Hukum pidana dalam yurisprudensi

5
HUKUM PIDANA DALAM YURISPRUDENSI OLEH : Pirman Purnama NPM : 101000058 PENCURIAN MAYAT Cuplikaan kasus : Pencuri Mayat Cilacap di tangkap polisi Resi alias Pamungkas (26), pembongkar makam dan pencuri mayat di areal pemakaman Cilacap, Jawa Tengah, akhirnya dibekuk. Motif pelaku diduga mempelajari ilmu hitam dengan mencuri bagian-bagian tubuh jenazah. Pelaku mencari jenazah yang meninggalnya di hari atau weton wage, malam Jumat. Misalnya, jenazah bayi kembar prematur itu salah satunya meninggal Kamis Wage, malam Jumat," kata Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Andry Triaspoetra dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Minggu (15/12/2013). Pelaku ditangkap di pinggir jalan dekat rel Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah, tadi pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, setelah kami buntuti sejak tadi malam (Sabtu malam 14/12/2013)," kata Kepala Satreskrim Polres Cilacap, Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi, di Cilacap. Ada 3 makam yang dibongkar pelaku. Dari ketiga itu, jenazah salah satu bayi kembar prematur atas nama Yuliana hilang. Makam Yuliani yang meninggal dunia pada tanggal 16 November 2013 ini diketahui dibongkar pada tanggal 6 Desember 2013 dan pelaku hanya mengambil tali pocong bayi itu. Sementara makam saudara kembarnya, Yuliana yang meninggal dunia pada tanggal 15 November 2013 diketahui dibongkar pada tanggal 7 Desember 2013 dan pelaku membawa kabur mayat bayi itu., Sedangkan pencurian mayat Endah Setyowati yang dimakamkan di TPU Sabuk Janur, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara, diketahui pada tanggal 12 Desember 2013.
  • Upload

    nakano
  • Category

    Law

  • view

    1.949
  • download

    3

description

contoh kasus Hukum pidana dalam yurisprudensi

Transcript of Hukum pidana dalam yurisprudensi

Page 1: Hukum pidana dalam yurisprudensi

HUKUM PIDANA DALAM YURISPRUDENSI

OLEH : Pirman Purnama

NPM : 101000058

PENCURIAN MAYAT

Cuplikaan kasus : Pencuri Mayat Cilacap di tangkap polisi

Resi alias Pamungkas (26), pembongkar makam dan pencuri mayat di areal pemakaman Cilacap, Jawa Tengah, akhirnya dibekuk. Motif pelaku diduga mempelajari ilmu hitam dengan mencuri bagian-bagian tubuh jenazah.

Pelaku mencari jenazah yang meninggalnya di hari atau weton wage, malam Jumat. Misalnya, jenazah bayi kembar prematur itu salah satunya meninggal Kamis Wage, malam Jumat," kata Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Andry Triaspoetra dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Minggu (15/12/2013).

Pelaku ditangkap di pinggir jalan dekat rel Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah, tadi pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, setelah kami buntuti sejak tadi malam (Sabtu malam 14/12/2013)," kata Kepala Satreskrim Polres Cilacap, Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi, di Cilacap.

Ada 3 makam yang dibongkar pelaku. Dari ketiga itu, jenazah salah satu bayi kembar prematur atas nama Yuliana hilang. Makam Yuliani yang meninggal dunia pada tanggal 16 November 2013 ini diketahui dibongkar pada tanggal 6 Desember 2013 dan pelaku hanya mengambil tali pocong bayi itu.

Sementara makam saudara kembarnya, Yuliana yang meninggal dunia pada tanggal 15 November 2013 diketahui dibongkar pada tanggal 7 Desember 2013 dan pelaku membawa kabur mayat bayi itu., Sedangkan pencurian mayat Endah Setyowati yang dimakamkan di TPU Sabuk Janur, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara, diketahui pada tanggal 12 Desember 2013.

Dari keterangan pelaku, dia mencari organ tubuh jenazah sesuai dengan hari kematiannya. Dengan ilmu itu dia berharap menggunakan kain kafan untuk bisa terbang," ujar Andry.

Pelaku berhasil dibekuk pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB di tempat tinggalnya yang sudah digusur. Yakni di areal tanah negara tak jauh dari rel kereta api. Dari lokasi itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti.

Dari barang bukti di lokasi kediaman, diduga dia sudah melakukan ritual. Ada tumpukan batu yang disusun, beserta kayu serta batu nisannya.

Page 2: Hukum pidana dalam yurisprudensi

Analisis :

A. Delik

Sesuai dengan teori ajaran hukum pidana, apa yang di lakukan resi atau pamungkas memiliki 2 delik, yakni delik materil dan delik concursus yang artinya, yakni :

1. Delik materil adalah delik yang menghasilkan akibat.Sesuai dengan kronologi pelaku resi mengambil barang/benda yang di ambil hakekatnya

memiliki keterikatan dengan orang lain yang akibat perbuatannya pelaku di ancam pidana., sesuai dengan pasal 362 yang isinya sebagai berikut :

Pasal 362

“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”

Unsur-unsur dari pasal tersebut adalah :

a. Barang siapa adalah seseorang melakukan perbuatan hukumb. Mengambil barang sesuatu berarti mengambil suatu barang c. Milik orang lain yakni barang yang dimiliki atau memiliki keterikatan dengan orang

lain secara sahd. Secara melawan hukum maksudnya melangar norma-norma atau aturan-aturan

hukume. Di ancam dengan pidana, cukup jelas

Cukup jelas dalam kasus resi sebagai pencuri mayat jika melihat tolak ukur unsur-unsur pasal 362 jelas terpenuhi, maka karena perbuatannya dia terancam pidana.

2. Delik concursus adalah delik yang di lakukan lebih dari satu kali.Jika di lihat perbuatan tersangka resi dalam kasus pencurian mayat ia

melakukannya lebih dari satu kali atau berulang-ulang, jika kita lihat di dalam cuplikan berita sebagai kronologinya :

a. Makam Yuliani yang meninggal dunia pada tanggal 16 November 2013 ini diketahui dibongkar pada tanggal 6 Desember 2013 dan pelaku hanya mengambil tali pocongnya.

b. Mayat Yuliana dicuri pada 7 Desember 2013 itu terjadi di Tempat Pemakaman Umum Cikento, Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.

Page 3: Hukum pidana dalam yurisprudensi

c. pencurian mayat Endah Setyowati yang dimakamkan di TPU Sabuk Janur, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara, diketahui pada tanggal 12 Desember 2013.

Sesuai dengan keterangan pelaku yang di berikan kepada Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi di cilacap, pelaku resi melakukan aksinya secara berkali-kali, maka jelas apa sesuai dengan teori ajaran hukum pidana apa yang di lakukan oleh tersangka resi adalah delik concursus.

B. Tolak ukur kasus pidana :

Pada tahun awal tahun 2003 ada kasus serupa tepatnya adalah kasus sumanto yang mencuri mayat dengan dalil untuk menambah kesaktiannya, sumanto di jerat pasal 365 tentang pencurian dan hakim memvonisnya 5 tahun penjara., sumanto di penjara pada tanggal 18 February 2003 sumanto menjalani kehidupannya di lembaga pemanyarakatan, setelah mendapat remisi beberapa kali sumanto di bebaskan pada tanggal 28 desember 2006.

C. Tinjauan pidana :

Pada salah satu asas hukum pidana ada yang di sebut asas equalty before the law dan asas perlindungan yang di undangkan dalam UUD tahun 1945, pada Pasal 27 ayat 1 terlihat jelas bahwa asas equality before the law atau asas semua sama di depan hukum yang bunyinya :

“segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”

Jelas di sebutkan bahwa kesamaan di depan hukum sangat di junjung tinggi, namun pada nyatanya hakim bertolak belakang dalam hal ini, ada pendapat dari pakar sosiologi hukum yakni emile Durkheim (1858-1971) berpendapat bahwa hukum merugikan kaum lemah, benar adanya.

Jika kita lihat kasus di atas dalam hal ini ada dua sudut pandang,yakni :

1. hukum adat yang dalam lingkup hukum kebiasaan maksudnya adalah hal yang di lakukan pada kasus di atas adalah hal yang memang tidak biasa di Indonesia, namun kita tahu Negara Indonesia yang memiliki system ideology yang boleh terbilang masih kurang berkembang ( masih mempercayai mistis ) yang dapat dikategorikan pada kelemahan seseorang dalam aspek pemikiran juga aspek pengetahuan.

2. Hukum positif yang berlaku dalam pandangan ini bahwa jelas barang siapa secara melawan hukum melakukan perbuatan hukum maka akan mencapat ancaman pidana ( unsur objektif hukum pidana )

Page 4: Hukum pidana dalam yurisprudensi

D. Analisa putusan hukum

Apakah tepat putusan hakim pada kasus di atas jika para tersangka di putus dengan pasal 362 tentang penncurian yang maksimal hukumannya adalah 5 tahun pidana penjara ?

Pada point tinjauan pidana telak terurai asas dan pandangan mengenai tindak pidana, dalam kasus di atas dan dalam KUHP pasal 362 unsur ke 2 yakni mengambil barang tidak cukup jelas kualifikasi barang yang di sebutkan dalam pasal tersebut tidak cukup jelas, apakah yang di maksud dalam pasal tersebut adalah barang bergerak, barang tidak bergerak, barang berharga, barang tidak berharga, barang memiliki nilai, barang tidak bernilai, dalam hal ini pasal tersebut tidak di jelaskan dengan jelas, apabila seperti ini maka pantas dan benar jika hakim memvonis tersangka pencuri mayat dengan pasal 362 namun jika melihat dari segi kualifikasi barangnya putusan hakim saya kira tidak sesuai dengan asas hukum equalty before the law, secara logika orang yang mengambil mayat dapat di persamakan hukumannya dengan orang yang mencuri emas 1Kg, apakah cukup adil ?