HUKUM SELASA, 19 NOVEMBER 2019 5 Pemangkaasn Eselon … · 2019. 11. 19. · Kepegawaian Negara...

1
PELANTIKAN JAKSA AGUNG MUDA: Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik tiga eselon I, yaitu Jaksa Agung Muda Pembinaan (JAM- Bin) Bambang Rukmono, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM-Datun) Feri Wibisono, dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Ali Mukartono, serta beberapa pejabat di lingkungan Kejaksaan Agung, di Jakarta, kemarin. Burhanuddin meminta para JAM yang baru dilantik untuk senantiasa mengacu kepada pedoman tuntutan pidana yang memenuhi rasa keadilan. CAHYA MULYANA [email protected] M ENTERI Pendaya- gunaan Aparat- ur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo me- mastikan perampingan pejabat eselon III dan IV akan didasari kebutuhan organisasi. Dengan begitu, tidak semua yang menempati posisi itu terkena mutasi, sebab acuan- nya untuk memastikan jalur birokrasi lebih efektif dan esien. “Perampingan birokrasi be- lum tentu penyusutan sebab ada eselon yang bertambah dan berkurang, seperti Ke- menko Maritim bertambah sekarang ada Bidang Investasi. Kemudian Ristek dengan Dikti pun demikian. Itu ada ke- butuhan penambahan dan penyesuaian porsi tugas dan kewenangan,” jelasnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR. Menurut Tjahjo, pemerintah menginginkan alur birokrasi lebih sederhana daripada yang ada saat ini. Itu sebabnya penataan orga- nisasi menjadi penting. Akan tetapi, pemangkasan pejabat eselon III dan IV akan dilaku- kan proporsional dan mengu- sung semangat profesionalitas birokrasi. “Maka pemangkasan ini ti- dak akan memukul rata semua pejabat eselon III dan IV sebab bisa jadi jabatan lain yang akan dihilangkan,” ujarnya. Tjahjo memastikan kebi- jakan ini akan dilakukan ber- tahap dan diikuti penguatan kapasitas birokratnya. Tujuan- nya supaya pelayanan terha- dap masyarakat seperti halnya untuk kebutuhan investasi jauh lebih berkualitas. Lewat cara ini pemerintah- an menginginkan reformasi birokrasi terwujud secara kinerja sekaligus efektivitas anggaran. “Jangan lagi ada seperti pe- ngelolaan jembatan penye- berangan Surabaya Madura. Saat ini Pemprov Jawa Timur mengurusi dan ada anggaran- nya Pemkot Surabaya dan Pem- kab Bangkalan. Tidak cukup, masih ditambah lagi Badan Otorita Jembatan Suramadu. Hal semacam ini yang akan kita tata sehingga arahan Presiden mengenai reformasi birokrasi dan regulasi terwujud.’’ Melakukan kajian Dalam menanggapi hal itu, Komisi II DPR meminta Kemen- terian Pendayagunaan Apara- tur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan kajian mendalam sebelum melakukan pemangkasan jabatan. Itu demi memastikan tujuan mendapat birokrasi yang efektif tercapai, juga menghindari kegaduhan dan gangguan terhadap pela- yanan publik. Menurut Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia, DPR mendorong kementerian me- nata kelembagaan lembaga nonstruktural agar tidak terja- di tumpang-tindih kewenangan dengan instansi pemerintah lainnya. “Komisi II mendukung dan meminta kementerian segera menyelesaikan penataan biro- krasi, konsolidasi, dan pening- katan fungsi kerja di instansi pemerintah pusat pada awal pemerintahan Kabinet Indone- sia Maju,” ujar Doli. Komisi II DPR juga meminta kementerian untuk segera me- nyelesaikan masalah tenaga honorer kategori II dengan tuntas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, mendukung Ke- menpan-Rebiro dan Badan Kepegawaian Negara dalam rekrutmen dan seleksi CPNS 2019 guna mewujudkan Smart ASN menuju birokrasi berkelas dunia. Komisi Aparatur Sipil Negara juga diminta mening- katkan pengawasan terkait de- ngan netralitas pegawai ASN, terutama dalam menghadapi Pilkada 2020 (P-1) Pengibar Bendera Bintang Kejora Segera Diadili Pemangkasan Eselon Proporsional MI/M IRFAN Komisi II DPR meminta Kemenpan- Rebiro melakukan kajian mendalam sebelum melakukan pemangkasan jabatan. SELASA, 19 NOVEMBER 2019 HUKUM 5 Hari ini KY Gelar Rapat Pleno soal Hakim MA KOMISI Yudisial (KY) hari ini akan menggelar rapat pleno untuk menetapkan calon hakim agung dan calon hakim ad hoc pada Mahka- mah Agung yang akan diusul- kan ke DPR untuk mendapat persetujuan. “Setelah proses seleksi wawancara ini, besok (hari ini) pukul 09.00 WIB kita akan rapat pleno,” ujar Ketua KY Jaja Ahmad Jayus. Jaja mengatakan, setelah dilakukan penetapan dalam rapat pleno, KY mengusulkan nama-nama calon hakim ter- sebut ke DPR, kemarin. Dia berharap para calon hakim yang telah lolos seleksi hingga tahap akhir dapat disetujui oleh DPR. “DPR itu memberikan per- setujuan, bisa setuju, bisa ti- dak. Tapi kita berharap setuju lah,’’ kata Jaja. Proses seleksi wawancara yang merupakan tahap akhir seleksi calon hakim agung dan hakim ad hoc pada MA berlangsung selama lima hari. Pada 12-14 November dilakukan seleksi wawancara untuk calon hakim agung yang berjumlah 13 orang. Lalu pada 15 November di- lakukan seleksi wawancara untuk calon hakim ad hoc tin- dak pidana korupsi (tipikor) pada MA yang berjumlah 4 orang. Kemudian pada 18 Novem- ber dilakukan wawancara un- tuk hakim ad hoc hubungan industrial pada MA yang ber- jumlah 4 orang. Dari 13 calon hakim agung yang mengi- kuti seleksi wawancara, 10 di antaranya berprofesi seba- gai hakim, 1 orang berpro- fesi sebagai akademisi, dan 2 orang berprofesi sebagai hakim pajak di Kementerian Keuangan. Berdasarkan jenis kamar, 2 orang untuk kamar agama, yakni Ahmad Choiri (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda) dan Busra (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ku- pang); 4 orang kamar perdata, yakni Dwi Sugiarto (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Den- pasar), Maryana (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Yogyakar- ta), Rahmi Mulyati (Panitera Muda Perdata Khusus MA), dan Sumpeno (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar); 2 orang kamar pidana, yakni Artha Theresia Silalahi (ha- kim tinggi Pengadilan Tinggi Pelambang) dan Soesilo (ha- kim tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin). Selanjutnya, tiga orang kamar militer, yakni Kolo- nel Sus Reki Irene Lumme (hakim tinggi Badan Penga- wasan MA), Brigjen TNI Su- geng Sutrisno (hakim militer utama Dilmiltama) dan Kolo- nel Tiarsen Buaton (dosen Sekolah Tinggi Hukum Militer Ditkumad); serta 2 orang dari kamar tata usaha negara khusus pajak, yakni Sartono (Wakil Ketua III Pengadilan Pajak Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Hakim) dan Triyono Martanto (hakim pengadilan pajak). Adapun empat calon hakim ad hoc tipikor pada MA ialah Adly (hakim ad hoc tipikor di PN Jambi), Agus Yunianto (hakim ad hoc tipikor tingkat pertama pada PN Surabaya), Anshori (hakim ad hoc tipikor c tingkat banding pada PT Su- lawesi Tengah), dan Siti Cho- marijah Lita Samsi (hakim ad hoc tipikor pada PT Surabaya). c (Nur/Cah/Gol/Ant/P-1) KY berharap calon hakim yang telah lolos seleksi hingga tahap akhir dapat disetujui DPR. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA “PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk” Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan Pasal 34 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan POJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Perubahan atas POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (selanjutnya disebut POJK No. 32), Direksi PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham, bahwa Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (selanjutnya disebut Rapat) yaitu: (A). Pada : Hari/Tanggal : Jumat/15 November 2019 Waktu : 14.20 WIB sd selesai Tempat : Hotel Grand Mercure Jakarta Harmoni, Ruang Coral, Lantai 3 Jalan Hayam Wuruk No. 36-37, Jakarta Pusat; Mata acara Rapat : 1. Pesetujuan atas perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sepanjang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (Pengawas Perbankan); 2. Persetujuan atas perubahan terhadap ketentuan anggaran dasar Perseroan. (B). Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat : DIREKSI Direktur Utama : Deddy Triyana Direktur Kepatuhan : Bambang Setiawan 'LUHNWXU <RYLWD )L¿QLQJVLK $ULR DEWAN KOMISARIS Komisaris Independen : Susilo Tedjaputera Komisaris Independen : Lucia Djatmiko (C). Rapat tersebut telah dihadiri sejumlah 1.200.745.998 saham yang memiliki hak suara yang sah atau sekitar 99,54% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. (D). Dalam Rapat tersebut pemegang saham dan/atau kuasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/ atau memberikan pendapat terkait mata acara Rapat. (E). Mata Acara Pertama : Terdapat pertanyaan dari 1 pemegang saham yang telah ditanggapi dengan baik oleh Direksi Perseoan Mata Acara Kedua : Tidak ada pertanyaan dan/atau pendapat (F). Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat adalah sebagai berikut : Keputusan Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka dilakukan melalui pemungutan suara. (G). Hasil pengambilan keputusan yang dilakukan dengan pemungutan suara : Mata Acara Pertama : Setuju Abstain Tidak Setuju 1.200.745.998 suara atau 100% dari seluruh saham dengan - - hak suara yang hadir dalam Rapat. Keputusan Mata Acara Pertama: I. Memberhentikan dengan hormat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dibawah ini: - Tuan Deddy Triyana selaku Direktur Utama; 1\RQ\D <RYLWD )L¿QLQJVLK $ULR VHODNX 'LUHNWXU - Tuan Bambang Setiawan selaku Direktur Kepatuhan; - Tuan William Arto Hardy selaku Komisaris Utama; - Nyonya Lucia Djatmiko selaku Komisaris Independen; - Tuan Susilo Tedjaputera selaku Komisaris Independen dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan oleh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang berlaku efektif pada saat berakhirnya masa jabatannya, sepanjang segala tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada Tahun Buku 2019 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan bukan merupakan tindak pidana atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. II. Menyetujui untuk mengangkat: - Tuan Kharim Indra Gupta Siregar selaku Direktur Utama; - Tuan Arief Harris Tandjung selaku Wakil Direktur Utama; - Tuan Peterjan Van Nieuwenhuizen selaku Direktur; - Tuan Deddy Triyana selaku Direktur; - Nyonya Tjit Siat Fun selaku Direktur Kepatuhan; - Tuan Jerry Ng selaku Komisaris Utama; - Nyonya Anika Faisal selaku Komisaris; - Tuan Teguh Dartanto selaku Komisaris Independen. - Tuan Susilo Tedjaputera selaku Komisaris Independen Dengan catatan: - Pemberhentian dan Pengangkatan pada usulan poin ke 1 dan 2 diatas berlaku efektif setelah para anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat tersebut dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK. - Pemberhentian Tuan Bambang Setiawan selaku Direktur Kepatuhan hanya akan berlaku efektif setelah Nyonya Tjit Siat Fun yang diangkat sebagai Direktur Kepatuhan yang baru dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK, sehingga tidak terjadi kekosongan jabatan pada posisi Direktur Kepatuhan Perseroan. III. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan Keputusan ini baik sebagian maupun seluruhnya. Mata Acara Kedua : Setuju Abstain Tidak Setuju 1.200.745.998 suara atau 100% dari seluruh saham dengan - - hak suara yang hadir dalam Rapat. Keputusan Mata Acara Kedua: I. Menyetujui kembali perubahan atas seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan. II. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut. Untuk keperluan tersebut menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk mengubah sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini, kepada instansi yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jakarta, 19 November 2019 PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk Direksi JAJARAN Polda Metro Jaya menyerahkan enam tersang- ka pengibaran bendera Bin- tang Kejora ke Kejaksaan Ne- geri Jakarta Pusat, kemarin. Keenam tersangka meliputi juru bicara Front Rakyat In- donesia untuk West Papua (FRI-WP) Surya Anta Gin- ting, Dano Tabuni, Charles Cossay, Ambrosius Mulait, Isay Wenda, dan Wenebita Wasiangge. Pelimpahan tersebut dila- kukan setelah Kejaksaan Tinggi menyatakan berkas keenam tersangka dinyata- kan lengkap alias P21. “Iya benar, berkas perkara di- nyatakan lengkap. Hari ini, keenam tersangka diserah- kan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, saat dikonrmasi. Surya Anta dan kawan- kawan ditetapkan sebagai tersangka karena mengibar- kan bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara pada Rabu (28/8). Mereka dijerat Pasal 106 dan 110 KUHP. Keenam tersangka ditang- kap secara terpisah pada 30 dan 31 Agustus 2019 atas tuduhan makar dalam aksi pengibaran bendera itu. Ke- mudian, mereka ditahan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, hingga diserahkan ke pihak kejak- saan, kemarin. Kepala Subdirektorat Ke- amanan Negara Ditreskrim- um PMJ Kompol Dwiasi Wi- yatputera mengatakan kee- nam tersangka dalam kondisi sehat. Polisi ikut mengawal penyerahan keenam tersang- ka tersebut dari Mako Brimob Kelapa Dua menuju Kejak- saan Negeri Jakarta Pusat. “Tim kawal tahanan sudah berangkat dari Polda Metro Jaya ke (Rutan) Mako Brimob. Nanti akan bersama-sama ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat untuk menyerahkan tahanan,” terang Dwiasi. Para tersangka kasus ma- kar tersebut telah mengaju- kan gugatan praperadilan ditujukan kepada Polda Metro Jaya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kuasa hu- kum Surya Anta menganggap serangkaian proses penyitaan, penggeledahan, dan pene- tapan tersangka tidak sah. Pihak Polda Metro Jaya di- sebut tidak memakai surat izin dari ketua pengadilan se- tempat ketika menggeledah. Selain itu, penggeledahan tidak dihadiri perwakilan saksi dari RT dan RW. Hal itu, menurut kuasa hukum penggugat, yang antara lain membuat penetapan ter- sangka tidak sah. Pada sidang perdana yang digelar Senin (11/11), Polda Metro Jakarta selaku tergugat tidak hadir sehingga hakim menunda persidangan. Si- dang berikutnya dijadwal- kan berlangsung pada Se- nin (25/11) mendatang. (Tri/ Ant/P-2)

Transcript of HUKUM SELASA, 19 NOVEMBER 2019 5 Pemangkaasn Eselon … · 2019. 11. 19. · Kepegawaian Negara...

Page 1: HUKUM SELASA, 19 NOVEMBER 2019 5 Pemangkaasn Eselon … · 2019. 11. 19. · Kepegawaian Negara dalam rekrutmen dan seleksi CPNS 2019 guna mewujudkan Smart ASN menuju birokrasi berkelas

PELANTIKAN JAKSA AGUNG MUDA: Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik tiga eselon I, yaitu Jaksa Agung Muda Pembinaan (JAM-Bin) Bambang Rukmono, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM-Datun) Feri Wibisono, dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Ali Mukartono, serta beberapa pejabat di lingkungan Kejaksaan Agung, di Jakarta, kemarin. Burhanuddin meminta para JAM yang baru dilantik untuk senantiasa mengacu kepada pedoman tuntutan pidana yang memenuhi rasa keadilan.

CAHYA [email protected]

MENTERI Pendaya-gunaan Aparat-ur Sipil Negaradan Reformasi

Birokrasi Tjahjo Kumolo me-mastikan perampingan pejabateselon III dan IV akan didasarikebutuhan organisasi.

Dengan begitu, tidak semuayang menempati posisi ituterkena mutasi, sebab acuan-nya untuk memastikan jalurbirokrasi lebih efektif danefi sien.

“Perampingan birokrasi be-lum tentu penyusutan sebabada eselon yang bertambahdan berkurang, seperti Ke-menko Maritim bertambahsekarang ada Bidang Investasi.Kemudian Ristek dengan Diktipun demikian. Itu ada ke-butuhan penambahan danpenyesuaian porsi tugas dankewenangan,” jelasnya saatrapat dengar pendapat denganKomisi II DPR.

Menurut Tjahjo, pemerintahmenginginkan alur birokrasilebih sederhana daripada yangada saat ini.

Itu sebabnya penataan orga-nisasi menjadi penting. Akantetapi, pemangkasan pejabateselon III dan IV akan dilaku-

kan proporsional dan mengu-sung semangat profesionalitas birokrasi.

“Maka pemangkasan ini ti-dak akan memukul rata semua pejabat eselon III dan IV sebab bisa jadi jabatan lain yang akan dihilangkan,” ujarnya.

Tjahjo memastikan kebi-jakan ini akan dilakukan ber-tahap dan diikuti penguatan kapasitas birokratnya. Tujuan-nya supaya pelayanan terha-dap masyarakat seperti halnya untuk kebutuhan investasi jauh lebih berkualitas.

Lewat cara ini pemerintah-an menginginkan reformasi birokrasi terwujud secara kinerja sekaligus efektivitas anggaran.

“Jangan lagi ada seperti pe-ngelolaan jembatan penye-berangan Surabaya Madura. Saat ini Pemprov Jawa Timur mengurusi dan ada anggaran-nya Pemkot Surabaya dan Pem-kab Bangkalan. Tidak cukup, masih ditambah lagi Badan Otorita Jembatan Suramadu. Hal semacam ini yang akan kita tata sehingga arahan Presiden mengenai reformasi birokrasi dan regulasi terwujud.’’

Melakukan kajianDalam menanggapi hal itu,

Komisi II DPR meminta Kemen-

terian Pendayagunaan Apara-tur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan kajian mendalam sebelum melakukan pemangkasan jabatan. Itu demi memastikan tujuan mendapat birokrasi yang efektif tercapai, juga menghindari kegaduhan dan gangguan terhadap pela-yanan publik.

Menurut Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia, DPR mendorong kementerian me-nata kelembagaan lembaga nonstruktural agar tidak terja-di tumpang-tindih kewenangan dengan instansi pemerintah lainnya.

“Komisi II mendukung dan meminta kementerian segera menyelesaikan penataan biro-krasi, konsolidasi, dan pening-katan fungsi kerja di instansi pemerintah pusat pada awal pemerintahan Kabinet Indone-sia Maju,” ujar Doli.

Komisi II DPR juga meminta kementerian untuk segera me-nyelesaikan masalah tenaga honorer kategori II dengan tuntas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, mendukung Ke-menpan-Rebiro dan Badan Kepegawaian Negara dalam rekrutmen dan seleksi CPNS 2019 guna mewujudkan Smart ASN menuju birokrasi berkelas dunia. Komisi Aparatur Sipil Negara juga diminta mening-katkan pengawasan terkait de-ngan netralitas pegawai ASN, terutama dalam menghadapi Pilkada 2020 (P-1)

Pengibar Bendera Bintang Kejora Segera Diadili

Pemangkasan Eselon Proporsional

MI/M IRFAN

Komisi II DPR meminta Kemenpan-Rebiro melakukan kajian mendalam sebelum melakukan pemangkasan jabatan.

SELASA, 19 NOVEMBER 2019HUKUM 5

Hari ini KY Gelar Rapat Pleno soal Hakim MA KOMISI Yudisial (KY) hari ini akan menggelar rapat pleno untuk menetapkan calon hakim agung dan calon hakim ad hoc pada Mahka-mah Agung yang akan diusul-kan ke DPR untuk mendapat persetujuan.

“Setelah proses seleksi wawancara ini, besok (hari ini) pukul 09.00 WIB kita akan rapat pleno,” ujar Ketua KY Jaja Ahmad Jayus.

Jaja mengatakan, setelah dilakukan penetapan dalam rapat pleno, KY mengusulkan nama-nama calon hakim ter-sebut ke DPR, kemarin. Dia berharap para calon hakim yang telah lolos seleksi hingga tahap akhir dapat disetujui oleh DPR.

“DPR itu memberikan per-setujuan, bisa setuju, bisa ti-dak. Tapi kita berharap setuju lah,’’ kata Jaja.

Proses seleksi wawancara yang merupakan tahap akhir seleksi calon hakim agung

dan hakim ad hoc pada MA berlangsung selama lima hari. Pada 12-14 November dilakukan seleksi wawancara untuk calon hakim agung yang berjumlah 13 orang. Lalu pada 15 November di-lakukan seleksi wawancara untuk calon hakim ad hoc tin-dak pidana korupsi (tipikor) pada MA yang berjumlah 4 orang.

Kemudian pada 18 Novem-ber dilakukan wawancara un-tuk hakim ad hoc hubungan industrial pada MA yang ber-jumlah 4 orang. Dari 13 calon hakim agung yang mengi-kuti seleksi wawancara, 10 di antaranya berprofesi seba-gai hakim, 1 orang berpro-fesi sebagai akademisi, dan 2 orang berprofesi sebagai hakim pajak di Kementerian Keuangan.

Berdasarkan jenis kamar, 2 orang untuk kamar agama, yakni Ahmad Choiri (Ketua Pengadilan Tinggi Agama

Samarinda) dan Busra (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ku-pang); 4 orang kamar perdata, yakni Dwi Sugiarto (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Den-pasar), Maryana (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Yogyakar-ta), Rahmi Mulyati (Panitera Muda Perdata Khusus MA), dan Sumpeno (hakim tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar); 2 orang kamar pidana, yakni Artha Theresia Silalahi (ha-kim tinggi Pengadilan Tinggi Pelambang) dan Soesilo (ha-kim tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin).

Selanjutnya, tiga orang kamar militer, yakni Kolo-nel Sus Reki Irene Lumme (hakim tinggi Badan Penga-wasan MA), Brigjen TNI Su-geng Sutrisno (hakim militer utama Dilmiltama) dan Kolo-nel Tiarsen Buaton (dosen Sekolah Tinggi Hukum Militer Ditkumad); serta 2 orang dari kamar tata usaha negara khusus pajak, yakni Sartono (Wakil Ketua III Pengadilan Pajak Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Hakim) dan Triyono Martanto (hakim pengadilan pajak).

Adapun empat calon hakim ad hoc tipikor pada MA ialah Adly (hakim ad hoc tipikor di PN Jambi), Agus Yunianto (hakim ad hoc tipikor tingkat pertama pada PN Surabaya), Anshori (hakim ad hoc tipikor ctingkat banding pada PT Su-lawesi Tengah), dan Siti Cho-marijah Lita Samsi (hakim ad hoc tipikor pada PT Surabaya). c(Nur/Cah/Gol/Ant/P-1)

KY berharapcalon hakim yang telah lolos seleksi hingga tahap akhir dapat disetujui DPR.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

“PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk”Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 32 ayat (1) dan Pasal 34 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan POJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Perubahan atas POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (selanjutnya disebut POJK No. 32), Direksi PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham, bahwa Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (selanjutnya disebut Rapat) yaitu:

(A). Pada : Hari/Tanggal : Jumat/15 November 2019 Waktu : 14.20 WIB sd selesai Tempat : Hotel Grand Mercure Jakarta Harmoni, Ruang Coral, Lantai 3 Jalan Hayam Wuruk No. 36-37, Jakarta Pusat; Mata acara Rapat : 1. Pesetujuan atas perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

sepanjang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (Pengawas Perbankan);

2. Persetujuan atas perubahan terhadap ketentuan anggaran dasar Perseroan.

(B). Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat : DIREKSI Direktur Utama : Deddy Triyana Direktur Kepatuhan : Bambang Setiawan

DEWAN KOMISARIS Komisaris Independen : Susilo Tedjaputera Komisaris Independen : Lucia Djatmiko

(C). Rapat tersebut telah dihadiri sejumlah 1.200.745.998 saham yang memiliki hak suara yang sah atau sekitar 99,54% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

(D). Dalam Rapat tersebut pemegang saham dan/atau kuasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara Rapat.

(E). Mata Acara Pertama : Terdapat pertanyaan dari 1 pemegang saham yang telah ditanggapi dengan baik oleh Direksi Perseoan

Mata Acara Kedua : Tidak ada pertanyaan dan/atau pendapat

(F). Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat adalah sebagai berikut : Keputusan Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak

tercapai maka dilakukan melalui pemungutan suara.

(G). Hasil pengambilan keputusan yang dilakukan dengan pemungutan suara : Mata Acara Pertama : Setuju Abstain Tidak Setuju

1.200.745.998 suara atau 100% dari seluruh saham dengan - - hak suara yang hadir dalam Rapat.

Keputusan Mata Acara Pertama:I. Memberhentikan dengan hormat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dibawah ini: - Tuan Deddy Triyana selaku Direktur Utama;

- Tuan Bambang Setiawan selaku Direktur Kepatuhan; - Tuan William Arto Hardy selaku Komisaris Utama; - Nyonya Lucia Djatmiko selaku Komisaris Independen; - Tuan Susilo Tedjaputera selaku Komisaris Independen dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan

pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan oleh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang berlaku efektif pada saat berakhirnya masa jabatannya, sepanjang segala tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada Tahun Buku 2019 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan bukan merupakan tindak pidana atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

II. Menyetujui untuk mengangkat: - Tuan Kharim Indra Gupta Siregar selaku Direktur Utama; - Tuan Arief Harris Tandjung selaku Wakil Direktur Utama; - Tuan Peterjan Van Nieuwenhuizen selaku Direktur; - Tuan Deddy Triyana selaku Direktur; - Nyonya Tjit Siat Fun selaku Direktur Kepatuhan; - Tuan Jerry Ng selaku Komisaris Utama; - Nyonya Anika Faisal selaku Komisaris; - Tuan Teguh Dartanto selaku Komisaris Independen. - Tuan Susilo Tedjaputera selaku Komisaris Independen Dengan catatan: - Pemberhentian dan Pengangkatan pada usulan poin ke 1 dan 2 diatas berlaku efektif setelah para anggota Direksi

dan Dewan Komisaris yang diangkat tersebut dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK. - Pemberhentian Tuan Bambang Setiawan selaku Direktur Kepatuhan hanya akan berlaku efektif setelah Nyonya Tjit

Siat Fun yang diangkat sebagai Direktur Kepatuhan yang baru dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK, sehingga tidak terjadi kekosongan jabatan pada posisi Direktur Kepatuhan Perseroan.

III. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan Keputusan ini baik sebagian maupun seluruhnya. Mata Acara Kedua : Setuju Abstain Tidak Setuju

1.200.745.998 suara atau 100% dari seluruh saham dengan - - hak suara yang hadir dalam Rapat.

Keputusan Mata Acara Kedua:I. Menyetujui kembali perubahan atas seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan.II. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan

segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut. Untuk keperluan tersebut menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk mengubah sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini, kepada instansi yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, 19 November 2019PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk

Direksi

JAJARAN Polda Metro Jaya menyerahkan enam tersang-ka pengibaran bendera Bin-tang Kejora ke Kejaksaan Ne-geri Jakarta Pusat, kemarin. Keenam tersangka meliputi juru bicara Front Rakyat In-donesia untuk West Papua (FRI-WP) Surya Anta Gin-ting, Dano Tabuni, Charles Cossay, Ambrosius Mulait, Isay Wenda, dan Wenebita Wasiangge.

Pelimpahan tersebut dila-kukan setelah Kejaksaan Tinggi menyatakan berkas keenam tersangka dinyata-kan lengkap alias P21. “Iya benar, berkas perkara di-nyatakan lengkap. Hari ini, keenam tersangka diserah-kan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, saat dikonfi rmasi.

Surya Anta dan kawan-kawan ditetapkan sebagai tersangka karena mengibar-kan bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara pada Rabu (28/8). Mereka dijerat Pasal 106 dan 110 KUHP.

Keenam tersangka ditang-kap secara terpisah pada 30 dan 31 Agustus 2019 atas tuduhan makar dalam aksi pengibaran bendera itu. Ke-mudian, mereka ditahan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, hingga diserahkan ke pihak kejak-saan, kemarin.

Kepala Subdirektorat Ke-amanan Negara Ditreskrim-

um PMJ Kompol Dwiasi Wi-yatputera mengatakan kee-nam tersangka dalam kondisi sehat. Polisi ikut mengawal penyerahan keenam tersang-ka tersebut dari Mako Brimob Kelapa Dua menuju Kejak-saan Negeri Jakarta Pusat.

“Tim kawal tahanan sudah berangkat dari Polda Metro Jaya ke (Rutan) Mako Brimob. Nanti akan bersama-sama ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat untuk menyerahkan tahanan,” terang Dwiasi.

Para tersangka kasus ma-kar tersebut telah mengaju-kan gugatan praperadilan ditujukan kepada Polda Metro Jaya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kuasa hu-kum Surya Anta menganggap serangkaian proses penyitaan, penggeledahan, dan pene-tapan tersangka tidak sah.

Pihak Polda Metro Jaya di-sebut tidak memakai surat izin dari ketua pengadilan se-tempat ketika menggeledah. Selain itu, penggeledahan tidak dihadiri perwakilan saksi dari RT dan RW. Hal itu, menurut kuasa hukum penggugat, yang antara lain membuat penetapan ter-sangka tidak sah.

Pada sidang perdana yang digelar Senin (11/11), Polda Metro Jakarta selaku tergugat tidak hadir sehingga hakim menunda persidangan. Si-dang berikutnya dijadwal-kan berlangsung pada Se-nin (25/11) mendatang. (Tri/Ant/P-2)