HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf ·...

37
HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN PENGADAAN PERMASALAHAN PENGADAAN BARANG/JASA BARANG/JASA Jakarta, 20 November 2010

Transcript of HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf ·...

Page 1: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN PENGADAAN PERMASALAHAN PENGADAAN

BARANG/JASA BARANG/JASA

Jakarta, 20 November 2010

Page 2: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

22

UU PERSAINGAN USAHA

Persaingan usaha yang sehat diatur menurut ketentuan:

Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang bertujuan untuk memelihara pasar agar kompetitif dan terhindar dari pengaruh kesepakatan dan konspirasi yang cenderung mengurangi dan atau menghilangkan persaingan

Page 3: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

33

Undang-undang No.5/ 1999 merupakan bagian yang tidak terpisahkandari UUD 1945

Tujuan UU No. 5/1999 (berdasarkan pasal 3):1. Menjaga Kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi

nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat;

2. kepentingan Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui

pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya

kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar,

pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;

3. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

yang ditimbulkan oleh pelaku usaha;

4. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Tujuan Pembentukan UU No. 5 Th. 1999

Page 4: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

44

Efisiensi alokasi sumber daya alam

Membuka pasar sehingga kesempatan bagi pelaku usaha menjadi lebih banyak

Menciptakan inovasi dalam perusahaan

Menjadikan harga barang dan jasa ideal, secara kualitas maupun biaya produksi

Konsumen tidak lagi diperdaya dengan harga tinggi tetapi kualitas seadanya, yang lazim ditemui pada pasar monopoli

Keragaman produk dan harga dapat memudahkan konsumen menentukan pilihan

Konsumen tidak lagi menjadi korban posisi produsen sebagai “price taker

Kebutuhan konsumen dapat dipenuhi karena produsen telah meningkatkan kualitas dan layanannya

Manfaat UU No. 5 Th. 1999

Page 5: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

55

Substansi UU No. 5 Th.1999

KETENTUAN UMUM Pasal 1

ASAS DAN TUJUAN Pasal 2-3

PERJANJIAN YANG DILARANG Pasal 4-16

KEGIATAN YANG DILARANG Pasal 17-24

POSISI DOMINAN Pasal 25-29

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Pasal 30-37

TATA CARA PENANGANAN PERKARA Pasal 38-49

PENGECUALIAN Pasal 50-51

Page 6: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

66

Perjanjian Yang Dilarang (Pasal 4-16)

Pasal 4Oligopoli

Penetapan Harga Pasal 5-8

Pemboikotan Pasal 10

Kartel Pasal 11

Trust Pasal 12

Oligopsoni Pasal 13

Integrasi Vertikal Pasal 14

Perjanjian Tertutup Pasal 15

Pasal 16Perjanjian Dengan Pihak Luar Negeri

Pasal 9Pembagian Wilayah

Page 7: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

77

Kegiatan Yang Dilarang (Pasal 17-24)

Monopoli

Monopsoni

Penguasaan Pasar

Pasal 17

PersekongkolanPasal 22-24

Pasal 19-21

Pasal 18

Page 8: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

88

Penyalahgunaan Posisi Dominan (Pasal 25-29)

PenggabunganPenggabungan, , PeleburanPeleburan, , dandanPengambilalihanPengambilalihan SahamSaham

Penyalahgunaan Posisi Dominanpasal 25

Jabatan Rangkappasal 26

Pemilikan Sahampasal 27

pasal 28-29

Page 9: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

99

Komisi Pengawas Persaingan Usaha

• KPPU adalah lembaga independen yang terdiri dariseorang ketua merangkap anggota, seorang wakilketua merangkap anggota dan sekurang-kurangnya 7orang anggota. Untuk periode masa jabatan 2006 –2011 terdiri dari 11 Anggota Komisi.

• Dua tugas utama KPPU - Penegakan Hukum - Penyampaian Saran dan Pertimbangan

Page 10: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1010

TUGAS KPPU (Pasal 35)

a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian sebagaimana yang diaturdalam pasal 4 s.d. 16;

b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau pelakuusaha sebagaimana yang pasal 17 s.d. 24;

c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanyapenyalahgunaan posisi dominan sebagaimana yang diatur dalampasal 25 s.d. 28;

d. Mengambil tindakan sesuai wewenang komisi sesuai dengan pasal36;

e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakanpemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli dan ataupersaingan usaha tidak sehat;

f. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan denganUndang-undang ini;

g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepadaPresiden dan DPR.

Page 11: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1111

KEWENANGAN KPPU (Pasal 36)

a. Menerima laporan tentang dugaan terjadinya praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

b. Melakukan penelitian terhadap kegiatan usaha atautindakan pelaku usaha;

c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadapkasus laporan maupun inisiatif;

d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan;

e. Memanggil pelaku usaha;

f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dansetiap orang yg dianggap mengetahui pelanggaranterhadap Undang-undang ini;

Page 12: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1212

g.g. MemintaMeminta bantuanbantuan penyidikpenyidik untukuntuk menghadirkanmenghadirkan setiapsetiaporangorang yangyang tidaktidak bersediabersedia memenuhimemenuhi panggilanpanggilan KomisiKomisi;;

h.h. MemintaMeminta keteranganketerangan daridari instansiinstansi pemerintahpemerintah;;

i.i. Mendapatkan,Mendapatkan, meneliti,meneliti, dandan atauatau menilaimenilai surat,surat, dokumen,dokumen,dandan atauatau alatalat buktibukti lainlain;;

j.j. MemutuskanMemutuskan dandan menetapkanmenetapkan adaada atauatau tidaktidak adanyaadanyakerugiankerugian dipihakdipihak pelakupelaku usahausaha lainlain atauatau masyarakatmasyarakat;;

k.k. MemberitahukanMemberitahukan putusanputusan komisikomisi kepadakepada pelakupelaku usahausahayangyang didugadiduga melakukanmelakukan praktekpraktek monopolimonopoli dandan atauataupersainganpersaingan usahausaha tidaktidak sehatsehat;;

l.l. MenjatuhkanMenjatuhkan sanksisanksi.. BerupaBerupa tindakantindakan administratifadministratif..

KEWENANGAN KPPU (Pasal 36)

Page 13: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1313

1. Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.

2. Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa:3. penetapan pembatalan perjanjian sebagamana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan

Pasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16; dan atau4. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14; dan atau5. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan

praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat; dan atau

6. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan; dan atau

7. penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan8. pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28; dan atau9. penetapan penibayaran ganti rugi; dan atau10. pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan

setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

Sanksi Terhadap Pelanggaran UU No. 5 Th. 1999

Tindakan Administratif

Page 14: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1414

TATA CARA PENANGANAN TATA CARA PENANGANAN PERKARAPERKARA DI KPPUDI KPPU

Page 15: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1515

TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU(Perkom No. 1 Tahun 2006)

Page 16: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1616

PROSES KEBERATAN ATAS PUTUSAN KPPU

Page 17: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1717

TATA CARA PENANGANAN PERKARA

Penyelidikan Pemberkasan Pemeriksaan Upaya HukumSumber Perkara

Penelitian

Saran & Pertimbangan

Kajian Komisi

Pengawasan

KajianBerita MediaHasil

engawasanLaporan tidak

lengkapDengar

PendapatTemuan

PemeriksaanSumber lain

yang dapat diiipertanggung jawabkan

Berhenti

Laporan

Penelitian

Berhenti

Pemerintah &

Legislatif

Industri yang menguasai hajat hidup orang banyakIndustri strategis, yang penting bagi negeraIndustri dengan tingkat konsentrasi tinggiIndustri unggulan nasional ataupun daerah

Buku Dalam Daftar

Pengawasan

Buku Daftar Penghentian

Laporan

Penyelidikan

Berhenti

Daftar Penghenti

an Penyelidik

an

Gelar Lapor

an

Pemberkasan

dikembalikan

PutusanPLPP

Monitoring Putusan

Kasasi MAPN

Monitoring Putusan

Pemeriksaan Tamba

han

Putusan SelaLaporan dengan permintaan ganti rugi

Perbaikan Laporan

Menerima inkracht

LAPORAN

INISIATIF

TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU(Perkom No. 1 Tahun 2010)

Page 18: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1818

PEDOMAN PASALPEDOMAN PASAL

Page 19: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

1919

1. Pedoman Pasal 22 UU No.5/1999 tentang Larangan Persekongkolan Tender;

2. Pedoman Pasal 47 Undang-undang nomor 5 tahun 1999 mengenai Tindakan Administratif;

3. Pedoman Pasal 50a Undang-undang nomor 5 tahun 1999 mengenai Pengecualian dalam Sistem Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia;

4. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No.89/2009 tentang Pengaturan Monopoli BUMN;

5. Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 57/2009 tentang Pengecualian Penerapan UU no.5 Tahun 1999 terhadap Perjanjian yang Berkaitan Dengan Waralaba;

PEDOMAN PASALPEDOMAN PASAL

Page 20: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2020

6. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No.1/2009 tentang Pra-Notifikasi, Peleburan, Penggabungan dan Pengambilalihan;

7. Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Pasal 50 Huruf b tentang Pengecualian Penerapan UU No. 5 Tahun 1999 terhadap Perjanjian yang Berkaitan dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual;

8. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia No.3/2009 Tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 Tentang Pasar Bersangkutan;

9. Peraturan KPPU Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jabatan Rangkap

10. Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penanganan Perkara

PEDOMAN PASALPEDOMAN PASAL

Page 21: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2121

PERSAINGAN SEHAT DALAM PERSAINGAN SEHAT DALAM PENGADAAN BARANG/JASAPENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH PEMERINTAH

Page 22: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2222

PRINSIP DALAM TENDER

Prinsip-prinsip dalam tender::1. Bersifat terbuka atau transparan dan diumumkan

secara luas2. Bersifat non-diskriminatif dan dapat diikuti oleh

semua pelaku usaha dengan kompetensi yang sama

3. Tidak memuat persyaratan dan spesifikasi teknis atau merek yang mengarah kepada pelaku usaha mengarah kepada pelaku usaha tertentutertentu

Page 23: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2323

DEFINISI TENDER

Tender adalah:Tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang, atau untuk menyediakan jasa.

Pengertian tender tersebut mencakup tawaran mengajukan harga untuk memborong atau melaksanakan suatu pekerjaan, mengadakan barang dan atau jasa, membeli barang dan atau jasa serta menjual suatu barang dan atau jasa

Page 24: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2424

TENDER PENGADAAN BARANG/JASATENDER PENGADAAN BARANG/JASA

TenderTender pengadaanpengadaan BarangBarang // jasajasa dapatdapat dilakukandilakukan melaluimelalui::•• TenderTender terbukaterbuka;;•• TenderTender terbatasterbatas;;•• PelelanganPelelangan UmumUmum;;•• PelelanganPelelangan TerbatasTerbatas..

Page 25: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2525

Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasamayang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku usaha lain denganmaksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi kepentinganpelaku usaha yang bersekongkol.

Persekongkolan yang dimaksud berupa :• mengatur dan atau menentukan pemenang tender;• bersekongkol untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha

pesaing yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan;• bersekongkol untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha

pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan;• menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau

jasa pelaku usaha pesaing dengan maksud agar barang danatau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasarbersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah, kualitas,maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.

DEFINISI PERSEKONGKOLAN

Page 26: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2626

PERSEKONGKOLAN TENDER

Persekongkolan Tender pengadaan barang/jasadiatur dalam Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 yaitu:

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihaklain untuk mengatur dan atau menentukan pemenangtender sehingga dapat mengakibatkan terjadinyapersaingan usaha tidak sehat”

Page 27: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2727

Persekongkolan dapat dilakukan berupa:• Kerjasama antara dua pihak atau lebih;• Secara terang-terangan maupun diam-diam melakukan

tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya;• Membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan;• Menciptakan persaingan semu;• Menyetujui atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan;• Tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun

mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakantersebut dilakukan dilakukan untuk mengatur dalam rangkamemenangkan peserta tender tertentu;

• Pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggaratender atau pihak terkait secara langsung maupun tidaklangsung kepada pelaku usaha yang mengikuti tender,dengan cara melawan hukum

PERSEKONGKOLAN TENDER

Page 28: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2828

Unsur mengatur dan atau menetukan pemenang tender Unsur mengatur dan atau menetukan pemenang tender dengan cara:dengan cara:“ suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam proses “ suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam proses tender secara bersekongkol yang bertujuan untuk tender secara bersekongkol yang bertujuan untuk menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai pesaingnya menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai pesaingnya dan/atau untuk memenangkan peserta tender tertentu dan/atau untuk memenangkan peserta tender tertentu dengan berbagai cara”. Pengaturan dan atau penentuan dengan berbagai cara”. Pengaturan dan atau penentuan pemenang tender tersebut antara lain dilakukan dalam pemenang tender tersebut antara lain dilakukan dalam hal penetapan kriteria pemenang, persyaratan teknik, hal penetapan kriteria pemenang, persyaratan teknik, keuangan, spesifikasi, proses tender, dan sebagainya.keuangan, spesifikasi, proses tender, dan sebagainya.

PERSEKONGKOLAN TENDER

Page 29: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

2929

Ada 3 bentuk persekongkolan tender:1. Persekongkolan horisontal;2. Persekongkolan vertikal;3. Persekongkolan horisontal dan vertikal

BENTUK PERSEKONGKOLAN

Page 30: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

3030

Persekongkolan horisontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya

BENTUK PERSEKONGKOLAN

Page 31: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

3131

Persekongkolan vertikal adalah persekongkolan yang terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemberi pekerjaan

BENTUK PERSEKONGKOLAN

Page 32: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

3232

Gabungan persekongkolan horisontal dan vertikal adalah persekongkolan antara panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan dengan pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa

BENTUK PERSEKONGKOLAN

Page 33: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

3333

TENDER YANG BERPOTENSI MELANGGAR MENURUT UU NO. 5 TAHUN 1999

Tender yang berpotensi menciptakan persaingan usaha tidak sehat atau menghambat persaingan usaha:1. Tender yang bersifat tertutup atau tidak transparan dan

tidak diumumkan secara luas, sehingga mengakibatkan para pelaku usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi tidak dapat mengikuti;

2. Tender bersifat diskriminatif dan tidak dapat diikuti oleh semua pelaku usaha dengan kompentensi yang sama;

3. Tender dengan persyaratan dan spesifikasi teknis atau merek yang mengarah kepada pelaku usaha tertentu sehingga menghambat pelaku usaha lain untuk ikut.

Page 34: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

CONTOH PERKARA

Perkara No. 11/KPPU-L/2009:Dugaan Pelanggaran Ps. 22 No. 5/ 1999 dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Untuk Tender Pekerjaan Optimalisasi WTP (2x20) Liter/Detik Menjadi 100 Liter/Detik UPT-AB Kecamatan Siak dan Optimalisasi Instalasi Pengelolaan Air UPT-AB Kecamatan Mempura pada Dinas Pekerjaan Umum Kimpraswil, Kabupaten Siak, Propinsi Riau Tahun Anggaran 2008

Perkara ini diawali dari laporan ke KPPU. Berdasarkan laporan tersebut dan atas rangkaian pemeriksaan, diambil kesimpulan bahwa terdapat persekongkolan horizontal antara PT Kartika Ekayasa, PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca, antara lain:

Page 35: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

• Bahwa terdapat kesepakatan antara PT Kartika Ekayasa dengan PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca terkait dengan komitmen keempat perusahaan tersebut dalam mengikuti proses tender Pekerjaan Optimalisasi WTP (2x20) Liter/Detik Menjadi 100 Liter/Detik UPT-AB Kecamatan Siak dan Optimalisasi Instalasi Pengelolaan Air UPT-AB Kecamatan Mempura pada Dinas Pekerjaan Umum Kimpraswil, Kabupaten Siak, Propinsi Riau Tahun Anggaran 2008;

• Bahwa dalam kesepakatan tersebut, PT Kartika Ekayasa menyatakan keseriusannya untuk mengikuti 2 (dua) paket tender Pekerjaan Optimalisasi WTP (2x20) Liter/Detik Menjadi 100 Liter/Detik UPT-AB Kecamatan Siak dan Optimalisasi Instalasi Pengelolaan Air UPT-AB Kecamatan Mempura pada Dinas Pekerjaan Umum Kimpraswil, Kabupaten Siak, Propinsi Riau Tahun Anggaran 2008 dan meminta PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca untuk menjadi perusahaan pendamping PT Kartika Ekayasa pada paket tersebut;

• Bahwa sebagai perusahaan pendamping, PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca memperoleh uang sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) – Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) sebagai pengganti biaya pendaftaran dan persiapan dokumen yang diberikan sebelum ketiga perusahaan tersebut memasukkan Dokumen Penawaran;

• Bahwa untuk mempermudah pengaturan pemenang, PT Kartika Ekayasa, PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca menyepakati agar Dokumen Penawaran yang disampaikan PT Citra Murni Abadi, PT Asagolan Sejahtera dan PT Rosa Lisca tidak memenuhi ketentuan dalam RKS;

PERKARA NO. 11/KPPU-L/2009

Page 36: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

Memutuskan :1. Menyatakan Terlapor I: PT Kartika Ekayasa, Terlapor II: PT Rosa Lisca, Terlapor III:

PT Citra Murni Abadi dan Terlapor IV: PT Asagolan Sejahtera terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;

2. Menyatakan Terlapor V: Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Kegiatan AnggaranSatuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah,Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2008, Terlapor VI: Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Siak, Terlapor VII: Budhi Pribadi tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;

3. Melarang Terlapor I: PT Kartika Ekayasa, Terlapor II: PT Rosa Lisca, Terlapor III : PT Citra Murni Abadi dan Terlapor IV : PT Asagolan Sejahtera untuk mengikuti tender yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Siak selama 1 (satu) tahun;

4. Menghukum Terlapor I: PT Kartika Ekayasa membayar denda sebesar Rp.250.000.000,00 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha).

PERKARA NO. 11/KPPU-L/2009

Page 37: HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN PERMASALAHAN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/Rs2GgbVi1304932063.pdf · Monopsoni Penguasaan Pasar Pasal 17 Persekongkolan Pasal 22-24 Pasal 19-21 Pasal

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat, 10120Tel. +62-21-3507015, Fax. +62-21-3507008

E-mail: [email protected]: http://www.kppu.go.id

TERIMA KASIHTERIMA KASIH