Hutan dan upaya konservasi

3
HUTAN DAN UPAYA KONSERVASI Afifi Rahmadetiassani Hutan merupakan suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Di dalam eksosistem, hutan memiliki peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup. Peranan tersebut seperti pemyimpan cadangan air, mencegah berbagai macam bencana alam (banjir, kekeringan, tanah longsor), sebagai sumber plasma nutfah, pengatur iklim, sebagai fungsi ekonomis, sebagai pengatur iklim dan lain sebagainya. Pernanannya yang sanagt penting ini, membuat keberadaannya kian berkurang. Seperti yag yang ditulis oleh BLH Klatim (2014), tingkat deforestasi hutan di Indonesia menempati posisi tertinggi dunia. Selain itu menurut jurnal Nature Climate Change yang dikutip oleh BLH Kaltim, menyebutkan bahwa deforestasi di Indonesia terus meningkat pada tahun 2000-2012. Pada tahun 2012, Indonesia mengalami deforestasi terbesar di dunia. Sekitar 840.000 hektar mengalami deforestasi. Hal ini mengalahkan Negara Brazil yang mengalami deforestasi sebesar 460.000 hektar. Contoh kasusnya seperti di hutan Aceh, deforestasi hutan mencapai 23.00 hektar/tahun,; Riau pada tahun 2012 kehilangan hutan mencapai 680.000 hektar. Pada tahun yang sama, deforestasi yang meningkat ini membuat bangsa Indonesia mengalami kerugian yang besar. Menurut Kemenhut, kerugian negara diperkirakan mencapai 273,924 Triliun rupiah. Kasus yang terus terjadi akan berdampak kepada kelangsungan makhluk hidup. Seperti kepunahan berbagagai jenis fauna, perubahan iklim yang sangat cepat dan munculnya berbagai macam konflik pada lingkungan masyarakat. Penebangan liar, kebakaran hutan, penambangan, pembukaan lahan merupakan salah satu pemicu penyebab kerusakan hutan. Untuk mengurangi pemicu tersebut perlu adanya upaya konservasi. Upaya konservasi merupakan bagian integral dari pembangunan, baik pembanguna n yang dilakukan di negara manapun terkait dengan kepentingan negara lain maupun kepentinga n internasional. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara : 1. Kerjasama Internasional Kerjasama yang dilkukan berupa adanya perjanjian yang dilakukan bilateral maupun multilateral. Perjanjian tersebut berupa suatu negara ikut berpartisipasi dalam penyusunan kembali

Transcript of Hutan dan upaya konservasi

Page 1: Hutan dan upaya konservasi

HUTAN DAN UPAYA KONSERVASI

Afifi Rahmadetiassani

Hutan merupakan suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi

pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang

cukup luas. Di dalam eksosistem, hutan memiliki peranan penting bagi kelangsungan makhluk

hidup. Peranan tersebut seperti pemyimpan cadangan air, mencegah berbagai macam bencana

alam (banjir, kekeringan, tanah longsor), sebagai sumber plasma nutfah, pengatur iklim, sebagai

fungsi ekonomis, sebagai pengatur iklim dan lain sebagainya.

Pernanannya yang sanagt penting ini, membuat keberadaannya kian berkurang. Seperti yag

yang ditulis oleh BLH Klatim (2014), tingkat deforestasi hutan di Indonesia menempati posisi

tertinggi dunia. Selain itu menurut jurnal Nature Climate Change yang dikutip oleh BLH Kaltim,

menyebutkan bahwa deforestasi di Indonesia terus meningkat pada tahun 2000-2012.

Pada tahun 2012, Indonesia mengalami deforestasi terbesar di dunia. Sekitar 840.000

hektar mengalami deforestasi. Hal ini mengalahkan Negara Brazil yang mengalami deforestasi

sebesar 460.000 hektar. Contoh kasusnya seperti di hutan Aceh, deforestasi hutan mencapai 23.00

hektar/tahun,; Riau pada tahun 2012 kehilangan hutan mencapai 680.000 hektar. Pada tahun yang

sama, deforestasi yang meningkat ini membuat bangsa Indonesia mengalami kerugian yang besar.

Menurut Kemenhut, kerugian negara diperkirakan mencapai 273,924 Triliun rupiah. Kasus yang

terus terjadi akan berdampak kepada kelangsungan makhluk hidup. Seperti kepunahan berbagagai

jenis fauna, perubahan iklim yang sangat cepat dan munculnya berbagai macam konflik pada

lingkungan masyarakat.

Penebangan liar, kebakaran hutan, penambangan, pembukaan lahan merupakan salah satu

pemicu penyebab kerusakan hutan. Untuk mengurangi pemicu tersebut perlu adanya upaya

konservasi. Upaya konservasi merupakan bagian integral dari pembangunan, baik pembangunan

yang dilakukan di negara manapun terkait dengan kepentingan negara lain maupun kepentingan

internasional. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1. Kerjasama Internasional

Kerjasama yang dilkukan berupa adanya perjanjian yang dilakukan bilateral maupun

multilateral. Perjanjian tersebut berupa suatu negara ikut berpartisipasi dalam penyusunan kembali

Page 2: Hutan dan upaya konservasi

dan pengimplementasikan peraturan di masing-masing negara mengenai kawasan yang dilindungi.

Perlindungan hutan yang dilakukan berupa pengamanan hutan, pengmanan tumbuhan dan satwa

liar, pengelolaan tenaga dan sarana perlindungan hutan dan penyidikan.

Peilndungan hutan bertujuan untuk menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya,

agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan

lestari. Perlindungan hutan ini merupakan usaha untuk :

a) Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang

disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, bencana alam, hama serta penyakit.

b) Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan,

kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan

pengelolaan hutan.

2. Menerapkan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia

Sebagai salah satu divis negara, hutan sering kali dimanfaatkan untuk diolah sebagai

bahan-bahan kebutuhan manusia. Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah wajib melakukan

sistem tebang pilih tanam. Tebang pilih tanam Indonesia adalah sistem silvikultur yang mengatur

cara penebangan dan permudaan buatan. Sistem silvikuktur ini merupakan sistem yang dinilai

sesuai untuk diterapkan pada hutan alam produksi di Indonesia kecuali untuk hutan payau.

Penebangan ini dilakukan harus secara konservatif yaitu menebang pohon yang sudah tidak

berproduktif lagi dan menanam dengan pohon baru.

3.Menerapkan Hukum dan Sanksi Bagi Pelangar serta Memberikan Edukasi

Kemasyarakat

Tidak dipungkiri kasus penebangan liar, pembukaan lahan secara liar dan lain-lain masih

merajalela. Adanya hal tersebut, perlu adanya hukum yang berlaku dan teas yang patut dipatuhi

oleh seluruh warga negara dan memberikan sanksi kepada pelanggarnya.

Pada dasarnya Indonesia sendiri memiliki sepertangkat peraturan yang berisi mengenai

perlindungan hutan, seperti UU no.18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Perusakan Hutan, atau UU no.62 Tahun 2013 Tentang Badan Pengelola Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca dari Deforestasi, Dergadasi Hutan, Dan Lahan Gambut, atau mungkin dari UU

Lingkungan Hidup.

Pihak pemerintah yang dibayar rendah, dikombinasikan dengan perusahaan yang tidak

bertanggungjawab, ditambah lagi dengan politisi yang tidak sehat membuat peraturan tersebut

Page 3: Hutan dan upaya konservasi

diabaikan. Dampaknya pelaku perusak hutan berkeliaran bebas, flora dan fauna akan terancam

keberadaannya, serta berbagai konflik terjadi pada masyarakat, dan negara akhirnya mengalami

kerugian dengan jumlah yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa hukum di Indonesia belum

sepenuhnya tegas.

Selain adanya hukum dan sanksi, upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan edukasi

kemasyarakat baik pihak pemerintah, pihak swasta dan masyarakat umum lainnya. Edukasi yang

diberikan dapat berupa info-info kerusakan hutan, pentingnya reboisasi, informasi cara

pemanfaatan hutan yang baik dan benar dan lain sebagainya.