perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I sampe BAB VI.doc · Web...
Transcript of perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB I sampe BAB VI.doc · Web...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aplikasi sistem informasi geografis (SIG) saat ini tumbuh tidak hanya secara
jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragamannya aplikasi tersebut
sesuai dengan fungsi dan tujuanya masing-masing. Pengembangan aplikasi sistem
informasi geografis (SIG) membantu pengguna mengakses informasi yang lebih
cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aplikasi Acrview GIS 3.3
merupakan aplikasi yang tepat dalam menggunakan sistem informasi geografis.
dalam menentukan penyebaran komunitas motor honda klasik di wilayah
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi).
Sistem ini dibuat untuk mengetahui titik titik lokasi komunitas motor honda
klasik di wilayah Jabodetabek, sehingga pengguna dapat mengetahui dimana lokasi
atau tempat berkumpulnya komunitas tersebut di wilayah Jabodetabek. Dengan
sistem informasi geografis menggunakan Arcview GIS 3.3 dapat mengetahui dimana
tempat berkumpulnya komunitas tersebut di lima wilayah itu dari satu kota masing
masing mempunyai beberapa komuitas yang lokasinya agak berjauhan dan yang
intinya semua komunitas tersebut mempunyai ikatan.
Data yang diperoleh berupa peta Jabodetabek merupakan hasil survei
lapangan. Survei dilakukan di wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan beerupa
nama komunitas, logo komunitas, anggota komunitas, alamat sekretariat, foto-foto
motor dan kontak person.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan
sistem informasi komunitas motor honda klasik baerbasis spasial di Wilayah
Jabodetabek menggunakan Arcview GIS 3.3.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan dibatasi pada pengembangan sistem
informasi geografis komunitas motor honda klasik dalam menyajikan data dan
1
informasi metadata menggunakan peta Wilayah Jabodetabek. Data yang diperoleh
berupa nama komunitas, logo komunitas, anggota, alamat sekretariat, foto-foto motor
komunitas, dan kontak person.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah
ArcView GIS 3.3. Dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari survei
lapangan dan pencarian data di internet pada tahun 2011.
1.4 Manfaat
Tersedianya aplikasi yang dapat menyajikan data-data komunitas motor
honda klasik di Wilayah Jabodetabek ini.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem informasi geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografis.
Sistem informasi geogrefis memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data
dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data
(Denny Charter, 2008).
Sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang dapat melakukan
pengumpulan penyimpanan, analisis data penyajian suatu objek dan fenomena
dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting dalam melakukan
analisis (Aronoff, 1989).
Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir
perangkat keras (hardware) perangkat lunak (software) dan data serta dapat
mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan (Purwadhi, 1994).
Sistem informasi geografis sebagai suatu sistem berbasis komputer dengan
empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis yaitu :
a. Pemasukan
b. Pengolahan
c. Manipulasi dan analisis
d. Keluaran
2.1.2 Manfaat Sistem Informasi Geografis
Alasan mengapa sistem informasi geografis dibutuhkan adalah karena untuk
data spasial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat
kadaluarsa sehingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang
diberikan menjadi tidak akurat.
3
Dengan demikian sistem informasi geografis diharapkan mampu memberikan
kemudahan-kemudahan yang dinginkan yaitu :
1. Penanganan data geografis menjadi lebih baik dalam format baku
2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah
3. Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan
direpresentasikan
4. Menjadi produksi yang mempunyai nilai tambah
5. Kemampuan menukar data geospasial
6. Penghematan waktu dan biaya
7. Keputusan yang diambil mejadi lebih baik
2.1.3 ArcView GIS
Arcview GIS 3.3 merupakan salah satu aplikasi/software desktop mapping
atau PC-based yang cukup populer bagi para pengguna sistem informasi geografis.
Arcview GIS 3.3 dapat membaca data spasial dari aplikasi lainnya yaitu
(Arc/Info,Auto CAD,Oracle dll). Arcview GIS 3.3 menggunakan pendekatan objek
data terstuktur, sehingga manajemen data dan analisisnya menjadi felksibel
(Hutchinson dan Daniel, 2000).
Arcview GIS 3.3 memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1. Interface Arcview GIS 3.3 dapat dimanipulasi sesuai dengan keinginan
2. Arcview GIS 3.3 dapat pula mengakses data melalui network
3. Arcview GIS 3.3 memilki kapabilitas dalam melakukan query, analisis data spasial
dan peringkasan data atribut melalui berbagai tipe diagram.
ArcView GIS 3.3 mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian
rupa sehingga dapat dikelompokan ke dalam beberapa komponen-komponen penting
sebagai berikut:
1. Project
Project dalam arti visual adalah kumpulan dari berbagai dokumen yang saling
berhubungan dan bekerja pada suatu session. Project secara fisik akan disimpan
dalam bentuk file dengan format *.apr, berisikan pointer (pentunjuk) yang
mengatur tampilan lingkungan kerja, alamat dokumen-dokumen terkait di dalam
media penyimpan dan sebagainya.
4
2. Theme
Theme adalah himpunan data spasial, terkait dengan data atribut yang memiliki
komponen posisi. Sumber data (data source) yang dapat dipresentasikan sebagai
theme adalah shapefile (*.shp), coverage file (ArcInfo), dan citra satelit.
3. View
View merupakan representasi data grafis informasi spasial dan
dapat menampung beberapa layar atau theme informasi
spasial.
4. Table
Table merupakan representasi data atribut atau informasi
deskriptif feature teretentu dalam suatu theme.
5. Chart
Chart merupakan representasi grafis dan resume dari sumber
data tertentu. Sumber data berupa tabel atribut atau tabel hasil
query.
6. Layout
Layout merupakan dokumen yang berisikan komposisi peta
ataupun tempat untuk merancang peta, sebagai produk akhir dari
aplikasi.
7. Script
Script dalam ArcView GIS 3.3 merupakan dokumen yang
berisikan kumpulan kode-kode yang ditulis dalam bahasa
pemrograman Avenue yang dapat mengatur automatisasi kerja atau tampilan
ArcView GIS 3.3.
2.1.4 Peta
Peta adalah abstraksi dunia nyata ke dalam bentuk grafis pada bidang datar
atau bidang matematis lainnya yang disajikan dalam simbol dan warna tertentu dan
di skalakan. (Bakosultanal, 2008)
Peta merupakan rekaman kondisi permukaan bumi dan interprestasinya yang
disimpan dalam suatu permukaan dua dimensi. Untuk keperluan backup data. Data
5
dan informasi dapat dibedakan atas peta analog dan peta digital. Peta analog
merupakan peta hardcopy dalam wujud peta kertas atau peta klise.
Peta merupakan sarana komunikasi melalui gambar-gambar simbolik yang
diberi keterangan. Gambar/simbol merupakan ekstrasi dari unsur geografi yang
diwakilinya, pembuat peta ( Catrographer ) memiliki tema objek kemudian
menyusun symbol-simbol sedemikian rupa ke dalam peta untuk disampaikan kepada
para pengguna ( User ). ( Y.sulaeman, S.Bachri, 2010)
2.1.5 Sistem Informasi
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan ( Mcleod, 1996 ).
Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi pengguna yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian yang digunakan untuk pengambilan keputusan ( Jogianto, 1998).
2.1.6 Komunitas
Komunitas adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang
terbentuk oleh 4 faktor,yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) : para anggota saling tolong
menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
3. Ritual dan kebiasaan : Orang orang datang secara teratur dan periodik
4. Influencer : merintis suatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat.
(Vanina Delobelle)
Komunitas mempunyai beberapa aturan sendiri, yaitu:
1. Saling berbagi (share) : Mereka sling menolong dan berbagi satu sama lain
dalam komunitas.
2. Komunikasi : mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain.
3. Kejujuran : dilarang keras berbohong. Sesekali orang berbohong, maka akan
segera ditinggalkan.
4. Transparansi : saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal.
6
5. Partisipasi : semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama
komunitas.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin community yang berarti "kesamaan", kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau
banyak", Hal lain yang bisa didapat dari komunitas adalah menambah pengetahuan
dari sharing/berbagi ilmu, yang tentunya berhubungan dengan komunitas yang
terbentuk, semisal komunitas motor tentunya para anggotanya sharing ilmu tentang
ke-motor-an, komunitas IT berbagi ilmu tentang perkembangan IT dan seterusnya.
2.1.7 Organisasi
“Organisasi” sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, “organon” atau dalam
bahasa Latin, disebut “organum” yang artinya “alat, bagian, atau anggota badan”.
Selanjutnya seiring berjalannya waktu, terjadilah perkembangan dalam
pengertiannya. Organisasi adalah sistem dari usaha-usaha kerja sama yang dilakukan
dua orang atau lebih.
Berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan
organisasi dinamis.
a. Organisasi statis itu merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan
kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan.
b. Organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha
merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan
wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu
badan/organisasi.
c. Organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih dan dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu.
7
d. Organisasi informal yang merupakan kumpulan hubungan antara pribadi-pribadi
tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan
tak disadari itu ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan kerjasama antara orang orang tersebut
3. Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
2.1.8 Motor Honda Klasik
Di Jaman globalisasi ini, banyak sekali perkembangan teknologi sepeda
motor baru yang terus mengalami perubahan. Dan banyak merek kendaraan roda dua
yang bermunculan mulai dari Eropa, Amerika, Australia hingga Asia. Salah satu
yang terbesar di Asia adalah HONDA. Motor honda klasik adalah motor yang
terbilang langka pada tahun 2011 sekarang ini, karena motor honda klasik ini sudah
jarang sekali yang memiliki dan perawatannya pun cukup mahal agar motor tersebut
tetap klasik dan juga sparepartnya pun terbilang cukup susah didapatkan. Sejarah
motor klasik dengan keyword “ Classical Adventure “. Classical atau klasik dapat di
artikan sebagai sesuatu yang bersifat langgeng atau abadi memiliki nilai yang tinggi
serta telah melewati waktu yang cukup lama. Sedangkan Adventure diartikan dalam
bahasa Indonesia dapat berarti petualangan atau kegiatan yang memiliki sifat bebas
dan bertujuan melakukan suatu perjalanan. Secara denotatif “ Classical Adventure “
adalah suatu kegiatan berpetualang yang memiliki tujuan untuk mengajak
masyarakat merasakan nuansa lama atau yang disebut klasik.
Komunitas motor honda klasik merupakan kumpulan atau kelompok yang
mempunyai suatu kesamaan dan satu tujuan yaitu kesamaan dalam menggunakan
motor honda klasik dan satu tujuan yaitu jabat erat persaudaraan honda klasik.
Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah menjalin silaturahmi kepada para
bikers di Indonesia untuk saling berbagi saran, tips, serta informasi seputar motor
honda terutama yang berbentuk klasik.
Berikut ini adalah nama-nama komunitas dan alamat sekretariat dari masing-
masing komunitas. Dapat dilihat pada tabel 1, yaitu sebagai berikut :
8
Tabel 1. Data tabular komunitas Honda klasik di JabodetabekNO Nama Club Singkatan Alamat Sekretariat Anggota Jenis Motor Keterangan
1 CCBOR Community CB Bogor Jl. Raya Pajajaran Bogor 19 CB Organisasi dan Perkumpulan2 BBC-Hot Bogor Besi Club - Hot Depan GOR Pajajaran Bogor 17 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan3 CHT Cibinong Honda Tua Jl. Mayor Oking Citeureup 17 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan4 HJC Honda Jadul Club Pondok Rajek Cibinong 19 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan5 CHC Community Honda Classic Jl. Raya Bogor KM. 32 26 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan6 HOTDOK Honda Tua Depok Jl Margonda Raya 24 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan7 FATHC Fatmawati Honda Classic Fatmawati Jakarta Selatan 22 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan8 JACK CB Jakarta Club CB Depan TMII 27 CB Organisasi dan Perkumpulan9 JMTK Jakarta Motor Tua Kalibata Jl. Raya Kalibata 19 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan
10 HDC Honda Doeloe Club Kebayoran 21 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan11 CHM Classic Honda Monas Dpn pintu 2 Monas 24 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan12 KCBT Komunitas CB Tangerang Tangerang Kota 19 CB Organisasi dan Perkumpulan13 THC Tangerang Honda Classic Cisauk Tangerang 23 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan14 HCB Honda CB Bekasi Harapan Indah Bekasi 28 CB Organisasi dan Perkumpulan15 DCB Djadoel CB Bekasi Bekasi Kota 21 CB Organisasi dan Perkumpulan16 MACI Motor Antik Club Indonesia Bekasi Utara 27 Honda Classic Organisasi dan Perkumpulan
Anggota dari CCBOR dapat dilihat pada tabel 2, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2. Anggota Community CB Bogor
Anggota Community CB Bogor
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Dedi Kurniawan Honda CB F 2981 K
2 Bagus Suhendar Honda CB F 4438 DS
3 Rahmat Saputra Honda CB F 2163 J
4 Candra Honda CB F 5176 H
5 Deri Honda CB B 6631 Ew
6 Hendra Honda CB F 2217 AK
7 Deni Honda CB F 2375 QL
8 Syamsu Honda CB F 4276 KK
9 Syahrul Honda CB B 4853 PD
10 Sukma Honda CB F 3899 FU
9
11 Lukman Honda CB F 6333 KO
12 Heryanto Honda CB F 5421 HH
13 Rusly Honda CB F 2159 FD
14 Randy Honda CB B 6228 EF
15 Farhan Honda CB F 3522 KN
16 Andi Honda CB F 4481 ER
17 Ridwan Honda CB F 3265 JJ
18 Aconk Honda CB F 5571 KM
19 Gunawan Honda CB B 6214 ER
Anggota dari BBC-Hot dapat dilihat pada tabel 3, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. Anggota BBC-Hot
Anggota BBC-Hot
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Andri Honda Klasik F 2287 MM
2 Fajar Honda Klasik F 2391 KJ
3 Wardan Honda Klasik F 6538 M
4 Handri Honda Klasik F 3871 KK
5 Santoso Honda Klasik F 4469 UH
6 Rizal Honda Klasik F 2733 TY
7 Deri Honda Klasik F 5487 H
8 Alam Honda Klasik F 3741 BB
9 Sidik Honda Klasik F 5518 HT
10 Angga Honda Klasik F 2863 G
11 Syamsul Honda Klasik B 6661 EW
12 Miftah Honda Klasik F3384 V
13 Rival Honda Klasik F 5572 KL
14 Randi Honda Klasik F 4277 D
15 Lukman Honda Klasik F 4822 NC
16 Dadi Honda Klasik F 4521 S
17 Mulyana Honda Klasik F 3371 H
10
Anggota dari CHT dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Anggota CHT (Cibinong Honda Tua)
Anggota
dari HJC
(Honda
Jadul Club) dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut:
Tabel 5. Anggota HJC (Honda Jadul Club)
Anggota HJC (Honda Jadul Club)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Rahman Honda Klasik F 4432 H
2 Adi Honda Klasik B 4822 PV
3 Jajang Honda Klasik Z 6538 M
4 Deri Honda Klasik F 3871 KK
5 Deni Honda Klasik F 4469 UH
6 Wawan Honda Klasik B 2733 TY
7 Farhan Honda Klasik B 5487 H
8 Moel Honda Klasik B 3741 BB
9 Supri Honda Klasik F 5518 HT
10 Ewin Honda Klasik F 2863 G
11
Anggota CHT (Cibinong Honda Tua)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Ali Honda Klasik F 4432 H
2 Daniel Honda Klasik B 4822 PV
3 Obey Honda Klasik Z 6538 M
4 Detonk Honda Klasik F 3871 KK
5 Budi Honda Klasik F 4469 UH
6 Ben Honda Klasik B 2733 TY
7 Angga Honda Klasik F 5487 H
8 Mulyana Honda Klasik F 3741 BB
9 Eko Honda Klasik F 5518 HT
10 Erwin Honda Klasik F 2863 G
11 Agus Honda Klasik B 6661 EW
11 Samsu Honda Klasik B 6661 EW
12 Agus Honda Klasik B 3351 GL
13 Irwan Honda Klasik F 2269 DA
14 Riki Honda Klasik F 4159 AB
15 Dedi Honda Klasik F 5137 CK
16 Rizal Honda Klasik B 6521 HU
17 Agus Honda Klasik B 6618 HT
18 Ilham Honda Klasik F 2233 KL
19 Nanang Honda Klasik F 3204 KO
Anggota dari HOTDOK (Honda Tua Depok) dapat dilihat pada tabel 6, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 6. Anggota HOTDOK (Honda Tua Depok)
Anggota HOTDOK (Honda Tua Depok)
No Nama Motor Yang Digunakan No Polisi
1 Agung Honda Klasik B 6691 FU
2 Aji Honda Klasik B 6145 AS
3 Andi Honda Klasik B 4482 PV
4 Ferdy Honda Klasik B 6421 AH
5 Deni Honda Klasik B 3339 DC
6 Dedi Honda Klasik B 5140 RE
7 Darius Honda Klasik B 2157 JK
8 Ari Honda Klasik B 3111 VN
9 Mulyana Honda Klasik B 6455 NK
10 Budi Honda Klasik F 3451 KL
11 Rangga Honda Klasik F 2276 KA
12 Sandi Honda Klasik B 6581 AA
13 Hendra Honda Klasik B 2511 VS
14 Jaka Honda Klasik B 4172 AL
15 Fazar Honda Klasik B 6661 EFF
16 Heri Honda Klasik B 6360 EER
17 Yudi Honda Klasik B 6129 DE
12
18 Wandi Honda Klasik B 3317 U
19 Heru Honda Klasik B 5167 RR
20 Rizal Honda Klasik F 2227 KK
21 Gunawan Honda Klasik B 6571 EEF
22 Markum Honda Klasik B 6669 EWR
23 Anjar Honda Klasik B 6712 UH
24 Adit Honda Klasik B 6641 ERF
Anggota dari FATHC (Fatmawati Honda Classic) dapat dilihat pada tabel 7, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 7. Anggota FATHC (Fatmawati Honda Classic)
Anggota FATHC (Fatmawati Honda Classic)
No Nama Motor yang digunakan No. Polisi
1 Agung Honda Klasik B 3371 NH
2 Arif Honda Klasik B 4161 AS
3 Bagas Honda Klasik B 6618 TR
4 Candra Honda Klasik B 5417 UK
5 Cahyadi Honda Klasik B 3115 HJ
6 Willy Honda Klasik F 2763 KK
7 Fajar Honda Klasik B 4351 JA
8 Alif Honda Klasik B 5557 FR
9 Alan Honda Klasik B 6591 FF
10 Dipo Honda Klasik B 3417 G
11 Boby Honda Klasik F 5126 HL
12 Hasan Honda Klasik F 6235 KO
13 Lutfi Honda Klasik B 6444 G
14 Alfian Honda Klasik B 2228 F
15 Nanda Honda Klasik B 5148 JS
16 Arul Honda Klasik F 4255 FD
17 Kohar Honda Klasik B 5713 V
18 Irwan Honda Klasik B 6711 H
13
19 Januar Honda Klasik B 2237 NC
20 Ridho Honda Klasik B 4716 DR
21 Fajri Honda Klasik F 4441 RR
22 Iksan Honda Klasik F 5255 KA
Anggota dari JACK CB TMII dapat dilihat pada tabel 8, yaitu sebagai berikut:
Tabel 8. Anggota JACK CB TMII
Anggota JACK CB TMII
No Nama Motor yang digunakan No. Polisi
1 Wandi Honda CB F 4910 AH
2 Hardi Honda CB B 3210 R
3 Badrudin Honda CB B 6571 EWL
4 Nilam Honda CB B 5497 HD
5 Vicky Honda CB B 5211 JS
6 Maunk Honda CB B 2149 F
7 Ocenk Honda CB B 3361 KE
8 Maman Honda CB B 6656 CC
9 Cemonk Honda CB F 2734 BA
10 Andi Honda CB Z 2261 NA
11 Babah Honda CB D 3267 VW
12 Gunawan Honda CB B 6153 HW
13 Aris Honda CB B 2971 FG
14 Komar Honda CB B 4481 BH
15 Fauzi Honda CB B 2858 DT
16 Ujang Honda CB B 5672 Y
17 Sandi Honda CB B 6413 KS
18 Rahmat Honda CB R 4187 HW
19 Karyah Honda CB B 5614 LA
20 Jambul Honda CB B 4163 G
21 Tedi Honda CB B 2541 FY
14
22 Sani Honda CB B 5671 UH
23 Sidik Honda CB B 4769 YE
24 Anjar Honda CB B 2984 V
25 Wahyu Honda CB B 6251 D
26 Budi Honda CB B 2587 BA
27 Setiawan Honda CB B 6815 TY
Anggota dari JMTK (Jakarta Motor Tua Kalibata) dapat dilihat3 pada tabel 9, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 9. Anggota JMTK (Jakarta Motor Tua Kalibata)
Anggota JMTK (Jakarta Motor Tua Kalibata)
No Nama Motor Yang Digunakan No Polisi
1 Hasan Honda Klasik B 3711 LL
2 Jawa Honda Klasik B 6549 K
3 Luky Honda Klasik B 5617 MS
4 Caca Honda Klasik B 2711 J
5 Bayonk Honda Klasik B 5490 SN
6 Nana Honda Klasik B 4108 D
7 Masdar Honda Klasik B 6011 RS
8 Kusnadi Honda Klasik B 2107 FF
9 Dammy Honda Klasik B 3059 TH
10 Surya Honda Klasik B 2903 Z
11 Fajar Honda Klasik F 4081 EF
12 Keling Honda Klasik F 5510 CK
13 Ridwan Honda Klasik B 2054 S
14 Padli Honda Klasik B 3033 H
15 Karto Honda Klasik B 2930 UU
16 Purnama Honda Klasik B 4022 P
17 Affan Honda Klasik B 4500 J
18 Pandi Honda Klasik B 5104 PP
19 Jely Honda Klasik B 6018 G
15
Anggota dari HDC (Honda Doeloe Club) dapat dilihat pada tabel 10, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 10. Anggota HDC (Honda Doloe Club)
Anggota HDC (Honda Doeloe Club)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Fanji Honda Klasik F 3899 HU
2 Jaka Honda Klasik B 5075 KK
3 Ridwan Honda Klasik B 2301 G
4 Dodi Honda Klasik B 6609 W
5 Erlan Honda Klasik B 3022 DL
6 Tio Honda Klasik B 2225 GL
7 Gondrong Honda Klasik B 5931 U
8 Muklis Honda Klasik B 3019 K
9 Rusli Honda Klasik H 6333 FR
10 Mardan Honda Klasik F 2000 C
11 Hendra Honda Klasik F 4120 P
12 Badri Honda Klasik B 2077 NK
13 Nano Honda Klasik B 4441 SW
14 Maulana Honda Klasik B 5617 K
15 Fauzi Honda Klasik B 6311 UU
16 Lukman Honda Klasik F 2409 TA
17 Pulloh Honda Klasik B 2015 Y
18 Ipul Honda Klasik B 3940 P
19 Angga Honda Klasik A 4450 AD
20 Nunu Honda Klasik B 3810 R
21 Agus Honda Klasik A 3209 DD
Anggota dari CHM (Classic Honda Monas) dapat dilihat pada tabel 11, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 11. CHM (Classic Honda Monas)
16
Anggota CHM (Classic Honda Monas)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Sandy Honda Klasik B 3891 JJ
2 Rahmat Honda Klasik B 6510 K
3 Budi Honda Klasik B 5471 P
4 Ridwan Honda Klasik B 2010 TR
5 Munadi Honda Klasik B 3901 UY
6 Jaka Honda Klasik B 6620 ET
7 Dahlan Honda Klasik B 6122 H
8 Sigit Honda Klasik B 5558 N
9 Irfan Honda Klasik B 6193 VN
10 Riki Honda Klasik B 3077 HR
11 Andi Honda Klasik B 4822 PV
12 Hendra Honda Klasik F 3700 L
13 Galih Honda Klasik B 6609 EFF
14 Heru Honda Klasik T 2091 SS
15 Amar Honda Klasik B 6103 W
16 Danu Honda Klasik B 6333 GG
17 Cikal Honda Klasik B 2165 J
18 Nauval Honda Klasik B 6521 KK
19 Jery Honda Klasik B 2045 R
20 Dedi Honda Klasik F 2444 MN
21 Babah Honda Klasik B 3341 Q
22 Kohar Honda Klasik B 4277 ND
23 Lukman Honda Klasik B 3110 CK
24 Arul Honda Klasik F 5099 NC
Anggota dari KCBT (Komunitas CB Tangerang) dapat dilihat pada tabel 12, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 12. Anggota KCBT (Komunitas CB Tangerang)
Anggota KCBT (Komunitas CB Tangerang)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
17
1 Rudi Honda CB B 2777 EHH
2 Pandu Honda CB B 6651 EWF
3 Yasin Honda CB B 5469 JA
4 Willy Honda CB B 3819 UU
5 Fajar Honda CB B 5170 N
6 Agus Honda CB B 2076 YS
7 Dimas Honda CB B 3206 V
8 Januar Honda CB B 2109 CH
9 Bahrul Honda CB B 4510 FK
10 Kardi Honda CB B 4038 WS
11 Jumadi Honda CB B 6019 R
12 Asep Honda CB B 2790 PP
13 Ahmadi Honda CB B 2403 J
14 Kosasih Honda CB F 5000 KK
15 Sukma Honda CB F 2106 NC
16 Alfian Honda CB B 4871 PD
17 Sukron Honda CB B 3051 K
18 Fauzi Honda CB B 5037 DL
19 Jamal Honda CB B 5109 US
Anggota dari THC (Tangerang Honda Classic) dapat dilihat pada tabel 13, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 13. Anggota THC (Tangerang Honda Classic)
Anggota THC (Tangerang Honda Classic)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Sandi Honda Klasik B 2209 L
2 Boy Honda Klasik A 4917 AD
3 Januar Honda Klasik B 6593 H
4 kiwil Honda Klasik B 3006 Y
5 Jana Honda Klasik B 5207 LL
6 Heru Honda Klasik B 6012 U
18
7 Jamal Honda Klasik B 5487 NB
8 Asep Honda Klasik B 4710 G
9 Kurniawan Honda Klasik B 3106 RR
10 Sigit Honda Klasik B 6255 H
11 Hendro Honda Klasik A 3000 V
12 Deni Honda Klasik B 2344 FH
13 Candra Honda Klasik B 2981 D
14 Beni Honda Klasik B 3622 JC
15 Muklis Honda Klasik F 5558 NH
16 Ajiz Honda Klasik B 6419 VW
17 Miftah Honda Klasik B 6571 UA
18 Gugun Honda Klasik B 6345 Y
19 Iksan Honda Klasik B 3389 ER
20 Warno Honda Klasik B 3117 T
21 Edi Honda Klasik B 2229 FD
22 Bajil Honda Klasik B 4441 LS
23 Hendra Honda Klasik F 2888 CH
Anggota dari HCB (Honda CB Bekasi) dapat dilihat pada tabel 14, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 14. Anggota HCB (Honda CB Bekasi)
Anggota HCB (Honda CB Bekasi)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Andri Honda CB B 3334 FI
2 Rifa'i Honda CB B 4517 JK
3 Danang Honda CB B 2115 H
4 Kurni Honda CB B 4988 KO
5 Dian Honda CB B 2041 AS
6 Sigit Honda CB B 5101 MA
7 Budi Honda CB B 6002 EFF
8 Wawan Honda CB F 2209 NB
19
9 Dedi Honda CB B 4599 S
10 Mulyana Honda CB B 6511 TFK
11 Nilam Honda CB B 3127 JL
12 Ucim Honda CB F 4005 ND
13 Fahmi Honda CB B 4508 OD
14 Uwes Honda CB B 6153 FF
15 Udin Honda CB B 5710 ZN
16 cupak Honda CB B 3980 BG
17 Kopral Honda CB B 4449 SR
18 Sani Honda CB B 2996 HA
19 Deri Honda CB Z 3367 UJ
20 Gusti Honda CB F 6800 KD
21 Anto Honda CB B 4401 DL
22 Mardan Honda CB B 2006 SP
23 Iyus Honda CB B 3299 JY
24 Yanto Honda CB B 2000 FFF
25 Bambang Honda CB B 3871 UN
26 Ipan Honda CB B 3112 VB
27 Obey Honda CB F 4011 JL
28 Ucok Honda CB B 3901 HM
Anggota dari DCB (Djadoel CB Bekasi) dapat dilihat pada tabel 15, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 15. Anggota DCB (Djadoel CB Bekasi)
Anggota DCB (Djadoel CB Bekasi)
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Ridho Honda CB B 2208 KEL
2 Jajang Honda CB B 3890 J
3 Munir Honda CB B 2009 H
4 Januar Honda CB B 3777 UJK
5 Ocenk Honda CB B 2981 HN
20
6 Omi Honda CB B 6651 MU
7 Doly Honda CB B 5239 BG
8 Firman Honda CB B 6410 JS
9 Rahmat Honda CB F 3300 HY
0 Deni Honda CB F 2890 TL
10 Jumadi Honda CB B 6669 NH
11 Kosasih Honda CB B 4901 UE
12 Ahmadi Honda CB B 3898 JW
13 Juneidy Honda CB B 3250 CL
14 Cendol Honda CB F 4600 FR
15 Ferhan Honda CB B 3489 AL
16 Wandi Honda CB B 6704 TG
17 Hendro Honda CB B 2100 HS
18 Ali Honda CB B 2091 JA
19 Budi Honda CB B 4047 WD
20 Haris Honda CB B 3338 DH
21 Jaka Honda CB B 5001 FR
Anggota dari MACI (Motor Antik Club Indonesia) dapat dilihat pada tabel 16, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 16. Anggota MACI (Motor Antik Club Indonesia)
Anggota MACI (Motor Antik Club Indonesia) Bekasi
No Nama Motor yang digunakan No Polisi
1 Farhan Honda Klasik B 3900 NK
2 Lala Honda Klasik B 2098 JS
3 Jumadi Honda Klasik B 5901 KO
4 Korip Honda Klasik B 6500 JI
5 Nurhadi Honda Klasik B 3019 UT
6 Hasan Honda Klasik B 6061 YR
7 Boby Honda Klasik B 2783 HHL
8 Capunk Honda Klasik B 6145 UL
21
9 Gunawan Honda Klasik B 5581 KL
10 Gusri Honda Klasik B 5322 UN
11 Ilham Honda Klasik F 2811 JKL
12 Lukman Honda Klasik D 5410 DK
13 Danang Honda Klasik B 4609 HS
14 Joko Honda Klasik B 6211 WR
15 Kamal Honda Klasik B 4016 TP
16 Setyawan Honda Klasik B 3907 SK
17 Muklis Honda Klasik B 3119 CH
18 Doni Honda Klasik B 6499 M
19 Purnama Honda Klasik B 2205 CK
20 Angga Honda Klasik F 3028 HF
21 Alfian Honda Klasik F 5559 VB
22 Heru Honda Klasik B 6541 RT
23 Ucil Honda Klasik B 6409 DR
24 Roby Honda Klasik B 2228 HG
25 Jana Honda Klasik B 6132 T
26 Ipin Honda Klasik B 3204 KO
27 Lutfi Honda Klasik B 4288 NC
Dari nama nama komunitas tersebut diatas setiap bulannya mengadakan
kegiatan rutin bergilir yaitu Kopdar (Kopi Darat) dilaksanakan di tempat yang mau
menjadi tuan rumah. Kegiatan tersebut diantaranya silaturahmi, bakti sosial, tuker
informasi, bisnis, berbagi tips seputar Honda klasik.
Terdapat beberapa jenis motor honda klasik yang favorit / langka / unik di
Indonesia yaitu terdiri dari honda s90z berbagai tahun, CB berbagai tipe dan merek
serta tahun, Benly tipe dan merek serta tahun apa saja.
22
Gambar 1. CB 100 K-2 (1972 Super Sport CB 100/di Indonesia dikenal
sebagai CB Gelatik)
Gambar 2. Honda C70
Gambar 3. Honda s90
23
Gambar 4. Honda Benly50s
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
Meningkatkan tali persaudaraan sesama Honda Bikers.
2.2.2 Misi
Saling berbagi tips, saran, dan pengalaman sesama anggota Honda Klasik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam mengumpulkan data dan penyusunan penelitian ini penulis
menggunakan metode yang biasnya digunakan yaitu riset lapang. Riset pustaka dan
wawancara langsung. Penulis juga menggunakan pendekatan pengembangan sistem
informasi geografis ( SIG) berikut ini penjelasan tentang metode yang di gunakan
dapat dilihat pada gambar 5, yaitu sebagai berikut:
24
Gambar 5. Pendekatan pengembangan sistem informasi geografis ( SIG )
3.1.1 Perencanaan (Planning)
Merencanakan sistem apa yang harus dibuat untuk menentukan titik lokasi
komunitas motor honda klasik di wilayah Jabodetabek, sehingga pengguna dengan
mudah mengetahui dimana saja titik letak komunitas tersebut berada dalam
perencanaan.
3.1.2 Analisis
Analisis sistem yang digunakan dalam menentukan titik lokasi komunitas
motor honda klasik, menggunakan sistem informasi geografi menggunakan Arcview
GIS 3.3. dan mengidentifikasikan data-data yang digunakan dalam sistem informasi
geografis ini. Dalam tahap analisis data komunitas motor honda klasik di wilayah
Jabodetabek ini akan diproses dan diidentifikasi penyebaran di wilayah mana saja
yang terdapat komunitas tersebut.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data untuk pembuatan sistem
adalah:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
melakukan observasi untuk mengetahui aplikasi yang akan dibuat dalam
pengumpulan data dan informasi melalui internet, buku, literature dan survey
lokasi yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat. Setelah itu data diolah
sesuai dengan perencanaan.
2. Observasi
Melalukan obervasi lapangan di wilayah Jabodetabek.
3. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan ketua anggota komunitas dan
personal lainnya yang berkaitan dengan komunitas motor honda klasik.
25
3.1.3 Design
Perancangan juga dilakukan dengan membuat user interface. Dalam tahapan
ini dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan yaitu peta wilayah
Jabodetabek, nama komunitas, logo komunitas, anggota, alamat secretariat, foto-foto
motor komunitas, dan kontak person. Perancangan sistem informasi geografis
dimana terdapat User interface, tahap pencarian dan output data, sistem informasi di
design secara umum, sistem informasi geografis menjelaskan tata letak lokasi
komunitas motor honda klasik di wilayah Jabodetabek.
3.1.4 Implementation
Merupakan suatu proses transformasi hasil perancangan kedalam bahasa
pemrograman yang akan digunakan. Hal ini termasuk penulisan kode program yang
dimengerti oleh mesin komputer, dan menggunakan perangkat lunak pendukung
lainnya sebagai pendukung.
3.1.5 Uji Coba
Tahap pengujian merupakan faktor terpenting dari alur siklus perangkat
lunak. Pada proses uji coba sistem terhadap aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui
dan menentukan seberapa baik sistem yang dibuat untuk memenuhi kriteria
kebutuhan pengguna. Jika dalam proses uji coba mengalami kegagalan, maka akan
kembali ke tahap perancangan sistem untuk kemudian dirancang kembali, namun
jika berhasil, sistem akan langsung berlanjut ke tahap penggunaan.
Adapun pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji coba struktural yaitu uji coba untuk mengetahui apakah setiap struktur form
atau alur yang dibuat dapat dijalankan dan tampil dengan baik sesuai dengan yang
dirancang.
2. Uji coba fungsional yaitu uji coba untuk mengetahui apakah setiap tombol untuk
melakukan program sudah sesuai dan berfungsi sesuai dengan sistem yang dibuat.
3. Uji coba validasi yaitu uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
yang dibuat sudah sesuai dengan benar.
26
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1. Analisis Kebutuhan
Pada penyimpanan data sebelumnya yaitu menggunakan catatan tertulis.
Komunitas honda klasik yang sedang berjalan yaitu oraganisasi dan perkumpulan
Dengan alasan penghematan waktu dan kemudahan pada saat penyajian data, maka
dibuat aplikasi yang efisien untuk keperluan penyajian informasi dari data-data
tersebut pada saat bersamaan. Solusi untuk penyajian data yaitu dengan
menggunakan software Arcview GIS 3.3 dengan penyimpanan data yang
menggunakan perangkat keras (Hardware) yaitu komputer. Databasenya yaitu adalah
masing-masing komunitas mempunyai anggota dan jenis motor yang digunakan.
4.2 Desain dan Perancangan Sistem
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dilanjutkan pada tahap
perancangan aplikasi. Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut:
27
4.2.1 Perancangan Database
Pada aplikasi ini database berisi anggota dan jenis motor yang digunakan dari
masing-masing komunitas yang ada dan dilengkapi data gambar berformat *.jpg dan
data peta yang memiliki format *.shp, maka media penyimpanan data hasil eksekusi
dari aplikasi peta Jabodetabek sangat sederhana, hasil eksekusi akan tersimpan
kedalam Folder.
4.2.2 Perancangan Flowchart
Pada perancangan flowchart dapat dilihat pada gambar 6, yaitu sebagai
berikut:
28
Gambar 6. Flowchart Sistem
4.2.3 Perancangan Pada Aplikasi Arcview 3.3
Pada tahap ini dilakukan perancangan tampilan aplikasi dalam Arcview GIS
3.3, adapun rancangan tampilan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar 7, yaitu
sebagai berikut:
29
4.2.3.1 Tampilan Menu Utama Arcview GIS 3.3
Gambar 7. Interface ArcView GIS
Defiisi dari setiap komponen pada halaman utama dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Menu Window
a. File
Berfungsi untuk menyimpan, membuka, mengatur, mengexport project yag di
manipulasi.
b. Edit
Berfungsi untuk memindahkan, menambahkan dan menghapus data.
c. View
Berfungsi untuk mengatur semua file dalam project.
d. Theme
Berfungsi untuk mengatur theme sesuai dengan keinginan.
e. Grafich
Menampilkan grafik dari hasil manipulasi data di peta.
30
f. Window
Berfungsi untuk menampilkan projek pada window
g. Help
Berfungsi untuk memberikan informasi tentang penggunaan aplikasi.
2. Toolbar berfungsi sebagai alat navigasi pada peta. Pada halaman ini Toolbar akan
terisi elemen-elemen pendukungnya. Elemen-elemen pendukung tersebut adalah :
a. Identify
Berfungsi untuk identikasi layer pada peta.
b. Pointer
Berfungsi untuk meng-klik layer dan menu yang aktif pada aplikasi.
c. Vertex Edit
Berfungsi untuk meng-edit peta.
d. Select Feature
Berfungsi Untuk mengambil atau memilih bagian pada peta yang akan di
manipulasi.
e. Zoom In
Berfungsi untuk memperbesar tampilan peta dengan wilayah yang terseleksi.
f. Zoom Out
Berfungsi untuk memperkecil tampilan peta pada wilayah terseleksi.
g. Measure
Berfungsi untuk melakukan pengukuran panjang pada wilayah peta.
h. Hotlink
Berfungsi untuk menampilkan gambar.
i. Text
Berfungsi untuk memberikan nama pada tampilan peta.
j. Legend
Berfungsi untuk menambahkan file dalam view.
4.2.3.2 Perancangan Menu Titik Sebaran Komunitas Motor Honda Klasik
Seperti pada tampilan sebelumnya, perancangan pada window ini akan
menampilkan peta dan titik sebaran komunitas motor honda klasik. Dapat dilihat
pada gambar 8, yaitu sebagai berikut :
31
Gambar 8. Perancangan titik sebaran komunitas motor honda klasik.
Untuk keterangan tentang penggunaan komponen pada window titik sebaran
komunitas adalah sebagai berikut:
1. Menu Window berfungsi untuk mengolah dan menampilkan peta.
2. Legenda berfungsi untuk menampilkan peta pada view yang akan di manipulasi.
3. View Peta berfungsi untuk memanipulasi data dalam tabel
4. Tabel berfungsi untuk mengelompokkan dan menyimpan data berupa teks.
4.2.3.3 Layout
Perancangan layout peta merupakan pekerjaan terakhir, melalui fasilitas
layout kita membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai
ouput dan bagaimana data tersebut akan ditampilkan.
Layout bersifat dinamis, artinya komponen pada layout akan berubah apabila
kita mengadakan perubahan data original pada komponen tersebut. Perancangannya
seperti pada gambar 9, yaitu sebagai berikut:
32
Gambar 9. Perancangan layout
Perancangan diatas merupakan tampilan dari layout. Untuk keterangan
tentang komponen gambar tersebut yaitu sebagi berikut:
1. Label yaitu Pemberian dari nama projek yang dikerjakan.
2. Peta yaitu untuk menampilkan gambar peta hasil manipulasi.
3. Legenda yaitu informasi warna dari gambar peta.
4. Arah mata angin yaitu untuk menunjukan posisi peta.
4.3 Implementasi
Tahapan ini berlangsung setelah tahap perancangan selesai dikerjakan.
Implementasi program dibuat dengan menggunakan Software Arcview GIS 3.3.
4.3.1 Implementasi Program Aplikasi
Implementasi program aplikasi dilakukan untuk membuat tampilan window
yang sesuai dengan perancangan pada tahapan sebelumnya. Salah satu hal penting
yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan perubahan format data
gambar yang sebelumnya tersimpan dalam format *.jpg menjadi format *.gif. hal
tersebut dilakukan dengan bantuan adobe photoshop CS3, dengan adobe photoshop
CS.3 format data tersebut dapat disimpan dengan pilihan file simpanan gambar
sehingga format file gambar akan berubah menjadi *.gif seperti pada gambar 10,
yaitu sebagai berikut:
33
Gambar 10. Perubahan format File pada Adode Photoshop CS3
Dalam software Arcview GIS 3.3 perlu juga data tabular yang harus di
manipulasi yaitu dengan menggunakan Ms. Excel, agar dapat ditampilkan pada
proses menjalankan aplikasi ini, yaitu dapat dilihat pada gambar 11 sebagai berikut:
Gambar 11. Proses input data di Ms. Excel
Setelah proses tersebut selesai, lalu disimpan dengan format(*.txt) seperti pada
gambar 12, yaitu sebagai berikut:
34
Gambar 12. Proses penyimpanan data dengan format(*.txt).
Setelah proses ini selesai, maka data tersebut dapat langsung dipergunakan
dalam software olah data spasial bersama-sama dengan data spasial yang lainnya,
yaitu Arcview GIS 3.3. Langkah-langkah untuk melakukan olah data spasial bersama
dengan data koordinat akan di jelaskan sebagai berikut:
a. Memasuki program Arcview GIS 3.3 melalui start menu pada desktop windows.
Seperti pada gambar 13, yaitu sebagai berikut:
Gambar 13. Langkah masuk ke Arcview GIS 3.3
b. Selanjutnya akan muncul tampilan awal dari Arcview GIS 3.3 dan selanjutnya
memilih create a new project diusul dengan memilih with a new view. Maka akan
muncul halaman kerja baru berupa view 1 seperti pada gambar 14, yaitu sebagai
berikut:
35
Gambar 14. Tampilan awal dari Arcview GIS 3.3
Setelah itu akan muncul tampilan untuk mulai manipulasi data yang sudah ada, dapat
dilihat pada gambar 15, yaitu sebagai berikut:
Gambar 15. Tampilan menu untuk awal mengolah data
Lalu pillih view > add theme maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 16,
yaitu sebagi berikut:
Gambar 16. Tampilan untuk menambahkan theme pada aplikasi
36
Setelah memilih theme Jabodetabek maka akan muncul tampilan peta Jabodetabek
seperti pada gambar 17, yaitu sebagai berikut:
Gambar 17. Tampilan peta Jabodetabek
Untuk membuat point (titik) sebaran komunitas motor honda klasik dapat
menggunakan view > New theme, dapat dilihat pada gambar 18, yaitu sebagai
berikut:
Gambar 18. Membuat Point (titik)
Setelah itu akan muncul tampilan untuk menyimpan theme point pada folder seperti
pada gambar 19, yaitu sebagai berikut:
Gambar 19. Menyimpan theme point pada folder
37
Setelah penyimpanan selesai, kembali pada menu view. Untuk menampilkan theme
yang sudah disimpan, lalu pilih add theme pada folder tempat menyimpan data yang
sudah dibuat, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 20, yaitu sebagai
berikut:
Gambar 20. Menampilkan titik (point) pada view
Untuk menambahkan data atribut pada point (titik) pilih tabel pada toolbar maka
akan muncul tampilan seperti pada gambar 21, yaitu sebagai berikut:
Gambar 21. Atribut tabel pada point
Untuk merubah field pada data atribut point, dapat dilihat pada gambar 22, yaitu
sebagai berikut:
38
Gambar 22. Mengaktifkan perubahan data field pada atribut
Setelah field data atribut telah aktif untuk menambahkan field baru, dapat dilihat
pada gambar 23, yaitu sebagai berikut:
Gambar 23. Menambahkan field baru
Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 24, yaitu sebagai berikut:
Gambar 24. Membuat field baru
Setelah klik OK. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 25, yaitu sebagai
berikut:
39
Gambar 25. Setelah memasukkan data atribut pada field
Lalu simpan project pada folder yang sudah disiapkan.
c. Selanjutnya melakukan manipulasi data yang sudah disimpan dalam folder
dengan bentuk format *.apr, yaitu dengan langkah awal masuk ke software
Arcview GIS 3.3 dapat dilihat pada gambar 26, yaitu sebagai berikut:
Gambar 26. Langkah awal masuk ke Arcview GIS 3.3
Setelah itu maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 27, yaitu sebagai
berikut:
Gambar 27. Tampilan awal pada Arcview GIS 3.3
40
Lalu buka file project dalam bentuk format *.apr seperti pada gambar 28, yaitu
sebagi berikut:
Gambar 28. Membuka file project dalam format*.apr
Setelah project dalam format*.apr dipilih, maka akan muncul tampilan seperti pada
gambar 29 dengan mengaktifkan theme pada posisi sebelah kiri dengan menceklist
theme tersebut, yaitu sebagai berikut:
Gambar 29. Tampilan peta Jabodetabek
Untuk menampilkan data spasial dapat menggunakan menu hotlink dengan
mengaktifkan theme pada property seperti pada gambar 30, yaitu sebagai berikut:
Gambar 30. Mengaktifkan hotlink data spasial
41
Lalu pilih Link to image file pada predefined action seperti pada gambar 31, yaitu
sebagai berikut:
Gambar 31. Memilih Link to image file pada predefined action
Setelah proses tersebut selesai, maka hotlink pun dapat dilakukan, yaitu dapat dilihat
pada gambar 32, yaitu sebagai berikut:
Gambar 32. Menu Hotlink telah aktif
Hotlink telah aktif, dan bisa digunakan. Hasil hotlink apat dilihat pada gambar 33,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 33. Hotlink to image file
42
Untuk melihat data atribut pada titik komunitas yaitu dengan memilih tabel pada
menu Arcview GIS 3.3 dapat dilihat pada gambar 34, yaitu sebagai berikut:
Gambar 34. Menu untuk membuka data atribut titik komunitas
Setelah menu tersebut di klik maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 35,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 35. Atribut titik sebaran komunitas
Untuk menampilkan logo komunitas dapat dilakukan juga dengan hotlink, yaitu
dapat dilihat pada gambar 36 dengan memilih logo yang akan di tampilkan, yaitu
sebagai berikut:
Gambar 36. Memilih logo untuk hotlink
43
Setelah logo dipilih, lalu pada predefined action pilih link to image file seperti
gambar 37, yaitu sebagai berikut:
Gambar 37. Memilih link to imgae file pada predefined action
Setelah proses tersebut selesai, maka hotlink pun dapat dilakukan, yaitu dapat dilihat
pada gambar 38, yaitu sebagai berikut:
Gambar 38. Menu Hotlink telah aktif
Hotlink telah aktif, dan bisa digunakan. Hasil hotlink apat dilihat pada gambar 39,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 39. Hotlink logo komunitas
44
Langakah selanjutnya yaitu hotlink anggota masing-masing komunitas yaitu dengan
cara seperti langkah sebelumnya, yaitu dengan mengaktifkan hotlink anggota seperti
pada gambar 40, yaitu sebagai berikut:
Gambar 40. Memilih field yang akan di hotlink
Setelah memilih field anggota yang akan di hotlinkan dalam format*.txt, maka
dianjurkan merubah predefined action dengan bentuk text, yaitu link to text file
seperti pada gambar 41, yaitu sebagai berkut:
Gambar 41. Memilih link to text file pada predefined action
Setelah proses tersebut selesai, maka hotlink pun dapat dilakukan, yaitu dapat dilihat
pada gambar 42, yaitu sebagai berikut:
Gambar 42. Hotlink anggota komunitas telah aktif
45
Hotlink telah aktif, dan bisa digunakan. Hasil hotlink apat dilihat pada gambar 43,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 43. Hotlink anggota komunitas
Proses hotlink telah selesai, selanjutnya yaitu hasil akhir dari manipulasi data adalah
Layout, dapat dilihat pada gambar 44, yaitu sebagai berikut:
Gambar 44. Layout titik sebaran komunitas motor honda klasik di Jabodetabek.
46
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Antarmuka Pengguna (User Interface)
Tampilan pertama dari program aplikasi ini adalah dengan membuka software
Arcview GIS 3.3 dengan membuka file yang berformat *.apr yang sudah dibuat
sebelumnya. Dengan menu window seperti file, edit, view, theme, grafik, dan
window. Keterangan selengkapnya tentang semua feature yang ada di dalam program
aplikasi ini adalah sebagai berikut:
5.1.1 Antarmuka Halaman Utama
Pada halaman ini berisikan tampilan peta Jabodetabek beserta legenda, dan
tabel dengan membuka file berformat *.apr. Tampilan antarmuka halaman utama
dapat dilihat pada gambar 45, yaitu sebagai berikut:
Gambar 45. Antarmuka halaman utama
5.1.2 Tampilan Antarmuka Peta Jabodetabek
Pada halaman ini akan tampil peta Jabodetabek yang sudah di manipulasi
dalam projek Arcview GIS 3.3. Antarmuka halaman peta Jabodetabek dapat dilihat
pada gambar 46, yaitu sebagi berikut:
47
Gambar 46. Antarmuka peta Jabodetabek
5.1.3 Antarmuka Peta Titik Sebaran Komunitas
Pada halaman ini berfungsi untuk menampilkan titik berupa point sebagai
gambaran posisi komunitas motor honda klasik pada peta Jabodetabek. Pada
Halaman ini pemanggilan data gambar berupa logo (image) *.gif melalui prosedur
hotlink. Data logo (image) ditampilkan melalui pemanggilan langsung kearah titik
(point) dimana logo (image) tersebut tersimpan, Seperti pada gambar 47, yaitu
sebagai berikut:
Gambar 47. Antarmuka Peta Titik Sebaran Komunitas
5.1.4 Antarmuka Laporan Data Tabular
Pada antarmuka ini akan menampilkan data tabular dari semua komunitas
motor honda klasik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa data tabular
bersifat statis sehingga data tabular yang ditampilkan pada halaman ini tidak dapat di
update datanya. Untuk melakukan perubahan isi data tabular sebagai aplikasi yang
mengolah data atribut dapat langsung dimodifikasi melalui fasilitas editing table.
48
Jadi antarmuka ini hanyalah sebagai media untuk menampilkan data tabular.
Tampilan antarmuka ini dapat dilihat pada tabel 17, yaitu sebagai berikut:
Tabel 17. Antarmuka Laporan Data Tabular
5.1.5 Antarmuka Layout
Pembuatan layout peta merupakan pekerjaan terakhir, melalui fasilitas layout
kita membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai ouput dan
bagaimana data tersebut akan ditampilkan . Layout bersifat dinamis, artinya
komponen pada layout akan berubah apabila kita mengadakan perubahan data
original pada komponen tersebut. Seperti pada gambar 48, yaitu sebagi berikut:
Gambar 48. Tampilan Layout peta hasil manipulasi
49
5.2 Uji Coba Sistem
Dengan melakukan uji coba maka akan diketahui kekurangan dari sistem yang
telah dibangun. Diantaranya adalah apakah sistem berjalan dengan baik dan sesuai
rancangan. Berikut adalah beberapa pengujian yang dilakukan.
5.2.1 Uji Coba Struktural
Uji coba struktural yaitu proses uji coba yang dilakukan untuk mengetahui
apakah tampilan program sesuai rancangan. Hasil dari uji coba struktural ditampilkan
pada tabel berikut ini:
Tabel 18. Uji coba struktural
No Sistem Hasil Keterangan
1 Halaman Utama Tampil Tampil setelah membuka project
2 Peta Jabodetabek Tampil Tampil setelah membuka file peta
3 Peta Titik Komunitas Tampil Tampil setelah membuka file titik
komunitas
4 Peta titik Toko Sparepart Tampil Tampil setelah membuka file titik
toko sparepart
5 Laporan Data Tabular Tampil Tampil dari peta titik komunitas dan
toko sparepart
6 Informasi Tampil Dijalankan dari halaman utama
7 Layout Tampil Dijalankan dari halaman utama
5.2.2 Uji Coba Fungsional
Tahapan uji coba fungsional dilakukan untuk menganalisa apakah semua
fungsi tombol untuk melakukan aksi program telah sesuai dengan fungsi awal sistem
yang telah dibuat.
Tabel 19. Uji coba fungsional
50
No Window Keterangan
1. Halaman Utama
Toolbar
Legend
Peta Jabodetabek
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
2. View
Legend
Tabel
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
3. Hotlink Berfungsi
4. Layout Berfungsi
5.2.3 Uji Coba Validasi
Uji coba validasi merupakan pemeriksaan terhadap keakuratan tampilan data
yang telah dimasukan kedalam program aplikasi. Uji coba tersebut dilakukan dengan
melakukan pengisian tulisan atau teks kedalam sistem, atau dengan melakukan
pemilihan salah satu data yang telah ada dalam sistem. Apabila sistem mampu
menampilkan data yang sesuai, maka uji coba dikatakan berhasil.
Uji coba validasi pencarian titik komunitas motor honda klasik pada view
berdasarkan salah satu nama komunitas dari semua yang ada di wilayah Jabodetabek
yang dimasukan kedalam tabel. Maka aplikasi akan merespon dengan merubah
warna titik komunitas menjadi warna kuning. Seperti pada gambar 49, yaitu sebagai
berikut:
Gambar 49. Uji coba validasi searching titik komunitas
Uji coba validasi melalui hotlink menampilkan gambar dengan pemilihan
terhadap data yang akan tampil pada window. Sistem akan merespon data yang
dipilih dengan menampilkan gambar dari titik komunitas yang di klik. Dapat
dilihat seperti pada gambar 50, yaitu sebagi berikut:
51
Gambar 50. Uji coba validasi dengan hotlink image
Uji coba validasi laporan hasil akhir gambar peta komunitas motor honda klasik
akan dilakukan dengan memilih menu View > Layout. Dapat dilihat pada gambar 51,
yaitu sebagai berikut:
Gambar 51. Uji coba validasi laporan akhir peta
Maka akan menghasilkan tampilan seperti pada gambar 52, yaitu sebagai berikut:
52
KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan
Aplikasi peta komunitas motor honda klasik di wilayah Jabodetabek
dirancang menggunakan Arcview GIS 3.3. Peta yang digunakan adalah peta analog.
Peta analog merupakan peta hardcopy dalam wujud peta kertas atau peta klise yang
sebelumnya dilakukan perubahan format kedalam bentuk image atau gambar dengan
menggunakan scan atau foto terhadap gambar agar dapat diolah dalam aplikasi.
Pada tahap implementasi di lakukan perubahan format data gambar yang sebelumnya
tersimpan dalam format *.jpg menjadi format *.gif. Hal tersebut dilakukan dengan
bantuan adobe photoshop CS.3, dengan adobe photoshop CS.3 format data tersebut
dapat disimpan dengan pilihan file simpanan gambar sehingga format file gambar
akan berubah menjadi *.gif. Aplikasi ini masih memiliki kelemahan pada berbagai
fasilitas, yaitu fasilitas hotlink yang terdapat pada antarmuka peta titik sebaran
komunitas, pengguna yang akan memanfaatkan fasilitas ini diharuskan mengarahkan
pointer tepat pada titik tersebut. Dengan mengarahkan pointer tepat pada posisi titik
tersebut menjamin keberhasilan dari hotlink.
6.2 Saran
Melengkapi atribut data dari data spasial yang ada, agar kondisi data spasial
lebih presisi, sehingga aplikasi ini mampu merespon setiap perintah dari fasiltas yang
telah dibuat. Aplikasi ini dikembangkan agar mampu menampilkan data foto yang
memiliki semua jenis struktur penamaan file. Aplikasi komunitas motor honda klasik
di wilayah Jabodetabek sebaiknya dikembangkan menjadi WEB GIS sehingga dapat
dipergunakan oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
54
Atie Puntodewo,2005.Sistem Informasi Geografis.www.google.co.id.24 Agustus
2010
Budiyanto, Eko. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS,Andi.
Yogyakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor. 2010.
Buku Panduan Penulisan Karya Ilmiah, Program studi Ilmu Komputer FMIPA
UNPAK, Bogor.
Prahasta, Eddy. 2007. Tutorial ArcView.Informatika,Bandung
Prahasta, Eddy. Edi, Ir. MT. 2002 Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi
Geografis. Informatika, Bandung.
(http://www.motorbikespecs.net/index.dynflag=2&model_id=25157&make=Honda)
(http://motorbike-search-engine.co.uk/classic_bikes/honda-classic-motorcycles.php)
(http://motorcycle-specs.com/SearchType_Make.asp?Make=Honda&type=Standard)
55