I. PENDAHULUAN dengan isolasi yang berkepanjangan. Tak ada … · 2017. 12. 6. · 1. Surat...
Transcript of I. PENDAHULUAN dengan isolasi yang berkepanjangan. Tak ada … · 2017. 12. 6. · 1. Surat...
-
I. PENDAHULUAN
Jika dikelompokkan, ibadah itu dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok besar. Pertama adalah ibadah jasmaniyah, ini dapat dikerjakan
oleh semua orang. Kedua, ibadah maaliyah, ibadah yang terkait dengan
harta kekayaan. Ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang, tetapi bisa
dilaksanakan oleh orang yang berharta untuk disalurkan kepada orang
yang miskin. Ketiga, gabungan dari keduanya, yakni mempunyai fisik yang
kuat dan sehat dan kantong yang cukup tebal juga, misalnya menunaikan
ibadah haji. Zakat adalah termasuk kelompok ibadah maaliyah ijtima’iyyah
yang memiliki posisi yang penting, strategis, dan menentukan, baik dari
sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai
suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu Rukun Islam,
sebagaimana diungkapkan dalam berbagai hadits Nabi, sehingga
keberadaannya dianggap ma’lum min ad-diin bi adh-dhaurah atau sesuatu
yang sudah umum diketahui umat dan merupakan bagian mutlak dari
keislaman seseorang.
Al-Qur‟an menyatakan bahwa kesediaan berzakat dipandang
sebagai indikator utama ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam,
atas dasar itu sahabat Abdullah bin Mas‟ud menyatakan bahwa orang-
orang yang beriman diperintahkan untuk menegakkan shalat dan
mengeluarkan zakat. Siapa yang tidak berzakat, tidak ada shalat baginya.
Rasulullah SAW pernah menghukum Tsa‟labah yang enggan berzakat
dengan isolasi yang berkepanjangan. Tak ada seorang sahabatpun yang
mau berhubungan dengannya, meski hanya bertegur sapa. Khalifah Abu
Bakar ash-Shiddiq bertekad akan memerangi orang-orang yang mau
shalat tetapi enggan berzakat. Ketegasan sikap ini menunjukkan bahwa
perbuatan meninggalkan zakat adalah sesuatu kedurhakaan, dan apabila
hal ini dibiarkan, maka akan memunculkan pelbagai kedurhakaan dan
kemaksiatan yang lain.
Kewajiban menunaikan zakat merupakan sesuatu perintah tegas
dan mutlak. Karena hikmah dan manfaat yang terkandung didalamnya
sangat besar, baik bagi muzakki, harta benda yang dikeluarkan zakatnya
dan terlebih lagi bagi mustahiq serta kepentingan masyarakat secara
umum. Bertolak dari penjelasan di atas pengurus Baitul Mal Kabupaten
Aceh Tenggara telah berupaya memberikan sosialisasi bagi masyarakat
secara umum dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara khusus untuk dapat
mengumpulkan zakatnya ke Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara.
Dan Insya Allah hal ini telah mendapat sambutan yang cukup baik,
sehingga untuk Tahun Anggaran 2016 ini pengurus Baitul Mal Kabupaten
Aceh Tenggara telah dapat mengumpulkan zakat dari para Muzakki yang
akan segera disalurkan kepada para mustahiq.
Agar penyaluran zakat pada Tahun 2016 ini memiliki pedoman dan
panduan, pengurus menyusun berupa Buku Petunjuk Pelaksanaan
Penyaluran Zakat, Infaq dan Sadaqah.
( 1 ) ( 2 )
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN ZAKAT DAN INFAQ
BAITULMAL KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2016
-
II. PENERIMAAN DAN ALOKASI PENYALURAN ZAKAT/INFAQ
A. Penerimaan
Untuk Tahun 2016 sumber zakat yang dikelola oleh Baitul Mal
Kabupaten Aceh Tenggara umumnya masih bersumber dari setoran
zakat dan infaq dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Selanjutnya Sesuai dengan
Surat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD)
Kabupaten Aceh Tenggara Nomor : KU.900/442/2016 tanggal 10
Desember 2016, penerimaan zakat, infaq, dan sadaqah tahap pertama
dari bulan Januari sampai bulan November 2016 adalah sebesar
Rp.4.922.188.968,- dan penerimaan zakat, infaq, dan sadaqah tahap
kedua dari bulan Nopember sampai tanggal 15 Desember 2015 adalah
sebesar Rp.787.481.208,- maka total penerimaan adalah sebesar
Rp.5.709.670.176,- (Lima miliar tujuh ratus sembilan juta tiga ratus
tujuh puluh ribu rupiah)
Dari penerimaan zakat tersebut, pengurus bersepakat pada bulan
Desember 2016 akan disalurkan kepada mustahiqnya, sesuai
dengan alokasi yang telah ditentukan dari hasil musyawarah pengurus
Baitul mal Kabupaten Aceh Tenggara pada Tanggal 29 November
2016.
B. Jumlah dan Alokasi Penyaluran Zakat
Sebagaimana hasil musyawarah pengurus Baitul Mal Kabupaten
Aceh Tenggara tanggal 29 November 2016, maka telah disepakati
alokasi mustahiq sebagai penerima zakat sebagai berikut :
TABEL – I
ALOKASI PEMBAGIAN ZAKAT 2016
URAIAN ANGGARAN
RINCIAN
JUMLAH (Rp) Vol Satuan
Biaya/ Harga (Rp)
1 2 3 4 5 6=(3x5)
PENYALURAN ZAKAT
5.709.370.000
Fakir 8289 Org 3,730.050,000
- Fakir Uzur 3953 Org 450,000 1,778,850,000
- Fakir Konsumtif 4336 Org 450,000 1,951,200,000
Muallaf 16 KK 32,000,000
- Muallaf 16 KK 2,000,000 32,000,000
Fisabilillah 1935 Org 1,395,000,000
- SD/ MI 400 Org 400,000 160,000,000
- SMP/ MTs 300 Org 500,000 150,000,000
- Santri Dayah/ 300 Org 500,000 150,000,000
Pesantren
- SMA/SMK/ MA 250 Org 600,000 150,000,000
( 4 ) ( 3 )
-
1 2 3 4 5 6=(3x5)
- Mahasiswa Dalam Daerah
410 Org 1,000,000 410,000,000
- Mahasiswa DLuarr Daerah
250 Org 1,000,000 250,000,000
- Mahasiswa DLuarr Negeri
25 Org 5,000,000 125,000,000
Operasional 1 Keg
552.320.000
- Operasional Penyaluran
1 Keg 390.320.000 390.320.000
- Amil Pengurus Baitul Mal
1 Keg 100.000.000 100.000.000
- Amil UPZ SKPK 1 Keg 62.000.000 62.000.000
Dari alokasi pembagian zakat tersebut, pengurus Baitul Mall
Kabupaten Aceh Tenggara menyepakati kriteria dan persyaratan bagi
mustahiq yang akan menerima pembagian zakat, dengan
mengutamakan kemudahan dan ketepatan, namun tetap
berdasarkan landasan utama yaitu ketentuan Syariat Islam yang
telah digariskan dalam Al-Qur‟an dan Al-hadits. Tahun ini Pengurus
Baitul Mal menetapkan 3 (tiga) asnaf yang menjadi prioritas
penemrima pembagian zakat dan infak, yaitu senif fakir, muallaf dan
fi sabilillah serta ditambah dengan biaya opersional Pengurus Badan
Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam Tabel – II dibawah ini :
TABEL – II
Kriteria Mustahiq dan Persyaratan
No Klasifikasi Mustahiq
Kriteria Persyaratan Ket.
1 2 3 4 5
1 Fakir Konsumtif
Cacat fisik dan mental Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku
tidak memilki penghasilan tetap
Surat Keterangan dari Kepala Desa
Memilki penghasilan tetapi tidak mencukupi
Diutamakan belum pernah mendapatkan bantuan Zakat tahun anggaran 2015.
2 Fakir Udzur Usia diatas 60 tahun Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku
Lemah secara fisik Surat Keterangan dari Kepala Desa
tidak memilki penghasilan tetap
Diutamakan belum pernah mendapatkan bantuan Zakat tahun anggaran 2015.
Bukan Pensiunan
Tidak ada keluarga yang menyantuni
3 Muallaf Maksimal 1 Tahun sudah memeluk agama islam
Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku
Masih lemah pengetahuannya tentang ajaran Islam
Surat Keterangan memeluk agama islam dari Kantor Urusan Agama Kecamatan
Masih lemah pengetahuannya tentang ajaran Islam
Surat Keterangan dari Kepala Desa
( 5 ) ( 6 )
-
1
2 3
4
5
4 Fisabilillah Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan Perguruan Tinggi Negeri / Swasta
Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku
Dari Keluarga yang tidak/kurang mampu
Bukan Anak PNS / TNI / POLRI
Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa yang bersangkutan aktif dan kurang mampu.
Memiliki kemauan belajar yang kuat ditunjukkan dari prestasi yang baik dan rajin belajar
Surat Pengantar dari Kepala Sekolah
Fotocopy KTM, KHS dan KRS terakhir (Khusus Mahasiswa)
Surat keterangan aktif kuliah
Diutamakan belum pernah mendapatkan bantuan Zakat tahun anggaran 2015.
Fotocopy Rekening Tabungan Bank Aceh untuk Siswa dan Mahasiswa dalam daerah
Fotocopy Rekening Tabungan Bank Aceh atau BRI untuk Mahasiswa luar daerah
5 Badan Amil Pengurus dan Petugas Batul Mal Pengurus dan petugas yang secara
aktif telah bertugas di Baitul Mal.
III. PENJELASAN DAN KRITERIA MUSTAHIQ
Di dalam Al-Qur‟an surah at-Taubah : 60 Allah SWT berfirman :
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Menurut Firman Allah SWT tersebut diatas bahwa yang berhak
menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara
hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat:
orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang
baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan
budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena
( 8 ) ( 7 )
-
untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun
ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk
keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, biaya
sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam
perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam
perjalanannya.
Dari Firman Allah SWT tersebut pengurus Baitul Mal telah
bermusyawarah dan menetapkan penerima zakat sebagai prioritas
untuk tahun 2016, tidak semua mustahiq tersebut di atas di
alokasikan, hal ini karena melihat skala prioritas dan kondisi riil yang
ada ditengah – tengah masyarakat pada waktu tersebut. Untuk lebih
jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Fakir Konsumtif Fakir Konsumtif adalah orang yang penghasilannya tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokok (primer) sesuai dengan kebiasaan
masyarakat dan wilayah tertentu. Menurut pandangan mayoritas
(jumhur) ulama fikih, fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan
penghasilan yang halal, atau mempunyai harta yang kurang dari
nishab zakat dan kondisinya lebih buruk dari pada orang miskin.
Dengan kriteria cacat fisik dan mental, tidak memiliki penghasilan
tetap dan memiliki penghasilan tetapi tidak mencukupi.
2. Fakir Udzur
Fakir udzur adalah disamping penjelasan tersebut di atas, maka
ditambah lagi dengan kriteria usia di atas 60 Tahun, lemah secara
fisik, tidak memiliki penghasilan tetap dan juga tidak ada
keluarga yang menyatuninya secara rutin.
( 9 )
( 10 ) ( 9 )
-
3. Muallaf
Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam, yaitu dalam jangka
waktu lebih kurang 1 – 2 tahun baru menyatakan keimanannya
terhadap agama Islam. Dan dianggap masih lemah
pengetahuannya dan keimanannya terhadap Islam. Mereka diberi
agar bertambah kesungguhannya dalam berislam dan bertambah
kenyakinan mereka bahwa segala pengorbanan mereka dengan
sebab masuk Islam tidaklah sia-sia. Bahwa Islam dan umatnya
sangat memperhatikan mereka, bahkan memasukkannya ke
dalam bagian penting dari salah satu rukun Islam yaitu rukun
Islam ketiga.
4. Fisabilillah
Fisabilillah artinya adalah dalam jalan Allah. Pada zaman
Rasulullah SAW golongan yang termasuk kategori ini adalah para
sukarelawan perang yang tidak memiliki gaji tetap. Tetapi
berdasarkan lafazh dari sabilillah‟ di jalah Allah SWT, maka
sebahagian ulama membolehkan memberikan zakat tersebut
untuk membangun masjid, lembaga pendidikan, mendirikan
tempat pelayaan kesehatan, menerbitkan buku, majalah dan lain-
lain yang tujuannya utamanya adalah berjuang dijalan Allah SWT
dan untuk mencari keridhoan Allah SWT. Untuk itu dalam Buku
Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Zakat dan Infaq ini kami batasi
dengan pengertian fisabilillah adalah orang yang berjuang dijalan
Allah dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh
para ulama fikih. Intinya adalah melindungi dan memelihara
agama serta meninggikan kalimat tauhid seperti orang yang
sedang menuntut ilmu tetapi kekurangan dalam hal pendanaan.
Untuk itu pengurus Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara akan
menyalurkan kepada siswa dan mahasiswa SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK dan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan kriteria
utama yaitu tergolong dari keluarga tidak mampu dari
keluarga muslim dan memiliki kemauan belajar yang kuat
ditunjukkan dari prestasi yang baik.
( 11 ) ( 12 )
-
Persyaratan sebagai berikut :
a. Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, Pesantren/Dayah
1. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa siswa
yangbersangkutan kurang mampu.
2. Surat Pengantar dari Kepala Sekolah ke Pengurus Baitul Mal
Kabupaten Aceh Tenggara.
3. Fotocopy buku rekening tabungan Bank Aceh
4. Fotocopy KTP dan KK orang tua yang masih berlaku.
b. Mahasiswa Perguruan Tinggi Dalam Negeri
1. Surat Keterangan Aktif Kuliah dari Perguruan Tinggi
2. Mahasiswa bersangkutan kurang mampu secara ekonomi
dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Desa
3. Fotocopy buku rekening tabungan :
Bank Aceh untuk mahasiswa dalam daerah
Bank Aceh atau BRI untuk mahasiswa luar daerah
4. Fotocopy KHS dan KRS terakhir
5. Fotocopy KTP, KK dan KTM yang masih berlaku
c. Mahasiswa Perguruan Tinggi Luar Negeri
1. Surat Keterangan Aktif Kuliah dari Perguruan Tinggi
2. Surat Keterangan dari Perguruan Tinggi bahwa Mahasiswa
tersebut benar-benar memiliki kemauan belajar yang kuat
3. Mahasiswa bersangkutan kurang mampu secara ekonomi
4. Fotocopy buku rekening tabungan
5. Fotocopy KHS dan KRS terakhir
6. Fotocopy KTP, KK dan KTM yang masih berlaku
7. Fotocopy Passport
d. Muallaf
1. Surat Keterangan memeluk agama islam dari kantor urusan
agama kecamatan
2. Surat Keterangan dari Kepala Desa
3. Fotocopy KTP
4. Fotocopy KK
e. Badan Amil
Yang dimaksud dengan amil zakat adalah semua pihak
yang bertindak mengerjakan yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan,
pendataan dan penyaluran atau distribusi harta zakat. Dalam
hal ini disamping pengurus Baitul Mal juga ada petugas yang
diberikan tugas khusus oleh pengurus untuk mengerjakan
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pengumpulan dan
penyaluran zakat.
Sebagaimana Qanun Aceh Nomor : 10 Tahun 2007
tentang Baitul Mal Pasal 38 ayat (1) menyatakan bahwa “Baitul
Mal sebagai pengelola harta berhak atas biaya pengelolaan
paling banyak 10 % ( sepuluh per seratus ) dari hasil
pengelolaan yang ditetapkan oleh Kepala Baitul Mal”.
( 14 ) ( 13 )
-
IV. SISTEM PENYALURAN ZAKAT/INFAQ
A. Sosialisasi Program
Agar semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Baitul Mal diketahui
oleh segenap lapisan masyarakat, maka akan diadakan sosialisasi baik
bagi si pemberi zakat (muzakki) atau penerima bantuan (mustahiq),
sosialisasi yang dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
a. Memberikan informasi bagi muzakki yaitu dengan memaparkan
jumlah dana yang diterima dan penjelasan alokasi penggunaan
dana secara detail, sehingga menumbuhkan kepercayaan bagi
muzakki terhadap zakat dan infaq yang mereka setorkan, melalui
pertemuan dan surat edaran ke seluruh instansi pengumpul dan
penyetor zakat.
b. Mengundang para mustahiq untuk menjelaskan bantuan dari Baitul
Mal yaitu setiap program yang disalurkan kepada mustahiq
diberikan penjelasan yang detail seperti sumber bantuan, besarnya
bantuan, kegunaan, cara mempertanggung jawabkan dan lain-lain
yang dianggap perlu untuk menambah keimanan dan pemahaman
mereka terhadap ajaran Islam.
c. Mengupload setiap program yang diberikan kepada mustahiq di
website resmi Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara:
www..baitulmalacehtenggara.wordpress.com
Facebook : Baitulmal Aceh Tenggara
Twitter : @baitulmal.agara
d. Membuat buku petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, brosur
dan spanduk yang berisi tentang kegiatan, himbauan serta
informasi tentang pengelolaan zakat oleh Baitul Mal.
B. Mekanisme Penyaluran
Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor : 10 Tahun 2007 tentang Baitul
Mal, pada pasal 25 disebutkan bahwa “ semua penerimaan zakat yang
dikelola oleh Baitul Mal Kabupaten/Kota merupakan sumber PAD
Kabupaten/Kota yang harus disetor ke Kas Umum Daerah
Kabupaten/kota”. Setelah dana tersebut direalisasikan dari Kas Umum
daerah ke rekening Baitul Mal maka akan disalurkan kepada mustahiq
sesuai dengan ketentuan Syari‟at Islam. Untuk penyaluran kepada
mustahiq sebagaimana dijelaskan dibawah ini :
a. Fakir konsumtif dan fakir udzur akan didata oleh petugas yang telah
ditentukan oleh pengurus Baitul Mal dibantu oleh camat dan kepala
desa masing-masing sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dari data yang telah didapatkan maka akan diverifikasi oleh tim
verifikasi lapangan dari petugas yang ditunjuk oleh Baitul Mal. Data
yang telah diverifikasi inilah sebagai acuan untuk penyaluran zakat
selanjutnya. Mustahiq akan menerima bantuan dari sumber zakat
tersebut secara langsung dan tunai ditempat yang telah ditentukan
kemudian.
( 15 ) ( 16 )
-
b. Muallaf, petugas yang telah ditunjuk oleh Baitul Mal mendata dan
mengundang para muallaf untuk diberikan penjelasan dan motivasi
keagamaan sekaligus menerima dana secara langsung dan tunai
sesuai dengan besaran dana yang dialokasikan.
c. Fisabilillah, diperuntukkan bagi siswa dan mahasiswa yang telah
memenuhi semua persyaratan tersebut di atas. Kepala
Sekolah/Pimpinan Perguruan Tinggi mengirimkan data
siswa/mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan
tersebut dengan Surat Pengantar resmi dari Kepala
Sekolah/Pimpinan Perguruan Tinggi yang ditujukan kepada
Kepala Baitul Mal. Dari data yang telah ada, maka tim verifikasi
lapangan yang dibentuk oleh Baitul Mal akan melakukan tugas
verifikasi. Data Hasil verifikasi tersebut sebagai pedoman untuk
penyaluran selanjutnya yang dituangkan dalam Surat Keputusan
penetapan penerima zakat oleh Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh
Tenggara. Untuk mekanisme penyalurannya akan dikirim secara
langsung ke rekening siswa dan mahasiswa yang bersangkutan.
C. Monitoring dan Evaluasi
Semua program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Baitul Mal
Kabupaten Aceh Tenggara semuanya akan dimonitoring oleh petugas
yang telah ditunjuk oleh Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara secara
berkala sampai ke desa.
Untuk evaluasi program akan dilakukan rapat secara berkala dan
waktu yang ditetapkan kemudian. Materi evaluasi adalah berdasarkan
hasil dari laporan petugas monitoring untuk ditindak lanjuti.
D. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban
Dana yang sudah disalurkan semuanya akan dibuat laporannya
secara priodik akhir tahun dan laporan tersebut juga mencakup
pertanggung jawaban keseluruhan dana yang sudah disalurkan.
Disamping laporan yang berbentuk cetakan (buku) juga akan di
upload/diunggah.pada.website.resmi.dengan.alamat.:
www..baitulmalacehtenggara.wordpress.com
Facebook : Baitulmal Aceh Tenggara
Twitter : @baitulmal.agara
( 17 ) ( 18 )
-
Kutacane, Desember 2016
Kepala Baitul Mal Aceh Tenggara,
dto
H. MUSA AS’ARI, SH, MM
V. PENUTUP
Banyak orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah, tetapi
berprilaku bakhil, kikir dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka tidak
pernah peduli dengan penderitaan, kesusahan dan kesulitan orang lain,
karena menganggap bahwa hal itu lebih baik, lebih membahagiakan dan
lebih mensejahterakan diri mereka. Sikap dan pandangan hidup seperti
inilah yang secara tajam dikritik oleh Allah SWT dalam firman-Nya pada
surah Ali Imran ayat 180.
Artinya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dari ayat tersebut Allah SWT juga mengingatkan kita bahwa kikir dan
hanya mementingkan diri sendiri itu pasti akan merusak tatanan kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa didunia ini, terlebih di akhirat
nanti.
Kebahagian yang hakiki dan sejati justru akan dapat diraih manakala
kita mampu memberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang lain yang
membutuhkan, seperti fakir-miskin, anak yatim dan orang-orang yang
menderita lainnya.
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW telah bersabda: “ Sesungguhnya kalian akan diberi pertolongan dan akan diberikan rezeki oleh Allah SWT, manakala kalian mau menolong, membantu, dan memberi kepada orang yang lemah dan menderita dalam kehidupanya”.
Zakat, infaq dan sadakah adalah salah satu implementasi ayat dan
hadits tersebut. Semoga dapat menyentuh lubuk hati kita dan membuka
pintu hidayah sehingga setiap ikhtiar yang kita lakukan mendapat ridho
dari Allah SWT. Amin.
Demikian Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Zakat dan Infaq Baitul
Mal Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2016, semoga dapat menjadi
pedoman selanjutnya, sehingga dana yang telah dikumpulkan dapat
disalurkan secara penuh tanggung jawab baik kepada para muzakki
maupun kepada Allah SWT, dan kepada para mustahiq kiranya mendapat
manfaat dan berkah dari Allah SWT. Amin yaa rabbal „alamin. Dan
kepada Allah SWT kita berserah diri dan memohon keampunannya.
Nasrun Minallahi Wafathun Qarib Wa Basyiril Mukminin.
( 19 ) ( 20 )
-
2. Ustd. Amaluddin, S.Ag