I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/15245/14/BAB...

17
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh perusahaan merupakan unsur yang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Penanganan sumber daya manusia menjadi prioritas utama bagi perusahaan dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Tingginya hasil kerja akan berdampak pada kinerja organisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya adalah disiplin kerja yang diterapkan. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang menyebutkan bahwa disiplin pegawai negeri sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.

Transcript of I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/15245/14/BAB...

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan

unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

perusahaan merupakan unsur yang paling menentukan keberhasilan atau

kegagalan suatu organisasi. Penanganan sumber daya manusia menjadi prioritas

utama bagi perusahaan dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai

agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Tingginya hasil kerja akan berdampak pada kinerja organisasi. Banyak faktor

yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya adalah disiplin kerja yang

diterapkan. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010

tentang disiplin pegawai negeri sipil yang menyebutkan bahwa disiplin pegawai

negeri sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan

dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila

tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.

2

Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Ini disebabkan karena

seorang pegawai akan mampu bekerja dengan optimal bila didukung oleh adanya

ketegasan dalam organisasi mengatur sistem kerja yang ada di organisasi tersebut.

Peningkatan kinerja pegawai dapat dicapai dengan optimal dengan adanya disiplin

kerja yang terarah. Mengaitkan kinerja kerja pegawai dengan disiplin kerja maka

disiplin kerja ditujukan agar para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan

tertib dan lancar karena adanya peraturan yang harus ditaati oleh seluruh pegawai.

Menurut Hasibuan (2007) kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen

sumber daya manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin

pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin

pegawai yang baik sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang

optimal.

Pendapat Hasibuan di atas menjelaskan bahwa kedisiplinan kerja merupakan

salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan organisasi dalam mencapai

tujuannya. Prestasi kerja akan dapat dicapai apabila didahului dengan

melaksanakan tugas yang dibebankan sesuai dengan aturan dan konsekuensinya.

Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal antara lain ditentukan

oleh aturan disiplin yang diterapkan (Hasibuan, 2007).

Selain disiplin kerja, untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik perlu ditunjang

dengan lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan yang menyenangkan dan

memberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhi

peningkatan kinerja, karena pegawai tidak merasa terganggu dalam melaksanakan

3

tugas-tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi

tugas-tugasnya.

Zainun (2004) mengatakan bahwa kinerja pegawai ditentukan pula oleh faktor-

faktor lingkungan luar dan iklim kerja organisasi, bahkan kemampuan kerja dan

motivasi itu pun ditentukan pula oleh faktor-faktor lingkungan organisasi itu. Jika

lingkungan kerja menyenangkan, maka pegawai akan bekerja dengan bergairah

dan lebih serius.

Handoko (2003) mengatakan penciptaan lingkungan kerja yang sehat untuk

menjaga kesehatan para pegawai dari gangguan-gangguan penglihatan,

pendengaran, kelelahan dan lain-lain. Pengaturan penerangan yang baik

disesuaikan dengan keperluan, sebab sinar yang terang dengan lampu yang

banyak belum tentu menjamin efektivitas kerja tetapi justru sebaliknya ruangan

akan menjadi gerah, sehingga menyebabkan pegawai tidak senang, oleh karena itu

penerangan hendaknya secukup-nya sesuai dengan kebutuhan.

Lingkungan kerja menurut Sukanto dan Indriyo (2000) bahwa segala sesuatu yang

ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi kerja pegawai meliputi

pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat

kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.

Secara garis besar lingkungan kerja berdasarkan definisi di atas terbagi menjadi

dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan

kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar

tempat kerja yang dapat memengaruhi pegawai baik secara langsung maupun

tidak langsung (Sedarmayanti, 2011).

4

Seorang pegawai diharapkan dapat mencapai hasil kerja yang berkualitas dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sehari-hari di dalam pekerjaannya.

Ini sejalan dengan definisi kinerja yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2005)

yang menyebutkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar

hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

dan telah disepakati bersama.

Menurut Prawirosentono (2008) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan

sesuai dengan moral maupun etika.

Indikator dari kinerja adalah sebagai berikut, (Prawirosentono, 2008) :

1. Efektifitas dan efisiensi

Efektifitas dari kelompok (organisasi) adalah bila tujuan kelompok tersebut

dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan

efisiensi berkaitan dengan jumlah pengobanan yang dikeluarkan dalam

upaya mencapai tujuan.

5

2. Tanggung jawab

Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat

kepemilikan wewenang. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap

perjajian yang dibuat antara organisasi dan pegawai.

3. Inisiatif

Disiplin adalah sikap dan kemauan mentaati berbagai peraturan pemerintah

maupun organisasi.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat didirikan pada bulan

September tahun 2009 dengan visi yakni terciptanya infrastruktur yang baik guna

mendukung terwujudnya masyarakat Tulang Bawang Barat yang maju, aman dan

sejahtera serta misi yaitu meningkatkan layanan infrastruktur, mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan publik. Kantor

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di Jalan Radin

Intan Gg. PU Pulung Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2014

memiliki 66 pegawai negeri sipil dan beberapa pegawai tenaga kerja sukarela

(honorer), namun jumlah tersebut bisa berubah setiap tahunnya. Perubahan

jumlah pegawai bisa terjadi karena pensiun atau dipindahtugaskan ke dinas lain.

Adapun untuk mengetahui jabatan dan posisi pegawai pada Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada gambar

struktur organisasi di bawah ini.

6

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten

Tulang Bawang Barat

Kabid Kabid Kabid Kabid

Bina Cipta Pengairan Tata

Marga Karya Ruang

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KEPALA SEKSI

OPERASIONAL PENGENDALIAN,

PERALATAN & PERBEKALAN

KEPALA SEKSI

PEMELIHARAAN JALAN &

JEMBATAN

KEPALA SEKSI

PEMBANGUNAN JALAN &

JEMBATAN

KABID BINA MARGA

KABID CIPTA KARYA

KEPALA SEKSI

PERUMAHAN & PEMUKIMAN

KEPALA SEKSI

BANGUNAN & GEDUNG

KEPALA SEKSI

AIR MINUM & PENYEHATAN

LINGKUNGAN

KABID PENGAIRAN

KEPALA SEKSI

BINA MANFAAT

KABID TATA RUANG

KEPALA SEKSI

PERTAMBANGAN & ENERGI

Plh UPTD WILAYAH II

Plh UPTD WILAYAH III

Plh KEPALA SEKSI

KEPALA SEKSI

PERENCANAAN TATA RUANG

KEPALA SEKSI

PEMANFAATAN RUANG

KEPALA SEKSI

KONSERVASI & PEMANFAATAN

SDA

KEPALA SEKSI

OPERASI & PEMELIHARAAN SDA

KA. SUB BAGIAN

PERENCANAAN

KA. SUB BAGIAN

KEUANGAN

KA. SUB BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

7

Gambar di atas menunjukkan bahwa struktur organisasi pada Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kelompok jabatan

(departemen) fungsional. Masing-masing kelompok jabatan dipimpin oleh kepala

bidang dan pengambilan keputusannya mengikuti rantai komando yang telah

ditetapkan.

Penjabaran jumlah pegawai yang terdapat dalam struktur organisasi tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat Tahun 2014

NO. SUB BAGIAN /

BIDANG

GOL

I

GOL

II

GOL

III

GOL

IV TKS JUMLAH

1 Kepala Dinas - - - 1 - 1

2 Sekretaris - 3 4 1 9 17

3 Kepala Bidang Bina

Marga - - 4 1 12 17

4 Kepala Bidang Tata

Ruang - - 4 1 5 10

5 Kepala Bidang

Pengairan - 1 4 - 7 12

6 Kepala Bidang Cipta

Karya - 1 4 - 4 9

TOTAL 66

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang bekerja pada Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam rentang waktu Januari

– Desember 2014 beserta rincian posisi/jabatan masing-masing pegawai.

8

Kedisiplinan kerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari jam kerja dan tingkat kehadiran atau

tingkat absensi pegawainya. Berikut ini adalah tabel jam kerja pegawai Kantor

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Tabel 2. Jam Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Tulang Bawang Barat Tahun 2014

Hari Kerja Jam Masuk Kerja Istirahat Jam Keluar Kerja

Senin 08.00 12.00 – 12.30 15.00

Selasa 08.00 12.00 – 12.30 15.00

Rabu 08.00 12.00 – 12.30 15.00

Kamis 08.00 12.00 – 12.30 15.00

Jumat 08.00 11.30 – 12.30 15.30

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa waktu bekerja pegawai dari hari Senin

sampai dengan hari Kamis sejumlah 6,5 jam perhari. Sedangkan pada hari Jumat

sejumlah 6 jam perhari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa total jam kerja

selama satu bulan sejumlah 128 jam perbulan.

Menurut Sanusi (2010) untuk meninjau kedisiplinan kerja pegawai dapat di lihat

pada kedisiplinannya dalam bekerja. Kedisiplinan pegawai Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam bekerja dapat di lihat

pada tingkat kehadiran pegawai. Adapun data absensi pegawai pada Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

9

Tabel 3. Data Absensi Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Tulang Bawang Barat Tahun 2014

BULAN

Jumlah

Hari

Kerja

Jumlah

Pegawai

(Orang)

Total

Hari

Kerja

(Hari)

Hadir

(Hari)

Tidak

Hadir

(Hari)

Tingkat

Kehadiran

(Hari)

Absensi

Rate

(Hari)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Januari 20 66 1320 1311 9 99,31 0,68

Februari 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37

Maret 20 66 1320 1312 8 99,39 0,6

April 21 66 1386 1386 0 100 0

Mei 18 66 1188 1188 0 100 0

Juni 21 66 1386 1386 0 100 0

Juli 19 66 1254 1254 0 100 0

Agustus 20 66 1320 1299 21 98,40 1,59

September 22 66 1452 1452 0 100 0

Oktober 23 66 1518 1518 0 100 0

November 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37

Desember 21 66 1386 1386 0 100 0

TOTAL 245 795 16170 16122 48 1196,34 3,61

Rata-rata 20,41 66 1347,5 1343,5 4 99,70 0,30

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

Tabel 3 merupakan tabel jumlah absensi pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 2 tersebut berisikan banyaknya hari pada

bulan-bulan di periode tahun 2014, jumlah pegawai tetap, total hari kerja perbulan

selama satu tahun, jumlah kehadiran, jumlah ketidakhadiran, tingkat kehadiran

dalam persen, dan jumlah tingkat absensi. Perhitungan pada Tabel 3 dapat dirinci

pada rumus berikut (Hasibuan, 2007) :

a. Total Hari Kerja : Kolom 2 x kolom 3

b. Hadir : Kolom 4 – kolom 6

c. Tingkat Kehadiran : Kolom 5 x 100 %

Kolom 4

d. Tidak Hadir : Jumlah Ketidakhadiran Pegawai selama 1 bulan

e. Tingkat Absensi : Kolom 6 x 100 %

Kolom 4

f. Jumlah Pegawai : Jumlah Pegawai (66)

10

Berdasarkan data pada Tabel 3, tingkat kehadiran pegawai Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada umumnya cukup baik.

Hal ini dimungkinkan karena sistem absensi masih menggunakan sistem manual.

Sehingga, dengan sistem manual ini, memudahkan pegawai untuk melakukan

kecurangan dengan cara menitip absen atau memalsukan tanda tangan pegawai

lain. Selain itu, kontrol terhadap absensi manual masih sangat lemah, ditandai

dengan absensi yang hanya dilakukan pada jam masuk kerja yakni pukul 08.00

WIB. Sehingga, tidak dapat diketahui secara pasti apakah kehadiran pegawai di

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat hingga jam

pulang kerja berakhir.

Lingkungan kerja pegawai terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja

psikologis (Sedarmayanti, 2011). Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang

berada di sekitar pekerja itu sendiri. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah

hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi di

lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Gambaran umum

lingkungan kerja fisik yang terdapat pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia.

Adapun fasilitas yang terdapat pada lingkungan kerja pegawai di Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada Tabel 4

berikut ini.

11

Tabel 4. Fasilitas Lingkungan Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat

NO. FASILITAS KETERANGAN

1. Gedung 1 Unit (Luas 625 M2)

2. Ruang Tamu Utama 1 Unit

- Kursi Sofa 1 Set

- AC 1 Unit

- Lemari Es 1 Buah

3. Ruang Kerja 1

Meja Kerja Pegawai 5 Buah

Kursi Kerja Pegawai 5 Buah

Kursi Lain 1 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Lemari Es 1 Buah

Ruang Kerja 2

Meja Kerja Pegawai 5 Buah

Kursi Kerja Pegawai 5 Buah

Kursi Lain 1 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Ruang Kerja 3

Meja Kerja Pegawai 6 Buah

Kursi Kerja Pegawai 6 Buah

Kursi Lain 2 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Ruang Kerja 4

Meja Kerja Pegawai 7 Buah

Kursi Kerja Pegawai 7 Buah

Kursi Lain 1 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Ruang Kerja 5

Meja Kerja Pegawai 5 Buah

Kursi Kerja Pegawai 5 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Ruang Kerja 6

Meja Kerja Pegawai 3 Buah

Kursi Kerja Pegawai 3 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

Ruang Kerja 7

Meja Kerja Pegawai 4 Buah

Kursi Kerja Pegawai 4 Buah

Lemari Arsip 1 Buah

4. Dapur 1 Unit

5. Mess Pegawai 2 Unit

6. Kendaraan Dinas :

Roda Empat 5 Unit

Roda Dua 7 Unit

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

12

Dari Tabel di atas, untuk kendaraan dinas terdapat 5 unit kendaraan roda empat

yang digunakan untuk Kepala Dinas, Sekretaris, 2 kepala bidang dan 1 kendaraan

operasional. Sedangkan untuk kendaraan dinas roda dua, terdapat 7 unit yang

digunakan oleh 7 kepala seksi.

Lingkungan kerja fisik pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat dapat dilihat dari pewarnaan, penerangan, udara, suara bising,

ruang gerak, keamanan dan kebersihan (Sedarmayanti, 2011). Pewarnaan pada

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat kurang baik,

dapat dilihat dari warna cat yang sudah memudar serta kusam. Penerangan Pada

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dinilai kurang

baik karena lampu pekerja yang masih redup dan jumlah lampu yang terbatas

menyebabkan pada penerangan kantor yang kurang baik.

Ruang gerak yang dimiliki untuk menampung 66 pegawai dalam sebuah gedung

berukuran 625 M2 dirasa masih terbatas atau sempit. Keamanan yang dimiliki

juga dinilai masih terbatas, karena tempat kerja yang masih berada di kawasan

perkebunan karet sehingga tingkat keamanan sangat rendah. Sedangkan untuk

suara bising, tidak terdapat suara bising yang dapat menghambat kinerja pegawai.

Untuk kebersihan sudah cukup baik, dilihat dari terdapatnya kotak sampah di

setiap ruang kerja pegawai

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan

sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.menurut Sedarmayanti

13

(2011) terdiri dari struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan

pemimpin, kerjasama antar kelompok, kelancaran komunikasi.

Gambaran di atas mengenai lingkungan kerja fisik dan nonfisik pada Kantor

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dari pengamatan

sementara terdapat masalah pada lingkungan kerja pegawainya. Hal ini

memungkinkan ketidaknyamanan bagi pegawai dalam melakukan aktivitas

pekerjaan mereka sehingga akan berdampak pada kinerja pegawai Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Tabel 5 di bawah ini menunjukkan jumlah proyek yang ditangani di bawah

pengawasan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Tabel 5. Tabel Produktivitas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat Tahun 2014

NO. BIDANG

JUMLAH

PAKET

(proyek)

NILAI KONTRAK

(dalam Miliar)

1

Cipta Karya

- Konstruksi 211 52.310.270.000

- Konsultansi Perencanaan 21 2.740.846.000

- Konsultansi Pengawasan 15 1.622.962.000

Jumlah 247 56.674.078.000

2

Bina Marga

- Konstruksi 87 62.472.210.800

- Konsultansi Perencanaan 14 2.818.076.000

- Konsultansi Pengawasan 9 1.285.719.000

Jumlah 110 66.576.005.800

3

Pengairan

- Konstruksi 5 4.520.743.000

- Konsultansi Perencanaan 3 261.867.000

- Konsultansi Pengawasan 3 122.298.000

Jumlah 11 4.904.908.000

4

Tata Ruang

- Konstruksi 2 3.772.015.000

- Konsultansi Perencanaan 9 2.005.017.000

- Konsultansi Pengawasan 2 97.950.000

Jumlah 13 5.874.982.000

TOTAL 381 134.029.973.800

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

14

Kinerja kerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang

Barat, dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Tabel Kinerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Tulang Bawang Barat pada Tahun 2014

No. Uraian Pekerjaan Standar

Kinerja

Realisasi

Kinerja

Persentase

(Standar /

Realisasi)

1 Pencairan Uang Muka

(Pengajuan uang muka, verifikasi

berkas, pembuatan berita acara uang

muka, tanda tangan dan proses

pencairan uang muka di Bendahara

dinas)

3 hari

5 hari

60 %

2 Pengajuan PHO

(Pemeriksaan hasil pekerjaan,

pembuatan berita acara PHO, tanda

tangan dan proses pencairan PHO di

Bendahara dinas)

5 hari

8 hari

62,5 %

3 Pengajuan FHO

(Pemeriksaan hasil pekerjaan,

pembuatan berita acara FHO, tanda

tangan dan proses pencairan FHO di

Bendahara dinas)

5 hari

8 hari

62,5 %

Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

Dari Tabel 6, terlihat bahwa umumnya kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tulang Bawang Barat masih rendah, ini terlihat dari persentase kinerja

pegawai yang masih di bawah 100 %. Hal ini dimungkinkan karena masih

rendahnya disiplin kerja dan lingkungan kerja di Kantor Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tidak mendukung sehingga pencapaian

kinerja tidak dapat terpenuhi secara optimal

15

Pencairan uang muka terdiri dari berbagai tahapan sesuai dengan target

penyelesaian. Namun pada realisasinya proses ini melewati target. Hal ini dapat

terjadi karena jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan.

Kemudian masih banyaknya pegawai yang tidak ada di tempat kerja saat proses

verifikasi sehingga menyulitkan pihak rekanan (pemborong) dalam proses

pencairan uang muka, pengajuan PHO dan pengajuan FHO. Selain itu,

pemeriksaan lapangan tertunda dari hari yang sudah ditentukan karena tidak

adanya pendampingan dari pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat.

Hal-hal yang diuraikan tersebut pada akhirnya berdampak pada efektivitas dan

efisiensi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Selain itu, hal ini juga menjelaskan bahwa tanggung jawab pegawai terhadap

pekerjaannya masih sangat rendah. Secara keseluruhan hal ini

mengidentifikasikan kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat masih rendah.

Mengingat pentingnya pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja dalam

meningkatkan kinerja pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada suatu organisasi

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi

Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat)”.

16

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat?

2. Apakah lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat?

3. Apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja secara bersama sama memiliki

pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tulang Bawang Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat

dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja secara

bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

17

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah Pengaruh

disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2. Untuk memberikan masukan dan informasi kepada Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat akan pengaruh disiplin

kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, sehingga dapat

menjadi rujukan dalam memperbaiki kinerja pegawai Kantor Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

3. Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan bagi peneliti sendiri dalam

menganalisis pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

Bawang Barat. Selain itu penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat

bagi penulis untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung.