kekebalan menurun

Page 7: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

PEMANASAN GLOBAL (Sumber : Sunarto. 1991. Pengantar Biogeografi. Materi Kursus AMDAL)

Hand out Klimatologi6

Pembakaran bahan bakar fosil

Industrialisasi Pembakaran biomassa

Deforestasi

Kenaikan kadar CO2

Pemanasan global

Kenaikan muka laut

Perubahan iklim

Perubahan garis pantai

ke arah darat

Penggenangan lahan bawahan

pesisir

Perubahan bentuk lahan

Abrasi meningkat

Lengas tanah

menurun

Evapo-transpirasi meningkat

Curah hujan

meningkat

Badai meningkat

Penciutan lahan

Kerusakan dan

kehilangan tambak

Kerusakan dan

kehilangan sawah

Permukiman rusak

Erosi BanjirKebutuhan

air meningkat

Penurunan produksi

pertanian - perikanan

Perpin-dahan

penduduk

Kerusakan lahan

Pening-katan sistem irigasi

Page 8: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

III. DAUR HIDROLOGI

Persediaan air di bumi tidak akan bertambah atau berkurang, tetap berjumlah 1.360 juta km3 dalam bentuk uap, cair maupun padat.

Air terus menerus menanggapi tenaga alam (perputaran bumi, panas matahari, gravitasi), ketidakteraturan permukaan, sifat kimia & tekstur materi bumi, shg selalu berubah & berpindah.

Sebaran air di dunia:

Tempat Volume (km3) % total air

Samodera 1.320.000.000 97.2

Air permukaan (sungai, danau, laut pedalaman)

230.250 0,017

Air bawah permukaan (lengas tanah, air tanah)

8.407.000 0,625

Tudung es & gletser 29.175.000 2.15

Atmosfer 13.000 0.001

Jumlah 1.357.825.250 100

Konsep daur hidrologi berkembang sejak abad 17: air yang meninggalkan permukaan bumi akan kembali dalam jumlah yang sama.

Siklus air di atmosfer rata-rata 12 hari.

Sebuah molekul air mungkin harus menunggu 2.000 tahun untuk memasuki daur.

Sekitar 396.000 km3 air naik ke atmosfer tiap tahun, 84% berasal dari samudera, 16% dari darat (danau, sungai, tanah, tanaman) EVAPOTRANSPIRASI

75% air yang naik langsung jatuh ke samudera;

10% jatuh ke tanah, mengalir kembali ke samudera & 15% meresap ke dalam tanah dimanfaatkan tanaman dll.

Penguapan terbesar di katulistiwa;

Laju penguapan tertinggi di L. Merah & T. Persia

(15o-30oLU) ; terendah di gurun;

Pada kondisi angin & SM sama, laju penguapan hutan hujan ≈ di samudera.

Daur hidrologi meratakan perbedaan lokal menjadi keseimbangan bumi dalam jangka panjang; dikendalikan oleh M: membuat cuaca, menentukan iklim, meng-arahkan arus samudera, memahat permukaan bumi, memungkinkan kehidupan di bumi.

Pemindahan panas (bahang) ke seputar bumi melalui uap air yang menempuh ribuan km masuk dalam sistem arus angin, atau melalui arus air “sungai” di samudera (arus panas & dingin).

IV. PENGENDALI IKLIM

MATAHARI

Hand out Klimatologi 7

Page 9: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

MATAHARI (M) adalah sumber panas utama untuk bumi; merupakan pengendali iklim di bumi.

M merupakan bola gas dengan T permukaan 6000oK. Energi radiasi yang datang dari M sampai ke permukaan bumi disebut INSOLASI

Insolation (incoming solar radiation). RADIASI: proses pemindahan energi dgn glb. elektro-magnetik. Kecepatan: 3.105 km/dtk

(8 mnt mencapai bumi) Energi Matahari (EM) yang diterima di atmosfer atas pada jarak rata2 M-Bumi (149,6.106

km) = 2cal/cm2/mnt. Tetapan Matahari (Johnson) Jarak M-Bumi dlm 1 th bervariasi sampai 5 juta km; krn orbit revolusi bumi berbentuk

elips.

Pada saat perihelion bumi menerima energi 7% lebih banyak dp saat aphelion. Fluktuasi tahunan insolasi 3.5%.

EM dalam bentuk glb. pendek akan menembus atmosfer; sebag. diserap bumi & dirubah mjd glb. panjang atau panas; bumi menjadi benda yg mengeluarkan panas: RADIASI BUMI

Panas bumi terdistribusi ke atmosfer secara radiasi, konduksi, konveksi & turbulensi, serta sbg panas laten penguapan air.

Atmosfer menyerap sebag. kecil radiasi glb. pendek dari M, ttp menangkap sebag. besar radiasi glb. panjang dari Bumi EFEK RUMAH KACA

Hand out Klimatologi8

1-4 Januari:147.106 km (perihelion)

1-5 Juli:152.106 km (aphelion)

1 April: 149. 106 km

1 Oktober: 149. 106 km

Page 10: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Insolasi yang dipantulkan kembali (glb.pendek) disebut ALBEDO BUMI & tidak berguna untuk pemanasan atmosfer.

Albedo bervariasi terhadap permukaan yang berbeda; awan mempunyai albedo 10x lebih besar drpd tanah.

Jml Insolasi yang diterima pada suatu waktu pada suatu tempat di permukaan bumi ditentukan oleh: Tetapan M, kejernihan atmosfer, sudut datang SM, lama penyinaran.

Musim di belahan bumi utara: # WINTER (MUSIM DINGIN/SALJU)# SPRING (MUSIM SEMI)# SUMMER(MUSIM PANAS)# AUTUMN/FALL (MUSIM GUGUR)

Hand out Klimatologi 9

bumi

atmosfer

SM

A

B

Luas permukaan A > B

insolasi di A < B

100 %

27 %

2 %

KESEIMBANGAN PANAS BUMI

ATMOSFER

14 % 17 %

RADIASI MATAHARI

28 %

RADIASI BUMI6 %

6 %

34 %PERMUKAAN BUMI 17 %

Page 11: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

BENTUK MUKA BUMI

Panas jenis daratan < lautan ; jumlah panas yang sama, daratan lebih panas dari lautan ; pemanasan di atas lautan lebih kecil & lebih lambat.

Lautan merupakan sumber penghasil uap air di atmosfer & melalui proses alamiah membentuk curah hujan.

Bentuk muka bumi didominasi daratan : iklim kontinental / benua ; beda temperatur besar, ekstrim panas & dingin, CH rendah.

Bentuk muka bumi didominasi lautan : iklim maritim ; m.panas sejuk & m.dingin sedang, CH tinggi.

Topografi mempengaruhi arah tiupan angin, horisontal maupun vertikal. Iklim di dataran tinggi berbeda dengan iklim di dataran rendah ; makin tinggi tempat, T

makin rendah : GRADIEN THERMIS Braak: T = 26.3oC – 0.61oC x h/100 (utk Indonesia)

Hand out Klimatologi10

KU

KS

KU

KS

Summer solstice: 22 Juni

Winter solstice: 22 Desember

Spring Equinox : 21 MaretKU

KS

KU

KS

AUTUMN Equinox :

23 September

Page 12: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Keadaan permukaan tanah menentukan besarnya albedo. Permukaan es dan salju mempunyai albedo yang cukup besar.

DAERAH TEKANAN UDARA Pada ketinggian sejajar permukaan laut besarnya tekanan udara 1.013 mbar atau 760

mm Hg ; > 760 mm Hg kompresi / tek.tinggi < 760 mm Hg depresi / tek.rendah.

Pusat tekanan rendah: siklon ; pusat tekanan tinggi: anti-siklon Udara panas mengakibatkan tekanan rendah & sebaliknya. Gaya-gaya yang mempengaruhi pergerakan udara (angin):

Gaya gradien tekanan, udara bergerak dari tek. tinggi ke rendah Gaya Coriolis, bentuk bulat bumi yang berotasi menyebabkan kecepatan gerak yang

berbeda antara ekuator & lintang atasnya. Gaya sentrifugal, jika udara bergerak mengikuti lintasan yang membelok tajam, tjd

percepatan di tekanan tinggi & sebaliknya. Gaya gesek, sentuhan udara bergerak dgn permukaan di bawahnya.

V. UNSUR-UNSUR IKLIM

TEMPERATUR

Menurut Kamus Webster TEMPERATUR diartikan sbg:ukuran relatif ttg panas & dinginnya suatu benda. relatif, menunjukkan kebutuhan sekala utk menyatakan temperatur.

PANAS : energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain dgn proses termal (radiasi, konduksi atau konveksi); dari benda panas ke dingin sampai T-nya sama, tidak ada pertukaran panas lagi.

Temperatur Panas; 1 m3 air mengandung panas lebih banyak drpd 1 m3 udara pada temperatur yang sama.

Fluktuasi Temperatur Harian (fth)

Terjadi akibat adanya neraca antara insolasi & radiasi bumi (yang diterima dan yang dilepaskan oleh bumi)

T-maksimum insolasi maksimum;Selama insolasi > radiasi bumi, temperatur terus naik.

Fluktuasi Temperatur Tahunan (ftt)

Erat kaitannya dgn lintang bumi; makin jauh dari katulistiwa ftt makin besar. Tiga pola fluktuasi: 1. Pola katulistiwa, ftt < fth. Terjadi Tmax 2x pada saat equinox & Tmin 2x pada saat

solstice.

Hand out Klimatologi 11

Page 13: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

2. Pola daerah sedang, ftt > fth, terjadi 1x Tmax & Tmin.3. Pola daerah kutub, ftt sangat besar, tjd 1x Tmax & Tmin.

Agihan Temperatur Horisontal

Adanya agihan tidak teratur daratan & perairan menyebabkan peta temperatur dunia tidak mempunyai isoterm sejajar grs. lintang.

Kawasan darat mengalami pemanasan & pendinginan jauh lebih cepat drpd bentuk perairan, karena:1. air mudah bergerak kesamping & tegak, shg menyebarkan energi panas yg diserap

permukaan ke seluruh massanya; sedang insolasi yg diserap daratan hanya bagian permukaan.

2. air tembus cahaya, dapat dimasuki energi jauh lebih dalam drpd daratan, shg insolasi pada luas permukaan yg sama, di perairan hrs disebar ke massa yg lebih besar.

3. panas jenis air > tanah; pada massa yang sama, air memerlukan energi panas > tanah utk menaikkan suhu 1oC; utk menurunkan suhu 1oC, air kehilangan panas > tanah.

Pengaruh umum: m. dingin lebih dingin & m.panas lebih panas di tengah benua dp di laut.

Adanya arus & aliran laut, panas ikut dibawa; arus ke kutub memanasi udara di kutub, arus ke katulistiwa mendinginkan udara di katulistiwa.

Kisaran suhu permukaan laut: 1.1oC - 32.2oC;

Gunung menghalangi gerakan massa udara ke arah horisontal. Di BBU, insolasi pd lereng kiblat utara < selatan, T <<.

Agihan Temperatur Vertikal

Pada umumnya terjadi penurunan suhu 0.6oC setiap pertambahan tinggi tempat 100 m (perubahan adiabatis).

Pada keadaan tertentu di troposfer bawah terjadi inversi temperatur mis. di permukaan salju; udara dingin dari puncak yang turun ke lembah (frost).

T-tanah: semakin ke dalam fluktuasi harian menurun cepat.

KELEMBABAN UDARA

Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara; hanya 2% dari jumlah massa atmosfer.

Kelembaban mutlak (absolut humidity): berat uap air yg tertampung dalam volume udara (g/m3);

Kelembaban nisbi (relatif humidity -- RH): % perbandingan kelembaban mutlak thd kapasitas maksimumnya pd T sama; Kelembaban 100% = udara jenuh dgn uap air.

Makin tinggi temperatur, kapasitas udara makin besar, kelembaban relatif berkurang. Kelembaban udara merupakan indikator kapasitas potensial atmosfer untuk terjadi

presipitasi. Uap air bersifat menyerap radiasi bumi, shg menentukan kecepatan kehilangan panas

mengatur temperatur. Makin besar kelembaban, makin besar jml energi potensial laten tersedia di atmosfer

sumber hujan angin (storm).

Hand out Klimatologi12

Page 14: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

T yang turun terus menerus, udara jenuh dgn uap air; T saat udara jenuh TITIK EMBUN (dew point). T terus menurun (pendinginan) sampai di bawah dew point (KONDENSASI), terdapat

kelebihan uap air dan dilepaskan berupa:1. tetesan air bila T di atas 0oC2. kristal es bila T di bawah 0oC.

Semakin tinggi tempatnya, jumlah uap air semakin turun. RH terbesar di katulistiwa, menurun sampai lintang 30 o -40o, meningkat ke arah kutub.

AWAN

Mula2 udara naik yang mengandung uap air T-nya tinggi, kmd T turun mencapai titik embun, & turun terus sampai melampaui titik embun, shg tjd kondensasi, terbentuk kumpulan titik2 air / kristal es yg melayang di atmosfer : AWAN

Jika titik kondensasi dicapai & udara masih terus naik, awan makin banyak. Bila angin yg kuat menjumpai gunung, maka ia akan dipaksa naik, shg T-nya

turun, & apabila cukup mengandung uap air akan terbentuk awan. Massa udara panas bertemu dgn massa udara dingin, udara panas meluncur di atas

udara dingin ( tjd FRONT) & T udara panas turun awan berlapis mendatar.

Klasifikasi awan :Berdasarkan cara pembentukannya:

1) Stratiform : tumbuh lambat, arus vertikal menyebar luas 2) Cumuliform : arus vertikal kuat terjadi pada area kecil.

Berdasarkan Ketinggian :A. AWAN TINGGI (> 6000 m) Ci - Cirrus : tipis spt bulu ayam, kristal es, tidak terjadi hujan Cs - Cirrostratus : putih rata menutup langit, tjd hallo Cc - Cirrocumulus : spt kelompok biri-biri, kristal es, ada bayangan

B. AWAN SEDANG (2000-6000 m) As - Altostratus : kelabu, berlapis-lapis luas & tebal Ac - Altocumulus : spt bola kecil2 bergerombol, putih pucat kelabu

C. AWAN RENDAH (0-2000 m) Sc - Stratocumulus : spt gelombang laut, menutup tipis, tdk tjd hujan St - Stratus : rata berlapis, luas, rendah, spt kabut

Hand out Klimatologi 13

Page 15: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

D. AWAN DENGAN PERKEMBANGAN VERTIKAL Ns - Nimbostratus : putih, luas, tak beraturan, terjadi gerimis Cu - Cumulus : bergumpal, puncak tinggi, dsr rata Cb - Cumulonimbus : rendah, puncak tinggi lebar, tjd hujan, kilat

Awan dekat permukaan tanah : KABUT / Halimun KABUT SAWAH, KABUT ADVEKSI, KABUT INDUSTRI, KABUT PENDINGIN.

PRESIPITASI / PENCURAHAN

Air yang berasal dari awan jatuh ke permukaan tanah dalam bentuk cair (hujan) atau padat (salju)

Kondensasi yang menghasilkan curahan tidak terjadi murni dari penjenuhan uap air, tetapi karena adanya INTI KONDENSASI yang menarik butiran air berupa partikel berukuran 0.1-1 mikron (partikel garam laut, debu halus dari letusan gunung/industri).

Bentuk curahan: 1) Hujan (rain) - bentuk cair 0.5 - 4.0 mm. Teori Findisen : jarak jatuh yg dicapai butiran

air melalui udara tak jenuh bertambah besar sebanding dgn ukuran 42) Salju (snow) - sublimasi uap air di bawah titik beku; bentuk heksagonal. Bila dalam

perjalanannya melalui udara ber T > 0oC, curahan berupa hujan.3) Hujan es (hail stone) - bongkah es 5 - 50 mm. Tjd pengangkatan vertikal butir air scr

konvektif ke tempat T < 0oC, merubah bentuk cair mjd padat (bongkah).

Tipe hujan:1) Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M

di titik zenith - 2 x di lintang kecil, 1 x di 23½o LU/LS.; cukup lebat.2) Hujan muson / musim : hujan krn adanya angin musim yg melewati lautan ; di Ind.

musim hujan tjd Okt - April (angin musim barat).3) Hujan siklon : tjd di daerah sedang ; sepanjang tahun ; udara naik di daerah depresi,

tjd kondensasi pada ketinggian tertentu.

4) Hujan frontal : terjadi di daerah front; di lintang 60o-70o; tidak lebat.5) Hujan orografis : tjd di lereng pegunungan yg berhadapan dgn arah datangnya angin.

Udara yg bergerak ke puncak mjd udara kering, turun ke sisi lereng belakang (daerah bayangan hujan). Pada kondisi tertentu tjd hujan es.

Keadaan & intensitas CH: 1) sangat ringan = < 1 mm/jam : < 5 mm/24 jam2) ringan = 1 - 5 mm/jam : 5 - 20 mm/24 jam3) normal = 5 - 10 mm/jam : 20 - 50 mm/24 jam4) lebat = 10 - 20 mm/jam: 50 - 100 mm/24 jam5) sangat lebat = > 20 mm/jam : > 100 mm/24 jam

Unsur hujan :

Hand out Klimatologi14

Page 16: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

ion Na, K, Ca, Cl, bikarbonat, sulfat, bentuk2 nitrogen, dll. pH : 3.0 - 9.8. bervariasi thd waktu & tempat.

TEKANAN UDARA

Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi.

Diukur dlm milibar tekanan baku pd permukaan laut dgn Barometer air raksa atau Barometer aneroid (1 atm = 760 mm Hg = 1.013,25 mb).

TU paling besar di permukaan laut, semakin ke atas makin menurun, udara makin tipis. TU turun 1/30 x setiap naik 300 m pd atmosfer bawah (= turun 1 mm Hg tiap naik 11 m).

Faktor yg mempengaruhi sebaran TU sama dengan yg mempengaruhi T. Pengaruh lintang bumi:

1. TU rendah sepanjang lingkaran equator doldrum2. TU tinggi sepanjang lintang 25o-35o sub tropical high3. TU rendah sepanjang lintang 60o-70o sub polar low4. TU tinggi pada lintang kutub dingin cold polar high

Di benua pada musim dingin membentuk pusat TU tinggi; & sebaliknya. ANGIN : pergerakan udara pada arah horisontal (arah vertikal aliran udara). Bertiup

dari TU tinggi ke TU rendah. Nama angin sesuai dengan arah datangnya angin. BUYS-BALLOT: di BBU arah angin membelok ke kanan & di BBS arah angin membelok

ke kiri. Rotasi bumi membiaskan haluan angin : Gaya CORIOLIS; gaya makin besar ke arah

kutub (di equator tidak ada ≈ 0); kec. angin bertambah, gaya makin besar.

Sistem angin dunia (sel Hadley): 1. Doldrums bertekanan rendah 2. Angin Pasat Timur-laut & Angin Pasat Tenggara3. Garis lintang kuda bertekanan tinggi4. Angin Barat5. Angin Timur kutub

Angin dengan gerakan berbentuk spiral memutar ke dalam Siklon; memutar ke luar Antisiklon.

Siklon: pusat TU rendah dikelilingi TU makin tinggi (konvergen); di BBU arahnya berlawan jarum jam, di BBS searah jarum jam.

Antisiklon: pusat TU tinggi dikelilingin TU makin rendah (divergen); di BBU searahjarum jam, di BBS berlawanan jarum jam.

Perbedaan sifat pemanasan di darat & laut: Angin darat (malam T-darat < T-laut; TU darat > TU laut) & Angin laut (siang T-darat > T-laut; TU darat < TU laut).

Perbedaan pemanasan di lereng & lembah: Angin gunung (malam T-lereng < T-lembah; TU lereng > TU lembah) & Angin lembah (siang T-lereng > T-lembah; TU lereng < TU lembah).

Hand out Klimatologi 15

Page 17: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Sistem angin yg tjd antara benua & samudera : Angin Musim (Monsoon); arah berubah setiap musim tergantung letak M. M di BBU, T-Asia > T-Australia; TU Asia < TU Australia: angin dari Australia ke Asia; & sebaliknya.

Angin lokal: angin panas (Sirocco, Föhn), angin dingin (Norther).

Kecepatan angin dipengaruhi oleh:1. Gradien tekanan horisontal – perubahan tekanan per satuan jarak dgn arah horisontal

& isobar; gradien >>, kecepatan angin >>.;2. Letak geografis – pd grad. tekanan yg sama, kec. angin di equator >> kec. angin di

lintang besar;3. Ketinggian tempat – pd grad. tekanan yg sama, makin tinggi tempat kec. angin >>.;4. Waktu – pd grad. tekanan yg sama, kec. angin di permukaan bumi pd siang hari >>

kec. angin pd malam hari. Gradien tekanan : mb/100 km ; Kecepatan angin : km/jam, mil/jam, dsb. Sekala BEAUFORT: sekala kec. angin untuk gejala alam yang tampak

Skala Kecepatan angin (km/jam) Gejala alam

0 1 Calm asap naik tegak lurus

1 1 – 5 Light air arah angin dilihat dari gerakan asap

2 6 – 11 Light breeze angin sepoi basah, wind vane bergerak

3 12 - 19 Gentle breeze daun bergerak konstan

4 20 - 28 Moderate breeze debu, kertas terbang, ranting bergerak

5 29 - 38 Fresh breeze dahan bergerak, glb kecil di perm. air darat

6 39 - 49 Strong breeze cabang bergerak, sulit membuka payung

7 50 - 61 Moderate gale pohon bergerak, orang sulit berjalan

8 62 - 74 Fresh gale ranting patah

9 75 - 88 Strong gale genting terbang

10 89 - 102 Whole gale pohon tumbang, bangunan rusak berat

11 103 - 117 Storm Transportasi berhenti total

12 > 117 Hurricane Pohon besar tumbang, gedung roboh

VI. INSTRUMENTASI KLIMATOLOGI

Menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun) hasil dari pengukuran cuaca memakai alat ukur yang khusus instrumentasi klimatologi.

Alat-alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh-pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca.

Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran, ketelitiannya tidak berubah. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian dapat lama.

Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan-bangunan di dekat alat ataupun pohon-pohonan.

Hand out Klimatologi16

Page 18: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul-betul akibat iklimnya yang berbeda, perlu adanya beberapa keseragaman:* keseragaman peralatan* keseragaman pemasangan alat* keseragaman waktu pengamatan* keseragaman pengumpulan data

Unsur-unsur Iklim yang diukur adalah:* Radiasi Surya* Suhu udara dan Suhu tanah* Kelembaban udara* Curah hujan* Evaporasi* Angin

RADIASI 1. Aktinograf

mengukur jumlah energi radiasi (Cal/Cm2/waktu) Berperekam / otomatis mengukur setiap saat pada

siang radiasi surya yang jatuh pada alat. Sensor berupa bimetal (dwilogam) berwarna hitam yang

mudah menyerap radiasi surya. Panas yang diakibatkan oleh radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan sebanding dengan radiasi yang diterima sensor. Lengkungan disampaikan secara mekanis ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut waktu.

Hasil rekaman berbentuk grafik. Jumlah luas grafik atau integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.

2. Campbell Stokes Mengukur lamanya penyinaran surya (jam) Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang ter-

bakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya.

Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti garis lurus dibawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tidak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa.

Alat dipasang di tempat terbuka, tidak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke arah Barat matahari terbenam. Ada tiga tipe pias yang digunakan pada alat yang sama, yaitu pias waktu matahari (1)

di ekuator (2) di utara, dan (3) di selatan

SUHU

1. Termometer maksimum Terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat reservoar. Air raksa dapat melalui

bagian yang sempit ini pada suhu naik, dan pada suhu turun air raksa tidak bisa kembali ke reservoar, sehingga air raksa tetap berada pada posisi sama dengan suhu tertinggi.

Hand out Klimatologi 17

Page 19: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air raksa dapat dikembalikan ke reservoar dengan perlakuan khusus.

Pengamatan sekali dalam 24 jam.

2. Termometer minimum Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler

gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai ataupun menyusut terdapat indeks.

Indeks hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah.

Setelah ujung indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol.

3. Termometer biasa Mengukur suhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air raksa. Terdiri atas termometer bola kering yang dipasang berdampingan dengan termometer

bola basah. Semua termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam

sangkar cuaca, sehingga tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari bumi, terlindung dari hujan ataupun angin kencang.

Warna sangkar cuaca putih menghindari penyerapan radiasi surya. Warna yang kehitaman karena lama tidak dibersihkan akan mudah menyerap radiasi surya dan sangkar cuaca menjadi panas, sehingga berpengaruh pada hasil pengukuran suhu udara.

4. Temometer tanah Prinsipnya hampir sama dengan termometer biasa, hanya bentuk

dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu udara.

Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar daripada udara.

Suhu tanah yang diukur umumnya pada kedalaman 5cm, 10cm, 20cm, 50cm dan 100cm.

Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin, tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50cm atau 100cm.

Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer dibaca di udara.

KELEMBABAN UDARA 1. Higrometer Alat pengukur kelembaban dengan sensor rambut. Prinsipnya, bila udara lembab rambut

bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala

antara 0 sampai 100 persen.

2. Termohigrograf

Hand out Klimatologi18

Page 20: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur kelembaban udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara.

Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu.

Alat dapat mencatat suhu dan kelembaban setiap waktu secara otomatis pada pias.

3. Psikrometer standar Terdiri dari dua termometer bola basah dan bola kering. Pembasah termometer bola basah penting harus diperhatikan, harus

dijaga agar jangan sampai kotor. Air pembasah harus bersih dan jernih. Pada waktu pembacaan terlebih dulu dibaca termometer bola kering

kemudian termometer bola basah. Suhu udara yang ditunjukkan oleh termometer bola kering lebih mudah berubah daripada suhu termometer bola basah.

CURAH HUJAN

Alat pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air hujan yang jatuh ke tanah menumpuk ke atas merupakan kolom air.

Air yang tertampung volumenya dibagi dengan luas corong penampung, hasilnya adalah tinggi, satuan yang dipakai adalah milimeter (mm).

1. Penakar hujan Observatorium Penakar hujan OBS adalah manual. Jumlah air hujan yang

tertampung diukur dengan gelas ukur Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari.

Hujan yang diukur pada pagi itu adalah data hujan hari kemarin.

2. Penakar hujan Hellman Alat ini merupakan penakar hujan

otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan terukur setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari dalam penampung dengan

cepat, kemudian siap mengukur lagi. Di dalam penampung terdapat pelampung yang

dihubungkan dengan jarum pena penunjuk yang secara mekanis membuat garis pada kertas pias posisi dari tinggi air hujan yang tertampung.

Bentuk pias ada dua macam, harian dan mingguan. Banyak data dapat dianalisa dari pias, tinggi hujan harian, waktu datangnya hujan,

derasnya hujan atau lebatnya hujan per satuan waktu.

3. Penakar hujan Bendix Penakar hujan otomatis, prinsip secara menimbang air

hujan yang ditampung. Melalui cara mekanis timbangan ini ditransfer ke jarum penunjuk berpena di atas kertas pias.

4. Penakar hujan Tilting Siphon Prinsip air hujan ditampung dalam tabung penampung. Bila

penampung penuh, tabung menjadi miring dan siphon mulai bekerja

Hand out Klimatologi 19

Page 21: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

mengeluarkan air dalam tabung. Setiap pergerakan air dalam tabung penampung tercatat pada pias sama seperti alat penakar hujan otomatis lainnya.

EVAPORASI

Alat pengukur evaporasi yang banyak digunakan sekarang adalah Panci Kelas A.

Ada dua macam peralatan pengukur tinggi muka air dalam panci, (1) alat ukur mikrometer pancing dan (2) alat ukur ujung paku yang dipasang tetap (fixed point).

Muka air harus dikembalikan pada tinggi semula yaitu 5 cm di bawah bibir panci.

Air yang keruh, evaporasi yang terukur rendah pula. Usahakan air jangan berlumut. Tinggi air diukur dalam satuan mm. Alat ukur mikrometer mampu mengukur dengan

ketelitian seperseratus mm. Ketelitian pengukuran ini diperlukan karena tinggi yang diukur tidak besar meliputi 5 sampai 8 mm.

Pada musim penghujan nilainya kecil sedangkan pada musim kemarau besar. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam pada pagi hari. Pengamat yang setiap hari mengukur evaporasi harus memiliki keterampilan dan kejelian melihat batas tinggi muka air yang diukur.

Alat perlengkapannya adalah tabung peredam, termometer maksimum-minimum di permukaan panci dan anemometer cup counter setinggi 30 cm di atas tanah.

Pasang alat pada tempat yang terbuka, tidak terhalang oleh benda-benda lain dan berada di tengah-tengah lapang rumput dari stasiun klimatologi.

ANGIN

Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin.

Kecepatan angin dihitung dari jelajah angin (cup counter anemometer) dibagi waktu (lamanya periode pengukuran).

Arah angin ditunjukkan oleh wind-vane yang dihubungkan dengan alat penunjuk arah mata angin atau dalam angka. Angka 360 derajat berarti ada angin dari utara, angka 90 ada angin dari Timur, demikian seterusnya.

Mengukur arah angin haruslah ada angin atau cup-counter anemometer dalam keadaan bergerak.

Pemasangan alat di lapang terbuka. Bila tidak ada pohon-pohonan tinggi, alat dipasang 2 meter di atas tanah. Bila ada halangan, alat dipasang pada ketinggian 10 sampai 15 meter dari atas tanah.

Waktu pengamatan tergantung dari data yang diinginkan. Bila data harian, pengamatan sekali dalam 24 jam untuk jelajah angin yaitu pada pagi hari.

Waktu pengamatan arah angin lebih dari sekali dalam 24 jam. Arah yang paling banyak ditunjuk dalam 24 jam merupakan arah angin rata-rata dalam hari tersebut.

Sensor yang dihubungkan dengan alat mencatat otomatis disebut anemograf. Alat ini mencatat kecepatan dan arah angin setiap saat pada kertas pias. Alat pencatat ini ada yang harian, mingguan ataupun bulanan.

Hand out Klimatologi20

Page 22: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

VII. KLASIFIKASI IKLIM

Iklim di dunia jumlahnya tak terbatas karena banyaknya kombinasi unsur iklim penyusunnya, sehingga dilakukan penyederhanaan untuk memudahkan perencanaan dalam berbagai bidang yang terkait dengan iklim. Penyederhanaan pengelompokan berdasarkan sifat pokok yang sama & kebutuhan KLASIFIKASI.

1. ZAMAN YUNANI dasar : T- Tropika : T tinggi, tanpa musim dingin- Subtropika : 4 musim (panas, gugur, dingin, semi)- Kutub : T rendah, tanpa musim panas

2. SUPAN dasar : T, V- Terik : Tthn 20oC ; Palmae- Sedang : Bulan terpanas 10oC ; Pohon- Dingin : Tidak ada pohon

3. RUBNER dasar : jml hari panas (T>10oC)- Sub arctic : 1 - 60 hari panas- Dingin : 61 - 120 hari panas- Sedang : 121 - 180 hari panas- Agak panas : 181 - 240 hari panas- Panas : 241 - 300 hari panas- Terik : > 300 hari panas

4. KLAGES (1942) dasar : T- Tropika : Tthn > 20oC- Subtropika : 4-11 bln T > 20oC- Sedang : 4-12 bln 10oC < T < 20oC- Dingin : 1-4 bln T 10o- 20oC ; bln lainnya T < 10oC- Kutub : T -1oC ; tanpa bulan dgn T > 10oC

5. MILLER dasar : T, P A - Terik : Tthn > 64oF (18oC)B - Subtropis : Tthn > 43oFC - Sedang Dingin : 1 - 5 bln T < 43oFD - Sangat Dingin : 6-9 bln T < 43oFE - Artik : < 3 bln T > 43oFF - Gurun : P (inchi) < 1/5 T (oF)

6. KÖPPEN dasar : T, P, V(f-tanpa p.kering; s-ada p.kering di m.panas; w-ada p.kering di m.dingin)

A ~ Tropical Rainy Climates : T bln terdingin > 18oC Af - tropical rainy forest climate P bln

terkering > 60 mmAm - tropical monsoon climate P bln basah

dpt mengimbangi bln keringAw - tropical savanna climate P bln basah tidak dpt mengimbangi bln kering

B ~ Dry Climates

Hand out Klimatologi 21

Page 23: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

BS - steppe climate. BSh: panas; BSk: sejukBW - desert climate. BWh: panas; BWk: sejuk

C ~ Humid Mesothermal Climates T bln terdingin -3oC < T < 18oC; T bln terpanas > 10oC

Cs - subtropical dry summer climateCw - subtropical dry winter climateCf - subtropical humid climate

D ~ Humid Microthermal Climates T bln terdingin < -3oC ; T bln terpanas > 10oC

Dw- cold dry winter climateDf - cold humid climate

E ~ Polar Climates : T bln terpanas < 10oCET - Tundra climate ; 0oC < T-panas < 10oC ; lumutEF - Perpetual snow & ice climate ; T-panas < 0oC.

7. THORNTHWAITE dasar : P, T, E, V ; utk tanamanKebutuhan air tnm tergantung pada besarnya P & E

P-E rasio = 10 P/E atau T-E rasio = (T – 32) T bln (oF) ; P – E bln (inci)

4Kawasan Kelembaban Indeks P-E Ciri vegetasi

A – basahB – lembabC – agak lembabD – agak keringE - kering

12864 – 12732 – 6316 – 31

< 15

hutan hujanhutanpadang rumputstepagurun pasir

Kawasan Suhu Indeks T-EA’ – tropikaB’ – mesotermalC’ – mikrotermalD’ – taigaE’ – tundraF’ – kutub

> 12864 – 12732 – 6316 – 311 – 15

0Tipe Hujan: r = hujan cukup sepanjang tahun

s = hujan kurang pada musim panasw = hujan kurang pada musim dingin d = hujan kurang sepanjang tahun

KLASIFIKASI IKLIMAA’rAB'rAC’r

BA’rBA’wBB’rBB’wBB’s

BC’rBC’s

CA’rCA’wCA’dCB’rCB’w

CB’s CB’dCC’rCC’sCC’d

DA’wDA’dDB’wDB’sDB’dDC’d

EA’dEB’dEC’dD’E’F’

8. MOHR (1933) BB, BK, E (2 mm/hari)

BB: Bulan basah : P > 100 mm/bln ; P > EBK: Bulan kering : P < 60 mm/bln ; P < EBL: Bulan lembab : 60 < P < 100 mm/bln.

Kelas Tk. Kelembaban DKB / thI Basah 1 – 6 BLII Agak basah 1 BK

Hand out Klimatologi22

Page 24: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

III Agak kering 3 – 4 BKIV Kering 6 BKV Sangat kering > 6 BK

9. SCHMIDT & FERGUSON (1951) BB, BK = Mohr

rasio Q (quotient) = jumlah rerata bulan kering jumlah rerata bulan basah

Tipe hujan Rasio Q Klas iklimA 0 Q < 0,143 sangat basahB 0,143 Q < 0,333 basahC 0,333 Q < 0,6 agak basahD 0,6 Q < 1,0 sedangE 1,0 Q < 1,67 agak keringF 1,67 Q < 3,0 keringG 3,0 Q < 7,0 sangat keringH Q 7,0 luar biasa kering

10. OLDEMAN cs. (1979) BB, BK, KAT padi & palawijaBB: P > 200 mm/bln ; BK: P < 100 mm/bln ; Agroklimat

Zone BB berurutan/thA > 9B 7 – 9C 5 – 6D 3 – 4E < 3

Hand out Klimatologi 23

Page 25: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Hand out Klimatologi24

Page 26: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

VII. KESESUAIAN IKLIM UNTUK TANAMAN (E.S Bunting, 1981)

Tanaman PanganTanaman Pangan

Nama Tanaman Padi Sawah Padi GogoTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) 120 105-

120 95-105 < 95 110 100-110 90-100 < 90

T selama periode pertumbuhan (oC) 24-26 26-28

22-2428-3020-22

> 30< 20 24-26 26-28

22-2428-3020-22

> 30< 20

Curah hujan (mm/tahun) 1600 1300-1600

1000-1300 < 1000 1600 1300-

16001000-1300 < 1000

Nama Tanaman Jagung SorghumTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) 130 100-

130 80-100 < 80 120 110-120 95-105 < 80

T selama periode pertumbuhan (oC) 22-26 26-28

20-2228-3018-20

> 30< 18 24-27 27-30

22-2430-3220-22

> 32< 20

Curah hujan (mm/tahun) 1400 1100-1600

800-1100 < 800 800-

1000

1000-1200700-800

1200-1400600-700

> 1400< 600

Nama Tanaman Kasava Ketela rambatTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) 365 300-

365250-300 < 250 160 130-

160100-130 < 100

T selama periode pertumbuhan (oC) 26-28 28-30

24-2630-3520-24

> 35< 20 23-25 25-27

20-2327-3017-20

> 30< 17

Curah hujan (mm/tahun) 1000-1500

1500-2000750-1000

2000-2500500-750

> 2500< 500

800-1000

1000-1500650-800

1500-2000500-650

> 2000< 500

Nama Tanaman Kedelai Kacang tanahTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) 140 120-

140 90-120 < 90 140 120-140

100-120 < 100

T selama periode pertumbuhan (oC) 24-26 26-28

22-2428-3020-22

> 30< 20 26-28 28-30

24-2630-3222-24

> 32< 22

Curah hujan (mm/tahun) 1200-1400

1400-17001000-1200

1700-2000800-1000

> 2000< 800

1000-1200

1200-1400800-1000

1400-1700600-800

> 1700< 600

Hand out Klimatologi 25

Page 27: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Tanaman PerkebunanTanaman Perkebunan

Nama Tanaman Karet TebuTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) > 365 > 365 > 365 < 365 > 365 > 365 270-

365 < 270

T selama periode pertumbuhan (oC) 26-28 28-30

24-2630-3322-24

> 33< 22 25-30 30-32

23-2532-3521-23

> 35< 21

Curah hujan (mm/tahun) 2000-3000

3000-40001750-2000

4000-50001500-1750

> 5000< 1500

1500-1700

1700-20001250-1500

2000-25001000-1250

> 2500< 1500

Nama Tanaman Kopi TehTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) > 365 > 365 > 365 < 365 > 365 > 365 > 365 < 365

T selama periode pertumbuhan (oC) 24-26 26-28

22-2428-3020-22

> 30< 20 25-27 27-30

22-2530-3517-22

> 35< 17

Curah hujan (mm/tahun) 2000-2250

2250-25001750-2000

2500-27501500-1750

> 2750< 1500

2000-2500

2500-35001750-2000

3500-45001250-1750

> 4500< 1250

Nama Tanaman Kakao SawitTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) > 365 > 365 > 365 < 365 > 365 > 365 > 365 < 365

T selama periode pertumbuhan (oC) 24-26 26-28

22-2428-3020-22

> 30< 20 26-28 28-30

24-2630-3418-24

> 34< 18

Curah hujan (mm/tahun) 2000-2500

2500-30001500-2000

3000-35001250-1500

> 3500< 1250

2000-3000

3000-40001750-2000

4000-60001500-1750

> 6000< 1500

Nama Tanaman Kelapa PisangTingkat kesesuaian thd

hasil maksimum1.0(S1)

0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N) 1.0

(S1)0.8 (S2)

0.6 (S3) 0.4 (N)

Periode pertumbuhan (hari) > 365 > 365 > 365 < 365 > 365 > 365 > 365 < 365

T selama periode pertumbuhan (oC) 25-27 27-29

23-2529-3220-23

> 32< 20 25-27 27-29

23-2529-3219-23

> 32< 19

Curah hujan (mm/tahun) 2000-2500

2500-35001600-2000

3500-50001250-1600

> 5000< 1250

2000-2500

2500-30001750-2000

3000-40001250-1750

> 4000< 1250

Hand out Klimatologi26

Page 28: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

VIII. IKLIM INDONESIA

Astronomis: terletak di Katulistiwa: IKLIM TROPIS. Geografis: memiliki luas laut > luas darat (3:1) IKLIM LAUT. Suhu tinggi, penguapan

besar, shg RH selalu tinggi menyebabkan CH tinggi.Sepanjang daerah pantai bertiup angin darat & angin laut.

Geologis: jalur gunung api. Letusannya menghasilkan banyak debu yg memicu tjdnya hujan. Terdapat sistem angin gunung & angin lembah.

Oktober - Maret (OMAR): Asia m. dingin (tek.+) & Australia m. panas (tek.-) angin muson timur laut; lewat Kat. berbelok ke kiri (angin muson barat laut)Angin muson timur laut melalui lautan: musim hujan di Kalimantan, Sumatera, Jawa & Sulawesi.

April - September (ASEP): Australia m.dingin (tek. +) & Asia m. panas (tek. -) angin muson tenggara; lewat Kat. berbelok ke kanan (angin muson barat daya)Angin muson tenggara melalui gurun membawa angin kering: musim kemarau di Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, Kalsel & Sulawesi.

Pengaruh angin muson: IKLIM MUSON Merupakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) atau Intertropical Convergence

Zone (ITCZ): jalur tekanan rendah tropika atau zona yg memiliki suhu tertinggi dibandingkan daerah sekitarnya = ekuator termal (bergeser mengikuti “perjalanan’” matahari) hujan zenith

Hujan pd umumnya lebat (frontal, konveksi). Rata2 CH > 2000 mm/th. Banyaknya CH tergantung ITCZ, bentuk & arah lereng medan, jarak perjalanan angin di medan datar, posisi geografis.

CH terendah di Palu (604 mm/th), tertinggi di Baturaden (7069 mm/th). Wilayah timur lebih kering dp wilayah barat.

CH (mm/th) Keadaan iklim Tempat di Indonesia500-1500 kering Palu, Waingapu, Ende, Kupang, Merauke

1500-2500 lembab Denpasar, Sby, Smg, Jkt, Plb, Medan

> 2500 sangat lembab Magelang, Bogor, Padang, Sibolga, Pontianak, U.pandang, Ambon, Sorong

Hujan Orografik: lereng peg. Bukit Barisan, lereng gunung api di Jawa, lereng peg. di Irian Jaya.

Angin Fohn: di Deli (Bohorok), Cirebon (Kumbang), Pasuruan (Gending), Sulsel (Brubu). Kec. angin di pantai utara Jawa 1,8-2,4 m/dt. Di Sumut 3-4 m/dt. Di Yogyakarta 0,8 m/dt. Radiasi min.: Desember & Juni; Radiasi maks.: September & Maret (di Yogya

kisarannya 320 cal/cm2/hr pd Des & 392 cal/cm2/hr pd Sep). Rata2 lama penyinaran matahari terendah pd bl Jan (29% di Cipanas); tertinggi pd bl

Agt (83% di Madiun). Suhu tahunan rata-rata di wilayah perairan : 28oC; di daratan: 27oC. Perairan yg luas

berpengaruh besar mengendalikan suhu, fluktuasi kecil. Tmaks = 31,1-0,61h ; Tmin = 22,8-0,53h (h dlm hm, T dlm oC) rumus Oldeman dari

regresi Braak ini tidak berlaku utk wil. pantai.

Hand out Klimatologi 27

Page 29: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Ketinggian m.dpl Suhu rata2 tahunan oC Keadaan iklim

0 - 200 28 - 25 panas

200 - 1000 25 - 20 sedang

1000 - 1800 20 - 15 sejuk

1800 - 2700 15 - 10 dingin

> 2700 < 10 sgt dingin

RH pada malam hari >90%. Pd MH RH 80-85%; MK RH 60-70%. Evaporasi di dataran rendah pd MH 4 mm/hr; 5 mm/hr pd MK. Klasifikasi Koppen : Iklim Hujan Tropik (A) - sesuai untuk pertanian, perkebunan &

kehutanan: intensitas penyinaran lk. 12 jam & CH cukup. Pertanian: tnm pangan (padi, jagung, ketela, kedelai, kc. tanah); hortikultura (sayuran,

buah & bunga). Perkebunan: karet, teh, kopi, kelapa sawit, kina, tebu, tembakau, kelapa, kapuk, lada,

cengkeh, pala, kayu manis.

Kehutanan: hutan hujan tropis, hutan sekunder, hutan musim, hutan bakau, hutan rawa, hutan gambut. Fungsi: hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam/wisata, hutan cadangan

Sabana & stepa untuk peternakan.

IX. PRANATA MANGSA

Selama ribuan tahun menghafalkan pola musim, iklim dan fenomena alam lainnya, akhirnya nenek moyang kita membuat kalender tahunan bukan berdasarkan kalender Syamsiah (Masehi) atau kalender Komariah (Hijrah/lslam) tetapi berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang di jagat raya, serta pengaruh bulan purnama terhadap pasang surutnya air laut.Masyarakat Jawa dan Bali menyebutnya Pranata Mangsa (Sunda), Pranoto Mongso (Jawa) dan Kerta Masa (Bali). Pranata Mangsa dibutuhkan pada saat itu sebagai penentuan atau patokan bila akan mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya melaksanakan usaha tani seperti bercocok tanam atau melaut sebagai nelayan, merantau mungkin juga berperang. Sehingga mereka dapat mengurangi risiko dan mencegah biaya produksi tinggi. Pada tahun 1855 Masehi, karena penanggalan kamariah dianggap tidak memadai sebagai patokan para petani yang bercocok tanam, maka bulan-bulan musim atau bulan-bulan surya yang disebut sebagai pranata mangsa, dikodifikasikan oleh Sri Paduka Mangkunegara IV atau penggunaannya ditetapkan secara resmi. Sebenarnya pranata mangsa ini adalah pembagian bulan yang asli Jawa dan sudah digunakan pada jaman pra-Islam. Lalu oleh beliau tanggalnya disesuaikan dengan penanggalan tarikh kalender Gregorian yang juga merupakan kalender surya. Tetapi lama setiap mangsa berbeda-beda.

Tabel Pranata Mangsa selama setahun:1. Kasa (Kahiji) 22/23 Juni - 2/3 Agustus. Musim tanam palawija.2. Karo (Kadua) 2/3 Agustus - 25/26 Agustus. Musim kapok bertunas tanam palawija

kedua.3. Katiga (Katilu) 25/26 Agustus - 18/19 September. Musim ubi-ubian bertunas,

panen palawija.4. Kapat (Kaopat) 18/19 September - 13/14 Oktober. Musim sumur kering, kapuk

berbuah, tanam pisang.5. Kalima (Kalima), 13/14 Oktober - 9/10 November. Musim turun hujan, pohon asam

bertunas, pohon kunyit berdaun muda.

Hand out Klimatologi28

Page 30: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

6. Kanem (Kagenep) 9/10 November - 22/23 Desember. Musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah.

7. Kapitu (Katujuh) 22/23 Desember - 3/4 Pebruari. Musim banjir, badai, longsor, mulai tandur.

8. Kawolu (Kadalapan) 2/3 Februari. Musim padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit.

9. Kasonga (Kasalapan) 1/2 Maret - 26/27 Maret. Musim padi berbunga, turaes (sebangsa serangga) ramai berbunyi.

10. Kadasa (Kasapuluh) 26/27 Maret -19/20 April. Musim padi berisi tapi masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering.

11. Desta (Kasabelas) 19/20 April - 12/13 Mei. Masih ada waktu untuk palawija, burung-burung menyuapi anaknya.

12. Sada (Kaduabelas) 121/13 April- 22/23 Juni. Musim menumpuk jerami, tanda-tanda udara dingin di pagi hari.

Dari Pranata Mangsa itu diketahui bahwa pada bulan Desember-Januari-Pebruari adalah musimnya badai, hujan, banjir, dan longsor. Mendekati kecocokan dengan situasi alam sekarang.Selanjutnya pada musim berikut yaitu Kawolu antara 2/3 Pebruari - 1/2 Maret, bersiap-siaga waspada menghadapi penyakit tanaman maupun wabah bagi manusia dan hewan, mungkin akibat dari banjir, badai dan longsor tersebut akan berdampak menyebarnya penyakit, kelaparan dan sebagainya. Hal tersebut masuk akal karena manusia atau binatang bahkan tanamanpun belum siap mempertahankan diri dari serangan hama penyakit. Dalam keadaan lemah tersebut dengan mudah penyakit menyerang kita.Kaitannya dengan para nelayan, mereka melaut sambil membaca alam dengan melihat letak bintang yang dianggap patokan yang selalu menemani mereka saat melaut. Sudah tentu mereka mengetahui pada bulan-bulan berapa mereka saat yang baik melautdan akan mendapatkan ikan banyak. Sebaliknya mereka mengetahui saat-saat tidak melaut, berbahaya dan tidak akan menghasilkan apa-apa. Pada saat-saat itulah mereka gunakan waktu untuk memperbaiki jaring-jaring yang rusak, memperbaiki rumah dan pekerjaan selain melaut.

Hand out Klimatologi 29

Page 31: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Hand out Klimatologi30

Page 32: I - Saphire | Sari Virgawati’s blog · Web viewTipe hujan: Hujan zenithal/konveksi : tjd di tropika ; sore hari stl panas maks ; bersamaan saat M di titik zenith - 2 x di lintang

Terminologi dalam Klimatologi Dasar Terminologi dalam Klimatologi Dasar Albedo Equinox Kabut Polar climatesActinograph Evaporasi Katiga PranatamangsaAdiabatis Evapotranspirasi Katulistiwa PresipitasiAlat ukur cuaca Fahrenheit Kejernihan atmosfer PsychrometerAliran udara Fititron Kelembaban mutlak RadiasiAltocumulus Fotosintesis Kelembaban nisbi Radiasi bumiAltostratus Fotostimulus Kelembaban udara Rasio QAnemograf Front Kertas pias ReamurAnemometer Frost Klages Relative humidityAngin Garis lintang Klasifikasi iklim RendhengAngin darat Garis lintang kuda Klimatologi Rotasi bumiAngin Fohn Gas rumah kaca Koefisien tanaman RubnerAngin gunung Gradien tekanan Kompresi SaljuAngin laut Gradien thermis Kondensasi Sangkar cuacaAngin lembah Guruh Konduksi Savanna, sabanaAngin lokal Hand anemometer Konveksi Schmidt & FergusonAngin musim Hargreaves Konvergen Segitiga agroklimatAngin pasat Hari panas Koppen SiklonAntisiklon Hidrosfer Kristal es Skala BeaufortAphelion Hujan Labuh SolarimeterAtmosfer Hujan asam Lama penyinaran SolticeAwan Hujan frontal Lengas tanah Stasiun meteorologiBarisfer Hujan konveksi Limpasan Steppe, stepaBarometer Hujan muson Lintang bumi StormBarometer airraksa Hujan orografis Litosfer StratiformBarometer aneroid Hujan siklon Makrometeorologi StratocumulusBiosfer Hujan zenith Mareng Stratosfer, StratopauseBiotron Humid mesothermal Mesosfer, Mesopause StratusBraak Humid microthermal Meteorologi Sub polar lowBulan basah Hutan hujan tropis Mikrometeorologi Subtropical highBulan kering Hutan musim Miller SupanBuys-Ballot Hygrograph Mohr TE rasioCampbell Stokes Iklim Monsoon Tekanan udaraCelcius Iklim kontinental Neraca air TemperaturCFC Iklim kutub Nimbostratus TermometerCirrocumulus Iklim laut Observatorium Termometer bola basahCirrostratus Iklim subtropis Oldeman Termometer bola keringCirrus Iklim tropis Ombrometer Termometer maksimumCold polar high Infiltrasi Ozon Termometer minimumCoriolis Insolasi Panas Termometer tanahCuaca Instrumentasi Panas laten TermosferCumuliform Intersepsi Panci klas A Tetapan matahariCumulonimbus Inti kondensasi PE rasio ThermohygrographCumulus Inversi temperatur Pemanasan global ThornwaitheDaur hidrologi Isobar Penakar hujan otomatis Titik embunDepresi Isohyet Penguapan TopografiDerajat kebasahan bulan

Isomeph Perihelion Transpirasi

Dew point Isoterm Periode pertumbuhan Tropical rainy climatesDivergen ITCZ Perkolasi Troposfer, TropopauseDKAT 1 atm Petir TundraDoldrum 2 cal/cm2/menit Plant phenology TurbulensiDry climates Efek rumah kaca WMO Wind vane

Hand out Klimatologi 31